PENGARUH LATIHAN FARTLEK TERHADAP KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
|
|
- Widya Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Wahana Didaktika Vol. 12 No. 3 September 2014 : PENGARUH LATIHAN FARTLEK TERHADAP KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG Abstrak Oleh: Yogi Metra (Dosen Universitas PGRI Palembang) Olahraga merupakan proses pendidikan yang memberikan sumbangan berharga bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Salah satu materi olahraga atletik, lari jarak pendek. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pengaruh latihan fartlek terhadap kemampuan lari 60 meter pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang (2) adakah pengaruh latihan fartlek terhadap kemampuan lari 60 meter pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh latihan fartlek terhadap kemampuan lari 60 meter pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang. Berdasarkan hasil analisis data mengunakan uji hipotesis diperoleh t hitung sebesar 2,43 sedangkan t tabel pada tabel distribusi t dengan dk = 18 dan taraf kepercayaan 95 % ( x = 0.05 ) yaitu sebesar 1,73, sehingga t hitung = 2,43 > t tabel = Dengan demikian terdapat pengaruh latihan fartlek terhadap kemampuan Lari 60 meter pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang. Kata Kunci: Fartlek, Kemampuan Lari, 60 Meter THE EFFECT OF FARTLEK TRAINING TO THE RUNNING ABILITY (60 METERS) FOR THE SEVENTH GRADE STUDENTS AT SMP SRIWIJAYA PALEMBANG Abstract Sport is an educational process that makes a valuable contribution to the growth and development of students. One of sport materials is athletics. The problems in this study were (1) the impact of Fartlek training for the ability to run 60 yards in the seventh grade students of SMPN Sriwijaya Palembang (2) whether or not Fartlek training give an effect to the ability to run 60 yards for the seventh grade students of SMPN Sriwijaya Palembang. The aim of this study was to identify and describe the influence of Fartlek training for the ability to run 60 yards in the seventh grade students of SMPN Sriwijaya Palembang. Based on the results of data analysis using the t test hypotheses, it was obtained that 2,43 and t table in table t distribution with df = 18 and 95% confidence level (x = 0.05) was equal to 1.73, so that t-obtained = 2.43> t table = Thus, Fartlek training gives an effect on the ability to run 60 meters for the seventh grade students of SMPN Sriwijaya Palembang. Keywords: Fartlek, Running Ability, 60 Meter 128
2 Pengaruh Metode Rangkaian Bermain...(M. Taheri Akbar) A. PENDAHULUAN Perkembangan olahraga tidak pernah lepas dari situasi, kondisi, kebudayaan, pandangan hidup, dan tingkat kemajuan suatu bangsa. Perkembangan olahraga suatu bangsa merupakan penjelmaan dari taraf hidup kemajuan bangsa itu sendiri. Dengan demikian, perkembangan yang semakin maju baik partisipasi maupun prestasi olahraga akan semakin terasa persaingan atlet secara individu maupun kelompok. Aspek latihan yang perlu dikembangkan pada siswa adalah terutama keterampilan (teknik) gerak dasar yang benar dengan kemampuan fisik dasar yang baik. Oleh karena itu, setiap pembina olahraga dituntut untuk memahami tahaptahap latihan dari aspek-aspek latihan. Latihan fartlek atau speed play yang diciptakan oleh Gosta Holmen dari Swedia dengan tujuan untuk membangun, mengembangkan dan meningkatkan kondisi fisik berupa kecepatan, daya tahan, kelincahan atau kekuatan. Oleh karena itu, kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancar dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Berdasarkan pengamatan pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang, khususnya pada nomor lari 60 meter rata-rata masih rendah karena masih adanya kelemahan-kelemahan terutama daya tahan dan kecepatan yang dimiliki atlet. Oleh karena itu, diperlukan latihan-latihan yang sesuai untuk meningkatkan daya tahan dan kecepatan salah satunya dengan latihan fartlek. Pada cabang olahraga atletik lari 60 meter merupakan salah satu nomor yang dilombakan pada siswa SMP baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pengaruh latihan fartlek terhadap kemampuan lari 60 meter pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang? (2) adakah pengaruh latihan fartlek terhadap kemampuan lari 60 meter pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang? Tujuan penelitian ini adalah untuk 129
