PENDAHULUAN BAB I Latar Belakang Proyek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN BAB I Latar Belakang Proyek"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Sesuai dengan semangat otonomi daerah mengenai kebijakan pengaturan mengenai sumber daya air maka diterbitkan UU No.7 Tahun 04 tentang Sumber Daya Air (SDA). UU No. 7/04 tentang SDA tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menerbitkan pengaturan PP No.16/05 mengenai Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Keseluruhan produk pengaturan tersebut yang dijiwai oleh semangat otonomi dan desentralisasi menegaskan kembali bahwa penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat di daerah termasuk pelayanan air minum merupakan tugas dan tanggung jawab kabupaten dan kota. Namun demikian Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten bertanggung jawab untuk turut menjamin penyelenggaran pelayanan air minum yang memenuhi sasaran kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Sejalan dengan undang-undang dan peraturan pemerintah tersebut maka dalam Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum merasa perlu menyusunan rencana induk pengembangan sistim penyedian air minum/air bersih di daerahnya terutama pada kecamatan-kecamatan yang belum terlayani PDAM. Kegiatan ini ditampung dalam Proyek Penyusunan Master Pan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, dimana sumber dana proyek ini berasal dari APBD Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun Anggaran 11 dan sebagai pengguna anggaran adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kegiatan ini ditujukan untuk menggambarkan pengembangan kebutuhan prasarana dan sarana sektor air minum/bersih, terutama lokasi sumber air potensial untuk penyediaan air minum yang aman disertai parameter- parameter pendukungnya Fungsi Dokumen Usulan Teknis Sebagai salah satu sarat untuk mengikuti seleksi penyediaan jasa konsultansi kegiatan tersebut, konsultan menyusun Dokumen Usulan Teknis ini dengan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja yang ditentukan. Dalam dokumen usulan teknis ini dijelaskan pemahaman dan tanggapan konsultan terhadap kegiatan serta rencana

2 kerja yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan. Lebih jelasnya isi dokumen usulan teknis ini dituangkan dalam sistematika usulan teknis sebagai berikut : I II III IV V VI PENDAHULUAN Berisi latar belakang penyusunan dokumen usulan teknis serta sistematika penulisannya. GAMBARAN UMUM KONSULTAN Menjelaskan data-data umum konsultan penyedia jara beserta lingkup pekerjaan konsultan pelaksana serta pengalaman pekerjaan selama 7 tahun terakhir PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA Berisi pemahaman konsultan terhadap kerangka acuan kerja meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran serta ruang lingkup kegiatan TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA Pada bab ini Konsultan menyajikan komentar dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja APRESIASI DAN INOVASI Merupakan apresiasi konsultan terhadap pekerjaan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang PENDEKATAN DAN METODOLOGI Bab ini menjelaskan secara rinci metode pendekatan dan metode pelaksanaan yang dilakukan dalam penyusunan kajian serta landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan kajian VII VIII IX X XI RENCANA KERJA Menguraikan rencana kerja konsultan dalam rangka pelaksanaan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, meliputi ruang lingkup kegiatan, tahapan pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelaksanaan PENGORGANISASIAN TENAGA AHLI PELAKSANA Menguraikan kualifikasi Tenaga Ahli yang akan ditugaskan dan tanggung jawabnya, jadwal penugasan tenaga ahli dan struktur organisasi LAPORAN Menjelaskan jenis dan jumlah laporan yang akan diserahkan kepada pengguna anggaran FASILITAS PENDUKUNG Menguraikan fasilitas dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan PENUTUP

3 BAB II GAMBARAN UMUM KONSULTAN

4 BAB III PEMAHAMAN TERHADAP KAK Secara umum konsultan memahami isi dan uraian dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang yang telah disusun oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa. Adapun pemahaman konsultan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan diadakannya kajian ini serta ruang lingkup kajian adalah sebagai berikut : 3.1. Latar Belakang KTT Pembangunan Berkelanjutan yang berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan pada tanggal 26 Agustus hingga 4 September 02 dihadiri lebih dari 130 kepala negara, lembaga PBB, lembaga finansial multilateral, swasta, bisnis, organisasi non-pemerintah, kelompok media massa dan kelompok lainnya. Pertemuan itu berhasil menyelesaikan agenda berbagai isu besar yang meliputi 5 sektor prioritas, yaitu air minum dan sanitasi, kesehatan dan energi, keanekaragaman hayati, dan pertanian. Semua negara sepakat untuk menyediakan air bersih dan sanitasi, terutama untuk negara berkembang dan terbelakang pada tahun 15. Bagi Indonesia kesepakatan tersebut menelurkan angka persentase penduduk yang harus memperoleh kemudahan pelayanan penyediaan air bersih/minum pada tahun 15 sebesar + 80%, sedangkan sekarang berdasarkan catatan yang ada cakupan pelayanan air bersih perpipaan untuk seluruh penduduk Indonesia baru mencapai 22%. Sesuai dengan kesepakatan dalam MDG s tersebut, maka salah satu langkah yang ditempuh adalah pada masing masing kota/kabupaten perlu dilakukan penyusunan rencana induk (master plan) pengembangan prasarana dan sarana perkotaan untuk tahun ke depan untuk sektor air minum/bersih dengan merinci kegiatan untuk jangka menengah (setiap 5 tahun). Penyusunan master plan dimaksudkan untuk menyusun program program penanganan permasalahan komponen air minum secara bertahap, sistematis, benar secara teoritis dan efektif. Didalam master plan sampai tahun ke depan diharapkan dapat menggambarkan pengembangan kebutuhan prasarana dan sarana

5 sektor air minum/bersih, terutama lokasi sumber air potensial untuk penyediaan air minum yang aman disertai parameter parameter pendukungnya. Untuk itu Kabupaten Labuhanbatu Selatan mempersiapkan dan merencanakan Penyediaan Air Minum (SPAM) / air bersih yang dapat melayani kebutuhan air bersih. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan program jangka menengah dan jangka panjang guna pemenuhan kebutuhan air bersih/air minum di daerah tersebut yang dituangkan dalam Master Plan Sistem Penyediaan Air Minum Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan master plan ini adalah membuat suatu perencanaan induk pembuatan dan pengembangan sistem penyediaan air minum/bersih di beberapa Kecamamatan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Tujuannya adalah: Mengevaluasi kinerja eksisting sistem penyediaan air minum/bersih yang ada termasuk kondisi teknis dan operasional. Mengidentifikasi berbagai permasalahan dan kendala penyediaan air minum/bersih tersebut, terutama lokasi dan sumber air potensial yang tersedia. Menganalisa kebutuhan air minum untuk kegiatan domestik dan non domestik sampai tahun 31 berdasarkan pola konsumsi yang ada di wilayah bersangkutan serta melakukan survey air baku potensial untuk memastikan ketersediaan air baku yang memenuhi sarat teknis, higinis dan ekonomis serta konservasi lingkungan dari DAS yang ada sampai tahun 31. Menyusun rencana pengembangan sampai tahun 31, yang mencakup pengembangan sumber air baku potensial, tahapan pembangunan instalasi penjernihan air minum, pengembangan jaringan pipa distribusi dan penambahan sambungan rumah serta pengembangan institusi dan keuangan termasuk perkiraan kenaikan tarip air minum Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang adalah tercapainya penyediaan air minum/bersih kepada

6 masyarakat sesuai dengan target pembangunan Pemerintah RI, yang mengacu pada Millenium Development Goals (MDG s) Tahun 15. Disamping itu memberikan masukan bagi Dinas Pekerjaan Umum, PDAM Labuhanbatu Selatan, maupun instansi terkait lainnya, mengenai garis besar rencana SPAM di wilayahnya secara lebih terpadu Ruang Lingkup Kegiatan a. Lingkup Wilayah Lingkup wilayah Pekerjaan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang ini adalah Ibukota Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. b. Lingkup Pekerjaan Penyusunan master plan ini akan didasarkan kepada tata guna lahan yang ada serta Rencana Tata Ruang Kota / Kabupaten. Ketersediaan prasarana air minum daerah ini diproyeksikan untuk mampu memenuhi kebutuhan domestik dan non domestik untuk jangka waktu tahun ke depan. Batasan kegiatan studi yang harus dilaksanakan sesuai dengan sasaran yang dapat ditetapkan adalah sebagai berikut : 1. Mengevaluasi air baku potensial yang memenuhi persaratan teknis, kesehatan dan ekonomis, termasuk kondisi hidrologis, topografis, geohidrologis dan kondisi situasi daerah aliran sungai termasuk kondisi tata guna lahan disekitar DAS. 2. Mengevaluasi kinerja eksisting dari sistem pelayanan air minum yang ada, mulai dari intake, pipa transmisi, instalasi penjernihan, reservoir, jaringan perpipaan, sambungan rumah domestik dan non domestik, kebocoran yang terjadi selama air dalam pipa transmisi. 3. Melakukan review dari studi studi yang sudah ada, seperti dokumen Rencana Umum Tata Ruang Kota / Kabupaten, Corporate Plan di PDAM,Master Plan, dan studi studi lain. 4. Menganalisa dan evaluasi kebutuhan air minum Kecamatan Silangkitang sampai tahun 31 berdasarkan penyebaran dan populasi penduduk disesuaikan dengan target Millenium Development Goals (MDG s) 5. Memproyeksikan daerah pelayanan air minum sampai tahun 31

7 6. Estimasi kebutuhan dana/anggaran pengembangan sistem pelayanan air minum sampai tahun Membuat rencana investasi berdasarkan prioritas pekerjaan dan sumber dana.

8 BAB IV TANGGAPAN TERHADAP KAK Pada bab ini Konsultan menyajikan komentar dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja. Setelah mempelajari berbagai aspek yang tertulis dalam KAK, secara umum konsultan telah memahami dan dapat memenuhi kebutuhan dalam KAK tersebut baik mengenai ruang lingkup kegiatan dan sasaran kajian. Hal yang perlu konsultan tanggapi adalah mengenai muatan master plan air bersih ini, hendaknya ada diskusi dengan Pemberi Tugas dan stake holder lainnya di jajaran Pemerintah Kabupaten Labusel untuk mendapatkan kesepakatan tentang muatan kajian dalam master plan tersebut. Mengenai jangka waktu pelaksanaan kegiatan selama 1 bulan, kami merasa waktu tersebut tidak mencukupi dalam menyelesaikan seluruh hasil kajian. Namun kami akan mengerahkan segala kemampuan dan potensi untuk mencapai tujuan dan sasaran kajian dalam waktu yang sangat terbatas. Untuk menyelesaikan kegiatan ini dibutuhkan tenaga ahli profesional dan telah berpengalaman dengan berbagai disiplin ilmu. Untuk itu kami setuju dengan penempatan Tenaga Ahli Planologi, Ahli Teknik Sipil (Pengairan) dan Ahli Ekonomi Pembangunan untuk melaksanakan kegiatan ini.

9 BAB V APRESIASI DAN INOVASI Berdasar kepada kerangka acuan kerja yang telah diberikan maka pelaksanaan terhadap pekerjaan yang merupakan apresiasi dari kerangka acuan kerja dilakukan dengan penyusunan hasil kajian serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait sampai pekerjaan selesai dilaksanakan. Dalam melaksanakan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, yang menjadi fokus perhatian pekerjaan ini diperlukan berbagai upaya yang sifatnya inovatif dalam rangka mencari solusi yang tepat. Kemudian hal yang sungguh urgen dalam hal ini tentu semua hasil kajian dalam bingkai objektivitas yang benar. Apresiasi inovasi yang dilakukan konsultan dalam penyusunan kajian ini seperti dijelaskan berikut ini: Isi dari Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang ini adalah sebagai berikut : a. Millenium Development Goals b. Skenario pengembangan Kabupaten/Kota c. Pengembangan sektor air minum d. Pengembangan institusi dan kelembagaan a. Pengembangan sektor keuangan e. Indikasi program pengembangan sektor air minum hingga tahun ke depan yang dirinci setiap 5 tahun f. Kebutuhan dana pengembangan sektor air minum untuk tahun ke depan yang dirinci setiap 5 tahun

10 BAB VI METODOLOGI 6.1. Tahapan Penyusunan Master Plan A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara : (1) studi literature dan melakukan kajian terhadap dokumen-dokumen kebijakan pemerintah seperti rencana tata ruang, dokumen dinas perumahan/permukiman, dokumen statistik seperti Kecamatan Silangkitang Dalam Angka, monografi kelurahan/desa (2) wawancara dengan pejabat berwenang, instansi terkait serta masyarakat, (3) observasi lapangan. B. Kompilasi dan Pemrosesan Data Mengelompokkan data kuantitatif dan kualitatif sebagai bahan analisis dan pemrosesan data terkait penyusunan master plan air bersih seperti data pertumbuhan penduduk, dan data kebutuhan air bersih hingga tahun ke depan. C. Analisa Melakukan analisis data sehingga menghasilkan aspek kuantitatif dan aspek kualitatif yang dapat dipakai sebagai bahan untuk menyusun master plan air bersih. Analisis dimulai dengan memperkirakan pertumbuhan penduduk sampai tahun proyeksi 31 serta kebutuhan air minumnya. Selain kebutuhan air minum untuk pemakaian domestik, dihitung juga perkiraan air minum untuk non-domestik. Selain analisa perkembangan penduduk, juga dilakukan analisa terhadap perkembangan fisik wilayah studi. D. Penyusunan Master Plan Penyusunan master plan air bersih merupakan penyusunan laporan kegiatan. Dalam laporan master plan ini akan diuraikan sebagai berikut : 1. Millenium Development Goals 2. Skenario pengembangan Kabupaten/Kota 3. Pengembangan sektor air minum 4. Pengembangan institusi dan kelembagaan

11 5. Pengembangan sektor keuangan 6. Indikasi program pengembangan sektor air minum hingga tahun ke depan yang dirinci setiap 5 tahun 7. Kebutuhan dana pengembangan sektor air minum untuk tahun ke depan yang dirinci setiap 5 tahun 6.2. Metode Analisis Untuk memperkirakan kebutuhan air bersih di masa mendatang maka dilakukan analisa sebagai berikut : 1. Identifikasi trend perkembangan fisik wilayah studi, yang didasarkan dari : Studi perkembangan wilayah. Kemungkinan kecenderungan pergeseran guna tanah karena faktor potensi lokasi. 2. Analisa kebutuhan ruang pengembangan kegiatan dimasa depan. Dalam analisa ini digunakan teknik-teknik proyeksi (forecasting) untuk memprakirakan perkembangan penduduk dan kegiatan lainnya di tiap bagian wilayah studi. 3. Analisa distribusi kepadatan penduduk di tiap bagian wilayah, saat ini maupun yang akan datang. Model yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam memperkirakan keadaan penduduk pada masa datang ialah: a. Metode bunga berganda, dengan rumus matematis: P t+u P t+u = P t ( 1 + R ) U = Jumlah penduduk didaerah yang diselidiki pada tahun t+u. P t = Jumlah penduduk didaerah yang diselidiki pada tahun t. R = Tingkat (prosentase) pertambahan penduduk rata-rata setiap tahun (diperoleh dari data masa lalu). U = Selisih antara data tahun yang ada dengan data tahun yang diselidiki. b. Metode analisa regresi linier dengan rumus: P t = a + bx P t = Jumlah penduduk daerah yang diselidiki pada tahun t.

12 X = Nilai yang diambil dari variabel bebas. a, b = Konstanta. Nilai a dan b dapat dicari dengan metode selisih kuadrat minimum, yaitu: P X 2 - X XP a = N X 2 - ( X ) 2 b = N XP - X P N X 2 - ( X ) 2 Keterangan: N = Jumlah tahun data pengamatan, sehingga untuk kepentingan proyeksi rumus matematis regresi linier menjadi Pt + U = a + bxt. c. Metode Polinomial dengan rumus: P (t+o) = P t + b(o), dimana: P (t+o) = Jumlah penduduk tahun (t+o). P t = Jumlah penduduk tahun dasar. b(o) = Rata-rata pertambahan penduduk tiap tahun pada masa lampau sampai sekarang Landasan Hukum Penyusunan Kajian Beberapa dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan master plan ini adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang No. 32 Tahun 04, tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang-Undang No. 33 Tahun 04, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 3. Undang-Undang No. 7 Tahun 04, tentang Sumberdaya Air 4. Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 Tahun 05, tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

13 5. Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Labuhan Batu Selatan.

14 BAB VII RENCANA KERJA 7.1. Ruang Lingkup Kegiatan Dalam pelaksanaan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, kegiatan konsultan adalah sebagai berikut : 1. Diskusi kepada Pengguna Jasa untuk memantapkan batasan/lingkup kajian. 2. Diskusi kepada Pengguna Jasa dan instansi terkait untuk memperoleh dukungan data dan informasi pendukung lainnya 3. Melakukan pengumpulan data sekunder dan studi literatur. 4. Melakukan pengumpulan data primer dengan survey lapangan dan pengisian kuisioner/wawancara. 5. Menyusun dokumen laporan berisi rencana induk (master plan) sistim penyediaan air bersih di Kecamatan Kampun Rakyat Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Untuk mencapai tujuan dan sasaran kajian, maka kegiatan dilaksanakan secara berurutan dimulai dari tahap persiapan hingga reproduksi hasil kajian. Adapun tahapan yang dilaksanaan oleh konsultan dalam penyelesaian kegiatan ini adalah sebagai berikut : A. Persiapan Persiapan merupakan kegiatan awal yang dilakukan, dimana dalam tahap persiapan ini dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk memperoleh masukan dan persamaan pemahaman mengenai kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang. Selanjutnya dilakukan persiapan perijinan terkait dengan pelaksanan survey lapangan dan pengambilan data baik sekunder dan primer.

15 Persiapan Teknis Survey yaitu berupa penyiapan daftar data yang dibutuhkan, daftar pertanyaan untuk kuisioner, serta persiapan lain yang dibutuhkan. Disamping itu pada tahap ini juga dilakukan studi literarur terhadap hasilhasil studi sebelumnya, serta kebijakan dan strategi pembangunan yang sudah ditetapkan. B. Tahap Pengumpulan Data/Survey Lapangan Dalam proses pengumpulan data perlu diperhatikan beberapa hal yang terkait dengan persiapan, perijinan, jenis data, sumber data, cara perolehan data, pengolahan data dan penyajian data. Survey lapangan merupakan pekerjaan survey data instansional dan lapangan di wilayah studi, uraian mengenai gambaran wilayah permukiman Silangkitang atau kondisi ekisting secara keseluruhan. C. Tahap Analisis Metoda dan teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kelengkapan data. Beberapa pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam analisis data mengacu pada peraturan daerah dan perundangan yang ada. Tahap analisis merupakan penyusunan kajian yang didasarkan pada penilaian terhadap variabel-variabel yang telah ditetapkan sebagaimana halnya dijelaskan pada Bab Metodologi. D. Penyusunan Laporan Kegiatan Berdasarkan hasil analisis disusun suatu dokumen Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang Jadwal Pelaksanaan Rencana kerja konsultan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang dituangkan dalam tabel jadwal pelaksanaan dimana waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan ini adalah 1 (satu) bulan atau 30 (tiga puluh) hari kalender.

16 Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang Uraian Kegiatan Minggu ke Persiapan - koordinasi - penyusunan program kerja - persiapan administrasi/perijinan - persiapan bahan dan alat - studi literatur Penyusunan dan Penyerahan Laporan Pendahuluan Pengumpulan Data & Survey Lapangan - data instansional - wawancara, observasi Penyusunan Master Plan Air Bersih - Kompilasi Data dan Analisa Data - Perumusan Master Plan Penyerahan Laporan Akhir

17 BAB VIII PENGORGANISASIAN TENAGA AHLI PELAKSANA 8.1. Kebutuhan Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya Dalam rangka pelaksanaan adalah Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, konsultan telah memilih personil pelaksana pekerjaan sesuai dengan kualifikasi, kecakapan dan kompetensi sesuai yang dibutuhkan dalam KAK. Kualifikasi Tenaga Ahli yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1) Ketuan Tim/Ahli Perencana Wilayah dan Kota (Planologi) Seorang Sarjana (S1) Planologi yang berpengalaman dibidang penataan wilayah minimal 5 (lima) tahun. Memahami konsep perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana air bersih. 2) Ahli Ekonomi Pembangunan Seorang Sarjana (S1) ekonomi yang berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun khususnya memahami konsep kebijakan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) permukiman, mampu bekerjasama dengan ahli lainnya dalam kegiatan majemuk yang menyangkut pengumpulan dan pembahasan data serta hasil akhir pekerjaan. 3) Ahli Sipil Seorang Sarjana (S1) Sipil yang berpengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun khususnya memahami maksud dan tujuan kajian. Mampu bekerjasama dengan ahli lainnya dalam kegiatan majemuk yang menyangkut pengumpulan dan pembahasan data serta hasil akhir pekerjaan. Disamping tenaga ahli yang telah ada diatas, tim juga dibantu oleh tenaga asisten ahli dan tenaga pendukung untuk kelancaran proses kegiatan ini dalam mencapai tujuan kajian seperti surveyor dan tenaga administrasi. Adapun rincian tugas dan Tanggungjawab Tenaga Ahli sebagaimana berikut ini : 1. Team Leader

18 Membentuk organisasi kerja dan melakukan koordinasi dengan TimTeknis dari Pengguna Jasa. Melakukan perencanaan/penyusunan kajian dengan mengikuti petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan yang desesuaikan dengan kondisi dan waktu. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kajian yang telah disusun Melakukan koordinasi internal dengan tenaga ahli/staf pendukung sehingga rencana kerja dapat berjalan dengan baik. Mengikuti kemajuan tim dan tetap melakukan kordinasi dengan pihak instansi terkait. 2. Tenaga Ahli Menyusun perencanaan kegiatan penelitian untuk menghasilkan kajian yang diharapkan Memberikan petunjuk secara rinci terhadap seluruh aspek kegiatan baik itu dari aspek pengumpulan data, maupun penyajian. Mengawasi mutu pekerjaan dan memberikan masukan kepada seluruh tim Konsultan. 3. Asisten Tenaga Ahli Membantu tenaga ahli dalam pelaksnaan kegiatan baik dalam hal pengumpulan data sekunder maupun data primer serta dalam penyusunan kajian Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Mengingat waktu yang disediakan untuk menyelesaikan kegiatan ini sangat terbatas, maka seluruh personil yang terlibat baik tenaga ahli, asisten tenaga ahli dan tenaga pendukung bekerja penuh selama 1 bulan mulai dari ditandatanganinnya kontrak kerjasama dengan Pengguna Jasa hingga masa kontrak berakhir Struktur Organisasi Dalam penyusunan kegiatan ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang mempunyai wewenang

19 langsung terhadap Konsultan Penyedia Jasa, untuk itu perlu adanya Struktur Organisasi Proyek yang menunjukkan hirarki dan hubungan antar link di dalam proyek. Struktur organisasi proyek dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. Sedangkan struktur organisasi Tim Konsultan dapat dilihat pada Gambar 2.

20 BUPATI LABUHANBATU SELATAN KEPALA DINAS PU, PERTAMBANGAN DAN ENERGI Pejabat Pembuat Komitmen Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang Konsultan Gambar 1. Struktur Organisasi Proyek Tim Teknis Ahli Perencanaan Wilayah (Ketua Tim) Ahli Ekonomi Pembangunan Ahli Teknik Sipil Ahli Geodesi Asisten Ahli Ekonomi Pembangunan Asisten Ahli Teknik Sipil Asisten Ahli Geodesi Administrasi Surveyor Office Boy Gambar 2. Struktur Organisasi Konsultan

21 BAB IX LAPORAN Hasil akhir dari kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang adalah Buku Laporan Kegiatan yang terdiri dari Buku Laporan Pendahuluan dan laporan Akhir. 1. Buku Laporan Pendahuluan Dalam laporan ini dijelaskan latar belakang pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, gambaran umum wilayah serta rencana kerja konsultan dalam pelakanaan kegiatan. Laporan Pendahuluan dibuat rangkap 5 dan diserahkan kepada Pemberi Kerja pada awal minggu ke-2 setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja. 2. Buku Laporn Akhir Dalam buku laporan ini dipaparkan seluruh hasil kajian, kemudian dilakukan diskusi dengan Pemberi Kerja dan instansi terkait guna mendapatkan masukan untuk kesempurnaan hasil kajian. Buku ini dibuat rangkap 5 dan diserahkan kepada Pemberi Kerja sebelum masa kontrak berakhir. 3. Soft copy (CD) dari seluruh hasil kegiatan sebanyak 3 keping CD.

22 BAB X FASILITAS PENDUKUNG Dalam rangka menunjang, memperlancar dan mensukseskan pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, ini konsultan telah menyediakan berbagai fasilitas pendukung. Daftar Peralatan dan Fasilitas Pendukung yang dimiliki oleh konsultan dapat dilihat pada Lampiran. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan ini, fasilitas dan peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Fasilitas Yang Diperlukan : a. Ruang Kantor dan Studio Gambar b. Fasiltas dalam Pengumpulan Data c. Kendaraan Roda Empat dan Roda Dua 2. Peralatan yang diperlukan : a. Form survey b. GPS c. Komputer d. Printer e. Scanner f. ATK

23 BAB XI PENUTUP Demikian Dokumen Usulan Teknis disusun dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap proses seleksi pengadaan barang/jasa pada Dinas PU, Pertambangan dan Energi Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Jika dipercaya untuk melaksanakan kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang, Kami akan memberikan komitmen untuk mengerahkan segala potensi, kemampuan, pengalaman, peralatan dan sumberdaya yang dimiliki untuk dapat melaksanakan pekerjaan tersebut sehingga dapat selesai tepat waktu dengan hasil yang memuaskan, sesuai tujuan dan sasaran yang diharapkan pekerjaan ini. Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan perhatian panitia pengadaan jasa konsultansi khususnya terhadap Dokumen Usulan teknis yang kami susun ini. Medan, 11 Konsultan

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA. Latar Belakang a. Dasar Hukum Sejalan dengan peran Pemerintah Pusat sebagai fasilitator dalam era otonomi

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RISPAM) KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA TAHUN ANGGARAN 2016 1. LATAR BELAKANG Penyediaan air minum adalah kebutuhan dasar dan hak

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air minum merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk itu, sejalan dengan

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia merupakan kota megapolitan yang sibuk dan berkembang cepat, dalam satu hari menghasilkan timbulan sampah sebesar

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. Umum 1. Program : Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas 2. Kegiatan : Evaluasi dan Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah 3. Pekerjaan : Evaluasi Dokumen Rencana

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 20

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 20 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 20 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015-2035

Lebih terperinci

DAFTAR ISI TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. 2.

DAFTAR ISI TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. 2. DAFTAR ISI Halaman: Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar LAMPIRAN I LAMPIRAN II LAMPIRAN III LAMPIRAN IV...... TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. Umum 2. Lampiran 1a: Wilayah

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10/PRT/M/2015 TANGGAL : 6 APRIL 2015 TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BAB I TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sumber daya yang tersebar secara luas di bumi ini walaupun dalam jumlah yang berbeda, air terdapat dimana saja dan memegang peranan penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Jalan Pemuda I / 26 Telepon (0273) 321131 Fax. E-mail bappeda@wonogirikab.go.id bappeda_wonogiri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

TPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN. Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA

TPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN. Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA TPAM SLIDE 9 MASTER PLAN SISTEM PENYEDIAAN Prepared by Yuniati, PhD AIR BERSIH KOTA PASAL 26 PP 16 THN 2005 (1) Perencanaan pengembangan SPAM meliputi penyusunan rencana induk, studi kelayakan, dan/atau

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ali Masduqi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Ali Masduqi Penyediaan Air Minum Aspek Teknis Unit Air Baku Unit Produksi Unit Distribusi Unit Pelayanan Unit Pengelolaan Aspek Keuangan Aspek Sosial Tanggap Kebutuhan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

PEMERINTAH KOTA CIMAHI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PA/KPA : DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA CIMAHI PEMERINTAH KOTA CIMAHI OPD : DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA CIMAHI BIDANG PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN NAMA KPA : DJANI

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jalan 17 Agustus Telp. (0431) 851380, 863204, PO Box 147, M A N A D O http: www.bappedasulut.go.id e-mail: pwbappedasulut@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai sumber daya yang tersebar secara luas di bumi ini walaupun dalam jumlah yang berbeda, air terdapat dimana saja dan memegang peranan penting dalam kehidupan

Lebih terperinci

Perencanaan pengembangan SPAM

Perencanaan pengembangan SPAM Perencanaan pengembangan SPAM Dasar Hukum PP No. 16/2005: Pengembangan SPAM Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007: Penyelenggaraan Pengembangan SPAM Ruang Lingkup Perencanaan pengembangan SPAM terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Grobogan Halaman 1 1 BAB I PENDAHULUAN 2.1 LATAR BELAKANG Rendahnya kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan layanan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENYUSUNAN PROFIL PEMBANGUNAN AIR MINUM DI JAWA TIMUR I. URAIAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang a. Dasar Hukum Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 21 Tahun : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PROFILE PERUSAHAAN Contoh Usulan Teknis Pekerjaan perencanaan Jalan BAB I PROFILE PERUSAHAAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan... merupakan perusahaan swasta umum yamg sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh warga negara

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pengguna Anggaran : Ir. ANGGIT HERMANUADI, M.Si PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO SATKER/SKPD : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH NAMA PROGRAM : PENGKAJIAN PEMBANGUNAN BIDANG

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN KABUPATEN BEKASI I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Aktivitas sosial dan budaya mencirikan perkembangan suatu wilayah di samping aktivitas

Lebih terperinci

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P U R B A L I N G G A DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat : Jl. Raya Purbalingga - Kaligondang Km. 2, Telp. (0281) 893158 - Purbalingga UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR) KOP PERUSAHAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR) PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX SANGOWO LOKASI PEKERJAAN : SANGOWO KECAMATAN MOROTAI TIMUR SUMBER DANA : APBD TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Kota Yogyakarta yang semakin baik menjadikan Kota Yogyakarta sebagai kota yang memiliki daya tarik bagi para pencari kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh:

KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN AIR MINUM PROVINSI BANTEN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Definisi Air Minum menurut MDG s adalah air minum perpipaan dan air minum non perpipaan terlindung yang berasal

Lebih terperinci

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang

Universal Access cakupan akses 100% untuk air minum dan sanitasi dalam rangka. 1.1 Latar Belakang . Latar Belakang Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai salah satu target dalam Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk yang

Lebih terperinci

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Tahun 2014 STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

Lebih terperinci

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM

CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM CHECKLIST DOKUMEN PRASTUDI KELAYAKAN KPBU SEKTOR AIR MINUM Checklist Dokumen Prastudi Kelayakan KPBU (Dokumen) ini bukan merupakan template yang bersifat WAJIB melainkan lebih kepada arahan mengenai hal-hal

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (RI SPAM) KABUPATEN CIREBON TAHUN 2015-2030 DENGAN

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA 3.1. Aspek Non-teknis Perumusan strategi layanan sanitasi Kabupaten Lombok Timur didasarkan pada isu-isu strategis yang dihadapi pada saat ini.

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan AES Nasution No. 92A Telp. (0511) 4799418 Marabahan KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENYUSUNAN CELL PLAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM disampaikan oleh Direktur Pengembangan SPAM pada: Sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum TA 2019 Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2014

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2014 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2014-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

Pentingnya Pemaduserasian Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

Pentingnya Pemaduserasian Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Pentingnya Pemaduserasian Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Oleh : Purba Robert Sianipar Assisten Deputi Urusan Sumber daya Air Alih fungsi lahan adalah salah satu permasalahan umum di sumber daya air yang

Lebih terperinci

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 16/PRT/M/2008

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 16/PRT/M/2008 MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 16/PRT/M/2008 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERMUKIMAN (KSNP-SPALP)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI PEKERJAAN DETAIL ENGGINERING DESAIN (DED) JARINGAN IRIGASI LOKASI : IRIGASI DESA TUVA (Kec.Gumbasa),IRIGASI DESA PULU (Kec.Dolo

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Program dan kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Setiap bangunan taman harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan mutu dan kualitas, sehingga

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM LAYANAN JASA KONSULTANSI : Penyusunan DED Pembangunan Air Bersih Desa Lembah Hijau I Desa Lembah Hijau II Dan Desa

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DAN TATA CARA PENGATURAN TARIF AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOLAM RENANG PELATIHAN LOKASI : TANJUNG UBAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2016 A. PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN 1.1. Nama Kegiatan. Nama Kegiatan

Lebih terperinci

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P U R B A L I N G G A DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat Jl. Raya Purbalingga - Kaligondang Km. 2, Telp. (0281) 893158 - Purbalingga UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Lebih terperinci

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah

Lebih terperinci

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) URAIAN PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Peran energi sangat penting dalam proses pembangunan ekonomi, terutama dalam mendukung industrialisasi. Besarnya konsumsi energi perkapita

Lebih terperinci

4.1. PENGUMPULAN DATA

4.1. PENGUMPULAN DATA Metodologi adalah acuan untuk menentukan langkah-langkah kegiatan yang perlu diambil dalam suatu analisa permasalahan. Penerapan secara sistematis perlu digunakan untuk menentukan akurat atau tidaknya

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. Umum 1. Program : Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 2. Kegiatan : Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah 3. Pekerjaan : Kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa lalu dimana daya dukung alam masih baik, manusia dapat mengkonsumsi air dari alam secara langsung. Sejalan dengan penurunan daya dukung alam menurun pula

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1 PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PROFESIONAL BIDANG AIR MINUM MELALUI POLA CENTER OF EXCELLENT PAKET 7 (PROVINSI SULAWESI SELATAN, SULAWESI BARAT, SULAWESI TENGAH) TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur transportasi darat yang berperan sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Jalan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pertumbuhan kota yang cepat secara langsung berimplikasi pada pembangunan infrastruktur dasar pelayanan publik. Kurangnya pelayanan prasarana lingkungan seperti infrastruktur

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Addendum 1 PENINGKATAN KOMPETENSI SDM PROFESIONAL BIDANG AIR MINUM MELALUI POLA CENTER OF EXCELLENT PAKET 5 (PROVINSI KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TENGAH, KALIMANTAN TIMUR) TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Air diperlukan untuk menunjang berbagai kegiatan manusia sehari-hari mulai dari minum, memasak,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 616 TAHUN : 2003 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG I R I G A S I DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG Menimbang :

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa air permukaan mempunyai peran

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Kegiatan : PERENCANAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN Pekerjaan : DED PENATAAN KAWASAN TPU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TAHUN ANGGARAN 2017 0 Uraian Pendahuluan

Lebih terperinci

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Copyright (C) 2000 BPHN UU 7/2004, SUMBER DAYA AIR *14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor

Buku Putih Sanitasi Kota Bogor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi sanitasi merupakan salah satu komponen yang ikut mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan yang secara tidak langsung juga turut berkontribusi

Lebih terperinci

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL UPL) RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) DAEO MAJIKO KABUPATEN PULAU MOROTAI I. LATAR BELAKANG Dalam rangka Pembangunan Dermaga PPI Daeo Kabupaten Pulau

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI KELAYAKAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KABUPATEN NIAS BARAT 1. LATAR BELAKANG Sampah sebagai hasil samping dari berbagai aktifitas/kegiatan dalam kehidupan maniusia maupun

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 0 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN Perencanaan Pagar KEGIATAN Pembangunan/Rehab Sarana dan Prasaran BIDANG PERMUKIMAN DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. MESUJI TA 2015 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM MENTERI PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 12 / PRT / M / 2010 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA PENGUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi perubahan yang sedang dan akan terjadi akhir-akhir ini dimana setiap organisasi publik diharapkan lebih terbuka dan dapat memberikan suatu transparansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang

Lebih terperinci

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender BAB VI. ADENDUM KERANGKA ACUAN KERJA(KAK) ADENDUM KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN RENOVASI GEDUNG KANTOR, REHABILITASI POS JAGA ATAS, PEMBANGUNAN PAGAR BARU, DAN PERLUASAN BLOK HUNIAN PADA RUMAH

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTER PLAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTER PLAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTER PLAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai penunjang Pemerintah Daerah yang melaksanakan kewenangan dibidang pelayanan kesehatan, menyelenggarakan dua jenis

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH

KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah Kota Sungai Penuh dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2008, tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENETAPAN CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo memuat

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Aceh Singkil merupakan suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kondisi umum sanitasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih jauh dari kondisi faktual yang diharapkan untuk mampu mengakomodir kebutuhan dasar bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sebagai sumber kehidupan mahluk hidup terutama manusia yang berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human need). Air menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sumber daya air merupakan karunia Tuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah di Indonesia banyak mengalami perkembangan dengan adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemerintah daerah. Melalui

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi merupakan salah satu sektor yang memiliki keterkaitan yang erat dengan kemiskinan, tingkat pendidikan, kepadatan penduduk, perilaku hidup bersih dan sehat,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci