DR.Dr.Sutoto,M.Kes KARS
|
|
- Yuliani Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DR.Dr.Sutoto,M.Kes
2 CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes Ketua Eksekutif (Komisi Akreditasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia), Disamping itu juga sebagai Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in Health Care), Regional Advisory Council dari JCI (Joint Commission Internasioanl) sejak 2013, Dewan Pembina MKEK IDI Pusat. Dewan Pembina AIPNI Pusat Pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Rumah sakit seluruh Indonesia Periode tahun dan , Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta, Direktur Utama RS Kanker Dharmais Pusat Kanker Nasional, serta Plt Dirjen Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan R.I thn 2010
3 KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT MEMPEROLEH AKREDITASI ISQUA
4 PENGAKUAN ISQua KEPADA
5 PRINSIP ETIKA DALAM ISQua Semua pengambilan keputusan dan perilaku dipandu oleh seperangkat prinsip etika yang tegas atau tata-perilaku termasuk hal-hal berikut: 1. kerahasiaan informasi tentang klien dan personalia 2. menghindari benturan kepentingan 3. proses penanganan keluhan 4. independensi dan objektivitas 5. mendorong staf memperhatikan etika. Buktinya dapat meliputi: informasi yang diperoleh selama proses penilaian eksternal diamankan pada semua tingkatan di organisasi, termasuk komite-komite dan pihak lain yang bertindak atas nama organisasi tersebut informasi tentang organisasi peserta tertentu tidak diungkapkan kepada pihak ketiga mana pun tanpa ijin tertulis organisasi tersebut kecuali kalau hukum mewajibkan pengungkapannya. Dalam hal ini organisasi tersebut akan diberitahukan
6 PRINSIP INDEPENDENSI SURVEIOR DALAM ISQua memastikan bahwa staf dan surveior bebas dari pengaruh pihak-pihak yang memiliki kepentingan langsung dalam pelayanan dan keputusan tentang akreditasi/ sertifikasi
7 SEBAGAI BADAN INDEPENDEN Independen organisasi Independensi surveyor Independensi Pengambilan keputusan survei
8 1. INDEPENDENSI ORGANISASI Sebagai Organisasi di luar Kementerian Kesehatan, bebas dari intervensi pemerintah, tetapi wajib melaporkan hasil penilaian kelulusan kepada pemerintah Tidak mendapat bantuan finansial anggaran dari pemerintah karena dikawatirkan akan mempengaruhi pengambilan keputusan kelulusan
9 2. INDEPENDENSI SURVEIOR Tidak berasal dari RS dimana dia bekerja Tidak pernah menjadi karyawan di RS yang disurvei Tidak berasal dari RS yang diduga menjadi kompetitor RS yang dinilai Survieor tidak berhubungan family dengan direksi RS yang disurvei Tidak boleh menerima uang dari RS yang di survei Bila mendapat tanda kenangan, harga kurang dari 1 (satu juta rupiah)
10 SURVEIOR TIDAK BOLEH MELAKUKAN SURVEI PADA: 1. Rumah Sakit di mana surveior sebelumnya pernah bekerja di posisi senior. 2. Rumah Sakit dimana surveior memiliki hubungan pribadi dengan pemilik atau pimpinan rumah sakit 3. Rumah Sakit yang disurvei oleh surveior tersebut dalam tiga tahun terakhir. 4. Rumah Sakit kompetitor dari rumah sakit dimana surveior bekerja 5. Rumah Sakit diberikan kesempatan dan dapat mengajukan keberatan terhadap masuknya surveior tertentu dalam tim survei tetapi Rumah Sakit wajib memberikan alasan yang sah alasan dari keberatannya terhadap surveior tersebut.
11 Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik : Agar profesional memberikan jasa sebaikbaiknya kepada pemakai atau konsumennya Adanya kode etik akan melindungi profesi dari perbuatan yang tidak profesional.
12 Ethics are sets of morals, relating to right and wrong of an individual s behaviour in a particular society. Ethical behaviour goes beyond obeying laws, rules and regulations. It is a commitment to do what is right, as well as merely what is allowable. (Ethics for Surveyors: An Educational Dimension., UK. RICS RESEARCH, Royal Institution of Chartered Surveyors)
13 Purpose of code of ethics 1. To inspire members of the professionals group to be ethical in their conduct and create awareness of ethical consideration 2. To sensitize members of the group to the moral aspects of their work 3. To enforce certain rules on the members of the group, thus defining the group s integrity and protecting its ethical standards of practice 4. To offer advice on resolving moral conflict 5. To indicate what the public might expect from a member of the professional group
14 VISI Menjadi badan akreditasi yang memiliki kredibilitas tinggi ditingkat nasional dan internasional MISI Membimbing dan membantu RS untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi. Memperoleh pengakuan internasional sebagai badan akreditasi berkelas internasional oleh ISQua (International Society Quality in Healthcare) dan memperoleh pengakuan masyarakat baik ditingkat nasional maupun internasional. NILAI Integritas Profesionalisme Komitmen Team Work ipkt
15 Etika Surveior Dalam melaksanakan tugas survei, surveior wajib senantiasa mengacu pada kode etik surveior dan ketentuan tentang disiplin surveior. Setiap ada indikasi pelanggaran etik dan atau disiplin, dapat dibentuk Panitia Ad Hoc Etik dan Disiplin oleh Ketua Eksekutif Dalam melaksanakan tugas surrvei, surveior wajib senantiasa mengacu pada kode etik surveior dan ketentuan tentang disiplin surveior. Setiap ada indikasi pelanggaran etik dan atau disiplin, Komite Etik dan Disiplin wajib memberikan penilaian ada atau tidaknya pelanggaran etik dan atau disiplin, serta memberi rekomendasi terhadap hasil temuannya kepada Ketua Eksekutif Sanksi terhadap pelanggaran etik dan atau disiplin dapat berupa teguran lisan, atau teguran tertulis, atau pemberhentian sebagai surveior. Kode etik dan ketentuan tentang disiplin surveior ditetapkan oleh Ketua Eksekutif.
16 11 1. Bersikap ramah, santun dan terbuka. 2. Bersikap jujur dan tidak memihak 3. Sadar akan kedudukannya, hak dan kewajibannya sebagai wakil. 4. Menampilkan diri sebagai penasehat dan pembimbing. 5. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya. 6. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat. 7. Patuh terhadap ketentuan setempat di rumah sakit.. 1/5
17 11 8. Menjaga penampilan di rumah sakit dalam hal berpakaian 9. Menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen RS dan instrumen akreditasi. 10. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan oleh. 11. Tidak menggunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu atau melakukan promosi diri dengan tujuan memperoleh imbalan. 2/5
18 DO NOT DO LIST SURVEIOR Menerima uang dari Rumah sakit yang di survei (bila menerima cendera mata nilainya tak boleh lebih dari satu juta rupiah. 2. Berwajah sangar, supaya kelihatan berwibawa 3. Menyatakan kelulusan atau ketidak lulusan selama survei 4. Menakut-nakuti seolah olah RS tak lulus saat exit conference 5. Membentak bentak staf RS karena berbagai sebab (misal staf RS lambat dalam menyiapkan dokumen dll) 6. Meminta fasilitas diluar bidang akreditasi 7. Meminta Fasilitas RS untuk mengajak keluarga 8. Meminta fasilitas hotel, restoran dan transportasi yang berlebihan diluar kemampuan RS 9. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi 10. Merokok ( semua surveior harus memberikan contoh 3/5 larangan merokok ) selama kegiatan survei..
19 DO NOT DO LIST SURVEIOR Minum minuman keras 12. Memakai baju sexy/seronok /tidak sopan (Bagi wanita) 13. Memakai baju casual, Jean pada saat penilaian (Bagi Pria ) 14. Menawarkan diri sebagai pembimbing diluar ketentuan 15. Meminta oleh-oleh 16. Memangkas jumlah hari survei 17. Meninggalkan RS disaat jam kerja 18. Menjanjikan kelulusan 19. Meminta Fasilitas yang tidak dimungkinkan oleh RS 20. Memberikan komentar negatif terhadap surveior ATAU pembimbing lain. 4/5
20 DO LIST SURVEIOR 1. Berwajah gembira, agar tak ada ketakutan dari staf RS 2. Bersikap komunikatif 3. Memberi motivasi kepada RS agar tetap bersemangat dalam upaya meningkatkan mutu 4. Bersikap sabar walau staf RS terasa lambat dalam menyiapkan dokumen 5. Memberi solusi atas kekurangan dan kekeliruan dokumen 6. Berpakaian Rapi (pada saat survei: berdasi bagi laki laki) wanita ) 7. Melaksanakan akreditasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan 8. Kelulusan RS akan ditetapkan oleh 5/5 Keputusan Rapat, 25 Maret 2013
21 Bersikap ramah, santun dan terbuka. Bersikap jujur Sadar akan kedudukannya, hak & kewajibannya sbg wakil. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat. Patuh terhadap ketentuan setempat di rumah sakit. Menjaga penampilan di rumah sakit dalam hal berpakaian. Menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen rumah sakit dan instrumen akreditasi 9. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yg ditetapkan oleh. 10. Tidak menggunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu atau melakukan promosi diri dengan tujuan memperoleh imbalan.. P1/6
22 11. Menggunakan materi bimbingan dari jangkar. 12. Bila memiliki pendapat yang berbeda dengan jangkar, wajib mengkonsultasikan dengan jangkar, dan jangkarlah yang berwenang merubah materi tsb bila dianggap perlu. 13. Pembimbing jangkar hanya membimbing bab yang menjadi bidang spesialisasinya. 14. Apabila pembimbing adalah berasal dari rumah sakit /manajemen rumah sakit dilarang mempromosikan diri dan rumah sakitnya sebagai sarana bimbingan. 15. Pembimbing dilarang memberi komentar negatif tentang pembimbing/surveior lain. 16. Rumah sakit yang sudah lulus dilarang memberikan bimbingan dalam bentuk apapun. 17. Materi bimbingan harus sesuai dengan surat tugas dari 18. Pembimbing tidak boleh menerima permintaan bimbingan diluar, dan atau menambah hari bimbingan diluar pengaturan.. P2/6
23 19. Permintaan sosialisasi Akreditasi RS kepada pembimbing /surveior harus melalui. 20. Pembimbing tidak boleh menerima uang dari rumah sakit yang dibimbing, semua biaya dibayarkan melalui. 21. Fasilitas transportasi utk pembimbing/surveior ditetapkan standarnya oleh sekretariat. 22. Pembimbing harus menyampaikan kepada rumah sakit bahwa bimbingannya tidak mempengaruhi/menjamin kelulusan (kelulusan sangat tergantung pada komitmen dan upaya RS) 23. Pembimbing dalam memberikan rekomendasi tidak mencantumkan skor dalam laporan. 24. Pembimbing tidak boleh mengklaim bahwa kelulusan rumah sakit adalah berkat bimbingannya. 25. Pembimbing untuk Rumah Sakit yang Remedial, maka rekomendasi surveior dimintakan dari rumah sakit ybs. Dengan prinsip Firewall maka Pembimbing tidak boleh meminta dokumen tsb dari. P3/6
24 DO NOT DO LIST PEMBIMBING Berwajah sangar, supaya kelihatan berwibawa. 2. Membentak-bentak staf RS karena berbagai sebab. (misal staf RS lambat dalam menyiapkan dokumen dll). 3. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi. 4. Meminta fasilitas RS untuk mengajak keluarga. 5. Meminta fasilitas hotel, restoran dan transportasi yang berlebihan diluar kemampuan RS. 6. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi. 7. Merokok (semua Pembimbing harus memberikan contoh larangan merokok) selama kegiatan survei. 8. Minum minuman keras. P4/6
25 DO NOT DO LIST PEMBIMBING 9. Memakai baju seksi /seronok /tidak sopan pada saat bimbingan (bagi wanita). 10. Memakai baju casual, jean pada saat bimbingan (bagi pria ). 11. Menawarkan diri sebagai pembimbing diluar ketentuan. 12. Memangkas jumlah hari bimbingan. 13. Meninggalkan rumah sakit disaat jam kerja. 14. Menjanjikan kelulusan. 15. Meminta fasilitas yang tidak dimungkinkan oleh rumah sakit. 16. Memberikan komentar negatif terhadap pembimbing atau surveior lain. P5/6
26 DO LIST PEMBIMBING 1. Berwajah gembira, agar tak ada ketakutan dari staf rumah sakit 2. Bersikap komunikatif. 3. Memberi motivasi kepada rumah sakit agar tetap bersemangat dalam upaya meningkatkan mutu. 4. Bersikap sabar walau staf rumah sakit terasa lambat dalam menyiapkan dokumen. 5. Memberi solusi atas kekurangan dan kekeliruan dokumen. 6. Berpakaian rapi pada saat bimbingan. 7. Melaksanakan bimbingan sesuai jumlah hari yang telah ditetapkan. Keputusan Rapat, 23 Februari 2015 P6/6
27 Accreditation Assessment Firewall By System Surveyor Coordinator Person A asigned as Accred Status Councilor Process Hospital CCC Person A asigned as Surveyor Hospital BB Survey 1.Surveyor Person A 2.Facilitator/Advisor Surveyor 3.Councillor Division Edu - Train Person A asigned as Advisor Assistance Hospital A Survey Report
28 Monitoring & Evaluasi Monitoring: Pengaduan: Masyarakat, Sesama surveior Pengaduan RS/staf RS saat survei Isian kuesioner untuk direktur/ketua tim/sesama survior Evaluasi: Komite Etika & Disiplin Surveior
29 FORMULIR ANGKET SURVEI (SURVEIOR MANAJEMEN, MEDIS, KEPERAWATAN) Maksud dan Tujuan : Masukan dari rumah sakit sebagai umpan balik pelaksanaan survei untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan, sesuai Nilai : Integritas, Profesionalisme, Komitmen. Petunjuk pengisian : 1. Diisi oleh Pimpinan Rumah Sakit 2. Penilaian : 0 (terburuk / terlama) s/d 5 (terbaik / tercepat), beri tanda V 3. Coret yang tidak sesuai 4. Tambahan keterangan/penjelasan/komentar diisi pada Catatan penjelasan Angket dikirim satu hari sesudah survei selesai, melalui ke : kars.akreditasi@rocketmail.com Rumah Sakit : Alamat : Tanggal Survei :
30 No Unsur penilaian PELAKSANAAN PERSIAPAN SURVEI 1 Komunikasi awal untuk permintaan s/d pelaksanaan survei 2 Masa tunggu antara permintaan s/d pelaksanaan survey 3 Kepastian jadwal dan nama surveior 4 Komunikasi staf penghubung untuk kepastian jadwal dan perjalanan tim surveyor 5 Pengaturan perjalanan dan penyediaan akomodasi / transportasi lokal 6 Kemudahan / kesukaran penjemputan sampai pertemuan dengan surveior 7 Secara keseluruhan kepuasan tentang proses persiapan survei Catatan penjelasan : PELAKSANAAN SURVEI Ketepatan jadwal Acara Pembukaan, disiplin waktu tiap surveyor Inter-aksi surveior dengan unsur Manajemen, Kelompok Kerja, Staf dilapangan Kemampuan surveior dalam berkomunikasi secara umum, pada saat telusur, juga terkait butir 4,5,8,9 Kemampuan surveior memberi penjelasan tentang standar - elemen penilaian - instrumen akreditasi Kemampuan surveior memberi penjelasan tentang aplikasi, rekomendasi penilaian atau solusi untuk memenuhi standar - elemen Kejelian meminta bukti Dokumen Regulasi dan Implementasi
31 PELAKSANAAN SURVEI 1 Ketepatan jadwal Acara Pembukaan, disiplin waktu tiap surveyor 2 Inter-aksi surveior dengan unsur Manajemen, Kelompok Kerja, Staf dilapangan 3 Kemampuan surveior dalam berkomunikasi secara umum, pada saat telusur, juga terkait butir 4,5,8,9 4 Kemampuan surveior memberi penjelasan tentang standar elemen penilaian - instrumen akreditasi 5 Kemampuan surveior memberi penjelasan tentang aplikasi, rekomendasi atau solusi untuk memenuhi standar - elemen penilaian 6 Kejelian meminta bukti Dokumen Regulasi dan Implementasi 7 Ketajaman dalam pelaksanaan Observasi 8 Sikap dan penampilan mendidik dan memotivasi peningkatan pelayanan bermutu dan aman 9 Perbedaan/gap persepsi jajaran RS dengan surveior tentang standar-elemen penilaian dan implementasinya 10 Kesediaan, kejelasan dan manfaat dalam memberi kesan / umpan balik singkat dalam exit conference 11 Secara keseluruhan kepuasan tentang proses pelaksanaan survei Catatan penjelasan :
32 Catatan penjelasan : ASPEK ETIKA SURVEIOR 1 Pemeliharaan/penerapan Kode Etik Surveior secara umum 2 Penilaian menyangkut butir-butir dalam Kode Etik Surveior serta the DOs dan the DON Ts (terlampir), bebrapa atau keseluruhan butir sesuai keperluan Catatan ASPEK ETIKA :
33 FEEDBACK LAPORAN SURVEI AKREDITASI RUMAH SAKIT Feedback laporan survei akreditasi rumah sakit akan membantu Komisi Akreditasi Rumah Sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan akreditasi sesuai yang dibutuhkan rumah sakit. Silahkan melingkari setiap jawaban yang dipilih oleh rumah sakit Rumah sakit agar mengisi sesuai jumlah surveior Jawaban dari rumah sakit tidak berdampak terhadap hasil kelulusan Nama Rumah Sakit :... Alamat Rumah Sakit :... Tanggal Survei :... Nama- nama surveior :...
34 No Sangat setuju Laporan survei akreditasi rumah sakit sudah komprehensif Laporan survei akreditasi rumah sakit sudah konsisten Laporan survei akreditasi rumah sakit mudah dibaca dan dipahami Rekomendasi sudah relevan sesuai dengan yang diminta standar Setuju Netral Tidak Sangat setuju tidak setuju
35 Rekomendasi sudah relevan sesuai dengan yang diminta standar Rekomendasi sudah memberikan informasi yang cukup untuk membuat perencanaan perbaikan strategis Rekomendasi penting yang disampaikan pada waktu exit conference, tertulis di laporan survei akreditasi Laporan survei dapat memperlihatkan area yang perlu diperhatikan peningkatan kinerjanya Laporan survei akreditasi rumah sakit dapat digunakan sebagai alat manajemen untuk pengembangan berkelanjutan Saran saran bila ada :.
36 Beberapa perilaku yang dikeluhkan Seorang Surveor saat awal survei,mengatakan : Saya Sudah Tahu Kelemahan RS ini.. Surveior minta disediakan makanan (tidak halal) di RSI Surveior saat menemukan Coasisten menulis di Rekam Medis,lalu menggebrak meja ybs dihadapan Pokja dan meninggalkan tempat tsb Perbedaan pendapat antar surveior, antara surveior dengan RS Masukan dari RS yang baru disurvei : karyawannya ada yg menangis atas sikap negatif Surveior Surveior mencoba menawarkan karyawan utk pindah kerja ke RS dlm grup nya Surveior menawarkan pembuatan dokumen regulasi, sudah terjadi pembayaran, belum sepenuhnya dipenuhi, Surveior teman se tim ditagih.. Surveior (di Jakarta) minta dijemput khusus dgn mobil dari Bandung RS memberi info kepada Ketua Eks, ada staf yg menangis setelah selesai diwawancara oleh seorg Surveior, laporan masuk dari dua RS Surveior merokok selama proses survey Mempercepat survei, karena mau jalan2..
37 Beda Pendapat antar survieor : Perbedaan yang Signifikan: antara Surveior dengan RS Mempengaruhi kualitas / keselamatan pasien karena ketidaksesuaian dengan standar Tidak boleh Contoh: 1. Jumlah apoteker di RS harus sesuai standar 2. Pencampuran obat sitotoksik harus dilakukan oleh apoteker/ttk yang punya kompetensi
38 TIDAK SIGNIFICAN/ TIDAK SUBSTANSIAL: Tidak mempengaruhi mutu pelayanan Dapat ditolerir, dan jangan diperuncing, diberi saran Surveior harus arif bjaksana Contoh: 1. Beda format SPO 2. Beda terminologi Pedoman /panduan/program 3. Perbedaan bahasa : skrining atau telaah, kredensial atau kredensi 4. Asesmen: beda tools nya. IKUTI JANGKAR
39 JANGKAR: Dr. Nico A Lumenta: APK,APK,PP, PAB Dr. Luwiharsih: PMKP,PPI,MFK,TKP DR. Sutoto : HPK,SKP,KPS,MPO Dr. Djoti : PPI,MKI,MDGs Dr Djoni D : PPRA, P1 P2 P3 P4
40
Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia), Disamping itu juga sebagai Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in
1 CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia), Disamping itu juga sebagai Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in Health Care),
Lebih terperinciPHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION
PHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION Dr.dr.Sutoto,M.Kes KARS CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit Seluruh
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,
Lebih terperinciPENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA
PENILAIAN KINERJA PERAWAT DAN STAF KLINIS LAINNYA Dr.dr.Sutoto.,M.Kes KARS TEMPAT/TGL LAHIR :PURWOKERTO, 21 JULI 1952 Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKes JABATAN SEKARANG: 1. Ketua KARS Th 2011-2014/2014-2018
Lebih terperinciTATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 80% Terpenuhi 20-79% Terpenuhi sebagian < 20% Tidak terpenuhi
STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN TATA KELOLA TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN (TKP) > 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar TKP. 1 Tanggung jawab dan akuntabilitas
Lebih terperinciCURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes
DR.Dr.Sutoto,M.Kes CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia), Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in Health Care), Regional
Lebih terperinciPERAN ASESOR INTERNAL DALAM PERSIAPAN AKREDTASI RS. Dr.dr.Sutoto,M.Kes
PERAN ASESOR INTERNAL DALAM PERSIAPAN AKREDTASI RS Dr.dr.Sutoto,M.Kes Curiculum Vitae: DR.Dr.Sutoto.,M.Kes JABATAN SEKARANG: Ketua KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit ) Th 2011-2014 Ketua umum PERSI (Perhimpunan
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07PRT/M/2017 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PEKERJAAN
Lebih terperinci2017, No profesi harus berlandaskan pada prinsip yang salah satunya merupakan kode etik dan kode perilaku; d. bahwa berdasarkan pertimbangan se
No.547, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 07/PRT/M/2017 TENTANG KODE ETIK DAN KODE
Lebih terperinciTata laksana dan metoda survey akreditasi
Tata laksana dan metoda survey akreditasi Pelaksanaan survei Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen eksternal dan internal Telusur: Wawancara: Pimpinan puskesmas Penanggung jawab program Staf puskesmas
Lebih terperinciPIAGAM INTERNAL AUDIT
PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...
Lebih terperinciSTANDAR AKREDITASI VERSI 2012 DAN CARA PENILAIANNYA. Dr.dr.Sutoto,M.Kes**
STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 DAN CARA PENILAIANNYA Dr.dr.Sutoto,M.Kes** Curiculum Vitae: Dr.dr.Sutoto,MKes Tempat/Tgl lahir :Purwokerto, 21 Juli 1952 JABATAN SEKARANG: 1. Ketua KARS Th 2011-2014 2. Ketua
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 417/MENKES/PER/II/2011 TENTANG KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 417/MENKES/PER/II/2011 TENTANG KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperincidr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes
dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes Peraturan yg menjadi acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik Di Rumah Sakit. Definisi Komite Medik Perangkat
Lebih terperinciKOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT
KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT ========================================================= PROPOSAL WORKSHOP STANDAR AKREDITASI BARU RUMAH SAKIT PENDAHULUAN Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga
Lebih terperinciPERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO Bachtiar Saruddin Komite Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
Lebih terperinciPiagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk
Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...
Lebih terperinciPedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal
1. Definisi a) Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.413, 2012 KEMENTERIAN KESEHATAN. Akreditasi. Rumah Sakit. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 012 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI
Lebih terperinciPT Wintermar Offshore Marine Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
Lebih terperinciPERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,
1 PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencapai tujuan Ombudsman, para
Lebih terperinciTATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS)
TATA KELOLA RUMAH SAKIT (TKRS) STANDAR EP DOKUMEN KETERANGAN Pemilik menetapkan regulasi yang mengatur a) sampai dengan g) yang ada di dalam maksud dan tujuan yang dapat berbentuk corporate by-laws, peraturan
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciPERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN
PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional. Berdasarkan hal tersebut,
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciManajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan
Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan 1. Pengertian dan konsep akreditasi a. Pengertian Umum Akreditasi merupakan bentuk pengakuan yang diberikan oleh pemerintah untuk
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melindungi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.143, 2016 KEUANGAN BPK. Kode Etik. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5904) PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Lebih terperinciPERSYARATAN SERTIFIKASI F-LSSM
PERSYARATAN SERTIFIKASI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTIM MUTU () KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG JL. PERINDUSTRIAN II
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciLIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:
LIST DOKUMEN GLD GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas Struktur organisasi: Daftar nama pejabat structural dan fungsional Buku susunan dan uraian tugas serta tata hubungan kerja HBL Pedoman penilaian
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
-1- PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan
Lebih terperinci2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU
No.547, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR-RI. Kode Etik. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciPERAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DALAM MENCEGAH FRAUD DI RUMAH SAKIT. Dr.dr.Sutoto,M.Kes
PERAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DALAM MENCEGAH FRAUD DI RUMAH SAKIT Dr.dr.Sutoto,M.Kes Curiculum Vitae: DR.Dr.Sutoto,MKes TEMPAT/TGL LAHIR :PURWOKERTO, 21 JULI 1952 JABATAN SEKARANG: 1. Ketua KARS Th 2011-2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mutu pelayanan RS adalah suatu topik yang senantiasa merupakan isu yang hampir selalu hangat dibahas pada berbagai seminar di media massa. Bahkan sebagian masyarakat
Lebih terperinciPIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan ) Piagam Audit Internal ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 Tahun 2015 tanggal
Lebih terperinciBERITA NEGARA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN PERILAKU ANGGOTA KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciKODE ETIK AUDITOR MUTU AKADEMIK INTERNAL PROGRAM PASCASARJANA UNHAS
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN KODE ETIK AUDITOR MUTU AKADEMIK INTERNAL PROGRAM PASCASARJANA UNHAS Revisi - PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN Dokumen Akademik KEA.PPs-Unhas.MMAK.06
Lebih terperinciPANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERATURAN PANITIA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PANITIA PEMILIHAN
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN WORKSHOP STANDAR AKREDITASI BARU KARS-PERSI DAERAH JAWA TENGAH
KERANGKA ACUAN KARS-PERSI DAERAH JAWA TENGAH PENDAHULUAN Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non struktural dan bertanggung
Lebih terperinciPELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS
PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS AKREDITASI PUSKESMAS DAN KLINIK Akreditasi puskesmas adalah proses penilaian eksternal oleh Komisioner Akreditasi terhadap puskesmas apakah sesuai dengan standar
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH. NOMOR : 05/Kpts/KPU-Prov-012/2012 T E N T A N G
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 05/Kpts/KPU-Prov-012/2012 T E N T A N G PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DEWAN KOMISARIS PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK TANGGAL 11 DESEMBER 2017 Daftar Isi 1. Latar Belakang... 3 2. Fungsi, Tugas dan Tanggung
Lebih terperinci2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg
No.1748, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Kode Etik dan Pedoman Perilaku. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK DAN
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciKODE ETIK ANGGOTA KOMISI PARIPURNA DAN ANGGOTA BADAN PEKERJA KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
KODE ETIK ANGGOTA KOMISI PARIPURNA DAN ANGGOTA BADAN PEKERJA KOMISI NASIONAL ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam dokumen ini yang dimaksud dengan: 1. Kode Etik Anggota
Lebih terperinciSetyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama
Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah
Lebih terperinciMANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012
MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 EMAN SULAEMAN, SKM DPP PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia) TUJUAN AKREDITASI (PMK NO.12/2012 TENTANG
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.
Lebih terperinciOrganisasi dan Kode Etik Profesi
T07 Organisasi dan Kode Etik Profesi Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Arief Wibowo,
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciPedoman Direksi. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki
Lebih terperinciPIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)
PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi, terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang sangat dinamis perubahannya.
Lebih terperinciKODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.
KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta
Lebih terperinci1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal
Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan
Lebih terperinciKEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 008/K/SK/LL/2016
KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NONFORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 008/K/SK/LL/2016 TENTANG KODE ETIK BAN PAUD DAN PNF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN NOMOR : /IJ-DAG/KEP/01/2017 TENTANG KODE ETIK AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR
KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 10/Kpts-K/KPU-Kab-012.329506/2013 T E N T A N G PENETAPAN PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN WAKIL
Lebih terperinciPT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL
PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL Halaman 1 dari 5 1. TUJUAN Tujuan utama dari Piagam Audit Internal ( Piagam ) ini adalah untuk menguraikan kewenangan dan cakupan dari fungsi Audit Internal di
Lebih terperinciKODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL
KODE PERILAKU ETIK APACMED DALAM INTERAKSI DENGAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL MISI APACMED: Misi kami adalah meningkatkan standar perawatan melalui kolaborasi inovatif di kalangan pemangku kepentingan
Lebih terperinciKode etik bisnis Direvisi Februari 2017
Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan
Lebih terperinciI. Ketua Komite Keperawatan
I. Ketua Komite Keperawatan Tugas pokok Memimpin seluruh kegiatan dari komite keperawatan meliputi kredensialing, penjagaan dan peningkatan mutu profesi, serta penjagaan serta pembinaan disiplin dan etika
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional yang berkesinambungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda dan diperlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Setiap organisasi memiliki tujuan yang berbeda-beda dan diperlukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk mengukur ketercapaian tujuan suatu organisasi diperlukan
Lebih terperinci9/4/2017 HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) FOKUS AREA HAK PASIEN DAN KELUARGA
HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi RS Seluruh Indonesia), Board Member of ASQua (Asia Society for Quality in Health Care), Regional
Lebih terperinciPANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lampiran SK Direktur Utama RSI Garam Kalianget No.... tentang Panduan Evaluasi Praktek Dokter PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2015 LIPI. Pegawai. Kode Etik. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)
Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2011 Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan
Lebih terperinciPIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS
Lebih terperinciKode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih
1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikan STMIK Prabumulih Nomor : 018/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 4 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang padat dengan informasi, teknologi dan pengetahuan, segala sesuatu akan bergerak dan berubah dengan cepat. Perubahan ini akan menimbulkan
Lebih terperinciKODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA BAB I Pasal 1 Ketentuan Umum (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi dosen adalah ketentuan yang mengatur hak dan
Lebih terperinciPERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN NASIONAL SERTIFIKASI
Lebih terperinci2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan
2. Pertanyaan Mengenai Persepsi terhadap Kode Etik Akuntan Di bawah ini adalah pernyataan-pernyataan yang ditujukan untuk mengetahui persepsi Bapak/Ibu/Saudara/i terhadap Kode Etik. Bapak/Ibu/Saudara/i
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA 2013 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN REKAM JEJAK PERUBAHAN A PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Tujuan... 1 3. Ruang Lingkup... 1 4. Landasan Hukum...
Lebih terperinciMEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS
MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 MEKANISNE PELAPORAN ATAS DUGAAN PELANGGARAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN I N S P E K T O R A T Jl. Arungbinang Nomor 16 Telp: (0287) , Kebumen 54311
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN I N S P E K T O R A T Jl. Arungbinang Nomor 16 Telp: (0287) 381437, 381319 Kebumen 54311 PERATURAN INSPEKTUR KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENGAWAS
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.
Lebih terperinciCODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan
1. Pendahuluan Codes of Practice ini telah ditulis sesuai dengan persyaratan badan akreditasi nasional dan dengan persetujuan PT AJA Sertifikasi Indonesia yang saat ini beroperasi. PT. AJA Sertifikasi
Lebih terperinciIKATAN AKUNTANSI INDONESIA
IKATAN AKUNTANSI INDONESIA Aturan Etika ini harus diterapkan oleh anggota Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukan
Lebih terperinciPasien dan Masyarakat sebagai Mitra Menuju Rumah Sakit Berstandar Internasional
Pasien dan Masyarakat sebagai Mitra Menuju Rumah Sakit Berstandar Internasional Bagian Terakhir dari IV Artikel: Melibatkan Pasien Masyarakat di Tingkat Organisasi dan Lingkungan Prof. dr. Adi Utarini,
Lebih terperinciPeran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit
Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medis RSUP Fatmawati Jakarta. Pendahuluan Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang baru tentang penyelenggaran
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KOLAKA UTARA KEPUTUSAN
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM Nomor : 7/Kpts/KPU-Kab-027.433594/PILBUP/2016 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMANTAU DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KOLAKA UTARA TAHUN
Lebih terperinci-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
-1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS JEMBER NOMOR 1 TAHUN 2017 tentang KODE ETIK KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /POJK.03/2017 TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPATUHAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a.
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN BIMBINGAN TEKNIS STANDAR AKREDITASI BARU UNTUK DIREKSI RUMAH SAKIT DAN KETUA AKREDITASI RS KARS-PERSI DAERAH JAWA TENGAH
KARS KERANGKA ACUAN BIMBINGAN TEKNIS STANDAR AKREDITASI BARU UNTUK DIREKSI RUMAH SAKIT DAN KETUA AKREDITASI RS KARS-PERSI DAERAH JAWA TENGAH PENDAHULUAN Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga
Lebih terperinciKASYFI HARTATI Disampaikan pada ASM 2014
KASYFI HARTATI Disampaikan pada ASM 2014 Yogyakarta, 15 Maret 2014 Tinjauan Pustaka Pendahuluan Metode Penelitian Hasil & Pembahasan Kesimpulan A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah Bagaimanakah
Lebih terperinci