ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE BACKWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KOPI SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE BACKWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KOPI SKRIPSI"

Transkripsi

1 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE BACKWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KOPI SKRIPSI ABRAGUS SABRA PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

2 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE BACKWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KOPI SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer ABRAGUS SABRA PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

3 PERSETUJUAN Judul : ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DENGAN METODE BACKWARD CHAINING UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KOPI Kategori : SKRIPSI Nama : ABRAGUS SABRA Nomor Induk Mahasiswa : Program Studi : EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER Departemen Fakultas : ILMU KOMPUTER : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Komisi Pembimbing : Diluluskan di Medan, Juni 2011 Pembimbing 2 Pembimbing 1 Dian Rachmawati, S.Si, M.Kom NIP Syahril Efendi, S.Si, MIT NIP Diketahui /Disetujui oleh Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU Ketua, Dr. Poltak Sihombing, M.Kom NIP

4 PENGHARGAAN Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, dengan limpahan karunia-nya skripsi ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Syahril Efendi, S.Si, M.I.T selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dian Rachmawati, S.Si., M. Kom selaku pembimbing II yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada dosen penguji Bapak Ade Candra, S.T., M. Kom dan Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Si yang telah memberikan masukan berupa saran dan kritik kepada saya untuk menyempurnakan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Ekstensi S1 Ilmu Komputer Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.kom dan Ibu Maya Silvi Lidya, B.sc, M.Sc. Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen Program Ekstensi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU, pegawai di FMIPA USU. Akhirnya tidak terlupakan kepada keluarga tersayang Ibunda Ruhaida dan Ayahanda Samsuar, serta abang dan kakak saya, abang Zikrul Alim, kak Yuni, abang Fauzan Azima, Kak Yanni, Serta Adik saya Idham Chalid yang senantiasa memberikan kasih sayang dan dukungan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman satu angkatan saya juliandri, fadli, ibal, nina, arif, yamin, b rafi, uci, bayu serta teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih atas ide, saran dan bantuan kepada saya selama menyelesaikan skripsi ini. Teman-teman kos persikota yoga selaku sepupu saya, uji dan sopian. Semoga Allah SWT akan membalasnya.

5 ABSTRAK Dewasa ini teknologi komputer berkembang dengan sangat pesat. Pemanfaatan komputer sudah merambah ke berbagai bidang kehidupan. Kecerdasan buatan merupakan bagian ilmu pengetahuan komputer yang banyak dimanfaatkan karena kemampuannya yang dapat menirukan cara berfikir manusia. Dan sistem pakar merupakan salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara berfikir seorang pakar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dalam hal ini sistem pakar digunakan untuk mendiagnosa penyakit pada tanaman kopi dengan menggunakan metode backward chaining. Dengan tujuan dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman kopi dan mendapatkan hasil diagnosa yang tepat dan akurat. Bahasa pemrograman dan program aplikasi penunjang yang digunakan dalam pembuatan sistem pakar ini yaitu bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan menggunakan Database Management System Microsoft Office Access Kata Kunci : Kecerdasan Buatan, Sistem Pakar, Backward Chaining, Diagnosa, Tanaman Kopi.

6 ANALYSIS AND DESIGN EXPERT SYSTEM APPLICATION WITH BACKWARD CHAINING METHOD TO DIAGNOSE DISEASE OF COFFE PLANT ABSTRACT Nowadays computer technology growing very fast. The utilization of computer already cut down into various living area. The artificial intelligence is part of computer knowledges that mostly use because the ability to imitate human thought. And expert system is one of branch of artificial intelligence that learning how to adopt an expert thought within finished the problem, and make some decision as well as take the conclusion from an amount of fact that exist. In this case, expert system is use to diagnosis of disease at coffe plant with backward chaining method. By means of able to support diagnosis of disease at coffe plant and get the result precise and accurate. Programming language and supporting application program which is use in the making this expert system are Microsoft Visual basic 6.0 programming language and Database Management System Microsoft Office Access Keyword : Artificial Intelligence, Expert System, Backward Chaining, Diagnose, Coffe Plant.

7 DAFTAR ISI Halaman Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar ii iii iv v vi vii ix x Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian Sistematika Penulisan 5 Bab 2 Landasan Teori Kecerdasan Buatan Sistem Pakar Sejarah Sistem Pakar Ciri-ciri Sistem Pakar Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar Konsep Dasar Sistem Pakar Struktur Sistem Pakar Basis Pengetahuan Representasi Pengetahuan Mekanisme Inferensi (Inference Engine) Metode Forward Chaining Metode Backward Chaining Tanaman Kopi Penyakit Tanaman 17 Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem Analisis Permasalahan Diagnosis Penyakit Tanaman Kopi Penyakit Tanaman Kopi Analisis Komponen Model Analisis Spesifikasi Proses Kamus Data 33

8 3.4.4 Entity Relationship Diagram Perancangan Struktur Program Perancangan Antarmuka 36 Bab 4 Implementasi Sistem Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Implementasi Sistem Halaman Sistem Login Halaman Menu Utama Halaman Pilih Penyakit Halaman Pertanyaan Halaman Data Penyakit Halaman Data Solusi Halaman Hasil Diagnosis Halaman Basis Pengetahuan Pengujian Sistem 51 Bab 5 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran 54 Daftar Pustaka 56 Lampiran 57

9 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Kamus data Tabel list_user 34 Tabel 3.2 Kamus data Tabel penyakit 34 Tabel 3.3 Kamus data Tabel knowledge 34 Tabel 3.4 Kamus data Tabel solusi 35

10 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar 11 Gambar 2.2 Proses Forward Chaining 15 Gambar 2.3 Proses Backward Chaining 16 Gambar 2.4 Tanaman Kopi 16 Gambar 3.1 Diagram Backtracking Penyakit Karat Daun 20 Gambar 3.2 Diagram Backtracking Penyakit Jamur Upas 21 Gambar 3.3 Diagram Backtracking Penyakit Mati Ujung 22 Gambar 3.4 Diagram Backtracking Penyakit Bercak Daun Cercospora 23 Gambar 3.5 Diagram Backtracking Penyakit Akar Coklat 23 Gambar 3.6 Diagram Backtracking Penyakit Kanker Belah 24 Gambar 3.7 Diagram Backtracking Penyakit Akar Hitam 25 Gambar 3.8 DFD Level 0 26 Gambar 3.9 DFD Level 1 26 Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Login 27 Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses Diagnosis 27 Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Pengetahuan 28 Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses Jenis Penyakit 28 Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses Solusi 29 Gambar 3.15 Entity Relationship Diagram 35 Gambar 3.16 Struktur Program 36 Gambar 3.17 Rancangan Form Sistem Login 37 Gambar 3.18 Rancangan Form Menu Utama 38 Gambar 3.19 Rancangan Form Pilih Penyakit 38 Gambar 3.20 Rancangan Form Pertanyaan 39 Gambar 3.21 Rancangan Form Data Penyakit 40 Gambar 3.22 Rancangan Form Data Solusi 41 Gambar 3.23 Rancangan Form Hasil Diagnosis 42 Gambar 3.24 Rancangan Form Basis Pengetahuan 43 Gambar 4.1 Halaman Sistem Login 45 Gambar 4.2 Halaman Menu Utama 46 Gambar 4.3 Halaman Pilih Penyakit 46 Gambar 4.4 Halaman Pertanyaan 47 Gambar 4.5 Halaman Data Penyakit 48 Gambar 4.6 Halaman Data Solusi 49 Gambar 4.7 Halaman Hasil Diagnosis 50 Gambar 4.8 Halaman Basis Pengetahuan 51

11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas yang sangat penting, tidak saja sebagai sumber mata pencaharian tapi juga menduduki tatanan perekonomian nasional, usaha tani kopi memberikan sumbangan cukup besar sebagai sumber devisa dalam menopang pembangunan nasional yang tinggi, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan petani. Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Columbia. Sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, sudah selayaknya pengembangan usaha tani kopi ini mendapat perhatian yang besar, mengingat kontribusinya yang besar pada perekonomian nasional. Permintaan pasar dalam negeri terhadap kopi dari tahun ke tahun makin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk. Oleh sebab itu peluang untuk pemsaran kopi masih terbuka. Rendahnya produktivitas kopi antara lain disebabkan oleh teknik budidaya tanaman yang kurang memadai, sehingga mendorong timbulnya berbagai gangguan pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas kopi harus diperhatikan. Salah satu faktor yang dapat mengurangi pertumbuhan dan produktivitas kopi adalah adanya penyakit tanaman. Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para

12 ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Sudah banyak sistem pakar yang dikembangkan di berbagai bidang yakni bidang kedokteran, ekonomi, elektronika, komputer, pertanian dan bidang lainnya. Salah satu sistem pakar yang digunakan pada bidang pertanian adalah Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Padi Berbasis Web dengan Metode Forward Chaining dan Backward Chaining (Anton Setiawan Honggowibowo, 2009). Sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan metode runut maju (Forward Chaining) dan metode runut balik (Backward Chaining). Dimana runut tersebut dimotori oleh data masukan gejala-gejala penyakit tanaman padi dan selanjutkan mencoba menggambarkan kesimpulannya berupa nama penyakit tanaman padi yang terjangkit beserta pengendaliannya. Sistem pakar yang juga dikembangkan di bidang pertanian adalah Perancangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Utama Tanaman Kelapa Sawit (Dewi Yanti, 2008). Sistem pakar ini menggunakan metode inferensi Forward Chaining yaitu proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data menuju konklusi.. Program ini cukup bermanfaat dalam memberikan informasi, sehingga membantu pengguna dalam menangani penyakit tanaman kelapa sawit pada tahap pembibitan dan tanaman di lapangan. Mencermati hal-hal di atas maka penulis mendapatkan ide untuk memanfaatkan teknologi komputer yaitu merancang aplikasi sistem pakar yang digunakan untuk membantu dalam mendiagnosis penyakit yang menyerang tanaman kopi. Perancangan suatu program aplikasi sistem pakar gunanya untuk melakukan diagnosa mengenai penyakit pada tanaman kopi. Program aplikasi sistem pakar ini mendapat masukan/informasi dari para petani tanaman kopi dan beberapa sumber lain seperti buku, majalah untuk dijadikan landasan bagi seorang pakar melakukan diagnosa terhadap penyakit tanaman kopi dan hasil diagnosa yang diberikan oleh

13 program aplikasi sistem pakar ini diharapkan dapat membantu tidak hanya petani kopi, tetapi juga kalangan umum yang memerlukan informasi ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah bagaimana merancang suatu sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit tanaman beserta saran pengendaliannya pada tanaman kopi. 1.3 Batasan Masalah Penulis membuat batasan masalah yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan skripsi, yaitu: 1. Sistem tidak menentukan hama dari tanaman kopi. 2. Sistem pakar ini hanya akan mendiagnosis gejala-gejala fisik yang muncul pada tanaman kopi 3. Input berupa gejala-gejala penyakit tanaman kopi 4. Output yang dihasilkan adalah penyakit tanaman beserta pengendaliannya. 5. Sistem ini hanya mendiagnosis penyakit tanaman kopi jenis arabika. 6. Perancangan program aplikasi sistem pakar ini menggunakan Visual Basic 6.0 dan Database Management System Microsoft Office Access Tujuan Penelitian Tujuan dari skripsi ini adalah untuk merancang suatu sistem pakar yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai penyakit tanaman kopi beserta pengendaliannya yang nantinya dapat digunakan untuk mengurangi resiko berproduksi suatu tanaman.

14 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari sistem pakar ini adalah memberikan kemudahan bagi user untuk mendiagnosis penyakit tanaman kopi berdasarkan gejala yang tampak dan sistem akan memberikan cara pengendalian penyakit, khususnya bagi petani perkebunan dan tidak menutup kemungkinan sistem pakar ini digunakan oleh penyuluh pertanian yang bukan dibidang penyakit tanaman sehingga dapat menggantikan peran dari seorang pakar penyakit tanaman khususnya penyakit tanaman kopi. 1.6 Metode Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan penelitian sebagai berikut: 1. Studi literatur Pada tahap ini penulis mengumpulkan infomasi dan mempelajari materi serta sumber-sumber data yang berhubungan dengan sistem pakar, metode backward chaining, jenis penyakit tanaman kopi, gejala-gejala penyakit tanaman kopi beserta pengendaliannya maupun materi lain yang terkait dengan penelitian ini. 2. Analisis data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan fakta-fakta yang mendukung perancangan sistem dengan mengadakan konsultasi dengan seorang pakar dan membandingkan hasil penelitian dengan yang ada pada buku penuntun dan dilakukan perancangan Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram dan perancangan antarmuka sesuai dengan hasil dari analisis sistem. 3. Implementasi sistem Pada tahap ini sistem yang dirancang di implementasikan ke dalam bentuk kode program Visual Basic 6.0.

15 4. Pengujian Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem apakah berjalan dengan benar dan sesuai dengan perancangan. 5. Penyusunan laporan Pada tahap ini dilakukan penulisan dokumentasi hasil analisis dari aplikasi sistem pakar dengan metode backward chaining untuk mendiagnosis penyakit tanaman kopi. 1.7 Sistematika Penulisan BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini dibahas dasar teori-teori kecerdasan buatan dan sistem pakar untuk mendukung pembahasan bab selanjutnya. BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem yang berisi tentang analisis permasalahan, analisis komponen sistem pakar, rancangan basis data, entity relationship diagram, data flow diagram dan perancangan antarmuka. BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini membahas implementasi antarmuka dari perancangan sistem yang telah dirancang pada bab sebelumnya.

16 BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan penulis dari penelitian yang dilakukan serta saran-saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence atau AI) di definisikan sebagai kecerdasan yang di tunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya di anggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika. 2.2 Sistem Pakar Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli [7]. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

18 Ada beberapa definisi tentang sistem pakar, antara lain : a. Menurut Durkin : Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar. b. Menurut Ignizio : Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar. c. Menurut Giarratano dan Riley : Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar Sejarah Sistem Pakar Sistem Pakar mulai di kembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan di kembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian oleh MYCIN. Pada pertengahan tahun 1970, beberapa sistem pakar mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci yang di pelajari saat itu adalah kekuatan dari sistem pakar berasal dari pengetahuan spesifik yang dimilikinya, bukan dari formalisme-formalisme khusus dan pola penarikan kesimpulan yang digunakannya. Awal 1980 teknologi sistem pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equiptment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah di kembangkan sejak pertengahan tahun Sistem pakar untuk melakukan diagnosis pertama di buat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberi nama MYCIN (Heckerman, 1986). MYCIN merupakan program interaktif yang

19 melakukan diagnosis penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikroba. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah di gunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan inferensi yang bagus dalam kecerdasan buatan yang lain Ciri-Ciri Sistem Pakar Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut [13]: 1. Terbatas pada domain keahlian tertentu. 2. Berdasarkan pada kaidah/rule tertentu. 3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer. 4. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya. 5. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain [7] : 1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 4. Meningkatkan output dan produktivitas. 5. Meningkatkan kualitas. 6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka). 7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 9. Memiliki reliabilitas.

20 10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. 11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. 12. Sebagai media pelengkap dalam penelitian. 13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah. 14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan. Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain [7] : 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dibidangnya. 3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar Konsep Dasar Sistem Pakar Menurut Efraim Turban, konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian adalah : a. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu. b. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu. c. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu. d. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah. e. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan). Bentuk-bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusa lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan ahli. Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang

21 perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan, dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas yaitu : a. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya). b. Representasi pengetahuan (ke komputer). c. Inferensi pengetahuan. d. Pengalihan pengetahuan ke user Struktur Sistem Pakar Sistem pakar terdiri dari dua bagian utama yaitu development environment dan consultation environment [7]. Development environment digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar, sedangkan consultation environment digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar. Komponen-komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar

22 Di bawah ini akan di jelaskan secara ringkas komponen-komponen yang membentuk sistem pakar: 1. AntarMuka Pengguna (User Interface) User interface merupakan mekanisme yang di gunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi, informasi yang di terima dari pemakai di ubahnya ke dalam bentuk yang dapat di terima oleh sistem dan di mengerti oleh pemakai. 2. Basis pengetahuan (knowledge base) Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah, komponen ini disusun atas dua elemen dasar, pertama yaitu fakta berisikan informasi tentang obyek permasalahan tertentu dan aturan berisikan aturan cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition) Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah-masalah dari sumber pengetahuan dalam program komputer. 4. Mesin Inferensi Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang di gunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. 5. Workplace Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan kesimpulan yang dicapai.

23 6. Fasilitas Penjelasan Faslitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai. 7. Perbaikan Pengetahuan. Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisi penyebab kesuksesan dan kegagalan yang di alaminya Basis pengetahuan Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah yang dapat berasal dari pakar, jurnal, majalah, dan sumber pengetahuan lain. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Ada 2 bentuk basis pengetahuan yang umum digunakan, yaitu [7]: 1. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning) Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk : If-Then. Penalaran ini digunakan jika terdapat sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan pakar dapat melakukan penyelesaian secara berurutan. 2. Penalaran berbasis kasus (Cased-Based Reasoning) Pada penalaran ini, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang.

