Pemanfaatan Media Evaluasi Digital. Artikel Ilmiah. Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
|
|
- Inge Lanny Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Inggrid Jeanetha Tahalele ( ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2016
2 i
3 ii
4 iii
5 iv
6 v
7 Pemanfaatan Media Evaluasi Digital 1) Inggrid Jeanetha Tahalele 2) Dr Dharmaputra T.Palekahelu M.Pd Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl.Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) @student.uksw.edu, 2) dharma.palekahelu@staff.uksw.edu ABSTRACT Learning media is a tool that allows students to understand and grasp things easlily. Instructional media in question is a medium that can be cause of attraction students to focus and stimulate active participation of students to find, build his own knowlegde.with the understanding media as described then comes a problem for a teacher how applying bloom taxonomy based learning media, particularly related to cognitive aspects in order to assist teachers in the process of deployment by leveraging and interactive learning media taxonomy bloom. This research use experimental design. The results obtained by an increase in interest aspects of student learning in mathematics as indicated by the average percentage of eachindicators on the experimental class there are 87,5% of attention indicator, 93,8% of interestindicator, and 87,6% of student engagement indicator. Of the results of this study concluded that interactive learning is designed to help teachers and students in the assignment, clear and easy to use by students of class X Keyword : media learning, taxonomy bloom ABSTRAK Media pembelajaran adalah alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media yang bisa dapat menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus dan merangsang peran aktif siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri. Dengan pengertian media seperti yang sudah dijelaskan maka munculah sebuah permasalahan bagi seorang guru bagaimana penerapan media pembelajaran berbasis taksonomi bloom khususnya yang terkait dengan aspek kognitif dengan tujuan untuk Untuk membantu guru dalam proses penugasan dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif berbasis taxonomy bloom. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen. Hasil penelitian diperoleh peningkatan aspek minat siswa dalam penugasan yang ditunjukkan dengan rata-rata presentase setiap indikator pada kelas eskperimen yaitu indikator kemudahan sebesar 87,5%, indikator ketertarikan sebesar 93,8%, dan indikator kesenangan siswa sebesar 87,6%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran interaktif yang dirancang untuk membantu guru dan siswa dalam penugasan, jelas dan mudah digunakan oleh siswa kelas X. Kata kunci : media pembelajaran, taksonomi bloom 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TI dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 1
8 1. PENDAHULUAN Revolusi dunia teknologi informasi(it) terjadi semakin pesat, dimana manusia telah memanfaatkan TI dalam segala aktivitas. Seiring dengan perkembangan dan kemanfaatan TI menimbulkan beberapa tuntutan implementasi pada tingkatan yang mengharuskan pengguna mampu memanfaatkannya sebagai ladang pengelola dan penghasil informasi yang dibutuhkan. Temuan lapangan menggambarkan media pembelajaran yang digunakan hanya terbantu pada power point, hal ini menggambarkan keterbatasan guru dalam mengembangkan media yang relevan. Media pembelajaran adalah alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah [1].Media yang dimaksud adalah media yang bisa dapat menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus dan merangsang peran aktif siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri. Media evaluasi dapat diaplikasikan pada semua mata pelajaran. Sekarang ini dengan adanya perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan media evaluasi digital yang inovatif, sehingga menjadi sarana atau alat bantu dalam evaluasi, serta efisien dalam pengggunaan waktu.dari hasil observasi dan wawancara di SMK Kristen Salatiga, diperoleh hasil bahwa pemanfaataan media pembelajaran yang digunakan masih terbatas dan adanya kesulitan untuk mengembangkan media pembelajaran yang relevan hal ini terkait dengan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, terutama bila dihubungkan dengan pencapaian tujuan berdasarkan taksonomi bloom. Untuk mendorong pengembangan pembelajaran yang lebih variatif Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ragam media evaluasi digital yang relevan dengan tujuan pembelajaran, khususnya dengan tujuan pembelajaran dan yang terkait dengan pengembangan aspek kognitif dari taxonomy bloom. Dan yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana membuat media evaluasi digital yang relevan dengan tujuan pembelajaran dengan aspek kognitif dengan tujuan untuk membantu guru dalam proses penugasan dengan memanfaatkan media pembelajaran yang relevan berbasis taxonomy bloom. 2. KAJIAN PUSTAKA Dalam pengembangan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran sesuai dengan ranah kognitif yang dikemukaan oleh Benjamin Bloom, ada beberapa sumber acuan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Sumber acuan ini dapat berupa buku-buku penunjang dan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh pihak lain. penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bayu (2010), Mahasiswa program studi teknik informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan judul Perancangan Media Pembelajaran Bahasa Mandarin Interaktif. Dalam penelitian ini dengan adanya bantuan multimedia interaktif dapat membantu siswa lebih mudah mengerti tentang pelajaran bahasa mandarin, dan dari hasil penerapan lebih dari 70% siswa menyukai metode pembelajaran menggunakan media interaktif lebih menarik dan mudah dimengerti. Penelitian lain dilakuan oleh oleh Ruly (2011), Mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 02 Panawaren Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara Tujuan dari penilitian ini 2
9 adalah untuk mengetahui apakah dalam penerapan model pembelajaran interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 02 Panawaren pada mata pelajaran IPA. Serta juga penelitian dilakukan oleh Mahfud (2011), Mahasiswa progaram studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan judul Pemanfaatan CD Pembelajaran Interaktif Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Wonocoyo Pada Mata Pelajaran IPA Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Wonocoyo Temanggung pada mata pelajaran IPA melalui pemanfaatan CD pembelajaran interaktif. Dari ketiga penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa dalam penelitian pertama menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa minat sangat berpengaruh terhadap tingkat prestasi siswa dalam pembelajaran matematika. Kemudian dalam penelitian kedua didapatkan hasil bahwa dengan penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif berbantuan komputer ada peningkatan motivasi dan kemampuan memecahkan masalah matematika siswa. Dari kedua penelitian tersebut didapatkan ide baru untuk merancang media pembelajaran IPA interaktif yang berbasis multimedia guna meningkatkan minat siswa dalam pelajaran matematika. Dan penelitian yang ketiga didapatkan hasil bahwa dengan pemanfaatan CD pembelajaran interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Media pembelajaran merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah [2]. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media yang bisa menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus pada pembelajaran dan merangsang peran aktif siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri. Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar terjadi Secara lebih khusus, pengertian media pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal[3]. Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis yaitu media cetak, audio-video, media komputer, dan media gabungan komputer dan cetak. Manfaat dari penggunaan media pembelajaran sendiri adalah sebagai berikut:1) Memperjelas penyajian informasi yang diberikan oleh guru sehingga memperlancar proses pembelajaran. 2) Meningkatkan motivasi, interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan, proses belajar mandiri, dan perhatian siswa. 3) Mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu. 4) Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang pristiwa-peristiwa dilingkungan mereka. Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran[4]. Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. [5] mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3) membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian. [6]mengemukakan tentang teknis penyusunan tujuan pembelajaran dalam format ABCD. A=Audience (petatar, siswa, mahasiswa, murid dan sasaran didik lainnya), B=Behavior (perilaku yang dapat 3
10 diamati sebagai hasil belajar), C=Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai, dan D=Degree (tingkat penampilan yang dapat diterima). Pembelajaran yang relevan adalah pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam pengetahuan khusus, keterampilan serta sikap yang diinginkan dalam pembelajaran tersebut[7] Saat ini para ahli pada umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom [8] sebagai tujuan pembelajaran. Bloom mengklasifikasikan perilaku individu ke dalam tiga ranah atau kawasan, yaitu: (1) kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar, di dakamnya mencakup: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis), memadukan (synthesis), dan penilaian (evaluation); (2) kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization); dan (3) kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari: kesiapan (set), peniruan (imitation, membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation) dan menciptakan (origination). Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya. Sementara itu, [9] dalam buku yang berjudul A Taxonomy for Learning and Teaching and Assessing: A Revision of Bloom s Taxonomy of Educational Objectives telah merevisi pemikiran Bloom di atas. Berkaitan dengan ranah kognitif. Anderson, dkk. memilah ranah kognitif ke dalam 2 (dua) bagian, yaitu: (1) dimensi pengetahuan (knowledge) dan (2) dimensi proses kognitif (cognitive processes). Dimensi pengetahuan (knowledge) dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu: (1) pengetahuan faktual, (2) pengetahuan konseptual, (2) pengetahuan prosedural, dan (4) pengetahuan metakognitif. Sedangkan dimensi proses kognitif (cognitive processes) mencakup: (1) menghafal (remember); (2) memahami (understand); (3) mengaplikasikan (applying); (4) menganalisis (analyzing); (5) mengevaluasi (evaluate) dan (6) membuat (create). Revisi yang dilakukan Anderson, dkk merupakan upaya untuk menyesuaikan tujuan pembelajaran yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21. Gambar 1 Diagram Taksonomi Bloom 4
11 Evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang mempunyai pengertian pengukuran(measurement), dan penilaian(assesment). Pengukuran [10] adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Evaluasi menurut [11] adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. Norman (1976) [12] menurumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut: evaluation is a systmatic process of determining the extent to which intructional objectives are achieved by pupils (evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untnuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah tercapai oleh siswa) Jadi evaluasi adalah susatu proses yang sistematis untuk memberikan penilaian dan membuat keputusan yang tepat terhadap peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip evaluasi yantiu valid, kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif, kooperatif dan praktis. Aspek evaluasi terdiri dari tiga yaitu aspke kognitif yang berupa pemahaman terhadapan materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan, aspek afektif yang berupa penghayatan materi pelajaran yang telah disampaikan dan aspek psikomotorik yang berupa pengalaman dari bahan materi pelajaran yang telah disampaikan. Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai keseluruhan aspek kepribadian dan prestasi belajar peserta didik. Gambar 2 Bagan Evaluasi Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa antara tujuan pengajaran dan proses belajar mengajar saling berhubungan yang artinya bahwa tujuan pengajaran dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sedangkan kegiatan 5
12 proses belajar mengajar tidak boleh terlepas dari tujuan pengajaran. Hubungan antara proses belajar mengajar dengan prosedure evaluasi adlaah untuk mengetahui sejauh mana hasil kegiatan proses belajar mengajar oleh sebab itu perlu adanya evaluasi, sedangkan prosedur evaluasi tidak terlepas dari proses belajar mengajar. 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penilitian eksperimen,[13]penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Tujuan penelitian eksperimen ini, untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan berbeda. Eksperimen pada penelitian ini, berupaya untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis taksonomi bloom dalam hal membantu guru dalam proses belajar-mengajar.eksperimen pada penelitian ini, berupaya untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis taksonomi bloom untuk membantu guru dalam penugasan. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan berikut: Gambar 3Tahapan Penelitian Tahap pertama ialah tahap pra penelitian. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui keadaan/ situasi kegiatan belajar-mengajar yang sudah terjadi pada saat ini. Selain itu untuk mengumpulkan data-data yang akan dibutuhkan yang nantinya akan mendukung untuk tahap selanjutnya. Tahap kedua ialah identifikasi sarana dan prasarana. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang penelitian. Di SMK Kristen Salatiga terdapat fasilitas laboratorium komputer namun belum dimanfaatkan pemakaiannya secara optimal. Untuk itu dengan memanfaatkan laboratorium komputer ini, maka akan membantu dalam penerapan media pembelajaran interaktif berbasis Taksonomi Bloom. Tahap ketiga adalah persiapan media dan rancangan media. Persiapan media ini meliputi persiapan hardware dan software. Hardware yang akan digunakan berupa seperangkat komputer yang sudah tersedia di laboratorium komputer yang nantinya akan dipakai oleh siswa, sedangkan software yang akan digunakan berupa media evaluasi digital, selanjutnya dilakukan analisis untuk menentukan isi materi yang akan 6
13 menjadi objek pengembangan, menganalisis segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pengembangan yaitu analisis tujuan dan karakteristik mata pelajaran, analisis sumber belajar, dan analisis karakteristik pembelajaran. Pada tahap rancangan media meliputi pengembangan dan perbaikan media, serta percobaan dan pengujian media. Desain alur rancangan media evaluasi yang akan diimplementasikan seperti yang ditunjukan pada gambar 3.2 Gambar 4 Alur Media Gambar 3.2 menggambarkan aktifititas yang dapat dilakukan oleh admin dan user yaitu guru dan siswa pada saat menggunakan media pembelajaran berbasis taksnomi bloom. Alur Media kegiatan tindakan eksperimen Alur media kegiataan terdiri dari a. Admin dan User login untuk masuk kedalam menu utama, b. Admin bertugas sebagai kelola User dan Kelola Jawaban. Kelola User dimana admin dapat menambahkan atau menghapus user, sedangkan kelola jawaban admin bertugas untuk melihat lembar kerja siswa dan mengoreksi hasilnya. c. User, disini user yaitu siswa bertugas untuk memilih aplikasi mana yang akan dia gunakan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru sesuai indikator dan tujuan dalam sebuah pembelajaran. Tahap penelitian keempat adalah Pelaksanaan/penerapan. Pada penelitian ini penerapan dilakukan di SMK Kristen Salatiga pada kelas X sebagai subjek penelitian. Tahap penelitian terakhir adalah tahap evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari penerapan media interaktif yang telah diterapkan dalam penugasan pembelajaran multimedia. Evaluasi dilakukan dengan melakukan wawancara kepada salah seorang guru dan memberikan angket kepada siswa. Dari wawancara ini dapat diketahui tanggapan guru tentang media yang telah diterapkan, kesesuaian media dengan kebutuhan pembelajaran yang ada pada silabus dan RPP. Dari angket ini juga dapat diketahui tanggapan siswa tentang media interaktif yang telah dirancang dalam pembelajaran multimedia, tingkat kemudahan, kesenangan dan ketertarikan media interaktif yang dirancang untuk siswa. Kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya [14]. Instrumen angket/kuesioner ditujukan kepada siswa, untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang telah dirancang, angket diberikan kepada siswa setelah dilakukan treatment. Angket siswa dianalisis menggunakan skala likert yang masing-masing kategori jawaban diberi skala skor 1-5 yaitu : Sangat Baik (SB) = 5, Baik (B) = 4, Cukup (C) = 3,Kurang (K) = 2, Sangat Kurang (SK) = 1 7
14 [15]. Maka dapat dikehatui presentase pada setiap kategori jawaban. Untuk indicator angket siswa dapat dilihat pada tabel 3.3: Indikator Tingkat Kesulitan Media Tingkat Kemenarikan Media Tingkat kesenangan siswa tehadap Media Tabel 1 Indikator Angket Siswa Penjelasan Apakah media Pembelajaran yang dibuat sulit untuk digunakan Apakah Tampilan pada media sudah menarik Apakah Siswa senang dengan media pembelajaran yang dirancang Untuk menghitung presentase masing-masing kategori jawaban dari angket siswa digunakan rumus sebagai berikut : P : Presentase data F : Frekuensi/jumlah data N : Jumlah responden 4. Hasil dan PEMBAHASAN P = F/N x 100% Media evaluasi yang relevan dengan tujuan pembelajaran sesuai dengan ranah Taksonomi Bloom yaitu kognitif ini digunakan guru sebagai alat bantu dalam penugasan dan bisa juga digunakan siswa untuk mempermudah dalam belajar mandiri dan membantu siswa dalam mengerjakan soal sebagai ganti lembar kerja siswa. Media pembelajaran yang digunakan terdiri dari beberapa tampilan, sebagai berikut : 8
15 Gambar 5 Laman Admin Kelola User Gambar 6 Laman Admin Kelola Jawaban Gambar 4,5 Laman admin disini pada saat admin atau guru login maka akan masuk pada laman admin seperti terlihat pada gambar. Admin atau guru mempunyai tugas sebagai pengelolah untuk kelolah user dan kelola jawaban. Pada kelola user admin dapat menambahkan user atau siswa, mengedit, ataupun menghapus user. Sedangkan pada kelola jawaban disini admin dapat melihat hasil kerja atau lembar kerja siswa yang sudah dikerjakaan oleh siswa. Selanjutnya jika user atau siswa login maka tampilan lamannya seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 7 Laman User 9
16 Pada Laman User disini saat user atau siswa melakukan login maka akan muncul tampilan utama seperti pada gambar, tampilan ini merupakan tampilan dari media taksonomi bloom sesuai dengan penulisan peneliti yaitu pengembangkan ragam media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembejalaran. Pada laman ini siswa akan memilih salah satu aplikasi yang sesuai dengan indikator pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk mengerjakan tugas. Jika indakator pembelajaran yang guru tentukan adalah untuk memprediksi suatu fenomena maka siswa akan memilih salah satu aplikasi yang berkaitan dengan indikator tersebut. Gambar 8 Aplikasi PEO Peo Merupakan Aplikasi yang sesuai dengan aspek kognitif pada pembelajaran Bloom yaitu Apply. Disini siswa dapat mengerjakan tugas sesuai indikator pembelajaran yang diberikan oleh guru yaitu memprediksi suatu fenomenan, mengamati dan menjelaskannya. Sesuai dengan aspek kognitif yang dikemukakan oleh benjamin bloom terdapat enam aspek yang berkaitan dengan tujuan pembejalaran. Tujuan dibuat beberapa menu yaitu untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan soal sesuai dengan indikator pembelajaran oleh guru. Siswa akan memilih salah satu untuk mengerjakan tugas sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran dari guru. Ada enam aplikasi yang dibuat sesuai dengan ranah kognitif yang dikemukakan oleh bloom yaitu : a. Alpha Leader (Remembering) Metode ini mendorong siswa untuk membuat urutan alfabet A-Z untuk mendaftar istilah-istilah sulit beserta maknanya. Dengan demikian akan mempermudah proses penghafalan b. Cause Effect (Evaluate) Metode ini memuat peta sebab akibat yang terdiri dari area : Sub-cause - ->Cause - ->Effect - -> Sub Effect 10
17 c. Double Bubble Maps (Analysis) Metode memuat sekumpulan balon yan terbagi-bagi menurut fungsinya apakah untuk mencari kemiripan dan perbedaan dari 2 benda/hewan/ atau topik yang berbeda dan disusun dalam suatu jaringan. d. Modifi Add Size (Create) Metode ini memungkinkan siswa memodifikasi informasi, menambah bagianbagian informasi dan memperluas atau memperbesar suatu informasi yang ada. e. Predict Observe Explain (Apply) Metode ini menuntut siswa untuk mampu memprediksi suatu fenomena, mengamatinya dan menjelaskannya f. Recalls Insights Question (Understanding) Metode ini menampilkan cara belajar dengan menuliskan 3 ingatan (Recall), 2 pandangan (Insight), dan 1 pertanyaan (Question) tentang materi yang telah dipelajari atau dibaca. Selanjutnya menganalisa tanggapan guru dan siswa pemanfaatan media evaluasi digital yang telah dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang relevan. Dari hasil analisa tanggapan guru melalui wawancara diperoleh hasil bahwa di dalam kegiatan pembelajaran guru biasanya menggunakan media sebagai alat bantu dalam belajar, namun media-media yang dipakai terlihat masih kurang menarik dan monoton. Dengan adanya penerapan media evaluasi digital ini guru berpendapat bahwa media seperti ini sangat baik karena media ini sangat menarik bagi peserta didik, mudah digunakan dalam penuagasan, dan sesuai dengan perkembangan pendidikan saat ini. Media evaluasi ini juga memiliki tampilan yang sangat menarik bagi siswa kelas X, dan dengan adanya media evaluasi berbasis digital ini membuat siswa lebih antusias, lebih semangat dalam mengerjakan tugas. Media yang dibuat juga sudah sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah dan indikatornya sudah mencapuk semua pokok bahasan yang ada pada silabus. Sehingga dari hasil wawancara ini dapat disimpulkan bahwa guru mempunyai respon positif terhadap penerapan media evaluasi berbasis digital, dan media evaluasi ini juga efektif sangat membantu guru dalam penugasan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun tanggapan siswa untuk menguji tanggapan siswa menggunakan angket yang diberikan pada kelas eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran yaitu sebanyak 16 responden. Terdapat 3 pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa kelas treatment pada kuesioner yang ditujukan untuk siswa dengan jumlah responden yaitu 16. Berikut hasil analisa data dari setiap kategori jawaban. 1. Pemeriksaan tingkat kesulitan siswa dalam Pemanfaatan Media Evaluasi Digital. 11
18 Tabel 2 Analisa data kuesioner pertanyaan 1 Berdasarkan hasil kuisioner yang dijalankan terhadap siswa tentang tingkat kesulitan siswa dalam menggunakan media dapat simpulkan bahwa kurang lebih 87,5% aplikasi atau media temasuk sangat mudah atau mudah digunakan oleh siswa didukung dari hasil wawancara terhadap guru maka aplikasi ini tergolong sangat mudah atau mudah digunakan. 2. Penilaian tingkat kemenarikan tampilan media evaluasi digital. Tabel 3 Analisa Data Kuisioner Pertanyaan 2 Berdasarkan hasil kuisioner yang dijalankan terhadap siswa tentang tingkat kemenarikan siswa dalam menggunakan media dapat simpulkan bahwa kurang lebih 93,8% aplikasi atau media temasuk sangat menarik atau menarik digunakan oleh siswa didukung dari hasil wawancara terhadap guru maka aplikasi ini efektif sangat menarik atau menarik. 3. Penilaian tingkat kesenangan siswa menggunakan media evaluasi digital 12
19 Tabel 4 Analisa Kuesioner Pertanyaan 3 Berdasarkan hasil kuisioner yang dijalankan terhadap siswa tentang tingkat kesenangan siswa dalam menggunakan media dapat simpulkan bahwa kurang lebih 87,6% siswa sangat senang atau senang menggunakan media atau aplikasi tersebut dan juga didukung dari hasil wawancara guru bahwa guru merasa senang karena dibantu dengan adanya aplikasi ini. Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas eksperimen pada SMK Kristen mempunyai tanggapan positif terhadap penerapan media yang telah dirancang dalam membantu penugasan. Hal ini terjadi karena media evaluasi ini relevan dengan tujuan pembelajaran dan media ini lebih menarik perhatian dan minat siswa dibanding dengan media-media yang sudah dipakai sebelumnya (LKS manual). Berbagai kelebihan yang dimiliki media evaluasi digital ini sangat memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, menarik perhatian dan minat siswa dalam mengerjakan tugas, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, dari keseluruhan data hasil penelitian yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan media evaluasi digital di SMK Kristen dapat membantu siswa dalam mengerjakan tugas sehingga tidak memerlukan kertas. Berbagai kelebihan yang dimiliki media evaluasi digital taksonomi bloom ini sangat memungkinkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, serta siswa akan lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar. Dalam hal ini guru diharapkan tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator yang dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu juga perlu adanya media ajar yang menarik bagi siswa, sehingga proses belajar mengajar akan lebih menyenangkan. Dengan demikian, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis taksonomi bloom efektif karena dapat membantu siswa dalam mengerjakan penugasan sesuai dengan indikator yang diberikan oleh guru. 13
20 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa media evaluasi yang dirancang untuk membantu guru dan siswa dalam penugasan efektif jelas dan mudah digunakan oleh siswa kelas X. Melalui media evaluasi ini maka pengembangkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran sudah terlaksana. Dalam penggunaan media ini sebaiknya diberikan secara urut mulai dari mempelajari materi, kemudian mengerjakan soal dengan tujuan agar siswa tidak kesulitan dalam mengerjakan tugas di dalam media. 6. Daftar Pustaka [1]Rusman, dkk pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. jakarta : rajawali pres. [2] Arsyad, Azhar. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. [3]Arief S. Sadiman, dkk Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:PT Raja GrafindoPersada. [4 Omar Hamalik Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara [5] Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata,2005,Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Rosda Karya [6] Hamzah B. Uno Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. [7] Lohr, L (no date). Objectives, sequencing, strategies. r/home/et502_cbt/unit3/unit3_menu.htm //diakses Mei /12:24 wib [8] W. Gulo Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo. [9]Anderson,et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman. [10] Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik dan Prosedur), Bandung: Remaja Rosdakarya [11] Arikunto, Suharsimi, 2009.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta [12] Ngalim, P.,2010. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi [13]Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. [14] Warsito, Hermawan Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [15]Al rasyid, harun Teknik Penarikan Sampel dan penyusunan Skala. Jakarta: PT Grasindo. 14
TUJUAN PEMBELAJARAN SEBAGAI KOMPONEN PENTING DALAM PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN SEBAGAI KOMPONEN PENTING DALAM PEMBELAJARAN Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (WI Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) Abstraksi Seorang pengajar/guru/ Widyaiswara dalam merencanakan pembelajaran
Lebih terperinciKOMPONEN PENTING DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
KOMPONEN PENTING DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (WI Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAKSI Seorang pengajar/guru/ Widyaiswara dalam merencanakan pembelajaran dituntut
Lebih terperinciPENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGERTIAN TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan pembelajaran adalah tahapan penting dalam merancang analisis kebutuhan Tujuan pembelajaran merupakan pengikat aktivitas guru dan siswa ALASAN TUJUAN PEMBELAJARAN DIRUMUSKAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM
PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Pada Standar Kompetensi Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) untuk Siswa Kelas XI TKJ Di SMK SM Lulinda Riska, Khairudin, Karmila Suryani
Lebih terperinciDESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh DELI MA RUF NIM : 151 409 192 (Mahasiswa Program
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE
JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE EFFECT OF APPLICATION OF EXPERIMENTAL METHODS IN COST STRUCTURE
Lebih terperinciKata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK SIPIL SMK NEGERI SURAKARTA Andra Noviana 1, Sri Sumarni
Lebih terperinciKata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik
digilib.uns.ac.id 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ABILITY GROUPING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK SIPIL SMK NEGERI SURAKARTA Andra Noviana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Media Pembelajaran CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini perkembangan zaman, teknologi dan khususunya dunia pendidikan sudah semakin pesat. Hal ini dibuktikan dengan adanya pergantian, perubahan, dan revisi-revisi
Lebih terperinciKEMAMPUAN ANALISIS MAHASISWA PGSD TERHADAP TUJUAN PEMBELAJARAN DIMENSI KOGNITIF PADA MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD
KEMAMPUAN ANALISIS MAHASISWA PGSD TERHADAP TUJUAN PEMBELAJARAN DIMENSI KOGNITIF PADA MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD Via Yustitia via.yustitia@yahoo.com Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan
5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN. Deni Hardianto
PERENCANAAN PEMBELAJARAN DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PELATIHAN Deni Hardianto A. Pendahuluan Ada beberapa definisi tentang perencanaan yang rumusannya berbeda-beda satu dengan yang lain. Diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and
BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model
Lebih terperinciHesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
Pengembangan Media Pembelajaran (Lita Aprilia Sutopo) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR THE DEVELOPMENT OF ADOBE FLASH-BASED
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF
INVOTEC, Volume X, No.1, Februari 2014 : 47-56 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF Nurul Hidayah, Hasbullah Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis a. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis sebagai salah satu bagian dari pembelajaran kooperatif. Dalam proses pembelajaran
Lebih terperinciJURNAL PEMBELAJARAN FISIKA
MEDIA VIDEO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL Oleh: Retno Palupi Kusuma Wardhany NIM 090210102071 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem pendidikan di Indonesia telah lama menggunakan teori taksonomi pendidikan secara adaptif sebagai landasan pendekatan belajar. Implikasi dari penggunaan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK AFEKTIF SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO
HUBUNGAN KARAKTERISTIK AFEKTIF SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO Mariya Fitriani & Nyoto Suseno Jurusan Pendidikan MIPA/Fisika, FKIP UM Metro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijamah oleh teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi telah masuk ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Beberapa aspek kehidupan mulai dijamah oleh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciTAKSONOMI BLOOM Diana Mutiah, M.Si
TAKSONOMI BLOOM Diana Mutiah, M.Si Perilaku individu ialah segala hal yang terkait dengan tingkah laku individu. Tingkah lau anak-anak misalnya memiliki karakteristik lucu, menggemaskan, mudah rewel, dan
Lebih terperinciJurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO DENGAN PIRANTI LUNAK NETOP SCHOOL 6.0 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN TIK KELAS 7.4 TAHUN 2011-2012 DI SMP NEGERI 6 MALANG M. Syarif Hidayatullah
Lebih terperinciKebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Baedhowi *) Abstrak: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih menekankan pada kompetensi (competency-based curriculum) dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat membantu siswa ataupun guru saat proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penggunaan
Lebih terperinciTANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET
TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET RESPONSE OF GRADE VII STUDENTS ON THE USE OF LEARNING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Slameto
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV, Nomor 2, Tahun 2016 87 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK N 1 PLERET DEVELOPMENT INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG
Pengembangan Media Pembelajaran... (Drajat Nugroho) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG MEDIA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Observasi Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maju, meningkatkan diri, punya motivasi, dan jiwa pencari pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student
BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student Learning: Bivariate and Multivariate Evidence On The Availability
Lebih terperinciPengembangan Materi Geografi Menggunakan MacromediaFlash. Artikel Ilmiah
Pengembangan Materi Geografi Menggunakan MacromediaFlash Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: Risal Hadi NIM: 702010072 Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam proses pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X ABSTRACT PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA UNTUK SISWA SMA KELAS X Farida Haryati 1, Mujiyono Wiryotinoyo 2, Sudaryono 2 1 SMA N 1 Kota Jambi, 2 Universitas Jambi ABSTRACT This article is
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT
PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT Yuliatri 1,Erman Har 1, Hendrizal 1 1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Media Images, Learning Outcomes, Employment an Development.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN DAN PEMBANGUNAN DI KLS XI IPS 4 SMA NUSANTARA INDAH SINTANG OLEH Avelius Dominggus Sore, S.E,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG
ISSN: 2303-3738 Vol.06/No.02/Juni 2015 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOPLING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI SMKN 1 WADASLINTANG Oleh: Muh. Rohman, Adhetya Kurniawan
Lebih terperinciSafrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU SOFWARE PREZI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SEMESTER II Safrina Yulistiani 1 Prodi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciAdventa Eklesiawati 1), Feby Sanjaya 2) Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemakaian Alat Peraga Manipulatif untuk Menghitung Luas Permukaan dan Volume Kubus serta Balok pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 3 Tulang Bawang Udik
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:
PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE (IOC) TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN STRUKTUR BUMI DI KELAS V SDN SUMBERKEPUH 3 KABUPATEN NGANJUK TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK Diani Riska Sari PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya (diani_hf@yahoo.co.id) Mintohari
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm. 74-82 PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS KEGIATAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ELASTISITAS KELAS X SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jufita Ratnasari, Wasis Jurusan
Lebih terperinciAnalisis Buku Siswa Matematika SMP Ruang Lingkup Statistika dengan Kesesuaian Unsur Unsur Karakteristik Berpikir Kreatif
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 121 Analisis Buku Siswa Matematika SMP Ruang Lingkup Statistika dengan Kesesuaian Unsur Unsur Karakteristik Berpikir Kreatif R. Ach.
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan
6 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjaun Pustaka 1. Keterampilan Eksperimen Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan merancanakan percobaan merupakan kegiatan mengidenfikasi berapa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Audio-Visual Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014
PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 Teguh Imanto 1, Suhartono 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD
Lebih terperinciPengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang
Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Wisnu Ardiansyah, Khairudin, Rini Widyastuti Program Studi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Dalam Bab II ini akan diuraikan kajian teori yang merupakan variabel dalam penelitian yang dilakukan yaitu hasil belajar, pendekatan CTL, dan alat peraga. 2.1.1 Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember
Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember Leni Purwanti, Sukidin Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciPENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak
PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Sukanti Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam pembelajaran yaitu: (1) minat, 2) sikap, 3) konsep diri, dan 4) nilai. Penilaian afektif
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG Novi Harista Putri 1, M. Nursi 2, Hendrizal 1 1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN Muslimah Anif 1, Diana Susanti 2, Elza Safitri 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman.
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berbasis Laboratorium Belajar adalah suatu proses yang kompleks terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar berlangsung karena adanya interaksi karena
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh
KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG Oleh Wulan Sari Ni Nyoman Wetty S. Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail:wulansari5574@yahoo.com Abstract This research
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH Sigit Tri Purwanto 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013, pada salah satu kompetensi inti yaitu pada kompetensi inti pengetahuan
Lebih terperinciIsni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,
Pengembangan Model Pembelajaran Computer Assisted Instruction (CAI) Tipe Tutorial Dengan Aplikasi Lectora Inspire Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Kelas X SMK Pengembangan Model Pembelajaran Computer
Lebih terperinciPenerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Penerapan Media Pembelajaran Authoring Tool untuk Meningkatkan Hasil Belajar PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUTHORING TOOL PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII SMK KESEHATAN SADEWA BERBASIS MULTIMEDIA
1 MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII SMK KESEHATAN SADEWA BERBASIS MULTIMEDIA Satria Aji *1, Eko Riswanto 2 1 Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta 2 Dosen Program Studi Teknik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK
Tersedia secara online EISSN: 252-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 1 Bulan Januari Tahun 217 Halaman: 147 151 PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB
Lebih terperinciLu luin Nur Hasanah 1 *, Endang Susilowati 2, dan Budi Utami 2. * HP:
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN SIKLUS BELAJAR 5E DISERTAI STRATEGI DIAGRAM
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRY BERBANTUAN MEDIA ROBOT KRPAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENSOR DAN AKTUATOR
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ 343 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INQUIRY BERBANTUAN MEDIA ROBOT KRPAI TERHADAP HASIL BELAJAR
Lebih terperinciDEVELOPMENT MEDIA OF CD INTERACTIVE USE MACROMEDIA FLASH IN MAJORS TECHNIQUE COMPUTER NETWORK ( TKJ) CLASS OF X SMK
DEVELOPMENT MEDIA OF CD INTERACTIVE USE MACROMEDIA FLASH IN MAJORS TECHNIQUE COMPUTER NETWORK ( TKJ) CLASS OF X SMK Mhd. Ikbal Iskandar 1,Fazri Zuzano 2,Eril Syahmaidi 1 1 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Negara. 1 Dalam mewujudkan kecerdasan bangsa yaitu dengan belajar, dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
Lebih terperinciFajar Rosliha Diputra, Asep Saepulrohman 1, Momoh Halimah 2
PENGARUH MULTIMEDIA BERBASIS HIPERTEKS TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI DI KELAS IV SD Hypertext Based Multimedia Influence on The
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO Defi Selfiana 1), Edy Nurfalah 2), Wendri Wiratsiwi 3) 1) PGSD FKIP Unirow, Tuban;
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN METODE PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Septina Usman 1, Pramudiyanti 2, Rini Rita T. Marpaung 2 email: septinausman@ymail.com HP: 08987024449 ABSTRAK
Lebih terperinciKonseling dan Pendidikan
Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 2, Juni 2016, Hlm 85-91 Info Artikel: Diterima 23/04/2016 Direvisi 25/05/2016
Lebih terperinciPENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 36-42 PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR IMPLEMENTATION OF
Lebih terperinciJurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X
EFEKTIVITAS SISTEM COMPUTER ASSIST TEST TERHADAP KEMUDAHAN DAN KENYAMANAN DALAM MELAKUKAN PENILAIAN Selli Mariko¹, Halleyna Widyasari², dan Purni Munah Hartuti³ Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Lebih terperinciEKSPLORASI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MEMPREDIKSI, MENGOBSERVASI DAN MENJELASKAN DITINJAU DARI GENDER
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 EKSPLORASI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MEMPREDIKSI, MENGOBSERVASI DAN MENJELASKAN DITINJAU DARI GENDER Friska Octavia Rosa Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas
Lebih terperinciMuhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**
Pengembangan Media CD Interaktif pada Materi Ajar Substansi Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X KPR di SMK Negeri 11 Malang The development
Lebih terperinciISSN Oleh ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION BERBANTUAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AUDIO DIGITAL DI SMK TI BALI GLOBAL
Lebih terperinciPENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
Lebih terperinciPedagogik Jurnal Pendidikan, Oktober 2013, Volume 8 Nomor 2, ( )
PELAKSANAAN PENGUKURAN RANAH KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS III SD MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA Oleh : Iin Nurbudiyani * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PECAHAN SISWA KELAS 4 SD NEGERI KALIKUTO GRABAG KOTA MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DAN KERTAS UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF BAGI GURU DI SDN 5 BAE, KUDUS
JURNAL PENGABDIAN Pendampingan PADA Pemanfaatan MASYARAKAT Sampah Plastik dan Kertas Untuk Media Volume 1, No. 1, Desember Pembelajaran 2016: Inovatif Page 48-55 Bagi Guru di SDN 5 Bae, Kudus P-ISSN: 2540-8739
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teoretis 1. Strategi Cooperative Script Dalam strategi pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah
Lebih terperinciP 25 Learning Mathematics To Grow Metacognitive Ability In Understanding And Mathematic Problems Solving On Limit
P 25 Learning Mathematics To Grow Metacognitive Ability In Understanding And Mathematic Problems Solving On Limit Aning Wida Yanti, S.Si., M.Pd Department of Mathematics Education, State University of
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Mariyoto
Lebih terperinciOLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA 8 DAERAH TEMPAT TINGGALKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LISTENING TEAM DI SDN 03 ALAI KEC. PADANG UTARA OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya
Lebih terperinciPEMETAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO
PEMETAAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 KOTA MOJOKERTO Vita Nurmayasari Joni Susilowibowo Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK DAN KERTAS UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF BAGI GURU DI SDN 5 BAE, KUDUS
JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Volume Pendampingan 1, No. 1, Desember Pemanfaatan 2016: Page Sampah 48-55 Plastik dan Kertas Untuk Media Pembelajaran P-ISSN: 2540-8739 E-ISSN: 2540-8747 PENDAMPINGAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Hasil Belajar Energi Panas 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Energi Panas Mengenai hasil belajar dalam penelitian ini yang diteliti adalah hasil belajar
Lebih terperinciKata kunci: Efektivitas, Media Audio Visual, Topeng Malangan, SMP
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EKSPRESI SENI TERAPAN DAERAH SETEMPAT BERUPA MATERI TOPENG MALANGAN DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG Oleh Yuda Eka Pratama NIM 108251416399
Lebih terperinci