BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer terkecil untukpemakaian pribadi. Local Area Network (LAN) memiliki skala jangkauan mencakup 1 KM hingga 10 KM, dalam bentuk koneksi wired (kabel), wireless (nirkabel), maupun kombinasi keduanya.(putu Agus, 2014 : p 32). Jaringan Local Area Network (LAN) umum juga disebut sebagai intranet. Local Area Network (LAN) beda dengan jaringan internet. Sesuai namanya, jaringan ini bersifat private, yaitu hanya diperuntukkan bagi pengguna di dalam internal organisasi/ perusahaan/instansi/ruangan bersangkutan saja Ethernet Ethernet adalah standar jaringan yang dimana tidak ada komputer pusat atau perangkat di jaringan ( node ) yang harus mengontrol kapan data dapat dikirim yaitu, setiap node mencoba untuk mengirimkan data ketika menentukan jaringan available untuk menerima komunikasi. jika dua komputer pada upaya jaringan Ethernet untuk mengirim data pada saat yang sama, collision akan terjadi, dan komputer harus mencoba untuk mengirim pesan mereka lagi. (Shelly, Gary B.,2011 : p 478) 2.2 Jaringan Komputer Menurut Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer Network A Top Down Approach, disebutkan bahwa jaringan komputer adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain.perangkat yang dimaksud pada definisi ini mencakup semua jenis perangkat komputer dan perangkat penhubung. (Putu Agus, 2014: p 12) 5

2 6 2.3 Pemodelan Layer OSI Di dalam jaringan komputer, terdapat pemodelan secara hirarki untuk menggambarkan secara jelas tugas dari setiap lapisan pada jaringan komputer, terkait dengan proses pengiriman dan penerimaan paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima. Selain itu, pemodelan secara hirarki ini juga turut menjelaskan fungsi-fungsi dari setiap lapisan di dalamnya terkait dengan jaringan komputer, yang meliputi perangkat keras jaringan komputer (hardware) dan perangkat lunak jaringan komputer (software). Lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan pemodelan layer pada jaringan komputer (Layer Model). (Putu Agus, 2014 : p 46). Layer model bertujuan untuk membuat standardisasi dan mencegah error jika ada masalah baik di hardware maupun di software. Masalah di satu layertidak berpengaruh ke layer lain. OSI (Open System Interconnection) layer merupakan model dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Berikut merupakan tabel dari setiap layer dan masing-masing fungsinya menurut Sofana (2012: p 97). Tabel 2.1: Tabel OSI Layer Layer Fungsi Contoh Protokol Application Menyediakan servis bagi berbagai aplikasi jaringan SMTP, SNMP, Telnet, HTTP, DHCP Presentation Mengatur konversi dan translasi berbagai ASCII, MPEG, format data, seperti kompresi data dan enkripsi MIDI, ASCII7 data Session Mengatur sesi yang meliputi establishing, maintaining, dan terminating antar entitas yang dimiliki oleh layer presentation SQL, OS, NetBIOS, NFS Transport Menyediakan end-to-end communication TCP, IPX, UDP protocol. Layer ini bertanggungjawab terhadap "keselamatan data" dan "segmentasi data"

3 7 Network Menentukan rute/jalur yang dilalui oleh data. Layer ini menyedikana logical addressing (pengalamatan logikal) dan path determination (penentuan rute tujuan) IPX, IP, ICMP, IPSec, OSPF, IGRP, RIP Data Link Menentukan pengalamatan fisik (hardware address), error notification (pendeteksian kesalahan), frame flow control (kendali aliran frame), dan topologi jaringan. Ada dua sublayer pada Data Link layer, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control(MAC). LLC mengatur komunikasi seperti error notification dan flow control. Sedangkan M AC mengatur pengalamatan fisik yang digunakan dalam proses komunikasi antar-adapter. Frame Relay, PPP, ISL, Token Ring Physical Layer ini menentukan masalah gelombang/medan dan berbagai fungsi yang berkaitan dengan link fisik, seperti besar tegangan arus listrik, panjang maksimal media transmisi, jenis kabel dan konektor a/b/g/n, hub, repeater, fiber optic 2.4 Pemodelan Layer TCP/IP Menurut Sofana (2012: p 242), model referensi TCP/IP merupakan model referensi yang dikembangkan sebelum model OSI. Jika dibandingkan layer yang ada di TCP/IP tidaklah sama dengan OSI. TCP/IP yang terdiri dari empat software layer yang dijelaskan pada tabel 2.2. Menurut Sofana (2012: p 242), model ini dikembangkan menggunakan model referensi DARPA yang diusulkan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Model DARPA ini digunakan untuk membuat aturan untuk ARPANET dan sudah dikembangkan jauh sebelum pengembangan model OSI.

4 8 Tabel2.2: Tabel TCP/IP Layer Layer Fungsi Contoh Protokol Applicatio n Menyediakan servis bagi applikasi TCP/IP. Layer ini menangani high-level protocol, representasi data, encoding, dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan Telnet, DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMTP, SNMP Transport Mengatur komunikasi antar host. Layer ini menyediakan layanan pengiriman data dengan cara membuat logical connection di antara pengirim dan penerima TCP, UDP Layer transport juga bertugas memecah data dan menyatukan kembali Internet Layer ini memiliki tugas utama dalam penentuan rute terbaik yang akan dilewati oleh paket-paket data IP, ICMP, ARP, RARP Network Interface Pada layer ini ditentukan pula alamat logika, yaitu IP address. Berfungsi meletakkan frame-frame data yang akan dikirim ke media jaringan Ethernet, Frame Relay, ATM 2.5 Perangkat Keras Jaringan 1. Hub Hub merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal. Hub bekerja pada Physical layer dengan cara merepresentasikan sinyal yang ada. Topologi-topologi jaringan yang umum menggunakan Hub misalkan pada Topologi Star. Selain itu, Hub juga berfungsi sebagai media untuk

5 9 proses transmisi paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima. Sebagai sebuah perangkat keras penghubung pada jaringan komputer yang berada di Physical layer, Hub tidak memiliki alamat fisik jaringan di Data link layer (berupa MAC Address) maupun alamat jaringan di Network layer (dalam bentuk IP Address). Hal lainnya lagi adalah Hub tidak memiliki kemampuan untuk mengecek alamat fisik (MAC Address) dari setiap komputer atau perangkat lainnya yang terhubung ke dalam Hub tersebut. Selain itu, Hub juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan filter terhadap paket data yang keluar masuk jaringan melalui Hub tersebut. Hal ini yang menjadikan Hub sedikit lebih berisiko dibandingkan dengan menggunakan perangkat keras penguhubung dengan fungsi serupa, yaitu Switch. (Putu Agus, 2014 : p 487) 2. Bridge Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal. Tabel ini berfungsi untuk menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan filtering. (Ali Hariono, H, 2011 : p 136) 3. Switch Switch merupakan perangkat keras penghubung di dalam jaringan komputer yang memiliki fungsi utama sebagai penghubung fisik media jaringan berupa serat optik (fiber optic), Ethernet, hingga sinyal (untuk dukungan wireless). (Putu Agus, 2014 : p487). Switch bekerja di dua buah layer pada jaringan komputer, yaitu Data Link layer dan Physical layer. Pada Data Link layer, terjadi proses pengecekan terhadap alamat fisik jaringan (MAC Address) untuk otentikasi alamat fisik komputer yang terhubung ke switch, untuk kemudian disesuaikan dengan alamat jaringan pada Network layer (IP

6 10 Address). Pada Physical layer terjadi proses pengolahan sinyal digital. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh switch, yaitu: a. Switch memiliki kemampuan untuk membaca alamat fisik (MAC Address) dari setiap komputer yang terhubung ke dalam switch yang bersangkutan. b. Switch memiliki kemampuan untuk melakukan filter terhadap paket data yang keluar masuk switch. 4. Router Router merupakan perangkat keras pada jaringan komputer yang berfungsi di dalam proses Routing untuk menentukan rute yang dilalui oleh paket data dari komputer pengirim ke komputer penerima. Router dapat membagi Network besar menjadi beberapa subnetwork. (Putu Agus, 2014 : p 489) 2.6 Macam-Macam Topologi pada Jaringan Komputer Pada jaringan komputer, dikenal setidaknya enam buah topologi pada jaringan komputer. Keenam jenis topologi pada jaringan komputer tersebut memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Keenam topologi pada jaringan komputer ini meliputi Topologi Bus, Topologi Star, Topologi peer to peer (P2P), Topologi Ring, Topologi Tree, dan Topologi Mesh. (Putu Agus, 2014 : p 18) Topologi Bus Topologi Bus merupakan topologi yang paling awal digunakan di dalam model topologi pada jaringan komputer, terutama di masa-masa awal jaringan komputer dikembangkan. Beberapa referensi memasukkan Topologi Bus ke dalam jenis Topologi Peer To Peer (P2P). Topologi Bus hanya menggunakan sebuah jalur koneksi, yang kemudian digunakan secara bersama-sama oleh beberapa buah komputer dan perangkat jaringan komputer terhubung lainnya. Tentu

7 11 saja, terdapat terminal di awal dan akhir bus (jalur/line koneksi) untuk menyediakan dan menjaga koneksi di dalamnya untuk semua komputer yang terhubung. (Putu Agus, 2014 :p 19) Gambar 2.1: Topologi Bus pada Jaringan Komputer (Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 19) Topologi Star Topologi Star adalah topologi di dalam jaringan komputer, di mana terdapat sebuah komputer (ataupun perangkat jaringan komputer berupa hub atau switch) yang menjadi pusat dari semua komputer yang terhubung kedalamnya.komputer pusat ini bertindak sebagai server. Komputer-komputer lainnya, yang dalam hal ini bertindak sebagai client, tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Mereka harus melalui komputer pusat (ataupun berupa hub dan switch) terlebih dahulu, untuk dapat bertukar data dengan sesama komputer client lainnya. Topologi Star umumnya digunakan pada jaringan komputer skala kecil dan menengah. Misalkan saja untuk jaringan komputer local(intranet/lan) di lingkungan perumahan, sekolah, kos kosan, penginapan, dan lain-lain. (Putu Agus, 2014 :p 21).

8 12 Gambar 2.2: Topologi Star pada Jaringan Komputer (Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 22) Topologi Peer to Peer (P2P) Topologi Peer To Peer (P2P) adalah topologi di dalam jaringan komputer, di mana konsep dan pemodelan Peer To Peer (P2P) dipakai di dalamnya. Ini berarti semua komputer yang terhubung didalamnya sama-sama berinteraksi tanpa adanya server. Setiap komputer dapat bertindak sebagai server sekaligus clientdan saling berbagi satu sama lain. Pada beberapa referensi, Topologi Peer To Peer (P2P) diidentikkan dengan Topologi Bus, namun bentuk komunikasi dan koneksinya tidak searah layaknya pada Topologi Bus. (Putu Agus, 2014: p 23) Gambar 2.3: Topologi Peer to Peer (P2P) pada Jaringan Komputer (Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 24)

9 Topologi Ring Topologi Ring merupakan salah satu topologi yang relatif sederhana pada jaringan komputer. Topologi jaringan ini hanya menghubungkan setiap komputer (atau disebut juga sebagai node) satu per satu, sehingga membentuk sebuah rangkaian menyerupai cincin (ring). Rangkaian berbentuk ring ini merupakan satu kesatuan. Sinyal dan paket data berjalan searah melewati kesatuan rangkaian tersebut dan melewati setiap komputer yang terhubung pada rangkaian ring ini. Secara konsep, Topologi Ring hampir mirip dengan Topologi Bus, hanya saja pada Topologi Ring tidak terdapat titik henti dalam bentuk terminal, sehingga membentuk lingkaran atau cincin (ring). (Putu Agus, 2014 :p 26) Gambar 2.4: Topologi Ring pada Jaringan Komputer (Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 26) Topologi Tree Topologi Tree merupakan salah satu topologi yang juga paling banyak diterapkan di dalam jaringan komputer, dengan bentuk geometris menyerupai pohon (tree). Pada topologi tree trerdapat sebuah

10 14 komputer (atau perangkat jaringan komputer berupa Hub ataupun switch) pada level teratas (disebut dengan root) yang menjadi pusat utama komunikasi bagi semua komputer lain yang terhubung dengannya. Koneksi ini menggunakan Topologi Peer To Peer (P2P). Kemudian pada level di bawahnya terdapat satu atau lebih komputer lain (disebut dengan central) yang menjadi pusat bagi sejumlah komputer di level bawahnya, yang membentuk topologi seperti Topologi Star. Central ini menjadi penghubung antara root dengan semua komputer lainnya yang ada di bawah central. Dapat dikatakan bahwa Topologi Tree sejatinya merupakan perpaduan (Hybrid/Hibrida) dari Topologi Star dan Topologi Peer To Peer(P2P). (Putu Agus, 2014 : p 27) Gambar 2.5: Topologi Tree pada Jaringan Komputer (Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 28) Topologi Mesh Topologi Mesh adalah salah satu jenis topologi pada jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer secara penuh (Fully Connected). Topologi Mesh merupakan Topologi paling kompleks dan paling banyak digunakan pada penyedia layanan akses internet (Internet Service Provider/ISP), sebab Topologi Mesh mampu menjaga agar kerusakan atau gangguan yang terjadi pada salah satu komputer tidak akan mempengerahui komputer lain atau jaringan secara keseluruhan.

11 15 Namun di dalam penggunaan pribadi, tidak terlalu banyak yang menggunakan jenis Topologi Mesh ini. (Putu Agus, 2014 : p 29) Gambar 2.6: Topologi Mesh pada Jaringan Komputer (Sumber: Handbook Jaringan Komputer, 2014, p 30) Topologi Mesh terdiri atas dua jenis. Kedua jenis topologi Mesh tersebut meliputi: 1. Topologi Mesh Fully Connected Topologi Mesh Fully Connected memiliki ciri utama di mana semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain secara penuh (Fully Connected). Misalkan apabila terdapat sepuluh buah komputer di dalam Topologi Mesh, maka setiap komputer di dalamnya akan terhubung ke Sembilan buah komputer lainnya. (Putu Agus, 2014 : p 29) 2. Topologi Mesh Partial Connected Topologi Mesh Partial Connected memiliki ciri utama di mana tidak semua komputer di dalamnya saling terhubung satu sama lain (partial).(putu Agus, 2014 : p 30) 2.7 Internet Protocol (IP) Internet Protocol (IP) merupakan salah satu protokol terpenting di dalam jaringan komputer, khususnya pada Network Layer, yang berfungsi di dalam

12 16 proses pengalamatan pada jaringan komputer (berupa IP Address) dan proses Routing. Padajaringan komputer, Internet Protocol (IP) umumnya selalu bekerja sama dengan protokol TCP (Transmission Control Protocol), sebuah protokol pada Transport Layer yang bersifat Connection Oriented dan Reliable. Di satu sisi Internet Protocol (IP) bertugas memberikan alamat pada komputer dan proses Routing, sedangkan TCP (Transmission Control Protocol) bertugas di dalam membantu transmisi paket data di dalam jaringan komputer. (Putu Agus, 2014: p 379) 2.8 IP Address Public dan IP Address Private Di dalam pemanfaatan jaringan komputer sehari-hari dilihat dari cakupan penggunaan IP Address di dalam jaringan komputer (untuk penggunaan di dalam jaringan lokal dan di dalam jaringan internet atau publik), maka secara garis besarnya, IP Address dibedakan menjadi dua jenis, yaitu IP Address Public dan IP Address Private.(Putu Agus, 2014 : p 390) 1. IP Address Public IP Address Publicmerupakan IP address yang bersifat unik (pada bagian Network Identifier) untuk setiap komputer dan digunakan pada jaringan internet. IP Address Public ini hanya dimiliki oleh masingmasing komputer di seluruh dunia, termasuk juga perangkat-perangkat terhubung lainnya, untuk memudahkan di dalam saling mengenali satu sama lain. Apabila masih menggunakan IPv4, maka daya tampungnya terbatas untuk IP Address Public, sehingga salah satu cara umum yang digunakan adalah dengan NAT (Network Address Translator). (Putu Agus, 2014 : p 390) 2. IP Address Private IP Address Private bersifat umum, sehingga dua buah jaringan berbeda yang tidak saling terhubung dapat menggunakan alamat yang sama. IP Address Private umum digunakan pada jaringan lokal, misalkan Local Area Network (LAN).(Putu Agus, 2014 : p 391)

13 IP Address Dinamis dan IP Address Statis IP address secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu IP address dinamis (Dynamic IP Address) dan IP address Statis (Static IP Address). (Putu Agus, 2014 : p 394). 1. IP address dinamis (Dynamic IP Address) IP Address dinamis (Dynamic IP Address) merupakan IP address yang diperoleh oleh komputer dan perangkat terhubung lainnya di dalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah-ubah setiap saat (Dynamic). Pemberian alamat berupa IP Address ini dilakukan secara otomatis oleh suatu perangkat,aplikasi,sekaligus protokol di dalam jaringan komputer yang bernama DHCP (Dynamic Host Controller Protocol) dan komputer yang bertindak sebagai DHCP Server.(Putu Agus, 2014: p 394) 2. IP addressstatis (Static IP Address) IP Address Statis (Static IP Address) merupakan IP Address yang diperoleh dengan cara mengatur sendiri konfigurasi pada komputer sesuai dengan pengaturan (Setting) jaringan bersangkutan. Pada pengaturan di dalam IP Address Statis, terdapat bagian-bagian yang harus diketahui berupa pengkelasan pada IP Address, Subnet dan Subnet Mask, Gateway, dan DNS (Domain Name System) server yang digunakan. (Putu Agus, 2014: p 396) 2.10 Net Mask Net Mask didefinisikan sebagai bit 1 dan 0 (dalam binary) untuk menyaring bagian jaringan dari alamat berbasiskan Internet Protocol (IP Address), sehingga hanya bagian komputer host (Host ID atau Host Address) yang tersisa dan ditampilkan. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa Net Mask merupakan proses Mask pada jaringan (Network) yang bersifat wajib dan tidak dapat dimodifikasi. (Putu Agus, 2014: p 402)

14 Subnet Mask Subnet Mask merupakan 32 bitalamat yang membagi sebuah IP Address ke dalam bentuk Network Address dan Host Address. Subnet Mask berada di antara keduanya tersebut, sehingga memiliki format network-address.subnetmask.host-address. Sebagai contoh IP address memiliki network address * (tanda* artinya mencakup semua range IP Address yang diawali dengan , namun ini akan berbeda untuk setiap kelas), subnet mask 55, dan host address 60. (Putu Agus, 2014: p 404) 2.12 Subnetting Subnetting didefinisikan sebagai proses untuk melakukan Subnet pada pengalamatan jaringan komputer berbasiskan IP Address dengan menggunakan Net Mask dan Subnet Mask. Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer, baik System Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa, di dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung, sesuai dengan kebutuhan. (Putu Agus, 2014: p 404) 2.13 Virtual Local Area Network (VLAN) VLAN VLAN (Virtual LAN) adalah Local Area Network yang dikonfigurasi dengan menggunakan software bukan dengan konfigurasi secara fisik. (Forouzan, 2007 : 458). VLAN memudahkan network administrator untuk membuat grup komputer secara logical berdasarkan fungsi, departemen, maupun tim proyek. (Johnson, 2008: 108) Tipe VLAN VLAN memiliki beberapa tipe-tipe yang diklasifikasikan menjadi beberapa bagian seperti berikut (Johnson, 2008: 108) : 1. Data VLAN VLAN yang secara spesifik digunakan untuk mengirim atau membawa traffic maupun data yang dihasilkan oleh pengguna.

15 19 2. Default VLAN Setiap port pada switch akan menjadi anggota dari default VLAN sebelum dikonfigurasi ulang. Default VLAN pada Cisco device adalah 1, dan default VLAN tidak bisa dihapus atau dirubah namanya. 3. Native VLAN Pada VLAN, Traffic yang belum ditandai akan dikategorikan sebagai Native VLAN. Klasifikasi untagged didapat dari penggunaan link trunk dari sisi pengirim. 4. Management VLAN Management VLAN merupakan VLAN yang bisa dikonfigurasi untuk mengakses fitur-fitur manajemen VLAN yang dimiliki switch, dapat dikonfigurasi dengan menggunakan HTTP, Telnet, SSH, ataupun SNMP. Biasanya default VLAN Cisco 1 dapat digunakan sebagai management VLAN apabila belum terjadi perubahan. 5. Voice VLAN Voice VLAN digunakan untuk memberikan prioritas terhadap paket suara dalam Voice over IP dikarenakan paket suara membutuhkan prioritas lebih, apabila terjadi gangguan maka lawan bicara tidak dapat mendengar jelas suara yang diterima Pembagian VLAN Pembagian VLAN dibagi menjadi beberapa cara yaitu (Sofana, 2012: 180) : 1. Port Numbers Beberapa vendor VLAN menggunakan port yang ada pada switch, administrator dapat mengkategorikan bahwa station yang terhubung dengan port 1,2,3 dan 7 merupakan VLAN 1, dan station yang terhubung ke port 4, 10, dan 12 merupakan VLAN 2 dan seterusnya. 2. MAC Address Beberapa vendor VLAN menggunakan MAC Address untuk membedakan setiap VLAN, contoh station yang memiliki MAC Address E21342A12334 dan F2A123BCD341 merupakan VLAN 1.

16 20 3. IP Address Dengan menggunakan IP address, sebagai contoh IP address , , , dan termasuk dalam VLAN Multicast IP Address Beberapa vendor menggunakan multicast IP address untuk mengkategorikan VLAN. 5. Kombinasi Dengan menggunakan software, dapat menggabungkan karakteristikkarakteristik yang ada diatas Fungsi VLAN Secara garis besar manfaat VLAN sebagai berikut (Sofana, 2012: 177 ) : 1. Meningkatkan performa network VLAN mampu meningkatkan performa network dengan cara memblok paket/frame yang tidak perlu. 2. Desain jaringan yang fleksibel VLAN memungkinkan anggota berpindah-pindah lokasi tanpa harus merombak ulang perangkat jaringan. Cukup melakukan konfigurasi secara software. VLAN dapat mengatasi persoalan lokasi. 3. Mengurangi biaya instalasi Jika hendak diubah menjadi VLAN, maka tidak diperlukan biaya instalasi maupun penambahan perangkat baru. 4. Keamanan VLAN dapat membatasi user yang boleh mengakses suatu aplikasi/data berdasarkan access list yang bisa ditentukan sendiri Keanggotaan VLAN Jika dilihat dari keanggotaaan maka VLAN dapat dibagi menjadi dua, yaitu (Sofana, 2012: 179) : 1. Static VLAN

17 21 Setiap anggota dari suatu VLAN ditentukan berdasarkan nomor port switch. Keanggotaan akan tetap selamanya seperti itu hingga diubah. Biasanya dilakukan dengan memindahkan kabel network ke port yang lain, static VLAN disebut juga sebagai port based VLAN (Sofana, 2012: 179) 2. Dynamic VLAN Pada dynamic VLAN, keanggotaan VLAN akan ditentukan secara otomatis menggunakan software yang diinstal pada server pusat, yang disebut VLAN Management Policy Server (VPMS). Dengan menggunakan VPMS, kita dapat menentukan anggota VLAN berdasarkan MAC address, protokol, dan aplikasi untuk membentuk dynamic VLAN. (Sofana, 2012: 180) Gambar 2.7: Virtual Local Area Network (VLAN) (Sumber: Cisco Certified Network Associate Study Guide (Seventh edition), 2012, p 333)

18 Firewall Firewall merupakan perangkat yang berfungsi untuk memeriksa dan menentukan paket data yang dapat keluar atau masuk dari sebuah jaringan. Dengan kemampuan menentukan apakah sebuah paket data bisa masuk dan keluar dari suatu jaringan maka firewall berperan untuk melindungi jaringan dari serangan yang berasar dari luar jaringan (outside network). Selain ditujukan untuk melindungi jaringan, firewall juga dapat difungsikan untuk melindungi sebuah komputer user atau host (single host). (Towidjojo,2012: p 43) 2.15 Network Address Translation (NAT) Network Address Translation (NAT) adalah suatu fungsi firewall yang sebenarnya bertugas melakukan perubahan IP Address pengirim dari sebuah paket data. NAT ini umumnya dijalankan pada router-router yang menjadi batas antara jaringan lokal dan jaringan internet. Secara teknis NAT ini akan mengubah paket data yang berasal dari komputer user seolah-olah berasal dari router. (Towidjojo, 2012 : p 44) Masquerade Di dalam menerapkan Network Address Translation (NAT), dikenal teknik masquerade yang merupakan teknik penggantian otomatis IP Address private menjadi IP Address public yang ada di Router Mikrotik. (Towidjojo, 2012 : p 29) 2.16 Quality of Service (QoS) QoS (Quality of Service) merupakan sekumpulan teknik dan mekanisme yang menjamin perfomansi dari jaringan komputer (terutamanya di internet) di dalam penyediaan layanan kepada aplikasi aplkasi di dalam jaringan komputer. QoS (Quality of Service) dilihat dan diukur dari sudut pandang penyedia layanan. Berbeda dengan QoE (Quality of Experience) dimana penilaian dilakukan dari sudut pandang pengguna. (Putu Agus, 2014 : p 547)

19 Bandwidth Bandwidth sendiri didefinisikan sebagai lebar pita jaringan komputer yang menentukan kecepatan akses jaringan komputer. Bandwidth kerap kali menjadi komoditi dari layanan akses internet bagi sebagian besar pengguna awam. Untuk itulah, perlu diperhatikan dengan baik perjanjian yang ditawarkan oleh pihak penyedia layanan akses internet terkait dengan Bandwidth yang diberikan, termasuk dalam satuan bit ataukah Byte. Bandwidth yang besar akan memberikan QoS yang lebih baik Simple Queue Simple Queue merupakan menu pada RouterOS untuk melakukan manajemen bandwidth untuk skenario jaringan yang sederhana. Untuk menggunakan Simple Queue, pekerjaan packet classification dan marking packet tidak wajib untuk dilakukan. Meskipun demikian, Simple Queue sebenarnya juga bisa melakukan manajemen bandwidth terhadap packet-packet yang sudah di-marking. Konfigurasi queue yang dilakukan oleh Simple Queue tetap menggunakan Hierachical Token Bucket sebagai metode utama. Namun queue tersebut tidak dilakukan pada interface fisik. Simple Queue akan melakukan queue pada interface virtual. Pada RouterOS v5 akan dilakukan pada interface Global-In, Global-Out atau Global-Total. Sedangkan pada RouterOS v6, Simple Queue memiliki tempat khusus sendiri untuk melakukan queue. (Towidjojo,2012: p 120) 2.17 Dynamic Host Configutration Protocol (DHCP) DHCP merupakan salah satu protokol standar di jaringan komputer yang berfungsi untuk membantu pengguna jaringan komputer memperoleh alamat (IP address) secara cepat dan otomatis. DHCP diciptakan berdasarkan kenyataan bahwa semakin banyak perangkat yang terhubung ke jaringan komputer serta kecenderungan pengguna

20 24 untuk dapat mudah terkoneksi ke jaringan tanpa harus repot melakukan konfigurasi alamat jaringan secara manual. DHCP banyak diterapkan di beragam jaringan dan sistem operasi. DHCP mendukung pengalamatan baik IPv4 maupun IPv6. (Towidjojo, 2012 : p 154) 2.18 Domain Named Server (DNS) DNS (Domain Named Server) merupakan salah satu aplikasi standar di Application Layer yang berfungsi untuk menterjemahkan pengalamatan jaringan komputer dari IP address ke alamat domainyang mudah untuk diingat oleh pengguna jaringan. Sebagai contoh, pengguna jaringan komputer lebih mudah untuk mengingat alamat situs Google (dalam bentuk kata/kalimat) dibandingkan alamat IP public Google (dalam bentuk numerik). DNS secara hirarkis memberikan penamaan kepada sebuah komputer/server untuk mudah dikenali oleh pengguna jaringan komputer. (Towidjojo, 2012 : p 154) 2.19 Perangkat Lunak Jaringan WinBox Winbox digunakan untuk mengakses fitur-fitur router Mikrotik, yaitu konfigurasi dan manajemen, dengan menggunakan Graphic User Interface (GUI). Semua fungsi antarmuka WinBox adalah sedekat mungkin dengan fungsi konsol : semua fungsi WinBox yang persis dalam hirarki yang sama di Terminal Konsol dan sebaliknya, kecuali fungsi yang tidak diimplementasikan di WinBox. Itu sebabnya tidak ada bagian WinBox di manual. WinBox plugin di-cache pada disk lokal untuk setiap versi Mikrotik RouterOS. Plugin yang tidak diunduh, jika mereka dalam cache, dan router belum diperbaharui sejak terakhir kali diakses. (Jurnal Pambudi, 2011: p 6)

21 The Dude Network monitor The Dude adalah aplikasi monitoring yang dikembangkan oleh MikroTik dimana user dapat meningkatkan cara untuk mengatur jaringan. The Dude akan secara otomatis memindai semua perangkat jaringan kedalam subnet tertentu dan layout jaringan user, memonitor layanan perangkat user dan memberi peringatan kepada user apabila ada layanan yang mengalami masalah. ( 9 Juni 2015) Mikrotik RouterOS Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. ( Lisensi Mikrotik (Athailah, 2013: p 20-21) Lisensi pada Mikrotik RouterOS adalah menggunakan level. Lisensi pada level disesuaikan dengan kebutuhan. Jika membutuhkan fitur yang lebih tinggi, maka level tersebut dapat ditingkatkan. Tingkatan level pada lisensi Mikrotik adalah sebagai berikut: 1. Level 0 (Gratis) Pada level ini tidak memerlukan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur ini hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan. 2. Level 1 (Demo) Pada level ini, Mikrotik dapat digunakan secara penuh, semua fungsi yang disediakan oleh Mikrotik dapat digunakan. Namun, waktu penggunaan Mikrotik dalam level ini hanya dibatasi sampai

22 26 24 jam saja. Setelah ini, fitur-fitur yang aktif sebelumnya akan dikunci secara otomatis. 3. Level 3 Lisensi level ini sudah mencakup lisensi level 1, dan dilengkapi dengan kemampuan untuk mengatur semua perangkat keras yang berbasiskan alamat protokol internet (IP Address), baik itu Ethernet Card, maupun hotspot nirkabel yang bertipe client. 4. Level 4 Lisensi level ini isinya adalah cakupan dari lisensi level 1 dan 3, serta ditambah fitur untuk mengelola jaringan nirkabel tipe akses poin. 5. Level 5 Lisensi level 5 isinya adalah cakupan lisensi level 1, 3, dan 4, serta ditambah fitur untuk mengelola hotspot nirkabel lebih banyak 6. Level 6 Ini adalah level lisensi yang tertinggi di Mikrotik. Pada lisensi level 6 ini diberikan fitur-fitur yang ada pada semua level lisensi Mikrotik sebelumnya, serta ditambah tanpa ada limitasi apapun Address Resolution Protocol (ARP) Address Resolution Protocol (ARP) merupakan protokol di dalam jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan antara pengalamatan secara fisik dan pengalamatan secara jaringan pada suatu komputer yang terhubung ke dalam jaringan komputer. Pengalamatan fisik merupakan pengalamatan yang diberikan secara unik oleh setiap vendor perangkat keras berupa MAC (Medium Access Control) Address. Pengalamatan ini beserta dengan protokol ARP (Address Resolution Protocol) terletak di Data Link Layer. Sedangkan pengalamatan secara jaringan berbasiskan Internet Protocol

23 27 disebut dengan IP Address. Pengalamatan ini berada di Network Layer. (Putu Agus, 2014 :p 112) 2.21 Load Balance Load Balance dalam jaringan komputer adalah teknik untuk membagi beban (load) ke dalam beberapa jalur atau link. Ini dilakukan jika untuk menuju suatu network terdapat beberapa jalur (link). Tujuan dari load balance ini agar tidak ada link yang mendapatkan beban yang lebih besar dari link yang lain. Diharapkan dengan membagi beban ke dalam beberapa link tersebut, maka akan tercapai keseimbangan (balance) penggunaan link-link tersebut. (Towidjojo, 2012 : p 9) Fail Over Fail Over adalah suatu teknik load balancing dengan memberikan dua jalur koneksi atau lebih dimana ketika salah satu jalur mati, maka koneksi masih tetap berjalan dengan disokong oleh jalur lainnya. Teknik Failover ini cukup penting ketika kita menginginkan adanya koneksi jaringan internet yang handal. Untuk menerapkan teknik Failover, user harus menggunakan parameter distancepada saat akan mengkonfigurasikan static routing. Distance ini merupakan parameter yang akan menentukan link mana yang akan lebih diutamakan untuk digunakan, bila ada beberapa link yang tersedia untuk menuju satu jaringan. Link yang memiliki nilai distance terkecil akan lebih diutamakan dibandingkan link-link lainnya. (Towidjojo, 2012 :p 12) 2.22 State of the Art Penelitian I: Pada jurnal berjudul Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis MikroTik yang diterbitkan pada tahun 2011 oleh Imam Riadi menjelaskan mengenai penggunaan MikroTik sebagai pengatur lalu lintas internet dengan melakukan

24 28 pemfilteran beberapa aplikasi yang berpotensi mengganggu konektivitas jaringan. Proses yang digunakan adalah dengan menggunakan firewall sebagai alat filternya. Dalam pengujian digunakan metode stress test yangdilakukan dengan cara mengakses beberapa alamat web yang telah di filter oleh MikroTik, aplikasi router menggunakan MikroTik yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan sistem khususnya dalam melakukan pemfilteran aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, sehingga aplikasi tersebut tidak dapat diakses oleh pengguna sesuai dengan ketentuan yang telah rancang dan sepakati sebelumnya. Penelitian II: Pada jurnal berjudul Optimasi Bandwidth Menggunakan Traffic Shapping yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh A. Hizbullah menjelaskan mengenai perkembangan layanan komunikasi telah berkembang sangat pesat. Salah satunya adalah pemanfaatan penggunaan bandwith untuk mengakases jaringan Internet. Traffic shappingbandwidth dapat memberikan efesiensi dalam hal pemanfaatan bandwidth pada instansi yang melakukan manajemen dalam lalulintas jaringannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literatur yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber data yang terkait dan metode eksperimen yaitu melakukan penelitian dengan mengkonfigurasi MikroTik RouterOS untuk melakukan traffic shapping bandwidth. Hasil penelitian ini adalah router yang dapat melakukan traffic shapping sehingga kualitas koneksi menjadi lebih baik untuk mengakses dan mengambil data dari sebuah website. Penelitian III: Pada jurnal berjudul Implementasi Bandwidth Management dan Pengaturan Akses Menggunakan MikroTik RouterOS yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh Sabar Saut Martua Narababan menjelaskan mengenai Sebuah jaringan warnet pada umumnya belum menerapkan manajemen bandwidth untuk setiap PC yang terhubung ke jaringan LAN.

25 29 Seiring dengan berkembangnya jaringan dan layanan, dibutuhkan suatu metode manajemen bandwidth yang tepat. Implementasi metode manajemen bandwidth ini dilakukan pada kondisi real pada jaringan gamenet dengan mengamati through-put rata-rata yang didapatkan di tiap client dan pada PC Router MikroTik dengan skenario banyak user mengakses beragam layanan. Tujuan dari manajemen Bandwidth adalah terwujudnya Router MikroTik yang dapat memanajemen bandwidth di setiap unit komputer dapat digunakan dengan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan bandwidth di setiap bagian komputer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan studi kepustakaan, observasi dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan di gamenet Permasalahan dalam perancangan jaringan di yaitu tidak menggunakan fitur firewall dan manajemen bandwidth yang kurang stabil. Sebagai langkah perbaikan dan pengembangan, untuk membangun jaringan yang lebih baik dan stabil yaitu dengan menggunakan sistem operasi MikroTik. Dengan perbaikan serta pengembangan jaringan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan kenyamanan user.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori dasar Bagian ini akan digunakan untuk membahas jenis jaringan komputer, topologi jaringan serta OSI (Open System Interconnection) Layer maupun pengertian VLAN (Virtual

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Topologi adalah tipe-tipe physical path yang menghubungkan unit yang melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 2002:50). Topologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Klasifikasi Jaringan Komputer 2.1.1.1 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Tipe Transmisi Secara umum ada dua jenis teknologi transmisi yaitu broadcast network dan

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Nama : Muhammad Satrio Pinandito NIM : 14111045 Pengertian Tugas Jaringan Komputer Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Virtual LAN (VLAN) merupakan pengembangan dari konsep dasar LAN, sehingga penerapan

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Protokol Komunikasi Bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi. Tatacara komunikasi yang harus disepakati oleh komputer yang ingin melaksanakan komunikasi. Komputer-komputer

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 2.1 Teori Umum TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian mengenai jaringan komputer, model OSI dan model TCP/IP, alamat IP (IP Address), media transmisi, serta perangkat-perangkat

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data dan Jaringan Menurut Forouzan (2004, p6-7), ketika kita berkomunikasi, kita akan saling berbagi informasi. Berbagi informasi ini dapat dilakukan secara lokal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaringan Internet Jaringan Internet adalah suatu sistem jaringan yang terkait dalam lingkup global dan memfasilitasi komunkasi layanan data, seperti remote login, transfer file,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab 2 ini akan dituliskan tentang teori teori pendukung yang menjadi dasar untuk melakukan analisis dalam rangka pengembangan topologi jaringan yang menjadi topik skripsi penulis.

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik

Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik JUSI Vol. 1, No. 1 ISSN 2087-8737 Februari 2011 Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ahmad Dahlan Jalan Prof. Dr.

Lebih terperinci

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI Oleh : Ery Setiyawan Jullev A (07.04.111.00051) Danar Putra P (07.04.111.00035) M.M Ubaidillah (07.04.111.00090) Fakultas Teknik UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2009/2010 1 Protokol

Lebih terperinci

MODEL OSI LAYER DAN DOD

MODEL OSI LAYER DAN DOD MODEL OSI LAYER DAN DOD AINI ZAKIYAH zakiaaini@gmail.com Abstrak DOD berdasarkan konsep TCP/IP adalah jenis protokol yang pertama digunakan dalam hubungan Internet. Dalam perkembangan, protocol TCP/IP

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6 Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Router merupakan sebuah alat yang berfungsi menghubungkan jaringan yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan tersebut. Router bekerja

Lebih terperinci

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi.

Datarate (bandwidth) Layout jaringan (topologi) Single atau multiple kanal komunikasi. Lapisan phisik ini mendefinisikan karakteristik dari transmisi bit data melalui media tertentu. Protokol yang mengatur koneksi fisik dan transmisi dari bit antar dua perangkat. Secara spesifik lapisan

Lebih terperinci

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH :

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 4 2016 1. Jelaskan tentang DOD secara

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan

Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan Ade Kosasih Audi Prasetya Febian Adnan Nanda Abiyoka Tomi Ferdiansyah Wildan Ramadhan A.Prinsip komunikasi data Pernahkah Saudara melihat seorang turis dengan pemandunya? Jika Saudara perhatikan guide

Lebih terperinci

Lapisan Jaringan (Network Layer)

Lapisan Jaringan (Network Layer) Materi: Lapisan Jaringan (Network Layer) Nama Kelompok: 1. Achmad Maulana (10110078) 2. Erlina (12110403) 3. Gina Majesta (13110009) 4. Vera Indah Septiyani (18110354) Kelas: 3KA35 Lapisan Jaringan (Network

Lebih terperinci

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER 1960 DOD - Jaringan Komputer -Metode Hub. Telepone - Alat pertahanan negara ARPA DARPA ARPA-Net Penunjang TCP/IP 1980 STANDARISASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Load Balancing Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Jaringan Donahue (2011:1) lebih spesifik mengatakan bahwa, "Jaringan komputer merupakan dua atau lebih komputer yang terhubung dengan beberapa cara

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 1 N E T W O R K I N G & T E R M I N O L O G Y P R O T O K O L T O P O L O G I J A R I N G A N DNS H T T P A G R Y A L F I A H, S T., U N I V E R S I T A S G U N A D A R

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network)

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Virtual Local Area Network 3.1.1 Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network) Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Jaringan adalah sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisahpisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. 2.1.1 Jenis Jaringan Berdasarkan

Lebih terperinci

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan

Lebih terperinci

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng TCP/IP Architecture TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) for its packet

Lebih terperinci

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP

TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP TUGAS KEAMANAN JARINGAN OSI LAYER DIDIET RISTHA ARDIANSYAH NRP. 2103137045 PROGRAM STUDI D3 PJJ TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2016

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) IF Pengertian OSI OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk komunikasi intenasional. OSI diperkenalkan

Lebih terperinci

12. Internet dan Jaringan Konvergensi

12. Internet dan Jaringan Konvergensi TEE 843 Sistem Telekomunikasi 12. Internet dan Jaringan Konvergensi Muhammad Daud Nurdin syechdaud@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016 Internet dan Jaringan Konvergensi OSI Reference

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI

BAB 2. LANDASAN TEORI BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1 Mikrotik RouterOS Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang berasal dari Latvia, perusahaan ini di bangun pada tahun 1996 untuk mengembangkan perangkat router dan wireless untuk

Lebih terperinci

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING 1. Tujuan a. Peserta Kerjalab memahami konsep jaringan pada workstation b. Peserta Kerjalab dapat menentukan kebutuhan akan jaringan dengan subneting c. Peserta

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  Pendahuluan. Lisensi Dokumen: OSI LAYER Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http://from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan dapat diartikan sebagai interkoneksi dari beberapa komputer. Komputer-komputer ini dapat dihubungkan secara bersama-sama

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33 Fernadi H S, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN Sandy Kosasi STMIK Pontianak Jl. Merdeka No. 372 Pontianak, Kalimantan Barat e-mail: sandykosasi@yahoo.co.id dan

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali... A. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) B. Berbagi pakai perangkat lunak (software) C. Berbagi user (brainware) D. Berbagi saluran

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Jaringan Komputer Menurut Forouzan (2007:7) Jaringan adalah serangkaian kumpulan device (sering disebut node) yang terhubung oleh link komunikasi. Node dapat

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN

JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ NRP : 2110165026 JARINGAN KOMPUTER : RANGKUMAN KOMUNIKASI DAN PROTOKOL JARINGAN Internet merupakan sekumpulan router yang saling terhubung. Jaringan komputer

Lebih terperinci

Model OSI. Diambil dari /tutorial/linux/osi.html

Model OSI. Diambil dari  /tutorial/linux/osi.html Model OSI Diambil dari http://www.geocities.com/indoprog /tutorial/linux/osi.html 1 Apa yang dimaksud dengan model- OSI? Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan, karena

Lebih terperinci

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Aditia Prana Kusuma, 07071-MTI Gatot Susatijo, 07100-MTI Agus Sidiq Purnomo, 07072-MTI Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk pembuatan skripsi ini. Bahasan dibagi menjadi 2 jenis yaitu teori umum dimana yang akan dibahas disini adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Jurnal Ilmiah Informatika Volume 1 No. 1 / Desember 26 IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Juwanda Natali 1), Fajrillah 2), T.M.Diansyah

Lebih terperinci

BAB II. Kelebihan DNS server

BAB II. Kelebihan DNS server BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan atau komputer yang saling dihubungkan untuk berbagi sumber daya. (Andi Micro, 2011 : 6). Agar terjadi jaringan

Lebih terperinci

SILABUS JARINGAN KOMPUTER

SILABUS JARINGAN KOMPUTER A. Identitas RPKPS PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER 1. Nama mata kuliah : Pengantar Jaringan Komputer 2. Program Studi : Manajemen Informatika D3 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot SKS : 2 SKS 5. Alokasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian... DAFTAR ISI ABSTRAK... i DAFTAR ISI... vi Daftar gambar... x Daftar tabel... xii BAB I... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan dan Manfaat... 3 1.5 Metode

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab 2 ini akan dituliskan tentang teori teori pendukung yang menjadi dasar untuk melakukan analisis dalam rangka pengembangan topologi jaringan yang menjadi topik skripsi penulis.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Mikrotik MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung

Lebih terperinci

6 March, :06. by webmaster - Monday, March 06,

6 March, :06. by webmaster - Monday, March 06, 6 March, 2017 16:06 by webmaster - Monday, March 06, 2017 http://suyatno.dosen.akademitelkom.ac.id/index.php/2017/03/06/6-march-2017-1606/ Ringkasan Komunikasi Data Pengertian LAN,MAN,WAN LAN (Local Area

Lebih terperinci