Panduan TA Prodi DIII Kebidanan STIKes YPIB Majalengka

Transkripsi

1

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah kegiatan belajar mengajar yang memberi kesempatan kepada mahasiswa dalam mengungkapkan penalaran secara komprehensif melalui tulisan sesuai ruang lingkup dan tanggung jawab profesinya. Melalui KTI ini pula dimiliki kemampuan daya analisis dan sintesis mahasiswa dalam menghadapi situasi nyata serta kemampuan dalam menerapkan teori yang diperolehnya di kelas dalam menghadapi sesuatu masalah dan pemecahannya. KTI ini merupakan salah satu bahan yang akan diujikan pada ujian akhir pendidikan DIII kebidanan dan dilaksanakan setelah dinyatakan lulus ujian praktek. Bentuk KTI yaitu pengalaman secara nyata di lapangan bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di kelas selama pendidikan. Karya Tulis Ilmiah ini ditulis dengan bimbingan seorang dosen dan umumnya didasarkan atas penyelidikan bahan-bahan bacaan (data sekunder) atau observasi lapangan, selanjutnya KTI disajikan dan dipertanggung jawabkan didepan penguji pada waktu yang telah ditetapkan sesuai jadwal kegiatan pendidikan. B. Tujuan Pedoman penulisan KTI ini bertujuan sebagai panduan bagi mahasiswa dan pembimbing dalam menyelesaikan kegiatan penelitian baik yang dilakukan dilapangan maupun di klinik. Dengan demikian diharapkan akan terjadi keseragaman penulisan dan mempermudah proses penulisan. Dengan adanya pedoman memungkinkan mahasiswa mengetahui proses yang akan dilakukan sehingga dapat memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan yang akan dikerjakan.

3 BAB II PROSES KARYA TULIS ILMIAH A. Bobot KTI Bobot KTI dihitung berdasarkan nilai kredit semester setara dengan 3 SKS yaitu bekerja 2 bulan (50 hari) selama 3-4 sehari, baik dilapangan, di laboratorium maupun di perpustakaan. B. Syarat Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah mahasiswa tingkat akhir yaitu semester 6 (enam) dan telah menyelesaikan seluruh mata ajaran dengan Indek Prestasi rminimal 2,75 dan telah mengikuti komprehensif tulis dan dinyatakan lulus. C. Tata Cara Pengajuan KTI Mahasiswa mengajukan topik KTI kebagian akademik di prodi DIII kebidanan. Setelah topik ini diserahkan ke bagian akademik, kemudian diadakan rapat untuk menentukan dosen pembimbing, yang didasarkan pada kemampuan dosen pembimbing terhadap topik penelitian. 1. Mahasiswa mengajukan masalah yang meliputi : judul penelitian, latar belakang pemilihan topik, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 2. Setelah mahasiswa mendapat pembimbing, maka mahasiswa mengajukan judul penelitian sebanyak 3 judul/masalah, dan diajukan kepada pembimbing penelitian untuk mendapatkan persetujuan terhadap masalah yang diambil dan ditanda tangani oleh pembimbing terhadap judul/masalah yang telah disetujui. 3. Mahasiswa melakukan pembuatan proposal KTI dengan bimbingan pembimbing 4. Jika sudah selesai atau proposal sudah dibuat dan disetujui pembimbing maka mahasiswa melaporkan ke bagian koordinator KTI dan mengisi

4 buku ekspedisi untuk pendaftaran sidang proposal sambil menyerahkan 1 eksemplar proposal yang sudah dijilid, dibungkus dengan map plastik warna kuning 5. Kemudian koordinator akan memberitahu (melalui telepon) kepada mahasiswa mengenai jadwal sidang proposal. 6. Mahasiswa menyerahkan draft proposal / yang sudah dijilid ketiap penguji dengan dibungkus map KUNING dengan ditulis (di tempel di Kanan Atas) Kepada Yth Wawan Kurniawan, SKM, M.Kes Sidang proposal tanggal 4 Januari 2016 Jam di STIKes YPIB Majalengka 7. Mahasiswa menyerahkan draft KTI / yang sudah dijilid ketiap penguji dengan dibungkus map HIJAU dengan ditulis (di tempel di Kanan Atas) Kepada Yth Wawan Kurniawan, SKM, M.Kes Sidang KTI tanggal 09 November 2016 Jam di STIKes YPIB Majalengka 8. Pada saat seminar proposal/kti, Penguji menyerahkan format perbaikan ke mahasiswa dan setiap revisi mahasiswa harus membawa format perbaikan tersebut. 9. Setelah mahasiswa di acc perbaikan keseluruh pembimbing dan penguji, kemudian menyerahkan draft proposal ke koordinator ( Disposisi Kaprodi DIII Kebidanan dan Kabag akademik STIKes YPIB Majalengka) 10. Mahasiswa mengajukan izin penelitian terhadap lokasi sesuai dengan populasi atau sampel yang akan diambil 11. Selanjutnya mahasiswa melakukan penelitian dan pembuatan laporan akhir KTI dengan bimbingan pembimbing 12. Proses pendaftaran seminar proposal & KTI sama dengan di atas.

5 13. Setelah sidang KTI, mahasiswa mengadakan perbaikan KTI dengan berkonsultasi pada tim pengujinya, kemudian digandakan sebanyak 2 eksemplar dan 1 CD dengan perincian.: a. Satu eksemplar untuk perpustakaan. b. Satu eksemplar KTI asli untuk mahasiswa yang bersangkutan. c. CD untuk perpustakaan (Soft copy KTI mahasiswa tidak untuk digandakan diluar STIKes YPIB Majalengka. D. Seminar Proposal Tujuan seminar proposal adalah untuk menilai sejauh mana kesiapan mahasiswa sebelum dapat meneruskan ketahap sidang berikutnya yaitu sidang KTI. Sifat seminar proposal adalah seminar terbuka. Mahasiswa yang lain boleh mengikuti proses sidang proposal dan menanyakan presentasi yang disampaikan mahasiswa yang bersangkutan. E. Pembimbing 1. Pembimbing adalah dosen tetap/tidak tetap atau seorang ahli yang dapat membimbing penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) 2. Setiap mahasiswa mempunyai sekurang-kurangnya dua orang pembimbing apabila diperlukan. 3. Setiap pembimbing membimbing mahasiswa maksimal mahasiswa dari seluruh program. Apabila memenuhi/melebihi kuota maksimal, pertimbangan dari Ketua Prodi dimintakan dengan memperhatikan kesanggupan pembimbing (menyesuaikan/melihat situasi dan kondisi). 4. Bidang keahlian pembimbing disesuaikan dengan minat utama mahasiswa dan ditentukan oleh koordinator KTI dan ditetapkan oleh Ketua Prodi.

6 F. Tugas Pembimbing Secara umum tugas pembimbing adalah memfasilitasi mahasiswa untuk mempersiapkan karya tulisnya sejak awal pemilihan bahan dan topik KTI, membimbing dan mengawasi proses pembuatan karya tulis, serta membantu sampai selesainya karya tulis. G. Syarat-syarat pembimbing 1. Syarat Pembimbing KTI a. Pembimbing 1 : minimal Pendidikan S-2 Kebidanan atau S2 Kesehatan, merupakan staf pengajar dilingkungan STIKes YPIB Majalengka, baik dosen tetap maupun dosen luar biasa dan berpengalaman di bidangnya. b. Pembimbing II minimal Pendidikan D IV Kebidanan, merupakan staf pengajar di lingkungan STIKes YPIB Majalengka, baik dosen tetap maupun dosen luar biasa dan berpengalaman 1 tahun di bidangnya. Pemilihan pembimbing diluar syarat yang ditentukan dipertimbangkan oleh Tim KTI dan ditetapkan dengan Surat Keputusan / SK. Time Schedule Mahasiswa Mentoring Proposal No Tanggal Mentoring Keterangan Oktober Judul + Masalah Oktober Bab I Oktober Bab I November Bab I November Bab II November Bab II November 5 Bab III Desember Desember Bab III Desember Bab III

7 Keterangan : - Jadwal sewaktu waktu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi dari tiap tiap pembimbing - Masing masing pembimbing harus mempunyai nomor telepon mahasiswa. - Pembimbing dan mahasiswa harus ada kerja sama, misalnya mahasiswa tidak ada bimbingan, pembimbing harus mengingatkan mahasiswa untuk bimbingan - Pressure mahasiswa agar aktif untuk konsul - Penelitian Sederhana setingkat D III - Minta data based ke perpustakaan, judul-judul KTI dari setiap angkatan untuk referensi mahasiwa dan pembimbing untuk menghindari judul variabel yang sama,agar hasil KTI lebih berwawasan luas, menarik, tidak monoton, dan bermanfaat untuk bidang kebidanan - Disarankan kepada pembimbing untuk membantu mahasiswa membuat KTI yang berbeda / menarik agar hasil KTI bisa dipublikasikan ke jurnal untuk peningkatan point dosen dan mahasiswa. Apabila karena suatu alasan atau berhalangan tetap, pembimbing tidak dapat menjalankan tugasnya lebih dari 2 bulan berturut-turut maupun tidak berturut, maka mahasiswa yang bersangkutan harus melapor kepada Tim KTI, selanjutnya Ketua Prodi dapat menunjukan penggantinya dengan memperhatikan syarat-syarat pembimbing yang telah ditetapkan diatas. 2. Syarat penguji KTI D III Kebidanan Minimal pendidikan S1 Keperawatan / S1 Kesehatan / DIV Keperawatan / Kebidanan, merupakan staf pengajar dilingkungan STIKes YPIB Majalengka, baik dosen tetap maupun dosen luar biasa dan berpengalaman 1 tahun di bidangnya

8 H. Tugas Mahasiswa 1. Menyampaikan masalah yang ditemukan di lapangan dan penyelesaiannya berdasarkan teori 2. Membuat jadwal pertemuan dengan pembimbing. 3. Melaksanakan tugas-tugas pembimbing sesuai kesepakatan. 4. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dan mengajukan alasan tertulis bila rencana mundur. I. Permohonan Ujian. Pembimbing bersama-sama dengan bagian / koordinator ujian KTI menentukan waktu ujian KTI dengan ketentuan : 1. Daftar nilai prestasi mahasiswa telah memenuhi ketentuan yang ditentukan. 2. Naskah KTI yang telah ditanda tangani oleh pembimbing dan dianggap telah memenuhi persyaratan oleh pembimbing. 3. Usulan nama-nama anggota penguji sebanyak-banyaknya 3 orang dengan susunan 2 orang dari institusi (termasuk pembimbing) dan satu dari luar institusi. Pembimbing diperbolehkan untuk mengusulkan atau calon penguji sebagai cadangan bila salah satu dari penguji yang ditunjuk tidak dapat hadir dalam ujian. 4. Ujian dianggap sah bila dihadiri minimal tiga orang penguji. J. Persetujuan Ujian Paling lambat satu minggu sebelum ujian, bagian akademik mengumumkan tanggal ujian dan susunan keanggotaan tim penguji. Peserta berkewajiban menyampaikan satu eksemplar naskah KTI (bersampul sementara) yang akan diuji kepada masing-masing anggota penguji dan pembimbing paling lambat 1 minggu sebelum ujian.

9 K. Ujian KTI. Ujian KTI dilaksanakan secara tertutup dan berlangsung antara 60 menit sampai dengan 120 menit. Pembagian waktu tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pembukaan oleh moderator sidang ujian : 5 menit 2. Penyajian oleh peserta : 15 menit 3. Tanya jawab : 40 menit 4. Penutup : 5 menit Setelah ujian para penguji dan pembimbing mengambil suara secara tertutup (tanpa dihadiri oleh peserta) untuk menentukan nilai peserta. Nilai ujian KTI diberitahukan kepada mahasiswa setelah rapat tertutup. Adapun nilai minimal ujian KTI adalah 2,75. Berdasarkan hasil ujian, apabila penguji meminta peserta memperbaiki KTI, maka peserta memperbaiki naskah KTI sesuai usulan dan saran pada saat ujian. Waktu untuk memperbaiki, mencetak dan menjilid KTI tidak lebih dari 2 minggu setelah ujian KTI. L. Penilaian Ujian Nilai akhir KTI diperoleh dari : 1. Seminar proposal : 30 % (format nilai terlampir) 2. Proses bimbingan : 30 % (format nilai terlampir) 3. Ujian KTI : 40 % (format nilai terlampir)

10 BAB III KERANGKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH A. Bagian Awal 1. Halaman Sampul Depan/HardCover Warna sampul KTI adalah biru dengan bahan karton tebal dilapisi linen dan selubung plastik transparan. Huruf-huruf pada sampul dicetak dengan tinta warna kuning emas, menyebutkan judul KTI secara lengkap, penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan huruf capital, ditambah maksud penyusunan Karya Tulis ilmiah, nama penulis didahului dengan kata oleh dan nomor pokok mahasiswa. Lambang STIKes YPIB Majalengka. Sedang tulisan STIKes YPIB Majalengka dan Prodi DIII Kebidanan serta tahun pembuatan diletakkan dibawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan judul utama yang lebih menonjol. Komposisi huruf dan letak masing-masing bagian diatur agar simetris, dengan huruf besar dan tahun pembuatannya. Pencetakan dari kiri ke kanan bila halaman sampul menghadap ke atas. 2. Halaman sampul dalam/halaman judul Sama dengan halaman sampul depan, namun warna dasar putih 3. Halaman Persetujuan Lembar yang berisi persetujuan dari pembimbing (materi dan teknis) bahwa KTI dapat diajukan untuk diuji : a. Kalimat persetujuan b. Pembimbing. c. Nama Pembimbing. Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Program Diploma III Kebidanan STIKes YPIB Majalengka.

11 4. Halaman Pengesahan. Lembar pengesahan setelah ujian KTI dari penguji, setelah KTI tersebut direvisi/perbaiki. Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Program Diploma III Kebidanan STIKes YPIB Majalengka. 5. Pernyataan tentang keaslian Karya Tulis Ilmiah Pernyataan yang dibuat penulis yang menegaskan bahwa KTI yang dibuat adalah hasil penulis bukan jiplakan dan diberi materai 6. Abstrak Abstrak atau ringkasan merupakan ukuran singkat dari isi skripsi atau KTI, tanpa tambahan penafsiran, kritik maupun tanggapan penulisannya. Setiap KTI harus memiliki abstrak yang membekali pembaca dengan inti tulisan yang bersangkutan mencakup : a. Masalah penelitian b. Tujuan umum penelitian c. Metodologi penelitian d. Hasil penelitian e. Kesimpulan dan saran Cara penulisan abstrak adalah sebagai berikut : a. Abstrak ditulis dengan Bahasa Indonesia tidak lebih dari 1 (satu) halaman/ maksimal 250 kata dan dengan jarak satu spasi dengan jarak 1,5 spasi dari tulisan di atasnya b. Pada sebelah kiri atas halaman disebutkan : 1) Nama Program Studi 2) Kekhususan (kalau ada) 3) Nama Fakultas dan Universitas (institusi pendidikan) 4) Nama/jenis Karya Tulis Ilmiah (KTI, Skripsi) dan tanggal ujian/pengesahan

12 5) (masing-masing ditulis dalam huruf besar, kecuali nama KTI/tanggal dan tahun,satu spasi) c. Baris di bawahnya dimulai dengan menuliskan nama penulis dengan jarak 2 spasi dari tulisan di atasnya. d. Baris di bawahnya menuliskan judul KTI dengan huruf capital dengan jarak 2 spasi dari tulisan di atasnya. (spasi dalam judul 1 spasi) e. Disusul 2 spasi di bawah judul yaitu jumlah halaman (baik halaman bagian muka/angka romawi, maupun halaman bagaian inti/angka arab), jumlah table, jumlah grafik dan jumlah lampiran. f. Kata ABSTRAK ditulis di tengah (center) berjarak 2 spasi dari tulisan di atasnya. g. Pada akhir abstrak, 3 spasi dari akhir naskah dicantumkan kata kunci (key word) dan data acuan atau daftar pustaka yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah berupa jumlah dan kisaran tahun acuan tersebut. h. Abstrak di translate dalam bahasa Inggris. 7. Halaman persembahan dan motto. Halaman persembahan dan moto dapat disertakan apabila dikehendaki oleh penulis. Hal ini bukan suatu keharusan. 8. Halaman riwayat hidup. Dalam riwayat hidup penulis, selain nama, tempat dan tanggal lahir, juga dicantumkan riwayat pendidikan dan pekerjaan penulis (bila sudah bekerja) dilengkapi pas foto ukuran 4 X 6 cm, ditulis narasi atau pun terstruktur. 9. Kata pengantar. Halaman ini dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih secara singkat dan apresiasi kepada pihak-pihak tertentu yang telah membantu selama penulisan KTI. 10. Daftar Isi. Merupakan penyajian sistematika isi secara rinci dari KTI. Daftar isi berfungsi mempermudah pembaca mencari judul ataupun subjudul bagian yang ingin dibacanya. Oleh karena itu, judul dan subjudul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung ditunjukkan nomor halamannya.

13 B. Bagian Inti. 1. BAB I : PENDAHULUAN Bab ini disusun untuk memberikan gambaran tentang isi KTI secara keseluruhan. bab ini diharapkan pembaca dapat memperoleh informasi ringkas dan bahkan pembaca dapat mengambil keputusan, cukup membaca pendahuluan saja akan tertarik mengetahui isi KTI tersebut. Bab pendahuluan ini dapat dibagi menjadi sub-sub bab sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan yaitu: Latar belakang masalah dan analisis masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. a. Latar Belakang. Yaitu semua permasalahan yang melatarbelakangi pengambilan judul. Isi latar belakang ini adalah fakta maupun data yang menunjukan adanya masalah/gap yang terjadi didukung dengan data statistik, hasil penelitian orang lain dan alasan perlunya diteliti sehingga memilih judul tersebut serta disajikan dari masalah yang sifatnya umum menjadi masalah yang semakin spesifik terkait langsung dengan judul yang dipilih. b. Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah ditarik masalah yang harus diteliti. Hal ini dalam bentuk kalimat pertanyaan/kalimat pernyataan. c. Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian adalah apa yang akan menjadi target yang ingin dicapai dengan penyusunan KTI tersebut. Tujuan penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. d. Manfaat Penelitian. Menggambarkan manfaat dari KTI yaitu bagi institusi pendidikan, lahan praktek atau masyarakat pada umumnya.(lahan praktek, penulis, responden).

14 2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori yang relevan dengan judul. Teori ditulis dan disusun secara singkat tetapi jelas terkait dengan judul dan akan digunakan sebagai rujukan atau acuan pada waktu pembahasan. 3. BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN a. KERANGKA KONSEP Merupakan justifikasi ilmiah terhadap penelitian yang dilakukan dan memberi landasan kuat terhadap judul yang dipilih sesuai dengan identifikasi masalahnya. Kerangka konsep harus didukung dengan landasan teori yang kuat dan ditunjang oleh informasi yang bersumber pada berbagai laporan ilmiah, hasil penelitian, jurnal penelitian. Kerangka konsep dapat berbentuk bagan, model matematik atau persamaan fungsional yang dilengkapi dengan uraian kualitatif. b. DEFINISI OPERASIONAL Mendeskripsikan semua variable yang berkaitan dengan kerangka konsep penelitian sehingga bersifat spesifik dan terukur, baik variable dependen maupun variabel independen meliputi definisi, alat ukur, cara ukur, hasil ukur dan skala pengukuran. c. HIPOTESIS Merupakan proporsi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, yang dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Ada tidaknya hipotesis tergantung dari permasalahan yang ada dan tidak semua penelitian terdapat hipotesis.

15 d. METODOLOGI PENELITIAN Merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang memuat beberapa komponen yaitu : 1. Rancangan penelitian, meliputi rancangan penelitian yang digunakan (deskriptif, cross sectional, case control, cohort, eksperimen) 2. Populasi dan sampel, termasu criteria inklusi dan eksklusi, besar sampel dan cara pengambilan sampel 3. Variabel penelitian, meliputi klasifikasi variable 4. Bahan/Instrumen penelitian, meliputi bahan yang digunakan dalam penelitian terutama penelitian eksperimen, dan instrument penelitian meliputi uraian tentang macam spesifikasi instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Selain itu perlu diuraikan tentang reliabilitas yang validitasnya, serta pembenaran atau alasan menggunakan instrument tersebut. 5. Lokasi dan waktu penelitian 6. Prosedur pengambilan atau pengumpulan data, memuat uraian tentang cara dan prosedur pengumpulan data secara rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang lain perlu dijelaskan berbagai langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjamin reiabilitas dn validitas data yang diperoleh. 7. Analisis data, bagian ini berisi uraian tentang cara yang digunakan dalam analisis data disertai pembenaran atau alasan penggunaan cara analisis tersebut, termasuk analisis statistic yang digunakan.

16 4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini memaparkan hasil penelitian secara objektif. Untuk analisa data kuantitatif, analisa dilakukan secara bertahap dari distribusi frekuensi, kemudian analisa bivariat sederhana. Pada tahap ini, analisa dilakukan dengan cara membaca dan menterjemahkan hasil penelitian diatas secara objektif dan belum menampilkan pendapat/subjektivitas peneliti. Untuk analisa kualitatif, analisa dilakukan dengan cara menulis hasil penemuan lapangan secara sistematik topik demi topik. Pembuktian bahwa hasil lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari penelitian lapangan sangat perlu ditekankan. Selanjutnya hasil penelitian dibahas secara menyeluruh. Disini dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut dengan teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang ditulis dalam tinjauan pustaka. Penekanan pada mekanisme membandingkan (apa yang sama) dan yang kontras (apa yang beda). Terakhir, pada pembahasn inilah mahasiswa harus mengemukakan pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya dilapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya atau penelitian orang lain. Kemampuan mengutarakan hasil analisa dan perspektif keilmuan menurut visi peserta amat dipentingkan dalam bab ini. 5. BAB V PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan hasil penelitian secara sistematis yang berkaitan dengan upaya menjawab tujuan penelitian. Pada akhir bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. Saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan bentuk praktis berupa pemecahan masalah yang dihadapi dan mungkin bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.

17 C. BAGIAN AKHIR Bagian ini mencakup : a. Daftar Pustaka Berisi sumber atau bahan pustaka yang benar-benar dijadikan referensi yang relevan dengan masalah. Dalam daftar pustaka untuk setiap buku yang menunjang perlu menyebutkan hal-hal berikut ini : b. Lampiran-lampiran Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Untuk memudahkan pembaca, setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan penggunaannya.

18 BAB IV PEDOMAN TEKNIK PENULISAN A. Bahasa yang digunakan. Dalam Karya Tulis Ilmiah, penulisan dilaksanakan dalam Bahasa Indonesia berpedoman pada Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Pembentukan Istilah. B. Pengertian. a. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak balik. b. Pengetikan dianjurkan dengan menggunakan komputer. c. Jenis huruf yang digunakan adalah jenis standar yaitu Times New Roman. d. Ukuran huruf berukuran 12 e. Pita atau tinta pada komputer yang digunakan berwarna hitam. f. Perbanyakan hasil ketikan atau print out komputer dilakukan dengan fotocopy sejumlah yang ditetapkan akademik. C. Kertas a. Untuk diajukan sebagai bahan ujian naskah cukup diketik pada kertas putih HVS 70 gram ukuran kuarto/a4 (21 cm x 29,7 cm). b. Setelah disahkan oleh penguji, naskah diketik pada kertas putih HVS 80 gram ukuran kuarto/ A4 (21 cm x 29,7 cm). c. Kulit sampul kertas (hard cover) karton Bufalo atau linen dengan warna dasar yang ditetapkan berwarna biru. D. Jumlah Jumlah halaman untuk KTI minimal 40 halaman termasuk bagian pembukaan dan lampiran.

19 E. Margin Untuk pengetikan menggunakan komputer adalah sebagai berikut : 1. Margin atas dan kiri : 4 cm dari tepi kertas 2. Margin bawah dan kanan : 3 cm dari tepi kertas 3. Semua tabel atau gambar harus berada dalam margin. F. Spasi. 1. Jarak antara baris satu dengan baris yang berikutnya adalah 2 spasi. 2. Jarak antara penunjuk Bab (BAB 1) dengan tajuk Bab (PENDAHULUAN) adalah 2 spasi. 3. Jarak antara tajuk Bab (PENDAHULUAN) dengan teks pertama yang ditulis atau anak tajuk adalah 4 spasi 4. Jarak antara tajuk anak Bab dengan baris pertama teks adalah 4 spasi dan alinea teks diketik menjorok kedalam 5 ketukan (1 tab). 5. Jarak antara baris akhir teks dengan tajuk anak bab berikutnya adalah 4 spasi. 6. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik diagram atau judulnya adalah 3 spasi. 7. Alinea baru diketik menjorok ke dalam 5 ketukan (1 tab). Jarak alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah 2 spasi. 8. Penunjuk Bab dan tajuk Bab selalu dimulai dengan halaman baru. G. Penomoran halaman. Tata cara penulisan halaman mengikuti aturan sebagai berikut : 1. Nomor halaman untuk bagian awal KTI diberi nomor urut dengan menggunakan huruf romawi kecil (i, ii, iii, dst) yang ditulis pada bagian bawah tengah dengan jarak 2 cm dari tepi bawah. 2. Lembar halaman sampul depan sampai dengan abstrak tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor halaman. 3. Lembar kata pengantar sampai dengan daftar lampiran dihitung dan diberi halaman.

20 4. Halaman yang memuat Bab 1 (pendahuluan) sampai dengan daftar pustaka diberi nomor urut dengan angka arab (1, 2, 3 dst). 5. Nomor halaman pada halaman dengan judul bab, ditulis dibawah tengah dengan jarak 2 cm dari tepi bawah. 6. Sementara nomor halaman selain judul bab, diketik pada sudut kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. H. Judul tabel dan grafik, gambar, dan diagram Untuk tabel/grafik,diagram,gambar 1. Tabel/grafik dimuat kira-kira ditengah halaman. 2. Judul diketik diatas grafik/tabel, mengikuti lebar tabel/grafik dengan memperhitungkan keseimbangan halaman. 3. Nomor tabel/grafik terdiri dari 2 bagian : a. Bagian pertama menunjukan nomor bab dimana tabel/grafik tersebut dimuat. b. Bagian kedua menunjukan nomor urut tabel/grafik pada bab itu. 4. Kalimat pertama judul tabel/grafik ditulis sebuah nomor tabel/grafik dengan jarak 2 ketukan. 5. Awal baris kedua tabel/grafik berada dibawah awal judul tabel/grafik (bukan dibawah nomor tabel/grafik). I. Penomoran I. A 1. a. 1) a) (1).. (a)

21 J. Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan Aturan penulisan kutipan dan sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah menggunakan sistem Harvard sebagai berikut. 1. Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik, jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik. 2. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak dua spasi. Contoh : Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti a relationship that nourishes us as we give, and enriches us as we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony. (Cole, 1993: 832) 3. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip dan diketik dengan jarak satu spasi. Baris pertama diketik mulai pada pukulan ke enam dan baris kedua diketik mulai pukulan ke empat. Contoh. Lindgren (1976 : 225) memandang faktor kepribadian sebagai ego strength yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana dikemukakannya bahwa : Ego strength is a general omnibus type of factor that positively related to success of all kinds, in the classroom, as well as elsewhere. Other personality factors are spesific in terms of the kind of school performance to which they are related. 4. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiap buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.

22 5. Penulisan sumber kutipan ada beberapa alternatif sebagai berikut. a. Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung. Contoh : Sebagaimana dikemukakan oleh Sternberg (1984:41) bahwa In Piaget s theory, children s intellectual functioning is represented in terms of symbolic logic. b. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung. Contoh : The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with the maturation of the psysical and mental characteristics with constitute the individual s hereditary endowment (Hurlock, 1979:19) c. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut. Contoh mengutip pendapat Chomsky dari buku yang ditulis Yelon dan Weintein : Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa children are born with innate understanding of the structure of language. d. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan. Misalnya, Sharp dan Green (1996:1). Kalau penulisnya lebih dari dua orang maka yang disebutkan nama keluarga dari penulis pertama dan diikuti oleh et al. Misalnya, Mc. Clelland et all. (1960:35). Perhatikan titik setelah al. sebagai singkatan dari ally dan kedua kata itu ditulis dengan huruf miring. e. Jika masalah dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah sebagai berikut. Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972 ; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut)

23 f. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan. Contoh : (Bray, 1998a, 1998b). g. Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisannya adalah : (Tn : 18) h. Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya. Catatan : (1) Model kutipan tidak mengenal adanya catatan kaki untuk sumber dengan berbagai istilah seperti ibid, op.cit, loc.cit. vide dan seterusnya. Catatan kaki diperbolehkan untuk memberi penjelasan tambahan terhadap suatu istilah yang ada pada teks tetapi tidak mungkin ditulis pada teks karena akan mengganggu alur uraian. (2) Nama penulis dalam kutipan adalah nama belakang atau nama keluarga dan ditulis sama dengan daftar pustaka. K. Cara Menulis Angka Cara menulis angka dalam suatu kalimat adalah sebagai berikut. 1) Ditulis dengan kata-kata apabila angka tersebut kurang dari 10. Contoh : Dalam dua minggu ini ia bekerja keras untuk menyelesaikan tugas akhirnya. 2) Ditulis dengan angka Arab apabila angka tersebut 10 atau lebih. Contoh : Dari 20 kandidat untuk jabatan Ketua organisasi tersebut, lima dinyatakan berhak mengikuti pemilihan tingkat akhir. 3) Untuk simbol kimia, matematika, statistika dan seterusnya. Penulisan dilakukan sesuai dengan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan.

24 L. Cara Menulis Singkatan Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut : 1. Untuk penulisan pertama kali suatu nama harus ditulis lengkap dan kemudian diikuti dengan singkatan resminya dalam kurung. Contoh : Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) disebutkan bahwa 2. Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjangannya. Contoh : Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan pula bahwa 3. Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan. M. Cara Menulis Daftar Pustaka Komponen-komponen yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini adalah sebagai berikut. 1. Disusun secara alfabetis. Jika huruf awal sama maka huruf kedua dari nama penulis itu menjadi dasar urutan demikian seterusnya. 2. Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang, kemudian nama depan (disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia. Cara penulisan inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama apakah yang lebih dikenal di masyarakat, melainkan apakah nama belakangnya, tanpa memperhitungkan apakah nama itu merupakan nama keluarga atau bukan. Misalnya : Abdul Hamid ditulis Hamid, A. Tuti Herawati-Mulyono ditulis Herawati Mulyono, T. Bonar Situmorang ditulis Situmorang, B. John Burns ditulis Burns, J.

25 3. Tahun penerbitan, judul sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring, kota tempat penerbit berada, dan nama penerbit. 4. Baris pertama diketik mulai pukulan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai pukulan kelima atau satu tab dalam komputer. Jarak antara baris satu dengan berikutnya ada satu spasi, sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya adalah dua spasi. Contoh : Boediono. (1998). Dampak Krisis ekonomi terhadap Pendidikan. Jakarta : Pusat Penelitian Sains dan Teknologi UI. Kartodirdjo, S. (1987). Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Clark, D., et al. (1998). Financing of Education in Indonesia. Manila : Asian Development Bank. Darling Hammond, L. (1997). The Right to Learn, San Francisco : Jossey- Bass. N. Cara Menulis Daftar Pustaka Berdasarkan Jenis Sumber yang Digunakan 1. Sumber Jurnal Penulisan jurnal dalam Daftar Pustaka mengikuti urutan : nama belakang penulis, nama depan penulis (disingkat), tahun penerbitan (dalam tanda kurung), judul artikel (ditulis di antara tanda petik), judul jurnal dengan huruf miring / digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan angka Arab dan digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan vol, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka Arab dan ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor halaman terakhir tanpa didahului singkatan pp atau h. Contoh : Barret-Lennard G.T. (1983). The Empathy Cycle : Refinement of A Nuclear Concept. Journal of Counseling Psychology. 28, (2),

26 2. Sumbernya Buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut. a. Jika buku ditulis oleh seorang saja : Poole, M.E. (1976). Social Class and Language Utilization at the Tertiary Level. Brisbane : University of Queensland. b. Jika buku ditulis oleh dua atau tiga, maka semua nama ditulis : Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York : Holt Rinehart and Winston. Lyon, B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1996). A History of the Western World. Chicago : Rand Mc. Nally. c. Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak miring atau digarisbawahi) Ghiseli, E. et al. (1981). Measurement Theory for the Behavioral Sciences. San Francisco : W.H. Freeman and Co. d. Jika penulis sebagai penyunting : Philip, H.W.S dan Simpson, G.L. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and Tomorrow, Canberra : Australian National Commision. e. Jika sumber merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang : Pujianto. (1984). Etika Sosial dalam Sistem Nilai Bangsa Indonesia, dalam Dialog Manusia, Falsafah, Budaya dan Pembangunan. Malang : YP2LPM. f. Jika buku itu berupa edisi : Gabriel, J. (1970). Children Growing Up : Development of Children Personality (third ed). London : University of London Press. 3. Sumbernya di luar Jurnal dan Buku a. Berupa skripsi, tesis atau disertasi Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan Dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung : tidak diterbitkan.

27 b. Berupa Publikasi Departemen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional, Jakarta : Depdikbud. c. Berupa Dokumen Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (1983). Laporan Penilaian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta : Depdikbud. d. Berupa Makalah Kartadinata, S. (1989). Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia ; Kajian Psikologis. Makalah pada Konversi 7 IPBI, Denpasar. e. Berupa Surat Kabar Sanusi, A. (1986) Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif. Pikiran Rakyat (8 September 1986). 5. Sumbernya dari Internet a. Bila karya perorangan Cara penulisannya ialah : Pengarang / Penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia : alamat di internet, [tanggal diakses] Contoh : Thomson, A. (1989). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia:http// Yearbook/1998/Thompson.hotml [30 Maret 2000] b. Bila bagian dari karya kolektif Cara penulisannya : Pengarang / penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media]. Penerbit. Tersedia : alamat di internet. [tanggal diakses] Contoh : Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In Britania online : Macropedia [Online]. Tersedia:http//www/eb.com: 180/cgibin/g:DocF=macro/5004/45/0.html[28 Maret 2000]

28 c. Bila artikel dalam Jurnal Cara penulisannya : Pengarang. (Tahun). Judul Nama Jurnal [Jenis media], volume (terbitan), halaman. Tersedia : alamat di internet. [tanggal diakses] Contoh : Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision System in Indonesia : Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [online], Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http//epaa.asu.edu/ epaa/v7n7.html [17 Maret 2000] d. Bila artikel dalam majalah Cara penulisannya: Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul, Nama Majalah [Jenis Media], volume, jumlah halaman. Tersedia : alamat di internet [tanggal diakses] Contoh : Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD-ROM], Tersedia : 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science / Article 08 A [13 Juni 1995] e. Bila artikel dalam surat kabar Cara penulisannya : Pengarang. (tahun, tanggal bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media], jumlah halaman. Tersedia : alamat di internet [tanggal diakses] Contoh : Cipto, B.(2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia : http//www[pikiran-rakyat.com. [9 Maret 2000] f. Bila pesan dari Cara penulisannya : Pengirim (alamat pengirim). Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan. kepada penerima [alamat penerima], Diakses kapan Pengirim, Tahun, Judul, Website, Akses kapan Contoh : Musthafa, 2012, Metodelogi penelitian, Http//..., Diakses tanggal.

29 Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul Depan HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DI KECAMATAN MAJA KABUPATEN MAJALENGKA PERIODE JULI-AGUSTUS TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : STELA BUNGANIA NIM PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA 2015

30 Lampiran 2 : Contoh Halaman Sampul Dalam HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU NIFAS DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DI KECAMATAN MAJA KABUPATEN MAJALENGKA PERIODE JULI-AGUSTUS TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Kebidanan Oleh : STELA BUNGANIA NIM PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA 2015

31 Lampiran 3 : Contoh Lembar Persetujuan LEMBAR PERSETUJUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Neonatal di RSUD Majalengka Tahun 2012 Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Diploma III Kebidanan STIKes YPIB Majalengka. Majalengka, Agustus 2015 Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II (...) (...)

32 Lampiran 4 : Contoh Lembar Pengesahan LEMBAR PENGESAHAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Neonatus di RSUD Majalengka Tahun 2015 Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes YPIB Majalengka. Majalengka, Agustus 2015 Mengesahkan Penguji I Penguji II Penguji III (...) (...) (...) Mengetahui Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes YPIB Majalengka (Ayu Idaningsih, S.Si.T, M.Kes)

33 Lampiran 5 : Contoh Lembar Pernyataan Keaslian KTI PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Neonatus di RSUD Majalengka Tahun 2014 ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dala dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmua lain dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini. Tempat, tanggal, tahun Yang Membuat Pernyataan Materai 6000 (.)

34 Lampiran 6 : Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i Halaman LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... ii iii iv vi ix x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan Khusus... 6 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Ruang Lingkup Penelitian... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu Pengertian Posyandu Tujuan Posyandu... 10

35 Halaman 3. Jenjang Posyandu Kader Posyandu B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu Umur Pengetahuan Pendidikan Pekerjaan C. Kerangka Teori BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Visualisasi Kerangka Konsep Variabel Penelitian B. Hipotesis C. Definisi Operasional D. Metode Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel Cara Pengambilan Data Tenaga Pengumpulan Data Instrumen Penelitian... 45

36 6. Pengolahan Data Teknik Analisis Data BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Analisis Univariat Analisis Bivariat B. Pembahasan Analisis Univariat Analisis Bivariat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

37 Lampiran 7 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Kader dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskemas Majalengka Tahun Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Masing-masing Variabel Tabel 3.3 Interpretasi Data Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Malausma Kabupaten Majalengka Tahun Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat Pendidikan Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Malausma Kabupaten Majalengka Tahun Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Malausma Kabupaten Majalengka Tahun Tabel 4.4 Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Hubungan tingkat Pendidikan Kader dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Malausma Kabupaten Majalengka Tahun Distribusi Proporsi Hubungan Pekerjaan Kader dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Malausma Kabupaten Majalengka Tahun

38 Lampiran 8 DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 2.1 Kerangka Teori faktor-faktor Yang Berhubungan Keaktifan Kader Posyandu Diagram 3.1 Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Kader dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Malausma Kabupaten Majalengka Tahun

39 Lampiran 9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian Akademik Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Kesbangpol Lampiran 3 Surat Balasan Puskesmas Malausma Lampiran 4 Jadwal Penelitian Lampiran 5 Master Tabel Lampiran 6 Hasil pengolahan Data

40 Lampiran 10 : Contoh Abstrak PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA Karya Tulis Ilmiah, 3 September 2015 NOVA ELISA, HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PREEKLAMSIA BERAT DI RUANG KEBIDANAN RSUD MAJALENGKA TAHUN 2015 xii + 54 halaman + 3 tabel, + 5 lampiran ABSTRAK Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx.xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Kata Kunci : Komplikasi Daftar Bacaan : 59 ( ) Kata Kunci : Karakteristik Ibu bersalin, PEB Kepustakaan : 15 ( )

41 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Rabbi berkat rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah (KTI). Buku panduan ini disusun sebagai acuan penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi mahasiswa Prodi DIII kebidanan yang dapat membantu mahasiswi dan pembimbing didalam pelaksanaan pembuatan KTI sehingga dapat lebih mudah dan lebih jelas sehingga akan didapatkan keseragaman dalam pembuatan KTI. Dalam penyusunan buku panduan ini kami mengambil dari beberapa sumber yang telah ada sehingga akan didapatkan bentuk yang sederhana dan dapat diikuti dan dilaksanakan oleh semua peserta didik dan memenuhi kaidah-kaidah penulisan KTI yang ada. Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami meminta dan menerima saran dan kritik dari pembimbing, pesertta didik maupun pembaca secara umumnya. Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku panduan Karya Tulis Ilmiah ini, semoga Allah SWT memberkati kita semua. Akhirnya kami berharap buku pedoman ini dapat bermanfaat dan dapat menambah khasanah perpustakaan di STIKes YPIB Majalengka. Majalengka, 1 Oktober 2015

42 LAMPIRAN