BAB 3 SISTEM HIERARKI GEREJA BALA KESELAMATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 SISTEM HIERARKI GEREJA BALA KESELAMATAN"

Transkripsi

1 BAB 3 SISTEM HIERARKI GEREJA BALA KESELAMATAN 3.1. Pendahuluan Di dalam Bab 2, penulis telah menjelaskan bahwa pada hakikatnya gereja merupakan suatu persatuan dan persekutuan antar manusia. Gereja merupakan masyarakat yang sempurna, dalam arti dia tidak tunduk kepada suatu masyarakat lain, dan juga dia memenuhi semua syarat yang dituntut oleh suatu institusi yang sempurna. Institusi dipahami sebagai satu lembaga yang mengatur perjalanan kehidupan gereja. Institusi tersebut dibentuk untuk menjawab kebutuhan, artinya bagaimana institusi tersebut membuat pelayanan gereja menjadi lancar. Hal tersebut, tidak terlepas dari para pelayannya, bagaimana pemahaman para pelayan berkaitan dengan gereja sebagai suatu institusi, bagaimana pelayanan berjalan berdasarkan aturan dan peraturan yang memungkinkan institusi itu berjalan dalam arah yang teratur. Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian lapangan yang telah penulis lakukan, hasil penelitian lapangan yang penulis peroleh terkait dengan topik yang sedang digumuli dan diharapkan semuanya akan semakin memperkaya penulisan skripsi ini. Sebagaimana judul skripsi ini, maka sejarah gereja Bala keselamatan, Kehadiran dan Perkembangan Gereja Bala Keselamatan Di Indonesia, misi pelayanan Bala Keselamatan di Indonesia, sistem hierarki Gereja Bala Keselamatan dan dampak sistem hierarki Gereja Bala Keselamatan dalam menjalankan pelayanan Gereja merupakan unit analisis dalam penulisan bab ini. 32

2 3.2. Sejarah Gereja Bala Keselamatan Bala Keselamatan didirikan pada tahun 1865 di East End London oleh William Booth bersama dengan isterinya Catherine Mumford, seorang mantan pendeta di Gereja Metodis. 1 Booth dilahirkan di Nottingham, Inggris pada tahun Pada usia 13 tahun ia dikirim untuk magang di sebuah pegadaian. Setelah magangnya selesai, Booth pindah ke London dan di sana kembali ia bekerja di sebuah rumah gadai. Ia bergabung dengan sebuah Gereja Metodis dan belakangan memutuskan untuk menjadi pendeta. Setelah menikah William Booth menjadi seorang pengkhotbah keliling di Inggris, sambil berkhotbah kepada siapa saja yang mau mendengarkannya. Namun Booth merasa ia harus melakukan lebih daripada itu. Karena itu Booth kembali ke London bersama keluarganya, dan melepaskan jabatannya sebagai seorang pendeta Metodis setelah berbeda pendapat dengan pimpinan dan rekan-rekannya pada konferensi Methodist New Connection pada tahun 1862 dan menjadi pengkhotbah keliling. Tahun 1865, Booth berada di East End di London, berkhotbah kepada sekumpulan orang di jalan-jalan. Di luar sebuah pub (klub malam) yang bernama Blind Beggar, beberapa misionaris mendengarkan Booth berbicara dan tertarik oleh khotbahnya yang sangat mengesankan. Karena itu, mereka meminta Booth untuk memimpin serangkaian kebaktian kebangunan rohani yang sedang mereka selenggarakan di sebuah tenda (disebut juga Tent Mission; sebuah penginjilan gaya John Wesley dan kaum Metodis). Booth segera sadar bahwa inilah yang selama ini dicari-carinya. Karena itu, pada tanggal 15 Juli 1865 ia mendirikan asosiasi perkumpulan The East London Spesial Service Committe dan kemudian berubah menjadi Christian Revival Association (kemudian lebih dikenal dengan nama Christian Mision). 1 Hasil wawancara dengan Komisioner Ribut Basuki Kartodarsono (Komandan Teritorial Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Rabu, 14 Desember

3 Asosiasi ini merupakan cikal bakal dari Bala Keselamatan. Tanggal 15 Juli 1865 dijadikan sebagai hari lahir bala keselamatan, walaupun secara resmi nama Bala Keselamatan baru digunakan pada tahun Organisasi ini pada awal terbentuknya diberi tujuan dan ciri khas sebagai persekutuan keagamaan bagi kaum miskin, di mana mereka bisa beribadah sambil bersama-sama mengupayakan perbaikan kondisi sosial ekonomi. Dalam waktu singkat organisasi ini memiliki puluhan pos penginjilan dan pelayanan yang tersebar di kota London. Booth kemudian mendaftarkan akta pendirian Bala Keselamatan kepada Mahkamah Agung Inggris pada tanggal 13 Agustus Sejalan dengan upaya perluasan jaringan pelayanan, dipikirkan pula pemantapan organisasi. Untuk itu pada tahun 1870 William Booth menyusun peraturan dengan mempedomani pola organisasi gereja Metodis, di mana konferensi merupakan pemegang wewenang tertinggi. Tetapi berbeda dari peraturan gereja Metodis, ditetapkan bahwa jabatan General Superintendent dipangku seumur hidup, kecuali jika konferensi membuat keputusan lain. Di kemudian hari sebutan General Superintendent untuk pemimpin atau pejabat tertinggi di lingkungan Bala Keselamatan diganti menjadi General atau Jenderal (setelah William Booth dan Bramwell Booth jabatan itu tidak berlaku seumur hidup). 2 Menurut Komisioner Ribut Basuki, teologi Bala Keselamatan didasarkan pada dua pokok pemikiran: 3 Pertama, bahwa pertobatan adalah sesuatu yang mutlak dalam kehidupan orang Kristen. Orang harus percaya bahwa ia dilahirkan dalam kuasa dosa warisan dan kelepasan hanya bisa diperoleh dengan menerima anugerah Kristus pada salib. Kedua, setelah pertobatan orang cenderung tetap berdosa, tetapi Allah menawarkan kesempurnaan di dalam 2 Hasil wawancara dengan Komisioner Ribut Basuki Kartodarsono (Komandan Teritorial Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Rabu, 14 Desember Hasil wawancara dengan Komisioner Ribut Basuki Kartodarsono (Komandan Teritorial Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Rabu, 14 Desember

4 anugerah-nya. Melalui anugerah itu, kasih Allah bagi manusia dan kasih manusia terhadap Allah membersihkan sisa-sisa keakuan dan kesombongannya. Pada tahun 1878 Bala Keselamatan juga menyempurnakan rumusan Doktrin Bala Keselamatan, yang rumusan awalnya sudah disusun sejak Rumusan doktrin yang berjumlah sebelas butir pengakuan ini, hingga saat ini masih tetap berlaku, sangat mencerminkan pengaruh rumusan ajaran gereja Metodis. Isinya kemudian dijelaskan dalam buku The Salvation Army Handbook Doctrine (terjemahan dalam bahasa Indonesia: Buku Pengajaran Agama Doktrin Bala Keselamatan). Berbeda dari rumusan doktrin yang tetap berlaku hingga saat ini buku pengajaran agama ini berkembang dari waktu ke waktu, sesuai dengan teologi yang dianut dan dikembangkan di lingkungan Bala Keselamatan. 4 Komisioner Ribut Basuki menjelaskan lebih lanjut, Bala Keselamatan saat ini telah melayani di hampir kurang lebih 124 negara termasuk di Indonesia dan selalu membuka diri untuk bekerjasama dengan pemerintah, badan-badan Kristen, lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dan semua orang demi kepentingan manusia dan kemuliaan Tuhan. Pimpinan tertinggi Bala Keselamatan sedunia berpangkat jenderal dan berkedudukan di London, Inggris. Kedudukan ini sekarang dijabat oleh Jenderal Linda Bond, seorang wanita berkebangsaan Kanada Bentuk Pelayanan Ibadah Gereja Bala Keselamatan Di lingkungan Gereja Bala Keselamatan, setiap hari minggu diadakan dua jenis kebaktian: kebaktian kesucian untuk mengantar umat (yang sudah Kristen atau warga Bala Keselamatan) dan kebaktian tebusan untuk mengajak orang-orang yang belum bertobat untuk menerima penebusan Kristus. Kebaktian tebusan ini dalam gereja Bala Keselamatan sering 4 Hasil wawancara dengan Komisioner Ribut Basuki Kartodarsono (Komandan Teritorial Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Rabu, 14 Desember

5 disebut sebagai ibadah Bangku kosong, dimana orang-orang yang belum bertobat diundang untuk maju ke depan altar untuk duduk pada sebuah kursi kemudian melakukan prosesi pengakuan dosa dihadapan umat dan pemimpin ibadah. Selain itu juga berbagai kegiatan penginjilan, termasuk Kebaktian Luar yaitu penginjilan di tempat terbuka, yang diiringi musik. Di samping dua jenis kebaktian serta kegiatan penginjilan, dalam lingkungan Gereja Bala Keselamatan tidak mengakui dan melayankan kegiatan sakramen Baptisan dan sakramen Perjamuan Kudus. Bala Keselamatan tidak menjalankan kedua sakramen tersebut, karena bagi mereka baptisan cukup dilambangkan dengan janji yang sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Sementara Perjamuan Kudus tidak dilayankan karena kekuatiran bahwa hal tersebut akan menimbulkan keinginan minum-minum di antara umat yang telah meninggalkan minum minuman beralkohol Kehadiran dan Perkembangan Gereja Bala Keselamatan Di Indonesia Pada tanggal 24 November 1894, Jenderal William Booth (Pendiri Bala Keselamatan) mengutus para opsir perintis dari negara Belanda, yaitu: Kapten Jacob Gerrit Brouwer serta Ensign Adolf van Emmerik untuk membuka pekerjaan Bala Keselamatan di Hindia Belanda (sebutan untuk Indonesia pada waktu itu). 6 Sesuai dengan petunjuk Gubernur Jenderal, mereka memilih Sapuran, sebuah desa kira-kira 50 km dari kota Purwokerto di Jawa Tengah sebagai tempat awal pelayanan penginjilan. Untuk kelancaran pekerjaan pelayanan, mereka mempelajari bahasa dan adat istiadat penduduk setempat. Dengan cara serta peralatan yang sederhana, mereka mulai mengabarkan Injil, merawat orang sakit, memberi makan kepada mereka yang lapar serta mengajar para pemuda-pemudi. Oleh karena permintaan dari 5 Hasil wawancara dengan Komisioner Ribut Basuki Kartodarsono (Komandan Teritorial Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Rabu, 14 Desember Hasil wawancara dengan Komisioner Ribut Basuki Kartodarsono (Komandan Teritorial Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Rabu, 14 Desember

6 beberapa keluarga yang beragama Kristen, maka untuk pertama kalinya sebuah gedung kebaktian didirikan dengan amat sederhana beberapa bulan kemudian. Dalam bulan September 1895, datanglah bantuan beberapa orang opsir dari Inggris dan pada akhir tahun itu juga pekerjaan Bala Keselamatan dimulai di Semarang. Pada tahun 1899 tercatat sebanyak 15 opsir. Pekerjaan yang makin meluas ini memerlukan tenaga-tenaga dari penduduk pribumi. Oleh karena itu diadakan suatu kursus yang dimaksudkan untuk melatih serta mendidik pemuda-pemudi bangsa Indonesia untuk menjadi Opsir. Demikianlah Pusat Latihan Bala Keselamatan yang pertama didirikan pada tahun 1903 di Kedung Pani (dekat Semarang). Sejak tahun 1957 Pusat Latihan Bala Keselamatan dipindahkan ke Jakarta. Selama tujuh tahun pekerjaan Bala Keselamatan di Indonesia, berada dibawah pengawasan Teritori Australia dan pada masa-masa permulaan banyak Opsir dari Australia dengan sukarela menyumbangkan pikiran mereka demi kelanjutan pekerjaan Bala Keselamatan. Baru pada tahun 1908 dengan diangkatnya Letnan Kolonel Pieter Dirk van Rossum sebagai Komandan Teritorial yang pertama, pulau Jawa (pada waktu itu pekerjaan Bala Keselamatan hanya ada di pulau Jawa) dijadikan Teritori tersendiri dengan nama Het Leger des Heils berkedudukan di Semarang. 7 Pada tahun 1913 dipindahkan ke Bandung dengan nama Kantor Pusat Teritorial Bala Keselamatan di Indonesia. Pada bulan Februari 1960 anggaran dasar Het Leger des Heils dirubah dan ditetapkan seluruhnya ke dalam bahasa Indonesia, dengan menerangkan bahwa Het Leger des Heils kini bernama Bala Keselamatan. Tanggal 15 September 1913, Ensign Charles Jensen dan Hendrik Loois merintis pekerjaan Bala Keselamatan di Sulawesi Tengah. Setibanya di daerah itu, mereka memulai pekerjaan di dua tempat, Kulawi dan Rowiga. Dalam waktu yang tidak begitu lama, mereka 7 Hasil wawancara dengan Kolonel Ross R. Gower (Kepala Sekertaris Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Kamis, 15 Desember

7 mulai mendirikan sekolah-sekolah dan tempat-tempat penginjilan lainnya. Kini Sulawesi Tengah merupakan salah satu jaringan kerja Bala Keselamatan yang paling luas. 8 Pada pertengahan tahun 1911, sebuah perusahaan besar dan perusahaan perkebunan mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan buruh-buruh yang terserang penyakit kusta di Sumatera Timur. Mereka meminta bantuan, Bala Keselamatan menyanggupi permintaan tersebut dan mengirimkan Staf Kapten Robert Berney dan pada tahun 1914 disamping melayani bidang perawatan, juga melayani pelayanan rohani. 9 Pada tahun 1928, pekerjaan rohani di Ujung Pandang dimulai. Daerah Sulawesi Utara mulai dibuka pada tahun 1933 dan opsir pertama yang dikirim oleh Kantor Pusat ialah Ajudan dan Nyonya Edward Rosenlund. Tetapi, sebelum pekerjaan Bala Keselamatan secara resmi dibuka di Tempat itu, beberapa anggota Bala Keselamatan penduduk pribumi telah merintis serta bertindak sebagai pembuka jalan,diantaranya ialah Envoy H. M dan Josep O.F. Pekerjaan Bala Keselamatan di Ambon dimulai pada tahun 1935, kemudian pada tahun 1948 di Timor Kupang dan pada tahun 1963 Bala Keselamatan membuka pekerjaannya di Palembang. Pusat pekerjaan rohani yang terakhir diresmikan ialah di Denpasar, Bali pada bulan Januari Pimpinan Bala Keselamatan di Indonesia di sebut Komandan Teritorial, tercatat 21 orang Komandan Teritorial yang pernah memimpin Teritori Indonesia. Komandan Teritorial saat ini dipegang oleh Komisioner Ribut Basuki Kartodarsono dan berkedudukan di Bandung. Jumlah Korps (gereja) Bala Keselamatan di Indonesia sampai dengan saat ini tercatat 267 Korps, Dengan jumlah anggota jemaat jiwa. Jumlah hamba Tuhan (pelayan) 664 perwira, 460 Kadet. 241 pusat pekerjaan rohani; sebuah Pusat Latihan; 88 8 Melattie M. Brower, Zamrud di Katulistiwa: Sejarah Gereja Bala Keselamatan Di Indonesia (Bandung: Kantor Pusat Teritorial Bala Keselamatan, 1994), Melattie M. Brower, Zamrud di Katulistiwa, Melattie M. Brower, Zamrud di Katulistiwa,

8 sekolah 15 pusat pelayanan kesehatan serta 14 pusat pelayanan sosial yang tersebar di Indonesia Misi Pelayanan Gereja Bala Keselamatan Di Indonesia Misi pelayanan sosial Bala Keselamatan di Indonesia dimulai pada tahun 1902 di Semarang. Pada tahun itu di Jawa Tengah terjadi bencana banjir dan kelaparan yang menyebabkan beribu-ribu orang mengungsi ke Semarang. Dengan dibukanya tempat penampungan orang-orang miskin di Bugangan, Semarang, Bala Keselamatan memulai pekerjaan sosialnya dan sampai sekarang pekerjaan tersebut masih dilanjutkan di tempat tersebut. Perumahan bagi orang-orang tidak mampu ini diikuti dengan pembukaan panti asuhan, perumahan ibu dan bayi, rumah sakit; perkumpulan orang-orang yang menderita kusta; dan lain sebagainya. Sejak berdirinya Bala Keselamatan di Indonesia, misi pelayanan kepada anak-anak telah menjadi salah satu bagian terpenting dari Bala Keselamatan di bidang kerohanian. Yang menjadi tujuan pokok misi Bala Keselamatan bekerja diantara anak-anak ialah untuk menolong mereka mengenal Tuhan pada waktu mereka masih muda, melatih serta memajukan kehidupan kerohanian mereka. Anak-anak yang berusia 3-7 tahun mendapat pelajaran agama yang sederhana, kemudian bila mereka ingin melanjutkan pelajaran, mereka dapat melanjutkan ke bagian Prajurit Muda kemudian dilanjutkan lagi dengan Kadet Korps yang anggota-anggotanya terdiri dari mereka yang berusia 13 tahun ke atas. Bukan saja pelajaran agama yang diberikan, tetapi juga paduan suara, musik serta kerajinan tangan. Sebelum Bala Keselamatan didirikan, Pendiri (secara khusus Chaterine Booth) merasa bahwa wanita juga mempunyai kemampuan untuk mengabarkan Injil seperti juga kaum pria. 11 Hasil wawancara dengan Kolonel Ross R. Gower (Kepala Sekertaris Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Kamis, 15 Desember

9 Oleh sebab itu, setelah Bala Keselamatan didirikan, maka misi pelayanan terhadap kaum wanita pun diikutsertakan serta diberikan hak yang sama dengan kaum pria untuk mengabarkan Injil serta tugas lainnya. Untuk tujuan ini Bala Keselamatan berusaha keras melatih dan memajukan kaum wanita dengan beberapa cara. Di Indonesia dan negara lain ada suatu Persekutuan Kaum Wanita yang terdiri dari kaum wanita, baik yang sudah maupun yang belum berumah tangga, berkumpul untuk memperoleh beberapa macam pelajaran seperti: pelajaran Alkitab, pelajaran mengurus rumah tangga, merawat anak-anak, merawat orang-orang sakit serta mendidik anak-anak.semua ini akan menolong mereka untuk ikut serta dengan giat menyebarkan Injil di rumah mereka sendiri, di tetangga atau dimana pun mereka berada. Bagi Bala Keselamatan, Penginjilan bukan hanya terbatas di dalam ruangan kebaktian saja. Ada penginjilan di dalam dan penginjilan di luar. Oleh sebab itu Penginjilan ke luar merupakan suatu bagian misi pelayanan yang sangat penting. Kebaktian luar, kunjungan ke rumah, mengunjungi orang sakit baik di rumah maupun di rumah sakit merupakan tugas yang tidak pernah berhenti dalam kegiatan Bala Keselamatan Sistem Hierarki Gereja Bala Keselamatan Landasan Teologi Sistem Hierarki Gereja Bala Keselamatan Gereja Bala Keselamatan memiliki bentuk sistem hierarki yang hampir sama dengan pola sistem kemiliteran. Kelompok Gereja ini mudah kita ketahui melalui pakaian seragam yang mirip dengan seragam dinas militer, serta dilengkapi dengan pangkat-pangkat kemiliteran dari prajurit sampai dengan jendral. Saat ini ada sembilan pangkat, dimulai dari pangkat tertinggi: Jendral, Kepala Staf, Komisioner, Kolonel, Letnan Kolonel, Mayor, 40

10 Kapten, Letnan, dan Kadet atau prajurit. 12 Meskipun secara umum sistem hierarki Gereja Bala Keselamatan mirip dengan sistem kemiliteran, tetapi dalam tingkah-lakunya secara pribadi seolah-olah seperti suatu keluarga dalam bentuk dan aturannya, sesuai dengan ajaranajaran pokok dari Alkitab tentang kasih dan persatuan. Dalam perkembangannya, sistem hierarki Bala Keselamatan bergantung banyak pada tradisi untuk mendukung konsepnya tentang sistem hierarki dari gereja. Gereja Bala Keselamatan sangat mengacu pada sejarah reformasi gereja Anglikan dan Metodis di Inggris. Disamping itu, Bala Keselamatan juga kuat dipengaruhi oleh gerakan injili seperti aliran Kongregasionalis, Baptis dan Quaker. 13 Pada satu pihak Bala Keselamatan lahir dari lingkungan Gereja Anglican dan Metodis di Inggris serta meawarisi semangat gerakan kesucian (yang melatar belakangi gerakan Pentakostal dan Kharismatik). Pada pihak yang lain Bala Kesleamatan juga menyatakan diri sebagai bagian dari gerakan injili. Gereja Bala Keselamatan telah mengembangkan suatu organisasi yang mempunyai banyak persamaan dengan gereja-gereja yang mengikuti sistem Episkopalisme. 14 Jauh dari sikap memberikan kebebasan kepada setiap persekutuan setempat, Gereja Bala Keselamatan menempatkan kekuatan sentralnya di kantor-kantor pusat teritorialnya. Hal ini disebabkan sebagian karena sifat-sifat dari para perintis Bala Keselamatan, dan sebagian lagi karena kaum Methodis yang mendahului Bala Keselamatan, yang menggunakan tata cara pemerintahan yang agak sama. Jadi prinsip Gereja Bala Keselamatan dalam hal penyesuaian dari langkah-langkah yang diambilnya memberikan dasar yang baik untuk pengorganisasian gereja. 12 Hasil wawancara dengan Mayor Spener N. Tetenaung, S.Th (Kepala Sekertaris Divisi Humas Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Selasa, 20 Desember Hasil wawancara dengan Mayor Spener N. Tetenaung, S.Th (Kepala Sekertaris Divisi Humas Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Selasa, 20 Desember John. J. Coutts, Inilah Yang Kami Yakini: Suatu Studi Mengenai Latar Belakang dan Arti dari Doktrin-Doktrin Bala Keselamatan, cet. 1 (Bandung: Kantor Pusat Teritorial Bala Keselamatan, 1979),

11 Catatan ini penting untuk memahami kelahiran Bala Keselamatan serta seperangkat sistem hierarki gereja bergaya militer dan peristilahan di dalam jabatan gerejawinya. Bala Keselamatan tidak pernah menyatakan bahwa hanya mereka sajalah yang merupakan satusatunya gereja yang benar, semua orang beriman boleh menerima roh dan bersaksi mengenai hal itu. Kristus tidaklah meninggalkan tata cara tertentu untuk diikuti oleh para pengikutnya. Dengan demikian Bala Keselamatan lebih menyesuaikan sistem hierarki mereka berdasarkan kebutuhan jaman Struktur Organisasi Gereja Bala Keselamatan Pengetahuan yang tepat mengenai cara penguasaan Gereja Bala Keselamatan dan pengertian yang jelas tentang prinsip-prinsip dasarnya, harus dimiliki oleh setiap anggota Gereja Bala Keselamatan. Gereja Bala keselamatan sedang melaksanakan suatu peperangan yang dahsyat melawan kuasa kejahatan, oleh sebab itu, agar berhasil, usahanya harus kokoh, giat, cepat dan tegas. Kekuatan dan kegiatan yang menyebabkan setiap golongan dapat melanjutkan usahanya harus selaras dengan kuasa dan dari penguasaannya. Berkaitan dengan hal tersebut, Bala Keselamatan membutuhkan suatu struktur organisasi dan kepemimpinan yang kuat. 16 Bagian-bagian penting dalam penyelengaraan usaha Gereja Bala Keselamatan adalah Korps, Divisi, dan Teritori (Command). Korps merupakan sejumlah prajurit (anggota jemaat) dan rekrut yang berkumpul dan bekerja sama di bawah pemeliharaan dan pimpinan seorang Opsir Berkuasa. Sebuah Korps biasanya memiliki gedung (gereja) dimana mereka bertemu, dan pekerjaannya ada pada daerah tertentu. 15 Hasil wawancara dengan Mayor Spener N. Tetenaung, S.Th (Kepala Sekertaris Divisi Humas Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Selasa, 20 Desember Hasil wawancara dengan Mayor Spener N. Tetenaung, S.Th (Kepala Sekertaris Divisi Humas Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Selasa, 20 Desember

12 Sejumlah Korps yang digabungkan disebut sebagai Divisi atau Distrik. Kepemimpinan dilaksanakan oleh seorang Komandan Divisi atau Opsir Divisi. Apabila Distrik, maka kepemimpinan dilaksanakan oleh Opsir Distrik. Teritori (Command) ditetapkan menurut lingkungan daerah di dunia ini yang ada di bawah pimpinan seorang Komandan Teritorial (Opsir Command). Jabatan-jabatan utama di suatu Kantor Pusat Teritorial (Command) antara lain adalah sebagai berikut: Komandan Teritorial (Officer Commanding). Bertanggung jawab atas kelangsungan pekerjaan atau pelayanan Gereja Bala Keselamatan di seluruh wilayahnya. Sep Sekretaris (Sekretaris Jenderal). Sebagai pimpinan kedua, bertanggung jawab atas pekerjaan di Kantor Pusat, membantu mengawasi seluruh pekerjaan dalam Teritori (Command) atau Sekretaris Bidang Program, dan mewakili Komandan Teritorial (Officer Commanding) bila tidak ada di tempat. Sekretaris Lapangan (Asisten). Bertanggung jawab atas Opsir-Opsir lapangan dan kebutuhan mereka. Jabatan-jabatan utama di suatu Kantor Pusat Divisi antara lain: Komandan Divisi (Opsir Divisi). Bertanggung jawab atas pekerjaan di dalam Divisi tersebut. Sekertaris Orang Muda dan Anak-Anak. Bertanggung jawab kepada Komandan Divisi atas pekerjaan di kalangan anak-anak dan orang muda. Seorang Chancellor. Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan di kalangan orang dewasa. 43

13 Struktur Organisasi Gereja Bala Keselamatan Sumber: Arsip Bala Keselamatan Bandung, Sistem kepangkatan Di Dalam Gereja Bala Keselamatan Sejak tahun 1878 di lingkungan Gereja Bala Keselamatan telah dilengkapi dengan perintah dan aturan yang meniru peraturan disiplin militer dan penuh dengan metafora kemiliteran termasuk jenjang kepangkatannya. Penggunaan perintah dan aturan serta simbolsimbol kemiliteran tersebut diprakarsai oleh Elijah Cadman, salah seorang staf Wiliam Booth. Alasan digunakannya perintah dan aturan serta simbol-simbol militer tersebut, antara lain adalah: Bala Keselamatan sedang berperang melawan kerajaan iblis (kejahatan) dengan sepenuh tenaga. Yesus Kristus merupakan komandan tertinggi dalam Bala Keselamatan, dan Bala Keselamatan memiliki Bala tentara yang akan berperang menghadapi dunia, sifat-sifat kedagingan dan iblis (kejahatan) Hasil wawancara dengan Mayor Spener N. Tetenaung, S.Th (Kepala Sekertaris Divisi Humas Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Selasa, 20 Desember

14 Sistem kepangkatan di dalam Gereja Bala Keselamatan biasanya hanya diperuntukkan bagi para Opsir (pejabat) Gereja Bala Keselamatan. Para Opsir Bala Keselamatan ialah pria dan wanita yang telah meninggalkan segala usaha dan pekerjaannya, telah menyerahkan hidup mereka demi dan untuk melayani Tuhan dan sesama, telah mengikuti masa latihan, telah diangkat secara resmi menjadi opsir, dan secara penuh waktu (kecuali pensiun) menjadi pemimpin di dalam lingkungan Bala Keselamatan. Sebelum diangkat menjadi Opsir, mereka disebut sebagai Kandidat-Kandidat. Kandidat-Kandidat yaitu mereka yang mencalonkan diri untuk menjadi Opsir, harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, umur, pengalaman rohani, tabiat, pendidikan dan kecakapan. Kandidat-Kandidat yang diterima untuk menjadi Opsir perlu menandatangani perjanjian-perjanjian mereka dengan Bala Keselamatan. Mengikuti suatu masa latihan selama dua tahun dalam salah satu tempat latihan untuk menjadi Opsir Bala Keselamatan merupakan syarat mutlak untuk dapat menjadi seorang Opsir. Mereka yang mengikuti masa latihan disebut Kadet-Kadet. Latihan ini termasuk perkembangan hidup rohani, sikap dan akal budi. Pengajaran diberikan dalam pelbagai mata pelajaran diantaranya: Alkitab, Pendidikan Agama, latihan lapangan, pengetahuan umum, cara membimbing jiwa dan pelayanan sosial. Para kadet dari Inggris dan dari beberapa negara lain diberi latihan di Pusat Latihan Internasional, di London. Yang lain menerima latihan di pusat latihan atau sekolah Opsir yang ada dalam teritori mereka sendiri. Para Opsir memiliki salah satu dari pangkat sebagai berikut: Letnan, Kapten, dan Mayor. Pangkat-pangkat lain, yang dikhususkan bagi Opsir-Opsir yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar ialah: Letnan Kolonel, Kolonel, dan Commissioner. Pangkat-pangkat Opsir ini berlaku bagi semua bagian pelayanan dan di seluruh dunia. 45

15 Setelah menyelesaikan masa latihan, setiap Kadet akan menerima sebuah surat pengangkatan sebagai Opsir dan diutus dengan pangkat Letnan. Surat pengangkatan Opsir dikeluarkan atas nama Jenderal, umumnya oleh Komandan Teritorial dari Teritori di mana mereka akan ditugaskan sesudah pengangkatan dan pengutusan. Seorang Opsir harus senantiasa memasang tanda-tanda pangkat yang berlaku padanya bila ia memakai uniform resmi. Uniform resmi yang lengkap sebagaimana telah ditetapkan bagi suatu teritori harus dipakai oleh para Opsir bila mereka memimpin atau menghadiri kumpulan-kumpulan (Ibadah), baik yang di dalam ruangan maupun di luar ruangan, dan juga pada waktu pertemuan para Opsir. Sebelum memperoleh kenaikan pangkat, seorang Opsir harus sekurang-kurangnya mempunyai masa dinas selama: Menyelesaikan masa latihan sebagai Kadet sebelum dinaikkan pangkatnya menjadi Letnan, atau satu tahun sebagai Kadet-Letnan sebelum kenaikan pangkat ke Letnan, atau satu tahun sebagai Kadet-Sersan sebelum kenaikan pangkat ke Letnan. Lima tahun sebelum kenaikan pangkat ke Kapten. Dua puluh tahun sebelum kenaikan pangkat ke Mayor. Jenderal mempunyai hak untuk menaikan pangkat seorang Opsir (tanpa diperhitungkan masa dinasnya) jika kebutuhan Bala Keselamatan menuntutnya. Selain masa dinas dan kebutuhan Bala Keselamatan, kenaikan pangkat dari seorang Opsir kebanyakan tergantung dari sifatnya, kepatuhan dan kecakapan untuk menerima tanggung-jawab yang lebih besar dan keadaan kesehatan fisik dari seorang Opsir. 46

16 Lambang Atribut dan Tanda Kepangkatan Gereja Bala Keselamatan Dampak Sistem Hierarki Gereja Bala Keselamatan Dalam Menjalankan Pelayanan Gereja Bila sejumlah orang hendak berusaha secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, maka masing-masing orang mempunyai pendapat yang berbeda tentang bagaimana mereka harus bergerak, dan masing-masing orang akan menganggap bahwa pendapatnya adalah yang terbaik. Jadi bila mereka hendak bergerak bersama-sama, haruslah ada sistem kepemimpinan yang terorganisasi. Kepemimpinan dalam Gereja Bala Keselamatan harus kuat, sesuai dengan kondisi dan situasi serta diilhamkan Allah. Bentuk dari sistem hierarki Gereja Bala Keselamatan adalah meniru peraturan disiplin militer dan penuh dengan metafora kemiliteran. Dengan bentuk sistem hierarki yang seperti itu, maka diperlukan suatu sikap kerelaan dan kesediaan menerima dari para Opsir (pejabat gereja) dan Prajurit Korps (jemaat) terhadap sistem hierarki tersebut. Serta menyerahkan kepada pihak yang memimpin mengenai ketetapan cara kerja dan tugas masing-masing di 47

17 dalam usaha itu. Tanpa sifat-sifat itu, tak mungkin ada persatuan dan usaha bersama yang berhasil. 18 Maka dengan sendirinya, setiap Opsir dan para Prajurit Korps dengan lebih dahulu menyatakan persetujuannya akan dasar sistem kepemimpinan tersebut. Harus menunjukkan kepada para pemimpin-pemimpinnya ketaatan yang setia dan dengan penuh suka-cita. Hendaknya para Opsir dan Prajurit Korps menerima perintah dan petunjuk mereka dengan percaya bahwa semua itu diilhamkan oleh Allah dan menaatinya tanpa perlawanan atau bersungut-sungut, asalkan perintah-perintah tersebut tidak berlawanan dengan nilai kebenaran. Dengan penguasaan sistem hierarki yang bercorak kemiliteran, Gereja Bala Keselamatan mengkombinasikan unsur kebebasan dengan kekuatan. Di dalam Gereja Bala Keselamatan ada kebebasan yang sangat luas untuk menjadi baik dan berbuat baik. Selain itu, kepemimpinan yang cakap menghasilkan kecekatan dan efisiensi dalam usaha pelayanan gereja. Penguasaan sistem hierarki Gereja Bala Keselamatan menuju persatuan dan keselarasan. Hal itu memungkinkan adanya perundingan dan pertimbangan pada setiap tingkatan di dalam Gereja Bala Keselamatan. Hal tersebut juga memberikan kuat kuasa kepada pemimpin-pemimpinnya, yang bila dipergunakan dengan bijaksana akan memungkinkan mereka memberi semangat kepada banyak orang supaya bekerja-sama untuk maksud dan tujuan yang sama. Sistem hierarki Gereja Bala Keselamatan mudah untuk disesuaikan, terbukti dalam hasil penyesuaian pada keadaan yang sangat berlainan. 18 Hasil wawancara dengan Mayor Spener N. Tetenaung, S.Th (Kepala Sekertaris Divisi Humas Bala Keselamatan Indonesia) pada hari Selasa, 20 Desember

18 3.7. Kesimpulan Gereja Bala Keselamatan memiliki bentuk sistem hierarki yang hampir sama dengan pola sistem kemiliteran. Kelompok Gereja ini mudah kita ketahui melalui pakaian seragam yang mirip dengan seragam dinas militer, serta dilengkapi dengan pangkat-pangkat kemiliteran dari prajurit sampai dengan jendral. Dalam perkembangannya, Gereja Bala Keselamatan telah mengembangkan suatu organisasi yang mempunyai banyak persamaan dengan gereja-gereja yang mengikuti sistem Episkopalisme. Bagian-bagian penting dalam penyelengaraan usaha Gereja Bala Keselamatan adalah Korps, Divisi, dan Teritori (Command). Jabatan-jabatan utama di suatu Kantor Pusat Teritorial (Command) antara lain: Komandan Teritorial (Officer Commanding), Sep Sekretaris (Sekretaris Jenderal), Sekretaris Lapangan (Asisten). Jabatan-jabatan utama di suatu Kantor Pusat Divisi antara lain: Komandan Divisi (Opsir Divisi), Sekertaris Orang Muda dan Anak-Anak, dan Chancellor. Sistem kepangkatan di dalam Gereja Bala Keselamatan biasanya hanya diperuntukkan bagi para Opsir (pejabat) Gereja Bala Keselamatan. Bagi para calon Opsir, wajib Mengikuti suatu masa latihan selama dua tahun dalam salah satu tempat latihan untuk menjadi Opsir Bala Keselamatan merupakan syarat mutlak untuk dapat menjadi seorang Opsir. Setelah menyelesaikan masa latihan, setiap calon Opsir akan menerima sebuah surat pengangkatan sebagai Opsir dan diutus dengan pangkat Letnan. Jenderal mempunyai hak untuk menaikan pangkat seorang Opsir (tanpa diperhitungkan masa dinasnya) jika kebutuhan Bala Keselamatan menuntutnya. 49

Gereja Bala Keselamatan. Oleh Majelis Umat Kristen Indonesia Sabtu, 12 Mei :32

Gereja Bala Keselamatan. Oleh Majelis Umat Kristen Indonesia Sabtu, 12 Mei :32 Sejarah Aliran Bala Keselamatan ini dimulai oleh William Booth, seorang pendeta Gereja Metodis. Booth dilahirkan di Nottingham, Inggris pada tahun 1829 dalam sebuah keluarga kontraktor bangunan kecil yang

Lebih terperinci

BAB 4 TINJAUAN TEOLOGIS GEREJA TERHADAP SISTEM HIERARKI GEREJA BALA KESELAMATAN

BAB 4 TINJAUAN TEOLOGIS GEREJA TERHADAP SISTEM HIERARKI GEREJA BALA KESELAMATAN BAB 4 TINJAUAN TEOLOGIS GEREJA TERHADAP SISTEM HIERARKI GEREJA BALA KESELAMATAN Dalam Bab IV ini penulis akan memaparkan analisa berkaitan dengan teori-teori yang sudah dikemukakan dalam Bab II dan hasil

Lebih terperinci

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10

MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10 MENGORGANISASI, MENGGABUNGKAN, MEMBUBARKAN JEMAAT DAN PERKUMPULAN MENGORGANISASI JEMAAT PELAJARAN 10 Satu jemaat diorganisasi oleh seorang pendeta yang diurapi atas rekomendasi komite eksekutif konferens.

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

Gereja Melayani Orang

Gereja Melayani Orang Gereja Melayani Orang Beberapa orang mengunjungi sebuah katedral yang indah. Mereka mengagumi keindahan, arsitektur dan harta kekayaannya. Pemimpin-pemimpin gereja setempat itu mengatakan kepada tamu-tamu

Lebih terperinci

PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9

PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9 PARA PENDETA DAN PARA PELAYAN JEMAAT LAINNYA PELAJARAN 9 PERTANYAAN YANG PERLU DIPIKIRKAN Bagaimanakah orang-orang yang dipilih dalam organisasi GMAHK itu menjalankan wewenangnya? SUATU PELAYANAN YANG

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan

Lebih terperinci

Gereja Memberitakan Firman

Gereja Memberitakan Firman Gereja Memberitakan Firman Gereja-gereja yang mengakui kewibawaan Firman Allah memberikan tempat terhormat dan utama kepadanya. Pendeta dalam gereja-gereja seperti ini dengan setia memberitakan Firman

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Seri Kedewasaan Kristen (6/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Bersaksi dan Memuridkan Orang Lain Kode Pelajaran : OKB-T06 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

Karunia Karunia Rohani

Karunia Karunia Rohani PROGRAM PELAYANAN KRISTEN Karunia Karunia Rohani CATATAN SISWA UNIT I No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara......................................... Alamat. Kota Propinsi.

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1959 TENTANG PANGKAT-PANGKAT MILITER KHUSUS, TITULER DAN KEHORMATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1959 TENTANG PANGKAT-PANGKAT MILITER KHUSUS, TITULER DAN KEHORMATAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1959 TENTANG PANGKAT-PANGKAT MILITER KHUSUS, TITULER DAN KEHORMATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa pangkat-pangkat militer efektif

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga

Hari Pertama Kerajaan Kristus Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Kedua Doakan Yang Menyatukan Bagi Gereja-Nya Bagi Dunia Kita Hari Ketiga Hari Pertama Kamis, 25 Mei 2006 Kerajaan Kristus...dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem,

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Defenisi Gereja menurut Alkitab Di terjemahkan dari bahasa Yunani ekklesia, yang berarti dipanggil keluar. Ungkapan ini pada umumnya digunakan untuk orang yang mengadakan pertemuan apa saja. Di Perjanjian

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?

Lebih terperinci

Kalender Doa April Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin

Kalender Doa April Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin Kalender Doa April 2015 Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin Di seluruh dunia pertolongan bagai kaum wanita yang sangat miskin sedang berlangsung. Banyaknya kampanye untuk menyediakan vaksin, obat malaria,

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (7/10)

Seri Iman Kristen (7/10) Seri Iman Kristen (7/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Kelahiran Baru Kode Pelajaran : DIK-P07 Pelajaran 07 - KELAHIRAN BARU DAFTAR ISI Teks Alkitab Ayat Kunci 1. Definisi 2.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI

BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI BAB IV ANALISA DAN REFLEKSI TEOLOGI Dalam bab ini berisi tentang analisa penulis terhadap hasil penelitian pada bab III dengan dibantu oleh teori-teori yang ada pada bab II. Analisa yang dilakukan akan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa perlu diadakan penyempurnaan dari ketentuan hukum mengenai

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat

By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat Istilah ini muncul sebagai akibat dari pertikaian pada awal abad ke 17 di Belanda tentang ajaran predestinasi. Jacobus Arminius

Lebih terperinci

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4

Lebih terperinci

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Saya Dapat Menjadi Pekerja Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1988 tentang Prajurit Angkatan Bersenjata

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kesaksian serta pelayanan atau yang seringkali dikenal dengan koinonia, marturia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesaksian serta pelayanan atau yang seringkali dikenal dengan koinonia, marturia dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, gereja menangani permasalahan yang tidak sempit melainkan sangat luas. Dalam menjawab panggilannya bagi perbaikan kehidupan umat manusia,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan Undang-undang

Lebih terperinci

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS JAMINAN KEKAL PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB

KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS JAMINAN KEKAL PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB KEPASTIAN KESELAMATAN DALAM YESUS KRISTUS JAMINAN KEKAL PERSEKUTUAN PENDALAMAN ALKITAB Materi yang sebelumnya kita telah mendalami mengenai penyelamatan sempurna yang dilakukan Tuhan Yesus bagi kita dan

Lebih terperinci

Tujuan/Motto/Perjanjian/Peraturan Pathfinder

Tujuan/Motto/Perjanjian/Peraturan Pathfinder Tujuan/Motto/Perjanjian/Peraturan Pathfinder Tujuan Pathfinder Pekabaran Advent ke seluruh dunia pada zaman ini Motto Pathfinder Kasih Kristus menggugah kita Perjanjian Pathfinder Oleh karna kasih karunia

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

-AKTIVITAS-AKTIVITAS KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru

Lebih terperinci

Pertumbuhan Dalam Masyarakat

Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pernahkah saudara memikirkan bagaimana seseorang bertumbuh? Seorang bayi yang memulai hidup ini hanya dapat menangis dan makan. Dalam waktu satu setengah tahun ia sudah dapat

Lebih terperinci

PELAYANAN GEREJA TUHAN

PELAYANAN GEREJA TUHAN PELAYANAN GEREJA TUHAN CATATAN SISWA No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara............................ Alamat. Kota,. Propinsi. Umur....... Laki-laki/perempuan............

Lebih terperinci

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa III Berdoalah dengan Seorang Teman II Berdoalah dengan Keluarga Saudara III Berdoalah dengan Kelompok Doa II Berdoalah dengan Jemaat Pelajaran ini akan

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya Gereja Ada gedung-gedung dan katedral indah, pos penginjilan dan bangunan sederhana yang memakai nama "Gereja". Bangunan-bangunan itu mempunyai menara, salib, dan lonceng yang mempunyai caranya sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki keterbatasan sehingga manusia dapat melakukan ritual - ritual atau kegiatan keagamaan lain

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa

PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa PEMBERIAN SEBAGAI WUJUD PELAYANAN KASIH 2 Korintus 8:1-15 I Gede Puji Arysantosa Tujuan: Jemaat memahami bahwa pemberian (sumber daya, ide, waktu, dana, dan materi) merupakan salah satu wujud perbuatan

Lebih terperinci

Bekerja Dengan Para Pemimpin

Bekerja Dengan Para Pemimpin Bekerja Dengan Para Pemimpin Sudah lebih dari setahun Kim menjadi anggota gerejanya. Dia telah belajar banyak sekali! Ia mulai memikirkan pemimpin-pemimpin di gereja yang telah menolongnya. Ia berpikir

Lebih terperinci

PEKERJA GEREJA TUHAN

PEKERJA GEREJA TUHAN PEKERJA dalam GEREJA TUHAN CATATAN SISWA No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara...... Alamat.. '. Kota,. Propinsi. Umur....... Laki-laki/perempuan. Pekerjaan. Apakah saudara

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

THE WARRIOR S CALL #4 - PANGGILAN PAHLAWAN #4 GRADE A LOYALTY - KESETIAAN GRADE A

THE WARRIOR S CALL #4 - PANGGILAN PAHLAWAN #4 GRADE A LOYALTY - KESETIAAN GRADE A THE WARRIOR S CALL #4 - PANGGILAN PAHLAWAN #4 GRADE A LOYALTY - KESETIAAN GRADE A PEMBUKAAN: Hari ini kita masuk di bagian akhir dari seri khotbah The Warrior s Call. Saya percaya minggu demi minggu, firman

Lebih terperinci

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? Salah satu prinsip yang diterapkan untuk mengambil arti dari nas-nas Alkitab adalah agama sejati

Lebih terperinci

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

Ikutilah Yesus! Pelayanan Orang Kristen. Bagian. Sastra Hidup Indonesia Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia 5 Bagian Pelayanan Orang Kristen Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin BAB I PENDAHULUAN Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin Gereja dengan Suatu Kajian Pastoral terhadap dampak Psikologis bagi orang-orang yang dikenakan Disiplin

Lebih terperinci

Apa Gereja 1Uhan Itu?

Apa Gereja 1Uhan Itu? Apa Gereja 1Uhan Itu? Yesus berkata, "Aku akan mendirikanjemaatku" (Matius 16 :18). Apa yang dimaksudkannya dengan kata jemaat? Apakah pengertian murid-muridnya tentang kata ini? Mungkin saudara telah

Lebih terperinci

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Chee Kim adalah seorang anak yatim piatu. Meskipun ia baru berusia enam tahun, ia hidup sebagai gelandangan di kota Hong Kong. Ia tidak mempunyai keluarga. Pada suatu

Lebih terperinci

XII. Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan

XII.  Diunduh dari. Bab. Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi Lingkungan Bab XII A. Pengantar Bernyani Kucinta Keluarga Tuhan Kucinta k luarga Tuhan, terjalin mesra sekali semua saling mengasihi betapa s nang kumenjadi k luarganya Tuhan Keluarga Kristen Menjadi Berkat Bagi

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB

Lebih terperinci

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan bagian berikutnya dalam seri khotbah Menemukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan agama Kristen masuk ke Indonesia memang panjang. Ada beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. Agama Kristen memang bukan agama

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

SEJARAH SINGKAT CAI GAO ORANG KRISTEN REFORMED PERTAMA DI TIONGKOK

SEJARAH SINGKAT CAI GAO ORANG KRISTEN REFORMED PERTAMA DI TIONGKOK SEJARAH SINGKAT CAI GAO ORANG KRISTEN REFORMED PERTAMA DI TIONGKOK Terhitung 151 tahun yang lalu, dari tahun 1953, di Tiongkok belum ada seorang pun yang menjadi Kristen. Setelah 6 tahun sejak Pdt. Robert

Lebih terperinci

penginjilan Pribadi CATATAN SISWA Nama saudara. Nomor siswa saudara. (J angan diisi bila saudara tidak tahu nomor siswa saudara) Alamat pos saudara.

penginjilan Pribadi CATATAN SISWA Nama saudara. Nomor siswa saudara. (J angan diisi bila saudara tidak tahu nomor siswa saudara) Alamat pos saudara. penginjilan Pribadi CATATAN SISWA Isilah di bawah ini : Nama saudara. Nomor siswa saudara. (J angan diisi bila saudara tidak tahu nomor siswa saudara) Alamat pos saudara. Kota..... Propinsi. Umur Laki-laki/Perempuan

Lebih terperinci

VISI KEBUTUHAN PENERJEMAHAN ALKITAB DI INDONESIA DAN DI SELURUH DUNIA. Roger E. Doriot 1

VISI KEBUTUHAN PENERJEMAHAN ALKITAB DI INDONESIA DAN DI SELURUH DUNIA. Roger E. Doriot 1 VISI 2025 - KEBUTUHAN PENERJEMAHAN ALKITAB DI INDONESIA DAN DI SELURUH DUNIA Roger E. Doriot 1 rogerdoriot@gmail.com sttjaffraymakassar@yahoo.co.id Artikel 1 Visi 2025 Kenapa Penerjemahan Alkitab Penting

Lebih terperinci

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

THE WARRIOR S CALL #2 - PANGGILAN PAHLAWAN #2 GOOD SOLDIERS OF JESUS CHRIST PRAJURIT YANG BAIK DARI KRISTUS YESUS

THE WARRIOR S CALL #2 - PANGGILAN PAHLAWAN #2 GOOD SOLDIERS OF JESUS CHRIST PRAJURIT YANG BAIK DARI KRISTUS YESUS THE WARRIOR S CALL #2 - PANGGILAN PAHLAWAN #2 GOOD SOLDIERS OF JESUS CHRIST PRAJURIT YANG BAIK DARI KRISTUS YESUS Hari ini kita masuk dalam bagian yang kedua dari seri khotbah The Warrior s Call! MINGGU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang

BAB I PENDAHULUAN. sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan Gereja X Bandung di Wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang Tionghoa

Lebih terperinci

Lesson 7 for May 13, 2017 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI

Lesson 7 for May 13, 2017 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI Lesson 7 for May 13, 2017 KEPEMIMPINAN YANG MELAYANI Dalam 1 Petrus 5: 1-10, Petrus menjelaskan peran para penatua di Gereja. Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama

Lebih terperinci

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS Dalam bagian ini akan mengemukakan pengaruh perubahan penggunaan cawan menjadi sloki dalam Perjamuan Kudus dalam kehidupan jemaat masa modern dengan melihat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN, Menimbang : 1. bahwa perlu diadakan penyempurnaan dari ketentuan hukum mengenai kedudukan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 4, 1988 (ADMINISTRASI. HANKAM. ABRI. Warga Negara. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order

RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order HARI 1 JEJAK-JEJAK PEMURIDAN DALAM SURAT 1-2 TIMOTIUS Pendahuluan Surat 1-2 Timotius dikenal sebagai bagian dari kategori Surat Penggembalaan. Latar belakang

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG

SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG SAUDARA MEMPUNYAI PENOLONG Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Roh Kudus adalah Penolong Saudara Buah Roh Kudus Berjalan di dalam Roh Kuasa Roh Kudus di dalam Saudara Karunia-karunia Roh Roh Kudus

Lebih terperinci

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Basuh Kaki. Mendapat Bagian dalam Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Basuh Kaki Mendapat Bagian dalam Tuhan GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Methodist adalah suatu gereja Kristus (yang mengikuti ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Methodist adalah suatu gereja Kristus (yang mengikuti ajaran BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Gereja Methodist adalah suatu gereja Kristus (yang mengikuti ajaran kristus) dimulai dari kesadaran teologis oleh seorang pendeta Inggris bernama John Wesley,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kristiani

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kristiani Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kristiani Kelas : 8 Waktu : 10.00-11.30 No.Induk : Hari/Tanggal : Kamis, 04 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

Lahir di Gorham, Maine, USA, tgl 26 Nov Mempunyai saudara kembar bernama Elizabeth. Orang tuanya. Robert Harmon dan Eunice Harmon, anggota

Lahir di Gorham, Maine, USA, tgl 26 Nov Mempunyai saudara kembar bernama Elizabeth. Orang tuanya. Robert Harmon dan Eunice Harmon, anggota Lahir di Gorham, Maine, USA, tgl 26 Nov 1827. Mempunyai saudara kembar bernama Elizabeth. Orang tuanya. Robert Harmon dan Eunice Harmon, anggota Methodis Episcopal, Delapan anak bersaudara. Pada usia 9

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

MENJADI LASKAR KRISTUS, BERSAKSI, BERKARYA BAGI SESAMA

MENJADI LASKAR KRISTUS, BERSAKSI, BERKARYA BAGI SESAMA MENJADI LASKAR KRISTUS, BERSAKSI, BERKARYA BAGI SESAMA MAKALAH YANG DISUSUN SEBAGAI TUGAS DARI MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN OLEH : TESALONIKA LUMEMPOUW 44215120136 JURUSAN PUBLIC RELATIONS FAKULTAS

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan

Lebih terperinci

Seri Iman Kristen (10/10)

Seri Iman Kristen (10/10) Seri Iman Kristen (10/10) Nama Kursus : DASAR-DASAR IMAN KRISTEN Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging Kode Pelajaran : DIK-P10 Pelajaran 10 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING DAFTAR ISI Teks Ayat

Lebih terperinci

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA

TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA TOPIK 2 = PEMBINAAN REMAJA & PEMUDA SUB BIDANG PEMBINAAN WARGA GEREJA SINODE GEREJA KRISTUS YESUS KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yesus atas pimpinan-nya sehingga buku ini dapat diterbitkan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI

PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat dalam Menyelesaikan Stratum

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah Orang-orang yang percaya pada pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi sejati, seringkali menjadi yang paling sulit untuk menerima Sabat lunar. Alasannya

Lebih terperinci

Kehidupan Yang Dipenuhi Roh

Kehidupan Yang Dipenuhi Roh Kehidupan Yang Dipenuhi Roh Hidup yang dipenuhi Roh hendaknya menjadi tujuan setiap orang percaya. Dipenuhi dengan Roh Allah merupakan langkah berikutnya atau kemajuan yang harus terjadi dalam pengalaman

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria ALLAH ROH KUDUS Allah Roh yang kekal aktif bersama Bapa dan Anak dalam Penciptaan, Penjelmaan dan penebusan. Ia mengilhami para penulis Kitab Suci. Ia mengisi hidup Kristus dengan kuasa. Ia menarik pada-nya

Lebih terperinci

2

2 Pk. 17.00 WIB 2 3 4 5 6 7 8 9 PELAYANAN BAPTISAN KUDUS DEWASA, BAPTIS ANAK, PENGAKUAN PERCAYA (SIDI), PENERIMAAN ANGGOTA & PEMBARUAN PENGAKUAN PERCAYA PENGANTAR PF : Dalam kebaktian hari ini akan dilayankan

Lebih terperinci

Pertobatan Sejati Suatu Syarat

Pertobatan Sejati Suatu Syarat Pertobatan Sejati Suatu Syarat Agama Menjamin Kebahagiaan Keluarga. Agama keluarga adalah satu kuasa yang ajaib. Tingkah laku suami terhadap istri dan istri terhadap suami akan membuat kehidupan rumah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peribadatan dalam gereja serta perayaan sakramen-sakramen adalah jembatan bagi warga jemaat untuk mengalami persekutuan dengan Tuhan dan seluruh warga jemaat. Sehingga

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci