ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK BURUK ROKOK TERHADAP PERILAKU MEROKOK REMAJA LAKI-LAKI DI SMP TARUNA BHAKTI
|
|
- Deddy Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PENGETAHUAN TENTANG DAMPAK BURUK ROKOK TERHADAP PERILAKU MEROKOK REMAJA LAKI-LAKI DI SMP TARUNA BHAKTI Asma Muthmainah 1, Siti Chodidjah 2 1. Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat amuthmainah@gmail.com 2. Departemen Keilmuan Keperawatan Anak Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Kampus FIK UI, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Depok, Jawa Barat s.chodidjah@ui.ac.id Abstrak Jumlah perokok khususnya remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelatif. Pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling pada 79 siswa laki-laki di SMP Taruna Bhakti. Analisis data menggunakan Uji Chi-Square. Hasil menunjukan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti. Disarankan agar perawat dan institusi pendidikan bekerjasama untuk meningkatkan pengetahuan tentang dampak buruk rokok kepada remaja maupun masyarakat pada umumnya. Kata Kunci: Dampak Buruk Rokok, Rokok, Remaja, Tingkat Pengetahuan, Perilaku Merokok Abstract The number of teenager smoker are increasing from year to year. This study aimed to determine the relationship between the level of knowledge about the negative effects of smoking and smoking behavior in adolescent boys in SMP Taruna Bhakti. This research was quantitative research using descriptive correlative design on 79 adolescent smoker boys in SMP Taruna Bhakt using purposive sampling technique. Data analyzed using Chi-Square Test. The results showed no relationship between the level of knowledge about the negative effects smoking and smoking behavior in adolescent boys in SMP Taruna Bhakti. It is recommended that nurses and educational institutions work together to increase knowledge about the negative effects of smoking on adolescents and the community at large. Keywords: Adolescent, Cigarette, Level of Knowledge, Negative Effects of Smoking, Smoking Behavior. Pendahuluan Rokok membunuh hampir 6 juta penduduk di dunia setiap tahunnya. Sekitar satu orang meninggal setiap enam detik akibat rokok dan hampir setengah dari pengguna rokok akan meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok (WHO, 2013). Jika kejadian ini terus berlanjut, pada tahun 2030 tembakau akan membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya. Rokok juga mengakibatkan kerugian ekonomi ratusan miliar dolar amerika setiap tahunnya (WHO, 2011).
2 Jumlah perokok di dunia menurut WHO pada tahun 2009 mencapai 1,1 milyar yang terdiri dari 47% adalah pria, 12% adalah wanita dan 49% adalah anak-anak (WHO, 2009). Prevalensi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki yaitu sebesar 65,9% dibandingkan perempuan yaitu sebesar 4,2% (Riskesdas, 2010). Sirait dalam Amelia (2009) menyatakan bahwa perokok lakilaki jauh lebih tinggi dibandingkan perempuan, jika diuraikan menurut umur, prevalensi perokok laki-laki paling tinggi pada umur tahun. Pada tahun 2001 Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menganalisis dan memperoleh data bahwa umur mulai merokok kurang dari 20 tahun cenderung meningkat. Remaja umur tahun didapati sebesar 30,5% mengkonsumsi lebih dari 10 batang per hari dan 2,6% diantaranya mengkonsumsi lebih dari 20 batang per hari. Merokok merupakan cara agar dapat diterima secara sosial. Merokok juga merupakan perilaku simbolisasi (Komalasari & Helmi, 2006). Simbol ketangguhan, kekuatan, dan memiliki daya tarik bagi lawan jenis seperti yang banyak digambarkan oleh iklan-iklan produk rokok. Seorang remaja apabila dihadapkan pada gambaran yang diperlihatkan oleh iklan produk rokok maka remaja akan mulai mencoba untuk mengikuti apa yang dilihatnya karena tahap perkembangannya yang sedang mencari jati diri. Dari penelitian Universitas Hamka dan Komnas Anak di tahun 2007, menunjukkan hampir semua anak (99,7 persen) melihat iklan rokok di televisi dan 68,2 persen memiliki kesan positif terhadap iklan rokok, serta 50 persen remaja perokok lebih percaya diri seperti dicitrakan iklan rokok (Kemendagri, 2011). Penelitian yang telah dilakukan terkait tingkat pengetahuan remaja terhadap dampak buruk merokok telah dilakukan Dwicahyani (2011) di Desa Pule, Jatisrono, Wonogiri terhadap 50 orang remaja di desa tersebut menunjukan sebanyak 50 % (25 orang) memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap dampak buruk merokok, 48 % (24 orang) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan 2 % (1 orang) memiliki tingkat pengetahuan yang buruk. Tidak ada yang memungkiri adanya dampak buruk dari merokok bagi kesehatan. Sudah banyak informasi-informasi yang beredar tentang bahaya merokok bahkan tertera jelas pada bungkus rokok itu sendiri dampak buruk yang ditimbulkan oleh rokok, tetapi bukannya malah menurun, jumlah perokok semakin meningkat dari waktu ke waktu. Tingginya jumlah perokok khususnya remaja membuat penulis tertarik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti. Metode Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif korelatif dengan
3 pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 79 remaja laki-laki yang merokok di SMP Taruna Bhakti. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu mengambil sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dikarenakan sedikitnya jumlah sampel yang masuk dalam kriteria inklusi. Prosedur pengambilan dilakukan dengan cara mendatangi setiap kelas dan menanyakan siapa siswa yang merokok kemudian meminta siswa yang merokok untuk mengisi kuisioner. Peneliti memegang teguh empat prinsip terkait etika penelitian yaitu menghormati harkat dan martabat manusial, menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian, keadilan dan inklusivitas, dan memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Hasil Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Identitas Perokok Identitas Perokok Jumlah (n) Presentase (%) Perokok harian 16 16,5 Bukan perokok harian 63 83,5 Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tipe Perokok Tipe Perokok Jumlah (n) Presentase (%) Perokok ringan 72 91,1 Perokok sedang 5 6,3 Perokok berat 2 2,5 Tabel 3 Tingkat Pengetahuan Tentang Dampak Buruk Rokok Pada Remaja Laki-Laki di SMP Taruna Bhakti Tingkat Pengetahuan Jumlah (n) Presentase (%) Kurang Baik Tabel 4 Perilaku Merokok pada Remaja Laki- Laki di SMP Taruna Bhakti Perilaku Merokok Jumlah (n) Presentase (%) Rendah 38 48,1 Tinggi 41 51,9 Tabel 5 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dampak Buruk Rokok dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki di SMP Taruna Bhakti Tingkat pengeta Perilaku merokok Total P Value huan Rendah Tinggi f (%) f (%) f (%) Kurang 22 48, , ,000 Baik 16 47, , Pembahasan Hasil analisis univariat tingkat pengetahuan menunjukan tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Pengetahuan tentang dampak buruk rokok yang tidak banyak diketahui oleh remaja di SMP Taruna Bhakti diantaranya kulit yang teriritasi rokok terasa gatal dan bersisik dan perokok beresiko
4 menderita ketulian. Pengetahuan tentang dampak buruk rokok yang banyak diketahui oleh remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti diantaranya rokok menyebabkan kanker terutama kanker paru-paru dan perokok lebih sering terserang penyakit pernafasan. Seluruh remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti mengetahui bahwa rokok ialah olahan tembakau yang berbentuk silinder. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmadi, Lestari, & Yenita (2012) pada seluruh siswa SMP di Padang. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa siswa SMP di Padang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap rokok. Pada penelitian yang dilakukan oleh Setianingrum (2009) pada remaja yang berusia 13 sampai 17 tahun di Desa Boro Wetan, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo memiliki tingkat pengetahuan yang cukup terhadap bahaya rokok. Pada penelitian yang dilakukan oleh Shaluhiyah, Karyono, & Noor (2005) pada 131 siswa SMP di Kabupaten Kudus, didapatkan data bahwa siswa SMP di Kabupaten Kudus memiliki tingkat pengetahuan yang baik terhadap bahaya rokok. Berdasarkan keterangan peneliti, hal ini dimungkinkan karena adanya kegiatan UKS yang sering dilakukan oleh sekolah berupa penyuluhan tentang bahaya merokok. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Sama halnya dengan usia, pendidikan juga mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal tersebut (Notoatmodjo, 2003) Tingkat pengetahuan yang kurang tentang dampak buruk rokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti dapat disebabkan karena masih rendahnya tingkat pendidikan, sehingga pengetahuan yang didapat juga masih sedikit. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, di sekitar lingkungan sekolah juga tidak terdapat poster yang berisi informasi tentang dampak buruk rokok bagi kesehatan maupun larangan untuk tidak merokok. Hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan remaja laki;laki di SMP Taruna Bhakti tentang dampak buruk rokok. Remaja laki-laki yang merokok di SMP Taruna Bhakti hanya mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan oleh rokok dari iklan produk rokok di televisi, maupun himbauan yang tertera pada bungkus rokok. Hanya beberapa dampak buruk rokok yang disebutkan oleh iklan rokok pada bungkus rokok. dan himbauan yang tertera Hasil analisis univariat mengenai perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti diperoleh data bahwa remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti memiliki perilaku merokok rendah. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ariani (2011) di SMA Negeri 4 Semarang pada 50 orang siswa yang menjadi sampel memiliki perilaku merokok sedang.
5 Perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP taruna Bhakti dibedakan menjadi perilaku merokok berdasarkan tipe perilaku, moment untuk merokok, tempat untuk merokok, dan faktor yang mempengaruhi perilaku merokok. Berdasarkan hasil pengolahan data, perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti berdasarkan tipe perilaku, remaja lakilaki di SMP Taruna Bhakti merokok karena kecanduan psikologis. Sedangkan, perilaku merokok berdasarkan moment untuk merokok, remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti merokok setelah makan dan merokok saat cuaca dingin. Perilaku merokok berdasarkan tempat untuk merokok, remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti merokok hanya ditempat sepi. Perilaku merokok berdasarkan faktor yang mempegaruhi perilaku merokok, remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti merokok karena pengaruh teman. Hasil analisis bivariat tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti diperoleh data bahwa remaja yang memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang dampak buruk rokok berperilaku merokok rendah. Sedangkan remaja yang memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang dampak buruk rokok berperilaku merokok tinggi. Remaja yang memiliki tingkat pengetahuan baik berperilaku merokok rendah, sedangkan remaja yang memiliki tingkat pengetahuan baik berperilaku merokok tinggi. Berdasarkan hasil data didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Setianingrum (2009) di Desa Boro Wetan, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo yang menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Boro Wetan, Kecamatan Banyu Urip, Kabupaten Purworejo. Tidak terdapatnya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti dikarenakan adanya faktor lain yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja diantaranya orang tua. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Azizah, Amiruddin, dan Ansariadi (2013) pada anak jalanan di Makassar, terdapat hubungan yang signifikan antara tinggal bersama orang tua dengan perilaku merokok. Anak jalanan yang tidak tinggal bersama orang tua, maka memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk merokok. Selain itu menurut penelitian Ansariadi (2013), tingkat religiutas juga mempengaruhi perilaku merokok pada remaja Kebiasaan merokok pada remaja selain dipengaruhi oleh orang tua juga dipengaruhi
6 oleh teman sebaya, kepribadian, dan media informasi yang mengiklankan rokok (Lestari, Rahmadi, dan Yenita, 2012). Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian Oktavia (2010) bahwa terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan pengaruh teman sebaya. Diantara remaja yang memiliki kebiasaan merokok, sebagian besar diantaranya mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang memiliki kebiasaan merokok (Oktavia, 2010). Selain itu, anggota keluarga, tidak hanya orang tua, juga memiliki pengaruh terhadap perilaku merokok pada remaja. Pada penelitian Oktavia (2010) terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan anggota keluarga yang merokok dengan perilaku merokok. Remaja dengan anggota keluarga yang memiliki kebiasaan merokok berpeluang untuk merokok empat kali lebih besar dibandingkan remaja yang tidak memiliki anggota keluarga dengan kebiasaan merokok (Oktavia, 2010). Oktavia (2010) juga menyebutkan adanya hubungan antara perilaku merokok dengan uang saku. Remaja yang memiliki uang saku berlebih berpeluang untuk merokok dua puluh kali lebih lebih besar daripada remaja yang tidak memiliki uang saku berlebih. pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemberi pelayanan keperawatan baik di rumah sakit, puskesmas maupun komunitas. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi pemberi pelayanan keperawatan untuk memberikan pendidikan kesehatan terkait dampak buruk rokok baik kepada remaja maupun masyarakat pada umumnya. Perilaku merokok pada remaja sudah sangat memperihatinkan sehingga perlu dilakukan tindakan yang serius untuk menangani masalah ini. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan informasi bagi peneliti lain yang mempunyai keinginan untuk melakukan penelitian tentang perilaku merokok. Khususnya penelitian terkait perilaku merokok pada remaja laki-laki. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan bagi ilmu keperawatan khususnya keilmuan keperawatan anak agar dapat mempersiapkan intervensi yang tepat untuk mengatasi permasalah perilaku merokok pada remaja. Kesimpulan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang dampak buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti. Meskipun tidak terdapat hubungan antara tingkat Saran bagi pemberi pelayanan keperawatan khususnya perawat yang bekerja di komunitas, puskesmas maupun rumah sakit agar memberikan pendidikan kesehatan tentang dampak buruk rokok ke sekolah-sekolah juga kepada masyarakat. Bagi peneliti lain yang
7 tertarik untuk meneliti perilaku merokok pada remaja sebaiknya meneliti faktor lain yang mempengaruhi perilaku merokok dikarenakan tidak adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku. Peneliti lain juga dapat menggunakan metode wawancara dalam proses pengambilan data agar dapat mengetahui secara langsung dan lebih banyak faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja. Populasi juga dapat ditambah agar hasil dapat digeneralisasikan. Terakhir, saran bagi sekolah maupun institusi pendidikan lainnya untuk memastikan agar seluruh siswa mengetahui dampak buruk rokok. Tidak hanya siswa, guru juga harus memahami secara keseluruhan dampak buruk rokok dan mendukung siswa untuk tidak merokok. Sekolah dapat memberikan penyuluhan, memasang poster-poster yang berisikan dampak buruk rokok, memasang himbauan untuk tidak merokok baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Referensi Amalia, R., & Salawati, T. (2010). Perilaku merokok di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang. (2013, 14 Juni). Ariani, R. (2009). Hubungan antara iklan rokok dengan sikap dan perilaku merokok pada remaja. (2013, 14 Juni). Azizah, N., Amiruddin, R., & Ansariadi. (2013) Faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok anak jalanan di Kota Makassar tahun (2013, 14 Juni) /4401. Khairurah, A. (2010). Efektifitas terapi NLP dalam mengurangi intensitas perilaku merokok pada siswa SMK Muhammadiyah 1 Malang. (2013, 14 Juni -ana-khoirurah.ps Komalasari, D., & Helmi, A.F. (2000). Faktorfaktor penyebab perilaku merokok pada remaja. Jurnal psikologi Universitas Gajah Mada, 2. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Mc Gee. (2005). Is cigarette smoking associated with suicidal ideation among young people?. The American Journal of Psychology. Washington. (2013, 14 Juni). Nasution, I. (2008). Perilaku merokok pada remaja. (2013, 14 Juni). Medan: USU Repository. Notoatmodjo, S. (2007). Ilmu kesehatan masyarakat: Prinsip-prinsip dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Oktavia, D. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan merokok siswa laki-laki di SMA Negeri Kota Padang tahun (2013, 14 Juni). TOR.pdf. Rahmadi, A., Lestari, Y., & Yenita. (2013). Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap rokok dengan kebiasaan
8 merokok siswa SMP di Kota Padang. (2013, 14 Juni). Santrock, J. W. (2003). Adolescence:perkembangan remaja (Edisi 6). (Dra. Shinto & Sherly S, Penerjemah). Jakarta: Penerbit Erlangga. Setianingrum, R. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dengan perilaku merokok pada remaja di Desa Boro Wetan Kecamatan Banyu Urip Purworejo tahun (2013, 14 Juni). w/63. Valentini, V., & Nisfiannoor, M. (2006). Identitiy achievement dengan intimacy pada remaja SMA. Jurnal Provitae. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara & Yayasan Obor Indonesia.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK REMAJA DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO Marsel V. Anto 1, Jootje.M.L. Umboh 2, Woodford Baren S. Joseph 3, Budi Ratag
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar di dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100 juta kematian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Rokok sudah dikenal manusia sejak 1.000 tahun sebelum Masehi. Sejak setengah abad yang lalu telah diketahui bahwa merokok dapat mengganggu kesehatan pada perokok itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 70% penduduk Indonesia (Salawati dan Amalia, 2010). Dari analisis data Susenas tahun 2001 diperoleh data umur mulai merokok kurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu fenomena pada orang masa kini, saat ini sudah begitu meluas dan semakin meningkat dari tahun ke tahun disemua kalangan baik laki-laki atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan benda yang terbuat dari tembakau yang berbahaya untuk kesehatan. Kandungan rokok adalah zat-zat kimiawi beracun seperti mikrobiologikal (bakteri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran pengetahuan..., Rowella Octaviani, FKM UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebiasaan merokok telah lama dikenal oleh masyakarat Indonesia dan dunia dan jumlah perokok semakin terus bertambah dari waktu ke waktu. The Tobacco Atlas 2009 mencatat,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia yang berumur
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijasah S1
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Lebih dari 70.000 artikel ilmiah telah
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII. Manuscript
HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN PEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA ANAK DI KELURAHAN SAWAH BESAR RW VII Manuscript OLEH : Ayu Puspitasari G2A009026 PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciWith the Actions of Smoking within Students of 9 State High School Manado.
Artikel : HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA MEROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA SISWA-SISWI SMA NEGERI 9 MANADO Article : Relationship Between Knowledge and Attitudes on the Danger
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan. menghisap rokok yang diminati oleh banyak kaum laki-laki.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu. Merokok adalah perilaku menghisap rokok yang diminati oleh banyak
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS Rahmadhiana Febrianika *), Bagoes Widjanarko **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa Peminatan PKIP FKM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan suatu hal yang tabu untuk ditinggalkan meski menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Peneliti sering menjumpai orang merokok di rumah, tempat umum
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JATI KOTA PADANG TAHUN 2010
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JATI KOTA PADANG TAHUN 2010 Skripsi Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu kebiasaan masyarakat saat ini yang dapat di temui hampir
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu kebiasaan masyarakat saat ini yang dapat di temui hampir di setiap kalangan masyarakat adalah perilaku merokok. Rokok tidaklah suatu hal yang baru dan asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak kandungan zat berbahaya di dalam rokok. Bahaya penyakit akibat rokok juga sudah tercantum dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1 miliar yang terdiri dari 47% pria, 12% wanita dan 41% anak-anak (Wahyono, 2010). Pada tahun 2030, jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok sangat melekat dalam keseharian banyak orang, muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi yang juga tidak sama, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh masyarakat baik orang dewasa, remaja, bahkan anak anak. Peningkatan konsumsi rokok di masyarakat menyebabkan tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ditinjau dari beberapa sudut pandang perilaku merokok sangatlah negatif karena perilaku tersebut merugikan, baik untuk diri individu itu sendiri maupun bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia yang sering digambarkan sebagai masa yang paling indah dan tidak terlupakan karena penuh dengan kegembiraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebiasaan merokok telah menjadi budaya di berbagai bangsa di seluruh dunia. Sebanyak 47% perokok didunia adalah pria, sedangkan 12% adalah wanita dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena merokok dalam kehidupan sehari-hari seringkali ditemui dimana-mana, baik instansi pemerintah, tempat umum, seperti ; pasar, rumah makan, taman rekreasi maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional, bahkan internasional (Amelia, 2009). Merokok sudah menjadi kebiasaan yang umum dan meluas di masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rokok merupakan zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan individu atau masyarakat yang mengkonsumsinya. Merokok dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu fenomena yang umum di masyarakat Indonesia. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan pola perilaku yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rokok adalah salah satu zat adiktif yang apabila digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namun juga dapat menimbulkan kematian (Kementrian Kesehatan. Republik Indonesia, 2011). World Health Organization (WHO)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Merokok merupakan salah satu masalah di dalam masyarakat yang tidak hanya menyebabkan kerugian dari segi ekonomi dan kesehatan namun juga dapat menimbulkan kematian
Lebih terperinciPENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK ABSTRAK
ORIGINAL RESEARCH PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK Yenni Lukita 1, Buyung Muttaqin 2 1 Dosen STIK
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, dalam segi fisik, kognitif, sosial ataupun emosional. Masa remaja dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses kegiatan yang terencana dalam upaya pertumbuhan ekonomi, perubahan sosial, dan modernisasi bangsa guna peningkatan kualitas hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tembakau diperkirakan sudah digunakan sejak 100 tahun sebelum masehi oleh suku Aborigin di Amerika (Geiss 2007). Kemudian ketika, Columbus mendarat di benua Amerika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dianggap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dianggap sebagai perilaku yang wajar dan menjadi bagian dari kehidupan sosial dan gaya hidup tanpa memahami risiko
Lebih terperinciBAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1. Kerangka Teori Usia Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok: 1. Pengaruh orang tua 2. Pengaruh teman 3. Pengaruh faktor kepribadian 4 Pengaruh iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa dan terjadi perubahan fisik yang cepat menyamai orang dewasa, tetapi emosinya belum
Lebih terperinciBAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)
BAB 1: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Lebih dari 70.000 artikel ilmiah telah
Lebih terperincicepat dari masa anak-anak ke masa dewasa. Remaja (adolescence) dalam bahasa inggris,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas yang digunakan untuk menyatakan perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan cepat dari masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini. Aditama (2003) mengemukakan bahwa masalah merokok juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan hal yang umum bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2008, Tobacco Free Initiative (TFI) WHO wilayah Asia Tenggara merilis survey
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah rokok merupakan pembicaraan yang selalu berkembang di dunia. Dari tahun ke tahun prevalensi perokok di dunia semakin meningkat. Jumlah perokok saat ini mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku adalah aktifitas nyata dan bisa dilihat dari setiap orang. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya. Rokok pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Global Adult Tobacco survey (GATS) pada tahun 2011 menunjukkan bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sekarang ini merupakan surga bagi para perokok dengan pertumbuhan konsumsi rokok yang terbanyak didunia. Survey yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco survey
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI DUSU PAPAHAN, TASIKMADU, KARANGANYAR. Ana Wigunantiningsih*
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRA DI DUSU PAPAHAN, TASIKMADU, KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih* *Dosen AKBID Mitra Husada Karanganyar Jl Achmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu,
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014
PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 THE COMPARISON BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR TO SMOKING OF PRIVATE SENIOR HIGH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia kesehatan karena dapat menyebabkan hampir 6 juta orang meninggal dalam setahun. Lebih dari 5
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Perilaku merokok saat ini merupakan kebiasaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab utama mortalitas yang diakibatkan oleh kanker, baik pada pria maupun wanita yang ada di dunia. Prevalensi kanker paru menempati urutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kini menempati ranking ke-5 sebagai negara dengan jumlah konsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah RRC, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang (Depkes RI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan manusia yang telah sejak dulu adalah merokok.merokok merupakan masalah yang utama bagi kesehatan masyarakat di dunia.karena
Lebih terperincitinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan Undang- Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang memuat
Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin
Lebih terperinciHubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kematian akibat rokok adalah 4 juta jiwa pertahun yang 500.000 diantaranya adalah perempuan. Data Departemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Merokok merupakan kebiasaan buruk yang menjadi masalah seluruh dunia baik Negara maju maupun Negara berkembang. Di negara-negara yang maju kebiasaan merokok telah jauh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA, TEMAN SEBAYA DAN IKLAN ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 011 (695-705) HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA, TEMAN SEBAYA DAN IKLAN ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA LAKI-LAKI MADRASAH ALIYAH NEGERI BOYOLALI Arina Uswatun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. utama kanker di dunia. Survei dari WHO 8,2 juta orang meninggal kerena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah World Health Organization (WHO) menjelaskan rokok menjadi penyebab utama kanker di dunia. Survei dari WHO 8,2 juta orang meninggal kerena penyakit kanker dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rokok pada remaja yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku merokok remaja merupakan bentuk perilaku menghisap rokok pada remaja yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di berbagai tempat umum seperti
Lebih terperinciIka Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun
Lebih terperinciPERSEPSI REMAJA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA DI BANDAR LAMPUNG
PERSEPSI REMAJA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA DI BANDAR LAMPUNG Kurniati Septia 1, Widyatuti 2 1. Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia 2. Departemen Jiwa dan
Lebih terperinciHubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta
The Relationship Between the Counseling of Smoking Dangers and the Adolescent Knowledge and Attitude Towards the Smoking Dangers in SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan
Lebih terperinciJurnal Kesehatan Masyarakat (Lusia Salmawati, Rasyika Nurul, Febrina D.: 18-26) 18
HUBUNGAN PERILAKU DENGAN KEBIJAKAN DAN KEBIASAAN MEROKOK SISWA KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 5 PALU TAHUN 2015 Lusia Salmawati 1, Rasyika Nurul 2, Febrina Dwitami 3* 1.Bagian kesehatan dan keselamatan
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL
GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE ABOUT THE DANGERS OF SMOKING FOR ORAL HEALTH AMONG THE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rokok pada dasarnya merupakan tumpukan bahan kimia berbahaya. Satu batang rokok asapnya menguraikan sekitar 4000 bahan kimia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku adalah aktifitas nyata dan bisa dilihat dari setiap orang. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya. Rokok pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014
ABSTRAK PERBANDINGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMA SWASTA DAN SMA NEGERI DI PONTIANAK TAHUN 2014 Maria Justitia Parantika, 2014 Pembimbing I : Dr. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU Kesehatan No.23/1992). Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan tersebut berlaku bagi masyarakat kelas ekonomi bawah dan kelas ekonomi atas. Kebiasaan merokok
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA Kasman, Noorhidayah, Kasuma Bakti Persada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin kasman.ph@gmail.com
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PELAJAR DI SALAH SATU SMA DI BANJARMASIN MENGENAI MASALAH MEROKOK Anna Erliana Oetarman, 2010; Pembimbing I : dr. J. Teguh Widjaja, SpP. Pembimbing II :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya. Bila telah mengalami ketergantungan akan
Lebih terperincihari berdampak negatif bagi lingkungan adalah merokok (Palutturi, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010). tahun adalah populasi laki-laki, sedangkan 12% adalah populasi wanita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan masalah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat karena dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan dapat menyebabkan kematian baik bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada era globalisasi saat ini atau sebelumnya, pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia. Keinginan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Merokok masih menjadi kebiasaan banyak orang baik di negara. tinggi. Jumlah perokok di Indonesia sudah pada taraf yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merokok masih menjadi kebiasaan banyak orang baik di negara berkembang maupun di negara maju. Menurut survey Badan Kesehatan Dunia (WHO) (Amalia, 2000) 75%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat menganggap merokok sebuah perilaku yang bisa membuat. ditentukan tidak boleh merokok/ kawasan tanpa rokok.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang tidak sehat akan tetapi merokok dikalangan masyarakat adalah sebuah hal yang biasa, masyarakat menganggap merokok sebuah
Lebih terperinciPERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK)
J. Kesehat. Masy. Indones. 10(1): 2015 ISSN 1693-3443 PERSEPSI ANAK SEKOLAH DASAR MENGENAI BAHAYA ROKOK (STUDI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KOTA DEMAK) Risti Dwi Arfiningtyas 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan rokok di Indonesia sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai aspek permasalahan
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Semarang JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular dan penyakit tidak menular masih memiliki angka prevalensi yang harus diperhitungkan. Beban ganda kesehatan menjadi permasalahan kesehatan bagi seluruh
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latarbelakang. merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latarbelakang Merokok merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat karena merokok merupakan faktor risiko dari berbagai macam penyakit, antara lain penyakit kardiovaskular,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap hari orang terlibat di dalam tindakan membuat keputusan atau decision
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap hari orang terlibat di dalam tindakan membuat keputusan atau decision making, bahkan mungkin harus dilakukan beberapa kali. Mulai dari masalah-masalah yang sederhana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi rokok merupakan salah satu penyebab utama kasus kematian di dunia yang dapat dicegah (Erdal, Esengun, & Karakas, 2015). Beberapa penelitian terkait risiko yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang merokok baik laki-laki, perempuan,
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami oleh dunia. Rokok membunuh sekitar 6 juta orang setiap tahunnya. Lebih dari 5 juta kematian diakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Ogawa (dalam Triyanti, 2006) dahulu perilaku merokok disebut sebagai suatu kebiasaan atau ketagihan, tetapi dewasa ini merokok disebut sebagai tobacco
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan salah satu fenomena gaya hidup pada orang masa kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki jawaban sendiri. Ada yang merasa
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling sering di jumpai di kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan
Lebih terperinciSKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015
Lebih terperinciHUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS
HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS Rizka Himawan,Diyah Krisnawati, ABSTRAK Latar Belakang:
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling sering di jumpai di kalangan masyarakat. Kebiasaan merokok masyarakat dapat dijumpai di berbagai tempat seperti
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA
HUBUNGAN PERILAKU TEMAN SEBAYA PERILAKU ORANG TUA DAN PAPARAN IKLAN TENTANG MEROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI DUSUN PIRING KECAMATAN SANDEN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar masalah kesehatan didunia, bisa menyebabkan kematian sekitar 6 juta penduduk per tahun. Lebih dari 5 juta kematian akibat
Lebih terperinciHUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA
HUBUNGAN TERPAAN PESAN PERINGATAN BAHAYA MEROKOK DAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ROKOK DENGAN MINAT BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA BELLA PRAWILIA NIM: 14030110130108 ABSTRAKSI Jumlah perokok remaja di Indonesia
Lebih terperinciANALISIS SOSIO PSIKOLOGIS TERHADAP KEJADAIAN KEKAMBUHAN (RELAPS) MEROKOK DI KECAMATAN TAMALATE MAKASSAR
ANALISIS SOSIO PSIKOLOGIS TERHADAP KEJADAIAN KEKAMBUHAN (RELAPS) MEROKOK DI KECAMATAN TAMALATE MAKASSAR Ida Leida M.Thaha Mappeaty Nyorong Ridwan Thaha Rosdiana Prevalensi Perokok di Indonesia 2011 100%
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PAPARAN MEDIA IKLAN DAN PERSEPSI DENGAN TINGKAT PERILAKU MEROKOK SISWA SMK Dwi Nurmayunita, Dwi Astuti *),
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 07 KELURAHAN SAWAH BESAR, SEMARANG Manuscript Oleh : Teja Ndarumaya G2A009106 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gangguan kesehatan. Beberapa masyarakat sudah mengetahui mengenai bahaya
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok merupakan suatu perilaku yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Beberapa masyarakat sudah mengetahui mengenai bahaya yang ditimbulkan dari merokok.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok merupakan suatu masalah di dalam masyarakat yang dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian (Kementrian
Lebih terperinci