MINAT MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH SEBAGAI INSTRUKTUR SENAM KEBUGARAN JASMANI
|
|
- Liani Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MINAT MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH SEBAGAI INSTRUKTUR SENAM KEBUGARAN JASMANI Ari Suhada, Saifuddin, Ifwandi Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh *Corresponding ABSTRAK Penelitian ini yang berjudul Minat Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Sebagai Instruktur Senam Kebugaran Jasmani (SKJ). Dalam melakukan kegiatan senam kebugaran jasmani membutuhkan pemimpin atau instruktur senam, Instruktur berperan menjadi pemandu gerak dari para pesenam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani (SKJ). Metode yang digunakan dalam penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif dalam bentuk penelitian field researc yaitu teknik yang digunakan untuk memperoleh data di lapangan dengan cara menyebarkan angket kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa putra Penjaskerek letting 2013, 2014, dan 2015 yang berjumlah 220 orang mahasiswa, penelitian ini mengambil 15% dari keseluruhan jumlah populasi dengan menggunakan teknik random sampling, jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 33 orang mahasiswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala jenjang dan dilanjutkan dengan persentase. Dalam melakukan penelitian, peneliti memberikan pernyataanpernyataan dalam bentuk angket kepada mahasiswa agar data yang didapat terpercaya dan mampu dipertanggung jawabkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa minat mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani (SKJ) dengan ratarata 61,45 berada dalam kategori sedang, dengan rincian (1) tidak ada responden yang berada pada kategori rendah, (2) sebanyak 19 responden berada pada kategori sedang dengan tingkat persentase 57,58%, (3) sebanyak 14 responden berada pada kategori tinggi dengan tingkat persentase 42,42%. Simpulan dalam penelitian ini minat mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani (SKJ) tergolong sedang. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yang mendukung mahasiswa Penjaskesrek menjadi instruktur sangat rendah dari segi intrinsik maupun ekstrinsik. Kata Kunci: minat, instruktur senam PENDAHULUAN Kemajuan olahraga di indonesia telah berkembang pesat di dalam kehidupan seharihari, dalam perkembangannya olahraga bukan hanya dilakukan oleh kalangan tertentu saja, tetapi telah menyebar ke berbagai tingkatan sosial. Sekarang ini setiap orang telah menyadari betapa besar manfaat olahraga dalam kehidupan, terbukti dengan semakin banyaknya perkumpulan olahraga. Sebagai aktivitas fisik atau jasmani, Olahraga dapat memberikan 1
2 kepuasaan kepada pelakunya sebagai kebutuhan individu. Pelaku olahraga yang menjalani aktivitas fisik biasanya memiliki tujuan tertentu, sebagai contoh untuk sebuah prestasi. Seperti yang tercantum dalam undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional (SKN) yang di dalamnya ada 2 kondisi yaitu pengolahraga dan olahrgawan orang yang berolahraga dalam usaha mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial sedangkan olahragawan adalah pengolahraga yang mengikuti latihan secara teratur dan kejuaraan dengan penuh dedikasi untuk mencapai prestasi. Dalam undang-undang itu menjelaskan tentang perbedaan antara pengolahraga dan olahragawan, orang yang termasuk dalam pengolahraga masyarakat biasa yang semata-mata melakukan olahraga hanya bertujuan untuk kebugaran jasmani, sedangkan olahragawan merupakan orang-orang pilihan yang bertujuan penuh untuk mendapatkan prestasi yang sebaik-baiknya dalam bidang olahraga. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) merupakan pendidikan yang tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari untuk memberikan kesadaran tentang pengetahuan, satabilitas emosi, terampil, sosial serta teknik-teknik berolahraga yang benar yang di perlukan untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran serta kesehatan jasmani. Hal ini berkenaan dengan depdiknas (2003:1) mengemukanan bahwa. Pendidkan jasmani merupakan bagian integral dari pendidkan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kesegaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penataran dan tindak moral melaui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga, tidak ada pendidikann yang tidak memiliki sasaran pedagogis, dan tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah sasaran bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Umumnya kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik, kesegaran jasmani berkaitan dengan kesehatan ketika fisik dapat di lakukan tanpa kelelahan yang berlebihan. Dalam melakukan peningkatan kebugaran jasmani banyak cara yang digunakan dengan cara berolahraga yang mudah sampai yang tersulit melakukannya. Senam merupakan olahraga yang relatif mudah secara gerakan dan murah untuk melakukannya dalam mencapai kebugaran jasmani yang di inginkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mahendra Agus (2001:2) yang menyatakann bahwa senam merupakan latihan yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja dilakukan dengan sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningktkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Saat ini banyak masyarakat yang melakukan senam untuk kepentingan kelompok maupun individu. Senam memiliki berbagai macam jenis gerakan dari yang di perlombakan sampai untuk meningkatkan kesehatan. Jenis-jenis senam yaitu senam artistic, senam akrobatik, senam ritmik sportif, senam aerobic, senam trampolin, dan senam umum. Diantara jenis-jenis senam terdapat satu jenis senam yangsangat popular di kalangan masyarakat bahkan digunakan untuk sekolah-sekolah di Indonesia yaitu senam kebugaran jasmani (SKJ). Senam kebugaran jasmani atau disebut SKJ merupakan senam massal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Senam ini biasanya diiringi oleh lagu berirama dari berbagai provinsi yang diaransemen ulang dan biasanya dilakukan oleh sekelompok peserta besar. 2
3 Berdasarkan pengalaman penulis yang kuliah di program studi penjaskesrek dapat digambarkan senam kebugaran jasmani yang rutin dilakukan setiap pagi di hari jumat bertempat di halaman Faklutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di ikuti oleh mahasiswamahasiswa penjaskesrek dan para staf-staf FKIP Unsyiah. Dalam melakukan kegiatan senam kebugaran jasmani instruktur yang dipilih yaitu mahasiswa Penjaskesrek yang telah terlatih dalam gerakan-gerakan senam, namun instruktur yang memimpin kegiatan senam hanya sedikit dan mayoritas instruktur dalam senam yaitu mahasiswi Penjaskesrek. Seharusnya instruktur yang memimpin harus seimbang antara mahasiswa dan mahasiswi, oleh sebab itu perlunya pelatihan terhadap mahasiswa-mahasiswa putra untuk menjadi instruktur senam yang handal dalam melakukan tugasnya. Berdasarkan permasalahan yang telah diurai diatas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Minat Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Sebagai Instruktur Senam Kebugaran Jasmani. METODE PENELITIAN Mengingat penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi, maka bentuk penelitian yang digunakan dalam studi ini ialah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, perilaku, fenomena, peristiwa-peristiwa dan pengetahuan atau obyek studi. Pendekatan ini menitikberatkan pada pemahaman, pemikiran dan persepsi peneliti. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut perspektif partisipan. Menurut Moleong (2007:6) bahwa Penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah. Populasi dan Sampel Arikunto (2002:108) mengemukakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif Prodi Penjaskesrek angkatan 2013, 2014, dan 2015 yang berjumlah 220 orang. Untuk lebih jelas keadaan populasi mahasiswa aktif Penjaskesrek FKIP Unsyiah angkatan 2013, 2014, dan 2015 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Keadaan Populasi Penelitian Mahasiswa Aktif Penjaskesrek FKIP Usyiah. No Mahasiswa Jumlah 1 Angkatan Angkatan Angkatan Jumlah 220 Sumber : Pengajaran Penjaskesrek FKIP Unsyiah 3
4 Sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari keseluruhan populasi. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa putra penjaskesrek letting 2013, 2014, dan 2015 yang berjumlah 33 orang. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan pengumpulan data melalui angket pada mahasiswa penjaskesrek tentang minat mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani. Selanjutnya pada bagian berikut ini dikemukakan rekapitulasi dari hasil penelitian seperti yang ada pada tabel. Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Penelitian Minat Mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah Sebagai Instruktur SKJ NO Nama Mahasiswa NIM TOTAL SKOR MINAT Riswandi Arif Gunawan Ilyas Akbar Maulana Ridho Baskoro Jeki Yulianda Nuzul Furqan Arief Hidayat Munawir Musthafa Hardianto Ghufran Arha Muhammad Fikar Haris Salajik Ziaul fahmi Maulizar chalgir Melza juliyandi Muhammad Anis Rizki Fauzan Rozi Mulia T. Zulfahmi Aqmal Irhamna Yusra Mursalyn Assanur Rijal Arief Setiawan M. Dimas Mahendra Akbar
5 Ismail Anas Pradana Putra Habib Iqbal Farabi M. Hafiz Syahreva Zuldan Fahmi Immanuel Timanta Ros Leandra Total 2028 Rata-rata 61,45 Menghitung Katagorisasi Jenjang Selanjutnya data minat mahasiswa sebagai instrukur senam kebugaran jasmani dianalisis dengan menggunakan katagorisasi jenjang untuk mendapatkan kategori minat (Azwar, 2010:106), dengan langkah sebagai berikut: Х < (µ - 1,0 σ) : Rendah (µ - 1,0 σ) < Х < (µ + 1,0 σ) : Sedang (µ + 1,0 σ) < Х : Tinggi Berdasarkan hasil perhitungan data dengan kategorisasi jenjang, diketahui skor 0 sampai 40 memiliki tingkatan minat yang rendah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani, 41 sampai 60 memiliki tingkatan minat yang sedang sebagai instruktur senam kebugaran jasmani, dan 61 sampai 80 memiliki tingakatan minat yang tinggi sebagai instruktur senam kebugaran jasmani. Maka pada tabel 4.2 dapat dilihat klasifikasi/kategori skor minat mahasiswa penjaskesrek sebagai instruktur senam kebugaran jasmani. Tabel 3. Klasifikasi/Kategori Minat Mahasiswa Penjaskesrek FKIP Unsyiah Sebagai Instruktur Senam Kebugaran Jasmani (SKJ). TOTAL SKOR NO Nama Mahasiswa NIM KATEGORI MINAT Riswandi Tinggi 2 Arif Gunawan Sedang 3 Ilyas Sedang 4 Akbar Maulana Sedang 5 Ridho Baskoro Tinggi 6 Jeki Yulianda Sedang 7 Nuzul Furqan Sedang 8 Arief Hidayat Tinggi 9 Munawir Musthafa Sedang 5
6 Hardianto Tinggi 11 Ghufran Arha Sedang 12 Muhammad Fikar Sedang 13 Haris Salajik Tinggi 14 Ziaul fahmi Tinggi 15 Maulizar chalgir Sedang 16 Melza juliyandi Sedang 17 Muhammad Anis Sedang 18 Rizki Fauzan Sedang 19 Rozi Mulia Sedang 20 T. Zulfahmi Aqmal Tinggi 21 Irhamna Yusra Sedang 22 Mursalyn Sedang 23 Assanur Rijal Sedang 24 Arief Setiawan Sedang 25 M. Dimas Mahendra Tinggi 26 Akbar Tinggi 27 Ismail Tinggi 28 Anas Pradana Putra Sedang 29 Habib Iqbal Farabi Tinggi 30 M. Hafiz Syahreva Tinggi 31 Zuldan Fahmi Sedang 32 Immanuel Timanta Tinggi 33 Ros Leandra Tinggi Total 2028 Menghitung Rata-rata Berdasarkan data minat mahasiswa penjaskesrek sebagai instruktur senam kebugaran jasmani (SKJ) pada tabel 4.2 diatas, langkah selanjutnya adalah menghitung statistik dasar untuk mengetahui nilai rata-rata yang di dapat mahasiwa, yaitu sebagai berikut: Menghitung rata-rata skor minat M = = = 61,45 Berdasarkan hasil hitung diatas, diperoleh rata-rata skor minat mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani sebesar 61,45. Hasil yang didapat minat mahasiswa Penjaskesrek berada dalam kategori sedang. 6
7 Menghitung Persentase Langkah selanjutnya adalah menghitung klasifikasi presentase minat mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani denagan menggunakan rumus sebagai berikut: f P x100% N Keterangan: P : Persentase yang dihitung f : Frekuensi jawaban yang sama n : Jumlah Responden 100% : Bilangan Tetap Rendah P = X 100% = 0% Sedang P = X 100% = 57,58% Tinggi P = X 100% = 42,42% PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengelolaan data minat mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani, yang dilakukan dengan cara mengisi angket oleh responden telah diperoleh hasil sebagaimana terlihat dalam jawaban pertanyaan penelitian. Ternyata setelah diadakan penelitian membuktikan bahwa minat minat mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani dengan rata-rata sebesar 61,45 berada pada kategori sedang dengan rincian sebagai berikut; (1) tidak ada responden yang berada pada kategori rendah, (2) sebanyak 19 responden berada pada kategori sedang dengan tingkat persentase 57,58%, (3) sebanyak 14 responden berada pada kategori tinggi dengan tingkat persentase 42,42%. Dengan demikian rendahnya minat mahasiswa Penjaskesrek sebagai instruktur senam kebugaran jasmani tersebut perlu sangat diperhatikan oleh pelatih, Prodi Penjaskesrek maupun para mahasiswa untuk dapat meningkatkan minat mahasiswa itu sendiri menjadi lebih baik agar mampu memimpin senam kebugaran jasmani di instansi-instansi pemerintah yang memerlukan tenaga instruktur senam. Pada dasarnya mahasiswa penjakesrek memiliki minat tidak terlalu rendah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani, hal ini dikarenakan banyaknya faktor yang menghambat timbulnya minat mahasiswa tersebut. Adapun faktor penghambat adalah faktor psikologis yaitu mahasiswa menganggap menjadi instruktur senam kebugaran jasmani membuat mereka seperti wanita dan menganggap senam merupakan olahraga kurang menantang. Minat merupakan rasa suka atau tertarik pada sesuatu yang timbul dari diri sendiri, hal ini sependapat dengan menurut W.S Winkel (1983 : 38) bahwa minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. menurut Witherington (1985 : 38) minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu soal atau situasi tertentu yang mengandung sangkut paut dengan dirinya atau dipandang sebagai sesuatu yang sadar. 7
8 Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu perasaan, keinginan atau kesukaan terhadap suatu kegiatan, benda, barang, jabatan, pekerjaan, persoalan, atau situasi yang berkenan dengan dirinya dan dapat memberikan kepuasan pribadinya. Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah memiliki minat yang sedang untuk menjadi instruktur senam kebugaran jasmani. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian minat mahasiswa Prodi Penjaskesrek FKIP Unsyiah sebagai instruktur senam kebugaran jasmani, memiliki minat sebagai instruktur senam kebugaran jasmani dengan niali rata-rata sebesar 61,45 (kategori sedang). Adapun kalsifikasi dari minat masing-masing mahasiswa penjaskesrek tersebut diantaranya: (1) tidak ada responden yang berada pada kategori rendah, (2) sebanyak 19 responden berada pada kategori sedang dengan tingkat persentase 57,58%, (3) sebanyak 14 responden berada pada kategori tinggi dengan tingkat persentase42,42%. Saran Berdasarkan data hasil penelitian yang peneliti peroleh, peneliti memiliki beberapa saran yaitu: 1. Diharapkan kepada ketua Prodi Penjaskesrek agar lebih menekankan kepada mahasiswa putra untuk dapat mengikutipelatihan instruktur senam kebugaran jasmani, hal ini dikarenakan instruktur senam sangat dibutuhkansaat ini oleh instansi-instansi pemerintah untuk melakukan kegiatan senam baik instruktur pria maupun instruktur wanita. 2. Kepada pelatih instruktur senam agar dapat memodifikasi gerakan-gerakan senam dan memperbaharui musik pengiring kegitan senam yang lebih modern agar dapat menunjang minat mahasiswa penjaskesrek untuk menjadi instruktur senam kebugaran jasmani. 3. Kepada mahasiswa penjaskesrek lebih percaya diri dalam mengikuti pelatihan atau memimpin senam kebugaran jasmani didepan banyak orang. 4. Untuk peneliti sendiri selanjutnya hasil penelitian ini sekiranya dapat digunakan sebagai bahan acuan terutama usaha dalam meningkatkan minat mahasiswa penjaskesrek sebagai instruktur senam kebugaran jasmani. Dan diharapkan kedepannya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang lebih relevan lagi, dan mencoba menggunakan sampel yang lebih besar lagi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. PT. Rineka Cipta Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Azwar, S Penyusunan Skala psikologi. Pustaka Pelajar Dapertemen Pendidikan Nasional, Undang-undang RI Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: BP. Cipta Jaya Imam, Hidayat Senam. Diklat. Bandung. FPOK IKIP 8
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang memfokuskan pada pengembangan aspsek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani di sekolah adalah membantu siswa dalam peningkatan kesegaran Jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan salah satu bidang studi yang cukup penting dalam rangka peningkatan kesegaran jasmani siswa di sekolah. Tujuan pendidikan jasmani
Lebih terperinciHUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN TINGGI BADAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2014 TAHUN 2016
Volume 3, Nomor : 15 13 Mei 017 HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN TINGGI BADAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 014 TAHUN 016 *Fazlan Minallah, Nuzuli,
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN ATLET BOLA PON ACEH TAHUN 2016 ABSTRAK
TINGKAT KECEMASAN ATLET BOLA PON ACEH TAHUN 2016 Ikhsan *, Razali, Alfian Rinaldy Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini masyarakat telah menyadari akan perlunya melakukan olahraga. Ini terbukti dari banyaknya anggota masyarakat yang melakukan olahraga pada hari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka
1 I. PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Harapan yang akan dicapai
Lebih terperinciRenaldi, Studi, Minat, Senam Kesegaran Jasmani
1 STUDI MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI SENAM KESEGARAN JASMANI DI SDN SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI Renaldi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako
Lebih terperinciSURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK
SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI 1 ARMAN Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Artikel Ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nuraeni Septiawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang bidang kajiannya sangat luas, yang terfokus pada peningkatan kualitas gerak insani (human movement), tetapi secara
Lebih terperinciRahmat Pamuji *) ABSTRAK
PERSEPSI MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNISMA UKM SENAM TERHADAP SISTEMATIKA, KOMPLEKSITAS DAN INTENSITAS SENAM AYO BANGKIT DAN SENAM AYO BERSATU DI FKIP UNISMA BEKASI Rahmat Pamuji *) ABSTRAK Mengenai penggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian pendidikan-menurut-ahli Rini Nurmayanti, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULING KEDEPAN MENGGUNAKAN MODEL CTL TERHADAP SISWA KELAS XI SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULING KEDEPAN MENGGUNAKAN MODEL CTL TERHADAP SISWA KELAS XI SMKN 1 GROGOL KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENGARUH SENAM INDONESIA JAYA TERHADAP PENINGKATAN KOMPONEN FISIK KELINCAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR IYANNURDIYAN HARIS, M.Pd. Email: Iyanharisss@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciMINAT SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 BOLANO LAMBUNU UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI
MINAT SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 BOLANO LAMBUNU UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JENJANG PERGURUAN TINGGI NI KETUT EKA YULIANTI & SAMUEL S. PATAMPANG Alumni dan Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Lebih terperinciUniversitasSyiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2015, hal ISSN:
15 UniversitasSyiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2016, hal 15 20 PELAKSANAAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR FAVORITDI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2009 Bachtiar, M. Nasir Yusuf (Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010
Agustus 05 KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 00 Hisbullah, Saifuddin, Abdurrahman Program Studi
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MEMBINA PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA MELALUI USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH
PERAN GURU DALAM MEMBINA PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA MELALUI USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH Hendra Resmana, Nuzuli, Muhammad Jafar Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENOLAK PADA TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING SISWA KELAS X-1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERMAIN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciMOTIVASI INSTRINSIK MASYARAKAT DALAM MENGIKUTI SENAM AEROBIK DI STADION HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2015 ABSTRAK
MOTIVASI INSTRINSIK MASYARAKAT DALAM MENGIKUTI SENAM AEROBIK DI STADION HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2015 Meiria Zuraida, Ifwandi, Abdurrahman, Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Lebih terperinciMENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED Universitas Pendidikan Indonesia hendipaweka@upi.edu Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN 2015 TAHUN 2016
Februari 016 HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN 015 TAHUN 016 *Tulus Arisma, Muhammad Jafar, Maimun Nusufi Program
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL Oleh: NOFRINDO SANDRA NIM. 18786 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitrianisa Setianing Widi, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses pentahapan peningkatan kemampuan peserta didik dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses tersebut tentunya tidak
Lebih terperinciTINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI
TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA SD NEGERI PELEM 1 KELAS V KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan perkembangan jaman. Sehubungan dengan hal itu peningkatan kualitas. agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang didalam kehidupan, demikian pula dengan pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah-sekolah. Pendidkan
Lebih terperinciSerambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :
HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP JAUHNYA TOLAK PELURU MAHASISWA PENJASKES FKIP UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH Edi Azwar 1) 1) Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH Winda Maulina 1, Thamrin Kamaruddin 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email: winda.maulina04@gmail
Lebih terperinci2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap insan manusia membutuhkan olahraga untuk menunjang kebutuhan jasmaninya dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Gymnastics. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Senam Ada beberapa pengertian tentang senam dengan mengutip pernyataan Agus Mahendra (2000: 7), senam dalam bahasa Indonesia sebagai salah satu cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan keseluruhan, oleh karena itu pelaksanaan pendidikan jasmani harus diarahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sifatnya mengembangkan kemampuannya berfikir di bidang ilmu. sehat dan bugar, kemampuan tersebut akan didapat dalam Penjaskes.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjaskes memiliki peranan yang penting dalam sistem pendidikan, karena seorang siswa/siswi dalam belajar tidak hanya mendapat ilmu ataupun pendidikan yang
Lebih terperinci2016 PENGARUH PERMAINAN BULUTANGKIS TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP NEGERI 6 CIMAHI
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciMINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Minat Siswa dalam...(septianingrum S)1 MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDENTS INTEREST IN LEARNING PHYSICAL EDUCATION
Lebih terperinciTINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI
TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses untuk membantu individu untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu tujuan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. Oleh : PRANATAS GELAR ABI YOGA NPM :
Artikel Skripsi HUBUNGAN PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015-2016 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU
PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN Sustri Fatmawati Abstrak Kemampuan sains anak di TK Harapan Bunda Kabupaten Solok
Lebih terperinciPENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIEN PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI
PENGARUH MODIFIKASI ALAT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA O BRIEN PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciSurvey Of Interest Sports Volleyball Grade 4 To 6 Sdn Tengger Kidul 2 Sub Ceiling Kediri District Academic Year 2016/2017
JURNAL SURVEI TERHADAP MINAT OLAHRAGA BOLAVOLI SISWA KELAS 4 SAMPAI 6 SDN TENGGER KIDUL 2 KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 Survey Of Interest Sports Volleyball Grade 4 To 6 Sdn Tengger
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Musfadli Ridha 1, A. Wahab Abdi 2, Amsal Amri 3 1 Email:
Lebih terperinci85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)
85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D) A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI. oleh : ROHMADI NIM :
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah
Lebih terperinciLATAR BELAKANG ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN ANAK KE SEKOLAH LABORATORI OLAHRAGA BOLA VOLI (SELABORA) FIK UNY
Latar Belakang Orang Tua Mengikutsertakan...(Ryn Mifta) 1 LATAR BELAKANG ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN ANAK KE SEKOLAH LABORATORI OLAHRAGA BOLA VOLI (SELABORA) FIK UNY THE PARENT S MOTIVE IN JOINING THEIR
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN: 978-602-18962-5-9 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA YANG DIINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan yang terpilih dan terencana
1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Senam Ketangkasan Senam dapat diartikan sebagai setiap bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK FKIP UNP Kediri OLEH :
Artikel Skripsi PENGARUH MOTIVASI SISWA PUTRI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 PUNUNG KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Lebih terperincidapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan perlu terus di kerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral dapat terwujud.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru dan lokasi penelitiannya adalah Kantor Gubernur Riau tepatnya di biro hubungan masyarakat yang berada
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN SOFTBALL
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dalam meningkatkan kedudukannya, melalui pendidikan manusia memperoleh pengetahuan (wawasan) dan
Lebih terperinciMOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI
ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI OLEH RIAN DIMAS JUNIANTO NIM A1D408151 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciDAMPAK SARANA OLAHRAGA REKREASI TERHADAP PARTISIPASI BEROLAHRAGA. Mudjihartono. (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak
DAMPAK SARANA OLAHRAGA REKREASI TERHADAP PARTISIPASI BEROLAHRAGA Mudjihartono (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak Sarana olahraga merupakan wahana yang diperlukan oleh warga masyarakat dalam mempermudah
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG
KEMAMPUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DI SLB BAGIAN A KOTA BANDUNG Andi Suntoda S dan Santi Vidia Andriyani (Universitas Pendidikan Indonesia) Abstrak Penelitian
Lebih terperinci: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT
PENGARUH PEMBELAJARAN PERMAINAN HOKI TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI SMA NEGERI 26 GARUT Carsiwan, Mira Sandrawaty Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus yang didefinisikan secara tegas oleh Robert Yin
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dari paparan diatas, jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian studi kasus yang didefinisikan secara tegas oleh Robert Yin bahwa studi kasus
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Hubungan, Power, Otot Tungkai, Tendangan (shooting). PENDAHULUAN
HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN TENDANGAN (SHOOTING) DALAM SEPAKBOLA PADA KLUB HIMADIRGA PROGRAM STUDI PENJASKESREK FKIP UNSYIAH TAHUN 2015 Yusviandi, Abdurrahman, Ifwandi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI
PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 185/VII KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI
PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 185/VII KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN SKRIPSI OLEH YULIANTI NIM A1D109234 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi besar jangka panjang yang harus ditata dan disiapkan sebaik mungkin, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Persepsi Membahas istilah persepsi akan dijumpai banyak batasan atau definisi tentang persepsi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain oleh: Jalaludin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program pendidikan. Tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume I, Nomor 2, Hal , November 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH Suci Selvia¹, A. Wahab Abdi 2, M. Yusuf
Lebih terperinciHUBUNGAN PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS X MA. SYAFI IYAH TERPADU JOMBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Artikel Skripsi HUBUNGAN PERCAYA DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN PADA SISWA KELAS X MA. SYAFI IYAH TERPADU JOMBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah
Lebih terperinciManajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMPN 2 Kuta Baro Aceh Besar. Muhammad 1. Abstrak
Manajemen Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMPN 2 Kuta Baro Aceh Besar Muhammad 1 Abstrak Penelitian ini berjudul manajemen sarana dan prasarana dalam meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan proses yang sangat berperan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui proses pendidikan manusia dididik dan dibina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani (penjas) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan
Lebih terperinciLEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG
LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG ARTIKEL ILMIAH OLEH CINDRA YUNARNI NIM F1102141029 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup dengan kata lain di mulai dari sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan adalah semua kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan adanya perbedaan kelebihan, dan kekurangan masing-masing pendekatan juga dikatikan dengan tujuan penelitian dan permasalahan yang diangkat,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. lokasi penelitian ini adalah karena Dinas Sosial Kota Pekanbaru ini
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang terjadi, maka lokasi penelitian ini dilakukan pada Dinas Sosial Kota Pekanbaru. Adapun alasan dipilih lokasi
Lebih terperinciKONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.
1 KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND Jurnal Oleh Aal Ardiansyah FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciTINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL
TINJAUAN STATUS GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 05 AIR TAWAR BARAT KECAMATAN PADANG UTARA JURNAL Diajukan Kepada Tim Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Olahragasebagai salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena banyak nomor yang dilombakan dalam cabang ini, seperti berjalan, lari, lompat dan cabang olahraga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPLE 1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Soreang tepatnya beralamat di jalan Ciloa No. 3 Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, mata pelajaran pendidikan jasmani mempunyai kedudukan yang sama dengan mata pelajaran yang lainnya, karena dalam pendidikan jasmani bermaterikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan mengarah pada tujuan pendidikan nasional itu sendiri, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip
BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan
Lebih terperinciMOTIVASI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PENJAS ORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI 08 KOTO GADANG PADANG GANTIANG KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL
1 MOTIVASI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PENJAS ORKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI 08 KOTO GADANG PADANG GANTIANG KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL Oleh M.THARIQ FATTAHILAH NIM. 78554 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dianggap belum memenuhi tujuan utama pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran dalam pendidikan jasmani tidak hanya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan dalam menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, maka pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselengarakan
Lebih terperinciPENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN BUDAYA KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ( Studi Kasus pada Mahasiswa UMS
PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN BUDAYA KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA ( Studi Kasus pada Mahasiswa UMS Program Pendidikan PKn Angkatan 2012 ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciZANUAR BUDIANTO K
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 GENTAN KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013 /
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA BASKET Ketut Gede Suartha Jaya Dana Sadu, I Made Danu Budhiarta, I Ketut Semarayasa Jurusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerak dasar merupakan elemen yang mendasari dari suatu rangkaian gerak. Penguasaan kemampuan gerak dasar akan mendasari keterampilan gerak dalam suatu cabang olahraga.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI
PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciUniversitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENDATAAN, PEMETAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SELATAN DARI TAHUN 2002 SAMPAI DENGAN 2012
ISSN 232-15 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 8 Pages PP. 84-91 PENDATAAN, PEMETAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SELATAN DARI TAHUN 22 SAMPAI DENGAN 212 Dadi Dartija Abstrak.
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA SMA N 1 PARIGI PANGANDARAN TERHADAP PEMBELAJARAN RENANG
Persepsi Siswa SMAN 1... (Yudi Ruspiandi) 1 PERSEPSI SISWA SMA N 1 PARIGI PANGANDARAN TERHADAP PEMBELAJARAN RENANG SMA N 1 PARIGI PANGANDARAN STUDENTS PERCEPTION TOWARDS SWIMMING LESSON Oleh: Yudi Ruspiandi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Belajar Pepatah mengatakan belajar dari kandungan sampai ajal menjemput pepatah tersebut mengandung arti bahwa belajar tidak mengenal usia dari bayi, anak-anak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
Lebih terperinciKONTRIBUSI SENAM PRESTASI DALAM PEMBENTUKAN SPORTIVITAS DAN RASA PERCAYA DIRI PADA ATLET Oleh :Ch. Fajar Sriwahyuniati, FIK UNY
KONTRIBUSI SENAM PRESTASI DALAM PEMBENTUKAN SPORTIVITAS DAN RASA PERCAYA DIRI PADA ATLET Oleh :Ch. Fajar Sriwahyuniati, FIK UNY Abstrak Senam termasuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan dari tingkat
Lebih terperinci