BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Gambar Menurut Drs. Daryanto definisi gambar ialah tiruan barang (orang, binatang, tumbuah, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dsb pada kertas dsb. Jika kita perhatikan terdapat banyak kata dsb pada pendefinisian tersebut. Ini menunjukkan betapa luasnya definisi atau pengertian gambar. (Pengenalan Gambar,Yrama Widya, Bandung, 2005, Hal 11). Tulisan dsb yang pertama menunjukkan bahwa gambar tidak hanya terbatas pada tiruan orang, binatang, tumbuhan. Tapi bisa juga tiruan yang lainnya. Dsb yang kedua menggambarkan proses pembuatannya tidak terbatas pada coretan pensil. Bisa saja dengan pointer menggunakan mouse di program menggambar di komputer. Tulisan dsb terakhir menunjukan bahwa media untuk menggambar tidak hanya terbatas pada kertas. Bisa saja pada dinding, lembaran kayu, atau bisa juga pada canvas imaginer di program menggambar yang ada pada aplikasi komputer. Di sini kita bisa mengetahui bahwa pendefinisian gambar cukup luas dan bisa diturunkan menjadi berbagai definisi tergantung dari tingkat kemajuan zaman dan disiplin ilmu. Jaman dahulu mungkin pengertian gambar hanya terbatas pada goresan-goresan menyerupai benda tertentu yang terdapat pada kertas, namun sekarang orang juga mengenal gambar sebagai kombinasi garis dan warna di sebuah program komputer. Komputer didalam merepresentasikan sebuah gambar memiliki dua cara yaitu dengan bitmap dan vektor grafik. 5

2 1. Gambar Bitmap : Gambar bitmap adalah sebuah struktur data yang mewakili susunan pixel warna yang ditampilkan pada layar monitor, kertas atau media tampilan lainnya. Gambar Bitmap sering disebut juga dengan gambar raster. Secara teknis gambar bitmap digambarkan dengan lebar dan tinggi dalam pixel dan dalam angka bit per pixel. Format Bitmap memiliki resolusi yang tidak bebas, bitmap merepresentasi pixel dalam jumlah yang terbatas. Beberapa pengertian yang berhubungan dengan bitmap : 1) Pixel, adalah kumpulan dari ribuan titik titik yang sangat kecil dan tiap tiap titik tersebut memiliki warna tertentu. Setiap pixel mempunyai satu warna dan bergabung dengan pixel yang lain 2) Resolusi, Jumlah pixel per centimeter, resolusi itulah yang menentukan kualitas dari gambar yang dihasilkan 3) Intensitas, Pixel-pixel yang membentuk gambar memiliki warna-warna tertentu dan jumlah warna yang boleh dimiliki oleh suatu gambar. Semakin banyak jumlah warna dalam suatu gambar maka gambar yang dihasilkan akan semakin bagus 2. Gambar Vektor : Gambar vektor adalah gambar yang dibuat dari unsur garis dan kurva yang disebut vektor. Gambar vektor tidak terlalu tergantung pada resolusi, jika gambar di perbesar atau diperkecil, kualitas gambar relatif tetap baik dan tidak berubah. Kumpulan dari beberapa garis dan kurva ini akan membentuk suatu objek atau gambar. Gambar Vektor dihasilkan dari perhitungan matematis dan tidak berdasarkan pixel. Disamping itu gambar vektor akan mempunyai ukuran file yang lebih kecil dan dapat diperbesar atau diperkecil bentuknya tanpa merubah ukuran file nya, akan tetapi tidak semua gambar vektor dapat diubah skalanya.

3 Berikut ini adalah kegunaan dari desain vector : 1) Untuk membuat desain yang membutuhkan soliditas bentuk, warna, dan fleksibilitas ukuran, seperti logo dan letterhead 2) Desain vector merupakan sebuah objek ilustrasi, yang tak akan pernah ada dua ilustrasi yang bisa benar-benar sama 3) Memungkinkan eksplorasi terhadap bentuk dan elemen desain yang biasanya tidak ditemukan pada pengeditan image bitmap Format File Gambar Berbagai macam format file gambar, antara lain: 1. BMP (Bitmap Image) Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun. Format ini mampu menyimpan informasi dengan kualitas tingkat 1 bit sampai 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform serta dapat menyimpan gambar dalam mode warna RGB, Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap. 2. JPG / JPEG ( Joint Photographic Expert Group ) Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Namun karena orientasinya ke publikasi elektronik maka, format ini berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan format file lainnya. Selain itu JPEG juga mampu memberikan warna dengan kedalaman 24 Bits atau setara dengan 16 juta warna.

4 3. GIF (Graphic Interchange Format) Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik. Format GIF merupakan format file yang paling banyak disarankan dan digunakan Format Penyimpanan Pada Gambar Gambar digital di simpan kedalam array 2 dimensi, dimana masingmasing nilai tersebut mewakili pixel pada gambar. Untuk bitmaps (BMP), nilainya berisi 0 dan 1, dimana nilai tersebut mewakili gambar monochrome. Untuk gambar yang berwarna, nilainya adalah: 1) 3 angka yang mewakili dari intensitas komponen pixel warna yaitu merah, hijau dan biru 2) Alamat tidak langsung untuk digunakan sebagai tabel intensitas merah, hijau dan biru 3) Alamat tidak langsung untuk tabel 3 warna 4) Alamat tidak langsung untuk banyak tabel yang masih berkaitan dalam mewakili kode-kode warna 5) 4 atau 5 spectral samples untuk beberapa warna Diperlukan ruang penyimpanan untuk satu gambar berdasarkan kedalaman warna (colour depth). Contoh, untuk gambar berukuran 640 x 480 yang memiliki jutaan warna (24 bit), maka diperlukan kapasitas ruang penyimpanan untuk gambar tersebut sebesar bits atau 900 KB (640 x 480 x 24). Jika memiliki kapasitas ruang yang lebih kecil maka akan dilakukan kompresi pada gambar tersebut.

5 2.2 Pengertian Citra Digital Citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang 2D. Secara matematis fungsi intensitas cahaya pada bidang 2D disimbolkan dengan f(x,y). Dimana, (x,y) adalah koordinat pada bidang 2D dan f(x,y) adalah intensitas cahaya (brightness) pada titik (x,y). Citra yang terlihat merupakan cahaya yang direfleksikan dari sebuah objek. Sumber cahaya menerangi objek lalu objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut dan pantulan cahaya ditangkap oleh alat-alat optik, misal mata manusia, kamera, scanner, sensor satelit, dan sebagainya, kemudian direkam. Citra sebagai keluaran suatu system perekaman data dapat bersifat optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media penyimpanan magnetik. Citra juga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: citra kontinu, yaitu citra yang dihasilkan dari system optik yang menerima sinyal analog. Contoh mata manusia, kamera analog dan sebagainya. Serta citra diskrit, yaitu citra yang dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. Contoh kamera digital scanner. Ada beberapa macam tipe suatu citra didasarkan dari format penyimpanan warnanya, yaitu: 1) Citra biner adalah citra yang setiap pixel hanya bernilai 0 (warna hitam) dan 1 (warna putih) 2) Citra skala keabuan adalah citra yang setiap pixel mempunyai kemungkinan warna antara hitam (minimal) dan putih (maksimal) 3) Citra warna (true color) adalah citra yang setiap pixel memiliki warna yang merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, kuning dan hijau (RGB) 4) Citra warna berindeks adalah citra yang setiap pixel mewakili indeks dari suatu tabel warna yang tersedia (biasanya disebut palet warna)

6 2.2.1 Pengertian Pengolahan Citra Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang dimiliki mengalami penurunan mutu (degradasi), misalnya mengandung cacat atau derau (noise) warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring) dan sebagainya. Tentu saja citra semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra tersebut menjadi berkurang. Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi (baik oleh manusia maupun mesin), maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang kualitasnya lebih baik. Pada dasarnya ada tiga bidang yang menangani pengolahan data berbentuk citra, yaitu: grafika komputer, pengolahan citra, dan visi komputer. Pada bidang grafika komputer banyak dilakukan proses yang bersifat sintesis yang mempunyai ciri data masukan berbentuk deskriptif dengan keluaran hasil proses yang berbentuk citra. Sedangkan proses di dalam bidang visi komputer merupakan kebalikan dari proses grafika komputer. Terakhir, bidang pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra dengan data masukan maupun data keluarannya berbentuk citra. Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Pengolahan Citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin. Teknik pengolahan citra yaitu dengan mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, namun citra keluaran mempunyai kualitas lebih baik daripada citra masukan. (Murni, 1992). Pengolahan Citra Grafika Komputer Visi Komputer Gambar 2.1. Tiga bidang yang berkaitan dengan citra

7 2.2.2 Proses Digitalisasi Citra Agar suatu citra dapat diolah dengan komputer digital, maka citra harus direpresentasikan secara numerik dengan nilai-nilai diskrit melalui proses digitalisasi citra. Digitalisasi citra merupakan representasi citra dari fungsi kontinu menjadi nilai-nilai diskrit. Dimana citra kontinu dihasilkan dari sumber cahaya yang menyinari objek, kemudian objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut dan pantulan cahaya ini ditangkap oleh sensor visual pada sistem optik, misalnya mata manusia dan kamera analog. Alat yang biasanya digunakan untuk mengkonversi citra kontinu menjadi citra digital adalah scanner. Untuk mengubah citra yang bersifat kontinu menjadi citra digital diperlukan proses pembuatan kisi-kisi arah horizontal dan vertikal, sehingga diperoleh gambar dalam bentuk array dua dimensi. Adapun proses digitalisasi citra terdiri atas dua tahap, yaitu: 1) Digitalisasi spasial, sering disebut sebagai sampling 2) Digitalisasi intensitas, sering disebut sebagai kuantisasi Gambar 2.2. Proses digitalisasi citra Ada perbedaan antara koordinat gambar yang di scanner dengan koordinat matriks. Titik asal (0, 0) pada gambar dan elemen (0, 0) pada matriks tidaklah sama. Koordinat x dan y pada gambar dimulai dari sudut kiri bawah, sedangkan penomoran pixel pada matriks dimulai dari sudut kiri atas.

8 1. Digitalisasi Spasial Dari proses digitalisasi spasial diperoleh citra digital berbentuk empat persegi panjang,dan dimensi ukurannya dinyatakan dengan matriks N baris dan M kolom (N x M), ukuran tersebut sering disebut resolusi. Semakin tinggi resolusinya, semakin kecil ukuran pixel atau semakin banyak jumlah pixel, maka semakin halus gambar yang diperoleh karena informasi yang hilang dari pengelompokan skala keabuan pada spasial semakin kecil. 2. Digitalisasi Intensitas Proses digitalisasi intensitas yaitu membagi skala keabuan (0, L) menjadi G buah level yang dinyatakan dengan suatu harga bilangan bulat (integer), dimana G diambil dari perpangkatan dua dan nilai skala keabuan tersebut biasa disebut dengan pixel (picture element). Persamaan digitalisasi intensitas ditulis sebagai berikut: Nilai maksimumnya (dalam indeks): G = 2 m -1 Dimana: G = derajat keabuan m = bilangan bulat positif Dari skala keabuan (0, L) nilai intensitas 0 menyatakan hitam, nilai intensitas L menyatakan putih dan nilai intensitas antara 0 sampai L bergeser dari hitam sampai putih. Hitam dinyatakan dengan nilai skala keabuan terendah, sedangkan putih dinyatakan dengan nilai skala keabuan tertinggi. Jumlah bit yang dibutuhkan untuk merepresentasi nilai skala keabuan piksel disebut kedalaman pixel (pixel depth). Citra diasosiasikan dengan kedalaman pixel. Jadi, citra dengan kedalaman 8 bit disebut juga citra 256 warna skala keabuan. Besarnya daerah skala keabuan yang digunakan menentukan resolusi kecerahan dari gambar yang diperoleh.

9 Semakin banyak jumlah skala keabuan, berarti jumlah bit intensitasnya makin makin banyak dan gambar yang diperoleh semakin bagus karena skala keabuannya akan semakin tinggi sehingga mendekati citra asli. Tabel 2.1. Nilai skala keabuan dan kedalaman pixel Skala Keabuan Rentang Nilai Keabuan Pixel Depth 2 1 0,1 1 bit 2 2 0, sampai 7 2 bit 2 3 0, sampai 15 3 bit 2 8 0, sampai bit Operasi Titik Pengolahan Citra Gambar digital dapat diwakili oleh format warna RGB (Red-Green-Blue) untuk setiap titiknya, di mana setiap komponen warna memiliki batasan sebesar 1 byte (Gonzalez, 2002). Jadi untuk masing-masing komponen R, G, dan B mempunyai variasi dari 0 sampai 255. Total variasi yang dapat dihasilkan untuk sistem dengan format warna RGB adalah 256 x 256 x 256 atau jenis warna. Karena setiap komponen warna memiliki batasan sebesar 1 byte atau 8 bit, maka total untuk mempresentasikan warna RGB adalah = 24 bit. Gray-level adalah tingkat keabuan dari sebuah pixel, dapat juga dikatakan tingkat cahaya dari sebuah pixel. Maksudnya nilai yang terkandung dalam pixel menunjukan tingkat terangnya pixel tersebut dari hitam ke putih. Biasanya ditetapkan nilainya antara 0 hingga 255 (untuk 256-graylevel), dengan 0 adalah hitam dan 255 adalah putih. Karena hanya terbatas 1 byte saja maka untuk mempresentasikan nilai pixel cukup 8 bit saja. Grayscale adalah gambar yang memiliki gray-level sebagai nilai dari tiap pixel nya. Fungsi yang digunakan adalah fungsi transformasi skala keabuan (gray scale transformation/gst).

10 GST function = fungsi yang memetakan tingkat keabuan (Ki) ke citra keabuan (Ko) Ko = f (Ki) Dimana: (Ki), fungsi yang memetakan tingkat keabuan (Ko), nilai keabuan citra Titik pada citra memiliki 2 karakteristik yaitu, koordinat yang menunjukkan lokasi dari titik tersebut dalam citra dan nilai yg menunjukan tingkat keabuan/warna dari titik tersebut. Operasi titik dilakukan dengan memodifikasi nilai skala keabuan dari titik (pixel) yang ditinjau berdasarkan fungsi tertentu. Beberapa operasi pengolahan citra, terkait operasi titik : 1. Keabuan (Grayscaling) Proses perubahan nilai pixel dari warna (RGB) menjadi gray-level (Gonzalez, 2002). Pada dasarnya proses ini dilakukan dengan meratakan nilai pixel dari 3 nilai RGB menjadi 1 nilai. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, nilai pixel tidak langsung dibagi menjadi 3 melainkan terdapat persentasi dari masing-masing nilai. Salah satu persentasi yang sering digunakan adalah 29,9% dari warna merah (Red), 58,7% dari warna hijau (Green), dan 11,4% dari warna biru (Blue). Nilai pixel didapat dari jumlah persentasi 3 nilai tersebut. Operasi konversi citra true color ke keabuan dengan rumus : Ko = (Ri + Gi + Bi) / 3 Dimana: Ko, nilai keabuan citra Ri, fungsi yang memetakan nilai warna merah Gi, fungsi yang memetakan nilai warna hijau Bi, fungsi yang memetakan nilai warna biru

11 Bisa juga dengan memberi bobot (w) pada RGB karena mata manusia lebih sensitif pada warna hijau, kemudian merah, terakhir biru. Ko = wr Ri + wg Gi + wb Bi Berdasarkan NTSC (National Television System Committee), dimana : wr = wg = wb = Gambar 2.3. Konversi citra true color menjadi citra ke keabuan 2. Pengambangan (Thresholding) Operasi pengambangan digunakan untuk mengubah citra dengan format skala keabuan, yang mempunyai kemungkinan nilai lebih dari 2 ke citra biner yang memiliki 2 buah nilai (yaitu 0 dan 1), proses ini disebut thresholding. Thresholding dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

12 1) Pengambangan Tunggal Memiliki sebuah nilai batas ambang (misal nilai ambang = 140) Fungsi GST-nya Ko = 0, jika Ki < ambang (0 = hitam) 1, jika Ki ambang (1 = putih) atau Ko = 0, jika Ki ambang 1, jika Ki < ambang Dimana: Ko, nilai keabuan citra Ki, fungsi dua dimensi f(x,y) ambang, nilai batas ambang Gambar 2.4. Citra dengan pengambangan tunggal

13 2) Pengambangan Ganda Memiliki ambang bawah (misal nilai ambang bawah = 100) dan ambang atas (misal nilai ambang atas = 140). Dilakukan untuk menampilkan titik-titik yang mempunyai rentang nilai skala keabuan tertentu Ko = 0, jika ambang bawah Ki ambang atas 1, lainnya. atau Ko = 1, jika ambang bawah Ki ambang atas 0, lainnya. Dimana: Ko, nilai keabuan citra Ki, fungsi dua dimensi f(x,y) ambang, nilai batas ambang Gambar 2.5. Citra dengan pengambangan ganda

14 2.3 Seni ASCII Seni ASCII atau dalam bahasa inggris desebut dengan ASCII art adalah suatu bentuk karya seni yang dibuat dari karakter-karakter ASCII. Karakter ASCII tersebut dirangkai sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk tertentu atau tulisan tertentu. Istilah ini juga biasa disebut dengan image to text, umumnya. seni ASCII dapat dibuat dengan editor teks apapun, dan sering digunakan dengan bahasa bebas bentuk. Kebanyakan contoh seni ASCII membutuhkan font dengan lebar tetap (font non-proporsional, seperti pada mesin ketik tradisional). Salah satu alasan utama seni ASCII lahir karena printer pada saat itu tidak bisa digunakan untuk grafis. Seiring dengan penggunaan ASCII dalam komunikasi mulai muncul sebuah komik ASCII yang merupakan bentuk Webcomic menggunakan teks ASCII untuk membuat gambar. Selama tahun 1990-an, browsing dan font menjadi semakin populer, sehingga terjadi penurunan dalam seni ASCII. Meskipun demikian, seni ASCII tetap bertahan melalui MUD online, "Multi-User Dungeon", (multiplayer role-playing video game), Internet Relay Chat, , dan sebagainya Penggunaan Seni ASCII Penggunaan luas seni ASCII digunakan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Keterbatasan komputer pada waktu tersebut mengharuskan penggunaan karakter teks untuk mewakili gambar. Seni ASCII digunakan ketika teks dapat lebih mudah dicetak atau dikirim dari pada gambar. Beberapa penggunaan seni ASCII 1) Menggambarkan emosi dan ekspresi wajah 2) Menggambarkan suatu gambar dengan kumpulan karakter teks 3) Sebagai tanda persahabatan, perhatian dan sebagainya

15 2.3.2 Metode Membuat Image To Ttext Pertama, dengan melakukan proses digitalisasi pada gambar yaitu dengan mengubah data pixel ke nilai warna. Berikutnya, dengan menggunakan nilai warna yang didapat kemudian mengubah gambar menajadi grayscale, kemudian mencari nilai derajat keabuan dari gambar tesebut. Akhirnya, berdasarkan nilai derajat ke abuan dari gambar akan di dapat tingkat terangnya pixel tersebut dari hitam ke putih dan kemudian menetapkan atau mengubah karakter untuk setiap nilai warna yang didapat berdasarkan nilai derajat keabuan. Terakihir, menampilkan karakter tersebut kedalam gambar berdasarkan koordinat (x,y). Persamaan image to text ditulis sebagai berikut: warnalong = GetPixel(gambar.hdc, x, y) warnasing = GreyScale(warnaLong) warnateks = Mid(teks1.Text, Len(teks1.Text) - Int(warnaSing * (Len(teks1.Text) - 1)), 1) Dimana: warnalong, fungsi untuk mencari nilai warna dari pixel warnasing, fungsi untuk mencari nilai derajat keabuan warnateks, fungsi untuk menetapkan karakter pada setiap nilai warna GreyScale, fungsi untuk mengubah gambar menjadi keabuan gambar, gambar yang telah di load teks1.teks, Input teks yang dimasukan user Mid, fungsi untuk mengambil sebuah karakter dari suatu string pada posisi yang telah ditetapkan Len, fungsi untuk menghitung jumlah karakter yang membentuk suatu string yang ditetapkan