24 Representasi Pengetahuan Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap suatu objek. Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah [6] Mekanisme Inferensi (Inference Engine) Mekanisme Inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola terentu. Selama proses konsultasi antar sistem dengan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu sampai kondisi aturan itu benar. Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu Metode Forward Chaining dan Backward Chaining Metode Forward Chaining Metode Forward Chaining adalah suatu metode pengambilan keputusan yang umum digunakan dalam sistem pakar. Proses pencarian dengan metode Forward Chaining berangkat dari kiri ke kanan, yaitu dari premis menuju kepada kesimpulan akhir, metode ini sering disebut data driven yaitu pencarian dikendalikan oleh data yang diberikan. Aktivitas sistem dilakukan berdasarkan siklus mengenal-beraksi. Mula-mula, sistem mencari semua aturan yang kondisinya terdapat di memori kerja, kemudian memilih salah satunya dan menjalankan aksi yang bersesuaian dengan aturan tersebut. Pemilihan aturan yang akan dijalankan berdasarkan strategi tetap yang disebut strategi

25 penyelesain konflik. Aksi tersebut menghasilkan memori kerja baru dan siklus diulangi lagi sampai tidak ada aturan yang dapat dipicu, atau tujuan yang dikehendaki sudah terpenuhi. Gambar 2.2 Proses Forward Chaining Metode Backward Chaining Metode Backward Chaining adalah suatu metode pengambilan keputusan yang juga umum digunakan dalam sistem pakar. Metode backward chaining adalah kebalikan dari Forward Chaining. Percobaan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Proses pencarian dengan metode backward chaining berangkat dari kanan ke kiri, yaitu dari kesimpulan sementara menuju kepada premis, metode ini sering disebut gol driven pencarian dikendalikan oleh tujuan yang diberikan. Metode Backward Chaining merupakan strategi pencarian yang arahnya kebalikan dari Forward Chaining. Proses pencarian dimulai dari tujuan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang diperoleh, masing-masing kesimpulan Backward Chaining jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solusi yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulan tersebut bukan merupakan solusi

26 yang dicari. Backward Chaining memulai proses pencarian dengan suatu tujuan sehingga strategi ini disebut juga goal-driven. Gambar 2.3 Proses Backward Chaining 2.3 Tanaman Kopi Kopi adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan dapat mencapai tinggi 12 m. Tanaman kopi merupakan komoditas ekspor yang mempunya nilai ekonomis yang relative tinggi di pasaran duni, di samping merupakan salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan. Sudah hamper tiga abad kopi diusahakan penanamannya di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri maupun luar negeri. Lebih dari 90% tanaman kopi diusahakan rakyat. Di Dunia perdagangan dikenal beberapa golongan kopi, akan tetapi yang paling sering dibudidayakan adalah kopi arabika dan robusta. Gambar 2.4 Tanaman Kopi

27 2.4 Penyakit Tanaman Penyakit tanaman terbagi menjadi dua yaitu penyakit nonbiotis dan penyakit biotis. penyakit nonbiotis yaitu suatu penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh organisme tak hidup misalnya difisiensi unsur hara, keracunan mineral, kelembaban, suhu, sinar yang tidak sesuai, kekurangan oksigen, polusi, dan reaksi tanah. Penyakit biotis. Penyakit biotis yaitu penyakit yang disebabkan organisme hidup yang kesemuanya adalah jasad renik atau mikroorganisme yaitu jamur, bakteri, virus, dan nematoda. Adapun penyakit-penyakit yang menyerang tanaman kopi adalah sebagai berikut : 1. Karat Daun Karat daun kopi (coffe leaf rust) sering juga disebut penyakit daun kopi (koffiebladziekte, Bld.) adalah penyakit kopi yang paling penting diseluruh dunia. Untuk indoensia penyakit ini merupakan penyakit yang terpenting pada kopi arabika(coffea Arabica L). Penyakit ini disebabkan oleh patogen Hemileia vastarix B. et. Br. Yang merupakan penyakit utama pada tanaman kopi arabika, sedangkan pada tanaman kopi robusta penyakit ini tidak menjadi masalah. 2. Jamur Upas Penyakit jamur upas disebabkan oleh jamur Corticium salmonicolor B.et Br. Penyakit jamur upas adalah jamur yang polifag (dapat memarasit banyak tumbuhan) dan tercatat lebih dari 140 tumbuhan inang. Selain kopi, antara lain jamur upas dapat menyerang karet, teh, kakao, kina, jeruk, mangga, nangka, jati, apel, kelengkeng, dan melinjo. Penyakit ini banyak terdapat di kebun-kebun yang lembab, antara lain yang pemangkasannya kurang dan pohon pelindungnya terlalu berat. Penyakit lebih banyak terdapat di daerah yang curah hujannya agak tinggi. 3. Mati Ujung Penyakit mati ujung disebabkan oleh jamur Rhizoctonia sp. Jamur mengadakan infeksi melalui daun, dari sini meluas dan berkembang di dalam pembuluh kayu cabang dan batang. Di kebun pada bagian-bagian yang telah dipangkas jamur dapat membentuk sklerotium, yang terdiri dari gumpalan rantai pseudokonium.

28 Penyakit ini dibantu oleh suhu yang agak rendah dan hanya merugikan kebunkebun yang letaknya lebih tinggi dari m. Jenis-jenis kopi mempunyai ketahanan yang berbeda-beda terhadap penyakit ini. Kopi arabika sedikit lebih tahan dari pada kopi robusta. 4. Bercak Daun Penyakit ini disebabkan oleh jamur Cercospora coffeicola yang dapat muncul di pembibitan sampai tanaman dewasa. Daun yang sakit timbul bercak berwarna kuning yang teping dikelilingi halo (lingkaran) berwarna kuning. Penyakit ini umumnya dijumpai di kebun dataran rendah yang kelembapan udaranya tinggi, di pesemaian yang terlalu gelap, dan pemberian peteduh yang terlalu rimbun. 5. Akar Coklat Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fomes noxius Corner. Jamur akar coklat menular ke tanaman sehat karena adanya kontak antar akar yang sehat dengan yang sakit. Jamur menular dengan sangat lambat, penularan yang lambat ini disebabkan karena umumnya jamur hanya terdapat pada akar tunggang dan sebagian dari akar-akar cabang yang besar. Selain menyerang kopi antara lain jamur dapat menyerang karet, teh, kakao, kelapa sawit, kelapa, kina, kapok, kapas, dan nangka. 6. Kanker Belah Penyakit ini disebabkan oleh jamur Armillaria sp. Jamur menular dengan kontak akar dan dengan rizomorf. Ada kemungkinan bahwa jamur dapat dipencarkan dengan basidiospora, tetapi jamur ini belum pernah diketahui membentuk badan buah. Selain menyerang kopi arabika, jamur ini juga menyerang dadap, lamtoro, dan akasia. 7. Akar Hitam Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rosellina bunodes. Jamur dapat menular dengan beberapa cara, yang terpenting adalah melalui kontak antara akar yang sehat dengan yang sakit. Tetapi selain itu jamur dapat juga menular dengan rizomorf di bawah tanah. Penyakit ini dapat menimbulkan kerugian yang berarti.

29 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem pakar merupakan sistem yang terstruktur dengan basis pengetahuan yang dinamis. Pengetahuan yang ada pada sistem pakar dapat bertambah sehingga harus bisa ditambah maupun dihapus tanpa harus mengubah isi dari program secara keseluruhan. Jadi perubahan hanya dilakukan pada bagian basis pengetahuan saja. Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mngetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhankebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumberdaya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, sehingga fungsi yang terdapat didalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Salah satu unsur pokok yang harus dipertimbangkan dalam tahap analisis sistem ini yaitu masalah perangkat lunak, karena perangkat lunak yang digunakan haruslah sesuai dengan masalah yang disesuaikan. 3.2 Diagnosis Penyakit Tanaman Kopi Untuk perancangan basis pengetahuan, data didapat berdasarkan konsultasi dengan dengan pakar dan buku-buku mengenai penyakit tanaman kopi. Data yang dirancangn sedemikian rupa berdasarkan hubungan-hubungan permasalahan yang berkaitan satu sama lain

30 Gejala penyakit tanaman kopi dapat disebabkan oleh faktor biotis dan abiotis. Aplikasi ini dibuat hanya berdasarkan faktor biotis saja yaitu penyakit tanaman kopi yang disebabkan oleh organisme hidup yang kesemuanya adalah mikroorganisme yaitu jamur, bakteri, dan virus. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai gejala fisik yang timbul pada tanaman kopi seperti pada daun, batang atau ranting,akar dan buah. 3.3 Penyakit Tanaman Kopi Pengumpulan data yang digunakan pada sistem pakar ini didapatkan dari berbagai sumber diantaranya seorang pakar, buku, internet dan sumber lainnya yang sesuai. Dari sumber informasi tersebut maka dapat diketahui beberapa penyakit yang meliputi jenis penyakit, gejala dan solusi untuk mengatasi penyakit yang menyerang tanaman kopi. Berikut ini adalah macam-macam penyakit yang menyerang tanaman kopi [10]: 1. Penyakit Karat Daun (Hemileia vastatrix) Gejala: a. Daun-daun gugur b. Terdapat bercak-bercak kuning pada daun c. Terbentuknya tepung bewarna jingga (orange) pada bercak kuning daun Solusi : Pengendalian dilakukan dengan dua cara, yaitu menanam jenis-jenis kopi arabika ysng tahan seperti S333, S288, S795 dan lakukan penyemprotan fungisida Dithane M 45 dengan dosis 2 gr/liter air. Daun-daun gugur Terdapat bercak-bercak kuning pada daun Terbentuknya tepung bewarna jingga (orange) pada bercak kuning daun Penyakit Karat Daun Pengendalian dilakukan dengan dua cara, yaitu menanam jenis-jenis kopi arabika ysng tahan seperti S333, S288, S795 dan lakukan penyemprotan fungisida Dithane M 45 dengan dosis 2 gr/liter air. Gambar 3.1 Diagram Backtracking Penyakit Karat Daun

