Analisis Kajian Moral dalam Kumpulan Gendhing-Gendhing Lan Lagon Dolanan Karya Ki Narta Sabda
|
|
- Devi Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Kajian Moral dalam Kumpulan Gendhing-Gendhing Lan Lagon Dolanan Karya Ki Narta Sabda Oleh: Nur Asiyah Jamil Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis-jenis moral yang terdapat pada syair tembang dalam Kumpulan Gendhing-gendhing lan Lagon Dolanan Jilid 3 karya Ki Narta Sabda; (2) mendeskripsikan relevansi moral yang terdapat pada syair tembang dalam buku Kumpulan Gendhing-gendhing lan Lagon Dolanna Jilid 3 karya Ki Narta Sabda dengan kehidupan zaman sekarang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument) yang dibantu dengan kartu data. Teknik keabsahan data menggunakan teknik ketekunan. Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi (content analysis). Teknik penyajian hasil analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis-jenis moral pada syair tembang dalam buku Kumpulan Gendhing-genhding lan Lagon Dolanan Jilid 3 karya Ki Narta Sabda. Jenis moral pada syair gendhingan dalam buku Kumpulan Gendhing-gendhing lan Lagon Dolanan Jilid 3 karya Ki Narta Sabda terdiri atas; (1) kajian moral hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi beribadah, berdoa, dan bertaqwa; (2) kajian moral hubungan manusia dengan sesama yang meliputi tolong menolong, kerukunan, tidak ingkar janji, kesombongan, hubungan orangtua dengan anak, ketaatan, etika pergaulan, jangan berlebihan dalam hal perasaan, perintah berguru; (3) kajian moral hubungan manusia dengan diri sendiri yang meliputi kesabaran, kesombongan, kesetiaan, keyakinan didalam diri, kegelisahan, kesungguhan. Kata kunci: Kajian Moral, Gendhing-gendhing lan Lagon Dolanan Pendahuluan Syair sebuah tembang terbentuk dari rangkaian bahasa atau kata-kata yang memiliki irama harmoni yang unik dan indah. Tembang dapat dijadikan sebagai wadah untuk menuangkan gagasan, pesan, dan ekspresi pencipta kepada pendengarnya melalui lirik, komposisi musik, pemilihan instrumen musik, dan cara membawakannya. Tembang merupakan salah satu hasil karya sastra manusia yang sampai saat ini masih ada, salah satunya adalah tembang Jawa. Tembang Jawa merupakan salah satu hasil karya sastra yang banyak diminati oleh masyarakat, hanya saja keberadaan tembang Jawa dalam perkembangan zaman saat ini sedikit tidak lagi digandrungi oleh masyarakat pada umumnya. Tembang macapat merupakan sebuah kesenian sekaligus karya sastra, karena dalam seni sastra alat yang digunakan adalah bahasa yang indah dan memiliki makna Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 38
2 yang diwujudkan dalam sebuah lagu. Tembang macapat menurut Darmadjati Supadjar (dalam Sutardjo, 2011: 34) mengemukakan bahwa manusia hidup dari lahir hingga meninggal tidak lepas dari proses daur hidup yang dijalani dan ditempuhnya, yaitu: metu, manten, lan mati atau masa kehamilan, kelahiran dan masa bayi, masa kanakkanak, remaja, dewasa (perkawinan, keluarga), dan masa kematian. Syair tembang macapat merupakan sarana penyampaian penggambaran kehidupan manusia oleh penciptanya kepada pembacanya dan pendengarnya. Hanya saja tembang macapat lebih diminati oleh orang yang usianya sudah tergolong tua dan orang yang lebih mengenal tentang Jawa sejak dahulu, sehingga eksistensinya dalam perkambangan zaman tidak lagi melejit dikalangan kaum muda. Adanya moral yang disampaikan secara tersirat maupun tersurat, hal tersebut menunjukan moral merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Moral tersebut dapat dijadikan pedoman kehidupan manusia, baik pada masa sekarang, ataupun masa yang akan datang. Moral tersebut juga berguna bagi pembentukan jati diri bangsa dan pembentukan karakter pada manusia. Menurut Poespoprodjo (1986: 102), moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang dengan itu dapat dikatakan benar atau salah, baik atau buruk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 665), moral berarti ajaran tentang baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban; akhlak; budi pekerti; susila. Moralitas berarti sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etika atau adat sopan santun. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa moral adalah suatu ajaran baik dan buruk suatu perbuatan, etika, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti dan susila, dalam kehidupan manusia. Nurgiyantoro (2002: ) menyebutkan bahwa dilihat dari sudut persoalan hidup manusia yang terjalin atas hubungan-hubungan tertentu yang mungkin ada dan terjadi, moral dapat dikategorikan dalam tiga macam hubungan. Hubungan-hubungan tersebut mencakup persoalan hubungan manusia dengan sesama termasuk hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan Tuhan. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 39
3 Untuk itu peneliti ingin mengkaji analisis kajian moral dalam kumpulan gendhing-gendhing lan lagon dolanan jilid 3 karya ki Narta Sabda. Menurut peneliti, dalam buku kumpulan gendhing-gendhing lan lagon dolanan jilid 3 karya ki Narta Sabda didalamnya banyak nilai moral yang perlu untuk dikaji. Alasan peneliti mengkaji nilai moral dalam buku kumpulan gendhing-gendhing lan lagon dolanan jilid 3 karya ki Narta Sabda, karena syair tembang yang terdapat dalam buku itu banyak memberikan pesan moral bagi pembaca atau penikmatnya. Hal ini dapat dilihat dari notabene Ki Narta Sabda sebagai pengarang terkenal dengan hasil karyanya dalam menciptakan tembang Jawa. Ki Narta Sabda yang lahir di Klaten, 25 Agustus 1925 selalu menciptakan tembang yang memanifestasikan pandangan hidupnya. Kekuatan spiritual tentang asal usul kehidupan memberikan inspirasi dalam karya ciptaannya. Selain itu, alasan lain peneliti mengkaji nilai moral dalam syair tembang karya Ki Narta Sabda, karena banyak dari masyarakat yang belum memahami bahasa yang digunakan dalam syair tembang tersebut, sehingga pendengar maupun pembacanya belum tentu mengerti pesan apa yang terkandung didalam syair tersebut. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data berupa kumpulan gendhing-gendhing lan lagon dolanan jilid 3 karya ki Narta Sabda. Data dalam penelitian ini berupa Syair tembang dalam kumpulan gendhing-gendhing lan lagon dolanan jilid 3 karya Ki Narta Sabda. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument) yang dilengkapi dengan kartu data. Teknik keabsahan data menggunakan teknik ketekunan. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis isi (content analysis). Teknik penyajian hasil analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik informal. Hasil Penelitian 1. Kajian Moral Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 40
4 a. Kajian Moral Hubungan Manusia dengan Tuhan 1) Beribadah Data: Wiwit ca kenthongan minangka tandha tengara, gunane nyata anut ing keperluan, uluk-uluk neter wanci sore, tandha manembah HyangAgung (Lagu Kenthongan P6) Dari dulu kentongan sebagai tanda yang kegunannya sesuai dengan keperluannya, di sore hari menandakan untuk beribadah kepada Tuhan Pada kutipan tersebut, terdapat perintah untuk melakukan ibadah bagi umat Islam. Waktu sore adalah waktu dimana semua orang atau manusia berhenti dalam melakukan semua kegiatan disiang hari dan membersihkan diri untuk melakukan ibadah. Kenthongan merupakanpertandha panggilan untuk kita segera melakukan ibadah. Kajian moral yang dapat diambil dari pernyataan di atas adalah sebagai manusia khususnya umat yang beragama, harus senantiasa beribadah kepada Tuhan sebagai bukti keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan. b. Kajian Moral Hubungan Manusia dengan Manusia (sesama) 1) Tolong menolong Data: Dhung-dhung ana maling mula sing kudu prayitna, dhung dhung dhung omah kobong yo kanca padha tetulun) Dung dung ada pencuri, maka harus berhati-hati, dung dung dhung rumah kebakaran ayo teman saling membantu Kutipan di atas menjelaskan dari fungsi sebuah kentongan yang dibunyikan ketika ada suatu kejadian dalam lingkungan, seperti desa atau perkampungan. Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa kentongan dengan tabuhan dua kali menandakan adanya pencurian yang terjadi, sehingga disarankan untuk berhati-hati. Dhung dhung dhung merupakan bunyi kentongan 3 kali yang menandakan terjadinya kebakaran dalam perkampungan tersebut dan sebagai masyarakat harus saling tolong menolong. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 41
5 Kajian moral yang dapat diambil dari kutipan syair tembang di atas adalah sebagai manusia hendaknya bersikap peduli dengan sesama. Bersikap saling tolong menolong antara sesama, karena suatu saat juga akan membutuhkan orang lain dalam kehidupan. Saling membantu, jika salah satu dari seseorang sedang merasa kesusahan. Perintah tolong menolong juga tertera dalam Al-Qur an surat Al-Maidah ayat 2: Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling mmebantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-nya. Dalam ayat ini Allah menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong menolong dalam mengerjakan kebaikan atau kebajikan dan ketaqwaan. Sebaliknya Allah melarang untuk saling menolong dalam melakukan perbuatan dosa dan pelanggaran. c. Kajian Moral Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri 1) Kesabaran Data: Gung legawa para kang mangayu bagya, jejurung puja mantra pangastuti, luber ing kadarman ingkang nembe kasupitan, mugi dewasane dadia janma utama. Yang besar kesabarannya dengan cara diiringi doa dan syukur, lebih dalam kebajikan ketika mendapat kesulitan, semoga besarnya menjadi orang yang utama Dari kutipan di atasa dijelaskan bahwa manusia harus senantiasa bersabar dan lebih dalam kebajikan ketika mendapat cobaan atau kesulitan. Dalam kesabaran yang dilakukan, harus mengiringinya denga doa dan rasa syukur, agar kesabaran yang diciptakan tulus dari hati. Kajian moral yang dapat kita ambil dari pernyataan di atas adalah harus senantiasa menumbuhkan kesabaran dengan diiringi doa dan syukur. Karena kunci dari suatu kebahagiaan adalah dengan berlandaskan rasa syukur dan sabar dalam diri sendiri dengan harapan kedepannya dapat menjadi orang yang utama. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 42
6 2. Kajian Relevansi a. Relevansi Kajian Moral Hubungan Manusia dengan Tuhan 1) Beribadah Data: Wedharing sabda sang wiku siswa ningsun padha piyarsakna, kang catur prakara ngagungna asmaning Gusti, lebda tataning panembah sarta kawruhana wajib lakunana Perkataan dari Guru dengarkanlah muridku, dari empat persoalan membesarkan nama Gusti/ Allah, melaksanakan perintah untuk menyembah dan kewajiban mengamalkan ilmu-nya Pada kutipan diatas dijelaskna mengenai seseorang yang berkata kepada muridnya untuk mendengarkan perkataan guru mengenai empat perkara dalam mengagungkan nama Tuhan. Dari empat perkara itu, salah satunya ialah melaksanakan perintah-nya dengan cara beribadah dan kewajiban mengamalkan ilmu-nya. Pernyataan tersebut masih relevan dengan kehidupan zaman sekarang, karena manusia jaman sekarang, juga makhluk beragama yang percaya dengan adanya Tuhan dan senatiasa selalu beribadah kepada Tuhan. Selalu beribadah kepada Tuhan, dengan harapan agar selalu mendapat ridlo Tuhan Sang Pencipta alam, selalu ditunjukkan untuk jalan yang lurus dan benar dimata Tuhan, sehingga manusia mampu menghindar dari perbuatan-perbuatan tercela dimata Tuhan. b. Relevansi Kajian Moral Hubungan Manuisa dengan Manusia (sesama) 1) Kerukunan Data: Arep apa wong nyatane cuwa, yen pada prasaja luwih prayoga ayo ta rukun aja ngalamun, ing liya tahun ora gegetun. Mau bagaimana memang kenyataanya sudah kecewa, jika kesederhanaan lebih membahagiakan ayo yang rukun jangan berdiam diri supaya dilain tahun tidak menyesal Pada kutipan sayir tembang di atas menjelaskan tentang seseorang yang dirinya sudah terlanjur kecewa dengan orang lain. Dia mengatakan jika kesederhanaan lebih Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 43
7 membahagiakan, ayo yang rukun jangan berdiam diri supaya tidak ada penyesalan dilain waktu nantinya. Sikap kerukunan yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam menjalin hubungan dengan sesama dijelaskan kalimat ayo ta rukun aja ngalamun yang artinya ayo yang rukun jangan berdiam diri, hal itu menunjukkan bahwa kita sebagai manusia harus senantiasa bersikap rukun dengan sesama, karena Tuhan menyukai sebuah kedamaian. Pernyataan di atas masih relevan di zaman sekarang ini, pada saat ini masih ada manusia yang menegakkan sikap kerukunan diantara sesama, meskipun seseorang itu telah dibuatnya kecewa. Karena sikap kerukunan yang ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat, mampu menjaga ketentraman dan kedamaian di lingkungan tempat kita tinggal. Hanya saja sikap kerukunan dengan sesama saat ini sudah mulai tergeser oleh sikap egois dan individualisme masyarakat. c. Relevansi Kajian Moral Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri 1) Kesabaran Data: Gung legawa para kang mangayu bagya, jejurung puja mantra pangastuti, luber ing kadarman ingkang nembe kasupitan, mugi dewasane dadia janma utama Yang besar kesabarannya dengan cara diiringi doa dan syukur, lebih dalam kebajikan ketika mendapat kesulitan, semoga besarnya menjadi orang yang utama Dari kutipan di atasa dijelaskan bahwa manusia harus senantiasa bersabar dan lebih dalam kebajikan ketika mendapat cobaan atau kesulitan. Dalam kesabaran yang dilakukan, harus mengiringinya denga doa dan rasa syukur, agar kesabaran yang diciptakan tulus dari hati. Dari pernyataan di atas masih relevan dengan zaman sekarang, pada saat ini juga masih banyak manusia senantiasa bersabar menerima apa yang telah terjadi pada dirinya. Semua itu merupakan bentuk keyakinan dari seseorang bahwa dengan rasa sabar mampu membawa kita lebih dalam kebajikan ketika mendapat cobaan. Tetapi di zaman sekarang ini, juga masih banyak manusia yang belum mengerti arti kesabaran Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 44
8 yang sesungguhnya. Mereka hanya mampu berkata sabar, ketika segala cobaan dan masalah datang, namun mereka belum meyakini arti kesabaran sesungguhnya. Simpulan Berdasarkana penyajian data dan pembahasan data pada Syaitr Tembang dalam Kumpulan Gendhing-gendhing lan Lagon Dolanan Jilid 3, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam naskah tersebut terdapat kajian moral dan relevansinya dengan kehidupan jaman sekarang. Kajian moral yang terdapat dalam Kumpulan Gendhinggendhing lan Lagon Dolanan Jilid 3 tersebut meliputi, (a) Kajian moral hubungan manusia dengan Tuhan yang meliputi beribadah, berdoa, dan bertaqwa; (b) Kajian moral hubungan manusia dengan sesama meliputi rasa saling tolong menolong, kerukunan, ingkar janji, jangan sombong, hubungan orang tua dengan anak, ketaatan, hubungan suami istri, etika pergaulan, kesederhanaan, menuntut ilmu; (c) Kajian moral hubungan manusia dengan diri sendiri yang meliputi kesabaran, kesombongan diri, kesadaran diri, kesetiaan, keyakinan, kesungguhan dalam diri. Relevansi moral dengan zaman sekarang, dalam Kumpulan Gendhing-gendhing lan Lagon Dolanan Jilid 3 karya Ki Narta Sabda meliputi, (a) Relevansi moral hubungan manusia dengan Tuhan meliputi beribadah, berdoa, dan bertaqwa; (b) Relevansi hubungan manusia dengan manusia meliputi tolong menolong, kerukunan, ingkar janji, jangan sombong, hubungan orang tua dengan anak, ketaatan, hubungan suami istri, etika pergaulan, kesederhanaan, menuntut ilmu; (c) Relevansi moral hubungan manusia dengan diri sendiri yang meliputi kesabaran, kesombongan, dan kesungguhan didalam diri. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 45
9 Daftar Pustaka Nurgiyantoro, Burhan Teori Pengkajian fiksi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Poespoprodjo Filsafat Moral kesusilaan dalam teori dan praktek. Bandung: Remaja Karya CV. Sutardjo, Imam Tembang Macapat. Surakarta. Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 46
KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG
KAJIAN NILAI PENDIDIKAN MORAL PADA KUMPULAN GEGURITAN MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT TERBITAN TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG Oleh: Ade Irma progran studi pendidikan bahasa dan sastra
Lebih terperinciAnalisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang
Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh: Imroati Hasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciNilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang
Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang Oleh: Sugeng Triwibowo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Miftah1919@gmail.com Abstrak:
Lebih terperinciANALISIS STRUKTURAL DAN MORALITAS TOKOH DALAM DONGENG PUTRI ARUM DALU KARANGAN DHANU PRIYO PRABOWO
ANALISIS STRUKTURAL DAN MORALITAS TOKOH DALAM DONGENG PUTRI ARUM DALU KARANGAN DHANU PRIYO PRABOWO Oleh : Novyta Kumayroh program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Novyta_kumayroh@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciNilai Moral dalam Kumpulan Cerkak Usada Kang Pungkasan karya Sukardo Hadisukarno
Nilai Moral dalam Kumpulan Cerkak Usada Kang Pungkasan karya Sukardo Hadisukarno Oleh: Riyana Palupi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Riana_palupi11@yahoo.com Abstrak: Tujuan yang ingin
Lebih terperinciKAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG
KAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG Oleh: Fitri Afniati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa gastedant_fianti@rocketmail.com
Lebih terperinciNILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ari Handayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciOleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL SURAT DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SMA Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Ntriwahyu87@gmail.com
Lebih terperinciNILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nadia Astikawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tiika89unyiil@gmail.com
Lebih terperinciNILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Febri Rizki Ananda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, hasil temuan penulis dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B. Anggoro yaitu berupa makna pesan dakwah
Lebih terperinciNilai Moral dalam Serat Kartawiyoga karya Ki Reditanaya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang
Nilai Moral dalam Serat Kartawiyoga karya Ki Reditanaya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh: Andi Prasetiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Andyzie21@gmail.com Abstrak: Nilai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sebelumnya yang Relevan Penelitian tentang nilai-nilai moral sudah pernah dilakukan oleh Lia Venti, dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tadut merupakan salah satu nama kesenian etnik Besemah yang berupa sastra tutur/ sastra lisan yang isinya pengajaran agama Islam di daerah provinsi Sumatera Selatan.
Lebih terperinciHARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH
TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan
Lebih terperinciNILAI MORAL NOVEL PENGANTIN HAMAS KARYA VANNY CHRISMA W. DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL NOVEL PENGANTIN HAMAS KARYA VANNY CHRISMA W. DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Patria Endah Safitri Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Laeli Nur Rakhmawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan akhlak sangat penting ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur.
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Dwi Widiasih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciNILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA
NILAI AKIDAH TOKOH UTAMA NOVEL BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Prayudi Nursodik Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA Oleh: Intani Nurkasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciNILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA Oleh: Nur Panca Pramudiyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciKIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA
KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperincilease purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. BAB 4 KESIMPULAN
124 BAB 4 KESIMPULAN Masyarakat Jawa yang kaya akan nilai-nilai budaya memiliki banyak cara untuk mengapresiasi dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui ungkapan, falsafah
Lebih terperinciNILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 SD TERBITAN TIGA SERANGKAI SKRIPSI
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 SD TERBITAN TIGA SERANGKAI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh : Basuseno Sugeng Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra
NILAI MORAL NOVEL TITIAN SANG PENERUS KARYA ALANG-ALANG TIMUR SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA Oleh: Andhina Linda Rakhmawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dynarahma@rocketmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciAnalisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo
Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin
Lebih terperinciAnalisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011
Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011 Oleh : Wawan Priyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan
BAB II LANDASAN TEORI Eksistensi dari karya sastra di tengah masyarakat tidak lepas dari pengakuan masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan karya sastra
Lebih terperinciREVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI
REVIEW Modul ke: Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK Fakultas EKONOMI Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Akhlak Sosial Islami Manusia sejak
Lebih terperinciBENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN
BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Ari Rahmawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahmawatiarie21@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ahmad Zuhri Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciNilai Moral dan Relevansinya dalam Serat Jaladara Rabi Karya Ki Reditanaya
Nilai Moral dan Relevansinya dalam Serat Jaladara Rabi Karya Ki Reditanaya Oleh :Kusnul Kotimah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa nul_cuz@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciNILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA
NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA Oleh Fatmawati Nurul Ayu R Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan karakter sebagian pemuda-pemudi saat ini sehubungan dengan pendidikan karakter atau kodratnya sebagai makhluk sosial, dapat dikatakan sangat memprihatinkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang telah dialaminya sendiri atau pengalaman yang dialami oleh orang
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Karya sastra merupakan suatu hasil cipta sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Karya sastra diciptakan pengarang berdasarkan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Kata tembang nyanyian sama fungsi dan kegunaannya dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya di dunia manusia mengalami banyak peristiwa baik itu yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Terkadang beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat yang dialami pengarang, yang diungkapkan kembali melalui perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Dalam tulisan
Lebih terperinciAnalisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3
Analisis Semiotik Syair-Syair Tembang Campursari karya Didi Kempot pada Volume 1, 2, 3 Oleh: Aditya Apriliyani Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Tyaapriliyani559@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.
Lebih terperinciRAMADAN Oleh Nurcholish Madjid
c 1 Ramadan d 18 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaknya kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu. Jika salah seorang di antara
Lebih terperinciASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hariyanto Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciNILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI RELIGIUS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ratri Mei Adhadilla Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK KESENIAN KUBRO DI DESA BANGSRI KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG
BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK KESENIAN KUBRO DI DESA BANGSRI KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG Oleh: Dwi Priani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa dwi_ priani14@yahoo.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah titipan Yang Mahakuasa. Seorang anak bisa menjadi anugerah sekaligus ujian untuk orangtuanya. Dalam perkembangannya pendidikan terhadap anak merupakan
Lebih terperinciANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL E-JOURNAL SYARIFAH RAHMAWATI NIM. 080320717216 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciNILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Tri Sugiarti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKonflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra)
Konflik Psikis pada Tokoh-Tokoh Wanita dalam Novel Kunarpa Tan Bisa Kandha Karangan Suparto Brata (tinjauan psikologi sastra) Oleh: Eko Oktiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ekaoktiana88@gmail.com
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA
- 260 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Clarry Sadadalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nilai-Nilai Kemanusiaan Menurut Clarry Sadadalam http://jhv.sagepub.com&http://www.globalresearch. ca/index.php?contex =view Article)nilai adalah ide atau gagasan, konsep seseorang
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA
- 1467 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. mengenai konsep pendidikan akhlak dalam perspektif Abd al-wahha>b al-
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari telaah yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya mengenai konsep pendidikan akhlak dalam perspektif Abd al-wahha>b al- Sya ra>ni>, maka pada bab ini akan menyampaikan
Lebih terperinciDAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah
DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah 1 4 I Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU
- 649 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dengan tumbuhnya pengetahuan tentang agama-agama lain, menimbulkan sikap saling pengertian dan toleran kepada orang lain dalam hidup sehari-hari, sehingga
Lebih terperinciAlih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata
Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Yuliana Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa y.adinda@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciWACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI
WACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: WAHITHA AMBAR SARI A310100186 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciNILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nita Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas beberapa subbab sebagai berikut, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan penegasaan istilah. Dalam bab ini akan
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: 06Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akhlak Sosial Islam Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen Akhlak Sosial Islami Terkait dengan hidup sosial bersama orang lain,
Lebih terperinciINTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK
INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DAN PELESTARIAN BUDAYA DAERAH MELALUI PERTUNJUKAN KETHOPRAK Budi Waluyo, Astiana Ajeng Rahadini, Favorita Kurwidaria, Dewi Pangestu Said 229 SEMNASBAHTERA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini peneliti gunakan untuk mengetahui nilai-nilai budaya dalam novel Azab dan
BAB III METODE PENELITIAN 2.3 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis. Pendekatan ini peneliti gunakan untuk mengetahui nilai-nilai budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Religius (religiosity) merupakan ekspresi spiritual seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku. Religiusitas diwujudkan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin besarnya arus globalisasi yang membawa suasana kehidupan semakin penuh dengan persaingan, sehingga semua disibukkan dengan keinginan-keinginan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu zaman. Artinya, melalui karya sastra, kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat
Lebih terperinciANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK
ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh
Lebih terperinciPENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MORAL DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE DAN PEMBELAJARANNYA PADA KELAS XI SMA
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MORAL DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE DAN PEMBELAJARANNYA PADA KELAS XI SMA E-JOURNAL Oleh Isnaniyah NIM 082110057 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budi Pekerti 2.1.1. Pengertian Budi Pekerti Menurut kurikulum berbasis kompetensi (dalam Zuriah, 2008) budi pekerti berisi nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut
Lebih terperinciNILAI RELIGIUS NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA
NILAI RELIGIUS NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh :Umi Maemunah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 11 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila dan Implementasinya Bagian I Pada Modul ini kita akan mempelajari mengenai keterkaitan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dengan Prinsip pembangunan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak
Lebih terperinciANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Novi Asriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciTINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI
TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah EKO CAHYONO A 310090261
Lebih terperinciNILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL AMELIA KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM NOVEL AMELIA KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: M. Khayatul Khikam Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Rosiyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciStandar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.
Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 3.1. Menjelaskan pengertian adil, perintah berbuat adil, dan pentingnya berbuat adil 3.2. Menjelaskan pengertian ridha, perintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, namun dengan demikian ia telah mempunyai potensi bawaan yang bersifat
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciNILAI MORAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL KARYA NH. DINI E-JURNAL ILMIAH
E-JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) TRI WIDOLA NIM. 09080075 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SULUK SUKSMA LELANA KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA
ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SULUK SUKSMA LELANA KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA Priska Tias Deswari Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Deswari, Priska Tias. 2011, Nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tumpuan serta puncak keagungan bangsa adalah berupa karya sastra lama. Nilai-nilai budaya suatu bangsa yang dalam kurun waktu tertentu sangat dapat
Lebih terperinciASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA
ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Fredi Adiansyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinci25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD
25. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD KELAS: I 1. menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya 1.1 menerima dan mensyukuri dirinya sebagai ciptaan 1.2 menerima dan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI NILAI-NILAI MORAL DALAM SYAIR LAGU GROUP BAND UNGU. (Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn)
NASKAH PUBLIKASI NILAI-NILAI MORAL DALAM SYAIR LAGU GROUP BAND UNGU (Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn) Oleh: FARAH KRISNA DWIPA A220080016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciNILAI-NILAI MORAL DALAM SYAIR LAGU GROUP BAND UNGU (Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn) SKRIPSI
NILAI-NILAI MORAL DALAM SYAIR LAGU GROUP BAND UNGU (Studi Hermeneutika dalam Perspektif Pembelajaran PKn) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan
Lebih terperinciKelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )
Kelompok 5 1. Azizatul Mar ati (14144600200) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Nurul Fitria Febrianti (14144600175) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinci31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs
31. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang musik tidak akan pernah ada habisnya, karena musik begitu melekat, begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musik telah ada sejak sebelum Masehi,
Lebih terperinciANALISIS BENTUK DAN NILAI KESENIAN NDOLALAK PUTRI DWI LESTARI DESA PLIPIR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO
ANALISIS BENTUK DAN NILAI KESENIAN NDOLALAK PUTRI DWI LESTARI DESA PLIPIR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO Oleh : Theo Artanti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa artanti_theo@yahoo.com
Lebih terperinciAnalisis Struktural Novel Rangsang Tuban Karya Padmasusastra dan Pembelajarannya di SMA
Analisis Struktural Novel Rangsang Tuban Karya Padmasusastra dan Pembelajarannya di SMA Oleh: Nur Isrofi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Nurisrofi07@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian. 1.1
Lebih terperinci