wi jalar, Orba untuk kedelai, dan Siwalik untuk kacang /

Transkripsi

1 EAHAH DAN CARA PENELITIAN I Untuk mencapai tujuan penelitian, maka telah dilakukan penelitian berbentuk percohaan dengan mengpu- nakan tanaman-tanaman jagung, ubi jalar, kedelai, dan kacang hi j au sebagai bahan penelitian ( Varitas tanaman yang digunakan adalah HE mtuk jagung, George Red untuk wi jalar, Orba untuk kedelai, dan Siwalik untuk kacang / ihijau). Percobaan-pe~cobaan yang telah dilakukan berupa ci -baan -an petri di laboratorium, percobaan pot di rumah kaca dan percobaan lapangan di kebun percobaan. A. Percobaan Cawan Petri: Hambatan oleh bermacam-maeam ekstrak tanaman pada perkecam- bahan tanaman Percobaan in2 berrnaksud mempelajari adanya hambat- an yang terjadi pada perkecambahan benih dan pertumbuhan stek. Percobaan di lakukan di laboratoriurn Departemen Agronomi Fakultas Pertanizn Institut Pertanian Bogor. Pada percobaan ini digunakan ekstrak jaringan. tanaman jagunp, ubi jalar, kedelai, dan kacang hi jau yang sudah tua dan sudah diperam selama 0, 1, 2, 3, dan 4 minegu sebagai medium untuk perkecambahanlpertumbuhan benih jagung, stek ubi jalar, benih kedelai, dan kacang hi jau.

2 Jaringan tanaman yang sudah tua, terlebih dahulu diperam selama 0, 1, 2, 3, dan 4 minggu sebelum diekstrak. Untuk setiap 100 gram bahan tanaman digunakan air suling sebanyak 200 cc sebagai penpekstrak. Bahan tanaman yang sudah diperam digilinp, lalu ditambah air suling sesuai perbandingan tersebut. Kemudian didiamkan kurang lebih satu jam lalu disaring. Setiap cawan petri dilapisi dengan kertas saring, lalu diberi sebanyak kurang lebih 7-8 cc cairan ekstrak tanaman dan masing-masing 20 biji jagung, kedelai, dan kacang hijau serta 3 stek ubi jalar untuk dikecambahkaniditumbuhkan. Rancangan percobaan adalah Rancangan Pet& Terpisah Dua Kali denga dua ufangan. Macam benih tanaman ditempatkan sebagai perlakuan petak-utama, macam jaringan tanaman sebagai perlakuan an& petak, dan lama pemeraman sebagai perlakuan an&-anzk petak. Pengamatan dilakukan pada persentase kecambah total, persentase kecambah yang normal, panjang akar, dan tunas kecambah yang normal. Untuk menghitung banyaknya hambatan yang terjadi, medium air suling dipakai sebagai standar. Percobaan ini berlangsung selama 5 minggu yaitu pada bulan Oktober dan November 1977,

3 B. Percobaan Pot: Hambatan oleh bermacam-macam bahan tanaman pada pertumbuhan tanaman. Dengan percobaan ini dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh bermacam-macam bahan tanaman pada pertumbuhan tanaman. Untuk itu telah dilakukan percobaan denpan menggunakan bermacam-macam bahan organik tanaman. Pada percobaan ini digunakan pot yang di is% dengan tanah kering udara sebanyak 3 kilogram. Tanah diambil dari petzk percobaan lapangan yang masing-masing telah ditanaman jngunp, ubi j alar, kedelai, dan kacang hi jau selama dua musin, tanam. Di samping itu juga diambil dari petak yang tidak ditanami atau kosong. Bahan tanaman yang tua atau msak panen, ditimbang sebanydk 130 &ram, 90 gram, 20 gram, dan 20 gram untuk masi~g-masing tanarnan jagung,. ubi j alar, kedelai, dan kacanr hi jau. Bahan tenanan tersebut diperam di dalam kantunf? plastik selama dua minggu. Setelah itu bahan tanaman dicampur dengan tanah di dalam pot sesuai denpan bekas tanaman masinp-msing. Bclhan tanaman jaaung dicampur dencan tanah bekas tanman jayung, bahan tanaman ubi jalar dicampur dengan tanah bekas tanaman ubi jalar dan seterusnya. tanaman. Tanah bekas kosong, tiddc diberi bahan Campuran-campuran itu dibiarkan selama satu rninggu dan diberi air secukupnya kemudian ditanami.

4 Pada setiap macam campuran bahan tanaman tadi, ditanam empat macam tanaman yaitu jagung, ubi jalar, - kedelai dan kacang hijaa. Setiap pot masin&-masing ditanmi dengan 10 biji untuk jagkng, kedelai, dan kacang hijau, serta dua stek untuk ubi jalar. Seminggu kemudian dijarangkan dengan meninggalkan satu tanaman pada tiap pot. Untuk menghindarkan timbulnya gejala kekurangan unsur hara, maka setiap pot diberi pupuk TS dan ZK, masing-masing sebanyak 820 dan L63 gram. Pot yang ditanami jagung dipup* dengan urea sebanyak 800 pram, dan untuk tanaman lainnya 0.75 gram per pot. Rancangan percobaan disusun menurut "Rancangan Pet& Terpisah" dengan dua ufangan. Macam bahan tanaman ditempatkan sebagai petak-utama dan macam tanaman sebagai anak-petak. Percobaan ini berlangsung selama enam minggu yaitu dari tanggal 17 Desember 1977 'sampai dengan 28 Januari Pengamatan dilakukan pada persentase tumbuh, tinggi tanaman, dan berat bahan organik tanaman. Tanaman pada pot yang tidak diberi bahan tanaman digunakan sebagai standar guna menghitunp besarnya hambatan yang terj adi pada pertumbuhan tanaman.

5 C. Percobaan Lapangan: Hambatan oleh bermacam-macam bekas tanaman pada pertumbuhan dan produksi tanaman. Maksud percobaan ini adalah untuk memperoleh gamb-an mengenai pengaruh bekas tanaman jagung, ubi jalar, kedelai, kacang hijau baik pada pertumbuhan, urnur, maupun produksi.bermacam-macam tanaman. Percobaan dilaksanakan pada kebun percobaan Institut Pertanian Bogor di Darmaga dengan ketinggian kurang lebih 175 meter dari permukaan laut. Tanah terpolong jenis latosol dan iklim termasuk tipe iklim A menurut penggolongan Schmidt-Ferguson. Data curah hujan selama percobaan berlangsung disajikan pada Larnpiran Tabel 1. Tempat tersebut merupakan bekas kebun karet dan terakhir ditanami dengan ubi kayu. Sebelum digunakan untuk percobaan ini, tempat itu tidak ditanami atau dibiarkan kosong (bero) selama kurang lebih satu tahun. Data analisis tanah disajikan pada - Lampiran Tabel 2 dan 3. Pelaksanaan percobaan berlangsung selama empat musim tanam yaitu mulai bulan April 1977 hingga akhir Juli Pertobaan disusun menurut "Rancangan Petak Terpi- saw dengan tiga ulangan, Bekas tanaman ditempatkan sebagai perlakuan petak utama dan macam tanaman sebagai perlakuan anak petak.

6 Persiapan tanah dilakukan denpan menggunakan traktor. lalu diberi kapur sebanyak kurang lebih 5 ton hektar. Kemudian dibuat petak-petak percobaan. Petak utarna berukuran 5 x 12 meter dan snak petak berukuran 3 x 5 meter. Selama tiga musim berturut-turut yang pertama, petak utama ditanami dengan tanaman yang sama yaitu masing-masing jagung, ubi jalar, kedelai, dan kacang hijau. Selanjutnya pada musim yang terakhir yaitu musim ke empat anak petak ditanami pula masing-masing dengan tanaman jagung, ubi jalar, kedelai, dan kacang hijau. Dengan demikian pada tiap macam bekas tanaman ditanam empat macam tanaman, Pada setiap kali panen, semua sisa tanaman dibiarkan tetap dan dibenamkan pada masing-masing petak. Penanaman pada musim ke empat ini dilakukan pada tanggal 18 dan 19 April Jarak tanam adafah, 75 cm antara barisan tanaman, sedangkan jarak di dalam barisan adalah masing-masing 50 cm untuk jagung, 30 cm untuk ubi jalar, 4 cm untuk kedelai, dan 6 cm untuk kacang hijau. Khusus untuk jagung, ada 2 tanaman tiap rumpun. Dengan demikian populasi tanaman secara berturut-turut adalah , , dan tanaman setiap hektar bagi jagung, ubi jalar, kedelai, dan kacang hijau.

7 Untuk menjamin tersedianya unsur hard bagi tanaman maka dilakukan pemupukan dengan dosis 90 kg Plha (426 kg TSfha), dan 90 kg Kfha (216 kg ZK/ha) untuk semua tanaman. Dosis M adalah 180 kg Nfha 1400 kg Ureafha) untuk tanaman jagung dan 45 kg Nfha (100 kg? Ureafha) untuk tanaman lainya. Pupuk diberikan menurut barisan tanaman. Begitu pula untuk mencegsh timbulnya hama dan penyakit, dilakukan penyemprotan dengan basudin dan dithane dud sgntpai tipa kali semingpu. Penyiangan, pembumbunan dan penyiraman menurut keadaan pertanaman. Penilaian terhadap pengarah perlakuan, dilakukan dengan mengadakan pengamatan pada pertumbuhan, produksi dan umur tanaman. Unsur-unsur yang diamati adalah: - Untuk jagung terdiri atas persentase tumbuh, tinggi tanaman pada saat 50 % bunga jantan keluar dan pada saat panen, banyaknya daun pada saat 50 8 bunga jantan kelu& dan pada saat panen, diameter batanp -- pada scat 50 8 bunga jantan keluar dan pada saat panen, umur pada saat 50 % bunga betina keluar dan pada saat panen, berat tongkol kering tanpa klobot, produksi biji kering per petak dan per hektar, dan berat 100 biji kering.

8 - Untuk ubi jalar terdiri atas persentase tumbuh, tinggi atau panjang batang pada saat berbunga dan pada saat panen, umur tanaman pada saat berbunga. dan pada saat panen, produksi bahan hijau Cbatang dan daun3, per petak dan per hektas, borat umbi yaw dapat dipasarkan per petak dan per hektar, panjang dan diameter udi yang dapat dipasarkan, produksi umbi basah per petak dan per hektar. - Untuk kedelai dan kacang hijau terdiri atas persenta- se tumbuh, tinggi tanaman pada saat 50 % berbunga dan pada saat panen, banyak cabang pada saat panen, umur tanaman pada saat 50 % berbunga- dan pada saat panen (pads saat panen pertama biji kacang hijau), produksi biji kering per petak dan per hektar, dan berat 100 biji kering. Dalam percobaan ini, perlakuan bekas ubi jalar dipakai sebagai stand&r~ karena ternyata pengamatan pada semua tanaman menunjukkan umumnya lebih baik pada bekas ubi jalar. Ini berarti hambatan oleh bekas ubi jalar adalah paling kecil atau minimum, Untuk membandingkan pengaruh perlakuan dari sernua percobaan, maka pengaruh tersebut dinyatakan den~an besarnya hambatan yang diperoleh dengan perhitungan sebapai berikut:

9 Y A Y = A - B x 100 % A adalah besarnya hambatan adalah hasil pengukuran perlakuan standar 3 adalah hasil pengukuran pada perlakuan lain Sebagai gambaran letak petak percobaan, berikut in2 digambarkan satu ulangan. Petak utama