BUDAYA KERJA DALAM EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
|
|
- Liana Glenna Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BUDAYA KERJA DALAM EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN Semarang, Juni 2017
2 Nama BIODATA WIDYAISWARA : Dr.Ir.Nugroho In Saputro, MM Tgl lahir : Solo,18 Februari 1959 Pangkat Jabatan : Pembina Utama (IV/e) : Widyaiswara Utama Penddkn : S1 Kehutanan UGM 1982 S2 MM USG Jakarta 1997 Diklat S3 MP UNJ 2007 : Sepala 1986 Pekanbaru Spama 1996 Bogor Alamat : Grand Tembalang Regency B2/12 HP
3 PENGALAMAN JABATAN : KCDK : Ka Sub Bag Ropeg : Ka Bid Program : WI Kehutanan Smrd : Widyaiswara Kht Bogor 2008 sd skrg : WI Bandiklat Jateng.
4 EKSISTENSI MANUSIA DAN KEBUDAYAANNYA MERUPAKAN SUMBER INSPIRASI YANG TIADA HABIS- HABISNYA BAGI MANUSIA UNTUK BUDAYA KERJA MENGEMBANGKAN KREASI-KREASI BARU ORGANISASI BAGI KEBAIKAN DAN KESEJAHTERAAN HIDUPNYA PEMERINTAH RAFAEL RAGA MARAN
5 Bahasan Materi : Pluralisme budaya Indonesia Budaya Lokal yang relevan dengan efektifitas kepemimpinan Hambatan budaya kerja Membangun budaya kerja yang kondusif bagi efektifitas kepemimpinan Sejarah pembentukan masyarakat budaya di Indonesia Tantangan budaya bagi Kepempinan yang efektif Diagnosis budaya penghambat dalam organisasi Dimensi pribadi budaya kerja yang efektif Pluralisme budaya dan tantangan bagi Integrasi bangsa Peran Budaya lokal sebagai sumber inspirasi kepemimpinan yang efektif Langkah langkah untuk mengatasi kendala budaya Dimensi publik budaya kerja yang efektif
6 PLURALISME BUDAYA INDONESIA
7 INDONESIA Negara Kepulauan Terbesar di Dunia Pulau di daerah Khatulistiwa Luas Wilayah Km 2 Jumlah Penduduk Jiwa 33 Propinsi desa 177 Gunung & 232 Sungai 1128 Suku Bangsa 116 Bahasa Daerah & 6 Agama NEGARA KESATUAN Bhineka Tunggal Ika
8 Pluralisme Pluralisme(Etnik):pengakuan thdp kesetaraan dlm sosbud antar beragam kel etnik yg ada dlm masyarakat. Pluralisme politik:distribusi keluasaan Pluralisme media:kebebasan dan media control
9 Pembentukan Masyarakat Budaya di Indonesia Kebiasaan hidup yang telah terlembagakan dalam kehidupan seharihari; Adanya kebutuhan akan identitas yang unik dari suatu kelompok, golongan, masyarakat; Proses asimilasi, adaptasi dan pembelajaran yang terus menerus; Kepercayaan terhadap Sang Pencipta (Religiusitas) memberikan warna dalam wujud kebudayaan masyarakat
10 Tantangan Pluralisme Potensi konflik vertikal dan horisontal; Koordinasi; Kemakmuran, keadilan dan pemerataan; Pengawasan Disintegrasi
11 * WITH KNOWLEDGE LIFE BECOMES EASY * WITH CULTURE LIFE BECOMES BEAUTIFUL * WITH FAITH LIFE BECOMES MEANINGFUL
12 BUDAYA
13 PENGERTIAN BUDAYA Budaya Culture Colere (Bahasa Latin) - Mengerjakan tanah - Memelihara ladang (Soeryanto Poespowardoyo, 1993 ) Kebudayaan sebagai way of life, yaitu cara hidup tertentu yang memancarkan identitas tertentu pula dari suatu bangsa (Ashley dan Christoper )
14 ARTI ETIMOLOGIS KEBUDAYAAN Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta buddhayah. Sebagai bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi dan akal. Jadi kebudayaan adalah hal2 yang berkaitan dengan budi dan akal Pendapat lain mengatakan kebudayaan berasal dari kata majemuk budidaya yang berarti daya dari budi dan daya dari akal yang berupa cipta, karsa dan rasa.
15 DEFINISI KEBUDAYAAN Keseluruhan kompleks dari ide dan segala sesuatu yang dihasilkan manusia dalam pengalaman historisnya. Sir Edward B. Tylor Totalitas pengetahuan manusia, pengalaman yang terakumulasi dan yang ditransmisikan secara sosial. Kebudayaan adalah tingkah laku yang diperoleh melalui proses sosialisasi. Keesing
16 Kebudayaan adalah keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seni, agama, kelembagaan dan segala hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia The American Herritage Dictionary Kotter & Heskett, 1992 Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar Kuntjaraningrat
17 WUJUD KEBUDAYAAN 1. Wujud Ideal Sebagai kompleksitas ide, gagasan dan norma Bersifat abstrak, tidak bisa diraba, karena ada pada alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan itu ada. 2. Sistem Sosial Untuk mewujudkan ide dan gagasannya, manusia melakukan aktivitas secara sosial tidak secara individual. Aktivitas budaya bersifat konkrit.
18 3. Wujud Fisik Meliputi semua benda hasil karya manusia hasil aktivitas sosial, seperti candi, keris, rumah, gedung mesin dsbnya. Sifatnya bersifat konkrit. Dapat diraba dan diobservasi. Pada dasarnya ketiga wujud kebudayaan ini saling mempengaruhi satu sama lain, sbg dialektiktika yang menandai proses perkembangan kebudayaan dari masa ke masa.
19 CIRI-CIRI KEBUDAYAAN 1. Kebudayaan adalah produk manusia, ciptaan manusia bukan ciptaan Tuhan. 2. Kebudayaan selalu bersifat sosial. Tidak pernah bersifat individual. 3. Kebudayaan diteruskan lewat proses belajar. Diwariskan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya. 4. Kebudayaan bersifat simbolik. Sebagai ekspresi atau ungkapan kehadiran manusia.
20 5. Kebudayaan adalah sistem pemenuhan berbagai kebutuhan manusia. Tidak seperti hewan, manusia memenuhi segala kebutuhannya dengan cara-cara yang beradab. Misalnya dalam mengolah makanan.
21 BAB III.BUDAYA LOKAL YANG RELEVAN DENGAN EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN
22 Budaya lokal Budaya local:budaya asli,ciri khas budaya sebuah kelompok masy local. Batas geografis dijadikan landasan untk merumuskan definisi kebudayaan local. Di Indonesia 300 suku,250 bahasa yg berbeda. Perbedaan iklim dan kondisi geografis berpengaruh thd kemajemukn budaya local.
23 KRITERIA BUDAYA YANG RELEVAN Hasil asli budaya Indonesia (Original); Dinilai tinggi oleh WNI sebagai milik kebudayaan bersama; Orang sudah mengakui/pengakuan dari rakyat Indonesia sendiri; Dipakai sebagai wahana komunikasi seluruh rakyat Indonesia; (Dr. Dhana-FIB Udayana: Nilai Budaya yang Dapat Diadopsi Sebagai Nilai Budaya Nusantara _
24 Efektivitas Kepemimpinan Pemimpin:seseorang yg mampu memberdayakan SDM dan lain unt mencapai tujuan org. Kepemimpinan: kemampuan pemimpin unt mempengaruhi kel menuju sasaran Efektivitas:tercapainya tujuan yg telah direncanakan.
25 Efektivitas Kepemimpinan Efektivitas Kepemimpinan:pemimpin yg mampu menumbuhkan suasana kondusif shg mendorong sikap positif yg berdampk thd keefektifan dlm mencapai tujuan org. Faktor yg mempengaruhi: kepribadian, harapan dan perilku atasan,karakteristik, perilaku bawahan,iklim dan kebijakan org, perilaku rekan.(nanang,2001).
26 Efektivitas Kepemimpinan Menurut Robbin,sgt dipengaruhi oleh: persepsi yg tepat,tingkat kematangan, penilaian yg tepat thd tugas,latar blkg dan pengalaman,harapan dan gaya pemimpin, hub seprofesi. Kepemimpinan transformasional:kepemim pinan yg menjelaskan bgmn pemimpin mengubah tim/org sehingga terinspirasi unt mewujudkannya
27 Tri Rismaharini Bekerja mengacu visi dan misi. Menanamkan kebanggaan Respek dan kepercayaan. Motivasi inspirasional Meningkatkan kecerdasan masy dan staf
28 C Budaya Lokal yg relevan dg efektivitas 1. Bupati Banyuwangi: Peningkatan kualitas pelynan,pelatihan ESQ,Rekruting PNS sesuai kompetensi, daerah wisata,tdk mengijinkan pasar modern,fashion batik,bandara hijau, menutup 13 lokalisasi,kursus bhs asing, smart kampung.: bisnis online/akte
29 Tantangan Budaya Bagi Kepemimpinan Yang Efektif Perbedaan penafsiran tentang suatu nilai budaya lokal misalnya istilah dalam Bahasa Jawa : Sabdo Pandito Ratu: Mentaati apa yang diperintahkan oleh atasan; Mikul duwur, mendem jero: Mengambil yang baik dan melupakan yang buruk dari sifat seseorang. Senioritas yang berlebihan; Persepsi kepatuhan terhadap atasan VS Kepatuhan organisasi
30 Ajaran Ki Hadjar Dewantara Kepemimpinan adalah Ing Madya Sing Tulodo (didepan harus menjadi teladan); Ketika kita berada di tengah-tengah masyarakat maka kita harus mampu memotivasi (Ing Madya Mangun Karso); Tutwuri Handayani: Ketika kita di belakang, kita patuh dan taat terhadap aturan tetapi jika atasan salah maka jangan diikuti, tapi cara penyampaiannya baik-baik;
31 Ajaran Kepemimpinan Asthabrata (Jawa) Indra, mewakili sifat cendekia. Yama, mewakili sifat jujur. Surya, mewakili sifat profesional. Candra, mewakili sifat kasih. Bayu, mewakili sifat memotivasi. Wisnu, mewakili sifat ketaqwaan. Brama, mewakili sifat integritas. Baruna, mewakili sifat bijaksana.
32 Pakualaman menambahkan sifat lain yang dianggap penting bagi seorang pemimpin yaitu, yaitu cermat dalam urusan keuangan, memiliki pesona dan kepribadian yang kuat, bersahaja serta petapa.
33 Ajaran Kepemimpinan Dalam Budaya Bali Terkait dengan nilai-nilai dasar Budaya Hindu Bali, yaitu: 1. Tri Hita Karana: (Hubungan manusia dengan Tuhannya, dengan manusia lainnya dan alam) Dharmaning negara (mengabdi kepada negara) Dharmaning agama (Mengabdi kepada agama) Sewaka Dharma (Pelayanan terbaik)
34 Manut Swagiwa: Bekerja sesuai keahlian (profesional) Mapakadi: Apa yang harus kita lakukan, lakukan dengan baik (inovasi) Satya wacana : Mampu menjaga rahasia negara Swadarma:Kompeten dalam menjalankan tugas tanggungjawabnya Labdakarya (perbuatan yang mengacu pada kesuksesan atau sukses dalam menjalankan karya): Effisien dan efektif Lascarnya, ngayah: Memberikan pelayan prima Tri hata Karana: Menghindari konflik Tatwamasi: Patuh pada peraturan perundangan:
35 BAB IV.BUDAYA KERJA YG MENGHAMBAT Budaya kerja: falsafah yg disadari oleh pandangan hidup sbg nilai2 yg menjadi sifat,keviasaan yg tercermin dlm perilaku dan tindakan. Budaya kerja yg menghambat efektivitas pim:penciptaan nilai,sikap perilaku dan iklim inovasi dlm org.
36 BAB V.Membangun budaya inovatif 1.Peranan pemimpin dlm membangun budaya.bupati Bantaeng:Prof.Dr.Ir.H.Nurdin: A.Kab.Benih berbasis Teknologi B.Pengembangan kawasan agrowisata. C.Pembentukan BUMDES D.Pembangunan industry pengolahan wisata. E.Pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk
37 Ridwan Kamil 1.Lelang jabatan terbuka. 2.Launcing rapor camat. 3.Launching SIP/Hibah 4.Launcing unit reaksi cepat tambal jalan. 5.Launching puskesmas 24 jam unt warga miskin. 6.Peizina on line. 7.Launcing smart city
38 Prinsip manajmen inovasi 1.Tdk ada inovasi tanpa kepemimpinan. 2.Inovasi dipicu oleh kreatifitas. 3.Inovasi membutuhkan keunggulan dlm manajmen proyek. 4.Hasil dr upaya kreatif perlu dilindungi. 5.Inovasi memerlukan integrasi organisasi.
39 Panduan dlm meningkatkan budaya inovasi 1.Melakukan pergeseran dr mengarahkan ke bertanya dan kolaborasi. 2.Diversifikasi dan kraetivitas ssat eksplorasbi. 3.Bergaul dg orang yg berbeda profesi. 4.Mengumplkan berbagai bakat karyawan. 5.Beri ruang cukup unt kreativitas. 6.Beri toleransi unt kesalahan.
40 PENUTUP 1.Inovasi mrpkn pengenalan cara baru dlm metranformasi input menjadi output yg bernilai dan bermanfaat. 2.Ciri organisasi yg inovatif antara lain:toleran ketidakpastian,menoleransi resikodan konflik. 3.Unt mewujudkan org yg inovatif perlu pemimpin yg efektif mencapai tujuan. 4.Kearifan budaya local unt membangun kepemimpinan yg efektif.
BUDAYA KERJA DALAM KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
BUDAYA KERJA DALAM KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF JAKARTA, 20 JANUARI 2014 EKSISTENSI MANUSIA DAN KEBUDAYAANNYA MERUPAKAN SUMBER INSPIRASI YANG TIADA HABIS- HABISNYA BAGI MANUSIA UNTUK BUDAYA KERJA MENGEMBANGKAN
Lebih terperinciBUDAYA KERJA UNTUK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
BAHAN AJAR BUDAYA KERJA UNTUK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DIKLATPIM TINGKAT III A. PENGANTAR Tujuan Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III adalah mengembangkankompetensi kepemimpinan taktikal pada
Lebih terperinciKEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,
Lebih terperinciKEBUDAYAAN & MASYARAKAT
KEBUDAYAAN & MASYARAKAT Pengantar Sosiologi FITRI DWI LESTARI MASYARAKAT Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya
Lebih terperinciTEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional dalam pandangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah
Lebih terperincipentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kebudayaan R.I. Fuad Hasan berpendapat bahwa, "Sebaik apapun kurikulum jika
2 bahwa guru merupakan pihak pertama yang paling bertanggung jawab dalam pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Terkait dengan pernyataan tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciMANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami manusia sebagai makhluk budaya Mahasiswa mampu mengapresiasi kebudayaan Mahasiswa memahami problematika kebudayaan MANUSIA MANUSIA Apa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi
Lebih terperinciForum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kulonprogo, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo,
BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN DAN PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN KEPALA SEKOLAH PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO Wates, 7 Januari 2013 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam
Lebih terperinciMANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH
Bimbingan Teknis Program Penguatan Pendidikan Karakter bagi Kepala Sekolah & Pengawas Sekolah MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia KOSEP PPK Program
Lebih terperinciBab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen
Bab I Pengantar 1.1. Latar Belakang Studi ini bermaksud untuk menjelaskan kondisi kinerja dosen di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu (FKIK Unib). Dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan atribut seperti seragam atau penggunaan warna tertentu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan atribut seperti seragam atau penggunaan warna tertentu pada saat bekerja dalam sebuah institusi atau organisasi merupakan suatu yang biasa, justru
Lebih terperinciGEOGRAFI BUDAYA Materi : 7
GEOGRAFI BUDAYA Materi : 7 Agus sudarsono 1 VII. KEBUDAYAAN 2 A. BUDAYA DAN KEBUDAYAAN Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN Pada bab ini, peneliti akan menganalisis terhadap upaya kepala sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena bangsa Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan keanekaragaman budaya merupakan
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM. KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT
PEDOMAN UMUM KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT APTIKOM PROVINSI JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pelaksanaan Ka Prodi IT Idol AptikomFest Ke-1 Jawa Barat untuk pertama kali dilaksanakan tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha mengalokasikan sumberdaya secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila suatu organisasi mampu
Lebih terperinciORGANISASI BERKINERJA TINGGI
MATERI PELENGKAP MODUL (MPM) MATA DIKLAT ORGANISASI BERKINERJA TINGGI TRANSFORMASI BUDAYA KERJA APARATUR DALAM MEMBANGUN ORGANISASI PUBLIK BERKINERJA TINGGI Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 157 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGASUHAN PRAJA LEMBAGA PENDIDIKAN KEDINASAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efisiensi
Lebih terperinciRencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat melalui
Lebih terperinciDIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)
DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan) Perbedaan-perbedaan yg dimiliki warga masyarakat kedudukan Diferensiasi sosial Diperankan melalui profesi masing-masing Perbedaan yang dimiliki warga masyarakat a.l. seperti
Lebih terperinciBAB 6 P E M B A H A S A N. Untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini, maka telah dilakukan
BAB 6 P E M B A H A S A N Untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini, maka telah dilakukan pengujian dengan proses pengolahan data menggunakan analisis regresi. Dari hasil pengolahan data tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Budaya kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri, mulai dari lagu kedaerahan, pakaian adat, rumah adat sampai ke makanan
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP POKOK DALAM ANTROPOLIGI: KEBUDAYAAN
KONSEP-KONSEP POKOK DALAM ANTROPOLIGI: KEBUDAYAAN Oleh: Suyatno, Ir., MKes. KEBUDAYAAN??? KE BUDAYA AN BUDAYA Sosioantro 2 adaptasi tantangan manusia Alam : (REAKSI) KEBUDAYAAN Geografis, Geologis, Iklim,
Lebih terperinciKEBUDAYAAN. 1. Pengertian
SISTEM BUDAYA Setiap manusia memiliki unsur dalam dirinya yang disebut Perilaku, yaitu : suatu totalitas dari gerak motoris, persepsi, dan fungsi kognitif. Salah satu unsur perilaku adalah gerak sosial
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 289~293 KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA 289 Heri Maulana AMIK BSI Yogyakarta e-mail: heri.hml@bsi.ac.id Abstrak
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA MUKADIMAH Guru Indonesia tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh
Lebih terperinciBudaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi
D E F I N I S I Budaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi atau akal. Kebudayaan berarti hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat mewujudkan semua potensi diri manusia dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia telah melahirkan suatu perubahan dalam semua aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak tertutup kemungkinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penataan SDM perlu terus diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan SDM
Lebih terperinciPerubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang
Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,
Lebih terperinciNo Profil Lulusan Deskripsi Profil
III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN EKONOMI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Ekonomi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Terwujudnya Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain itu kesenian juga mempunyai fungsi lain, seperti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Kebudayaan dan Kesenian. 1. Kebudayaan sebagai proses pembangunan Koentjaraningrat dalam Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan mendeskripsikan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bandung sebelumnya disebut Balai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan agar tujuan dari organisasi itu bisa tercapai. Pemimpin ibarat kepala dari tubuh
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
187 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 5.1. Simpulan 5.1.1 Simpulan Umum Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan yang sudah disajikan pada bab sebelumnya, dapat diajukan empat kesimpulan
Lebih terperinciKEBUDAYAAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI
KEBUDAYAAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI Tatap Muka Minggu ke-7 Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Andalas Kebudayaan adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan manusia,
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGARAAN PROGRAM MEMBANGUN SINERGI PENDIDIKAN BERBASIS HARMONIS DI KABUPATEN SINJAI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Manusia dan Kebudayaan Drs. Ermansyah, M.Hum. 2013 Manusia sebagai Makhluk Budaya Manusia makhluk Tuhan yang mempunyai akal. Akal adalah kemampuan pikir manusia sebagai kodrat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehadiran pendidikan, apapun bentuk dan jenisnya, sebagai wahana proses pemanusiaan dan kemanusiaan sudah diterima sepanjang sejarah manusia berperadaban
Lebih terperinciTUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA
Lebih terperinciPola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011
Pola Pengembangan Kemahasiswaan UNJ 2011 Oleh : Octo Rianto (Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta) Kebijakan Dasar Pendidikan Tinggi Indonesia 2003-2010 Untuk
Lebih terperinciMakalah dengan judul PROGRAM PEMBELAJARAN DI TK PERSPEKTIF BUDAYA LOKAL. Oleh : Joko Pamungkas.M.Pd.
Makalah dengan judul PROGRAM PEMBELAJARAN DI TK PERSPEKTIF BUDAYA LOKAL Oleh : Joko Pamungkas.M.Pd. Betul betul telah disampaikan pada seminar guru guru TK se Kabupaten Bantul Dengan Yogyakarta, 27 desember
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam
Lebih terperinciNilai, Budaya dan Etika
Nilai, Budaya dan Etika Mahasiswa Fakultas Kehutanan UNIVERSITAS HASANUDDIN Ngakan Putu Oka Ngakanputuoka@ymail.com Pengenalan Nilai, Budaya dan Etika Tujuan: Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman mhsw akan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciTUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham man ma usia sebaga n i usia sebaga makhluk ma buda ya buda
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami manusia sebagai makhluk budaya MANUSIA MANUSIA Apa perbedaan manusia dengan makhluk hidup lain? Apa persamaan manusia dengan makhluk
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
- 107 - BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Merujuk pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Lebih terperinciBAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial
BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar Kebudayaan merupakan proses dan hasil dari kehidupan masyarakat. Tidak ada mayarakat yang tidak menghasilkan kebudayaan, hanya saja kebudayaan yang dimiliki masyarakat
Lebih terperinciWALIKOTA BANDUNG PIDATO WALIKOTA BANDUNG PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI KE-206 KOTA BANDUNG TAHUN 2016
WALIKOTA BANDUNG PIDATO WALIKOTA BANDUNG PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI KE-206 KOTA BANDUNG TAHUN 2016 HARI/TANGGAL : SENIN, 26 SEPTEMBER 2016 WAKTU TEMPAT : PUKUL 07.00 WIB : PLAZA BALAIKOTA JL. WASTUKANCANA
Lebih terperinciKODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN
KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak didik kita diberi bekal ilmu yang memadai melalui jalur pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan global begitu cepat dan sangat dinamis. Pendidikan menjadi alat untuk mengatasi keadaan tersebut dan hal itu dapat dilakukan apabila anak didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Undang-Undang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil meraih kesuksesan bergantung pada berbagai faktor. Misalnya mengelola sumber daya manusia
Lebih terperinciA. KUALIFIKASI PEMBIMBING
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 41 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009 A. KUALIFIKASI PEMBIMBING STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN Standar kualifikasi pembimbing pada kursus
Lebih terperinciSejarah pendidikan Indonesia 1. Dyah Kumalasari
Sejarah pendidikan Indonesia 1 Dyah Kumalasari PENDAHULUAN Francis Bacon Knowledge is power Pendidikan untuk Manusia.Sumber pokok kekuatan bagi manusia adalah Pengetahuaan. Mengapa...? Karena manusia dgn
Lebih terperinciTARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Palembang. Provinsi Sumatera Selatan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Sebagaimana diuraikan pada pasal 3 Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang,
Lebih terperinciKODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum
KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Karyawan adalah setiap pegawai IKIP Veteran Semarang baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga penunjang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta adanya pengaruh
Lebih terperinciMATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN Nama : Heru Hermawan NPM : 13110283 Kelas : 1KA34 PROGRAM PASCA SARJANA : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dapat menunjang kualitas sumber daya manusia yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau sering disebut kebudayaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa kebudayaan merupakan ukuran dalam hidup dan tingkah laku manusia. Kebudayaan tercakup hal-hal bagaimana tanggapan
Lebih terperinciPERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajeman Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciPERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI
PERANAN DIREKTUR UTAMA DALAM MEMOTIVASI PEGAWAI DI CV. KENCONO WUNGU SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Negara Pada FISIP UPN Veteran Jawa
Lebih terperinciHuman Relations. Kebudayaan dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat
Human Relations Modul ke: Kebudayaan dan Human Relations Fakultas Ilmu Komunikasi Amin Shabana Program Studi Hubungan Masyarakat www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Istilah kebudayaan merupakan tejemahan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN APARATUR KEJAKSAAN YANG EFEKTIF MELALUI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
MENGEMBANGKAN : KEPEMIMPINAN APARATUR KEJAKSAAN YANG EFEKTIF MELALUI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI Dr.H. Darmono Disampaikan dalam 2012 Indonesia Knowledge Festival di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place
Lebih terperinciSifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:
NENI KURNIAWATI Sifat Kodrat Manusia Unsur-unsur Hakekat Manusia: 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga 2. Sifat kodrat manusia terdiri atas mahluk individu dan sosial 3. Kedudukan kodrat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk kehidupan bermasyarakat.
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL
PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. Akuntansi www.mercubuana.ac.id 1. PENGERTIAN. 2. PARAMETER. 3. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK. 4. SEBAGAI
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH
KODE ETIK DOSEN KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 Akademi Keperawatan (AKPER) HKBP Balige adalah perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen pegawai merupakan kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan prosedur kerja yang telah ditentukan serta budaya kerja yang dianut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini zaman mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan maupun kebudayaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan atau membangun manusia dan hasilnya tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat melainkan
Lebih terperinciPENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN
PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN Pengertian dasar sejarah kebudayaan yang dimaksudkan di sini adalah pembahasan umum mencakup pembahasan mengenai istilah dan definisi kebudayan, perbedaan kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Inovasi merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan untuk mengembangkan organisasi menjadi lebih baik, tidak terkecuali pada organisasi non profit seperti
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Tradisi dan Kebudayaan Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Stasiun ADITV didirikan oleh persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-43 di Banda Aceh tahun1995 dan hasil Musyawarah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciPETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek penting yang seharusnya di lakukan oleh setiap individu. Diakui maupun tidak, pendidikan mampu memberikan pengaruh yang besar terhadap setiap
Lebih terperinciKEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN
KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA TAHUN 2007-2012 Jakarta 2007 DAFTAR ISI Hal Judul i Daftar Isi.. ii Kata Pengantar.. iii Keputusan Senat Unika Atma Jaya... iv A. Pendahuluan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. BAB I
BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Pulau Jawa yang memiliki kekayaan akan peninggalan kebudayaan. Bentuk dari peninggalan kebudayaan dibagi menjadi
Lebih terperinciKETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T
PANDUAN LOMBA sains dan TERAPAN (LST) KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T. POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2017 1 I. PENDAHULUAN Era globalisasi memberi memberi dampak ganda yaitu di samping membuka
Lebih terperinciEVA IMANIA ELIASA,M.Pd BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNY
PSIKOLOGI PENDIDIKAN EVA IMANIA ELIASA,M.Pd BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNY Psikologi? Yunani : Psyche à jiwa, dan Logos à ilmu Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu hampir
Lebih terperinciDefinisi Budaya Organisasi
Definisi Budaya Organisasi Budaya Organisasi Sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya Sistem makna bersama: Sekumpulan karakteristik
Lebih terperinci