ANALISIS PERBANDINGAN LABA DAN DEVIDEN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERBANDINGAN LABA DAN DEVIDEN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Transkripsi

1 ANALISIS PERBANDINGAN LABA DAN DEVIDEN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Mujairimi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura mujairimi@ymail.com Abstract This study aims to provide empirical evidence about the comparative analysis of earnings and dividends in predicting financial distress companies listed on stock exchanges in Indonesia. The study sample as many as 127 companies in the category with 51 healthy and 76 in the category fianancial unwell or experiencing distress, which consists of 37 companies do not share dividend, 23 companies experienced a negative net income, and 16 companies experienced negative net operating income. So the total sample of 381 years of the company's financial statements. The statistical methods used to test the research hypothesis is logit regression. The results of this study indicate that the net operating income and dividends can predict financial distress. The net profit can not predict financial distress. In addition, the operating net profit model is better than the dividend models in predicting financial distress. The financial ratios that affect the net operating income models, namely, leverage, profit margin and operating efficiency. While the dividend model is liquidity, leverage, operating efficiency and cash position. Thus, the dominant financial ratios in this model is the leverage ratio and efficiency of operations, because these ratios affect both the model of net operating income and dividends. Keywords : Financial Distress, Net Income, Net Operating Income, Dividends, Financial Ratios, Logit Regression. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini di buat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan (Baridwan, 2004:17). Tujuan umum laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusankeputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship), manajemen atas penggunaan sumber daya 1

2 yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, dan arus kas. Pengertian di atas menunjukkan bahwa laporan keuangan memiliki peran penting untuk dijadikan alat dalam menilai kinerja dan pengambilan keputusan bagi mereka yang butuh atas informasi laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk memprediksi kondisi keuangan perusahaan apakah perusahaan tersebut mengalami financial distress atau bahkan bangkrut. Hal ini perlu diperhatikan oleh berbagai pihak, baik manajer, investor, kreditor sebelum mengambil keputusan. Dalam menilai suatu perusahaan masuk dalam kategori financial distress atau kesulitan keuangan yaitu, menganalis laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan. Semua rasio keuangan dapat dijadikan alat untuk memprediksi financial distress (Almilia & Kristijadi, 2003:18). Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan harus segera dicarikan solusi agar tidak mengarah pada kebangkrutan. Adanya kesulitan keuangan di perusahaan akhirnya dapat mengakibatkan kebangkrutan, (Salehi, 2009). Financial distress merupakan salah satu faktor penyebab bankrutnya perusahaan disamping disebabkan oleh faktor-faktor lain. Financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Atmini dan Wuryana (2005 : 470) meneliti tentang manfaat laba dan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan textile mill products dan apparel and other textile products yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan hasil penelitiannya menemukan bukti bahwa model laba merupakan model yang lebih baik daripada model arus kas dalam memprediksi kondisi finansial distress perusahaan. Berdasarkan pengertian dan penelitian terdahulu menunjukkan bahwa suatu saat perusahaan diprediksi mengalami financial distress atau kesulitan keuangan, dan jika terlambat dalam menanganinya akan mengarah pada kebangkrutan. Salah satu faktor yang melekat pada kesulitan keuangan dan akhirnya kebangkrutan perusahaan adalah kurang adanya kontrol oleh penuntut yang berbeda (Salehi, 2009). 2

3 Menurut Almilia & Kristijadi (2003 : 18) mengemukakan bahwa rasio rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan. Sedangkan variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah rasio profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S), rasio financial leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA). rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (CA/CL). Rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan total aktiva (GROWTH NI/TA). Sesuai dengan hal di atas, financial distress merupakan masalah besar yang mengancam perusahaan jika gagal dalam menangani akan mengarah pada kebangkrutan. Dengan demikian, financial distress sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan apakah perusahaan tersebut mengalami financial distress atau bahkan bangkrut. Banyak peneliti yang melakukan penelitian tentang financial distress, akan tetapi, masih belum ada penelitian yang membandingkan antara model laba dan deviden dalam meprediksi financial distress. Dalam hal ini peneliti tertarik untuk meneliti tentang analisis perbandingan laba dan deviden dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan di Bursa Efek Indonesia, dengan tujuan untuk membuktikan secara empiris tentang model laba bersih dan laba bersih operasi serta deviden dalam memprediksi kondisi financial distress, dan apakah model laba bersih dan laba bersih operasi lebih baik dari model deviden. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi (2003) yang mengukur perusahaan masuk dalam kondisi fianancial distress, jika beberapa tahun mengalami laba bersih dan laba bersih operasi negatif serta lebih dari satu tahun tidak membayar deviden. Rasio yang digunakan yaitu, rasio profit margin, likuiditas, leverage, profitabilitas, efisiensi operasi, posisi kas dan pertumbuhan. Dengan tujuh rasio di atas diharapkan dapat memprediksi kondisi financial distress baik pada model laba maupun deviden. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung- 3

