BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. commit to user"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah David Crystal (dalam Sumarlam, 2013:19) menyatakan discourse analysis focusses on the structure of naturally occurring spoken language, as found in such discourse as conversations, interviews, commentaries, and speechs. Analisis wacana memfokuskan pada struktur yang secara alamiah terdapat pada bahasa lisan, sebagaimana ditemukan pada wacana-wacana seperti percakapan,wawancara, komentar, dan pidato : lebih lanjut, Crystal membedakan analisis wacana dengan analisis teks, dengan menyatakan text analysis focuses on the structure of written language, as found in such text as essays, notices, road signs, and chapters. Analisis teks memfokuskan pada struktur bahasa tulis, sebagaimana banyak terdapat pada karangan, pengumuman, tanda-tanda di jalan, dan bab-bab (dalam buku). Seperti pada batasan tersebut, Crystal melihat dua macam istilah yang berbeda: wacana memfokuskan pada bahasa lisan, dan teks memfokuskan pada bahasa tulis. Struktur bahasa lisan seperti yang terdapat pada wacana percakapan, wawancara, komentar, dan pidato dikaji dalam analisis wacana (discourse analysis), sedangkan struktur bahasa tulis seperti yang terdapat pada karangan, pengumuman (tertulis), tandatanda di jalan dan bab-bab dalam buku semuanya dikaji dalam analisis teks (text analysis). Samsuri (dalam Sumarlam, 2013:20) menjelaskan bahwa wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi. Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan. Wacana mungkin bersifat transaksional, jika yang dipentingkan ialah isi komunikasi itu, tetapi mungkin bersifat interaksional, jika merupakan komunikasi timbal-balik. Wacana lisan transaksional mungkin berupa pidato, ceramah, tuturan, dakwah, deklamasi, dll. Wacana lisan interaksional dapat berupa percakapan, debat, tanya jawab (di sidang pengadilan, di kantor polisi, dsb). Wacana tulis transaksional mungkin berupa intruksi, iklan, surat, cerita, esai, makalah, tesis, dan lain sebagainya. Wacana tulis 1

2 2 intransaksional mungkin berupa polemik, surat menyurat antara dua orang, dan lain sebagainya. Wacana mengasumsikan adanya penyapa = addressor dan pesapa = addressee. Dalam wacana lisan penyapa ialah pembicara, sedangkan pesapa ialah pendengar. Dalam wacana tulisan penyapa ialah penulis, sedangkan pesapa ialah pembaca. Pengertian wacana menurut Samsuri tersebut lebih menonjolkan fungsi penggunaan bahasa, yaitu untuk komunikasi, di samping juga keutuhan makna sebagai syarat yang harus terpenuhi di dalam wacana. Batasan yang diberikannya cukup jelas dan lengkap, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan wacana. Batasan tersebut sudah mencakup baik pengertian wacana, fungsi wacana, maupun jenis-jenis wacana beserta contoh-contohnya. Berkenaan dengan jenis-jenis wacana, Samsuri membedakan antara wacana transaksional dengan wacana intransaksional. Selanjutnya masing-masing jenis wacana tersebut dibedakan lagi menjadi wacana transaksional tulis dan lisan serta wacana intransaksional tulis dan lisan. Selain itu, Samsuri juga menyebutkan siapa saja partisipan yang terlibat aktif di dalam komunikasi sebuah wacana, yaitu yang disebutnya sebagai penyapa (addressor: pembicara atau penulis) dan pesapa (addressee: pendengar atau pembaca). Dalam kehidupan sehari-hari bahasa lisan lebih sering digunakan dari pada bahasa tulis. Namun akan menggunakan bahasa lisan atau bahasa tulis dalam berkomunikasi tentu tidak terlepas dari konteks bahasa yang digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi dengan orang lain. Dari kamus bahasa Inggris Webster s New Collegiate Dictionary (dalam Purwadi, 2005:7) dijelaskan; Language is as systematic means of communicating ideas or feeling by the use of conventionalized signs, sounds, gestures, or marks having understood meanings. Bahasa merupakan sistem arti untuk mengkomunikasikan ide atau perasaan dengan menggunakan tanda, suara, gerak, atau simbol yang sudah dipahami artinya bersama. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah sistem tanda yang sudah dipahami artinya oleh kelompok masyarakat tertentu serta digunakan untuk berkomunikasi dan mengembangkan budayanya. Dalam perkembangan budaya, bahasa merupakan faktor yang penting untuk berkomunikasi dengan baik. Kebudayaan mempunyai unsur yang universal yang dapat ditemukan dalam setiap kelompok masyarakat. Unsur-unsur yang universal tersebut

3 3 adalah: religi, sistem sosial dan kemasyarakatan, bahasa, kesenian, mata pencarian, peralatan, dan teknologi. Ilmu bahasa yang mengkaitkan bahasa dengan kondisi kemasyarakatan dan kebudayaannya adalah ilmu sosiolinguistik. Halliday (dalam Sumarsono, 2004:2) menyebut sosiolinguistik sebagai linguistik institusional (institutional linguistics), berkaitan dengan pertautan bahasa dengan orang-orang yang memakai bahasa itu (deals with the relation between a language and the people who use it). Perilaku (behavior) manusia sebagai pemakai bahasa itu tentu mempunyai berbagai aspek, seperti jumlah, sikap, adat-istiadat, dan budayanya. Dalam pemakaian bahasa, penutur dapat menggunakan gaya bahasa sesuai dengan kebutuhan mereka untuk berkomunikasi dengan baik. Menurut Keraf, (1991:113) dilihat dari segi bahasa, gaya bahasa adalah cara mengunakan bahasa. Melalui gaya bahasa, orang-orang dapat menilai karakter dan kemampuan seseorang yang mempergunakan bahasa itu sehingga gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian pengguna bahasa tersebut. Selain itu, pemakaian gaya bahasa dapat ditunjukkan untuk mendapatkan efek tertentu. Keraf (1991:129) menyatakan bahwa gaya bahasa yang semata-mata merupakan pemyimpangan dari susunan biasa untuk mencapai efek tertentu disebut sebagai gaya bahasa retoris Salah satu jenis gaya bahasa retoris yaitu eufemisme dan desfemisme. Eufemisme adalah sebuah acuan berupa ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang atau ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau menyugesti sesuatu yang tidak menyenangkan. Contoh eufemisme yang terdapat dalam frase berpulang ke rahmatullah yang dipakai untuk menggantikan kata meninggal (Keraf, 1991:132). Disfemisme menurut Allan dan Burridge (1991:26) adalah kata atau frase yang berkonotasi menyakitkan atau mengganggu baik bagi orang yang diajak bicara dan/atau orang yang dibicarakan serta orang yang mendengarkan ungkapan tersebut. Contohnya dalam kalimat terjadinya krisis ekonomi mengakibatkan banyak orang-orang kelaparan yang seharusnya dapat menggunakan frase kurang pangan sehingga tidak terasa menyakitkan atau lebih santun.

4 4 Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi telah terjadi dari zaman dahulu hingga saat ini. Seiring perkembangan zaman, sarana yang digunakan untuk berkomunikasi juga mengalami banyak kemajuan. Dimulai dari perkembangan bahasa tulis (media cetak), sampai bahasa lisan (media elektronik). Kemajuan tersebut menciptakan jarak yang terasa semakin dekat, sehingga memudahkan komunikasi antar manusia dan memudahkan manusia untuk memperoleh informasi dan berita secara lebih cepat. Televisi merupakan salah satu media elektronik yang sangat efektif untuk menyajikan informasi, berita atau hiburan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Pesatnya perkembangan zaman saat ini dibutuhkan sajian informasi yang akurat dan menarik. Program siaran televisi yang akhir-akhir ini sedang merebut perhatian kalayak adalah talk show. Istilah talk show dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan temu wicara, rapat bersama, atau diskusi interaktif. Dari beberapa acara talk show yang ada di televisi, talk show yang mencuri perhatian masyarakat atau pemirsa adalah tayangan talk show Mata Najwa di Metro TV. Dalam program acara talk show sekarang ini juga banyak penggunaan gaya bahasa, terutama eufemisme dan disfemisme. Apalagi dilihat dari latar belakang program talk show Mata Najwa adalah talk show yang membahas tentang politik dan isu terkini yang disiarkan oleh Metro TV. Acara ini pertama kali dimulai pada 25 November Talk show Mata Najwa ditayangkan setiap hari Rabu pukul WIB, kemudian setelah lama berjalan jam tayangnya pun diubah pada jam-jam yang semua kalangan bisa menyaksikan acara tersebut yaitu pada pukul WIB. Dalam setiap episode tayangan Talk Show Mata Najwa yang berdurasi 60 menit dibagi menjadi 3 segmen. Segmen pertama memerlukan waktu 1 menit, segmen kedua 58 menit, segmen ketiga 1 menit. Secara garis besar, retorika tayangan Talk Show Mata Najwa terdiri dari tiga bagian, yakni bagian pembuka diawali dengan penyampaian prolog oleh pembawa acara tentang tema yang akan dibahas dalam Talk Show Mata Najwa, bagian isi pada bagian isi ini antara tayangan satu dengan tayangan yang lainnya menghadirkan nara sumber yang berbeda serta jumlah nara sumber yang berbeda pula maka dalam setiap tayangan Talk Show Mata Najwa pada bagian isi terbagi atas beberapa segmen yang berbeda beda pada setiap tayangannya dan bagian penutup diakhiri dengan menyampaikan

5 5 kesimpulan (epilog) dari keseluruhan pembahasan dalam Talk Show Mata Najwa oleh pembawa acara. Berdasarkan beberapa rincian di atas, maka contoh retorika pada salah satu tayangan Talk Show Mata Najwa dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. Bagian Pembuka Prolog 1 menit Bagian Isi Segmen 1 Narasumber 1 BREAK Segmen 2 Narasumber 2 BREAK Segmen 3 Narasumber 3 BREAK Segmen 4 Narasumber 4 BREAK Segmen 5 Narasumber 5 10 menit 2 menit 10 menit 2 menit 10 menit 2 menit 10 menit 2 menit 10 menit Bagian Penutup Epilog 1 menit Bagan 1.1 Retorika Talk Show Mata Najwa

6 6 Di saat semua stasiun televisi menayangkan acara yang mungkin kurang mendidik atau tidak jelas tujuannya, Mata Najwa menjadi salah satu acara yang paling ditunggu oleh pemirsanya karena disamping menyajikan informasi yang akurat dengan mendatangkan narasumber secara langsung juga dibawakan dengan situasi yang menarik sehingga tidak membosankan. Mata Najwa merupakan program talk show mingguan dari MetroTV dengan Najwa Shihab sebagai program owner, produser dan presenter. Sebagai program owner, Najwa berhak dan bertanggungjawab mengatur, memproduseri dan membawakan acara ini. Dari segi rating, Mata Najwa merupakan salah satu program talk show unggulan di MetroTV. Najwa Shihab sebagai presenter menjadi symbol of identity dari Mata Najwa, dengan peletakan namanya sebagaimana program. Kekhasan yang yang dimiliki Mata Najwa dibanding dengan talk show serupa yang lainnya adalah jenis isu yang diangkat. Mata Najwa selalu menghadirkan isu-isu terhangat yang sedang terjadi dalam kurun waktu tersebut dan lebih memfokuskan pada isu politik dan isu yang menjadi banyak perhatian masyarakat pada saat itu. Cara Najwa Shihab dalam mengemas talk show Mata Najwa serta adanya faktor-faktor pendukung lainnya dalam talk show Mata Najwa, akhirnya membentuk citra dari seorang presenter talk show. Citra inilah yang merupakan sebuah pesan dari komunikator (Najwa Shihab) kepada komunikan (pemirsa). Dalam penelitian ini, penulis bermaksud membahas eufemisme dan disfemisme sebagai salah satu jenis gaya bahasa yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur dalam sebuah wacana terutama talk show. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik karena mengkaji makna konteks kebahasaan yang juga dipengaruhi oleh kondisi sosial dan budaya masyarakat pengguna bahasa tersebut. Seperti yang dikemukakan Nababan (1986:50) bahwa konteks bahasa juga berkaitan erat dengan konteks sosial budaya, serta pandangan hidup masyarakat penutur bahasa tersebut. Budaya dan bahasa merupakan dua sisi yang paling kompleks dalam kehidupan. Bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan, paling sedikit dengan cara mempunyai nama atau istilah bagi unsur-unsur dari semua aspek kehidupan itu. Lebih penting lagi, kebudayaan manusia tidak dapat terjadi tanpa bahasa, bahasalah faktor yang memungkinkan terbentuknya kebudayaan.

7 7 Kajian eufemisme dan disfemisme juga akan mendeskripsikan berbagai perubahan-perubahan makna kata yang berkaitan dengan kecenderungan budaya masyarakat modern pada umumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat juga dapat diketahui dari frekuensi penggunaan kata-kata tertentu dalam kehidupan seharihari. Munculnya makna-makna baru dalam bahasa, khususnya yang tumbuh sangat pesat dan dimunculkan dalam media elektronik menunjukkan adanya perubahan sistem tata nilai dalam bahasa yang berkaitan erat dengan budaya masyarakat penuturnya. Mempelajari makna-makna budaya dalam bahasa yang secara implisit ada dalam suatu bahasa, akan dapat memahami cara pandang masyarakat dalam kehidupan serta nilainilai kesantunan berbahasa sehingga diharapkan mampu mengurangi konflik-konflik yang timbul karena kesalahpahaman berbahasa. Dalam penelitin ini, penulis membatasi pada prolog, epilog, dan percakapan yang terjadi antara pembawa acara, nara sumber, dan beberapa audiens. Sehingga dalam penelitian ini, yang akan penulis teliti adalah tuturan dari pembawa acara, nara sumber, dan audiens yang terlibat langsung dalam percakapan tersebut. Percakapan yang terjadi antara pembawa acara, nara sumber, dan audiens akan menghasilkan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Data-data itulah yang menjadi objek penelitian ini karena antara pembawa acara, nara sumber, dan audiens ini memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda dan memungkinkan terdapat banyak perubahan bahasa sesuai dengan budaya mereka masing-masing. Penelitian ini merupakan penelitian yang dengan penggunaan bahasa sebagai media komunikasi antara pembawa acara, nara sumber, dan audiens yang tertuang dalam percakapan atau talk show Mata Najwa. Penelitian ini menggunakan teori sosiolinguistik sebagai tinjauannya karena di dalam percakapan antara pembawa acara, nara sumber, dan audiens banyak terdapat keterkaitan konteks bahasa yang digunakan dengan konteks sosial dan budaya pengguna bahasa tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Hymes (dalam Sumarsono, 2013:4) bahwa sosiolinguistik merupakan the study of languge in relation to society yaitu kajian tentang bahasa dalam kaitannya dengan masyarakat. Dalam talk show Mata Najwa, pembawa acara, nara sumber dan audiens menggunakan bahasa sebagai bentuk komunikasi antara pembawa acara, nara sumber, dan audiens. Dalam percakapan antara seorang pembawa acara dengan nara sumber

8 8 tersebut terdapat banyak ungkapan-ungkapan yang mengandung eufemisme dan desfemisme Ada beberapa penelitian yang relevan terkait dengan penelitian ini yang banyak menggunakan pendekatan semantik dan stilistika, antara lain sebagai berikut : (1) Kurniawati 2009 dalam penelitiannya membahas tentang bentuk dan latar belakang penggunaan eufemisme dan disfemisme dalam spiegel online; (2) Faridah 2002 penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan makna eufemisme dalam bahasa Melayu Serdang. Dalam tesisnya ia menggunakan kajian sematik untuk dijadikan acuan dalam meneliti eufemisme pada bahasa Melayu Serdang. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati berkosentrasi kepada bentuk dan latar belakang penggunaan eufemisme saja belum menjelaskan tentang referensi dan tujuan penggunaan eufemisme; (3) Sutarman 2012 penelitian tersebut menganalisis bentuk, makna, dan penggunaan citraan dalam eufemisme pada rubrik sebuah tabloid; (4) Sunarso 1998 meneliti tentang referensi dan latar belakang eufemisme. Dalam penelitian Sutarman dan Sunarso, mereka hanya menjelaskan tentang unsur-unsur linguistik dalam eufemisme belum meneliti tentang unsur-unsur linguistik di dalam penggunaan disfemisme; (5) Wijana 2004 dalam tulisannya membahas tentang bentuk dan referensi makian dalam bahasa Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti tersebut kebanyakan diantaranya menggunakan kajian pragmatik, stilistika, atau semiotik untuk dijadikan acuannya. Mereka hanya meneliti dari unsur linguistik berupa bentuk, makna, atau kadar kesinoniman yang ada dalam penggunaan eufemisme atau disfemisme saja belum menjelaskan unsur nonlinguistiknya seperti; referensi, latar belakang, dan tujuan penggunaannya. Penggunaan data untuk penelitian mereka hanya pada media cetak dan tanpa melibatkan konteks dalam tuturannya. Berdasarkan review di atas, penulis masih mempunyai kesempatan untuk meneliti hal yang berkaitan dengan eufemisme dan disfemisme menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Pendekatan sosiolinguistik tidak hanya melihat penggunaan bahasa dari segi linguistiknya tetapi juga mempelajari bahasa dalam konteks sosiokultural serta situasi pemakainya. Dalam hal ini penggunaan eufemisme dan disfemisme dapat dilihat dari faktor-faktor nonlinguistik seperti; faktor sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat ekonomi, faktor siapa yang berbicara, dengan bahasa apa,

9 9 kepada siapa, kapan dan mengenai apa. Hal ini yang belum diteliti oleh peneliti sebelumnya dan masih banyak meninggalkan permasalahan tentang eufemisme dan disfemisme yang dapat untuk diteliti lebih lanjut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan juga celah (gap) penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini berusaha untuk memaparkan eufemisme dan disfemisme dalam talk show Mata Najwa. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apa sajakah bentuk dan tipe-tipe ungkapan eufemisme dan disfemisme yang terdapat dalam talk show Mata Najwa? 2. Apa sajakah referensi ungkapan eufemisme dan disfemisme yang terdapat dalam talk show Mata Najwa? 3. Apa sajakah makna dan fungsi ungkapan eufemisme dan disfemisme pada talk show Mata Najwa? 4. Bagaimana latar belakang penggunaan ungkapan eufemisme dan disfemisme pada talk show Mata Najwa? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan eufemisme dan disfemisme dalam talk show Mata Najwa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan : 1. Mendeskripsikan bentuk dan tipe-tipe ungkapan eufemisme dan disfemisme yang terdapat dalam talk show Mata Najwa. 2. Mendeskripsikan referensi ungkapan eufemisme dan disfemisme yang terdapat dalam talk show Mata Najwa. 3. Mendeskripsikan makna dan fungsi ungkapan eufemisme dan disfemisme pada talk show Mata Najwa. 4. Memaparkan latar belakang penggunaan ungkapan eufemisme dan disfemisme pada talk show Mata Najwa.

10 10 D. Manfaat Penelitian Setiap penelitian pasti memiliki tujuan penelitian yang bersifat keilmuan dan manfaat yang biasanya berkaitan dengan segi-segi kepraktisan (Subroto, 2007:98). Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat memberi pemecahan yang bersifat praktis selain memberikan sumbangan ke arah pengembangan ilmu. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis merupakan manfaat yang berkenaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan dalam hal ini ilmu linguistik atau kebahasaan. Manfaat teoretis yang diharapkan dalam penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian bahasa dalam tinjauan sosiolinguistik, menambah khazanah hasil penelitian bahasa, dan penerapan teori-teori yang berkaitan dengan linguistik, terutama dalam bidang sosiolinguistik khususnya mengenai bentuk, tipe-tipe, makna, dan referensi eufemisme dan disfemisme serta fungsi ungkapan eufemisme dan disfemisme yang terdapat dalam talk show Mata Najwa. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini bagi diri pribadi penulis yaitu dapat mempelajari teknik dan strategi dalam memahami cara pandang masyarakat dalam kehidupan, serta nilai-nilai kesantunan berbahasa sehingga diharapkan mampu mengurangi konflik-konflik yang timbul karena kesalahpahaman berbahasa sehingga kelak ilmu yang didapatkan tersebut dapat penulis manfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai bekal menjalani kehidupan sehari-hari dengan berbagai permasalahan yang ada. Manfaat praktis lain, agar dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam hal pemahaman wacana yang berkenaan dengan bentuk, tipe-tipe, makna, dan referensi eufemisme dan disfemisme serta fungsi ungkapan eufemisme dan disfemisme yang terdapat dalam talk show. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau referensi penelitian sejenis selanjutnya serta dapat dijadikan pemicu bagi peneliti lainnya untuk bersikap kreatif dan kritis dalam menyikapi perkembangan bahasa dalam kebudayaan masyarakat yang berbeda-beda dan selalu berkembang.

11 11 Bagi para pembaca diharapkan penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan tentang pemahaman percakapan, terutama dalam hal memahami teori eufemisme dan disfemisme serta kesantunan berbahasa. Penulisan ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pengajaran mengenai fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan juga landasan kajian penulisan sejenis. Bagi para pembawa acara diharapkan penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan tentang bagaimana memandu sebuah acara dengan menggunakan pilihan kata atau diksi yang tepat dan santun dalam bertutur khususnya untuk menghindari kesalahpahaman sehingga acara dapat berlangsung sesuai dengan apa yang telah dirancanakan. Bagi para nara sumber diharapkan penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan tentang bagaimana pemilihan kata atau diksi yang tepat dalam sebuah tuturan yang santun dan dapat diterima oleh mitra tutur atau audience. Sehingga kata yang digunakan oleh nara sumber tidak akan menyinggung perasaan, atau pun tidak menyakitkan sehingga tercipta suasana yang harmonis dalam suatu percakapan atau talk show. Bagi manajemen talk show, penelitian ini dapat dijadikan tambahan pengetahuan bahasa tentang pemahaman teori penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi sehingga diharapkan mampu mengurangi konflik-konflik yang timbul karena kesalahpahaman berbahasa serta menjaga keadaan sosial masyarakat. Berbekal dengan pemahaman teori tersebut pihak manajemen lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan talk show yang lebih variatif serta lebih dapat menginspirasi pihak-pihak lain untuk memberikan contoh yang lebih baik bagi masyarakat penggunanya.

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu ciri yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Salah satu fungsi bahasa bagi manusia adalah sebagai sarana komunikasi. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Manusia menggunakan bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pikirannya, baik yang dilakukan secara lisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar apa yang disampaikan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana komunikasi penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak akan lepas dari bahasa. Melalui bahasa, manusia dapat menyampaikan pesan baik itu berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam bentuk komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi dan dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa dalam kegiatan berkomunikasi berfungsi sebagai alat penyampai pesan atau makna. Bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Manusia mengungkapkan pikirannya melalui bahasa sehingga mitra tuturnya dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini keberadaan talk show atau dialog interaktif sebagai sarana dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan semakin beragamnya talk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam berbahasa diperlukan kesantunan, karena tujuan berkomunkasi bukan hanya bertukar pesan melainkan menjalin hubungan sosial. Chaer (2010:15) mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan semakin besar. Dengan keterbukaan informasi, seseorang dapat dengan mudah dan cepat mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS  SKRIPSI PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS HTTP://WWW.LIPUTAN6.COM SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Percakapan atau dialog dalam sebuah tuturan diperlukan suatu kerja sama yang baik antara penutur dengan mitra tutur. Selain kerja sama, faktor kesopanan harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi, manusia dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini bisa didapat di mana saja. Contoh kecil yang ditemui ialah membaca di media masa.

BAB I PENDAHULUAN. ini bisa didapat di mana saja. Contoh kecil yang ditemui ialah membaca di media masa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca dibutuhkan oleh peserta didik. Keterampilan membaca ini bisa didapat di mana saja. Contoh kecil yang ditemui ialah membaca di media masa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa percakapan (perkataan) yang digunakan untuk berkomunikasi, bekerja sama, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan suatu tindakan yang dilakukan manusia di setiap detik

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan suatu tindakan yang dilakukan manusia di setiap detik 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbahasa merupakan suatu tindakan yang dilakukan manusia di setiap detik kehidupannya, karena dengan berbahasa itulah yang membedakan manusia dengan makhluk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya, dan dalam pemakainnya dimungkinkan dapat memakai lebih dari satu bahasa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Hatim dan Mason (1997:1) mendefinisikan penerjemahan sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan solusi untuk memecahkan masalah perbedaan bahasa. Penerjemahan merupakan sebuah pengalihan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan dan profesi baik dibidang politik, wirausaha, instansi pemerintah, pendidikan, dan sebagainya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Proses interaksi tersebut terjadi karena adanya komunikasi antar anggota masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam komunikasi manusia. Melalui bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan (emosi), imajinasi, ide dan keinginan yang diwujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu,

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berjalan dengan lancar. Alisjahbana (dalam Pateda dan Pulubuhu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Tanpa bahasa, tentunya segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah wacana, peneliti menjadi tertarik untuk melakukan penelitian yang bertemakan analisis wacana. Menurut Deese dalam Sumarlam (2003: 6) mengatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat dalam kehidupan sosialnya berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa. Dalam sosiolinguistik, masyarakat tersebut kemudian disebut sebagai masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia terjadi interaksi satu sama lain. Proses interaksi tersebut terjadi karena adanya komunikasi antar sesama anggota masyarakat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi atau melakukan tindak tutur jika sedang berinteraksi dengan sesamanya. Searle mengatakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi yang aktual dan terpercaya menjadi salah satu kebutuhan yang dicari dan dikonsumsi oleh masyarakat sekarang ini. Karena itu, banyak sekali bentuk penyebaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia komunikasi merupakan hal mendasar yang dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia mampu membuat mareka mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengan orang lain, bahasa menjadi hal yang sangat penting. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan gagasan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deiksis sebagai salah satu kajian pragmatik yang pemaknaan suatu bahasa harus disesuaikan dengan konteksnya. Pemakaian bahasa yang tidak teratur dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai sangat tinggi. Hal ini terlihat dari manfaat bahasa yang dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era seperti saat ini, masyarakat di Indonesia dituntut untuk semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah

Lebih terperinci

ERIZA MUTAQIN A

ERIZA MUTAQIN A IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA BAHASA IKLAN PRODUK (STUDI KASUS DI RADIO GSM FM) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah medium audiovisual yang hidup, dengan demikian lebih mengutamakan gerak atau moving/acting, bahkan ada yang berpendapat bahwa gambar yang ditayangkan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV. 138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penggunaan bahasa yang menarik perhatian pembaca maupun peneliti adalah penggunaan bahasa dalam surat kabar. Kolom dan rubrik-rubrik dalam surat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra berupa novel. Novel dibangun melalui beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia nyata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh bagi manusia. Kata televisi adalah serapan dari bahasa Inggris yaitu Television.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media massa, masih menempati posisi jawara paling diminati, dibanding media massa lainnya. Televisi memberi banyak kemungkinan ilustrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa menjadi bagian penting bagi manusia secara mayoritas dan menjadi milik masyarakat pemakainya. Salah satu aplikasi bahasa sebagai alat komunikasi adalah penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di zaman sekarang ini. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang penting untuk menjalin sebuah kerjasama atau untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang lain maupun antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan. Oleh karena itu, kajian bahasa merupakan suatu kajian yang tidak pernah habis untuk dibicarakan karena dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan bukanlah sesuatu hal yang asing dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Bahkan iklan memegang peran untuk menyampaikan pesan penjualan dan untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL 1 ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Teori Teori yang mendasari penelitian ini adalah konsep ungkapan fatis (phatic communion) Malinowski (1923), fungsi fatis menurut Jakobson

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Kebutuhan akan bahasa sudah jauh sebelum manusia mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam potensi dan kreativitas dalam berimajinasi. Dalam menuangkan kemampuannya, manusia memiliki cara yang bervariasi dan beragam jenisnnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melalui bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan sesama untuk memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk menyatakan pikiran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan dengan berbagai kemampuan yang berbeda. Akal dan sifat yang dimiliki manusia juga berbeda. Namun, dalam hal komunikasi, manusia menggunakan penguasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan media massa di tanah air khususnya media televisi, saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat. Kehadiran media televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan mitra tuturnya baik dari segi makna ataupun maksud tuturannya. Manusia berbicara dengan

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar sesamanya di dalam suatu lingkungan pergaulan hidup untuk melaksanakan maksud tertentu. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini banyak media yang bermunculan baik media elektronik maupun cetak. Seperti radio, televisi, internet, surat kabar, dan lain-lain. Mayoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang kepentingannya dalam

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL) ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Agama Islam merupakan agama paling benar yang merupakan pegangan hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat bisa membedakan mana yang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah ide-ide, penggambaran, hal-hal, atau benda-benda ataupun gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah media atau alat komunikasi yang digunakan oleh semua masyarakat yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Keraf (1984: 17) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi dan teknologi, dua kata yang erat kaitannya. Komunikasi sebagai suatu hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia, sedangkan teknologi pun turut merubah peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci