"# dimana Struktur Organisasi dan Prosedur Kerja didasari oleh Peraturan Gubernur Jakarta No.107 tahun Seiring adanya perubahan dalam hal birokr

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""# dimana Struktur Organisasi dan Prosedur Kerja didasari oleh Peraturan Gubernur Jakarta No.107 tahun Seiring adanya perubahan dalam hal birokr"

Transkripsi

1 "" BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah berdirinya Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta. Disparbud Jakarta selalu ada dalam setiap tahapan pembangunan pariwisata di Jakarta. Sebelum Disparbud Jakarta terbentuk, pemerintah terlebih dahulu mendirikan Badan Pengembangan Pariwisata DKI Jakarta (BAPPARDA JAYA) pada 7 Februari 1967 sebagai bentuk realisasi Instruksi Presidium Kabinet Ampera No. 103/4TAP/2/66. Bapparda Jaya merupakan cikal bakal berdirinya Disparbud Jakarta. Karenanya, meski secara administratif Disparbud Jakarta baru berdiri pada tanggal 2 September 1970, namun tanggal 7 Februari lah yang ditetapkan sebagai hari jadi Disparbud Jakarta. Sebagai daerah yang tak memiliki kandungan minyak, Jakarta telah secara pesat mengembangkan segenap potensi pariwisata yang dimilikinya ke seluruh dunia. Sektor pariwisata ini telah berhasil menjadi sumber utama pendapatan devisa di Jakarta sekaligus menginspirasi kota-kota lain di Indonesia untuk membenahi potensi pariwisata yang dimilikinya. Pemerintah kemudian membentuk suatu organisasi yang secara khusus menangani perihal pariwisata di Jakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.3 tahun 2001, Disparbud Jakarta didirikan,

2 "# dimana Struktur Organisasi dan Prosedur Kerja didasari oleh Peraturan Gubernur Jakarta No.107 tahun Seiring adanya perubahan dalam hal birokrasi baik di tingkat pusat maupun daerah, struktur organisasi Pemerintah Jakarta juga turut mengalami perubahan. Berdasarkan Perda No.10 tahun 2008 tentang Organisasi Daerah, Dinas Pariwisata yang berafiliasi pada Dinas Museum & Kebudayaan pada akhirnya digabung menjadi Dinas Pariwisata & Kebudayaan. Di sisi lain, Strutur Organisasi serta Prosedur Kerja masih diatur oleh Peraturan Gubernur No.107 tahun Visi, Misi, dan Tujuan Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta Visi Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta Visi adalah suatu maksud, tujuan, atau impian besar yang ingin dicapai oleh seseorang maupun sebuah organisasi. Ketika menjalankan setiap tugasnya sebagai penggerak perekonomian di sektor pariwisata, Disparbud Jakarta memiliki visi sebagai berikut Jakarta sebagai Tujuan Wisata dan Budaya dengan Standar Internasional. Visi ini dilandasi oleh keinginan kuat pemerintah Jakarta, terutama Disparbud Jakarta, untuk menyejajarkan Jakarta dengan kota-kota besar di dunia sebagai destinasi wisata dan budaya yang termasyhur.

3 "$ Misi Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta Jika visi merupakan tujuan akhir, maka misi adalah serangkaian langkah yang perlu diambil untuk meraih tujuan tersebut. Pembentukan Disparbud DKI Jakarta juga merupakan salah satu langkah untuk meraihnya. Berikut ini adalah misi yang diemban oleh Disparbud Jakarta: 1. Membangun sumber-sumber serta produk-produk pariwisata dan kebudayaan. 2. Mendorong pemberdayaan masyarakat, komunitas, serta organisasi - organisasi yang bergerak di bidang pariwisata dan kebudayaan. 3. Membangun infrastruktur pariwisata dan kebudayaan Tujuan Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta Berikut ini adalah Tujuan dari Disparbud DKI Jakarta: 1. Meningkatkan promosi dan publikasi di bidang pariwisata dan kebudayaan. 2. Mengaktualisasikan pelaksanaan peran pemerintah di bidang pariwisata dan kebudayaan secara terukur, efektif, dan efisien. 1 % &''()**+++,-./.0'.1'230456,72,48*-./.0'.1' :'30;12<<49;1-'92=:.>73.7;?4884./5;5(.8.@A B.>3.04@A%#

4 "C Logo Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta Berikut merupakan logo resmi dari Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta : Gambar Logo Disparbud DKI Jakarta Logo City Branding Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta Berikut merupakan logo City Branding dari Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta : Gambar Logo Enjoy Jakarta

5 "D Struktur Organisasi Untuk mengetahui dan mengenal struktur organisasi biasanya dengan memperhatikan bagan organisasi, penggambaran mengenai struktur organisasi melalui bagan tersebut adalah suatu upaya untuk memperoleh gambaran yang jelas atau menyeluruh tentang obyek, atau dengan kata lain bagan tersebut dapat memperlihatkan hirarki kepemimpinan dalam suatu organisasi. Adapun struktur organisasi Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Bagian Tata Usaha,terdiri dari: - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan 3. Bidang Kebudayaan dan Kesenian yang terdiri dari : - Seksi Kebudayaan - Seksi Kesenian 4. Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata terdiri dari: - Seksi Sarana dan Obyek Wisata

6 #A - Seksi Usaha Pariwisata 5. Bidang Promosi dan Pemasaran,terdiri dari : - Seksi Promosi - Seksi Hubungan Lembaga Wisata 6. Bidang Pengembangan Sumber Daya dan Peran Serta Masyarakat, terdiri dari: - Seksi Pembinaan Sumber Daya dan Penyuluhan - Seksi Pembinaan Masyarakat Pariwisata 7. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) 4.2. Hasil Penelitian Pada bab ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan key Narasumber dan Narasumber. Hasil wawancara akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan jawaban hipotesis penelitian yang diajukan. Proses penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam kepada Key Narasumber dan Narasumber, dan selanjutnya akan ditarik kesimpulan pada hasil analisis tersebut. Pada wawancara yang pertama peneliti melakukan wawancara pada Key Narasumber, yaitu Bapak Eko Guruh sebagai Humas Disparbud DKI Jakarta. 2 Strategi yang digunakan oleh Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam mempromosikan tempat tujuan wisata yaitu Strategi BAS (Branding, Advertising, dan Selling). Strategi ini digunakan E;FG.0.536H;0IJ/2K303&IL36.5M45(.0H38MENB./.0'.

7 #% Dinas Pariwisata Provinsi DKI Jakarta karena dianggap sangat efektif dalam mempromosikan tempat tujuan wisata Data kenaikan kunjungan Wisatawan ke DKI Jakarta dapat dilihat di Grafik di bawah ini. Berdasarkan data tsb terlihat kenaikan kunjungan Wisatawan dalam periode Februari Maret Berarti dapat disimpulkan Strategi Humas dalam mempromosikan tempat tujuan wisata di Jakarta sudah berjalan cukup efektif. Setelah dijelaskan sedikit tentang apa strategi yang dilakukan oleh Humas Disparbud DKI Jakarta dalam melakukan promosi tempat tujuan wisata dapat diketahui Disparbud DKI Jakarta melakukan Strategi Branding, Advertising, Selling. Branding disini yaitu salah satunya Humas Disparbud DKI Jakarta melakukannya kannya dengan cara meng endorse para pelaku Bisnis Pariwisata dalam mempromosikan Pariwisata di Jakarta. Contohnya strategi branding Jakarta Great Sale yang diadakan di periode bulan Juni hingga Juli 2016 hampir di seluruh pusat berbelanjaan yang ada di Jakarta. Strategi promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam mempromosikan Tempat Tujuan Wisata sebenarnya sudah cukup baik. Namun peranannya saat ini belum maksimal, hal ini disebabkan keterbatasan dana yang digunakan untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Anggaran promosi pariwisata DKI Jakarta yang di berikan oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengalami penurunan sangat signifikan Dari yang dijelaskan oleh Bapak Eko Guruh total anggaran yang dialokasikan untuk promosi pariwisata DKI Jakarta pada tahun 2014 adalah Rp. 1,2 Triliun, seperempat nya dianggarkan untuk 2016, hal ini tentu sangat menyulitkan bagi kami untuk melakukan promosi pariwisata di DKI Jakarta. Hal ini tentu sangat menyulitkan untuk Dinas Pariwisata Provinsi

8 DKI Jakarta dalam mempromosikan pariwisata Jakarta. Sedangkan dalam upaya promosi pariwisata, Jakarta membutuhkan biaya besar. Pemerintah provinsi DKI Jakarta pada tahun 2016 hanya menganggarkan dana promosi pariwisata Jakarta sebesar Rp 300 milyar. Kepala Humas Dinas Pariwisata DKI Jakarta mengatakan, dana promosi pariwisata tahun 2016 turun dibandingkan anggaran dana promosi pariwisata tahun 2014 yang mencapai Rp 1.2 Triliun. Penurunan anggaran dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini membuat kesulitan dinas pariwisata untuk melakukan promosi pariwisata DKI Jakarta terutama promosi ke mancanegara. Fakta yang paling mengejutkan anggaran promosi pariwisata tahun 2014 dipotong 70%." Hal yang sama diucapkan juga oleh Narasumber lainnya, Bapak Barmenggano sebagai Kabag Promosi Disparbud DKI Jakarta. 3 Pada tahun ini anggaran promosi di Disparbud Jakarta mengalami penurunan, tetapi hal ini tidak menjadi halangan bagi kami dalam melakukan promosi pariwisata. Strategi yang kami gunakan dalam mempromosikan tempat tujuan wisata di DKI Jakarta ini salah satunya Selling promosi melalui Kedutaan Kedutaan besar Negara sahabat yang ada di Jakarta. Kami support materi promosi wisata di setiap kedutaan besar di Jakarta dengan harapan hal ini dapat secara tidak langsung mempromosikan tempat tujuan wisata di Jakarta ke banyak Negara Dari yang dijelaskan oleh Bapak Barmenggano keterbatasan anggaran promosi tidak menjadi hambatan dalam melakukan promosi wisata di Jakarta. Strategi Selling pun dilakukan melalui kedutaan kedutaan besar yang ada di Jakarta untuk membantu penyebaran promosi wisata yang ada di Jakarta. Selain mendatangkan Selling promosi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga mempunyai program yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar yaitu kegiatan yang memfasilitasi para O G.0.536H;0/;1%,P.(./P.06;>77.>2,E.H.7Q026254M45(.0H38MENB./.0'.

9 #O jurnalis luar negeri atau travel agent dari luar negeri ke Jakarta dan mendampinginya selama berada di Jakarta. Dinas Parariwisata Provinsi Jakarta mendampingi mereka mengunjungi objek wisata dan juga berkunjung ke Tempat tujuan wisata di Jakarta. Menurut bapak Eko Guruh, Humas Disparbud DKI Jakarta : Jika orang berpromosi tentu akan bilang yang terbaik tentang produknya. Kita ingin dari program ini mereka merasakan sendiri keindahan budaya Jakarta. Dan menulis tentang Jakarta. Dan jika yang menyatakan baik orang dari negara mereka, tentu mereka akan lebih percaya. Tentu ini memberikan dampak basar bagi promosi Kota Jakarta. 1. Branding Untuk menghasilkan tujuan ini maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, membantu memfasilitasi Kedutaan - kedutaan Besarpada saat mengundang beberapa jurnalis dari berbagai negara. Jurnalis yang didatangkan antara lain berasal dari Jepang, Korea, Taiwan, Malaysia, Australia, dan masih banyak lagi. Setiap Brand yang terjadi akan sangat mempengaruhi kesan maupun pesan yang di terima oleh para wisatawan. Pesan dan kesan yang di terima wisatawan nantinya akan sangat berpengaruh kepada kedatangan wisatawan ke Jakarta untuk mendatangi tempat wisata yang ada di Jakarta. Image yang baik merupakan kunci sebuah kesuksesan. Kebudayaan Betawi Jakarta mempunyai keunikan dan memberikan poin tambahan kepada Jakarta. Sehingga memberi kemudahan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dalam mempromosikan tempat tujuan Wisata.

10 #R Strategi promosi lain yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dalam mempromosikan tempat tujuan wisata adalah Advertising (Periklanan). Iklan mampu menjangkau calon wisatawan walaupun letaknya jauh. Iklan produk bisa berdampak pada penjualan produk tersebut, hanya karena semata- mata produknya diiklankan. Diharapkan ketika masyarakat melihat, membaca, maupun mendengar iklan suatu produk dengan kemasan yang menarik, maka masyarakat akan tertarik untuk membeli. Media iklan memang memiliki sesuatu keunggulan tersendiri dalam menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat. Karena itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mengunakan media iklan untuk melakukan promosi Tempat tujuan wisata di Jakarta, melalui media elektronik maupun media cetak. Untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggunakan beberapa jenis media periklanan. Sehingga pesan yang terkandung didalamnya, dapat dipahami oleh masyarakat dan wisatawan. Iklan tersebut berisi tentang penjelasan-penjelasan dan informasi mengenai Tempat tujuan wisata di Jakarta berserta jadwal pertunjukan yang diadakan. Dari yang dijelaskan oleh Bapak Barmenggano, media periklanan menjadi salah satu strategi promosi yang digunakan. Dengan kedekatan yang dimiliki dengan pelaku usaha periklanan, Disparbud DKI Jakarta mempunyai rate khusus yang dimana biaya nya sangat terjangkau.

11 #" 2. Advertising Selain itu untuk menginformasikan berbagai pesan dan programnya kepada masyarakat dan wisatawan, sebelum dan selama kegiatan Tempat tujuan wisata di Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta juga melakukan beberapa periklanan dibeberapa saluran media massa seperti surat kabar, majalah, internet, bahkan media luar ruangan seperti Jakartaho, billboard,, poster, dan lain-lain. Untuk menginformasikan kepada khalayak, selama dan sebelum Tempat tujuan wisata di Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggunakan beberapa media periklanan seperti : a. Surat Kabar Koran atau surat kabar yang digunakan sebagai media iklan, antara lain: Kompas, Warta Kota, Sindo, dan Jawa Post. Spacenya 1 4 halaman black and white maupun fullcolour dengan pemilihan huruf dan perpaduan warna- warna yang sesuai denga tema/design masing-masing Tempat tujuan wisata di Jakarta. Selain beriklan mengenai Tempat tujuan wisata di Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga beriklan jadwal Tempat tujuan wisata di Jakarta di surat kabar. Termuat pada halaman depan surat kabar lokal, space 1/8 halaman fullcolour dengan menampilkan informasi lokasi Tempat tujuan wisata di Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga memasang iklan di majalah-majalah beberapa-beberapa hotel besar yang berada di

12 ## Jakarta seperti Hotel Indonesia Kempinski,. Memasang iklan di majalah hotel bertujuan menanamkan pesan kepada wisatawan di Jakarta tentang keberadan Tempat tujuan wisata di Jakarta. b. Radio Kegiatan Promosi Tempat tujuan wisata di Jakarta lainnya dilakukan dengan mengunakan media radio. Adapun jenis iklan radio yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta adalah jenis spot. Yaitu iklan radio yang diisi dengan materi iklan yang biasanya berdurasi kurang lebih 1 menit. Pesan dikemas dengan menarik di padukan dengan seni musik Jakarta dan dengan versi tiga bahasa, bahasa betawi, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Radio yang biasa di pilih ntuk melakukan promosi adalah Radio Pemerintah, Radio Republik Indonesia, Gen FM, Prambors, Bens Radio, dan Hard Rock Radio. Sebagian besar radio-radio yang dipilih adalah radio pemerintah sehingga biaya promosi untuk iklan Tempat tujuan wisata di Jakarta dapat ditekan. c. Televisi Media Televisi mempunyai banyak keunggulan salah satunya gabungan pengliatan, bunyi dan gerak dan serta jangkauanya yang luas sehingga masyarakat dapat melihat potensi Tempat tujuan wisata di Jakarta dan pertunjukan yang ada di Tempat tujuan wisata di Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta memilih beberapa

13 #$ saluran televisi lokal untuk memasang iklan yaitu; JAKTV, ANTV dan TVRI Jakarta. Selain memasang iklan di media televisi, televisi-televisi lokal juga menyiarkan Spot Tempat tujuan wisata di Jakarta secara langsung. d. Media Luar Ruang Media ini terdiri dari Baliho, spanduk, poster, dan lain-lain. Isi iklan ini terdiri dari tema Tempat tujuan wisata di Jakarta dan lokasi dan Promosi Tempat tujuan wisata di Jakarta. Media luar ruangan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan media luar ruangan adalah bersifat fleksibel, terpaan berulang-ulang, dan biaya rendah. Sedangkan kelebihan media ruang adalah selektivitas rendah. Media ini di pasang di tempat-tempat yang strategis seperti di pintu kedatangan wisatawan Bandara Internasional Soekarno-Hatta,Halim Perdanakusuma, dan Stasiun Gambir Jakarta. Iklan dalam bentuk poster di pasang tempat tempat strategi di objek-objek pariwisata, hotel-hotel dan lain-lain. e. Media Online Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta memilih beberapa media online seperti detik.com, kompas.com, okezone untuk menginformasikan berita, event dan promosi wisata yang ada di Jakarta.

14 #C Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, hanya mempunyai satu fungsional tugas yang menangani kehumasan. Bagian kehumasan di tangani oleh Bapak Eko Guruh. Bagian Humas seharusnya memiliki beberapa orang Staff Fungsional dan mendapatkan bagian tersendiri dari struktur organisasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. karena tugas Humas sangatlah kompleks. Dimana selain mengurusi masalah intern, juga mengurusi masalah pihak ekstern. Untuk urusan ini, masih ditangani sendiri oleh saya. Sedangkan untuk urusan menginformasikan data, menyebarluaskan informasi, melaksanakan inter koneksi ditangani oleh sub bagian data dan teknologi informasi. Sub bagian data mempunyai tugas mencari data dan informasi mengenai tempat wisata, alamat-alamat hotel, alamat-alamat biro perjalanan, dan semua informasi yang dibutuhkan oleh para wisatawa. Yang kemudian data yang di dapat dibuat booklet, calender of event, maupun peta yang kemudian di sebarkan melalui TIC (Tourism Informations Center) yang ada di beberap titik tik di Jakarta. a. Booklet Petunjuk wisata yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta berbentuk buku yang mengupas tentang pariwisata Kota Jakarta, tempat-tempat wisata di Jakarta, info tentang upacara adat, info tentang hotel berbintang maupun kelas melati, daftar tempat makan, daftar info money changer, dan biro-biro perjalanan yang ada di Jakarta. b. Calender of event Calender of event berisi yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta berisi tentang acara-acara seremonial yang ada di

15 #D Jakarta. Calender of Event sangat dibutuhkan oleh para wisatawan luar negeri yang menyukai nilai-nilai kebudayaan yang tinggi sebagai warisan leluhur yang sangat menarik bagi para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Calender of event ini sangat berguna bagi wisatawan yang ingin menyaksikan event-event yang diselenggarakan di Jakarta dan terdapat penjelasan-penjelasan mengenai acara yang diadakan. c. Peta Tempat Tujuan Wisata di Jakarta Peta memang sangat di butuhkan oleh para wisatawan, baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Mencetak peta wisata merupakan agenda tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Peta ini berisikan tentang denah Tempat tujuan wisata di Jakarta. Peta ini menunjukan arah tempat pameran, tempat pertunjukan, dan lain-lain. Peta dikemas semenarik mungkin dengan perpaduan warna yang menarik dan dapat dilipat agar mudah di bawa kemana-mana oleh wisatawan. Dinas pariwisata mengikuti pangsa pasar pariwasata dunia, seperti Jepang, Australia, Korea, Taiwan dan lain-lain. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga mengajak pihak asing seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Ukar Saputra, selaku pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bagian promosi. Dalam mengikuti pameran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta selalu mengajak pihak- pihak swasta yang ingin mengikuti pameran di luar negeri, seperti ketika mengikuti pameran ke Korea, kita mengajak komunitas Indonesian Korean Community. Tujuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta

16 $A mengikuti pameran di luar negeri adalah untuk menunjang promosi pariwisata Jakarta, dan sekaligus promosi yang cukup efektif dalam menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Jakarta. Selain mengikuti pameran, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga mengikuti beberapa event yang ada di luar negeri. Event-event yang diikuti bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Jakarta. Event-event yang diikuti antara lain: Dahulu sebelum pergantian Gubenur, anggaran untuk mengikuti promosi pariwisata sangat memadai, untuk mengikuti pameran di sepuluh pangsa pasar pariwisata dunia dan pameran yang ada di dalam negeri. Sedangkan sejak pergantian Gubenur tahun lalu anggaran untuk promosi pariwisata Jakarta agak di ciutkan dan tahun ini hanya bisa mengikuti beberapa pameran dan event di luar negeri. Selain mengikuti pameran di luar negeri, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga mengikti event dalam negeri. Eveneven yang di ikuti antara lain Jakarta Fair, Garuda Indonesia Travel Fair. Pada tahun-tahun sebelumnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mengikuti hampir keseluruham event atau pameran yang ada di dalam negeri tetapi karena keterbatasan dana anggaran tahun ini menyebabkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta hanya mengikuti sebagian event yang ada di dalam negeri. Selain itu promosi melalui website dan juga dilakukan kepada para calon wisatawan yang berada di tempat yang jauh, namun menjadi yang terdekat apabila memanfaatkan media internet.

17 $% Untuk mencakup semua kebutuhan publikasi melalui media internet, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Jakarta Tourism Board untuk menyediakan portal web dan juga kontak (electronic mail) di mana portal ini juga sering memuat dan mengiklankan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Kelemahannya, web tersebut sangat jarang di update. Tentu hal ini sangat disayangkan, karena website bisa diakses dimana saja dan kapan saja. 3. Selling Promosi penjualan (Selling) merupakan aktivitas promosi yang bertujuan menggugah penjualan pada suatu waktu tertentu. Dalam pelaksanaannya promosi penjualan bersifat jangka pendek, menawarkan imbalan, melahirkan reaksi cepat, berorientasi pada penjualan, membedakan diri dengan pesaing pada kesempatan tertentu, serta memberi nilai aktual terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta juga melakukan aktivitas ini dengan memberikan hadiah kepada wisatawan. Hal ini dipertegas oleh Staf promosi, Bapak Ukar Saputra bahwa: Pada saat pameran di beberapa tempat baik dalam maupun luar negeri Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta memberikan hadiah berupa kain sutera dan kerajinan perak berbentuk rumah adat kepada colon wisatawan. Diharapkan hadiah tersebut dapat menggugah wisatawan untuk mengingat DKI Jakarta dan datang kembali berkunjung ke DKI Jakarta. a). Pameran

18 Kegiatan pameran bertujuan untuk mempertunjukkan kepada umum suatu produk atau jasa. Pada tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta mengadakan maupun mengikuti pameran. Hal ini dipertegas oleh Staf promosi, Bapak Ukar Saputra bahwa: Pada saat pameran disebarkan booklet maupun leaflet untuk memperkenalkan objek wisata di DKI Jakarta. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta juga melaksanakan kontak bisnis dengan para calon investor. Calon wisatawan dapat langsung mengetahui jasa yang ditawarkan tanpa ber-tanya terlebih dahulu selain itu dengan adanya visual merchandising, stand pameran menjadi lebih menarik perhatian yang tentu saja dapat mengundang calon wisatawan untuk berkunjung ke stand. b). Pensponsoran Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta sering menyelenggarakan event-event yang disponsori pihak lain maupun menjadi sponsor suatu event. Menurut ut Staf promosi, Bapak Ukar Saputra bahwa: Dinas Pariwisata & Kebudayaan DKI Jakarta, Pemerintah DKI Jakarta dan Asosiasi Travel dan Perjalanan Wisata (ASITA) bersama-sama melaksanakan anakan roadshow yang tujuannya mempromosikan wisata DKI Jakarta di daerah lain baik dalam maupun luar negeri Pada saat road show diadakan tatap muka dengan Dinas Pariwisata dan ASITA setempat guna mempromosikan wisata DKI Jakarta. Selain itu juga dengan mengadakan dan mengikuti event-event kepariwisataan yang juga merupakan salah satu cara untuk melakukan penjualan tatap muka. Strategi Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dinilai sudah cukup baik seperti yang dikemukakan oleh Doddy Matondang Ketua Ikatan Abang None Jakarta Periode dan Pemerhati Pariwisata Jakarta, yaitu sebagai berikut: Baru-baru saja dilaksanakan dialog antara Dinas Pariwisata &

19 $O Kebudayaan DKI Jakarta dengan kelompok sadar wisata. Dialog ini membicarakan tentang penjaringan aspirasi bagaimana kelompok sadar wisata melakukan perbaikan agar dapat melakukan tugasnya lebih baik. Hal tersebut merupakan trobosan yang dilakukan Disparbud DKI Jakarta dalam kapasitasnya mempromosikan pariwisata Jakarta. Hal tersebut berjalan sangat efektif, mengingat pada tahun anggaran ini dana promosi Disparbud DKI mengalami penurunan. Tetapi hal tsb tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Jakarta. Selain diskusi dengan kelompok sadar wisata, menurut Doddy Matondang program kerja Disparbud DKI dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jakarta dibantu juga oleh perbaikan fasilitas di tempat wisata. Program kerja yang dilakukan untuk mendukung aktivitas promosi pariwisata adalah melakukan perbaikan objek wisata seperti tempat Wisata Setu Babakan, an, mengukuhkan ratusan orang sebagai kelompok sadar wisata untuk mensosialisasikan Sapta Pesona, bekerjasama dengan majalah-majalah dalam mempromosikan objek wisata di DKI Jakarta, dan mengadakan festival masakan. an. Dalam mendukung aktivitas promosi pariwisata di DKI Jakarta, Pemerintah Kota juga melaksanakan berbagai program kerja. Salah satunya yaitu revitalisasai tempat tujuan wisata seperti yang sudah dijelaskan oleh Doddy Matondang. 4.3 Pembahasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta terlepas aktifitasnya dari berkomunikasi dengan dunia luar, untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Komunikasi berkaitan erat dengan pemasaran. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta tidak pernah lepas dari bauran strategi promosi. Elemen-elemen komunikasi yang

20 $R digunakan yaitu periklanan, promosi, public relations dan direct selling. Promosi dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta kepada wisatawan asing, sehingga wisatawan dapat mengenal, tertarik dan selalu ingat pada Jakarta, selain itu pada event Tempat tujuan wisata di Jakarta. Untuk mewujudkan Visi, Misi, & Tujuan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Disparbud Jakarta harus melakukan misi pariwisata budaya demokrasi, profesionalisme pengelola pariwisata, dan pelayanan yang baik di bidang pariwisata. Misi tersebut tidak dijalani dengan maksimal, contohnya banyaknya sampah-sampah yang ada di pinggir pantai, kurangnya petugas kebersihan yang ada di obyek pariwisata dan situasi ini berakibatkan terbentuknya opini di majalah atau situs sosial yang menyebutkan liburan di Jakarta kurang nyaman. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam memasarkan Tempat tujuan wisata di Jakarta mempunyai kegiatan pemasaran yang sama dengan pemasaran di Jakarta ke mancanegara oleh sebab itu dalam rangka mencapai tujuannya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta pada pelaksanan bauran promosi menekankan kepada kepentingan kepuasan konsumen. 1. Untuk menginformasikan pada pasar tentang keberadan event kebudayaan Tempat tujuan wisata di Jakarta 2. Untuk membujuk konsumen sasaran mengunjungi Jakarta dengan

21 $" adanya event kebudayan di Tempat tujuan wisata di Jakarta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mempunyai kegiatan yang sama dalam mempromosikan pariwisata ke mancanegara dengan Dinas Pariwisata di daerah lain. Jakarta mempunyai kelebihan yaitu Jakarta sudah terkenal dengan pariwisatanya, semenjak tahun 1980an. Hal ini memudahkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta untuk mempromosikan lokasi Tempat tujuan wisata di Jakarta kepada wisatawan mancanegara. Kelebihan tersebut sangat berguna untuk mengembangkan kegiatan promosi dengan tujuan untuk meyakinkan calon konsumen untuk berkunjung ke Jakarta. Dalam mengkomunikasikan Tempat tujuan wisata di Jakarta ke mancanegara, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggunakan model komunikasi pemasaran untuk menyampaikan informasi kepada wisatawan mancanegara Strategi Humas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jakarta untuk menarik minat wisatawan mancanegara dibutuhkan kegiatan promosi yang sangat penting bagi perkembangan pariwisata Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta telah melakukan beberapa bauran promosi. Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi massa yang bersifat membujuk dan mempengaruhi. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta banyak menggunakan media iklan dalam mempromosikan

22 $# Tempat tujuan wisata di Jakarta. Dinas Pariwisata sangat selektif dalam mengunakan media iklan dalam mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Beriklan membutuhkan anggaran yang sangat besar sedangkan anggaran yang dimiliki untuk promosi sangat terbatas. Media cetak mempunyai kelebihan diantaranya tepat waktu, mampu menangkap pasar lokal dengan baik, jangkauan penerima yang luas, tingkat kepercayaan yang tinggi. Beberapa kelebihan media cetak ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mengunakan beberapa media cetak. Terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan pemilihan pada surat kabar daerah dimana warga masyarakat Jakarta tidak asing lagi dengan media-media lokal tersebut. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta ingin agar masyarakat Jakarta mengetahui berlangsungnya Tempat tujuan wisata di Jakarta. Perilaklanan dilakukan pada media surat kabar hampir setiap hari selama berlangsungnya Tempat tujuan wisata di Jakarta, yaitu mengenai jadwal kegiatan Pesta Pesenian Jakarta setiap harinya. Periklanan pada media surat kabar ini terhitung sangat banyak tetapi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta selaku panitia promosi Tempat tujuan wisata di Jakarta telah melakukan kerjasama yang baik dengan media- media sehingga mendapatkan keringanan dalam beriklan. Untuk media cetak di luar negeri Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan beberapa media dari Jepang, Korea, Taiwan dan lain-lain.

23 $$ Media cetak, oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta adalah brosur. Dengan brosur informasi yang diberikan kepada para wisatawan dapat menambah informasi para wisatawan, sehingga brosur yang diberikan mengarah pada tujuan komunikasi pemasaran yaitu menginformasikan, membujuk dan mengingatkan akan adanya event tempat tujuan wisata di Jakarta. Selain media cetak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta juga melakukan promosi melalui media elektronik yaitu radio dan televisi. Radio-radio yang digunakan untuk beriklan ini adalah sebagian besar radio pemerintah yang ada di Jakarta sehingga tidak ada biaya yang dikeluarkan, hanya ada beberapa radio swasta yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta diantaranya adalah Bens Radio. Media televisi juga digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta, media yang digunakan adalah media televisi. Selain bentuk iklan, media televisi ini juga menyiarkan secara langsung pawai pembukaan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Periklanan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta memang masih dianggap sebagai salah satu bauran pemasaran yang mengeluarkan biaya yang besar sehingga dalam memasang iklan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta belum memaksimalkan untuk mengunakan media dalam

24 $C mengiklankan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Media luar ruang merupakan media yang dipilih oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam beriklan mulai dari spanduk, Jakartaho, billboard sehingga Tempat tujuan wisata di Jakarta dapat dilihat oleh para wisatawan ketika sampai di Jakarta. Selain menyebarkan booklet, calender of event dan peta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga mengadakan program yang bernama Fams Trip yaitu mendatangkan buyers dari luar negeri. Para buyers diajak untuk mengujungi Kota Jakarta dan memperkenalkan event Tempat tujuan wisata di Jakarta ke luar negeri, karena event Tempat tujuan wisata di Jakarta sangat sarat akan budaya Jakarta. Tujuan dari mendatangkan buyers adalah agar para buyer berkunjung kemjakarta ke Jakarta dengan serta mengajak teman, keluarga dan sahabat, dan membeli produk-produk yang dihasilkan masyarakat Jakarta. Hal ini tentu akan mensejahterakan masyarakat Jakarta sekaligus mendatangkan devisa bagi negara. Selain itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga mempunyai promosi penjualan, yaitu program mengajak para jurnalis di luar negeri untuk melakukan perjalanan ke Jakarta dan mengunjungi tempattempat wisata yang ada di Jakarta dan sekaligus mengenalkan kebudayaan Jakarta dan event kebudayaan yaitu Tempat tujuan wisata di Jakarta. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para jurnalis menulis tentang Kota Jakarta. Jika

25 $D menjual produknya tentu akan selalu mengatakan produknya paling terbaik, kondisi ini biasa bagi para konsumen. Jika testimonial dari orang yang dikenal akan lebih dipercaya. Selain itu juga sebagai ajang promosi gratis yang dilakukan oleh para jurnalis dengan menulis artikel di koran atau majalah mereka. Promosi yang rutin dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta adalah pameran dan event. Pameran dan event yang merupakan salah satu cara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan promosi penjualan. Pameran dan event yang di ikuti tidak khusus hanya untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta, tetapi digabung dengan promosi pariwisata Jakarta baik pameran di dalam negeri maupun di luar negeri. Karena biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pameran tidaklah sedikit. Apalagi semenjak pergantian Gubenur dua tahun yang lalu anggaran untuk promosi pariwisata Jakarta terus mengalami pengurangan. Selain untuk memperkenalkan Kota Jakarta di mata dunia, pameran dan event yang diikuti juga untuk menbangun citra Jakarta kemjakarta. Setelah beberapa kali mengalami pengeboman. Dalam hal ini Dinas Pariwisata berupaya menanamkan pesan bahwa Jakarta telah aman untuk dikunjungi kemjakarta. Sehingga mendorong untuk melakukan kunjungan ke Jakarta. Selain melakukan periklanan, public relation dan promosi penjualan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga melakukan

26 CA direct selling atau pemasaran langsung. Kepada para wisatawan baik asing maupun domestik tentang keberadaan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Bentuk pemasaran langsung yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dengan mengikuti perkembangan jaman, melalui media internet. Cara yang digunakan adalah dengan mengirimkan kepada travel agentt, kedutaan besar Indonesia yang ada di luar negeri dan kedutaan besar negara sahabat. Selain itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta juga tidak mempunyai website yang khusus menginformasikan tentang Tempat tujuan wisata di Jakarta. Penggunaan media internet pada jaman modern ini sebenarnya sangat memudahkan kita menyebarkan informasi. Hal ini seperti di ungkapkan oleh beberapa Narasumber yang menyatakan kurangnya penggunaan media internet dalam mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Sayangnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta belum melakukan upaya yang diminta masyarakat tersebut. Website untuk mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta masih bergabung dengan web Dinas Kebudayaan. Pada jaman social networking saat ini seharusnya Dinas Pariwisata mempunyai account social network seperti Facebook atau Twitter, sehingga dapat dengan cepat mengimformasikan perkembangan Tempat tujuan wisata di Jakarta, karena di era komunikasi virtual lebih banyak pihak yang mencari informasi melalui internet daripada koran dan majalah.

27 C% Adanya pengurangan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah daerah Jakarta terhadap anggaran promosi pariwisata Jakarta. Menyulitkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan promosi pariwisata Jakarta. Hal ini kurang di dasari oleh pemerintah jika di kelola dan dipromosikan dengan baik akan mendatangkan devisa yang banyak untuk Jakarta dan Indonesia. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh Humas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta yaitu membujuk dan mempengaruhi para calon wisatawan asing untuk berkunjung ke Jakarta, mendatangi Tempat tujuan wisata di Jakarta, melakukan pembelian produk yang ada di Jakarta, Mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta dilakukan secara terprogram dan terarah yang dimana setiap program yang dilakukan bersifat terencana seperti dalam melakukan bauran promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam mempromosikan Tempat tujuan wisata di Jakarta. Setiap program yang direncanakan dan dilaksanakan akan dievaluasi mengenai optimal atau tidaknya pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta belum pernah melakukan evaluasi promosi terkait dengan Tempat tujuan wisata di Jakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan 83 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Jawa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City

BAB V PENUTUP. pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penyajian data yang telah diuraikan, serta didasarkan pada hasil analisis data dari penelitian tentang Kampung Bahasa sebagai City Branding Kota Pare Kediri, maka

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian tentang Strategi Komunikasi Pemasaran Museum Gunungapi Merapi, maka dapat dikemukakan kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut: A. KESIMPULAN Dari

Lebih terperinci

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum BAB 4 Konsep Desain Gambaran Umum Kabupaten Kediri memiliki potensi yang sangat luas untuk dikembangkan lebih jauh lagi, selain itu Kabupaten Kediri juga adalah Kabupaten yang memiliki ambisi yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kepariwisataan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang semakin tampak serta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 140 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Strategi komunikasi pemasaran pariwisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menggunakan bauran pemasaran yaitu periklanan dan publisitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi komunikasi pemasaran terpadu Dinas Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi?

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? Daftar Pertanyaan Interview Narasumber :1. NOVANDA ( Pemilik KWIK ) 2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) TAHAP PERENCANAAN 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi? 2. Siapa sasaran target

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu kegiatan menarik bagi sebagian orang adalah mencoba berbagai makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Upaya humas Dinas Pariwisata dalam menarik minat wisatawan pasca konflik ini dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan 131 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi sektor yang tidak pernah habisnya, karena selain merupakan penghasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan sektor pariwisata, hal ini dilihat dari pertumbuhan sektor pariwisata yang tumbuh pesat. Dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document 37 BAB III PENYAJIAN DATA Dengan melangkah ke bab tiga ini, penulis berusaha memaparkan hasil dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document yang pernah penulis adakan di Dinas Kebudayaan dan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) A. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan daerah maupun bagi devisa negara, bahkan negara-negara maju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kepariwisataan dunia telah mengalami peningkatan yang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sektor pariwisata merupakan alternatif pemasukan bagi pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Komunikasi pemasaran destinasi wisata Kepulauan Seribu yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta masih berada tahap awal. Pada tahap awal

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan dari penelitian guna menjawab rumusan masalah mengenai strategi Integrated Marketing Communication (IMC) yang telah dilakukan PKPU Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Investor Relations Pemerintah Kabupaten Kendal Investor relations merupakan salah satu kegiatan bagian hubungan masyarakat. Dalam praktek yang dijalankan oleh

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL Nurcholisoh/35212481/3DD01 Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo,SE, MM Manajemen Pemasaran/ D3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma 2014 STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL BAB I

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN. (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten

STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN. (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten Berau Kalimantan Timur Dalam Upaya Menjadikan Pulau Derawan Sebagai Tujuan Wisata) Naskah

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai aktivitas promosi yang dilakukan oleh perusahaan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan Marketing Mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1 1 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Aktivitas wisata dalam hakekatnya merupakan salah satu kebutuhan tersier untuk menghilangkan kepenatan yang diakibatkan oleh rutinitas. Umumnya orang berlibur ketempat-tempat

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi yang semakin pesat membuat pariwisata tidak hanya dapat diketahui melalui surat kabar, brosur ataupun majalah, namun dapat diketahui melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu elemen paling penting dalam kemajuan suatu daerah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penunjang ekonomi

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. Pertemuan 3 MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. POKOK BAHASAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN EVENT DESKRIPSI Pertemuan pertama ini membahas mengenai komunikasi pemasaran dengan event. Elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi kegiatan ekonomi suatu negara. Industri pariwisata mampu memberikan pendapatan devisa negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

Interview Guide. A. Alif Faozi (Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandwa)

Interview Guide. A. Alif Faozi (Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandwa) Interview Guide A. Alif Faozi (Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandwa) 1. Apa yang melatarbelakangi diadakanya event Dieng Culture Festival? 2. Sejak kapan event Dieng Culture Festival diadakan? 3. Apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau

BAB I PENDAHULUAN. khalayaknya. Setiap ide, gagasan yang dipandang sebagai upaya pembaruan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan harus terus melakukan inovasi yang kreatif dalam menciptakan program-program baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan khalayaknya.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Promosi Jasa Penginapan pada Hotel The Majesty Bandung

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Promosi Jasa Penginapan pada Hotel The Majesty Bandung BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Promosi Jasa Penginapan pada Hotel The Majesty Bandung Hotel The Majesty Bandung merupakan salah satu properti yang dikelola oleh PT. BIRD (Best Image Hotels & Residences),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan aset sebuah negara yang tidak ada habisnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dengan negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 958, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Produk Dalam Negeri. Penggunaan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/M-DAG/PER/6/2016 TENTANG PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. wisata seperti ini dengan tujuan yang bermacam-macam. mereka bermacam-macam, seperti ingin berwisata ke lokasi pengambilan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan kegiatan yang bertujuan untuk rekresasi, liburan, pelancongan atau tourism. Dalam melakukan kegiatan wisata, tidak hanya individu, namun banyak

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain:

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain: BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dalam bidang pemasaran, strategi merupakan elemen dasar dari tercapainya tujuan promosi. Dalam menjalankan kegiatan promosi DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Sektor ini memiliki efek multiplier pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata telah menjadi salah satu sektor perekonomian utama di Indonesia selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2015 lalu, sektor pariwisata telah menyumbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang kepariwisataan adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi saat ini, sektor pariwisata akan menjadi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah dikemukakan. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85

BAB I PENDAHULUAN. H. Frazier Moore. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, Hal 85 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan suatu elemen penting dalam kehidupan kita. Salah satu alasan kenapa komunikasi merupakan hal yang penting adalah karena kita hidup bersosial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi sangatlah besar. Informasi secara tidak langsung harus didapatkan dengan cepat dan tepat, sehingga

Lebih terperinci

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM 4.2.04 URUSAN PILIHAN PARIWISATA 4.2.04.1 KONDISI UMUM Dalam pelaksanaan urusan pilihan pariwisata Pemerintah Kota Semarang memiliki peranan yang cukup penting dan strategis, hal ini dikarenakan Kepariwisataan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kerangka Teoritik 1. Promosi Promosi merupakan pintu pertama untuk dapat memasuki pasar. Dari pintu itu para produsen melangkah maju menuju misi utamanya, yaitu menguasai pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 14.572 pulau baik pulau besar ataupun pulau-pulau kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang tentunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau

BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA. Jabatan : President Director, Prominent Public Relations

LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA. Jabatan : President Director, Prominent Public Relations L1 LAMPIRAN 1 : TRANSKRIP WAWANCARA Transkrip Wawancara 1 : Nama : Ibu Ika Sastrosoebroto Jabatan : President Director, Prominent Public Relations Mengenai : Latar Belakang Strategi Kegiatan MICE di Manado

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa Negara di Asia seperti Korea, China, dan Jepang untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Banyak pilihan media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. rumusan masalah. Dalam identifikasi masalah hal yang terkait adalah

BAB V PENUTUP. rumusan masalah. Dalam identifikasi masalah hal yang terkait adalah BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Merujuk pada fokus masalah yang terdiri dari identifikasi masalah dan rumusan masalah. Dalam identifikasi masalah hal yang terkait adalah mengenai faktor penghambat dan pendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalananan wisatawan dunia mencapai 1 miliar pada tahun 2012. Menurut Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka tersebut

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Modernisasi sangat berpengaruh terhadap tolak ukur maju atau tidaknya keberadaan suatu daerah. Pengaruh tesebut akan muncul dan terlihat melalui sebuah kompetisi

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. : Kinerja Komunikasi Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang : Indra Pratama : D0C009047

ABSTRAKSI. : Kinerja Komunikasi Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang : Indra Pratama : D0C009047 ABSTRAKSI Judul Penelitian Nama NIM : Kinerja Komunikasi Pemasaran Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Semarang : Indra Pratama : D0C009047 Kinerja komunikasi pemasaran Dinas Pemuda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan suatu sektor yang sangat penting bagi suatu Negara. Karena sektor pariwisata merupakan sektor yang menguntungkan banyak pihak. Dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumen merupakan suatu hal yang menarik untuk di teliti perkembangannya.kondisi perekonomian yang semakin membaik menyebabkan konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya

Lebih terperinci

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey terlebih dahulu terhadap 100 responden dengan menggunakan kuantitatif terlebih

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Setelah berupaya memberikan informasi yang cukup. lengkap mengenai strategi dan kegiatan-kegiatan promosi yang

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Setelah berupaya memberikan informasi yang cukup. lengkap mengenai strategi dan kegiatan-kegiatan promosi yang BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Setelah berupaya memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai strategi dan kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh Ikapi DKI Jakarta dalam menarik pengunjung pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan yang dikenal dengan kota bisnis juga merupakan salah satu kota yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan data

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan data BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan data purposive sampling. Berikut ini merupakan pengertian dari purposive sampling : Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN kunjungan, mengalami penurunan sebesar 3,56 persen dibandingkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota yang terus berkembang di berbagai aspek.kondisi dunia pariwisata saat ini pun makin berkembang cepat sehingga kepariwisataan dapat digunakan

Lebih terperinci