BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Hendri Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Content Delivery Network (CDN) CDN adalah sebuah sistem jaringan server untuk mendistribusikan konten yang ada dalam sebuah aplikasi/web ke berbagai pengakses/pengguna di berbagai belahan dunia agar data/konten yang dikirim dan diterima lebih cepat. CDN diperuntukkan untuk website atau aplikasi yang pengaksesnya dari berbagai belahan dunia. [1] Server jaringan CDN terdistribusi secara global dengan tujuan untuk melayani konten ke pengguna dengan ketersediaan yang besar dan performa tinggi. CDN melayani sebagian besar konten di internet saat ini, termasuk objek web (teks, grafis dan script), obyek download (file media, software), aplikasi (ecommerce, portal), media live streaming, on-demand streaming media, dan jaringan sosial. [2] Konsep CDN adalah dengan meletakkan beberapa server pada belahan dunia, sehingga server utama (asli) tidak akan langsung melayani permintaan web request secara langsung melainkan melalui server-server pada jaringan CDN. Keuntungannya, server asli tidak akan mengalami drop akibat banyaknya permintaan dari pengguna internet, dan efisiensi terhadap delay dan packet loss juga akan semakin baik [1]. Konsep dasarcdndapat dilihat pada Gambar 2.1 [2].
2 Original Server in North America CDN distribution node CDN Server in South America CDN Server in Europe CDN Server in Asia Gambar 2.1 Konsep Dasar Content Delivery Network (CDN) [2] 2.2. Teknik-Teknik Pembagian Tugas CDN Ada beberapa teknik pembagian tugas CDN, seperti GEO DNS, web mapper, packet redirection, load balancer dan lain-lain GEO DNS GEO DNS adalah salah satu penghantar kinerja CDN, sistem kerja dari GEO DNS dengan memetakan pengguna internet menurut wilayahnya. Kemudian akan dibangun CDN pada setiap wilayah yang telah dipetakan. Dengan pemetaan wilayah maka setiap client yang melakukan request akan dilayani oleh server terdekat dengan client tersebut. [3]
3 Web Mapper Sistem kerja dari Web Mapper pada CDN adalah dengan melakukan record atau rekam jejak client. Ketika clientmelakukan request website, maka DNS server akan melihat history dari client tersebut pada setiap server. Kemudian DNS server akan menghubungkan client dengan server terbaik untuk client yang melakukan request web menurut history.[4] Packet Redirection Prinsip kerja packet redirection adalah ketika client 1yang melakukan request website telah terhubung dengan server 1 dan melakukan upload atau download fileakan terjadi delay. Ketika proses request website, jikadelay dianggap terlalu tinggi, maka server dapat meminta server lain melanjutkan transaksi packet yang sedang di download, sehingga kinerja pengiriman paket dapat lebih baik. Masing-masing server akan melakukan pertukaran informasi terkait kinerja server, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga serper DNS server. [4] 2.3. Load Balancer Load balancer merupakan sebuah perangkat untuk mendistribusikan beban pekerjaan secara merata melalui beberapa node.peran yang paling penting dari Load Balancer yaitu untuk menyediakan sebuah layanan dari beberapa kumpulan server yang berada sebagai back-end dari layanan servernya.untuk layanan internet, Load Balancer biasanya merupakan sebuah program perangkat lunak yang terhubung pada port dimana client eksternal tersambung untuk mengakses layanan.load Balancer meneruskan request dari salah satu server dari backend
4 server, yang biasanya di-replay kembali ke load balancer.hal ini memungkinkan Load Balancer untuk me-replay request dari client tanpa client tersebut mengetahui tentang pemisahan fungsi internal dari layanan server yang ada.hal ini juga dapat mencegah client berhubungan langsung dengan server backend, yang mungkin memiliki manfaat keamanan dengan menyembunyikan struktur jaringan internal dan mencegah serangan pada jaringan.[5] Ada beberapa algoritma yang digunakan pada Load Balancer, antara lain: [6] 1. Round Robin (rr), yaitu algoritma penjadwalan yang memperlakukan semua real server sama menurut jumlah koneksi atau waktu respon. 2. Weighted Round Robin (wrr), penjadwalan ini memperlakukan real server dengan kapasitas proses yang berbeda. Masing-masing real server dapat diberi bobot bilangan integer yang menunjukkan kapasitas proses, dimana bobot awal adalah Least Connection (lc), merupakan algoritma penjadwalan yang mengarahkan koneksi jaringan pada server aktif dengan jumlah koneksi yang paling sedikit. Penjadwalan ini termasuk salah satu algoritma penjadwalan dinamik, karena memerlukan perhitungan koneksi aktif untuk masing masing real server secara dinamik. Metode penjadwalan ini baik digunakan untuk melancarkan pendistribusian ketika request yang datang banyak. 4. Weighted Least Connection (wlc), merupakan sekumpulan penjadwalan least connection dimana dapat ditentukan bobot kinerja pada masing-masing real server. Server dengan nilai bobot yang lebih tinggi akan menerima persentase yang lebih besar dari koneksi-koneksi aktif pada satu waktu. Bobot pada
5 masing-masing real server dapat ditentukan dan koneksi jaringan dijadwalkan pada masing-masing real server dengan persentase jumlah koneksi aktif untuk masing-masing server sesuai dengan perbandingan bobotnya (bobot awal adalah 1). 5. Locality Based Least Connection (lblc), metode penjadwalan yang akan mendistribusikan lebih banyak request kepada realserver yang memiliki koneksi kurang aktif. Algoritma ini akan meneruskan semua request kepada real server yang memiliki koneksi kurang aktif tersebut sampai kapasitasnya terpenuhi. 6. Destination Hashing (dh), merupakan algortima penjadwalan statik yang dapat meneruskan request dari client kepada satu realserver tertentu sesuai dengan layanan yang diminta. Terdapat suatu tabel hash berisi alamat tujuan dari masing-masing realserver beserta layanan yang tersedia pada setiap real server. 7. Source Hashing (sh), hampir sama dengan metode destinationhashing tetapi pada metode ini tabel berisi mengenai informasi alamat asal paket yang dikirimkan oleh client Algoritma Least Connection Algoritma penjadwalan Least Connection mengarahkan permintaan yang diterima darijaringan ke node dengan jumlah koneksi paling sedikit. Ini adalah salah satupenjadwalan algoritma dinamis; karena itu perlu menghitung pergerakan koneksi untuksetiap node secara dinamis pada sebuah node yangterdapat pada kumpulanbeberapa node dengan kinerja yang sama Penjadwalan least connection baik untuk kelancarandistribusi ketika bebanpermintaan bervariasi banyak,
6 karenasemua permintaan yang lama tidak akan diarahkan kesatu node saja.penjadwalan least connection dapatjuga melakukan dengan baik bahkan ketika ada node dari berbagaikapasitas pengolahan, karena node lebih cepat akan mendapatkanlebih banyak koneksi.faktanya, penjadwalan least connection tidak bekerja sangat baik karena TIME_WAIT TCP. TCPTIME_WAIT biasanya 2 menit, dalam rentan 2menit sebuah situs web yang sibuk sering mendapatkan ribuankoneksi, misalnya, node A adalah dua kalikuat sebagai nodeb, node A memiliki pengolahanribuan permintaan dan membuat mereka dalam TCPTIME_WAIT, tapi node B pelan-pelan untuk mendapatkan ribuan koneksi selesai. Sehinggapenjadwalan least connection tidak bisa memuat baikseimbang antara node dengan berbagai pengolahankapasitas.[6] Algoritma Round Robin Algoritma penjadwalan round-robin meneruskan setiap permintaan yang masuk ke server berikutnya dalam daftar. Misalnya dalam tiga cluster server (server A, B dan C) permintaan 1 akan pergi ke server A, permintaan 2 akan pergi ke server B, meminta 3 akan pergi ke server C, dan permintaan 4 akan pergi ke server A, sehingga menyelesaikan siklus atau round-robin server. Memperlakukan semua server sama terlepas dari jumlah koneksi masuk atau waktu respon setiap server. Virtual server menyediakan beberapa keunggulan dibandingkan DNS round-robin. DNSround-robinmenentukan satu domain ke alamat IP yang berbeda, penjadwalan granularity adalah berdasarkan host, dan caching query DNS menghalangi algoritma dasar. Faktor-faktor ini menyebabkan ketidakseimbangan beban dinamis yang signifikan antara server utama.
7 Penjadwalan granularity dari server virtual adalah jaringan koneksi berbasis, dan itu jauh lebih unggul DNS roundrobin karena perincian penjadwalan baik. Roundrobin Penjadwalan, dalam arti kata, mengarahkan permintaan yang diterima dari jaringan ke node yang berbeda dalam cara round-robin. Memperlakukan semua node sebagai sama terlepas dari jumlah koneksi. Penjadwalan granularity adalah simpul berbasis, ini akan menyebabkan ketidakseimbangan beban dinamis yang signifikan antara node.[7] Algoritma Weighted Round Robin Penjadwalan weightedround-robinmemperlakukan node yang berbedakapasitaspengolahan. Setiap node dapat diberiberat, nilai integer yang menunjukkan pengolahankapasitas. Berat default adalah 1. Sebagai contoh, tiganode, A, B dan C, memiliki bobot,4, 3, 2 masing-masing,urutan penjadwalan yang baik akan A, B, C, A, B, C, A, B, A dalamperiodepenjadwalan. Dalam pelaksanaannyapenjadwalan weightedround-robinad akan mengurutkan permintaan yang dihasilkan sesuai dengan bobot simpulsetelahaturan simpul yang dimodifikasi. Karena itu,penjadwalan permintaan tersebut tidak lagiseperti algoritma penjadwalan round-robin.penjadwalan weightedround-robin tidak perlumenghitung koneksi permintaan untuk setiap node, danoverhead penjadwalan lebih kecildari dinamis algoritma penjadwalanlainnya yang dapat memiliki lebih node. Namun,mungkinmenyebabkan ketidakseimbangan beban dinamis antara nodejika beban permintaansangat bervariasi. Singkatnya, adakemungkinan bahwa sebagian besar permintaanpanjang dapat diarahkan ke satunode.penjadwalan round-robin adalah contoh khusustertimbang penjadwalan
8 round-robin, di mana semuabobot yang sama. Overheadmenghasilkanurutan penjadwalan setelah memodifikasi aturan nodesepele, dan tidak menambah biaya overhead apapun dalam penjadwalan nyata.jadi, ada tidak perlu untukmengimplementasikan penjadwalan round-robinsendiri.[6] 2.4. Network Simulator NS-2 NS-2merupakan sebuahprogramsimulasi berbasis event (kejadian)yang banyak digunakanuntuk mempelajarisifat dinamis darijaringan dan protokol komunikasi. NS-2 mampu mensimulasikan jaringankabeldanjaringan nirkabelserta protokolnya mencakupalgoritmarouting,protokol komunikasi, algoritma akses dan lain-lain [8]. Gambar 2.2 menunjukan arsitektur dasar NS-2.NS-2 menggunakan dua jenis bahasa pemrograman, C++ dan TCL. Bahasa C++ digunakan sebagai inti proses simulasi, sementara bahasa TCL untuk konfigurasi jaringan. Gambar 2.2 Arsitektur Dasar NS-2 [8]
9 TclCL dan OTcl adalah komponen TCL yang berfungsi untuk menjembatani konfigurasi dengan proses simulasi. NS-2 dieksekusi melalui perintah eksekusi command line. Hasil simulasi berupa catatan atau trace yang dapat dipergunakan oleh Network Animator (NAM) (Gambar 2.3) maupun plot grafik Xgraph [8] Evalvid NS-2 menyediakan presentasi data menggunakan Xgraph. Namun Xgraph kehilangan detail dari kejadian pengiriman data dan hanya menampilkan data ratarata untuk parameter yang ditinjau. Oleh karenanya, untuk membantu mempresentasikan parameter yang dievaluasi, digunakanlah evalvid. EvalVid adalah framework dan tool set untuk evaluasi kualitas video yang dikirimkan melalui jaringan komunikasi nyata ataupun simulasi [9].Struktur dari framework EvalVid ditunjukan Gambar 2.4 [10]. Play-Out Buffer User Source Video Decoder Coded Video VS Video Trace ET Reconstructed erroneous video Sender Trace Evalvid- API tcpdump Network (or simulation) loss/delay Receive Trace Evalvid- API tcpdump Video Decoder raw YUV video Reconstructed raw YUV video FV Result: -Frame Loss/ Frame Jitter -user perceived quality erroneous video raw YUV video PSNR MOS Gambar 2.3Struktur framework EvalVid [8]
10 Komponen utama dari struktur EvalVid dijelaskan sebagai berikut : 1. Source: Sumber video dapat berupa raw file YUV dengan resolusi Quarter Common Intermediate Format (QCIF, 176 x 144) atau di Common Intermediate Format(CIF, 352 x 288). 2. Video Encoder dan Decoder:EvalVid mendukung dua codec MPEG4, yaitu codec NCTU dan ffmpeg. 3. VS (Video Sender): komponen VS membaca file video yang dikompres dari output encoder, menfragmentasi setiap frame video yang berukuran besar menjadi segmen yang berukuran kecil dan kemudian mengirimkan segmen ini melalui paket UDP pada jaringan nyata atau simulasi. Untuk setiap pengiriman paket UDP,framework mencatat tanda waktu, id paket, dan ukuran paket di sender trace file dengan bantuan tcp dump atau win dump, jika jaringan adalah Link nyata. Namun, jika jaringan disimulasikan,sender trace file disediakan oleh entitas pengirim. komponen VS juga membangkitkanvideo trace file yang berisi informasi tentang setiap framepadafile video real. Video trace file dan sender trace file yang kemudian digunakan untuk evaluasi kualitas video berikutnya. 4. ET (Evaluate Trace): Evaluasi berlangsung di sisi pengirim. Oleh karena itu, informasi tanda waktu, id paket, dan ukuran paket yang diterima pada penerima harus dikirim kembali ke pengirim. Berdasarkan file video asli yang dikodekan, file video trace, file sender trace, dan file received trace,komponen ET menghasilkan laporan packet loss, jitter serta file video rekontruksi untuk melihat hasil video pada sisi penerima mengalami kerusakan atau tidak.
11 5. FV (Fix Video): penilaian kualitas video digital dilakukan dari frame demi frame. Oleh karena itu, jumlah total frame video di sisi penerima, termasuk yang salah, harus sama seperti video asli di sisi pengirim. Jika codec tidak dapat mencegahhilangnya suatu frame maka, FV digunakan untuk mengatasi masalah tersebut, dengan memasukkan frame terakhir yang berhasil dikodekan pada bagianframe yang hilang sebagai sebuah teknik penyembunyian error. 6. PSNR (Peak Signal Noise Ratio): PSNR adalah salah satu objek untuk menilai QoSaplikasi pada transmisi video. 7. MOS (Mean Opinion Score):suatu subjektif untuk mengukur kualitas video digital pada aplikasi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Content Delivery Network (CDN) CDN adalah sekumpulan server yang saling berhubungan dari komputer di internet yang menyediakan konten web dengan cepat ke banyak pengguna
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Content Delivery Network (CDN) Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai client pengirim konten yang ada pada suatu web kepada client pengguna. CDN
Lebih terperinciANALISIS KINERJA NON CDN DAN GEO DNS PADA CDN MENGGUNAKAN NS-2
ANALISIS KINERJA NON DAN GEO DNS PADA MENGGUNAKAN NS- Sahat Parulian Sitorus, M. Zarlis, Suherman Magister Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara Jl. Universitas No.A Kampus USU, Medan, Sumatera
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Bab ini menjelaskan sekilas mengenai teknologi Worldwide
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Bab ini menjelaskan sekilas mengenai teknologi Worldwide Interoperability Microwave Acces (WiMAX), perangkat lunak Network Simulator NS-2, kerangka evaluasi video EvalVid, dan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA CONTENT DELIVERY NETWORK YANG MENGGUNAKAN LOAD BALANCER
TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA CONTENT DELIVERY NETWORK YANG MENGGUNAKAN LOAD BALANCER Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana EkstensiTeknik Elektro Fakultas Teknik Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penggunaan internet di kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat pelanggan.aplikasi internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan internet di kalangan masyarakat sudah menjadi kebutuhan sehari-hari seiring dengan perkembangan teknologi aksesnya pada perangkat pelanggan. Aplikasi internet
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL
BAB IV ANALISA DAN HASIL Hasil yang diperoleh dari pengolahan data dan simulasi ini ada berbagai macam jenis data output yang dinginkan. Seperti file trace video, file trace sender serta file trace receiver
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK
ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1577 ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER Mohammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input
BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux 2.2. Dasar Sistem Cluster
BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengenalan Sistem Operasi Linux Linux adalah salah satu jenis sistem operasi yang sering dipakai oleh jutaan orang di dunia. Linux pertama kali diciptakan oleh Linus Torvalds pada
Lebih terperinciANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL
ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL Dwi Nuriba Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT Perkembangan teknologi Web menyebabkan server-server yang menyediakan
Lebih terperinciTASK 5 JARINGAN KOMPUTER
TASK 5 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ANALISIS PERBANDINGAN CAPTURING NETWORK TRAFFIC
Lebih terperinciPemodelan dan Simulasi Video Streaming pada Jaringan a dan b dengan Menggunakan Network Simulator 2 (NS2)
Pemodelan dan Simulasi Video Streaming pada Jaringan 802.11a dan 802.11b dengan Menggunakan Network Simulator 2 (NS2) Dedi Hary Saputra 1, Helmy Fitriawan 2, Herlinawati 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciOPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN
OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN DIDIK ARIBOWO 2210 203 009 Dosen Pembimbing: DR. Ir. Achmad Affandi, DEA Pasca Sarjana Bidang Keahlian Telekomunikasi Multimedia
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing.
ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat terutama pada internet membuat semakin banyak pengguna yang terhubung ke internet. Semakin banyaknya pengguna yang terhubung ke internet menyebabkan kemungkinan
Lebih terperinciJURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TUGAS JARINGAN KOMPUTER Nama : Yonatan Riyadhi NIM : 09011181419009 Kelas : SK 5A Nama Dosen : Dr. Deris Stiawan M.T JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 CAPTURE DAN
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.
62 BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET 3.1 Permasalahan Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan akses internet. Kita bisa berlangganan internet menggunakan modem DSL (Digital
Lebih terperinciMemahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport
4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN
BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN Video traffik Server Penelitian ini dilakukan dengan membuat 2 jenis simulasi dengan topologi yang sama tetapi berbeda skema, dimana pada simulasi pertama seorang
Lebih terperinciTeknologi Streaming Streaming
Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III MEODE PENELIIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan data dan informasi-informasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang digunakan sebagai sarana informasi. Untuk dapat menghasilkan fasilitas informasi tersebut,
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing
Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN
Lebih terperinciUJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER
UJI AVAILABILITAS LOAD BALANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN LINUX VIRTUAL SERVER Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Irwan@staff.uksw.edu ABSTRACT Linux Virtual Server
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS SIMULASI
BAB IV HASIL DAN ANALISIS SIMULASI 4.1 Skenario Simulasi Skenario simulasi yang digunakan untuk menganalisa kinerja dari protokol routing AODV, AODV+ dan AODV-UU pada sebuah jaringan ad hoc. Pada bagian
Lebih terperinciTASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK
TASK V OBSERVING TCP/IP, PORT USING COMMAND PROMPT AND WIRESHARK Disusun oleh: NAMA : ARUM CANTIKA PUTRI NIM : 09011181419022 DOSEN : DERIS STIAWAN, M.T., Ph.D. JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio telah digunakan masyarakat sejak zaman orde
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan
Lebih terperinciBab 3 Parameter Simulasi
Bab 3 Parameter Simulasi 3.1 Parameter Simulasi Simulasi yang dilakukan pada penelitian ini memakai varian jaringan wireless mesh yaitu client mesh. Dalam hal ini akan digunakan client mesh dengan jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini semua teknologi sudah canggih dan mudah untuk mendapatkan informasi. Apalagi dengan adanya internet dimana semua orang dengan mudah mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang dimulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan
Lebih terperinciWireshark. Netstat. Berikut ini keterangan dari output netstat diatas :
Wireshark Program wireshark merupakan salah satu program networking yang digunakan untuk monitoring traffic networking, sniffing dsb, lebih umum dikenal sebagai sniffing (mengendus) tools. Wireshark secara
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN. Gambar 3.1 Arsitektur Sistem EvalVid [11]
BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN Proses implementasi penelitian terdiri dari encoder H.264, video sender, network simulator (NS-2), H.264 decoder, program evaluate trace (ET), program peak signal
Lebih terperinciAnalisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal
Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan pada Webserver Lokal Andika Janu Pradana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang andika.news@yahoo.com ABSTRACT Dispatcher
Lebih terperinciAnalisis Packets dengan aplikasi Wireshark
Nama: Villia Putriany NIM: 09031381419103 Kelas: Sibil 4A Analisis Packets dengan aplikasi Wireshark WIRESHARK adalah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang dipakai oleh orang orang yang bekerja
Lebih terperinciBAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream
\ BAB III Analisis dan Perancangan 3.1 analisis perancangan server streaming Terdapat dua hal penting dalam dunia streaming, yang pertama adalah media server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH. suatu pemodelan softswitch ini dilakukan agar mampu memenuhi kebutuhan
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI SOFTSWITCH Berdasarkan pada penjelasan dari bab sebelumnya, maka dibuatlah suatu perancangan pemodelan softswitch sebelum simulasi dilakukan. Perancangan suatu pemodelan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP
Lebih terperinciMODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER
MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dengan ini penulis berusaha untuk mengumpulkan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 1 DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Pembahasan yang dianalisis terbagi menjadi 2 yaitu analisis masalah dan analisis
Lebih terperinciGambar 3.1 Alur Penelitian
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alur Penelitian Untuk mencapai tujuan dari penelitian, perancangan alur penelitian dilakukan sesuai alur pada Gambar 3.1. Perancangan terlebih dahulu melakukan
Lebih terperincidiperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan.
8 diperoleh gambaran yang lebih baik tentang apa yang terjadi di jaringan dan dapat segera diketahui penyebab suatu permasalahan. header 20 bytes lebih besar daripada paket IPv4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Bab ini menjelaskan sekilas tentang teknologi Worldwide Interoperability
BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Bab ini menjelaskan sekilas tentang teknologi Worldwide Interoperability Microwave Acces (WiMAX), perangkat lunak simulasi Network Simulator versi 2 (NS-2), kerangka evaluasi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia
BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT sudah sangat berkembang, dan internet sudah sangat maju sehingga dapat menciptakan sebuah teknologi dalam komputasi yang bernama Cloud Computing.
Lebih terperinciPENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV
PENGARUH DENSITAS WIRELESS MOBILE NODE DAN JUMLAH WIRELESS MOBILE NODE SUMBER TERHADAP PATH DISCOVERY TIME PADA PROTOKOL ROUTING AODV Sunario Megawan STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.
BAB III METODOLOGI 3.1 Introduksi Kondisi jaringan yang semakin kompleks dan penggunaan aplikasi yang beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan jaringan dengan performa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat khususnya teknologi internet. Perkembangan ini memicu lahirnya berbagai teknologi baru khususnya dalam bidang komunikasi
Lebih terperinciProposal Tugas Akhir
KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Lebih terperinciBab III PERANCANGAN SISTEM
Bab III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah perencanaan dan implementasi video conference dengan dukungan MCU software. MCU software menggunakan OpenMCU v.1.1.7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. drastis. Berdasarkan data hasil penelitian tim survey trafik internet Cisco VNI, pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan ledakan pertumbuhan internet dan meningkatnya peran internet dalam berbagai aspek kehidupan, maka trafik pada internet meningkat secara drastis. Berdasarkan
Lebih terperinciAnalisis Mekaniseme Multi Server Load Balancing pada Server SIAKAD Universitas Brawijaya
93 Analisis Mekaniseme Multi Server Load Balancing pada Server SIAKAD Universitas Brawijaya R. Arief Setyawan, Adharul Muttaqin, Angger Abdul Razak, Lastono Risman Abstrak -Salah satu permasalahan utama
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI. Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SIMULASI 4.1 Implementasi Simulasi Pada saat menjalankan simulasi ini ada beberapa parameter yang ada dalam program yang harus diperhatikan, antara lain : 1. sizemobile
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. populer dalam menyediakan koneksi data. Jaringan WLAN berbasis teknologi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi wireless local area network (WLAN) merupakan jaringan yang populer dalam menyediakan koneksi data. Jaringan WLAN berbasis teknologi Ethernet dengan standar
Lebih terperinciAPPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra
APPLICATION LAYER Oleh : Reza Chandra Sebagian besar dari kita berpengalaman menggunakan Internet melalui World Wide Web, layanan e-mail, dan file-sharing. Aplikasi ini, dan banyak lainnya, menyediakan
Lebih terperinci3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples
NAMA KELOMPOK : RENDY PRATAMA P. 113140707111006 PANJI SATRIA S. 113140707111017 3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples Application Layer, Layer tujuh, adalah lapisan paling atas baik di
Lebih terperinciVoice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto
Voice over Internet Protocol Kuliah 6 Disusun oleh : Bambang Sugiarto Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan protokol kontrol pada layer aplikasi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Radio Internet Radio internet menurut European Broadcasting Union (EBU) yang juga dikenal sebagai web radio, net radio,streaming radio atau e-radio adalah layanan penyiaran
Lebih terperinciTRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management
TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management Jenis Koneksi Congestion Control QoS (Quality of Service) Metode Pengendalian Trafik (QoS) Simulasi Traffic Management
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan
Lebih terperinciBab 2. Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih
BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER 2.1 Pengertian Server Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap klien-klien dan sumber daya pada suatu jaringan
Lebih terperincidalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus
Video telah menjadi media yang sangat penting untuk komunikasi dan hiburan selama puluhan tahun. Pertama kali video diolah dan ditransmisikan dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti membutuhkan informasi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan orang untuk mendapatkan informasi, salah satu contohnya adalah melalui banyak
Lebih terperinciGambar 3.1 Tahapan NDLC
BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan adalah NDLC (Network Development Life Cycle) yang merupakan pedoman dalam pengembangan jaringan yang
Lebih terperinciAgenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP
Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi
Lebih terperinciCAPTURE DAN ANALISIS PAKET PROTOKOL MENGGUNAKAN WIRESHARK
CAPTURE DAN ANALISIS PAKET PROTOKOL MENGGUNAKAN WIRESHARK Nama : FADLI NURHUDA NIM : 09011181419001 Kelas : SK 5A Dosen Pengampuh : Dr. Deris Stiawan,M.T,Ph D. Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS. Disajikan Oleh :David Sebastian Kelas :P4 NPM :
ANALISA PERBANDINGAN KINERJA LAYANAN VIDEO STREAMING PADA JARINGAN IP DAN JARINGAN MPLS Disajikan Oleh Nama :David Sebastian Kelas :P4 NPM :1011010101 Latar Belakang Internet Protocol didesain untuk interkoneksi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya (Andi Micro, 2011:6). Jaringan Komputer terbagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga tidak menyediakan fitur koreksi kesalahan (Sofana, Cisco CCNA & Jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesat mempengaruhi kehidupan masyarakat modern dalam menggunakan teknologi media komunikasi berbasis data streaming. Streaming
Lebih terperinciSoal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer
Soal Ujian Tengah Semester 2012 - Mata Kuliah Jaringan Komputer Multiple Choice Soal Pilihan tersebut memiliki bobot 3 apabila benar, bobot -1 apabila salah, dan bobot 0 apabila kosong. Hanya ada satu
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada Bab IV ini akan dilakukan analisa terhadap performansi terhadap beban jaringan berupa trafik FTP, dan Aplikasi Sales Informasi System pada jaringan virtual private
Lebih terperinciSoal Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Jaringan Komputer
Soal Ujian Tengah Semester 2012 - Mata Kuliah Jaringan Komputer Multiple Choice Soal Pilihan tersebut memiliki bobot 3 apabila benar, bobot -1 apabila salah, dan bobot 0 apabila kosong. Hanya ada satu
Lebih terperinciKUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T
KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI
BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI 4.1 Implementasi Setelah melakukan tahap perencanaan dan perancangan simulasi VoIP dengan adanya serangan DoS tahap selanjutnya adalah implementasi dan analisa hasil
Lebih terperinciANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA
ANALISA KINERJA MPEG-4 VIDEO STREAMING PADA JARINGAN HSDPA Oleh: Fanny Nurindra P 2203 109 017 Dosen pembimbing : Dr.Ir.Achmad Affandi, DEA Ir.Djoko Suprajitno Rahardjo, MT Latar Belakang 3GPP Release
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) merupakan dua buah transport layer yang paling banyak digunakan di internet saat ini. TCP menyediakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN
BAB III PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN Pada penelitian ini dilakukan simulasi yang terdiri dari terdiri dari SS, BS dan Public Network sebagai Sink Node. Terdapat 19 node yang akan dibangun, yaitu 5 node
Lebih terperinciJARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.
JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : 09011181419021 Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisa
Lebih terperinciRancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server
Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Ahmad Budi Setiyawan 1, A.Subhan KH, ST 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika
Lebih terperinciApplication Layer. Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111
Application Layer Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Pendahuluan Berhubungan dengan software Software tersebut mengakses jaringan Software and
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan
Lebih terperinciStudi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2)
A652 Studi Kinerja Multipath AODV dengan Menggunakan Network simulator 2 (NS-2) Bima Bahteradi Putra dan Radityo Anggoro Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciAS IR O R U O TI U N TI G P AD
Tesis OPTIMASI ROUTING PADA JARING DATA MULTI JALUR MENGGUNAKAN METODE ANT COLONY OPTIMIZATION (ACO) Nama : Agus Kurniwanto NIM : 2209206803 PROGRAM STUDI MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TELEMATIKA JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran
Lebih terperinciPerancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability
Perancangan Dan Implementasi Load Balancing Dan Failover Clustering Pada Linux Virtual Server (LVS) Untuk High Availability Dwi Septian Wardana Putra 1, Agus Eko Minarno, S.Kom, M.Kom. 2, Zamah Sari, M.T.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Contoh IPTV
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi Internet Protokol Television (IPTV) sedang berkembang pesat. Keberadaan teknologi IPTV diyakini bakal menggeser dan menjadi pesaing baru dalam bisnis
Lebih terperinciJARINGAN MULTIMEDIA. Muhammad Riza Hilmi, ST.
JARINGAN MULTIMEDIA Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Definisi Multimedia Kombinasi dari komputer dan video (Rosch,1996) Kombinasi 3 elemen : suara, gambar dan teks.
Lebih terperinciPert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN
Pert 11 DASAR-DASAR WEB DESIGN WEB DESIGN? Design merupakan hasil karya manusia yang harus dapat berfungsi untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) www (world wide web) merupakan kumpulan web server
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Bandwidth Bandwidth merupakan selisih jarak antara sinyal tertinggi dan terendah di sebuah channel (band). Menurut (Mahanta, Ahmed, & Bora, 2013)Bandwidth in computer networking
Lebih terperinciTRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP
TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol
BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL SIMULASI
50 BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI 4.1 Umum Pada bab ini akan menjelaskan tentang performansi dari proses pengkodean yang menggunakan High 4:4:4 Intra dan Main Profile yang akan ditransmisikan pada jaringan
Lebih terperinci