BAB I PENDAHULUAN. menulis skripsi kesarjanaan dengan judul Pelaksanaan Bantuan Hukum Secara
|
|
- Hartanti Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adapun hal yang melatar belakangi penelitian dan pada akhirnya penulis menulis skripsi kesarjanaan dengan judul Pelaksanaan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma di Pengadilan Negeri Salatiga adalah, bahwa antuan hukum secara cuma-cuma yang diberikan pada tersangka dan Terdakwa pada hakekatnya adalah memberikan perlindungan kepada tersangka dan Terdakwa agar hak-haknya terlindungi, Pemberian Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Terdakwa yang tidak mampu melalui Pos Bantuan Hukum yang dibentuk di setiap Pengadilan Negeri. Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Negeri diatur di Surat Edaran Mahkamah Agung No. 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum mengacu pada Pedoman Pemberian Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Umum sebagaimana tercantum pada lampiran A Pasal 1 ayat (1) Penyelenggaraan dan penggunaan Anggaran Bantuan Hukum di lingkungan Peradilan Umum adalah meliputi Pos Bantuan Hukum, Bantuan Jasa Advokat, Pembebasan Biaya Perkara baik Pidana maupun Perdata, dan Biaya Sidang di Tempat Sidang Tetap (Zitting Plaatz). Pasal 1 ayat (2) Pos Bantuan Hukum (Posbakum) adalah ruang yang disediakan oleh dan pada setiap Pengadilan Negeri bagi Advokat Piket dalam memberikan layanan Bantuan Hukum kepada Pemohon Bantuan Hukum untuk pengisian formulir permohonan
2 Bantuan Hukum, bantuan pembuatan dokumen hukum, advis atau konsultasi hukum, memberikan rujukan lebih lanjut tentang pembebasan biaya perkara, dan memberikan rujukan lebih lanjut tentang bantuan jasa Advokat. Pada dasarnya pemberian Bantuan Hukum secara Cuma Cuma telah diatur didalam perundang undangan secara tegas yang berlaku di Indonesia, 22 tahun setelah tahun 1981 dengan berlakunya KUHAP. 1 Kemudian keberadaan sifat Cuma Cuma dari Bantuan Hukum dalam UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat. Kemudian lima tahun kemudian dalam PP No. 83 tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma,dan 4 tahun kemudian disusul dengan berlakunya UU No 16 Tahun 2011, tentang Bantuan Hukum, secara tegas sifat Bantuan Hukum itu dinyatakan. Tetapi didalam prakteknya meskipun aturan ketentuan hukum perundang undangan telah mengatur sedemikian banyak mengenai Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma tidak semua Terdakwa Di Pengadilan Negeri Salatiga menggunakan bantuan hukm secara Cuma Cuma. dengan alasan Terdakwa tidak tahu soal keberadaan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma, meskipun pada awalnya telah di beritahukan oleh hakim yang menangani Terdakwa tersebut. 2 Hal inilah yang melatar belakangi masalah pertama dalam tulisan skripsi ini. 1 UU No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana 2 Wawancara dengan Bapak Prasetio Nugroho S.H., M.Kn. Selaku salah satu Hakim Di Pengadilan Negeri Salatiga. Salatiga 5 januari 2014
3 Kedua dari hasil wawancara dengan Bapak R. Rudi Harsojo, SH. Selaku Pan.Mud. Hukum Pengadilan Negeri Salatiga, terkait dengan pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma, Selama Tahun Anggaran 2013 terdapat 163 perkara Pidana yang masuk 3, kemudian dipisahkan lagi kedalam golongan para Terdakwa yang memenuhi syarat untuk dapat menerima Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma ( prodeo ) sebagai mana Telah di jelaskan Didalam Peraturan Perundang undangan Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma dan SEMA Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum, yaitu sebanyak 57 Orang Terdakwa yang berhak menerima Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma. Tetapi dalam hal ini tidak semua Terdakwa mau menggunakan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma. Terdapat 21 Orang Terdakwa yang mengunakan Bantuan Hukum secara Cuma Cuma dan 36 Orang Terdakwa menolak di damping oleh Penasehat hukum yang di tunjuk oleh pihak Pengadilan secara Cuma Cuma. 4 Dari data di atas Timbullah pertanyaan di dalam benak penulis, mengapa hal tersebut bisa terjadi?. Hal inilah yang melatar belakangi masalah kedua dari penulisan skripsi ini. Ketiga terkait dengan pemberi Bantuan Hukum secara Cuma - Cuma dalam hal ini adalah Advokat atau pengacara yang di tunjuk oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Salatiga, untuk mengetahui secara jelas mengenai sikap 3 Dokumen Pengadilan Negeri Salatiga. Daftar Stastistik Perkara Pidana Bulan Januari desember 2013 Pengadilan Negeri Salatiga 4 Dokumen Pengadilan Negeri Salatiga. Daftar Stastistik Terdakwa yang mengunakan dan Terdakwa yang menolak Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma Pengadilan Negeri Salatiga Tahun Anggaran 2013
