: Semen portland komposit, kuat tekan, slag, fly ash
|
|
- Yuliana Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI PENGARUH PENAMBAHAN SLAG DAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN ADITIF DI FINISH MILL PABRIK SEMEN KOMPOSIT Eka Partana, Aries Purijatmiko, Prof. Dr. Ir. Mahfud, DEA, Ir. Pantjawarni Prihatini Jurusan Teknik Kimia, Facultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Portland Composite Cement (PCC) Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen Portland dan gipsum dengan satu atau lebih bahan anorganik. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, dengan kadar total bahan anorganik 6 % 35 %. Semen Portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dari adanya pengaruh penambahan fly ash dan slag terhadap kuat tekan semen komposit yang dihasilkan. Proses penelitian semen komposit ini didahului dengan menggiling klinker, fly ash, slag, dan gipsum di mini ball mill untuk membentuk semen komposit, Dimana konsentrasi slag dan fly ash divariasikan. Kemudian, semen komposit tesebut dibuat menjadi adonan mortar yaitu dengan cara dicampur dengan agregat, pasir dan air. Setelah menjadi adonan mortar, kemudian adonan tersebut dicetak dalam cetakan. Kemudian dilakukan uji kuat tekan pada umur mortar 3, 7, dan 28 hari. Proses penelitian ini diakhiri dengan melakukan analisa XRF terhadap produk semen komposit yang dihasilkan untuk mengetahui komposisi kimia yang terkandung di dalamnya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada penambahan fly ash, kuat tekan yang dihasilkan lebih besar dari pada kuat tekan OPC (penambahan 0%) pada 3, 7, dan 28 hari. Pada hari ke-3 terjadi penurunan kuat tekan sebesar 7,83% dari variabel penambahan fly ash 12% hingga 36 %.Pada hari ke-7 terjadi penurunan kuat tekan sebesar 3% dari variabel penambahan fly ash 6% hingga 36 %.Pada hari ke- 28 antara variabel penambahan fly ash 6% hingga 24 % kuat tekannya hampir sama. Lalu kemudian terjadi kenaikan kuat tekan lagi sebesar 4% dari variabel penambahan fly ash 24% hingga 30 % yang kemudian kuat tekan hampir sama hingga variabel 36%. Pada penambahan Slag. Pada hari ke-3, titik puncak maksimum dari kuat tekan dicapai pada variabel 6% dan kemudian mengalami penurunan kuat tekan sebesar 5,59% seiring bertambahnya variabel slag dimulai dari 12% hingga 36%. Pada hari ke-7, titik puncak maksimum dari kuat tekan dicapai pada variabel 12% dan kemudian mengalami penurunan kuat tekan sebesar 7,81% seiring bertambahnya variabel slag dimulai dari 12% hingga 36%. Pada hari ke-28, titik puncak maksimum dari kuat tekan dicapai pada variabel 12% dan kemudian mengalami penurunan kuat tekan sebesar 8,1% seiring bertambahnya variabel slag dimulai dari 12% hingga 36%. Pada kombinasi antara slag dan fly ash, kuat tekan optimum dicapai pada prosentase penambahan aditif sebesar 6% dari jumlah semen dengan komposisi 70% fly ash dan 30% slag. Penambahan aditif sebesar 6 36% di finish mill dalam proses pembuatan semen komposit, akan menurunkan emisi CO 2 pabrik semen sebesar 6 36%. Kata Kunci : Semen portland komposit, kuat tekan, slag, fly ash ABSTRACT Portland Composite Cement is one of hydraulically material that made from clinker and gypsum with one or more inorganic material. The following materials are blast furnace slag, pozzolan, silicate material, with total concentration 6% - 35%. Portland composite cement can be used for general construction. The purpose of this research is observing the influence of adding fly ash and slag in order to obtain the compressive strength of Portland composite cement. First step of this research is mixing and grinding clinker, slag, fly ash, and gypsum in a mini cement mill to form Portland composite cement. The operating variables are concentration of fly ash and slag. Then make mortar slurry by mixing Portland composite cement with Ottawa sand and water. After that, the slurry of mortar is formed in a molding. Then the molding is tested by compressive strength test is tested in 3, 7, and 28 day. This research is ended with XRF analysis of Portland composite cement to observe the chemical composition. The result of this research show that by adding fly ash, compressive strength is bigger than OPC s compressive strength at 3 rd, 7 th, and 28 th day. At 3 rd day, the compressive strength will decreasing 7.83% at adding 12% - 36% of fly ash. At 7 th day, the compressive strength will decreasing 3% at adding 6% - 36% of fly ash. At 28 th day, the compressive strength is slightly similar at adding 6% - 24% of fly
2 ash, the compressive strength will increasing 4% at adding 24% - 30% of fly ash, the compressive strength is slightly similar at adding of 30% - 36% of fly ash. At the adding of slag, at 3 rd day, the maximum compressive strength is reached at adding 6% of slag, the compressive strength will decreasing 5.59% at adding 12% - 36% of slag. At 7 th day, the maximum compressive strength is reached at adding 12% of slag, the compressive strength will decreasing 7.81% at adding 12% - 36% of slag. At 28 th day, the maximum compressive strength is reached at adding 12% of slag, the compressive strength will decreasing 8.1% at adding 12% - 36% of slag. At the combination of fly ash and slag, the optimum strength is reached in 6% additive. Keywords: Portland composite cement, compressive strength, slag, fly ash PENDAHULUAN Perkembangan industri yang pesat membawa kemajuan yang berarti bagi pembangunan perekonomian Indonesia. Tetapi dampak yang timbul dari adanya kegiatan-kegiatan industri tersebut adalah masalah limbah. Masalah yang pada akhir akhir ini mendapat perhatian pemerintah atau badanbadan lingkungan hidup nasional dan internasional. Oleh karena itu, pemerintah berusaha mengembangkan industri yang bersih lingkungan dan mengembangkan penelitian dalam penggunaan dan peningkatan daya guna limbah industri. Salah satunya yaitu pemanfaatan slag dan fly ash di industri semen. Slag adalah hasil sampingan dari proses industri yaitu proses peleburan bijih logam dan masih mengandung material yang penting seperti silika dan alumina. Fly ash adalah hasil samping dari pembakaran batubara di boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kecenderungan dewasa ini banyak pembangkit listrik yang beralih menggunakan batubara sebagai bahan bakar dalam menghasilkan steam (uap). Sisa hasil pembakaran dengan batubara menghasilkan abu yang disebut dengan fly ash. Fly ash dan slag juga mengandung silika yang bisa dimanfaatkan melalui waste co-processing dengan pihak industri semen. Dimana silika sangat dibutuhkan di industri semen sebagai material tambahan (aditif) di mesin penggilingan akhir ( finish mill) pabrik semen komposit. Sehingga akan terjalin suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pihak PLTU batubara dan pabrik peleburan logam selaku produsen dengan industri semen selaku konsumen. Penambahan bahan aditif di finish mill memiliki tujuan untuk mengurangi penggunaan terak dalam proses pembuatan semen. Sehingga akan menurunkan emisi CO 2 pabrik semen komposit. Penurunan emisi CO 2 dalam proses produksi semen komposit dimungkinkan dengan mengurangi penggunaan klinker yang diganti dengan material alternatif seperti batu kapur, slag dan material pozzolanic. Semen komposit dapat dipergunakan untuk keperluan konstruksi umum seperti rumah, gedung bertingkat, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-stress. Seiring dengan adanya proyek CDM ( Clean Development Mechanism) dan dalam rangka menurunkan emisi CO 2 untuk mengurangi dampak pemanasan global (global warming), maka industri semen banyak yang beralih untuk memproduksi semen komposit. Berdasarkan penjelasan diatas maka tujuan penelitian ini yaitu untuk meneliti pengaruh dari penambahan slag dan fly ash di finish mill dalam proses pembuatan semen komposit terhadap kuat tekan produk dan emisi pabrik semen komposit. Berdasarkan SNI tentang spesifikasi semen portland komposit, didefenisikan sebagai bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gipsum dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), kapur, pozzolan, dan senyawa silikat dengan kadar total bahan anorganik 6-35 % dari massa semen portland komposit. Kuat tekan adalah salah satu tolok ukur penting sesuai yang disyaratkan di dalam SNI (Standar Nasional Indonesia), ASTM (American Standard for Testing Materials), dan BS (British Standard). Menurut Lea (1998) kuat tekan merupakan salah satu tolok ukur untuk melihat kemampuan mortar atau beton yang terbuat dari semen yang diuji terhadap beban yang diterimanya. Kuat tekan semen dipengaruhi oleh proses hidrasi semen. Semen terdiri dari beberapa senyawa yaitu C 3 S (3CaO.SiO 2 ), C 2 S (2CaO.SiO 2 ), C 3 A (3CaO.Al 2 O 3 ), dan C 4 AF (4CaO.Al 2 O 3. Fe 2 O 3 ). Apabila semen dicampur dengan air maka akan terjadi proses hidrasi. Secara fisika proses tersebut akan tampak ditandai dengan adanya pasta semen yang
3 plastis dan dapat dibentuk, dan beberapa waktu kemudian pada pasta tersebut mulai terjadi pengerasan dan tidak dapat dibentuk lagi, sehingga pasta yang telah mengeras tersebut mulai memiliki kekuatan tekan. Dengan demikian maka proses hidrasi semen terdiri dari beberapa reaksi kimia yang berjalan secara bersama-sama yaitu : 2(3CaO.SiO 2 ) + 6H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O + 3Ca(OH) 2.(1) 2(2CaO.SiO 2 ) + 4H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O + Ca(OH) 2...(2) 3CaO.Al 2 O 3 + 6H 2 O 3CaO.Al 2 O 3. 6H 2 O + Panas..(3) 4CaO.Al 2 O 3. Fe 2 O H 2 O 3CaO.Al 2 O 3.12H 2 O +3CaO.Fe 2 O 3.5H 2 O (CaOH) 2..(4) Faktor yang mempengaruhi proses hidrasi semen yaitu : Komposisi Semen Proses hidrasi semen dipengaruhi oleh komposisinya. Salah satunya yaitu silika (SiO2) yang ada di dalam semen. SiO 2 akan mengeliminir Ca(OH) 2 dan bereaksi membentuk CSH pada proses hidrasi semen, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kuat tekan semen. Hal ini disebabkan Ca(OH) 2 di dalam mortar / beton akan bersifat merugikan dan menurunkan kuat tekan semen. Reaksinya yaitu : 2(3CaO.SiO 2 ) + 6H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O + 3Ca(OH) 2.(1) 2(2CaO.SiO 2 ) + 4H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O + Ca(OH) 2...(2) 3Ca(OH) 2 + SiO 2 + H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O......(3) Umur curing (perendaman) Umur curing (perendaman) akan berpengaruh terhadap kuat tekan dan proses hidrasi semen. Semakin lama umurnya maka proses hidrasinya semakin sempurna sehingga kekuatan tekannya semakin naik. Kehalusan semen Tingkat kehalusan akan berpengaruh terhadap kekuatan semen dan proses hidrasi semen. Kehalusan menentukan luas permukaan partikel semen sehingga sangat berpengaruh pada proses hidrasi semen yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kuat tekan semen. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini pembuatan semen portland komposit dilakukan dengan menggiling secara bersama-sama klinker, fly ash, slag, dan gipsum di mini ball mill untuk membentuk semen komposit bedasarkan variabel. Kemudian semen komposit dicetak untuk membentuk mortar yang kemudian diuji kuat tekannya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Klinker / terak semen Portland; Klinker yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Indonesia. Slag; Slag yang digunakan dalam penelitian ini adalah cooper slag yang berasal dari PT. Smelting Indonesia. Fly Ash; Fly Ash yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Jawa Power Unit Pembangkitan (UP) Paiton Indonesia. Gipsum; Gipsum yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari PT. Petrokimia Gresik (Persero) Indonesia. Pasir Ottawa; Pasir Standard Ottawa (CAS: ) merupakan pasir yang digunakan dalam uji semen. Dimana pasir ini dapat melalui 850-μ (US Standard No. 20) sieve dan tertahan pada 600-μ (US Standard No. 30) sieve. Pasir standard Ottawa berasal dari Middle Ordovician St. Peter Sandstone dekat Ottawa, Illinois dan digunakan secara luas dalam eksperimen oleh ahli geologi dan insinyur selama beberapa dekade. Alasan utama digunakan pasir Ottawa adalah karena ukuran butiran yang seragam dan dianggap tidak terkontaminasi oleh tanah liat (clay), lempung (loam), senyawa-senyawa besi, atau substansi asing lainnya (Revi, 2009). Air; Air yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk campuran mortar, maka harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap mortar. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas tiga bagian : peralatan pada tahap pembuatan semen komposit (mini ball mill, botol Le Chatellier, dan Blaine Test Apparatus), pada tahap
4 pembuatan mortar ( mixer, meja flow table, molding, dan bak rendaman), pada tahap analisa produk (mesin uji kuat tekan, ayakan 325 mesh, XRF, dan XRD). Pada tahap pembuatan semen komposit digunakan mini ball mill untuk menggiling klinker, gipsum, slag, dan fly ash sesuai dengan variabel, untuk membentuk semen komposit. Sedangkan botol Le Chatellier digunakan untuk mengukur densitas semen yang dihasilkan, dimana densitas tersebut digunakan untuk uji kehalusan. Blaine test apparatus digunakan untuk uji kehalusan semen, dimana pada penelitian ini, kehalusan semen ditetapkan minimal sebesar 290 m 2 /kg. Pada tahap pembuatan mortar digunakan mixer untuk mencampur semen komposit, air dan pasir Ottawa, untuk membentuk mortar. Sedangkan meja flow table digunakan untuk mengukur slump dari adonan mortar, dimana pada penelitian ini slump mortar ditetapkan 20,8 21,8 cm (ASTM, 2006). Bak rendaman digunakan untuk proses curing (perendaman) mortar. Sedangkan molding digunakan sebagai tempat cetakan adonan mortar. Pada tahap analisa produk digunakan mesin kuat tekan untuk menguji kuat tekan mortar pada hari ke 3, 7, dan 28 hari. Sedangkan ayakan 325 mesh digunakan untuk menguji kehalusan semen komposit yang dihasilkan sesuai dengan ASTM (2006). XRF, dan XRD digunakan untuk menganalisa komposisi kimia dan komposisi kristal yang terdapat di dalam semen komposit pada penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Hari ke-3 Hari ke Hari ke-7 SNI hari ke Hari ke-3 Hari ke-7 Hari ke-28 SNI hari ke-3 SNI hari ke-7 SNI hari ke Fly Ash (%) Gambar 1. Pengaruh Fly Ash Terhadap Kuat Tekan Slag (%) Gambar 2. Pengaruh Slag Terhadap Kuat Tekan Dari kedua Gambar 1 dan 2 dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa fly ash memberi kuat tekan yang lebih baik daripada slag pada umur 3, 7, dan 28 hari. Namun secara umum kuat tekannya keduanya masih di atas kuat tekan SNI Semen Portland Komposit. Hal ini disebabkan oleh hidrasi semen (Lea, 1998). Tabel 1. Hasil Uji Kehalusan Semen Komposit dengan Ayakan No.325 Variabel 6% - 12% Fly Ash 6% - 12% Slag Prosentase Semen yang Berhasil Lolos Ayakan 325 mesh 87,7 % 81,6 % Dari Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa semen komposit dengan aditif fly ash memiliki kehalusan partikel yang lebih tinggi daripada semen komposit dengan aditif slag. Tingkat kehalusan partikel akan
5 berpengaruh terhadap kekuatan semen dan proses hidrasi semen. Semakin halus partikelnya maka luas permukaannya semakin besar sehingga reaksi hidrasinya semakin cepat yang pada akhirnya akan menaikkan kuat tekan. Tabel 2. Hasil Slump PCC dengan Aditif Fly Ash Tabel 3. Hasil Slump PCC dengan Aditif Slag variabel Air (ml) Slump (cm) variabel air (ml) Slump (cm) 0% Fly Ash % Fly Ash % Fly Ash % Fly Ash % Fly Ash % Fly Ash % Fly Ash % Slag % Slag % Slag % Slag % Slag % Slag % Slag Menurut ASTM, Semen Portland Komposit dikategorikan sebagai semen campuran ( special blended cement). Oleh karena itu maka slumpnya mengikuti standar ASTM C Sesuai dengan ASTM C , slumpnya antara 20,8 21,8 cm. Ketika pada pembuatan mortar semen komposit menggunakan proporsi rasio air semen 0,485 (standar OPC), maka mortar akan mengalami pemadatan yang tidak sempurna ( incomplete compaction), secara fisik campuran tersebut akan terlihat kering / kekurangan atau encer / kelebihan air. Hal ini menyebabkan kuat tekan dari mortar yang dihasilkan tidak bisa diketahui kecenderungannya apakah semakin naik atau semakin turun. OPC 6% Fly Ash 12% Fly Ash 18% Fly Ash 24% Fly Ash 30% Fly Ash 36% Fly Ash OPC 6% slag 12% slag 18% slag 24% slag 30% slag 36% slag hari hari Gambar 4. Pengaruh Curing Terhadap Kuat Tekan
6 Pada Gambar 3 dan 4 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu curing maka kuat tekan mortar yang dihasilkan juga semakin tinggi hingga pada hari ke-28 yang diamati pada penelitian ini. Hal ini dikarenakan semakin sempurnanya reaksi hidrasi semen (Neville, 2000). Tabel 4. Hasil Analisa XRF Semen Komposit dengan Penambahan Fly Ash Fly Ash (%) SiO 2 Al 2 O 3 Fe 2 O 3 CaO MgO SO ,58 8,88 4,57 61,78 1,93 2, ,93 9,33 4,97 59,7 1,74 2, ,26 9,78 5,37 57,62 2,02 2, ,87 10,23 5,77 55,54 2,17 2, ,52 10,68 6,17 53,46 2,31 2, ,17 12,14 6,42 51,68 2,45 2, ,47 13,01 6,73 48,58 2,55 2,49 Tabel 5. Hasil Analisa XRF Semen Komposit dengan Penambahan Slag Slag (%) SiO 2 Al 2 O 3 Fe 2 O 3 CaO MgO SO ,58 8,88 4,57 61,78 1,93 2, ,64 7,72 8,21 58,19 1,43 2, ,69 7,43 9,93 55,04 1,32 2, ,75 7,17 11,74 52,00 1,31 2, ,96 6,99 13,76 48,90 1,30 2, ,20 6,79 15,96 45,70 1,30 2, ,44 6,59 19,16 42,50 1,28 2,21 Tampak dari hasil analisa XRF pada Tabel 4.5 dan 4.6, bahwa pada penambahan fly ash akan menambah kandungan silika di semen. Hal ini disebabkan karena fly ash lebih banyak mengandung silika. Sedangkan pada penambahan slag akan menambah kandungan besi dan silika. Hal ini disebabkan karena slag lebih banyak mengandung besi, namun juga mengandung silika. Proses hidrasi semen dipengaruhi oleh komposisinya. Salah satunya yaitu silika (SiO 2 ) yang ada di dalam semen. SiO 2 akan mengeliminir Ca(OH) 2. Keberadaan Ca(OH) 2 di dalam mortar / beton akan bersifat merugikan dan menurunkan kuat tekan. SiO 2 bereaksi dengan Ca(OH) 2 membentuk CSH (3CaO.SiO 2.3H 2 O) pada proses hidrasi semen, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kuat tekan. Reaksinya yaitu : 2(3CaO.SiO 2 ) + 6H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O + 3Ca(OH) 2.(1) 2(2CaO.SiO 2 ) + 4H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O + Ca(OH) 2...(2) 3Ca(OH) 2 + SiO 2 + H 2 O 3CaO.SiO 2.3 H 2 O..(3)
7 Hari ke-3 Hari ke-7 Hari ke-28 SNI hari ke-3 SNI hari ke-7 SNI hari ke-28 Hari ke-3 Hari ke-7 Hari ke-28 SNI hari ke-3 SNI hari ke-7 SNI hari ke ,0 390,0 370,0,0 330,0 310,0 290,0 270,0,0 230,0 210,0 190,0 170,0 150,0 130,0 110,0 30% FA + 70% S 50% FA + 50% S 70% FA + 30% S 30% FA + 70% S 50% FA + 50% S 70% FA + 30% S Komposisi Fly Ash dan Slag Komposisi Fly Ash dan Slag Gambar 5. Kombinasi Fly Ash & Slag Sebesar 6% Gambar 6. Kombinasi Fly Ash & Slag Sebesar 12% Dari Gambar 4.5 dan 4.6 dapat disimpulkan bahwa pada variasi penambahan fly ash dan slag, Secara umum kuat tekan dari seluruh variabel kombinasi antara fly ash dan slag tersebut masih di atas kuat tekan SNI Semen Portland Komposit. Prosentase penambahan fly ash dan slag sebesar 6% memberi kuat tekan yang lebih baik dari pada penambahan fly ash dan slag sebesar 12% tetapi perbedaannya tidak begitu signifikan. Dan dari gambar tersebut, ada kecenderungan yang sama yaitu adanya peningkatan kuat tekan dengan adanya persentase penambahan fly ash. Hal ini diperlihatkan pada kuat tekan variabel 70% fly Ash + 30% slag lebih besar dari pada variabel 30% fly ash + 70% slag. Berdasarkan hasil penelitian (Anonim, 2007) adanya penambahan aditif sebesar 6 36% di finish mill dalam proses pembuatan semen komposit, akan menurunkan emisi CO 2 pabrik semen sebesar 6 36%. Sehingga penambahan aditif di finish mill dalam proses pembuatan semen komposit, akan menurunkan emisi CO 2 yang dihasilkan oleh pabrik semen. KESIMPULAN Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Pertama, penambahan fly ash dan slag pada semen komposit berpengaruh terhadap kuat tekan, namun sampai penambahan sebesar 36% kuat tekannya masih di atas kuat tekan SNI Semen Portland Komposit Kedua, pada kombinasi fly ash dan slag sebesar 6% memberi kuat tekan yang lebih baik dari pada penambahan fly ash dan slag sebesar 12%, dan kuat tekan semakin meningkat seiring dengan adanya persentase penambahan fly ash pada kombinasi tersebut.
8 DAFTAR PUSTAKA 1. Aldensinai Gipsum. [aldensinai.blogspot.com] 2. Anonim Kajian Potensi Batuan Ultrabasa di Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Untuk Menanggulangi Emisi Karbon Dioksida. [ 3. Anonim CO 2 Emission in the World Cement Sector. [www. wcsbdcement.com] 4. ASTM International Annual Book of ASTM Standards. Baltimore : ASTM Publisher. 5. Austin, George T Shreve s Chemical Process Industries. Singapore : Mc Graw Hill. 6. Badan Standarisasi Nasional Standar Nasional Indonesia (SNI) OPC. [ 7. Badan Standarisasi Nasional Standar Nasional Indonesia (SNI) PCC. [ 8. Duda, Walter H Cement Data Book. London : Macdonald & Evans. 9. Fu, Xinghua, et al Studies on high strength slag and fly ash compound cement. [ 10. Lea, F.M Chemistry of Cement. London: Arnold Publisher 11. Mahmudah, Etty Ariani Pengaruh Kadar Fly Ash Pada Blended Cement Laporan Akhir, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang. 12. Maslikhah, Binti. dan Santoso, Puji Pengaruh Kadar Slag Terhadap Karateristik Blended Cement. Laporan Akhir, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang. 13. Mei Arisandi, Revi., Sahkundiyar Pengaruh Surfaktan Pada Pembuatan Beton. Skripsi Jurusan Teknik Kimia, FTI- ITS. 14. Neville, A.M Properties of Cement and Concrete. Edinburgh : Pearson Ltd 15. Peray, Kurt E. dan Waddell, Joseph J The Rotary Cement Kiln. New York : Chemical Publishing Co. 16. Peray, Kurt E Cement Manufacturer's Handbook. New York : Chemical Publishing Co. 17. Taylor, W.H Segmental Paving. New York : E and FN Spon.
PRESENTASI SEMINAR SKRIPSI
PRESENTASI SEMINAR SKRIPSI LATAR BELAKANG STUDI PENGARUH PENAMBAHAN SLAG DAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN ADITIF DI FINISH MILL PABRIK SEMEN KOMPOSIT Diusulkan oleh : Eka Partana 2305 100 008 Aries Purijatmiko
Lebih terperinciPENGARUH GRANULATED BLAST FURNACE SLAG
PENGARUH GRANULATED BLAST FURNACE SLAG DALAM SEMEN TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI, KUAT TEKAN MORTAR DAN NILAI EKONOMIS Studi Kasus di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Samsuri 1, Ngudi Tjahjono 2, Chauliah
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON
PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON Maria 1, Chris 2, Handoko 3, dan Paravita 4 ABSTRAK : Beton pozzolanic merupakan beton dengan penambahan material
Lebih terperinciPengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 213 Pengaruh Penambahan Abu Terbang (Fly Ash) Terhadap Kuat Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta Analisis Air Laut Yang Digunakan Untuk Perendaman Yulizar Yusuf,
Lebih terperinciREAKTIVITAS BERBAGAI MACAM POZZOLAN DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN MEKANIK
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 REAKTIVITAS BERBAGAI MACAM POZZOLAN DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN MEKANIK I Made Alit Karyawan Salain 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM.
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR SEMEN TIPE PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) DENGAN PERENDAMAN DALAM LARUTAN ASAM Skripsi Oleh Yani Maretisa No. Bp 0810411017 JURUSAN KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang sangat pesat menuntut adanya kemajuan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang sangat pesat menuntut adanya kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai faktor penggerak utama, khususnya dalam
Lebih terperinciPENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON. Ferdinand Fassa
PENGENALAN SEMEN SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON Ferdinand Fassa Outline Pertemuan 2 Pendahuluan Semen Pembuatan Semen Portland Komposisi Kimia Pada Portland Cement Kehalusan penggilingan Panas Hidrasi Jenis-Jenis
Lebih terperinciVARIASI KOMPOSISI ADITIF BATU KAPUR DALAM PEMBUATAN SEMEN CAMPURAN (BLENDED CEMENT)
VARIASI KOMPOSISI ADITIF BATU KAPUR DALAM PEMBUATAN SEMEN CAMPURAN (BLENDED CEMENT) Adhytia Ihwan Prasetyo 1, Agus Taufiq 2, Diana Widiastuti 3 1 Alumni Program Sarjana Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universiatas
Lebih terperinciSpesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)
Standar Nasional Indonesia Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS) ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional BSN 2015 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian
Lebih terperinciPENGGUNAAN AKSELERATOR PADA BETON YANG MENGGUNAKAN PEREKAT BERUPA CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU TERBANG
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 15 Sanur - Bali, 25 April 15 PENGGUNAAN AKSELERATOR PADA BETON YANG MENGGUNAKAN PEREKAT BERUPA CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU TERBANG
Lebih terperinciPENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT Abdul Halim, M. Cakrawala dan Naif Fuhaid Jurusan Teknik Sipil 1,2), Jurusan Teknik Mesin 3), Fak. Teknik, Universitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Paving block Bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Semen Semen merupakan bahan yang bersifat hirolis yang bila dicampur air akan berubah menjadi bahan yang mempunyai sifat perekat. Penggunaannya antara lain meliputi beton, adukan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mortar Mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen yang digunakan sebagai perekat untuk membuat struktur bangunan, yang membedakan moratar dengan semen,
Lebih terperinciScanned by CamScanner
Scanned by CamScanner Scanned by CamScanner Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8) KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN ABU TERBANG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PORTLAND DAN AGREGAT KASAR BATU
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN KARAKTERISTIK TYPE SEMEN ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) dan PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR
PENGARUH PERBEDAAN KARAKTERISTIK TYPE SEMEN ORDINARY PORTLAND CEMENT (OPC) dan PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC) TERHADAP KUAT TEKAN MORTAR Julian Bagus Hariawan NPM. 10302047 Semakin pesatnya perkembangan
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I
PERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I I Made Alit Karyawan Salain 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana,
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP PENGURANGAN SUSUT BETON. Abstrak
PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME TERHADAP PENGURANGAN SUSUT BETON Khairul Miswar 1) Rizal Syahyadi 2) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh admixture silica fume terhadap susut beton.
Lebih terperinciKELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR
KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR Aristofel R. Resi 1 (aristofelronaldzresi@gmail.com) Elia Hunggurami 2 (eliahunggurami@yahoo.com) Sudiyo Utomo (diyotomo@gmail.com)
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI SEMEN MERAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK MORTAR
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BATU BATA SEBAGAI SEMEN MERAH TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK MORTAR Siti Nurlina *1, Taufik Hidayat 1, Hendro Suseno 1, Estetika Matra Kharisma 2 1 Dosen / Jurusan Teknik
Lebih terperinciPembuatan dan Pengujian Kualitas Semen Portland
Pembuatan dan Pengujian Kualitas Semen Portland Yang Diperkaya Silikat Abu Ampas Tebu (Fabrication and Quality Test of Cement Portland With Enriched by Silicate Sugarcane Bagasse Ash) Suci Wulandari Indah
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I
PERBANDINGAN KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I I Made Alit Karyawan Salain 1 1. Pendahuluan Salah satu faktor yang
Lebih terperinciEfek Substitusi Semen dengan Limbah Padat Industri Pupuk PT. Petrokimia terhadap Kuat Lentur Genteng Beton di PT.
Efek Substitusi Semen dengan Limbah Padat Industri Pupuk PT. Petrokimia terhadap Kuat Lentur Genteng Beton di PT. Varia Usaha Beton Oleh : Yultino Syaifullah F 3110030087 M. Rohim Lathiif 3110030091 Pembimbing
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia
KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT Riski Febriani 1, Usman Malik 2, Antonius Surbakti 2 1 Mahasiswa Program Studi S1Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika 2 Dosen Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENGARUH SEMEN TERHADAP MUTU BETON
ABSTRAK PENGARUH SEMEN TERHADAP MUTU BETON NI KADEK ASTARIANI Staf Pengajar Universitas Ngurah Rai Denpasar GaneÇ Swara Vol. 6 No.1 Maret 2012 Beton merupakan material konstruksi yang mempunyai kemampuan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Bata Beton Bata beton adalah suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang dibuat dari bahan utama semen Portland, air dan agregat yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Bata
Lebih terperinciSemen portland komposit
Standar Nasional Indonesia Semen portland komposit ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciPEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI
PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI Arnold Phengkarsa 1, Hendra S. Wibawa 2, Djwantoro Hardjito 3 ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. 2. Kegunaan dan Keuntungan Paving Block
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Paving Block 1. Definisi Paving Block Bata beton (paving block) adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)
PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC) Bing Santosa 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Janabadra Yogyakarta, Jl. TR.Mataram
Lebih terperinciPENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON
PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON Partogi H. Simatupang 1 (simatupangpartogi@yahoo.com) Tri M. W. Sir 2 (trimwsir@yahoo.com) Anna S. Kurniaty 3 (viyakurniaty92@gmail.com)
Lebih terperinciSifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen
Sifat Kimiawi Menurut SK-SNI-T15-1991-03, Beton dibuat dengan mencampur (PC), Air dan Agregat, dengan atau tanpa bahan tambah (admixture) dalam perbandingan tertentu. Bahan tambah (admixture) dapat berupa
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Beton Menurut SNI 2847:2013, beton adalah campuran semen portland atau semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture).
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC
STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC Amri 1)., Chrisna Djaja Mungok 2)., Cek Putera Handalan 2) iamlucky1899@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. membentuk masa padat (Surya Sebayang, 2000). Beton normal merupakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beton Ringan (Lightweight Concrete) Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan bertambah nya jumlah penduduk, seperti pembangunan perumahan dan sarana sarana lain pada
Lebih terperinciKAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK
Media Teknik Sipil, Volume IX, Januari 2009 ISSN 1412-0976 KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS PEMANFAATAN LIMBAH BATU BARA (FLY ASH) PADA PRODUKSI PAVING BLOCK Endah Safitri, Djumari Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciPEMBUATAN REGULAR PORTLAND SEMEN DARI CAMPURAN ABU VULKANIK GUNUNG MERAPI DAN BATUAN KAPUR (DARI JUWANGI DAN GUNUNG KIDUL)
PEMBUATAN REGULAR PORTLAND SEMEN DARI CAMPURAN ABU VULKANIK GUNUNG MERAPI DAN BATUAN KAPUR (DARI JUWANGI DAN GUNUNG KIDUL) Agung Sih Damayanti, Happy Kartika Windu, Ganjar Andaka Jurusan Teknik Kimia,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil pemeriksaan material (bahan-bahan) pembentuk beton dan hasil pengujian beton tersebut. Tujuan dari pemeriksaan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Kata beton dalam bahasa indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus yang berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri konstruksi merupakan bagian utama dalam kelancaran dan perkembangan pembangunan di suatu negara maju maupun negara berkembang. Semakin meningkatnya pembangunan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Beton Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen struktural maupun non-struktural.
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI
PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI Petrus Peter Siregar 1 dan Ade Lisantono 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya.
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Beton secara umum telah dikenal dan digunakan sebagai bahan pilihan utama dalam dunia konstruksi khususnya bahan bangunan karena beton memiliki sifat-sifat yang menguntungkan.
Lebih terperinciSemen (Portland) padatan berbentuk bubuk, tanpa memandang proses
Semen (Portland) Semen didefinisikan sebagai campuran antara batu kapur/gamping (bahan utama) dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk, tanpa
Lebih terperinciKAJIAN KORELASI RASIO-AIR-POWDER DAN KADAR ABU TERBANG TERHADAP KINERJA BETON HVFA
KAJIAN KORELASI RASIO-AIR-POWDER DAN KADAR ABU TERBANG TERHADAP KINERJA BETON HVFA Bernardinus Herbudiman 1, dan Taufik Akbar 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, Jl.
Lebih terperinciPengaruh Kehalusan Serbuk Pasir Silika Terhadap Kekuatan Tekan Mortar
INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (56-66) Pengaruh Kehalusan Serbuk Pasir Silika Terhadap Kekuatan Tekan Mortar Fauzi Rahman Abstrak Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian beton ringan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON
PENGGUNAAN PECAHAN BOTOL KACA SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON Nini Hasriyani Aswad Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL
PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI SEMEN PADA BETON MUTU NORMAL Ilham Jaya Kusuma Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil S1, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru 28293, email: ilham.dastos6@yahoo.com
Lebih terperinciKETAHANAN DI LINGKUNGAN ASAM, KUAT TEKAN DAN PENYUSUTAN BETON DENGAN 100% FLY ASH PADA JANGKA PANJANG
KETAHANAN DI LINGKUNGAN ASAM, KUAT TEKAN DAN PENYUSUTAN BETON DENGAN 100% FLY ASH PADA JANGKA PANJANG Ryan Renaldo Wijaya 1, Antoni 2, Djwantoro Hardjito 3 ABSTRAK : Penggunaan bahan sisa pada beton sebagai
Lebih terperinciPenambahan Abu Ampas Tebu (AAT) dan Limbah Boma Bisma Indra (BBI) untuk Pembuatan Paving Block
Jurnal APLIKASI Volume 12, Nomor 1, Pebruari 2014 Penambahan Abu Ampas Tebu (AAT) dan Limbah Boma Bisma Indra (BBI) untuk Pembuatan Paving Block FX Didik Harijanto, Endang Kasiati, Boedi Wibowo, Sulchan
Lebih terperinciPENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate
14 Spektrum Sipil, ISSN 58-4896 Vol. 1, No. 2 : 14-149, September 214 PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate Joedono, Mudji Wahyudi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses yang sangat penting dalam rangka meningkatkan infrastruktur suatu wilayah. Pada saat ini pembangunan di Indonesia sedang mengalami peningkatan
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
21 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi di Indonesia cukup pesat. Hampir 70% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beton adalah suatu material yang menyerupai batu yang terdiri dari semen, kerikil, pasir, air, serta tambahan material lainnya. Maraknya penggunaan beton di dunia konstruksi
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Beton Konvensional Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat (semen). Beton mempunyai karakteristik tegangan hancur tekan yang
Lebih terperinciSemen portland komposit
Standar Nasional Indonesia Semen portland komposit ICS 91.100.10 Badan Standardisasi Nasional BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO UNTUK BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN FLY ASH, FOAM, DAN SERAT KENAF
TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO UNTUK BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN FLY ASH, FOAM, DAN SERAT KENAF DIMAS P. DIBIANTARA 3110.105.020 Dosen Konsultasi: Dr. Eng. Januarti Jaya Ekaputri, ST.,MT.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Umum Upaya peningkatan kualitas beton terus dilakukan dari waktu ke waktu, untuk mencapai kekuatan yang paling maksimal. Upaya ini terbukti dari munculnya berbagai penelitian
Lebih terperinciPENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan
PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON Nora Usrina 1, Rahmi Karolina 2, Johannes Tarigan 3 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus
Lebih terperinciPENGARUH PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) DARI PLTU II SULAWESI UTARA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON
PENGARUH PEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) DARI PLTU II SULAWESI UTARA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON Alfian Hendri Umboh Marthin D. J. Sumajouw, Reky S. Windah Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk dan perkembangan berbagai sektor di wilayah Indonesia saat ini sedang tumbuh pesat. Seiring dengan hal tersebut maka kebutuhan akan energi
Lebih terperinciVol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK
PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK Oleh: Mulyati*, Saryeni Maliar** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ** Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh hasil pengujian laboratorium.
II. TINJAUAN PUSTAKA II. a. Pozolan Pozolan adalah bahan yang mengandung senyawa silika atau silika alumina dan alumina, yang tidak mempunyai sifat mengikat seperti semen akan tetapi dalam bentuk yang
Lebih terperinciI MADE ALIT KARYAWAN SALAIN Fakultas Teknik, Universitas Udayana
PENGARUH JENIS SEMEN DAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON (The influence of the type of cement and coarse aggregate on the compression strength of concrete) I MADE ALIT KARYAWAN SALAIN Fakultas
Lebih terperinciDeskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA
1 Deskripsi SEMEN CEPAT GEOPOLIMER DAN METODA PEMBUATANNYA Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan komposisi bahan, metode pembuatan dan produk semen cepat (rapid-set high-strength) geopolimer.
Lebih terperinciKUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN
KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN Rudolvo Wenno Steenie E. Wallah, Ronny Pandaleke Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciPEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU YANG DIOVEN PADA SUHU 400 O C UNTUK CAMPURAN PEMBUATAN DINDING PANEL PAGAR ABSTRAK
PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU YANG DIOVEN PADA SUHU 400 O C UNTUK CAMPURAN PEMBUATAN DINDING PANEL PAGAR Wahyu Kartini Dosen UPN Veteran Jawa Timur Boedi Wibowo Dosen Diploma Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPENAMBAHAN LIMBAH ABU BATU BARA PADA BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR
PENAMBAHAN LIMBAH ABU BATU BARA PADA BATAKO DITINJAU TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR Endah Kanti Pangestuti Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Kampus Sekaran,
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN JUDUL ENGLISH... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR ISTILAH... xi DAFTAR NOTASI...
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENAMBAHAN TANAH KOMPOS SEBAGAI BAHAN BAKU SUBSTITUSI PARSIAL PEMBUATAN SEMEN
LAPORAN AKHIR PENAMBAHAN TANAH KOMPOS SEBAGAI BAHAN BAKU SUBSTITUSI PARSIAL PEMBUATAN SEMEN Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Lebih terperinciproporsi perbandingan tertentu dengan ataupun tanpa bahan tambah yang
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang digunakan, materi penyusun beton, penghitungan kuat desak dan hipotesis. 3.1 Umum Menurut SK SNI T-l5-1991-03 (1991), beton (concrete)
Lebih terperinciKekurangannya adalah: - Kekuatan tarik yang rendah, keuletan yang rendah dan beberapa penyusutan.
19. Concrete (Beton) Beton adalah material teknik yang umum digunakan untuk konstruksi struktur seperti desain dan konstruksi jembatan, bangunan, dam, dinding penahan, dudukan mesin/konstruksi baja dan
Lebih terperinciBAB II TEORI DASAR 2.1 Beton Semen
BAB II TEORI DASAR Bab ini merupakan tinjauan pustaka yang mencakup dasar teori material beton beserta komposisi dasar penyusun-penyusunnya, bahan tambah yang umum digunakan, aspek kimia material beton,
Lebih terperinciPENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG
PENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG Steenie E. Wallah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado email: wsteenie@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH JENIS SEMEN DAN JENIS AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 32, NO. 1, PEBRUARI 2009: 63 70 PENGARUH JENIS SEMEN DAN JENIS AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON I Made Alit Karyawan Salain Abstract: The effect of cement and coarse
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Padat Abu Terbang Batubara (fly ash) Abu terbang adalah limbah hasil pembakaran batubara pada tungku pembangkit listrik tenaga uap yang berbentuk halus, bundar dan bersifat
Lebih terperinciKUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR KADAR LUMPUR TINGGI DENGAN MENAMBAHKAN FLY ASH
KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR KADAR LUMPUR TINGGI DENGAN MENAMBAHKAN FLY ASH Dewi Pertiwi 1 dan Akhmad Sucoko Jurusan Teknik Sipil, Email 1 : dewi_itats@yahoo.com ABSTRACT Setiawan 2012, in his
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Beton Beton merupakan suatu bahan komposit (campuran) dari beberapa material, yang bahan utamanya terdiri dari medium campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU JERAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN ABU JERAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON Syibral Malasyi 1), Wesli 2) Fasdarsyah 3) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Malikussaleh email: 1) syibral_m@yahoo.co.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya beton digunakan sebagai salah satu bahan konstruksi yang sering dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material penyusunnya
Lebih terperinciRESPON LIMBAH INDUSTRI ABU TERBANG SISA PEMBAKARAN KULIT KAYU PADA CAMPURAN BETON
RESPON LIMBAH INDUSTRI ABU TERBANG SISA PEMBAKARAN KULIT KAYU PADA CAMPURAN BETON Muhammad Shalahuddin Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau, Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, 28293
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian
11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Beton Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian direkatkan dengan semen Portland yang direaksikan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Agregat Halus Agregat halus adalah agregat dengan besar butir maksimum 4,76 mm berasal dari alam atau hasil olahan sesuai dengan SNI 03-6820-2002. Riyadi (2013) pada penelitian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tambahan yang membentuk massa padat. Beton Normal adalah beton yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Beton Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa
Lebih terperinciPEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SECARA MAKSIMAL DENGAN CAMPURAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER
PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SECARA MAKSIMAL DENGAN CAMPURAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER Andi Widjaya 1, Chrysilla Natallia 2, Antoni 3, Djwantoro Hardjito 4 ABSTRAK : Penelitian terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Tinjauan Umum Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tahap perencanaan, teknis pelaksanaan, dan pada tahap analisa hasil, tidak terlepas dari peraturan-peraturan maupun referensi
Lebih terperinciPEMANFAATAN BOTTOM ASH DAN FLY ASH TIPE C SEBAGAI BAHAN PENGGANTI DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK
PEMANFAATAN BOTTOM ASH DAN FLY ASH TIPE C SEBAGAI BAHAN PENGGANTI DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK Kevin Klarens 1, Michael Indranata 2, Antoni 3, Djwantoro Hardjito 4 ABSTRAK : PT. PLTU Paiton menghasilkan
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA
PENGARUH PENAMBAHAN LY ASH DAN SUPERPLASTICIZER DALAM MENCAPAI LOW CEMENT CONCRETE Diah Ayu Restuti Wulandari 1 Dosen Universitas Narotama Surabaya Diah.wulandari@narotama.ac.id ABSTRAK Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
A. Beton BAB III LANDASAN TEORI Beton berdasarkan SNI-03-2847-2007 didefinisikan sebagai campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Beton Geopolimer Geopolimer adalah bentuk anorganik alumina-silika yang disintesa melalui material yang mengandung banyak Silika (Si) dan Alumina (Al) yang berasal dari alam
Lebih terperinciSukolilo Surabaya, Telp , ABSTRAK
LUMPUR SIDOARJO BAKAR, FLY ASH SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN DAN KAPUR (Ca(OH) 2 ) UNTUK CAMPURAN BETON RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN BUBUK ALUMUNIUM SEBAGAI BAHAN PENGEMBANG Boby Dean Pahlevi 1, Triwulan 2, Januarti
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
7 BAB III LANDASAN TEORI A. Pengetian Beton Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus dan air. Jika diperlukan
Lebih terperinciKampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos Abstract
DURABILITAS MORTAR BUBUK KULIT KERANG DI AIR GAMBUT Ismi Siska Rahmayani 1), Monita Olivia 2), Edy Saputra 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau 2) Dosen Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN LIMBAH PT BOMA BISMA INDRA UNTUK PEMBUATAN PAVING BLOCK
STUDI PEMANFAATAN LIMBAH PT BOMA BISMA INDRA UNTUK PEMBUATAN PAVING BLOCK Didik Harijanto Akhmad Yusuf Zuhdy Boedi Wibowo Dosen Diploma Teknik Sipil FTSP-ITS ABSTRAK Paving block sebagai bahan bangunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Upaya stabilisasi yang dapat diambil salah satunya adalah dengan menstabilisasi tanah lempung dengan cara kimia sehingga kekuatan dan daya dukung tanah dapat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MORTAR DAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO
KARAKTERISTIK MORTAR DAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO Permana Putra Prasetio 1, Gary Kartadinata 2, Djwantoro Hardjito 3, dan Antoni 4 ABSTRAK : Penelitian ini membahas pengaruh ukuran
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... INTISARI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... INTISARI..... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii iv vi xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah
Lebih terperinciBeton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam
Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam Arie hadiwinata, Triwulan dan Pujo Aji Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinci