KEWA. Abstract. Kompetensi. Disusun Oleh. Identitas Nasional. Fakultas. Ekonomi Bisnis. Program Studi. Kewarganegaraan

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN KEWA ARGANEGARAAN Identitas Nasional Fakultas Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi Program Studi Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh Abstract Kompetensi Pengertian identitas nasional, paramater identita serta faktor pembentuk identitas nasional Mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian identitas nasional, paramater identita serta faktor pembentuk identitas nasional 1

2 Pembahasan A. Pengertian Identitas Nasional Pada saat tanggal 17 Agustus, sering di temui di setiap elemen masyarakat sibuk dengan rencana perayaan hari Proklamasi kemerdekaan. Masing-masing bersiap untuk menyiapkan baik di rumah atau pun di kampung, yaitu dengan menghias lingkungan dengan warnaa khas, yaitu merah putih. Tidak cukup dengan itu, masyarakat atusias untuk menyelenggarakan lomba, seperti panjat pinang balap karung dan lomba-lomba menarik yang lain. Kalau di banding dengan negara lain, tentu peristiwa ini tidak akan dapat di temui, karenaa tanggal 17 Agustus tersebut sudah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Kesempatan lain, misalnya, setiap hari jumat, baik di kantor pemerintah atau swasta banyak yang menggunakan pakaian batik, dan juga acara-acaraa resmi, seperti hajatan juga dapat di lihat paraa prianya biasanya memakai batik. Beberapa waktu yang lalu, PBB sudah menentapkan batik sebagai salah satu warisan dunia. Dari ilustrasi tersebut di atas, terdapat 2 (dua) kata kunci, yaitu perayaan 17 Agustus, dan pakaian batik. Kedua hal tersebut setidaknya menandai sesuatu yang di miliki bangsa Indonesia, dan tentu saja tidak dapat di temui dengan bangsa lain. Apa yang menandai dan membedakan yang lain, itulah yang di sebut dengan identitas. Ada beberapa pengertian dari pakar yang di maksud dengan identitas. Ting-Tomey (dalam Somovar: 184), mengartikan identitas, sebagai konsep yang di refleksikan atau gambaran diri bahwa kita berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosial individu. Martin dan Nakayama, menjelaskan identitas sebagai konsep diri sendiri, siapaa kita sebagai seorang manusia. Mathew (dalam Somovar, 184), mengartikan identitas adalah bagaimana kita melihat kita sendiri. H.A.R. Tilaar (2007) dalam bukunya berjudul Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa, menguraikan hubungan antara identitas individu, identitas etnis terbentuk menjadi identitas bangsa. Menguraikan bahwa setidaknyaa terdapat empat konsep yang dapat berkembang: 1) identitas berarti indentik dengan yang lain. Mengarah pada adanya kesamaan antara individu dengan individu lainnya; 2) identitas berarti menjadi diri sendiri, dilahirkan sebagai suatu individu yang memiliki jiwa sendiri yang terhubung dengan proses pemerdekaan; 2

3 3) indentitas berarti menjadi identik dengan suatu ide. Ide yang melepaskan kekuasaan individu, dan ide dalam konteks ini adalah suatu yang transendental; 4) identitas berarti individu yang realistis yang hidup bersama individu lainnya. Identitas dalam pengertian ini lebih dari hanya menjadi diri sendiri yang tidak terlepas dari lingkungan budaya maupun lingkungan alamiah. Alo Liliweri (2007: 67) menguraikan bahwa secara etimologi kata Identitas berasal dari kata identity yang berarti: 1) kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, mirip satu sama lain; 2) kondisi atau fakta tentang sesuatu yang sama diantara dua orang atau dua benda; 3) kondisi atau fakta yang menggambarkan sesuatu yang sama diantara dua orang (individualitas) atau dua kelompok atau benda; 4) menunjukkan tentang suatu kebiasaan untuk memahami identitas dengann kata identik. Dari berbagai definisi tersebut, yang perlu dii garis bawahi, bahwa identitas adalah suatu yang dinamis dan beragam. Artinya identitas itu bukanlah merupakan suatu hal yang statis, namun berubah menurut pengalaman hidup. Membahas identitas terdapat beberapa identitas, Turner (2012:184) meklasifikasi identitas : 1. Identitas manusia, merupakan pandangan yang menghubungkan dengan seluruh manusia dan memisahkan dari bentuk kehidupan lain. 2. Identitas Identitas sosial, merupakan perwakilan dari kelompok di mana individu tergabung, seperti ras, etnisitas, pekerjaan, umur kampung halaman dan lain-lain. 3. Identitias pribadi, timbul dari hal-hal yang membedakan individu dari yasng lainya dan menandakan individu sebagai pribadi yang spesial dan unik. Identitas nasional merujuk pada kewaranganegaraan individu. Mayoritas orang mengasosiasikan identitas nasional mereka di mana mereka lahir. Namun identitas nasional dapat juga di peroleh melalui naturalisasi dan imigrasi. Begitu kuatnya identitas nasional itu membuat orang seringkali mempertaha ankan identitas nasional tersebut meski mereka telah berpindah ke negara atau budaya lain. B. Parameter Indentitas Nasional Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur suatu identitas seperti kebudaya-an yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan teknologi, sesuatuu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis. 3

4 Sesuatu yang terjadi dalam suatu masyarakat dan mencari ciri atau identitas nasional biasanyaa mempunyai indikator sebagai berikut: 1. ldentitas nasional menggambarkan pola perilaku yangg terwujud melalui. aktivitas masyarakat sehari-harinya. ldentitas ini menyangkut adat-istiadat, tata kelakuan, dan kebiasaan. Ramah tamah, hormat kepada.orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas nasionai yang, bersumber dari adat-istiadat dan tata kelakuan. 2. Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa. Lambang-lambang negaraa ini biasanya dinyatakan dalam undang- teknologi, dan peralatan manusia. rdentitas yang berasar dari alat perlengkapan ini seperti bangunan yang merupakan tempat ibadah (borobudur, prambanan, masjid dan gereja), peralatan manusia (pakaian adat, teknologi bercocok tanam), dan teknologi (pesawat terbang, kapal laut, dan lain-lain). 4. Tujuan yang inginn dicapai suatu bangsa. ldentitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu, seperti di undang seperti Garuda pancasila, bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan. 3. Alat-alat pelengkapan yang dipergunakan untukk mencapai tujuan seperti bangunan, lndonesia dikenal dengan bulu tangkis. Bagi bangsa lndonesia,''pengertian paremeter identitas nasional tidak merujuk hanya pada individu (adat istiadat dan tata laku), tetapi berlaku pula padaa suatu kelompok rndonesia sebagai suatu bangsa yang majemuk, maka kemajemukan itu merupakan unsur-unsur atau parameter pembentuk identitas nasional yang melekat dan diikat oleh kesamaan-kesamaan yang terdapat pada segenap warganya. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional lndonesia berdasarkan ukuran parameterr sosiologis adalah: suku bangsa, kebudayaan, dan bahasa maupun fisik seperti kondisi geografis. 1. Suku Bangsa Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengann golongan umur dan jenis kelamin. lndonesia dikenar bangsa dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistik hampir mencapai 300 suku bangsa. setiap suku mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun demikian beragam suku ini mampu mengintegrasikan dalam suatu negara lndonesia untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur. 2. Kebudayaan Kebudayaan menurut irmu sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat-istiadat. Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah ses.uatu yang 4

5 bersifat individual. Apa yang dilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah suatu kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam suatu kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-polaa berpikir danberkelakuan yang didapat dan dikembangka an melalui prosei belajar. Hal-hal yang dimilikii bersama ini harus menjadi sesuatu yang khas dan unik, yang akan tetap memperlihatkan diri di antara berbagai kebiasaan-kebiasaan pribadi yang sangat variatif. 3. Bahasa Bahasa adalah identitas nasionar yang bersumber dari salah satu lambang suatu negara. Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan dengan hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa. Bahasa manusiaa memiliki simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apa pun, sekalipun hal atau barang yang dilambangkan artinya oleh suatu kata tidak hadir di situ. Di lndonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknyaa suku-sukuu bangsa atau etnis namun bahasa Melayu dahulu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. selain menjadi bahasa komunikail di antara suku-suku di nusantara, bahasa Melayu juga menempati posis bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara ang digunakan oleh berbagai suku bangsa rndonesia dengan pedagang asing' Pada tahun 1928 Bahasa rvrerayu mengarami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun tersebut, bahasa Merayu ditetapkan menjadi bahasa rndonesia sebagai bahasa persatuan bangsa rndonesia. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional. 4. Kondisi Geografis Kondisi geografis merupakan indentitas yang bersifatt alamiah. Kedudukan geografis wilayah negara menunjukkan tentang rokasi negara daram kerangka ruang, tempat, dan waktu, sehingga untuk waktu tertentu menjadi jelas batas-batas wirayahnya di atas bumi. Letak geografis tersebutt menentukan corak dan tata susunan ke daram dan akan dapat diketahui pula situasi dan kondisi Iingkungannya. Bangsa akann mendapat pengaruh dari kedudukan geografis wirayah negaranya. Letak geografis ini rnenjadi khas dimiriki oreh sebuah negara yang dapat membedakannya dengan negara lain. C. Unsur-unsur Pembentuk ldentitas Nasional ldentitas nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari enam unsure yaitu sejarah perkembangan bangsa lndonesia, kebudayaan bangsa lndonesia,suku bangsat agamaa dan budaya unggur. Namun demikian, unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia. 5

6 1. Unsur Seiarah Bangsa lndonesia mengarami kehidupan daram beberapa situasi dan kondisi sosial yang berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan poritik pernah mencapai era kejayaan di wirayah Asia Tenggara' Kejayaan daram bidang ekonomi bungru rndonesia pada era pernerintahan kerajaan Majapahit dan sriwijaya, rakyat mengarami kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedangkan daram bidang poritik memiliki kekuasaan negara hingga seruruh wirayah nusantara yang"meriputi wilayah jajahan Belanda (sekarang wilayah NKRI) hingga wilayah negara Filipina, Singapura, Malaysia, bahkan sebagian wirayah Thairand. Namun, kejayaan ini mengalami keruntuhan akibat menghirangnyaa jiwa kebersamaan (persatuan dan kesatuan) di antara'bangsa dalam pemerintahan Majapahit dan Sriwijayaa tersebut. Keruntuhan pemerintahann Majapahit dan Sriwijaya ini berimplikasi pada terciptanya pemerintahan kerajaan di masingmasing daerahh di seluruh wilayah tndonesia. Sistem pemerintahan kerajaan ini menyebabkan bangsa trndonesia menjadi makin lemah untuk mengahadapi ancaman, antangan, nambatan dan gangguann dari negara lain yang ingin mencari sumber energy baru bagi negaranya. Ketidakmampuan bangsa lndonesia ini pada akhirnya menyebabkan bangsa lndonesia jatuh ke tangan negara-negara colonial,penjajah). Sebagaimana kita ketahui negara yang menjajah bangsa lndonesia adalah Belanda, Portugis, dan Jepang. Ketiganya masing-masing menjaiah kita selamaa 350 tahun, 400 tahun, dan 3,5 tahun. Dampak langsung dari adanya penjajah ini adalahh bangsa lndonesia mengalami kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, perpecahan dan kehilangan sumber daya alam akibat eksploitasi yang tidak bertanggung jawab oleh penjajah untuk dibawa ke negaranya. Realitas perjalanan sejarah bangsa tersebut mendorong bangsa lndonesia untuk menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan mempertahankan kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa, sela'in itu, dipertahankan semua potensi sumber daya alam yang ada agar tidak terus-menerus dieksplorasi dan dieksploitasi yang akhirnya dapat menghancurkan kehidupan bangsa lndonesia di masa datang. Perjuangann bangsa lndonesia ini tidak berhenti pada masalah yang tersebut di atas, melainkan berlanjut pada perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dari penjajah. 6

7 Perjuangan demi perjuangan bangsa lndonesia di atas pada akhirnya menjadi suatuu nilai yang mengkristal dalam jiwa bangsa lndonesia bahwa bangsa lndonesia adalah bangsa pejuang. Sekaligus semangat juang yang dimiliki oleh bangsaa lndonesia tersebut menjadi kebanggaan sebagai identitas nasional bagi bangsa lndonesia yang membedakan dengan bangsa lain di ASEAN dan dunia padaa umumnya.. Sejarah telah memberikan identitas nasional bdhwa bangsa lndonesia adalahh bangsa pejuang. 2. Kebudayaan Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional adalah meliputi tiga unsur yaitu: a. Akal budi, b. Peradaban (civility), dan c.pengetahuan (knowiegde). 1. Akal Budi Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa lndonesia dalam nteraksinya antara sesama (horizontal) maupun antara pimpinan dengan staf, anak dengan orang tua (vertikal), atau sebaliknya. Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut di atas, adalah hormat-menghormati antarsesama, sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang tua.. 2. Peradaban (civility) Peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa lndonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideologi,, politik, ekonomi, sosial, dan hankam. ldentitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah: (1) ldeologi adalah sila-sila dalam Pancasila, (2) Politik adalah demokrasi langsung dalam pemilu langsung presiden dan wakil presiden serta kepala daerah tingkat I dan tingkat ll kabupaten/kota, (3) Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi, (4) Sosial adalah semangat gotong royong, sikap ramah-tamah, murah senyum, dan setia kawan, dan (5) Hankam adalah sistem keamanan lingkungan (siskamling),, sistem perang gerilya, dan teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya, dan sebagainya. 3. Pengetahuan (knowledge) " Pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi: (1) Prestasi anak bangsaa dalam bidang olahraga bulutangkis dunia,(2) ) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang, yaitu pembuatan pesawat terbang CN 235, di IPTN Bandung, Jawa Barat, (3) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, yaitu 7

8 pembuatan kapal laut Phinisi, dan (4) Prestasi anak bangsa dalam olimpiade fisika dan kimia, dan sebagainya. menjuarai lomba 3. Budaya Unggul Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengann cara "kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapaa kita tidak bisa." Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa lndonesia berjuang dan mengembangkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, maju, makmur serta adil atau berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup demikian, nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan dijadikan landasan ideologis yang secara ideal dan normatif diwujudkan secara konsisten, konsekuen, dinamis, kreatif, dan bukan indoktriner. 4. Suku Bangsa ; ldentitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk (anekaa ragam). Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yang berbeda. Populasinya menurut data BPS tahun 2003 adalahh berjumlah 210 juta iiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan separuhnya atau 50o/o adalah suku bangsa etnis Jawa. Sisanya adalah suku b4ngsa yang mendiami wilayah lndonesia di luar jawa, seperti, suku Makasar- Sedangkan suku bangsa atau etnis Tionghoa hanya berjumlah 2,8% tetapi menyebar ke Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4o1"), dan suku-suku lainnya. seluruh wilayah lndonesia dan mayoritas mereka bermukim di perkotaan. 5. Agamaa ldentitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antarumat seagama dan antarumat beragama yang rukun. Di samping itu, menurut UU no , negara lndonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya yaitu lslam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Pada Era orde Baru, agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi negara lndonesia, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. Lslam adalah agama fiayoritai bangsa lndonesia. Dalam lslam dikenaljuga istilah lslam Santri ( lslam yang memiliki pemahaman lslam yang kuat dan taat) dan lslam Abangan (penganut lslam yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang syariah lslam). lslam Santri terbagi dua yaitu, lslam Modernis (berorientasi pada pencarian tafsir baru atau ijtihad atas wahyu Allah) 8

9 dan lslam Tradisionalis (menyandarkan pengamalan n agama secara apa adanya pada kitab dan sunnah rasul serta pendapat para ulama). lndonesia merupakan negara multiagama, karenaa itu lndonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasii bangsa. Untuk itu menurut Magnis Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi risiko konflik antaragama per,lu diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada. Menghormati berarti mengakui secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu sama lain. 6. Bahasa Bahasa adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional. Bahasa lndonesia dikenal sebagai bahasa melayuu yang merupakan bahasa penghubun guinguafranca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Bahasa melayu ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa lndonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa lndonesia. Daftar Pustaka - Kaelan dan Zubaidi Pendidikann. Yogyakarta:Paradigma, Edisi pertama. - M. Khalis Purwanto, MM Pancasila Sebagai Ideologi Nasional. - Syarbani Syahrial, Wahid Aliaras Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Kewarganega araan, UIEUU Universityy Press - Rustam E. Tamburaka, 1999 : identitas-nasional-indonesia/#ixzz1naekehof 9

10 10