BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MMOG MMOG adalah sebuah tipe game yang dapat dimainkan oleh pengguna dalam jumlah banyak yang dapat mencapai ratusan bahkan ribuan pengguna secara simultan dan real time menggunakan media internet. MMOG memungkinkan pengguna untuk bekerjasama dan berkompetisi dengan pengguna lain dari seluruh dunia dalam skala besar. MMOG membutuhkan ketersediaan waktu yang lebih lama dari pengguna ketika memainkan game. MMOG dapat membentuk sebuah lingkungan virtual diantara para pengguna, karena sebagian besar MMOG memiliki ciri ekslusif dari multiplayer game sehingga pengguna tidak dapat menyelesaikan permainan seperti tipikal game single player. MMOG juga memiliki karakteristik tersendiri yaitu memungkinkan dimainkan oleh banyak pengguna dalam sebuah dunia permainan, dan semua pengguna dapat berinteraksi dengan pengguna lain setiap waktu. Aspek teknologi MMOG harus memungkinkan ketersediaan server yang memadai untuk mendukung pengguna dalam jumlah yang sangat besar, sehingga satu server MMOG dapat melayani ribuan pengguna dalam saat bersamaan. Untuk mendukung kenyamanan pengguna, MMOG membutuhkan skala dunia game yang besar dan dedicated server untuk menghubungkan pengguna pada dunia game tersebut Arsitektur MMOG Ada 3 (tiga) arsitektur yang sering digunakan oleh MMOG yaitu arsitektur peer-topeer, arsitektur client-server dan arsitektur distributed-server. Pada arsitektur peerto-peer semua client melakukan komunikasi secara simetrik dengan setiap client lainnya dan tidak memerlukan server. Jika terdapat N client maka pesan yang akan dikirim oleh setiap client adalah N-1, hal ini menyebabkan pemborosan bandwidth 7

2 dan latency yang dihasilkan sangat besar. Arsitektur peer-to-peer digunakan untuk jumlah client sedikit dan tidak dianjurkan untuk game MMOG. biasanya Player 1 Player 2 Player 3 Player 4 Gambar 2.1 Arsitektur peer-to-peer. Pada arsitektur client-server semua informasi terpusat pada satu server dan setiap client yang terkoneksi ke server hanya mengirim data ke server kemudian server melakukan agregasi state dan mengirimkan kembali ke semua client. Central Server Player 1 Player 4 Player 2 Player 3 Gambar 2.2 Arsitektur client-server. Arsitektur distributed-server merupakan gabungan dari beberapa arsitektur clientserver dimana antara server satu dengan server lainnya terhubung menggunakan high speed connection. Setiap server yang telah melakukan agregasi keadaan akan direplikasi ke server lain, sehingga setiap client dapat melihat client lain yang berbeda server. 8

3 Player 4 Player 5 Player 3 Server 1 Player 2 Server 2 Player 1 Player 8 Server 3 Server 4 Player 7 Player 6 Gambar 2.3 Arsitektur distributed-server. Arsitektur distributed-server memungkinkan dapat melayani pengguna dalam skala besar (hingga ratusan ribu pengguna) dan server dapat ditambah secara dinamis tanpa menggangu jalannya game Karakteristik MMOG Karakteristik MMOG adalah sebagai berikut. Server menjaga konsistensi status pemain secara terus menerus. Menggunakan dunia game yang tetap. Pemain dapat memulai dan mengakhiri game kapan saja. Terdapat interaksi sosial diantara pemain. Terdapat virtual ekonomi. 2.2 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah koleksi dari komputer-komputer (PC, workstation, mainframe) dan peralatan pendukung lainnya yang semuanya saling terhubung. Tujuan dari jaringan komputer tersebut adalah memberikan akses untuk berbagi resources (sumber daya), mengizinkan pemakai untuk melakukan komunikasi, dan dapat membentuk transaksi seperti e-banking, e-commerce dan lain sebagainya. 9

4 2.2.1 Model Open Systems Interconnection (OSI) Model Open Systems Interconnection (OSI) adalah sebuah framework berlapis untuk merancang sistem jaringan yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara semua tipe-tipe komputer [7]. Model OSI disusun oleh 7 (tujuh) lapisan terpisah tetapi saling berhubungan, dimana setiap lapisan merupakan bagian suatu proses pergerakan informasi dalam suatu jaringan. Susunan lapisan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Physical, bertanggung jawab mentransmisikan bit-bit melalui media fisik. 2. Data link, mengorganisasikan bit-bit menjadi frame-frame data, dan bertanggung jawab untuk mengirimkannya ke lokasi tujuan tanpa terjadinya error (kesalahan). 3. Network, bertanggung jawab mengirimkan paket data ke network tujuan yang mungkin melalui beberapa jaringan (multiple network interconnection). 4. Transport, bertanggung jawab mengirimkan pesan secara lengkap ke host (komputer) tujuan. 5. Session, memberikan layanan untuk membentuk, mengatur, dan sinkronisasi interaksi antara perangkat-perangkat sistem komunikasi. 6. Presentation, bertanggung jawab pada proses translasi (perubahan data), enkripsi (keamanan data), dan kompresi (pemampatan data). 7. Application, mengizinkan pengguna untuk melakukan akses jaringan seperti FTP, HTTP, DNS, dan sebagainya. Pada Gambar 2.4, memberikan gambaran mengenai prinsip kerja lapisan OSI, L7 data artinya sebagai unit data pada lapisan ke-7, L6 data artinya unit data pada lapisan ke-6 dan seterusnya. Pada komputer pengirim, proses dimulai pada lapisan ke-7 (lapisan aplikasi), kemudian bergerak ke lapisan di bawahnya secara sekuensial sampai lapisan ke-1 (lapisan fisik). Pada setiap lapisan (kecuali lapisan 7 dan 1) ditambahkan header ke dalam unit data dan khusus lapisan ke-2 ditambahkan trailer. Ketika unit data dilewatkan melalui lapisan 1 (lapisan fisik) maka unit data tersebut diubah menjadi sinyal elektromagnetik dan ditransportasikan sepanjang media transmisi. Ketika sinyal elektromagnetik sampai pada alamat komputer tujuan melalui lapisan 1 (lapisan fisik) maka sinyal tersebut diubah kembali menjadi data digital. Unit data tersebut kemudian bergerak ke lapisan di atasnya secara sekuensial 10

5 sampai lapisan ke-7 (lapisan aplikasi). Pada lapisan ini (lapisan aplikasi) user menerima pesan sesuai aslinya dari komputer pengirim. Gambar 2.4 Prinsip kerja model OSI [7] Alamat IP Setiap komputer yang terhubung ke internet diidentifikasi menggunakan alamat internet protocol (IP). Alamat IP dinyatakan oleh nilai binari 32 bit/4 byte (untuk IPv4) yang unik dan universal yang mendefinisikan koneksi dari host (komputer) ke internet. Bagian alamat IP yang mendefinisikan network (jaringan) disebut dengan netid, sedangkan bagian alamat IP yang mendefinisikan host atau router pada suatu jaringan disebut hostid. Alamat IP dibagi menjadi 5 (lima) kelas yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Kelas dari suatu alamat IP dapat diketahui dengan cara mengetahui nilai pada byte pertama alamat IP. Berikut ini adalah Gambar 2.5 sebagai ketetapan kelas-kelas untuk format alamat IP (IPv4). 11

6 Gambar 2.5 Format alamat IP [7]. Alamat IP dalam kelas A, B, dan C dibagi kedalam netid dan hostid dengan panjang byte berbeda-beda tergantung pada kelas alamat IP tersebut. Sedangkan kelas D dan E tidak dibagi kedalam netid dan hostid. Kelas D digunakan untuk alamat multicast dan kelas E dipersiapkan untuk kegunaan masa depan. Gambar 2.6 berikut menunjukan panjang byte masing-masing netid dan hostid. Gambar 2.6 Netid dan hostid [7]. Komunikasi pada internet dapat dicapai dengan menggunakan alamat unicast, multicast, dan broadcast. Komunikasi unicast adalah one-to-one (satu ke satu), dimana satu komputer sumber mengirim paket ke satu komputer tujuan. Yang termasuk alamat unicast adalah alamat IP kelas A, B, dan C. Komunikasi multicast adalah one-to-many (satu ke banyak), dimana paket yang dikirim adalah dari satu komputer sumber ke alamat grup multicast. Alamat multicast adalah alamat IP kelas D, dimana alamat tersebut hanya digunakan sebagai alamat 12

7 tujuan saja, tidak digunakan sebagai alamat sumber pengirim. Komunikasi multicast dapat dilakukan pada level lokal (LAN) dan level global (internet). Komunikasi broadcast adalah one-to-all (satu ke semua), dimana komunikasi tersebut hanya dapat dilakukan pada level lokal (LAN). Pada level global (internet) komunikasi broadcast belum diizinkan UDP Di dalam protokol TCP/IP khususnya pada transport layer (lapisan transport), terdapat 2 (dua) protokol utama yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan UDP. Kedua protokol tersebut mengalami revolusi yang berbeda (atau bahkan berlawanan). TCP lahir sebagai sebuah teknologi yang berdasar pada koneksi, menjaga sesi aplikasi, dan menjamin tingkat komunikasi yang handal dan memiliki standarisasi pada tingkat flow control. UDP tidak memiliki kesemua fitur tersebut dan sangat bergantung pada aplikasi untuk menghasilkan sekumpulan fitur yang mencukupi. UDP dapat dikatakan sebagai protokol yang tidak terikat aturan. UDP tidak menjaga sesi koneksi dan paket yang dikirimkan bersifat independen dari satu paket ke paket yang lain sehingga urutan paket yang datang bukanlah sebuah jaminan dari protokol ini. Selain itu UDP tidak menawarkan mekanisme sekuritas secara built-in. Keunggulan UDP terletak pada kecepatan, pada TCP sekurangkurangnya membutuhkan tiga pertukaran paket yaitu pada saat open connection (membuka koneksi), acknowledgment (pemberian jawaban), dan begin transmission (mulai pengiriman paket), sedangkan pada UDP hanya dibutuhkan satu kali pertukaran data. UDP sangat cocok diterapkan pada aplikasi yang membutuhkan kinerja tinggi, paket yang dipertukarkan berukuran kecil, urutan dan kehilangan paket tidak terlalu berpengaruh pada aplikasi dan client yang dilayani berjumlah sangat banyak. Paket UDP mempunyai header berukuran 8 byte terdiri dari: port sumber berjumlah 16 bit, yang berarti nomor port pengirim antara 0 sampai dengan 65535, 13

8 port tujuan berjumlah 16 bit, yang berarti nomor port penerima antara 0 sampai 65535, panjang total 16 bit, yang mendefinisikan panjang total paket UDP (header dan data) antara 0 sampai dengan byte, cheksum berukuran 16 bit, tergantung pada pseudo-header (IP header), UDP header, dan data. Checksum bersifat optional (pilihan), jika tidak digunakan maka checksum di set dengan 0. Gambar 2.7 Format paket UDP [7]. Paket UDP minimum berukuran 8 byte yang berarti paket UDP hanya berisi header dan tidak ada data. Panjang data maksimum dalam paket UDP adalah ( ) byte (20 byte untuk IP header dan 8 byte untuk UDP header). Pada saat paket UDP akan dikirim, maka akan terjadi proses encapsulation (pembungkusan) paket UDP ke dalam pseudo-header (IP header) dan dilakukan proses decapsulation (pengeluaran) paket UDP dari pseudo-header sebelum paket UDP diterima oleh komputer tujuan. Gambar 2.8 dan Gambar 2.9 menunjukan format pseudo-header yang ditambahkan pada paket UDP dan tahapan proses encapsulation dan decapsulation paket UDP terhadap pseudo-header. 14

9 Gambar 2.8 Format pseudo-header (IP header) [7]. Gambar 2.9 Proses encapsulation dan decapsulation paket UDP [7] Antarmuka Soket (Socket Interface) Socket interface adalah satu set dari deklarasi, definisi, dan prosedur untuk membuat aplikasi client-server [7]. Socket interface terdiri dari tiga tipe socket yaitu stream 15

10 socket, datagram socket, dan raw socket. Semua tipe socket tersebut dapat digunakan dalam lingkungan TCP/IP. Gambar 2.10 Tipe-tipe socket [7]. Stream socket digunakan pada protokol berorientasi koneksi (connection-oriented) seperti TCP. TCP menggunakan sepasang stream socket untuk menghubungkan suatu progam aplikasi dengan progam aplikasi lainnya melalui internet. Datagram socket digunakan pada protokol yang tidak berorientasi koneksi (connectionless) seperti UDP. UDP menggunakan sepasang datagram socket untuk mengirim pesan dari suatu program aplikasi ke prorgam aplikasi lainnya melalui internet. Raw socket secara langsung menggunakan layanan IP tanpa menggunakan stream socket maupun datagram socket. Beberapa protokol yang menggunakan raw socket diantaranya adalah Internet Control Message Protocol (ICMP) dan Open Shortest Path First (OSPF). Pada protokol berbasis connectionless, komunikasi client-server menggunakan UDP dan datagram socket. Server menerima request (permintaan) dalam bentuk datagram dari UDP, memproses request, dan memberikan respon ke UDP untuk dikirim ke client. Server hanya melayani satu request pada satu saat. 16

11 Iterasi komunikasi pada server dibentuk menggunakan fungsi-fungsi sebagai berikut (lihat Gambar 2.11). 1. Membuka socket. Server meminta sistem operasi untuk membuat sebuah socket, kemudian socket membuat struktur socket yang terdiri dari family (untuk keluarga alamat IP menggunakan AF_INET), tipe socket (untuk UDP menggunakan SOCK_DGRAM), dan protokol (untuk UDP menggunakan IPPROTO_UDP). 2. Mengikat socket (binding). Server meminta sistem operasi untuk memanggil fungsi bind untuk mengikat socket yang telah dibuat ke alamat lokal pada port yang telah ditetapkan. 3. Mengulangi fungsi-fungsi sebagai berikut : a. menerima request (receiving); server memanggil fungsi recvfrom untuk membaca antrian request yang dikirim oleh client, b. mengirim respon (sending); setelah datagram request diproses, server memanggil fungsi sendto untuk mengirim respon ke client. Pada client fungsi-fungsi yang dibentuk adalah sebagai berikut. 1. Membuka socket. Client meminta sistem operasi untuk membuat socket, kemudian socket membuat struktur socket. 2. Mengulangi fungsi-fungsi sebagai berikut : a. mengirim request (sending); client meminta sistem operasi untuk memanggil fungsi sendto untuk mengirim request ke server, b. menerima respon (receiving); client memanggil fungsi recvfrom untuk menerima respon yang dikirm oleh server. 3. Menutup socket (closing). Ketika client tidak melakukan request lagi, maka client meminta sistem operasi untuk memanggil fungsi close untuk meghapus socket yang telah dibuat. 17

12 Gambar 2.11 Iterasi komunikasi client-server menggunakan protokol UDP [7]. 2.3 AI pada Game Komputer Metoda-metoda yang digunakan pada AI sangat banyak ragamnya, diantaranya yang akan dibahas pada tesis ini adalah metoda AI berbasis aturan (Rule-based AI) dan teknik pencarian lintasan terpendek menggunakan algoritma A* Pathfinding Rule-based AI Rule-based AI terdiri atas aturan-aturan yang mempunyai sisi kondisi (antecedent) dan sisi aksi (consequent). Rule-based AI sering digunakan dalam implementasi AI pada game karena menggunakan pendekatan seperti yang biasa digunakan dalam pemrograman. Perancangan Rule-based AI umumnya dapat diprediksi, sehingga mudah dilakukan pengujian dan mencari kesalahan. 18

13 Rule-based AI digunakan sedemikan luas baik untuk aplikasi dunia nyata maupun aplikasi game. Dalam bentuk yang paling sederhana, sistem rule-based terdiri atas seperangkat aturan if-then yang digunakan untuk tindakan pengambilan keputusan (decision making). Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah dapat meniru bagaimana manusia berpikir dan memberikan alasan berdasarkan fakta-fakta yang ada serta pengetahuan akan permasalahan tertentu. Kelebihan yang lain adalah rule-based AI mudah untuk diprogram karena pengetahuan dikodekan dalam bentuk aturan dengan sifat modular. Hal ini memberikan beberapa kemudahan baik dalam coding maupun modifikasi pengembangan. Gambar 2.12 berikut adalah sebuah ilustrasi tech tree pada suatu game RTS. Peasant Woodwalls Woodcutter Stonemason Stonewalls Barrack Temple Priest Blacksmith Retcher Crossbowman Foot Soldier Spearman Archer Longbowman Calvalry Gambar 2.12 Contoh tech tree pada game RTS [2]. Rule-based AI memungkinkan non-player karakter pada game memiliki perilaku yang realistis untuk mengimbangi karakter yang dijalankan oleh manusia yaitu mampu untuk merencanakan dan membangun strategi pertahanan dan menyerang. 19

14 2.3.2 Algoritma A* Pathfinding Algoritma A* Pathfinding digunakan untuk mencari lintasan terpendek antara dua posisi pada peta 2D. Untuk menerapkan algoritma A* terdapat beberapa obyek yang perlu didefinisikan sebagai berikut. 1. Peta adalah tempat dimana algoritma A* digunakan untuk mencari lintasan antara dua posisi. 2. Titik adalah struktur yang mewakili posisi di peta. Posisi diwakili oleh sebuah titik berupa grid di dalam peta 2D. Titik menyimpan informasi posisi penting untuk algoritma A*. 3. Jarak digunakan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu titik dijelajahi yang dihitung berdasarkan jumlah tile lintasan terpendek antara dua titik ketika menggunakan algoritma A* pada peta 2D. 4. Biaya masing-masing titik terhubung menunjukkan lintasan yang diduga terpendek. Pada umumnya dapat berupa acuan jarak tempuh, waktu tempuh, atau konsumsi bahan bakar. Pada game, yang banyak digunakan adalah jarak tempuh di suatu peta 2D. Algoritma A* menandai lintasan untuk dua titik dengan kondisi open untuk titik yang belum diuji dan close untuk titik yang telah diuji. Pada awalnya, close tidak ada sama sekali dan open adalah titik mulai. Pada setiap iterasi, algoritma A* menghilangkan titik yang memiliki peluang paling tinggi dari kondisi open untuk diuji. Apabila titik bukan merupakan tujuan, maka titik yang lokasinya bersebelahan akan diurut dengan cara : 1. jika titik-titik tersebut baru, titik-titik itu ditandai dengan open, 2. jika titik-titik sudah pada kondisi open, informasi dari lokasi ini diperbaharui apabila titik-titik ini memiliki jarak terpendek. Jika titik-titik sudah pada kondisi close maka diabaikan, karena titik-titik ini sudah diuji. Pada Gambar 2.13 merupakan suatu contoh bangaimana A* pathfinding bekerja. Titik P (2,2) adalah posisi awal dan E (0,1) adalah titik tujuan. 20

15 Gambar 2.13 Contoh A* pathfinding pada sebuah peta [8]. Untuk menerapkan algoritma ini, maka setiap titik memiliki tiga atribut sebagai berikut. G (goal) adalah jarak antara titik awal dengan titik sekarang. H (heuristic) adalah estimasi jarak dari titik sekarang ke titik tujuan. F (fitness) adalah jumlah G dengan H. Pada Gambar 2.13 terdapat 8 titik yang berdekatan dengan (2,2) yaitu (1,1), (2,1), (3,1), (1,2), (3,2), (1,3), (2,3), dan (3,3). Semua titik tersebut ditandai dengan open, kemudian setiap titik diperiksa apakah terdapat titik tujuan, apabila tidak maka nilai F setiap titik dihitung dan titik (2,2) ditandai dengan close. Tabel 2.1 Perhitungan nilai F, G, H pada setiap titik. Titik G H F = G + H (1,1) (2,1) (3,1) (1,2) (3,2) (1,3) (2,3) (3,3)

16 Tabel 2.2 Daftar titik yang ditandai pada setiap iterasi. Iterasi Daftar titik open Daftar titik close 1 (1,1), (2,1), (3,1), (1,2), (3,2), (2,2) (1,3), (2,3), (3,3). 2 (1,0) (2,2), (1,2) Dari Tabel 2.1, titik (1,1) memiliki nilai F terendah. Dari titik ini kemudian diperiksa titik berdekatan yang belum ditandai yaitu (1,0). Titik (1,1) ditandai open kemudian diperiksa apakan titik ini adalah titik tujuan. Karena titik ini adalah titik tujuan, maka lintasan sudah ditemukan. 2.4 UML UML merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, menggambarkan, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifak yang terdapat dalam sistem software [13] Use Case Diagram Menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem (actor). Diagram ini juga menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Selama proses analisis, diagram ini digunakan untuk menangkap requirements sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Ada 3 (tiga) tipe hubungan dalam use case diagram yaitu : communicates, hubungan ini menunjukan partisipasi actor di dalam use case dan dilambangkan dengan garis lurus dan solid; extends, hubungan extends dari use case A ke B mengindikasi bahwa instance use case B merupakan perpanjangan kelakuan use case A; include (uses), hubungan include dari use case A ke B mengindikasi bahwa use case B akan dipanggil (dibutuhkan) setiap kali use case A dieksekusi secara normal. 22

17 Gambar 2.14 Contoh use case diagram [13] Class Diagram Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class memiliki tiga area pokok. 1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut 3. Metoda Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut. Private, hanya dapat dipanggil di dalam kelas itu sendiri, tidak dapat dipanggil dari luar class. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan class turunannya. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. 23

18 Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Hubungan antar class dapat berupa sebagai berikut. 1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian ( terdiri atas.. ). 3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian. Gambar 2.15 Contoh class diagram [13]. 24

19 2.4.3 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (obyek-obyek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktifitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing obyek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu obyek ke obyek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Gambar 2.16 Contoh sequence diagram [16]. 25

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permainan Kartu UNO Permainan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan baik perorangan maupun berkelompok dengan tujuan untuk bersenang-senang, meluangkan waktu, ataupun berolahraga.

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T TCP DAN UDP Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN TRANSPOR adalah Lapisan keempat dari Model Referensi OSI yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SERVER MMOG PADA GAME REAL TIME STRATEGY (Studi Kasus: Game Sultan Agung)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SERVER MMOG PADA GAME REAL TIME STRATEGY (Studi Kasus: Game Sultan Agung) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SERVER MMOG PADA GAME REAL TIME STRATEGY (Studi Kasus: Game Sultan Agung) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang dihubungkan dengan yang lainnnya menggunakan protokol komnuikasi melalui media transmisi atau media

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. TCP dan IP Kamaldila Puja Yusnika kamaldilapujayusnika@gmail.com http://aldiyusnika.wordpress.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2013IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN JARINGAN

PEMROGRAMAN JARINGAN PEMROGRAMAN JARINGAN Tujuan Memahami protocol jaringan seperti TCP, UDP dan SCTP Mengenal kemampuan Java untuk pemrograman jaringan Protocol Jaringan Internet Protokol (IP) adalah protokol lapisan jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN Internet merupakan sekumpulan router yang saling terhubung. Jaringan komputer

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol

JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol JARINGAN KOMPUTER Layanan Dari TCP dan UDP Protocol Nama : Qonita Al afwa NIM : 09011281520103 Kelas : SK5C Dosen Pengampuh : Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI Oleh : Ery Setiyawan Jullev A (07.04.111.00051) Danar Putra P (07.04.111.00035) M.M Ubaidillah (07.04.111.00090) Fakultas Teknik UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2009/2010 1 Protokol

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI APLIKASI CHEPPYCHAT UNTUK JARINGAN KOMPUTER PADA LOCAL AREA NETWORK

IMPLEMENTASI APLIKASI CHEPPYCHAT UNTUK JARINGAN KOMPUTER PADA LOCAL AREA NETWORK IMPLEMENTASI APLIKASI CHEPPYCHAT UNTUK JARINGAN KOMPUTER PADA LOCAL AREA NETWORK Nama Mahasiswa : Tadeus Utha D NIM : 04104025 Jurusan : Sistem Komputer Dosen Pembimbing : Yulius Satmoko R,S.kom, M.kom

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Modul 03 MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). Setiap orang yakin bahwa

Lebih terperinci

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji Protokol TCP/IP Oleh: Eko Marpanaji ARSITEKTUR TCP/IP Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang digunakan secara luas untuk jaringan Internet, dikembangkan secara terpisah

Lebih terperinci

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP. 2103137045 PROGRAM STUDI D3 PJJ TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016

Lebih terperinci

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( )

CLASS DIAGRAM. Jerri Agus W ( ) Gendra Budiarti ( ) CLASS DIAGRAM Rita Rahmawati (06.04.111.00746) Jerri Agus W (06.04.111.00779) Gendra Budiarti (06.04.111.00818) Pokok Bahasan UML UML Diagram Class Diagram Bagian Class Diagram Class Diagram dengan Constructor

Lebih terperinci

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP & UDP Lapisan Transport Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP (Transmission Control Protocol) UDP (User Datagram Protocol) Keluarga Protocol TCP/IP

Lebih terperinci

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4

Model Protokol dan Referensi Jaringan. Pertemuan 4 Model Protokol dan Referensi Jaringan Pertemuan 4 Objectives Definisi dan Konsep Protokol Macam-macam protokol Desain Layer Model-Model Referensi OSI dan TCP/IP Konsep dan contoh format TCP/IP Perbandingan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer BAB II DASAR TEORI 2.1 Gambaran Perusahaan Perusahaan tempat penulis melakukan penelitian ini bergerak dalam bidang penerbitan buku dengan skala perusahaan menengah, dimana pemakaian teknologi informasi

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

William Stallings Data and Computer Communications. BAB 2 Protokol dan Arsitektur

William Stallings Data and Computer Communications. BAB 2 Protokol dan Arsitektur William Stallings Data and Computer Communications BAB 2 Protokol dan Arsitektur 1 Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetris atau asimetris Standar atau tidak standar Karakteristik

Lebih terperinci

Tujuan dari Bab ini:

Tujuan dari Bab ini: Protokol Dan Standar Tujuan dari Bab ini: Pembaca memahami pentingnya protokol dan standar dalam komunikasi data. Pembaca memahami standar Open System Interconnection (OSI). Pembaca memahami standar TCP/IP

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER DEFINISI

TRANSPORT LAYER DEFINISI TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara

Lebih terperinci

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER KOMUNIKASI DATA OSI LAYER Arsitektur komunikasi data Pendahuluan Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran informasi antar komputer melalui suatu medium jaringan

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 2 O S I R E F E R E N C E M O D E L T C P / I P P R O T O K O L S U I T E T R A N S P O R T L A Y E R TCP (Transmission Control Protokol) UDP (User Data Protokol) A G R

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki Model TCP/IP original telah dikembangkan pada awal 70 an oleh Vinton Cerf, asisten profesor di Computer Science and Electrical Engineering, Standford dan Robert Kahn dari ARPA. Mereka mencoba untuk membuat

Lebih terperinci

Model OSI. Diambil dari /tutorial/linux/osi.html

Model OSI. Diambil dari  /tutorial/linux/osi.html Model OSI Diambil dari http://www.geocities.com/indoprog /tutorial/linux/osi.html 1 Apa yang dimaksud dengan model- OSI? Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan, karena

Lebih terperinci

Fungsi Lapis Transport

Fungsi Lapis Transport Transport Layer Fungsi umum Memungkinkan multi aplikasi dapat dikomunikasikan melalui jaringan pada saat yang sama dalam single device. Memastikan agar, jika diperlukan, data dapat diterima dengan handal

Lebih terperinci

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6 Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Jaringan komputer memegang peran yang signifikan dalam menghadapi persaingan kompetitif di masa yang akan datang, karena dapat memberikan efisiensi pada penggunaan sumber daya yang ada,

Lebih terperinci

Bab 5: Lapisan Transport

Bab 5: Lapisan Transport Bab 5: Lapisan Transport Jaringan Komputer Heribertus Yulianton 2013 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Public 1 Kerangka Bab 1 Protokol Lapisan Transport 2 TCP dan UDP 2013 Cisco

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

Sejarah TCP/IP TCP/IP

Sejarah TCP/IP TCP/IP Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah

Lebih terperinci

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK

TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK Disusun oleh: NAMA : ARUM CANTIKA PUTRI NIM : 09011181419022 DOSEN : DERIS STIAWAN, M.T., Ph.D. JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: OSI LAYER Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http://from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

Materi 7 Layer 4 Transport

Materi 7 Layer 4 Transport Materi 7 Layer 4 Transport Missa Lamsani Hal 1 Transport Layer Missa Lamsani Hal 2 Fungsi Layer Transport (Layer 4) Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang

Lebih terperinci

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom

Protokol Jaringan. Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Jaringan Oleh : Tengku Mohd Diansyah,ST,M.Kom Protokol Protokol jaringan adalah perangkat aturan yang mengatur komunikasi beberapa komputer didalam sebuah jaringan.sedangkan protokol sendiri adalah

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

Data and Computer BAB 2

Data and Computer BAB 2 William Stallings Data and Computer Communications BAB 2 Protokol dan Arsitektur 1 Karakteristik Langsung atau tidak langsung Monolitik atau terstruktur Simetris atau asimetris Standar atau tidak standar

Lebih terperinci

Modul 10 TCP/IP Lanjutan

Modul 10 TCP/IP Lanjutan Modul 10 TCP/IP Lanjutan Pendahuluan Router menggunakan informasi IP address dalam paket header IP untuk menentukan interface mana yang akan di-switch ke tujuan. Tiap-tiap layer OSI memiliki fungsi sendiri-sendiri

Lebih terperinci

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP

TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 TUGAS JARINGAN KOMPUTER : REVIEW TCP/IP 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! TCP/IP hanya

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

Monitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si

Monitoring Jaringan. Rijal Fadilah, S.Si Monitoring Jaringan Rijal Fadilah, S.Si Monitoring Jaringan Memahami bentuk-bentuk segmen TCP dan UDP ygadaditransport Layer. UntukmelihatbentuksegmenTCP danudp yg adadalamjaringankitamemerlukantools yakni

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini dilakukan perancangan terhadap Aplikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Yudi Methanoxy, skripsi.(2010): Analisa QOS Radio Streaming Pada Local Community Network, aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah dipaparkannya

Lebih terperinci

We Can Start From Nothing

We Can Start From Nothing Dasar Arsitektur TCP/IP Problem : 1. Data harus dapat dikirimkan kekomputer yang tepat, sesuai tujuannya 2. lokasi komputer yang berjauhan memungkinkan data rusak atau hilang. Solusi TCP/IP Sekumpulan

Lebih terperinci

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001

Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Artikel tentang Prinsip Dasar Routing yang penulis buat pada tahun 2001 Deris Stiawan 1 Routing Introduction. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

MODEL OSI LAYER DAN DOD

MODEL OSI LAYER DAN DOD MODEL OSI LAYER DAN DOD AINI ZAKIYAH zakiaaini@gmail.com Abstrak DOD berdasarkan konsep TCP/IP adalah jenis protokol yang pertama digunakan dalam hubungan Internet. Dalam perkembangan, protocol TCP/IP

Lebih terperinci

Kuliah Jaringan Komputer Oleh Kelompok FIBER OPTIC

Kuliah Jaringan Komputer Oleh Kelompok FIBER OPTIC MAKALAH Kuliah Jaringan Komputer Perbandingan Model Referensi TCP/IP dengan OSI Dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer Disusun Oleh : Aang Alif Anshori (07.04.1.1.1.00002) Bahrul Ulum

Lebih terperinci

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP

MODUL 2 WIRESHARK Protokol TCP MODUL 2 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan TCP 2. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep pengiriman data dengan UDP DASAR TEORI Protokol

Lebih terperinci

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing.

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing. BAB 2. TCP/IP Model 2.1 Tujuan - Mahasiswa mampu melakukan identifikasi transmisi data menggunakan model TCP/IP - Mahasiswa mampu melakukan identifikasi layer dari model TCP/IP - Mahasiswa mampu menggunakan

Lebih terperinci

Naufal Ilham Ramadhan SOAL

Naufal Ilham Ramadhan SOAL SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protokol? 4. Jelaskan tentang konsep

Lebih terperinci

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi. Lapisan phisik ini mendefinisikan karakteristik dari transmisi bit data melalui media tertentu. Protokol yang mengatur koneksi fisik dan transmisi dari bit antar dua perangkat. Secara spesifik lapisan

Lebih terperinci

Gambar 1 : Simple Data Transfer

Gambar 1 : Simple Data Transfer Berikut ini adalah aliran data pada Internetwork. Gambar 1 : Simple Data Transfer Gambar diatas menunjukan transfer data secara sederhana dan gambar-gambar dibawah akan menjelaskan bagaimana data di proses

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 02 Referensi Model OSI & TCP/IP Komunikasi dan Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Industri Komunikasi Data Pada industri komunikasi data memiliki banyak stakeholder dengan ketersalinghubungan

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Perancangan Sistem dengan Analisis Dinamis Adam Hendra Brata Pemodelan Kebutuhan Sistem 2 Ruang Lingkup Masalah Analisis Kebutuhan Diagram Use Case Pemodelan Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

DASAR KOMUNIKASI DATA

DASAR KOMUNIKASI DATA DASAR KOMUNIKASI DATA Part 3 Disusun oleh : Rusmala Dewi Khusus di lingkungan Fakultas T.Informatika Univ.Cokro Palopo PROTOKOL Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada

Lebih terperinci

ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER. Sugiyatno 2009

ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER. Sugiyatno 2009 ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER Sugiyatno 2009 ARSITEKTUR JARINGAN KOMPUTER Pembangunan suatu jaringan komputer yang baik, harus memiliki kemampuan untuk mendukung berbagai jenis komponen jaringan (macam

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo TCP/IP & OSI Dalam terminologi model referensi OSI, TCP/IP protocol suite

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L `6 UDP SOCKET PROGRAMMING A G R Y A L F I A H, S T., U N I V E R S I T A S G U N A D A R M A UDP memiliki karakteristik sebagai berikut : 2 Connectionless (tanpa koneksi)

Lebih terperinci

TCP/IP (singkatan dari "Transmission Control Protocol")

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol) Dalam konsep komunikasi data suatu jaringan komputer, ada mekanisme pengiriman data dari komputer sumber ke komputer tujuan dimana proses pengiriman paket data tersebut sampai dengan benar ke komputer

Lebih terperinci