4 Advokat yang di tunjuk oleh Pengadilan Negeri Salatiga untuk memberikan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma, penulis datang kerumah terpidana Alfian Wisnu Aranda, yang beralamat Di Perum Damatex Pabelan No.206, Karang tengah Kec. Tuntang. Dimana pada saat berstatus menjadi Terdakwa dirinya masih tergolong Terdakwa Anak di bawah umur yang berusia 17 Tahun. Dimana di dalam penjelasan Undang undang Nomor 11 tahun 2012 tentang System Peradilan Pidana Anak bahwa, Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut Anak adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan tindak pidana 5. Menurut ketererangan dari pihak orang tua Alfian Wisnu Aranda, terkait dengan pertanyaan mengenai Bagaimana Sikap Advokat yang di tunjuk oleh Hakim Pengadilan Negeri Salatiga Secara Cuma Cuma, pihak keluarga memang merasa senang dan terbantu dengan adanya Pengacara yang mendampingi atau memberikan pembelaan secara geratis, tetapi menurut orang tua dari Narapidana Anak ini, mengaku masih kurang puas dengan kinerja Advokat tersebut. 6 Tentu berdasarkan Keterangan Orang Tua dari Naraapidana Anak ini menjadi salah satu alasan bagi Penulis untuk menjadikan suatu Masalah di dalam Skripsi ini. Keempat untuk mengetahui Pelaksanaan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma Di Pengadilan Negeri Salatiga, penulis datang ke RUTAN KELAS IIB Salatiga guna mencari informasi terkait Terdakwa yang pada saat proses 5 Bab I Pasal 1 ayat (3 ) Undang undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. 6 Wawan cara Dengan Orang Tua Narapidana Anak, Atas Nama Alfian Wisnu Aranda. Di beralamat Di Perum Damatex Pabelan No.206, Karangtebgah Kec. Tuntang. 22 februari 2014
5 persidangan menolak untuk mengunakan Bantuan Hukum Cuma Cuma. terlebih dahulu Penulis mencocokan daftar Nama nama yang menolak Bantuan Hukum secara Cuma Cuma dari pengadilan. Tujuannya adalah untuk mengetahui alasan para Terdakwa menolak Bantuan Hukum secara Cuma Cuma yang di sediakan oleh Pengadilan Negeri Salatiga. Dari lima tahanan yng diambil dijadikan sebagai responden di Rutan Kelas II B Salatiga, dengan cara mengisi kuesioner dan wawancara dengan pelanggaran pidana bervariasi dari penganiayaan perjudian pencurian dan narkoba semua responden tidak didampingi pengacara meskipun mereka mengetahui akan haknya untuk memperoleh Bantuan Hukum Cuma Cuma. karena mereka tidak mempunyai uang untuk membayarnya. Selain itu ada salah satu Tahanan yang beralasan untuk menolak Bantuan Hukum Cuma Cuma dengan alasan tidak yakin bahwa pengacara tersebut tidak akan meminta imbalan. Terlebih dahulu Penulis terangkan disini bahwa terkait dengan judul karya ilmiah yang membahas mengenai topic Bantuan Hukum secara Cuma Cuma telah disampaikan atau ditulis oleh mahasiswa Hukum uksw sebelumnya dengan topic Bantuan Hukum adalah suatu perikatan yang bersifat Cuma Cuma. 7 tetapi dalam tulisan tersebut masih mempunyai beberapa kelemahan, yaitu belum menyangkut permasalahan yang sebenarnya yang bergejolak didalam dunia praktek mengenai pelaksanaan Bantuan Hukum secara Cuma Cuma saat ini, khususnya pelaksanaan pemberi Bantuan Hukum melalui Pengadilan Negeri Salatiga, Bantuan Hukum artinya di dalam tulisan yang terdahulu tidak 7 Skripsi : Lusia Anis Trisnawati SH. Bantuan Hukum Sebagai Suatu Perikatan Yang Bersifat Cuma Cuma. UKSW Salatiga Desember 2013
6 menganalisis pelaksanaannya seperti apa, penulis yang terdahulu kurang memahami dinamika apa yang terjadi oleh terpidana yang mendapatkan Bantuan Hukum secara Cuma Cuma, khususnya dalam dunia peraktek di pengadilan. Tabel Perbedaan antara Penulis Yang membahas mengenai Bantuan Hukum secara Cuma Cuma. Table 1 : Perbandingan Skripsi Dengan Penulis Yang Terdahulu Penulis Elsa Permana Eka Putra Lusia Anis Trisnawati S.H Judul Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma dalam Bantuan Hukum Sebagai suatu Perikatan Yang Bersifat Cuma Cuma Rumusan masa lah perkara pidana Di Pengadilan Salatiga. ( Studi Kasus Di PN. Salatiga ) 1. Bagaimanakah Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma di Pengadilan Negeri Salatiga? 2. Faktor apasajakah yang Bagaimana pemberian Bantuan Hukum sebagai suatu perikatan yang bersifat Cuma Cuma?
7 mempengaruhi Terdakwa para untuk Tujuan Penel itian menggunakan dan menolak Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma? 1. Untuk mengetahui, bagaimanakah Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma di pengadilan Negeri Salatiga. 2. Faktor apasajakah yang Mengetahui bagaimana pemberian Bantuan Hukum sebagai suatu perikatan yang bersifat Cuma Cuma mempengaruhi Terdakwa para untuk Metode Penel itian menggunakan dan menolak Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma? Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, Normatif digunakan metode penelitian, yaitu penelitian yuridis empiris atau
8 sosiologis Mendasarkan diri pada suatu amatan yaitu Surat Putusan dan Nomor Perkara dari Pengadilan Negeri Salatiga, Penulis mendapatkan data yang terkait dengan Terdakwa yang mengunakan Bantuan Hukumsecara Cuma - cuma pengadilan Negeri Salatiga, penulis mendapatkan data bahwa pada tahun 2013 tahun terakhir. Dengan kata lain dapat Penulis katakana bahwa skripsi sebagaimana ditulis oleh Penulis terdahulu berdimensi obyektif atau peraturan perundang undangan yang mengatur masalah Bantuan Hukum secara Cuma Cuma, sedangkan didalam skripsi ini lebih berdimensi subyektif atau suatu amatan yang ada didalam perakteknya dari peraturan perundang undangan mengenai topic skripsi ini. Sehingga sedikit lebih menarik untuk dikemukakan disini. Selain alasan diatas, penulis didalam melakukan pra penelitian untuk menulis skripsi ini penulis ingin mengkaji seberapa jauhkah masyarakat khususnya Para pencari keadilan yang tidak mampu mengerti akan Haknya Untuk mendapatkan Bantuan Hukum secara Cuma Cuma.Maka dari itu penulis terfokus pada suatu keadaan tersebut dan kemudian penulis ingin menyampaikan lewat suatu skripsi yang berjudul :
9 PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA- CUMA DALAM PERKARA PIDANA (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Salatiga). B. Rumusan Masalah Berdasakan latar belakang di atas, maka Penulis akan mengambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma di Pengadilan Negeri Salatiga? 2. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan para Terdakwa untuk menggunakan dan menolak Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka Penulis menetapkan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui, bagaimana Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma di pengadilan Negeri Salatiga. 2. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi para Terdakwa di mana di dalam persidangannya untuk menerima dan menolak pemberian bntuan hukum secara Cuma Cuma? D. Metode Pendekatan
10 Suatu Metode merupakan cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Metode adalah pedoman cara seorang ilmuan mempelajari dan memahami langkah - langkah yang dihadapi. 8 Sedangkan Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporan. 9 Peter Mahmud Marzuki merumuskan penelitian hukum adalah suatu proses untk menemukan aturan aturan hukum, prinsip prinsip hukum, maupun doktrin doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 10 Sesuai dengan judul dari penelitian ini, maka penulis dalam mengadakan penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut : Jenis Penelitian Untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian, yaitu penelitian yuridis empiris atau sosiologis : Penelitian Hukum Sosiologis atau empiris adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data primer 11 dan menemukan kebenaran dengan menggunakan metode berpikir induktif dan kriterium kebenaran koresponden serta fakta yang digunakan untuk melakukan proses induksi dan 8 Soerjono soekanto, sri mamudji, Penelitian hukum normatif suatu tinjauan singkat ed.1,cet 10.Jakarta: raja grafindo persada,2007,hal. 6 9 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi penelitian Jakarta: Bumi Pustaka,1997 hal.1 10 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, cet 2 ( jakarta :Kencana, 2008) hal Soerjono Soekanto & Sri Mamuji, Op. Cit., hlm. 14
11 pengujian kebenaran secara koresponden adalah fakta yang mutakhir. Cara kerja dari metode yuridis sosiologis dalam penelitian tesis ini, yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data serta informasi melalui studi kepustakaan terhadap asumsi atau anggapan dasar yang dipergunakan dalam menjawab permasalahan pada penelitian skripsi ini, kemudian dilakukan pengujian secara induktif verifikatif pada fakta mutakhir yang terdapat di dalam masyarakat. Dengan demikian kebenaran dalam suatu penelitian telah dinyatakan reliable tanpa harus melalui proses rasionalisasi. 1. Lokasi Penelitian Untuk dapat menjawab rumusan masalah yang diangkat pada penulisan skripsi ini, maka Penulis melakukan penelitian Di Pengadilan Negeri Salatiga, Rutan Kelas II B Salatiga,. Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan, disamping faktor dana, personal dan waktu, juga karena pemilihan lokasi tertentu dianggap sudah cukup lengkap dan memadai untuk menyajikan informasi yang intensif. 2. Populasi Dan Sampel Penelitian Aparat yang bertugas Di pengadilan Negeri Salatiga, Hakim Di Pengadilan Negeri Salatiga yang menangani perkara Pidana, Perdata dan Anak.Metode sampling yang dipergunakan disini adalah purposive sampling yaitu penarikan sampel bertujuan, karena sampel yang diperlukan dalam
12 penelitian ini harus mempunyai karakteristik tertentu sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penelitian ini. Adapun sampel awal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hakim Pengadilan Negeri Salatiga dalam hal ini adalah : Bapak Prasetio Nugroho S.H., M.Kn. Selaku salah satu Hakim Di Pengadilan Negeri Salatiga. 2. Aparat Pengadilan Negeri Salatiga yang bertugas di bagian Hukum. Dalam hal ini adalah: Bapak R. Rudi Harsojo, SH. Selaku Pan.Mud. Hukum 3. Pengacara yang biasanya di tunjuk oleh Pengadilan Negeri Salatiga untuk memberikan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma. Dalam hal ini adalah : Bapak Bambang Tri Wibowo,. S.H,. 4. Narapidana yang saat ini menjalani Hukuman penjara di Rutan Kelas IIB salatiga dalam kasus pidana, yang dimana didalam proses acara persidangan mengunakan Bantuan Hukum melalui Pos Bantuan Hukum yang berada Di Pengadilan Negeri Salatiga. 3. Jenis Dan Sumber Data Data yang digunakan dalam Penulisan karya ilmiah ini mencakup 2 jenis data, yakni:
13 1. Data primer, yaitu data dan informasi yang diperoleh secara langsung melalui wawancara, Hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang bertugas menyelesaikan kasus tindak Pidana, Perdata dan Anak, Pan.Mud. Hukum Pengadilan Negeri Salatiga, Tahanan Rutan Kelas II B salatiga, serta Pengacara atau Advokat yang biasanya di tunjuk oleh Pengadilan Negeri Salatiga untuk memberikan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka terhadap peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen atau catatan, Literatur, serta hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu : a. Undang undang yang terkait dengan Bantuan Hukum 1) Undang undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Pasal 54, 56 ayat (2) dan Pasal ) Undang undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 18 ayat (4) 3) Undang undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, Pasal 34 ayat (1) 4) Undang undang Nomor 4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman Pasal ) Undang undang nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat, Pasal 22. 6) Undang undang nomor 16 tahun 2011, tentang Bantuan Hukum. 7) SEMA Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum
14 b. Dokumen Dari pengadilan Negeri Salatiga yang berupa : 1) Surat putusan : 1. PUTUSAN NO : 18/ PID. SUS / 2012/ PN. SAL 2. PUTUSAN NO : 01/ PID. SUS /2011/ PN. SAL 3. PUTUSAN NO : 44/ PID. SUS/ 2011/ PN.SAL 4. PUTUSAN NO : 1/ PID. SUS/ 2011/ PN.SAL 5. PUTUSAN NO : 13/ PID. SUS/ 2011/ PN.SAL 6. PUTUSAN NO : 31/PID.SUS/2013/PN.SAL 7. PUTUSAN NO : 37/PID.SUS/2013/PN.SAL 8. PUTUSAN NO : 35/PID.SUS/2013/PN.SAL 9. PUTUSAN NO :.29/PID.SUS/2013/PN.SAL 10. PUTUSAN NO : 69/PID.B/2013/PN.SAL 2) Daftar Stastistik Perkara Pidana selama tahun ) Daftar Stastistik Yang Menerima Dan Menolak Untuk Mendapatkan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma Tahun Anggaran ) komponen SAKIP Pengadilan Negeri Salatiga Tahun ) LAKIP Pengadilan Negeri SalatigaTahun c. Documen dari Rutan kelas IIB Salatiga 1) Surat Tahanan No reg 69/BI/D/2013 2) Surat Tahanan No reg 35/AII/D/2013 3) Surat Tahanan No reg 29/AIII/D2013 4) Surat Tahanan No reg 31/AII/D/2013
15 5) Surat Tahanan No reg 37/AII/D/ Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan- pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. 12 Wawancara akan dilakukan terhadap, Hakim Pengadilan Salatiga yang menangani perkara Pidana, Perdata dan anak, Aparat Pengadilan Negeri Salatiga yang bertugas di bagian Hukum, Advokat atau pengacara yang biasa di tunjuk oleh Pengadilan Negeri Salatiga untuk memberikan Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma, serta Tahanan Rutan Kelas II B salatiga yang semasa dia menjadi tersangka mengunakan haknya untuk mendapatkan bantuan hokum secara Cuma Cuma. Wawancara yang akan dilakukan tidak berstruktur atau unstructured interview, yaitu pertanyaan diajaukan secara lebih bebas dan leluasa tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan tujuan agar arahnya lebih terbuka dan bias didapatkan informasi yang lebih luas, serta wawancara dapat berlangsung secara luwes. b. Analisis Data 12 Ibid
16 Data yang diperoleh yakni data yang berupa data primer dan data sekunder diolah terlebih dahulu. Setelah melakukan melakukan pengolahan data, selanjutnya data tersebut dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskripsi yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini, kemudian menarik suatu kesimpulan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA DALAM PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI SALATIGA SKRIPSI
PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA DALAM PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI SALATIGA SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan akses kepada keadilan (access to justice) dan kesamaan di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara hukum, yang mana hal itu terdapat dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yang berbunyi Negara Indonesia adalah Negara Hukum 1. Dalam
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan pemberian Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma bagi Terdakwa yang tidak mampu di Pengadilan Negeri Salatiga, kesimpulan-kesimpulan
Lebih terperinciV. PENUTUP. 1. Alasan yang menjadi dasar adanya kebijakan formulasi Hakim Komisaris. dalam RUU KUHAP Tahun 2009 atau hal utama digantinya lembaga pra
90 V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Alasan yang menjadi dasar adanya kebijakan formulasi Hakim
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
BAB II KAJIAN TEORI, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Umum Tentang Bantuan Hukum Secara Cuma Cuma 1. Pengertian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma. Pemberian Bantuan Hukum secara cuma-cuma sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara hukum. Negara hukum merupakan dasar Negara dan pandangan. semua tertib hukum yang berlaku di Negara Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Hukum. Hal ini ditegaskan pula dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) yaitu Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara hukum
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Bab ini berisi gambaran mengenai hasil penelitian dan analisis Penulis terhadap peraturan peraturan yang mengatur tentang Bantuan Hukum yang berlaku hingga saat ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
37 III. METODE PENELITIAN Metode artinya cara melakukan sesuatu dengan teratur (sistematis). Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan membandingkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Negara Indonesia merupakan Negara Hukum yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Negara Indonesia merupakan Negara Hukum yang sangat menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Salah satunya dalam hal ini mengenai pengakuan, jaminan, perlindungan
Lebih terperinci1 Abdu`rrahman, Aspek-Aspek Bantuan Hukum di Indonesia,(Jakarta: Cendana Press, 1983), h. 1
Latar Belakang Masalah Program bantuan hukum bagi rakyat kecil yang tidak mampu dan buta hukum adalah merupakan hal yang relatif baru di negara-negara berkembang. Persoalan bantuan hukum di Indonesia adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran teratentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam proses pengumpulan dan penyajian
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam proses pengumpulan dan penyajian sehubungan dengan penelitian ini adalah pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan tersebut diatas, diperlukan data dan informasi yang relevan terhadap judul dan perumusan masalah serta identifikasi masalah, untuk itu agar diperoleh
Lebih terperinciPENDAHULUAN ABSTRAK. Pengadilan Negeri Gorontalo. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terhadap penerapan Pasal 56 KUHAP tentang
ABSTRAK Ririn Yunus, Nim : 271409027. Hukum Pidana, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Penerapan Pasal 56 KUHAP Tentang Hak Terdakwa Untuk Mendapatkan Bantuan Hukum Dalam Proses Peradilan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat
26 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode merupakan suatu bentuk cara yang digunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna mendapatkan, mengolah, dan menyimpulkan data yang dapat memecahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajuan permohonan perkara praperadilan tentang tidak sahnya penetapan status tersangka, bukanlah perkara yang dapat diajukan dalam sidang praperadilan sebagaimana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisa (Soerjono Soekanto,
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dipenuhi. Manusia dalam hidupnya dikelilingi berbagai macam bahaya. kepentingannya atau keinginannya tidak tercapai.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia adalah mendukung atau penyandang kepentingan, kepentingan adalah suatu tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. Manusia dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh bahan penulisan skripsi ini, maka penulis akan melakukan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari
31 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM
PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KETENTUAN UMUM Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan dan penggunaan anggaran bantuan hukum di lingkungan Peradilan Umum adalah meliputi Pos Bantuan
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
LAMPIRAN A PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN UMUM Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan: BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Penyelenggaraan dan penggunaan anggaran bantuan hukum di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini yang berdasarkan pokok permasalahan dilakukan dengan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung pelaksanaan dan penerapan ketentuan hukum pidana materiil,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kedudukannya sebagai instrumen hukum publik yang mendukung pelaksanaan dan penerapan ketentuan hukum pidana materiil, maka Undang-Undang Nomor 8 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Didalam proses perkara pidana terdakwa atau terpidana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didalam proses perkara pidana terdakwa atau terpidana dimungkinkan untuk melakukan upaya hukum. Ada upaya hukum biasa dan upaya hukum luar biasa. Upaya hukum
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. untuk itu agar diperoleh data yang akurat, penulis menggunakan metode
36 III. METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan tersebut diatas, diperlukan data dan informasi yang relevan terhadap judul dan perumusan masalah serta identifikasi masalah, untuk itu agar diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum guna menjamin adanya penegakan hukum. Bantuan hukum itu bersifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bantuan hukum merupakan suatu media yang dapat digunakan oleh semua orang dalam rangka menuntut haknya atas adanya perlakuan yang tidak sesuai dengan kaedah
Lebih terperinciA. Gambaran Umum Posbakum Pengadilan Negeri Sidoarjo. 1. Landasan hukum berdirinya Posbakum Pengadilan Negeri Sidoarjo
BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA MENURUT SEMA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM DI POSBAKUM PENGADILAN NEGERI SIDOARJO A. Gambaran Umum Posbakum Pengadilan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang
III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang akan dibahas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka dalam penelitian ini diperlukan metode tertentu.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif
29 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris, pendekatan yuridis normatif adalah
Lebih terperinciKEKUATAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM MENGUNGKAP TERJADINYA TINDAK PIDANA
KEKUATAN VISUM ET REPERTUM SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM MENGUNGKAP TERJADINYA TINDAK PIDANA Yusup Khairun Nisa 1 Johny Krisnan 2 Abstrak Pembuktian merupakan hal terpenting dalam proses peradilan, proses ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yuridis normatif adalah pendekatan yang menelaah hukum sebagai kaidah yang
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterapkan dan hendak dilaksanakan oleh bangsa ini tidak hanya hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia oleh bangsa ini sudah mulai dilaksanakan sejak Indonesia merdeka. Pembaharuan hukum pidana yang diterapkan dan hendak dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara yang diatur dalam Undang-undang Hukum Acara Pidana untuk mencari serta
BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Dalam hukum acara pidana ada beberapa runtutan proses hukum yang harus dilalui, salah satunya yaitu proses penyidikan. Proses Penyidikan adalah tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal research), dan pendekatan yuridis empiris (empirical legal research). Disebut demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materil. Kebenaran materil merupakan kebenaran
Lebih terperinciBAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA
BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA Jaksa Ketua PN Para Pihak Melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat melalui Panitera Pidana Menunjuk Majelis Hakim dalam jangka
Lebih terperinciBAB III ANALISIS HAK MEMPEROLEH BANTUAN HUKUM BAGI TERSANGKA DALAM PROSES PENYIDIKAN DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 56 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981
BAB III ANALISIS HAK MEMPEROLEH BANTUAN HUKUM BAGI TERSANGKA DALAM PROSES PENYIDIKAN DIHUBUNGKAN DENGAN PASAL 56 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA (STUDI KASUS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang dipergunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna dapat mengolah dan menyimpulkan data serta memecahkan suatu permasalahan. Dalam melakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,
III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, dengan jalan menganalisanya. Selain itu juga, diadakan pemeriksaan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya 1
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)
44 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Berdasarkan klasifikasi penelitian hukum baik yang bersifat normatif maupun yang bersifat empiris serta ciri-cirinya, maka pendekatan masalah yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani, Methodos yang artinya adalah cara atau jalan. Dikaitkan dengan penelitian ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja, yaitu cara kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pidana (KUHAP) adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tersangka menurut Pasal 1 ayat (14) Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. asasi tenaga kerja dalam Undang-Undang yang tegas memberikan. bahkan sampai akhirnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan tenaga kerja dari tahun ke tahun menarik perhatian banyak pihak. Permasalahan tenaga kerja yang menimbulkan konflik-konflik pada buruh, seperti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistematis, metodologis, dan konsisten. Sistematis artinya menggunakan sistem
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran, secara sistematis, metodologis,
Lebih terperinciToddy Anggasakti dan Amanda Pati Kawa. Abstrak
Toddy Anggasakti dan Amanda Pati Kawa Abstrak Penelitian ini mengkaji dan menjawab beberapa permasalahan hukum,pertama, apakah proses peradilan pidana konsekuensi hukum penerapan asas praduga tidak bersalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode adalah proses, prinsip-prinsip dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun dan tuntas terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, Soerjono Soekanto mengatakan
BAB III METODE PENELITIAN Metode berarti jalan, atau cara kerja, yaitu cara untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, Soerjono Soekanto mengatakan metode yang berarti jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengadilan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. pemeriksaan di sidang pengadilan ada pada hakim. Kewenangan-kewenangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peradilan pidana di Indonesia pada hakekatnya merupakan suatu sistem, hal ini dikarenakan dalam proses peradilan pidana di Indonesia terdiri dari tahapan-tahapan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetapkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum, dimana salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menetapkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum, dimana salah satu prinsip Negara hukum adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
57 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum secara yuridis normatif dan penelitian hukum secara yuridis empiris. 1. Pendekatan secara yuridis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1945), di dalam Pembukaan alinea pertama menyatakan bahwa sesungguhnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), di dalam Pembukaan alinea pertama menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. digunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris.
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Proses pengumpulan dan penyajian sehubungan dengan penelitian ini maka digunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. 1. Pendekatan Yuridis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum merupakan salah satu usaha untuk menciptakan tata tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan usaha pencegahan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang -Undang Dasar Negara Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, kita tidak bisa terhindar dari adanya hukum yang berlaku. Hukum telah ada sejak manusia ada, sesuai dengan asas ubi societa ibi ius, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan hukum yang berkaitan dengannya. Anak yang secara harfiah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai anak, maka tidak akan ada hentinya dengan berbagai permasalahan hukum yang berkaitan dengannya. Anak yang secara harfiah memang belum dapat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
35 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian
III. METODE PENELITIAN Upaya untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam melakukan penelitian dibutuhkan metode ilmiah yang merupakan suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif
25 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis normatif merupakan upaya
Lebih terperinciProsedur Bantuan Hukum
Prosedur Bantuan Hukum PENDAHULUANProgram pemberian bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu telah berlangsung sejak tahun 1980 hingga sekarang Dalam kurun waktu tersebut, banyak hal yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan tentang pelanggaran (overtredingen), kejahatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketertiban dan keamanan dalam masyarakat akan terpelihara bilamana tiap-tiap anggota masyarakat mentaati peraturan-peraturan (norma-norma) yang ada dalam masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pengobatan dan pelayanan kesehatan. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, narkotika
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya narkotika digunakan untuk kepentingan umat manusia, khususnya untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, narkotika
Lebih terperinciPEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT MISKIN DI KOTA AMBON
PEMBERIAN BANTUAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT MISKIN DI KOTA AMBON Yonna Beatrix Salamor 1 1 Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Pattimura Email: yonnahukum@gmail.com ABSTRAK Mendapatkan jasa bantuan hukum
Lebih terperinciLex et Societatis, Vol. V/No. 6/Ags/2017
PENAHANAN TERDAKWA OLEH HAKIM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM ACARA PIDANA 1 Oleh : Brando Longkutoy 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
III. METODE PENELITIAN Metode sangat penting untuk menentukan keberhasilan penelitian agar dapat bermanfaat dan berhasil guna untuk dapat memecahkan masalah yang akan dibahas berdasarkan data yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat menuntut para pelaku ekonomi untuk mempertahankan usahanya. Pelaku usaha yang mengikuti trend
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA
LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA 1 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang. menegaskan tentang adanya persamaan hak di muka hukum dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan Undang-undang Dasar 1945 membawa perubahan yang sangat mendasar ke dalam kehidupan negara hukum Indonesia, di antaranya adanya pengakuan hak asasi manusia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
29 III. METODE PENELITIAN Metode sangat penting untuk menentukan keberhasilan penelitian agar dapat bermanfaat dan berhasil guna untuk dapat memecahkan masalah yang akan dibahas berdasarkan data yang dapat
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA
BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA A. Undang Undang Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban Undang - undang ini memberikan pengaturan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: hubungannya dengan peran kepolisian dalam penyidikan Tipiring.
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah: a. Pendekatan Secara Yuridis Normatif Merupakan pendekatan yang dilakukan dengan cara menelaah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pendekatan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Pendekatan Yuridis Normatif Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan dalam arti menelaah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilakukan dengan mempelajari dan menelaah konsep-konsep dan teori-teori serta
47 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Proses pengumpulan dan penyajian data penelitian ini digunakan pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan Yuridis Normatif adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada juga kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak. Anak yaitu seorang yang belum berumur 18 tahun dan sejak masih dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah Negara hukum yang pada masa sekarang ini sedang melakukan pembangunan disegala aspek tidak terkecuali bidang hukum, maka segala usaha
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. data yang dapat memecahkan suatu permasalahan. 33 Penelitian yang dilakukan
III. METODE PENELITIAN Metode ini merupakan suatu bentuk atau cara yang dipergunakan dalam pelaksanaan suatu penelitian guna mendapatkan, mengelola, dan menyimpulkan data yang dapat memecahkan suatu permasalahan.
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN
PENGADILAN NEGERI KALIANDA JL. Indra Bangsawan No. 37. Kalianda Lampung Selatan Telp / Fax : (0727) 322063 ; 322115 Website : www.pn-kalianda.go.id, Email: pnkalianda.info@gmail.com SURAT KEPUTUSAN KETUA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum Pidana di Indonesia merupakan pedoman yang sangat penting dalam mewujudkan suatu keadilan. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) adalah dasar yang kuat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasari pada metode
III.METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasari pada metode sistematika dan pemikiran-pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu
Lebih terperinciMAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM NOMOR : 1/DJU/OT.01.03/2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SURAT EDARAN MAHKAMAH
Lebih terperinciMAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM NOMOR : 1/DJU/OT 01.3/VIII/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SURAT EDARAN MAHKAMAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 1 Untuk mendapatkan data dan. menggunakan metode penelitian hukum sebagai berikut:
29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang akan digunakan untuk mendapatkan suatu data dari obyek penelitian, dan kemudian data tersebut diolah untuk mendapatkan data yang lengkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. evaluasi hukum. Penegakan hukum pada hakikatnya merupakan interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum merupakan pusat dari seluruh aktivitas kehidupan hukum yang dimulai dari perencanaan hukum, pembentukan hukum, penegakan hukum dan evaluasi hukum.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam kerangka penulisan ini adalah :
40 III. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan masalah guna memberikan petunjuk pada permasalahan yang akan di bahas dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya maka dalam penelitian ini di perlukan metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan maju atau tidaknya suatu negara dari aspek kesejahteraan sosial,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemenuhan hak asasi manusia menjadi salah satu barometer dalam menentukan maju atau tidaknya suatu negara dari aspek kesejahteraan sosial, yang merupakan tujuan Negara
Lebih terperinciPERANAN HAKIM PENGAWAS DAN PEGAMAT TERHADAP PELAKSANAAN PUTUSAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II.B KOTA PADANGSIDIMPUAN. Oleh: Marwan Busyro 1
PERANAN HAKIM PENGAWAS DAN PEGAMAT TERHADAP PELAKSANAAN PUTUSAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II.B KOTA PADANGSIDIMPUAN Oleh: Marwan Busyro 1 ABSTRAK Permasalahan penelitian ini adalah, pertama, apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerja/buruh adalah tulang punggung perusahaan adagium ini nampaknya biasa saja, seperti tidak mempunyai makna. Tetapi kalau dikaji lebih jauh akan kelihatan
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA BAGI TERDAKWA YANG TIDAK MAMPU DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA
PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA BAGI TERDAKWA YANG TIDAK MAMPU DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA Sean Faddillah NIM : 201116149 Fakultas Hukum Universitas Surakarta seanfadd@yahoo.com
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yuridis normatif dan yuridis empiris. Untuk itu diperlukan penelitian yang
28 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah Pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Untuk itu diperlukan penelitian yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penegakan hukum pidana merupakan sebagian dari penegakan hukum di dalam sistem hukum. Penegakan hukum pidana dilakukan melalui sistem peradilan pidana. Melalui
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.49, 2017 HUKUM. Anak. Anak Korban. Perkara. Register. Pedoman. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6033) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
1 PENYANTUNAN BAGI KELUARGA MENINGGAL ATAU LUKA BERAT KECELAKAAN LALU LINTAS DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PENGAMBILAN PUTUSAN HAKIM Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN PIDANA PENJARA TERHADAP ANAK YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN Diajukan Oleh : Nama : Yohanes Pandu Asa Nugraha NPM : 8813 Prodi : Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat tidak pernah lepas dengan. berbagai macam permasalahan. Kehidupan bermasyarakat akhirnya
11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat tidak pernah lepas dengan berbagai macam permasalahan. Kehidupan bermasyarakat akhirnya mengharuskan manusia untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Ilmu hukum mengarahkan refleksinya kepada norma dasar yang diberi bentuk konkret dalam norma-norma yang ditentukan dalam bidang-bidang tertentu. Metode Penelitian
Lebih terperinciKAJIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENIPUAN YANG DILAKUKAN PEREMPUAN (STUDI DI POLRESTA SURAKARTA) JURNAL
KAJIAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENIPUAN YANG DILAKUKAN PEREMPUAN (STUDI DI POLRESTA SURAKARTA) JURNAL Oleh : YOGO NUGROHO NPM: 11100074 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 2016 KAJIAN PENYIDIKAN
Lebih terperinciPENUNJUKAN PENASEHAT HUKUM SECARA PRODEO OLEH HAKIM UNTUK TERDAKWA PEMBUNUHAN. (Studi Di Pengadilan Negeri Padang)
PENUNJUKAN PENASEHAT HUKUM SECARA PRODEO OLEH HAKIM UNTUK TERDAKWA PEMBUNUHAN (Studi Di Pengadilan Negeri Padang) A. Latar Belakang Masalah Pengukuhan Indonesia sebagai negara hukum pada Pasal 1 ayat (3)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Acara Pidana adalah memberi perlindungan kepada Hak-hak Asasi Manusia dalam keseimbangannya dengan kepentingan umum, maka dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN JASA ADVOKAT DALAM PERKARA PIDANA BAGI ORANG TIDAK MAMPU
BAB III PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN JASA ADVOKAT DALAM PERKARA PIDANA BAGI ORANG TIDAK MAMPU A. Bantuan Jasa Advokat dalam Perkara Pidana Bagi Orang Tidak Mampu Negara yang menganut prinsip negara hukum
Lebih terperinci