FRYING VACUUM MACHINE DESIGN AND VACUUM TUBE THERMAL ANALYSIS USING CATIA P3 V5R14

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FRYING VACUUM MACHINE DESIGN AND VACUUM TUBE THERMAL ANALYSIS USING CATIA P3 V5R14"

Transkripsi

1 FRYING VACUUM MACHINE DESIGN AND VACUUM TUBE THERMAL ANALYSIS USING CATIA P3 V5R14 Agung Dwi Sapto, Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT Undergraduate Program, Industry Technology, 2010 Gunadarma University Keywords: Vacuum, Design, Pressure, Temperature, CATIA ABSTRACT: Vacuum frying machine is a food processing machine using a vacuum system.in operation the engine working at maximum temperature of 95 C with the primary vacuum tube. And the role of the main components is very important, because it is necessary for good design and one of them is in terms of strength, where the tube is received loads of temperature and vacuum pressure. In writing this essay, discussed the vacuum frying machine design and analysis of static pressure on the main tube through the simulation by using the CATIA V5R14 software. Static analysis is performed on the main tube with vacuum frying temperature variation of 27 C, 60 C and 95 C. Material main tube vacuum frying machine used is steel AISI 304 Stainless Steel. The results of some static pressure loading produced a maximum von mises stress 2.02 x 108 N/m2 with a value of 3.28 mm maximum shift. From the analysis of the voltage value obtained safety factor of 1.01.

2 PERANCANGAN MESIN VACUUM FRYING DAN ANALISA THERMAL TABUNG VACUUM MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA P3 V5R14 NPM : Nama : Agung Dwi Sapto Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT Tahun Sidang : 2010 Subjek : Perancangan, Judul PERANCANGAN MESIN VACUUM FRYING DAN ANALISA THERMAL TABUNG VACUUM MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA P3 V5R14 Abstraksi Mesin vacuum frying adalah mesin pengolahan makanan dengan menggunakan sistem vacuum. Dalam pengoperasiannya mesin bekerja pada suhu maksimal 95Â C dengan tabung utama vacuum. Dan peranan dari komponen utama tersebut sangatlah penting, karena itu perlu dilakukan perancangan yang baik dan salah satunya yaitu dari segi kekuatan, dimana tabung tersebut menerima beban dari temperature dan tekanan vacuum. Dalam penulisan skripsi ini, dibahas mengenai perencanaan mesin vacuum frying serta analisa tekanan statik pada tabung utama melalui simulasi dengan menggunakan software CATIA V5R14. Analisa statik tersebut dilakukan pada tabung utama mesin vacuum frying dengan variasi temperature 27Â C, 60Â C, dan 95Â C. Material tabung utama mesin vacuum frying yang dipakai adalah baja Stainless Steel AISI 304. Adapun hasil dari beberapa pembebanan tekanan static tersebut menghasilkan tegangan von mises maksimal 2,02 x 108 N/m2 dengan nilai peralihan maksimal sebesar 3,28 mm. Dari besar tegangan yang dianalisa didapatkan nilai faktor keamanan sebesar 1,01.

3 PERANCANGAN MESIN VACUUM FRYING DAN ANALISA THERMAL TABUNG VACUUM MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA P3 V5R14 Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT *), Agung Dwi Sapto **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma **) Alumni Teknik Mesin Universitas Gunadarma Abtraksi Mesin vacuum frying adalah mesin pengolahan makanan dengan menggunakan sistem vacuum. Dalam pengoperasiannya mesin bekerja pada suhu maksimal 95 C dengan tabung utama vacuum. Dan peranan dari komponen utama tersebut sangatlah penting, karena itu perlu dilakukan perancangan yang baik dan salah satunya yaitu dari segi kekuatan, dimana tabung tersebut menerima beban dari temperature dan tekanan vacuum. Dalam penulisan skripsi ini, dibahas mengenai perencanaan mesin vacuum frying serta analisa tekanan statik pada tabung utama melalui simulasi dengan menggunakan software CATIA V5R14. Analisa statik tersebut dilakukan pada tabung utama mesin vacuum frying dengan variasi temperature 27 C, 60 C, dan 95 C. Material tabung utama mesin vacuum frying yang dipakai adalah baja Stainless Steel AISI 304. Adapun hasil dari beberapa pembebanan tekanan static tersebut menghasilkan tegangan von mises maksimal 2,02 x 10 8 N/m 2 dengan nilai peralihan maksimal sebesar 3,28 mm. Dari besar tegangan yang dianalisa didapatkan nilai faktor keamanan sebesar 1,01. Kata Kunci: Vacuum, Perancangan, Tekanan, Temperatur, CATIA I. Pendahuluan Makanan merupakan kebutuhan vital bagi seluruh mahkluk hidup. Bagi manusia makanan merupakan kebutuhan pokok untuk itu makanan selain hanya sebagai penghilang rasa lapar tetapi sebagai penunjang semua kegiatan tubuh manusia. Makanan juga mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan tubuh manusia terutama untuk pertumbuhan. Zat gizi yang terkandung dalam makanan pun sesuai dengan jenis bahan makanannya sendiri sehingga tiap-tiap bahan makanan mempunyai karakeristik yang berbeda. Untuk mempertahankan zat gizi yang dikandung dalam bahan makanan dibutuhkan cara pengolahan yang tepat agar zat tersebut tidak terbuang percuma. Sistem pengolahan yang dibutuhkan adalah yang cepat, murah, higienis serta memiliki hasil yang baik. Oleh karena itu sudah tidak asing lagi bagi kelompok masyarakat dalam penggunaan mesin pengolahan makanan

4 seperti mesin vacuum frying ini. Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah mengetahui kekuatan tabung vacuum pada mesin vaccum frying saat beroperasi pada suhu maksimal. II Landasan Teori 2.1 CATIA Dari masa ke masa perkembangan teknologi semakin pesat dan maju. Demikian juga dengan perkembangan software dalam bidang teknik yang salah satunya adalah Program Catia. Catia merupakan software dalam bidang gambar teknik yang dapat dipergunakan untuk mendisain suatu rancangan. Keberadaan software Catia ini sangat membantu bidang teknik karena perancangan yang dihasilkan dilakukan secara komputerisasi. Program CATIA (Computer Aided Three-Dimensional Interactive Application) juga merupakan program komputer yang dibuat dengan mendasarkan pada teori yang terdapat dalam perumusan metode elemen hingga. Dengan program ini, peneliti hanya membuat model tiga dimensinya dan analisa dapat dilakukan dengan hasil yang langsung dapat diketahui. Pemodelan disini meliputi diskritisasi benda kerja, pemilihan dan penerapan elemen, pendevinisian tumpuan, serta beban yang bekerja. 2.2 Sifat Mekanik Bahan [1] 1. Elastisitas Dalam memilih material logam untuk pembuatan tabung vacuum pada mesin vacuum frying, yang harus diperhatikan adalah sifat-sifat material, antara lain kekuatan (strength), keliatan (ductility), kekerasan (hardness), dan kekuatan lelah (fatique strength). 2. Deformasi Deformasi terjadi bila bahan mengalami gaya. Selama deformasi, bahan menyerap energi sebagai akibat adanya gaya yang bekerja sepanjang deformasi. Sekecil apapun gaya yang bekerja, maka benda akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Perubahan ukuran secara fisik ini disebut sebagai deformasi. Deformasi ada dua macam, yaitu deformasi elastis dan deformasi plastis. 3. Kekuatan Tarik Kekuatan tarik adalah kemampuan beban menahan atau menerima beban atau tegangan tarik sampai putus. Kekuatan tarik suatu bahan dapat ditetapkan dengan membagi gaya maksimal dengan luas penampang mula. 4. Kekuatan luluh Kekuatan luluh yaitu harga tegangan terendah dimana material mengalami deformasi plastis. 5. Keuletan Menyatakan energi yang diabsorbsi (diserap) oleh suatu bahan sampai titik patah. 6. Kekerasan Yaitu adanya daya tahan suatu bahan (permukaan bahan) terhadap penetrasi / identasi (pemasukan dan

5 penusukan) bahan lain yang lebih keras dengan bentuk tertentu dibawah pengaruh gaya tertentu. 2.3 Stainless Steel [ 2] Baja steinless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5 % Cr. Sedikit baja steinless mengandung lebih dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Daya tahan Steinless Steel terhadap oksidasi yang tinggi diudara ataupun dalam suhu lingkungan biasanya dicapai karena adanya tambahan minimal 13% (dari berat) krom. Lapisan ini terlalu tipis untuk dilihat sehingga logamnya akan tetap berkilau. Lapisan ini tahan air dan udara sehingga melindungi logam yang ada dibawah lapisan tersebut. Pada dasarnya untuk membuat besi yang tahan karat krom merupakan salah satu bahan paduan yang paling penting. Penambahan kromium (Cr) bertujuan untuk meningkatkan ketahanan korosi dan membentuk lapisan oksida (Cr 2 O 3 ) dan ketahanan terhadap oksidasi tempertur tinggi. Penambahan Nikel (Ni) bertujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi tegangan dalam media pengkorosi netral atau lemah, serta meningkatkan keuletan atau mampu bentuk logam. Sedangkan unsur aluminium (Al) meningkatkan pembentukan lapisan oksida pada temperatur tinggi. 2.4 Kondensor [4] Kondensor merupakan alat yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap menjadi air dan berubah fasanya dari uap menjadi cair. Panas dari uap tersebut keluar melalui dinding-dinding kondensor. Menurut media system pendinginnya, kondensor dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Aircooled Condensor yaitu kondensor yang didinginkan oleh udara dibantu fan. 2. Watercooled Condensor yaitu kondensor yang diinginkan oleh air dibantu pompa. 3. Evaporator Condensor yaitu kondensor yang didinginkan oleh air dan udara. Panas yang dibuang oleh uap yang berkondensasi akan meningkatkan temperatur media pendingin kondensor yaitu air pada watercooled condenser dan udara pada aircooled condenser. 2.5 Konsep Tekanan dan Temperatur Tekanan (Pressure) Tekanan dan volume merupakan hal yang saling berkaitan dimana tekanan merupakan hasil dari tumbukan molekulmolekul terhadap dinding kontainer (wadah) atau pada permukaan liquid. Meningkatnya volume cenderung mereduksi tekanan karena hal ini berarti memperlebar jarak antar molekul-molekul dan juga jarak molekul untuk dapat menumbuk dinding kontainer. Udara terdiri dari macam-macam gas (Nitrogen,

6 Oksigen, Karbondioksida, dll.). Gas-gas tersebut terdiri dari molekul-molekul dan atom-atom. Jadi tekanan udara pada suatu ketinggian tertentu adalah gaya persatuan luas yang diusahakan oleh udara - udara pada ketinggian tersebut, maka : yang bekerja pada setiap permukaan potong dinding silinder. Dari kesimpulan tersebut didapatkan persamaan : F = pdl = 2P Temperatur [5] Dalam fisika suhu adalah properti fisik dari sebuah sistem yang mendasari pengertian umum dari pana dan dingin. Sesuatu yang terasa lebih panas umumnya memiliki temperatur yang tinggi. Suhu merupakan salah satu parameter utama termodinamika. Jika tidak ada aliran panas bersih terjadi antara dua benda, objek memiliki suhu yang sama; jika panas mengalir dari benda panas ke benda dingin. Ini adalah isi dari hukum termodinamika zeroth. 2.6 Silinder Dinding Tipis [6] Suatu tangki silinder berisi gas atau fluida dengan tekanan P (N/m 2 ) mengalami gaya tarik yang menahan gaya pecah yang terjadi sepanjang penampang logitudinal dan melintang. Hal ini dapat terlihat pada penampang longitudinal silinder A-A yang dibebani tekanan dalam serta diagram benda bebas setengah silinder dengan arah penampang A-A. Dari gambar dapat dilihat bahwa total gaya pecah F, bekerja normal pada bidang potong A-A, ditahan oleh gaya P Kondisi silinder yang diisi dengan fluida sebanyak setengah volume akan mengalami tekanan. Hal ini karena fluida memindahkan tekanan yang sama kesemua arah, maka distribusi tekanan pada silinder sama yang bekerja diatas permukaan benda. Sedangkan tegangan di penampang longitudinal yang menahan gaya pecah F diperoleh dengan membaginya dengan luas kedua potong permukaan. Tegangan ini biasanya disebut dengan tegangan tangensial karena bekerja menyinggung permukaan silinder. Nama umum lainnya adalah tegangan keliling, tegangan simpul dan tegangan lilitan. Tegangan yang dihitung dengan persamaan diatas adalah tegangan rata-rata, untuk silinder yang memiliki ketebalan dinding sama dengan 1/10 atau kurang dari jari-jari dalamnya, prinsipnya sama dengan tegangan maksimum pada permukaan dalam.

7 III. PERANCANGAN MESIN VACUUM FRYING DAN ANALISA THERMAL TA BUNG VACUUM 3.1 Perancangan Mesin Vacuum Frying Gambar 3.1 Rancangan Mesin Vacuum Frying Data geometri mesin vacuum frying yang digunakan dalam analisa ini mengacu pada pengukuran langsung atau manual yang peneliti lakukan. Satuan yang dipakai untuk geometri ini adalah mm (millimeter). Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Vacuum Frying Stainless Steel AISI 304 Material Tabung 750 x 600 x 715 mm Vacuum (2mm) Material Saringan Stainless Steel AISI 201 Dalam Ø 350 x 502 mm (0,4mm) Material Rangka Besi Konstruksi AISI 1010 dudukan Tabung 1400 x 600 x 780 mm Kondensor Watercooled Condensor Pompa / Sistem Water Jet Pump Vacuum Burner LPG (2 Tungku) Pengaturan Otomatis Temperatur Goreng vakum (vacuum drying), yakni menggoreng pada kondisi di bawah normal tekanan atmosfer (1 atm) dengan cara menyedot / mengeluarkan udara dari dalam penggoreng yang tertutup. Pada sistem vakum menyebabkan beberapa kondisi sebagai berikut: suhu didih/uap minyak goreng dan air menjadi turun, seiring dengan derajat kevakuman. Untuk prinsip kerja vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran dan buah dengan kecepatan tinggi agar poripori daging buah-sayur tidak cepat menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip kerja ini didapat dengan mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vakum. Gambar 3.2 Proses Perancangan dan Analisis Mesin Vacuum Frying 3.2 Perancangan Tabung Vacuum Tabung vacuum pada mesin vacuum frying merupakan bagian vital karena dalam tabung tersebut proses pengolahan bahan makanan dilakuakan dengan sistem vacuum. Oleh karena itu besaran dimensi tabung menentukan kapasitas produksi dari mesin serta hasil

8 yang dihasilkan oleh mesin. Material yang digunakan untuk tabung vacuum pada mesin vacuum frying adalah Stainless Steel AISI Type 304. Berikut ini adalah spesifikasi dari perancangan tabung mesin vacuum frying : Material Tabung Tebal Plate Tabung Diameter Tabung Panjang Tabung Dimensi Tabung (L x W x H) Stainless Steel AISI mm 500 mm 650 mm 750 x 600 x 715 mm 3.3 Penentuan Parameter Analisis. Dalam skripsi ini, peneliti melakukan analisa kekuatan struktur serta tegangan luluh maksimal dari bagian utama pada mesin vacuum frying yaitu tabung vacuum pada mesin vacuum frying dengan menggunakan bahan dasar Plate Stainless Steel dengan ketebalan 2mm. Analisis difokuskan pada tekanan yang dialami tabung pada keadaan temperatur 27 C, 60 C, dan 95 C. Material Tabung Vacuum Adapun kondisi-kondisi batas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Input Material. Input material adalah penentuan jenis bahan atau meterial yang digunakan pada pembuatan produk. Hal ini sangat berpengaruh pada nilai besaran hasil analisis yang dilakukan pada produk. Untuk material yang digunakan pada mesin vacuum frying khususnya tabung vacuum adalah Stainless Steel AISI Type 304 dengan spesifikasi sebagai berikut : Tabel 3.5 Komposisi Elemen Material Tabung Stailess Steel SS Type 304 [7] Tabel 3.6 Spesifikasi Elemen Material Tabung Stailess Steel SS Type 304 [7]

9 2. Restraint Clamp Restraint adalah suatu restraint yang diaplikasikan pada suatu permukaan dimana semua titik nodal dipermukaan tersebut diblokir pada analisis yang dilakukan. Clamp diberikan agar permukaan tidak bergerak sesuai kondisi batas yang sesuai dengan kondisi batas sesungguhnya pada sistem yang dianalisis. 3. Beban (Load). Beban yang bekerja pada sistem ini berupa beban tetap. Beban tetap yaitu beban dengan besar yang konstan dan dengan kedudukan yang tetap. Beban dari tekanan (pressure) dan temperatur yang dihasilkan oleh akibat proses pembakaran saat mesin atau sistem vacuum beroperasi. Gambar 3.14 Penentuan clamp Pemberian Tekanan (pressure) Langkah berikutnya adalah memberikan tekanan (pressure) disesuaikan dengan tekanan yang diterima komponen pada saat aplikasi komponen tersebut. Jenis tekanan yaitu tekanan terdistribusi rata. Penentuan Posisi Kaku (Clamp) Suatu analisis statis selalu terdapat bagian yang dianggap kaku (fix), bagian tersebut menjadi pemegang (clamp) dari struktur. Bagian yang dianggap fix dapat berupa permukaan yang rata atau terikat dengan komponen lain. Penempatan posisi clamp sangat menentukan hasil analisa. Apabila salah dalam menetukan posisi clamp, dapat berakibat fatal bagi keamanan dari komponen yang digunakan setelah proses analisa. Untuk itu penentuan posisi clamp perlu diperhatikan lebih baik. Gambar 3.15 Pemberian Tekanan (Pressure)

10 Pemberian Temperatur Temperatur field adalah suatu kondisi dimana benda tersebut dikenai oleh temperatur. Jadi asumsinya adalah tabung vacuum dikenai temperatur secara homogen dengan posisi burner tepat dibawah tabung. Temperaturnya adalah 27 C, 60 C, dan 95 C. Besar temperatur ini diambil dari temperatur minimum, pertengahan dan maksimal dari proses kerja mesin vacuum frying. software CATIA dapat diketahui tegangan maksimal dan minimal yang terjadi pada struktur obyek yang dianalisis tersebut. Analisis tekanan tabung pada temperatur 27 C Merupakan suatu kondisi tabung vacuum berada pada temperatur ruangan dimana mesin dalam keadaan mati atau baru saja mulai beroperasi atau dipanaskan. Kondisi ini dapat digunakan untuk menguji kekuatan material dari tabung dalam keadaan normal sehingga dapat diketahui kekuatan maksimal dari tabung vacuum saat menahan tekanan pada temperatur 27 C. Gambar 3.16 Pemberian Temperatur 3.4 Hasil Analisis Tabung Vacuum Frying. Setelah proses perhitungan dengan CATIA telah selesai sampai akhir, maka hasil analisis dan simulasi dapat diketahui yaitu harga-harga terendah sampai harga tertinggi yang dapat dilihat secara langsung pada tampilan CATIA. Sedangkan untuk hasil yang lebih detail dapat dilihat dalam basic analysis report yang telah penulis susun dalam lampiran. Dari hasil analisis statis dengan Gambar 3.18 Translation displacement Temperatur 27 C. Gambar 3.19 Von Misses Stress Stainlees Steel AISI 304 pada temperatur 27 C

11 Gambar 3.20 Aliran Panas Tabung Vacuum pada temperatur 27 C Analisis tekanan tabung pada temperatur 60 C Merupakan suatu kondisi tabung vacuum berada pada temperatur mesin saat beroperasi. Kondisi ini dapat digunakan untuk menguji kekuatan material dari tabung dalam keadaan panas menengah sehingga dapat diketahui kekuatan maksimal dari tabung vacuum saat menahan tekanan pada temperatur 60 C. Gambar 3.22 Von Misses Stress Stainlees Steel AISI 304 pada temperatur 60 C Gambar 3.23 Aliran Panas Tabung Vacuum pada temperatur 60 C Gambar 3.21 Translation displacement Temperatur 60 C. Analisis tekanan tabung pada temperatur 95 C Merupakan suatu kondisi tabung vacuum berada pada temperatur maksimal mesin saat beroperasi. Kondisi ini dapat digunakan untuk menguji kekuatan material dari tabung dalam keadaan panas maksimal sehingga dapat diketahui kekuatan maksimal dari tabung vacuum saat menahan tekanan pada temperatur 95 C.

12 Gambar 3.24 Translation displacement Temperatur 95 C. analisis yang dikenakan. Semakin tinggi temperatur yang dikenakan pada tabung maka semakin tinggi juga tegangan Von Misses Stress yang terjadi selain itu juga Translation displacement dari tabung juga ikut meningkat. Sedangkan untuk tabung vacuum pada mesin vacuum frying saat beroperasi temperatur maksimal yang dikenakan adalah sekitar 95 C. Perbandingan hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.7 Perbandingan Hasil Analisis Tabung Mesin Vacuum Frying Von Translation Temperatur Misses No displacement ( C) Stress (mm) (N/m 2 ) Gambar 3.25 Von Misses Stress Stainlees Steel AISI 304 pada temperatur 95 C ,716x10 7 0, ,146x10 8 1, ,02x10 8 3,28 Grafik 3.1 Von Misses Stress Tabung Vacuum. Von Misses Stress Tabung Vacuum Von Misses Stress (N/m2) 2,50E+08 2,00E+08 1,50E+08 1,00E+08 5,00E+07 0,00E+00 2,02E+08 1,15E+08 4,72E Von Misses Stress (N/m2) Temperatur ( C) Gambar 3.26 Aliran Panas Tabung Vacuum pada temperatur 95 C Grafik 3.2 Translation Displacement Tabung Vacuum. Translation Displacement Tabung Vacuum Dari hasil analisis keseluruhan pada tabung vacuum, mesin vacuum frying dapat terlihat kenaikan tegangan Von Misses Stress berdasarkan temperatur Translation Displacement (mm) 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 3,28 1,86 0, Temperatur ( C) Translation displacement (mm)

13 membantu mempertahankan temperatur kerja saat mesin beroperasi agar tidak lebih dari 85 C - 95 C. Grafik 3.3 Perbandingan Von Misses Tabung Temperatur 27 C, 60 C, dan 95 C Grafik 3.4 Perbandingan Translation Displacment Tabung Temperatur 27 C, 60 C, dan 95 C Jika dilihat dari hasil analisis tabung secara keseluruhan dengan tingkat tegangan von misses maksimum tabung adalah sebesar 2,05x10 8 N/m 2 serta translation displacement maksimal tabung adalah 3,28 mm pada temperatur 95 C, maka tabung dapat dinyatakan dalam keadaan krisis. Hal ini dapat menyebabkan tabung meledak karena tekanan yang dihasilkan saat tabung beroperasi sangat tinggi. Oleh sebab itu peranan sistem vacuum pada mesin vacuum frying saat beroperasi adalah vital karena menjaga tekanan vacuum tabung agar tidak melebihi batas ketahanan bahan. Selain itu konsole pengatur temperatur otomatis tabung juga Faktor Keamanan Dengan melakukan analisa komputer tersebut, maka kita dapat mengetahui faktor keamanan dari elemen yang kita rancang. Ditinjau dari faktor keamanan pada material yang digunakan pada tabung mesin vacuum frying haruslah lebih besar daripada 1,0 jika harus dihindari kegagalan. Bergantung pada keadaan, maka faktor keamanan yang harganya sedikit diatas 1,0 hingga 10 yang dipergunakan. Dengan menggunakan rumus untuk mendapatkan faktor keamanan dimana: S y = Tegangan luluh material σ e =Tegangan Von misses maksimum Factor of safety : S y (N/m 2 ) η = σ e (N/m 2 ) Faktor keamanan yang digunakan pada tabung mesin vacum frying ini dihitung berdasarkan perbandingan tegangan luluh maksimal material tabung yang menggunakan meterial jenis Stainless Steel AISI Type 304 dengan tegangan von misses maksimum adalah sebesar 2,05x10 8 N/m 2. Maka akan didapatkan nilai faktor keamanan tabung untuk analisis pada

14 temperatur maksimal tabung vacuum saat beroperasi (95 C). Berikut ini adalah hasil perhitungan faktor keamana tabung vacum pada analisis temperatur 95 C dengan tegangan maksimal sebesar 2,02x10 8 N/m 2 adalah sebagai berikut: Temperatur 95 C, factor of safety : 2,05x10 8 (N/m 2 ) η = = 1, x10 8 (N/m 2 ) IV PENUTUP Berdasarkan hasil dari analisa pembebanan tekanan dengan menggunakan software CATIA V5R14 pada tabung vacuum mesin vacuum frying maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil pembebanan tekanan pada temperatur analisis 27 C, 60 C, dan 95 C pada tabung vacuum mesin vacuum frying, maka diperoleh hasil tegangan maksimal dari keseluruhan yaitu: Tegangan maksimum von mises sebesar: 2,02 x 10 8 N/m 2 Translasi vektor peralihan maksimum sebesar: 3,28 mm 2. Dan dari hasil diatas didapat nilai faktor keamanan untuk tabung vacuum sesuai dengan jenis material yang pakai Stailess Steel AISI 304, yaitu sebesar: Factor of safety (η) = 1,01 3. Jika dilihat dari hasil analisis tabung secara keseluruhan dengan tingkat tegangan von misses maksimum tabung adalah sebesar 2,05 x 10 8 N/m 2 serta translation displacement maksimal tabung adalah 3,28 mm pada temperatur 95 C, maka tabung dapat dinyatakan dalam keadaan krisis. 4. Peranan sistem vaccuum pada mesin vacuum frying saat beroperasi adalah vital karena menjaga tekanan vacuum tabung agar tidak melebihi batas ketahanan bahan Stailess Steel AISI Selain itu konsole pengatur temperatur otomatis tabung juga membantu mempertahankan temperatur kerja saat mesin beroperasi agar tidak lebih dari 85 C - 95 C. DAFTAR PUSTAKA 1. Sriwidharto., Ilmu Bahan, Cetakan ketiga, Jakarta, Pradnya Paramita, Surdia, T. dan Saito, S., Pengetahuan Bahan Teknik, Jakarta, Pradnya Paramita, Situs internet : tainless-steel-1 4. E. Karyanto, Drs. Emon Parlingga., Teknik Mesin Pendingin, Jakarta, Restu Agung, Situs internet :

15 6. Ferdinan L. Singer, Andrew Pytel., Ilmu Kekuatan Bahan, edisi Ketiga, Ahli bahasa, Ir. Darwin Sebayang, Jakarta, Erlangga, Situs internet : /stainless_steels 8. Situs internet : e+catia+english+pdf

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. DESAIN DAN ANALISIS PEMROSES LIMBAH INFEKSIUS MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR Nama : Rian Firmansyah NPM : 26411096 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PENGGORENG KERIPIK BUAH. oleh: Aries Hermawan NPM :

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PENGGORENG KERIPIK BUAH. oleh: Aries Hermawan NPM : TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PENGGORENG KERIPIK BUAH oleh: Aries Hermawan NPM : 11321012 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2015 TUGAS

Lebih terperinci

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik Oleh : Moch. Wahyu Kurniawan 219172 Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV 3.1 Metodologi Optimasi Desain Tabung COPV Pada tahap proses mengoptimasi desain tabung COPV kita perlu mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, setelah itu melakukan

Lebih terperinci

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Nama Mata Kuliah : Bahan Teknik I 2. Kode/SKS : DTM 1105, 2 SKS, 32 jam 3. Prasyarat : - 4. Status Matakuliah : Pilihan / Wajib (coret yang

Lebih terperinci

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid C. Prapti Mahandari, Dita Satyadarma, Firmansyah Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jln Margonda Raya 100 Depok Jawa

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUJIAN BEBAN RANGKA PADA ALAT COIL HEAT EXCHANGER MENGGUNAKAN SOLIDWORKS

ANALISIS PENGUJIAN BEBAN RANGKA PADA ALAT COIL HEAT EXCHANGER MENGGUNAKAN SOLIDWORKS ANALISIS PENGUJIAN BEBAN RANGKA PADA ALAT COIL HEAT EXCHANGER MENGGUNAKAN SOLIDWORKS Nama : APRIYANTO NPM : 21411033 Jurusan Fakultas : Teknik Mesin : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo

Lebih terperinci

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN : ANALISIS SIMULASI PENGARUH SUDUT CETAKAN TERHADAP GAYA DAN TEGANGAN PADA PROSES PENARIKAN KAWAT TEMBAGA MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 8.0 I Komang Astana Widi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Ansys 14.5, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan. Abstract

Abstrak. Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Ansys 14.5, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan. Abstract ANALISIS KOMPARATIF TEGANGAN STATIK PADA FRAME GANESHA ELECTRIC VEHICLES 1.0 GENERASI 1 BERBASIS CONTINOUS VARIABLE TRANSMISSION (CVT) BERBANTUAN SOFTWARE ANSYS 14.5 K. Budarma, K. Rihendra Dantes, G.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Logam Logam cor diklasifikasikan menurut kandungan karbon yang terkandung di dalamnya yaitu kelompok baja dan besi cor. Logam cor yang memiliki persentase karbon

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI No. 08/ Tahun IV. Oktober 2011 ISSN 1979-2409 RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI Yatno Dwi Agus Susanto, Ahmad Paid Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK RANCANG BANGUN AUTOCLAVE

Lebih terperinci

ANALISIS STATIK RANGKA MOTOR HYBRID MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5

ANALISIS STATIK RANGKA MOTOR HYBRID MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5 ANALISIS STATIK RANGKA MOTOR HYBRID MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5 Cokorda Prapti M *), Dita Satyadarma *), Firmansyah **) E-mail : Cokki_@staff.gunadarma.ac.id *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle). Untuk menunjang langkah tersebut m

(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle). Untuk menunjang langkah tersebut m PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH (CRUSHER) Dr.-Ing Mohamad Yamin *), Dita Satyadarma, ST., MT *), Pulungan Naipospos **) E-mail : mohay@staff.gunadarma.ac.id *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Kategori Sifat Material

Kategori Sifat Material 1 TIN107 Material Teknik Kategori Sifat Material 2 Fisik Mekanik Teknologi Kimia 6623 - Taufiqur Rachman 1 Sifat Fisik 3 Kemampuan suatu bahan/material ditinjau dari sifat-sifat fisikanya. Sifat yang dapat

Lebih terperinci

Sifat Sifat Material

Sifat Sifat Material Sifat Sifat Material Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya, pada bidang teknik mesin umumnya sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat sifat itu akan mendasari dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER

PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER 1 Mohamad Yamin 2 Dita Satyadarma 3 Pulungan Naipospos 1,2,3 Center for Automotive Research, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424 mohay@staff.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR 3.1. Perencanaan Modifikasi Evaporator Pertumbuhan pertumbuhan tube ice mengharuskan diciptakannya sistem produksi tube ice dengan kapasitas produksi yang lebih besar, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah logam. Seiring dengan jaman yang semakin maju, kebutuhan akan logam menjadi semakin tinggi.

Lebih terperinci

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015 TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK

TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK Agung Premomo 1, Eko Arif Syaefudin 1, Febriyanto 2, Wardoyo 1, Riza Wirawan 1 1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin. jefribukit@yahoo.com ABSTRAKSI Pembuatan mesin pengaduk merupakan salah satu upaya yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga pelaksanaan dan hasil penelitian bisa untuk dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER

ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER R. Bagus Suryasa Majanasastra 1) 1) Dosen Program Studi Teknik Mesin - Universitas Islam 45, Bekasi Email : bagus.suryasa@gmail.com

Lebih terperinci

Materi #2 TIN107 Material Teknik 2013 SIFAT MATERIAL

Materi #2 TIN107 Material Teknik 2013 SIFAT MATERIAL #2 SIFAT MATERIAL Material yang digunakan dalam industri sangat banyak. Masing-masing material memiki ciri-ciri yang berbeda, yang sering disebut dengan sifat material. Pemilihan dan penggunaan material

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH Michael Wijaya, Didi Widya Utama dan Agus Halim Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta e-mail: mchwijaya@gmail.com

Lebih terperinci

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015

DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DESAIN MESIN PRESS PENUTUP BOTOL OTOMATIS MENGGUNAKAN INVENTOR 2015 Disusun Oleh : Nama : Ananda Mauludi Rachman Npm : 20411691 Jurusan : Teknik Mesin

Lebih terperinci

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods, III. METODELOGI Terdapat banyak metode untuk melakukan analisis tegangan yang terjadi, salah satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods, FEM). Metode elemen hingga adalah prosedur

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140 STUDI EKSPERIMEN PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING PADA PROSES QUENCHING TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 4140 FAISAL MANTA 2108100525 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Brata, DEA Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien. Pada industri yang menggunakan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir

Lebih terperinci

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir PRSG Tahun 2012 ISBN 978-979-17109-7-8 SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT Dedy Haryanto,

Lebih terperinci

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL KEKUATAN MATERIAL Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami sifat-sifat material Mahasiswa memahami proses uji tarik Mahasiswa mampu melakukan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu (Askeland, 1985). Hasil

Lebih terperinci

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

Sidang Tugas Akhir (TM091486) Sidang Tugas Akhir (TM091486) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Soeharto, DEA Oleh : Budi Darmawan NRP 2105 100 160 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Analisis Tekanan Isi Pipa

BAB IV PEMBAHASAN Analisis Tekanan Isi Pipa BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis studi kasus pada pipa penyalur yang dipendam di bawah tanah (onshore pipeline) yang telah mengalami upheaval buckling. Dari analisis ini nantinya

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh III. METODE PENELITIAN Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh rumah tangga yaitu tabung gas 3 kg, dengan data: Tabung 3 kg 1. Temperature -40 sd 60 o C 2. Volume 7.3

Lebih terperinci

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

TEORI SAMBUNGAN SUSUT TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI Teknika : Engineering and Sains Journal Volume, Nomor, Juni 207, 67-72 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-446 print PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN Nama : Arief Wibowo NPM : 21411117 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PELAKSANAAN Kerja praktek dilaksanakan pada tanggal 01 Februari 28 februari 2017 pada unit boiler PPSDM MIGAS Cepu Kabupaten Blora, Jawa tengah. 4.1.1 Tahapan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Khoirul Huda 1), Luchyto Chandra Permadi 2) 1),2) Pendidikan Teknik Mesin Jl. Semarang 6 Malang Email :khoirul9huda@gmail.com

Lebih terperinci

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014 SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014 Agus Supriatna 20412401 Teknik Mesin Pembimbing: Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT. LATAR BELAKANG Energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi rekayasa material saat ini semakin bervariasi hal ini disebabkan oleh tuntutan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beraneka ragam, oleh sebab

Lebih terperinci

Ir. Hari Subiyanto, MSc

Ir. Hari Subiyanto, MSc Tugas Akhir TM091486 METALURGI Budi Prasetya Awab Putra NRP 2104 100 018 Dosen Pembimbing: Ir. Hari Subiyanto, MSc ABSTRAK Austenitic stainless steel adalah suatu logam paduan yang mempunyai sifat tahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC Frendy Rian Saputro 96631194 Departemen Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM Sifat mekanik bahan adalah : hubungan antara respons atau deformasi bahan terhadap beban yang bekerja. Sifat mekanik : berkaitan dengan kekuatan, kekerasan, keuletan, dan kekakuan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ALAT PENGKONDISIAN UDARA Alat pengkondisian udara merupakan sebuah mesin yang secara termodinamika dapat memindahkan energi dari area bertemperatur rendah (media yang akan

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR BANGUN PRIBADI *, SUPRAPTO **, DWI PRIYANTORO* *Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010

Lebih terperinci

Stainless steel memiliki sifat tahan korosi karena mempunyai lapisan oksida protektif dipermukaan. Pada industri modern komponen mesin bekerja pada

Stainless steel memiliki sifat tahan korosi karena mempunyai lapisan oksida protektif dipermukaan. Pada industri modern komponen mesin bekerja pada TUGAS AKHIR METALURGI Disusun Oleh Imam Darmawan Amahoru NRP. 2104 100 030 Dosen Pembimbing Dr. Ir. H.C. Kis Agustin, DEA Latar Belakang Stainless steel memiliki sifat tahan korosi karena mempunyai lapisan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Struktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan

Lebih terperinci

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN: ANALISIS KEKUATAN KOSTUM TIKUS PADA KONSTRUKSI SALURAN KABEL UDARA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SECARA PEMODELAN MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com ABSTRAK Mobile Stand

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5 Akhmad Faizin, Dipl.Ing.HTL, M.T. Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang E-mail: faizin_poltek@yahoo.com ABSTRAK Mobile Stand

Lebih terperinci

Bab II STUDI PUSTAKA

Bab II STUDI PUSTAKA Bab II STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian Sambungan, dan Momen 1. Sambungan adalah lokasi dimana ujung-ujung batang bertemu. Umumnya sambungan dapat menyalurkan ketiga jenis gaya dalam. Beberapa jenis sambungan

Lebih terperinci

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 16 BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : a. Tahap desain proses dan teknologi b. Tahap perancangan teknologi ( pirolisator

Lebih terperinci

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI PENGARUH BEBAN DAN TEKANAN UDARA PADA DISTRIBUSI TEGANGAN VELG JENIS LENSO AGUS EFENDI Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI Velg merupakan komponen utama dalam sebuah kendaraan.

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007) BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Proses pengelasan semakin berkembang seiring pertumbuhan industri, khususnya di bidang konstruksi. Banyak metode pengelasan yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan

Lebih terperinci

ANALISA KEKUATAN BAHAN STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN IMPAK BENDA JATUH BEBAS ABSTRAK

ANALISA KEKUATAN BAHAN STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN IMPAK BENDA JATUH BEBAS ABSTRAK ANALISA KEKUATAN BAHAN STEEL 304 TERHADAP KEKUATAN IMPAK BENDA JATUH BEBAS M Bima Syah Alam 1, Din Aswan Amran Ritonga, ST, MT 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 2016 E-mail

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA CHRYSSE WIJAYA L2E604271

TUGAS SARJANA CHRYSSE WIJAYA L2E604271 TUGAS SARJANA PERBANDINGAN BESARNYA SUDUT SPRINGBACK PADA PROSES PENEKUKAN BERDASARKAN HASIL PENGUJIAN TEKUK, PERHITUNGAN TEORITIS DAN SIMULASI PROGRAM ANSYS 9.0 PADA STAINLESS STEEL Diajukan sebagai salah

Lebih terperinci

TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN

TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN Ridwan Saidi 1, Cokorda Prapti Mahandari 2 1 Pusat Studi Otomotif Universitas Gunadarma Jl. Akses UI Cimanggis Depok. 2 Fakultas

Lebih terperinci

SIFAT MATERIAL. Dipl. Ing. Soedihono, ST, MT

SIFAT MATERIAL. Dipl. Ing. Soedihono, ST, MT 1 SIFAT MATERIAL Dipl. Ing. Soedihono, ST, MT 1. Definisi Material: 2 Material adalah bahan yg dibutuhkan untuk pembuat barang seperti mesin, suku cadang, rumah, kendaraan, dll. 1. Bahan tambang: biji

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN DESAIN SHOCK ABSORBER BELAKANG PADA MOTOR YAMAHA JUPITER. Paridawati 1)

ANALISA RANCANGAN DESAIN SHOCK ABSORBER BELAKANG PADA MOTOR YAMAHA JUPITER. Paridawati 1) ANALISA RANCANGAN DESAIN SHOCK ABSORBER BELAKANG PADA MOTOR YAMAHA JUPITER Paridawati 1) 1) Dosen Program Studi Teknik Mesin - Universitas Islam 45, Bekasi ABSTRAK Shock absorber merupakan komponen penting

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam SIDANG TUGAS AKHIR TM091476 Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam Oleh: AGENG PREMANA 2108 100 603 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM BAB VI L O G A M Baja banyak di gunakan dalam pembuatan struktur atau rangka bangunan dalam bentuk baja profil, baja tulangan beton biasa, anyaman kawat, atau pada akhir-akhir ini di pakai juga dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 58 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Data awal: Spesifikasi awal Studi pustaka Persiapan benda uji: Pengelompokkan benda uji Proses Pengujian: Pengujian keausan pada proses

Lebih terperinci

ANALISA DISTRIBUSI TEGANGAN DAN DEFLEKSI CONNECTING ROD SEPEDA MOTOR 100 CC MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA DISTRIBUSI TEGANGAN DAN DEFLEKSI CONNECTING ROD SEPEDA MOTOR 100 CC MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANALISA DISTRIBUSI TEGANGAN DAN DEFLEKSI CONNECTING ROD SEPEDA MOTOR 100 CC MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Zainal Abidin, Berthan Ridho Rama ini_edo_lho@fastmail.fm Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN).