3 Wahana Didaktika Vol. 12 No. 3 September 2014 : mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh latihan fartlek terhadap kemampuan lari 60 meter pada siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Atletik Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi jalan, lari, lompat dan lempar. Kata ini berasal dari yunani athlon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia). 2. Sejarah Atletik Atletik adalah event asli dari olimpiade pertama di tahun 776 sebelum Masehi, satu-satunya event adalah perlombaan lari atau state ada beberapa games yang digelar selama era klasik Eropa: Panhell Games The Pythian Game (dimulai sebelum Masehi) digelar di Argolid setiap dua tahun. The Isthmian Game (dimulai 523 sebelum Masehi) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun. The Roman Games berasal dari akar Yunani Murni, Romans Games memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di yunani, Olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang juga samasama 527 sebelum masehi di gelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games (dimulai 51 memakai panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa kelt, teutonik dan goth yang juga digemari orang roma, tetapi olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antarrival dan sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi. Di abad 19, organisasi formal dari event moderen dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst dilaksanakan pertama kali pada tahun 1812 sampai dengan
4 Pengaruh Metode Rangkaian Bermain...(M. Taheri Akbar) tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh royal Shrewsbury School Hunt. Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400 meter di lintasan pada semua event yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam lintasan. Atletik termasuk di dalam olimpiade moderen di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di lintasan dan lapangan dalam event olimpiade tahun sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912 (PASI, 1979:21). 3. Nomor-nomor Atletik Sajoto (1988:61) mengemukakan bahwa nomor-nomor atletik sebagai berikut. 1) Nomor Lari a. Lari jarak pendek (sprint:100 m,200 m dan 600 m). b. Lari jarak sedang / menengah (800 m, m, dan m). c. Lari jarak jauh (long distance): m, m dan marathon (42,195 km). 2) Nomor Lompat a. Lompat jauh. b. Lompat tinggi dan lompat tinggi galah. c. Lompat jangkit. 3) Nomor lempar a. Lempar lembing. b. Lempar cakram. c. Tolak peluru. d. Lontar martil. 3. Pengertian Latihan Menurut Gerry (2003:46), Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis, berulang-ulang dan jumlah yang diberikan semakin hari semakin bertambah. 131
5 Wahana Didaktika Vol. 12 No. 3 September 2014 : Menurut Jonath (1987:68), Latihan fisik pada prinsipnya adalah memberikn tekanan pada tubuh secara teratur sistematis berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktifitas fisik secara fisiologi, latihan ialah dapat dilihat hasil dan pengaruhnya dalam jangka waktu 4-6 minggu dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu. Berdasarkan pendapat di atas, disimpulkan bahwa latihan adalah Proses yang sistematis yang dilakukan secara berkesinambungan dan berulang-ulang dengan prinsip kian hari beban kian bertambah. 4. Fartlek Menurut Sajoto (1988:213), Latihan Fartlek adalah program latihan interval training yang tidak formal. Latihan ini termasuk fast dan slow running yang bergantian. Fartlek adalah bentuk latihan yang dilakukan dengan lari jarak jauh seperti halnya pada cross country. Bentuk latihan ini berasal dari Swedia yang berarti spee play atau bermain-main dengan kecepatan, waktu, latihan tidak dibatasi tetapi atlet bebas melakukan latihan ini dengan berbagai variasi bentuk lari sesuai dengan medianya. Sebaiknya untuk latihan fartlek ini dipilihnya latihan (medan) yang mempunyai pemandangan indah sedikit rintangan dengan lintasan yang berbeda-beda, seperti: lumpur keras, terjal, turun, pasir, rumput, salju atau lainnya. Banyak pelatih dan atlet memasukkan program latihan tersebut sebagai variasi dari latihan lari dalam intentitas tinggi, maupun variasi latihan interval. Walaupun para atlet bebas dalam melaksanakan latihannya tetapi secara periodik mereka harus mencapai tingkat intentitas yang tinggi pula. Berdasarkan di atas, peneliti disimpulkan bahwa latihan fartlek adalah segala upaya dari bentuk latihan yang tujuannya untuk meningkatkan daya tahan dan kecepatan dalam waktu yang lama. Fartlek biasanya dimulal dengan lari-lari lambat yang kemudian divariasi dengan sprint-sprint pendek yang intensif dan dengan lari jarak menengah dengan kecepatan konstan yang cukup tinggi. 132
6 Pengaruh Metode Rangkaian Bermain...(M. Taheri Akbar) 5. Tujuan Latihan Fartlek Menurut Sajoto (1988:192), Latihan fartlek merupakan bentuk latihan endurance. Adapun tujuan dilakukannya latihan endurance adalah untuk meningkatkkan kemampuan seluruh tubuh untuk selalu bergerak dalam tempo sedang sampai cepat, yang cukup lama. Tujuan dari latihan tersebut adalah sama dengan cross country terutama untuk daya tahan atau stamina. Bentuk latihan ini baik sekali dilakukan pada periode persiapan atau bahkan pada periode latihan. Pelatih ataupun atlitnya sendiri dapat menentukan bentuk larinya maupun lamanya latihan, kecepatan bentuk lari dapat diatur dengan berbagai variasi sebagai berikut. 1. Mulai dengan lari lambat 5-10 menit. 2. Kecepatan yang konstan dan cukup tinggi. 3. Jalan cepat (istirahat aktif). 4. Lari lambat-lambat diselingi lari yang makin lama makin cepat (win sprint). 5. Lari lambat-lambat diselingi 3-4 langkah mendadak cepat. 6. Naik bukit dengan kecepatan tinggi. 7. Lari dengan tempo yang cepat (pace) selama 1 menit. 6. Bentuk Latihan Fartlek Fartlek merupakan bentuk latihan untuk meningkatkan daya tahan, hal ini sesuai dengan pendapat Sajoto (1988:215) menyatakan bahwa fartlek merupakan bentuk latihan untuk meningkatkanya endurance. Bentk latihan endurance sebagai berikut. 1) Interval Training Dalam interval training terdapat bermacam-macam pembendaharaan istilah yang dipergunakan menyusun program-program latihan. Istilah-istilah tersebut meliputi: set, repetisi, waktu latihan, jarak latihan, frekuensi dan waktu istirahat antara repetasi dan set. 2) Latihan Interval Circuit Konsep latihan interval circuit ini adalah penggabungan latihan interval dan circuit training. Jarak circuit kira-kira satu sampai lima mil. Dengan stasiun 133
7 Wahana Didaktika Vol. 12 No. 3 September 2014 : setiap jarak yard. Para atlet melakukan jogging atau sprint di antara stasiun, kemudian berhenti disetiap stasiun untuk melakukan latihan kekuatan, fleksibilitas, atau melakukan latihan endurance otot dengan cara seperti pada circuit training biasa, dan kemudian melanjutkan jogging atau sprint, menuju ke stasiun berikutnya. Tempat yang dipakai latihan ini seperti tempat parkir yang cukup luas, atau dilakukan di tepi kota yang banyak pohon dan berbukitbukit. Tujuan latihan sama dengan cross country terutama untuk daya tahan atau stamina. Bentuk latihan in baik sekali dilakukan pada periode persiapan atau bahkan pada periode latihan. 7. Pengertian Lari 60 Meter Menurut Gerry (2003:24) Sprint sebagai salah satu kategori cabang lomba mencakup semua jarak hingga 400 meter diklafikasikan sebagai sprint panjang. Sprint yang baik membutukan reaksi yang cepat, akselarasi yang baik, dan jenis lari yang efisien. Sprinter juga harus mengembangkan start sprint yang baik dan mempertahankan kecepatan puncak selama mungkin. Latihan biasanya dimulai dengan latihan untuk meningkatkan tenaga, teknik dan daya tahan. Ketika perlombaan akan dimulai, kurangi latihan tenaga dan tekankan latihan pada kualitas sprint kecepatan tinggi. Atlet berusaha berlari pada kecepatan puncak dengan santai mungkin dan tekanan sekecil mungkin. Kebanyakan latihan teknik akan diselesaikan dalam prasesi lomba dan tidak dilupakan sepenuhnya dalam periode kompetisi. Bagi pemula yang berhadapan dengan sesi pendek dan hanya memiliki sedikit waktu untuk bersiap-siap, latihan harus dikonsentrasikan pada peningkatan teknik sprint dan kemampuan untuk tetap santai pada saat berlari pada kecepatan puncak. Menurut Jonath (1987:67), Sprint adalah hasil kali antara panjang dan frekuensi ( jumlah perdetik ) langkahnya. Untuk menambah kecepatan didalam berlari seorang atlet harus bisa memilih suatu kemungkinan yaitu, memperlebar langkah atau mempercepat frekuensi gerakan kaki dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh. 134
8 Pengaruh Metode Rangkaian Bermain...(M. Taheri Akbar) Seorang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensi bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twich) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro dibanding dengan serabut otot lambat (slow twich) dengan kemampuan sampai 10 kali perdetik dalam vitro. Suatu analisa struktural prestasi lari jarak pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika, biomotor, dan energetic. Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut. 1. Tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive). 2. Tahap percepatan (acceleration). 3. Tahap transisi atau perubahan (transition). 4. Tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed). 5. Finish. Berdasarkan pernyataan di atas, disimpulkan bahwa sprint adalah kecepatan di dalam berlari yang merupakan hasil kali antara panjang dan frekuensi langkah dan membutuhkan serta membutuhkan reaksi yang cepat, akselarasi yang baik dan efisien. C. METODE PENELITIAN Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. (Arikunto,2006:118). variabel dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan fartlex. 2. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah lari 60 meter. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang untuk nomor lari 60 meter dengan jumlah populasi 20 orang. 135
9 Wahana Didaktika Vol. 12 No. 3 September 2014 : Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlahnya subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Mengingat populasi dalam penelitian ini lebih kecil dari 100, maka peneliti mengambil sampel seluruh jumlah siswa kelas VII SMP Negeri Sriwijaya Palembang berjumlah 20 orang sehingga dapat diartikan bahwa sampel penelitian ini adalah penelitian populasi. Sebelum mengadakan penelitian, hal-hal yang dilakukan dalam mempersiapkan latihan ini sebagai berikut. 1. Mempersiapkan dan mengurusi kelengkapan surat izin penelitian dan tempat penelitian. 2. Menghubungi guru yang berperan dalam penelitian khususnya guru pendidikan jasmani dan kesehatan. 3. Mempersiapkan tenaga pembantu pelaksanaan penelitian dalam mengambil data. 4. Menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam pengambilan data sebagai berikut. - Stopwatch - Bendera kecil - Peluit - Alat tulis - Nomor peserta 5. Melaksanakan tes variabel yang diteliti melalui pengukuran sebagai berikut. - Sebelum melakukan tes lari 60 meter sampel diberikan untuk mencoba. - Masing-masing sampel diberi 3 kali kesempatan melakukan lari 60 meter. - Hasil dari lari 60 meter tersebut diambil dari waktu tercepat. - Pelaksanaan lari 60 meter sesuai dengan peraturan. (PASI, 1979:86) Pelaksanaan kegiatan penelitian terhadap sampel dalam penelitian ini sebagai berikut: a. melakukan test awal (pretest) lari 60 meter sebelum memberikan prilaku terhadap pelaku kelompok eksperimen; 136
10 Pengaruh Metode Rangkaian Bermain...(M. Taheri Akbar) b. tereatmen yaitu dengan memberikan perilaku berupa latihan lari fartlek dengan bentuk latihan; c. melakukan test akhir(postest) lari 60 m melakukan tes akhir setelah mendapatkan perlakuan (kelompok eksperimen). Untuk menganalisa data digunakan rumus uji t dengan langkah-langkah sebagai beriikut : t = Mx My x y Nx Ny 2 x Dapat diperoleh dari Y Dapat diperoleh dari Keterangan : Nx Ny 2 Y X 2 Y Y N M : Mean dari perbedaan pretes dan post test perkelompok N X Y X Y : Banyak mean : Deviasi setiap nilai X2 dan X1 : Deviasi setiap nilai Y2 dan Y1 : Kelompok Eksperimen : Kelompok Kontrol Kriteria pengujian: 2 N 2 (Arikunto, 2006:311) Terima Ho Jika t hitung < t table ( 1-a ), dan ditolak Ha jika t hitung > t tabel (1-a),dimana t 1-a adalah t yang terdapat dalam tabel distribusi t dengan dk = n1 + n2 2 dan peluang ( 1-a ). D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa temuan hasil hipotesis mengungkapkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian latihan lari fartlek terhadap hasil uji statistik t. jika t hitung diperoleh 650 sedangkan t 0.95 ( 18 ) adalah distribusi t dengan dk = 62 dan taraf kepercayaan 95 % ( œ = 0.05 ) tapi t 0.95 ( 18 ) tidak terdapat dalam tabel 137
11 Wahana Didaktika Vol. 12 No. 3 September 2014 : distribusi t. maka harus ditentukan besarnya dengan cara interpilasi sehingga t hitung 650 > t 0.95 ( 18 ) = 1.67 dengan demikian tolak Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh latihan fartlek terhadap lari 60 meter,dan terima Hi yang berbunyi ada pengaruh latihan fartlek terhadap lari 60 meter pada siswa SMP Negeri Sriwijaya Palembang. Pemberian latihan lari fartlek dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan lari 60 meter. E. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian latihan lari fartlek terhadap hasil uji statistik t. jika t hitung diperoleh 650 sedangkan t 0.95 ( 18 ) adalah distribusi t dengan dk = 62 dan taraf kepercayaan 95 % ( œ = 0.05 ) tapi t 0.95 ( 18 ) tidak terdapat dalam tabel distribusi t. maka harus ditentukan besarnya dengan cara interpilasi sehingga t hitung 650 > t 0.95 ( 18 ) = 1.67 dengan demikian tolak Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh latihan fartlek terhadap lari 60 meter,dan terima Hi yang berbunyi ada pengaruh latihan fartlek terhadap lari 60 meter pada siswa SMP Negeri Sriwijaya Palembang. Pemberian latihan lari fartlek dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan lari 60 meter. Bagi atlet lari sprint sebaiknya dapat melakukan latihan lari fartlek secara terus menerus dan seimbang, dengan cara yang benar dan bagi pelatih khususnya pelatih atletik lari jarak pendek bersedia menggunakan latihan lari fartlek agar dapat memperbaiki kemampuan lari jarak pendek ( sprint ) khususnya lari 60 meter. 138
12 Pengaruh Metode Rangkaian Bermain...(M. Taheri Akbar) DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Gerry A. Carr Atletik untuk Sekolah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Jonath Atletik 1. Jakarta: Rosda Jaya Putra. PASI Pedoman Latihan Dasar Atletik-IAAF. Jakarta: PB PASI. Sajoto, Mochamad Pembinaan Kondisi fisik dalam Olahraga. Jakarta: Depdikbud. 139
PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI
PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI RINGKASAN Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang berarti berlomba atau bertanding.
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI Oleh: YOGI APRIYAN HIDAYAT A1D408092 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga pada masa sekarang merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam olahraga maupun berolahraga terdapat berbagai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI OLEH PARYANTI A1D408095 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi lari, lempar, dan lompat.kata ini berasal dari bahasa
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL INTENSIF TERHADAP KEMAMPUAN LARI 100 METER SISWA SMP NEGERI 1 PARIAMAN
PENGARUH METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL INTENSIF TERHADAP KEMAMPUAN LARI 100 METER SISWA SMP NEGERI 1 PARIAMAN 1) Arisman 1) Universitas PGRI Palembang Jl. Ahmad Yani, Plaju, Palembang Email : arismhand@gmail.com
Lebih terperinciYan Indra Siregar. Abstrak
120 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SLIDE JUMP SPRINT DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP WITH LATERAL MOVEMENT TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LARI 100 METER PADA MAHASISWA PKO STAMBUK 2014 TAHUN 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Olahraga dewasa ini semakin banyak digemari oleh berbagai kalangan, karena mereka sadar bahwa manfaat yang bisa diraih dengan berolahraga adalah terpeliharanya kondisi
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini pendekatan ilmiah sangat diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah di berbagai bidang, termasuk bidang olahraga. Untuk meningkatkan olahraga diperlukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani 1. Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan sangat diperlukan bagi setiap orang karena melalui pendidikan orang dapat berpikir secara rasional, memecahkan berbagai
Lebih terperinciMAKALAH LARI JARAK JAUH, JARAK PENDEK, DAN JARAK MENENGAH
MAKALAH LARI JARAK JAUH, JARAK PENDEK, DAN JARAK MENENGAH Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pedidikan Jasmani, dan Kesehatan Disusun oleh Nitya Nurul Fadilah Kelas 12.IPA 4 SMA NEGERI 1 TASIKMALAYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima dan dapat digemari masyarakat, gejala ini terjadi karena atletik merupakan olahraga yang
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.
PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Lebih terperincimerupakan olahraga pertama kali yang ada di dunia menurut Eddy Purnomo dimulai dari negara Yunani, negara negara dibenua Eropa sampai Amerika dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan olahraga tertua di dunia bahkan disebut juga Mother of Sports yaitu sebagai ibu atau induk dari olahraga, karena olahraga ini merupakan olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembinaan atau pelatihan olahraga adalah untuk membantu atlet meningkatkan prestasinya. Melihat kondisi prestasi nasional saat ini masih sangat memprihatinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi yang tinggi dalam suatu cabang olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, prestasi yang tinggi hanya dapat dicapai melalui usaha dan kerja keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimplementasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan. lempar (Eddy Purnomo, 2007:1). Bila dilihat dari arti atau istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakangerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lompat, lari, dan lempar (Eddy Purnomo, 2007:1).
Lebih terperinciEFEKTIFITAS LATIHAN SPEED PLAY DAN INTERNAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 1500 METER PADA KLUB INDONESIA MUDA ATLETIK JAKARTA
73 EFEKTIFITAS LATIHAN SPEED PLAY DAN INTERNAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LARI 1500 METER PADA KLUB INDONESIA MUDA ATLETIK JAKARTA Deni Afrizal 1, Bambang Kridasuwarso 2, Ika Novitaria Marani
Lebih terperinciJURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017
JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017 THE RELATIONSHIP BETWEEN LOWER LIMB EXPLOSIVE POWER
Lebih terperinciKETAHANAN (ENDURANCE)
KETAHANAN (ENDURANCE) PENGERTIAN KETAHANAN Ketahanan adalah kemampuan peralatan tubuh seseorang untuk melawan kelelahan selama aktivitas berlangsung. Menurut Sukadiyanto (2002: 40) keuntungan bagi olahragawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa Yunani athon yang berarti kontes. Atletik merupakan cabang olahraga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu wujud yang bisa mengembangkan sumber daya manusia serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dibidang ilmu dan teknologi serta dibidang lainnya termasuk olahraga. Olahraga adalah salah
Lebih terperinciH. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.
H. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah merupakan suatu usaha untuk menambah atau mengumpulkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Bila dilihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena gerak dasar yang terdapat didalamnya sudah dilakukan sejak zaman peradaban manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lari terdiri dari enam macam yang salah satunya adalah Lari cepat (Sprint) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atletik merupakan dasar dari segala macam olahraga. Karena sebagian gerakannya dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga lainnya. Cabang atletik memiliki empat macam,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Latihan kondisi fisik yang tepat memegang peranan penting dalam sukseskan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latihan kondisi fisik yang tepat memegang peranan penting dalam sukseskan penampilan atlet untuk semua Cabang olahraga. Peningkatan kondisi fisik atlet bertujuan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS XI MAN MODEL GORONTALO
PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP LARI JARAK PENDEK 00 METER PADA SISWA PUTRA KELAS XI MAN MODEL GORONTALO Yusuf La Olu, Ruskin, Ucok Hasian Rafiater Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH PUTRIA SARTIKA NIM A1D408146 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKeyword: Run Sprint Apart 50 metre, Method Study of Teams Games Tournament
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR LARI SPRINT JARAK 50 METER DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT Vincen Selitas, Kaswari, Wahyudi Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN e-mail:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen tidak murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fartlek terhadap peningkatan daya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan Hoki FIK UNY yang beralamatkan di Jalan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, yang dilakukan oleh manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang terdapat dalam
Lebih terperinciPENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL INFLUENCE OF TRADITIONAL GAME ON THE ACHIEVEMENT OF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan sesuatu yang tidak ternilai harganya sehingga kita wajib menjaga kesehatan salah satunya dengan olahraga. Pada masa yang serba canggih sekarang
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC
PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN JUMPING SMASH BOLA VOLI SISWA EKSTRAKURIKULER SMPN 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG EDWAN edwan2796@gmail.com Ari Sutisyana Bogy Restu Ilahi Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan kondisi fisik yang baik merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan olahraga. Bahkan dapat dikatakan, kemampuan kondisi fisik yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik sebagai cabang olahraga tertua di dunia merupakan induk dari semua cabang olahraga yang dilakukan secara luas dan bisa dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor pendukung kehidupan manusia yang sehat dan berkualitas adalah melalui olahraga. Hal ini disebabkan karena kondisi jasmani dan rohani yang kuat akan
Lebih terperinciTHE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU
1 THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU Mentari Pratiwi, 1 Drs. Saripin, M.Kes, AIFO, 2 Kristi Agust, S.Pd, M.Pd, 3 tarrymy@ymail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini banyak diminati masyarakat, mulai dari anak anak sampai dewasa. Alat yang digunakan hanya bola
Lebih terperinci1. Mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Riau,Nim , Alamat; Jln. Harapan Rumbai.
PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL 50 METER TERHADAP KECEPATAN LARI SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMAN 2 BATAM Riyandi 1, Drs.Ramadi,M.Kes,AIFO 2, Drs.Slamet,M.Kes,AIFO 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi
1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH Jurnal Oleh Meki Vahlevi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai
Lebih terperinci2014 HUBUNGAN KEMAMPUAN LARI KECEPATAN MAKSIMAL DENGAN KEMAMPUAN CADENCEPADA ATLET SPRINT
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Atletik merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar dan lompat.kata ini berasal dari bahasa
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA Bayu Sigit Gutomo (2012 66 125) Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan masyarakat Indonesia untuk melakukan olahraga saat ini cukup mengembirakan buktinya dapat dilihat banyaknya masyarakat melakukan olahraga pada pagi
Lebih terperinciHUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE
HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL Oleh DISLAGANA FARCE 1405166605 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN
Lebih terperinciAN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU
AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU Taufik hidayat 1, Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes, AIFO 2,
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 11 PALEMBANG
PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 11 PALEMBANG 1) Selvi Melianty 1) Universitas Bina Darma Jl. Ahmad Yani, Plaju,
Lebih terperinci2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi fisik merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam olahraga prestasi karena hal tesebut sangat menentukan kualitas teknik dan kemampuan atlet
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK
1 PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK Frederika Frentina 1, Drs.Ramadi,S.Pd,M.Kes,AIFO 2, Ardiah Juita, S.pd, M.Pd 3 Email Frederika_frentina@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah jenis cabang olahraga yang disebut sebagai induk dari semua cabang olahraga, hal tersebut dapat dibuktikan dengan mengamati olahraga atletik yang didalamnya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII.2 DI SMPN 9 KOTA BEKASI TAHUN AJARAN2013/2014 Tatang Iskandar Dosen PJKR FIK Universitas
Lebih terperinciPENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN
Pengaruh Metode Part... (Gleggo Cahyo Winbiyanto) 1 PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN THE INFLUENCE
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016
PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL 8 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI I Putu Eri Kresnayadi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. olahraga secara otomatis menjadi ukuran ketertinggalan prestasi olahraga.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan prestasi olahraga di forum forum nasional adalah tolak ukur serta kemajuan daerah dalam memperdayakan masyarakat. Prestasi yang tinggi dalam suatu
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI I Wayan Darmawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Olahraga merupakan aktivitas yang sangat penting untuk mempertahankan kebugaran jasmani seseorang. Olahraga juga merupakan salah satu metode penting untuk
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah gabungan dari beberapa nomor pertandingan yang secara garis besar dapat di kelompokan menjadi lari, lompat, dan lempar. Atletik adalah salah
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER
PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER Nur Ahmad Muharram Penjaskesrek Universitas Nusantara PGRI Kediri nur.ahmad1988@unpkediri.ac.id Abstrak Tujuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 M DENGAN LATIHAN INTERVAL 1 BANDING 2 DAN 1 BANDING 3
Jurnal Pedagogik Keolahragaan Volume 1, Nomor 2, Juli - Desember 2015, 69-78 MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 M DENGAN LATIHAN INTERVAL 1 BANDING 2 DAN 1 BANDING 3 Muhammad Arfa *, Hotma Doli Parlindungan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VIII SMP N 2 WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017
Faktor-Faktor Pendukung (Heru Safrudin) 1 FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VIII SMP N 2 WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017 THE FACTORS SUPPORTING ATHLETICS LEARNING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI LEMPAR CAKRAM SISWA KELAS XI SMA PGRI PURI KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciIdris Mohamad mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan
PENGARUH PELATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO 2 MAX DALAM CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT PADA MAHASISWA SEMESTER VI B JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA (Idris Mohamad, Ahmad Lamusu, Edy
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Artikel Skripsi PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING GAYA CROSS STEP SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua didunia, karena gerak dasar yang terdapat didalamnya sudah dilakukan sejak jaman peradaban manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Atletik Atletik merupakan perlombaan yang diadakan dilapangan dan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar dan setiap orangpun
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (1) (2012) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH LATIHAN LOMPAT KIJANG TERHADAP KECEPATAN LARI Johan Cahyo
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT DAN ACCELERATION SPRINT TERHADAP LARI CEPAT 100 METER DI SMP NEGERI 1 BONGOMEME
PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT DAN ACCELERATION SPRINT TERHADAP LARI CEPAT 100 METER DI SMP NEGERI 1 BONGOMEME (Tristan A. Husain, Nurhayati Liputo, Ucok H. Refiater) tristanhusain@yahoo.co.id Pendidikan
Lebih terperinciCORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU
1 CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU M Saputra, 1 Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes, AIFO, 2 Ardiah Juita, S.Pd, M.Pd, 3 Muhammadsaputra100@gmail.com,082171428933,
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 4 (1) (2015) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf MENINGKATKAN KECEPATAN LARI 100 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL 1 BANDING 2 DAN 1 BANDING 3 Abdul Rahman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW
PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW Henry Maksum 1, Abdillah 2, Utami Dewi 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan suatu alat dalam pendidikan yang dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak didik menjadi manusia secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga sepak bola merupakan salah satu permainan yang memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar memainkannya tetapi juga
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN
PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN I Ketut Sutisna Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga sudah menjadi suatu keperluan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Olahraga juga telah menjadi kebutuhan setiap lapisan masyarakat, baik untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Gorontalo. Sekolah yang menjadi lokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre test dan
Lebih terperinciPENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN
1 PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2013 2 ABSTRACT THE
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA. Muhammad Nur
PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP LARI 80 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MARAWOLA Muhammad Nur Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP LEAP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN SEPAK BOLA SSB BINTANG TIMUR MEDAN TAHUN 2009 MAHMUDIN MATONDANG Jurusan Pendidikan Jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo, 2005).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Hakikat lari sprint 100 meter dalam olahraga atletik
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat lari sprint 100 meter dalam olahraga atletik Atletik adalah aktifitas jasmani yang kompetitif atau dapat diadu berdasarkan
Lebih terperinciHEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU
1 THE CORRELATION BETWEEN THE SPEED ENDURANCE AND THE RESULT OF THE MEN S 400 METER ATHLETICH ATHLETES RUNNING TEST IN ATHLETHICS ASSOCATION OF INDONESIA (PASI) RIAU Septiandi Eka Putra, 1 Drs. Saripin,
Lebih terperinciKONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT ( SPRINT
KONTRIBUSI TINGGI BADAN, BERAT BADAN, DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN LARI CEPAT (SPRINT) 100 METER PUTRA (Studi pada Mahasiswa IKOR Angkatan 2010 Universitas Negeri Surabaya) Akhmad Aji Pradana
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX
HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP LARI JARAK PENDEK 200 METER PADA SISWA SMP N 2 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR Jurnal Oleh ANDRI PRASETIYO FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL
HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL Oleh KASRAWATI 1405166638 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP
HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan alami manusia. Berlari adalah bagian yang tak terpisahkan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SKIPIING TERHADAP KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DAMPELAS. Maspar Addriana Bulu Baan Muh.
1 PENGARUH LATIHAN SKIPIING TERHADAP KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DAMPELAS Maspar Addriana Bulu Baan Muh. Ramli Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako
Lebih terperinciPENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU
ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU Raffly Henjilito
Lebih terperinci2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLYING DISC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DI SMPN 1 LEMBANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari pengertiannya atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon atau athlum artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan peserta didik pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian
Lebih terperinci