12/9/14. Gametofit à membentuk gamet melalui mitosis à fase seksual Sporofit à membentuk spora melalui meiosis à fase aseksual. Reproduksi seksual
|
|
- Ida Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Gametofit à membentuk gamet melalui mitosis à fase seksual Sporofit à membentuk spora melalui meiosis à fase aseksual Reproduksi seksual ô Keturunan lebih mudah berespons dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan Reproduksi Asexual ô keturunan seragam secara cepat, ô stabs atau lambat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan 2 3 1
2 Reproduksi aseksual Reproduksi tanpa melalui penggabungan gamet jantan dan gamet betina à seringkali dinamakan dengan propagasi vegetatif à tidak ada biji yang terbentuk saat pembentukan individu baru. Menghasilkan anakan yang dinamakan klon à dapat terbentuk dari organ vegetatif Menghasilkan individu baru yang identik secara genetik dengan induknya à hanya melibatkan pembelahan mitotik Dapat berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan reproduksi secara seksual 4 Reproduksi aseksual alami 5 Propagasi vegeta3f buatan Cangkok Ø Induksi perakaran pada batang Stek Ø Batang à induksi perakaran/ tunas pada potongan batang/ cabang Ø Daun à induksi perakaran/ tunas pada daun/ potongan daun 2
3 Okulasi Ø Penempelan tunas/mata tunas dari satu tanaman ke tanaman lainnya Grafting Ø Penempelan/penggabungan batang dari satu tanaman ke tanam,an lainnya Kultur jaringan Ø Pembentukan individu baru dari sel, jaringan, potongan organ hasil isolasi dan ditumbuhkan dalam kondisi aseptik 7 MulBplikasi tumbuhan pengganb reproduksi seksual, Bdak melibatkan meosis maupun penyatuan gamet (singami), è reproduksi secara aseksual. Apomiksis lebih dibatasi pada proses reproduksi secara aseksual yang terjadi di dalam bakal biji (agamospermi) atau proses pembentukan anakan/klon melalui biji è Apomiksis digunakan untuk menunjukkan pembentukan embrio aseksual pada Gymnospermae dan Angiospermae. Pada apomiksis, embrio tumbuh secara otonom pada bakal biji dan keturunan yang didapat akan memiliki set kromosom yang sama dengan induk è memiliki sifat yang mirip dengan induknya. Apomiksis sporofi3k - apospori à menghasilkan embrio adven3f yang berasal dari jaringan sporofit induknya Pada Bpe apomiksis ini, pembentukan kantung embrio normal dapat tetap berlangsung dan embrio zigobk masih tetap dapat terbentuk. Pada perkembangan lanjut, embrio zigobk ini umumnya akan terdegenerasi atau tumbuh bersaing dengan embrio advenbfnya. Apomiksis gametofi3k - diplospori è apomeosis - meiosis gagal berlangsung secara normal atau meiosis sama sekali Bdak terjadi à kantung embrio terbentuk dari sel diploid. Pada tumbuhan dengan Bpe apomiksis ini, embrio terbentuk dari sel telur diploid yang melakukan parthenogenesis. 3
4 12/9/14 A. Bunga Lengkap ( Complete flower ), bunga yang memiliki ke- 4 macam organ/bagian bunga, sepal, petal, stamen & pis3lum B. Bunga Tak Lengkap ( Incomplete flower ), bunga yang 3dak memiliki satu atau lebih bagian bunga 11 a. Bunga sempurna ( perfect Ilower ), bunga yang memiliki kedua bagian reproduksinya (stamen & pistilum) è bunga hermaphrodit b. Bunga tidak sempurna ( imperfect Ilower ), bunga yang hanya memiliki satu macam alat reproduksinya, stamen atau pistilum saja è bunga uniseksualis Bunga sempurna belum tentu merupakan bunga lengkap! 12 4
5 12/9/14 Spesialisasi bunga melibatkan adanya perubahan struktural adaptif untuk mengakomodasi vector pollen yang spesiiik. A. Aktinomorf, bunga yang memiliki banyak bidang bagi, radial simetri B. Zigomorf, bunga yang hanya memiliki satu bidang bagi, bersifat simetri bilateral. 13 A. Hypogynous è kaliks, korola dan stamen menempel pada resptakel di bawah ( hypo ) gynoecium, ovarium superus (letaknya lebih Bnggi dibandingkan perhiasan bunga). B. Perigynous è perhiasan bunga dan stamen sejajar dengan ovarium ginesium. hipanbum berbentuk cawan mengelilingi ovarium, yang merupakan pemanjangan dari reseptakel, Ovarium superus atau semi inferus C. Epigynous è Perhiasan bunga dan stamen berada di atas ginoesium, Ovarium inferus 14 Mekanisme yang memfasilitasi polinasi sendiri 1. Kleistogami bunga tertutupà polinasi sendiri 2. Homogami pematangan stamen dan stigma sama 15 5
6 12/9/14 Mekanisme yang memfasilitasi polinasi silang 1. Khasmogami Bunga terbuka sehingga memungkinkan terjadinya polinasi silang 2. Dikhogami Pematangan stigma dan stamen berbeda v v Protogini Protandri Stigma telah matang sebelum bunga membuka Pada saat bunga terbuka stugma belum matang 3. Inkompatibilitas Kegagalan persilangan secara seksual di antara dua individu yang memiliki kesamaan genetic 4. Sterilitas Dihasilkan organ seks atau gamet yang tidak berfungsi 5. Heterostili Modifikasi bagian-bagian bunga, stilus tidak sama tinggi 16 Proses reproduksi pada tumbuhan : A. Seksual è organ reproduksi B. Aseksual è organ vegetatif, propagasi in vitro Reproduksi seksual è melibatkan pembentukan gamet (melalui proses gametogenesis), di dalam gametoiit. è Pada tumbuhan tinggi gametoiit jantan diturunkan dari mikrosporosit atau sel induk pollen, dan gametoiit betina diturunkan dari megasporosit atau sel induk megaspora. 17 Mikrosporogenesis - mikrogametogenesis Proses reproduksi jantan berlangsung di dalam stamen Selama perkembangan stamen, di dalam antera terjadi proses : õ õ ô ô Meiosis à spora haploid/ mikrospora Mitosis à gametoiit jantan / polen 18 6
7 Keragaman struktur pollen 19 Struktur Dinding Pollen Polen memiliki dinding yang cukup keras yang terdiri atas dua lapisan, yaitu : 1. Eksin à sebagian besar materinya berasal dari tapetum è neksin dan seksin ô Struktur seksin è tektum, bakulum atau pilum tergantung pada struktur seksin ô pola lekukan ditentukan oleh jaringan sporoiitnya dan sangat spesiiik tergantung pada jenis tumbuhannya.. Pada lapisan terluar eksin terdapat protein, Ilavonol dan lipida à pollenkit à yang sangat berperan dalam proses pengenalan pollen dan stigma Intin è mulai terbentuk sebelum terjadinya pemisahan dinding stadium tetrad è Eksin terutama terdiri atas sporopolenin, sedangkan komponen utama intin adalah selulosa 21 7
8 Megasporogenesis - megagametogenesis Pembentukan kantung embrio diawali dengan terjadinya meiosis dari megasporosit menghasilkan megaspora. Megaspora kemudian mengalami Bga kali mitosis dan akhirnya membentuk kantung embrio Pada kantung embrio dewasa terdapat : satu sel telur, dua sel sinergid, satu inb polar/ endosperm dan 3 sel anbpodal POLINASI Polinasi/penyerbukan diawali dengan adanya penempelan pollen pada permukaan stigma. è stigma menghasilkan suatu eksudat untuk perkecambahan pada pollen tersebut. Stadium pertumbuhan tabung pollen dapat dibagi menjadi : ô Tabung polen menembus kutikula pada permukaan stigma dan tumbuh di antara sel- sel papilla stigma ô Tabung pollen memasuki jaringan transmisi pada stigma dan tumbuh secara basipetal melalui jaringan transmisi pada stilus. ô Tabung pollen tumbuh menuju sekat atau plasenta dekat funikulus è mikropil Pertumbuhan tabung pollen dipandu oleh adanya sinyal yang diperkirakan berasal dari ovulum itu sendiri. 24 8
9 Tahap perkecambahan polen : 1) Hidrasi 2) Perkecambahan 3) Pertumbuhan tabung polen 4) FerBlisasi 25 Tipe polinasi Polinasi Sendiri à v Bunga yang sama autogami v Bunga pada tumbuhan yang sama geitonogami v Polinasi sendiri akan terjadi bila tidak ada polinator yang datang pada bunga Polinasi silang v bunga berbeda pada tumbuhan berbeda alogami v variasi genebk v Memerlukan vector, atau agen polinasi 26 Spesifisitas polinator dan struktur bunga è koevolusi dan simbiosis mutualisme 27 9
10 Mekanisme yang mens3mulir polinasi silang v v v v Polen dan sbgma matang pada saat yang berbeda à Dichogamy : protandrous dan protogynous Dioecious, dan monoecious Posisi stamen relabf terhadap pisblum è heterosbli InkompaBbilitas genebk 28 Polinasi silang vektor abio3k Angin à anemofili Kaliks dan korola tereduksi Stamen dan pis3lum memanjang dan kadang- kadang menyerupai bulu Bunga seringkali staminate atau carpellate Polen dihasilkan dalam jumlah sangat banyak 29 Air à hidrofili Polen mengapung di atas permukaan air 30 10
11 Polinasi silang vektor bio3k Bunga menghasilkan atraktan Bunga menyediakan reward è trik untuk polinator Burung Bunga menghasilkan nektar. Memiliki warna bunga yang terang/menarik è merah / kuning hummingbirds è pollinator yang paling umum di belahan bumi utara 31 Mammalia (terutama kelelawar) Bunga mekar di malam hari Bunga besar, putih dan menghasilkan bau Bunga menghasilkan nektra Kelelawar è buah dan polen 32 Polinator : Serangga Tiga serangga polinator utama 1. Kumbang ô ô ô ô Bunga tunggal/perbungaan Warna bunga umumnya ungu atau kecoklatan Bunga menghasilkan bau yang menarik kumbang untuk meletakkan telurnya Bunga umumnya memiliki ovarium inferus
12 2. Lebah dan tawon ô Bunga memiliki landasan untuk polinator ô Bunga memiliki pola yang Bdak terlihat oleh mata manusia è UV ô Bunga umumnya berwarna biru atau kuning ô Lebah hanya mengunjungi satu atau sedikit jenis bunga ô Anggrek è bunga yang dibantu polinasinya oleh lebah 34 Hinggap pada bunga karena warna dan wangi bunga Kupu dan ngengat memiliki proboscis è Bunga memiliki tabung nektar yang panjang Kupu- kupu à diurnal è bunga merah Ngengat è nokturnal è bunga yang mekar di malam hari dan memiliki bau Tidak memerlukan landasan Serangga lain Mis. Lalat, semut 35 Strategi Bunga untuk menarik polinator Waktu berbunga Menghasilkan nektar Menghasilkan banyak polen? Bunga yang dipolinasi burung Tergantung polinator ya tidak Bunga yang dipolinasi lebah Bunga yang dipolinasi kupu- kupu Bunga yang dipolinasi angin Siang hari Siang hari Setiap saat Sebagian besar ya Kadang- kadang ya ya tidak Tidak Landasan polinator Tidak ada banyak ada Tidak ada Lokasi polen dikeluarkan Warna Dekat dengan bagian kepala pollinator Merah atau kombinasi Di berbagai tempat Pita landasan, Bukan merah, UV Dekat bagian kepala polinator Kuning/biru, pita landasan Bau - manis Sangat manis - ya Ketika ada angin
13 Tumbuhan Angiospermae dapat bereproduksi secara aseksual melalui pembentukan batang, akar atau daun termodifikasi ataupun secara apomiksis. Reproduksi dengan cara ini menguntungkan jika tumbuhannya bersifat unggul dan dapat beradaptasi pada kondisi lingkungan tertentu. Di lain pihak, metoda reproduksi ini dapat menurunkan keragaman genebk. Apa perbedaan apomiksis dengan reproduksi secara seksual? Jelaskan mengapa reproduksi secara vegeta3f menguntungkan bagi manusia? Buah anggur kulbvar Thompson merupakan salah satu jenis anggur tanpa biji yang dihasilkan dari tanaman triploid. a. Apa yang akan terjadi pada tumbuhan ini kebka berlangsung meiosis? b. Bagaimana cara tanaman ini dapat menghasilkan buah? Mengapa buah yang dihasilkan tumbuhan ini Bdak berbiji? c. Jelaskan bagaimana cara perbanyakan tumbuhan ini? 13
PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE
PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciSET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
Lebih terperinciStruktur Bunga, Alat Reproduksi, serta Proses Reproduksi Jantan dan Betina pada Tumbuhan Angiospermae
Modul 1 Struktur Bunga, Alat Reproduksi, serta Proses Reproduksi Jantan dan Betina pada Tumbuhan Angiospermae P PENDAHULUAN Dr. Iriawati Dr. Tatang Suradinata ada tumbuhan Angiospermae, bunga merupakan
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN XIV. POLIEMBRIONI, APOMIKSIS DAN EMBRIOLOGI EKSPERIMENTAL
POKOK BAHASAN XIV. POLIEMBRIONI, APOMIKSIS DAN EMBRIOLOGI EKSPERIMENTAL Poliembrioni Poliembrioni adalah terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Orang yang melaporkan pertama kali, terjadinya
Lebih terperinciDUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24
DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI
Lebih terperinciReproduksi Seksual Gymnospermae
Reproduksi Seksual Gymnospermae Adi Rahmat 1. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UPI 2. Program Studi Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, UPI 1 Biologi
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE. Oleh : Gabryna Auliya Nugroho
TUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE Oleh : Gabryna Auliya Nugroho 105040201111165 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2010 Tumbuhan biji (Spermatophyta) Dibagi
Lebih terperinciMISKONSEPSI PADA BUKU PELAJARAN BIOLOGI KELAS 3 SLTP POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
Seminar Nasional Pendidikan, Penelitian, dan Penerapan MIPA. Hotel Sahid Raya, 8 Februari 2005 MISKONSEPSI PADA BUKU PELAJARAN BIOLOGI KELAS 3 SLTP POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN Oleh : Budiwati
Lebih terperinci: kemampuan organisme untuk menghasilkan kembali individu baru
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Reproduksi Tumbuhan Biji
Lebih terperinciPERBANYAKAN TANAMAN. Oleh: Rommy A Laksono. Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
PERBANYAKAN TANAMAN Oleh: Rommy A Laksono Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA Metode perbanyakan tanaman ada 3 : 1. Generatif (seksual) : menggunakan organ generatif (biji/benih) 2.
Lebih terperincivii Tinjauan Mata Kuliah
vii M Tinjauan Mata Kuliah ateri kuliah Struktur Tumbuhan ini merupakan pengetahuan dasar karena itu pembahasannya juga secara umum. Materi kuliah ini dipersiapkan bagi mahasiswa Program Studi Biologi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan ke 2)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pertemuan ke 2) 1. Fakultas/Prodi : FMIPA/P.Bio dan Bio 2. Mata Kuliah/Kode : Reproduksi dan Embriologi Tumbuhan/BIO 209 3. Jumlah SKS : 2 4. Semester dan Waktu : Genap/100
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6 1. Pada metagenesis terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Fase sporofit adalah fase yang menghasilkan...
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Test Seleksi Calon Peserta International Biology Olympiad (IBO) 2014 2 8 September
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3.
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3 1. Jenis organisme dan cara reproduksi yang tepat adalah... Jahe -Stolon
Lebih terperinciANDROESIUM A. Landasan Teori ANTERA
ANDROESIUM A. Landasan Teori Benang sari terdiri dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (antera). Di dalam antera terdapat beberapa mikrosporangia. Proses mikrosporogenesis terjadi dalam mikrosporangia.
Lebih terperinciREPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN BY : I GEDE SUDIRGAYASA REPRODUKSI SEKSUAL REPRODUKSI DAN PERKEMBANG AN TUMBUHAN MEKANISME SELULER PERKEMBANG AN TUMBUHAN REPRODUKSI ASEKSUAL 1 DALAM PANDANGAN DARWINIAN
Lebih terperinciKULTUR JARINGAN TANAMAN
KULTUR JARINGAN TANAMAN Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi victoria@uny.ac.id FAKULTAS MATEMATIKA DA/N ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Kultur Jaringan Tanaman Pengertian
Lebih terperinciBAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF
BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF PEMBUNGAAN: Struktur Bunga: Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetatif/batang dengan bagian daun khusus yang berubah fungsi menjadi alat
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... vii MODUL 1: STRUKTUR BUNGA, BAGIAN-BAGIAN BUNGA, DAN MODIFIKASINYA 1.1 Struktur dan Fungsi Bunga... 1.2 Latihan... 1.8 Rangkuman... 1.8 Tes Formatif 1..... 1.9 Bagian-bagian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Morfologi Bunga Kedelai Induksi Androgenesis
4 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Bunga Kedelai Bunga tanaman kedelai termasuk bunga sempurna dengan tipe penyerbukan sendiri yang terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup, sehingga kemungkinan kawin silang
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN
BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN PEMBAGIAN KULTUR JARINGAN Kultur organ (kultur meristem, pucuk, embrio) Kultur kalus Kultur suspensi sel Kultur protoplasma Kultur haploid ( kultur anther,
Lebih terperinciFISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011
FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan Delayota Science Club April 2011 Reproduksi Tumbuhan Tumbuhan melakukan perkembangbiakan (reproduksi) sebagai bagian dari siklus hidupnya. Reproduksi tumbuhan dibagi
Lebih terperinci4.5 KONSEP PEMBIAKAN PADA TUMBUHAN
nota disiapkan oleh : Nur Izzati Abd Shukor 4.5 KONSEP PEMBIAKAN PADA TUMBUHAN PEMBIAKAN TUMBUHAN - ASEKS o anak yang dihasilkan tiada variasi o anak seiras dengan induk o boleh menghasilkan anak yang
Lebih terperinciREPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.
REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse
Lebih terperinciLecture 4 Tatap Muka 5
29 Maret/2 April 2010 Lecture 4 Tatap Muka 5 Struktur dan Fungsi Tumbuhan II A. Reproduksi Angiosperma B. Respon Tumbuhan Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu menerangkan perkembangan tanaman 2. Mahasiswa mampu
Lebih terperinciREPRODUKSI REPRODUKSI SEKSUAL REPRODUKSI ASEKSUAL
REPRODUKSI Proses suatu individu menghasilkan keturunan sejenis mempertahankan jenisnya Utk keberlangsungan kehidupan REPRODUKSI ASEKSUAL REPRODUKSI SEKSUAL Reproduksi Aseksual Bentuk reproduksi tanpa
Lebih terperinciDasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat
Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat A. Siklus sel dan siklus hidup organisme B. Prinsip dasar reproduksi dan pewarisan material genetik: mitosis, meiosis dan fertilisasi C.Pola pewarisan sifat:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) a. Klasifikasi Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Magnoliophyta : Liliopsida : Asparagales : Orchidaceae
Lebih terperinciGymnospermae, tentang keragaman struktur tumbuhan serta kaitanya dengan kondisi lingkungan.
i D Tinjauan Mata Kuliah alam mata kuliah Perkembangan Tumbuhan ini Anda akan mempelajari tentang struktur dan perkembangan tumbuhan. Materi yang termasuk dalam pembahasan mata kuliah ini adalah meliputi
Lebih terperinciBAB VIII PEMBIAKAN TANAMAN
BAB VIII PEMBIAKAN TANAMAN Dept. Agronomi & Hortikultura Faperta IPB Jl. Meranti Kampus Darmaga IPB Bogor 16680 Telp/fax : 0251 629353 1 Lingkup dan TIK Lingkup: Reproduksi, pembiakan seksual dan aseksual,
Lebih terperinciPERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada
Lebih terperinciProduksi Benih Tanaman Pakan
Reproduksi tanaman adalah suatu proses dimana tumbuhan memperoleh organisme baru sesuai dengan induknya. Reproduksi tanaman dibagi menjadi dua yaitu reproduksi vegetative dan reproduksi generative. Reproduksi
Lebih terperinciStruktur Bunga, Bagian-bagian Bunga, dan Modifikasinya
Modul 1 Struktur Bunga, Bagian-bagian Bunga, dan Modifikasinya Dr. Trimurti H. Wardhini Dr. Iriawati M PENDAHULUAN odul 1 ini membahas tentang struktur bunga, bagian-bagiannya, serta modifikasi bunga yang
Lebih terperinciCiri-ciri Spermatohyta
Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN V. GYMNOSPERMAE STRUKTUR OVULUM DAN PERKEMBANGAN GEMETOFIT BETINA
POKOK BAHASAN V. GYMNOSPERMAE STRUKTUR OVULUM DAN PERKEMBANGAN GEMETOFIT BETINA Gymnospermae termasuk tumbuhan berbiji. Berdasarkan pada jaringan yang melindungi bakal biji (ovulum) dimasukkan ke dalam
Lebih terperinciII. Bagaimana sifat diwariskan
II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...
1. Perhatikan pernyataan di bawah ini 1). Bersifatreversible 2). Bersifat irreversible 3). Menuju ke arah dewasa 4). Jumlah dan ukuran sel semakinmeningkat 5). Perubahan dari kecil jadi besar SMP kelas
Lebih terperinciEMBRIOGENESIS IN VIVO PADA BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) DAN PENGARUH ASAM ABSISAT TERHADAP PERKEMBANGAN IN VITRO BAKAL EMBRIO
EMBRIOGENESIS IN VIVO PADA BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) DAN PENGARUH ASAM ABSISAT TERHADAP PERKEMBANGAN IN VITRO BAKAL EMBRIO Oleh MASDIANA A. Amin NIM : 31193001 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2000 EMBRIOGENESIS
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3
1. Berikut ini organ penyusun sistem transportasi adalah... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.3 Kunci Jawaban : A Organ penyusun sistem transportasi atau peredaran darah
Lebih terperinciBIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si Dra. Endah Peniati, M.Si Dr. Ning Setiati,M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan viabilitas diperlukan untuk menduga keberhasilan proses fertilisasi atau viabilitas suatu polen yang ditunjukkan oleh diameter polen pepaya, daya berkecambah polen pepaya,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan. jantan dan alat kelamin betina. Baik tumbuhan ataupun hewan dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangbiakan Generatif Pada Tumbuhan 1. Pengertian Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pembiakan generatif (reproduksi generatif) adalah perkembangbiakan tumbuhan
Lebih terperinciGambar 2.1 Pembentukan gametofit jantan (Sumber Fahn, 1991)
II. TELAAH PUSTAKA Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari
Lebih terperinciANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN
1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan
Lebih terperinciPEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci
4 PEMBELAHAN SEL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini Anda akan mempelajari materi tentang pembelahan sel. Dengan mempelajari materi ini, diharapkan Anda mengetahui dan memahami proses yang terjadi pada pembelahan
Lebih terperinciSistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN
Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN MENGAPA PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN PENTING DLM PEMULIAAN TANAMAN? Cara perkembangbiakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai bentuk dan penampilan yang indah (Iswanto, 2002). Tanaman
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Percobaan
25 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Percobaan Sejumlah faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kultur adalah suhu, cahaya, karbondioksida, oksigen, etilen, dan kelembaban
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL
MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul
Lebih terperinciUNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN. Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS STRUKTURR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Oleh : Tim S P T Koord : Prof.Dr. Issirep Sumardi FAKULTAS BIOLOGI Nama Matakuliah : STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Kode/SKS : B102061
Lebih terperinciWarta. Forcipomyia spp.: Sang Penghulu Bunga Kakao
Forcipomyia spp.: Sang Penghulu Bunga Kakao Fakhrusy Zakariyya 1), Dwi Suci Rahayu 1), Endang Sulistyowati 1), Adi Prawoto 1), dan John Bako Baon 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB.
Lebih terperinciPertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga terbentuk
Lebih terperinciBAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA
BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: IR. SUPRIYANTA, MP. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 Topik 1 Pendahuluan Dalam bidang biologi, kita mengenal suatu organisme
Lebih terperinciHASIL Hubungan ciri morfologi malai jantan dan stadia mikrospora
3 HASIL Hubungan ciri morfologi malai jantan dan stadia mikrospora Morfologi malai jantan kelapa sawit dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan ukuran pembukaan spata, posisi spikelet pada malai, dan
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN XII. POLLINASI, PEMBUAHAN DAN PERKEMBANGAN ENDOSPERM
POKOK BAHASAN XII. POLLINASI, PEMBUAHAN DAN PERKEMBANGAN ENDOSPERM Pollinasi (penyerbukan) Pembuahan meliputi fusi gamet jantan dengan gamet betina. Pada Angiospermae gametofit betina terletak jauh di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja,
I. PENDAHULUAN Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Desa Serang terletak pada ketinggian 800-1200 dpl dan memiliki curah hujan bulanan mencapai
Lebih terperinciBAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup? Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan? Apakah metamorfosisi itu? Apakah
Lebih terperinciStruktur dan Fungsi. Bunga, Biji, Buah
Struktur dan Fungsi Bunga, Biji, Buah Proses reproduksi pada tumbuhan A. Seksual : organ reproduksi B. Aseksual : organ vegetatif, propagasi in vitro Reproduksi seksual melibatkan pembentukan gamet (melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Funaria merupakan salah satu marga dari kelas bryopsida yang merupakan kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkatan perkembangannya diantara ketiga kelas briopyta.
Lebih terperinciTEKNIK PERSILANGAN BUATAN
MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Embriologi Tumbuhan Kode Mata Kuliah : BI 407 Sifat Mata Kuliah : Wajib Program Studi : Pendidikan Biologi/Biologi N.K Semester : Genap Jumlah SKS : 2 sks Mata Kuliah
Lebih terperinciPTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)
PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku) Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang
Lebih terperinciBAB VIII DUNIA TUMBUHAN
BAB VIII DUNIA TUMBUHAN PENDAHULUAN CIRI-CIRI TUMBUHAN = 1. Memiliki akar, batang, dan daun. 2. Eukariotik, Multiseluler. 3. Dinding sel Selulosa (keras dan kaku) 4. Autotrof Fotosintesis (kloroplas) 5.
Lebih terperinciPELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN. Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc.
PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc. PENDAHULUAN Metode kultur jaringan juga disebut dengan
Lebih terperinciAlga (ganggang) Alga sering disebut ganggang.
Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang. Alga termasuk golongan tumbuhan berklorofil tubuh disebut talus yaitu tidak punya akar, batang dan daun. Alga dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah karena
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) Struktur morfologi brokoli berupa akar, tangkai, daun dan bunga (Gambar
22 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) 2.1.1 Morfologi Brokoli Struktur morfologi brokoli berupa akar, tangkai, daun dan bunga (Gambar 2.1). Bunga terdiri atas
Lebih terperinciLumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati
Lumut/Bryophyta 1. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kondisi yang memenuhi persyaratan bagi pertumbuhan berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan atas berbagai pertimbangan
Lebih terperinciORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan
Lebih terperinciBAB III CARA-CARA REPRODUKSI
BAB III CARA-CARA REPRODUKSI Apa yang akan dipelajari? Bagaimanakah alat reproduksi pada tumbuhan dan hewan? Bagaimanakah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan? Apa fungsi perkembangbiakan bagi
Lebih terperinci2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta) Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah
Lebih terperinciBab. Sistem Reproduksi. A. Sistem Reproduksi pada Manusia B. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan
Bab 9 Sumber: Young Sumber: Scientist: Biology: Human Realm Machine, of Life, 2006 1994 Embrio berkembang dari zigot yang merupakan hasil fertilisasi antara sel telur dan sperma. Sistem Reproduksi Hasil
Lebih terperinciTeknik Kultur In Vitro Tanaman. Bab I : Pendahuluan 9/16/2012
Teknik Kultur In Vitro Tanaman Sri Sumarsih Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983)
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedudukan krisan dalam sistematika tumbuhan (Holmes,1983) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Subkingdom : Spermatophyta Superdivisio : Angiospermae Divisio
Lebih terperinciKLASIFIKASI TUMBUHAN
KLASIFIKASI TUMBUHAN Berdasarkan klasifikasi lima kingdom maka kingdom Plantae (tumbuhan ) dibagi ke dalam beberapa filum yakni Lumut ( Bryophita ), Paku-pakuan (Pteridhophyta), serta tumbuhan berbiji
Lebih terperinciHUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH
HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Jarak Pagar
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Jarak Pagar Jarak pagar (Jatropha curcas Linn.) adalah tanaman perdu (semak) famili Euphorbiaceae yang berasal dari Amerika Selatan. Dari berbagai pustaka disebutkan bahwa jarak
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN II. BRYOPHYTA Pembuahan, Embriogenesis dan Sporogenesis
POKOK BAHASAN II. BRYOPHYTA Pembuahan, Embriogenesis dan Sporogenesis Pembuahan pada Bryophyta Pembuahan berlangsung dengan bantuan air yang berfungsi sebagai medium untuk berenangnya anterozoid. Air biasanya
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus Kaktus termasuk dalam kelompok famili Cactaceae. Dalam famili ini terdapat beberapa genus, sedangkan kaktus termasuk dalam genus Cereus. Adapun klasifikasi buah kaktus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Salak Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Salak Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Klas : Monocotyledoneae Ordo : Principes Familia : Palmae
Lebih terperinciTUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :
TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae -
Lebih terperincivii Tinjauan Mata Kuliah
vii Tinjauan Mata Kuliah M ata kuliah Praktikum Struktur Tumbuhan (BIOL 4440) dilakukan agar Anda dapat memahami lebih lanjut materi dari mata kuliah Struktur Tumbuhan (BIOL4117), baik morfologi (struktur
Lebih terperinciSET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)
04 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan
Lebih terperinciMateri 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan
Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan Benyamin Lakitan Bahan Tanam Bahan tanaman adalah organ utuh atau potongan organ atau tanaman muda yang digunakan sebagai bahan yang ditanam untuk
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Lebih terperinciMengenal Morfologi Bunga untuk Meningkatkan Kualitas Benih Pepaya
Mengenal Morfologi Bunga untuk Meningkatkan Kualitas Benih Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman buah tropika yang mempunyai manfaat untuk kesehatan, nilai komersial tinggi, dan tersedia sepanjang
Lebih terperinciPembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi
Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Gramineae dan genus Oryza (Grist, 1959). Padi dapat tumbuh pada berbagai lokasi dan iklim yang berbeda.
Lebih terperinci1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible
Lebih terperinciLEMBAR SOAL TRY OUT UAN SMP TAHUN 2007/2008
LEMBAR SOAL TRY OUT UAN SMP TAHUN 2007/2008 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Hari :... Tanggal :.../.../2008 Mulai : 08.00 Selesai : 10.00 Lamanya : 120 menit Jumlah soal : 45 butir PETUNJUK
Lebih terperinciDUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik
DUNIA TUMBUHAN Ciri-ciri tumbuhan : - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik - Beradaptasi terhadap lingkungan darat - Mempunyai pergiliran keturunan : - Generasi saprofit
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan salah satu tumbuhan berbiji dari famili Orchidaceae yang banyak diminati karena bentuk dan warna bunganya menarik sehingga dapat digunakan
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Spora Definisi umum spora adalah unit reproduksi baik seksual maupun aseksual pada bakteri, algae, fungi, dan sebagian tumbuhan seperti lumut dan tumbuhan paku. Menurut
Lebih terperinciSK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
Berkelas BAB 7 KINGDOM PLANTAE SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi CIRI-CIRI Multiseluler,
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Asosiasi antara serangga penyerbuk (insect pollinators) dengan tanaman angiospermae merupakan bentuk asosiasi mutualisme yang spektakuler. Asosiasi ini diduga telah terjadi
Lebih terperinciURAIAN MATERI A. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel ovum (ovum) dengan inti sel
URAIAN MATERI A. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio Fertilisasi adalah proses penyatuan atau peleburan inti sel ovum (ovum) dengan inti sel spermatozoa yang membentuk makhluk hidup menjadi zigot. Meskipun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk kedalam suku Liliaceae. Tanaman ini merupakan tumbuhan memanjat sehingga dikenal
Lebih terperinci