PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Transkripsi

1 PENGHAYATAN SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK UNTUK MENINGKATKAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH JAWA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Antonia Rusiatin NIM: PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i

2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

3 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI

4 PERSEMBAHAN Saya mempersembahkan skripsi ini kepada Allah Tritunggal Mahakudus yang selalu menjadi tujuan hidupku. Kongregasi Suster Misi Abdi Roh Kudus (SSpS), khususnya para Suster SSpS Provinsi Jawa yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menjalani perutusan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menginspirasi penulis, teman-teman seangkatan 2010 dan kepada siapa saja yang telah membantu penulis dengan doa dan dukungan yang begitu tulus dalam penyusunan skripsi ini dengan caranya masing-masing. iv

5 MOTTO Sebab pada-mulah sumber kehidupan, dalam terang-mu kami melihat cahaya (Mzm 36:10) Dengan kesabaran dan susah payah aku terus bekerja dengan keinginan besar untuk maju, ya maju... (EG alinea 53) v

6 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 10 Februari 2015 Penulis, Antonia Rusiatin vi

7 PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Antonia Rusiatin NIM : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan wewenang bagi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul PENGHAYATAN SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK UNTUK MENINGKATKAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH JAWA. Dengan demikian penulis memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin maupun memberikan royalti kepada saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Yogyakarta,10 Februari 2015 Yang menyatakan, Antonia Rusiatin vii

8 ABSTRAK Judul skripsi ini adalah PENGHAYATAN SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK UNTUK MENINGKATKAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH JAWA. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh kesan pribadi tentang keprihatinan penulis akan situasi kehidupan para Suster Medior SSpS provinsi Jawa pada saat ini yakni kurang menghayati makna spiritualitas Beata Maria Helena dalam hidup hariannya. Hal ini dipengaruhi oleh kesibukan tugas dalam karya yang dipercayakan oleh Kongregasi sehingga kesediaan untuk terlibat dalam kesediaan yang ditawarkan oleh komunitas maupun paroki menjadi kurang diminati. Bahkan seminar, pendalaman, retret AJS tentang spiritualitas Beata Maria Helena yang memberikan kekuatan dan semangat serta sebagai warisan dari Co-Pendiri bagi para Suster Medior untuk menghayati hidup panggilannya seakan sebuah rutinitas belaka. Menanggapi situasi tersebut di atas penulis menggunakan kajian pustaka untuk menambah informasi tentang makna spiritualitas dalam meningkatkan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS tentang penghayatan spiritualitas Beata Maria Helena. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode observasi partisipatif dan wawancara yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para Suster Medior telah menghayati makna spiritualitas Maria Helena dalam hidup hariannya. Hasil wawancara menunjukkan bahwa setiap responden menyatakan membutuhkan spiritualitas Maria Helena sebagai kekuatan, semangat dalam menjalani tugas dalam karya yang dipercayakan oleh Kongregasi. Mereka mengikuti pendalaman, seminar, retret AJS (Arnold Janssen Spirituality) apabila Tim Pimpinan provinsi mengadakan kegiatan tersebut. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa para Suster Medior telah menghayati makna spiritualitas Maria Helena. Walau demikian masih ada beberapa Suster yang mengikuti kegiatan tesebut hanya karena sebuah rutinitas belaka. Maka untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut, penulis mengusulkan program katekese model Shared Christian Praxis yang akan diberikan dalam bentuk serial rekoleksi sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan penghayatan para Suster Medior SSpS terhadap peningkatan kesetiaan dalam hidup membiara. Melalui program yang ditawarkan ini, para Suster Medior diharapkan semakin sadar untuk meningkatkan penghayatan mereka terhadap makna spiritualitas Maria Helena, misalnya mengikuti seminar, pendalaman, retret AJS dengan sepenuh hati sehingga dapat terlibat aktif selama kegiatan tersebut berlangsung. Dengan demikian mereka mampu menjadi Suster Medior yang semakin berkembang utuh secara rohani, intelektual maupun sosial dan Suster yang setia dalam hidup membiara. viii

9 ABSTRACT The title of this thesis is the APPRECIATION OF BLESSED MARIA HELENA STOLLENWERK SPIRITUALITY TO IMPROVE FIDELITY A MONASTIC LIFE THE MEDIOR SSpS SISTERS MARY MOTHER GOD JAVA PROVINCE. The thesis thesis was written based on the writer s personal impression and concern about the life situation of the SSpS Medior Java province because at present the Medior Sisters have not really learned the meaning of spirituality of Blessed Maria Helena in their daily in life. This happened because of the jobs and activities entrusted by the congregation so that the willingness to engage in willingness offered by the community and parish become less attractive. Even seminars for deepening, AJS (Arnold Janssen Spirituality) retreats about the spirituality Blessed Maria Helena that provides power and vigor and as a legacy of co-faundation for the Medior sisters life to involve their calling are considered as mere routine. Responding to this situation, the writer used library research to obtain more information about the meaning of spirituality in improving the faith on monastic life for the Medior SSpS sisters to gain appreciation of the spirituality Blessed Maria Helena. The writer carried out a study by using the method of observation participative and interview that aimed to understand the extent to which the Medior sisters have grasped the meaning spirituality of Blessed Helena their daily life. The results of interviews data indicated that each of respondents said to have a need the of spirituality Maria Helena as a power, vigor in helping them do the work entrusted by the congregation. They joined seminars, AJS retreats if the team of provincial leaders hold these activities. The results of the study also shaved that the Medior sisters have grasped meaning spirituality Maria Helena. Nonetheless there are still some who participated in activities as a mere routine. Hence, as a follow up activity the writer suggests a catechetical program based on Shared Christian Praxis model which will be implemented in the form of a series of recollection as one effort in improving the Medior sisters SSpS appreciation on the fidelity in a monastic life.the program is offered through this. The Medior sisters are expected be aware of deepening the meaning of the spirituality Maria Helena, by participating in seminars, deepening, AJS retreat actively. Then, they are capable of being Medior sisters who which keep growing in a spiritual manner, intellectually and socially to be sisters faithful in a monastic life. ix

10 KATA PENGANTAR Puji syukur dan limpah terima kasih kepada Allah Tritunggal Mahakudus yang telah menyertai, membimbing, menuntun dan menerangi penulis dengan rahmat serta kasih-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGHAYATAN SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK UNTUK MENINGKATKAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH JAWA. Skripsi ini disusun oleh penulis berdasarkan penemuan bahwa spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS di Provinsi Maria Bunda Allah Jawa. Melalui Spiritualitas Maria Helena Stollenwerk sebagai Co-Pendiri Kongregasi para Suster Medior SSpS semakin menemukan kembali kesatuan hidupnya yang utuh dengan Allah, sesama, dan kesatuan antara penghayatan spiritualitas Maria Helena dan karya pelayanan dalam hidup hariannya untuk meningkatkan kesetiaan hidup membiara. Oleh karena itu antara penghayatan dan karya pelayanan dalam hidup harian terlebih berkaitan dengan kesetiaan hidup membiara merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Maksudnya adalah dengan menghayati spiritualitas Beata Maria Helena menjadi kekuatan dalam karya pelayanan untuk meningkatkan kesetiaan dalam hidup membiara sedangkan karya pelayanan untuk meningkatkan kesetiaan dalam hidup membiara ialah buah dari penghayatan spiritualitas Maria Helena sehingga sebagai religius x

11 mereka tidak hanya berkembang dalam segi intelektualitasnya saja tetapi juga berkembang dalam aspek rohani dan sosialnya. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat selesai pada waktunya berkat bantuan dari berbagai pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah mendampingi, membimbing dengan penuh kerelaan, kesabaran, dan kesetiaan serta memberikan dukungan dan perhatian lewat doa-doa sehingga memotivasi penulis untuk setia dan bertekun menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada: 1. Dr. Bernardus Agus Rukiyanto, S.J, selaku dosen pembimbing utama sekaligus selaku dosen pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran mendampingi dan membimbing penulis, memberikan sumbangan pemikiran yang memperdalam penulis serta kritikan yang membangun sehingga memotivasi penulis menuangkan ide atau gagasan dalam seluruh penulisan skripsi ini. 2. Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed, selaku dosen penguji kedua dan Kaprodi yang telah memberikan perhatian, dukungan dan semangat kepada penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi ini. 3. Bpk. P. Banyu Dewa HS, S.Ag.M.Si, selaku dosen ketiga yang telah mendukung, memberikan perhatian, membimbing, memotivasi dan semangat serta masukan pada penulisan skripsi ini. 4. Segenap Staf Dosen, Sekretariat dan seluruh karyawan Prodi IPPAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang xi

12 telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini. 5. Tim Pimpinan Kongregasi SSpS yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menjalani studi di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Para Suster SSpS Medior di Komunitas Roh Kudus dan Budi Rahayu yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pemikiran yang memperkaya penulisan skripsi ini. 7. Orang tua dan anggota keluarga yang telah mendukung penulis lewat cinta, doa, perhatian dan dukungan selama ini. 8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini dengan tulus telah memberikan bantuan hingga selesainya studi dan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Dengan demikian penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya bagi para Suster Medior SSpS di Provinsi Jawa. Yogyakarta, 10 Februari 2015 Penulis Antonia Rusiatin xii

13 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv MOTTO... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xiii DAFTAR SINGKATAN... xvii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Manfaat Penulisan E. Metode Penulisan F. Sistematika Penulisan BAB II. SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK DAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS A. Spiritualitas dan Kesetiaan Hidup Membiara para Suster SSpS Hakikat Spiritualitas Spiritualitas menurut Kitab Suci Spiritualitas Kristiani Spiritualitas dalam Dokumen Gereja B. Gambaran Kehidupan Beata Maria Helena Stollenwerk Latar Belakang Keluarga xiii

14 2. Panggilan menjadi Misionaris Penantian di Steyl Warisan Pendiri dan Kekhasan Spiritualitas Maria Helena Stollenwerk a. Ekaristi b. Membaca Kitab Suci Setiap Hari c. Penghormatan kepada Allah Tritunggal d. Penghormatan kepada Roh Kudus e. Penghormatan kepada Hati Kudus Spiritualitas Maria Helena Stollenwerk C. Gambaran Umum Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) Provinsi Maria Bunda Allah Sejarah Beridirinya Kongregasi Spiritualitas Kongregasi Kharisma Kongregasi Misi Kongregasi Keanggotaan Suster-suster Medior Kongregasi SSpS Provinsi Maria Bunda Allah D. Kesetiaan BAB III. PENGHAYATAN PARA SUSTER MEDIOR SSpS TERHADAP SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK UNTUK MENINGKATKAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA A. Gambaran Penghayatan Kesetiaan Para Suster Medior SSpS Macam-macam Kegiatan para Suster Medior SSpS a. Kegiatan Rohani b. Kegiatan Komunitas c. Kegiatan Sosial Penghayatan Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk.. 79 a. Mendengarkan Allah b. Doa kepada Allah xiv

15 c. Perjuangan dengan Allah B. Penelitian Penghayatan Spiritualitas Para Suster Medior Untuk meningkatkan Kesetiaan Hidup Membiara Desain Penelitian a. Latar Belakang Penelitian b. Tujuan Penelitian c. Jenis Penelitian d. Instrumen Pengumpulan Data e. Responden Penelitian f. Tempat dan Waktu Penelitian g. Variabel Penelitian h. Metode Pembahasan Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian Tentang Penghayatan Para Suster Medior SSpS Terhadap Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk Untuk Meningkatkan Kesetiaan Hidup Membiara a. Laporan Penelitian b. Pembahasan Penelitian Kesimpulan Penelitian BAB IV. KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS UNTUK MENINGKATKAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH JAWA TERHADAP PENGHAYATAN SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK A. Alasan Katekese Digunakan sebagai Usaha Meningkatkan Penghayatan Kesetiaan Para Suster Medior dalam Hidup Membiara B. Alasan Katekese Model Shared Christian Praxis Dipilih sebagai usaha Meningkatkan Penghayatan Kesetiaan Para Suster Medior SSpS dalam Hidup Membiara C. Program Katekese xv

16 1. Pemikiran Dasar Program Katekese Usulan Tema Katekese Rumusan Tema dan Tujuan Pelaksanaan Program Rekoleksi Matriks Program Rekoleksi Bagi Para Suster Medior SSpS Provinsi Maria Bunda Allah Jawa Contoh Persiapan Rekoleksi dengan pola Katekese Model Shared Christian Praxis BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian... (1) Lampiran 2 : Panduan Pertanyaan Wawancara... (2) Lampiran 3 : Transkrip Hasil Wawancara dari setiap Responden... (5) Lampiran 4 : Bacaan Kitab Suci... (29) Lampiran 5 : Lirik Lagu... (30) xvi

17 DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia ditambahkan dengan Kitab-kitab Deuterokanonika yang diselenggarakan oleh Lembaga Biblika Indonesia. Ef : Efesus Filp : Filipi Gal : Galatia Im : Imamat Kej : Kejadian Kol : Kolose Luk : Lukas Mat : Matius Mrk : Markus Rm : Roma Why : Wahyu Yoh : Yohanes 1 Yoh : 1 Yohanes B. SINGKATAN DOKUMEN GEREJA CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada Para Uskup, klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober KGK : Katekismus Gereja Katolik LG : Lumen Gentium, Dokumen Konsili Vatikan II mengenai Konstitusi Dogmatis tentang Gereja, 21 November 1964 C. SINGKATAN LAINNYA Art : Artikel xvii

18 Cm. S.Sp.S: Congregatio Missionalis Servarum Spiritus Sancti (Kongregasi Suster-Suster Misi Abdi Roh Kudus) Dll : Dan lain-lain Dsb : Dan sebagainya Hal : Halaman IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik JPIC : Justice, Peace and Integrity of Creation Konst : Konstitusi LBI : Lembaga Biblika Indonesia MB : Madah Bakti No : Nomor PAK : Pendidikan Agama Katolik Sbb : Sebagai berikut SCP : Shared Christian Praxis SSpS : Servarum Spiritus Sancti (Suster Misi Abdi Roh Kudus) SSpSAP : Servarum Spiritus Sancti de Adorasi Perpetua (Suster Misi Abdi Roh Kudus Penyembah Abadi) St : Santo SVD : Societas Verbi Divini (Serikat Sabda Allah) AJS : Arnold Janssen Spirituality (Spiritualitas Arnold Janssen) WIB : Waktu Indonesia Bagian Barat xviii

19 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jika ingin mengenal dan sungguh mengerti seseorang, maka perlu melihat pada sejarah orang tersebut, melihat faktor-faktor dan situasi-situasi apa yang telah membantu dalam perkembangannya dan membuatnya sebagaimana adanya sekarang, bagaimana dia memahami dan mengungkapkan dirinya. Begitu pula dengan suatu negara dan kebudayaannya, hendaknya kita mempelajari perkembangan sejarahnya dan melihat pertumbuhannya maupun naik turun pengaruh-pengaruh dominan dari jaman dan abad yang berbeda. Yesus Memanggil Keduabelas Rasul (Luk 6:12-16). Dalam bacaan ini dapat dilihat bahwa Yesus memanggil duabelas rasul untuk melayani umat dengan mewartakan kabar gembira kepada semua orang. Demikian juga halnya Tuhan menganugerahkan rahmat panggilan kepada setiap orang. Salah satu diantaranya adalah panggilan sebagai seorang religius. Setiap orang yang terpanggil sebagai seorang religius haruslah memiliki semangat pelayanan, karena untuk karya pelayananlah mereka dipanggil. Setiap religius haruslah menyadari bahwa mereka adalah anggota dan bagian dari Gereja. Maka tugas para religius juga turut serta untuk ambil bagian dan ikut serta dalam mengembangkan tugas pelayanan Gereja. Oleh karena itu setiap religius sangat diharapkan dan seharusnya untuk menghidupi spiritualitas suatu lembaga ataupun tarekat yang dipilihnya dalam mengembangkan karya pelayanan bagi Gereja. Para Suster SSpS sebagai muridmurid perempuan yang dipanggil dan dipilih secara khusus oleh Allah untuk

20 2 terlibat dalam misi perutusan Yesus di dunia, mengungkapkan iman mereka dengan terlibat dalam berbagai karya kerasulan/pelayanan. Para Suster Medior SSpS menanggapi panggilan Tuhan dengan berani dan rela untuk mewartakan kabar gembira dengan cara melayani dalam berbagai bidang karya kerasulan seperti kesehatan, pendidikan, sosial, pastoral, dan Justice Peace and Integrity of Creation (JPIC). Para Suster Medior SSpS melaksanakan karya-karya kerasulan sebagai bukti tanda kehadiran Allah yang mendamaikan, membebaskan dan mempersatukan. Inilah cara penghayatan terhadap Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk saat ini untuk semakin meningkatkan kesetiaan para Suster Medior Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (selanjutnya ditulis SSpS) dalam hidup membiara. Hal ini dipertegas dalam Konstitusi SSpS demikian: Kharisma dan Spiritualitas Tarekat SSpS: Panggilan missioner kita berakar dalam iman kepada Allah Tritunggal Mahakudus yang hidup dalam hati kita. Secara pribadi maupun sebagai persekutuan, hendaklah kita memuliakan Allah Tritunggal dengan melaksanakan tugas apa pun, agar Dia dikenal dicintai serta dimuliakan oleh segala bangsa (Prolog Konstitusi: alinea pertama). Kharisma dan spiritualitas saling berkaitan dan saling menentukan. Kharisma dan spiritualitas suatu Tarekat Religius dapat ditinjau dengan memandang kembali kepada pendirinya, yang telah meletakkan dasar dan menandainya dengan ciri-ciri khas. Kewajiban yang pertama dan terutama dari suatu Tarekat Religius adalah tetap setia terhadap warisan rohani Bapa pendiri. Kharisma dan spiritualitasnya adalah dasar permanen dari eksistensinya dan sebagai jaminan untuk memelihara, merawat daya gunanya, serta mengembangkan sesuai dengan situasi jaman. Kharisma khusus Tarekat Religius yang didirikan Santo Arnoldus Janssen adalah mandat missioner sebagai hadiah dan

21 3 tugas. Sedangkan, spiritualitas SSpS pada intinya terarah pada Misteri Allah Tritunggal dan secara istimewa kepada Pribadi Roh Kudus. Bagi St Arnoldus Janssen, Allah adalah di atas segala-galanya, satu dalam tiga pribadi, Ia adalah cinta kasih. Sebagai cinta kasih, Ia adalah Satu dan Tritunggal. Allah ini bukan Allah yang jauh, melainkan Allah yang dekat, yang senang berada dan berdiam diantara manusia. Cinta Allah Tritunggal datang kepada manusia dan tinggal dalam hati mereka melalui Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (bdk. Roma 5:5). Semua anggota Kongregasi hendaknya mencintai dan menghormati Roh Kudus secara istimewa. Para Suster Medior SSpS sungguh-sungguh menyadari akan Roh Kudus yang hadir dalam setiap peristiwa. Suster Medior SSpS secara perlahan-lahan mengambil peran sebagai perpanjangan tangan Maria Helena Stollenwerk. Karena sifat keibuannya, kesetiaannya, kerendahan hatinya, para Suster mampu menciptakan suasana kerohanian dan manusiawi bagi kaum pemudi yang bergabung dengan Kongregasi SSpS. Para Suster Medior SSpS berusaha agar di dalam komunitas semangat kasih persaudaraan dirasakan oleh setiap anggota komunitas. Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk ditandai oleh hati yang lapang, oleh kehangatan dan cinta, dan oleh pengalaman akan Allah dalam lubuk hati yang terdalam. Penghormatan terhadap Roh Kudus dan Penghormatan terhadap Hati Terkudus Yesus merupakan isi kehidupan rohani Beata Maria Helena Stollenwerk. Cinta Allah yang menyentuhnya dalam penghormatan Hati Terkudus adalah yang mencinta dan yang manusiawi, Allah yang menunjukkan kepada kita hati-nya dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang sangat

22 4 dekat dengan kita dalam diri Putera-Nya, yang dipahami dan dapat dilihat. Dia adalah Allah yang dapat kita lukai. Cinta Allah tidak lagi luar biasa tak terjangkau. Cinta itu menunjukkan corak kemanusiaannya dalam hati Yesus yang ditembus tombak. Hati-Nya ditembusi tombak pada salib, supaya cinta-nya yang mengalir meluap untuk semua orang. Cinta sejati selalu bisa hidup dengan serba penderitaan. Tak ada cinta sejati tanpa penderitaan. Dalam memandang hati Yesus yang tertombak, Beata Maria Helena dapat membiarkan perasaannya berbicara, perasaan cinta keibuannya, kerendahan hatinya dan kesetiaannya yang tanpa pamrih dan yang penuh pengorbanan. Dan di dalamnya dia pun dapat mengalami Allah yang ramah dan penuh kasih, yang dekat dan penuh kebaikan (Grün, : 39). Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk sangat dipengaruhi oleh ekaristi. Hal ini tampak pertama-tama dalam penghormatannya terhadap ekaristi dan penerimaan komuni setiap hari. Dengan menghayati spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk berarti juga bersatu dengan Allah dan dari pengalaman akan Allah di dalam batin secara pribadi setiap orang yang percaya dan memberi warna dan harapan pada-nya memperoleh semangat, cinta, kekuatan, persaudaraan dalam melayani Tuhan dan sesama (Grün, : 41). Cinta dan penghormatannya kepada Allah Tritunggal Mahakudus adalah unsur yang paling menonjol dalam spiritualitas Arnoldus Janssen sebagai pendiri Serikat Sabda Allah (SVD). Herman auf der Heide, seorang yang paling dekat dan terpercaya oleh Arnoldus Janssen, ketika menulis dalam album Pesta Perak: Arnoldus Janssen tidak ingin mendirikan kongregasi Suster-suster sampai jari

23 5 tangan Allah menjadi jelas. Dan jari tangan Bapa telah menunjukkan diri kepada Arnoldus Janssen pada waktu beliau menyerahkan dirinya secara total dan tak bersyarat kepada Allah pada tanggal 3 Oktober Penyerahan kepada Roh Kudus ini menandai masuknya Arnoldus Janssen dalam tahap ketiga dan terakhir dari perkembangan hidup rohaninya. Hal ini menjadi akar dari spiritualitas SSpS sebagai Kongregasi misi. Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk merupakan dasar bagi pengungkapan iman. Iman tidak hanya diungkapkan lewat doa-doa dan tindakan serta perbuatan setiap hari, tetapi yang diutamakan adalah hubungan dengan Allah dan pengalaman akan Allah di dalam batin sendiri (Rehbein, 2000: 13). Para Suster Medior SSpS merupakan pilar Kongregasi. Semangat pelayanan, kesetiaan Beata Maria Helena menjadi semangat hidup para Suster Medior SSpS dalam setiap karya dan pelayanan mereka di mana dan ke manapun mereka diutus. Para Suster Medior SSpS berusaha untuk tetap setia dalam menghidupi spiritualitas dan semangat Beata Maria Helena, sehingga orang-orang yang mereka layani dapat merasakan kebaikan dan kasih Tuhan dalam hidup mereka. Orang-orang terpinggirkan dan tak berdaya yang mereka layani sungguhsungguh merasakan kehadiran Tuhan. Kesaksian hidup mereka yang penuh dengan kegembiraan, keramahan, kelemahlembutan, kerendahan hati, kesetiaan dan pelayanan yang tulus. Para Suster ini sungguh menyadari bahwa mereka adalah utusan Tuhan sendiri, maka mereka selalu berusaha untuk menyadari bahwa pelayanan yang mereka lakukan hanyalah untuk Tuhan dan mereka juga

24 6 sangat mengandalkan Tuhan dan tergantung akan penyertaan serta bimbingan Tuhan dalam hidup mereka. Pada zaman sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang canggih, mengakibatkan tantangan baru bagi manusia yakni dengan menawarkan pilihanpilihan yang cukup menarik. Akhirnya manusiapun terlena untuk memilih hidup serba instan, nyaman, dan praktis. Menghadapi tantangan zaman sekarang ini sangatlah sulit, akan tetapi panggilan sebagai religius haruslah tetap setia pada semangat para pendahulu khususnya pada semangat kesetiaan dan spiritualitas Maria Helena Stollenwerk. Menanggapi panggilan Tuhan berarti berani dan rela untuk mengabdi Tuhan sendiri dan menghadirkan-nya dalam karya kerasulan. Maka para Suster Medior SSpS yang menjalankan karya kerasulan ini haruslah menyadari bahwa pelayanan yang mereka lakukan ialah untuk Tuhan sendiri, sehingga para Suster Medior ini selalu mengkhususkan Tuhan dalam hidupnya. Sebagai seorang religius, meskipun dalam kesibukan apapun harus berani mengambil waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan. Berkomunikasi dengan Tuhan berarti mengisi hidup rohani dan menimba kembali kekuatan dari Tuhan. Dengan demikian setiap tindakan, tutur kata dan perbuatan mereka menjadi cerminan dan pancaran kasih Tuhan sendiri. Penelitian ini bertujuan membantu ke arah pentingnya penghayatan terhadap spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk untuk semakin meningkatkan kesetiaan para Suster Medior SSpS dalam hidup membiara. Keprihatinan tampak dan ditemui dalam komunitas-komunitas karya atau studi yang juga ada para Suster Medior. Para Suster Medior lebih kerasan

25 7 duduk berjam-jam di depan komputer atau laptop atau sibuk menangani masalahmasalah yang ada pada setiap karya atau untuk mengerjakan tugas-tugas lainnya daripada duduk di depan tabernakel. Bahkan ada yang di depan komputer tetapi bukan untuk mengerjakan tugas yang dipercayakan padanya, melainkan internetan, fb-an, twiter dan itu dapat membuatnya asyik sendiri dan melupakan lainnya, sehingga tidak mengherankan bila ada yang sering terlambat dalam mengikuti doa di komunitas. Alasan ada tamu, pekerjaan belum selesai sering dijadikan alasan ketidakhadirannya dalam kebersamaan di komunitas. Padahal SSpS sebagai kongregasi misi memiliki kekhasan pada hidup bersama dalam komunitas. Selain itu, kesetiaan dalam hidup rohani dalam komunitas kurang begitu dimaknai oleh para Suster Medior sehingga setiap hari dalam mengikuti kegiatan di komunitas, para Suster Medior cenderung mengikutinya bukan karena kesadaran pribadi namun hanya sebagai rutinitas dan demi aturan harian yang berlaku serta tuntutan hidup bersama dalam sebuah komunitas. Dan kalaupun sempat untuk mengikuti kegiatan para Suster menjadi kurang konsentrasi dan inginnya cepat selesai supaya pergi dan melanjutkan tugasnya yang belum sempat terselesaikan. Dalam banyak hal secara perlahan para Suster mulai meninggalkan kebutuhan rohaninya. Kesetiaan dalam, doa, refleksi, makan bersama, rekreasi bersama dan sharing Kitab Suci menjadi kurang begitu diminati. Sebaliknya acara televisi seperti sinetron dan Kian Santan, Jodha, Mahabarata, Navya, yang terkenal dengan para pemainnya yang selalu menarik minat para Suster untuk terus mengikuti acara tersebut sampai selesai. Keprihatinan ini mengundang pertanyaan Kapan ada waktu untuk mengisi diri dengan hal-hal rohani?

26 8 Para Suster sebagai pribadi yang dipercayai kongregasi untuk melaksanakan perutusan perlu mengintegrasikan antara hidup karya dan hidup rohaninya. Hidup rohani juga sangat penting bagi seorang religius terutama dalam zaman sekarang yang semakin banyak tantangan oleh berbagai persoalan hidup manusia. Apa artinya menjadi seorang religius yang hanya memiliki kekayaan pengetahuan/intelektual sementara itu miskin dalam hidup rohaninya, sehingga sebagai religius perlu mengintegrasikan antara hidup karya dengan hidup rohani. Hidup rohani itu sendiri dapat membentuk seseorang menjadi pribadi yang kuat, tangguh dan dewasa dalam iman, sehingga alangkah baiknya bila para Suster Medior menyadari identitas diri dan panggilannya sebagai seorang religius yang dipecaya oleh kongregasi, dengan demikian mereka mampu membuat prioritas dalam hidup dan panggilannya. Hidup rohani dapat ditingkatkan melalui Ekaristi dan berbagai kegiatan rohani lainnya seperti: meditasi, kontemplasi, refleksi, rekoleksi, retret, doa harian bersama, bacaan tata biara dan bacaanbacaan rohani lainnya. Seperti yang diteladankan oleh bapa Pendiri yaitu St Arnoldus Janssen dan Co-pendiri yakni Beata Maria Helena Stollenwerk dan Beata Yosepha Hendrina Stenmans, mereka adalah pribadi-pribadi yang setia, pendoa dan rendah hati. Arnoldus Janssen, dalam usaha mendirikan ketiga Kongregasi (SVD, SSpS dan SSpS-AP), menjadikan Yesus yang hadir dalam Ekaristi sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi setiap tantangan yang ia hadapi. Siang malam, ia berdoa tiada henti-hentinya di depan Sakramen Mahakudus karena ia mempercayai Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus akan membantunya

27 9 dalam usaha pendirian ketiga Kongregasi tersebut. Begitu juga Co-pendiri: Beata Maria Helena dan Beata Hendrina, mereka menghormati dan berbakti kepada Ekaristi secara istimewa. Setiap hari, bila waktu mengizinkan mereka dapat berlutut lama di dalam kapela, penuh kesalehan. Penghormatan yang sama mereka nyatakan terhadap perayaan Misa Kudus setiap hari (Stegmaier, 2000:31-32). Teladan hidup yang dicerminkan oleh Bapa Pendiri St Arnoldus Janssen dan kedua rekan pendiri yaitu Beata Maria Helena Stollenwerk dan Beata Yosepha Stenmans seharusnya menjadi teladan bagi para Suster Medior dalam menjalani panggilannya sebagai seorang religius medior di zaman yang serba canggih dan modern ini. Tidak dapat dipungkiri sampai saat ini memang ada para Suster Medior yang sungguh menghayati spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk dan menjadikan spiritualitas sebagai kekuatan dalam menjalani panggilannya sebagai seorang religius, tetapi juga ada yang merasa biasa-biasa saja terhadap penghayatan spiritualitas, sehingga ia menghayati spiritualitas karena rutinitas saja. Dari keprihatinan di atas penulis menemukan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan guna meningkatkan pemahaman para Suster Medior tentang spiritualitas Maria Helena Stollenwerk dan penghayatannya demi perkembangan hidup rohani dengan melaksanakan program katekese model Shared Christian Praxis. Isi rekoleksi bertolak dari realitas hidup para Suster yang direfleksikan dalam terang Sabda Allah dengan memakai dinamika yang disebut dinamika bunga teratai. Menurut penulis program rekoleksi ini sangat efektif untuk

28 10 meningkatkan pemahaman para Suster Medior tentang penghayatan spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk dalam meningkatkan kesetiaan hidup membiara. Dengan melihat kenyataan di atas, maka penulis memilih judul skripsi: PENGHAYATAN SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK UNTUK MENINGKATKAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS PROVINSI MARIA BUNDA ALLAH JAWA. Melihat dan menemui situasi di atas, penulis terdorong dan berharap melalui pemaparan skripsi ini para Suster Medior semakin memahami dan menghayati Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk demi meningkatkan kesetiaan hidup membiara. B. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang muncul dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan Spiritualitas Beata Maria Helena Stolenwerk dan kesetiaan dalam hidup membiara? 2. Bagaimana penghayatan Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk dalam membantu para Suster Medior SSpS Provinsi Maria Bunda Allah untuk meningkatkan kesetiaan hidup membiara? 3. Usaha-usaha apa yang dilakukan para Suster Medior SSpS dalam penghayatan Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk untuk dapat meningkatkan kesetiaan hidup membiara

29 11 C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah: 1. Menguraikan pengertian Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk dan kesetiaan para Suster Medior SSpS dalam hidup membiara? 2. Mengetahui bagaimana penghayatan Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk terhadap kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS. 3. Memberikan sumbangan pemahaman Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk yang dapat semakin meningkatkan kesetiaan dalam hidup membiara. D. Manfaat Penulisan Hasil penulisan ini diharapkan dapat memiliki manfaat bagi: 1. Bagi Kongregasi Suster Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) a. Memberi sumbangan bagi Kongregasi SSpS dalam membantu para Suster Medior SSpS untuk memahami arti dan makna dari spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk. b. Membantu Kongregasi dalam memberi perhatian kepada para Suster Medior SSpS dalam hal meningkatkan kesetiaannya. 2. Bagi penulis a. Memperkaya pengetahuan dan wawasan penulis tentang Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk.

30 12 b. Menambah pemahaman penulis tentang Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk. E. Metode Penulisan Dalam penulisan ini penulis akan menggunakan metode deskriptif analisis dan kualitatif. Artinya penulis memaparkan gambaran umum makna spiritualitas. Penulis juga memaparkan gambaran para Suster Medior SSpS dalam menghayati spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk demi perkembangan kesetiaan dalam hidup membiara. Penulisan disertai penelitian kualitatif melalui wawancara dengan para Suster Medior Kongregasi SSpS Provinsi Maria Bunda Allah Jawa dengan panduan pertanyaan penuntun guna memperoleh gambaran nyata tentang Bagaimana penghayatan terhadap spiritualitas Beata Maria Helena Stolenwerk dapat semakin meningkatkan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS Provinsi Maria Bunda Allah Jawa. F. Sistematika Penulisan Supaya memperoleh gambaran yang jelas mengenai penulisan ini, penulis akan menyampaikan pokok-pokok gagasan dalam penulisan ini: BAB I berisi pendahuluan, yang meliputi latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II menguraikan kajian pustaka mengenai spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk dan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS.

31 13 Dalam bab ini, akan dipaparkan tentang spiritualitas dan kesetiaan hidup membiara yang terdiri dari: hakikat spiritualitas, spiritualitas menurut Kitab Suci, spiritualitas Kristiani, spiritualitas dalam dokumen Gereja. Bagian kedua mengenai gambaran kehidupan Beata Maria Helena Stollenwerk yang meliputi: latar belakang keluarga, panggilan menjadi misionaris, penantian di Steyl, warisan pendiri dan kekhasan spiritualitas Maria Helena Stollenwerk, spiritualitas Maria Helena Stollenwerk. Bagian ketiga mengenai gambaran umum Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) Provinsi Maria Bunda Allah. Dalam bagian ini penulis mengemukakan sejarah berdirinya Kongregasi, spiritualitas Kongregasi, kharisma Kongregasi, misi Kongregasi, keanggotaan Suster-suster Medior Kongregasi SSpS Provinsi Maria Bunda Allah. Bagian keempat mengenai kesetiaan. BAB III berisi penghayatan para Suster Medior SSpS terhadap Spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk untuk meningkatkan kesetiaan hidup membiara. Dalam hal ini, penulis menguraikan gambaran penghayatan kesetiaan para Suster Medior SSpS Yang terdiri dari: macam-macam kegiatan para Suster Medior SSpS, dan Bagian kedua mengenai penelitian penghayatan spiritualitas para Suster Medior untuk meningkatkan kesetiaan hidup membiara yang meliputi: desain penelitian, laporan dan pembahasan hasil penelitian tentang penghayatan para Suster Medior SSpS terhadap spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk untuk meningkatkan kesetiaan hidup membiara, kesimpulan penelitian. BAB IV berisi tanggapan terhadap hasil penelitian berupa sumbangan pemikiran yang berbentuk katekese model Shared Christian Praxis (SCP)

32 14 sebagai usaha untuk meningkatkan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS Provinsi Maria Bunda Allah terhadap penghayatan spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk yang mencakup: alasan katekese digunakan sebagai usaha meningkatkan penghayatan kesetiaan para Suster Medior dalam hidup membiara, alasan katekese Model Shared Christian Praxis (SCP) dipilih sebagai usaha meningkatkan penghayatan kesetiaan para Suster Medior SSpS dalam hidup membiara, program katekese. BAB V: Sebagai bab terakhir dari penulisan ini, adalah bab penutup. Bagian ini berisikan kesimpulan mengenai isi penulisan dan usul-saran.

33 15 BAB II SPIRITUALITAS BEATA MARIA HELENA STOLLENWERK DAN KESETIAAN HIDUP MEMBIARA PARA SUSTER MEDIOR SSpS Dalam spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk dan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS ini akan diuraikan dalam empat bagian. Bagian pertama menguraikan tentang spiritualitas Beata Maria Helena Stollenwerk dan dan kesetiaan hidup membiara para Suster Medior SSpS yang meliputi hakikat spiritualitas, spiritualitas menurut Kitab Suci, spiritualitas Kristiani, spiritualitas dalam dokumen Gereja. Bagian kedua diuraikan tentang gambaran kehidupan Beata Maria Helena Stollenwerk yang meliputi: latar belakang keluarga, panggilan menjadi misionaris, penantian di Steyl, warisan pendiri dan kekhasan spiritualitas Maria Helena Stollenwerk, spiritualitas Maria Helena Stollenwerk. Bagian ketiga menjelaskan tentang gambaran umum Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) Provinsi Maria Bunda Allah yang meliputi: sejarah berdirinya Kongregasi, spiritualitas Kongregasi, kharisma Kongregasi, misi Kongregasi, keanggotaan Suster-suster Medior SSpS Provinsi Maria Bunda Allah. Bagian keempat menguraikan tentang kesetiaan. A. Spiritualitas dan Kesetiaan Hidup Membiara para Suster SSpS 1. Hakikat Spiritualitas Dewasa ini spiritualitas merupakan sebuah istilah yang sangat popular khususnya di kalangan orang Kristen bahkan kita sudah biasa mendengar kata

34 16 Spiritualitas. Kata Spiritualitas mempunyai pengertian yang cukup banyak dan sekaligus mengandung arti yang sangat kaya meskipun berbeda. Berikut ini akan dibahas pengertian dari masing-masing istilah tersebut. Spiritualitas berasal dari kata Latin spiritus yang berarti roh, jiwa, semangat. Dalam arti sebenarnya, spiritualitas berarti hidup yang berdasarkan pada pengaruh atau bimbingan Roh Allah. Dengan menghayati spiritualitas, orang beragama menjadi orang spiritual, yaitu orang yang menghayati Roh Allah dalam hidup nyata sehari-hari sesuai dengan panggilan dan peran hidupnya (Hardjana, 2005: 64-65). Kata spiritualitas ada hubungannya dengan kekuatan atau Roh yang memberi daya tahan kepada seseorang atau kelompok untuk mempertahankan, mengembangkan dan mewujudkan kehidupan (Banawiratma, 1990: 57). Spiritualitas ini dapat dimiliki oleh semua orang yang sedang berjuang untuk mencapai tujuan dan juga cita-cita dalam perjalanan hidup sehari-hari. Bisa juga menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi berbagai kesulitan, penderitaan, dan kegagalan untuk mewujudkan cita-cita, tujuan dan perjuangan hidupnya. Spiritualitas juga merupakan kesadaran dan sikap hidup manusia untuk tahan uji dan tetap bertahan dalam mewujudkan tujuan dan dalam pengharapan. Maka spiritualitas bisa menjadi suatu kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan sekaligus menerima kenyataan hidup dengan demikian tetap berusaha untuk menjalani dan memaknai peristiwa hidup. Spiritualitas adalah istilah agak baru yang menandakan kerohanian atau hidup rohani. Hal ini lebih menekankan kebersamaan, bila dibandingkan

35 17 dengan kata yang lebih tua yaitu kesalehan, yang menandakan hubungan seseorang dengan Tuhan. Spiritualitas mencakup dua segi, yaitu: askese atau usaha melatih diri secara teratur supaya terbuka dan teratur terhadap sapaan Allah. Segi lain adalah mistik sebagai aneka bentuk dan tahap pertemuan pribadi dengan Allah. Askese menandakan jalan dan mistik tujuan hidup keagamaan manusia. Dasar hidup rohani dan semua bentuk spiritualitas sejati adalah Roh (= Spiritus), yaitu Roh Kristus seperti tampak dalam Injil (Heuken, 2002: 11). Kalimat di atas menegaskan bahwa orang yang sangat peka akan kehadiran Roh Tuhan dalam dirinya selalu juga menyadari kehadiran Tuhan dalam peristiwa hidupnya. Orang yang memiliki spiritualitas dan sungguh menyadari Roh Tuhan hadir dalam dirinya, maka ia akan selalu berusaha untuk menjalani hidup ini seperti Tuhan menghendakinya. Sebagai orang Katolik, kita percaya bahwa spiritualitas yang dinyatakan oleh Kristus adalah spiritualitas yang otentik, meskipun Gereja Katolik tidak menolak apa yang benar dan kudus yang dinyatakan oleh agama-agama lain. Dikatakan otentik karena spiritualitas ini berasal dari Tuhan sendiri, yang kini berada di dalam Gereja Katolik yang dipimpin oleh penerus Rasul Petrus dan para uskup pembantunya, meskipun ada banyak unsur pengudusan dan kebenaran ditemukan di luar struktur Gereja Katolik. Berakar dari Firman Tuhan dan ajaran Gereja inilah, kita mengetahui bahwa panggilan hidup kita sebagai manusia adalah agar kita hidup kudus dan mengasihi, karena Allah itu Kudus dan Kasih (Im 19:2, 1Yoh 4:16). Di sini kekudusan berkaitan erat dengan memegang dan melakukan perintah Tuhan, yang adalah perintah untuk mengasihi Tuhan dan

36 18 sesama (Mat 22:37-39; Mrk 12:30-31). Hanya dengan cara ini, maka kita dapat bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Allah, dan dikuduskan oleh Allah. Panggilan hidup kudus adalah panggilan bagi semua orang Kristiani, bahkan panggilan untuk semua orang, karena kita semua diciptakan oleh Tuhan yang satu dan sama. Jadi kekudusan bukan monopoli kelompok para pastor, suster dan religius lainnya tetapi harus menjadi tujuan bagi kita semua. Spiritualitas religius adalah cara hidup manusia yang menghayati hubungan pribadi dengan Allah atau dengan Yang Mutlak (Darminta, 1972: 51). Henri Nouwen, mengatakan bahwa spiritualitas adalah proses pergi dan pulang. Pergi untuk berjumpa dengan Allah dan pulang ke dunia untuk berjumpa dengan manusia (diri sendiri atau orang lain) dengan segala pergumulannya. Sumbernya memang dalam perjumpaan manusia dihadapan Allah namun perwujudannya justru di dalam seluruh bidang kehidupan manusia. Spiritualitas seperti ini dapat dilihat dalam pribadi Yesus dan seharusnya nampak dalam pribadi setiap pengikut-nya. Karena Spiritualitas bersumber dalam perjumpaan dengan atau dihadapan Allah, maka spiritualitas itu tampak dalam bentuk atau tindakan yang nyata, yaitu: doa, persekutuan, dan keheningan. Namun dengan tindakan: doa, persekutuan, keheningan, spiritualitas tidak mendorong manusia untuk meninggalkan atau melarikan diri dari kenyataan dunia ini melainkan justru berani hidup dengan penuh makna di tengah-tengah dunia ini. Oleh karena itu, spiritualitas digambarkan sebagai suatu gerakan pergi-pulang. Yang dimaksudkan dengan pergi adalah pergi dari tengah-tengah kehidupan yang ramai, menarik diri, mencari keheningan dan hadirat Tuhan. Sedangkan yang dimaksud dengan pulang

37 19 adalah kembali ke tengah-tengah kehidupan yang ramai untuk melaksanakan tugas panggilan kita: ikut menderita bersama-nya di dunia ini. Yesus sendiri telah memberikan contoh kepada kita. Sebagai Anak Allah, Ia hidup di dunia untuk melaksanakan kehendak Allah. Ia menjelajahi seluruh Palestina mencari dan menderita bersama mereka yang hilang, yang sakit, yang tersisihkan, yang berada dalam kegelapan. Berbagai permasalahan yang rumit Ia hadapi. Ia menghadapi orang-orang Farisi dan para pemimpin Israel yang memusuhi-nya. Ia melayani, mengajar, dan berbuat baik untuk memberitakan Kabar Gembira tentang kasih Allah kepada dunia ini. Beberapa kali di dalam Injil kita membaca bagaimana Ia pada waktu-waktu tertentu mencari keheningan untuk berdoa kepada Bapa-Nya. Kemudian Ia kembali lagi melayani manusia ditengah-tengah keramaian dunia. Demikian seterusnya sampai Ia mengalami puncak spiritualitas- Nya ketika Ia menderita bersama manusia dan memberikan dirinya menjadi tebusan bagi banyak orang. Dalam pengalaman spiritualitas pergi-pulang itu Yesus melakukan pelayanan-nya dengan kata lain, hanya dengan spiritualitas pergi-pulang Yesus tetap mencitai dunia, menderita bersama dunia yang menderita dan dengan begitu melayani dunia (Soetopo, 2012: 9). C.S. Song, seorang teolog Asia dari Taiwan, memahami, Spiritualitas sebagai totalitas keberadaan manusia yang menyatakan diri di dalam cara-cara hidup, model-model berpikir, pola tindakan dan tingkah laku serta sikap-sikap manusia di hadapan Sang Misteri yaitu Allah sendiri yang hadir di dunia kita dan mengarahkan kita kepada Yang Tertinggi melebihi segala yang tinggi. Yang Terdalam di bawah segala yang terdalam dan kepada Sang Terang yang melebihi

38 20 segala terang. Carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33). Mencari Kerajaan Allah berarti hidup secara total dalam perjumpaan dengan Allah yang menjadi Raja, Yang Tertinggi, Yang Terdalam, Sang Terang itu sendiri. Dengan demikian, kita tidak dimangsa oleh sikap untuk menjadikan hal-hal yang sebenarnya hanya tambahan menjadi yang utama dalam kehidupan kita (Soetopo, 2012: 9). Pengertian Spiritualitas sangatlah banyak, dan tidak dapat diartikan dengan satu paham atau satu pendapat. Setiap tokoh atau setiap orang pasti mengartikannya dengan kalimat yang berbeda juga. Hal ini tidaklah menjadi masalah. Andar Ismail menjelaskan bahwa spiritualitas adalah getaran hati atau cita rasa yang halus tentang yang Ilahi yang ada dalam hati sanubari setiap orang. Dari pengertian spiritualitas yang beraneka ragam maka penulis dapat menyimpulkan spiritualitas adalah dorongan dan kekuatan dari dalam hati yang dimiliki dan menggerakkan seseorang untuk bertindak sekaligus sebagai kekuatan dan semangat yang selalu mewarnai hidup manusia untuk mengalami kegembiraan rohani. Spiritualitas yang dimiliki setiap orang hendaknya terwujud dengan tindakan nyata dalam sikap hidup dan pelayanan. Kalau mau dikenakan pada agama Katolik saja, maka spiritualitas berarti bentuk atau cara dan gaya hidup Katolik secara istimewa dan khusus. Hidup Kristiani adalah praktek kesucian dan kesempurnaan Kristen, yaitu hidup menurut ajaran injili. Secara khusus yaitu pelaksanaan usaha mencapai kesempurnaan, atau jalan yang ditempuh untuk menyempurnakan kehidupan Kristiani. Di bawah ini akan

39 21 dijelaskan tentang pemahaman spiritualitas menurut Kitab Suci, spiritualitas Kristiani, spiritualitas missioner dalam dokumen Gereja. 2. Spiritualitas menurut Kitab Suci Spirit dan roh tetap berhubungan dengan semangat jiwa yang dipengaruhi oleh Roh Allah. Bagi orang Kristiani, kata Spiritus/Roh dapat ditemukan dalam Kitab Suci, misalnya dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, Roh sering muncul sebagai RUAKH, yang berarti semua yang mendorong; daya aktif, daya hidup, kekuatan yang memberdayakan manusia (Kej 2:7). Jadi, kata spiritualitas adalah Roh Allah yang mampu memotivasi, menyemangati, memberikan kekuatan, membimbing dan menjiwai serta meneguhkan seseorang dalam menghadapi tantangan dalam hidup sehingga tetap teguh dalam iman dalam melaksanakan setiap karya dan perutusan dengan bertanggungjawab. Yohanes melihat kematian Yesus sebagai momen pemberian Roh Kudus. Dari Hati yang tertombak mengalirlah air dan darah. Dalam konteks Yohanes keduanya melambangkan Roh Kudus. Di dalam Injil Yohanes segalanya diarahkan kepada saat itu, di mana Hati Yesus ditombak dan di mana Roh-Nya diberikan kepada seluruh dunia. Dari Hati Yesus mengalirlah cinta-nya yang mampu mengubah hidup yang telah tawar menjadi anggur yang lezat. Tempayan ketujuhpun dibuka, dan kita dihidangkan anggur ilahi (Yoh 2:1-11). Di salib Yesus memberikan kita air kehidupan yang memuaskan kerinduan terdalam (Yoh 4:1-42). Dalam Hati yang terbuka terpenuhilah janji, Dari Hati-Nya akan mengalir air kehidupan. Yang

40 22 dimaksudkan-nya adalah Roh Kudus yang akan diterima semua yang percaya kepada-nya; sebab Roh Kudus belum dicurahkan, selama Yesus belum dimuliakan. (Yoh 7:38-39). Selama masa hidup-nya Yesus hanya memberikan Roh Allah kepada manusia yang dijumpai-nya. Dalam kematian-nya Roh Allah dicurahkan atas semua ciptaan. Kita semua mendapat bagian dalam Roh Kudus. Di dalam Roh Kudus inilah cinta Allah dicurahkan ke dalam hati kita (Grün, 1995: 43). Setiap perutusan pasti membutuhkan spiritualitas. Spiritualitas yang dimiliki seseorang akan mencerminkan pelayanan yang melahirkan perdamaian, kerukunan, dan sukacita sehingga mereka yang dilayani akan merasakan kehadiran Tuhan. Maka orang yang sungguh-sungguh memiliki dan menghidupi spiritualitas, akan selalu menjalin komunikasi yang intim bersama dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan. Hal ini jugalah yang akan dibagikan kepada sesama, terutama mereka yang hidup dalam penderitaan, kebimbangan, dan kesusahan dalam menyelusuri hidup yang diwarnai bermacam-macam tantangan. 3. Spiritualitas Kristiani Hidup merupakan anugerah terindah dari Tuhan kepada kita sebagai sarana untuk percaya dan mengasihi-nya. Namun hidup seseorang diwarnai oleh bermacam-macam pengalaman. Ada pengalaman yang mendalam, ada pengalaman yang sementara sifatnya. Pengalaman yang mendalam biasanya menyentuh hati seseorang bagaikan misteri yang semakin dipahami semakin membawa orang masuk lebih ke dalam lubuk yang tidak ada dasarnya.

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Paskah, 5 April 2015 Kisah sesudah kebangkitan dalam

Lebih terperinci

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND

Revitalisasi. Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND MERESAPI SABDA TERLIBAT DI DALAM DUNIA Revitalisasi Konferensi Umum, Oktober 2014, Canoas, Brazil Suster Mary Kristin Battles, SND Revitalisasi bagi Kongregasi Aktif Merasul berarti menggambarkan kembali

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya. Sesungguhnya tujuan pembaruan karismatik bukan lain daripada tujuan hidup Kristiani pada umumnya, yaitu

Lebih terperinci

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

Sukacita atas belas kasih Allah

Sukacita atas belas kasih Allah Sukacita atas belas kasih Allah Kehadiran gereja hendaknya menampakkan belas kasih Allah baik melalui paroki, komunitas, kelompok asosiasi dan gerakan lainnya; atau dengan kata lain kehadiran orang Kristen

Lebih terperinci

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Roh Kudus Penolong dan Penghibur GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Nama Kursus   : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan                 Karunia-karunia

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Para Suster yang terkasih, Generalat/Rumah Induk Roma Natal, 2013 Natal adalah saat penuh misteri dan

Lebih terperinci

Suster-suster Notre Dame

Suster-suster Notre Dame Suster-suster Notre Dame Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara Generalat/ Rumah Induk Roma Natal, 2014 Para Suster yang terkasih, Sabda telah menjadi manusia dan berdiam

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 1. Lagu Pembukaan: HAI, ANGKATLAH KEPALAMU (PS 445 / MB 326) http://www.lagumisa.web.id/lagu.php?&f=ps-445 Pengantar Seruan Tobat Saudara-saudari, marilah mengakui

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

Th A-B-C : Hari Raya Penampakan Tuhan

Th A-B-C : Hari Raya Penampakan Tuhan 1 Th A-B-C : Hari Raya Penampakan Tuhan Antifon Pembuka Mal. 3:1; 1Taw. 19:12 Lihatlah! Tuhan, Sang Penguasa telah datang; dalam tangan-nya kerajaan, kekuasaan, dan pemerintahan. Pengantar Teladan para

Lebih terperinci

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu. TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus

Lebih terperinci

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia

HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia HIDUP DALAM KEKUDUSAN 1 Petrus 1:14-19 Herman Yeremia Tujuan: Jemaat memahami bahwa Allah menghendaki umat-nya hidup dalam kekudusan Jemaat bertekad untuk hidup dalam kekudusan Jemaat menerapkan kehidupan

Lebih terperinci

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri 1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI Yoh 14: Divisi Kombas - Kepemudaan BPN PKKI Yoh 14:23-29 FIRMANKU = SALING MENGASIHI MINGGU PASKAH VI 01 MEI 2016 (23) Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya

Lebih terperinci

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Menghidupi Kasih Ibadah ini dikemas dalam bentuk ibadah keluarga. Oleh karena itu mohon diusahakan agar masing-masing

Lebih terperinci

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN

KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN KELUARGA SEKOLAH KEHIDUPAN Keluarga dan komunitas berperan sangat penting membangun kehidupan dunia dan alam raya ini. Dimana seseorang belajar banyak hal yang mempengaruhi kehidupan. Nilai iman dan kemanusiaan,

Lebih terperinci

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan subyek yang ikut berperan 14 1 7. PERTANYAAN UNTUK DISKUSI Menurut Anda pribadi, manakah rencana Allah bagi keluarga Anda? Dengan kata lain, apa yang menjadi harapan Allah dari keluarga Anda? Menurut Anda

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF

Lebih terperinci

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN

BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN Bagian Satu 11 Kompendium Katekismus Gereja Katolik *************************************************************** BAGIAN SATU PENGAKUAN IMAN 12 Kompendium 14 Kompendium Lukisan ini menggambarkan tindakan

Lebih terperinci

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa

Lebih terperinci

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN Disampaikan sebagai pengganti khotbah dalam Perayaan Ekaristi Minggu Biasa VI tanggal 10-11

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

Sukacita kita dalam doa

Sukacita kita dalam doa Sukacita kita dalam doa Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (John 16:24) Sukacita dalam melayani Allah dan sesama merupakan suatu perwujudan nyata: sesuatu yang spontan, bahkan

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah:

C. Hubungan pimpinan dan anggota Dalam pendampingan dan kepemimpinan, relasi yang diharapkan adalah: 1 PERAN PIMPINAN DALAM HIDUP MEMBIARA Musyawarah PRR, Lebao, Flores Timur, 18 Desember 2015 Paul Suparno, SJ Abstrak Peran pimpinan bagi perkembangan kongregasi sangat penting. Maju tidaknya kongregasi

Lebih terperinci

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Baptisan Mencuci Bersih Dosa GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

Apa yang Seharusnya Kita Doakan?

Apa yang Seharusnya Kita Doakan? Apa yang Seharusnya Kita Doakan? Oleh John Piper Desiring God. Website: www.desiringgod.org Apa yang harus kita doakan? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita bisa merenungkan semua pokok yang didoakan oleh

Lebih terperinci

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI

PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI Sr. María del Rocío, Konperensi 2009-2014 PANDUAN HIDUP ROHANI DARI IBU CLARA FEY: MELALUI JALAN AKSI - KONTEMPLASI Kebaktian Ibu Clara dapat dikatakan: selalu hidup di hadirat Allah. Jalan persatuan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat, memacu orang untuk semakin meningkatkan intensitas aktifitas dan kegiatannya. Tingginya intensitas

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 12 Februari 2017 Antifon Pembuka Pengantar Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Adven I

Th A Hari Minggu Adven I 1 Th A Hari Minggu Adven Antifon Pembuka Mzm. 25 : 1-3 Pengantar Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-mu aku percaya. Jangan kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beriang-ria

Lebih terperinci

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 10 : 34a. 37-43 Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati. Bacaan diambil dari Kisah Para

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di

Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di BAB 2 Jemaat yang bagaimanakah yang ALLAH inginkan? Mengapa Jemaat adalah pusat perhatian ALLAH? Siapakah Kepala Gereja? Bagaimana strata anggota jemaat di hadapan ALLAH? Alkitab menggunakan berbagai ungkapan

Lebih terperinci

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN (mempelai wanita) & (mempelai pria) Hari...,, Tanggal... Pukul ------- WIB Di... Paroko..., Kota... Dipimpin oleh ------------------------ PERSIAPAN Iringan mempelai bersiap

Lebih terperinci

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis BAHAN RENUNGAN (untuk kalangan sendiri) Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis semakin beriman, semakin bersaudara dan berbela rasa Kata Pengantar Saudara saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,

Lebih terperinci

Pembaptisan Air. Pengenalan

Pembaptisan Air. Pengenalan Pembaptisan Air Pengenalan Penting sekali bagi kita membaca Alkitab dan mempelajari apa yang Tuhan katakan kepada umatnya. Saya percaya kita perlu meneliti Kitab Suci secara menyeluruh untuk mengetahui

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENULISAN SOAL US TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 120 Menit Kurikulum acuan : KTSP Penyusun : Lukas Sungkowo, SPd Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan 21-23 Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu? Orang-orang yang percaya kepada Kristus terpecah-belah menjadi ratusan gereja. Merek agama Kristen sama

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

MENDENGAR SUARA TUHAN

MENDENGAR SUARA TUHAN Minggu I; Bulan: Mei 2011 MENDENGAR SUARA TUHAN Apakah kamu punya pengalaman mendengar suara Tuhan? Seperti apakah itu? Bagaimana kamu meyakini bahwa yang kamu dengar adalah suara Tuhan? Sesungguhnya mendengar

Lebih terperinci

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak

Lebih terperinci

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J.

KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 KEPEMIMPINAN KRISTIANI SEBAGAI PELAYAN DI BIARA Rohani, Juni 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Serviana saat ini menjadi pimpinan suatu kongregasi. Ia termasuk pimpinan yang disenangi banyak

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018 BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN MING- 07 Januari 14 Januari 21 Januari 28 Januari 04 Februari Keluaran 3:10-15 Mazmur 8:1-10 Yohanes 21:1-11 1Samuel 9:1-10 Markus 5:22-34 Mengenal

Lebih terperinci

Written by Tim carmelia.net Published Date

Written by Tim carmelia.net Published Date Pada masa akhir hidupnya, Paus Yohanes Paulus II menetapkan tahun Ekaristi yang dimulai pada bulan Oktober tahun 2004 sampai bulan Oktober tahun 2005. Hal ini menunjukkan suatu kecintaan yang luar biasa

Lebih terperinci

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI

TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI TATA IBADAH NUANSA PEMUDA TEMA TEOLOGI DAN TEKNOLOGI Minggu, 15 Mei 2016 PERSIAPAN *Doa Pribadi Umat *Doa Konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P2: Selamat malam dan selamat beribadah di hari Minggu, Hari Pentakosta,

Lebih terperinci

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan

Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Rencana Allah untuk Gereja Tuhan Yesus berkata, "Aku akan mendirikan jemaatku dan alam maut tidak akan menguasainya" (Matius 16:18). Inilah janji yang indah! Ayat ini memberitahukan beberapa hal yang penting

Lebih terperinci

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. Isi singkat 1. Semangat mistik 2. Semangat kenabian 3. Spiritualitas

Lebih terperinci

Minggu, 29 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB

Minggu, 29 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB Minggu, 29 Oktober 2017 Pk. 06.00, 08.00, 10.30 & 17.00 WIB Keluarga Kami, Keluarga Yang Mengapresiasi Kasih Kepada Diri Sendiri GEREJA KRISTEN INDONESIA Jl. Gunung Sahari IV/8 Jakarta Pusat LITURGI KEBAKTIAN

Lebih terperinci

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 BUNDA MARIA IBU BIARAWAN-BIARAWATI Rohani, Oktober 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Bulan Oktober adalah bulan Maria. Banyak orang menyempatkan diri untuk menghormati Bunda Maria dan mohon bimbingannya

Lebih terperinci

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities)

Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities) Bab Sembilan-Belas (Chapter Nineteen) Realitas dalam Kristus (In-Christ Realities) Di seluruh suratan-suratan dalam Perjanjian Baru, kita temukan frase-frase seperti dalam Kristus, bersama Kristus, melalui

Lebih terperinci

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA 1 Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LTRG SABDA Bacaan Pertama Yes. 52 : 7-10 Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

Lebih terperinci

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) HR KENAIKAN TUHAN : Kis 1:1-11; Ef 1:17-23; Luk 24:46-53 Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49) Sebelum menerima tahbisan imamat,

Lebih terperinci

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa. 1. Allah, Sumber Segala Kasih Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa. Pada perjamuan malam ia boleh duduk dekat Yesus dan bersandar dekat dengan

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 01 OKTOBER 2017 emaat GIDEON Kelapadua Depok l. Komjen Pol M. asin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua- h

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ).

Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Definisi Karunia Penyembuhan Adalah manifestasi Roh Kudus di mana terjadi penyembuhan fisik/ psikologis/rohani, atau suatu pembaharuan batin ( tobat ). Doa penyembuhan menekankan Iman yang Hidup Dalam

Lebih terperinci

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10 1 Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10 Tuhan sendiri datang menyelamatkan kamu. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Padang gurun dan padang kering akan bergirang,

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU V SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/ selamat sore warga jemaat yang Tuhan

Lebih terperinci

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja A. Amanat Agung dan Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja Amanat Agung Yesus Kristus diterima sebagai tugas atau mandat misi yang disampaikan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH

BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH BAB TIGA PENYELAMATAN ALLAH Minggu ke-3, ARTI DAN HAKIKAT PENYELAMATAN ALLAH 19. Pert : Apakah yang dimaksud dengan penyelamatan Allah? Jwb : Penyelamatan Allah adalah tindakan Allah melepaskan manusia

Lebih terperinci

Bulan Keluarga 2017 Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Kebun Anggur Tuhan

Bulan Keluarga 2017 Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Kebun Anggur Tuhan Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Kebun Anggur Tuhan Adalah baik jika dalam ibadah ini keluarga duduk bersama-sama. Keterangan : Pnt. : Penatua

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

TAHUN AYIN ALEPH. Minggu I. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

TAHUN AYIN ALEPH. Minggu I. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. TAHUN AYIN ALEPH Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33) Minggu I Pada tanggal 8 September 2010, kalender orang Yahudi berubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Ia merupakan bagian dari kesenian atau keindahan yang dihasilkan melalui media bunyi atau suara. Suara

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974

Dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru (TB) LAI 1974 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Lukas 10:27)

Lebih terperinci

Surat Yohanes yang pertama

Surat Yohanes yang pertama 1 Surat Yohanes yang pertama Kami ingin memberitakan kepada kalian tentang Dia yang disebut Firman a yaitu Dia yang memberikan hidup kepada kita dan yang sudah ada sebelum dunia diciptakan. Kami sudah

Lebih terperinci

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1:

Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA. Bacaan Pertama 1 Sam. 1: 1 Tahun C Pesta Keluarga Kudus : Yesus, Maria, Yusuf LITURGI SABDA Bacaan Pertama 1 Sam. 1:20-22. 24-28 Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan. Bacaan diambil dari Kitab Pertama Samuel: Setahun

Lebih terperinci

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya,

Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal persembahan katanya, 1 Tahun C Hari Minggu Prapaskah I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Ul. 26 : 4-10 Pengakuan iman bangsa terpilih. Bacaan diambil dari Kitab Ulangan: Pada waktu itu Musa berkata kepada bangsanya tentang hal-ikhwal

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Adven III

Th A Hari Minggu Adven III 1 Th A Hari Minggu Adven Antifon Pembuka Flp. 4 : 4-5 Pengantar Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.. Warta gembira akan tahun rahmat Tuhan

Lebih terperinci