Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 P a g e 1 DAMPAK PEMBANGUNAN PERUMAHAN TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SETEMPAT (Studi Kasus Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Ligar Mekar, Kelurahan Cibeunying, Kabupaten Bandung) 1 Erin Fitriani, 2 Elly Malihah, 3 Mirna Nur Alia A 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia 3 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia brtnerin@gmail.com Abstract: The Impact Of Residential Development on Social Economic Life Of Local Community (Case Study Of Social Economic Life Of Community in Ligar Mekar Village, Cibeunying Sub, Bandung District), This research is motivated by the rapid development in the field of residential that occur in rural areas that cause various effects to the life of rural community, particularly in social and economic life of rural community as indigenous community of the development area. Formulation of the problem of this research is how the response of local community regarding the housing development going on around the village, and how the impact of residential development on the social and economic life of local community. The purposes of this research are (1) to get to know the response of the local community to residential development (2) to explore and assess the impact of residential development on the social economic life of local community. This research uses mixed method approach that combines qualitative and quantitative approach that is analyzed descriptively. This research uses a concurrent triangulation strategy which involves the collection and analysis of qualitative and quantitative data simultaneously. Data in this research are obtained from observation, interview, questionnaire, documentary study, and literature study. The result of this research is that the residential development in the area around the village get a positive response because it can absorb the labor for the local community thus improving their standard of living. On the other hand, local community begins to lose their identity as a village community due to the process of imitation of the urban lifestyle that comes from the residential residents. Keywords: Development, Social Economic Changes, Community Abstrak: Dampak Pembangunan Perumahan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Setempat (Studi Kasus Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Ligar Mekar, Kelurahan Cibeunying, Kabupaten Bandung), Penelitian ini dilatar belakangi oleh pesatnya pembangunan di bidang perumahan yang terjadi di wilayah pedesaan yang menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat desa, khususnya pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa sebagai masyarakat asli wilayah pembangunan. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana respon masyarakat setempat mengenai pembangunan perumahan yang terjadi di sekitar wilayah desa, dan mengetahui dampak pembangunan perumahan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui respon masyarakat setempat terhadap pembangunan perumahan (2) menggali dan mengkaji dampak pembangunan perumahan

2 P a g e 2 terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan penelitian campuran yang menggabungkan antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif yang dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan strategi triangulasi konkuren yang melibatkan pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi, dan studi literatur. Temuan dari hasil penelitian ini adalah bahwa pembangunan perumahan di sekitar wilayah desa mendapatkan respon yang positif dikarenakan dapat menyerap tenaga kerja bagi masyarakat setempat sehingga meningkatkan taraf hidupnya. Di sisi lain, masyarakat setempat mulai kehilangan jati dirinya sebagai masyarakat desa dikarenakan adanya proses imitasi gaya hidup dari warga perumahan yang merupakan masyarakat kota. Kata kunci: Pembangunan, Perubahan sosial ekonomi, Masyarakat

3 P a g e 3 LATAR BELAKANG Pembangunan merupakan proses yang direncanakan melalui berbagai macam kebijakan dengan tujuan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat. Pembangunan dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan manusia baik secara individu maupun kelompok. Menurut Ndraha (1990, hlm. 16) pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan manusia untuk mempengaruhi masa depannya. Selain itu, pembangunan juga merupakan suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka. Dari pendapat tersebut, dapat diartikan bahwa pembangunan merupakan proses perubahan yang didalamnya mengandung pembaruan bagi kehidupan masyarakat ke arah yang lebih maju. Salah satu dampak dari pembaruan tersebut adalah terjadinya perubahan sosial ekonomi. Salah satu contohnya adalah pembangunan di Kota Bandung. Kota Bandung merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di Jawa Barat. Selain merupakan Ibu Kota Jawa Barat, Kota Bandung juga dikenal dengan objek wisata, kuliner, juga cuacanya yang sejuk. Banyak orang datang ke Kota Bandung untuk sekedar berwisata hingga menetap. Berbagai macam suku seperti Suku Batak, Jawa, Betawi, Ambon, Tionghoa, hingga suku mancanegara pun tinggal di Kota Bandung. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap pertambahan jumlah penduduk di Kota Bandung. Saat ini, Kota Bandung menempati peringkat ketiga kota di Indonesia dengan penduduk terpadat setelah Jakarta dan Surabaya. Jumlah penduduk Kota Bandung pada 2007 sebanyak jiwa dan bertambah menjadi jiwa di tahun Di tahun 2015, jumlah penduduk Kota Bandung telah mencapai jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Bandung terus bertambah. Laju pertumbahan penduduk di Kota Bandung bukan hanya didasari faktor kelahiran, namun banyaknya pendatang yang menetap di Kota Bandung menjadi salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk Kota Bandung. Salah satu dampak yang mencolok dan sangat terlihat akibat dari laju pertumbuhan penduduk di Kota Bandung adalah pembangunan yang bersifat materil dan terlihat nyata seperti pembangunan di bidang pemukiman. Kebutuhan masyarakat kota akan pemukiman semakin tinggi. Sedangkan, lahan yang tersedia di wilayah perkotaan semakin sempit. Hal ini mengakibatkan para pengusaha di bidang perumahan memanfaatkan wilayah pedesaan di daerah Kabupaten Bandung sebagai ladang usahanya dengan membuat perumahan yang konsumen utamanya adalah masyarakat kota. Bandung merupakan tempat yang strategis karena wilayahnya yang terbagi menjadi wilayah perkotaan dan pedesaan. Jarak antara kota dan desa pun tidak terlalu jauh. Hal inilah yang membuat masyarakat kota tidak keberatan untuk tinggal di perumahan yang letaknya di pedesaan/kabupaten. Selain faktor yang dekat, suasana perumahan di daerah pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk kota pun menjadi alasan berkembangnya pembangunan perumahan di Kabupaten Bandung. Pembangunan perumahan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pemerintah akan menciptakan serta mendukung iklim usaha di bidang perumahan atau pemukiman. Bentuk nyata pemerintah dalam mendorong tumbuhnya pembangunan perumahan adalah dengan dibuatnya

4 P a g e 4 Undang Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jauh dari itu, peraturan perundangan tentang perumahan pun telah ada yaitu Undang Undang No. 4 Tahun Desa Ligar Mekar yang terletak di Kelurahan Cibeunying merupakan daerah Kabupaten Bandung yang mengalami pembangunan perumahan yang pesat. Pembangunan perumahan di wilayah Kelurahan Cibeunying dumulai sejak tahun 2000, yang kemudian semakain pesat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal. Lokasi desa ini letaknya sangat dekat dengan daerah perkotaan. Jarak dari desa ke kota sekitar 0,2 Km dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Pada awalnya desa ini tidak memiliki banyak akses untuk pergi ke kota. Perjalanan ke kota biasa ditempuh oleh warga desa dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan pribadi bagi warga desa yang memilki. Namun, sekarang sudah terdapat angkutan umum dan ojeg walaupun jumlahnya relatif sedikit. Dahulu Desa Ligar Mekar merupakan daerah pedesaan yang asri, terdapat banyak sawah dan perkebunan. Namun sekarang Desa Ligar Mekar maupun wilayah sekitar desa telah berubah menjadi lahan perumahan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya lahan kosong di daerah Desa Ligar Mekar Kelurahan Cibeunying ini. Jarak yang dekat dari desa ini ke kota mengakibatkan pesatnya pembangunan perumahan di daerah ini. Pesatnya pembangunan perumahan di wilayah tersebut tentunya memberikan dampak bagi masyarakat desa yang sehari-harinya biasa bekerja di kebun. Sebelum adanya pembangunan, wilayah ini merupakan wilayah perkebunan yang dikelola oleh warga desa sendiri. Mayoritas penduduknya mengelola kebun sebagai mata pencaharian utama dan mata pencaharian sampingan. Kebunnya sendiri ada yang memang tanah milik, juga mengelola kebun milik orang. Ketika bisnis perumahan mulai ada di wilayah Kelurahan Cibeunying, beberapa warga ada yang menjual tanah perkebunannya kepada pengusaha perumahan. Hal ini membuat warga tidak memiliki lagi lahan untuk berkebun karena tanah yang dijual pun terbilang sangat luas. Didukung dengan keadaan ekonomi warga Desa Ligar Mekar yang rendah, tentu saja mereka dengan mudahnya tergiur sehingga menjual lahan kebunnya kepada pengusaha perumahan. Tidak hanya menjual lahannya, warga Desa Ligar Mekar pun banyak yang bekerja di perumahan tersebut. Hal ini banyak terjadi pada ibu rumah tangga yang awalnya hanya diam di rumah, namun semenjak adanya perumahan mereka memilih untuk bekerja demi menopang kebutuhan ekonominya. Kebanyakan dari ibu rumah tangga yang bekerja di perumahan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Selain itu, ada pula yang bekerja sebagai pedagang. Profesi sebagai pedagang digeluti warga desa baik sebagai mata pencaharian utama juga sebagai mata pencaharian sampingan. Beberapa warga desa membuka warung dekat perumahan, sedangkan beberapa warga desa lainnya yang rata-rata bekerja sebagai buruh, berdagang keliling daerah perumahan. Misalnya berdagang baju, peralatan rumah tangga, makanan, sayuran, dan lain-lain. Hal ini dilakukan warga untuk menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih lagi lokasi perumahan yang dekat dengan rumah warga membuat semakin banyak warga desa yang memanfaatkan keberadaan perumahan untuk menambah penghasilannya. Dekatnya lokasi perumahan dengan permukiman desa tidak hanya memberikan dampak ekonomi saja. Mengingat warga perumahan merupakan masyarakat kota, yang tentunya gaya hidupnya lebih modern dibandingkan dengan masyarakat di pedesaan. Hal tersebut tentunya memberikan pengaruh dan perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat Desa Ligar Mekar. Masyarakat desa banyak

5 P a g e 5 terpengaruh oleh masyarakat pendatang yang menghuni perumahan tersebut. Mulai dari gaya bicara yang dahulu menggunakan bahasa sunda, sekarang menggunakan bahasa Indonesia. Gaya berpakaian masyarakat desa khususnya pada anak mudanya pun telah berubah. Selain itu, pandangan masyarakat desa terhadap beberapa aspek seperti kesehatan dan pendidikan pun ikut mengalami perubahan. Saat ini, mereka lebih peduli terhadap pendidikan dan kesehatan. Terlebih lagi di bidang kesehatan dengan adanya dokter di daerah perumahan dan pembangunan klinik baru yang sangat dekat dengan desa mereka. Sehingga, warga desa tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk dapat berobat. Dari uraian di atas, dapat dilihat berbagai dampak yang dihasilkan dari bagi kehidupan masyarakat pedesaan akibat kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah pedesaan. Pembangunan perumahan yang terjadi di daerah Kabupaten Bandung khususnya di Desa Ligar Mekar pun tentu saja memiliki dampak bagi kehidupan masyarakatnya. METODE Objek kajian dalam penelitian ini adalah perubahan sosial ekonomi pada masyarakat akibat adanya pembangunan, khususnya pada masyarakat desa. Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menyusun desain penelitian. Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang disusun oleh peneliti agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam desain penelitian, peneliti harus menentukan pendekatan dan metode penelitian apa yang akan digunakan dalam meneliti masalah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian campuran (mixed method) yang menggabungkan antara pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Penggunaan metode campuran dalam penelitian ini bertujuan untuk memperluas dan memperdalam pembahasan penelitian dengan cara menerapkan dua pendekatan kualitatif dan kuantitatif sekaligus, sehingga mampu memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan akurat berkaitan dengan penelitian yang dilakukan mengenai dampak keberadaan perumahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat desa. Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Desa Ligar Mekar Kelurahan Cibeunying Kabupaten Bandung. Desa Ligar Mekar adalah salah satu desa yang termsuk ke dalam wilayah Kelurahan Cibeunying Kabupaten Bandung yang mengalami pembangunan yang pesat, khususnya di bidang perumahan dan permukiman. Selain itu, Desa Ligar Mekar merupakan desa yang lokasinya sangat dekat dengan perumahan. Wilayah sekitar desa pun dikelilingi oleh perumahanperumahan elit yang dibangun di wilayah Kelurahan Cibeunying. Lokasi perumahan yang sangat dekat dengan permukiman masyarakat desa menyebabkan terjadinya perubahan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat desa, terlebih lagi pada aspek sosial dan ekonomi. Partisipan dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Ligar Mekar Kelurahan Cibeunying Kabupaten Bandung. Dalam penelitian ini peneliti memilih sampel untuk penelitian kualitatif ketika observasi dan terjun ke lapangan dengan memilih dan mempertimbangkan orang yang dapat memberikan data yang dibutuhkan dengan memberikan data yang jelas dan akurat serta memilih sampel sesuai perhitungan untuk penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Ligar Mekar yang terdiri dari lima Rukun Tetangga dengan jumlah jiwa sebanyak 744 jiwa. Dalam penelitian ini digunakan simple random sampling yang pengambilan anggota sampelnya dilakukan secara acak dari suatu populasi. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik

6 P a g e 6 Slovin, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 88 responden. Instrumen penelitian merupakan hal yang penting untuk menggali data primer dalam sebuah penelitian. Arikunto (dalam Damier, 2014, hlm. 46) mengungkapkan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasil lebih baik, dalam arti cermat, lengkap, sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan angket atau kuesioner yang penyusunannya mengacu pada indikator dari rumusan masalah penelitian. Pedoman wawancara berisi serangkaian pertanyaan yang akan diajukan kepada responden untuk menggali informasi secara langsung berkaitan dengan masalah penelitian. Sedangkan angket atau kuesioner dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan kepada responden menggunakan jenis angket tertutup. Pertanyaan tertutup berarti responden memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang atau tanda checklist. Dalam pengelolaan data angket, peneliti menggunakan Skala Likert. Sugiyono (2014, hlm. 93) mengungkapkan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pernyataan ini sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin mengetahui persepsi dan pendapat warga masyarakat Desa Ligar Mekar mengenai dampak sosial dan ekonomi yang terjadi akibat keberadaan perumahan di sekitar wilayah tersebut. Proses pengembangan instrumen merupakan suatu mata rantai dalam penelitian setelah peneliti merumuskan instrumen penelitian. Pengembangan instrumen penelitian bertujuan untuk menjabarkan lebih lanjut mengenai instrumen dalam penelitian yang telah direncanakan. Instrumen penelitian dapat membantu peneliti mendapatkan data yang diinginkan mengenai perubahan kondisi sosial dan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Desa Ligar Mekar akibat dari pembangunan perumahan. Instrumen penelitian yang dibuat oleh peneliti harus dapat memenuhi kriteria kelayakan suatu instrumen yaitu valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid adalah apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Dalam uji validitas peneliti mengkorelasikan skor item instrumen dengan skor total, kemudian dilakukan perhitungan. Pada proses perhitungan peneliti dibantu dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 22. Sedangkan untuk menguji validitas konstruk setiap item dalam indikatornya menggunakan analisis dengan rumus korelasi pearson product moment. Instrumen penelitian yang reliabel berarti bila instrumen penelitian itu digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan hasil yang sama. Pada uji reliabilitas, peneliti menguji ketelitian angket dengan menggunakan metode Alpha. Menurut Riduwan (2012, hlm. 115) metode mencari reabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. HASIL DAN PEMBAHASAN Respon Masyarakat Desa Ligar Mekar dengan Dibangunnya Perumahan di Wilayah Kelurahan Cibeunying Kabupaten Bandung Menurut Soekanto (2007, hlm. 358) pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang yang dilakukan secara sengaja dan direncanakan untuk mengarahkan kehidupan manusia menjadi lebih baik. Salah satu contoh kegiatan pembangunan adalah pembangunan pemukiman masyarakat yang berbentuk

7 P a g e 7 perumahan. Pembangunan perumahan merupakan pembangunan yang direncanakan oleh Pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan Panudju (1999, hlm. 16) yang menjelaskan bahwa fasilitas hunian atau shelter merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kesejahteraan fisik, psikologi, sosial, dan ekonomi penduduk di seluruh negara, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Perumahan merupakan indikator dari kemampuan suatu negara dalam memenuhi salah satu kebutuhan pokok penduduknya. Berdasarkan pendapat ini, maka pembangunan perumahan merupakan hal yang penting, sehingga Pemerintah saat ini gencar melakukan pembangunan di bidang perumahan. Pembangunan perumahan dilakukan di berbagai daerah mulai dari kota hingga ke wilayah desa. Kelurahan Cibeunying merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bandung yang mengalami pesatnya pembangunan perumahan dikarenakan semakin menyempitnya lahan di perkotaan. Kelurahan Cibeunying dahulu merupakan suatu desa yang bernama Desa Cibeunying. Namun seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh adanya pembangunan perumahan di wilayah ini, membuat Desa Cibeunying berganti status menjadi Kelurahan Cibeunying. Hal ini dilakukan untuk memudahkan kegiatan administrasi kependudukan masyarakat Kelurahan Cibeunying. Sebelumnya, di Kelurahan Cibeunying tidak terdapat perumahan melainkan hanya terdapat pemukiman sederhana masyarakat desa pada umunya. Kondisi perumahan di wilayah Kelurahan Cibeunying terdiri dari kawasan perumahan elite dan memiliki standar yang sangat baik bagi suatu perumahan. Hal ini berdasarkan pada pernyataan Ettinger (1960, hlm ) yang memaparakan standar yang baik bagi perumahan ditinjau dari berbagai aspek ke dalam beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Ditinjau dari segi kesehatan dan keamanan dapat melindungi penghuninya dari cuaca hujan, kelembaban dan kebisingan, mempunyai ventilasi yang cukup, sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah serta dilengkapi dengan prasarana air, listrik, dan sanitasi yang cukup; 2. Mempunyai cukup ruangan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah dengan privasi yang tinggi; 3. Mempunyai cukup akses pada tetangga, fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, agama, pembelanjaan, dan lain sebagainnya. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu desa yang terdapat di Kelurahan Cibeunying, yaitu di Desa Ligar Mekar. Desa Ligar Mekar merupakan wilayah desa yang lokasinya sangat dekat dengan kawasan perumahan yang terdapat di Kelurahan Cibeunying. Perumahan yang lokasinya dekat dengan Desa Ligar Mekar tersebut meliputi Perumahan Palm Bridge, BTN, Ramalaya, dan Ligar Raya. Pesatnya pembangunan perumahan di Kelurahan Cibeunying tentunya mendatangkan berbagai dampak bagi masyarakat desa, khususnya bagi kehidupan masyarakat Desa Ligar Mekar. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, masyarakat Desa Ligar Mekar menanggapi pembangunan perumahan dengan bijaksana. Mereka menyetujui adanya pembangunan perumahan di wilayah sekitar desa. Hal ini dikarenakan adanya pembangunan perumahan memberikan banyak dampak positif bagi kehidupan mereka. Masyarakat Desa Ligar Mekar merasa diuntungkan dengan keberadaan perumahan. Terlebih lagi dengan kondisi perekonomian masyarakat desa yang mayoritasnya merupakan penduduk yang berpenghasilan rendah. Keberadaan perumahan dapat menyerap tenaga kerja di wilayah pedesaan khususnya di Desa Ligar Mekar. Masyarakat desa banyak yang

8 P a g e 8 mendapatkan pekerjaan seperti menjadi pembantu rumah tangga, tukang kebun, tukang ojek, tukang bangunan, dan lain sebagainya semenjak adanya pembangunan perumahan. Dengan begitu, tentunya meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ligar Mekar yang mayoritas penduduknya berpenghasilan rendah dan bahkan ada yang pengangguran sekarang menjadi memiliki pekerjaan. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada perekonomian saja, namun turut mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat desa. Perubahan pada kehidupan sosial mencakup pendidikan, kesehatan, dan gaya hidup. Terjadi peningkatan pada tingkat pendidikan masyarakat desa setelah adanya perumahan. Selain itu, fasilitas kesehatan pun mengalami perbaikan dan pembaharuan. Gaya hidup masyarakat desa pun mulai berubah dari yang asalnya tradisional menuju ke gaya hidup modern. Hal ini menjadi suatu gejolak bagi masyarakat Desa Ligar Mekar. Perubahan gaya hidup masyarakat desa dari tradisional ke modern merupakan hal yang positif. Namun, di sisi lain hal ini mengakibatkan masyarakat Desa Ligar Mekar kehilangan identitas aslinya sebagai masyarakat desa. Pembangunan perumahan di wilayah pedesaan memang menjadi hal yang penting. Hal ini pun turut dirasakan oleh masyarakat Desa Ligar Mekar. Karena dengan adanya pembangunan di wilayah desa, secara tidak langsung juga akan membangun SDM (Sumber Daya Manusia) di suatu desa. Hal tersebut sangat penting agar masyarakat desa mampu mengikuti arus perkembangan zaman. Mayoritas masyarakat Desa Ligar Mekar pun menganggap bahwa pembangunan perumahan di sekitar wilayah tempat tinggal mereka penting karena memberikan banyak keuntungan bagi kehidupan masyarakatnya maupun bagi lingkungan desa. Dengan adanya perumahan, lingkungan desa menjadi lebih ramai, lebih rapi, dan terlihat lebih modern. Kerena tata letak perumahan yang beraturan tidak seperti pemukiman penduduk desa. Dari hasil wawancara dengan responden, pembangunan perumahan yang pesat di wilayah ini menyebabkan pertambahan penduduk yang sangat cepat. Terdapat kekhawatiran pada masyarakat Desa Ligar Mekar dengan banyaknya penduduk yang datang yang mayoritasnya merupakan masyarakat kota. Masyarakat desa khawatir warga pendatang yang berasal dari kota akan membawa pengaruh buruk bagi kehidupan masyarakat desa. Terlebih lagi dengan gaya hidup masyarakat kota yang modern, individualis, matrealistis, dan hedonis. Namun, baik masyarakat desa dan warga perumahan saling beradaptasi dan hidup rukun satu sama lain. Disamping itu, warga perumahan kerap kali melaksanakan kegiatan bagi masyarakat desa maupun lingkungan desa. Kegiatan tersebut diantaranya adalah memberikan lapangan kerja, mengadakan bazar baju bekas pakai/baru, mengadakan kerja bakti, dan memperbaiki jalan. Hal tersebut dilakukan oleh warga perumahan tentunya untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat desa. Masyarakat desa menyikapinya dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh warga perumahan. Karena kegiatan yang dilaksanakan oleh warga perumahan tersebut berdampak positif bagi kehidupan masyarakat dan lingkungan desa. Perubahan-perubahan yang terjadi akibat pembangunan perumahan di Kelurahan Cibeunying dapat diterima oleh masyarakat Desa Ligar Mekar. Perubahan tersebut tidak hanya berupa perubahan yang positif. Masyarakat desa mengungkapkan terdapat pula dampak negatif dari pembangunan perumahan seperti menyempitnya lahan kosong dan lahan hijau di sekitar desa, hal ini berakibat pula pada menurunnya kualitas tanah di sekitar desa, sehingga tanah sulit ditanami tanaman dan sayuran karena kondisi tanahnya yang kering. Selain itu,

9 P a g e 9 sulitnya masyarakat desa dalam mengakses air bersih karena sumber airnya terbagi dengan warga perumahan, serta meningkatnya kebutuhan sandang dan papan akibat berubahnya gaya hidup masyarakat desa yang dipengaruhi oleh gaya hidup warga perumahan yang berasal dari kota. Dampak Pembangunan Perumahan di Kelurahan Cibeunying Kabupaten Bandung terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Ligar Mekar Adapun dampak-dampak yang dihasilkan dari pembangunan perumahan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Ligar Mekar adalah: 1. Mata pencaharian dan pendapatan Pembangunan perumahan di wilayah Kelurahan Cibeunying memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan ekonomi masyarakat Desa Ligar Mekar. Keberadaan perumahan dapat menyerap tenaga kerja bagi penduduk wilayah desa. Di Desa Ligar Mekar sebelumnya banyak sekali warga yang berpenghasilan sangat rendah. Mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai buruh lepas dan ada yang pengangguran. Pembangunan perumahan menyebabkan warga Desa Ligar Mekar dapat memperoleh pekerjaan. Pekerjaan tersebut diantaranya adalah pembantu rumah tangga, tukang ojek, tukang bangunan, penjaga keamanan di perumahan, dan lain-lain. Hal ini tentunya meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Ligar Mekar. Sebagian besar warga desa yang bekerja di perumahan adalah para ibu rumah tangga yang tujuannya membantu suaminya mencari nafkah. Karena pendapatan yang dihasilkan oleh suaminya sangat kurang, sehingga membutuhkan tambahan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain pada bidang mata pencaharian, kenaikan pendapatan juga diperoleh masyarakat desa dari hasil penjualan tanah. Meningkatnya pembangunan perumahan dan permukiman di Kelurahan Cibeunying mengakibatkan meningkatnya harga jual tanah di wilayah tersebut. Hal ini tentunya menjadi keuntungan bagi masyarakat desa yang masih mempunyai lahan kosong. Beberapa masyarakat desa menjual lahannya dikarenakan harganya yang saat ini semakin meningkat. Dibandingkan dahulu, masyarakat desa lebih memilih lahannya untuk berkebun namun sekarang mereka lebih memilih untuk menjualnya dikarenakan harga tanah yang mengalami peningkatan. Dari hasil angket yang disebarkan pada responden, menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat Desa Ligar Mekar mengalami perubahan dari sebelum dan setelah adanya perumahan. Setelah adanya perumahan, pendapatan masyarakat Desa Ligar Mekar mengalami peningkatan dibandingkan sebelum adanya perumahan. Begitu pula dengan pengeluaran masyarakat Desa Ligar Mekar turut mengalami peningkatan dibandingkan sebelum adanya perumahan. Hal ini menunjukkan terjadinya kenaikan taraf hidup masyarakat Desa Ligar Mekar. 2. Pendidikan Sama halnya dengan mata pencaharian dan pendapatan, tingkat pendidikan masyarakat Desa Ligar Mekar pun mengalami peningkatan setelah adanya perumahan. Sebelumnya, mayoritas masyarakat Desa Ligar Mekar hanya mengenyam pendidikan hingga SMP dan SMA. Namun sekarang, mayoritas masyarakat di desa ini sudah mengenyam pendidikan minimal SMA dan bahkan ada beberapa yang mengenyam pendidikan ke Perguruan Tinggi. Pandangan masyarakat desa terhadap pendidikan telah berubah dibandingkan dahulu yang menganggap bahwa pendidikan bukanlah merupakan hal yang penting. Saat ini masyarakat desa beranggapan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan dapat menjamin kehidupan di masa depan kelak. Maka dari itu, para orang tua di Desa Ligar Mekar saat ini menyekolahkan

10 P a g e 10 anak-anaknya setinggi mungkin karena ingin anaknya mendapatkan masa depan yang cerah. Saat ini, rata-rata masyarakat desa memiliki rencana pendidikan untuk anaknya hingga ke jenjang Perguruan Tinggi dan SMA/SMK. Jauh berbeda dengan keadaaan pendidikan dahulu, yang mana orang tua tidak memilki rencana pendidikan untuk anaknya sehingga banyak anak-anak yang putus sekolah karena kekurangan biaya dan orang tuanya tidak memperjuangkan pendidikan anaknya. 3. Kesehatan Kondisi kesehatan masyarakat Desa Ligar Mekar berada dalam kondisi yang baik. Hal ini dapat terlihat dari lingkungan tempat tinggal yang bersih dan tidak kumuh meskipun pemukiman warga jaraknya berdekatan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pengaksesan air di desa ini dapat dikatakan mudah. Mayoritas warga mendapatkan air dari ledeng dan sumur pribadi. Fasilitas kesehatan di desa ini pun terbilang cukup lengkap. Desa Ligar Mekar memiliki posyandu yang memiliki program kesehatan untuk balita, terdapat juga MCK umum, dan klinik kesehatan dan apotik yang jaraknya sangat dekat dari wilayah desa. Hal tersebut memudahkan masyarakat Desa Ligar Mekar dalam memperoleh fasilitas kesehatan. Selain itu, terdapat pula dokter yang membuka praktek di rumahnya di Perumahan Ligar Raya. Terlebih lagi setelah adanya perumahan, terjadi peningkatan fasilitas yang dilaksanakan oleh Kelurahan Cibeunying. Klinik umum diperbaiki dan peralatannya lebih memadai dan sekarang telah tersedia dokter dan bidan. Hal ini tentunya berdampak positif bagi kondisi kesehatan warga. Sehingga masyarakat desa tidak perlu menempuh jarak jauh untuk berobat. Selain dampak positif di atas, terdapat pula dampak negatif dari pembangunan perumahan terhadap kondisi kesehatan masyarakat Desa Ligar Mekar yaitu dalam hal pengaksesan air bersih. Semenjak keberadaan perumahan, masyarakat desa sering mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih. Hal ini dikarenakan air bersih yang berasal dari ledeng tersebut lebih diprioritaskan bagi warga perumahan. Kelangkaan air bersih di wilayah desa bisa terjadi hingga dua hari. Jika ini sudah terjadi, masyarakat desa mengambil air dari MCK umum yang kondisi airnya tidak terlalu jernih. Keadaan ini tentunya akan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat desa jika menkonsumsi air yang tidak bersih. Masalah yang terjadi ini tentunya tidak sesuai dengan Undang-Undang No 1 Pasal 2 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman yang berasaskan pada kesehatan. Pembangunan perumahan sudah seharusnya memperhatikan pula kesehatan masyarakat setempat yang bertempat tinggal di wilayah dekat perumahan. 4. Gaya hidup Seringnya masyarakat desa melihat dan atau berinteraksi dengan warga perumahan menyebabkan terjadinya perubahan pada gaya hidup masyarakat desa. Gaya hidup disini mencakup gaya bahasa dan gaya berpakaian masyarakat desa yang telah berubah setelah adanya perumahan. Gaya hidup masyarakat desa saat ini mengikuti gaya hidup warga perumahan yang merupakan masyarakat perkotaan. Hal ini merupakan salah satu bentuk perubahan sosial. Karena adanya perubahan pada gaya hidup pada masyarakat Desa Ligar Mekar berarti masyarakat tersebut mengalami perkembangan. Adanya perubahan gaya hidup pada masyarakat Desa Ligar Mekar menyebabkan ciri khas mereka sebagai masyarakat desa semakin memudar. Gaya hidup masyarakat desa mengalami peralihan dari gaya hidup yang tradisional dan sederhana menjadi gaya hidup yang modern. Masyarakat desa saat ini sering sekali melakukan mobilitas ke kota. Berbeda dengan sebelum adanya perumahan, masyarakat desa jarang sekali pergi ke kota. Tingginya mobilitas

11 P a g e 11 masyarakat desa menyebabkan terjadinya peningkatan pada kepemilikan transportasi pribadi. Saat ini, hampir seluruh masyarakat Desa Ligar Mekar memiliki kendaraan bermotor untuk menunjang aktivitasnya. Dahulu, masyarakat Desa Ligar Mekar menggunakan transportasi umum untuk beraktivitas atau pergi ke kota, bahkan dengan berjalan kaki. Perubahan pada gaya hidup yang mencolok banyak terjadi pada anak muda di Desa Ligar Mekar. Mereka banyak melakukan imitasi terhadap gaya berpakaian dan gaya berbicara masyarakat pendatang yang merupakan masyarakat kota. Perubahan gaya berpakaian ini sangat disayangkan karena anak muda menjadi lebih hedon dengan mengikuti gaya berpakaian terkini, mebuat mereka ingin selalu membeli pakaia n terbaru. Nilai kesopanan dalam berpakaian pun menjadi memudar. Namun, perubahan gaya berbicara tidak terlalu berpengaruh karena sebagian besar masih menggunakan Bahasa Sunda dalam kehidupan sehariharinya. Disamping itu, masyarakat desa disini juga sudah mulai mengenal teknologi dan internet. Hal tersebut merupakan suatu kemajuan bagi kehidupan masyarakat Desa Ligar Mekar. Perubahan gaya hidup masyarakat Desa Ligar Mekar ke arah yang lebih modern merupakan suatu wujud dari dampak pembangunan perumahan. Perubahan gaya hidup pada masyarakat desa telah menghilangkan jati diri masyarakat Desa Ligar Mekar sebagai masyarakat desa asli. Kehidupan seharihari mereka sudah tidak mencerminkan kehidupan masyarakat desa yang sederhana, yang penuh kesopanan, terlebih lagi dalam menjalani kegiatan keagamaan. Masyarakat Desa Ligar Mekar kini memiliki gaya hdup yang hedonis dan matrealis. Mereka menjadi lebih konsumtif terhadap hal-hal yang tidak terlalu penting seperti pakaian, aksesoris, gadget, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan salah satu watak masyarakat kota cenderung pada sifat materialitis. Nilai kesopanan yang kental pada masyarakat desa pun telah luntur. Hal ini ditandai dengan banyaknya masyarakat desa khususnya pada remaja yang berbicara tidak menggunakan bahasa yang sopan. Remaja di desa ini pun sering sekali bermain dan nongkrong hingga larut malam bahkan membuat kegaduhan dengan menyalakan musik dengan suara keras di malam hari. Sehingga mengganggu ketenangan masyarakat desa lainnya. Hal ini tentunya merupakan perubahan gaya hidup yang negatif dan sangat disayangkan yang terjadi pada masyarakat desa yang dikenal dengan masyarakatnya yang penuh santun dan tata krama. Selain itu, saat ini masyarakat desa sudah kehilangan ketertarikan terhadap acara keagamaan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa. Padahal masyarakat desa dipandang masih memiliki ketergantungan pada kebudayaan dan keagamaan. Acara keagamaan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa diantaranya adalah acara peringatan Maulid Nabi, Malam Satu Suro, bahkan acara kurban yang saat ini sangat sedikit sekali warga desa yang berpartisipasi. Berbeda dengan kondisi masyrakat dahulu, yang berbondong-bondong ke mesjid untuk sholat berjamaah. Saat ini, masyarakat desa sudah jarang sekali melaksanakan sholat berjamaah di mesjid dan lebih memilih untuk sholat di rumah. Hal ini menunjukkan mulai tumbuhnya sikap individualis pada masyarakat Desa Ligar Mekar. Sikap individualis merupakan sikap yang lebih mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama. Sifat individualis merupakan salah satu ciri masyarakat perkotaan. Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa gaya hidup masyarakat desa telah terkontaminasi oleh gaya hidup warga perumahan yang berasal dari kota. Jika hal ini terus terjadi maka masyarakat Desa Ligar Mekar akan kehilangan identitas mereka sebagai masyarakat desa. 5. Lingkungan

12 P a g e 12 Pembangunan perumahan di wilayah Cibeunying tidak dipungkiri berdampak pada kondisi lingkungan Desa Ligar Mekar. Perubahan kondisi lingkungan tersebut diantaranya adalah berkurangnya lahan hijau dan lahan kosong di wilayah sekitar desa karena saat ini lahan tersebut telah berubah menjadi perumahan. Hal ini juga mengakibatkan semakin sempitnya wilayah permukiman desa karena lahan kosong yang tadinya merupakan bagian dari wilayah Desa Ligar Mekar telah dijual sehingga tidak masuk ke dalam wilayah desa lagi. Selain itu, pihak developer perumahan pun membangun benteng tinggi sebagai pembatas antara wilayah perumahan dengan wilayah desa. Hal ini mengakibatkan berkurangnya nilai estetika Desa Ligar Mekar yang asalnya merupakan wilayah pedesaan dengan lahan yang luas dan pemandangan yang indah, namun sekarang terhalangi oleh bentengbenteng yang dibangun oleh pihak perumahan. Selain itu, dampak terhadap lingkungan lainnya yaitu tanah di Desa Ligar Mekar yang sudah tidak subur karena mengalami kekeringan akibat tanah di sekitarnya sudah tidak ada pepohonan, sehingga penyerapan air menjadi berkurang. Hal ini membuat masyarakat desa kesulitan untuk bercocok tanam. Meskipun mata pencaharian utama masyarakat desa saat ini bukan bercocok tanam, namun sebagian dari mereka masih mengandalkan hasil kebun mereka untuk membantu menambah pendapatan seharihari. Dengan menurunnya kesuburan tanah di desa, maka menurun pula kualitas dan kuantitas hasil panen kebun. Di sisi lain, adanya perumahan membuat lingkungan sekitar desa menjadi lebih modern dengan keberadaan perumahan. Selain itu, jalan raya di wilayah Cibeunying mendapatkan penerangan dari kawasan perumahan sehingga ketika malam hari suasana di sekitar desa tidak menyeramkan seperti dahulu. Selain itu, dengan adanya perumahan berpengaruh terhadap kemajuan infrastruktur di wilayah desa seperti peningkatan fasilitas kesehatan yaitu perbaikan klinik kesehatan dengan memperluas tempat dan peningkatan pada alat kesehatan, perbaikan tempat peribadatan, perbaikan sarana pendidikan, jalan dan fasilitas umum lainnya. Peningkatan fasilitas umum yang paling terlihat adalah pada pembangunan jalan. Dahulu jalan raya di wilayah Cibeunying sangat tidak layak karena banyaknya batubatuan dan lubang pada jalan. Hal ini tentunya sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Seiring dengan adanya pembangunan di wilayah ini, maka perbaikan jalan pun sudah beberapa kali dilakukan di wilayah ini. Hal ini tentunya memberikan dampak yang sangat baik bagi masyarakat desa di wilayah Cibeunying mengingat meningkatnya mobilitas masyarakat desa dan bertambahnya kendaraan akibat banyaknya warga pendatang. Dampak-dampak yang terjadi pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa akibat pembangunan perumahan tentunya dilatar belakangi oleh berbagai faktor. Faktor yang paling mendasari munculnya perubahan pada kehidupan masyarakat desa adalah dekatnya jarak antara Desa Ligar Mekar dengan perumahanperumahan yang ada di wilayah Kelurahan Cibeunying. Hal tersebut mengakibatkan perubahan terjadi secara langsung dan cepat. Dekatnya perumahan dengan desa menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan yang membuat masyarakat desa berganti mata pencaharian dari tukang kebun menjadi bekerja di perumahan. Selain itu, jarak yang dekat mengakibatkan terjadinya penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat desa. Faktor jarak juga yang mengakibatkan cepatnya proses imitasi yang dilakukan masyarakat desa terhadap gaya hidup warga perumahan. Selain dekatnya jarak antara desa dengan perumahan, faktor internal menjadi salah satu faktor yang melatar belakangi terjadinya perubahan pada kehidupan masyarakat desa. Faktor internal tersebut yaitu keinginan masyarakat Desa Ligar

13 P a g e 13 Mekar sendiri untuk mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Tanpa adanya keinginan yang muncul dari masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidupnya, perubahan tersebut tidak akan mungkin terjadi. Adapun upaya-upaya yang dilakukan dari pemerintahan dan masyarakat desa dalam mengatasi dampak negatif dari pembangunan perumahan yaitu dengan dibatasinya pembangunan perumahan di wilayah Cibeunying sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat untuk KBU (Kawasan Bandung Utara), yaitu pembangunan perumahan yang didasarkan pada perbandingan 20:80, dimana dari tanah yang akan dibuat rumah hanya 20% dari tanah tersebut yang boleh dibangun, sedangkan 80% dari tanah tersebut dibuat untuk lahan terbuka. Sehingga lingkungan pedesaan tetap memiliki lahan terbuka dan keasriannya tetap terjaga. Selain itu, agar masyarakat Desa Ligar Mekar tidak kehilangan jati dirinya sebagai masyarakat desa akibat banyaknya pendatang yang masuk, pemerintahan desa yaitu Rukun Warga Desa Ligar Mekar mengadakan kegiatan untuk masyarakat desa baik acara keagamaan dan acara sosial. Acara keagamaan diadakan dalam rangka memperingati acara besar keagaamaan seperti memperingati Maulid Nabi dan Malam Satu Suro, dimana aparatur RW Desa Ligar Mekar mengadakan pertemuan dengan masyarakat desa. Di dalam acara tersebut ditampilkan pertunjukan rebana, tadarus serta makan bersama. Selain itu, aparatus RW pun memberikan amanat pada pengurus mesjid yang beradda di Desa Ligar Mekar untuk mengadakan tadarus bersama khusunya bagi ibu-ibu di Desa Ligar Mekar yang diadakan setiap sore di mesjid Ali Iman dan mesjid Al- Hidayah. Sedangkan acara sosial yang dilakukan adalah kerja bakti yang dilakukan secara rutin yaitu sebanyak 3 bulan sekali. Hal tersebut dilakukan agar gotong royong pada masyarakat desa tidak hilang dan tali persaudaraan sesama masyarakat Desa Ligar Mekar makin erat meskipun banyaknya warga pendatang yang memberikan berbagai macam pengaruh khususnya pengaruh negatif pada kehidupan masyarakat desa. Hendaknya upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan, pemerintah desa, dan masyarakat desa dapat mengatasi pengaruh negatif akibat pembangunan perumahan dan dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat desa khususnya masyarakat Desa Ligar Mekar. DAFTAR PUSTAKA Buku: Adisasmita, Rahardjo. (2006). Membangun Desa Partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi. (2007). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo. Creswell, J.W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Damsar. (2009). Pengantar Sosiologi Ekonomi-Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Peilaku Masyarakat di Kawasan Industri Pulogadung. Jakarta: Depdikbud. Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers. Ettinger, Jan Van. (1960). Towards a Habitable World: Task, Problems and Methods Acceleration. Amsterdam: Elsevier. Koentjaraningrat. (1982). Masalah- Masalah Pembangunan-Bunga

14 P a g e 14 Rampai Antropologi Terapan. Jakarta: LP3ES. Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Mardalis. (1999). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Martono, Nanang. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers. Marzali, Amri. (2005). Antropolodi & Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana. Misbahuddin & Hasan, Iqbal. (2013). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Moleong, Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Narwoko, J. Dwi. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana. Nasution. (1987). Metode Research. Bandung: Jemmars. Nasution. (2009). Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Nazsir, Nasrullah. (2008). Teori-teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjajaran. Panudju, Bambang. (1999). Pengadaan Perumahan Kota dengan Peran Serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Bandung: Alumni. Pasaribu, I. L. & Simandjuntak. (1986). Sosiologi Pembangunan. Bandung: Tarsito. Prasetyo, Bambang & Jannah, L. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Putra, Nusa. & Hendraman. (2013). Metode Riset Campur Sari. Jakarta: PT. Indeks. Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Riduwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta. Ritzer, George. (2012). Teori Sosiologi- Edisi ke Delapan 2012: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ritzer, George & Douglas, J Goodman. (2011). Teori Sosiologi Modern- Edisi Ke 6. Jakarta: Kencana. Sajogyo, Pudjiwati. (1985). Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Institut Pertanian Bogor. Santoso, S. (2011). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media Komputindo. Satori, D.& Komariah, A. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Setiadi, Elly M. & Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi-Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalah Sosial-Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenada Media Group. Silalahi, Uber. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Soekanto, Sudjono. (1983). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Soekanto, Sudjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Soekanto, Sudjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susanto, Astrid S. (1984). Sosiologi Pembangunan. Binacipta.

15 P a g e 15 Suyanto, Bagong. (2005). Metode Penelitian Sosial-Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana. Sztompka, Piotr. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada. Tjondronegoro, Sediono M. P. (1998). Keping-Keping Sosiologi Dari Pedesaan. Bogor: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Turner, J. F. C. (1982). Housing by People: Towards Autonomy in Building Environments. London: Marios Boyars. Usman, Husaini. (2009). Metodologi Penelitian Sosial-Edisi kedua. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wirartha, Made. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET. Wiriaatmadja, Soekandar. (1972). Pokok- Pokok Sosiologi Pedesaan. Jakarta: C.V. Yasaguma. Wulansari, D. (2009). Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: PT. Refika Aditama. Pamulihan Kabupaten Sumedang). Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia. White, E.M. dkk. (2010). Journal of Forestry. Socioeconomic Changes and Forestland Development: Commonalities and Distinctions between the Eastern and Western United States, hlm Wu, J. (2008). Choices. Land Use Changes: Economic, Social, and Environmental Impacts, 23 (4), hlm Internet: Anonim. Pengertian Pembangunan Menurut Para Pakar [online] tersedia di: 14/10/pengertian-pembangunanmenurut-para.html#_ [19 Februari 2015]. Jurnal dan Skripsi: Aeni, Mutiara. (2014). Perubahan Kehidupan Mayarakat Sekitar Kawasan Industri Krakatau Posco di Lingkungan Kubang Welut, Kelurahan Kubang Sari, Kecamatan Ciwandan, Cilegon-Banten. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia. Ismail, Syahid dkk. (2012). Pembangunan Perumahan Dan Dampak Sosial Ekonominya Terhadap Masyarakat Setempat (Studi Kasus Di Jln. Abdul Hakim Desa Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang). Proposal Penelitian, Universitas Sumatra Utara. Damier, Pradikta Prisma Waris. (2014). Kesiapan Masyarakat dalam Menghadapi Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Citali Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rancangan yang disusun oleh peneliti agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari lembaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 70 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka Raya terhadap peran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kalimantan Tengah (KPID

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1.Buku Abdurachmat, Idris dan Enok, Maryani. (1997). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. 1.Buku Abdurachmat, Idris dan Enok, Maryani. (1997). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung. DAFTAR PUSTAKA 1.Buku Abdurachmat, Idris dan Enok, Maryani. (1997). Geografi Ekonomi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS IKIP Bandung. Ahmadi, H. & Uhbiyati, N. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kota Bandung terkenal sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Sedari dulu Bandung selalu menjadi tempat persinggahan yang menyenangkan. Posisi kota Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sedangkan sumber data merupakan bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata

Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata Hanifah Gunawan 1, Karim Suryadi 2, Elly Malihah 3 1 SMA Negeri 2 Cianjur 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi 3 Dosen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. Adapun metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. Adapun metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu BAB III METODE PENELITIAN Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran, harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Arti kata methodos adalah metode ilmiah yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian sendiri merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1.1.1 Data Primer Merupakan suatu data yang didapat dari sumber

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Adanya konflik yang melibatkan warga sipil dengan TNI menimbulkan berbagai perubahan pada bidang sosial maupun bidang budaya bagi kehidupan masyarakat Desa Setrojenar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan penjualan pribadi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank

BAB III METODE PENELITIAN. dan penjualan pribadi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu penelitian pengaruh periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank Muamalat Cabang Palangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, karena ketepatan dalam menentukan metode penelitian yang dilaksanakan, akan memberikan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Quantitative research is a means for testing objective theories by examining the relationship

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan di medan/tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 49 Metode yang akan digunakan dalam. data primer dan data sekunder. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional) 27 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional) dengan pendekatan kuantitatif yang menitikberatkan pada penelitian eksplanatif (penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR Hendri Tamara Yuda, Ernawati, Puji Handoko 3,, 3 STIKes Muhammadiyah Gombong ABSTRAK Ilmu etika berbicara masalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kehidupan masyarakat Desa Serang. 1. Dampak sosial alih fungsi lahan Desa Serang

BAB V PENUTUP. kehidupan masyarakat Desa Serang. 1. Dampak sosial alih fungsi lahan Desa Serang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian mengenai dampak sosial alih fungsi lahan terhadap pola kehidupan masyarakat Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan yang. dihasilkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB IV PENUTUP. Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan yang. dihasilkan dalam penelitian ini sebagai berikut: BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana yang pada hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. 1 Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, maupun percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk,mendapatkan fakta-fakta dalam upaya mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan variabel marketing

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan variabel marketing BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terkena pembangunan Waduk Sermo. Pembangunan Waduk Sermo yang di

BAB V PENUTUP. terkena pembangunan Waduk Sermo. Pembangunan Waduk Sermo yang di 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dusun Sremo merupakan salah satu dusun yang wilayahnya banyak terkena pembangunan Waduk Sermo. Pembangunan Waduk Sermo yang di bangun tahun 1994 sampai 1996 merupakan program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat terdapat berbagai golongan yang menciptakan perbedaan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat terdapat berbagai golongan yang menciptakan perbedaan tingkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masyarakat terdapat berbagai golongan yang menciptakan perbedaan tingkatan antara golongan satu dengan golongan yang lain. Adanya golongan yang berlapis-lapis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang ada serta untuk membuktikan hipotesa yang penulis ajukan, diperlukan data yang akurat sehingga menghasilkan data yang signifikan sebagai jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Perilaku Keberagamaan Remaja Islam di KM.10 Timika Papua merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Perilaku Keberagamaan Remaja Islam di KM.10 Timika Papua merupakan 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian dengan judul Pengaruh Lingkungan Prostitusi Terhadap Perilaku Keberagamaan Remaja Islam di KM.10 Timika Papua merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipeorleh dari penyebaran kuesioner. 68. penyebaran kuesioner kepada responden (karyawan BMT fastabiq Pati).

BAB III METODE PENELITIAN. dipeorleh dari penyebaran kuesioner. 68. penyebaran kuesioner kepada responden (karyawan BMT fastabiq Pati). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Dalam penelitian kali ini menggunakan data primer atau empiris yang dipeorleh dari penyebaran kuesioner. 68 Dalam hal ini data diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan setelah proposal

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan setelah proposal 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan setelah proposal ini diseminarkan, 2 bulan penggalian data di lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola

BAB V PENUTUP. Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola perilaku, organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Researh), yang bersifat study sampling. Penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan terhitung dari bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. b. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 86 Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara kerja yang akan ditempuh dalam melaksanakan penelitian guna tercapai suatu tujuan penelitian. Pernyataan ini relevan dengan

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan suatu metode yang sesuai dengan apa yang akan diselidiki maka akan 80 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab dengan menggunakan metode yang tepat maka akan mendapatkan hasil yang tepat pula. Artinya apabila seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan data dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan sosial dan ekonomi pada masyarakat desa Giripeni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunanakan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka data tentang keadaan pondok pesantren Al-Aziz Lasem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif 1 yakni penelitian yang mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktorfaktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis. dianalisis menggunakan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis. dianalisis menggunakan metode statistik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencari pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti oleh peneliti harus sudah jelas 1. variable terikat (motivasi belajar) melalui pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti oleh peneliti harus sudah jelas 1. variable terikat (motivasi belajar) melalui pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dimana masalah yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional, yakni menitikberatkan pada masalah atau peristiwa yang berlangsung dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam sebuah penelitian, menemukan waktu dan lokasi penelitian adalah suatu hal penting, Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pendatang yang kebanyakan berasal dari daerah Cilacap yang datang ke Pantai

BAB V PENUTUP. pendatang yang kebanyakan berasal dari daerah Cilacap yang datang ke Pantai 81 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Selain sebagai tempat pariwisata di Pantai Depok juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan atau sering disebut TPI. Tujuan didirikannya TPI yaitu untuk membuka lapangan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012

PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012 PENGARUH PROGRAM ROCKA ROLLA DI RADIO PRO 2 RRI BOGOR TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR PERIODE FEBRUARI SAMPAI DENGAN MEI 2012 Reziyodi Ryandaru Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia, 10000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisa sampai menyusun laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan 47 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Arif Furchan adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang ada di dalam penelitian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan melakukan kegiatan/aktivitas sehari-harinya. Permukiman dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, yaitu : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, yaitu : Metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survai. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Suatu penelitian akan dapat disebut ilmiah apabila hasil penelitian tersebut tersusun secara sistematis,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dua variabel sehingga menggunakan tipe penelitian kuantitatif dengan metode eksplanatori, yang artinya penelitian yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN dan bahagia. Orang tua adalah figur dalam proses pembentukan kepribadian anak, sehingga diharapkan akan memberi arah, memantau, mengawasi dan membimbing perkembangan anaknya ke arah yang lebih baik. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk 66 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya metode. Untuk mencapai hasil penelitian ilmu pengetahuan, penulis membutuhkan urutan demonstrasi pembuktian tentang kebenaran mulai dari asas-asas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis penelitian field risearch (penelitian lapangan) dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan lapangan (field research) yaitu penelitian yang paling

Lebih terperinci