BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM"

Transkripsi

1

2 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA NOMOR : P.16/P2SDM/SET/REN.0/10/2016 TENTANG RENCANA KERJA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, Menimbang : a. bahwa sebagai upaya pencapaian target kinerja Program Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM pada Tahun 2017, serta penjabaran lebih lanjut implementasi program kegiatan Rencana Strategis Ba Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun sebagaimana telah ditetapkan melalui Peraturan Kepala Ba Nomor P.5/SETBP2SDM/2015, perlu disusun Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2017; b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a, dipang perlu menetapkan Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2017 melalui peraturan Kepala Ba Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Mengingat : 1. Ung-Ung Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Ung- Ung Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Ung-Ung Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Ung-Ung Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Ung- Ung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 2. Ung-Ung Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 3. Ung-Ung Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Ung-Ung Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Kehutanan, Perikanan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4660); 5. Ung-Ung Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 6. Ung-ung...

3 -2-6. Ung-Ung Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 7. Ung-Ung Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian Pengembangan serta Pendidikan Pelatihan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5099); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178); 12. Peraturan Presiden Nomor 02 Tahun 2015 tentang Rencana PJMN Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 13. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017; 14. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Ba Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) ; 15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan Nomor P.18/MenLHK- II/2015 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan; 17. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan Nomor P.72/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan Tahun MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA TENTANG RENCANA KERJA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA TAHUN Pasal 1 Penyuluhan Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. Pasal 2...

4 -3- Pasal 2 Penyuluhan Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2017 merupakan kerangka kerja perkiraan pembiayaan Program Peningkatan Penyuluhan Pengembangan Sumberdaya Manusia dalam 1 (satu) Tahun Anggaran terhitung mulai Tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017 sesuai kerangka kerja Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 maupun Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan Tahun Pasal 3 Penyuluhan Pengembangan Sumberdaya Manusia Tahun 2017 ini menjadi acuan bagi seluruh unit kerja di lingkup organisasi Ba Penyuluhan Pengembangan Sumberdaya Manusia dalam menyusun rencana kerja di unit kerjanya masing-masing. Pasal 4 Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 04 Oktober 2016 KEPALA BADAN, DR. IR. BAMBANG SOEPIJANTO, M.M NIP Tembusan : 1. Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan; 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan; 3. Para Direktur Jenderal/Kepala Ba di Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan; 4. Staf Ahli Menteri di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan.

5 PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat karunia-nya, sehingga Penyuluhan Pengembangan SDM (BP2SDM) Tahun 2017 ini dapat diwujudkan. Rencana Kerja B ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Ba P2SDM Tahun sekaligus merupakan tindak lanjut kinerja capaian target sesuai arahan pembangunan lingkungan hidup kehutanan. Paradigma dalam penyusunan rencana kerja penganggaran ke depan tidak lagi menganut money follow function akan tetapi money follow program, artinya penggunaan anggaran Negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Pelaksanaan program menggunakan pendekatan holistik tematik, integratif spasial, artinya pencapaian prioritas pembangunan memerlukan koordinasi dari seluruh pemangku kepentingan melalui pengintegrasian prioritas nasional program/kegiatan prioritas yang dilaksanakan dengan basis kewilayahan. Secara keseluruhan, Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan menyumbang 14 dari 23 prioritas nasional yang tersebar pada 21 program prioritas 47 kegiatan prioritas. Ba penyuluhan Pengembangan SDM sebagai unit supporting eselon I lain, terlibat pada 3 prioritas nasional yaitu Revolusi Mental, Antar Kelompok Pendapatan, serta Desa Kawasan Pedesaan. Dokumen ini disusun sebagai pedoman perencanaan bagi setiap satuan kerja lingkup BP2SDM untuk mewujudkan target-target Tahun Selaku Kepala Ba Penyuluhan Pengembangan SDM, saya berpesan agar dokumen ini dapat dilaksanakan dengan penuh komitmen oleh setiap satker lingkup BP2SDM. Untuk itu, setiap kepala satuan kerja harus aktif mengawal organisasinya sehingga tujuan program peningkatan penyuluhan pengembangan SDM serta tujuan pembangunan lingkungan hidup kehutanan dapat terwujud. Akhir kata, Semoga Allah SWT selalu memberi rahmat-nya kepada kita semua untuk selalu memenuhi kinerja sesuai yang diharapkan. Selamat bekerja, tanamkan selalu sikap integritas, etos kerja, gotong royong. Jakarta, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP i

6 DAFTAR ISI PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud Tujuan Ruang Lingkup II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BP2SDM Tugas Pokok Fungsi Kebijakan III. PROGRAM KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA... 7 IV. CAPAIAN KINERJA DAN ALOKASI ANGGARAN TAHUN Program Kegiatan Alokasi Anggaran Tahun Progress Kemajuan Tahun Berjalan V. RENCANA KERJA TAHUN VI. PENUTUP LAMPIRAN ii

7 DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Unit Kerja Pusat UPT pada... 4 Indikator kinerja kegiatan per satuan kerja Ba... 8 Indikator Kinerja Program (IKP) Ba P2SDM Tahun Target Kinerja Rincian Output Kegiatan Tahun 2016 berdasarkan APBN Rincian Alokasi Anggaran APBN Program Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM Tahun Distribusi Alokasi Anggaran APBN-P Satker Pusat UPT...12 Perubahan target/output kegiatan akibat aya perubahan pagu APBN-P Ba P2SDM Tahun Capaian pelaksanaan kinerja s.d April 2016 prognosis realisasi hingga Desember Capaian indikator kinerja kegiatan Ba P2SDM s/d September Alokasi anggaran Ba P2SDM berdasarkan belanja pegawai, belanja barang sumber a...19 Distribusi alokasi anggaran per masing masing satker pusat UPT lingkup Ba P2SDM...19 Target rencana kinerja Ba P2SDM sesuai RPJM Pagu Indikatif berdasarkan prioritas nasional Tahun iii

8 I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Dalam suatu Kementerian/Lembaga, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian penting dalam menjalankan memajukan program atau kegiatan yang disusun. SDM yang kompeten profesional merupakan salah satu faktor keberhasilan pembangunan Lingkungan Hidup Kehutanan (LHK). Presiden ke3 Indonesia, Prof. Dr. Ing B.J. Habibie, FREng. pernah mengatakan Kualitas berupaya untuk mengembangkan program lingkungan hidup kehutanan yang sesuai dengan titik berat pengorganisasian, pendayagunaan sumberdaya penguatan aspek legal peraturan teknisnya. Rencana Kerja ini disusun sebagai penjabaran Rencana Strategis Ba P2SDM Tahun Dokumen rencana kerja B di dalamnya memuat kegiatan yang akan dilaksanakan oleh setiap satker lingkup BP2SDM dengan mengacu pula pada RKP Tahun Melalui dokumen Renja ini, setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing satuan kerja lingkup Ba P2SDM harus mengacu pada dokumen ini. Sumber Daya Manusia merupakan kunci keberhasilan masa depan bangsa. SDM yang unggul berdaya saing akan mengantar Indonesia sejajar disegani bangsa lain. Ba Penyuluhan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) sebagai supporting system unit Kementerian LHK lainnya memiliki kontribusi yang cukup besar dalam pembentukan SDM yang kompeten profesional. Sesuai Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, penyusunan dokumen Renja B ini disusun dengan berpedoman pada Renstra Ba P2SDM Tahun serta mengacu pada prioritas pembangunan nasional. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga, penyusunan Renja juga didasari pada hasil kesepakatan trilateral meeting antara Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan Tahun Untuk mewujudkan SDM yang kompeten, profesional berkualitas, banyak tantangan yang akan dihadapi. Saat ini, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan kualitas SDM dengan menggunakan sumber daya seoptimal mungkin. Dalam salah satu pidato Menteri LHK, disebutkan bahwa rimbawan saat ini masih kurang kokoh dalam komitmen, disiplin kesungguhan bekerja. Hal ini terjadi karena berbagai faktor seperti kapasitas integritas profesionalitas yang kurang. Oleh karena itu, kita harus terus 1

9 2. MAKSUD DAN TUJUAN Dokumen Rencana Kerja merupakan dokumen yang disusun setiap tahun sebagai pedoman bagi setiap satuan kerja dalam melaksanakan kegiatan. Penyuluhan Pengembangan SDM Tahun 2017 ini, disusun sebagai acuan seluruh satuan kerja lingkup Ba P2SDM sekaligus untuk menjadi arah kegiatan dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pembangunan lingkungan hidup kehutanan dalam jangka waktu satu tahun anggaran (Tahun 2017). 3. RUANG LINGKUP Dokumen Rencana Kerja Ba Penyuluhan Pengembangan SDM Tahun 2017 ini mencakup informasi mengenai: a. Tujuan Pembangunan LHK, Sasaran Strategis, serta Sasaran Program. b. Program, Kegiatan, Indikator Kinerja Program, Output, Komponen Kegiatan. c. Prakiraan alokasi penaan program/kegiatan Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM sesuai Pagu Indikatif. d. Hasil capaian pelaksanaan program kegiatan lingkup BP2SDM pada Tahun

10 II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BP2SDM 1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Kehutanan Nomor P.18/MENLHK-II/2015 tentang organisasi tata kerja Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan. Tugas fungsi, serta struktur organisasi Ba P2SDM adalah menyelenggarakan penyuluhan kehutanan pengembangan sumber daya manusia lingkungan hidup kehutanan. b. c. Ba Penyuluhan Pengembangan SDM didukung pula oleh unit kerja eselon II meliputi Pusat Perencanaan Pengembangan SDM, Pusat Diklat SDM LHK, Pusat Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan, Pusat Penyuluhan Sekretariat Ba. Ba P2SDM sebagai unsur pendukung Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan memiliki 12 UPT yang terdiri dari 7 Balai Diklat LHK 5 SMK Kehutanan Negeri (Tabel 2). d. e. Dalam melaksanakan tugas yang diemban tersebut, Ba P2SDM memiliki fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis, rencana program penyuluhan kehutanan, perencanaan standardisasi, f. g. 3 pengembangan sumber daya manusia aparatur masyarakat di big lingkungan hidup kehutanan, serta pengembangan generasi lingkungan; pelaksanaan penyuluhan kehutanan, perencanaan standardisasi, pengembangan sumber daya manusia aparatur masyarakat di big lingkungan hidup kehutanan, serta pengembangan generasi lingkungan; penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria di big penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; pelaksanaan bimbingan teknis supervisi atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan penyuluhan kehutanan; pemantauan, evaluasi pelaporan pelaksanaan penyuluhan kehutanan, perencanaan standardisasi, pengembangan sumber daya manusia aparatur masyarakat di big lingkungan hidup kehutanan, serta pengembangan generasi lingkungan; pelaksanaan administrasi Ba P2SDM; pelaksanaan tugas fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

11 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIAT BADAN PUSAT PENYULUHAN PUSAT DIKLAT SDM LHK PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN GENERASI LINGKUNGAN PUSAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM UPT Gambar 1. Struktur Organisasi Tabel 1. Unit Kerja Pusat UPT pada No A. Pusat Unit Kerja Lokasi 1. Pusat Perencanaan Pengembangan SDM Jakarta 2. Pusat Pendidikan Pelatihan SDM LHK Bogor 3. Pusat Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Serpong 4. Pusat Penyuluhan Jakarta 5. Sekretariat Ba Jakarta B. Wilayah Kerja UPT Balai Diklat LHK (PerMenLHK Nomor P.16/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016) 1. Balai Diklat LHK Bogor Rumpin, Jawa Barat DKI Jakarta; Banten; Lampung; Kalimantan Barat; Bangka Belitung. 2. Balai Diklat LHK Kadipaten Kadipaten, Jawa Barat Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta. 4

12 No Unit Kerja 3. Balai Diklat LHK Pematangsiantar 4. Balai Diklat LHK Pekanbaru 5. Balai Diklat LHK Samarinda 6. Balai Diklat LHK Makasar 7. Balai Diklat LHK Kupang C. Lokasi Pematang Siantar, Sumatera Utara Pekanbaru, Riau Samarinda, Kalimantan Timur Makassar, Sulawesi Selatan Kupang, Nusa Tenggara Timur Wilayah Kerja Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan. Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utars Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tenggah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat. Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali. SMK Kehutanan Negeri (PerMenLHK Nomor P.17/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016) 1. SMKKN Kadipaten 2. SMKKN Pekanbaru 3. SMKKN Samarinda 4. SMKKN Makassar 5. SMKKN Manokwari Kadipaten, Jawa Barat Pekanbaru, Riau Samarinda, Kalimantan Timur Makassar, Sulawesi Selatan Manokwari, Papua Barat Provinsi di Seluruh Pulau Jawa Bali Provinsi di Seluruh Pulau Sumatera Provinsi di Seluruh Pulau Kalimantan Provinsi di Seluruh Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Provinsi Maluku Utara Provinsi Papua, Papua Barat Maluku 2. KEBIJAKAN Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017, Tema RKP Tahun 2017 adalah Memacu pembangunan infrastruktur ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan kesenjangan antarwilayah. Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 tersebut, pada sektor lingkungan hidup kehutanan, terdapat 14 prioritas pembangunan nasional yang termasuk ke dalam 5 dimensi yaitu: 5

13 Dimensi Pembangunan Manusia Masyarakat 1. Revolusi Mental 2. Kesehatan 3. Perumahan Permukiman Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan 1. Kedaulatan Pangan 2. Maritim Kelautan 3. Kedaulatan Energi 4. Pembangunan Pariwisata 5. Percepatan Pertumbuhan Industri Kawasan Ekonomi (KEK) Dimensi Pemerataan Kewilayahan 1. Antar Kelompok Pendapatan 2. Reforma Agraria 3. Desa Kawasan Pedesaan 4. Perkotaan Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan 1. Reformulasi Regulasi, Kepastian Penegakan Hukum Berdasarkan rencana strategis Kementerian LHK Tahun , tujuan pembangunan lingkungan Hidup Kehutanan adalah memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia sumberdaya berada pada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan SDA untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. Mengacu pada arah kebijakan pembangunan sasaran strategis Kementerian LHK, sasaran program BP2SDM terbagi menjadi dua yaitu: 1. Meningkatnya Daya Saing SDM Lingkungan Hidup Kehutanan Untuk Mendukung Peningkatan Devisa Penerimaan Negara. 2. Meningkatnya Daya Saing SDM Lingkungan Hidup Kehutanan untuk Mendukung Peningkatan Keseimbangan Ekosistem. Untuk mendukung terwujudnya keberhasilan tujuan arah kebijakan pembangunan nasional, pada Tahun 2017 terdapat 11 kegiatan Ba P2SDM yang termasuk ke dalam 3 program prioritas nasional yaitu Revolusi Mental, Antar Kelompok Pendapatan serta Desa Dan Kawasan Pedesaan. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan 1. Peningkatan Ekspor Non-Migas 5

14 III. PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA 1. Nasional Revolusi Mental Program Nasional: Peneguhan Jati Diri Dan Karakter Bangsa Kegiatan Nasional: Pendidikan Berbasis Karakter Kegiatan Nasional: Lingkungan Satuan Pendidikan yang Bersih, Sehat, Ramah Bebas Kekerasan 2. Nasional Antar Kelompok Pendapatan Program Nasional: Perhatian Khusus Kepada Usaha Mikro Kecil Kegiatan Nasional: Koperasi Kemitraan Usaha Kegiatan Nasional: Keterampilan Usaha 3. Nasional Desa Kawasan Pedesaan Program Nasional: Pengelolaan SDA Desa Kawasan termasuk Kawasan Transmigrasi Sumber Daya Hutan Kegiatan Nasional: Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Masyarakat Adat dalam Pemanfaatan SDA, Pengelolaan LH Teknologi Tepat Guna Program kerja Ba sesuai Rencana Strategis Ba P2SDM Tahun adalah Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM. Sasaran dari penyelenggaraan program ini adalah meningkatnya daya saing SDM Lingkungan Hidup Kehutanan. Penyelenggaraan Program tersebut dijabarkan lebih lanjut melalui 5 (lima) butir kegiatan utama 1 (satu) butir kegiatan dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya, atau secara terperinci yaitu: a. Perencanaan Pengembangan SDM; b. Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan Aparatur LHK; c. Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan; d. Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan Kehutanan; e. Peningkatan Penyuluhan; f. Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Ba P2SDM. Berdasarkan hasil RKP kegiatan dari 17 dilaksanakan pada termasuk ke dalam 3 (Tabel 10) yaitu: Tahun 2017, 11 kegiatan yang Ba P2SDM prioritas nasional 7

15 Gambar 2. Pelaksana prioritas nasional Satker lingkup Ba P2SDM Kinerja organisasi Ba Penyuluhan Pengembangan SDM pada Tahun 2017 dilihat dari capain yang diukur melalui indikator kinerja kegiatan (output). Setiap satuan kerja Ba P2SDM memiliki indikator kinerja masing-masing, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Indikator kinerja kegiatan per satuan kerja Ba Kegiatan/Sasaran (1) Perencanaan Pengembangan SDM Sasaran: Tersedianya tenaga bakti rimbawan dalam mendukung pengelolaan hutan tingkat tapak SDM LHK kompeten Peningkatan Penyuluhan Sasaran: Meningkatnya kapasitas pelaku utama pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat Indikator Kinerja Kegiatan (Output) (2) a. Jumlah Tenaga Bakti Rimbawan dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengelola KPH, 210 (pembiayaan sebanyak 810 )* b. Jumlah SDM LHK yang meningkat kompetensinya 500 a. Jumlah kelas kelompok tani hutan meningkat dari pemula ke madya melalui penilaian kelola kelembagaan, kelola kawasan, kelola usaha 450 KTH b. Jumlah unit koperasi kelompok tani hutan yang dibentuk, 10 unit c. Jumlah Lembaga Pelatihan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS), 10 unit d. Jumlah tenaga pendamping handal dalam pemberdayaan masyarakat di desa-desa hutan, 300 8

16 Kegiatan/Sasaran (1) Indikator Kinerja Kegiatan (Output) (2) Penyelenggaraan Diklat Aparatur a. Jumlah kapasitas SDM aparatur non aparatur Non Aparatur SDM LHK LHK dalam big diklat administrasi, teknis fungsional meningkat, Sasaran: b. Jumlah SDM LHK yang lulus pendidikan karya Meningkatnya kapasitas SDM LHK siswa (S2 S3), 85 c. Jumlah unit KHDTK sebagai sarana pembelajaran kediklatan, 2 unit KHDTK d. Jumlah tenaga bakti rimbawan yang meningkat kapasitasnya, 210 e. Jumlah tenaga pendamping kelompok tani hutan yang meningkat kapasitasnya, 300 Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Jumlah tenaga teknis menengah kejuruan kehutanan Kejuruan Kehutanan sebanyak 436 Sasaran: Tersedianya tenaga teknis menengah kehutanan Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup a. Jumlah kader lingkungan hidup yang dilatih meningkat kapasitasnya, 600 b. Jumlah generasi/masyarakat di big teknis Lingkungan Hidup Kehutanan yang dilatih, Sasaran: 550 Meningkatnya kapasitas masyarakat c. Jumlah sekolah/kampus yang peduli pengembangan generasi berbudaya lingkungan, 500 unit lingkungan hidup sekolah/kampus d. Jumlah anggota saka kalpataru yang peduli berbudaya lingkungan, Dukungan manajemen pelaksanaan Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di tugas teknis lainnya pada Ba lingkungan Ba Penyuluhan Pengembangan Penyuluhan Pengembangan SDM SDM sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai Sasaran: minimal 82,00 (A) di Tahun Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik sesuai kerangka reformasi birokrasi pada unit Ba Penyuluhan Pengembangan SDM Ket : * = Pembiayaan pada Tahun 2017 sebanyak 810 yang terdiri dari 210 rekrutmen baru 600 pembiayaan tenaga bakti rimbawan tahun ke-ii (rekrutmen tahun 2016). 9

17 IV. CAPAIAN KINERJA DAN ALOKASI ANGGARAN TAHUN PROGRAM DAN KEGIATAN Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun , maka dalam kerangka pembangunan nasional big Lingkungan Hidup Kehutanan Tahun , program kerja Ba P2SDM terakomodir dalam 1 (satu) penyelenggaraan program dengan a. Perencanaan Pengembangan SDM; b. Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan Aparatur LHK; c. Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup; d. Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan Kehutanan; e. Peningkatan Penyuluhan; f. Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Ba P2SDM. nomenklatur Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM. Sasaran penyelenggaraan program tersebut adalah meningkatnya daya saing SDM Target Indikator Kinerja Program (IKP) yang merupakan ukuran keberhasilan kinerja unit organisasi Ba P2SDM selama periode Tahun Target Kinerja Tahun 2016 adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 3. Lingkungan Hidup Kehutanan. Penyelenggaraan Program Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM dijabarkan lebih lanjut dalam 5 (lima) butir kegiatan utama 1 (satu) butir kegiatan dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya. Tabel 3. Indikator Kinerja Program (IKP) Ba P2SDM Tahun 2016 (APBN) No. Indikator Kinerja Program 1. Jumlah tenaga bakti rimbawan dalam mendukung pengelolaan hutan tingkat tapak, SDM LHK kompeten Jumlah SDM LHK yang meningkat kapasitasnya Jumlah generasi lingkungan meningkat kapasitasnya, Jumlah sekolah/kampus yang berbudaya LH Jumlah pelaku utama pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat yang meningkat kapasitasnya 10 Target Tahun Target Kinerja Tahun unit 700 unit unit KTH koperasi 472 unit KTH koperasi

18 Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan masing masing pelaksanaan kegiatan utama maupun kegiatan dukungan manajemen tugas teknis lainnya pada Ba P2SDM Tahun 2016, telah ditetapkan rincian output kegiatan sebagai basis pengalokasian anggaran. Tabel 4. Target Kinerja Rincian Output Kegiatan Tahun 2016 berdasarkan APBN 2016 No. Kegiatan Target Kinerja Tahun Perencanaan Pengembangan SDM 2. Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan SDM LHK Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan Kehutanan Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan TA a. Jumlah Tenaga Bakti Rimbawan dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengelola KPH, 600 * b. Jumlah SDM LHK yang meningkat kompetensinya 500 a. Jumlah kapasitas SDM Aparatur LHK yang meningkat kapasitasnya, b. Jumlah SDM LHK yang lulus pendidikan karya siswa (S2 S3), 40 c. Jumlah unit KHDTK sebagai sarana pembelajaran kediklatan, 2 unit KHDTK d. Jumlah tenaga bakti rimbawan yang meningkat kapasitasnya, 600 e. Jumlah tenaga pendamping KTH dalam pemberdayaan masyarakat di desa desa hutan meningkat kapasitasnya, Jumlah tenaga teknis menengah kejuruan kehutanan, 700 ** sekolah/ kampus, Output Kegiatan a. Jumlah kader Lingkungan Hidup meningkat kapasitasnya, 500 b. Jumlah generasi muda LH meningkat kapasitasnya, c. Jumlah sekolah/kampus yang peduli berbudaya lingkungan hidup (adiwiyata), 700 unit sekolah/kampus d. Jumlah anggota saka kalpataru peduli berbudaya LH,

19 No. 5. Kegiatan Peningkatan Penyuluhan Target Kinerja Tahun unit KTH Output Kegiatan a. b. c. d. 6. Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Ba P2SDM 81 poin - TA Jumlah kelas kelompok tani desa desa hutan dari tingkatan pemula ke madya, 450 unit KTH Jumlah unit koperasi KTH yang dibentuk, 22 unit Jumlah Lembaga Pelatihan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS), 15 unit Jumlah tenaga pendamping handal bagi KTH dalam pemberdayaan masyarakat di desa desa hutan, 450 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Ba P2SDM sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai minimal 81,00 (A) di Tahun 2016 Keterangan : * = Pembiayaan sesuai RKAKL APBN sebanyak yang terdiri dari 600 sesuai Renja pembiayaan tenaga bakti rimbawan; ** = Pembiayaan sesuai RKAKL APBN sebanyak 719 sesuai dengan keberadaan siswa kelas III yang dikelola pada tahun ajar ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2016 Alokasi pagu anggaran APBN Ba P2SDM TA untuk mendukung Program Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM adalah sebesar Rp ,-. Sumber tersebut terbagi atas Rupiah Murni (RM) sebesar Rp ,- (87,53%) Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp ,(12,47%). Rincian alokasi anggaran Ba P2SDM tercantum pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Rincian Alokasi Anggaran APBN Program Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM Tahun 2016 (dalam ribuan rupiah) No. Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp.) 1. Perencanaan Pengembangan SDM Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan SDM LHK Penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan Kehutanan Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup 5. Peningkatan Penyuluhan Dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Ba P2SDM Jumlah

20 Pada Tahun 2016 ini, pemerintah melakukan efisiensi dengan melakukan penghematan anggaran melalui APBNPerubahan. Perubahan APBN dilakukan dengan tujuan mengefisiensikan kegiatan terutama untuk kegiatan lelang, perjalanan dinas, rapat konsinyering. Anggaran akan lebih difokuskan kepada program-program prioritas ditengah tantangan perekonomian global yang terjadi saat ini. Pada saat APBN-P Tahun 2016 disahkan, pagu anggaran Ba P2SDM mengalami pengurangan pagu sebesar Rp ,menjadi Rp ,-. Rincian perubahan alokasi pagu APBN-P Tahun 2016 sebagaimana disajikan pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Distribusi Alokasi Anggaran APBN-P Satker Pusat UPT (dalam ribuan rupiah) SATUAN KERJA 1 Setba P2SDM Pusrenbang SDM Pusluh Puslatmas PGL Pusdiklat SDM LHK BDLHK Pematangsiantar BDLHK Pekanbaru BDLHK Bogor BDLHK Kadipaten BDLHK Samarinda BDLHK Makassar BDLHK Kupang SMKKN Pekanbaru SMKKN Kadipaten SMKKN Samarinda SMKKN Makassar SMKKN Manokwari JUMLAH JENIS BELANJA BELANJA BARANG BELANJA Non PEGAWAI Operasional Jumlah Operasional BELANJA MODAL 5 6 JUMLAH (2+5+6) Akibat aya perubahan pagu anggaran pada Ba P2SDM beberapa target/output kegiatan disesuaikan kembali agar kegiatan yang dilaksanakan tetap dapat menunjang keberhasilan program peningkatan penyuluhan pengembangan SDM Tahun Target tersebut mengalami perubahan dengan mempertimbangkan agar tetap terciptanya belanja barang yang berkualitas namun tetap dapat mencapai target yang sudah ditetapkan. Perubahan target/output sesuai pagu anggaran APBN-P terdapat pada 3 indikator kinerja kegiatan (IKK) sesuai rincian pada tabel 7 berikut. 12

21 Tabel 7. Perubahan target/output kegiatan akibat aya perubahan pagu APBN-P Ba P2SDM Tahun 2016 Kegiatan/Sasaran Indikator Kinerja Kegiatan (Output) (1) (2) Perencanaan Pengembangan SDM a. Jumlah Tenaga Bakti Rimbawan dalam Sasaran: memenuhi kebutuhan tenaga pengelola KPH, Tersedianya tenaga bakti rimbawan dalam 600 * mendukung pengelolaan hutan tingkat tapak b. Jumlah SDM LHK yang meningkat SDM LHK kompeten kompetensinya 500 Pendidikan Pelatihan SDM LHK a. Jumlah kapasitas SDM Aparatur LHK yang Sasaran: meningkat kapasitasnya, Meningkatnya kapasitas SDM LHK b. Jumlah SDM LHK yang lulus pendidikan karya siswa(s2 S3), 40 c. Jumlah unit KHDTK sebagai sarana pembelajaran kediklatan, 2 unit KHDTK d. Jumlah tenaga bakti rimbawan yang meningkat kapasitasnya, 600 e. Jumlah tenaga pendamping KTH dalam pemberdayaan masyarakat di desa-desa hutan meningkat kapasitasnya 450 Pendidikan Menengah Kejuruan Kehutanan Jumlah tenaga teknis menengah kejuruan Sasaran: kehutanan sebanyak 700 ** Tersedianya tenaga teknis menengah kehutanan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup Sasaran: a. Jumlah kader lingkungan hidup meningkat kapasitasnya, 400 b. Jumlah generasi muda LH meningkat Meningkatnya kapasitas masyarakat generasi kapasitasnya, lingkungan hidup c. Jumlah sekolah/kampus yang peduli berbudaya lingkungan hidup(adiwiyata) 700 unit sekolah/kampus d. Jumlah anggota saka kalpataru peduli berbudaya LH, Peningkatan Penyuluhan a. Jumlah kelas kelompok tani desa-desa hutan Sasaran: dari tingkatan pemula ke madya, 450 KTH Meningkatnya kapasitas pelaku utama pelaku b. Jumlah koperasi KTH yang dibentuk, 22 unit usaha dalam pemberdayaan masyarakat c. Jumlah Lembaga Pelatihan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS), 15 unit d. Jumlah tenaga pendamping handal bagi KTH dalam pemberdayaan masyarakat di desadesa hutan, 450 Dukungan manajemen pelaksanaan Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang tugas teknis lainnya pada Ba baik di lingkungan Ba Penyuluhan Penyuluhan Pengembangan SDM Pengembangan SDM sesuai kerangka reformasi Sasaran: birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: Meningkatnya tata kelola pemerintahan yg baik "SAKIP" dengan nilai minimal 81,00 (A) di Tahun sesuai kerangka reformasi birokrasi pada unit Ba P2SDM Keterangan : * = Pembiayaan sesuai RKAKL APBN sebanyak yang terdiri dari 600 sesuai Renja pembiayaan tenaga bakti rimbawan; ** = Pembiayaan sesuai RKAKL APBN sebanyak 719 sesuai dengan keberadaan siswa kelas III yang dikelola pada tahun ajar

22 3. PROGRESS KEMAJUAN TAHUN BERJALAN 3.1. EVALUASI PELAKSANAAN S/D TAHUN BERJALAN DAN PROGNOSIS S/D DESEMBER 2016 Realisasi anggaran pada Ba P2SDM hingga bulan Agustus 2016 telah terserap sebesar Rp ,- (63,04% pagu anggaran APBN-P Ba P2SDM) serta realisasi fisik sebesar 65,71%. Prognosis realisasi anggaran Ba P2SDM hingga akhir Desember 2016 adalah Rp ,- (98,51%). Capaian pelaksanaan kinerja per satuan kerja lingkup Ba P2SDM s.d Agustus 2016 tercantum pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Capaian pelaksanaan kinerja s.d Agustus 2016 No. Satuan Kerja s.d Agustus 2016 Pagu Realisasi % Realisasi Fisik (%) A. UNIT KERJA PUSAT 1 Sekretariat Ba ,75 69,33 2 Pusrenbang ,51 70,66 3 Pusdik LHK ,84 61,14 4 Puslatmas GL ,31 53,66 5 Pusluh ,87 58,57 B. BALAI DIKLAT LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 6 BD LHK Bogor ,79 68,58 7 BD LHK P.Siantar ,13 67,18 8 BD LHK Samarinda ,46 69,87 9 BD LHK Makassar ,22 65,39 10 BD LHK Pekanbaru ,91 72,95 11 BD LHK Kadipaten ,70 70,25 12 BD LHK Kupang ,05 76,15 C. SMK KEHUTANAN NEGERI 13 SMKKN Manokwari ,15 57,83 14 SMKKN Kadipaten ,98 62,46 15 SMKKN Makassar ,55 54,37 16 SMKKN Samarinda ,42 70,17 17 SMKKN Pekanbaru ,60 59, ,04 65,71 JUMLAH A + B + C 15

23 Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tanggal 26 Agustus 2016, Kementerian LHK mengalami penghematan melalui mekanisme self blocking sebesar Rp ,-. Menindaklanjuti instruksi presiden tersebut, berdasarkan Surat Menteri LHK No. S.389/MENLHK/SETJEN/SET1/9/2016 tentang Self Blocking anggaran KLHK TA 2016 Tahap ke-2, Ba P2SDM mengalami penghematan (self blocking) sebesar Rp ,-. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pengendalian pengamanan pelaksanaan anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) Tahun Instruksi Presiden tersebut adalah dengan melakukan identifikasi secara mandiri terhadap program/kegiatan di dalam Rencana Kerja Anggaran K/L Tahun Anggaran 2016 yang akan dihemat memastikan anggarannya tidak dicairkan melalui mekanisme blokir mandiri (self blocking). Tabel 9. Rincian penghematan (self blocking) per satker lingkup Ba P2SDM Tahun 2016 (dalam ribuan rupiah) SATUAN KERJA APBN 1 Setba P2SDM Pusrenbang SDM Pusluh Puslatmas PGL Pusdiklat SDM LHK BDLHK Pematangsiantar BDLHK Pekanbaru BDLHK Bogor BDLHK Kadipaten BDLHK Samarinda BDLHK Makassar BDLHK Kupang SMKKN Pekanbaru SMKKN Kadipaten SMKKN Samarinda SMKKN Makassar SMKKN Manokwari JUMLAH APBNP INPRES NOMOR 8 TAHUN Penghematan Anggaran Self Blocking Anggaran

24 Tabel 10. Capaian indikator kinerja kegiatan Ba P2SDM s/d Agustus 2016 Sasaran / Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi % Capaian Jumlah Tenaga Bakti Rimbawan dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengelola KPH, ,00 % b. Jumlah SDM LHK yang meningkat kompetensinya, ,06 % ,87 % ,50 % b. Jumlah unit KHDTK sebagai sarana pembelajaran kediklatan, 7 unit KHDTK 2 unit 0 unit 0,00 % d. Jumlah tenaga bakti rimbawan yang meningkat kapasitasnya, ,00 % e. Jumlah tenaga pendamping KTH dalam pemberdayaan masyarakat di desa-desa hutan meningkat kapasitasnya ,00 % ,86 % a. Jumlah kader Lingkungan Hidup meningkat kapasitasnya, ,25 % b. Jumlah generasi muda LH meningkat kapasitasnya, ,50 % c. Jumlah sekolah/kampus yang peduli berbudaya lingkungan hidup (adiwiyata), unit sekolah/kampus 700 unit 140 unit 20,00 % d. Jumlah anggota saka kalpataru peduli berbudaya LH, ,64 % Kegiatan Tersedianya tenaga bakti rimbawan dlm mendukung pengelolaan hutan tingkat tapak & SDM LHK kompeten 1.Perencanaan Pengembangan SDM a. 2. Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan SDM LHK Meningkatnya kapasitas SDM LHK a. Jumlah Kapasitas SDM Aparatur LHK yang meningkat kapasitasnya b. Jumlah SDM LHK yang lulus pendidikan karya siswa(s2 S3), Penyelenggaraan Tersedianya tenaga teknis menengah Pendidikan kehutanan Menengah Kejuruan Jumlah tenaga teknis menengah Kehutanan kejuruan kehutanan, Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup Meningkatnya Kapasitas Masyarakat Generasi Lingkungan hidup 17

25 Sasaran / Indikator Kinerja Target 2016 Realisasi % Capaian a. Jumlah kelas kelompok tani desadesa hutan dari tingkatan pemula ke madya, unit KTH 450 unit 0 unit 0% b. Jumlah unit koperasi KTH yang dibentuk, 500 unit 22 unit - 40,00 %* c. 15 Unit - 40,00 %* ,67 % 81 Poin 54 Poin 66,66 % Kegiatan Meningkatkan kapasitas pelaku utama pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat 5. Peningkatan Penyuluhan Jumlah Lembaga Pelatihan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS), 250 unit d. Jumlah tenaga pendamping handal bagi KTH dalam pemberdayaan masy di desa desa hutan, Dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik sesuai kerangka reformasi birokrasi Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Ba P2SDM sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal: "SAKIP" dengan nilai minimal 84,00 (A) Ket: * = Seluruh unit sudah memiliki SK Progres Fasilitasi tahap 1 sebesar 40% Capaian realisasi fisik kegiatan Ba P2SDM hingga bulan September 2016 dapat dilihat pada tabel 10 di atas. Namun, dengan adaya mekanisme penghematan (self blocking), tidak sepenuhnya anggaran APBN-P pada setiap satker lingkup Ba P2SDM dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan. Apabila hingga akhir Bulan Desember tahun 2016 mekanisme penghematan (self blocking) ini tetap dilaksanakan, maka dampaknya adalah target pada beberapa kegiatan tidak dapat terpenuhi sesuai dengan yang telah direncanakan. 18

26 V. RENCANA KERJA TAHUN 2017 Nama Unit Organisasi : Kode Program : Nama Program : Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM Sasaran Program : Meningkatnya daya saing SDM LHK Program Nasional : 1. Revolusi Mental 2. Antar Kelompok Pendapatan 3. Desa Kawasan Pedesaan Alokasi pagu anggaran RAPBN TA untuk mendukung penyelenggaraan Program Peningkatan Penyuluhan Pengembangan SDM adalah sebesar Rp ,-. Rincian alokasi anggaran berdasarkan belanja pegawai, belanja barang berdasarkan sumber a dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Distribusi alokasi anggaran per massingkegiatan pada satker pusat UPT lingkup Ba P2SDM dapat dilihat pada Tabel 11. Segkan target kinerja berdasarkan pagu RAPBN Tahun 2017 tecantum pada Tabel 12. Tabel 11. Alokasi anggaran Ba P2SDM berdasarkan jenis belanja sumber a. (dalam ribuan rupiah) Jenis Belanja Belanja Barang Belanja Pegawai Operasional *) Sumber Dana Jumlah Non-Operasional Belanja Modal RM PNBP/BLU PDN/PHLN *) termasuk Gaji Induk + uang makan, Tunjangan Kinerja (13 bulan) transito Tabel 12. Distribusi alokasi anggaran per masing masing satker pusat UPT lingkup Ba P2SDM (dalam ribuan rupiah) No. Satuan Kerja Jumlah A. Satuan Kerja Pusat 1. Pusat Perencanaan Pengembangan SDM Pusat Diklat SDM LHK Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup 19

27 No. Satuan Kerja 4. Pusat Penyuluhan 5. Sekretariat Ba P2SDM Jumlah B. UPT Balai Diklat LHK 1. Balai Pendidikan Pelatihan LHK Pematangsiantar Balai Pendidikan Pelatihan LHK Pekanbaru Balai Pendidikan Pelatihan LHK Bogor Balai Pendidikan Pelatihan LHK Kadipaten Balai Pendidikan Pelatihan LHK Samarinda Balai Pendidikan Pelatihan LHK Makassar Balai Pendidikan Pelatihan LHK Kupang C. UPT SMK Kehutanan Negeri 1. Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Pekanbaru Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Kadipaten Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Samarinda Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Makasar Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Manokwari Jumlah A + B + C

28 Tabel 13. Target rencana kinerja Ba P2SDM sesuai RPJM Pagu Indikatif berdasarkan prioritas nasional Tahun 2017 No. Kegiatan K/L Target Kinerja 2017 Indikator Kinerja RPJM Renstra BP2SDM Pagu RAPBN 1. PRIORITAS NASIONAL REVOLUSI MENTAL Program Nasional: Peneguhan Jati Diri Karakter Bangsa Kegiatan Nasional: Pendidikan Berbasis Karakter Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup Penyelenggaraan diklat aparatur non aparatur SDM LHK Jumlah sekolah/kampus yang peduli berbudaya lingkungan Penyelenggaraan Pendidikan menengah kejuruan kehutanan Jumlah tenaga teknis menengah kejuruan kehutanan 900 unit unit 500 sekolah/ kampus Jumlah kapasitas SDM aparatur non aparatur LHK dalam big diklat administrasi, teknis fungsional meningkat 3. Jumlah tenaga bakti rimbawan yang meningkat kapasitasnya 4. Perencanaan Jumlah tenaga bakti (pembiayaan Pengembangan SDM rimbawan dalam memenuhi sebanyak 810 kebutuhan tenaga pengelola ) * KPH Program Nasional : Peneguhan Jati Diri Karakter Bangsa Kegiatan Nasional : Lingkungan Satuan Pendidikan yang Bersih, Sehat, Ramah Bebas Kekerasan PRIORITAS NASIONAL ANTAR KELOMPOK PENDAPATAN Program Nasional: Perhatian Khusus Kepada Usaha Mikro Kecil Kegiatan Nasional: Koperasi Kemitraan Usaha 1. Peningkatan Penyuluhan Jumlah kelas kelompok tani hutan meningkat dari pemula ke madya melalui penilaian kelola kelembagaan, kelola kawasan kelola usaha unit KTH unit KTH 2. Jumlah unit koperasi 120 unit 153 unit kelompok tani hutan yang dibentuk Program Nasional: Perhatian Khusus Kepada Usaha Mikro Kecil Kegiatan Nasional: Keterampilan Usaha 3. Peningkatan Penyuluhan Jumlah Lembaga Pelatihan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS) unit 68 unit 450 unit KTH 10 unit koperasi 10 unit

29 No. Kegiatan K/L Target Kinerja 2017 Indikator Kinerja RPJM Renstra BP2SDM Pagu RAPBN 3. PRIORITAS NASIONAL DESA DAN KAWASAN PEDESAAN Program Nasional : Pengelolaan SDA Desa Kawasan Termasuk Kawasan Transmigrasi Sumber Daya Hutan Kegiatan Nasional : Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Masyarakat Adat dalam Pemanfaatan SDA, Pengelolaan LH Teknologi Tepat guna 1. Peningkatan Penyuluhan Jumlah tenaga pendamping handal dalam pemberdayaan masyarakat di desa hutan Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat pengembangan generasi Lingkungan Hidup Jumlah kader lingkungan hidup yang dilatih meningkat kapasitasnya Jumlah generasi/masyarakat di big teknis Lingkungan Hidup Kehutanan yang dilatih KEGIATAN NON PRIORITAS NASIONAL 1. Perencanaan Pengembangan SDM Jumlah SDM LHK yang meningkat kompetensinya Penyelenggaraan diklat aparatur non aparatur SDM LHK Jumlah SDM LHK yang lulus pendidikan karyasiswa (S2 S3) Jumlah unit KHDTK sebagai sarana pembelajaran kediklatan Jumlah tenaga pendamping kelompok tani hutan yang meningkat kapasitasnya Jumlah anggota saka kalpataru peduli berbudaya lingkungan unit 2 unit 2 unit Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Ba P2SDM sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal 82 poin 82 poin 82 poin Penyelenggaraan Pelatihan Masyarakat pengembangan generasi Lingkungan Hidup Dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya Ba P2SDM Ket : * = Pembiayaan pada Tahun 2017 sebanyak 810 yang terdiri dari 210 rekrutmen baru 600 pembiayaan tenaga bakti rimbawan tahun ke-ii (rekrutmen tahun 2016). 22

30 VI. PENUTUP Rencana kerja Ba ini disusun sebagai pedoman acuan setiap Satker lingkup Ba P2SDM dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Sesuai arahan Presiden terkait kebijakan Tahun 2017 mengenai prioritas nasional money follow program, setiap satker harus menerapkannya dalam melaksanakan kegiatan. Sehingga dapat mendukung kinerja kementerian/lembaga pembangunan nasional. berkembang dengan meningkatkan kinerja yang produktif profesional. Setiap ASN harus memiliki komitmen untuk bekerja lebih keras serta disiplin. Tak lupa pula menanamkan sikap integritas, kerja keras gotong royong. Akhirnya, melalui kerja sama dari setiap elemen penyelenggara pembangunan, semoga rencana kerja Ba P2SDM yang telah disusun ini dapat mendorong kinerja SDM yang lebih baik serta memberikan kontribusi yang nyata untuk pembangunan lingkungan hidup kehutanan Indonesia. Ba P2SDM yang memiliki tugas membentuk SDM LHK yang kompeten berkualitas harus dapat terus 23

31 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM LAMPIRAN RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TAHUN

32 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM No. Program/Kegiatan I Peningkatan penyuluhan pengembangan SDM 1 Perencanaan Pengembangan SDM 2 Peningkatan Penyuluhan Sasaran Kegiatan Tersedianya tenaga bakti rimbawan dalam mendukung pengelolaan hutan tingkat tapak SDM LHK kompeten Meningkatnya kapasitas pelaku utama pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat Indikator Kinerja Program/Kegiatan a. Jumlah Tenaga Bakti Rimbawan dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengelola KPH b. Jumlah SDM LHK yang meningkat kompetensinya a. Jumlah kelas kelompok tani hutan meningkat dari pemula ke madya melalui penilaian kelola kelembagaan, kelola kawasan kelola usaha Target 210 (pembiayaan sebanyak 810 ) ** Alokasi (Juta Rupiah) ,5* ,3* Nasional Revolusi Mental Program Peneguhan jati diri karakter bangsa Kegiatan Pendidikan berbasis karakter Lokasi 142 KPHP 81 KPHL 60 KPHK 500 Non Non Non Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Sumsel, Lampung, Kep. Riau, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Jateng, DKI Jakarta, DIY, Jabar, Jatim, Bali, NTB, NTT, Banten, Kalsel (Uji Kompetensi dilaksanakan di Ibukota Provinsi) 8.450,0* 450 KTH Antar kelompok Pendapatan Perhatian khusus kepada usaha mikro kecil Koperasi Kemitraan usaha 33 Provinsi (DKI Jakarta tidak ada) 25

33 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM No. Program/Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Program/Kegiatan b. Jumlah unit koperasi kelompok tani hutan yang dibentuk c. Jumlah Lembaga Pelatihan Pemagangan Usaha Kehutanan Swadaya (LP2UKS) Target Alokasi (Juta Rupiah) Nasional 10 unit Antar kelompok Pendapatan 10 unit Antar kelompok Pendapatan Program Perhatian khusus kepada usaha mikro kecil Perhatian khusus kepada usaha mikro kecil Kegiatan Koperasi Kemitraan usaha Keterampilan usaha Lokasi Kab. Lombok Utara (NTB), Kab. Ciamis (Jabar), Kab. Gunung Kidul (DIY), Kab. Pacitan (Jatim), Kab. Purworejo (Jateng), Kab. Pasaman (Sumbar), Kab. Lebak (Banten), Kab. Gianyar (Bali), Kab. Lampung Timur (Lampung), Kab. Konawe Utara (Sulawesi Tenggara) Kab. Pidie (Aceh), Kab. Pringsewu (Lampung), Kab. Tabanan (Bali), Kab. Pandeglang ( Banten), Kab. Majalengka (Jabar), Kab. Batang (Jateng), Kab. Gunung Kidul (DIY), Kab. Banyuwangi (Jatim), Kab. Bone (Sulsel), Kab. Kubu Raya (Kalbar) d. Jumlah tenaga pendamping handal dalam pemberdayaan masyarakat di desa hutan 300 Desa Kawasan Pedesaan Pengelolaan SDA desa kawasan termasuk kawasan transmigrasi sumber daya hutan Penguatan kapasitas masyarakat desa masyarakat adat dalam pemanfaatan SDA, pengelolaan LH teknologi tepat guna KALTARA 17 Unit (Bulungan, Nunukan, Tarakan, Malinau); NTT 35 Unit (Kupang, Timor Tengah Utara, Belu, Alor, Flores Timur, Sikka, Ngada, Manggarai, Sumba Barat, Lembata, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya); MALUKU 30 Unit (Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Buru, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Ambon); LAMPUNG 30 Unit (Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Barat, Tulang Bawang, Tanggamus, Lampung Timur, Way Kanan); BENGKULU 35 Unit (Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Seluma, Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah); MALUKU UTARA 30 Unit (Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Halmahera Timur, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate); BANGKA BELITUNG 28 Unit (Bangka Belitung, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung Timur); 26

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM RENCANAKERJ A TAHUN 2018 KEMENTERI AN LI NGKUNGAN HI DUPDAN KEHUTANAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP

PENGANTAR. Jakarta, 29 Agustus 2016 KEPALA BADAN, Dr. Ir. Bambang Soepijanto, MM NIP PENGANTAR Setiap pengambil kebijakan dituntut untuk dapat menyusun langkah pencapaian yang strategis untuk dapat mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasional. Sebagai konsekuensi akibat adanya perubahan

Lebih terperinci

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA NOMOR : P. 07/SETBP2SDM/2015 TENTANG RENCANA KERJA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.1-/216 DS286-9928-784-242 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor P.16/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.1-/215 DS8665-5462-5865-5297 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-.10-0/2013 DS 5053-2593-2071-0017 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras No.808, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. UPT. ORTA. Perubahan. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang K

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang K No. 212, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pendidikan dan Pelatihan. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/MENLHK/SETJEN/OTL.0/1/2016

Lebih terperinci

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016 KODE PROGRAM RUPIAH MURNI 19.1.2 19.2.7 19.3.6 19.4.8 19.5.9 19.6.3 19.7.12 19.8.1 19.9.11 Program Pengembangan SDM Industri dan Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian Program Peningkatan Sarana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1043, 2012 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsentrasi. PERATURAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.15/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017

Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2016, No Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1849, 2016 KEMEN-DPDTT. Pelimpahan dan Penugasan. TA 2017. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang No.211, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.25/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DAN

Lebih terperinci

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.210, 2016 KEMEN-LHK. Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.14/MENLHK/SETJEN/OTL.0/1/2016

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.12-/217 DS551-299-21-3845 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 215 BERDASARKAN JENIS NO SUMBER ANGGARAN RINCIAN ANGGARAN TA 215 (dalam ribuan rupiah) BARANG MODAL JUMLAH 1 RUPIAH MURNI 629459711 1.468.836.8 42882193 2.527.117.694

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.14/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le No.208, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengelolaan. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.12/MENLHK/SETJEN/OTL.0/1/2016 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.51/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KERJA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.12-/215 DS33-9596-64-778 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.13/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja. No.834, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, www.bpkp.go.id PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER- 786/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-58/K/SU/2011

Lebih terperinci

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.917, 2011 BAPPENAS. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, 9PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.99/MENLHK/SETJEN/SET.1/12/2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TAHUN 2017

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 NOMOR SP DIPA-32.5-/217 DS6-9464-235-812 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-115.1-/217 DS887-83-754-948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan. No.1562, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 01 TAHUN 2012

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan. No.526, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/M-DAG/PER/11/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG KEMETROLOGIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.17/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEHUTANAN NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 123 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.7-/217 DS6553-7197-642-6176 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.4-/217 DS21-98-8-666 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 6170-4200-6854-7766 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012 NO KODE UNIT KERJA/PROGRAM PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 212 BARANG MODAL (Dalam ribuan rupiah) 1 SEKRETARIAT JENDERAL 12,47,993 53,265,361 283,213,727

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1390, 2015 KEMENAG. Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.11-/216 DS13-4386-848-854 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.6/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2016, No Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber

2016, No Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber No.209, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Balai Pengendalian Peruabahn Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan. Orta. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun

Lebih terperinci

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA No.1058, 2014 BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 20 TAHUN 20142014 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR REGIONAL XIII DAN KANTOR REGIONAL XIV

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, -1- SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENELITIAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2 MOR SP DIPA-24.12-/2 DS3612-4187-984-7 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. No.522, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pelimpahan Kewenangan. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018

Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 REPUBLIK INDONESIA Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 17 Januari 2017 1 OUTLINE (1) Ruang Lingkup Kementerian Desa,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. No.539, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN

Lebih terperinci

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS 5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI

Lebih terperinci

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu No.740, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 6188/KPTS-II/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.366, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK

Lebih terperinci

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015

SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERENCANAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Jakarta, 10 April 2015 AGENDA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RENJA PUSAT PENYULUHAN TAHUN 2017 PUSAT PENYULUHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN.

RENJA PUSAT PENYULUHAN TAHUN 2017 PUSAT PENYULUHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN. RENJA Rencana Kerja PUSAT PENYULUHAN TAHUN 2017 PUSAT PENYULUHAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pergantian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.1-/216 DS771-654-627-359 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. No.2, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN

Lebih terperinci

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. -,.. DS:598-75-3511-324 Jakarta. 7 Desember 215 A.N MENTERI KEUANGAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN / rv ASKOLANI NIP.19666111992211 t SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.3-/217 DS4538-239-5974-97 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016

FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 FORMULIR 3 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN PERTANIAN 2. Program : Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 3.

Lebih terperinci