4 jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan keuangan kepada pihak-pihak diluar perusahaan, (Baridwan, 2004 : 17). Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusankeputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka m,encapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi, asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian, serta arus kas, (PSAK, 2009 : 1.2). Financial Distress Mamduh dan Halim, (2003 : 263) mengartikan bahwa financial distress merupakan kesulitan likuiditas atau jangka pendek, yang merupakan kesulitan keuangan yang paling ringan sampai kepernyataan yang kebangkrutan, yang merupakan kesulitan keuangan yang paling berat. Plat dan Platt, (2007 : 151), mengemukakan bahwa perusahaan lebih mungkin menjadi tertekan secara finansial ketika mereka tidak memiliki operating leverage yang cukup untuk mendukung volume penjualan atau tidak menghasilkan arus kas yang cukup atau laba operasi sebelum biaya penyusutan. Menurut Platt dan Platt (2002) (Atmini, dan Wuryan A, 2005) mendefinisikan bahwa financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan, yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Sedangkan menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe (2005) (Candrawati, 2006 : 17) bahwa financial distress adalah situasi di mana arus kas hasil operasi perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban perusahaan. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Luciana (2004) (Endri, 2009 : 37) mendefinisikan kondisi financial distress sebagai suatu kondisi di mana perusahaan mengalami delisted akibat laba bersih dan nilai buku ekuitas negatif berturut - turut serta perusahaan tersebut telah di merger. Matthias, (2002:36), mengartikan bahwa kesulitan keuangan 4

5 sebagai suatu proses dinamis, menekankan insentif bagi para kreditor untuk mempelajari tentang prospek pemulihan keuangan perusahaan yang tertekan. Kreditur pasca keputusan likuidasi mereka belajar lebih lanjut tentang kelangsungan hidup perusahaan yang tertekan dan dasar keputusan likuidasi akhir pada informasi yang lebih baik. Banyak faktor yang dapat menyebabkan perusahaan menghadapi financial distress yaitu antara lain kenaikan biaya operasi, ekspansi berlebihan, ketinggalan teknologi, kondisi persaingan, kondisi ekonomi, kelemahan manajemen perusahaan dan penurunan aktifitas perdagangan industri (Wruck, 1990) (dalam Candrawati, 2008 : 25). Menurut Martin, (1995) (dalam Candrawati, 2008 : 26) Financial distress, berarti kesulitan dana untuk menutup kewajiban perusahaan atau kesulitan likuiditas yang diawali dengan kesulitan ringan sampai pada kesulitan yang lebih serius, yaitu jika hutang lebih besar dibandingkan dengan aset. Indikator yang menunjukkan apakah suatu perusahaan mengalami financial distress antara lain ditandai dengan adanya pemberhentian tenaga kerja atau hilangnya pembayaran dividen, Lau, 1987 & Hill et al, (1996) serta arus kas yang lebih kecil daripada hutang jangka panjang, Whitaker, (1999) atau jika selama 2 tahun mengalami laba bersih operasi negatif dan selama lebih dari 1 tahun tidak melakukan pembayaran dividen, Almilia & Kristijadi, (2003) sedangkan Wahyujati, (2000) mendefinisikan financial distress jika perusahaan mengalami net income negatif selama 3 tahun. Penelitian Terdahulu Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu seperti yang dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi (2003 : 18) analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta, menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitianya rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksikan financial distress suatu perusahaan. Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan perusahaan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Platt dan Platt (2002): Profit margin meliputi laba bersih dibagi penjualan (NI/S). Likuiditas meliputi aktiva lancar dibagi kewajiban lancar (CA/CL), modal kerja (aktiva lancar-kewajiban lancar) dibagi total aktiva (WC/TA), aktiva lancar dibagi total aktiva (CA/TA), aktiva 5

6 tetap bersih dibagi total aktiva (NFA/TA). Efisiensi operasi meliputi penjualan dibagi total aktiva (S/TA), penjualan dibagi aktiva lancar (S/CA), penjualan dibagi modal kerja (S/WC). Profitabilitas meliputi laba bersih dibagi total aktiva (NI/TA), laba bersih dibagi ekuitas saham (NI/EQ). Financial leverage meliputi total hutang dibagi total aktiva (TL/TA), hutang lancar dibagi total aktiva (CL/TA), notes payable dibagi total aktiva (NP/TA), notes payable dibagi total hutang (NP/TL), ekuitas saham dibagi total aktiva (EQ/TA). Posisi kas meliputi kas dibagi hutang lancar (CASH/CL), kas dibagi total aktiva (CASG/TA). Pertumbuhan meliputi prosentase pertumbuhan penjualan (GROWTH-S), Prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva (GROWTH NI/TA). Sedangkan tambahan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel rasio keuangan yang paling dominan dalam menentukan financial distress suatu perusahaan adalah: Rasio profit margin yaitu laba bersih dibagi dengan penjualan (NI/S), rasio financial leverage yaitu hutang lancar dibagi dengan total aktiva (CL/TA), rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar (CA/CL), dan rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan total aktiva (GROWTH NI/TA). Wardhani (2009 : 3) meneliti tentang analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan sektor real estate dan properti di Bursa efek Jakarta. Berdasarkan hasil penelitiannya menujukkan bahwa laporan keuangan perusahaan dapat memprediksi probabilitas perusahaan financial distress, dan rasio keuangan yang digunakan mampu menjelaskan sebesar 21,7% variasi perubahan kondisi perusahaan financial distress pada sektor real estate dan properti. Indikator rasio keuangan yaitu, profit margin (Net Income/Sales), rasio likuditas (Curren Assets/Current Liabilities, Working Capital/Total Assets, Current Assets/Total Assets, Net Fixed Assets/Total Assets), rasio efisiensi operasi (Sales/Total Assets, Sales/Current Assets, Sales/Working Capital), rasio profitabilitas (Net Income/Total Assets, Equity/Total Assets), rasio posisi kas (cash/current Liabilities, Cash/Total Assets) dan rasio pertumbuhan (Growth - Sales, Growth - Net Income/Total Assets). Hipotesis Penelitian H1 = Model laba bersih dan laba bersih operasi serta deviden dapat memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H2 = Model laba bersih lebih baik dari deviden dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan 6

7 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H3 = Model laba bersih operasi lebih baik dari deviden dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Populasi dan Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan data perusahaanperusahaan tersebut telah dipublikasikan. Periode 2007 sampai dengan 2010 digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress. Sedangkan data yang akan dianalisis mencakup periode 2008 sampai 2010 dipandang cukup mewakili untuk memprediksi financial distress. Sedangkan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2011, diperoleh sampel sebanyak 148 perusahaaan manufaktur. Adapun teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan laporan keuangannya telah dipublikasikan berturut-turut selama tahun serta berakhir tanggal 31 Desember. 2. Berupa moneter rupiah. 3. Kriteria Perusahaan yang mengalami financial distress jika: beberapa tahun mengalami laba bersih (net income) dan laba bersih operasi (net income operating) negatif, serta lebih dari satu tahun tidak membayar deviden. Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh sampel sebanyak 127 perusahaan dengan 51 masuk kategori sehat dan 76 masuk dalam kategori tidak sehat atau mengalami fianancial distress, yang terdiri dari 37 deviden, 16 laba bersih operasi dan 23 laba bersih. Jadi jumlah sampel sebanyak 381 tahun laporan keuangan perusahaan. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menguji secara empiris variabel-variabel yang dapat memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan telah dipublikasikan. Penelitian ini menggunakan data periode tahun yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2011) 7

8 dan dari yang berupa laporan keuangan tahunan (annual nreport). Definisi Operasional Varibel dependen dalam penelitian ini adalah probabilitas perusahaan yang mengalami financial distress yang diukur dengan laba bersih, laba bersih operasi dan deviden dengan kategori, 0 untuk perusahaan sehat dan 1 untuk perusahaan yang mengalami financial distress. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi (2003), sebagai berikut: 1. Financial distress diukur dengan jika: beberapa tahun mengalami laba bersih (net income) dan laba bersih operasi (net income operating) negatif, serta lebih dari satu tahun tidak membayar dividen, Almilia dan Kristijadi (2003). 2. Likuiditas diproksikan dengan aktiva lancar dibagi kewajiban lancar (CA/CL). 3. Profitabilitas diproksikan dengan laba bersih dibagi ekuitas saham (NI/EQ) 4. Leverage diproksikan dengan hutang lancar dibagi total aktiva (CL/TA) 5. Profit margin diproksikan dengan laba bersih dibagi penjualan (NI/S) 6. Efisiensi operasi diproksikan dengan penjualan dibagi aktiva lancar (S/CA) 7. Posisi kas diproksikan dengan kas dibagi hutang lancar (CASH/CL) 8. Pertumbuhan diproksikan dengan prosentase pertumbuhan laba bersih dibagi total aktiva (GROWTH NI/TA) Model Analisis dan Tehnik Analisis Data Pengujian dalam penelitian dengan menggunakan regresi logit untuk mengetahui kekuatan prediksi rasio keuangan terhadap penentuan financial distress suatu perusahaan. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Pi = 1/[1 + Exp - (B0 + B1X1 + B2X BnXin) 1] Dimana: Pi = Probabilitas perusahaan mengalami financial distress Bo = Konstanta Xin = Variabel-variabel laporan keuangan yang diproksikan dengan rasio keuangan. Bn = Koefisien regresi Exp = Kesalahan yang mempunyai nilai pengharapan sebesar nol. Penelitian ini menggunakan regresi logit untuk mencari kekutan model apakah model laba lebih baik dari model deviden dalam memprediksi kondisi financial 8

9 distress. Disamping itu, mencari rasio-rasio keuangan yang paling dominan dalam memprediksi financial distress. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi (2003), sehingga dapat membantu manajemen dalam melakukan tindakan-tindakan untuk mengatasi kondisi financial distress. Jadi dalam penelitian ini mencari kekuatan model dan rasio-rasio keuangan mana yang paling dominan dalam menentukan financial distress. Analisis data dilakukan dengan menilai keseluruhan model (overall model fit), menganalisis nilai Nagel Karke dan menguji koefisien regresi. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Analisis pertama yaitu untuk model laba bersih maka dapat dilihat hasil Case Processing Summary dalam tabel 1. Tabel 1 Laba Bersih NO Unweighted N Prosentase cases Selected cases in analysis Unselected cases Total Sumber : Data diolah Hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa jumlah kasus regresi yang dimasukkan dalam analisis regresi logit adalah 222 buah sampel untuk model laba bersih. Dan jika dilihat dari presentasenya kasus tersebut 100% layak untuk diolah dengan regresi logit, artinya seluruh kasus teramati dan tidak ada satu pun data yang tidak teramati. Untuk mengetahui hasil uji kelayakan terhadap data yang dianalisis maka dapat dilihat dalam Omnibus Tests of Model Coefficients seperti terlihat dalam tabel 2. Tabel 2 Omnibus Tests of Model Coefficients Chisquare df Sig. Step 1 Step Block Model Sumber : Data diolah Dalam tabel lampiran menunjukkan uji kelayakan variabel-varibel independen apakah dapat diterima atau tidak dalam analisis regresi logit. Apabila P<0,05 berarti diterima. Berdasarkan tabel tersebut, variabel-variabel pendukung penelitian dapat diterima oleh regresi logit dan layak untuk diolah. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa jumlah variabel independen sebanyak 7 rasio keuangan. Berdasarkan hal di atas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logit untuk menguji apakah model laba bersih dapat digunakan 9

10 dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur. Analisis pertama yang dilakukan yaitu menilai kelayakan model regresi dan goodness of fit test yang diukur dengan Chi Squre pada uji Hosmer and lemeshow pada tabel 3 dan diperoleh angka rata-rata Probabilitas signifikansi menunjukkan angka 0.02 yang lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti model regresi tidak layak dipakai untuk analisis selanjutnya. Hasil analisis kedua untuk model laba bersih operasi maka dapat dilihat hasil Case Processing Summary dalam tabel 3. Tabel 3 Laba Bersih Operasi Hasil analisis pada tabel lampiran tersebut dapat diketahui bahwa jumlah kasus regresi yang dimasukkan dalam analisis regresi logit adalah 201 buah sampel. Dan jika dilihat dari presentasenya kasus tersebut 100% layak untuk diolah dengan regresi logit, artinya seluruh kasus teramati dan tidak ada satu pun data yang tidak teramati. Uji kelayakan terhadap data yang dianalisis maka dapat dilihat dalam Omnibus Tests of Model Coefficients seperti terlihat dalam tabel 4. Tabel 4 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step Block Model Sumber : Data diolah Dalam tabel lampiran menunjukkan uji kelayakan variabel-varibel independen apakah dapat diterima atau tidak dalam analisis regresi logit. Apabila P<0,05 berarti diterima. Berdasarkan tabel tersebut, variabel-variabel pendukung penelitian dapat diterima oleh regresi logit dan layak untuk diolah. Dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa jumlah variabel independen sebanyak 7 rasio keuangan. Analisis selanjutnya yaitu pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logit untuk menguji kemampuan model laba bersih operasi dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur. Analisis pertama yang dilakukan yaitu menilai kelayakan model regresi dan goodness of fit test yang diukur dengan Chi Squre pada uji Hosmer and lemeshow dan diperoleh angka rata-rata Probabilitas signifikansi menunjukkan angka yang lebih besar dari 0.05 maka hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi layak dipakai untuk 10

11 analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati seperti terlihat dalam tabel 5 Tabel 5 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig Sumber : Data diolah Langkah selanjutnya yaitu menilai keseluruhan model (overall model fit) yang dapat dilihat dari nilai -2 Log likelihood (-2 LL) pada tabel 6. Iteration Tabel 6 Iteration History a,b,c -2 Log likelihood Coefficients Constant Step Sumber : Data diolah Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai -2 LL pada awal (Block Number = 0), dimana model hanya memasukkan konstanta sebesar , sedangkan nilai -2 LL pada saat Block Number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas turun menjadi Hal ini berarti -2 LL Block Number = 0 lebih besar dibandingkan dengan nilai -2 LL Block Number = 1 atau model regresi dikatakan layak atau lebih baik. Tabel lampiran tersebut menunjukkan nilai Cox & Snell R Square sebesar dan nilai Nagelkerke R Square dari persamaan regresi logit menunjukkan nilai sebesar yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 36,7%. Tabel klasifikasi 2 x 2 menghitung nilai estimasi yang benar dan salah. Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen (S) dan (TS), sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen (S) dan (TS) seperti terlihat pada tabel 7 Tabel 7 Financial Distress Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada kolom prediksi perusahaan tidak sehat atau yang mengalami financial distress sebanyak 48 perusahaan, sedangkan pada baris, hasil observasi sesungguhnya yang mengalami financial distress sebanyak 21 perusahaan. Untuk perusahaan yang tidak mengalami financial distress atau sehat sebanyak 153 perusahaan, dan pada baris hasil observasi sesungguhnya yang tidak mengalami financial distress atau sehat sebanyak 150 perusahaan. Jadi ketepatan model ini secara keseluruhan sebesar 85%. Analisis terakhir yaitu pengujian koefisien regresi untuk menguji seberapa jauh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat atau dengan kata lain, variabel independen yang diukur dengan rasio keuangan mampu 11

12 memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur. Koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan Wald Statistic dan nilai probabilitas (sig) seperti terlihat dalam tabel 8. Tabel 8 Variables in the Equation Berdasarkan persamaan regresi logistik tersebut dapat dilihat bahwa variabel independen yang berpengaruh positif yaitu, rasio likuiditas, leverage, efisiensi operasi, dan pertumbuhan. Sedangkan yang berpengaruh negatif yaitu, rasio profitabilitas, profit margin, dan posisi kas. Artinya semakin tinggi nilai tersebut maka probabilitas perusahaan yang tidak sehat juga semakin tinggi. Variabel yang berpengaruh signifikan adalah jika nilai Signya < 5% dan wald statistiknya > (chi square tabel), Model dibentuk dari sampel sebesar 31% perusahaan yang mengalami financial distress dan 69% perusahaan sehat. Dari hasil persamaan regresi logit juga dapat diketahui bahwa rasio yang sigifikan dan tidak signifikan sebagai berikut: 1. Rasio leverage signifikan pada tingkat 5%. Koofesien regresi untuk variabel likuiditas sebesar dan bertanda positif dengan nilai probabilitas (Sig) yang lebih kecil dari 0.05 (α) dan nilai Wald Statistic sebesar yang lebih besar dibandingkan Chi-Square tabel sebesar yang menunjukkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan. 2. Rasio profit margin signifikan pada tingkat 5%. Koofesien regresi untuk variabel leverage sebesar dan bertanda positif dengan nilai probabilitas (Sig) yang lebih kecil dari 0.05 (α) dan nilai Wald Statistic sebesar yang lebih besar dibandingkan Chi- Square tabel sebesar yang menunjukkan bahwa variabel profit margin berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan. 3. Rasio efisiensi operasi signifikan pada tingkat 5%. Koofesien regresi untuk variabel efisiensi operasi sebesar dan bertanda positif dengan nilai probabilitas (Sig) yang lebih kecil dari 0.05 (α) dan nilai Wald Statistic sebesar yang lebih besar dibandingkan Chi-Square tabel sebesar 12

13 3.841 yang menunjukkan bahwa variabel efisiensi operasi berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan. 4. Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah rasio likuiditas, profitabilitas, posisi kas, dan pertumbuhan pada tingkat 5% seperti yang terlihat pada tabel 8. Analisis ketiga untuk model deviden dapat dilihat hasil Case Processing Summary dalam tabel 9 adalah sebagai berikut : Tabel 9 Deviden Unweighted Cases a N Percent Selected Cases Included in Analysis Missing Cases 0.0 Total Unselected Cases 0.0 Total Sumber : Data diolah Dapat diketahui bahwa jumlah kasus regresi yang dimasukkan dalam analisis regresi adalah 264 buah sampel untuk perusahaan manufaktur. Dilihat dari presentasenya kasus tersebut 100% layak untuk diolah dengan regresi logit, artinya seluruh kasus teramati dan tidak ada satu pun data yang tidak teramati. Untuk mengetahui hasil uji kelayakan terhadap data yang dianalisis maka dapat dilihat dalam Omnibus Tests of Model Coefficients seperti terlihat dalam tabel 10. Tabel 10 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step Block Model Sumber : Data diolah Menunjukkan uji kelayakan variabelvariabel independen apakah dapat diterima atau tidak dalam analisis regresi logit. Apabila P<0,05 berarti diterima. Berdasarkan hasil analisis tersebut, menunjukkan bahwa variabel-variabel pendukung penelitian dapat diterima oleh regresi logit dan layak untuk diolah. Analisis tersebut juga dapat diketahui bahwa jumlah variabel independen sebanyak 7 rasio keuangan. Berdasarkan hal di atas, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logit pada model deviden untuk menguji kemampuan model deviden dalam memprediksi kondisi financial distress. Analisis pertama yang dilakukan yaitu menilai kelayakan model regresi dan goodness of fit test yang diukur dengan Chi Squre pada uji Hosmer and lemeshow dan diperoleh angka rata-rata Probabilitas signifikansi menunjukkan angka yang lebih besar dari 0.05 maka hipotesis diterima. Hal ini 13

14 berarti model regresi layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati seperti terlihat dalam tabel 11. Tabel 11 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig Sumber : Data diolah Langkah selanjutnya yaitu menilai keseluruhan model (overall model fit) yang dapat dilihat dari nilai -2 Log likelihood (-2 LL) pada tabel 14 (lampiran D). Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai -2 LL pada awal (Block Number = 0), dimana model hanya memasukkan konstanta sebesar , sedangkan nilai -2 LL pada saat Block Number = 1, dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas turun menjadi Hal ini berarti -2 LL Block Number = 0 lebih besar dibandingkan dengan nilai -2 LL Block Number = 1 atau model regresi dikatakan layak atau lebih baik. Tabel 15 juga menunjukkan nilai Cox & Snell R Square sebesar dan nilai Nagelkerke R Square dari persamaan regresi logit menunjukkan nilai sebesar yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 21%. Tabel klasifikasi 2 x 2 menghitung nilai estimasi yang benar dan salah. Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen (S) dan (TS), sedangkan pada baris menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen (S) dan (TS) seperti terlihat pada tabel 12 sebagai berikut : Tabel 12 Prediksi Perusahaan Yang Mengalami Financial Distress Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pada kolom prediksi perusahaan tidak sehat atau yang mengalami financial distress sebanyak 58 perusahaan, sedangkan pada baris, hasil observasi sesungguhnya yang mengalami financial distress sebanyak 53 perusahaan. Untuk perusahaan yang tidak mengalami financial distress atau sehat sebanyak 153 perusahaan, dan pada baris hasil observasi sesungguhnya yang tidak mengalami financial distress atau sehat sebanyak 126 perusahaan. Jadi ketepatan model ini secara keseluruhan sebesar 67%. Analisis terakhir yaitu pengujian koefisien regresi untuk menguji seberapa jauh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat atau 14

15 dengan kata lain, variabel independen yang diukur dengan rasio keuangan mampu memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan real estate dan property. Koefisien regresi dapat ditentukan dengan menggunakan Wald statistic dan nilai probabilitas (sig) seperti terlihat dalam tabel 13. Tabel 13 Hasil Analisis Regresi Berdasarkan persamaan regresi logistik tersebut dapat dilihat bahwa variabel independen yang berpengaruh positif yaitu, rasio likuiditas, leverage, profit margin, efisiensi operasi dan pertumbuhan, sedangkan yang berpengaruh negatif yaitu, profitabilitas dan posisi kas. Artinya semakin tinggi nilai tersebut maka probabilitas perusahaan yang tidak sehat juga semakin tinggi. Variabel yang berpengaruh signifikan adalah jika nilai Signya < 5% dan wald statistiknya > (chi square tabel). Model dibentuk dari sampel sebesar 38% perusahaan yang mengalami financial distress dan 62% perusahaan sehat. Dari hasil persamaan regresi logit juga dapat diketahui bahwa variabel yang sigifikan dan tidak signifikan sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas signifikan pada tingkat 5%. Koofesien regresi untuk variabel likuiditas s sebesar dan bertanda positif dengan nilai probabilitas (Sig) yang lebih kecil dari 0.05 (α) dan nilai Wald Statistic sebesar yang lebih besar dibandingkan Chi-Square tabel sebesar yang menunjukkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan. 2. Rasio leverage signifikan pada tingkat 5%. Koofesien regresi untuk variabel likuiditas sebesar dan bertanda positif dengan nilai probabilitas (Sig) yang lebih kecil dari 0.05 (α) dan nilai Wald Statistic sebesar yang lebih besar dibandingkan Chi-Square tabel sebesar yang menunjukkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan. 3. Rasio efisiensi operasi signifikan pada tingkat 5%. Koofesien regresi untuk variabel likuiditas sebesar dan bertanda positif dengan nilai probabilitas (Sig) yang lebih kecil dari 0.05 (α) dan nilai Wald Statistic 15

16 sebesar yang lebih besar dibandingkan Chi-Square tabel sebesar yang menunjukkan bahwa variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap financial distress suatu perusahaan. 4. Rasio posisi kas signifikan pada tingkat 5%. Koofesien regresi untuk variabel likuiditas sebesar dan bertanda negatif dengan nilai probabilitas (Sig) yang lebih kecil dari 0.05 (α) dan nilai Wald Statistic sebesar yang lebih besar dibandingkan Chi-Square tabel sebesar yang menunjukkan bahwa variabel posisi kas berpengaruh negatif terhadap financial distress suatu perusahaan. 5. Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah rasio profitabilitas, profit margin, dan pertumbuhan pada tingkat 5% seperti yang terlihat pada tabel tabel 13. PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara emperis tentang analisis perbandingan laba dan deviden dalam memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia, dengan sampel sebanyak 381 tahun laporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menemukan bukti bahwa model laba bersih operasi dan deviden dapat memprediksi kondi financial distress. Sedangkan model laba bersih tidak dapat memprediksi kondisi financial distress. Hal ini disebabkan karena nilai uji kelayakan model regresi dan goodness of fit test yang diukur dengan Chi Squre pada uji Hosmer and lemeshow menunjukkan probabilitas signifikansi dengan angka 0.02 yang lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis ditolak dan hipotesis kedua tidak dapat dilanjutkan. Hasil analisis antara model laba bersih operasi dan deviden menunjukkan bahwa model laba bersih operasi lebih baik dari model deviden dalam memprediksi kondisi financial distress. Hal ini dapat dilihat dari nilai Nagelkerke R Square dari persamaan regresi logit untuk model laba bersih operasi menunjukkan nilai sebesar yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 36,7%, dengan ketepatan model secara keseluruhan sebesar 85%. Sedangkan pada model deviden nilai Nagelkerke R Square dari persamaan regresi logit menunjukkan nilai sebesar yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 21%, dengan ketepatan model 16

17 secara keseluruhan sebesar 67%. Oleh karena itu, hipotesis ketiga yang diajukan diterima. Dalam artian model laba bersih operasi lebih baik dari model deviden dalam memprediksi financial distress. Adapun rasio keuangan yang berpengaruh pada model laba bersih operasi yaitu, leverage, profit margin dan efisiensi operasi. Sedangkan pada model deviden adalah likuiditas, leverage, efisiensi operasi dan posisi kas. Jadi, rasio keuangan yang dominan dalam model ini adalah rasio leverage dan efisiensi operasi, karena kedua rasio tersebut berpengaruh baik pada model laba bersih operasi maupun deviden. Oleh karena itu, apabila investor, kreditor, pemerintah atau semua pihak yang ingin mengetahui kondisi keuangan suatu perusahan masuk dalam kategori sehat atau yang mengalami financial distress/tidak sehat, maka dapat dilakukan analisis dengan fokus pada laba bersih operasi dan deviden. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa financial distress adalah suatu kondisi dimana perusahaan mengalami laba bersih operasi negatif lebih dari setahun dan tidak membayar deviden lebih dari satu tahun. Keterbatasan dan Saran Penelitian ini hanya fokus pada laporan keuangan yang diukur dengan rasio keuangan dan tidak memasukkan faktorfaktor diluar keuangan, sehingga hasilnya fokus pada rasio keuangan. Oleh karena itu, disarankan untuk peneliti selanjutnya agar mamasukkan faktor-faktor diluar rasio keuangan. 17

18 DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica dan Emanuel Kristijadi Analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi Financial distress perusahaan manufaktur yangterdaftar di bursa efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia vol 7. No. 2. Surabaya: STIE Perbanas, Atmini, Sari dan Wuryana, Manfaat laba dan arus kas untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan textile mill products dan apparel and other textile products yang terdaftar di bursa efek jakarta. SNA VIII Solo, September Baridwan, Zaki Intermediate Accounting, Yogyakarta : BPFE UGM. Candrawati, Anna Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan turnaround pada perusahaan yang mengalami financial distress (Studi Pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun ), TESIS FE UNDIP. Endri, Prediksi kebangkrutan bank untuk menghadapi dan mengelola perubahan lingkungan bisnis: Analisis model altman s Z-score. Perbanas Quarterly Review, Jurnal Vol. 2 No. 1 Maret. Institute For Economic and Financial Research (ECFIN), Indonesian Capital Market Directory, Jakarta, Ko, Li-Jen, Edward J. Blocher, dan P. Paul Lin.2000, Prediction of Corporate Financial Distress: An Application of the Composite Rule Induction System. The International Journal of Digital Accounting Research Vol. 1, No. 1, pp ISSN: Platt, Harland D dan Marjorie B. Platt., Financial distress comparison across three global regions. Journal of Risk and Financial Management, hal , Northeastern University. Platt, Harland D dan Marjorie B. Platt Comparing Financial Distress and Bankruptcy. Journal Northeastern University. Rahma Wardhani, Sasanti Analisis laporan keuangan untuk memprediksi kondisi financial distresss pada sector real estate dan property di bursa efek Jakart., TESIS Unair. Salehi, Mahdi dan Bizhan Abedini Financial Distress Prediction in Emerging Market: Empirical Evidences from Iran, Business Intelligence Journal, August, Vol. 2 No. 2. Hal Standar Akuntansi Keuangan. per 1 Oktober Jakarta:Salemba Empat. 18

19 Warsono Manajemen Keuangan Perusahaan., Edisi 3, Malang : Bayu Media Publishing. Widiharto, Roberto Christian, Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap prediksi kondisi bermasalah bank perkreditan rakyat (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), Tesis UNDIP. Wild, John J. K.R. Subramanyam, Robert F. Halsey Financial Statement Analisis, Jakarta :Salemba Empat. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan SPSS complet. Teknik analisis statistik terlengkap, Jakarta: Salemba Infotek. Yulian, Agust Analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan regresi logistik, TESIS USU Medan. 19

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DIAN MARWATI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN MADYA KEILMUAN

LAPORAN PENELITIAN MADYA KEILMUAN LAPORAN PENELITIAN MADYA KEILMUAN Model Prediksi Financial Distress Menggunakan Analisis Rasio Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) Hana Norhamida hana@ut.ac.id Pismia

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA Luciana Spica Almilia & Kristijadi 1 Abstract Financial distress precedes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA FITRI MARFUNGATUN 13133100050 Abstrak: Financial

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2010 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: BIMBI KUMALANINGRUM B 200 110 109

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, HARGA SAHAM DAN PAJAK TERHADAP TINDAKAN INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE

PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE PENGARUH AKTIVITAS, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015) Oleh : Aprilyandhika Putri Wulansari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur 53 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan menguji faktor rasio keuangan yang dapat menunjukkan adanya financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK JAKARTA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK JAKARTA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA SEKTOR REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK JAKARTA SASANTI RAHMAWARDHANI Pembimbing : Dr.Sri Iswati,SE,Msi,Ak FINANCIAL DISTRESS;PROPERTY

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan dengan tidak mengabaikan penelitian-penelitian terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini dilakukan dengan tidak mengabaikan penelitian-penelitian terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan dengan tidak mengabaikan penelitian-penelitian terdahulu yang bermanfaat sebagai acuan penulis, dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA. 1.

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA. 1. ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA Luciana Spica Almilia Emanuel Kristijadi STIE Perbanas Surabaya Abstrak:

Lebih terperinci

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode )

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode ) PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013) ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Evanny Indri Hapsari (2012) Penelitian mengenai kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur di BEI pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subjek penelitian Obyek dan subjek pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2014 yang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016).

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016). BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah penelitian asosiatif. Penelitian Asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: SEPTIAN DWI PRASTYO B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: SEPTIAN DWI PRASTYO B PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN MULTINOMIAL LOGIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005-2009 Feri Dwi Ardiyanto Drs. H. Prasetiono, M.Si Universitas Diponegoro Abtract This

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, OPERATING CAPACITY, DAN SALES GROWTH TERHADAP FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, OPERATING CAPACITY, DAN SALES GROWTH TERHADAP FINANCIAL DISTRESS ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.2 (2015): 456-469 PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, OPERATING CAPACITY, DAN SALES GROWTH TERHADAP FINANCIAL DISTRESS Ni Luh Made Ayu Widhiari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN GO- PUBLIC DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTINOMIAL LOGIT

PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN GO- PUBLIC DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTINOMIAL LOGIT PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN GO- PUBLIC DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTINOMIAL LOGIT Luciana Spica Almilia STIE Perbanas Surabaya Abstract This research aims at providing empirical evidance

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 70 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Logistic Regression Binery Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian.

Lebih terperinci

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih dapat dikatakan belum stabil. Masalah-masalah yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih dapat dikatakan belum stabil. Masalah-masalah yang terjadi di BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejak terjadi krisis moneter pada tahun 1998, kondisi perekonomian di Indonesia masih dapat dikatakan belum stabil. Masalah-masalah yang terjadi di Indonesia maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

Oleh: Nugroho Budi Santoso

Oleh: Nugroho Budi Santoso PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN BINARY LOGIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

PENGARUH BEBERAPA RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS

PENGARUH BEBERAPA RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PENGARUH BEBERAPA RASIO KEUANGAN TERHADAP PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS Studi pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011 ATIKA, DARMINTO, DAN SITI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada tahun 2013. Ancaman krisis tersebut masih membayangi perkembangan Indonesia sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 1 Yogi Agung Permana Putra, 1 I G. A. Purnamawati, 2 Edy Sujana Jurusan

Lebih terperinci

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN REVALUASI ASET TETAP (STUDI EMPERIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI Indeks LQ 45 PERIODE 2103-2015 Nama : Josy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau

Oleh: Dana Fasily (Dosen Pembimbing: Dra. Vince Rahmawati, M. Si., Ak dan Drs. Azhari S., MA., Ak) Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau PENGARUH RASIO PERPUTARAN KAS, RASIO PERPUTARAN PIUTANG DAN RASIO PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP TINGKAT KEBUTUHAN MODAL KERJA BERSIH PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Industri Primer dan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

Analisis Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Analisis Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Analisis Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Analysis of Financial Distress In Companies Manufacture Listed Indonesia Stock Exchange Sri Rahmayanti *),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengetahui apakah rasio profitabilitas (return on asset), rasio likuiditas (current

BAB V KESIMPULAN. mengetahui apakah rasio profitabilitas (return on asset), rasio likuiditas (current BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan disertai dengan penjelasan serta pembahasan mengenai analisis dalam penelitian ini, maka dapat

Lebih terperinci

Anita Tri Widiyawati, Supri Wahyudi Utomo dan Nik Amah Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS IKIP PGRI MADIUN

Anita Tri Widiyawati, Supri Wahyudi Utomo dan Nik Amah Program Studi Pendidikan Akuntansi - FPIPS IKIP PGRI MADIUN ASSETS : Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Vol.4 No.2, Oktober 2015 ANALISIS RASIO ALTMAN MODIFIKASI PADA PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI Anita Tri Widiyawati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Rasio keuangan yang diwakili rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Profitabilitas berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan

BAB V PENUTUP. a. Profitabilitas berpengaruh terhadap kondisi financial distress perusahaan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan disertai dengan penjelasan serta pembahasan mengenai analisis dalam penelitian ini, maka dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN OTOMOTIF

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN OTOMOTIF JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 11, No. 2,Agustus 2009, Hlm. 107 119 PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN OTOMOTIF WAHYU WIDARJO dan DODDY SETIAWAN Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS

JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Latar Belakang Penelitian Pentingnya analisis financial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Konvensional yang terdaftar pada pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana

Lebih terperinci

Muda Rezki Arista. Nanang Yusroni, SE., M.Si Hasan, SE., M.Sc Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang

Muda Rezki Arista. Nanang Yusroni, SE., M.Si Hasan, SE., M.Sc Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN AKTIVITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2015 Muda Rezki Arista Nanang Yusroni,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Lebih terperinci

ANALISIS LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI ARTIKEL ILMIAH ANALISIS LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI ARTIKEL ILMIAH Oleh : IRMA KRISTIANI NIM : 2012310163 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Riska dan Miko (2014), Mohd Norfian Alifiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Riska dan Miko (2014), Mohd Norfian Alifiah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dipakai sebagai rujukan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Riska dan Miko (2014), Mohd Norfian Alifiah (2014),

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. negatif dan menunjukkan adanya masalah likuiditas. Default berarti. menyebabkan tindakan hukum (Sari dan Wuryan, 2005:460).

PENDAHULUAN. negatif dan menunjukkan adanya masalah likuiditas. Default berarti. menyebabkan tindakan hukum (Sari dan Wuryan, 2005:460). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah keuangan yang dihadapi suatu perusahaan apabila dibiarkan berlarut-larut dapat mengakibatkan terjadinya kebangkrutan. Beberapa perusahaan yang mengalami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan, sedangkan perusahaan yang baru berdiri atau berkembang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan, sedangkan perusahaan yang baru berdiri atau berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada masa kini berkembang secara global dengan pesat. Hal ini didukung dengan meluasnya era globalisasi. Perusahaan yang kuat akan semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, objek yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu kebijakan dividen,

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUHAAN MANUFAKTUR DI BUR EFEK INDONESIA Sri Trisnaningsih dan Yudiyani Saputri trisnahendrawan@yahoo.co.id UPN Veteran Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis ekonomi Amerika Serikat yang disebabkan oleh kredit macet sektor perumahan, lalu membawa

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) ISSN 2302-0164 10 Pages pp. 37-46 ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA) Syahidul Haq 1, Muhammad Arfan 2, Dana Siswar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas,

1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, 1 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, profitabilitas, dan leverage terhadap kondisi financial distress. Berdasarkan hasil analisis 116 sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERBANKAN ( ) Rizky Indriyani Siregar Syarief Fauzie

ANALISIS MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERBANKAN ( ) Rizky Indriyani Siregar Syarief Fauzie ANALISIS MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERBANKAN (2007-2012) Rizky Indriyani Siregar Syarief Fauzie Abstract: This research has a purpose to provide financial ratios

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tejadi di Amerika. Krisis tersebut diawali oleh kerugian yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tejadi di Amerika. Krisis tersebut diawali oleh kerugian yang terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008 berawal dari krisis keuangan yang tejadi di Amerika. Krisis tersebut diawali oleh kerugian yang terjadi

Lebih terperinci

ALTMAN Z-SCORE: MENDETEKSI FINANCIAL DISTRESS

ALTMAN Z-SCORE: MENDETEKSI FINANCIAL DISTRESS ALTMAN Z-SCORE: MENDETEKSI FINANCIAL DISTRESS Rice Program Studi Akuntansi STIE Mikroskil Jl Thamrin No. 112, 124, 144 Medan 20212 rice.lee@mikroskil.ac.id Abstrak Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek/Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan hasil analisis data dari pengolahan data dengan menggunakan analisis regresi logistik. Objek

Lebih terperinci

PENGARUH EFISIENSI OPERASI, ARUS KAS OPERASI, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS. Oleh:

PENGARUH EFISIENSI OPERASI, ARUS KAS OPERASI, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS. Oleh: PENGARUH EFISIENSI OPERASI, ARUS KAS OPERASI, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS Oleh: BAGUS RADIANSYAH JLDP 2009 / 12995 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat, cerdas dan semakin berisiko. Perluasan industri biasa dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat, cerdas dan semakin berisiko. Perluasan industri biasa dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya persaingan di setiap industri saat ini membuat perusahaan harus kreatif untuk selalu melakukan inovasi agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Di era

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi sasaran adalah perusahaan sektor tekstil dan garmen

Lebih terperinci