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN). Media Ajar Pertemuan ke Tujuan Ajar/Keluaran/Indikator Topik (pokok, sub pokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Gambar Audio/Video Soal-Tugas Web Metode Evaluasi dan Penilaian Metode Ajar (STAR)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Fungsi upper Hinge Pada Refrigerator Dalam dunia industry manufactur, khususnya industry refrigerator ( lemari pendingin ) terdapat berbagai jenis komponen atau part yang mempumyai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu DISTRIBUSI TEKANAN FLUIDA PADA NOZEL TURBIN PELTON BERSKALA MIKRO DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SOLIDWORKS Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT. *), Muharom Firmanzah **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian (flow chat) Mulai Pengambilan Data Thi,Tho,Tci,Tco Pengolahan data, TLMTD Analisa Grafik Kesimpulan Selesai Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik dan efisien.pada industri yang menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH Sumidi, Helmy Purwanto 1, S.M. Bondan Respati 2 Program StudiTeknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-340 Analisa Pengaruh Variasi Tanggem Pada Pengelasan Pipa Carbon Steel Dengan Metode Pengelasan SMAW dan FCAW Terhadap Deformasi dan Tegangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gas HHO Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses elektrolisis air. Elektrolisis air akan menghasilkan gas hidrogen dan gas oksigen, dengan

Lebih terperinci

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE Proceeding, Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 008) Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, 0-1 Agustus 008 ISSN : 1411-686 ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE 1 Mohamad

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin spin coating adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan ke poros hollow melalui pulley dan v-belt untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Universitas Pasundan Bandung AGUS SALEH NPM :128712004 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007 Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007 1 Aidil Haryanto, 2 Novrinaldi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY Alvin Soesilo 1), Agustinus Purna Irawan 1) dan Frans Jusuf Daywin 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta 2) Teknik Pertanian

Lebih terperinci

Sumber :

Sumber : Sepeda motor merupakan kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif murah. Sumber : http://id.wikipedia.org Rachmawan

Lebih terperinci

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT Pembebanan Batang Secara Aksial Suatu batang dengan luas penampang konstan, dibebani melalui kedua ujungnya dengan sepasang gaya linier i dengan arah saling berlawanan yang berimpit i pada sumbu longitudinal

Lebih terperinci

DESIGN UNTUK KEKUATAN LELAH

DESIGN UNTUK KEKUATAN LELAH DESIGN UNTUK KEKUATAN LELAH Fatique Testing (Pengujian Lelah) Fatique Testing (Pengujian Lelah) Definisi : Pengujian kelelahan adalah suatu proses pengujian dimana material tersebut menerima pembebanan

Lebih terperinci

PLANNING PLASTIC CASTING SHAKE MACHINE

PLANNING PLASTIC CASTING SHAKE MACHINE PLANNING PLASTIC CASTING SHAKE MACHINE Budi Suharyadi, Syahbuddin Graduate Program, Faculty of Industrial, 2009 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keyword: plastic, shaker, CATIA V5R14 ABSTRACT:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lab. Mekanika Struktur Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung untuk mensimulasikan kemampuan tangki toroidal penampang

Lebih terperinci

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan Imam Basori Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Jl. Rawamangun Muka,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM

PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM 1 PERANCANGAN POROS DIGESTER UNTUK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS OLAH 12 TON TBS/JAM DENGAN PROSES PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara

Lebih terperinci

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan PERHITUNGAN DIAMETER POROS PENUNJANG HUB PADA MOBIL LISTRIK TARSIUS X3 BERDASARKAN ANALISA TEGANGAN GESER DAN FAKTOR KEAMANAN Firlya Rosa, S.S.T., M.T. Staff Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA SKRIPSI ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA ANANG HADI SAPUTRO NIM. 201254007 DOSEN PEMBIMBING Taufiq Hidayat, ST., MT. Qomaruddin, ST.,

Lebih terperinci

Jurnal Teknika Atw 1

Jurnal Teknika Atw 1 PENGARUH BENTUK PENAMPANG BATANG STRUKTUR TERHADAP TEGANGAN DAN DEFLEKSI OLEH BEBAN BENDING Agung Supriyanto, Joko Yunianto P Program Studi Teknik Mesin,Akademi Teknologi Warga Surakarta ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PIPELINE STRESS ANALYSIS TERHADAP TEGANGAN IJIN PADA PIPA GAS ONSHORE DARI TIE-IN SUBAN#13 KE SUBAN#2 DENGAN PENDEKATAN CAESAR II

TUGAS AKHIR PIPELINE STRESS ANALYSIS TERHADAP TEGANGAN IJIN PADA PIPA GAS ONSHORE DARI TIE-IN SUBAN#13 KE SUBAN#2 DENGAN PENDEKATAN CAESAR II TUGAS AKHIR PIPELINE STRESS ANALYSIS TERHADAP TEGANGAN IJIN PADA PIPA GAS ONSHORE DARI TIE-IN SUBAN#13 KE SUBAN#2 DENGAN PENDEKATAN CAESAR II Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata

Lebih terperinci

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE Richy Dwi Very Sandy 2106.100.085 Dosen Pembimbing: Ir. Sampurno, MT Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci