STIE-MURA LUBUKLINGGAU
|
|
- Liani Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEDOMAN PELAKSANAAN TATA KRAMA DOSEN STIE-MURA LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 Jl. Jend. Besar H.M Soeharto Km. 13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau Telp/Faxs: (0733)
2 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya Pedoman Tata Krama Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas STIE-MURA Lubuklinggau Tahun 2016 dapat disusun dan diterbitkan. Secara garis besar pedoman ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika STIE- MURA tentang Pedoman Tata Krama Dosen dilingkungan STIE-MURA. Diharapkan pedoman ini bertujuan memberikan tuntunan, pegangan, dan gambaran bagi Dosen STIE-MURA. Terimakasih kami ucapkan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku pedoman ini Lubuklinggau, 20 April 2016 Penyusun 2
3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I. KETENTUAN UMUM... 4 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN... 5 BAB III. JENIS TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI... 5 BAB. IV. PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI... 6 BAB. V. P E M B E L A A N BAB. VI. K E B E R A T A N BAB. VII. REHABILITASI BAB. VIII. PENUTUP
4 TATA TERTIB DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS (STIE-MURA) LUBUKLINGGAU BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Tata Tertib Dosen STIE - MURA Lubuklinggau, yang dimaksud dengan ; a. STIE - MURA Lubuklinggau adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas Lubuklinggau. b. Tata Tertib adalah peraturan yang mengatur sikap, perkataan dan perbuatan Dosen STIE - MURA Lubuklinggau. c. Dosen STIE - MURA Lubuklinggau adalah anggota masyarakat yang sedang melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran di STIE-MURA Lubuklinggau. d. Ketua adalah Pimpinan tertinggi di STIE - MURA Lubuklinggau e. Pimpinan STIE - MURA Lubuklinggau terdiri dari Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, dan Wakil Ketua III. f. Pimpinan Pelaksana pada Jurusan / Program Studi adalah Pimpinan tertinggi di Jurusan, yakni terdiri dari Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan, pada STIE - MURA Lubuklinggau. g. Pelanggaran Tata Tertib adalah setiap sikap, perkataan dan perbuatan yang bertentangan dengan tata tertib yang berlaku pada STIE-MURA Lubuklinggau, yang diketahui pada waktu sedang atau setelah melakukan perbuatan, berdasarkan laporan dari pengaduan oleh keluarga besar STIE - MURA Lubuklinggau. h. Proses pemeriksaan adalah usaha yang dilakukan dalam rangka mencari dan menemukan bukti-bukti, keterangan dan informasi tentang ada atau tidaknya pelanggaran tata tertib STIE - MURA Lubuklinggau. i. Tindakan disiplin adalah tindakan yang dikenakan kepada Dosen STIE - MURA Lubuklinggau yang dilakukan oleh Ketua. 4
5 j. Sanksi adalah suatu konsekuensi yang mempunyai fungsi, agar tata tertib ditaati atau sebagai akibat hukum atas pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh Dosen. k. Pembelaan adalah upaya Dosen yang dinyatakan melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dilingkungan STIE - MURA Lubuklinggau untuk mengajukan alasan-alasan dan atau saksi-saksi yamg meringankan atau membebaskannya dari sanksi. l. Keberatan adalah upaya terakhir terhadap keputusan sanksi yang dikeluarkan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau. m. Rehabilitasi adalah pemulihan hak Dosen yang terkena sanksi. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 M a k s u d Maksud diadakannya tata tertib Dosen di Lingkungan STIE - MURA Lubuklinggau adalah untuk ; a. Menegakkan dan menjunjung tinggi perintah Agama. b. Menanamkan sikap Disiplin dan Jujur dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Pendidikan. c. Memberikan Bimbingan dan arahan serta tauladan kepada Mahasiswa dalam bersikap, berkata dan berbuat selama melakukan studi di STIE - MURA Lubuklinggau. Pasal 3 T u j u a n Tujuan diadakannya tata tertib Dosen STIE - MURA Lubuklinggau adalah untuk ; a. Terciptanya suasana Akademik yang kondusif bagi berlangsungnya proses belajar mengajar di STIE - MURA Lubuklinggau. 5
6 b. Terpeliharanya martabat STIE - MURA Lubuklinggau sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi. c. Menjalankan peran dan fungsi dalam mencetak ahli madya yang professional dan menjunjung tinggi agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. BAB III JENIS TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI Pasal 4 Jenis Tindakan Jenis Tindakan disiplin yang dapat diterapkan dalam tata tertib ini terdiri atas ; A. Kedisiplinan Akademik a. Wajib hadir 10 menit sebelum perkuliahan dimulai bagi yang terlambat disebabkan ada kepentingan yang mendesak harus memberitahu ke Bidang Akademik. b. Wajib minta ijin dan mendapat persetujuan Pimpinan bilamana hendak meninggalkan kuliah/pergantian waktu pelaksanaan perkuliahan. c. Mengisi absensi kehadiran dosen sebelum dan sesudah melaksanakan perkuliahan. d. Memberikan peluang kepada Mahasiswa untuk melakukan konsultasi diluar jam mengajar baik sebagai Dosen PA ataupun Dosen Pengasuh mata kuliah. e. Memberikan perkuliahan minimal 80% hadir (bila kurang, mata kuliah yang diasuh tidak diujikan dalam UAS). B. NORMATIF. a. Tidak terlibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang, narkotik dan sejenisnya serta tidak melakukan minum-minuman keras dan sejenisnya. b. Tidak boleh membawa senjata api dan senjata tajam. 6
7 Pasal 5 S a n k s i Jenis sanksi yang dapat diterapkan pada setiap pelanggaran tata tertib terdiri atas ; a. Sanksi administratif yaitu larangan mengikuti semua kegiatan / skorsing di STIE - MURA Lubuklinggau untuk jangka waktu tertentu. b. Diberhentikan atau dikeluarkan dengan tidak hormat sebagai tenaga Pengajar pada STIE - MURA Lubuklinggau. BAB IV PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI Bagian Pertama Pasal 6 Pelaksanaan Tindakan Disiplin 1. Sebagai Tenaga Pengajar / Dosen STIE - MURA Lubuklinggau dilarang melakukan perbuatan dilingkungan Kampus, sebagai berikut ; a. Mengganggu proses belajar mengajar dan ketertiban kampus. b. Memberikan informasi yang tidak berdasar sehingga dapat memberikan penafsiran yang keliru. c. Melakukan Pelanggaran etika akademik, seperti mencontek / menjiplak makalah, laporan hasil Penelitian orang lain, membocorkan soal atau sejenisnya. d. Merokok dalam ruangan belajar. e. Bersandal atau tidak menggunakan sepatu. f. Dalam memberikan perkuliahan Dosen Wajib Berpakain Resmi. 2. Bagi Dosen yang melakukan perbuatan sesuai dengan bunyi ayat ( 1) diatas dikenakan sanksi. 3. Pemberian tindakan disiplin dilakukan oleh Ketua STIE- MURA Lubuklinggau atas usul Ketua Jurusan. 7
8 Pasal 7 Perbuatan di Dalam dan di Luar Lingkungan Kampus Sebagai tenaga Pengajar STIE - MURA Lubuklinggau dilarang melakukan perbuatan sebagaimana disebut dibawah ini dilingkungan kampus maupun diluar lingkungan kampus antara lain ; a. Berkata dan berbuat yang tidak senonoh. b. Berkelahi. c. Melakukan perusakan. d. Berjudi. e. Meminum-minuman keras. f. Membawa atau menggunakan senjata api, senjata tajam atau sejenisnya dengan tujuan mengancam jiwa seseorang. g. Memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan, meyebarkan atau membuat obat terlarang dan menggunakannya untuk diri sendiri atau orang lain diluar tujuan pengobatan. h. Melakukan Penipuan. i. Memalsukan sesuatu, misalnya memalsukan tanda tangan. j. Melakukan pencurian. k. Membawa atau menggunakan bahan peledak.. l. Melakukan zinah. m. Melakukan Pembunuhan. n. Memiliki, menyimpan, memperdagangkan, meyebarkan, membuat atau menggunakan narkotika dan psitropika serta obat terlarang lainnya. o. Perbuatan pidana lain yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan terbukti dengan keputusan pengadilan. 8
9 Pasal 8 Berkata dan berbuat Tidak Senonoh 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pada pasal 7 huruf a dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 butir b selama jangka waktu satu semester. 2. Perbuatan seperti yang dimaksud pada pasal 7 butir b akan ditindak lanjuti apabila ada laporan atau pengaduan dari pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Jurusan. 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Jurusan melalui Surat keputusan. Pasal 9 Berkelahi 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf b dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b selama jangka waktu satu (1) semester. 2. Perbuatan seperti dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf b, akan ditangani setelah adanya laporan atau pengaduan dari pihak STIE-MURA Lubuklinggau 3. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Ketua Jurusan Dilingkungan STIE - MURA Lubuklinggau. Pasal 10 Melakukan Perusakan 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf c akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b dalam waktu yang tidak terbatas atau membayar ganti rugi sesuai dengan nilai kerusakan yang ditimbulkan. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf c akan ditangani setelah adanya laporan atau pengaduan dari pihak manapun yang 9
10 disampaikan kepada pihak Ketua atau Jurusan di lingkungan STIE - MURA Lubuklinggau. 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui surat keputusan atas usulan Ketua Jurusan. Pasal 11 B e r j u d i 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf d dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pada pasal 5 huruf b, dalam waktu tidak terbatas. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada pasal 7 huruf d, akan ditangani setelah menerima laporan atau pengaduan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau. 3. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. Pasal 12 Minum-minuman Keras 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf e, dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b dikenakan sanksi dalam waktu yang tidak terbatas. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf e, akan ditangani setelah mendapat laporan atau pengaduan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau. 3. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. 10
11 Pasal 13 Membawa dan Menggunakan Senjata dengan Tujuan Mengancam 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf f, dikenakan sanksi sebagaimana pasal 5 huruf b, dalam waktu yang tidak terbatas. 2. Perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf g, akan ditangani setelah mendapat laporan atau pengaduan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE- MURA Lubuklinggau atau Ketua Jurusan dilingkungan STIE - MURA Lubuklinggau. 3. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. Pasal 14 Obat Terlarang 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf g, dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf d, dalam waktu yang tidak terbatas. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf g, akan ditangani setelah mendapat laporan atau pengaduan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Ketua Jurusan terkait dapat mangajukan usulan pemberian sanksi terhadap Dosen kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau. 3. Pemberian sanksi dilakukan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. 11
12 Pasal 15 Melakukan Penipuan 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf h, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan pasal 5 butir b, dalam waktu yang tidak terbatas dan atau ganti rugi sebagai akibat kerugian yang ditimbulkan. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf h, akan ditangani setelah mendapat laporan atau pengaduan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Ketua Jurusan. 3. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. Pasal 16 P e m a l s u a n 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf I, dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan pasal 5 butir b, yaitu maksimal 3 semester. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf I akan ditangani setelah mendapat laporan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau. 3. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. Pasal 17 M en c u r i 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf j, dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b maksimal 4 semester. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf I akan ditangani setelah mendapat laporan atau pengaduan dari pihak yang 12
13 berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Jurusan. 3. Sanksi ini diberikan oleh ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui surat keputusan. Pasal 18 Melakukan Zinah Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf I, dikenakan sanksi sebagaimana pasal 5 huruf c dan d. 1. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf I akan ditangani setelah mendapat laporan dan atau pengaduan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Jurusan. 2. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui surat keputusan. Pasal 19 M e m b u n u h 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf m, dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 butir d. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf m, akan ditangani setelah mendapat laporan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau jurusan. 3. Ketua Jurusan dapat mengajukan usulan pemberian sanksi kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau Dosen yang melakukan pembunuhan. 4. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui surat keputusan. 13
14 Pasal 20 N o r k o t i k 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf n, dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 butir d. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf n akan ditangani setelah mendapat laporan dan atau pengaduan dari pihak yang berwajib atau pihak manapun yang disampaikan Ketua STIE - MURA Lubuklinggau atau Jurusan. 3. Ketua Jurusan dapat mengajukan usulan sanksi kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau terhadap Dosen yang melakukan perbuatan sesuai dengan ketentuan pasal 7 huruf n. 4. Sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE - MURA Lubuklinggau. BAB V PEMBELAAN Pasal 21 Dosen yang sengaja melakukan pelanggaran tata tertib ini dapat mengajukan pembelaan dengan alasan-alasan dan sanksi-sanksi yang dapat meringankan atau membebaskannya dari sanksi dimaksud. 1. didalam pembelaannya Dosen yang bersangkutan dapat meminta bantuan hukum dari pihak manapun dan atau pembelaan dari Badan Perwakilan Mahasiswa dari program studi terkait. BAB VI KEBERATAN Pasal Dosen yang terkena sanksi sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 butir a dan b, dapat mengajukan keberatan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Ketua Jurusan. 14
15 2. Seorang yang terkena sanksi sebagaimana tercantum dalam pasal 5 butir c dan d dapat mengajukan keberatan kepada Ketua STIE - MURA Lubuklinggau melalui Ketua Jurusan. 3. Keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2, harus diajukan secara tertulis oleh Dosen yang bersangkutan dalam jangka waktu 7 (tujuh ) hari kerja sejak diterimanya surat keputusan. 4. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak menerima surat keberatan seperti yang dimaksud dalam ayat 1 dan 2 diatas Ketua STIE - MURA Lubuklinggau harus memberikan jawaban tertulis kepada Dosen yang bersangkutan. 5. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam ayat 4 tidak memperoleh jawaban dari Ketua STIE - MURA Lubuklinggau, maka pengajuan keberatan dianggap dikabulkan. BAB VII REHABILITASI Pasal 23 Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal 5 butir a dan b, Dosen yang bersangkutan dapat direhabilitasi. BAB VIII PENUTUP Pasal 24 Dengan berlakunya peraturan ini, maka semua ketentuan yang berkaitan dengan pedoman sikap, perilaku dan perbuatan seluruh tenaga Pengajar/ Dosen di STIE - MURA Lubuklinggau dianggap tidak berlaku lagi. Ditetepkan di : Lubuklinggau Pada tanggal : 20 April 2016 Ketua, 15 Dr. Noorchamid Ustadi, M.Si
STIE-MURA LUBUKLINGGAU
PEDOMAN PELAKSANAAN TATA KRAMA MAHASISWA STIE-MURA LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 Jl. Jend. Besar H.M Soeharto Km. 13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau Telp/Faxs: (0733) 452218
Lebih terperinciBAB I PENGERTIAN Pasal 1
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG NOMOR : 025/SK.KM/UNIMUS/III/2003 TENTANG TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG BAB I PENGERTIAN Pasal 1 1. Tata tertib adalah peraturan
Lebih terperinciSK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.
Lebih terperinciDISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
1 DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA Pasal 1 Ketentuan Umum Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Peraturan Disiplin dan Tata Tertib Mahasiswa UMBY adalah peraturan
Lebih terperinciSK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya
Lebih terperinciPeraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa
Peraturan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Nomor : 01 Tahun 2007 Tentang Peraturan Disiplin Mahasiswa Bismillahirrohmanirrohim Rektor Universitas Muhammadiyah Malang : Menimbang : a. Bahwa Universitas
Lebih terperinciTATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA
TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa adalah ketentuan
Lebih terperinciBAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS
BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS 1. Disiplin Mahasiswa Berdasarkan SK Rektor tanggal 21 Oktober 2001 No. 460/SK-Rek/Rek/X/2001, mahasiswa yang melanggar peraturan disiplin mahasiswa akan dikenakan sanksi
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU PEDOMAN REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU PEDOMAN REKRUTMEN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN STIE-MURA LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008. Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nomor: 3414/KEP/H32/HK/2008 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Nomor: 006/FT/07.5/I/2017. Tentang
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Nomor: 006/FT/07.5/I/2017 Tentang TATA KRAMA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MEDAN AREA Memperhatikan : Hasil Rapat Badan
Lebih terperinciLampiran 1. Alur Administrasi Kerja Praktek. Alur Pembimbingan Kerja Praktek
Lampiran 1. Alur Administrasi Kerja Praktek Mengambil permohonan Kerja Praktek (KP) di TU Prodi, dengan syarat Bukti Pembayaran SPP Menandatangani Permohonan KP Menyerahkan permohonan KP ke TU Prodi Menerima
Lebih terperinciVII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor : 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS
VII. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Nomor 1128/J04/P/2006 TENTANG KETENTUAN KETERTIBAN MAHASISWA DALAM KAMPUS Rektor Universitas Hasanuddin Menimbang Mengingat Memperhatikan a. bahwa untuk menciptakan
Lebih terperinci1. Pelanggaran pertama dikenakan
Tata Tertib Kehidupan Kampus: Tata Tertib Kehidupan Kampus disajikan dalam bentuk tabel Pelanggaran dan Sanksi seperti di bawah ini. Perbuatan / tindakan pelanggaran Tata Tertib Kehidupan Kampus akan diakumulasikan
Lebih terperinciTATA TERTIB MAHASISWA
TATA TERTIB MAHASISWA VISI : Terdepan dalam dharma, widya dan budaya MISI : 1. Meningkatkan Kualitas dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hindu melalui Pendidikan Tinggi Hindu; 2. Mengembangkan sumber
Lebih terperinciPROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN
PROGRAM I-MHERE INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN Pedoman Perilaku Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Dokumen dihasilkan oleh:
Lebih terperinci1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan
TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS 1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan kampus, yaitu : a. Merokok
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
Menimbang Mengingat KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Nomor : 057/UNIMUS/SK.HK/2009 tentang PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2009 REKTOR
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA NOMOR : 1891/KEP/II.3-AU/UMSU/A/2012 TENTANG PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA NOMOR : 1891/KEP/II.3-AU/UMSU/A/2012 TENTANG PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA Bismillaahirrahmaanirrahiim Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara:
Lebih terperinciTATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA
TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS HAMZANWADI 2016 - 1 - UNIVERSITAS HAMZANWADI Jln. TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid No. 132 Pancor, Selong Lombok Timur 83612 Telp. (0376)22954,
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ESA UNGGUL NOMOR : 03/SK-R/UEU/I/2012 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS ESA UNGGUL
SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ESA UNGGUL NOMOR : 03/SK-R/UEU/I/2012 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS ESA UNGGUL Menimbang : 1. bahwa Universitas Esa Unggul sebagai institusi pendidikan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN UJIAN TENGAH SEMESTER & UJIAN AKHIR SEMESTER
STIE MURA Jalan Jendral Besar H. M. Soeharto Km 13 Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan KODE SOP/ STIEMURA /SPMI-04/03-11 DOKUMEN STANDAR STANDAR OPERASIONAL
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 800-376 Tahun 2011 TENTANG KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DITJEN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM
Lebih terperinciPeraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus
Published on Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif (http://pendidikan-teknikotomotif.ft.uny.ac.id) Home > Peraturan Rektor UNY No 03 Tahun 2009 Tentang Etika dan Tata Tertib Pergaulan mahasiswa di kampus
Lebih terperinci1 Kode Etik, dan Tata Tertib Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih
1 2 3 Lampiran : Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa Nomor : 020/SK/ STMIK-P/III/2015 Tanggal : 7 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1) Sekolah Tinggi adalah
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 1595/UN4/05.10/2013 TENTANG KETENTUAN TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN MENIMBANG : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA Peraturan Rektor Universitas 17 Agusutus 1945 Samarinda Nomor : 85/SK/2013 Tentang Peraturan Disiplin Mahasiswa Bismillahirahmanirrahim
Lebih terperinciTATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH 2015 1 TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH Bab I Pasal
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG KETENTUAN TENAGA KERJA SUKARELA TERDAFTAR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem
No.449, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kode Etik. Prinsip. Sanksi. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SEKRETARIS
Lebih terperinciKEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jalan Semarang 5, Malang 65145 Telepon: 0341-551312 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013. Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER NOMOR: 1565/PER/II.3.AU/F/2013 Tentang: DISIPLIN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Menimbang : a. Bahwa dalam
Lebih terperinciPROGRAM PENGENALAN AKADEMIK
disampaikan pada: PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK dan KEMAHASISWAAN (PPAK) 2016 1 DASAR HUKUM 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015
PEMERINTAH DINAS Jalan Pahlawan No. 4, Telepon. (024) 8311708, 8311705, 8419826, 8417601, Fax. 8311707, 8451700 SEMARANG - 50241 KEPUTUSAN KEPALA DINAS NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 1 PURI KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR: / 660 / / 2017 TENTANG
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PURI Jalan Jayanegara No. 2 Mojokerto, Jawa Timur Kode Pos 61363 Telp. ( 0321 ) 322636 Fax ( 0321 ) 322636 Website : www.sman1puri.sch.id
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No.375 /F/Unbrah/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN DOSEN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Menimbang : a. Bahwa Universitas Baiturrahmah
Lebih terperinciBUKU PEDOMAN TATA TERTIB MAHASISWA STT IBNU SINA BATAM
BUKU PEDOMAN TATA TERTIB MAHASISWA STT IBNU SINA BATAM SEKOLAH TINGGI TEKNIK (STT) IBNU SINA BATAM 2013 BUKU PEDOMAN TATA TERTIB MAHASISWA STT IBNU SINA BATAM Kode Dokumen : PTTM/SPMI-09 Revisi : Tanggal
Lebih terperinciPERATURAN DEKAN FAKULKTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR : 4426/UN26/I/KP/2016 TENTANG TATA PERGAULAN MAHASISWA DI FEB UNILA
PERATURAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR : 4426/UN26/I/KP/2016 TENTANG TATA PERGAULAN MAHASISWA DI FEB UNILA DEKAN FAKULKTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG
1 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIK DASAR PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN BAGI CALON
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.479, 2015 BNP2TKI. Penempatan. Perlindungan. TKI. Pelayanan. Kode Etik. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NOMOR 06 TAHUN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP.05.02 TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK DOSEN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
-1- KEPUTUSAN REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK DOSEN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Menimbang REKTOR UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA : a. bahwa untuk menjaga marwah
Lebih terperinciPEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN
PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI MAHASISWA OLEH: TIM PENYUSUN SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM 2011 i KATA PENGANTAR Sekolah tinggi Teknik Ibnu Sina sebagai salah satu perguruan
Lebih terperinciPERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
PERATURAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG NOMOR: 2273/PL1.R/KM/2012 TENTANG KEDISIPLINAN MAHASISWA DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANDUNG Menimbang : a. bahwa Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) sebagai perguruan
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007. Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Nomor : Dj.I/255/2007 Tentang TATA TERTIB MAHASISWA PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA A. KETENTUAN UMUM Keluarga besar Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya adalah civitas akademika Fakultas Ilmu
Lebih terperinciNORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR
NORMA ETIKA KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
Lebih terperinciUniversitas Nusa Cendana
1. TUJUAN Menjamin pelaksanaan pemberhentian bermasalah di lingkungan UNDANA sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. RUANG LINGKUP Ketentuan pelaksanaan pemberhentian bermasalah di lingkungan UNDANA.
Lebih terperinciKode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih
1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikan STMIK Prabumulih Nomor : 018/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 4 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : WALIKOTA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciTATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS
Informasi Salingka Unand 2006 87 Lampiran : 2 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS Nomor : 1090/XIV/A/Unand-2006 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KEMAHASISWAAN DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS Menimbang
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-16.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI PEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI
Lebih terperinciKODE ETIK MAHASISWA STIE-PRABUMULIH
KODE ETIK MAHASISWA STIE-PRABUMULIH DITERBITKAN OLEH: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PRABUMULIH Jl. Patra No. 50 Rt.01 Rw. 03 Kelurahan Sukaraja Kecamatan Prabumulih Selatan Telpon: (0713) 322417, Fax. (0713)
Lebih terperinci2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas
No.605, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Kode Etik. Pegawai Pemasyarakatan. Majelis Kehormatan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciTATA TERTIB PENGAJARAN
TATA TERTIB PENGAJARAN POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan karunia-nya juga maka Buku Pedoman tata tertib
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA. Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal.
KODE ETIK DOSEN DAN MAHASISWA 1. Kode Etik Dosen Kode etik Dosen Universitas Swadaya Gunung Jati meliputi 3 hal. 1. Pedoman Pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran. 2. Pedoman
Lebih terperinciSARANA 1) Undang-Undang dan peraturan-peraturan yang berlaku; dan 2) Rapat-rapat pimpinan Universitas, Program Pascasarjana, dan Program Studi.
TUJUAN 1) Memberikan penegasan tentang tata-cara pengaduan atas pelanggaran kode etik di PPs Unsyiah; dan 2) Memberikan pedoman bahwa proses pengaduan pelanggaran kode etik dan mekanisme penegakan etika
Lebih terperinciKODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA
KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP SILIWANGI BANDUNG SURAT KEPUTUSAN KETUA STKIP SILIWANGI BANDUNG TENTANG KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA STKIP SILIWANGI
Lebih terperinciETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS
Published on Prodi Manajemen - Fakultas Ekonomi (http://manajemen.fe.uny.ac.id) Home > PROFIL > Etika Mahasiswa ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS Submitted byadmin on Thu, 2014-09-11
Lebih terperinciKETENTUAN DAN TATA TERTIB MAHASISWA PROGRAM PASCASARJ ANA ILMU ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
T a t a T e r t i b M a h a s i s w a P P S I l m u I s l a m U I M 1 KETENTUAN DAN TATA TERTIB MAHASISWA PROGRAM PASCASARJ ANA ILMU ISLAM PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
Lebih terperinciPEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN
PEDOMAN ETIKA, TATA TERTIB, SISTEM PENGHARGAAN DAN SANKSI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH: TIM PENYUSUN SEKOLAH TINGGI TEKNIK IBNU SINA BATAM 2011 i KATA PENGANTAR Sekolah tinggi Teknik Ibnu Sina sebagai
Lebih terperinciKODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA BAB I Pasal 1 Ketentuan Umum (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi dosen adalah ketentuan yang mengatur hak dan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 11 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK DAN PERILAKU APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTata Tertib Perkuliahan : 1. Setiap peserta mata kuliah harus tercantum dalam Daftar Hadir yang disediakan sekretariat. 2. Setiap peserta mata kuliah
KETENTUAN DAN TATA TERTIB MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BUDI LUHUR Pedoman ketentuan dan tata tertib ini dibuat dengan tujuan untuk
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KM/2010. Tentang
PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KM/2010 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR i ii Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KM/2010 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN
PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 09/I3/KM/2010 Tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang : a. Bahwa berdasarkan Keputusan Senat
Lebih terperinciUNIVERSITAS SAHID SURAKARTA
UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA Jl. Adisucipto No. 154, Solo 57144, Indonesia Telpon +62-(0271)-743493, 743494, Fax +62-(0271)-742047 e-mail : mail@usahidsolo.ac.id, website : http://www.usahidsolo.ac.id SURAT
Lebih terperinciKODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YASNI MUARA BUNGO
KODE ETIK MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YASNI MUARA BUNGO MUARA BUNGO 2014 i KODE ETIK MAHASISWA STAI YASNI MUARA BUNGO Penyusun : Tim Penyusun Kode Etik Mahasiswa STAI YASNI Muara Bungo
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN Nomor 300/II/SK-603/05/2006 Tentang TATA TERTIB KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
SURAT KEPUTUSAN Nomor 300/II/SK-603/05/2006 Tentang TATA TERTIB KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA Menimbang: 1. Bahwa Unika Atma Jaya Jakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi berkewajiban
Lebih terperinciPanduan Penulisan laporan PKL TA 2015/2016 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa STMIK MURA Lubuklinggau sekaligus memberikan kesempatan mengaplikasikan
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In
No.1421, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kode Etik Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 01/PM.9/2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan pegawai Inspektorat
Lebih terperinciKODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA
KODE ETIK DAN TATA TERTIB MAHASISWA KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Nomor : Un.03/PP.0.09/
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 024/PR/UNISNU/IX/2013 TENTANG
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA NOMOR : 024/PR/UNISNU/IX/2013 TENTANG TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA Bismillahirrahmanirrahim REKTOR UNIVERSITAS
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesadaran Pegawai
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.637, 2013 LEMBAGA SANDI NEGARA. Pemeriksaan. Pegawai Disiplin. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PEGAWAI
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008
= i = KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA NOMOR: 1177/H5.1.R/SK/KMS/2008 TENTANG PEDOMAN PERILAKU MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR : 9 TAHUN 2006 SERI : D NOMOR : 7 Menimbang : Mengingat PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TENAGA HONORER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciPasal 1 Pengertian. Pasal 2 Tujuan
P eraturan dan Ketentuan STMIK dan POLITEKNIK PalComTech I. PERATURAN MAHASISWA Pasal 1 Pengertian Peraturan Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) / POLITEKNIK PalComTech
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2015 LIPI. Pegawai. Kode Etik. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG ETIKA AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2015 Tanjungpinang, April 2015 DAFTAR ISI
Lebih terperinciLampiran 1. Alur Administrasi Kerja Praktek
Lampiran 1. Alur Administrasi Kerja Praktek Mengambil permohonan Kerja Praktek (KP) di TU Prodi, dengan syarat Bukti Pembayaran SPP Menandatangani Permohonan KP Menyerahkan permohonan KP ke TU Prodi Menerima
Lebih terperinci2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi
No.1388, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BIN. Kode Etik Intelijen. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN INTELIJEN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK INTELIJEN NEGARA DENGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 SERI E =============================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI
Lebih terperinciKEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 60/KEP/UDN-01/VI/2007 tentang TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Rektor Universitas Dian Nuswantoro Menimbang : bahwa untuk menjamin
Lebih terperinciPANDUAN KOMITE DISIPLIN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PANDUAN KOMITE DISIPLIN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN 2016 MUKADDIMAH Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Pembangunan
Lebih terperinciPEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU T.A 2016/2017
PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS LUBUKLINGGAU T.A 2016/2017 STIE MURA LUBUKLINGGAU Jl. Jend. Besar H.M Soeharto Km. 13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau Selatan
Lebih terperinciKODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA BAB I Pasal 1 Ketentuan Umum (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi mahasiswa adalah ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban mahasiswa,
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007
KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007 TENTANG PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciFAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
KODE ETIK MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG SURTAT KEPUTUSAN DEKAN NOMOR: 24/PP/2012 Tentang KODE ETIK MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG 2012 MUKADIMAH
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.271, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Kode Etik. PNS. Kementerian. Hukum. HAM. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-07.KP.05.02
Lebih terperinci