HUBUNGAN KREATIVITAS GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 12 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
|
|
- Leony Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN KREATIVITAS GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 12 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yunmiati Pohan Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, Indonesia yunmiatiunimed@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kreativitas Guru Terhadap Efektivitas Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 12 Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X, XI IPS, dan XII IPS sebanyak 518 orang. Sampel dalm penelitian ini diambil secara proposional random sampling sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi yang dilihat dari APKG I dan APKG II serta membagikan angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan rumus product moment. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Hubungan Kreativitas Guru Terhadap Efektivitas Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 12 Medan bahwa dengan hasil r hitung adalah sebesar 0,660 apabila dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 1% dengan n=100, maka r tabel sebesar 0,256 sesuai dengan ketentuan apabila r hitung > r tabel atau 0,660 > 0,256, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kreativitas guru dengan efektivitas pembelajaran geografi di SMA Negeri 12 Medan dan hipotesis diterima. Kata kunci: Kreativitas Guru, Efektivitas Pembelajaran Geografi PENDAHULUAN Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Sanjaya (2008) mengatakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir, proses pembelajaran didalam kelas diarahkan kepada kemampuan untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diiingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, ketika anak didik lulus di sekolah, mereka pintar secara teoristis namun miskin aplikasi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Priyono (dalam Kunandar,2007) yang mengatakan bakal kecakapan yang diperoleh dari lembaga pendidikan, tidak memadai untuk dipergunakan secara mandiri karena yang dipelajari dilembaga pendidikan sering kali hanya terpaku pada teori, sehingga peserta didik kurang inovatif dan kreatif. Berdasarkan observasi dan wawancara di SMA Negeri 12 Medan. Jumlah guru geografi SMA Negeri 12 Medan sebanyak 3 orang dengan pengalaman mengajar sekitar 5-10 tahun. Seluruh guru geografi tersebut memiliki latar belakang pendidikan lulusan S1 yang sama dan dari lulusan universitas yang sama juga. Pada pelajaran mata 55
2 pelajaran Geografi di SMA Negeri 12 Medan ditetapkan bahwa nilai KKM 70 untuk di kelas X dan XI IPS sedangkan XII IPS memiliki nilai KKM 75. Hasil wawancara sementara yang saya lakukan dengan guru geografi di SMA Negeri 12 Medan beliau mengatakan hampir 70% dari siswa X, XI IPS dan XII IPS memiliki hasil belajar yang cukup sesuai dengan harapan. Dapat dilihat nilai 70 sudah dapat mencapai nilai KKM untuk di kelas X dan XI IPS sedangkan di kelas XII IPS hanya sebesar 65% sudah dapat dikatakan mencapai nilai KKM, namun hal ini masih dianggap nilai yang kurang baik. Karena keefektifan pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi tingkat prestasi belajar atau hasil belajar saja, melainkan harus pula ditinjau efektivitasnya yang dilihat segi proses dan sarana penunjang. Aspek proses mencakup masih rendahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran geografi dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik siswa kelas X, XI IPS dan XII IPS di SMA Negeri 12 Medan dengan pengamatan langsung terhadap keterampilan atau keaktifan siswa di kelas. Partisipasi siswa serta teknik kegiatan mengajar guru dalam pemecahan masalah yang dihadapi siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung sudah cukup baik namun belum tentu pada saat proses belajar mengajar, efektivitas pembelajaran geografi berjalan sesuai harapan pada setiap siswa, sedangkan dari aspek sarana penunjang meliputi kreativitas guru geografi di kelas X, XI IPS dan XII IPS ditinjauan dari cara memanfaatkan atau menggunakan fasilitas sarana dan prasarana yang terdapat di SMA Negeri 12 Medan seperti bahan ataupun sumber yang diperlukan dalam proses mengajar seperti ataupun buku-buku teks yang dibagikan guru kepada peserta didik dan media pembelajaran (peta dunia, globe ataupun infokus). Ternyata masih kurang. Ini dapat dilihat dari beberapa guru dalam proses belajar mengajar berlangsung masih menggunakan metode konvensional (ceramah). Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya penelitian Hubungan Kreativitas Guru 56 Terhadap Efektivitas Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 12 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014. METODOLOGI PENELITIAN Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi langsung dengan melakukan observasi serta komunikasi tidak langsung dengan menggunakan angket. 1. Observasi Sebagai bentuk pengamatan langsung terhadap responden yaitu guru bidang studi geografi dan siswa kelas X, XI IPS dan XII IPS pada saat proses belajar mengajar maupun lingkungan sekolah, untuk melihat akurasi data dari angket yang diperoleh dari responden. Observasi yang akan dilakukan mengamati secara langsung perencanaan dan pelaksaan pembeljaran yang dilakukan guru bidang studi geografi berdasarkan APKG. 2. Angket Angket merupakan salah satu alat mengumpulkan data dengan daftar tertulis kepada responden yang dilengkapi dengan jawaban-jawaban yang lebih dari satu diberikan kebebasan untuk memilih salah satu jawaban tersedia sebagaimana dengan keadaan sebenarnya. Setiap pertanyaan terdiri dari 4 option jawaban. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu menganlisis data yang diperoleh melalui angket dan observasi disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penskoran tersebut akan dipersentasikan dan dikategorikan sebagai berikut : Untuk menguji adanya hubungan kretivitas guru terhadap efekitivits pembelajaran geografi dianalisa dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Arikunto, 2010) sebagai berikut: Dimana : rxy : Koefisien korelasi antara variabel bebas (x) dan variabel terikat (y)
3 n x y _X 2 _Y 2 XY : Jumlah Responden : Kreativitas guru : Efektivitas Pembelajaran Geografi : Jumlah kuadrat variabel x : Jumlah kuadrat variabel y : Jumlah hasil perkalian variabel x dan variabel y Nilai r yang diperoleh kemudian akan di interprestasikan dengan pendapat t (Arikunto, 2010) sesuai dengan Tabel 1. Tabel 1. Nilai r dan makna korelasi No. Banyak Nilai r Makna Korelasi 1 0,80-1,00 Tinggi 2 0,60 0,80 Cukup Baik 3 0,40 0,60 Agak Rendah 4 0,20 0,04 Rendah 5 0,00 0,20 Sangat Rendah Sumber: Arikunto, 2010 Untuk menentukan hubungan yang terjadi diantara kedua variabel diatas maka ditentukan dengan menggunakan uji t yaitu taraf kepercayaan 95% (Arikunto, 2010). r n 2 1 r 2 Dimana : t = Koefisien Perbedaan r = Koefisien Variabel X dan Y n = Jumlah Sampel Hipotesis diterima jika t hitung > t tebel pada taraf signifikan 95% atau α = 0,05 Hipotesis diterima jika t hitung < t tebel pada taraf signifikan 95% atau α = 0,05 Hasil observasi yakni menghitung prencanaan pemebelajarn RPP dengan menggunakan instrument penilaian APKG I dan nilai pelaksanaan pembelajran (yang diamati oleh peneliti) dengan menggunakan APKG II. Menghitung rata-rata penilaian kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran (APKG I) dengan menggunkan rumus sebagai berikut : R= A+B+C+D+E+F 6 = Menghitung rata-rata penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran (APKG II) dengan menggunakan rumus sebagai berikut : R= P+Q+R+S 4 = Tabel 2. Kategori Penilaian Kriteria Makna Korelasi 4,20 5,00 Sangat Baik 3,40 4,19 Baik 2,60 3,39 Cukup Baik 1,80 2,59 Tidak Baik 1 1,79 Sangat Tidak Baik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan data melalui angket kreativitas guru, maka diperoleh hasil jawaban dari responden r hitung > r tabel atau 0,660 > 0,256. Dengan demikian kreativitas guru di SMA Negeri 12 Medan di kategorikan Cukup Baik. Berdasarkan data hasil disimpulkan bahwa efektivitas pembebelajran geografi di SMA Negeri 12 Medan Tahun Pelajaran 2013/2014, dikategorikan Cukup Baik dengan r hitung > r tabel atau 0,660 > 0,
4 Tabel 3. Penilaian Terhadap RPP Guru No. Kode Guru Latar Belakang Pendidikan 1 GR.01 Pendidikan Geografi 2 3 GR.02 GR.03 Pendidikan Geografi Pendidikan Geografi Skor APKG I 3,32 3,35 4,16 Kompetensi Dasar Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer Mempraktikkan ketrampilan dasar peta dan pemetaan Keterangan Baik Cukup - 1 Rata-rata 3.61 Jumlah 1 2 Sumber: Analisis Data, Tabel 3 menunjukan bahwa dari keseluruhan guru memiliki nilai rata-rata yang termasuk kategori Baik dalam perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Tabel 4. Penilaian Pelaksanaan RPP (APKG II) No. Kode Latar Belakang Guru Pendidikan 1 GR.01 Pendidikan Geografi 2 GR.02 Pendidikan Geografi 3 GR.03 Pendidikan Geografi Skor APKG II 4,02 4,15 4,15 Rata-rata 4,10 Jumlah Persentase (%) Keterangan Baik Cukup Tabel 5 menunjukan bahwa dari keseluruhan guru memiliki nilai rata-rata yang termasuk kategori Baik dalam pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Dalam proses belajar dan mengajar, kreativitas dalam pembelajaran merupakan bagian dari suatu sistem yang tidak dapat pisahkan dengan terdidik dan pendidik. Secara umum kreativitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efisien. Dari hasil penelitian diperoleh kreativitas guru terhadap efektivitas pembelajaran geografi di SMA Negeri 12 Medan tergolong Cukup Baik dengan nilai r hitung > r tabel atau 0,660 > 0,256. Kreativitas tidak selalu dimiliki oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan, kreativitas juga membutuhkan kemauan atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan tidak langsung mengarahkan seseorang guru melakukan proses kreatif tanpa adanya faktor dorongan atau motivasi. Kreativitas dan inovasi guru dapat diarahkan pada dua komponen pembelajaran di kelas, yaitu produk kreativitas dan hasil inovasi yang mendukung manajemen kelas serta hasil kreativitas dan hasil inovasi dalam bentuk media pembelajaran. Guru bidang studi geografi di SMA Negeri 12 Medan memiliki latar belakang pendidikan dari lulusan universitas yang sama dengan pengalaman mengajar yang berbeda sehingga dalam penyampaian materi kepada siswa tidak terdapat kesulitan karena lulus pada bidang yang sesuai diajarkan. Namun dari 3 guru geografi yang ada, guru 01 masih menggunakan metode mengajar konvensional (ceramah) dan tidak 58
5 memakai media pembelajaran. Adapun yang menjadi alasan guru 01 hanya menggunakan metode konvensional (ceramah) karena kondisi fisik beliau yang tidak begitu baik sehingga dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi kurang optimal sehingga siswa sering kurang bersemangat mengikuti pelajaran karena cara belajar mengajar selalu monoton tidak membuat siswa berpartisipasi aktif, kreatif dalam proses belajar mengajar berlangsung. Cara mengajar guru 02 sedikit lebih dibandingkan guru 01. Guru 02 dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak selalu menggunakan ceramah dalam penyampaian materi selalu menggunakan metode mengajar seperti kerja sama (diskusi) akan tetapi, tidak terlalu sering menggunakan media pembelajaran. Namun siswa bersemangat mengikuti pelajaran geografi karena materi yang dijelaskan oleh guru cepat dimengerti oleh siswa karena menggunakan kata-kata yang jelas dan tegas. Guru 03 adalah guru yang kreatif dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) karena selalu menggunakan media pembelajaran seperti infokus, guru yang telah memetakan sub materi yang akan disampaikan melalui power point yang sudah disusun sebelum materi tersebut akan disampaikan berupa gambar animasi ataupun memutar video bentang lahan sesuai materi yang diajarkan sehingga merangsang antusias siswa untuk mendengarkan guru dalam menyampaikan materi dari hasil angket menyatakan bahwa siswa cepat mengerti dan senang mengikuti pelajaran geografi karena guru 03 selalu berusaha membuat siswa menjadi aktif sehingga mendorong siswa agar dapat belajar secara efektif. Hal ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 12 Medan. Hasil APKG I menunjukan bahwa dari 3 guru hanya 1 guru geografi (8,33%) yang dikategorikan kreatif karena perencaan RPP sesuai dengan desain pembelajaran dan yang cukup kreatif ada 2 orang (91,67%) yang disebabkan faktor yang berbeda. Hasil pengamatan APKG II berikutnya menunjukan guru geografi baik dalam mengusai materi sepenuhnya karena latar belakang pendidikan guru dari lulusan yang sesuai dengan diajarkan. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kreativitas guru terhadap efektivitas pembelajaran geografi di SMA Negeri 12 Medan tergolong cukup baik dengan nilai r hitung > r tabel atau 0,660 > 0,256. Guru bidang studi geografi di SMA Negeri 12 Medan memiliki latar belakang pendidikan dari lulusan universitas yang sama dengan pengalaman mengajar yang berbeda sehingga dalam penyampaian materi kepada siswa tidak terdapat kesulitan karena lulus pada bidang yang sesuai diajarkan. Latar belakang pendidikan ternyata sngat mempengaruhi kegiatan pembelajaran karena guru dengan latar belakang pendidikan geografi seluruhnya (100%) tidak mengalami kendala dalam menyampaikan materi. Dapat dilihat pada penilaian APKG I hanya 8,33% yang sesuai dengan desain RPP. Pada penilaian APKG II ada 100% (3 guru) tergolong baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Adapun saran dari penelitian ini adalah: (1) Guru bidang studi diharapkan mengembangkan kompetensi diri dalam meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar, dan secara khusus untuk kepala sekolah supaya lebih meningkatkan kreativitas guru untuk dapat menciptakan ide-ide yang kreatif, yang mana dalam hal ini dapat berpengaruh terhadap efektivitas pembeljaran khususnya geografi, (2) Siswa hendaknya lebih meningkatkan cara belajar sehingga dapat proses belajar mengajar menjadi optimal dan efisien, dan (3) penelitian lanjutan hendaklah dilakukan dengan menggunkan alat instrument yang lebih tepat lagi. DAFTAR PUSTAKA Bahrumsyah harianglobal.com/index.php?option=c om. Content & viewarticle & 59
6 id=39212%.tingkatkan-kualifikasipendidik-2012-guru-di-sumut-minial-s-1 & iremid di download 20 Mei 2013, Jam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Di akses 20 Mei 2013, Jam Di akses 20 Mei 2013, Jam Handoko. T. Hani Manajemen Edisi Kedua. Yogyakarta: BPEE Kamisa Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika Kunandar Guru (Implementasi Kurikulum Tingkat Sarana dan Sukses sdalam Sertifikasi Guru). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Munandar. Utami Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Rahmawati. Yeni Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana Sanjaya. W Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Soedarmayanti Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Ilham Jaya Soekartawi Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: PT Dunia Pustaka Suryosubroto Proses Belajar di Sekolah. Bandung:Rineka Cipta Talajan. Guntur Mengembangkan Kreativitas dan Prestasi Guru. Yogyakarta: Laksbang Toto. Yulilianto /pengertian-kreativitas-belajarmenurut-paraahli Di akses 20 Mei 2013, Jam
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah
Lebih terperinciG. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model
1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK
226 HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK Maun Sugiarto 1, Inu H. Kusuma 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti
Lebih terperinciKarya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBASIS MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS X SMA Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika,
Lebih terperinciDESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON
DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON Putri Rochayati 1), Andari Puji Astuti 2), Tuti Hendrawati 3) 1 Program Studi S1 Pendidikan Kimia 3 SMA Negeri 11 Semarang E-mail: Putrirochayati3@gmail.com
Lebih terperinciAlumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUIZ TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFERDI KELAS XI-IPS2 SMA NEGERI 1 HINAI KABUPATEN LANGKAT T.A 2013/2014 Tutia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,
Lebih terperinciAde Tri Rahmadani 1, Muhammad Arif 2. Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan, Indonesia
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MINAT SISWA MEMILIH JURUSAN IPS DI KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTAPINANG KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN Ade Tri Rahmadani 1, Muhammad Arif 2 1Alumni Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING Ifa Nurjanah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email : ifanurjanah86@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI
1 PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI MOH TAUFIK A 351 09 013 JURNAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN
ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN Weni Anjar Sari 1, Halida Hanim 2 Program Studi Pendidikan Tata
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang
Lebih terperinciAlumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUMBUL T.A 013/014 Elisa Rosa Simamora
Lebih terperinciRina Yulianti, Eko Setyadi Kurniawan, Sriyono
Efektivitas Model Pembelajaran ROPES dengan Model Pembelajaran AIR terhadap Kemandirian dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Binangun Tahun Pelajaran 2014/2015 Rina Yulianti, Eko Setyadi
Lebih terperinciKata Kunci: Struktur, Ciri Kebahasaan, Menulis, Teks Prosedur Kompleks.
0 PENGARUH PEMAHAMAN STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKSSISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHETAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Hot Seri Yanti Br L Drs. Basyaruddin,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Roikestina Silaban STKIP Riama Medan, Jl. Tritura No.6
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KREATIVITAS GURU DI SDN UNGGUL LAMPEUNEURUT ACEH BESAR
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KREATIVITAS GURU DI SDN UNGGUL LAMPEUNEURUT ACEH BESAR Swino Manik 1*, Sulaiman 2, Mislinawati 3 1, 2, 3, universitas syiah kuala *Swino.manik@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas telah di SMK Ganesha Tama Boyolali. Lokasi penelitian tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pluisen,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting dalam pembelajaran. Pembelajaran berkualitas akan memperoleh hasil
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran. Pembelajaran berkualitas akan memperoleh hasil belajar siswa yang maksimal.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data yang berupa angka sebagai alat menemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana mengembangkan potensi peserta didik dan mampu merubah tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik. Hal ini tercantum dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak terlepas pada proses belajar yang kita kenal dengan istilah Pendidikan. Persyaratan penting untuk terwujudnya pendidikan bermutu adalah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Fiqih di MTsN Se-Kabupaten Tulungagung. Perpustakaan Sekolah di MTsN Se-Kabupaten Tulungagung
124 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi tentang Kreativitas Guru Mengajar, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih di MTsN Se-Kabupaten Tulungagung 1.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus menerus dicari solusinya. Hal ini disebabkan karena hasil belajar siswa merupakan indikator tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari sejarah perkembangan manusia mulai zaman dahulu hingga sekarang, pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan perkembangan
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek keterampilan berpikir yang dapat ditumbuhkan pada diri peserta didik pada saat mengikuti proses pembelajaran adalah kemampuan analisis. Kemampuan berpikir
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat lapangan (field research) yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.
44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
Lebih terperinciRita Widiasih 1, Joko Widodo 1, Titin Kartini 1 1 Program Studi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.
Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 103 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERVARIASI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya proses belajar ditandai dengan terjadinya perubahan pada diri siswa, baik dalam aspek Kognitif, Afektif, maupun Psikomotor. Perubahan itu meliputi cara berpikir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Dalam Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan yaitu di SMA Negeri 1 Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Jenis penelitian ini ditinjau
Lebih terperinciLailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK
443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang dijelaskan: Menurut Sukardi (2008: 166) Penelitian korelasi adalah suatu penelitian
Lebih terperinciKata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir
PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar, karena walaupun kurikulum disajikan secara sempurna, sarana dan prasarana terpenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan khususnya guru sebagai pelaksana pembelajaran. Pembelajaran. norma/standar yang berlaku (Yamin, 2008: 22).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan unsur terpenting dalam mencapai tujuan pendidikan. Apabila terjadi penurunan kualitas pendidikan, maka biasanya yang pertama harus dievaluasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
67 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar memperoleh data yang valid dan sesuai
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
55 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, maupun percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk,mendapatkan fakta-fakta dalam upaya mencapai suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti efektivitas penggunaan media powerpoint interaktif dan lembar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangaan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.
III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Metro pada tahun 04. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Warkintin STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Jl. Pertamina Sengkuang Sintang Email: warkintin@hotmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah self confidence siswa siswa
A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Suci Selvia¹, A. Wahab Abdi 2, M. Yusuf
Lebih terperinciJURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI
PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK TEXMACO PEMALANG Aditya Indra Putra Prodi Pendidikan Teknik Mesin,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SELF ESTEEM
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SELF ESTEEM SISWA SD MELALUI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPS (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN di Kecamatan Cibiru-Bandung) Tin Rustini 1 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Sesuai dengan pendapat Sumadi Suryabrata (2006:82) bahwa : Metode penelitian korelasional
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai Hubungan Kreativitas dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan dan saran yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai Hubungan Kreativitas dan Kecerdasan Spasial dengan Hasil
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Atas Negeri Kampar Timur dan penelitian ini di laksanakan terhitung dari bulan Agustus sampai Desember
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif yang memusatkan perhatiannya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut
1 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:4) penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6
Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.4 (2016) : 208-218 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN
Lebih terperinciINOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT
INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian berikut. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai (1) Mengajukan surat permohonan kepada Dekan I Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk menyusun karya ilmiah ini diperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen (semi eksperimen) dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian ini tidak
Lebih terperinciPengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir semua kecakapan, pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan sikap manusia dibentuk, dimodifikasikan
Lebih terperinciHubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) 2014. Universitas Bengkulu Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
Lebih terperinciUniversitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar Psr V Medan Estate Medan Telp.(061)
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PENGAJARAN MULTIMEDIA DENGAN PENGAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI IKLIM GLOBAL DI KELAS X SMA N 1 SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG T.P. 2009/2010 Hairul Husna 1 dan Kamarlin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka memecahkan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan mencoba menerapkan model
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI
PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Oleh GUNTUR ADHE PRADANA A 410 070 206 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip
BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam meningkatkan kualitas hidup kreativitas sangatlah penting, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam meningkatkan kualitas hidup kreativitas sangatlah penting, karena kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan. Apabila
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH Winda Maulina 1, Thamrin Kamaruddin 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email: winda.maulina04@gmail
Lebih terperinciKONTRIBUSI MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASILBELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI LAMPEUNEURUT
KONTRIBUSI MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASILBELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI LAMPEUNEURUT Cut Rita Zahara, Hajidin, Mislinawati Cutnyakiebal@gmail.com ABSTRAK Media Audio Visual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan hendaknya mampu mendukung pembangunan di masa mendatang. Pembangunan melalui pendidikan dapat disalurkan pada pengembangan potensi peserta didik.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan
70 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NUMBERE HEADS TOGETHER (NHT), TEAM ASSIST INDIVIDUALIZATION (TAI ) DAN CERAMAH TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN 2011/2012
Lebih terperinciAKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA
AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 18 Oktober s.d. 0 November 010.. Tempat penelitian Penelitian ini berlokasi di MTs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga pendidikan terdiri dari lembaga pendidikan formal (sekolah), non formal (kursus atau bimbingan belajar), dan lembaga informal (keluarga). Biasanya
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 3 (2016) 322-328 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinci3. Hasil dan Pembahasan
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DALAM PROSES BELAJAR MATA PELAJARAN JARINGAN KOMPUTER DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA Ridwan Danur Frehassangka PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan
Penerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan WAHIDAH PUSPA DINA Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRANSMISI MANUAL DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NAWA BHAKTI KEBUMEN Oleh: Nasron Aziza, Bambang Sudarsono M.Pd. Pendidikan Teknik
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin
Korelasi Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 Fahruddin Abstrak: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Spesifikasi Penelitian Untuk memudahkan pemahaman terhadap penelitian ditetapkan obyek penelitian pada Sub bagian umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sampai kapanpun, manusia tanpa pendidikan mustahil dapat hidup berkembang sejalan dengan perkembangan jaman.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini adalah menetapkan obyek penelitian, sebab kegiatan dalam
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR
167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan
Lebih terperinci