ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RISK BASED CAPITAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ) HANIFA DWI SANTI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RISK BASED CAPITAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ) HANIFA DWI SANTI"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RISK BASED CAPITAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ) HANIFA DWI SANTI DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Risk Based Capital Perusahaan (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2016 Hanifa Dwi Santi NIM H

4 ABSTRAK HANIFA DWI SANTI. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Risk Baesd Capital Perusahaan (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ). Dibimbing oleh BUDI PURWANTO. Risk based capital (RBC) merupakan salah satu indikator dalam kinerja keuangan dan penilaian kesehatan perusahaan asuransi kerugian (umum). RBC, yang dalam industri perbankan biasa disebut sebagai capital adequacy ratio (CAR), menunjukkan tingkat kecukupan modal yang dihitung berdasarkan risiko yang dihadapi perusahaan. Nilai RBC yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis pengaruh faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas secara bersama-sama terhadap RBC (2) menganalisis pengaruh faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas secara parsial terhadap RBC. Penelitian ini menggunakan data perusahaan tahun yang dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan level of significance 10%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap RBC. Secara parsial, faktor solvabilitas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap RBC, sedangkan faktor stabilitas premium dan faktor likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap RBC. Kata kunci: likuiditas, risk based capital, solvabilitas, stabilitas premium ABSTRACT HANIFA DWI SANTI. Analysis of Factors that Affect Risk Based Capital (Case Study at PT XYZ Insurance). Supervised by BUDI PURWANTO. Risk based capital (RBC) is an indicator of financial performance and assessment of the financial health of general insurance company. RBC, which in the banking industry is commonly referred to as capital adequacy ratio (CAR), shows the level of capital adequacy that is calculated based on the risk that is faced by the company. The high value of RBC does not mean that this company have an optimum performance. This research aims to (1) analyze the influence of solvency factor, premium stability factor, and liquidity factor on RBC, simultaneously (2) analyze the influence of solvency factor, premium stability factor, and liquidity factor on RBC, partially. This study uses the database of a company in and analyzes using multiple linear regression at the 10% level of significance. The result of this study showed that simultaneously, solvency factor, premium stability factor and liquidity factor has significant effect on RBC. Partially, solvency factor has positive significant effect on RBC, while premium stability factor and liquidity factor have no effect on RBC. Key Words : liquidity, risk based capital, solvency, premium stability

5 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RISK BASED CAPITAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ) HANIFA DWI SANTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INTSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

6

7

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari sampai Februari 2016 ini ialah Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Risk Based Capital Perusahaan (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ). Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Budi Purwanto, ME selaku pembimbing. Di samping itu, ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua penulis atas segala doa, dukungan dan motivasinya, seluruh keluarga, kakak, adik, sahabat, teman-teman magang, triplet, teman-teman manajemen 49, dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, serta dosen dan staf Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Bogor, Mei 2016 Hanifa Dwi Santi

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 3 Manfaat Penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 4 TINJAUAN PUSTAKA 4 Risk Based Capital 4 Pengaruh Faktor Solvabilitas terhadap RBC 5 Pengaruh Faktor Stabilitas Premium terhadap RBC 5 Pengaruh Faktor Likuiditas terhadap RBC 5 METODE 6 Kerangka Pemikiran 6 Lokasi dan Waktu Penelitian 7 Jenis dan Sumber Data 7 Perumusan Hipotesis 7 Metode Pengolahan dan Analisis Data 8 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Gambaran Umum dan Capital Management Plan Perusahaan 9 Analisis Faktor Solvabilitas, Faktor Stabilitas Premium, dan Faktor Likuiditas terhadap RBC 10 Hasil Analisis Trend 11 Hasil Uji Asumsi Klasik 16 Pengujian Model Regresi Linear Berganda 16 Implikasi Manajerial 19 SIMPULAN DAN SARAN 20 Simpulan 20 Saran 20 DAFTAR PUSTAKA 20 LAMPIRAN 23 RIWAYAT HIDUP 28

10 DAFTAR TABEL 1 Rasio keuangan PT Asuransi XYZ periode Perhitungan RBC 4 3 Uji asumsi klasik 8 4 Ringkasan hasil uji t 18 DAFTAR GAMBAR 1 Perkembangan jumlah beban klaim PT Asuransi XYZ periode Kerangka pemikiran penelitian 6 3 Time series RBC, SR, ORR, dan LLAR PT Asuransi XYZ 11 4 Hasil analisis trend risk based capital PT Asuransi XYZ 12 5 Hasil analisis trend solvency ratio PT Asuransi XYZ 13 6 Hasil analisis trend own retention ratio PT Asuransi XYZ 14 7 Hasil analisis trend liability to liquid assets ratio PT Asuransi XYZ 15 DAFTAR LAMPIRAN 1 Ringkasan penelitian terdahulu 23 2 Hasil uji normalitas 25 3 Hasil uji multikolinearitas 25 4 Hasil uji heteroskedastisitas 25 5 Hasil uji autokorelasi 26 6 Hasil regresi linear berganda 26 7 Data penelitian pada laporan keuangan PT Asuransi XYZ 27

11 PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha asuransi mempunyai sifat dan karakteristik yang berbeda dengan jenis usaha pada umumnya. Karena usaha asuransi mengambil alih berbagai risiko dari pihak lain sehingga perusahaan asuransi menjadi padat risiko apabila tidak dikelola dengan baik (Kirmizi dan Agus 2011). Asuransi kerugian merupakan salah satu usaha yang menutup risiko kerugian yang berhubungan dengan harta dan properti. Usaha asuransi kerugian membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan dengan usaha asuransi jiwa. Modal yang cukup akan meperlihatkan tingkat kesehatan perusahaan. Pemerintah memberlakukan peraturan yang mengatur tingkat kesehatan perusahaan asuransi atau risk based capital. Risk based capital (RBC) merupakan salah satu indikator dalam kinerja keuangan dan penilaian kesehatan perusahaan asuransi kerugian (umum). Penelitian yang dilakukan Nainggolan (2004) menyatakan bahwa perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan jasa perlu mempunyai kinerja keuangan yang sehat sehingga dapat memberikan rasa aman dan kepuasan bagi masyarakat. RBC, yang dalam industri perbankan biasa disebut sebagai capital adequacy ratio (CAR), menunjukkan tingkat kecukupan modal yang dihitung berdasarkan risiko yang dihadapi perusahaan. Castries (2005) menyatakan bahwa modal merupakan hal yang paling penting bagi perusahaan asuransi dibandingkan perusahaan lainnya. Nilai RBC yang tinggi belum tentu menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut optimal. Perusahaan yang nilai RBCnya tinggi tidak menjamin kinerja yang sehat (Witono Ng 2003). Perusahaan dengan RBC tinggi menandakan bahwa perusahaan kurang efisien karena modal yang diinvestasikan tidak optimal, sedangkan perusahaan yang nilai RBCnya rendah akan membuat nasabah merasa khawatir mengenai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Salah satu kewajiban perusahaan asuransi adalah harus mampu membayar klaim nasabah yang jumlah dan waktu timbulnya tidak dapat diprediksi. Jika nilai RBC perusahaan kecil, dikhawatirkan perusahaan akan sulit memenuhi klaim yang terjadi. Beban Klaim Tahun Gambar 1 Perkembangan jumlah beban klaim PT Asuransi XYZ periode (Sumber: Laporan Keuangan PT Asuransi XYZ, 2014) Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa jumlah beban klaim PT Asuransi XYZ periode mengalami peningkatan setiap tahunnya kecuali pada

12 2 tahun 2012 yang mengalami penurunan. Pertumbuhan jumlah beban klaim tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 30.08%. Menurut Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi telah ditetapkan bahwa batas tingkat solvabilitas minimum yang biasa disebut RBC pada setiap perusahaan asuransi paling rendah adalah 120%. Berdasarkan ketentuan-ketentuan perasuransian tidak ada perbedaan dalam penerapan metode RBC pada asuransi umum dengan perusahaan asuransi lainnya. Perhitungan tingkat solvabilitas dengan metode RBC terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003. Berdasarkan peraturan tersebut, perusahaan harus menghitung batas tingkat solvabilitas minimum (BTSM) atau disebut juga modal minimum berbasis risiko (MMBR) yang merupakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul. Rasio batas tingkat solvabilitas minimum dengan metode RBC lebih menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan asuransi dari kewajaran pengelolaan kekayaan dan kewajibannya dibandingkan rasio-rasio sebelumnya (Tampubolon 2000). RBC PT Asuransi XYZ periode berfluktuasi dengan titik terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 191%. Penyebab nilai RBC yang turun pada tahun 2012 salah satunya adalah karena ketatnya persaingan bisnis dan adanya tekanan regulasi sehingga meningkatnya MMBR perusahaan. Nilai RBC pada tahun 2012 berada di bawah batas yang ditetapkan dalam capital management plan perusahaan. Hal ini merupakan salah satu alasan perlunya mengetahui faktor yang mempengaruhi RBC agar dapat dipertahankan di atas batas yang ditentukan. Ketidakstabilan RBC perlu diperhatikan demi kenyamanan dan ketenangan para nasabah terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Tabel 1 Rasio keuangan PT Asuransi XYZ periode Indikator Tahun RBC 296% 276% 317% 225% 214% 191% 260% 233% SR 134.1% 121.6% 120.7% 111.9% 96.2% 98.1% 102.8% 105.3% ORR 46.1% 47.3% 46.7% 42.4% 46.0% 41.2% 43.1% 44.2% LLAR 46.7% 53.7% 51.2% 57.7% 59.5% 79.6% 80.5% 83.2% Sumber : Laporan Keuangan PT Asuransi XYZ 2014 (diolah) Jumlah modal perusahaan menjadi tolak ukur peningkatan solvabilitas perusahaan asuransi. Rendahnya solvabilitas menunjukkan bahwa modal yang meliputi dana pemegang saham semakin berkurang. Hal tersebut menandakan berkurangnya kemampuan keuangan perusahaan dalam menunjuang kewajiban yang mungkin timbul dari penutupan risiko. Solvabilitas PT Asuransi XYZ yang diwakili oleh solvency ratio (SR) pada Tabel 1 menunjukkan tren yang menurun dari 134.1% di tahun 2007 hingga mencapai 96.2% di akhir Perusahaan asuransi membutuhkan dana yang cukup besar untuk menutupi semua tanggungan dalam mengatasi risiko yang berasal dari nasabahnya. Jika perusahan asuransi tidak menyesuaikan kebutuhan premi yang memadai, maka perusahaan akan kesulitan membayar klaim dalam jumlah besar. Sehingga perusahaan asuransi perlu menjaga stabilitas premium usahanya. Kelebihan premi perusahaan dapat digunakan untuk investasi ataupun melakukan hal lain yang

13 3 bertujuan meningkatkan aset perusahaan. Stabilitas premium PT Asuransi XYZ yang diwakili oleh own retention ratio (ORR) pada Tabel 1 berfluktuasi selama periode Sebesar apapun aset suatu perusahaan jika kondisi likuiditasnya terancam, maka perusahaan asuransi akan mengalami kesulitan dalam pembayaran klaim nasabahnya. Jika likuiditas perusahaan dalam keadaan baik, maka memberikan indikasi bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik karena mampu membayar semua kewajibannya dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan modal perusahaan. Likuiditas PT Asuransi XYZ yang diwakili oleh liability to liquid assets ratio (LLAR) pada Tabel 1 tergolong baik karena berada di bawah 100%. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini akan membahas mengenai faktorfaktor yang berpengaruh terhadap RBC dilihat dari faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR). Oleh penulis, semuanya dikemas dalam penelitian yang berjudul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP RISK BASED CAPITAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT Asuransi XYZ). Perumusan Masalah Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 mengatur tentang perhitungan tingkat solvabilitas dengan metode risk based capital (RBC). Meskipun batas minimal tingkat solvabilitas perusahaan asuransi telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 120%. Namun, PT Asuransi XYZ memiliki batas RBC tersendiri dalam capital management plan yang telah ditetapkan oleh head office perusahaan. Batas tersebut memiliki range di atas batas solvabilitas yang ditetapkan pemerintah. Oleh karenanya, penting bagi PT Asuransi XYZ untuk tetap menjaga RBCnya sesuai batas yang ditetapkan perusahaan. Sehingga perusahaan harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi RBC perusahaan. Oleh penulis dirumuskan sejumlah masalah yaitu: (1) bagaimana pengaruh faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR) secara bersama-sama terhadap risk based capital?, (2) bagaimana pengaruh faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR) secara parsial terhadap risk based capital? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) untuk menganalisis pengaruh faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR) secara bersama-sama terhadap risk based capital, (2) untuk menganalisis pengaruh faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR) secara parsial terhadap risk based capital.. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak manajemen sebagai dasar pertimbangan dalam membuat keputusan perusahaan terhadap RBC dan sebagai dasar untuk merencanakan pengelolaan dana dalam rangka menjaga kesehatan perusahaan asuransi melalui RBC. Selain itu dari hasil penelitian ini

14 4 diharapkan seluruh stakeholder dapat memperhatikan kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Bagi calon nasabah diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam memilih perusahaan asuransi. Terakhir, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian lain yang terkait dengan topik ini.. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh faktor solvabilitas (solvency ratio), faktor stabilitas premium (own retention ratio), dan faktor likuiditas (liability to liquid assets ratio) terhadap risk based capital perusahaan asuransi kerugian. Penelitian ini tidak menggunakan faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi RBC perusahaan disebabkan adanya keterbatasan waktu penelitian. TINJAUAN PUSTAKA Risk Based Capital Menurut Ginting (2010) menyatakan bahwa risk based capital (RBC) adalah suatu ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban perusahaan untuk menjaga keseimbangan antara aset dengan kewajiban. Mekanisme perhitungan RBC menurut ketentuan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: PER-09/BI/2011 secara ringkas adalah sebagai berikut: Tabel 2 Perhitungan RBC Uraian 1. Tingkat Solvabilitas a. Kekayaan yang diperkenankan b. Kewajiban c. Tingkat Solvabilitas (1a-1b) 2. Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) a. Schedule A b. Schedule B c. Schedule C d. Schedule D e. Schedule E f. Schedule F g. Schedule G h. Jumlah MMBR (2a+2b+2c+2d+2e+2f+2g) 3. Kelebihan (kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas (1c-2h) 4 Rasio RBC (dalam %) (1c 2h) Sumber: Ketua Bapepam LK No. PER-09/BL/2011 Jumlah

15 5 Pengaruh Faktor Solvabilitas terhadap RBC Menurut Kasmir (2008) rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Dalam penelitian ini, solvabilitas diwakili oleh solvency ratio (SR) yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan keuangan perusahaan asuransi dalam menanggung risiko yang ditutupinya. SR adalah perbandingan antara modal sendiri dengan premi neto. Batas normalisasi rasio ini minimum 33% (Satria 1994). Rendahnya solvabilitas dapat menunjukkan bahwa modal yang dihasilkan perusahaan semakin berkurang dan menandakan kemampuan keuangan perusahaan yang semakin berkurang dalam menunjang kewajiban yang mungkin timbul dari penutupan risiko. Pengaruh Faktor Stabilitas Premium terhadap RBC Rasio stabilitas premium adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaanperusahaan dalam mengukur kestabilan operasi dengan menggunakan premi secara efektif (Fitriani dan Dorkas 2009). Dalam penelitian ini, stabilitas premium diwakili oleh own retention ratio (ORR) yang digunakan untuk mengukur tingkat retensi perusahaan yang nantinya dapat dipakai sebagai dasar untuk membandingkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya dengan dana yang tersedia. ORR adalah perbandingan antara premi neto dengan premi bruto. Batas normal rasio ini minimum 33% (Satria 1994). Jika ORR perusahaan dikelola dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan telah menjaga stabilitas premium usahanya dengan baik. ORR yang semakin tinggi menandakan bahwa perusahaan tidak bergantung pada reasuransi. Hal ini menyebabkan premi yang diterima perusahaan dapat lebih banyak sehingga modal perusahaan juga dapat meningkat. Jika modal perusahaan meningkat, maka RBC perusahaan pun juga akan meningkat. Pengaruh Faktor Likuiditas terhadap RBC Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan melunasi kewajibankewajiban keuangan yang segera dapat dicairkan atau yang sudah jatuh tempo (Simorangkir 2004). Dalam penelitian ini, likuiditas diwakili oleh liability to liquid assets ratio (LLAR) yang mengukur kemampun perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. LLAR adalah perbandingan antara kewajiban dengan aset yang diperkenankan. Menurut PSAK Nomor 28 tahun 2010, tingginya LLAR memberikan indikasi adanya masalah likuiditas dan besar kemungkinan perusahaan dalam kondisi tidak solvent. Batas normal rasio ini maksimum 100% (Satria 1994). Likuiditas perusahaan yang tinggi menunjukkan adaya masalah likuiditas dan perusahaan kemungkinan besar dalam kondisi tidak solven. Hal tersebut disebabkan rendahnya aset yang diperkenankan perusahaan. Jika aset yang diperkenankan perusahaan rendah, maka akan menurunkan RBC perusahaan.

16 6 METODE Kerangka Pemikiran PT Asuransi XYZ merupakan salah satu perusahaan asuransi umum joint venture yang memiliki core business korporasi. Finance Department pada PT Asuransi XYZ bertanggungjawab dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini mengambil data pada Accounting Section yang berada di bawah Finance Department. Penelitian ini juga menyediakan informasi bagi Risk Management Department. Pengukuran kinerja keuangan dan penilaian kesehatan keuangan perusahaan asuransi umum dapat dilihat dari nilai risk based capital (RBC). Dalam menjaga RBC, perusahaan perlu mempertimbangkan kecenderungan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap RBC diantaranya yaitu faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas. Faktor solvabilitas dilihat dari solvency ratio (SR), faktor stabilitas premium dilihat dari own retention ratio (ORR), dan faktor likuiditas dilihat dari liability to liquid assets ratio (LLAR). Perusahaan juga perlu mengetahui pengaruh dari faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas terhadap RBC. Kerangka pemikiran pada penelitian ini divisualisasikan pada Gambar 3. PT Asuransi XYZ Risk Management Department Finance Department Accounting Section Settlement and Collection Section Finance Section Analisis Trend Kecenderungan Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap RBC Faktor Solvabilitas Faktor Stabilitas Premium Faktor Likuiditas Analisis Regresi Linear Pengaruh Faktor Solvabilitas, Stabilitas Premium, dan Likuiditas terhadap RBC Implikasi Manajerial : termasuk lingkup penelitian Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian

17 7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Asuransi XYZ. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja dikarenakan penulis melakukan magang di perusahaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari Februari Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data time series dari tahun 2007 hingga Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan PT Asuransi XYZ. Selain itu, informasi tambahan juga diperoleh melalui studi literatur melalui jurnal, buku, skripsi, tesis, internet, serta sumber lainnya yang relevan dengan penelitian. Perumusan Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah sebagai berikut: a. Faktor solvabilitas terhadap RBC Berdasarkan penelitian Putri (2014) menunjukkan bahwa solvency margin ratio memiliki pengaruh langsung positif terhadap RBC. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : H0 = Faktor solvabilitas tidak berpengaruh terhadap RBC H1 = Faktor solvabilitas berpengaruh terhadap RBC b. Faktor stabilitas premium terhadap RBC Hasil penelitian Putri (2014) menunjukkan bahwa rasio retensi sendiri memiliki pengaruh langsung positif terhadap RBC. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah. H0 = Faktor stabilitas premium tidak berpengaruh terhadap RBC H2 = Faktor stabilitas premium berpengaruh terhadap RBC c. Faktor likuiditas terhadap RBC Penelitian Sendyningtiyas (2015) menunjukkan bahwa rasio likuiditas berpengaruh signifikan negatif terhadap RBC. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H0 = Faktor likuiditas tidak berpengaruh terhadap RBC H3 = Faktor likuiditas berpengaruh terhadap RBC d. Faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas terhadap RBC Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H0 = Faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas tidak berpengaruh terhadap RBC H4 = Faktor solvabilitas, faktor stabilitas premium, dan faktor likuiditas berpengaruh terhadap RBC

18 8 Metode Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini menggunakan data yang diolah dan dianalisis menggunakan analisis trend dengan menggunakan Minitab 14 dan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS Analisis Trend Menurut Kasmir (2008) analisis trend atau tendensi ialah analisis laporan keuangan yang dinyatakan dengan persentase tertentu. Data yang digunakan ialah data tahunan atau data periode. Angka indeks digunakan untuk tiap pos tahun dasar dalam laporan keuangan diberi angka 100%. Dalam analisis trend ditentukan tahun dasar sebagai pembanding. Rumus dalam menghitung angka indeks ialah sebagai berikut : Angka Indeks = TahunPembanding x 100%...(1) Tahun Dasar Regresi Linear Berganda Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Sunyoto 2011). Menurut Hasan (2003) untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen, maka digunakan persamaan regresi linear berganda yang dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1x1+ b2x2+ b3x bnxn + e...(2) Sebuah model regresi linear berganda yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji moltikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Pada penelitian ini taraf nyata yang digunakan adalah 10%. Uji asumsi klasik pada penelitian ini terdapat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Uji asumsi klasik Pengujian Keterangan Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov. Kurva nilai residual terstandarisasi dikatakan menyebar dengan normal apabila nilai asymp. sig. (2-tailed) > α (Priyatno 2012). Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan di mana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Model regresi tidak memiliki gejala multikolinearitas apabila memiliki nilai tolerance > 0.10 dan nilai variance inflation factor (VIF) < 10 (Priyatno 2012).

19 9 Lanjutan Tabel 3 Uji asumsi klasik Pengujian Keterangan Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan membuat model regresi yang melibatkan nilai absolut residual sebagai variabel dependen, terhadap semua variabel independen (Algifari 2000). Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (times series) atau ruang (cross section). Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan dengan uji run test. Uji run test dilakukan untuk melihat keacakan. Tidak terjadi autokorelasi apabila nilai asymp. sig. (2-tailed) > α (Wijaya 2009). Menurut Hasan (2010) pengujian dalam regresi linear berganda, uji statistiknya dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut. 1. Uji F Uji F, yaitu uji statistik bagi koefisien regresi yang serentak atau bersamasama mempengaruhi variabel dependen. Jika F hitung > F tabel dan nilai signifikansi < α, berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap varaibel dependen. 2. Uji t Uji t, yaitu uji statistik bagi koefisien regresi dengan hanya satu koefisien regresi yang mempengaruhi variabel dependen. Jika t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < α, berarti variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum dan Capital Management Plan Perusahaan PT Asuransi XYZ adalah salah satu perusahaan patungan asuransi umum (kerugian) di Indonesia. Sebagai perusahaan asuransi umum, PT Asuransi XYZ menyediakan berbagai macam produk asuransi untuk pelanggan agar memilih sesuai dengan kebutuhan mereka, diantaranya adalah Asuransi Kebakaran, Asuransi Gempa Bumi, Asuransi Gangguan Usaha, Asuransi Pengangkutan Barang dan Rangka Kapal, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi Konstruksi (CAR), Asuransi Pemasangan Mesin (EAR), Asuransi Kerusakan Mesin, Asuransi Barang Bergerak, Asuransi Kebongkaran, Asuransi Uang, Asuransi Peralatan dan Mesin Kontraktor, Asuransi Peralatan Elektronik, dan Asuransi Paket Rumah Tinggal. Terdapat 12 departemen dalam PT Asuransi XYZ, diantaranya adalah administration, finance, japanese business, broker

20 10 business, business development, risk management, information technology, local business, claim business, underwriting & reinsurance, internal audit, dan secretary. Capital Management Plan PT Asuransi XYZ atau yang biasa disebut Early Warning System merupakan proses mengatur dan mengelola sumber daya finansial dan kekuatan perusahaan, mengambil pertimbangan entitas bisnis dan profil risiko dengan tujuan memastikan kelanjutan finansial yang sehat dan kuat. Sebagai bagian dari capital management, PT Asuransi XYZ diharuskan membuat rancangan RBC yang mencakup sumber daya keuangan dan total kebutuhan risiko pada level perusahaan dengan periode proyeksi 4 tahun. Untuk nilai RBC PT Asuransi XYZ harus berada di atas batas yang telah ditentukan perusahaan sehingga perusahaan harus selalu memonitor nilai RBC sedikitnya pertriwulan. Terdapat 3 level peringatan jika RBC perusahaan berada di bawah batas tertentu. Dalam situasi tersebut, tindakan yang dilakukan pada periode tiga bulan selanjutnya diantaranya adalah memberitahu board of supervisors dan perusahaan induk, pembatasan atau tidak ada pembayaran dividen dan mengambil tindakan lain yang dibutuhkan untuk memulihkan RBC di atas batas yang ditentukan. Analisis Faktor Solvabilitas, Faktor Stabilitas Premium, dan Faktor Likuiditas terhadap RBC RBC PT Asuransi XYZ mengalami penurunan 6,76% pada tahun 2008, begitupun dengan solvabilitas perusahaan yang diwakili oleh solvency ratio mengalami penurunan 9,32% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk stabilitas premium yang diwakili oleh own retention ratio pada tahun 2008 mengalami peningkatan 2,72% serta untuk likuiditas yang diwakili oleh liability to liquid assets ratio juga mengalami peningkatan 15% dari tahun sebelumnya. Penurunan solvabilitas (SR), stabilitas premium (ORR), dan likuiditas (LLAR) yang terjadi pada tahun 2009, diikuti dengan peningkatan RBC pada tahun tersebut. Solvabilitas (SR) dan stabilitas premium (ORR) pada tahun 2010 mengalami penurunan, sedangkan likuiditas (LLAR) perusahaan meningkat, namun nilai RBC mengalami penurunan. Solvabilitas (SR) pada tahun 2011 kembali mengalami penurunan, sedangkan stabilitas premium (ORR) dan likuiditas (LLAR) mengalami peningkatan, namun hal ini membuat RBC perusahaan mengalami penurunan. Pada tahun 2012, solvabilitas (SR) dan likuiditas (LLAR) mengalami peningkatan, tetapi stabilitas premium (ORR) mengalami penurunan, sedangkan RBC perusahaan menurun dan berada di bawah batas yang ditentukan perusahaan. RBC pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang disebabkan peningkatan solvabilitas (SR), stabilitas premium (ORR) dan likuiditas (LLAR) perusahaan. Namun, pada tahun 2014 RBC mengalami penurunan, tetapi disebabkan oleh peningkatan solvabilitas (SR), stabilitas premium (ORR), dan likuiditas (LLAR) perusahaan.

21 Time Series Plot of RBC; SR; ORR; LLAR Variable RBC SR ORR LLAR Data (%) Year Gambar 3 Time series RBC, SR, ORR, dan LLAR PT Asuransi XYZ Berdasarkan Gambar 3 di atas, peningkatan RBC dapat disebabkan oleh peningkatan solvabilitas (SR), peningkatan stabilitas premium (ORR), ataupun penurunan likuiditas (LLAR). Untuk analisis lebih lanjut, dibutuhkan pengujian statistik dalam membuktikan apa saja faktor yang mempengaruhi RBC perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah solvabilitas (SR), stabilitas premium (ORR), dan likuiditas (LLAR) perusahaan berpengaruh terhadap RBC berdasarkan data historis laporan keuangan perusahaan. Hasil Analisis Trend Metode analisis trend dapat menggambarkan perkembangan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun melalui grafik. Metode analisis ini dapat memudahkan pembaca dalam membuat kesimpulan apakah variabel RBC, SR, ORR, dan LLAR perusahaan menurun, meningkat, atau stabil. Software yang digunakan peneliti adalah minitab 14. Data pengamatan yang digunakan adalah periode , yaitu selama 8 tahun. Dalam penelitian ini tahun 2014 dijadikan sebagai tahun dasar. Pola grafik dari masing masing variabel pada periode dan proyeksi periode merupakan output dari analisis trend. Pola tersebut dimanfaatkan sebagai input dari peramalan kuantitatif. Suatu peramalan tidak akan pernah tepat 100%. Oleh karena itu, penentuan model penting dilakukan untuk memberikan peramalan dengan nilai kesalahan yang kecil. Peramalan dalam penelitian ini melihat nilai MAPE, MAD, MSD terkecil dari model grafik trend linear, trend quadratic, trend eksponential growth, ataupun trend S-curve. Semakin kecil nilai MAPE, MAD, dan MSD menunjukkan bahwa semakin kecil nilai kesalahannya.

22 12 Perkembangan Risk Based Capital PT Asuransi XYZ PT Asuransi XYZ memiliki capital management plan yang mengatur mengenai batas tingkat solvabilitas minimum perusahaan. Menurut Peraturan Menteri Keuangan No.53/PMK.010/2012 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi telah ditetapkan bahwa target tingkat solvabilitas yang biasa disebut risk based capital (RBC) pada setiap perusahaan asuransi paling rendah adalah 120%. Selama tahun 2007 hingga 2014, perkembangan RBC PT Asuransi XYZ berfluktuatif dari tahun ke tahunnya. Selama periode , titik terendah terjadi pada tahun 2012 sebesar 191%, sedangkan titik tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar 317%. Pertumbuhan RBC pada tahun 2010 mengalami penurunan 29% dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 225%. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan kewajiban yang mengakibatkan penurunan tingkat solvabilitas perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga disebabkan oleh penurunan jumlah modal minimum berbasis risiko perusahaan. Trend Analysis Plot for RBC Quadratic Trend Model Yt = 346,679-38,6905*t + 3,09524*t**2 RBC (%) Variable Actual Fits Forecasts Accuracy Measures 280 MAPE 9,057 MAD 22, MSD 814, Year Gambar 4 Hasil analisis trend risk based capital PT Asuransi XYZ Pengamatan terhadap analisis trend yang menghasilkan peramalan nilai RBC pada tahun dapat dilihat pada Gambar 4. Peramalan RBC ini menggunakan model quadratic. Hasil analisis trend pada RBC menunjukkan terjadinya peningkatan tren yang hampir terjadi setiap tahunnya. Peramalan nilai RBC pada tahun 2015 sebesar 249%. Nilai ini meningkat 6.94% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total nilai RBC dalam peramalan tahun 2016 meningkat menjadi 269% dibandingkan nilai peramalan pada tahun Peramalan pada tahun 2017 menunjukkan peningkatan 9.7% dibandingkan nilai peramalan pada tahun 2016 menjadi 295%. Berdasarkan hasil analisis trend peramalan RBC PT Asuransi XYZ menunjukkan bahwa sudah melebihi batas minimum 120% sesuai dengan ketentuan pemerintah.

23 13 Perkembangan Solvency Ratio PT Asuransi XYZ Perkembangan solvency ratio (SR) PT Asuransi XYZ pada 2007 sebesar 134.1%. SR periode mengalami kecenderungan trend yang menurun. SR pada tahun 2008 sebesar 121.6% mengalami penurunan hingga mencapai 96.2% pada akhir tahun Pada tahun 2012, SR meningkat menjadi 98.1%. Kemudian meningkat pada tahun 2013 dan 2014 berturut-turut sebesar 102.8% dan 105.3%. Secara umum, SR PT Asuransi XYZ telah berada di atas batas normal 33%, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan keuangan perusahaan sangat baik dalam melakukan penutupan asuransi. SR (%) Trend Analysis Plot for SR Quadratic Trend Model Yt = 149,839-15,3274*t + 1,19643*t**2 120 MSD 110 Variable Actual Fits Forecasts Accuracy Measures MAPE MAD 3,1704 3, , Year Gambar 5 Hasil analisis trend solvency ratio PT Asuransi XYZ Pengamatan terhadap trend yang menghasilkan peramalan SR pada tahun dapat dilihat pada Gambar 5. Hasil analisis trend pada SR menunjukkan terjadinya peningkatan tren yang hampir terjadi setiap tahunnya pada periode Peramalan SR ini menggunakan model quadratic. Peramalan SR pada tahun 2015 adalah sebesar 108.8%. Nilai ini meningkat 3.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total nilai SR dalam peramalan tahun 2016 mengalami pertumbuhan yang meningkat 6.8% dibandingkan nilai peramalan pada tahun 2015 menjadi 116.2%. Untuk peramalan pada tahun 2017 meningkat menjadi 126%. Jika Menurut Satria (1994) menyatakan bahwa batas minimum SR adalah sebesar 33%. Rendahnya SR mencerminkan adanya risiko yang tinggi sebagai akibat tingginya penutupan risiko sehingga perusahaan perlu memperbaiki manajemen dan meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahakan kegiatan operasionalnya dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Berdasarkan hasil analisis trend peramalan SR PT Asuransi XYZ menunjukkan bahwa sudah melebihi batas minimum 33%.

24 14 Perkembangan Own Retention Ratio PT Asuransi XYZ Nilai own retention ratio (ORR) PT Asuransi XYZ pada periode mengalami perkembangan yang fluktuatif. Pada tahun 2014 ORR PT Asuransi XYZ adalah sebesar 44,2%. Selama periode , titik terendah ORR terjadi pada tahun 2012 sebesar 41,2%, sedangkan titik tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 47,3%. Perkembangan nilai ORR mengalami penurunan sebesar 9% pada tahun 2010 menjadi 42,4%. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan premi bruto perusahaan akibat meningkatnya premi penutupan langsung. Secara umum, ORR PT Asuransi XYZ telah berada di atas batas minimum 33%, hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko klaim sendiri. Trend Analysis Plot for ORR Quadratic Trend Model Yt = 48,5-1,42857*t + 0, *t** Variable Actual Fits Forecasts ORR (%) 46 Accuracy Measures MAPE MAD MSD 3, , , Year Gambar 6 Hasil analisis trend own retention ratio PT Asuransi XYZ Pengamatan terhadap trend yang menghasilkan peramalan ORR pada tahun dapat dilihat pada Gambar 6. Peramalan ORR ini menggunakan model quadratic. Peramalan ORR pada tahun 2015 adalah sebesar 43.4%. Nilai ini menurun 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total nilai ORR dalam peramalan tahun 2016 meningkat menjadi 43.7% dibandingkan nilai peramalan pada tahun Untuk peramalan tahun 2017 mengalami peningkatan 1.3% dari nilai peramalan pada tahun 2016 menjadi 44.3%. Menurut Satria (1994) menyatakan bahwa batas minimum ORR adalah sebesar 33%. Jika ORR perusahaan tidak mampu melebihi 33%, maka diartikan bahwa perusahaan kurang berani menanggung risiko klaim sendiri dengan asuransi pendapatan perusahaan dengan kata lain, perusahaan melakukan reasuransi. Perusahaan sebaiknya menggunakan rasio ini bersamaan dengan solvency ratio sehingga analisisnya akan menggambarkan keadaan yang lebih akurat. Berdasarkan hasil analisis trend peramalan ORR PT Asuransi XYZ menunjukkan bahwa sudah melebihi batas minimum 33%.

25 15 Perkembangan Liability to Liquid Assets Ratio PT Asuransi XYZ Secara umum liability to liquid assets ratio (LLAR) PT Asuransi XYZ pada tahun memiliki kecenderungan trend yang meningkat. Tahun 2012, LLAR PT Asuransi XYZ mengalami peningkatan yang cukup besar menjadi 79.6%. Posisi LLAR terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 46.7%, sedangkan posisi LLAR tertinggi berada di tahun 2014 sebesar 83.2%. Hal ini disebabkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan kewajiban yang lebih besar dibandingkan peningkatan aset yang di perkenankan. Semakin tingginya nilai LLAR memberikan indikasi adanya masalah likuiditas dan besar kemungkinan perusahaan dalam kondisi tidak solvent. Secara umum, LLAR PT Asuransi XYZ pada periode berada di bawah batas maksimum 100%, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu memenuhi ketentuan yang berlaku. LLAR (%) Trend Analysis Plot for LLAR Quadratic Trend Model Yt = 44, ,33929*t + 0,363095*t**2 Variable Actual Fits Forecasts Accuracy Measures MAPE 5,1721 MAD 3,3943 MSD 17, Year Gambar 7 Hasil analisis trend liability to liquid assets ratio PT Asuransi XYZ Pengamatan terhadap trend yang menghasilkan peramalan LLAR pada tahun dapat dilihat pada Gambar 7. Peramalan LLAR ini menggunakan model quadratic. Peramalan LLAR pada tahun 2015 adalah sebesar 94.8%. Nilai ini meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total nilai LLAR dalam peramalan tahun 2016 meningkat menjadi 104% dibandingkan nilai peramalan pada tahun Untuk peramalan tahun 2017 mengalami peningkatan 9.5% dari nilai peramalan tahun 2016 menjadi 114%. Menurut Satria (1994), jika likuiditas perusahaan tidak mampu berada di bawah 100% dapat diartikan bahwa adanya masalah likuiditas dan perusahaan kemungkinan besar dalam keadaan tidak solven. Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis trend yang menunjukkan bahwa peramalan LLAR akan terus meningkat di atas 100% pada periode , maka PT Asuransi XYZ perlu memperhatikan dan melakukan analisis lebih lanjut terhadap tingkat kecukupan cadangan (reserve adequacy) serta kestabilan dan likuiditas kekayaan yang diperkenankan (admitted assets) pada periode

26 16 Hasil Uji Asumsi Klasik Persamaan regresi linear berganda memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam uji asumsi klasik. Berikut ini hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan: Hasil Uji Normalitas Penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk menguji apakah data berdistribusi normal. Residual berdistribusi normal jika nilai signifikansi > α (0.10). Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov yang terdapat pada Lampiran 2 menghasilkan nilai asymp. sig sebesar > Sehingga dapat disimpulkan bahwa data menyebar secara normal dan uji normalitas terpenuhi. Hasil Uji Multikolinearitas Untuk mengetahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas adalah dengan mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10 dan mempunyai angka tolerance > 0.1. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa keempat variabel independen memiliki nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas, maka model regresi yang ada layak untuk dipakai. Hasil Uji Heteroskedastisitas Penelitian ini menggunakan uji glejser yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika Nilai signifikansi antara varaiabel independen dengan absolut residual > α (0.10) maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser yang terdapat pada Lampiran 4 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi keempat variabel independen > Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Hasil Uji Autokorelasi Penelitian ini menggunakan uji run test untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi atau tidak. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Berdasarkan hasil uji run test yang terdapat pada Lampiran 5 diketahui bahwa nilai asymp. sig. (2-tailed) > α (0.10). Hal tersebut menunjukkan bahwa data yang dipergunakan random sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji. Pengujian Model Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR) terhadap RBC ini menghasilkan persamaan sebagai berikut: Y = X X X3 + e...(3)

27 17 Keterangan : Y = Risk Based Capital X1 = Faktor Solvabilitas (SR) X2 = Faktor Stabilitas Premium (ORR) X3 = Faktor Likuiditas (LLAR) e = error yang disebabkan oleh faktor lain selain variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen akan tetapi tidak dimasukkan dalam persamaan Dari hasil persamaan analisis regresi linear berganda dengan variabel dependen RBC, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Asumsi faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR) adalah nol maka rata-rata RBC adalah sebesar Faktor stabilitas premium memiliki nilai koefisien tertinggi yaitu sebesar 8.994, di mana nilai koefisien terendah yaitu faktor likuiditas sebesar Kondisi tersebut menunjukkan bahwa RBC khususnya pada PT Asuransi XYZ paling besar dipengaruhi oleh faktor stabilitas premium karena kemampuan pengumpulan premi menjadi faktor yang penting dalam rangka pemenuhan kecukupan modal yang dihimpun perusahaan. 2. Nilai koefisien variabel faktor solvabilitas (SR) sebesar Artinya jika faktor solvabilitas (SR) meningkat sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan peningkatan rata-rata RBC sebesar satuan, begitupun sebaliknya. Dengan asumsi bahwa faktor stabilitas premium (ORR) dan faktor likuiditas (LLAR) adalah nol. Dilihat dari persamaan regresi, diketahui ketika solvabilitas mengalami penurunan, maka RBC akan menurun. Demikian sebaliknya, apabila solvabilitas mengalami peningkatan, RBC akan meningkat. Hal ini disebabkan karena perusahaan menghindari tuntutan dari nasabah terkait pembayaran klaim di masa depan serta menghindari cadangan dana yang terlalu sedikit di masa depan. 3. Nilai koefisien faktor stabilitas premium (ORR) sebesar Artinya jika faktor stabilitas premium (ORR) meningkat sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan peningkatan rata-rata RBC sebesar satuan, begitupun sebaliknya. Dengan asumsi bahwa faktor solvabilitas (SR) dan faktor likuiditas (LLAR) adalah nol. Dilihat dari persamaan regresi, diketahui ketika stabilitas premium mengalami penurunan, maka RBC akan menurun. Demikian sebaliknya, apabila stabilitas premium mengalami peningkatan, RBC akan meningkat. Hal ini disebabkan karena perusahaan senantiasa menunjukkan kinerja yang baik dengan dorongan memiliki cadangan dana lebih besar di masa depan serta semakin berani menganggung risiko klaim sendiri di masa depan, dengan kata lain, perusahaan tidak bergantung pada kegiatan reasuransi. 4. Nilai koefisien faktor likuiditas (LLAR) sebesar Artinya jika faktor likuiditas (LLAR) meningkat sebesar satu satuan, maka akan menyebabkan peningkatan rata-rata RBC sebesar satuan, begitupun sebaliknya. Dengan asumsi bahwa faktor solvabilitas (SR) dan faktor stabilitas premium (ORR) adalah nol. Dilihat dari persamaan regresi, diketahui ketika likuiditas mengalami penurunan, maka RBC akan menurun. Demikian sebaliknya, apabila likuiditas mengalami peningkatan, RBC akan meningkat. Hal ini disebabkan karena pihak perusahaan menghindari tuntutan dari pihak reasuradur dalam memenuhi kewajiban perusahaan di periode mendatang.

28 18 Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F hitung > F tabel (4.684 > ) dengan nilai signifikansi < α (0.085 < 0.10), berarti dapat disimpulkan bahwa faktor solvabilitas (SR), faktor stabilitas premium (ORR), dan faktor likuiditas (LLAR) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap RBC. Nilai Adjusted R 2 dalam penelitian ini adalah 0.612, artinya adalah sebesar 61.2% variabel independen mempengaruhi variabel dependennya, dan sisanya 38.8% dipengaruhi oleh faktor di luar variabel yang digunakan. Informasi-informasi penting sebagai ringkasan hasil uji t dalam pengujian regresi linear berganda dirangkum dalam Tabel 4 berikut. Tabel 4 Ringkasan hasil uji t Variabel Standardized Coefficients t Sig. Solvency Ratio Own Retention Ratio Liability to Liquid Assets Ratio Sumber: data diolah (2016) Berdasarkan Tabel 4 mengenai ringkasan hasil uji t menunjukkan bahwa faktor solvabilitas secara parsial berpengaruh terhadap RBC, sedangkan faktor stabilitas premium dan faktor likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap RBC. Analisis Faktor Solvabilitas terhadap RBC Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar dengan nilai t-hitung > t tabel (2.144 > 2.132), berarti solvabilitas berpengaruh signfikan terhadap RBC pada taraf alpha 10% dan memiliki pengaruh positif. Hal ini mengindikasi bahwa solvabilitas yang dilihat dari solvency ratio mendorong peningkatan RBC perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Putri (2014) yang menyatakan bahwa solvency margin ratio memiliki pengaruh positif terhadap RBC perusahaan. Semakin bertambahnya modal yang meliputi dana pemegang saham, menandakan meningkatnya kemampuan keuangan perusahaan dalam menunjang kewajiban yang mungkin timbul dari penutupan risiko. Dengan demikian peningkatan modal pada akhirnya akan meningkatkan RBC perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian Wijaya (2014) yang menyatakan bahwa pertambahan modal menyebabkan semakin baiknya kesehatan keuangan perusahaan asuransi kerugian sehingga semakin baik pula nilai RBC perusahaan. Analisis Faktor Stabilitas Premium terhadap RBC Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar dengan nilai t-hitung < t tabel (1.404 < 2.132), berarti stabilitas premium tidak berpengaruh terhadap RBC perusahaan pada taraf alpha 10%. Hal ini mengindikasikan bahwa stabilitas premium yang dilihat dari own retention ratio tidak mendorong peningkatan maupun penurunan RBC perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Putri (2014) yang menyatakan bahwa own retention ratio memiliki pengaruh langsung positif terhadap RBC perusahaan. Kondisi perusahaan dalam penelitian ini memiliki stabilitas premium yang diwakili oleh own retention ratio yang lebih rendah dibandingkan dengan kondisi industri. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu disebabkan adanya perbedaan sampel

29 19 perusahaan yang digunakan, dimana sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan asuransi kerugian joint venture, sedangkan dalam penelitian Putri (2014) menggunakan sampel perusahaan asuransi swasta nasional. Analisis Faktor Likuiditas terhadap RBC Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar dengan nilai t-hitung < t tabel (0.720 < 2.132), berarti likuiditas tidak berpengaruh terhadap RBC perusahaan pada taraf alpha 10%. Hal ini mengindikasikan bahwa likuiditas yang dilihat dari liability to liquid assets ratio tidak mendorong peningkatan maupun penurunan RBC perusahaan. Hasil penelitian ini pun tidak sejalan dengan penelitian lain, seperti Sendyningtiyas (2015) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadap RBC. Kondisi perusahaan dalam penelitian ini memiliki likuiditas yang diwakili oleh liability to liquid assets ratio yang lebih rendah dibandingkan dengan kondisi industri. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan penelitian terdahulu disebabkan adanya perbedaan sampel perusahaan yang digunakan, dimana sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan asuransi kerugian joint venture dengan proporsi kepemilikan saham asing sebesar 80%, sedangkan dalam penelitian Sendyningtiyas (2015) menggunakan sampel perusahaan asuransi joint venture yang sebagian besar sampelnya memiliki kepemilikan saham asing lebih dari 80%. Implikasi Manajerial Implikasi manajerial pada penelitian ini adalah tidak perlu ada perubahan mendasar dalam 3 variabel independen yang digunakan. PT Asuransi XYZ perlu menjaga solvabilitas perusahaan, karena hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, faktor solvabilitas berpengaruh signifikan dan memiliki pengaruh positif terhadap RBC. Salah satu cara pengelolaan solvabilitas perusahaan adalah dengan menjaga risiko yang dihadapi perusahaan akibat tingginya premi. Jika solvabilitas perusahaan menurun, perusahaan dapat menganalisa kestabilan keuntungan underwriting perusahaan, distribusi premi, tingkat kecukupan proteksi reasuransi, distribusi dan variasi nilai investasi. Terdapat dua macam polis asuransi kerugian, yaitu polis yang mengcover seluruh risiko (all risk) atau yang biasa disebut comprehensive dan polis yang total loss only atau polis yang mengcover risiko kehilangan objek yang dipertanggungkan. Berdasarkan kedua macam risiko yang ada, produk asuransi dengan risiko total loss only membutuhkan modal yang cukup besar karena mengganti barang yang hilang dengan yang baru. Hal tersebut berdampak pada kebutuhan solvabilitas yang semakin besar. Sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan proses underwriting dengan baik untuk memperkirakan risiko yang ditanggung perusahaan yang berasal dari polis total loss only. Dengan demikian, solvabilitas perusahaan juga dapat terjaga. RBC perusahaan perlu dijaga agar selalu berada di atas batas minimum yang ditetapkan dalam capital management plan perusahaan. Perusahaan harus menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama sebagai bentuk komitmen perusahaan kepada para nasabahnya. Apabila nilai RBC perusahaan sangat tinggi berada di atas batas minimum yang ditetapkan perusahaan, maka perusahaan dapat melakukan investasi sebagai bentuk ekspansi usahanya.

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan PT. Asuransi Ramayana Tbk Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan variabel data dalam penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan. Adapun gambaran data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saham adalah sebuah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (emiten) yang menyatakan bahwa pemilik saham tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan elemen yang dijadikan objek penelitian. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan elemen yang dijadikan objek penelitian. Populasi 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah keseluruhan elemen yang dijadikan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan asuransi kerugian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian 10 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Data laporan keuangan perusahaan konsolidasi digunakan sebagai dasar dari analisis manajemen piutang PT PLN (Persero). PT PLN (Persero) membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan besar dalam perekonomian masyarakat sehingga mempunyai peranan penting dalam pengelolaan dana yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF Dari data yang diperoleh sebanyak 45 sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2009-2011 diperoleh

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Early Warning System

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Early Warning System 58 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Early Warning System pada perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2012) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 28 bertujuan untuk mengatur bagaimana perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE EARLY WARNING SYSTEM DAN RISK BASED CAPITAL TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PREMI PERUSAHAAN PADA PT. LIPPO GENERAL INSURANCE, Tbk NAMA : Rani Eva Dewi NPM : 16212024

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan 30 Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan 30 Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan 30 Juni 2015. B. Objek Penelitian Objek studi penelitian adalah laporan keuangan periode 2010 2014

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi rasio ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Setelah semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terkumpul dari berbagai sumber, maka dilanjutkan dengan menganalisa data tersebut

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar ANALISIS PENGARUH RBC, RASIO UNDERWRITING, RASIO HASIL INVESTASI, RASIO PENERIMAAN PREMI, DAN RASIO BEBAN KLAIM TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI (Studi Kasus Pada 9 Perusahaan Asuransi Kerugian Yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah BUS (Bank Umum Syariah) di Indonesia. Pengambilan sampel dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat dan empat variable bebas. 1.1. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Reksa dana yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah reksa dana yang dikelola oleh PT. Manulife Aset Manajemen Indonesia. Dari 15 reksa dana yang dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi payung untuk mengantisipasi krisis keuangan, karena dana asuransi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hal - hal yang berkaitan dengan hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Adapun pembahasan yang dimaksud meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran nilai variabel - variabel yang menjadi sampel. Adapun hasil perhitungan statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian dan pengambilan data dari laporan triwulan yang telah dipublikasikan Bank Umum

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada konsumen Warteg yang berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2013-2015. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang yang digunakan adalah jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan dipublikasikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini merupakan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang akan diteliti di dalam penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti dan jumlahnya lebih

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Sampel 1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah memproduksi atau membuat bahan baku menjadi barang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, dan standard deviasi dari masingmasing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam mencari keuntungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perkembangan Kesehatan Bank terhadap Return Saham pada Industri Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011. 4.1.1. Kondisi Risk/Non Performing

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pada deskripsi variabel penelitian akan dijelaskan nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standard deviasi pada masing-masing variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia kurun waktu tahun 2011-2015. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR,

Lebih terperinci

PENGARUH EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DAN RISK BASED CAPITAL (RBC) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT. ASURANSI RAMAYANA, TBK

PENGARUH EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DAN RISK BASED CAPITAL (RBC) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA PT. ASURANSI RAMAYANA, TBK Name Amalia Nurul Hiday Nama : Merrienda Utami NPM Npm : 24212552 20212684 Major Pembimbing : Dr. Accounting Armaini Akhirson, SE., MMA Advisor : Dr. Misdiyono PENGARUH EARLY WARNING SYSTEM (EWS) DAN RISK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif memberikan informasi tentang karakteristik masingmasing variabel penelitian seperti minimum, maximum, mean, standar deviasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel dan Data Penelitian 3.1.1. Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menetapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Size

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian beruntut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data pada variabel-variabel penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai pengaruh free cash flow, leverage, payout, undervalue, dan size terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian meliputi serangkaian pilihan pengambilan keputusan rasional, sehingga data yang diperlukan peneliti dapat dikumpulkan serta dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Populasi dan Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Sanusi, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah Bank Umun Syariah Milik Negara di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin 45 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan disajikan statistik deskriptif dari semua variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh peneliti di bagian awal, penelitian ini menghasilkan berbagai hal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2014 diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar pada BEI (Bursa Efek Indonesia) dan diperoleh dari Pusat Riset

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelsakan gambaran tentang hasil penelitian beserta hipotesis denagn pembahasan pada bagian akhir bab ini. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah pada periode 2011-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisa Tabungan Wadiah PT Bank BNI Syariah 2010-2016 Tabungan wadi ah adalah simpanan dana pihak ketiga yang bisa diambil kapan saja berdasarkan kesepakatan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Statistika Deskriptif Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang digunakan untuk mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, penyajian data, dan penarikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1.Gambaran Umum Sampel Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan leverage terhadap risiko saham pada perusahaan manufakur yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asuransi melalui website Adapun periode

BAB III METODE PENELITIAN. asuransi melalui website  Adapun periode BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaanperusahaan asuransi melalui website www.idx.co.id. Adapun periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab 4 akan membahas lebih dalam mengenai proses pengolahan data, dimulai dari penjelasan mengenai statistik deskriptif sampai dengan penjelasan mengenai hasil dari analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengumpulan Data Dalam bab ini, penulis akan menerangkan mengenai hasil penelitian yang akan dilakukan penulis terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Sugiyono (2009:13).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal (variabel tertentu). Sugiyono (2009:13). 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada pelanggan Alfamart dengan total 100 kuesioner yang diberikan langsung kepada para pelanggan Alfamart.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduannya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan manufaktur dalam bidang industri dasar dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. A. Uji Statistik Deskriptif BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Sampel dalam penelitian ini adalah semua bank yang termasuk dalam bank umum syariah yang mengeluarkan laporan keuangan tahun 2010-2015, yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur disektor 5 (consumer goods industry) periode 2008-2010. Berikut ini peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, waktu penelitian dilakukan saat waktu senggang dimana data-data yang diambil berasal dari laporan keuangan triwulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa Dan Investasi Di Daftar Efek Syariah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang

BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN. 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada tiga kriteria yang BAB III OBJEK / DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam peringkat 10 besar CGPI dan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada

Lebih terperinci