FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN KALIMANJUNG AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN KALIMANJUNG AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA."

Transkripsi

1 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN KALIMANJUNG AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta NINNDA DWI KURNIASARI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA i

2 LEMBAR PENGESAHAN Naskah Publikasi FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN KALIMANJUNG AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal: 28 Mei 2014 Oleh: NINNDA DWI KURNIASARI NIM Penguji Nurul Hidayah, S.Kep., Ns., M.Nurs Catur Budi Susilo, S.Pd., S.Kp., M.Kes (..) (..) Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Sri Sumaryani, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Mat., HNC) ii

3 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini kami selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Nama : Ninnda Dwi Kurniasari No Mahasiswa : Judul : Faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pada lansia didusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing sebagai co-author. Demikian harap maklum Yogyakarta, 28 Mei 2014 Pembimbing Mahasiswa Nurul Hidayah, S.Kep., Ns., M.Nurs Ninnda Dwi Kurniasari *) Coret yang tidak perlu iii

4 Ninnda Dwi Kurniasari. (2014). Faktor Faktor yang berhubungan dengan Depresi Pada Lansia di Dusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pembimbing : Nurul Hidayah, S.Kep., Ns INTISARI Latar belakang: Lansia dipandang sebagai kelompok masyarakat yang beresiko mengalami masalah kesehatan, meliputi kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa. Masalah kesehatan jiwa yang paling sering dialami oleh lansia yaitu depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur, fungsi kognitif, tingkat pendidikan, jenis kelamin, riwayat penyakit, status perkawinan dan status pekerjaan dengan depresi pada lansia didusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah non eksperimental yaitu deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode cross sectional dengan teknik simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan Spearman Rank. Hasil: Hasil uji Spearman rank menunjukkan faktor umur (p=0,033), faktor jenis kelamin (p=0,045), faktor status perkawinan (p=0,043), faktor status pekerjaan (p=0,009) dan fungsi kognitif (p=0,039) ada hubungan dengan depresi pada lansia sedangkan faktor tingkat pendidikan (p=0,269), faktor riwayat penyakit (p=0,275) tidak ada hubungan dengan depresi pada lansia. Kesimpulan: Umur, faktor jenis kelamin, faktor status perkawinan, faktor status pekerjaan dan fungsi kognitif ada hubungan dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kata kunci : Faktor Sosial Demografi, depresi, dan lansia iv

5 Ninnda Dwi Kurniasari. (2014). Factors relate with depression on the elderly in Kalimanjung village, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Adviser : Nurul Hidayah, S.Kep., Ns Abstract Background: The elderly is being seen as a group in society who is at risk on experiencing health issues, which are physical health and mental health. Mental health problem that commonly experienced by the elderly is depression. The aim of this research is to examine the relation of age, cognitive function, education level, sex, history of disease, marital status, and occupation status with depression on the elderly in Kalimanjung village, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Method: This research study was non-experimental research, which means it was descriptive-quantitative. Cross-sectional was the main method that used for conducting the research with simple random sampling technique. The main instrument was questionnaire. In addition, the Spearman Rank was the ways analyze the gathered data. Result: The result of Spearman rank was age factor (p=0.033), sex (p=0.045), marital status (p=0.043), occupation status (p=0.009) and cognitive function (p=0.039) have a correlation with depression on the elderly. Meanwhile, the education level (p=0.269) and history of disease (p=0.275) have no correlation with depression on the elderly. Conclusion: Age, sex, marital status, occupation and cognitive function have correlation with depression on the elderly in Kalimanjung village, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Keyword: Factors Demography Social, Depression, Elderly v

6

7 A. PENDAHULUAN Peningkatan usia harapan hidup merupakan salah satu indikator kemajuan suatu bangsa (Hawari, 2007). Dimana peningkatan usia harapan hidup dipengaruhi oleh multi faktor, salah satunya yaitu faktor kesehatan (Dinkes DIY, 2012). Kelompok lansia dipandang sebagai kelompok masyarakat yang beresiko mengalami masalah kesehatan, meliputi kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia yaitu terjadinya kemunduran dalam berbagai fungsi dan perubahan fisik seperti menurunnya ketajaman panca indera, berkurangnya daya tahan tubuh, sedangkan masalah kesehatan jiwa yang paling sering yaitu depresi (Depkes RI, 2004). Depresi pada lanjut usia merupakan interaksi antara aspek biologis dan psikososial. Berdasarkan aspek biologis, lansia mengalami ketidakseimbangan zat zat kimia di otak yang menyebabkan sel sel di otak tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, pada lansia yang mengalami masalah gangguan fisik menahun, misalnya hipertensi, DM, rematik dan lain lain. Berdasarkan aspek psikososial yang berperan dalam timbulnya depresi adalah perubahan status ekonomi, cenderung kehilangan dukungan anak, menantu dan teman temannya (Santoso & Ismail, 2009). Menurut Kaplan (2009) faktor psikososial lainnya meliputi hilangnya peranan sosial, peningkatan isolasi diri, keterbatasan finansial dan penurunan fungsi kognitif. Selain itu, faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, cidera kepala dikaitkan dengan gejala depresi (Gao et al, 2009). 1

8 B. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yaitu deskriptif kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling pada populasi 141 lansia dengan sampel sebanyak 58 lansia. Instrumen peneitian menggunakan data sosial demografi: Nama, Umur, jenis kelamin, riwayat penyakit, status perkawinan, status pekerjaan, tingkat pendidikan serta menggunakan kuisioner Mini Mental State Examination (MMSE) dan Geriatric Depression Scale (GDS). C. HASIL dan PEMBAHASAN 1. Karakteristik Sosial Demografi Lansia Karakteristik lansia berdasarkan umur yang paling banyak yaitu umur tahun (Elderly) sebanyak 39 responden (67,2%), jenis kelamin perempuan sebanyak 41 responden (70,7%), tingkat pendidikan tidak sekolah sebanyak 33 responden (56,9%), lansia yang memiliki riwayat penyakit 0-2 penyakit sebanyak 36 responden (62,1%), lansia dengan status perkawinan duda/ janda/ tidak kawin sebanyak 34 responden (58,6%) dan lansia yang tidak bekerja sebanyak 30 responden (51,7%) jumlahnya hampir sama dengan lansia yang bekerja (buruh, petani, swasta dll) sebanyak 28 responden (48,3%). 2. Fungsi Kognitif Pada Lansia Frekuensi lansia berdasarkan fungsi kognitif paling banyak yaitu lansia dengan kemungkinan gangguan kognitif ( skor 17-24) sebanyak 23 2

9 responden (39,7%) dan sebaliknya paling sedikit ditemukan yaitu terdapat gangguan kognitif (skor >24) sebanyak 13 responden (22,4%). 3. Depresi Pada Lansia Frekuensi lansia berdasarkan tingkat depresi yang paling banyak yaitu lansia depresi sedang dengan skor GDS (5-9) sebanyak 30 responden (51,8%) sedangkan lansia yang tidak ada depresi dengan skor GDS (0-4) dan depresi berat dengan skor GDS (10-15) memiliki jumlah responden yang sama yaitu 14 responden (24,1%). 4. Hubungan Sosial Demografi dengan Depresi Pada Lansia di Dusun Kalimanjung a. Hubungan Umur dengan Depresi Pada Lansia Tabel 1. Hasil Hubungan Umur dengan Depresi Pada Lansia di Dusun Kalimanjung Februari 2014 (n=58). Umur >90 Total r p Tidak depresi DepresiSedang ,243 0,033 Depresi Berat Total Hasil data pada tabel 1 menunjukkan bahwa lansia dengan usia tahun sebagian besar mengalami depresi sedang dengan jumlah 20 lansia. Berdasarkan uji analisis menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikasinya 0,033 (p<0,05) artinya hubungan antara umur dengan depresi pada lansia adalah signifikan. 3

10 Menurut Pudji Astuti (2003) yang dikutip oleh Efendi (2009) mengungkapkan bahwa lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Hal ini karena pada proses penuaan akan terjadi berbagai perubahan dimulai dari perubahan fungsi fisik, kognitif sampai perubahan psikososial yang akan mempermudah terjadinya depresi pada lansia (Kaplan & Sadock, 2007). Bertambahnya usia maka secara alamiah juga akan mempengaruhi terjadi penurunan kemampuan seperti fungsi perawatan diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain disekitar dan semakin bergantung dengan yang lain (Rinajumita, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Heo et al. (2011) terjadi peningkatan pada populasi lansia yang berusia 65 tahun dibanding dengan populasi dengan usia 65 tahun. Terjadinya peningkatan depresi dalam kehidupan akhir seseorang dipengaruhi oleh gangguan fungsional, kecacatan, kualitas hidup yang buruk, beban personal, masalah sosial, ekonomi yang buruk dan peningkatan mortalitas. b. Hubungan jenis kelamin dengan depresi pada lansia Tabel 2. Hasil Hubungan Jenis kelamin dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung Februari 2014 (n=58). Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Total r p Tidak depresi Depresi sedang ,225 0,045 Depresi berat Total

11 Hasil tabel 2 menunjukkan bahwa lansia dengan jenis kelamin perempuan sebagian besar mengalami depresi sedang dengan jumlah 23 responden (39,7%). Berdasarkan uji analisis menggunakan Spearman Rank menunjukan nilai signifikasinya 0,045 (p<0,05) artinya hubungan antara jenis kelamin dengan depresi pada lansia adalah signifikan. Perempuan lebih sering mengalami depresi, hal ini karena perempuan sering terpajan dengan stressor lingkungan dan memiliki tingkatan ambang stressor lebih rendah dibanding dengan laki - laki. Selain itu, adanya depresi pada perempuan juga erat kaitannya dengan ketidakseimbangan hormon sehingga depresi lebih sering terjadi pada perempuan (Amir, 2005). Menurut Ibrahim (2011) perempuan dua kali lebih sering terdiagnosa depresi dari pada pria karena perubahan hormonal dalam siklus menstruasinya yang berhubungan dengan kehamilan, kelahiran dan menopouse. Pada penelitian yang dilakukan oleh Seifert et al. (2012) bahwa berdasarkan jenis kelamin, didapatkan nilai (p=0,043) hal ini berarti hubungan antara jenis kelamin dengan depresi adalah signifikan. Dimana resiko peningkatan depresi lebih banyak pada wanita tetapi tidak pada pria, karena pada wanita terjadinya disregulasi sistem hormonal dan mengakibatkan aktivasi trombosit lebih besar sehingga mempengaruhi tingkat depresi pada wanita. Penelitian lain juga dilakukan oleh Colangelo et al. (2013) insiden gejala depresi pada wanita terkait dengan post menopause dan faktor hormonal. Dimana 5

12 hormon ekstrogen dan androgen yang berperan menekan depresi pada wanita akan berkurang pada saat post menopause, selain itu pada wanita post menopause sistem ovariumnya tidak mampu lagi merespon sinyal hormonal yang dikirim dari otak, hal itu menyebabkan hormon ekstrogen menjadi berkurang sehingga wanita terutama post menopause lebih rentan terhadap depresi. c. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Depresi pada Lansia Tabel 3. Hasil Hubungan Tingkat pendidikan dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung Februari 2014 (n=58). Tingkat pendidikan Tidak sekolah SD& SMP SMA& PT Total r p Tidak depresi Depresi sedang ,083 0,269 Depresi Berat Total Hasil data pada tabel 3 menunjukkan bahwa lansia sebagian besar dengan tingkat pendidikan tidak sekolah mengalami depresi sedang dengan jumlah 19 lansia. Berdasarkan uji analisis menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikasinya 0,269 (p>0,005) artinya hubungan antara tingkat pendidikan dengan depresi pada lansia adalah tidak signifikan. Keadaan ini mengikuti pola pendidikan dari golongan lanjut usia di Indonesia yang umumnya sekitar 71,2% belum mengenal pendidikan formal, sehingga lansia sudah bisa menyesuaikan diri sejak dahulu dengan tingkat 6

13 pendidikannya sehingga tidak mempengaruhi keadaan mood, perasaan dan harapan hidupnya (Darmojo, 2006). Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lievre, Alley & Crimmins (2010) pendidikan yang rendah berkaitan dengan depresi terutama pada usia lanjut, hal ini karena orang-orang dengan pendidikan yang lebih rendah akan mencapai usia tua dengan penurunan kognitif dan kesehatan fisik yang buruk. Proporsi gangguan depresi pada usia 70 tahun atau lebih tua dengan tingkat pendidikan yang rendah adalah 11,5% sedangkan mereka yang berpendidikan tinggi hanya 3,5%. Hasil penelitian ini berbeda karena pada jurnal dijelaskan bahwa lansia dengan tingkat pendidikan yang rendah akan mempengaruhi fungsi kognitif, kesehatan fisik dan kualitas hidupnya. d. Hubungan riwayat penyakit dengan Depresi Pada Lansia Tabel 9. Hasil Hubungan Riwayat Penyakit dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung Februari 2014 (n=58). Riwayat Penyakit 0-2 penyakit >2 penyakit Total r p Tidak Depresi Depresi Sedang ,080 0,275 Depresi Berat Total Hasil data pada tabel 9 menunjukkan bahwa lansia dengan riwayat penyakit 0-2 penyakit sebagian besar mengalami depresi sedang dengan jumlah 20 responden (34,5%). Berdasarkan uji analisis menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikasinya 0,275 7

14 (p>0,05) artinya hubungan antara riwayat penyakit dengan depresi pada lansia adalah tidak signifikan. Menurut Mary Ann et al (1993) yang dikutip oleh Mubarak dkk (2009) Timbulnya berbagai macam penyakit pada lansia, akibat penurunan fungsi organ-organ tubuh. Perubahan pada organ tubuh dijelaskan pada teori penuaan yaitu teori biologis. Dalam teori biologis mengungkapkan bahwa penuaan merupakan perubahan struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya yang pada akhirnya menimbulkan perubahan generatif. Teori penurunan imunitas juga berperan penting terhadap terjadinya berbagai penyakit pada lansia. Dalam teori imunitas dengan bertambahnya usia, pertahanan dengan organisme asing juga mengalami penurunan, sehingga lansia lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti kanker dan infeksi (Stanley, M & beare, P., 2007). Orang yang lanjut usia akan lebih menggunakan fasilitas kesehatan untuk mempertahankan derajat kesehatannya dibanding dengan orang muda sehingga memiliki riwayat kesehatan yang lebih baik (Czaja, 2009). penelitian yang dilakukan oleh Tanaka et al (2011) bahwa penyakit kronis merupakan faktor risiko yang signifikan untuk pengembangan depresi baik pada wanita maupun pria. Jika pada pria penyakit kronik juga dipengaruhi oleh mereka yang belum menikah, mereka yang tinggal sendiri dan kurang aktivitas sedangkan pada wanita dipengaruhi oleh mereka yang tidak memiliki teman, BMI > 25, tidur lebih dari 9 jam dan merokok. 8

15 e. Hubungan Status Perkawinan dengan Depresi Pada Lansia Tabel 5. Hasil Hubungan Status perkawinan dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung Februari 2014 (n=58). Status perkawinan Janda/duda/tidak kawin kawin Total r p Tidak Depresi Depresi Sedang ,227 0,043 Depresi Berat Total Hasil data pada tabel 5 menunjukkan bahwa lansia dengan status perkawinan janda/duda/tidak kawin sebagian besar mengalami depresi sedang dengan jumlah 16 responden (27,6%). Berdasarkan uji analisis menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikasinya 0,043 (p<0,05) artinya hubungan antara status perkawinan dengan depresi pada lansia adalah signifikan. Menurut Kaplan & Sadock (2007) salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya depresi adalah status perkawinan dimana orang yang tidak memiliki pasangan terutama perempuan atau berstatus janda lebih rentan terhadap depresi, sehingga seseorang yang kehilangan pasangan hidupnya maka berkurang pula dukungan keluarga terhadapnya. Dimana dukungan keluarga sangat penting bagi lansia karena kurangnya dukungan keluarga dapat mencetuskan depresi, seperti perasaan ditelantarkan atau tidak mendapat perhatian yang memadai dari keluarga (Santoso & Ismail, 2009). 9

16 Menurut Gao et al. (2009) seseorang yang memiliki status perkawinan duda atau janda beresiko hidup sendiri, dalam studi ini juga menyebutkan bahwa hidup sendiri merupakan faktor resiko terjadinya depresi berat pada lansia (30,7%). Hal ini dipengaruhi oleh mereka yang tinggal di daerah pedesaan dengan pilihan pelayanan kesehatan yang terbatas, kurangnya dukungan sosial dan mengalami kesulitan untuk rutinitas sehari-hari pada lansia. f. Hubungan Status Pekerjaan dengan Depresi Pada Lansia Tabel 6. Hasil Hubungan Status Pekerjaan dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung Februari 2014 (n=58). Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja Total r p Tidak depresi DepresiSedang ,311 0,009 Depresi Berat Total Hasil data pada tabel 6 menunjukkan bahwa lansia yang bekerja (buruh, petani, swasta dll) sebagian besar mengalami depresi sedang dengan jumlah 17 responden (29,3%). Berdasarkan uji analisis menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikasinya 0,009 (p<0,05) artinya hubungan antara status pekerjaan dengan depresi pada lansia adalah signifikan. Menurut teori aktifitas menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak kegiatan sosial. Pada penelitian yang dilakukan oleh Wong & Almeida (2012) bahwa status pekerjaan berhubungan depresi. Dimana lansia yang masih bekerja 10

17 memiliki resiko terhadap depresi karena waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk bekerja diluar rumah setiap harinya sehingga waktu bagi lansia untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial, berkumpul dengan keluarga dan rekreasipun menjadi berkurang. g. Hubungan Fungsi Kognitif dengan Depresi pada Lansia Tabel 7. Hasil Hubungan Fungsi kognitif dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung Februari 2014 (n=58). Fungsi kognitif Gangguan fungsi kognitif Kemungkinan terdapat gangguan kognitif Tidak ada gangguan kognitif Total r p Tidak Depresi Depresi Sedang Depresi Berat , ,039 Total Hasil data pada tabel 7 menunjukkan bahwa lansia dengan kategori kemungkinan terdapat gangguan kognitif sebagian besar mengalami depresi sedang dengan jumlah 16 responden (27,6%). Berdasarkan uji analisis menggunakan Spearman Rank menunjukkan nilai signifikasinya 0,039 (p<0,05) artinya hubungan antara fungsi kognitif dengan depresi pada lansia adalah signifikan. Penurunan fungsi kognitif akan berakibat pada meningkatnya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari hari, seperti mengabaikan kebersihan diri dan sering lupa dengan kejadian yang dialami (Maryam dkk, 2008). 11

18 Pada penelitian yang dilakukan oleh Dotson, Resnick dan Zonderman (2009) menyatakan bahwa penurunan fungsi kognitif berhubungan dengan depresi terutama dengan bertambahnya umur. Hal ini karena orang yang lebih tua mengalami penurunan kontrol neuropsikologi, termasuk penurunan perhatian, pengolahan memori, kecepatan pemrosesan informasi dan fungsi kognitif secara keseluruhan sehingga dikaitkan dengan perubahan motivasi seperti kurang minat, kehilangan energi, sulit berkonsentrasi dan timbulnya depresi. D. KESIMPULAN Berdasarakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan februari-maret 2014 dengan jumlah 58 responden di Dusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan dan fungsi kognitif dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung, Ambarketawang Gamping, Sleman, Yogyakarta. 2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan riwayat penyakit dengan depresi pada lansia di dusun Kalimanjung, Ambarketawang Gamping, Sleman, Yogyakarta. E. SARAN 1. Bagi Warga Dusun Kalimanjung 12

19 Dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan support atau dukungan bagi lansia maupun keluarganya agar lebih memperhatikan lansia yang mengalami depresi maupun lansia yang tidak depresi agar tidak mengalami depresi. 2. Bagi Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan informasi ilmiah tentang hubungan antara umur, fungsi kognitif, tingkat pendidikan, jenis kelamin, riwayat penyakit, status perkawinan dan status pekerjaan dengan depresi pada lansia. Khususnya dapat diterapkan pada mata kuliah gerontik. 3. Bagi Peneliti selanjutnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pada lansia didusun Kalimanjung, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. F. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Ibunda dan ayahanda tercinta yang telah mencurahkan kasih sayangnya, dukungan dan semangat serta doa restu sehingga kuliah yang saya jalani terselesaikan dan berjalan dengan lancar. 2. Ibu Nurul Hidayah, S.Kep., Ns., M.Nurs. selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktu dan tiada hentinya memotivasi sehingga Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan. 3. Bapak Catur Budi Susilo, S.Pd., S.Kp., M.Kes selaku dosen penguji saya yang telah memberikan saran, waktu dan motivasi sehingga Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan.. 13

20

21 A. RUJUKAN DAFTAR PUSTAKA Amir, N. (2005). Depresi: neurobiology, diagnosis, tata laksana. Jakarta: balai penerbit FK UI. Colangelo, L.A., Craft, L.L., Ouyang, P., Liu, K., Schreiner, P.J., Michos, E.D. (2013). Association of Sex Hormones and SHBG with Depressive Symptoms in Post-menopausal Women: the Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis. NIH Public Access, Author Manuscript, 2013 August ; 19(8): doi: /gme.0b013e de6. Czaja, S. & Sharit, J. (2009). The Aging of Population: Opportunities and Challenges for Human Faktors Engineering. Dikutip dari: on/thcagingofthe Population.aspx Darmojo, B. (2006). Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: FK UI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Pedoman kesehatan jiwa usia lanjut (psikogeriatrik). Jakarta: Puskesmas Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Dinas Kesehatan DIY. (2012). Prevalensi Penduduk diwilayah Yogyakarta. Dotson, V.M., Resnick, S.M., Zonderman, A.B. (2009). Differential Association of Concurrent, Baseline, and Average Depressive Symptoms with Cognitive Decline in Older Adults. Am J Geriatr Psychiatry April; 16(4): Effendi dkk. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktek Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Gao, S., Jin, Y., Unversagt, F. W., Liang, C., Hall, K., Ma, F., et al. (2009). Correlates of Depressive Symptoms in Rural Elderly in Chinese. Int J Geriatry Psychiatry. 24(12): Hawari, D. (2007). Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa. Jakarta: Dana Bakti Prima Yasa. Heo, M., Murphy, C.F., Fontaine, K.R., Bruce, M.L., Alexopoulos, G.S. (2011). Population projection of US adults with lifetime experience of depressive disorder by age and sex from year 2005 to Int J Geriatr Psychiatry November ; 23(12):

22 Ibrahim, A. S. (2011). Gangguan Alam Perasaan. Tangerang: Jelajah Nusa. Kapplan dan Saddock. (2007). Synopsis of Psychiatry Behavioral Sciences and Clinical Psychiatry. Philadelphia: Lippincot Williams and Willkins. Lievre. A., Alley. D., Crimmins. E.M. (2010). Educational Differentials in Life Expectancy With Cognitive Impairment Among the Elderly in the United States. J Aging Health June; 20(4): doi: / Maryam, R dkk. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta : Salemba Medika Mubarak, W dkk. (2009). Ilmu keperawatan Komunitas Konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba medika. Rinajumita. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian lansia wilayah kerja puskesmas Lampasi Kecamatan Payakumbuh Utara. Program Studi Ilmu Keperawatan FK Universitas Andalas. Dikutip dari: FAKTOR_YANG_BERHUBUNGAN_DENGAN _KEMANDIRIAN_LANSIA.Pdf. pada tanggal 1 juni Santoso, H & Ismail, A Memahami Krisis Lanjut Usia: Uraian Medisdan Pedagogis-Pastoral. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Seifert, C.R., Poppert, H., Sander, D., Faurer, R., Etgen, T., Ander, K.H. (2012). Depressive Symptoms and the Risk of Ischemic Stroke in the Elderly Influence of Age and Sex. PLoS ONE 7(11): e doi: /journal.pone Stanley, M & beare, P. (2007). Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta : EGC. Tanaka, H., Sasazawa, Y., Suzuki, S., Nakazawa, M., Koyama, H. (2011). Health status and lifestyle factors as predictors of depression in middleaged and elderly Japanese adults: a seven-year follow-up of the Komo-Ise cohort study. BMC Psychiatry. Wong, J. D., Almeida, D.M. (2012). The Effects of Employment Status and Daily Stressors on Time Spent on Daily Household Chores in Middle- Aged and Older Adults. The Gerontologist society of America, Cite journal as: The Gerontologist Vol. 53, No.1, doi: /geront/gns04. 2

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam ruang lingkup ilmu penyakit dalam, depresi masih sering terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena seringkali pasien depresi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Lokasi Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari yang merupakan salah satu rumah sakit umum milik pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) [2], usia lanjut dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) [2], usia lanjut dibagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Populasi warga lanjut usia (lansia) di Indonesia semakin bertambah setiap tahun, hal tersebut karena keberhasilan pembangunan di berbagai bidang terutama bidang

Lebih terperinci

GAMBARAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETANG I KABUPATEN BADUNG BALI 2015

GAMBARAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETANG I KABUPATEN BADUNG BALI 2015 GAMBARAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETANG I KABUPATEN BADUNG BALI 2015 Lindia Prabhaswari 1, Ni Luh Putu Ariastuti 2 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA RIWAYAT STROKE DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY. Dimas Adhi Pradita 1, Ida Rochmawati 2

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA RIWAYAT STROKE DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY. Dimas Adhi Pradita 1, Ida Rochmawati 2 HUBUNGAN ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA RIWAYAT STROKE DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY Dimas Adhi Pradita 1, Ida Rochmawati 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA. Oleh : NELDA NILAM SARI

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA. Oleh : NELDA NILAM SARI PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA Oleh : NELDA NILAM SARI 070100081 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA KARYA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI LANSIA DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANSIA DI DESA SOBOKERTO KECAMATAN NGEMPLAK BOYOLALI Andreany Kusumowardani, Aniek Puspitosari Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan

Lebih terperinci

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013 ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 03 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti, I Gusti Ayu Indah Ardani Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Demografi dengan Pada Penderita Hipertensi di Kabupaten Gunungkidul DIY telah dilakukan di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia (lanjut usia) merupakan seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (UU No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan).

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO Oleh SRI OKTAVIANTI ISMAIL NIM. 841 411 028 Telah diperiksa dan disetujui

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY HUBUNGAN ANTARA FAKTOR DEMOGRAFI DENGAN DEPRESI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DIY Nindya Putri Prasasya 1, Ida Rochmawati 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah lanjut usia (lansia) sekarang ini semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah lanjut usia (lansia) sekarang ini semakin meningkat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah lanjut usia (lansia) sekarang ini semakin meningkat. Hal ini tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi di Indonesia pun terjadi hal yang serupa. Saat

Lebih terperinci

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK PERBEDAAN TINGKAT STRES PADA LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI DESA TEBON KECAMATAN BARAT KABUPATEN MAGETAN DAN DI UPT PSLU (PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA) KECAMATAN SELOSARI KABUPATEN MAGETAN Priyoto

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INKONTINENSIA URIN DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INKONTINENSIA URIN DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA INKONTINENSIA URIN DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur

BAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur harapan hidup meningkat

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNISSULA

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNISSULA ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN GAYA HIDUP SEHAT TERHADAP INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNISSULA Uswatun Nisaa Arum Darjono, Musri Amurwaningsih Dosen Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Erika Dewi Noorratri 1, Wahyuni 2 1,2 Stikes Aisyiyah Surakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penuaan merupakan bagian dari rentang kehidupan manusia, menua atau aging adalah suatu keadaan yang terjadi dalam kehidupan manusia yang diberi umur panjang. Menua bukanlah

Lebih terperinci

GAMBARAN STATUS KOGNITIF LANJUT USIA MENURUT JENIS PEKERJAAN DI WILAYAH PUSKESMAS MASARAN II SKRIPSI

GAMBARAN STATUS KOGNITIF LANJUT USIA MENURUT JENIS PEKERJAAN DI WILAYAH PUSKESMAS MASARAN II SKRIPSI GAMBARAN STATUS KOGNITIF LANJUT USIA MENURUT JENIS PEKERJAAN DI WILAYAH PUSKESMAS MASARAN II SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun oleh : FRAMESTI NURJANAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 7 Anik Eka Purwanti *, Tri Nur Hidayati**,Agustin Syamsianah*** ABSTRAK Latar belakang:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transisi demografi sedang terjadi di seluruh dunia, sehingga terjadi penambahan proporsi penduduk lanjut usia, sedangkan proporsi penduduk berusia muda menetap atau berkurang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional, telah. mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang berupa kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional, telah. mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang berupa kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa seringkali dilihat dari harapan hidup penduduknya. Demikian juga Indonesia sebagai suatu negara berkembang. Seiring

Lebih terperinci

HUBUNGAN BENTUK INTERAKSI SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN GAMPING KIDUL, SLEMAN, YOGYAKARTA

HUBUNGAN BENTUK INTERAKSI SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN GAMPING KIDUL, SLEMAN, YOGYAKARTA HUBUNGAN BENTUK INTERAKSI SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI DUSUN GAMPING KIDUL, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA TAMBAK MERANG GIRIMARTO WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar. Di samping populasi yang terus meningkat, Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar. Di samping populasi yang terus meningkat, Indonesia juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan populasi penduduk yang cukup besar. Di samping populasi yang terus meningkat, Indonesia juga mengalami peningkatan angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan di berbagai bidang, khususnya bidang perekonomian, kesehatan, dan teknologi menyebabkan peningkatan usia harapan hidup. Meningkatnya usia harapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah 1 HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANJUT USIA DESA TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANJUT USIA DESA TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANJUT USIA DESA TEGALGIRI NOGOSARI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: SUSILOWATI NIM: J 210090101 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOSOSIAL DAN INSOMNIA TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA DI KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOSOSIAL DAN INSOMNIA TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA DI KOTA YOGYAKARTA PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PSIKOSOSIAL DAN INSOMNIA TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA DI KOTA YOGYAKARTA ABSTRACT Carla R. Marchira, Ronny T. Wirasto, Sumarni DW Bagian / SMF Kedokteran Jiwa FK UGM / RS Dr Sardjito

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Agoes. (2011). Penyakit di Usia Tua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

DAFTAR PUSTAKA. Agoes. (2011). Penyakit di Usia Tua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. DAFTAR PUSTAKA Agoes. (2011). Penyakit di Usia Tua. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Amir, N. (2005). Depresi: neurobiology, diagnosis, tata laksana. Jakarta: balai penerbit FK UI. Arikunto, S. (2010).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu juga mulai terlihat hilangnya bentuk-bentuk dukungan keluarga terhadap lansia (

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu juga mulai terlihat hilangnya bentuk-bentuk dukungan keluarga terhadap lansia ( BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan telah meningkatkan kesejahteraan sosial dan derajat kesehatan masyarakat, yang dampak positifnya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat,

Lebih terperinci

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN. Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo PENELITIAN TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT YANG MENGALAMI PROSES PENUAAN Di Dusun Besar Desa Prayungan Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Oleh: NURUL KALIFAH 11611992 PROGRAM STUDI D IIII KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penuaan merupakan sebuah proses yang terjadi secara alami dan tidak dapat dihindari oleh setiap orang. Sekarang ini banyak orang yang bertahan dari tantangan kehidupan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI DAN YANG BERSAMA KELUARGA DI KELURAHAN PAJANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI DI KELURAHAN SEWUKAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RITA

Lebih terperinci

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESEIMBANGAN PADA WANITA LANJUT USIA

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESEIMBANGAN PADA WANITA LANJUT USIA GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KESEIMBANGAN PADA WANITA LANJUT USIA Okatiranti, Indah Kurniaty Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas BSI Jalan Sekolah Internasional No.1-6 Antapani, Bandung 40282 Abstract

Lebih terperinci

PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM PENCEGAHAN NYERI SENDI Di Desa Tatung Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Oleh: ENDAH AYU PRATIWI NIM:

PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM PENCEGAHAN NYERI SENDI Di Desa Tatung Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Oleh: ENDAH AYU PRATIWI NIM: PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM PENCEGAHAN NYERI SENDI Di Desa Tatung Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Oleh: ENDAH AYU PRATIWI NIM: 13612320 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius. Tingginya prevalensi obesitas di dunia, menyebabkan terganggunya kondisi fisik, psikososial dan

Lebih terperinci

Disusun oleh: ERIEC HENDRIKO

Disusun oleh: ERIEC HENDRIKO FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANJUT USIA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS DASAR SEHARI-HARI DI DUSUN GAMPING LOR SLEMAN YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Disusun Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI KELURAHAN DALEMAN TULUNG KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun oleh:

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi SebagaiSyarat Mencapai Derajat Skripsi. Disusun oleh : SAMPURNO TRI UTOMO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi SebagaiSyarat Mencapai Derajat Skripsi. Disusun oleh : SAMPURNO TRI UTOMO HUBUNGAN JENIS KELAMIN, TINGKAT PENGETAHUAN, DUKUNGAN KELUARGA, SIKAP LANSIA, JARAK RUMAH DAN PEKERJAAN DENGAN KUNJUNGAN LANSIA KE POSYANDU LANSIA DI DESA LEDUG KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

Lebih terperinci

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada

Lebih terperinci

GAMBARAN KARAKTERISTIK LANJUT USIA YANG MENGALAMI INSOMNIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA

GAMBARAN KARAKTERISTIK LANJUT USIA YANG MENGALAMI INSOMNIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA GAMBARAN KARAKTERISTIK LANJUT USIA YANG MENGALAMI INSOMNIA DI PANTI WREDA DHARMA BAKTI PAJANG SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia sejak lahir dibagi dalam beberapa masa, yaitu masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa serta masa lansia. Keberhasilan pemerintah dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KECEMASAN PADA LANSIA DI DUSUN BIBIS LUMBUNGREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana pada Program

Lebih terperinci

TREND PREVALENSI PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CILACAP TAHUN TESIS

TREND PREVALENSI PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CILACAP TAHUN TESIS TREND PREVALENSI PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CILACAP TAHUN 2009-2015 TESIS Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Keperawatan pada Program

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU SEKSUAL PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA SELUR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO. Oleh : WASIS

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU SEKSUAL PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA SELUR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO. Oleh : WASIS KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU SEKSUAL PADA WANITA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA SELUR KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO Oleh : WASIS 11611981 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak terkendali dan tanpa melihat frekuensi maupun jumlahnya yang mana keadaan ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI

Naskah Publikasi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SRI MUHARNI PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PERAN TUTOR DALAM PELAKSANAAN SEVEN JUMPS PADA DISKUSI TUTORIAL MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Naskah Publikasi Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ialah melihat usia harapan hidup penduduknya. Dari tahun ke tahun usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ialah melihat usia harapan hidup penduduknya. Dari tahun ke tahun usia harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi ikut berkontribusi secara bermakna dalam dunia kesehatan. Salah satu tolok ukur kemajuan suatu bangsa ialah melihat usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta

BAB I PENDAHULUAN di prediksikan jumlah lansia akan mengalami peningkatan sebesar 28,8 juta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari tahun ke tahun jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia mengalami peningkatan, dari tahun 2006 jumlah penduduk yang memiliki harapan hidup pada usia 66,2 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI DUSUN NGRAME TAMANTIRTO, KASIHAN, BANTUL NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data sensus penduduk tahun 2010 menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyandang disabilitas merupakan bagian dari anggota masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyandang disabilitas merupakan bagian dari anggota masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyandang disabilitas merupakan bagian dari anggota masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara dan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS II KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS

KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS II KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS KARAKTERISTIK PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS II KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh: BERNANDHA ARDHAN SADHEWA 1211020014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari

Lebih terperinci

Sedeangkan jumlah lansia Sumatera Barat pada tahun 2013 sebanyak 37,3795 jiwa

Sedeangkan jumlah lansia Sumatera Barat pada tahun 2013 sebanyak 37,3795 jiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk terjadi secara global, tidak terkecuali di Indonesia. Adapun peningkatan tajam terjadi pada kelompok penduduk lanjut usia (lansia). Undang-undang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rien Ariani 201510104286 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE... SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI MTS NEGERI SURABAY YA II PENELITIAN CROSS SECTIONAL Oleh : Nama : Stefani Angel Kumalasari NIM. 131311123020

Lebih terperinci

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG

GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG GAMBARAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG Tria Coresa 1, Dwi Ngestiningsih 2 1 Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan yang baik adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk usia lanjut diproyeksikan meningkat setiap tahun diperkirakan mencapai 67 juta orang atau sekitar 24% dari seluruh populasi Indonesia pada tahun 2035.

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : Hendra Yuda Pramanta

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh : Hendra Yuda Pramanta KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN DI DUSUN BODEH AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1

ABSTRACT. I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul Anwar 1 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DENGAN MINAT MASYARAKAT DALAM MENGIKUTI SENAM KESEHATAN JASMANI DI DUSUN SENDEN 2 SELOMARTANI KALASAN YOGYAKARTA I Komang Yulitridana 2, Andri Purwandari 3, Haerul

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG

HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI GAMBAR DAMPAK KESEHATAN TERHADAP PERILAKU MEROKOK DI SMA NEGERI 1 BANTARBOLANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : DALU BANGUN FRIDEWA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (Nugroho, 2008). Lanjut usia bukanlah suatu penyakit. Lanjut usia adalah

I. PENDAHULUAN. (Nugroho, 2008). Lanjut usia bukanlah suatu penyakit. Lanjut usia adalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia (lansia) merupakan suatu keadaan atau proses alamiah yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Memasuki usia tua terjadi banyak perubahan baik itu perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 47 PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA Sarifah Dwi Wulan Septianti¹, Suyamto², Teguh Santoso³ 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN RUTINITAS IBADAH SHALAT WAJIB TERHADAP DEMENSIA PADA LANJUT USIA BERDASARKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN RUTINITAS IBADAH SHALAT WAJIB TERHADAP DEMENSIA PADA LANJUT USIA BERDASARKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN RUTINITAS IBADAH SHALAT WAJIB TERHADAP DEMENSIA PADA LANJUT USIA BERDASARKAN MINI MENTAL STATE EXAMINATION Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-I Keperawatan

Lebih terperinci

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Christine Handayani Siburian*, Sri Eka Wahyuni** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fadhil Al Mahdi STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin *korespondensi

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Tingkat pada Lansia di Panti Jompo Kabupaten Karawang Jawa Barat Correlation Between Age and Gender With The Level

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut data statistik Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah penduduk di

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut data statistik Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah penduduk di 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data statistik Indonesia, dari tahun ke tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat. Dari hasil sensus penduduk tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia

Lebih terperinci

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN DERAJAT KEKEBALAN TERHADAP STRES (SKALA MILLER & SMITH) PADA LANSIA DI KELURAHAN KEDUNGWUNI TIMUR KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH

Lebih terperinci

GAMBARAN DEPRESI PADA LANJUT USIA. Oleh: EVA CHRISTINE SARAGIH

GAMBARAN DEPRESI PADA LANJUT USIA. Oleh: EVA CHRISTINE SARAGIH GAMBARAN DEPRESI PADA LANJUT USIA Oleh: EVA CHRISTINE SARAGIH 070100080 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 GAMBARAN DEPRESI PADA LANJUT USIA KARYA TULIS ILMIAH Karya Tulis Ilmiah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN GAYAM KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN GAYAM KABUPATEN SUKOHARJO HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KELURAHAN GAYAM KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berusia 60 tahun (Badan Pusat Statistik, 2015). Menurut WHO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Lansia merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ELDERLY DAILY LIVING ACTIVITIES INDEPENDENCES Endang Mei Yunalia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator kesejahteraan rakyat pada suatu negara. Angka harapan hidup penduduk Indonesia naik dari 70,45

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr. HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr. MOEWARDI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Dimana pada usia lanjut tubuh akan mencapai titik perkembangan yang maksimal, setelah

Lebih terperinci

SRAGEN SKRIPSI JURUSAN FAKULTAS. Disusun oleh: J

SRAGEN SKRIPSI JURUSAN FAKULTAS. Disusun oleh: J HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKATT DEPRESI PADA LANSIA DI DESA KEDUNGWADUK KARANGMALANG SRAGEN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjanaa keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi bidang ilmu penyakit dalam dengan sub bidang geriatri dan endokrinologi serta bidang ilmu saraf dan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI SENAM. Di Dusun Karangan Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI SENAM. Di Dusun Karangan Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH MOTIVASI LANSIA DALAM MENGIKUTI SENAM Di Dusun Karangan Desa Karangan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo Oleh RESTU AYUNINGTYAS NIM : 13612478 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN JURNAL SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN YENY PERWITOSARI 201001039 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DI YOGYAKARTA Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Lebih terperinci

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN Efitri Novalina Siboro*, Iwan Rusdi ** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas

Lebih terperinci