LAPORAN PENELITIAN MANDIRI IMPLEMENTASI METODE ECONOMIC ORDER UNTUK APLIKASI INVENTORY PADA PT. EXPRAVET NASUBA TIM PENGUSUL:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN PENELITIAN MANDIRI IMPLEMENTASI METODE ECONOMIC ORDER UNTUK APLIKASI INVENTORY PADA PT. EXPRAVET NASUBA TIM PENGUSUL:"

Transkripsi

1 LAPORAN PENELITIAN MANDIRI IMPLEMENTASI METODE ECONOMIC ORDER UNTUK APLIKASI INVENTORY PADA PT. EXPRAVET NASUBA TIM PENGUSUL: 1. NURCAHYO BUDI NUGROHO,S.KOM, MKOM (KETUA) NIDN SANIMAN,S.T,M.KOM (ANGGOTA) NIDN PRODI Sistem Komputer STMIK TRIGUNA DHARMA Desember

2 2

3 3 Ringkasan Sistem manual pada persediaan PT. Expravet Nasuba sering memberikan kesalahan dalam pencatatan, penghitungan, pengecekan data dan laporan-laporan. Sistem manual juga menyebabkan proses kerja menjadi tidak praktis dan tidak efisien. Diharapkan Sistem dapat mengotomatisasi pendataan proses barang masuk dan keluar gudang dan menghasilkan output yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan Untuk hal tersebut dibutuhkan suatu sistem aplikasi inventory yang mengggunakan metode economic order quantity yang yang menghasilkan output laporan adjustment, kartu stock, harian stock, dan laporan bulanan stock. Kata kunci : Inventory, Laporan, Economic Order Quantity

4 4 BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Expravet Nasuba adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi, yang terdiri dari beberapa divisi yaitu Cold-Storage, RPA, Seafood, Food, Outlet, ES dan Gudang Umum. Pada PT. Expravet Nasuba dalam mengolah data pembelian dan stock gudang dengan cara menggunakan komputer, namun penggunaannya belum maksimal. Dalam pencatatan dan pengolahan data stock gudang serta pencatatan transaksi pembelian pada PT. Expravet Nasuba saat ini masih dilakukan dengan pencatatan dengan Microsoft Office Excel. Hal ini dirasa masih kurang efektif dan efisien, karena untuk mencatat dan menghitung banyaknya jenis barang yang ada harus dilakukan perhitungan per data, begitu juga pencatatan transaksi pembelian Hal itu terjadi dikarenakan semakin bertambahnya data yang diperlukan untuk dicatat sebagai dokumen, sehingga diperlukan sistem yang dapat menginformasikan data pembelian dan stock gudang yang terkini. Sehingga dibutuhkann sistem Aplikasi inventory Pada PT. Expravet Nasuba yang mampu meminimumkan biaya pembelian dengan menentukan batasan maximum dan minimum stock barang di gudang. Berdasarkan uraian diatas penelitian ini diberi judul Implementasi Metode Economic Order Quantity untuk aplikasi Inventory pada PT. Expravet Nasuba.

5 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka perumusan masalah dapat dirumuskan yaitu: 1. Bagaimana sistem menginformasikan stock maksimum dan minimum? 2. Bagaimana sistem memberikan informasi jumlah orderan? 3. Bagaimana merancang sistem informasi inventory dengan menggunakan metode economic order quantity Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : 1. Mengontrol stock barang di gudang agar tidak terjadi kekosongan/kelebihan stock barang di gudang dengan metode Economic Order Quantity. 2. Merancang dan membuat aplikasi inventory pada PT. Expravet Nasuba agar memudahkan pihak perusahaan dalam mengelola data pembelian di gudang dengan metode Economic Order Quantity Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini sangat bermanfaat maupun praktis, yaitu : dan berguna, baik secara teoritis 1. Kegunaan Teoritis a. Sebagai sumbangan penting dan memperluas bagi kajian ilmu komputer dalam sistem Pendukung Keputusan untuk dijadikaan rujukan untuk pengembangan dalam kasus yang berbeda di masa yang akan

6 6 datang.memberikan sumbangan penting dan memperluas kajian ilmu komputer yang berkaitan dengan metode Economic Order Quantity. b. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu komputer. 2. Kegunaan Praktis a. Hasil penelitian dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi perkembangan ilmu komputer untuk menyempurnakan software yang berhubungan dengan metode Economic Order Quantity. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolok ukur kinerja dari komputer untuk menentukan pengelolaan data pembelian di gudang.

7 3 BAB. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan Barang Berdasarkan PSAK No. 14 butir 4 persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya barang dagangan dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi oleh perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi (Hamizar, 2009 : 81). 2.2 Economic Order Quantity (EOQ) Menurut Prawirosentono (2001 : 49) Economic order quantity (EOQ) adalah volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis untuk dilakukan pada setiap kali pembelian. Economic order quantity (kuantitas pesanan ekonomis) merupakan salah satu model klasik yang pertama kali diteliti dan juga diperkenalkan oleh Ford W. Harris pada tahun EOQ adalah salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling tua tetapi paling banyak dikenal secara luas. Teknik pengendalian persediaan EOQ banyak dipergunakan sampai saat ini karena mudah dalam penggunaannya. Economic order quantity bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut :

8 8 Symbol Cm yang dimaksudkan dalam perhitungan ini adalah jumlah barang yang diperlukan dalam satu periode yang datanya diperoleh dari rekapitulasi anggaran pembelian. Symbol Co yaitu biaya pemesanan (ordering cost) per order yang datanya diperoleh dari rekapitulasi biaya pemesanan. Symbol U yaitu harga beli per unit yang datanya diperoleh dari daftar harga barang dan rekapitulasi anggaran pembelian. Symbol C yaitu biaya penyimpanan (carrying cost) yang dinyatakan dalam persentase dari persediaan rata-rata yang datanya diperoleh dari laporan harga pokok. Karena suatu perusahaan harus menjaga persediaan yang cukup agar kegiatan operasi produksinya dapat lancar dan efisien, maka hendaknya jumlah persediaan itu jangan terlalu besar, sehingga modal yang tertanam dan biaya-biaya yang ditimbulkan dengan adanya persediaan juga tidak besar. (Sasongko.2009) Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Pencapaian Tujuan Perusahaan Kegiatan Operasi Stock Barang Gudang Pengendalian Stock Barang Gudang Persediaan Berlebih Kekurangan Persediaan Metode Pengendalian Stock Barang Gudang Dengan Economic Order Quantity (EOQ) Kelancaran Proses Pemasukkan dan Pengeluaran Stock Barang

9 3 2.3 Unified Modeling language (UML) UML adalah sebuah standar yang digunakan untuk pemodelan sistem perangkat lunak yang beragam kompleksitas. UML tidak berdasarkan ada bahasa pemrograman tertentu. Standar spesifikasi UML dijadikan standart defact oleh OMG (Object Management grou) pada tahun UML yang berorientasikan objek mempunyai beberapa notasi standar.spesifkasi ini menjadi popular dan standar dan karna sebelumnya adanya UML, telah ada beberapa macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berengruh berkumpul untuk membuat standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch, James Rumbough pada tahun 1994 dan kemudian Ivar Jacoboson. UML mendeskripsikan OOP (Object Oriented Programing) dengan beberap diagram, diantaranya : 1. Use Case Diagram Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang disediakan oleh sistem untuk entitas eksternal.didalam Use Case Diagram penekanannya adalah apa yangdibuat oleh sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah Use Case Diagram terdiri dari aktor dan relasi. Use Case adalah proses yang menggambarkan semua transaksi yang mungkin dilakukan oleh sistem ketika aktor memulai suatu kejadian atau tindakan, yang mana Use Case berbentuk ellips.

10 10 BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel bebas yaitu Data kategori, data Barang, data Lokasi, dan data Supplier. data Adjust, Bukti Permintaan Barang, Data Surat Permintaan Barang, data BPBG dan data retur. Dan variable terikat yaitu laporan adjustment, laporan kartu stock, laporan harian stock, dan laporan bulanan stock Desain Penelitian Menggunakan input data proses barang masuk dan barang keluar gudang. Dan output yaitu laporan adjustment, laporan kartu stock, laporan harian stock, dan laporan bulanan stock. PT. Expravet Nasuba sehingga memudahkan pihak perusahaan dalam mengelola data pembelian di gudang dengan metode Economic Order Quantity Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model overfitting. Error yang dilakukan oleh suatu model terdiri dari: - Training error adalah kesalahan yang terjadi pada training. - Generalization Error adalah kesalahan yang terjadi pada tes (pengujian). Dan model yang baik harus mempunyai training error dan generalization error yang rendah.

11 Teknik Analisis data Teknik yang digunakan dengan metode Economic Order Quantity agar memudahkan pihak perusahaan dalam mengelola data pembelian di gudang. Dengan metode EOQ dapat mencegah terjadinya kekosangan atau kelebihan stock, yang dapat menghitung persedian stock baik per-hari atau per-bulan dan memudahkan perusahaan dalam mengontrol stock sesuai kebutuhan.

12 12 BAB. IV ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Sistem pendukung keputusan yang efektif dan efisien saat ini sangat dibutuhkan pada PT. Metro Global Services sebagai salah satu perusahaan yang memerlukan sebuah sistem tepat guna agar segala kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisisen. Penggunaan metode AHP dianggap cocok karena model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode AHP dapat membantu menyusun suatu prioritas maupun tujuan dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Metode AHP sering digunakan dalam berbagai pengambilan keputusan. Proses seleksi pada PT. Metro Global Services saat ini dilakukan dengan cara memberikan nilai pada item-item penilaian tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penilaian diberikan pada masing-masing kriteria kemudian dilakukan penjumlahan pada nilai tersebut. Calon engineer yang memiliki nilai tertinggi dapat diasumsikan sebagai calon engineer yang berhak diterima, begitu pula sebaliknya. 3.2 Algoritma Sistem Kebutuhan proses utama dalam sistem penunjang keputusan calon engineer pada PT. Metro Global Services dengan metode AHP yaitu: 1. Proses Pengelolaan User

13 3 Proses ini merupakan tahap pengolahan data yang menggunakan sistem. Terdapat 2 tingkatan user yang berbeda yaitu admin dan pengguna. Semua user tersebut dapat mengolah data ketika sudah terdaftar di sistem. Terdapat 2 tahap dalam proses pengolahan user yaitu: a. Proses Pendaftaran Admin. Proses ini merupakan tahap awal agar admin dapat mengelola sistem user. Admin memasukkan data yang nantinya akan mengelola hak pengguna. b. Proses Pendaftaran Pengguna. Pada proses ini pengguna tidak dapat mengubah data yang telah ditetapkan oleh admin seperti nama, kode pengguna dan password. 2. Proses Autentikasi Pengguna (Login) Proses ini merupakan tahap autentikasi data pengguna ketika masuk ke sistem, proses ini disebut juga proses login. Setelah user masuk ke dalam sistem maka user dapat mengakses menu sesuai dengan hak aksesnya. 3. Proses Memasukkan Data Proses ini merupakan tahapan memasukkan data-data yang dibutuhkan dalam proses pemilihan calon engineer baru yaitu pendidikan terakhir, pengalaman kerja, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS, menguasai software M2000 dan U Proses Evaluasi Pengolahan Nilai dengan metode AHP Proses ini merupakan tahap untuk melakukan evaluasi terhadap data yang telah diterima oleh panitia penerimaan, dimana pada kriteria pendidikan terakhir, pengalaman kerja, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS, menguasai software M2000 dan U2000 dilakukan penilaian dengan menceklis

14 14 pada setiap subkriteria yang terdiri dari baik sekali, baik, cukup, dan kurang dari masing-masing kriteria. Selanjutnya sistem yang dirancang dengan metode AHP ini akan mengolah nilai yang diberikan untuk calon engineer sehingga didapatlah skor penilaian yang diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah Analisa Metode AHP Pada proses pemilihan calon engineer baru dengan metode AHP terdapat hirarki sistem yang telah disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu pemilihan engineer baru. Hirarki proses ini sebelumnya telah dijelaskan pada bab sebelumnya hanya secara umum sesuai dengan konsep AHP. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari masalah pemilihan calon engineer baru. Menentukan tujuan (pemilihan calon engineer baru), mencari kriteria tepat yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan serta dekomposisi dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini merupakan penjabaran dari kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasi-identifikasi item dekomposisi masalah dalam calon engineer baru. Dalam matriks keputusan tujuan ini disebut dengan goal. Sedangkan pendidikan terakhir, pengalaman kerja, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS, menguasai software M2000 dan U2000 merupakan atribut yang merupakan karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap kriteria ini memiliki subkriteria berupa item penilaian dimana setiap elemen item penilaian berhubungan erat dengan kriteria tersebut.

15 3 Tujuan Penilaian Engineer Kriteria Pendidikan Terakhir Pengalaman Kerja Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software U2000 dan M2000 Subkriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang Alternatif Engineer 1 Engineer 2 Engineer 3 Sumber : PT. Metro Global Services Gambar 3.1 Bagan Hirarki Tujuan Proses Penilaian Calon Engineer Ada beberapan tahapan yang harus dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria yaitu : 1. Membuat matrik perbandingan berpasangan. Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. Diantaranya kriteria antara Pengalaman Kerja >< Pengalaman Kerja, Pengalaman Kerja >< Pendidikan Terakhir, Pengalaman Kerja >< Perangkat Transmisi, Pengalaman Kerja >< Perangkat BTS, Pengalaman Kerja >< Software M2000 dan seterusnya.

16 16 Pengalaman Kerja Tabel 3.1 Matrik Perbandingan Berpasangan Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir 0,11 1 0,56 0,56 0,33 Perangkat 0,2 1, ,6 Transmisi Perangkat 0,2 1, ,6 BTS Software M200 dan 0,33 3 1,67 1,67 1 U2000 Jumlah 1,84 16,6 9,23 9,23 5,53 Angka 0,11 pada kolom Pengalaman Kerja baris Pendidikan Terakhir baris merupakan hasil perhitungan dengan kolom Pendidikan Terakhir Baris Pengalaman Kerja (1 / 9). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. 2. Membuat matrik nilai kriteria Matriks ini diperoleh dengan rumus Nilai baris kolom baru = Nilai bariskolom lama / jumlah masing-masing kolom lama.

17 3 Tabel 3.2 Matrik Nilai Kriteria Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M200 dan U2000 Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 Jumlah Prioritas 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 2,7 0,54 0,06 0,06 0,06 0,06 0,33 0,57 0,114 0,10 0,10 0,10 0,10 0,06 0,46 0,092 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,02 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,9 0,18 Nilai 0,54 pada kolom Pengalaman Kerja baris Pengalaman Kerja diperoleh dari nilai kolom Pengalaman Kerja baris Pengalaman Kerja dibagi jumlah kolom Pengalaman Kerja. Selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. Nilai kolom jumlah diperoleh dari penjumlahan pada setiap barisnya. 3. Membuat matrik penjumlahan setiap baris. Matriks ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas dengan matriks perbandingan berpasangan. Tabel 3.3 Matrik Penjumlahan Setiap Baris Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M200 dan U2000 Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 Jumlah 0,54 4,86 2,7 2,7 1,62 12,42 0,012 0,114 0,063 0,063 0,037 0,289 0,018 0,165 0,092 0,092 0,055 0,422 0,004 0,036 0,02 0,02 0,012 0,092 0,059 0,54 0,3 0,3 0,18 1,379

18 18 Nilai 0,54 pada baris Pengalaman Kerja kolom Pengalaman Kerja diperoleh dari prioritas baris Pengalaman Kerja dikalikan dengan nilai baris Pengalaman Kerja kolom Pengalaman Kerja. Selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. Kolom jumlah diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada masingmasing baris pada tabel tersebut. 4. Menentukan prioritas Subkriteria berikut : Langkah yang dilakukan dalam menentukan prioritas subkriteria sebagai a. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Pengalaman Kerja - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 3.4 Perbandingan Berpasangan Kriteria Pengalaman Kerja Baik sekali Baik Cukup Kurang Baik sekali Baik 0, Cukup 0,33 0,5 1 2 Kurang 0,2 0,33 0,5 1 Jumlah 2,03 3,83 6,5 11 Tabel 3.5 Matrik Nilai Kriteria Pengalaman Kerja Baik Prioritas Baik Cukup Kurang Jumlah Prioritas sekali Subkriteria Baik sekali 0,49 0,52 0,46 0,45 1,92 0,48 1 Baik 0,25 0,26 0,31 0,27 1,09 0,27 0,56 Cukup 0,16 0,13 0,15 0,18 0,62 0,15 0,31 Kurang 0,1 0,09 0,08 0,09 0,36 0,09 0,19 Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas.

19 3 b. Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Pendidikan Terakhir - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 3.6 Perbandingan Berpasangan Kriteria Pendidikan Terakhir Baik sekali Baik Cukup Kurang Baik Sekali Baik 0, Cukup 0,25 0,3 1 3 Kurang 0,2 0,25 0,33 1 Jumlah 1,78 4,55 8, Membuat matriks nilai kriteria Tabel 3.7 Matrik Nilai Kriteria Pendidikan Terakhir Baik sekali Baik Cukup Kurang Jumlah Prioritas Prioritas Subkriteria Baik sekali 0,56 0,66 0,48 0,38 2,08 0,52 1 Baik 0,18 0,22 0,36 0,31 1,07 0,27 0,52 Cukup 0,14 0,06 0,12 0,23 0,55 0,14 0,27 Kurang 0,11 0,05 0,04 0,08 0,28 0,07 0,13 Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. c. Menghitung prioritas subkriteria dari Perangkat Transmisi - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 3.8 Perbandingan Berpasangan Kriteria Perangkat Transmisi Baik sekali Baik Cukup Kurang Baik sekali Baik 0, Cukup 0,5 0,5 1 2 Kurang 0,33 0,5 0,5 1

20 20 Jumlah 2,33 4 5,5 8 - Membuat matriks nilai kriteria Tabel 3.9 Matrik Nilai Kriteria Perangkat Transmisi Baik Prioritas Baik Cukup Kurang Jumlah Prioritas sekali Subkriteria Baik sekali 0,43 0,5 0,36 0,38 1,67 0,42 1 Baik 0,21 0,25 0,36 0,25 1,08 0,27 0,64 Cukup 0,21 0,13 0,18 0,25 0,77 0,19 0,45 Kurang 0,14 0,13 0,09 0,13 0,48 0,12 0,28 Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. d. Menghitung prioritas subkriteria dari Perangkat BTS - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 3.10 Perbandingan Berpasangan Kriteria Perangkat BTS Baik sekali Baik Cukup Kurang Baik sekali Baik 0, Cukup 0,5 0,5 1 2 Kurang 0,33 0,5 0,5 1 Jumlah 2,33 4 5,5 8 - Membuat matriks nilai kriteria Tabel 3.11 Matrik Nilai Kriteria Perangkat BTS Baik Prioritas Baik Cukup Kurang Jumlah Prioritas sekali Subkriteria Baik sekali 0,43 0,5 0,36 0,38 1,67 0,42 1 Baik 0,21 0,25 0,36 0,25 1,08 0,27 0,64 Cukup 0,21 0,13 0,18 0,25 0,77 0,19 0,45 Kurang 0,14 0,13 0,09 0,13 0,48 0,12 0,28

21 3 Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. e. Menghitung prioritas subkriteria dari menguasai software M2000 dan U Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 3.12 Perbandingan Kriteria menguasai software M2000 dan U2000 Baik sekali Baik Cukup Kurang Baik sekali Baik 0, Cukup 0,5 0,5 1 2 Kurang 0,33 0,5 0,5 1 Jumlah 2,33 4 5,5 8 - Membuat matriks nilai kriteria Tabel 3.13 Matrik Nilai Kriteria menguasai software M2000 dan U2000 Baik sekali Baik Cukup Kurang Jumlah Prioritas Prioritas Subkriteria Baik sekali 0,43 0,5 0,36 0,38 1,67 0,42 1 Baik 0,21 0,25 0,36 0,25 1,08 0,27 0,64 Cukup 0,21 0,13 0,18 0,25 0,77 0,19 0,45 Kurang 0,14 0,13 0,09 0,13 0,48 0,12 0,28 Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. 5. Menghitung hasil di bawah ini : Prioritas dari hasil perhitungan kemudian dituangkan dalam matriks hasil

22 22 Nama Engineer Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Tabel 3.14 Matrik Hasil Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 0, ,18 Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Baik Baik Baik 0,56 0,52 0,64 0,64 0,64 Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup 0,31 0,27 0,45 0,45 0,45 Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang 0,19 0,13 0,28 0,28 0,28 Berdasarkan hasil evaluasi, maka PT. Metro Global Services memberikan kriteria penilaian kepada ke tiga calon engineer sebagai berikut : Pengalaman Kerja Tabel 3.15 Nilai Calon Engineer Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 Engineer 1 Baik Baik Sekali Baik Sekali Baik Baik Engineer 2 Baik Baik Baik Baik Baik Engineer 3 Baik Sekali Baik Baik Baik Sekali Baik Selanjutnya dengan Metode AHP, PT. Metro Global Services akan mendapatkan skor ke calon engineer sebagai berikut : Tabel 3.16 Hasil Akhir Penilaian Yang Didapatkan Dengan Metode AHP Nama Engineer Engineer 1 Engineer 2 Engineer 3 Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 Jumlah 0,30 0,114 0,092 0,013 0,116 0,635 0,30 0,06 0,06 0,013 0,116 0,549 0,54 0,06 0,06 0,02 0,116 0,796

23 3 Nilai 0,30 diperoleh dari kolom Pengalaman Kerja baris Engineer 1 untuk Pengalaman Kerja, yaitu baik dengan prioritas 0,56 dikalikan dengan prioritas Pengalaman Kerja sebesar 0,54. Demikian juga untuk nilai yang lainnya. Tabel 3.17 Standar Kelulusan Penerimaan Engineer Hasil Nilai Akhir Nilai Akhir > 0,75 Nilai Akhir < 0,75 Keputusan Prioritas Diterima Pada Proses Penerimaan Engineer Prioritas Tidak Diterima Pada Proses Penerimaan Engineer Nilai pada tabel standar kelulusan penerimaan engineer diatas didapatkan dari pakar penerimaan engineer di PT. Metro Global Services. Pada akhirnya berdasarkan tabel 3.17 diatas, didapatlah Engineer 3 dengan nilai akhir sebesar 0,796 yang memenuhi persyaratan akhir yang nantinya akan diusulkan untuk menjadi calon Engineer baru. 3.3 Pemodelan/Perancangan Sistem Dalam hal ini pemodelan sistem secara global digambarkan dalam bentuk diagram yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Bentuk diagram tersebut diantaranya adalah: Use Case Diagram Adapun use case diagram untuk aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini :

24 24 Input Data Engineer Input Data Dan Nilai Kriteria Admin Proses AHP Sistem Laporan Pimpinan Gambar 3.2 Use case Diagram sistem pendukung keputusan Calon Engineer Terdapat empat aktivitas yang terjadi pada saat menjalankan sistem ini, yaitu proses input data engineer, proses input data dan nilai kriteria, proses AHP dan proses laporan. 1. Skenario Use Case Input Data Engineer Nama Use Case Actor Tujuan Deskripsi : Input Data Engineer : Admin : Menyimpan data para engineer : Use Case ini digunakan admin untuk menyimpan data para engineer. Admin 1. Memilih menu engineer. 3. Mengisi form engineer. Sistem 2. Menampilkan form engineer. 4. Memproses penyimpanan data.

25 3 2. Skenario Use Case Input Data Dan Nilai Kriteria Nama Use Case Actor Tujuan : Input Data Dan Nilai Kriteria : Admin : Memasukkan Data dan Nilai Kriteria untuk proses AHP Deskripsi : Use Case ini digunakan admin untuk memasukkan data Dan Nilai Kriteria proses AHP. Admin 1. Memilih menu Input Data Dan Kriteria. 3. Mengisi form Input Data Dan Nilai Kriteria Sistem 2. Menampilkan form Input Data Dan Nilai Kriteria. 4. Memproses penyimpanan data. 3. Skenario Use Case Proses AHP Nama Use Case Actor Tujuan : Proses AHP : Admin : Melakukan proses AHP pada data engineer yang telah ada Deskripsi : Use Case ini digunakan admin untuk melakukan proses AHP pada data engineer yang telah ada sehingga dapat diketahui hasilnya. Admin 1. Memilih menu Proses AHP. 3. Memilih pilihan proses AHP Sistem 2. Menampilkan Form Proses AHP. 4. Melakukan Proses AHP 4. Skenario Use Case Laporan Nama Use Case : Laporan

26 26 Actor Tujuan Deskripsi : Admin : Menampilkan dan Mencetak Laporan : Use Case ini digunakan Admin untuk menampilkan dan mencetak laporan dari hasil proses AHP yang telah dilakukan. Admin 1. Memilih menu laporan. 3. Memilih pilihan lihat dan cetak. Sistem 2. Menampilkan form laporan. 4. Menampilkan laporan Activity Diagram Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam suatu sistem, bagaimana masingmasing alir berawal, dan bagaimana mereka berakhir Untuk lebih jelas terhadap activity diagram pada sistem ini, bisa dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini :

27 3 Admin Sistem Masukkan Username dan Password Tidak Apakah Valid? Login Berhasil Ya Menu Utama Form Input Data Engineer Proses AHP Form Input Data Kriteria Tidak Laporan Form Laporan Keluar Ya Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Class Diagram Class diagram dari sistem ini menggambarkan struktur dan hubungan antar kelas. Class diagram digunakan untuk mensimulasikan objek-objek yang terdapat dalam sistem serta keterhubungan antar objek. Untuk lebih jelas terhadap class diagram pada sistem ini, bisa dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini

28 28 Kriteria Kriteria : String Nilai : String Ubah() User Pass Login Menu Kriteria 1 1 Subkriteria Engineer Proses AHP 1 1 Engineer Kode : String Nama : String Kriteria 1 : String Kriteria 2 : String Kriteria 3 : String Kriteria 4 : String Kriteria 5 : String Tambah() Ubah() Hapus() 1 Sub Kriteria kriteria : String BaikSekali : String Baik : String Cukup : String Kurang : String Ubah() 1 1,* 1,* Hasil Nama : String Kriteria 1 : String Kriteria 2 : String Kriteria 3 : String Kriteria 4 : String Kriteria 5 : String Jumlah : String Gambar 3.4 Class Diagram Sistem Desain Sistem Secara Detail Desain Sistem secara detail dalam hal ini dijabarkan dalam bentuk desain database kemudian dibuat desain input serta desain output. 1. Desain Database Untuk membangun sebuah manajemen database pengelolaan data produksi yang efektif dan efisien maka terlebih dahulu dibuat sebuah perancangan databasenya. Langkah pertama yang dilakukan dalam merancang sebuah database adalah membuat tabel-tabel databasenya dan kemudian membuat diagram ERD

29 3 (Entity Relationship Diagram). Dalam perancangan database, data record tersimpan dalam beberapa file dengan arsitektur data sebagai berikut : a. Tabel Login Tabel ini untuk menampung record user login. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.18 Tabel Login Field Name Type Field Width Keterangan User Varchar 50 Username Login Pass 1 Varchar 50 Password Login b. Tabel Data Engineer Tabel Engineer ini untuk menampung record data Engineer yang ada di Perusahaan. Adapun struktur tabel dari Data Tabel 3.19 Data Engineer Field Name Type Field Width Keterangan Kode Text 10 Kode Engineer Nama Text 50 Nama Engineer Kriteria1 Text 50 Kriteria 1 Kriteria2 Text 50 Kriteria 2 Kriteria3 Text 50 Kriteria 3 Kriteria4 Text 50 Kriteria 4 Kriteria5 Text 50 Kriteria 5 c. Tabel Data Kriteria Tabel Kriteria ini untuk menampung record data Kriteria, untuk lebih jelas bisa dilihat pada table dibawah ini : Tabel 3.20 Data Master Kriteria Field Name Type Field Width Keterangan KodeKriteria Varchar 4 Kode Kriteria NamaKriteria Varchar 50 Nama Kriteria

30 30 d. Tabel Data Nilai SubKriteria Tabel ini untuk menampung record nilai dari subkriteria. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada table dibawah ini : Tabel 3.21 Data Bobot Nilai SubKriteria Field Name Type Field Width Keterangan Kriteria Varchar 50 Kriteria BaikSekali Varchar 10 Nilai Baik Sekali Baik Varchar 10 Nilai Baik Cukup Varchar 10 Nilai Cukup Kurang Varchar 10 Nilai Kurang e. Tabel Hasil Tabel ini untuk menampung record hasil perhitungan. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada table dibawah ini : Tabel 3.22 Tabel Data Hasil Field Name Type Field Width Keterangan Nama Varchar 50 Kriteria Kriteria 1 Varchar 10 Nilai Kriteria 1 Kriteria 2 Varchar 10 Nilai Kriteria 2 Kriteria 3 Varchar 10 Nilai Kriteria 3 Kriteria 4 Varchar 10 Nilai Kriteria 4 Kriteria 5 Varchar 10 Nilai Kriteria 5 Jumlah Varchar 10 Jumlah Nilai 2. Desain Input a. Rancangan Form Menu Utama Form Menu Utama adalah form yang peneliti rancang sebagai form induk dari Perangkat Lunak Sistem seleksi Perusahaan. Adapun isi dari form ini adalah menu-menu dengan sistem drop down yang dapat dipilih user dalam berinteraksi dengan Perangkat Lunak Sistem seleksi Pelelangan. Adapun bentuk rancangan form Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 3.5

31 3 Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria Sub Kriteria Engineer Proses AHP Gambar 3.5 Rancangan Form Menu Utama b. Rancangan Form Kriteria Fom Kriteria digunakan untuk memasukkan Skala nilai dari kriteria. Adapun bentuk rancangan form kriteria dapat dilihat pada Gambar 3.6 Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria Sub Kriteria Engineer Proses AHP Kriteria Nilai Tambah Ubah Hapus Gambar 3.6 Rancangan Form Data Kriteria c. Rancangan Form Subkriteria Fom Kriteria digunakan untuk memasukkan skala nilai subkriteria. Adapun bentuk rancangan form subkriteria dapat dilihat pada Gambar 3.7

32 32 Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria Sub Kriteria Engineer Proses AHP Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang Tambah Ubah Hapus Gambar 3.7 Rancangan Form Data Subkriteria d. Rancangan Desain Input Data Engineer Form data perusahaan digunakan untuk memasukkan data perusahaan, mulai dari Pendidikan Terakhir, Kemampuan Jaringan, dan Pengalaman Kerja yang diberikan oleh perusahaan. Adapun bentuk rancangan form perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3.8 Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria Sub Kriteria Engineer Proses AHP Kode Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 Tambah Ubah Hapus Gambar 3.8 Rancangan Input Data Engineer e. Rancangan Output Hasil Akhir Penilaian yang didapatkan dengan metode AHP bedasarkan hasil penilaian yang diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah.

33 3 Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria Sub Kriteria Engineer Proses AHP Engineer Total Nilai AHP Tambah Ubah Hapus Gambar 3.9 Hasil akhir penilaian yang didapatkan dengan metode AHP 3. Desain Output Laporan yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan bisa dilihat pada Gambar 3.10 dibawah ini : LAPORAN PENILAIAN Nama Engineer Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Perangkat Transmisi Perangkat BTS Software M2000 dan U2000 Jumlah xxxx xxxx Medan, dd / mm / yyyy (.) Gambar 3.10 Laporan Hasil akhir 3.4. Flowchart Program Perancangan ini digunakan untuk menggambarkan alur suatu program menjadi lebih sederhana sehingga program tersebut lebih mudah dimengerti.

34 34 Mulai Membuat matriks berpasangan nxn Baca Input Jumlahkan setiap elemen kolom dari matriks berpasangan nxn Bagikan nilai setiap elemen kolom matriks berpasangan nxn dengan hasil penjumlahan kolom Matriks normalisasi nxn Jumlahkan setiap elemen baris dari matriks normalisasi nxn Bagikan hasil penjumlahan baris dengan n Matriks prioritas nx1 Selesai Gambar 3.11 Flowchart Program

35 3 BAB. V BIAYA & JADWAL PENELITIAN 4.1.Anggaran Biaya Penelitian No Jenis Pengeluaran Biaya 1 Gaji dan Upah Bahan Habis Pakai 2 ( Material Penelitian untuk seminar) Biaya Perjalanan Biaya pengeluaran lain - lain meliputi : Biaya Dokumentasi dan pembuatan Laporan Pembuatan dan Penggandaan laporan akhir 10 ex Administrasi dan surat menyurat Biaya pembuatan aplikasi JUMLAH Jadwal Penelitian

36 36 Alokasi Waktu No Jenis Kegiatan Tahun 2015 (1 Tahun) Ket Perumusan ruang lingkup masalah 2. Analisis masalah 3. Survey lapangan 4. Pembelajaran literature dan studi pustaka 5. Analisis kebutuhan sistem 6. Kamus data 7. Analisa Sistem 8. Desain Program 9. Perancangan User interface 10. Perancangan Listing Program 11. Pengujian dan implementasi perangkat sistem 12. Seminar Penelitian 13. Pembuatan laporan

37 3 Lampiran 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN NO 1. Gaji dan Upah - Ketua Tim Peneliti URAIAN JUMLAH (Rupiah) x Anggota Peneliti 1 Rp , Sub Total Biaya Bahan Habis Pakai dan Peralatan -Bahan Habis Pakai, untuk seminar dan Perlengkapannya ( Konsumsi) Sub Total Pembuatan dan Penggandaan laporan Akhir Foto copy dan Penjilidan; Foto copy Seminar Proposal dan Hasil Foto copy Surat Menyurat Penjilidan Proposal Administrasi dan surat menyurat; Survey Awal &Penyusunan Proposaldan Seminar Hasil Penelitian 700

38 Sub Total TOTAL (Terbilang: Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) Lampiran 2 SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PENELITIAN YANG SUDAH DIMILIKI 1(Satu) unit Laptop 2(Dua) buah Hand Phone 2(dua ) buah Sepeda Motor 2 (buah) buah Modem Lampiran.3. Struktur Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas a.ketua Peneliti : Nurcahyo Budi Nugroho,S.Kom,M.Kom. Bertugas memimpin penelitian, mulai dari persiapan penelitian, pengumpulan data, analisa data sampai dengan pengiriman laporan b.anggota Peneliti:Saniman,S.T,M.kom. Bertugas membantu ketua peneliti memersiapkan penelitian, pengumpulan data, khususnya dalam analisa data sampai pengiriman laporan.

39 3 Lampiran 4. BIO DATA 4.1.Biodata Ketua Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Nurcahyo Budi Nugroho,S.Kom., M.Kom. 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli 4 NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Temanggung/30 Maret nurcahyobn@gmail.com 8 No. Telpon/HP Alamat Kantor Jl. AH. Nasution No. 73F Kota Medan 10 No. Telpon/Fax Lulusan yang telah dihasilkan S1= 250 mahasiswa 12 Mata Kuliah yang diampu 1. Algoritma dan Pemrograman 2. Manajemen database 3. Pemrograman 4. Sistem Organisasi Komputer

40 40 A.Riwayat Pendidikan S1 S2 S3 Nama Perguruan Tinggi STMIK Logika Medan Universitas Putra Indonesia YPTK Padang - Bidang Ilmu Tehnik Informatika Tehnik Informatika Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi /Thesis/Disertasi Perancangan Sistem Informasi Loundry Dry Wash Clean Expert System Untuk Mendeteksi Kualistas Kain Batik Nama Pembimbing 1. Rahmat W. Sembiring, SE., M.Sc.IT. 2. Murlan Naida, ST 1. DR. Sarjon Defit, S.Kom., M.Sc. 2. Dr. Ir. Gunadi Widi Nurcahyo, M.Kom - A. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun terakhir (Bukan Skripsi, Tesis maupun Disertasi) No Tahun Judul penelitian Pendanaan Implementasi Topsis untuk menentukan kelayakan fisik Lumbung Pangan dan Lantai Jemur Sumber Penelitian Mandiri Jlh (Juta Rp) Rp ,- B. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun terakhir No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Jlh (Juta Rp) Optimalisasi Pendataan Anggaran Mandiri -

41 3 Rumah Tangga Ms.Office Demikianlah biodata yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar. Medan, 14 Desember 2015 Ketua Pengusul, (Nurcahyo Budi Nugroho,S.Kom, M.Kom) 5.2.Biodata Anggota Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap SANIMAN,S,T, M.Kom 2 Jenis Kelamin Laki-laki 3 Jabatan Fungsional Dosen Tetap 4 NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Deli Serdang 1 Juni 19

42 42 7 sanimansani123@yahoo.com 8 No. Telepon/HP Alamat Rumah 10 No. Telpon/Fax 11 Lulusan yang telah dihasilkan S1= 3000 mahasiswa 12 Mata Kuliah yang diampu 1.Algoritma dan Pemograman 2.Database 3.Pemograman C. Riwayat Pendidikan S1 S2 S3 Nama Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Universitas Putra Indonesia Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul Skripsi /Thesis/Disertasi Nama Pembimbing -

43 3 Medan, 14 Desember 2015 Anggota Pengusul, (Saniman,S.T,M.Kom)

44 44 Lampiran 2 Seminar Hasil Penelitian Mandiri STMIK Triguna Dharma,Selasa, 29 Desember 2015 Tim Peneliti: 1. NURCAHYO BUDI NUGROHO,S.KOM, MKOM (KETUA) NIDN SANIMAN,S.T,M.KOM (ANGGOTA) NIDN Judul: IMPLEMENTASI METODE ECONOMIC ORDER UNTUK APLIKASI INVENTORY PADA PT. EXPRAVET NASUBA PRESENTASI SEMINAR PENELITIAN MANDIRI

45 Dokumentasi.1 3

46 46 Dokumentasi.2 Dokumentasi.3 Dokumentasi.4

47 3 DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, Suharsimi, 2009, Manajemen Penelitian, Cetakan Kesepuluh, Jakarta: 2. Rineka Cipta. 2. Sasongko, 2009, Inventory Control Management. Jakarta: Analisis ABC, VEN, EOQ. 3. Hamizar,dkk. 2009, Intermediate Accounting, Cetakan Kedua, Jakarta : Cv Fajar dan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia. 4 Masria, 2009, Administrasi Database dan Pemrograman SQL Server 2000, Jakarta : Dinamika Ilmu dan LP3I. 5. Ditemu kenali pada 7 Desember 2015 darihttp://widuriraharjo.info/index.php php?title=berkas:daftar_simbol_use_case_diagram.png

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI. Implementasi Metode AHP untuk Penerimaan Engineer pada PT. Metro Global Services TIM PENGUSUL:

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI. Implementasi Metode AHP untuk Penerimaan Engineer pada PT. Metro Global Services TIM PENGUSUL: LAPORAN PENELITIAN MANDIRI Implementasi Metode AHP untuk Penerimaan Engineer pada PT. Metro Global Services TIM PENGUSUL: 1. ARDANI TANAKA,S.E,MKOM (KETUA) NIDN.0128107101 2. Ir. ISKANDAR ZULKARNAIN,M.KOM

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pemberian Bonus Berdasarkan Kinerja Karyawan ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi baik dari segi waktu maupun biaya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum penilaian hasil kerja security pada STMIK Potensi Utama yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada SMEC (Sumatera Medical Eye Center) kegunaan obat-obatan sudah menjadi kebutuhan primer, sehingga stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pengambilan Keputusan dalam menentukan jumlah pemesanan obat masih sering terjadi kesalahan sehingga menjadi lambat dan tidak akurat. Hal ini cenderung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 47 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Sistem yang sedang berjalan belum tersedia sistem informasi yang berbasis komputer atau dengan kata lain masih dengan cara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi petty cash pada PT. ZC Industries (Swagelok Medan) menggunakan metode tidak tetap yang meliputi analisa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam mengevaluasi suatu proses diperlukan tahap analisis untuk menguji tingkat kelayakan terhadap proses perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi posyandu pada kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi gaji karyawan harian lepas pada PT. Daeng Mas Inti Perkasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Pada Saat Ini Pada bab ini akan dibahas mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Alokasi Dana Bos Pada SD Negeri 060944 Medan yang meliputi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam proses pencarian peringkat siswa, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem pendukung keputusan penerimaan Prajurit TNI AD di KODAM I Bukit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), masih bersifat manual, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Pengolahan Aktiva Tetap Pada CV. Jaya Agung yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Mengendarai kendaraan tidak sembarangan, ada aturan-aturan yang harus ditaati dan juga syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi sebelum berkendara di

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi akuntansi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SMPN 13 yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 23 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adapun analisa sistem yang sedang berjalan dalam penyusutan inventaris kantor pada Kantor Distrik Navigasi Kelas 1 Belawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bagi para calon mahasiswa cenderung bingung memilih jurusan yang mana yang akan mereka geluti di dunia pendidikan. Sekolah Tinggi Teknologi Sinar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 31 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), belum memiliki sebuah sistem informasi yang terprogram, belum adanya aplikasi khusus yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tujuan analisa sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum seleksi pendataan agunan pinjaman yaitu menganalisis tentang sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan dalam Sistem Akuntansi Arus Kas masih menggunakan sistem manual dan sangat sederhana dalam pengolahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... ii ABSTRACT... iii ABSTRAKSI... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR SIMBOL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah perancangan sistem dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sebuah perusahaan untuk dapat konsisten harus tangguh dan dapat bersaing. Untuk menjaga konsistensi dalam dunia bisnis hal yang paling penting adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Adanya kegiatan perkreditan pada merupakan salah satu keuntungan bagi pihak penyedia kredit juga pada nasabah. Dalam perkreditan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem sangat berguna untuk mengetahui gambaran umum mengenai sistem informasi geografis tempat pelayanan dan rehabilitasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL SURAT PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv v viii xiii xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I-1 1.2

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada kegiatan pelayanan keluar masuk kapal pada PT. Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan masih bersifat manual, yaitu surat-surat bukti pendaftaran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan kekurangan

Lebih terperinci

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter

Class Diagram Activity Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) MySQL CodeIgniter DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan pada CV. Baritama Guna Sejahtera saat ini masih menggunakan sistem manual, semua kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi pembayaran biaya pemeriksaan pasien unit radiologi RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Pemerintahan Provinsi Sumatra Utara Badan Ketahanan Pangan. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Proses sistem persediaan obatobatan yang berjalan pada Puskesbun Bah Jambi masih bersifat semi komputer yang mana dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Algoritma Dalam merancang proses pada Sistem Informasi ini penulis menggunakan Flowchart dan UML sebagai case tool dalam merancang proses yang terjadi di dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Sistem Informasi Perhotelan pada Hermes Palace Hotel Medan yang meliputi analisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Siswa berprestasi merupakan dambaan bangsa yang diharapkan untuk menjadi pemimpin ataupun generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Namun

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penerapan data mining untuk memprediksi minat pembeli barang elektronik khususnya komputer dan sparepart

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tujuanan alias sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemberian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai perubahan yang dirasa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang sedang berjalan Analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem sedang berjalan dan diperlukan untuk berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Pemasaran Produk pada CV. Kiki Anugrah Berbasis Web yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pemilihan Jurusan SMK Pada Sekolah Marisi Medan ini merupakan sistem pendukung keputusan untuk membantu siswa siswi dalam memilih jurusan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Di Kota Medan pencarian suatu lokasi service center perangkat komputer selama ini masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara bertanya kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Agen Asuransi merupakan perantara dari perusahaan asuransi dengan pihak tertanggung baik dalam penutupan pertanggung maupun dalam penyelesaian klaim.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia

Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia Euis Siti Nur Aisyah 1), Ninis Khoirunisa

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kebutuhan akan teori dalam dunia pendidikan sangat besar. Teori banyak di tulis ke dalam sebuah buku maupun jurnal. Pada universitas potensi utama,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai 15 BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Kebutuhan Input Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai perbandingan kriteria, nilai perbandingan sub kriteria menurut kriteria

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk mempermudah pekerjaan. Karena dengan adanya aplikasi tersebut kita dapat mengolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di Medan

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG

RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG RANCANGAN APLIKASI AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBYEK: STUDI KASUS SMP NEGERI 9 PANGKALPINANG Sujono 1), Melati Suci Mayasari 2) 1) Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2) Manajemen

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Rancang Bangun Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web Mohamad Ilham Teknik Informatika dan Komputer Politeknik Negeri Jakarta Depok, Indonesia Ilham.372@gmail.com Abstrak -- Kemendikbud

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Sriwidjaja dalam hal pengolahan penjualan pupuk masih dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

3.2. Analisa Masalah 3-1.

3.2. Analisa Masalah 3-1. BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Sistem Perusahaan PT Retail Department Store saat ini belum mempunyai sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Ada banyak laporan-laporan yang diinput secara manual.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis menentukan lokasi

Lebih terperinci