Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless. Artikel Ilmiah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless. Artikel Ilmiah"

Transkripsi

1 Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless Artikel Ilmiah Peneliti: Kristian Adi Wijaya ( ) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016

2 Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless Artikel Ilmiah Peneliti: Kristian Adi Wijaya ( ) Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli

3 2

4 3

5 4

6 5

7 6

8 Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless 1) Kristian Adi Wijaya, 2) Teguh Indra Bayu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana JL.Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) @student.uksw.edu 2) teguh.bayu@staff.uksw.edu Abstract File transfer in wireless network will need to do their measuring data transfer rate based on network topology. Measurement speed data transfer is done using the value of Round Trip Time (RTT) resulting from the transfer of files on a File Transfer Protocol (FTP) using the FTP server and FTP client. The research method used is a method that is made in accordance with the stages of the research process. Results of this study is able to determine the speed of data transfer appears on two different infrastructures, namely Wireless Distribution System (WDS) networks and Wireless Local Area Network (WLAN). Key words : Speed Of Data Transfer, Round Trip Time (RTT), Wireless Distribution System (WDS), Local Area Network (WLAN). Abstrak Dalam transfer file pada jaringan wireless perlu dilakukan adanya pengukuran kecepatan transfer data berdasarkan topologi jaringan. Pengukuran kecepatan transfer data dilakukan menggunakan nilai Round Trip Time (RTT) yang dihasilkan dari transfer file pada File Transfer Protocol (FTP) dengan menggunakan aplikasi FTP server dan FTP client. Metode penelitian yang dipakai adalah metode yang dibuat sesuai dengan tahapan dari proses penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah dapat mengetahui kecepatan transfer data yang muncul pada dua infratruktur yang berbeda yaitu Wireless Distribution System (WDS ) dan jaringan Wireless Local Area Network (WLAN). Kata Kunci : Kecepatan Transfer Data, Round Trip Time (RTT), Wireless Distribution System (WDS ), Local Area Network (WLAN). 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 7

9 1. Pendahuluan Jaringan nirkabel merupakan jaringan komputer yang menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lalu lintas datanya. Sama halnya dengan jaringan Local Area Network (LAN), wireless juga berfungsi untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya pada sebuah jaringan. Untuk membedakan antara wireless dan Local Area Network (LAN) yaitu pada media jalur lalu lintas data yang digunakan, jika Local Area Network (LAN) masih menggunakan kabel untuk saling terhubung, maka wireless menggunakan media gelombang radio atau udara. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan suatu jenis jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai alat atau media transmisi data. Informasi atau data ditransfer dari satu komputer ke komputer yang lainnya menggunakan gelombang radio. Wireless Distribution System (WDS) merupakan sebuah sistem untuk memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih Access Point (AP). Manfaat teknik WDS sendiri adalah penggunaan kabel sebagai backbone jaringan tidak dibutuhkan, sehingga lebih mudah, murah, dan efisien untuk instalasinya. Dalam jaringan, komputer berkomunikasi dengan mengirimkan paket paket data dari satu komputer ke komputer lainnya. Dalam transfer file pada jaringan wireless perlu dilakukan adanya pengukuran kecepatan transfer data berdasarkan topologi jaringan, sehingga untuk mengetahui kecepatan transfer data perlu dilakukan adanya suatu penelitian. Kecepatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk perpindahan data. Pengukuran kecepatan trasfer data pada jaringan wireless akan di spesifikasikan pada topologi penelitian yang telah dibuat. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana nilai kecepatan trasfer data pada infrastruktur jaringan wireless?. Dengan batasan masalah yaitu hanya mengukur Round Trip Time (RTT) yang dihasilkan oleh transfer file pada File Transfer Protocol (FTP) dengan menggunakan aplikasi FTP server dan FTP client. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui nilai kecepatan trasfer data pada infrastruktur jaringan wireless. Tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kecepatan trasfer data pada jaringan wireless dengan mengukur Round Trip Time (RTT) yang dihasilkan dari transfer file pada File Transfer Protocol (FTP). 2. Tinjauan Pustaka Dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Achmad Sathibi yaitu dengan mengkaji hasil-hasil penggunaan teknologi WDS yang ditambahkan/dimodifikasikan pada access point yang tidak terdapat fitur teknologi WDS. Selanjutnya dibandingkan dengan kinerja jaringan yang tidak menggunakan teknologi WDS. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil studi kasus di lingkungan Fakultas Teknologi Informasi UKSW. Hasil penelitian yang diperoleh adalah jaringan hotspot yang dibangun menggunakan teknologi WDS 8

10 memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan jaringan hotspot yang tidak menggunakan teknologi WDS. Penelitian ini membahas tentang perbandingan reabilitas jaringan hotspot pada infrastruktur WDS dan non WDS [1]. Dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ade Perdana Putra yaitu dengan melakukan pengukuran kecepatan transfer data menggunakan kabel UTP dan wireless LAN card. Untuk memudahkan dalam pemilihan transmisi jaringan maka dilakukanlah Analisa terhadap kecepatan transfer data pada Wireless LAN Card dan kabel UTP, untuk membandingkan mana yang lebih efisien dan lebih cepat dalam hal pemasangan dan transfer data. Hasil penelitian adalah penggunaan Wireless lebih efisien dibandingkan dengan kabel, dikarenakan pada kabel kita harus menentukan letak kabel dan harus mengukurnya terlebih dahulu dan dengan menggunakan wireless kita dapat memperoleh kecepatan transfer data yang lebih cepat. [2]. Wireless Distribution System (WDS) merupakan sistem untuk menggembangkan jaringan nirkabel tanpa harus menggunakan kabel sebagai backbone penghubung ke semua access point. Keuntungan infrastruktur WDS adalah teknologi WDS ini dapat mengintegrasikan semua access point menjadi satu kesatuan serta memiliki mobilitas dan reliabilitas tinggi. Koneksi antar router menggunakan MAC address dibanding memberikan spesifikasi IP address. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi-pakai file, printer, atau akses internet [1][3][4]. Dalam teknologi jaringan, komputer berkomunikasi dengan mengirimkan paket paket data dari satu komputer ke komputer lainnya. Kecepatan transfer data adalah banyaknya paket data yang dapat dikirim atau diterima komputer setiap satu satuan waktu. File Transfer Protocol (FTP) merupakan protokol yang digunakan untuk keperluan transfer atau tukar menukar data antar komputer client dan server, dimana dengan adanya FTP, dapat melakukan upload dan download. Kecepatan transfer data dalam dunia komputer dan telekomunikasi adalah jumlah data dalam bit yang melewati suatu medium dalam satu detik umumnya di tuliskan dalam bit perdetik (bit pers second) dan di simbolkan bit/s atau bps. [5][6]. 3. Metode Penelitian Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode yang dibuat sesuai dengan tahapan dari proses penelitian yang digunakan oleh peneliti. Pada tahapan identifikasi masalah sampai persiapan hingga pada tahapan kesimpulan, segala kebutuhan hardware dan software yang digunakan tercantum dalam metode penelitian yang akan dibahas. Tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Identifikasi masalah, Persiapan perangkat, Desain topologi, Implementasi, Pengujian, dan Kesimpulan. 9

11 Identifikasi Masalah Persiapan Perangkat Desain Topologi Implementasi Pengujian Kesimpulan Gambar 1 Tahapan Penelitian Gambar 1 merupakan diagram tahapan penelitian yang didalamnya meliputi beberapa tahapan yaitu identifikasi masalah, persiapan perangkat, desain topologi, implementasi, pengujian, dan yang terakhir kesimpulan. Tahapan Identifikasi masalah adalah tahapan dimana peneliti ingin mengetahui nilai kecepatan transfer pada jaringan wireless, berdasarkan pada topologi yang telah dibuat. Hal terseebut muncul dikarenakan belum ada pengukuran nilai kecepatan transfer pada jaringan wireless. Tahapan persiapan perangkat merupakan tahapan dimana peneliti membuat parameter untuk melakukan analisa kebutuhan yang digunakan untuk mendukung dan menunjang jalannya penelitian. Persiapan perangkat meliputi : kebutuhan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan kebutuhan desain topologi yang digunakan untuk mendukung penelitian. Dalam tahapan persiapan perangkat, akan dilakukan perincian terhadap perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) dan membuat desain topologi yang nantinya akan digunakan sebagai acuan pada pengukuran kecepatan transfer data dalam jaringan wireless. Perangkat keras yang akan digunakan seperti pada Tabel 1. 10

12 Tabel 1 Daftar Perangkat Keras (Hardware) Komponen Fungsi Spesifikasi 4 Wireless Router Membangun Mirotik RB951UI-2HnD jaringan WDS & WLAN Mirotik RB751U-2HnD Mirotik RB751U-2HnD Mirotik RB751U-2HnD 2 Laptop 1 Sebagai FTP server & Core i3, RAM 4Gb 1 Sebagai FTP client Core i3, RAM 1Gb 4 Kabel UTP 1M Sebagai penghubung Kabel UTP Rj 45 Laptop ke router tipe Straight Tabel 1 berisi tabel perangkat keras yang digunakan dalam pengukuran kecepatan transfer data. Komponen yang pertama adalah 4 buah wireless router Mikrotik yang berperan sebagai router untuk membangun jaringan wireless dengan infrastruktur Wireless Distribution System (WDS) dan infrastruktur jaringan Wireless Local Area Network (WLAN). Router 1 berfungsi sebagai AP bridge sebagai penghubung server ke client. Router 2 berperan sebagai WDS slave yang berfungsi untuk menyambungkan router 1 ke router 3. Router 3 berperan sebagai WDS slave yang berfungsi untuk menyambungkan router 2 ke router 4. Router 4 berperan sebagai WDS slave yang berfungsi sebagai penghubung server ke client. Komponen yang kedua adalah 2 buah laptop, laptop pertama sebagai FTP server sebagai penyedia file dan laptop yang kedua sebagai FTP client untuk melakukan download file pada server. Komponen ketiga adalah 4 buah kabel UTP Rj 45 sebagai penghubung router ke router dan sebagai penghubung router ke client atau server. Tabel 2 Daftar Perangkat Lunak (Software) Software Fungsi Spesifikasi Winbox Remote setting mikrotik Winbox Loader V dalam bentuk GUI FileZilla server Penyedia file untuk melakukan transfer data Melakukan download file FileZilla server V FileZilla client V FileZilla client pada server Wireshark Monitoring jaringan Wireshark Tabel 2 merupakan daftar perangkat lunak yang dibutuhkan. Daftar pertama adalah aplikasi winbox yang digunakan untuk melakukan remote ke server Mikrotik dalam mode Graphical User Interface (GUI). Software yang kedua adalah FileZilla server yang berfungsi server yang menyediakan file dalam proses trasnfer data. FileZilla client merupakan software yang berfungsi sebagai client untuk melakukan download dalam proses transfer data. Software yang terakhir adalah Wireshark yang berfungsi untuk memonitoring jaringan pada 11

13 jaringan wireless, dengan software inilah kecepatan transfer data dapat di ketahui melalui parameter pengukuran yaitu Round Trip Time (RTT). Pada tahapan desain topologi merupakan tahapan yang menjelaskan tentang desain dari topologi dari jaringan wireless. Pada topologi ini terdapat 2 infrastruktur jaringan wireless yaitu Wireless Distribution System (WDS ) dan Wireless Local Area Network (WLAN). Wireless Distribution System (WDS) merupakan sistem untuk menggembangkan jaringan nirkabel tanpa harus menggunakan kabel. Dalam setiap infrastruktur jaringan dibagi atas 3 bentuk topologi yang berbeda. Gambar 2,3, dan 4 menunjukkan desain topologi dari jaringan Wireless Distribution System (WDS ). Gambar 2 Topologi Jaringan WDS 1 Gambar 2 merupakan topologi jaringan wireless infrastruktur WDS 1. Pada topologi ini terdapat 2 buah wireless router yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antar client ke server. Semua IP address berada dalam satu jaringan Router 1 berperan sebagai AP bridge untuk dapat tersambung ke router 2 dengan menggunakan backbone WDS dan juga sebagai perantara server sehingga dapat terhubung dengan client. Router 2 berperan sebagai perantara client sehingga dapat terhubung dengan server. Server dan client terkoneksi dalam jaringan melalui router dengan perantara kabel dengan panjang kabel 1 meter. 12

14 Gambar 3 Topologi Jaringan WDS 2 Gambar 3 merupakan topologi jaringan wireless infrastruktur WDS 2. Pada topologi ini terdapat 3 buah wireless router yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antar client ke server. Semua IP address berada dalam satu jaringan Router 1 berperan sebagai AP bridge untuk dapat tersambung ke router 2 dengan menggunakan backbone WDS dan juga sebagai perantara client sehingga dapat terhubung dengan server. Router 2 berperan sebagai perantara koneksi antar router 1 dengan router 3. Router 3 berperan sebagai perantara server sehingga dapat terhubung dengan client. Jarak antara router satu dengan router lainnya sepanjang 1 meter. Server dan client terkoneksi dalam jaringan melalui router dengan perantara kabel dengan panjang kabel 1 meter. Gambar 4 Topologi Jaringan WDS 3 Gambar 4 merupakan topologi jaringan wireless infrastruktur WDS 3. Pada topologi ini terdapat 4 buah wireless router yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antar client ke server. Semua IP address berada dalam satu jaringan Router 1 berperan sebagai AP bridge untuk dapat tersambung ke router 2 dengan menggunakan backbone WDS dan juga sebagai perantara client sehingga dapat terhubung dengan server. Router 2 berperan sebagai perantara koneksi antar router 1 dengan router 3. Router 3 berperan sebagai perantara koneksi antar router 2 dengan router 4. Router 4 berperan sebagai perantara server sehingga dapat terhubung dengan client. Jarak antara router satu dengan router 13

15 lainnya sepanjang 1 meter. Server dan client terkoneksi dalam jaringan melalui router dengan perantara kabel dengan panjang kabel 1 meter. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio. Gambar 5,6, dan 7 menunjukkan desain topologi dari jaringan Wireless Local Area Network (WLAN). Gambar 5 Topologi Jaringan WLAN 1 Gambar 5 merupakan topologi jaringan wireless infrastruktur WLAN 1. Pada topologi ini terdapat 2 buah wireless router yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antar client ke server. Semua IP address berada dalam satu jaringan Router 1 dan router 2 terkoneksi melalui perantara kabel dalam satu jaringan. Router 1 berperan sebagai perantara server sehingga dapat terhubung dengan client. Router 2 berperan sebagai perantara client sehingga dapat terhubung dengan server melalui perantara wireless. Server terkoneksi dalam jaringan melalui router dengan perantara kabel dengan panjang kabel 1 meter sedangkan client terkoneksi dalam jaringan melalui wireless yang terdapat pada router 2 denggan jarak 1 meter. 14

16 Gambar 6 Topologi Jaringan WLAN 2 Gambar 6 merupakan topologi jaringan wireless infrastruktur WLAN 2. Pada topologi ini terdapat 3 buah wireless router yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antar client ke server. Semua IP address berada dalam satu jaringan Router 1, 2, dan 3 terkoneksi melalui perantara kabel dalam satu jaringan. Router 1 berperan sebagai perantara server sehingga dapat terhubung dengan client. Router 2 berperan sebagai perantara koneksi antar router 1 dengan router 3. Router 3 berperan sebagai perantara client sehingga dapat terhubung dengan server melalui perantara wireless. Server terkoneksi dalam jaringan melalui router dengan perantara kabel dengan panjang kabel 1 meter sedangkan client terkoneksi dalam jaringan melalui wireless yang terdapat pada router 3 denggan jarak 1 meter. Gambar 7 Topologi Jaringan WLAN 3 Gambar 7 merupakan topologi jaringan wireless infrastruktur WLAN 3. Pada topologi ini terdapat 4 buah wireless router yang berfungsi sebagai jaringan penghubung antar client ke server. Semua IP address berada dalam satu jaringan Router 1, 2, 3, dan 4 terkoneksi melalui perantara kabel dalam satu 15

17 jaringan. Router 1 berperan sebagai perantara server sehingga dapat terhubung dengan client. Router 2 berperan sebagai perantara koneksi antar router 1 dengan router 3. Router 3 berperan sebagai perantara koneksi antar router 2 dengan router 4. Router 4 berperan sebagai perantara client sehingga dapat terhubung dengan server melalui perantara wireless. Server terkoneksi dalam jaringan melalui router dengan perantara kabel dengan panjang kabel 1 meter sedangkan client terkoneksi dalam jaringan melalui wireless yang terdapat pada router 4 denggan jarak 1 meter. Perbedaan dari topologi infrastruktur WDS dan WLAN adalah pada bagian koneksi router satu dengan yang lainya menggunakan media wireless pada WDS sedangkan pada WLAN menggunakan kabel UTP sebagai media koneksi jaringan. Topologi ini digunakan karena kemudahan dalam proses pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel UTP yang sedikit sehingga menghemat biaya. Tahap implementasi merupakan tahap dimana penelitian dilalakukan pada perancangan infrastruktur jaringan yaitu dengan infrastruktur jaringan Wireless Distribution System (WDS) dan jaringan Wireless Local Area Network (WLAN). Diawali dengan memberikan alamat IP pada router, membuat bridge pada router,dan membuat DHCP server pada router. Kode program 1 setting bridge WDS 1. interface bridge add name=bridgewds 2. interface bridge port add bridge=bridgewds interface=ether1 3. interface bridge port add bridge=bridgewds interface=wlan1 Kode program 2 merupakan pengaturan bridge. Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah yang berbeda tipe. BridgeWDS merupakan interface bridge yang didalamnya tergabung 2 interface ether1 dan wlan1 sehingga menjadi 1 interface. Kode program 2 setting WDS 1. interface wireless set wlan1 mode=ap-bridge 2. interface wireless set wlan1 ssid=superwds 3. interface wireless set wlan1 wds-mode=static 4. interface wireless set wlan1 wds-default-bridge=bridgewds Kode program 2 menunjukkan proses pengaturan WDS. Interface wlan1 menggunakan mode ap-bridge dengan SSID superwds. Pada pengaturan WDS mode menggunakan static yang nantinya akan menggunakan MAC address sebagai penghubung jaringan WDS1 ke jaringan WDS yang lain. Pengaturan wds default bridge menggunakan bridge yang sudah dibuat yaitu bridgewds. Tahapan pengujian adalah tahapan dimana konfigurasi, dan proses membangun infrastruktur jaringan wireless telah selesai. Pada tahapan pengujian ini server dan client akan melakukan transfer data menggunakan FileZIlla server dan FileZilla client. Saat terjadinya proses perpindahan data dari server ke client, Wireshark akan menangkap kecepatan perpindahan data melalui RTT. Pada Gambar 3 menggambarkan diagram alir dari proses transfer data. 16

18 Melakukan pengukuran kecepatan transfer data RTT Server melakukan share file pada FileZilla server Client melakukan download file menggunakan FileZilla client Gambar 8 Diagram Alir Proses Transfer Data Gambar 8 menunjukkan proses transfer data, pada langkah awal melakukan pengukuran kecepatan transfer data Round Trip Time (RTT). Server melakukan sharing file pada FileZilla server kemudian client akan mendownload file tersebut melalui FileZilla client, pada tahap inilah proses transfer data berlangsung. Proses yang terakhir adalah menampilkan pengukuran transfer data Round Trip Time (RTT) pada masing-masing topologi. Tahap kesimpulan merupakan rangkuman tentang semua tahapan yang ada mulai dari tahap identifikasi masalah sampai ke tahap pengujian. Jadi pada infrasrtuktur jaringan wireless akan dilakukan pengukuran kecepatan transfer data yang dibutuhkan saat server dan client melakukan transfer data dengan menggunakan aplikasi FileZilla server dan FileZilla client. Pengukuran Kecepatan tersebut dilakukan dengan menggunakan parameter Round Trip Time (RTT) sehingga dapat mengetahui hasil kecepatan transfer data pada infrastruktur jaringan wireless. 4. Hasil dan Pembahasan Menampilkan hasil pengukuran transfer data RTT Tahapan membangun jaringan wireless dengan infrastruktur WDS dan WLAN telah selesai dilakukan dan telah siap dijalankan, maka pada tahap ini akan dilakukan pengujian untuk mengetahui kecepatan transfer data pada jaringan wireless. Pada tahap ini dilakukan pengujian transfer data antara server dengan client menggunakan parameter RTT berdasarkan topologi jaringan yang ada. 17

19 Skenario pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan transfer data pada server ke client sebanyak 10 kali pengiriman pada tiap tiap topologi. Wireshark menangkap data yang berjalan pada File Transfer Protocol (FTP) berdasarkan parameter RTT. Proses transfer data pada FileZilla server dan FileZilla client berlangsung seperti pada Gambar 9 dan 10. Gambar 9 Tampilan FileZilla Server Gambar 9 merupakan tampilan pada aplikasi FileZilla server yang berfungsi untuk menyediakan data yang nantinya akan transfer ke client. Jika client sudah dapat terkoneksi pada server, maka server akan menunjukkan alamat IP dan username yang dimiliki oleh client. Jadi pada Gambar 9 user sudah berhasil untuk terkoneksi pada server dengan data ID , username boy, dan IP user

20 Gambar 10 Tampilan FileZilla Client Gambar 10 merupakan tampilan pada aplikasi FileZilla client yang berfungsi untuk melakukan transfer data dengan cara melakukan download file pada FileZilla server. Jika client sudah dapat terkoneksi pada server, maka pada tampilan client akan muncul file apa saja yang telah disiapkan oleh server. Jadi pada Gambar 9 user sudah berhasil untuk terkoneksi pada server melalui host , username boy, dan password boy. Melalui kedua proses inilah transfer data pada jaringan wireless berlangsung. Gambar 11 Tampilan FileZilla Client Round Trip Time (RTT) adalah waktu yang dibutuhkan paket dari pengiriman sampai dengan diterimannya ACK (Acknowledgement). Gambar 11 merupakan salah satu contoh diagram RTT pada topologi WDS yang menunjukkan RTT yang terekam dalam satuan second (s). Jadi Round Trip Time (RTT) yang terekam pada saat transfer data berlangsung pada rentang waktu 20ms 35ms. 19

21 Tabel 3 Data RTT jaringan WDS Data RTT topologi WDS 1 Data RTT topologi WDS 2 Data RTT topologi WDS 3 20ms - 40ms 70ms - 90ms 70ms - 100ms 20ms - 35ms 75ms - 88ms 65ms - 85ms 20ms - 35ms 70ms - 85ms 45ms - 130ms 20ms - 35ms 75ms - 90ms 70ms - 90ms 20ms - 40ms 75ms - 85ms 70ms - 100ms 22ms - 37ms 70ms - 90ms 40ms - 120ms 23ms - 35ms 60ms - 95ms 80ms - 110ms 25ms - 35ms 55ms - 100ms 80ms - 110ms 18ms - 28ms 60ms - 85ms 80ms - 100ms 22ms - 33ms 50ms - 90ms 70ms - 95ms 210ms - 353ms 660ms - 898ms 670ms ms Tabel 3 merupakan hasil dari pengujian pada jaringan wireless dengan infrastruktur Wireless Distribution System (WDS). Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali pada ketiga topologi jaringan WDS dan mendapatkan hasil sebanyak 10 data pada setiap topologinya. Hasil pengujian pada infrastruktur jaringan WDS diperoleh jumlah Round Trip Time (RTT) dengan rentang waktu 210ms 353ms pada topologi 1, topologi 2 jumlah RTT dengan rentang waktu 660ms 898ms, dan pada topologi 3 jumlah RTT dengan rentang waktu ms. Tabel 4 Data RTT jaringan WLAN Data RTT topologi WLAN 1 Data RTT topologi WLAN 2 Data RTT topologi WLAN 3 12ms - 15ms 22ms - 30 ms 40ms - 50ms 15ms - 20ms 20ms - 30ms 40ms - 50ms 15ms - 17ms 20ms - 50ms 38ms - 52ms 15ms - 23ms 20ms - 50ms 40ms - 52ms 14ms - 20ms 20ms - 30ms 35ms - 50ms 14ms - 22ms 20ms - 30ms 30ms - 45ms 15ms - 20ms 22ms - 28ms 32ms - 40ms 10ms -15ms 20ms - 30ms 18ms - 24ms 10ms -13ms 22ms - 30ms 50ms - 70ms 10ms - 14ms 22ms - 30ms 20ms - 30ms 130ms - 179ms 208ms - 338ms 342ms - 463ms Tabel 4 merupakan hasil dari pengujian pada jaringan wireless dengan infrastruktur Wireless Local Area Network (WLAN). Pengujian dilakukan sebanyak 10 kali pada ketiga topologi jaringan WLAN dan mendapatkan hasil sebanyak 10 data pada setiap topologinya. Hasil pengujian pada infrastruktur jaringan WLAN diperoleh jumlah Round Trip Time (RTT) dengan rentang waktu 20

22 130ms 179ms pada topologi 1, topologi 2 jumlah RTT dengan rentang waktu 208ms 338ms, dan pada topologi 3 jumlah RTT dengan rentang waktu ms. Tabel 5 Hasil rata-rata Round Trip Time (RTT) Rata -Rata WDS WLAN Topologi 1 21ms - 35,3ms 13ms - 17,9ms Topologi 2 66ms - 89,8ms 20,8ms - 33,8ms Topologi 3 67ms - 104ms 34,2ms - 46,3ms Tabel 5 merupakan hasil rata rata Round Trip Time (RTT) pada jaringan wireless dengan infrastruktur Wireless Distribution System (WDS) dan Wireless Local Area Network (WLAN). Rata-rata nilai Round Trip Time (RTT) didapatkan dari total jumlah data Round Trip Time (RTT) yang dibagi dengan banyaknya Round Trip Time (RTT). Pada infratruktur Wireless Distribution System (WDS) di peroleh rata-rata Round Trip Time (RTT) pada topologi 1 dengan rentang waktu 21ms 35,3ms, topologi 2 dengan rentang waktu 66ms 89,8ms, dan topologi 3 dengan rentang waktu 67ms 104ms. Kemudian pada infrastruktur Wireless Local Area Network (WLAN) di peroleh rata-rata Round Trip Time (RTT) pada topologi 1 dengan rentang waktu 13ms 17,9ms, topologi 2 dengan rentang waktu 20,8ms 33,8ms, dan topologi 3 dengan rentang waktu 34,2ms 46,3ms. Selisih waktu yang muncul pada infrastruktur WDS dan WLAN pada topologi 1 adalah 8ms 17,4ms. Selisih waktu pada topologi 2 adalah 45,2ms 56ms. Selisih waktu pada topologi 3 adalah 32,8ms 57,7ms. Jadi hasil analisis yang didapat adalah munculnya selisih waktu pada pengukuran kecepatan transfer data pada masing masing topologi jaringan, yang menunjukkan bahwa infrastruktur WLAN memliki kecepatan trasfer data lebih cepat dibanding dengan infrastruktur WDS. 5. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dibuat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengukuran kecepatan transfer data diperlukan untuk mengetahui seberapa cepat ukuran kecepatan yang berlangsung saat FTP melakukan transfer file pada masing masing topologi jaringan. Sehingga tujuan dari penilian yaitu untuk mengetahui nilai kecepatan transfer data dengan mengukur Round Trip Time (RTT) yang dihasilkan dari transfer file pada File Transfer Protocol (FTP) mencapai hasil, yaitu infrastruktur Local Area Network (WLAN) memliki ukuran kecepatan lebih sedikit dibanding dengan infrastruktur Wireless Distribution System (WDS), yang artinya WLAN memliki ukuran waktu yang lebih cepat dari pada WDS. 21

23 6. Daftar Pustaka [1] Shatibi, Achmad Implementasi Dan Analisis Penggunaan DD-WRT Firmware Untuk Membangun Jaringan Wireless Distribution System Pada Jaringan Hotspot (Study Kasus FTI UKSW). Salatiga : Program Studi Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana. [2] Perdana Putra, Ade Analisa Perbandingan Kecepatan Transfer Data menggunakan Kabel UTP dengan Wireless LAN Card. Depok : Program Studi Sistem Komputer, Universitas Gunadarma. [3] Putra, Adya Dimas Lazuardi Analisa Kinerja Implementasi Wireless Distribution System pada perangkat Access Point G Menggunakan OPENWRT. Surabaya : Jurusan Teknik Informatika, Intitute Teknologi Sepuluh November Surabaya. [4] Arianto, Tri Implementasi Wireless Local Area Network dalam RT/RW Net. Semarang : Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang. [5] Nimas, Katarina. Kecepatan Transfer Data dalam Jaringan Komputer. Diakses pada 15 juni [6] Zakaria, Muchammad. Pengertian FTP Besrta Fungsi dan Cara Kerjanya. Diakses pada 15 juni

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

Fungsi Acces Point. 12:01 Network Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai Perancangan Wireless Distribution System (WDS) Berbasis OpenWRT dimana

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kegiatan Kerja Praktek Tempat dari kerja praktek ini berada di PT. JalaWave Cakrawala tepatnya di kantor cabang Kosambi yang berlokasi di Kompleks Segitiga Emas jalan Jend. A. Yani

Lebih terperinci

SISTEM ROUTER BROADBAND DI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA KAMPUS E

SISTEM ROUTER BROADBAND DI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA KAMPUS E SISTEM ROUTER BROADBAND DI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA KAMPUS E Chrisno Nurhadityan (12105065) Jurusan Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11 G MENGGUNAKAN OPENWRT Dimas Lazuardi Adya Putra 1 Ahmad Subhan KH 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM Metode penelitian dilakukan dengan studi kepustakaan untuk mengumpulkan teori dan konsep dasar berupa data data literatur dan teoretis dari setiap perangkat

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Manajemen Bandwidth Di CV TRI POLA JAYA

Implementasi Sistem Manajemen Bandwidth Di CV TRI POLA JAYA Implementasi Sistem Manajemen Bandwidth Di CV TRI POLA JAYA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Frandika Adi Wijanarko NIM: 672009282 Program

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

JARINGAN KOMPUTER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs JARINGAN KOMPUTER Wireless Access Point dan Wireless Router Pertemuan 30 Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id

Lebih terperinci

Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :

Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini : MODUL 12 WIRELESS NETWORK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami system enkripsi di jaringan wireless 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan system sekuriti di jaringan wireless 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor 1. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN 2. DASAR TEORI

Lebih terperinci

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750

MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 MEMBUAT HOTSPOT DENGAN ROUTERBOARD MIKROTIK 750 Perangkat yang dibutuhkan : 1. Routerboard Mikrotik 750 : 1 unit 2. Access Point TP-Link TL-WA501G : 1 unit 3. Kabel UTP Straight : 2 buah 4. Laptop + Wireless

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep wireless / Hotspot Menguasai

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN-PEDOMAN

BAB III PEDOMAN-PEDOMAN BAB III PEDOMAN-PEDOMAN Bab ini berisi tentang rangkuman dari pedoman-pedoman yang sudah dibuat. Pedoman yang dibuat terdapat pada halaman lampiran skripsi. 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN mode ad-hoc 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN

Lebih terperinci

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik Page 1 Modul 1 Pengenalan Mikrotik Router Konfigurasi Dasar Mikrotik Pengenalan Mikrotik Router Router adalah Hardware Jaringan yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan [ OSI Layer 3

Lebih terperinci

(Studi Kasus di Department Human Resource Kementerian Dalam Negeri Timor Leste) Diajukan Kepada. Fakultas Teknologi Informasi

(Studi Kasus di Department Human Resource Kementerian Dalam Negeri Timor Leste) Diajukan Kepada. Fakultas Teknologi Informasi PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANAJEMEN DISTRIBUSI DATA BERBASIS MIKROTIK DENGAN PENERAPAN PARAMETER COST MENGGUNAKAN OSPF UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK (Studi Kasus di Department Human Resource

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT)

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) A. TUJUAN 1. Mahasiswa mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi sebuah Access Point 3. Mahasiswa dapat mengukur beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge

Modul 4. Mikrotik Router Wireless. Mikrotik Hotspot. IP Firewall NAT Bridge Page 25 Modul 4 Mikrotik Router Wireless Mikrotik Hotspot IP Firewall NAT Bridge Jaringan tanpa kabel / Wireless Network merupakan jenis jaringan berdasarkan media komunikasi, memungkinkan Hardware jaringan,

Lebih terperinci

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot BAB XIII Wireless LAN dan Hotspot Hotspot (Wi-Fi) adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti taman, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Pertama kali

Lebih terperinci

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jimmy Arifin Program Studi Teknik Informatika STMIK Buddhi Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Ilir Tangerang, Banten jimmyarifin01@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci

Wireless Distribution System untuk Area Hotspot. Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Wireless Distribution System untuk Area Hotspot. Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Wireless Distribution System untuk Area Hotspot Pendahuluan Alif Subardono Berkenalan dengan mikrotik pada tahun 2007 dan sampai sekarang belum bisa pindah ke lain hati MTCNA, MTCWE, MTCTCE Mikrotik Academy

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Metodologi pelaksanaan berisi penjelasan tentang langkah-langkah yang digunakan dalam analisa dan menghadapi masalah yang ada pada PT. Crossnetwork Indonesia yang meliputi: 1.

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

Jaringan Wireless Ad Hoc

Jaringan Wireless Ad Hoc Jaringan Wireless Ad Hoc 5 23.09 in Networking, Tutorial Ad Hoc merupakan salah satu mode jaringan dalam WLAN (Wireless Local Area Network). Mode ini memungkinkan dua atau lebih device (komputer atau router)

Lebih terperinci

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi

Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik. Oleh : Muhammad Rifqi Instalasi UGM-Hotspot Menggunakan Mikrotik Oleh : Muhammad Rifqi PUSAT SISTEM DAN SUMBERDAYA INFORMASI UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA 2014 SK Rektor UGM No43./2011 1. Penamaan AP di seluruh UGM adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT Latar Belakang Walaupun internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para penggunanya. Namun,

Lebih terperinci

WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM

WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM Mega Agustina Margareta megaagustinam@gmail.com Abstrak Sebuah Distribusi Wireless System (WDS) adalah sistem yang memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL

MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL MENINGKATKAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN CAPTIVE PORTAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

MODUL 11 QoS pada MPLS Network MODUL 11 QoS pada MPLS Network A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep QoS 2. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara jaringan IP dengan jaringan MPLS. B. DASAR TEORI Multi Protocol

Lebih terperinci

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL a. Pilihan Ganda 1. Protokol TCP/IP berhubungan dengan pengguna aplikasi yang berguna untuk terminal maya jarak jauh a. HTTP b. FTP c. SMTP d. TELNET e. UDP 2. Proses pencampuran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA CENTER MENGGUNAKAN FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA CENTER MENGGUNAKAN FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA CENTER MENGGUNAKAN FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP) Budi Kurniawan 1,Dodi Herryanto 2 Manajemen Informatika AMIK AKMI Baturaja jl.a.yani No.267 A Baturaja Oku Sumatera Selatan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI RADIO BULLET M2 SEBAGAI ACCESS POINT WDS

LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI RADIO BULLET M2 SEBAGAI ACCESS POINT WDS LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI RADIO BULLET M2 SEBAGAI ACCESS POINT WDS Kali ini saya mau share Langkah-langkah Konfigurasi Radio Bullet M2 sebagai Access Point WDS. Tujuannya adalah untuk pemasangan jaringan

Lebih terperinci

Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS. Ahmad Thantowi

Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS. Ahmad Thantowi Pembuatan Jaringan Internet Wireless Pada Kawasan Rt.07/Rw.04 Kel.kalibata Menggunakan Gateway Server ClearOS Ahmad Thantowi 50408070 LATAR BELAKANG MASALAH Ketertarikan untuk membuat sebuah konsep dimana

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN BANDWIDTH PADA USB TETHERING ANDROID MENGGUNAKAN MIKROTIK

APLIKASI MANAJEMEN BANDWIDTH PADA USB TETHERING ANDROID MENGGUNAKAN MIKROTIK Jurnal Penelitian Ilmu Komputer, System Embedded & Logic 3(2) : 64-70 (2015) APLIKASI MANAJEMEN BANDWIDTH PADA USB TETHERING ANDROID MENGGUNAKAN MIKROTIK Asep Jayadi, Dadan Irwan, Harum Argyawati Teknik

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR

IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

Tutorial Setting RB 433

Tutorial Setting RB 433 NUNU WEB INDONESIA (NWI) Tutorial Setting RB 433 Sebagai Router+AP Hotspot (Mikrotik Versi 5) Rev2.2011. By : Imam Suharjo 2011 Life is beautiful Love is wonderful Giving is powerful ippho Y O G Y A K

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 Jo-danang.web.id 1. Soal ukk p2 SOAL/TUGAS Gambar 1 Topologi UKK P2 Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu sistem jaringan lokal nirkabel atau WLAN (Wireless Local Area Network) sangat membantu manusia yang kini tingkat mobilitasnya semakin tinggi di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi Wireless Distribution System (WDS) pada jaringan nirkabel di perumahan uner kawangkoan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi Wireless Distribution System (WDS) pada jaringan nirkabel di perumahan uner kawangkoan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perumahan Uner Kawangkoan merupakan salah satu perumahan yang terletak di Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Dengan luas perumahan yang

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

PERANCANGAN BANDWIDTH LIMITER PADA SMK NEGERI 1 PULAU RAKYAT BERBASIS MIKROTIK

PERANCANGAN BANDWIDTH LIMITER PADA SMK NEGERI 1 PULAU RAKYAT BERBASIS MIKROTIK PERANCANGAN BANDWIDTH LIMITER PADA SMK NEGERI 1 PULAU RAKYAT BERBASIS MIKROTIK 1 Dwi Lestari, 2 Adi Widarma Program Studi Teknik Informatika Universitas Asahan Jl. Jend. Ahmad Yani, Kisaran, Sumatera Utara

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

Wireless WDS. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)

Wireless WDS. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner) Wireless WDS Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner) Training Outline o WDS o Dynamic WDS Interface o Static WDS Interface

Lebih terperinci

TUGAS JARINGANN KOMPUTER

TUGAS JARINGANN KOMPUTER TUGAS JARINGANN KOMPUTER DISUSUN OLEH : Nama : Dera Gustina Nim : 09011181419003 Nama dosen Jurusan Fakultas : Dr. Deris Setiawan,M.T : Sistem Komputer : Ilmu Komputer Jaringan komputer (jaringan) adalah

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar kkelas XI Teknik Komputer dan Jaringan pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan dan Setting

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

SEKILAS WIRELESS LAN

SEKILAS WIRELESS LAN WIRELESS NETWORK SEKILAS WIRELESS LAN Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

CARA SETTING ACCESS POINT

CARA SETTING ACCESS POINT CARA SETTING ACCESS POINT Muhamad Satim muhamad.satim@raharja.info Abstrak Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa

Lebih terperinci

Konfigurasi Jaringan Komputer Nirkabel Mode Bridge Point-to-Point

Konfigurasi Jaringan Komputer Nirkabel Mode Bridge Point-to-Point Konfigurasi Jaringan Komputer Nirkabel Mode Bridge Point-to-Point Abdul Aziz Purnairawan Aziz_cinta91@yahoo.co.id http://cintasemua-senang.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Ahmad Zilly A zillyassirry@gmail.com Abstrak Teknologi wireless LAN merupakan sebuah perangkat yang sangat fleksibel karena dapat dioptimalkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER Aspire 5622WLCi dengan spesifikasi Intel Core 2

III. METODE PENELITIAN. 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER Aspire 5622WLCi dengan spesifikasi Intel Core 2 III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dua unit laptop, dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Transmitter, ACER

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM. 209533424878 Offering E UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN WORKSHOP PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 STT ATLAS NUSANTARA MALANG Jalan Teluk Pacitan 14, Arjosari Malang 65126 Telp. (0341) 475898,

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan BAB III PEMBAHASAN Perkembangan teknologi dan informasi memberikan kemudahan dalam proses pengolahan informasi baik mencari, mengirim dan menerima informasi dalam waktu yang seefektif dan seefisien mungkin.

Lebih terperinci

Yunarsiasti Cambodiani

Yunarsiasti Cambodiani Penulis adalah alumni Mahasiswi Teknik Telekomunikasi, Semester 3, Politeknik Negeri Semarang Yunarsiasti Cambodiani yunar210992@gmail.com Membangun Hotspot Menggunakan Router Board 751 Copyright oke.or.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum Sebuah komputer yang berdiri sendiri atau stand alone mempunyai keterbatasan dalam banyak hal, yaitu bahwa untuk menggunakan bermacammacam perangkat tambahan, maka

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET

ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET Riko Sampurna Bakti Teknik Informatika, Universitas Bina Darma Palembang Jln. Jenderal Ahmad Yani No.3, Palembang 30264 E-mail

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page

Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page Membuat Hotspot Dengan Mikrotik & Login Page Bayu Lesmana Putra bayu.lesmana@raharja.info Abstrak Router Mikrotik merupakan router yang memiliki fitur lengkap. Salah satu fitur yang cukup populer dan banyak

Lebih terperinci