IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH PADA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MEMPERLUAS JARINGAN PADA PT. ABSOLUTE CONNECTION

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI MANAJEMEN BANDWIDTH PADA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN PERANCANGAN TOPOLOGI UNTUK MEMPERLUAS JARINGAN PADA PT. ABSOLUTE CONNECTION Clarissa Elfira Amos Pah, Febby Rahmidini, Michael Widodo Dahlan Martadiredja BINUS University Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat Telp: + (62-21) , Fax: + (62-21) clarissaelfira@gmail.com, febbyrahmidini@gmail.com, michael.widodo@yahoo.com ABSTRACT The purpose of this research is to manage bandwidth usage that corresponding to the requirements of bandwidth management and design network topology for workspace expansion in order to facilitate company in building network physically. Research methodology used in this research are literature study, observation, analysis, design, implementation, and system testing. Implementation of bandwidth management is using Hierarchical Token Bucket (HTB) method,

2 while the topology used for workspace expansion is extended star. HTB ensured every user will get minimum bandwidth for upload and download activities. Benefit from this research is to improve computer network performance at PT Absolute Connection. Hence, bandwidth management using HTB and design network topology for workspace expansion could satisfy company needs so that bandwidth usage can fit every user requirements, and also as reference in building network with a new topology design. Keyword : Network, HTB, Bandwidth, Topology ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengatur penggunaan bandwidth sesuai kebutuhan dengan manajemen bandwidth dan perancangan topologi jaringan untuk perluasan ruangan kerja guna mempermudah perusahaan dalam membangun jaringan secara fisik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, observasi, analisis, perancangan, implementasi dan uji coba sistem yang telah dibuat. Implementasi manajemen bandwidth menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB), sedangkan topologi yang digunakan untuk perluasan ruang kerja adalah extended star. HTB menjamin setiap pengguna mendapatkan minimum bandwidth untuk aktivitas upload dan download. Manfaat dari penelitian ini adalah meningkatkan kinerja jaringan komputer pada PT. Absolute Connection. Oleh karena itu, manajemen bandwidth dengan menggunakan HTB dan perancangan topologi jaringan untuk perluasan ruangan kerja dapat memenuhi kebutuhan perusahaan sehingga penggunaan bandwidth sesuai kebutuhan setiap pengguna, juga menjadi acuan dalam membangun jaringan dengan perancangan topologi yang baru. Kata Kunci : Jaringan, HTB, Bandwidth, Topologi. PENDAHULUAN Internet sudah menjadi kebutuhan penting bagi banyak perusahaan. Untuk terhubung dengan internet, Local Area Network (LAN) perusahaan harus terintegrasi dengan salah satu layanan internet yang disediakan Internet Service Provider (ISP). ISP akan memberikan bandwidth sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun, apabila penggunaan internet semakin banyak maka akan terjadi kemacetan pada lalu lintas jaringan yang menyebabkan kecepatan akses internet menurun. Hal ini juga terjadi pada PT. Absolute Connection, dimana semua karyawan, termasuk manajer dan pemilik perusahaan memiliki hak akses penggunaan bandwidth yang sama terhadap jaringan internet sehingga akan terjadi kepadatan saat semua pengguna dalam perusahaan tersebut mengakses internet secara intens dalam waktu bersamaan. Selain masalah bandwidth, terdapat masalah lain pada jaringan perusahaan, yaitu semakin bertambahnya jumlah karyawan baru, jumlah port pada switch tidak cukup menampung semua komputer baru dalam jaringan. Ruangan kerja pun semakin sempit, sehingga pada perencanaan

3 ke depan, perusahaan akan membeli ruangan tambahan untuk memperluas ruangan kerja. Semua karyawan mendapatkan masing-masing sebuah komputer yang terhubung dengan kabel LAN. Untuk mengatasi masalah bandwidth, dibutuhkan manajemen bandwidth sehingga bandwidth dapat digunakan dengan lebih efisien sesuai dengan kebutuhan setiap penggunanya, Salah satu metode manajemen bandwidth yang dapat diterapkan untuk perusahaan adalah HTB (Hierarchical Token Bucket) metode manajemen bandwidth yang mempunyai kelebihan dalam pembatasan traffic pada tiap level maupun klasifikasi, sehingga bandwidth yang tidak dipakai oleh level yang tinggi dapat digunakan atau dipinjam oleh level yang lebih rendah (Wijaya, Handoko, 2013: 1). Metode manajemen bandwidth ini dapat diterapkan sesuai dengan prioritas dalam struktur organisasi perusahaan, Selain itu, memblokir beberapa situs website juga dapat dilakukan agar pada saat berkerja di perusahaan, pengguna hanya dapat membuka situs sesuai dengan kepentingan perusahaan. Untuk masalah keterbatasan port switch dibutuhkan perluasan topologi dengan menambahkan switch, sehingga komputer baru dapat tetap terhubung dalam jaringan. METODE PENELITIAN Metode yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut. a. Studi literatur dengan mencari teori mengenai topik melalui buku-buku, artikel, jurnal dan penelusuran di internet. b. Melakukan wawancara terhadap narasumber pada perusahaan mengenai kondisi jaringan komputer perusahaan. c. Observasi dengan melakukan analisa langsung berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan. d. Menemukan metode solusi untuk masalah jaringan perusahaan. Untuk hal ini, dilakukan manajemen bandwidth menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB). e. Implementasi dan uji coba metode solusi yang ditetapkan. HASIL DAN BAHASAN Bagian ini akan digunakan untuk menjelaskan hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada jaringan PT. Absolute Connection. Berikut ini merupakan beberapa data-data setelah melakukan manajemen bandwidth menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB). Data-data ini diambil pada saat jam kerja kantor.

4 Gambar 1 Rabu 19 November Gambar di atas merupakan tampilan Simple Queue (diurutkan berdasarkan nama) yang berisi daftar pengguna yang terhubung dengan LAN, tetapi berbeda dengan sebelum manajemen bandwidth diterapkan. Sebelumnya, untuk upload (Rx) dan download (Tx) secara default diberikan Max Limit yang unlimited sedangkan setelah manajemen bandwidth diterapkan, Max Limit dan Limit-at juga harus ditentukan. Rx dan Tx Queue lokal diberi unlimited untuk memudahkan sharing file dalam LAN perusahaan tidak dibatasi. Gambar 2 Rabu 26 November Pada gambar di atas terlihat bahwa total penggunaan bandwidth hampir mencapai maksimal, tetapi tidak ada pengguna yang mendominasi penggunaan bandwidth, terbukti bahwa token semua pengguna tidak berwarna merah. Hal ini menunjukan terjadinya sharing bandwidth. Gambar 3 Jumat 21 November Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa penggunaan bandwidth pada Parent Global mencapai 4.6Mbps. Pada komputer RnD-surya arif-1 menggunakan bandwidth sebesar 4.2Mbps, komputer RnD-Maulana menggunakan bandwidth Kbps. Gambar hasil implementasi di atas menunjukkan bahwa konsep HTB (Hierarchical Token Bucket) sudah berjalan dengan memberikan jaminan bandwidth tidak kurang dari bandwidth minimum kepada RnD-Maulana

5 namun tetap memberikan bandwidth lebih banyak kepada PM-surya arif-1 karena memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan RnD. Performance router setelah implementasi Gambar 4 CPU Load Berdasarkan gambar di atas, persentase CPU load yang dihasilkan adalah 20%. Hal ini membuktikan bahwa performa router masih stabil dengan jumlah pengguna rata-rata 12 orang. Speedtest beberapa server setelah implementasi Tabel 1 Kecepatan Akses internet di beberapa server Lokasi server Host Ping Upload Download Guangzhou Unicom-GZ 185ms Bangkok PEA 37ms Perth Telstra 385ms Jakarta Biznet Networks Banjarmasin Telekomunikasi Indonesia 2ms ms Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kestabilan nilai upload dan download dengan speedtest yang dilakukan sebelum implementasi manajemen bandwidth. Pemblokiran website Pemblokiran situs untuk beberapa situs website dilakukan agar bandwidth yang digunakan lebih optimal sesuai kepentingan perusahaan. Situs-situs jejaring sosial, video streaming, dan situs website lainnya yang tidak berhubungan dengan kepentingan perusahaan dan juga akan menggunakan banyak bandwidth akan diblokir. Beberpa situs yang diblokir adalah youtube,

6 twitter, dan facebook. Pemblokiran menggunakan Layer 7 protokol dan dilakukan hanya pada jam kerja , diluar jam kerja karyawan dapat mengakses youtube, twitter, dan facebook. Berikut salah satu contoh pemblokiran situs youtube.com sebelum dan sesusah. Youtube Gambar 5 Situs Youtube Sebelum Dilakukan Pemblokiran Gambar 6 Pengaturan Waktu untuk Mengaktifkan Firewall Rule Pengaturan waktu dapat dilakukan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan rule yang sudah dibuat dengan mengisi kolom time dengan interval waktu yang diinginkan. Waktu disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, dimana pada saat jam kerja, rule untuk memblok situs akan diaktifkan, sehingga interval waktunya dimulai dari pukul 09:00 sampai 18:00. Gambar 7 Hasil Pemblokiran Situs

7 Gambar 8 Hasil Pemblokiran Situs melalui CMD Pembahasan perancangan topologi jaringan Berikut merupakan perancangan topologi untuk memperluas jaringan pada PT. Absolute Connection Gambar 9 Topologi Peracangan Konsep perluasan ruangan kerja baru PT. Absolute Connection meliputi dua ruang kerja, yakni ruang pertama untuk divisi RnD, PM, CEO, GM dan ruang kedua untuk divisi BC. Jumlah karyawan divisi BC lebih banyak dari pada divisi RnD sehingga divisi BC mendapatkan satu ruangan sendiri, sedangkan ruangan kedua cukup ditempati divisi RnD, CEO, PM, ruangan

8 khusus GM dan CEO. Pertimbangan melakukan perancangan topologi untuk memperluas jaringan karena adanya peningkatan kebutuhan pengguna komputer di perusahaan, dimana pada perancangan baru akan ditambahkan sebagai berikut. Sebuah main switch unmanageable 8 port tipe TL-SL1109 Rp untuk menghubungkan router, server dan beberapa switch yang ada pada ruang kerja yang lama dan baru.. Switch 48 port unmanageable tipe TL-SF1048 Rp untuk ruang kerja baru yang rencananya akan mengambil tempat di lantai dua. Wireless tipe TL-WA701ND Rp hanya untuk kepentingan rapat dimana akan dibatasi masing-masing sebesar 1Mbps untuk download dan upload. Gambar10 Jaringan Internet pada PT. Absolute Connection Pada topologi jaringan yang baru akan ditambahkan Wireless Router untuk dapat mengakses internet tanpa kabel pada ruangan rapat. Karena wireless yang digunakan hanya untuk kepentingan rapat, maka kecepatannya akan dibatasi masing-masing sebesar 1Mbps untuk download dan upload. Pada topologi sebelumnya semua komputer terhubung pada main switch 48 port. Untuk topologi yang baru terdapat tiga buah switch, yaitu satu buah main switch 8 port dan 2 buah unmanageable switch 48 port. Main switch terhubung dengan wireless, server dan router. Switch 8 port dipakai karena hanya menjadi penghubung anrara dua switch lain, router mikrotik, wireless dan tiga server.

9 Gambar 11 Switch yang terhubung dengan Komputer BC Pada gambar di atas, telihat switch 48 port digunakan untuk menghubungkan main switch dengan komputer yang ada di ruang kerja kedua yakni divisi BC. SIMPULAN DAN SARAN

10 Berdasarkan implementasi manajemen bandwidth pada sistem yang sedang berjalan dan perancangan topologi untuk perluasan ruang kerja pada PT. Absolute Connection yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Pembagian bandwidth dapat dilakukan berdasarkan IP setiap pengguna. 2. Pengalokasian bandwidth dilakukan berdasarkan kedudukan setiap pengguna dalam struktur organisasi perusahaan 3. Max limit yang diberikan kepada setiap pengguna adalah sama, yakni semua mendapatkan limit max yang diberikan oleh ISP dan Limit-at yang diberikan kepada setiap pengguna berbeda-beda tergantung kedudukan pengguna dalam struktur organisasi perusahaan. 4. Priority yang diberikan berdasarkan kepentingan pengguna untuk mendukung pekerjaannya di perusahaan. 5. Topologi extended star yang digunakan masih tetap dalam satu segmen yang menghubungkan pengguna dan server karena performa router masih dapat meng-handle traffic yang ada. Selain itu, adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu: 1. Untuk kedepannya, karyawan perusahaan akan semakin bertambah sehingga lebih baik jika perusahaan menggunakan bandwidth yang lebih besar. 2. Pemblokiran situs yang dilakukan menggunakan blocking content, sehingga situs yang mengandung content tertentu akan diblokir pengaksesannya. Untuk kedepannya, administrator dapat menggunakan metode yang tidak hanya memblokir content, tetapi juga dapat memblokir port dan ip yang saat ini masih dapat dibobol pengguna. REFERENSI Gokhale, Anu.(2004). Introduction to Telecommunications. Clifton Park, NY : Thomson Delman Learning. Tim Wiki Mikrotik. 25 Oktober Manual HTB. Diperoleh tanggal akses 22 November 2014 dari Trimantaraningsih, Rr. Retna &Istiqomatul Muarifah.(2008). Implementasi mikrotik sebagai manajemen bandwidth (Online), diakses pada 14 November 2014 dari Wahana Komputer Mudah Belajar Mikrotik Menggunakan Metode Virtualisasi. Semarang : Andi Offset. Wijaya, Alfon Indra & L. Budi Handoko, M.Kom.(2013). Jurnal Teknik Informatika UDINUS. Manajemen Bandwidth Dengan Metode Htb (Hierarchical Token Bucket) Pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Semarang (Online), diakses pada 18 November 2014 dari

11 RIWAYAT PENULIS Clarissa Elfira Amosh Pah lahir di kota Jakarta pada tanggal 16 September Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun Febby Rahmidini lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 14 Februari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun Michael Widodo lahir di kota Ujung Pandang pada tanggal 05 November Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun Dahlan Martadiredja lahir di kota Bandung pada tanggal 20 Februari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung dalam bidang Teknik Elektro pada tahun 1979, pendidikan S2 di Institut Teknologi Bandung dalam bidang Insrumentasi dan Kontrol pada tahun 1994.