31 2. Peyakit Jamur Upas (Upasia Salmonicolor) Gejala : a. Cabang atau ranting terdapat benang-benang tipis seperti sarang labalaba b. Buah menjadi busuk, kering dan berwarna hitam Solusi : Pengendalian dilakukan melalui pemotongan batang atau cabang yang sakit sampai 10 cm di bawah pangkal dari bagian sakit. Potongan dikumpulkan kemudian dibakar. Buah-buah yang sakit dikumpulkan kemudian dibakar atau dipendam. Pohon pelindung dipangkas sehingga kelembapan kebun berkurang dan sinar matahari dapat masuk ke areal tanaman kopi. Cara lain Batang atau cabang yang sakit disemprot dengan fungisida Calixin RM (tridemorf). Cabang atau ranting terdapat benangbenang tipis seperti sarang laba-laba Buah menjadi busuk, kering dan berwarna hitam Peyakit Jamur Upas Pengendalian dilakukan melalui pemotongan batang atau cabang yang sakit sampai 10 cm di bawah pangkal dari bagian sakit. Potongan dikumpulkan kemudian dibakar. Buahbuah yang sakit dikumpulkan kemudian dibakar atau dipendam. Pohon pelindung dipangkas sehingga kelembapan kebun berkurang dan sinar matahari dapat masuk ke areal tanaman kopi. Cara lain Batang atau cabang yang sakit disemprot dengan fungisida Calixin RM (tridemorf). Gambar 3.2 Diagram Backtracking Penyakit Jamur Upas 3. Penyakit Mati Ujung (Rhizoctonia sp.) Gejala : a. Daun-daun gugur b. Menguningnya daun-daun c. Ujung batang, cabang, atau ranting menjadi kering dan mati Solusi : Memotong cabang-cabang atau batang yang mulai menunjukkan gejala penyakit. Pemotongan dilakukan sampai pada kayu yang sehat. Bagian-bagian yang

32 dipotong ini dibakar atau dipendam cukup dalam. Di daerah dimana banyak terdapat penyakit mati ujung untuk membuat pohon-pohon kopi yang berbatang 3 atau 4. Daun-daun gugur daun- Menguningnya daun Ujung batang, cabang, atau ranting menjadi kering dan mati Penyakit Ujung Mati Memotong cabang-cabang atau batang yang mulai menunjukkan gejala penyakit. Pemotongan dilakukan sampai pada kayu yang sehat. Bagianbagian yang dipotong ini dibakar atau dipendam cukup dalam. Di daerah dimana banyak terdapat penyakit mati ujung untuk membuat pohon-pohon kopi yang berbatang 3 atau 4. Gambar 3.3 Diagram Backtracking Penyakit Mati Ujung 4. Penyakit Bercak Daun Cercospora (Cercospora Coffeicola) Gejala : a. Daun-daun gugur b. Terdapat bercak-bercak kuning pada daun c. Terdapat pusat yang berwarna putih kelabu pada bercak yang terdapat di daun Solusi : Dilakukan penyemprotan fungisida tembaga,mengurangi kelembapan dengan memotong daun-daun secara berkala, dan menurangi naungan atau peteduh. Jika penyakit belum meluas, bagian-bagian daun sakit digunting, daun-daun sakit yang telah gugur dikumpulkan, lalau semuanya dibakar atau dipendam.

33 Daun-daun gugur Terdapat bercak-bercak kuning pada daun Terdapat pusat yang berwarna putih kelabu pada bercak yang terdapat di daun Penyakit Bercak Daun Cercospora Dilakukan penyemprotan fungisida tembaga,mengurangi kelembapan dengan memotong daun-daun secara berkala, dan menurangi naungan atau peteduh. Jika penyakit belum meluas, bagianbagian daun sakit digunting, daun-daun sakit yang telah gugur dikumpulkan, lalau semuanya dibakar atau dipendam. Gambar 3.4 Diagram Backtracking Penyakit Bercak Daun Cercospora 5. Penyakit Akar Coklat (Fomes Noxius Corner) Gejala : a. Akar tanaman menjadi busuk dan lunak b. Pada akar tanaman terdapat kerak seperti butir-butir tanah yang melekat kuat Solusi : Pengendalian dilakukan dengan membongkar pohon terserang sampai ke akarny, lalu dibakar. Lubang bekas bongkaran dibiarkan terbuka selama ± 1 tahun. Pohon sehat di sekitar pohon sakit dan pohon-pohon sisipan ditaburi Trichoderma 200 gram/pohon dan pupuk kandang/pupuk organik. Diulang setiap 6 bulan sampai areal tersebut bebas dari jamur akar. Akar tanaman menjadi busuk dan lunak Pada akar tanaman terdapat kerak seperti butir-butir tanah yang melekat kuat Penyakit Bercak Daun Cercospora Pengendalian dilakukan dengan membongkar pohon terserang sampai ke akarny, lalu dibakar. Lubang bekas bongkaran dibiarkan terbuka selama ± 1 tahun. Pohon sehat di sekitar pohon sakit dan pohon-pohon sisipan ditaburi Trichoderma 200 gram/pohon dan pupuk kandang/pupuk organik. Diulang setiap 6 bulan sampai areal tersebut bebas dari jamur akar. Gambar 3.5 Diagram Backtracking Penyakit Akar Coklat

34 6. Penyakit Kanker Belah (Armillaria sp) Gejala : a. Daun tanaman menguning b. Gugurnya daun tanaman c. Terdapat celah-celah memanjang pada pangkal batang dan akar tunggang Solusi : Tanaman yang sakit di bongkar dengan teliti, batang dan semua akar yang sakit dibakar agar tidak dapat menjadi sumber infeksi. Lubang bekas bongkaran dibiarkan terbuka selama ± 1 tahun, tempat yang kosong boleh juga ditanami dengan rumput Guatemaala (Tripsacum Laxum Nash), dengan demikian diharapkan agar jamur yang berada dalam tanah mati. Daun tanaman menguning Gugurnya daun tanaman Terdapat celah-celah memanjang pada pangkal batang dan akar tunggang Penyakit Kanker Belah Tanaman yang sakit di bongkar dengan teliti, batang dan semua akar yang sakit dibakar agar tidak dapat menjadi sumber infeksi. Lubang bekas bongkaran dibiarkan terbuka selama ± 1 tahun, tempat yang kosong boleh juga ditanami dengan rumput Guatemaala (Tripsacum Laxum Nash), dengan demikian diharapkan agar jamur yang berada dalam tanah mati. Gambar 3.6 Diagram Backtracking Penyakit Kanker Belah 7. Penyakit Akar Hitam (Rosellian Bunodes) Gejala : a. Terdapat titik-titik hitam pada permukaan batang tanaman b. Pada batang dan akar tanaman terdapat benang-benang berwarna hitam c. Pohon mati secara mendadak Solusi : Pohon yang sakit dibongkar dengan teliti, semua akarnya diambil. Untuk membunuh jamur yang akan berkembang. Semua akar yang telah dibongkar dibakar dengan segera. Mengurangi peteduhnya dan diadakan drainasi.

35 Terdapat titik-titik hitam pada permukaan batang t Pada batang dan akar tanaman terdapat benang-benang berwarna hitam Pohon mati secara mendadak Penyakit Akar Hitam Pohon yang sakit dibongkar dengan teliti, semua akarnya diambil. Untuk membunuh jamur yang akan berkembang. Semua akar yang telah dibongkar dibakar dengan segera. Mengurangi peteduhnya dan diadakan drainasi Gambar 3.7 Diagram Backtracking Penyakit Akar Hitam 3.4 Analisis Komponen Sebelum merancang suatu sistem, hal yang paling penting dilakukan adalah menganalisis sistem yang akan dibuat. Analisis komponen sistem pada sistem pakar diagnosis penyakit tanaman kopi yaitu : Model Analisis Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan aliran informasi dan proses data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran. Data Flow Diagram memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Data Flow Diagram dari sistem pakar diagnosis penyakit tanaman kopi dapat dilihat pada gambar 3.8, sedangkan untuk diagram level 1 dapat dilihat pada gambar 3.9 dan diagram level 2 dapat dilihat pada gambar 3.10, 3.11, 3.12, 3.13 dan 3.14.

36 Update Pengetahuan Data Login Pakar Pengguna Pengetahuan Gejala Penyakit Solusi 0 Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Kopi Pengetahuan Update Pengetahuan Administrastor Hak Akses Gambar 3.8 DFD Level 0 Solusi Pakar Jenis Penyakit Jenis Penyakit Administrator Rekam Jenis Penyakit 4.0 Jenis Penyakit 5.0 Solusi Solusi Rekam Solusi Penyakit Rekaman Jenis Penyakit Rekaman Solusi Solusi Pengetahuan Pengetahuan 3.0 Pengetahuan Rekam Pengetahuan Knowledge Administrator Nama Pengguna Kata Kunci Akses Sistem Nama Pengguna Kata Kunci Rekaman Pengetahuan Pakar Nama Pengguna Kata Kunci 1.0 Sistem Login Akses Sistem List_user Pengguna Akses sistem Akses Sistem Gejala Solusi 2.0 Diagnosis Gambar 3.9 DFD Level 1 Fakta Fakta Temp

37 Akses Sistem Nama Pengguna Password Pengguna Pakar Administrator Hak Akses Akses Sistem Nama Pengguna Password Nama Pengguna Baru Password Nama Pengguna Password Nama Pengguna Password Hak Akses Hak Akses 1.1 * Login Hak Akses 1.2 * Buat Pakar Baru 1.3 * Ubah Password Pakar 1.4 * Hapus Pakar Hak Akses Nama Pengguna Password Nama Pengguna Password list_user Nama Pengguna Password Nama Pengguna Password Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Login knowledge Rekaman pengetahuan Gejala Pengguna 2.1 * Pertanyaan Fakta ya/tidak 2.2 * Proses diagnosis fakta Solusi fakta temp Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses Diagnosis

38 ID Pengetahuan Pengetahuan Pakar Administrator Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan ID Pengetahuan ID Pengetahuan ID Pengetahuan 3.1 * Tambah Pengetahuan 3.2 * Ubah Pengetahuan 3.3 * Hapus Pengaturan 3.4 * Cari Pengetahuan Rekam Rekaman Pengetahuan Pengetahuan Rekam Pengetahuan Rekaman Pengetahuan Rekam Pengetahuan Knowledge Rekaman Pengetahuan Rekam Pengetahuan Gambar 3.12 DFD Level 2 Proses Pengetahuan ID Jenis Penyakit Jenis Penyakit Pakar Administrator Jenis Penyakit Jenis Penyakit Jenis Penyakit ID Jenis Penyakit ID Jenis Penyakit ID Jenis Penyakit 4.1 * Tambah Jenis Penyakit 4.2 * Ubah Jenis Penyakit 4.3 * Hapus Jenis penyakit 4.4 * Cari Jenis Penyakit Rekaman Jenis Penyakit Rekam Jenis Penyakit Rekam Jenis Penyakit Rekaman Jenis Penyakit Rekam Jenis Penyakit Penyakit Rekam Jenis Penyakit Rekaman Jenis Penyakit Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses Jenis Penyakit

39 ID Solusi Solusi Pakar Administrator Solusi Solusi Solusi ID Solusi ID Solusi ID Solusi 5.1 * Tambah Solusi 5.2 * Ubah Solusi 5.3 * Hapus Solusi 5.4 * Cari Solusi Rekaman Solusi Rekam Solusi Rekam Solusi Rekaman Solusi Rekam Solusi Solusi Rekaman Solusi Rekam Solusi Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses Solusi Spesifikasi Proses Spesifikasi dari DFD di atas adalah sebagai berikut : a. Proses Login Proses 1.1. Login 1) Masukan : User_ID, Pass, Level 2) Keluaran : Hak Akses Program 3) Proses : Pengguna memasukkan User_ID, Pass dan Level dari form Login. Kemudian mendapatkan hak akses masuk ke program. Proses 1.2. Buat Pakar Baru 1) Masukan : User_ID, Pass, Level, Pass (Administrator) 2) Keluaran : Pakar baru masuk daftar pengguna 3) Proses : Administrator memasukkan User_ID, Pass, Level dan Pass (Administrator), user Pakar baru masuk ke database daftar pengguna.

40 Proses 1.3. Ubah Password Pakar 1) Masukan : User_ID, Pass, Pass (Administrator) 2) Keluaran : Password Pakar diganti 3) Proses : Administrator memasukkan User_ID, Pass Pakar yang akan diganti dan memasukkan Pass (Administrator), kemudian password pakar berganti. Proses 1.4. Hapus Pakar 1) Masukan : User_ID, Pass (Administrator) 2) Keluaran : Pakar terhapus dari database 3) Proses : Administrator memasukkan User_ID dan Pass(Administrator), kemudian user pakar akan terhapus dari database. b. Proses Diagnosis Proses 2.1. Pertanyaan 1) Masukan : Ya, Tidak 2) Keluaran : Fakta Ya, Fakta Tidak 3) Proses : Pengguna menjawab pertanyaan, dan solusi akan muncul setelah semua pertanyaan dijawab. Proses 2.1. Proses Diagnosis 1) Masukan : Fakta Ya, Fakta Tidak 2) Keluaran : Saran dan Solusi 3) Proses : Setiap pertanyaan yang dijawab masuk ke database Temp, sebagai database sementara. c. Proses Pengetahuan Proses 3.1. Tambah Pengetahuan 1) Masukan : ID, Pertanyaan, FaktaYA, FaktaTIDAK, Ya, Tidak, ID_Penyakit 2) Keluaran : Pengetahuan baru bertambah

41 3) Proses : Administrator / Pakar memasukkan ID, Pertanyaan, FaktaYA, FaktaTIDAK, Ya, Tidak, ID_Penyakitn, dan menekan tombol simpan untuk menyimpannya dalam database Pengetahuan. Proses 3.2. Ubah Pengetahuan 1) Masukan : ID atau Pertanyaan atau ID_Penyakit 2) Keluaran : Pengetahuan diganti / diubah. 3) Proses : Administrator / Pakar mencari dulu pengetahuan yang akan diubah ID / Pertanyaan / ID_Penyakit dan merubah field ID, Pertanyaan, FaktaYA, FaktaTIDAK, Ya, Tidak, ID_Penyakit jika diperlukan, kemudian menekan tombol Simpan untuk menyimpan perubahannya dalam database pengetahuan. Proses 3.3. Hapus Pengetahuan 1) Masukan : ID 2) Keluaran : Pengetahuan terhapus dari database 3) Proses : Administrator / Pakar mencari dulu pengetahuan yang akan dihapus, kemudian menekan tombol hapus untuk menghapusnya dari database pengetahuan. Proses 3.4. Cari Pengetahuan 1) Masukan : ID / Pertanyaan / ID_Penyakit 2) Keluaran : Pengetahuan ditampilkan 3) Proses : Administrator / Pakar mencari pengetahuan dengan memasukkan ID / Pertanyaan / ID_Penyakit dan menekan tombol Cari untuk menampilkannya di layar. d. Proses Jenis Penyakit Proses 4.1. Tambah Jenis Penyakit 1) Masukan : ID_Penyakit, Jenis_Penyakit 2) Keluaran : Jenis Penyakit baru bertambah

42 3) Proses : Administrator / Pakar memasukkan ID_Penyakit, Jenis_Penyakit dan menekan tombol simpan untuk menyimpannya dalam database Jenis Penyakit. Proses 4.2. Ubah Jenis Penyakit 1) Masukan : ID_Penyakit 2) Keluaran : Jenis Penyakit diganti / diubah. 3) Proses : Administrator / Pakar mencari dulu Jenis Penyakit yang akan diubah dan merubah field ID_Penyakit, Jenis_Penyakit jika diperlukan, kemudian menekan tombol Simpan untuk menyimpan perubahannya dalam database Jenis Penyakit. Proses 4.3. Hapus Jenis Penyakit 1) Masukan : ID_Penyakit 2) Keluaran : Jenis Penyakit terhapus dari database 3) Proses : Administrator / Pakar mencari dulu Jenis Penyakit yang akan dihapus, kemudian menekan tombol hapus untuk menghapusnya dari database Jenis Penyakit. Proses 4.4. Cari Jenis Penyakit 1) Masukan : ID_Penyakit 2) Keluaran : Jenis Penyakit ditampilkan 3) Proses : Administrator / Pakar mencari Jenis Penyakit dengan memasukkan ID_Penyakit dan menekan tombol Cari untuk menampilkannya di layar. e. Proses Solusi Proses 5.1. Tambah Solusi 1) Masukan : ID_Solusi, Solusi 2) Keluaran : Solusi baru bertambah 3) Proses : Administrator / Pakar memasukkan ID_Solusi, Solusi dan menekan tombol simpan untuk menyimpannya dalam database Solusi.

43 Proses 5.2. Ubah Solusi 1) Masukan : ID_Solusi 2) Keluaran : Solusi diganti / diubah. 3) Proses : Administrator / Pakar mencari dulu Solusi yang akan diubah dan merubah field ID_Solusi, Solusi jika diperlukan, kemudian menekan tombol Simpan untuk menyimpan perubahannya dalam database Solusi. Proses 5.3. Hapus Solusi 1) Masukan : ID_Solusi 2) Keluaran : Solusi terhapus dari database 3) Proses : Administrator / Pakar mencari dulu Solusi yang akan dihapus, kemudian menekan tombol hapus untuk menghapusnya dari database Solusi. Proses 5.4. Cari Solusi 1) Masukan : ID_Solusi 2) Keluaran : Solusi ditampilkan 3) Proses : Administrator / Pakar mencari Solusi dengan memasukkan ID_Solusi dan menekan tombol Cari untuk menampilkannya di layar Kamus Data Kamus data berfungsi untuk membuat detail data yang dipersiapkan untuk fase implementasi. Kamus data yang digunakan dalam sistem terdiri dari kamus data tabel list_user, kamus data table penyakit, kamus data tabel knowledge dan kamus data tabel solusi. Berikut ini adalah keterang dari kamus data yang digunakan. 1. Kamus Data Tabel list_user Field Tipe Keterangan User_ID* Text Merupakan Nama pengguna untuk login kedalam program Pass Text Password pengguna untuk masuk kedalam

44 Level Keterangan * = primary key Text program Merupakan level yang menentukan hak akses dari setiap pengguna Tabel 3.1 Kamus data Tabel list_user 2. Kamus Data Tabel penyakit Field Tipe Keterangan ID_penyakit * Text Merupakan id dari setiap jenis penyakit Jenis_penya kit Text Jenis-jenis penyakit yang ada Keterangan * = primary key Tabel 3.2 Kamus Data Tabel penyakit 3. Kamus Data Tabel knowledge Field Tipe Keterangan ID* Text Merupakan id dari setiap jenis penyakit pertanyaan Text Jenis-jenis penyakit yang ada FaktaYA Text Fakta jawaban dari pertanyaan jika Ya FaktaTIDA K Text Fakta jawaban dari pertanyaan jika Tidak Ya Text Aturan baru yang harus dilakukan jika pertanyaan dijawab Ya Tidak Text Aturan baru yang harus dilakukan jika pertanyaan dijawab Tidak ID_penyakit ** Text Merupakan id dari setiap jenis penyakit Keterangan * = primary key Keterangan * * = foreign key Tabel 3.3 Kamus data Tabel knowledge 4. Kamus Data Tabel solusi Field Tipe Keterangan ID_solusi* Text Merupakan id dari setiap solusi solusi Text Jenis-jenis solusi yang ada

45 Keterangan * = primary key Tabel 3.4 Kamus Data Tabel solusi Entity Relationship Diagram FaktaTIDAK FaktaYA ya ID_penyakit Jenis_penyakit Pertanyaan Tidak ID ID_penyakit Penyakit 1 Memiliki n Knowledge n User_id Pass level Memiliki List User ID_solusi 1 Temp Solusi solusi ID_temp fakta Gambar 3.15 Entity Relationship Diagram 3.5 Perancangan Struktur Program Untuk mempermudah pembuatan sistem, diperlukan perancangan struktur menu program yang akan dibangun. Perancangan struktur menu program ini membantu dalam merancang bagian-bagian dari sistem yang sebenarnya dan untuk mengetahui bagian mana yang terlebih dahulu nantinya akan diakses setelah program tersebut selesai.

46 Login Pakar Pengguna Edit Pengetahuan Menu utama Input Solusi Input Jenis Penyakit Pilih Jenis Penyakit Diagnosis Penyakit Solusi Alasan dan Solusi Gambar 3.16 Struktur Program 3.6 Perancangan Antarmuka Antarmuka pemakai (user interface) adalah aspek sistem komputer atau program yang dapat dilihat, didengar, atau dipersepsikan oleh pengguna manusia, dan perintahperintah atau mekanisme yang digunakan pemakai ntuk mengendalikan operasi dan memasukkan data. Berikut ini merupakan perancangan antarmuka aplikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman kopi yang terdiri atas beberapa bagian uatama, yaitu : 1) Form Sistem Login Perancangan form sistem login digunakan oleh pengguna untuk masuk ke dalam form menu utama untuk melakukan diagnosis, dan digunakan juga oleh seorang pakar atau administrator untuk melakukan perubahan data baik menambah maupun menghapus data pada basis pengetahuan dengan memasukkan username dan password yang sudah dibuat sebelumnya.

47 Sistem Login 1 Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Kopi 2 Sistem Login 3 Buat Pakar Baru 12 4 Level : 7 Ganti Password Pakar 13 5 Username : 8 Hapus Pakar 14 6 Password : 9 10 Masuk 11 Keluar Keterangan Judul form : 1 Label : 12,13,14 SkinLabel : 2,4,5,6 Frame : 3 ComboBox : 7 TextBox : 8,9 CommandButton : 10,11 Gambar 3.17 Rancangan Form Sistem Login 2) Form Menu Utama Perancangan form menu utama merupakan form utama pada saat pengguna atau pakar/admin mengakses sistem ini. Disini seorang pengguna akan dapat melanjutkan ke form pilih penyakit dengan mengklik tombol diagnosis, sedangkan seorang pakar/admin dapat mengubah basis pengetahuan dengan mengklik tombol edit pengetahuan dimana sebelumnya pakar/admin sudah memasukan username dan password pada form sistem login sebelumnya.

48 Sistem Diagnosis Tentang Menu Utama 1 Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Kopi 5 6 Edit Pengetahuan 7 Diagnosis Keterangan Judul form : 1 Menu : 2,3,4 Picture : 5 CommandButton : 6,7 Gambar 3.18 Rancangan Form Menu Utama 3) Form Pilih Penyakit Perancangan form pilih penyakit merupakan form yang akan digunakan oleh seorang pengguna untuk memilih jenis penyakit tanaman yang diperkirakan telah terinfeksi, sehingga dapat memudahkan seorang pengguna dalam melanjutkan ke form pertanyaan (gejala). Form Pilih Penyakit 1 5 Pilihlah Jenis Penyakit yang Diperkirakan 2 3 Proses 4 Gambar 3.19 Rancangan Form Plih Penyakit

49 Keterangan Judul form : 1 SkinLabel : 2 Frame : 5 ComboBox : 3 CommandButton : 4 4) Form Pertanyaan Perancangan form pertanyaan merupakan form yang digunakan oleh pengguna umtuk memilih gejala yang terjadi pada tanaman, sehingga sistem akan mengeluarkan kesimpulan berupa jenis penyakit yang terinfeksi dan solusinya. Form Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 6 Ya Tidak Selesai Keterangan Judul form : 1 Label : 6 Frame : 2 CommandButton : 3,4,5 Gambar 3.20 Rancangan Form Pertanyaan 5) Form Data Penyakit Perancangan form data penyakit merupakan form yang digunakan oleh seorang pakar/admin untuk menambah, mengubah, atau menghapus data jenis penyakit.

50 Form Penyakit Tambah Simpan Batal Ubah Hapus Keluar 9 ID Penyakit Nama Penyakit Pencarian Cari Berdasarkan DataGrid 13 Keterangan Judul form : 1 SkinLabel : 9,10, 12 Frame : 2,11 ComboBox : 16 TextBox : 14,15,17 CommandButton : 3,4,5,6,7,8 DataGrid : 13 Gambar 3.21 Rancangan Form Data Penyakit 6) Form Data Solusi Perancangan form data solusi merupakan form yang digunakan oleh seorang pakar/admin untuk menambah, mengubah, atau menghapus data solusi.

51 Form Solusi Tambah Simpan Batal Ubah Hapus Keluar 10 9 ID Solusi Solusi Pencarian Cari Berdasarkan DataGrid 17 Keterangan Judul form : 1 SkinLabel : 9,10,14 Frame : 2,13 ComboBox : 15 TextBox : 11,12,16 CommandButton : 3,4,5,6,7,8 DataGrid : 17 Gambar 3.22 Rancangan Form Data Solusi 7) Form Hasil Diagnosis Perancangan form hasil diagnosis merupakan form yang menampilkan jenis penyakit beserta gambarnya dan solusi untuk mengatasi penyakit tersebut.

52 Form Hasil DIagnosis 1 2 Hasil Diagnosis dan Pengendaliannya Solusi 3 Nama Penyakit 4 6 Gambar 5 Alasan Selesai 7 8 Keterangan Judul form : 1 SkinLabel : 2,3,4,6 Image : 5 CommandButton : 7,8 Gambar 3.23 Rancangan Form Hasil Diagnosis 8) Form Basis Pengetahuan Perancangan form basis pengetahuan merupakan form yang digunakan oleh seorang pakar/admin untuk mengatur basis aturan dan menambah, mengubah, atau menghapus pertanyaan berupa gejala peyakit tanaman yang akan ditampilkan sistem kepada seorang pengguna untuk melakukan diagnosis penyakit.

53 Form Basis Pengetahuan Tambah Simpan Batal Ubah Hapus Keluar 29 Input Jenis Penyakit DataGrid 8 ID Gejala Penyakit ID Penyakit Gejala/Pertanyaan Fakta YA Fakta TIDAK 23 Input Solusi Jika YA Jika TIDAK DataGrid Pencarian Cari Berdasarkan DataGrid 28 Gambar 3.24 Rancangan Form Basis Pengetahuan Keterangan Judul form : 1 SkinLabel : 8,9,10,11,12,13,14,15,17 Frame : 29,16 ComboBox : 19,24,25,26 TextBox : 18,20,21,22,23,27 CommandButton : 2,3,4,5,6,7,30,32 DataGrid : 28,31,33

54 BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Dalam proses pembuatan aplikasi, konfigurasi perangkat keras yang digunakan adalah processor intel Pentium(R) D CPU 3,2 GHz, RAM 1 GB, dengan sistem operasi Microsoft Windows XP Professional Service Pack 2. Tapi program ini dapat dijalankan dengan konfigurasi minimal komputer sebagai berikut : 1. Processor Intel Pentium III 660 MHz 2. RAM 256 MB 3. Operating System Windows XP 4. Hard disk 4 GB 5. VGA Card 256 color, 640 x 480 pixel 6. Mouse 7. Keyboard 4.2 Implementasi Sistem Implementasi dari sistem merupakan tahap akhir dari proses pengembangan sistem aplikasi setelah melalui tahapan perancangan. Agar proses implementasi dari perangkat lunak dapat bekerja secara sempurna, maka terlebih dahulu perangkat lunak tersebut harus diuji untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan yang ada untuk kemudian dievaluasi.

55 4.2.1 Halaman Sistem Login Pada saat apikasi sistem pakar diagnosis penyakit tanaman kopi dijalankan, maka akan tampil halaman sistem login. Disini akan ditentukan level pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini. Jika memilih level pakar dengan memasukkan username dan password yang sebelumnya telah dibuat maka akan diberikan fasilitas untuk melakukan perubahan data baik menambah maupun menghapus data pada basis pengetahuan. Halaman ini juga menyediakan fasilitas untuk membuat pakar baru, mengganti password yang sebelumnya sudah dibuat dan bahkan dapat menghapus pakar dengan memasukkan password dari administrator. Gambar 4.1 Halaman Sistem Login Halaman Menu Utama Pada menu utama terdapat dua tombol yaitu tombol edit pengetahuan dan diagnosis, untuk level pengguna hanya bisa menggunakan fasilitas tombol diagnosis dan dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh sistem, sedangkan level pakar dapat menggunakan fasilitas mengubah basis pengetahuan baik menambah maupun menghapus data.

56 Gambar 4.2 Halaman Menu Utama Halaman Pilih Penyakit Pada halaman ini level pengguna dapat memilih salah satu jenis penyakit tanaman kopi yang diperkirakan telah terinfeksi, jika telah dipilih kemudian akan dilanjutkan dengan mengklik tombol proses yang akan dilanjutkan pada halaman pertanyaan. Gambar 4.3 Halaman Pilih Penyakit

57 4.2.4 Halaman Pertanyaan Halaman pertanyaan digunakan oleh pengguna untuk memilih pertanyaan ya atau tidak yang terjadi pada tanaman, sehingga sistem akan mengeluarkan kesimpulan berupa jenis penyakit yang terinfeksi dan solusinya. Gambar 4.4 Halaman Pertanyaan Halaman Data Penyakit Halaman penyakit digunakan oleh level pakar untuk menambah, mengubah, atau menghapus data jenis penyakit. Untuk lebih jelasnya pakar dapat memasukan ID penyakit dan jenis penyakit ke dalam basis pengetahuan.

58 Gambar 4.5 Halaman Data Penyakit Halaman Data Solusi Halaman penyakit digunakan oleh level pakar untuk menambah, mengubah, atau menghapus data solusi. Untuk lebih jelasnya pakar dapat memasukan ID solusi dan solusi ke dalam basis pengetahuan.

59 Gambar 4.6 Halaman Data Solusi Halaman Hasil Diagnosis Halaman solusi merupakan halaman yang digunakan oleh level pengguna yang sebelumnya telah menjawab pertanyaan yang ada pada halaman pertanyaan sehingga sistem akan menampilkan hasil berupa jenis, gambar dan solusi dari penyakit yang ada. Kemudian pengguna dapat mengklik tombol alasan untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan apa yang dijawab sebelumnya.

60 Gambar 4.7 Halaman Hasil Diagnosis Halaman Basis Pengetahuan Halaman basis pengetahuan digunakan oleh level pakar untuk memasukkan pertanyaan berupa gejala-gejala penyakit tanaman kopi dan mengatur aturan yang akan berjalan di dalam sistem dan akan ditampilkan kepada level pengguna untuk melakukan diagnosis penyakit

61 Gambar 4.8 Halaman Basis Pengetahuan 4.3 Pengujian Sistem Setelah proses implementasi sistem selesai dihasilkan sebuah program sistem pakar yang siap digunakan. Sebelum itu diperlukan pengujian untuk kemampuan dari program ini. Pengujian ini juga berguna untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi dikaernakan proses coding dari program. Pengujian sistem dilakukan dari proses tanya jawab dengan sistem dan hasil outputnya akan dibandingkan dengan basis pengetahuan yang ada berdasarkan aturan masing-masing dan jika hasil output sama maka dapat disimpulkan pada pengujian ini sistem pakar sudah bekerja sebagaimana rancangan sistem yang dibuat. Berikut beberapa contoh hasil pengujian sistem : 1. Proses tanya jawab pada sistem untuk menentukan penyakit bercak daun : Sistem : Apakah daun rontok? Pengguan : Ya Sistem : Apakah terdapat bercak-bercak kuning pada daun? Pengguna : Ya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence atau AI) di definisikan sebagai kecerdasan yang di tunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya

Lebih terperinci

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UTAMA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI DEWI YANTI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UTAMA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI DEWI YANTI PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UTAMA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI DEWI YANTI 041401018 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI HASDYA MUTIA RAMBEY

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI HASDYA MUTIA RAMBEY SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI HASDYA MUTIA RAMBEY 091421011 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELLYS R. SITUMEANG

SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELLYS R. SITUMEANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELLYS R. SITUMEANG 091421001 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain :

BAB II. Beberapa aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman antara lain : BAB II Tinjauan Pustaka Penelitian ini akan dikembangkan suatu aplikasi pendeteksi penyakit pada tanaman Kelapa Sawit dengan menggunakan metode Forward Chaining dan berjalan di Piranti Mobile berbasis

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK PADA MANUSIA SKRIPSI ELVOUMAR PASKAHNSEN PURBA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK PADA MANUSIA SKRIPSI ELVOUMAR PASKAHNSEN PURBA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK PADA MANUSIA SKRIPSI ELVOUMAR PASKAHNSEN PURBA 041401054 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MARIATI BR TARIGAN

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MARIATI BR TARIGAN 1 PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI MARIATI BR TARIGAN 091421047 PROGRAM STUDI EKSTENSI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Menggunakan Metode Forward Chaining diperoleh berdasarkan referensi yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam perancangan Sistem Pakar Diagnosa Hama dan Penyakit Menggunakan Metode Forward diperoleh berdasarkan referensi yang sejenis dengan melihat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

MEMBANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MELAKUKAN DIAGNOSIS KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

MEMBANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MELAKUKAN DIAGNOSIS KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI MEMBANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MELAKUKAN DIAGNOSIS KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI FATINA FACHRAINI ELFA 091421021 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERNIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERNIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERNIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI Ahmad Doli Hutagalung 081421037 PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KARET MENGGUNAKAN METODE FAKTOR KEPASTIAN (CERTAINTY FACTOR) PADA SMARTPHONE

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KARET MENGGUNAKAN METODE FAKTOR KEPASTIAN (CERTAINTY FACTOR) PADA SMARTPHONE i ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT TANAMAN KARET MENGGUNAKAN METODE FAKTOR KEPASTIAN (CERTAINTY FACTOR) PADA SMARTPHONE SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi

Lebih terperinci

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR (Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENANGANAN GANGGUAN HAID MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI SRI MELVANI HARDI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENANGANAN GANGGUAN HAID MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI SRI MELVANI HARDI PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENANGANAN GANGGUAN HAID MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI SRI MELVANI HARDI 061401026 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT JERUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY SKRIPSI DWI ANDIKA SINULINGGA

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT JERUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY SKRIPSI DWI ANDIKA SINULINGGA SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT JERUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY SKRIPSI DWI ANDIKA SINULINGGA 071401010 PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya

Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Sistem Pakar Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-ciri Aplikasi dan Pengembangannya Referensi Giarrantano, J. and G.Riley bab

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI Elpa Armi Voni 061401030 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Yogyakarta, 22 Juli 2009 PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA Ana Kurniawati, Marliza Ganefi, dan Dyah Cita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rolettha (2002, hal: 1) menyatakan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu tanaman komoditas andalan sumber devisa non-migas bagi Indonesia. Perkembangan perkelapa

Lebih terperinci

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi 1 MODEL HEURISTIK N. Tri Suswanto Saptadi 2 Capaian Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami dan mampu mengaplikasikan model Heuristik untuk menyelesaikan masalah dengan pencarian solusi terbaik. 1 3 Model

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG 041401067 PROGRAM STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DALAM MEMBANGUN SUATU APLIKASI Muhammad Dahria Program Studi Sistem Informasi, STMIK Triguna Dharma m.dahria@gmail.com ABSTRACT: Expert system is one branch of AI (Artificial

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR FUZZY BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT THT SKRIPSI MARIA I. S. SINAGA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR FUZZY BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT THT SKRIPSI MARIA I. S. SINAGA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR FUZZY BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT THT SKRIPSI MARIA I. S. SINAGA 061401094 PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU PADA MANUSIA BERBASIS WEB Indri Mansyur 1, Wawan Kurniawan 2 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia Email: waonek@rocketmail.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Masalah Kesegaran buah tomat merupakan salah satu pertimbangan pembeli dalam membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS SISTEM PAKAR Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS Defenisi Sistem Pakar 1. Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164 EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB KONSEP DASAR SP Definisi: Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17

Pengantar Kecerdasan Buatan (AK045218) Sistem Pakar. Sistem Pakar 1/17 Sistem Pakar Sistem Pakar 1/17 Outline Definisi Keuntungan dan kelemahan Konsep Dasar Bentuk dan Struktur Sistem Basis Pengetahuan Metode Inferensi Ciri-Ciri Aplikasi dan Pengembangan Referensi Giarrantano,

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini terutama dalam bidang teknik informasi telah menjadikan informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT

SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT Indah Kusuma Dewi, Staf Pengajar AMIK INTEL Com GLOBAL INDO Abstract Perkembangan teknologi dibidang komputer pada saat ini mengalami

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS JAGUNG BERDASARKAN CIRINYA SKRIPSI IMELDA SARI TAMBUNAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS JAGUNG BERDASARKAN CIRINYA SKRIPSI IMELDA SARI TAMBUNAN SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS JAGUNG BERDASARKAN CIRINYA SKRIPSI IMELDA SARI TAMBUNAN 060823021 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA HEWAN TERNAK UNGGAS SKRIPSI HERINA SARI SINAGA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA HEWAN TERNAK UNGGAS SKRIPSI HERINA SARI SINAGA PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA HEWAN TERNAK UNGGAS SKRIPSI HERINA SARI SINAGA 051401031 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining Benny Wijaya, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika

SISTEM PAKAR. Jurusan Teknik Informatika SISTEM PAKAR Jurusan Teknik Informatika DEFENISI SISTEM PAKAR DEFINISI SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM): Sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman jagung adalah sebagai berikut : III.1.1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan ilmu komputer semakin meluas ke berbagai bidang, salah satunya di bidang kesehatan. Hal ini mendorong para ahli untuk semakin mengembangkan komputer agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada metode forward chaining ini ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pencarian, yaitu, Ignizio Dalam (Kusrini, 2006) 1. Dengan memasukan semua data yang tersedia kedalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer dewasa ini telah mengalami banyak perubahan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Komputer yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM III.1 Analisis Sistem Sistem pakar mendeteksi tingkat kematangan buah mangga harum manis ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

APLIKASI DATABASE SISWA DI BIMBEL METRO TUGAS AKHIR RUDIANSYAH

APLIKASI DATABASE SISWA DI BIMBEL METRO TUGAS AKHIR RUDIANSYAH APLIKASI DATABASE SISWA DI BIMBEL METRO TUGAS AKHIR RUDIANSYAH 072406101 PROGRAM STUDI D3 ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 ii APLIKASI DATABASE

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Sebagian besar masyarakat tidak perduli akan penyakit yang dideritanya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan Dan Manfaat PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan ditemukannya penyakit-penyakit tropis baru yang belum teridentifikasi sebelumnya. Para dokter ahli

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID Imas Siti Munawaroh¹, Dini Destiani Siti Fatimah² Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan teknologi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan atau instansi. Untuk mengelola informasi dibutuhkan teknologi yang baik,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID Resi Resmiati¹, Asep Deddy Supriatna 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong EnJOI, Vol.1, No.1, Januari 2016, pp. 22~28 ISSN: 2502-2237 22 Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong Iluh Dewi Sari *1, Ade Irna 2, Andi Tenri Sumpala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Peternakan Unggas di Indonesia pada lima tahun belakangan ini sedang mengalami kemerosotan. Hal ini cenderung dikarenakan oleh kurangnya perhatian pemerintah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB Edi Munanda 1 dan Nanang Prihatin 2 1 Alumni Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas mengenai uraian singkat hasil-hasil penelitian atau analisis terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan ditinjau dalam tugas akhir.

Lebih terperinci

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi Siapakah pakar/ahli Expert System Seorang pakar atau ahli adalah: seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman superior dari suatu masalah By: Uro Abdulrohim, S.Kom, MT Definisi Program komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS GEJALA AWAL AUTISME DENGAN METODE KUANTIFIKASI PERTANYAAN DRAFT SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS GEJALA AWAL AUTISME DENGAN METODE KUANTIFIKASI PERTANYAAN DRAFT SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS GEJALA AWAL AUTISME DENGAN METODE KUANTIFIKASI PERTANYAAN DRAFT SKRIPSI OLEH ARDIAN OKA 071401039 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA Indri Wulandari 1, Dini Destiani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL Riki Andri Yusda *1, William Ramdhan 2 *1 Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Royal Kisaran, Jln Imam Bonjol No

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB Eva Puspita 1), Taufik Baidawi 2) Sistem Informasi, STMIK Nusamandiri, Sukabumi email: eva.puspita47@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat sehingga memberikan kemudahan bagi semua kalangan. Dengan adanya kemajuan teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR TES EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) UNTUK MENGETAHUI ASPEK KEPRIBADIAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR TES EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) UNTUK MENGETAHUI ASPEK KEPRIBADIAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PAKAR TES EQ (EMOTIONAL QUOTIENT) UNTUK MENGETAHUI ASPEK KEPRIBADIAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELSA ROSA MARIANO GEMIS 061401103 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN

Lebih terperinci

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan.  Hal 1 dari 90 Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat merupakan substansi yang dapat mengurangi gejala hingga menyembuhkan penyakit. Obat-obatan banyak yang beredar dan dijual bebas di pasaran. Ada yang bebas dibeli,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan proses analisis dan perancangan sistem yang hendak dibangun. Proses analisis sistem, tahapan yang harus

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU DAN SALURAN PERNAPASAN DRAFT SKRIPSI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU DAN SALURAN PERNAPASAN DRAFT SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PARU DAN SALURAN PERNAPASAN DRAFT SKRIPSI EKA PATMA RAHMANSYAH 071401077 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akurat. Sistem pakar juga dapat diterapkan di bidang perkebunan.

BAB I PENDAHULUAN. akurat. Sistem pakar juga dapat diterapkan di bidang perkebunan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini telah mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia, bahkan di dalam bidang-bidang di luar disiplin ilmu komputer. Salah

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Hady Kurniawan Teknik Informatika STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE) MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN BACKWARD CHAINING SKRIPSI DWI SEPTIANA SARI 131421044 PROGRAM EKSTENSI S-1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

Untung Subagyo, S.Kom

Untung Subagyo, S.Kom Untung Subagyo, S.Kom Keahlian ahli/pakar pengalihan keahlian Mengambil keputusan Aturan kemampuan menjelaskan Keahlian bersifat luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh

Lebih terperinci

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR UNTUK MEMECAHKAN MASALAH KERUSAKAN PADA KOMPUTER BERBASIS WEB PROPOSAL TUGAS AKHIR SONIA VALENTINA AL

APLIKASI PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR UNTUK MEMECAHKAN MASALAH KERUSAKAN PADA KOMPUTER BERBASIS WEB PROPOSAL TUGAS AKHIR SONIA VALENTINA AL APLIKASI PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR UNTUK MEMECAHKAN MASALAH KERUSAKAN PADA KOMPUTER BERBASIS WEB PROPOSAL TUGAS AKHIR SONIA VALENTINA AL 092406107 PROGRAM STUDI DIII TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA Ruri Hartika Zain, S. Kom, M. Kom*) Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK

Lebih terperinci

PROGRAM APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR DAN PENANGANANNYA TUGAS AKHIR TENANG CARLES RINALDI SILITONGA

PROGRAM APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR DAN PENANGANANNYA TUGAS AKHIR TENANG CARLES RINALDI SILITONGA PROGRAM APLIKASI UNTUK MENGETAHUI KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR DAN PENANGANANNYA TUGAS AKHIR TENANG CARLES RINALDI SILITONGA 072406049 PROGRAM STUDI D-III ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci