PENGARUH JENIS PAKAN TERHADAP PRODUKSI TELUR JANGKRIK (Gryllus miratus) ARTIKEL RINI FITRIANI NIM
|
|
- Susanti Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH JENIS PAKAN TERHADAP PRODUKSI TELUR JANGKRIK (Gryllus miratus) ARTIKEL RINI FITRIANI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
2
3 PENGARUH JENIS PAKAN TERHADAP PRODUKSI TELUR JANGKRIK (Gryllus miratus) Oleh: Rini Fitriani, Jasmi, dan Elza Safitri Program StudiPendidikanBiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Feed is very important to be considered in the cultivation of crickets. Crickets like the fresh feed so that the number of eggs produced will be maximized with good quality. Breeders do not know the good feed to crickets yet. Based on the researchabove has been done with the aim to know the effect of feed of egg crickets production (Gryllus miratus). This research was conducted in Asahanjorong kampung PalakNagariPasir Talang Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten solok selatan, in August The method used in this research is completely randomized design with 5 treatments and 5 replications namely A: voor 311, B: leaf chicory, C: kale leaves, D: green cabbage leaves, and E: spinach leaves. The materials used in this study were 150 head crickets, where each treatment added with tailed crickets. Data were analyzed variation and shows than will be tasted, byused BNT.Theresult of this research shows that the average number and weight of eggs that highes on chicory treatment. Feed that very effective to produce eggs and weight of eggs is chicory leaves. Keyword: Effect Of Feed, Production, Egg Crickets Pendahuluan Jangkrik termasuk kedalam famili Gryllidae.Jangkrik yang hidup di daerah tropis sekitar seribu spesies. Banyak juga spesies yang hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu C dan kelembaban 75-80%. Jangkrik yang terdapat di Indonesia lebih dari 100 jenis. Jenis yang banyak dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus miratus dan Gryllus testaclus karena jangkrik ini digunakan sebagai pakan ikan dan burung. Kedua jenis jangkrik ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya (Kemal, 2000) Jangkrik merupakan serangga yang sangat populer di masyarakat. Manfaat yang didapatkan dari serangga ini cukup banyak, mulai dari pakan burung atau ikan, diolah, dan jangkrik yang paling banyak dibicarakan adalah sebagai bahan makanan karena kandungan proteinnya tinggi. Pada awalnya pemenuhan kebutuhan jangkrik sangat tergantung dari alam. Lama kelamaan dengan berkurangnya jangkrik ditangkap dari alam, mulailah dicoba untuk membudidayakan jangkrik alam dan diternakan secara intensif (Muhammad, 2011). Budidaya jangkrik banyak dilakukan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi telur lebih dari 500 butir telur (Kemal, 2000). Adapun perbedaan jangkrik jantan dan betina dewasa adalah dengan memperhatikan bunyi dan tekstur sayap terluar. Jangkrik betina cenderung memiliki sayap terluar yang lebih halus dibandingkan dengan jangkrik jantan dewasa. Jangkrik jantan mengerik sedangkan jangkrik betina tidak mengerik. Pada bagian ekor betina terdapat runcingan untuk meletakkan telur yang sering disebut ovipositor sedangkan pada jangkrik jantan halini tidak akan ditemukan (Sukarno, 1999). Jenis pakanjangkrik yang digunakan adalah pakan buatan berupa tepung yang terbuat dari campuran tepung jagung, tepung ikan, tepung kedelai dan dedak halus sehingga pakan tersebut mengandung 21 % protein dan sayuran berupa daun pepaya dan daun sawi diberikan setiap dua hari sekali (Widiyaningrum, 2008).
4 Persiapan pakan jangkrik harus benarbenar diperhatikan karena pakan sangat mempengaruhi produksi telur jangkrik. Jika jenis pakannya kurang bagus maka telur yang dihasilkan hanya sedikit dan pertumbuhan jangkrik tidak baik. Dalam budidaya jangkrik, para peternak belum mengetahui jenis-jenis pakan yang baik untuk jangkrik. Para peternak biasanya memberi pakan jangkrik dengan tongkol jagung, rumput-rumputan, kangkung dan voor 311 mulai jangkrik menetes sampai berumur 2 minggu serta sayuran hanya sebagai tambahan vitamin. Pemberian pakan jangkrik tidak teratur sehingga telur yang dihasilkan hanya 300 butir sehingga para peternak belum begitu memuaskan dengan hasil yang didapatkan.ada beberapa jenis pakan lain yang bisa dijadikan pakan jangkrik agar produksi telur jangkrik meningkat yaitu daun kangkung, daun bayam, daun sawi putih yang disukai jangkrik karena keadaan fisik dan teksturnya yang lembut serta memiliki kandungan air yang lebih tinggi dan daun sawi hijau. Setelah penelitian ini diharapkan kita dapat mengetahui jenis-jenis pakan yang baik untuk produksi telur jangkrik. Berdasarkanlatarbelakang di atas,makapenulis telah melakukan penelitiantentang Pengaruh Jenis Pakan Terhadap Produksi Telur Jangkrik (Gryllusmiratus). Bahan Dan Metode Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanagustus 2014 di Asahan Jorong Kampung Palak Nagari Pasir Talang Selatan Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Alat yang digunakan untuk penelitian inia dalah kotak jangkrik. Kotak yang akan digunakan kardus yang berukuran 35 x 24 x 20 cm, lakban, kertas label, mangkok kecil, sendok teh, timbangan dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kangkung, daun bayam,daun sawi hijau, daun sawi putih dan voor 311 serta jangkrik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh jenis makanan terhadap produksi telur pada jangkrik dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 5 perlakuan dan masing-masing 5 ulangan. A = voor 311, B = daun sawi putih, C = daun kangkung, D = daun sawi hijau, dan E = daun bayam. Melakukan observasi bibit ketempat budidaya jangkrik.sebelum melakukan penelitian maka peneliti harus melakukan observasi kelapangan untuk mengetahui jenis-jenis jangkrik yang bisa dijadikan indukan. Jangkrik yang digunakan sebagai indukan harus dipilih dari jangkrik yang baik agar dapat menghasilkan telur dalam jumlah yang banyak, dan telur yang berkualitas tinggi. Kotak jangkrik berukuran 35 x 24 x 20 cm yang sudah dibuat sebanyak 25 kotak. Kotak tersebut sudah dilapisi dengan lakban pada bagian bibir atas bagian dalam secara melingkar. Hal ini bertujuan agar jangkrik tidak dapat keluar dari dalam kotak. Permukaannya yang licin membuat jangkrik akan kembali jatuh bila naik sampai keatas lakban pada kotak. Didalam kotak diberi alas dengan sarang telur dan pada bagian pintu kotak diberi kain kasa untuk ventilasi agar udara dapat masuk kedalam kotak serta pada kotak diberi kaki dan botol kecil yan berisi air agar hewan lain tidak dapat masuk kedalam kotak jangkrik. Jangkrik yang akan digunakan adalah jangkrik jantan dan jangkrik betina yang di peroleh dari lokasi budidaya jangkrik. Kriteria jangkrik jantan yang sudah siap kawin adalah jangkrik yang sayapnya sudah lengkap, bersuara keras dan gerakannya gesit atau lincah. Sedangkan jangkrik betina yang siap kawin adalah jangkrik yang sudah keluar sayap terbangnya secara lengkap dan gerakannya gesit dan lincah. Jumlah jangkrik yang digunakan sebanyak 150 ekor yang berumur 60 hari dan di sortir 2 hari sebelum penelitian dilaksanakan. Jangkrik yang sudah disortir dimasukkan kedalam kotak sesuai dengan beratnya seperti jangkrik yang beratnya 1-2 gram sebanyak 50 ekor, 2-3 gram 50 ekor dan 3-4 gram 50 ekor. Pakan jangkrik yang harus disiapkan yaitu daun kangkung, daun bayam, daun sawi hijau, daun sawi putih dan voor 311. Pakan jangkrik ini dimasukkan kedalam masing-masing kotak yang telah disediakan. Sebelum pakan tersebut dimasukkan kedalam kotak, sebaiknya pakan yang telah disediakan harus dibersihkan terlebih dahulu dan kemudian di timbang. Berat makanan
5 yang dimasukkan kesetiap kotak yaitu 10 gram perhari. Jangkrik yang di masukkan kedalam kotak harus yang sehat, tidak sakit, dan tidak cacat. Calon induk jangkrik yang digunakan adalah jangkrik jantan dan jangkrik betina yang diperoleh dari peternakan budidaya jangkrik sebanyak 150 ekor kedalam kotak yang telah disediakan dengan perbandingan 1:5. Banyak jangkrik yang dimasukkan kedalam masing-masing kotak berjumlah 6 ekor dan ukuran jangkrik yang akan dimasukan yaitu 1 gram 4 gram. Misalnya dalam satu kotak terdapat 6 ekor jangkrik, jadi ukuran jangkrik yang dimasukkan 2 ekor diambil dari ukuran yang berkisar dari 1-2 gram, 2 ekor lagi diambil dari ukuran jangkrik yang berkisar dari 2-3 gram dan 2 ekor lagi diambil dari ukuran jangkrik yang berkisar dari 3-4 gram. Jadi setiap kotak terdapat 6 ekor jangkrik yang ukuran sama. Jenis pakan yang diberikan pada jangkrik yaitu voor 311, daun kangkung, daun bayam, daun sawi hijau, dan daun sawi putih sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Jumlah pakan yang diberikan pada setiap perlakuan sebanyak 10 gram. Waktu pemberian pakan atau makanan yaitu pada sore hari karena jangkrik makan pada malam. Jangkrik perlu disedikan minuman secara khusus dalam wadah tertentu. Kebutuhan air untuk minum jangkrik sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan produksi telur jangkrik.media yang digunakan untuk tempat bertelur jangkrik adalah media pasir sungai. Hasil Dan Pembahasan 1. Jumlah Telur Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa perlakuan A berbeda nyata, perlakuan B, C, D dan E tidak berbeda nyata. Rata-rata jumlah telur jangkrik periode 1 yang tertinggi terdapat pada perlakuan B yaitu sebesar 55,36. Ratarata jumlah telur jangkrik periode 1 yang terendah terdapat pada perlakuan E yaitu sebesar 12,58, ini terlihat pada Tabel 1 dan Lampiran 2 (data dan analisis ragam jumlah telur jangkrik periode 1). Tabel 1. Rata-rata jumlah telur periode 1 dan periode 2 pada berbagai pakan jangkrik. Perlakuan B(SawiPutih) C(Kangkung) A (Voor 311) D(SawiHijau) E (Bayam) Rata-Rata JumlahTelur Periode 1 Periode 2 55,36 a 552 a 30,55 b 506,67 a 30,01 b 300 b 27,63 b 276 b 12,58 b 206,67 b Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada lajur yang sama tidak berbeda nyata menurut BNT pada taraf α 5%. Sawi memiliki tekstur daun yang mengandung air dan tidak berserat. Jangkrik lebih menyukai daun-daunan dan bagian tanaman yang banyak mengandung air karena satwa ini tidak minum air seperti kebanyakan hewan. Dengan demikian, meskipun di dalam penelitian ini air tetap disediakan, tampaknya jangkrik lebih memilih mengkonsumsi air yang ada dalam sayuran (Paimin. 1999). Daun sawi putih ini sudah cocok dijadikan sebagai pakan jangkrik karena pakan sawi putih ini merupakan pakan kesukaan jangkrik memiliki kandungan air yang banyak dan meliliki tekstur daun yang lembut. Sedangkan daun bayam tidak disukai oleh jangkrik karena daun bayam cepat layu dan tidak memiliki kandungan air yang banyak. Jumlah telur jangkrik sangat dipengaruhi oleh pakan, faktor lingkungan dan media untuk meletakan telur jangkrik juga berpengaruh terhadap jumlah telur jangkrik, serta kelembaban pasir sungai yang digunakan untuk media tempat letak telur jangkrik harus di perhatikan kelembabannya agar jumlah telur jangkrik lebih banyak jika pasir sungai tidak dijaga kelembabannya maka telurnya sedikit. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa perlakuan A dan B berbeda nyata, perlakuan C, D, dan E tidak berbeda nyata. Rata-rata jumlah telur jangkrik periode 2 yang tertinggi terdapat pada perlakuan B yaitu sebesar 552. Ratarata jumlah telur jangkrik periode 2 yang terendah terdapat pada perlakuan E yaitu sebesar 206,67, ini terlihat pada Tabel 1 dan Lampiran 3 (data dan analisis ragam jumlah telur jangkrik periode 2). Sawi putih sangat disukai oleh jangkrik sehingga jangkrik lebih menyukai sawi disbanding daun pepaya. Selain zat nutrisi
6 yang terkandung di dalamnya, morfologi pakan seperti tekstur, kandungan air dan bentuk atau warna merupakan dasar preferensi pakan bagi serangga.pakan yang mengandung sedikit air akan mengurangi nafsu makan dan sebaliknya kecukupan air akan merangsang nafsu makan (Widiyaningrum. 2000). Faktor makanan merupakan peranan penting dalam berbagai peristiwa yang terjadi dalam proses reproduksi. Hal tersebut membuktikan bahwa produksi telur dipengaruhi oleh jenis pakan yang dikonsumsi karena berkaitan dengan kandungan gizi yang terdapat pada pakan yang dikonsumsi maka semakin banyak telur yang diproduksi (Anggorodi. 1985). Rata-rata jumlah telur pada peiode 1 dan 2 melihatkan perbedaan yang sangat nyata. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada semua perlakuan yang diberikan beberapa jenis daun tumbuhan menunjukan bahwa daun sawi putih sangat berbeda nyata pada jumlah telur jangkrik pada periode 1. Sedangkan pada periode 2 daun sawi putih dan daun kangkung sangat berbeda nyata karena sawi pitih ini memiliki kandungan air yang banyak dan memiliki tekstur yang lembut. 2. Berat Telur Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pakan terhadap berat telur jangkrik terlihat bahwa perlakuan A berbeda nyata, perlakuan B, C, D, dan E tidak berbeda nyata. Rata-rata berat basah telur jangkrik periode 1 yang tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan B sebesar 11,41. Rata-rata berat basah telur jangkrik yang terendah terdapat pada perlakuan E sebesar 0,38, ini terlihat pada Tabel 2 Lampiran 4 (data dan analisis berat basah telur jangkrik periode 1). Rata-rata berat kering telur jangkrik periode 1 yang tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan B sebesar 8,14. Rata-rata berat kering telur jangkrik yang terendah terdapat pada perlakuan E sebesar 0,19, ini terlihat pada Tabel 2 dan Lampiran 5 (data dan analisis ragam berat kering telur jangkrik periode 1). Rata-rata berat basah telur jangkrik periode 2 yang tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan B sebesar 2,41. Rata-rata berat basah telur jangkrik periode 2 yang terendah terdapat pada perlakuan E sebesar 0,37, ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Lampiran 6 (data dan analisis ragam berat basah telur jangkrik periode 2). Rata-rata berat kering telur jangkrik periode 2 yang tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan B sebesar 1,28. Rata-rata berat kering telur jangkrik yang terendah terdapat pada perlakuan E sebesar 0,22, ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Lampiran 7 ( data dan analisis ragam berat kering telur jangkrik periode 2). Tabel 2. Rata-rata berat basah dan berat keringtelurpada berbagai pakan jangkrik Perlakuan B (Sawi Putih) C (Kangkung) A (Voor 311) D (Sawi Hijau) E (Bayam) Rata-Rata BeratTelur Periode 1 Periode 2 BeratBasah Berat Kering BeratBasah Berat Kering 11,41 a 8,14 a 2,41 a 1,28 a 3,82 b 1,59 b 1,85 b 0,92 b 3,19 b 1,48 b 0,71 b 0,40 b 2,41 b 1,47 b 0,58 b 0,36 b 0,38 b 0,19 b 0,37 b 0,22 b Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada lajur yang sama tidak berbeda nyata menurut BNT pada taraf α 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada semua perlakuan yang diberikan beberapa jenis daun tumbuhan menunjukan bahwa daun sawi putih berbeda nyata terhadap berat basah telur jangkrik dan berat telur setelah lima hari karena daun sawi putih ini sangant disukai oleh jangkrik sehingga jumlah dan berat telur yang dihasilkan meningkat. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan data yang didapatkan setelah dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa: Pakan yang paling efektif untuk menghasilkan jumlah dan berat telur jangkrik adalah daun sawi putih.
7 Saran Penelitian ini masih perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui potensi daun secara luas dengan memanfaatkan daun yang tersedia dialam dan dapat mengetahui fungsi senyawa yang terkandung pada masing-masing daun. DaftarPustaka Adihendro Rahasia Berternak Jangkrik. Penerbit Ardy Agency. Jakarta. Anonimus Gambar Jangkrik Jantan dan Jangkrik Betina. Diakses pada hari Selasa tanggal 16 April Borror, Tripletonand Johnson Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisikeenam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Corey Biologi Jangkrik (Orthoptera: Gryllidae) Budidaya dan Peranannya. Jurnal MZI (Masyarakat Zoologi Indonesia). Halm. 11. Erniwati Biologi Jangkrik (Orthoptera: Gryllidae) dan Peranannya. Jurnal MZI (Masyarakat Zoologi Indonesia). Halm Kemal Budidaya Ternak Jangkrik. Jurnal TTG Budidaya Peternakan. Halm Kumala Biologi Jangkrik (Orthoptera:Gryllidae) Budidaya dan Peranannya. Jurnal MZI (Masyarakat Zoologi Indonesia). Halm. 11 Paimin Biologi Jangkrik (Orthoptera: Gryllidae) Budidaya dan Peranannya. Jurnal MZI (Masyarakat Zoologi Indonesia). Halm. 10 Paimin Pengaruh padat penerbangan dan jenis pakan terhadap peoduktivitas tiga spesies jangkrik lokal. Tesis. Program Studi Ilmu Ternak. IPB. Rosyadi Pengaruh Nisbah Kelamin dan Jenis Pakan Terhadap Reproduksi dan Konsumsi Jangkrik. Skripsi. Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. IPB. Sridadi dan Rahmanto Teknik Beternak jangkrik. Penerbit kanisius. Jakarta. Sukarno, H Budidaya jangkrik. Penerbit kanisius. Jakarta. Sastrodihardjo Pengaruh padat penerbangan dan jenis pakan terhadap peoduktivitas tiga spesies jangkrik lokal. Tesis. Program Studi Ilmu Ternak. IPB. Widiyaningrum, priyantini Pertumbuhan Tiga Spesies Jangkrik Lokal yang dibudidayakan pada Padat Penebaran dan Jenis Pakan Berbeda. Jurnal MIPA Universitas Negeri Semarang (UNNES). Hlm. 14: 173. Widiyaningrum, priyantini Pengaruh padat penerbangan dan jenis pakan terhadap peoduktivitas tiga spesies jangkrik lokal. Tesis. Program Studi Ilmu Ternak. IPB. A.S, Muhammad Cerdas Budidaya Jangkrik. Penerbit Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid
RUANG LINGKUP BUDIDAYA PEMELIHARAAN JANGKRIK KALUNG KUNING A. UDJIANTO Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Ciawi Bogor RINGKASAN Komoditas jangkrik ini dapat memberikan tambahan penghasilan disamping
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DUA JENIS JANGKRIK LOKAL Gryillus testaceus Walk. DAN Gryllus mitratus Burn. (Orthoptera: Gryllidae) YANG DIBUDmAYAKAN
PRODUKTIVITAS DUA JENIS JANGKRIK LOKAL Gryillus testaceus Walk. DAN Gryllus mitratus Burn. (Orthoptera: Gryllidae) YANG DIBUDmAYAKAN [The Productivity of Two Species of Cultivated Local Crickets Gryllus
Lebih terperinciSUBTITUSI DEDAK HALUS PADA PAKAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus bimaculatus)
Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan ISSN 2303-2227 Vol. 01 No. 3, Oktober 2013 Hlm: 160-163 SUBTITUSI DEDAK HALUS PADA PAKAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus bimaculatus) Refined Rice Bran Subtitution
Lebih terperinciDewasa ini pada krisis ekonomi di Indonesia, budidaya Jangkrik atau Liogryllus Bimaculatus sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar yang
Oleh : Giri Wiarto Dewasa ini pada krisis ekonomi di Indonesia, budidaya Jangkrik atau Liogryllus Bimaculatus sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar yang diadakan di banyak kota. Kegiatan ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Orthoptera. Jangkrik juga merupakan hewan yang aktif pada malam hari dan berdarah
15 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Jangkrik Jangkrik merupakan serangga atau insekta berukuran kecil sampai besar yang berkerabat dekat dengan belalang dan kecoa karena diklasifikasikan ke dalam
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK Nama : Wahid Muhammad N Nim : 10.01.2733 Kelas : D3 TI 2A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA I ABSTRAK Pengembangan usaha ternak
Lebih terperinciBUDIDAYA TERNAK JANGKRIK ( Gryllus mitratus Burm )
BUDIDAYA TERNAK JANGKRIK ( Gryllus mitratus Burm ) 1. SEJARAH SINGKAT Dewasa ini pada masa krisis ekonomi di Indonesia, budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) sangat gencar, begitu juga dengan seminar-seminar
Lebih terperinciEVALUASI PERTUMBUHAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus bimaculatus) YANG DIBERI PAKAN DENGAN CAMPURAN DEDAK HALUS SKRIPSI AMELIA L. R.
EVALUASI PERTUMBUHAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus bimaculatus) YANG DIBERI PAKAN DENGAN CAMPURAN DEDAK HALUS SKRIPSI AMELIA L. R. HUTABARAT PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Hasil Pengamatan Tingkat Kematian Jangkrik Kalung Pada Pemberian Pakan Hijauan Umur 30 hari
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Hasil Pengamatan Tingkat Kematian Jangkrik Kalung Pada Pemberian Pakan Hijauan Umur 30 hari Hasil pengamatan tingkat kematian jangkrik
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI
PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI Oleh Ahmad Fitriyanto NIM 091510501143 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian murni (Pure Eksperimen)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian murni (Pure Eksperimen) dengan skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitaian
Lebih terperinciPengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)
Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher) The Effect of Continued Substitution of Tofu on Basal Feed (BR-2) on The
Lebih terperinciKINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER. Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta
KINERJA AYAM KAMPUNG DENGAN RANSUM BERBASIS KONSENTRAT BROILER Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT This research was conducted to investigate the effect
Lebih terperinciCara Ternak Jangkrik
Cara Ternak Jangkrik Oleh : M Huda romdon BP3K Udanawu. cara ternak jangkrik Jangkrik merupakan hewan serangga herbivora yang bernafas menggunakan trakea. Jangkrik juga disebut Cengkrik dalam bahasa Indonesia,
Lebih terperinciPERTUMBUHAN TIGA SPESIES JANGKRIK LOKAL YANG DIBudidayaKAN PADA PADAT PENEBARAN DAN JENIS PAKAN BERBEDA
Berk. Penel. Hayati: 14 (173 177), 2009 PERTUMBUHAN TIGA SPESIES JANGKRIK LOKAL YANG DIBudidayaKAN PADA PADAT PENEBARAN DAN JENIS PAKAN BERBEDA Priyantini Widiyaningrum Jurusan Biologi, Fak. MIPA Universitas
Lebih terperinciMANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum
MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL THE EFFECT OF TOFU WASTE MEAL IN RATIONS ON SLAUGHTER WEIGHTS, CARCASS WEIGHTS
Lebih terperinciAde Trisna*), Nuraini**)
Pengaruh Pemakaian Campuran Biomassa Lalat Hijau (Lucilia illustris) dengan Faeses dan Dedak dalam Ransum Terhadap Performa Broiler (The Effect of The Biomass Mixed Usage of Fly [Lucilia illustris] Culture
Lebih terperinciPerforma Pertumbuhan Puyuh Petelur Betina Silangan... Henry Geofrin Lase
PERFORMA PERTUMBUHAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PETELUR BETINA SILANGAN WARNA BULU COKLAT DAN HITAM DI PUSAT PEMBIBITAN PUYUH UNIVERSITAS PADJADJARAN GROWTH PERFORMANCE (Coturnix coturnix japonica)
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Rumput Kebar (Biophytum petsianum Clotzch) dalam Konsentrat Berdasarkan Kandungan Protein Kasar 19% terhadap Penampilan Kelinci
Sains Peternakan Vol. 10 (2), September 2012: 64-68 ISSN 1693-8828 Pengaruh Penggunaan Rumput Kebar (Biophytum petsianum Clotzch) dalam Konsentrat Berdasarkan Kandungan Protein Kasar 19% terhadap Penampilan
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus (Roxb) Havil) EFFECT OF PLANTING MEDIA ON RED JABON (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil) Yusran Ilyas ¹, J. A.
Lebih terperinciPEMANFAATAN BEKICOT SAWAH (TUTUT) SEBAGAI SUPLEMENTASI PAKAN ITIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ITIK PETELUR DI DESA SIMOREJO-BOJONEGORO
1 PEMANFAATAN BEKICOT SAWAH (TUTUT) SEBAGAI SUPLEMENTASI PAKAN ITIK UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS ITIK PETELUR DI DESA SIMOREJO-BOJONEGORO Nonok Supartini dan Hariadi Darmawan Program Studi Peternakan,
Lebih terperinciBudidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.
Budidaya dan Pakan Ayam Buras Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau. PENDAHULUAN Ayam kampung atau ayam bukan ras (BURAS) sudah banyak dipelihara masyarakat khususnya masyarakat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 17. Kandang Pemeliharaan A. atlas
HASIL DAN PEMBAHASAN Suhu dan Kelembaban Ruangan Rata-rata suhu dan kelembaban ruangan selama penelitian pada pagi hari 22,4 0 C dan 78,6%, siang hari 27,4 0 C dan 55%, sore hari 25 0 C dan 75%. Hasil
Lebih terperinciKususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Pengaruh Penggunaan Talas (Colocasia esculenta) Terhadap Kualitas Telur Itik Talang Benih The Effect of Taro (Colocasia esculenta) in Feed on Talang Benih Duck Egg Quality Kususiyah, Urip Santoso, dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang Pengaruh Frekuensi dan Awal Pemberian Pakan terhadap Efisiensi Penggunaan Protein pada Puyuh Betina (Cortunix cortunix japonica) dilaksanakan pada Oktober
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana RINGKASAN
PENGARUH PEMBERIAN KADAR AIR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN TANAMAN Indigofera zollingeriana Marza Ayu Dea Ranti Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar
Lebih terperinciPengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707
Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707 Dede Risnajati 1 1Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Bandung Raya Jalan
Lebih terperinciRINGKASAN. Pembimbing Utama : Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc. Pembimbing Anggota : Dr. Ir. Muhammad Ridla, M.Agr.
RINGKASAN Nur Aini. D24103025. Kajian Awal Kebutuhan Nutrisi Drosophila melanogaster. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama
Lebih terperinciTHE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD
THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD Pinky R. P 1), E. Sudjarwo 2), and Achmanu 2) 1) Student of Animal Husbandry Faculty, University of Brawijaya
Lebih terperinciPengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan. Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan
Pengembangan Media Dasar Jerami untuk Pertumbuhan dan Produktifitas Jamur Merang (Volvariella Volvaceae) dengan Penambahan Limbah Tongkol Jagung (Zea Mays) dan Sawi Putih (Brassica Chinensis L) NASKAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) dalam Ransum sebagai Subtitusi Tepung Ikan Terhadap Konsumsi
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK TELUR PUYUH ASIN. Oleh: Gusti Marni, Erismar Amri, Meliya Wati
PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK TELUR PUYUH ASIN Oleh: Gusti Marni, Erismar Amri, Meliya Wati Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN
PENGARUH TINGKAT PROTEIN RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL PUYUH JANTAN EFFECT OF PROTEIN LEVEL IN THE DIET ON SLAUGHTER WEIGHT, CARCASS AND ABDOMINAL FAT PERCENTAGE OF
Lebih terperinciPengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 12 (2): 69-74 ISSN 1410-5020 Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan The Effect of Ration with
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER
PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER Niken Astuti Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, Univ. Mercu Buana Yogyakarta ABSTRACT This research was conducted to investigate
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH:
PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH: HERMAN SITEPU 030306027 IPT DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS
PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS EFFECT OF EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DOSAGE ADDED IN DRINKING WATER ON BODY WEIGHT OF LOCAL CHICKEN
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN KACANG KEDELAI ( Glycine max ) DALAM PAKAN TERHADAP POTENSI REPRODUKSI KELINCI BETINA NEW ZEALAND WHITE MENJELANG DIKAWINKAN
PENGARUH PENAMBAHAN KACANG KEDELAI ( Glycine max ) DALAM PAKAN TERHADAP POTENSI REPRODUKSI KELINCI BETINA NEW ZEALAND WHITE MENJELANG DIKAWINKAN S.M. Hadi Saputra, Sri Minarti, dan M.Junus Jurusan Produksi
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN KONVERSI PAKAN ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA KOMBINASI PAKAN KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI, ONGGOK DAN POLLARD
PERTUMBUHAN DAN KONVERSI PAKAN ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA KOMBINASI PAKAN KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI, ONGGOK DAN POLLARD SKRIPSI RISNA HAIRANI SITOMPUL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI PETERNAKAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Pengadaan dan Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti
14 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan mulai dari bulan Juli 2011 hingga Februari 2012, penelitian dilakukan di Insektarium Bagian Parasitologi
Lebih terperinciEFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.
EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM S.N. Rumerung* Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN
TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang
Lebih terperinciKarya Ilmiah Peluang Bisnis
Karya Ilmiah Peluang Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kampus terpadu : Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta DI SUSUN OLEH : Nama : M.Ghufron.Wiliantoro NIM : 10.12.4963 Jurusan :
Lebih terperinciPENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU
PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU 110302072 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase
38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase Terfermentasi Terhadap Konsumsi Pakan, Konversi Pakan dan Pertambahan Bobot
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas
18 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada bulan 19 Desember 2016 hingga 26 Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciSUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU
SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU SKRIPSI ELJUNE R.P HABEAHAN 080306013 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPerformans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif
Performans Pertumbuhan Itik Talang Benih Jantan dan Betina yang Dipelihara secara Intensif Performance of Male and Female Talang Benih Duck Growth Reared Intensively Kususiyah dan Desia Kaharuddin Jurusan
Lebih terperinciAfriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**
PENGARUH PENAMBAHAN KIJING TAIWAN (Anadonta woodiana, Lea) DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**,
Lebih terperinciPEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI YANG DIAMONIASI PADA PAKAN DOMBA TERHADAP PERSENTASE NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH SKRIPSI
1 PEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI YANG DIAMONIASI PADA PAKAN DOMBA TERHADAP PERSENTASE NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH SKRIPSI EDEN PRANATHA GINTING 060306025 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciKususiyah, Urip Santoso, dan Rian Etrias
Studi Penggunaan Talas (Colocasia esculenta) dalam Ransum terhadap Produksi Telur Itik Talang Benih The Use of Taro (Colocasia esculenta) in Feed on Egg Production of Talang Benih Duck Kususiyah, Urip
Lebih terperinciBUDIDAYA TERNAK JANGKRIK (update) «KLUB BURUNG 1. SEJARAH
KLUB BURUNG Tulisan tentang budidaya atau ternak jangkrik ini merupakan update dari tulisan terdahulu, dengan penambahan pada analisis usaha terbaru berdasar penangkaran jangkrik yang dilakukan Astrik
Lebih terperinciAli, S., D. Sunarti dan L.D. Mahfudz* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH PENGGUNAAN DAUN UBI JALAR DALAM PAKAN TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM BROILER (The Effect Of Sweet Potatos Leaves Meal In The Diet On Broiler
Lebih terperinciJUMLAH DAN BOBQT MASSA LARVA KUMBANG Tenebrio molitor PADA MEDIA BERTELUR YANG BEqEDA
64\ JUMLAH DAN BOBQT MASSA LARVA KUMBANG Tenebrio molitor PADA MEDIA BERTELUR YANG BEqEDA SKRIPSI DENNI SETIANA PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum sebagai substitusi bungkil kedelai terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012
20 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012 yang bertempat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR... i HALAMAN SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH... Error! Bookmark not
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH
UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH Drs. Armen, SU. Disampaikan pada Seminar Nasional Bidang MIPA dun Temu Alumni FMIPA UNP Tanggal I1 dan I2 Februari 2005 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciEfektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)
Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Effectiveness of Various Probiotics Product on the Growth and Production of Quail (Coturnix
Lebih terperinciPENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.
PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN Wa Ode Rosmiati 1, Natsir Sandiah 2, dan Rahim Aka 2 1 Mahasiswa Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciPengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler
Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler Tampubolon, Bintang, P.P. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail : ktgmusical@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan
9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian evaluasi pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan yang berbeda terhadap tingkah laku burung puyuh petelur, dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Desember
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Jenis jenis Hama Pada Caisim Hasil pengamatan jenis hama pada semua perlakuan yang diamati diperoleh jenis - jenis hama yang sebagai berikut : 1. Belalang hijau Phylum :
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Kandang Ilmu Nutrisi Ternak Unggas Laboratorium Lapang C, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Penangkaran Rusa Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (PPPKR) yang terletak di Hutan Penelitian
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH SAYUR FERMENTASI TERHADAP PERSENTASE KARKAS PADA DOMBA LOKAL
PEMANFAATAN LIMBAH SAYUR FERMENTASI TERHADAP PERSENTASE KARKAS PADA DOMBA LOKAL SKRIPSI Oleh : IDAMAYANTI DAMANIK 120306012 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 PEMANFAATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi menimbulkan dampak positif bagi perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak negatifnya berupa makin banyaknya limbah
Lebih terperinciSKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET
SKRIPSI BERAT HIDUP, BERAT KARKAS DAN PERSENTASE KARKAS, GIBLET DAN LEMAK ABDOMINAL ITIK PEDAGING FASE FINISHER YANG DIBERI AMPAS SAGU SEBAGAI PENGGANTI DEDAK HALUS Oleh: Nurhapizoh 10981006626 JURUSAN
Lebih terperinciSUPLEMENTASI GINSENG LIAR (Wild ginseng) PADA RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN MENCIT (Mus musculus)
SUPLEMENTASI GINSENG LIAR (Wild ginseng) PADA RANSUM TERHADAP PERTUMBUHAN MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI SRINOLA YANDIANA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPerforma Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar
PERFORMA PRODUKSI PUYUH PETELUR (Coturnix-coturnix Japonica) HASIL PERSILANGAN WARNA BULU HITAM DAN COKLAT THE PRODUCTION PERFORMANCE OF LAYING QUAIL (Coturnix-coturnix Japonica) COME FROM BLACK AND BROWN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix coturnix japonica)
Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p 1 11 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BEBAS PILIH (Free choice feeding) TERHADAP PERFORMANS PRODUKSI
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam Ransum, terhadap Performans Puyuh Jantan (umur 2-8 minggu) telah dilaksanakan pada bulan Juni Juli 2016, di
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Kelinci, Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu pada bulan Agustus 2012 sampai
Lebih terperinciEFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK
EFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK The Effect of Addition Pineapple Peel Meal (Ananas comosus (L) Merr) in Diet on Total
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September
16 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September 2012 yang bertempat di Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. Analisis
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor
29 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Telur Tetas Itik Rambon Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor dengan jumlah itik betina 42 ekor dan itik jantan 6 ekor. Sex ratio
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI
PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI Oleh Meida Wulandari NIM 091510501104 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Lebih terperinciTHE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD
THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD Danang A. Y 1), E. Sudjarwo 2), and Achmanu 2) 1) Student of Animal Husbandry Faculty, University of Brawijaya
Lebih terperinciPERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA
PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DI PELIHARA PADA FLOCK SIZE YANG BERBEDA THE PERFORMANCE OF QUAIL S EGG (Coturnix coturnix japonica) PRODUCTION THAT MAINTAINED IN DIFFERENT
Lebih terperinciTERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya
TERNAK KELINCI Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak Domba Garut merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh masyarakat, karena pemeliharaannya yang tidak begitu sulit, dan sudah turun temurun dipelihara
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penyusunan ransum bertempat di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Pembuatan pakan bertempat di Indofeed. Pemeliharaan kelinci dilakukan
Lebih terperinciPEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU
PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU SKRIPSI OLEH FERBINA MALEMTA GINTING 100306026 PROGRAM STUDI PETERNAKAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking
TINJAUAN PUSTAKA Itik Peking Itik peking adalah itik yang berasal dari daerah China. Setelah mengalami perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking dapat dipelihara
Lebih terperinciPENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan pangan semakin meningkat pula. Pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat jenisnya beragam, salah satunya pemenuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Lama penelitian berlangsung selama 3 bulan dari
Lebih terperinciSri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract
Pengaruh Penambahan Probiotik EM-4 (Evective Mikroorganism-4) Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Gurame (Osprhronemus gouramy) Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya 2 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek. Burung ini merupakan burung liar
Lebih terperinciSUBSTITUSI TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM PAKAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus bimaculatus) PADA PERIODE BERTELUR SKRIPSI AFNIATY INTANIA
SUBSTITUSI TEPUNG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DALAM PAKAN JANGKRIK KALUNG (Gryllus bimaculatus) PADA PERIODE BERTELUR SKRIPSI AFNIATY INTANIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN BUI PHASEOLUS LUNATUS DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN AY AM KAMPUNG
SUPPL. BER. BIOL. - DESEMBER 987 6 PENGARUH PEMBERIAN BUI PHASEOLUS LUNATUS DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN AY AM KAMPUNG DARJONO & DEWI MALIA PRAWIRADILAGA Balai Penelitian
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Graphium agamemnon, Graphium doson, Mechelia champaca, Annona muricata, life cycle, food consumption.
ABSTRACT ESWA TRESNAWATI. The Life Cycle and Growth of Graphium agamemnon L. and Graphium doson C&R. Butterflies (Papilionidae: Lepidoptera) Fed by Cempaka (Michelia champaca) and Soursoup (Annona muricata).
Lebih terperinciPENGGUNAAN PELEPAH KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN BERBAGAI LEVEL BIOMOL + PADA PAKAN TERHADAP KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI
PENGGUNAAN PELEPAH KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN BERBAGAI LEVEL BIOMOL + PADA PAKAN TERHADAP KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI Oleh : AHMAD HUSIN HUTABARAT 090306007 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
39 MATERI DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2007 sampai dengan Juni 2008 di PT IndoAnilab, Bogor. Penelitian berlangsung tiga tahap, yaitu tahap pertama
Lebih terperinciKANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN
KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR TONGKOL JAGUNG YANG DIINOKULASI Trichoderma sp. PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA Crude Protein and Crude Fiber Corncob Inoculated by Trichoderma sp. at Different Time of
Lebih terperinciPREFERENSI OVIPOSISI Plutella xylostella (Linn.) (LEPIDOPTERA : PLUTELLIDAE) PADA TANAMAN BRASSICACEAE. Debi Diana Sari
Preferensi Oviposisi Plutellavxylostella,...Debi Diana Sari,...Sainmatika,...Volume 13,...No.1,...Juni 216,...52-59 PREFERENSI OVIPOSISI Plutella xylostella (Linn.) (LEPIDOPTERA : PLUTELLIDAE) PADA TANAMAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemeliharaan Induk Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk terlebih dahulu di kolam pemeliharaan induk yang ada di BBII. Induk dipelihara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan kebutuhan daging sapi lebih rendah dibandingkan dengan kebutuhan daging sapi. Ternak sapi,
Lebih terperinciPERFORMA REPRODUKSI CACING TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT PAKAN SISA MAKANAN DARI WARUNG TEGAL
PERFORMA REPRODUKSI CACING TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT PAKAN SISA MAKANAN DARI WARUNG TEGAL SKRIPSI ENHA DIKA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus
PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN KRINYU (Chromolaena odorata L.) Puja Kesuma, Zuchrotus Salamah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinci