BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Musik Program dan Free Form 1. Pengertian Musik Program Istilah musik program mulai diperkenalkan pada periode romantis oleh Hector Berlioz. Hector Berlioz lahir pada tahun 1803 dan wafat pada tahun Hector merupakan komponis Perancis dari zaman Romantik dengan karyanya yang terkenal adalah Symphonie Fantastique dan pertama kali ditampilkan pada tahun Karya tersebut mengisahkan tentang seorang seniman yang berbakat yang meracuni dirinya sendiri karena cinta yang tidak berpengharapan. Itulah awal terbentuknya istilah musik program. Hakekat dari musik program adalah suatu peristiwa, cerita, situasi yang dilukiskan melalui sarana musik sehingga terciptalah asosiasi kepada peristiwa yang diangkat saat musik dibunyikan 1. Artinya musik kini tidak lagi mengikuti aturan bentuk yang baku tetapi terikat pada urutan cerita yang sama. Frans List menjelaskan musik program sebagai any preface in intelligible language added to a piece of instrumental music by mean of which the composer intend to guard the listener against a wrong poetical interpretation and to direct his attention to apoetical idea of the whole or to a particular part of it 2 (seperti pembukaan yang ditambahkan pada suatu karya musik instrumental dengan tujuan agar pendengar tidak menciptakan interpretasi yang salah serta agar komponis itu sendiri dapat memusatkan perhatian ide-ide dari keseluruhan maupun bagianbagian kecil dari musik tersebut). List tidak menggangap bahwa musik merupakan media yang dapat mendeskripsikan suatu obyek secara langsung, namun ia menganggap bahwa musik dapat menuntun pendengar untuk berada dalam suatu pemikiran yang sejalan dengan karakter obyek yang diangkat, artinya bahwa dengan memberikan gagasan tentang karakteristik emosional suatu hal, maka musik dapat mempresentasikan hal tersebut secara langsung. 1 Rhoderick J. McNeill, Sejarah Musik 2, (Jakarta: Gunung Mulia, 2000), hlm Leon Stein, structure & style, The study and Analyisis of Musical Form (USA: Summy-Bichard Musik, 1979), hlm.171

2 Musik program termasuk dalam kategori free form atau komposisi musik dalam bentuk bebas. Tidak ada aturan atau teknik penulisan yang baku, karena bagianbagian dari keseluruhan komposisi berdasarkan cerita atau puisi. Motif-motif melodi dalam musik programdiciptakan berdasarkan imajinasi komponis untuk mewakili dan menggambarkan suatu tokoh tertentu, suasana ataupun karakter. Musik program memiliki perbedaan dengan musik absolut, dapat dilihat dari cara atau usaha dalam mengilustrasikan suatu objek. Musik absolut merupakan musik murni yang tidak berhubungan dengan ide dari luar, seperti ide kesusastraan atau sikap emosi yang subjektif dari komponis sendiri Sejarah dan Konsep Musik program Frans List menciptakan istilah musik program, ia sadar bahwa ia belum menciptakan sesuatu yang sebenarnya ingin ia deskripsikan. Simfoni-simfoni dari Berlioz pada dasarnya berkonsep naratif; begitu halnya dengan Concertstück untuk piano dan orkestra dari Weber, sebuah karya deskriptif dalam satu bagian yang berkelanjutan (terdiri dari beberapa seksi dengan tempo yang berbeda-beda) yang merupakan salah satu contoh dari symphonic poem. Salah satu kendala dalam penelusuran sejarah musik program adalah sulitnya mendefinisikan diskusi mengenai: apakah semua jenis musik representasional dikategorikan sebagai musik program; apakah imitasi terhitung sebagai salah satu jenis representasi; dan apakah penciptaan karakter yang ekspresif sudah cukup untuk memenuhi kriteria program sesuai dengan pemikiran List. Terdapat banyak cara untuk menelusuri sejarah, tergantung dari bagaimana cara menjawab pertanyaan yang mendasari filosofi terkait. Contohnya komponis French Harpsichord pada abad ke-17 dan 18 biasa memberi judul pada karya-karya pendek mereka. Menyikapi hal ini, menurut sebagian penulis keberadaan judul sudah cukup untuk mengkategorikan musik-musik tersebut dibawah kategori musik program ; akan tetapi menurut sebagian lainnya, cara tersebut akan berakibat pada kebingungan karena melihat dari adanya judul, suatu karya yang mengungkapkan perasaan tidak dibedakan dari karya lain yang memberi kesan pada subjek atau karya yang benar-benar mendeskripsikan subjeknya. Seorang kritikus dari karya 3 Rhoderick J. McNeill, Sejarah Musik 2 (Jakarta: Gunung Mulia, 2000), hlm.61

3 Couperin akan mengkomentari relasi antara karya organ-nya dengan subjek dalam realita sebagai suatu bentuk ekspresi dan bukan salah satu representasi. Garis batas antara ekspresi dan representasi seringkali tidak jelas, dan seringkali tidak dapat menjelaskan pada sisi manakah letak karya dari Rameau atau Couperin. Selain itu, imitasi tidak dianggap sebagai salah satu kriteria dari musik program, dapat disimpulkan bahwa sejarah dari genre ini memiliki durasi yang singkat dari yang sebenarnya terlihat. Jika demikian maka sejarah musik program tidak akan mencakup contoh-contoh karya pada abad pertengahan. Sebagai contoh, Chanson Janequin yang terkenal La bataille or La guerre (dipublikasikan pada tahun 1529 dan mengacu pada Perang Mariagnano pada tahun 1515) tidak dianggap sebagai musik program yang sesungguhnya walaupun karya ini mengimitasi suara-suara yang terdapat dalam sebuah perang, akan tetapi tidak terdapat urutan narasi dalam suara-suara tersebut, dan tidak ada usaha untuk menempatkan struktur musik dibawah perubahan tema dalam subjek non-musikal. Terdapat sedikit kasus serupa dalam suita-suita dimana judul-judul dari setiap karya membentuk urutan narasi. Sebagai contoh, The Battle dari Byrd, 15 suita piano yang berjudul The Marche to the Fight, The Retraite and The Burying of the Dead, ini memiliki programa, akan tetapi programanya berfungsi sebagai perekat dari bagian-bagian musik yang berbeda dan berfungsi untuk menjelaskan karakter-karakternya yang ekspresif. Jika dilihat lebih lanjut, karya-karya tersebut hanya sedikit mendeskripsikan adegan-adegan yang dimaksud. Kasus rumit lainnya muncul saat seorang komponis mengatakan bahwa ia terinspirasi oleh beberapa sumber literatur dan artistik. Terdapat contoh komponis Renaissance dan Baroque yang menulis karya setelah terinspirasi oleh lukisan. Sebagai contoh, Biber menulis 15 karya misteri untuk biola dan organ yang terinspirasi dari ukiran timah dari tema dalam Alkitab. Penggabungan antara seni representasional (seperti contohnya ukiran) dan musik, merupakan fitur yang familiar dari musik-musik sesudahnya. Pictures at an Exhibition dari Musorgsky merupakan contoh Romantic dari jenis musikal yang sama. Di sini terdapat polesan terhadap representasi dari penghubung yang terdapat dari sebagian karya-karya. Hal ini mengindikasikan hadirnya narator dalam musik, semacam pemantul dalam pemikiran Henry James, yang merupakan subjek di sepanjang narasi.

4 Menggunakan alat tersebut, karya Musorgsky menjadi contoh yang hampir mendekati arti sebenarnya dari musik program, seperti pada symphonic poem List. Contoh yang lebih menakjubkan lagi dari penggabungan seni representasional dan musik adalah kuartet dari Janáček yang ditulis setelah membaca novela Tolstoy yang berjudul The Kreutzer Sonata, yang juga terinspirasi oleh sonata biola dari Beethoven. Fakta bahwa kuartet Janáček sangat terinspirasi dari karya Tolstoy tidak mengkategorikannya ke dalam narasi programatik dari urutan kejadian dalam karya Tolstoy. Seperti halnya cerita dari Tolstoy yang menjadi suatu representasi dari sonata Beethoven. Inspirasi, bahkan ketika menjadi acuan secara sadar, tidak dapat membuat sebuah musik menjadi musik program. Perkembangan dari musik program dipengaruhi oleh ballet de cour dari Perancis yang menyertakan gambar dalam penyajiannya yang serius dan dramatis. Akan tetapi tidak diragukan lagi bahwa musik program pada pertengahan abad ke- 18 telah terpisah dari segala bentuk tarian. Satu contoh penting adalah karya orkestra dari Ignazio Raimondi yang berjudul Les aventures de Télémaque dans l'isle de Calypso yang dibuat berdasarkan puisi dari Fénélon. Karya yang dipublikasikan pada tahun 1777 ini merupakan suatu usaha untuk membuat perbedaan antara naratif dengan non naratif dengan cara merepresentasikan beberapa karakter-karakter yang berbeda. Sebagai contoh, Calypso direpresentasikan oleh permainan flutedan Telemachus oleh solo biola. Di masa Beethoven, bahkan bentuk musik yang paling abstrak dan klasik sekalipun telah memiliki kapasitas untuk makna programatik. The Pastoral Symphony merupakan salah satu contoh karya yang berusaha untuk lepas dari aturan-aturan yang tertera pada era Klasik terkait dengan ide representasi gambar. Sonata Lebewohlop.81a adalah contoh lainnya. Kedua contoh tersebut memiliki kesamaan dengan karya-karya sebelumnya pada abad ke-18 yang merupakan penggambaran dari alam dan juga pada Capriccio Bach yang menceritakan tentang perpisahannya dengan saudara lelakinya. Karya Four Seasons dari Vivaldi dan simfoni-simfoni Dittersdorf yang berdasarkan Metamorphoses dari Ovid, karya-karya tersebut mengombinasikan penggambaran naratif dan musik yang cukup rapat. Karena hal ini, pendengar Beethoven menduga bahwa paham struktur musik murni hanyalah ilusi belaka,

5 dan keagungan simfoni Beethoven khususnya dalam kesempurnaan strukturnya. Karya-karya ini tidak hanya memiliki makna musikal akan tetapi lebih dari pada itu terciptanya simfoni tersebut merupakan ungkapan suatu ide puitis. Paham ini dapat lebih jelas terlihat dari sonata Beethoven op.31 no.2 yang dipengaruhi oleh The Tempest karya Shakespeare. Schering (1936) berusaha menjelaskan karya Beethoven sebagai suatu refleksi programatik dari tema-tema Shakespeare dan Goethe. Pemikiran-pemikiran yang telah dijabarkan di atas yang juga meliputi simfonisimfoni dari Haydn dan Mozart (Momigny, seorang pencetus teori dari Perancis bahkan menciptakan teks verbal untuk kuartet Mozart sebagai bentuk interpretasi dari karya tersebut) membuktikan bahwa langkah terbesar dalam musik program yang sebenarnya dalam era Romantik bukanlah dicetuskan oleh Beethoven akan tetapi oleh Berlioz. Ia merupakan komponis yang untuk pertama kalinya memperkenalkan representasi musik, perbedaan yang penting dalam segala penggambaran akan obyek-obyek di dunia dalam bentuk narasi, dan perbedaan antara subjek dan obyek. Penggunaan viola dalam simfoninya yang berjudul Harold en Italie dan eksplorasinya akan nada-nada memampukan Berlioz untuk menciptakan perbedaan yang drastis antara pemeran protagonis emosi, penderitaan, dan kesukacitaan pemeran utamadari narasi dan keadaan-keadaan di sekelilingnya. Berlioz juga memperkenalkan suatu media yang disebut idee fixe, Ide fixe digunakan dalam karya berkenaan dengan tema atau isi dari sebuah lagu. Sebagai perpindahan dari sebuah lagu ke sebuah lagu lainya 4. Ini merupakan suatu langkah yang penting menuju paham leitmotif dari Wagner, dimana leitmotif membantu representasi narasi dari musik untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh. Leitmotif merupakan sebuah tema yang diasosiasikan dengan sebuah karakter, keadaan, atau ide, dan dimana tema tersebut berkembang secara tidak disadari dengan tujuan untuk memperlihatkan hasil dari ide narasi. Leitmotif pada akhirnya merupakan sebuah tema yang mengijinkan adanya representasi dalam musik tanpa adanya imitasi. Dengan menggunakan leimotif, komponis-komponis era berikutnya, khususnya List dan Richard Strauss, dapat mengasosiasikan suatu tema yang spesifik dengan suatu 4 Pono, Banoe, Kamus musik ( Yogyakarta: penerbit kanisius 2003), hlm 190

6 makna yang pasti. Media-media representasional tentu tetap ada, dan oleh Strauss, media imitasi menjadi sesuatu yang baru yang belum pernah ditemui sebelumnya. Akan tetapi dari semua yang telah dijabarkan, leitmotif memampukan musik untuk menyamai kemampuan deskriptif dari sebuah bahasa. List juga mampu mencapai idealismenya melalui penggunaan leitmotif, suatu idealisme bahwa musik tidak dapat dipahami, bahkan sebagai musik itu sendiri, jika konsep tertulis yang ada tidak ditanamkan dan muncul dalam benak pendengar. 3. Struktur dan Bentuk Musik Program Musik program pada umumnya tidak terikat oleh aturan bentuk yang baku seperti Sonata, Fuga, atau komposisi baku lainnya. Bentuk yang dihasilkan akan menyesuikan alur cerita yang diangkat. Secara umum semua struktur dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu closed form dan open form 5. Closed form adalah kateori yang mengikuti pola yang sudah pasti atau baku sedangkan Open Form kebalikannya. Karya yang dikategorikan sebagai open form dapat berisikan satu atau lebih subdivisi yang menggunakan sebuah fixed pattern 6. B. Format Combo Band Dalam istilah atau definisi tentang combo sangat terbatas, namun definisi standar internasional dalam artian bahasa combo adalah penggalan dari kata kombinasi (combine) yang mempunyai arti mencampur (mengkomposisikan) beberapa jenis instrumen menjadi kesatuan yang harmonis (James Half, 1967:62). Combo band termasuk satuan atau kelompok musik kecil yang lazim mengiringi penampilan pentas secara improvisasi dan spontan (Banoe, 2003:42). 7 Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa definisi combo band pada zaman sekarang lebih kepada konsep sebuah band yang terdiri dari 4 sampai 8 pemain yang menggunakan kombinasi formasi alat musik seperti: gitar, bass, drum, 5 (diakses pada tanggal 8 agustus 2016 pukul WIB). 6 mit=submit (diakses pada tangal 8 agustus 2015 pukul 8.17 WIB.) 7 (diakses pada tanggal 10 agustus 2016 pukul WIB).

7 keyboard, dan vokal. Dilihat dari segi permainan, combo lebih bebas berekspresi serta para pemain diberi kebebasan melakukan improvisasi. C. Genre Musik a. Swing Swing merupakan salah satu aliran musik jazz yang mulai berkembang pada awal 1920-an dan kemudian menjadi aliran tersendiri pada Pada awal kemunculannya aliran musik ini mulai menghilangkan penggunaan alat musik gesek yang biasa dimainkan pada aliran jazz dan menitikberatkan pada pemakaian arangemen yang lebih sederhana dengan mengutamakan alat musik tiup dan improvisasi pribadi 8. Secara umum, swing merujuk kepada band tarian yang beranggotakan banyak pemain musik yang memainkan aransemen tertulis. Swing tidak selalu swing namun melibatkan pemain jazz melakukan interpretasi jazz terhadap balada yang indah. Suatu balada adalah lagu yang sederhana, biasanya bersifat romantis, dan menggunakan melodi yang sama di tiap baitnya. 9 Band-band swing terdiri dari empat seksi yaitu saksofon, terompet, dan trombone. Sedangkan gitar, piano, bas, dan drum menjadi seksi pengiring. Komposisi musik band swing biasanya disusun secara homofoni, dimana dua atau lebih alat musik memainkan melodi yang mirip. Penggunaan sukat 4/4 kembali digunakan dan akor blok yaitu akor dengan banyak not yang bergerak secara paralel. Salah satu aranjer yang diakui sebagai pembuat pola bagi aransemen musik swing adalah Fletcher Henderson. Henderson merupakan seorang pianis dan aranjer yang menulis sebagian besar dari aransemen yang digunakan oleh kelompok orkestra Benny Goodman. New York dan Kansas merupakan daerah geografis yang penting bagi perkembangan yang mengarah kepada gaya jazz swing. Hal ini disebabkan karena kondisi politik pada saat itu yang mendorong atmosfer klub malam. Akibatnya, kesempatan kerja bagi musisi jazz meningkat. 8 pada tanggal 8 agusus 2016 pukul WIB) 9 Paul Tanner, David W. Megill, dan Maurice Gerow, Swing,

8 Swing sempat kesulitan memperoleh penggemar karena swing dianggap menciptakan terlalu banyak improvisasi, tempo yang cepat, melodi yang terlalu sederhana, dan lirik yang terdengar asing. Namun dalam perkembangannya swing menjadi musik paling populer hingga akhir 1940-an di Amerika Serikat. Popularitas swing mulai menurun selama Perang Dunia II karena pada saat itu para musisi swing mengikuti wajib militer sehingga tidak ada karya yang dihasilkan, direkam, dan dipublikasikan. Big band swing hanya mampu mendapatkan pekerjaan one-night stand dan akibatnya menderita kerugian finansial. Era swing merepresentasikan puncak dari popularitas jazz. Beberapa musisi swing terkenal antara lain Count Basie, Duke Ellington, Benny Goodman, Ella Fitzgerald, Fletcher Henderson, Don Redman, Art Tatum, Frank Sinatra, Billie Holiday, dan lain-lain. 10 Di Indonesia sendiri jarang sekali musisi-musisi tanah air yang mengusung aliran swing ini khususnya band. Hanya beberapa band yang membawakan musik beraliran swing seperti White Shoes & The Couple Company dan Mocca. 10 Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson 2012), hlm.91.

9 b. Pop Musik pop atau Musik populer adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat komersial. Oleh sebab itu dari masa ke masa aliran musik ini selalu banyak peminatnya. Musik pop bermula Sejak Perang Dunia I berakhir (1918), di Amerika Serikat. Aliran ini semakin digemari sekitar tahun 1920 setelah rekaman pertama kali dibuat berdasarkan penemuan Thomas Edison. Antara tahun , sejarah musik pop mulai menjadi salah sati musik yang digemari seluruh dunia dengan berbagai irama seperti Rhumba, Samba, Conga, Salsa, dan Mambo. Sejarah musik pop tidak pernah pudar karena musiknya yang easy listening. 11 Legenda sejarah pop dunia diawali oleh The Beatles yang menyimbolkan suatu pemberontakan terhadap kemampuan musikal. The Beatles sukses mencapai jajaran tingkat atas dunia, maka tak heran jika karya musik mereka abadi. Hampir dari Generasi ke generasi The Beatles menjadi inspirasi. Di tahun 1960-an, The Beatles dengan beberapa seniman pop seperti rankie Avalon, Bob Dylan, Marvin Gaye, Sonny dan Cher, Aretha Franklin menciptakan sejarah musik pop yang easy listening dengan mencampurkan berbagai elemen. Mulai pada tahun 1970-an, terlihat beberapa musisi menggabungkan pop dengan aliran Disko dan Rock, termasuk di antaranya Earth Wind & Fire, The Jackson Five, Donna Summer, Elton John, Rod Steward, dan Bill Joel 12. Pada zaman itu musik pop masih bertumpang tindih dan bercampur dengan gaya musik Rock n Roll. Michael Jackson dan Madonna juga merupakan musisi yang turut menorehkan sejarah musik pop dunia pada tahun 80-an. Bahkan sampai saat ini keduanya diberi julukan King and Queen of Pop. Musik pop di Indonesia diawali oleh sebuah grup yang cukup terkenal pada tahun 1970-an. Nama grup ini adalah koes plus. Grup ini menjadi legendaris di Indonesia karena puluhan lagu, bahkan ratusan lahir dari kelompok musik ini, 11 (Diakses 11 agustus 2016 pukul WIB) 12 (Diakses 11 agustus 2016 Pukul WIB).

10 dari yang versi pop, pop jawa, irama melayu, dangdut, pop anak-anak, lagu berbahasa Inggris dan irama keroncong. Belum lama ini namanya diabadikan sebagai kelompok musik dengan lagu terbanyak di Museum Rekor Indonesia (MURI). Lagu mereka sungguh sederhana baik dalam syair, musik, maupun melodi. Ciri khasnya adalah perpaduan suara antara vokalis mereka (Yon dan Yok) yang khas. Lagu-lagu mereka masih tetap digemari sampai sekarang Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya. Musik pop dibedakan menjadi dua, yaitu; musik pop anak-anak dan musik pop dewasa. Musik pop anak umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya tidak terlalu kompleks dengan rentan nada yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Tema syair musik pop anak-anak biasanya berkisar pada hal-hal yang mendidik, seperti mencintai orang tua, Tuhan, Sekolah, dan Tanah Air. Sebaliknya, musik pop dewasa umumnya lebih kompleks dengan alunan melodinya lebih bebas dengan improvisasinya lebih banyak, namun ringan. Tema-tema syairnya pun lebih bervariasi, dari kehidupan remaja, percintaan, sampai masalah kritik sosial. Beberapa musisi yang mengusung genre pop adalah Ari Lasso, Titiek Puspa, Chrisye, Katon Bagaskara, dan Melly Goeslaw. Untuk grup band ada Noah, Sheila on 7 dan Gigi. c. Progressive Rock Rock progresif (sering disingkat menjadi prog atau prog rock) adalah bentuk musik rock yang berkembang pada akhir tahun 1960 dan awal 1970-an sebagai bagian dari upaya sebagian besar musisi Inggris untuk mengangkat musik rock ke tingkat yang baru. Musik rock progresif mengembangkan teknik dan komposisi dari musik rock standar atau musik populer seperti struktur lagu yang berbasis verse-chorus. Selain itu, aransemen yang dimasukkan seringkali mengambil unsur-unsur dari klasik, jazz, dan world music. Lagu dalam rock progresif menggunakan lirik yang konseptual, abstrak atau didasarkan pada fantasi.

11 Rock progresif dikembangkan pada akhir 1960-an dari psychedelic rock, sebagai bagian dari perkembangan musik rock pada era iniuntuk menarik inspirasi dari pengaruh musik yang semakin beragam. Istilah ini diterapkan pada musik dari beberapa band seperti King Crimson, Yes, Genesis, Pink Floyd, Jethro Tull, Soft Machinedan Emerson, Lake dan Palmer. Sementara rock progresif kemudian mencapai puncak popularitasnya di tahun 1970 danawal 1980-an, band neo-progresif terus berkembang untuk penonton setia dalam dekade berikutnya. 13 Bentuk lagu rock progresif kemudian menghindari struktur umum dari musik populer yang biasanya terdiri atas verse-chorus-bridge, dengan cara memperluas bagian dan memasukkan selingan musik serta bervariasi dengan dinamika yang beragam untuk meningkatkan kontras antara bagian. Grup rock progresif awal memperluas warna suara dari instrumentasi tradisional rock yaitu gitar, organ, bass, dan drumset dengan menambahkan instrumen yang lebih khas dari jazz atau musik rakyat, seperti flute, saksofon dan biola serta lebih sering menggunakan keyboard, synthesizer, dan efek elektronik. Musik rock progresif lebih cenderung mengeksplorasi tanda sukat selain dari 4/4 dan perubahan tempo.rock progresif umumnya lebih bebas dalam berirama dibandingkan bentuk-bentuk lain dari musik rock. Pendekatan yang dilakukan bervariasi, tergantung pada band, berkisar dari ketukan yang teratur menjadi tidak teratur atau tanda sukat yang komplek. Dalam rock progresif, beberapa band menggunakan harmoni atonal atau disonan.akord dan progresi akord dapat diaugmentasi dengan nada ke-6, ke-7 dan ke-9 serta perkembangan I-IV-V menjadi kurang umum. Adaptasi dan imitasi dari tema klasik yang terkenal juga sangat sering digunakan (27 Mei 2016) 14 ( 25Mei 2016)

12

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 396.

BAB I PENDAHULUAN 396. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, dengan unsur dasar berupa melodi, irama, dan harmoni, serta unsur pendukung berupa gagasan, sifat, dan warna bunyi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR

BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR BAB II KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR A. Sejarah Perkembangan Genre Musik 1. Fusion Jazz Fusion Jazz adalah genre musik yang menggabungkan Jazz dengan elemen dari berbagai aliran musik seperti

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bekasi, Oktober Kelompok Penulis

KATA PENGANTAR. Bekasi, Oktober Kelompok Penulis KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT., karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya kepada penulis, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul MUSIK POP. Penulis membuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sejarah Perkembangan Musik Program. Musik program adalah komposisi musik instrumental yang menggambarkan sebuah adegan atau lukisan atau menggambarkan ide sastra. Istilah musik

Lebih terperinci

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik dan budaya musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Musik Program 1. Definisi Musik Program Istilah musik program mulai diperkenalkan pada periode romantik oleh Hector Berlioz. Hector Berlioz lahir pada 1803 dan wafat pada 1869.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Musik Program 1. Pengertian Musik Program Musik program adalah istilah untuk musik instrumental yang berhubungan dengan cerita, puisi, atau sumber lainnya. Musik program diilhami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada penelitian ini penulis mencoba mempelajari tentang musik Yahudi terkait dengan sejarah, perkembangan, dan sumber-sumber terkait musik Yahudi. Hal ini sengaja dipaparkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik adalah salah satu seni yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Warna, Cerita, dan Kursi Tua Warna, Cerita, dan Kursi Tua merupakan judul komposisi penulis yang terdiri dari kata warna, cerita, dan kursi tua. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga sampai empat movement, namun dapat juga terdiri hingga lima movement.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar. Terdiri dari 33 Provinsi, 17.508 Pulau dan 238 juta penduduk, Indonesia dikenal di mata dunia memiliki kekayaan serta keanekaragaman

Lebih terperinci

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

MENGENAL IRAMA 8 BEAT MENGENAL IRAMA 8 BEAT Oleh: Drs. F DHANANG GURITNO, M.Sn WIDYAISWARA SENI MUSIK PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA ====================================================== Abstrak Pola ritme tertentu yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1812, untuk pertama kalinya seorang komponis berkebangsaan Irlandia, John Field mempergelarkan Nocturne no. 1-3 di St. Petersburg 1. Nocturne means a piece

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alkitab merupakan Kitab Suci Agama Kristen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratu Ester merupakan sebuah kisah heroik seorang wanita yang dicatat dalam alkitab. 1 Kitab Ester mencatat garis besar perjalanan seorang wanita Yahudi keturunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2

BAB I PENDAHULUAN. M. Soeharto, Kamus Musik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), 86. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni. Dalam penyajiannya, musik sering berpadu dengan unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat. Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penelusuran terhadap alasan Franz Schubert dalam membuat Lieder Heidenröslein dan An Die Musik dapat ditinjau dari latar belakang perkembangan musik di Kota Vienna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan cabang dari seni. Seni musik juga termasuk salah satu media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik telah menjadi bagian yang penting dalam keseharian manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan musik. Musik adalah bahasa yang universal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik Sonata 1. Sejarah Singkat Perkembangan Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental

Lebih terperinci

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra Oleh Fardian Mahaiswa Program Pascasarjana (S2) Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Dalam bentuk musikal seperti lagu, penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik seringkali digunakan sebagai media untuk berkomunikasi antara seseorang dengan orang lain, baik untuk menyampaikan pesan atau perasaan maupun mengisahkan

Lebih terperinci

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya tulis ilmiah ini, terdapat beberapa kesimpulan dari awal mula perpaduan musik dan puisi itu muncul, kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik tradisional Jepang sudah ada sebelum abad ke-20. Bentuk tertua dari musik tradisional Jepang adalah shomyo atau nyanyian Buddha dan gagaku atau musik orkestra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, ),48

BAB I PENDAHULUAN. Dan PropinsiJawa Tengah (Yogyakarta: DepartemenPendidikan Dan Kebudayaan, ),48 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warisan bangsa, cerita rakyat menjadi salah satu identitas suatu daerah dimana ia berasal. Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di masyarakat

Lebih terperinci

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL DAFTAR KEBUTUHAN MODUL MATA DIKLAT : PIANO WAJIB 1 Memainkan piano wajib 1. Memainkan tangga nada dan trisuara 2. Memainkan reportoar MATA DIKLAT : TATA TEKNIS PENTAS 1 Menata pementasan 1. Menata panggung

Lebih terperinci

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN Oleh : Didik Santoso Dosen Pembimbing : M. Sarjoko. S.Sn, M.Pd. Abstrak Sesebulan adalah akronim bahasa jawa yang berarti nyebul. Nyebul yang berarti meniup. Meniup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia saat ini. Bahkan pada jaman ini, musik telah mencapai suatu era baru, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Erwin Gutawa adalah seorang produser, komponis, konduktor, penata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Erwin Gutawa adalah seorang produser, komponis, konduktor, penata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erwin Gutawa adalah seorang produser, komponis, konduktor, penata musik dan bassist. Pria kelahiran Jakarta, 16 Mei 1962 ini sering tampil sebagai produser

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Paduan Suara Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah pimpinan seorang dirigen. 1 Suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. musik yang dapat kita nikmati sehari-hari adalah sebagai media yang dapat kita

BAB I PENDAHULUAN. musik yang dapat kita nikmati sehari-hari adalah sebagai media yang dapat kita A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Musik pada hakikatnya merupakan bagian dari seni. Salah satu manfaat musik yang dapat kita nikmati sehari-hari adalah sebagai media yang dapat kita jadikan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Inspirator berasal dari kata bahasa Inggris inspiration (inspirasi, kata benda) yang artinya ilham --mendapatkan akhiran or untuk

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock.

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Death Metal merupakan sebuah inovasi dari beberapa aliran musik-musik metal yang sudah ada sebelumnya. Yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik yang mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40.

BAB I PENDAHULUAN. Theodor & Hanns Eisler. Composing For The Films (New York: Oxford University Press, 1947), 40. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan, pengalaman dan ekspresi kepada orang lain. Ekspresi dalam musik memiliki batasan yang luas, tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1520. 1 Masa awal Renaisans sering disebut masa aliran Netherland, oleh BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Vokal Akapela Tahun 1450-1600, dalam sejarah musik sering disebut era Renaisans, suatu istilah

Lebih terperinci

BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS

BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS BAB 3 EKSISTENSI TIGA ALIRAN MUSIK POPULER CINA DALAM MUSIK CINA: SEBUAH ANALISIS Seluruh dunia sejak tahun 1970an sedang mengalami sebuah tren baru di bidang musik, tren tersebut dikenal dengan musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik program Tabuhan Telu Kagitaan terbagi dalam tiga bagian yang masing-masing bagiannya menceritakan tentang suasana yang berbeda.

Lebih terperinci

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½ AKORD BAHAN USBN M = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = 1 4 5 = 2 ½ - 1 Sus 2 = 1 2 5 = 1 2 ½ MUSIK KONTEMPORER Ciri-Ciri Seni Kontemporer secara umum

Lebih terperinci

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh :

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh : ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik Oleh : Ignatius Made Anggoro NIM. 1011598013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 CHORD-SCALE BLUES Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011 INTRO ringkas Istilah Blues mengacu pada gaya musik (genre) yang berasal dari komunitas orang Amerika keturunan Afrika, dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Sonata Kata sonata berasal dari bahasa Italia sonare yang berarti berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang biasanya terdiri dari tiga atau empat movement,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa. Identitas ini yang membedakan kebiasaan, sifat, dan karya-karya seni yang dihasilkan. Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam bentuk bunyi-bunyian yang memiliki unsur-unsur melodi, irama, dan tempo. Musik juga merupakan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE Oleh: Fu adi, S.Sn., M.A JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik dewasa ini semakin pesat, hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. Teknologi yang semakin maju tersebut digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni musik merupakan salah satu media atau sarana dalam mengekspresikan diri. Manusia menggunakan bunyi melalui suara manusia atau melalui ragam alat musik. Instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam nada dan syair yang mengandung unsur-unsur keindahan dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.

Lebih terperinci

Seni budaya (rock dan dangdut)

Seni budaya (rock dan dangdut) Seni budaya (rock dan dangdut) Sejarah Rock Tahun 70an: Adanya pengaruh band-band God Bless, Gang pegangsaan, Gypsy. Namun jauh sebelumnya band yang sudah booming adalah The Rollies band beraliran Jazz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. televisi, handphone, iphone, ipad dan lain sebagainya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini musik telah menjadi konsumsi utama bagi kebanyakan orang pada setiap kalangan. Hal ini dikarenakan musik bisa didapatkan atau didengarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Musik adalah suatu hal yang sulit dipisahkan dari kehidupan manusia.

Lebih terperinci

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemampuan pemain keyboard pada beberapa band, cukup mengesankan. Mereka mempunyai kemampuan memadai, mulai dari kecepatan jari, penguasaan chord dan memilih sound

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Grunge merupakan sebuah inovasi dari aliran musik rock dan punk yang sudah ada sebelumnya. Yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik

Lebih terperinci

ANALISIS INTERPRETASI LAGU AFTER THE LOVE HAS GONE KARYA DAVID FOSTER DALAM FORMAT TRIO VOKAL JURNAL. Program Studi S-1 Seni Musik.

ANALISIS INTERPRETASI LAGU AFTER THE LOVE HAS GONE KARYA DAVID FOSTER DALAM FORMAT TRIO VOKAL JURNAL. Program Studi S-1 Seni Musik. ANALISIS INTERPRETASI LAGU AFTER THE LOVE HAS GONE KARYA DAVID FOSTER DALAM FORMAT TRIO VOKAL JURNAL Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Libritha Donna Bonita NIM : 0911423013 Program Studi Seni musik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Periode Romantik Musik adalah ilmu atau seni penyusunan nada atau suara diurutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Penggunaan strategi dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik di Indonesia mulai menunjukan kemajuan yang cukup pesat dan berarti, baik musik etnik maupun Barat, dengan ditunjang oleh teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni yang menghasilkan suara terampil dan menyenangkan, untuk menggabungkan rangkaian musik dengan baik bahkan mempesona sehingga bunyi merdu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI A. Komposisi Musik BAB II LANDASAN TEORI ` Komposisi adalah potongan musik (komposisi berarti "menaruh bersama", sehingga komposisi ialah sesuatu di mana catatan musik ditaruh bersama). 1 Ketika menulis

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi Oleh: Randi Restu Hadi Abstrak Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN. 5.1 Tujuan Pengujian. 5.2 Kriteria Pengujian

BAB V PENGUJIAN. 5.1 Tujuan Pengujian. 5.2 Kriteria Pengujian BAB V PENGUJIAN Bab ini menjabarkan pengujian terhadap algoritma k-nearest Neighbor dalam membentuk pola improvisasi musik jazz, hasil pengujian dan analisis terhadap hasil pengujian. 5.1 Tujuan Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Drum Set

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Drum Set BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Resital yang berjudul Theater of Dream terinspirasi dari band yang berasal dari Boston yaitu Dream Theater, penulis sangat mengagumi

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( ) ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET Oleh : Ulfa Ayunin (072134022) Dosen Pembimbing Karya Dosen Pembimbing Penulisan : Drs. Heri Murbiyantoro, S. Sn : Drs. Bambang Sugito,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafiq. Ensiklopedia Musik Klasik (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2003), 3. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah bahasa yang universal. Musik dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pendengar. Pesan tersebut dapat disampaikan dengan mudah karena musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, sangat banyak definisi yang menjelaskan tentang pengertian musik, namun pada dasarnya musik merupakan kumpulan beberapa bunyi yang tersusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang

BAB I PENDAHULUAN. Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aliran musik Emo merupakan sub aliran dan musil punk rock yang tentunya tidak terlepas dari pengaruh perkembangan musik yang sangat fenomenal di dunia yaitu musik rock.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Nanda Ahya Halim, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama berisi tentang latar belakang topik yang dipilih dalam penelitian, beserta argumen subjektif peneliti mengenai urgensi dari penelitian ini. Lalu bagian berikutnya adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari setiap individu menikmati serta mendengarkan musik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari setiap individu menikmati serta mendengarkan musik sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini musik telah menjadi konsumsi utama bagi kebanyakan orang dari setiap kalangan, hal ini dikarenakan musik bisa didapatkan atau didengarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Karya komposisi Suita Tiga Ekspresi untuk big band, pada dasarnya dipengaruhi oleh keinginan penulis mengangkat beberapa kisah hidup yang dialami, mulai dari perasaan sedih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harapan menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam hidup manusia, baik harapan kepada Tuhan maupun kepada manusia. Kepercayaan religius dan spiritual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seni musik merupakan bidang seni yang banyak diminati dikalangan apapun, sebab musik merupakan media yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya SMK Negeri 11 Medan yang sebelumnya disebut Sekolah Menengah Musik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencipta musik tersebut. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. pencipta musik tersebut. Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik tidak hanya sebagai penghibur, namun kini musik juga telah dijadikan sebagai alat penyampaian pesan tertentu dari sang pemusik atau pencipta musik tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan dengan berbagai suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Budaya maupun kesenian di setiap daerah tentunya berbeda beda.

Lebih terperinci

Bab. Kritik Musik. Kritik Musik. Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Pengertian Kritik. Jenis Kritik. Langkah-Langkah dan Penulisan

Bab. Kritik Musik. Kritik Musik. Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Pengertian Kritik. Jenis Kritik. Langkah-Langkah dan Penulisan Bab 12 Kritik Musik Peta Materi Pengertian Kritik Jenis Kritik Kritik Musik Langkah-Langkah dan Penulisan Mengomunikasikan Kritik 14 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari Bab 12 ini kamu diharapkan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain, untuk berkomunikasi. Menurut Keraf

Lebih terperinci

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH Aditya Mahendra 1, Wimbrayardi 2, Esy Maestro 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang email: adityamahendra@yahoo.com

Lebih terperinci