16 2.4 Pengertian Rich Text Format Rich Text Format disingkat RTF adalah sebuah format dokumen yang dibuat oleh Microsoft, yang dibuat berdasarkan spesifikasi Document Content Architecture (DCA) yang dibuat oleh IBM untuk System Network Architecture (SNA). Format dokumen ini, dapat digunakan untuk mentransfer dokumen teks terformat (berbasis WYSIWYG [What You See Is What You Get]) antar aplikasi, baik itu di dalam satu platform atau platform yang berbeda seperti IBM PC dan Macintosh. Meskipun termasuk ke dalam kelas dokumen teks terformat, format RTF ini tetap menggunakan standar pengodean ANSI, ASCII, PC-8, Macintosh, Unicode atau IBM PC Character Set untuk mengontrol representasi dan pemformatan dari sebuah dokumen, baik itu ketika ditampilkan di layar ataupun ketika dicetak di atas kertas. Meskipun hanya berisi teks biasa, format ini dapat mendukung grafik dan tabel dalam sebuah dokumen, meski jika dalam dokumen terdapat gambar, ukurannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan format biner seperti format dokumen biner semacam Microsoft Word (.doc) atau StarOffice Writer (.sxw). antara lain: Beberapa aplikasi yang dapat membuat dan membuka format dokumen ini 1) Microsoft Word, mulai dari versi Microsoft Word 95 (versi 7.0) hingga yang terbaru 2) Microsoft WordPad, yang merupakan versi Microsoft Word yang dipangkas di sana-sini 3) Microsoft Works, yang merupakan sebuah program all-in-one untuk urusan pengolahan data di kantor 4) OpenOffice.org Write, sebuah pengolah kata yang bersifat open-source 5) StarOffice Writer, yang merupakan pendahulu dari OpenOffice.org

17 2.5 UML Unified Modeling Language (UML) merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam Object-Oriented Analysis Design (OOAD) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sistem software. UML merupakan bahasa pemodelan yang sukses dari tiga metode Object-Oriented (OO) yang telah ada sebelumnya, Booch, Object Modeling Technique (OMT), dan Object-Oriented Software Engineering (OOSE). UML merupakan kesatuan dari dari ketiga pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. UML dikeluarkan oleh Object Management Group (OMG), yaitu organisasi internasional yang dibentuk pada 1989, terdiri dari perusahaan sistem informasi, software developer. Dengan adanya UML, diharapkan dapat mengurangi kekacauan dalam bahasa pemodelan yang selama ini terjadi dalam lingkungan industri. UML diharapkan juga dapat menjawab masalah penotasian dan mekanisme tukar menukar model yang terjadi selama ini. (Maria Irmina P (Ide/Pengusul):2007) Tujuan UML 1) Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif model dengan mudah dan dimengerti secara umum 2) Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa 3) Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan Pada penelitian ini penulis menjelaskan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram Model UML

18 1. Use Case Diagram Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, membuat sebuah daftar belanja dan sebagainya. seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan pekerjaan tertentu. Tabel 2.2. Simbol-simbol Use Case Diagram No Simbol Keterangan 1 Aktor, adalah Merupakan kesatuan eksternal yang berinteraksi dengan sistem 2 Use Case, adalah Rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem 3 Node/Sistem, adalah Elemen elemen yang ada pada saat dijalankan sebuah sistem 4 Generelation, adalah Menggambarkan hubungan khusus atau interaksi dalam objek 2. Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing masing alir berawal, decicion yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Tabel 2.3. Simbol-simbol Activity Diagram

19 No Simbol Keterangan 1. Titik awal Titik akhir 2. Aktifitas 3. Pilihan untuk pengambilan keputusan 4. digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu kegiatan 5. menunjukkan adanya dekomposisi 6. Tanda waktu 7. Tanda pengiriman 8 Tanda Penerimaan 9 Aliran akhir (Flow Final) 3. Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Pesan digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Tabel 2.4. Simbol-simbol Sequence Diagram

20 No Simbol Keterangan 1 Aktor, yang digunakan untuk menggambarkan pelaku atau pengguna dalam use case 2. Objek, digunakan untuk menggambarkan pelaku atau pengguna dalam diagram sequence 3 Lifeline, untuk mempresentasikan sebuah individu dalam interaksi dan hanya sebuah entitas interaksi 4 Execution Specification, untuk menggambarkan spekifikasi dari unit kelakuan atau aksi antar lifeline 5 1:message Pesan (message), digunakan untuk mendeskripsikan pesan yang ada antar lifeline Lost message, menggambarkan sebuah pesan yang 6. mendefinisikan komunikasi particular antara lifelines dalam interaksi dari lifeline n+1 ke lifeline n. Found message, menggambarkan sebuah pesan 7 yang mendefinisikan komunikasi particular antara lifelines dalam interaksi lifeline n ke lifeline n Pengujian Black Box Pengujian kotak hitam berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak atau pengujian yang digunakan untuk pengujian berbasis interface. Pengujian dengan konsep black box digunakan untuk merepresentasikan sistem yang cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam, item-item yang diuji dianggap gelap karena logiknya tidak diketahui, yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak hitam. Teknik pengujian black box digunakan untuk pengujian berbasis skenario, dimana isi dalam sistem mungkin tidak tersedia untuk diinspeksi tapi masukan dan keluaran yang didefinisikan dengan use-case dan informasi analisis yang lain. BAB III

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 8 - GRAFKOM DAN PENGOLAHAN CITRA Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Analog/Continue dan Digital. Elemen-elemen Citra

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

BAB II CITRA DIGITAL

BAB II CITRA DIGITAL BAB II CITRA DIGITAL DEFINISI CITRA Citra adalah suatu representasi(gambaran),kemiripan,atau imitasi dari suatu objek. DEFINISI CITRA ANALOG Citra analog adalahcitra yang bersifat kontinu,seperti gambar

Lebih terperinci

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

Pembentukan Citra. Bab Model Citra Bab 2 Pembentukan Citra C itra ada dua macam: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Citra diskrit

Lebih terperinci

Mode Warna pada Image Ada beberapa mode warna yang dapat digunakan pada Photoshop. Masingmasing mode warna mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda, y

Mode Warna pada Image Ada beberapa mode warna yang dapat digunakan pada Photoshop. Masingmasing mode warna mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda, y Adobe Photoshop CS2 Adobe Photoshop merupakan sebuah software yang berfungsi sebagai image editor. Adobe Photoshop dapat digunakan untuk membuat gambar maupun mengedit gambar. Editor gambar (image editor)

Lebih terperinci

Model Citra (bag. 2)

Model Citra (bag. 2) Model Citra (bag. 2) Ade Sarah H., M. Kom Resolusi Resolusi terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Resolusi spasial 2. Resolusi kecemerlangan Resolusi spasial adalah ukuran halus atau kasarnya pembagian kisi-kisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Image Enhancement Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara. Cara-cara yang bisa dilakukan misalnya dengan fungsi transformasi, operasi matematis,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 2 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 2 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom TEKNIK MULTIMEDIA PERTEMUAN 2 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom BAB II TEKS, GAMBAR DAN GRAFIK JENIS TEKS/TEXT Unformatted Text/Plain Teks TEKS/ TEXT Formatted Text/Rich Text Format Hypertext Unformatted

Lebih terperinci

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani.

Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik. By Ocvita Ardhiani. Tipe dan Jenis Layar Komputer Grafik By Ocvita Ardhiani. PENGERTIAN GRAFIKA KOMPUTER Grafika komputer adalah bidang dari komputasi visual dimana penggunaan komputer akan menghasilkan gambar visual secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi tersebut pada setiap titik (x,y) merupakan

Lebih terperinci

1. Grafis Bitmap Dan Vektor 2. Konsep Warna Digital 3. Gambar Digital 4. Editing Gambar Photoshop 5. Membuat Kop Web

1. Grafis Bitmap Dan Vektor 2. Konsep Warna Digital 3. Gambar Digital 4. Editing Gambar Photoshop 5. Membuat Kop Web 4/7/2010 Pelatihan Kopertis VI 6 s.d 8 April 2010 1 1. Grafis Bitmap Dan Vektor 2. Konsep Warna Digital 3. Gambar Digital 4. Editing Gambar Photoshop 5. Membuat Kop Web 4/7/2010 Pelatihan Kopertis VI 6

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) atau yang secara umum disebut gambar merupakan representasi spasial dari suatu objek yang sebenarnya dalam bidang dua dimensi yang biasanya ditulis dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah citra atau image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada

Lebih terperinci

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata.

Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata. Pembentukan Citra oleh Sensor Mata Intensitas cahaya ditangkap oleh diagram iris dan diteruskan ke bagian retina mata. Bayangan obyek pada retina mata dibentuk dengan mengikuti konsep sistem optik dimana

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 23 BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengolahan Citra Digital Citra yang diperoleh dari lingkungan masih terdiri dari warna yang sangat komplek sehingga masih diperlukan proses lebih lanjut agar image tersebut

Lebih terperinci

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16 Pengolahan Citra : Representasi Citra Universitas Gunadarma 006 Pengolahan Citra : Representasi Citra /6 Representasi Citra dalam File (/3) Pertama-tama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuah gambar,

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN MULTIMEDIA

PEMROGRAMAN MULTIMEDIA PEMROGRAMAN MULTIMEDIA PERTEMUAN 2 BY : REZA ADITYA FIRDAUS TEKS (TEXT) Jenis-jenis Teks: 1. Plain Text (Unformatted Text) Teks adalah data dalam bentuk karakter. Teks dalam hal ini adalah kode ASCII (American

Lebih terperinci

Pengolahan Citra (Image Processing)

Pengolahan Citra (Image Processing) BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Citra (Image) Processing Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra menurut kamus Webster adalah suatu representasi atau gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, contohnya yaitu foto seseorang dari kamera yang

Lebih terperinci

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Mesran dan Darmawati (0911319) Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

SAMPLING DAN KUANTISASI

SAMPLING DAN KUANTISASI SAMPLING DAN KUANTISASI Budi Setiyono 1 3/14/2013 Citra Suatu citra adalah fungsi intensitas 2 dimensi f(x, y), dimana x dan y adalahkoordinat spasial dan f pada titik (x, y) merupakan tingkat kecerahan

Lebih terperinci

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo Citra Digital Petrus Paryono Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Studi Tentang Pencitraan Raster dan Pixel Citra Digital tersusun dalam bentuk raster (grid atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f di titik kordinat

Lebih terperinci

artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia

artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia ! image image / graphic? artifak / gambar dua dimensi yang memiliki kemiripan tampilan dengan sebuah subjek. - wikipedia dari sisi engineering? pixel? pixel pixel = picture element satuan terkecil pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Kata steganografi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari steganos (tersembunyi) graphen (menulis), sehingga bisa diartikan sebagai tulisan yang tersembunyi.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, jenis-jenis citra digital, metode

Lebih terperinci

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Daryanto 1) 1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: 1) daryanto@unmuhjember.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Uang Kertas Rupiah Uang Rupiah Kertas adalah Uang Rupiah dalam bentuk lembaran yang terbuat dari Kertas Uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dimana penggunaannya dilindungi

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital 2.1.1 Pengertian Citra Digital Citra dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y) dimana x dan y merupakan koordinat bidang datar, dan harga fungsi f disetiap

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING Abdul Halim Hasugian Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:abdulhasugian@gmail.co.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Istilah citra biasanya digunakan dalam bidang pengolahan citra yang berarti gambar. Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi, di mana dan adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan format image BITMAP & VECTOR?

Mengapa menggunakan format image BITMAP & VECTOR? Mengapa menggunakan format image BITMAP & VECTOR? Gambar-gambar grafis yang diproses menggunakan komputer terbagi menjadi dua jenis, yaitu bitmap dan vektor. Jika ingin mendapatkan sebuah hasil cetak yang

Lebih terperinci

Interactive Broadcasting

Interactive Broadcasting Modul ke: Interactive Broadcasting Format Dokument Fakultas Ilmu Komunikasi Bagus Rizki Novagyatna S.Ikom Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Introduksi Pengertian berbagai format file Dalam

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra 2.1.1 Definisi Citra Secara harfiah, citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Jika dipandang dari sudut pandang matematis, citra merupakan hasil pemantulan

Lebih terperinci

PERTEMUAN - 2 PENGOLAHAN CITRA

PERTEMUAN - 2 PENGOLAHAN CITRA PERTEMUAN - 2 PENGOLAHAN CITRA EDY WINARNO fti-unisbank-smg 24 maret 2009 Citra = gambar = image Citra, menurut kamus Webster, adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA Copyright @ 2007 by Emy 2 1 Kompetensi Mampu membangun struktur data untuk merepresentasikan citra di dalam memori computer Mampu melakukan manipulasi citra dengan menggunakan

Lebih terperinci

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma Representasi Citra Bertalya Universitas Gunadarma 2005 Pengertian Citra Digital Ada 2 citra, yakni : citra kontinu dan citra diskrit (citra digital) Citra kontinu diperoleh dari sistem optik yg menerima

Lebih terperinci

Model Citra (bag. I)

Model Citra (bag. I) Model Citra (bag. I) Ade Sarah H., M. Kom Defenisi Citra Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Jenis dari citra ada 2, yaitu: 1. Citra analog (kontinu) : Dihasilkan

Lebih terperinci

LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL

LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL Tugas Mata Kuliah LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL ANDI DANIAH PAHRANY H11113303 JURUSAN MATEMATIKA PRODI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 PEMROSESAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu system perekaman data dapat bersifat optik berupa foto,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Perancangan Perancangan adalah analisis sistem, persiapan untuk merancang dan implementasi agar dapat menyelesaikan apa yang harus diselesaikan serta menkonfigurasikan komponen-komponen

Lebih terperinci

Gambar (image) merupakan suatu representasi spatial dari suatu obyek, dalam pandangan 2D atau 3D.

Gambar (image) merupakan suatu representasi spatial dari suatu obyek, dalam pandangan 2D atau 3D. MULTIMEDIA IMAGE ARIF BUDIANTO H1L012074 GANANG NUGROHO AJI H1L012035 HADI PURNOMO H1L013007 DITA ZENITHA ZAIN H1L013031 MUTHIA ATHAYA H1L013030 SARDO SAMUEL ERICK LIMBONG H1L013041 AISYAH FATHIA P H1L014002

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer dan alat pengambilan gambar secara digital yang semakin berkembang saat ini, sehingga menghasilkan banyak fasilitas untuk melakukan proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2. Pengertian Citra Citra (image) atau istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Oky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.id Pembentukan Citra Citra ada 2 macam : 1. Citra Kontinu Dihasilkan dari sistem optik yang menerima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan proses untuk mengolah pixel-pixel dalam citra digital untuk tujuan tertentu. Beberapa alasan dilakukan pengolahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN Rudy Adipranata 1, Liliana 2, Gunawan Iteh Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Pengolahan Citra / Image Processing : Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, contoh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra adalah kegiatan memanipulasi citra yang telah ada menjadi gambar lain dengan menggunakan suatu algoritma atau metode tertentu. Proses ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Steganografi Steganografi adalah mekanisme penanaman atau penyisipan pesan (m) kedalam sebuah cover objek (c) menggunakan kunci (k) untuk berbagi rahasia kepada orang lain,

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI

Konsep Dasar Pengolahan Citra. Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI Konsep Dasar Pengolahan Citra Pertemuan ke-2 Boldson H. Situmorang, S.Kom., MMSI Definisi Citra digital: kumpulan piksel-piksel yang disusun dalam larik (array) dua-dimensi yang berisi nilai-nilai real

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan terhadap data-data yang merepresentasikan masalah, sehingga dapat diketahui spesifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA

ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA ANALISIS CONTRAST STRETCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA EUCLIDEAN UNTUK MENINGKATKAN KONTRAS PADA CITRA BERWARNA Nurliadi 1 *, Poltak Sihombing 2 & Marwan Ramli 3 1,2,3 Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Pengolahan citra. Materi 3

Pengolahan citra. Materi 3 Pengolahan citra Materi 3 Citra biner, citra grayscale dan citra warna Citra warna berindeks Subject Elemen-elemen Citra Digital reflectance MODEL WARNA Citra Biner Citra Biner Banyaknya warna hanya 2

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis III.1.1. Analisis Didalam pross perancangan aplikasi ini sebelumnya dilakukan beberapa pengamatan terhadap pentingnya melakukan proses enkripsi

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

Format File BAB 9. PSD (Photoshop Document) Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini mampu menyimpan informasi layer

Format File BAB 9. PSD (Photoshop Document) Format file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini mampu menyimpan informasi layer BAB 9 Format File Adobe Photoshop mendukung plugin yang dikembangkan oleh pihak ketiga, dengan cara menginstall filter plugin. Penempatan plugin tersebut adalah pada folder Adobe/Photoshop/Plugin/Filter...

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Pendahuluan Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

One picture is worth more than ten thousand words

One picture is worth more than ten thousand words Budi Setiyono One picture is worth more than ten thousand words Citra Pengolahan Citra Pengenalan Pola Grafika Komputer Deskripsi/ Informasi Kecerdasan Buatan 14/03/2013 PERTEMUAN KE-1 3 Image Processing

Lebih terperinci

Sistem Multimedia. Image. Donny Reza, S.Kom

Sistem Multimedia. Image. Donny Reza, S.Kom Sistem Multimedia Image Donny Reza, S.Kom Image/Citra Image: representasi grafis dan visual dari suatu informasi yang dapat ditampilkan dalam layar komputer atau dicetak Berbagai bentuk image: Foto Gambar

Lebih terperinci

Prototype Aplikasi Pengolah Citra Invert Sebagai Media Pengolah Klise Foto

Prototype Aplikasi Pengolah Citra Invert Sebagai Media Pengolah Klise Foto Prototype Aplikasi Pengolah Citra Invert Sebagai Media Pengolah Klise Foto Dhanar Intan Surya Saputra 1, Tu Bagus Pranata 2, Sitaresmi Wahyu Handani 3 1,2 Program Studi Teknik Informatika 3 Program Studi

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Citra Digital Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, melainkan sebuah representasi dari citra asal yang bersifat analog [3]. Citra digital ditampilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dimensi yang dinotasikan dengan f(x,y), dimana nilai x dan y menyatakan

BAB II LANDASAN TEORI. dimensi yang dinotasikan dengan f(x,y), dimana nilai x dan y menyatakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan suatu fungsi dari intensitas cahaya dalam bidang dua dimensi yang dinotasikan dengan f(x,y), dimana nilai x dan y menyatakan koordinat citra dan nilai f

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 1 Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Citra atau Image merupakan istilah lain dari gambar, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pesan terkadang mengandung sebuah informasi yang sangat penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata steganos yang artinya tulisan tersembunyi (covered writing) dan kata graphos yang berarti tulisan. Sehingga steganografi

Lebih terperinci

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Point Process

Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Point Process Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Point Process Faisal Ridwan FaizalLeader99@yahoo.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada

optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada 11 II.2. Citra Digital II.2.1. Defenisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari sebuah objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekamam data dapat bersifat optik

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Jenis Graphics Multimedia Bitmap Graphics Lebih cocok untuk citra foto yang membutuhkan variasi warna yang kompleks Vector Graphics Lebih cocok untuk ilustrasi yang membutuhkan

Lebih terperinci

TEKSTUR, GAMBAR, DAN IMAGE ADJUSTMENT

TEKSTUR, GAMBAR, DAN IMAGE ADJUSTMENT TEKSTUR, GAMBAR, DAN IMAGE ADJUSTMENT Prodi D3 Manajemen Informatika WIU RHN TFN RYD Teksture Tekstur adalah 1. Kualitas tertentu suatu permukaan yang timbul sebagai akibat dari struktur 3 dimensi 2. Merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi adalah seni komunikasi dengan menyembunyikan atau menyamarkan keberadaan pesan rahasia dalam suatu media penampungnya sehingga orang lain tidak menyadari

Lebih terperinci

KERANGKA BANGUN MULTIMEDIA

KERANGKA BANGUN MULTIMEDIA Materi 1. Konsep dasar, pembuatan dan aplikasi multimedia 2. Organisasi pengembang multimedia 3. Perangkat pembuatan aplikasi multimedia 4. Kerangka bangun multimedia 5. Metodologi pengembangan multimedia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pemrosesan gambar secara digital telah berkembang dengan cepat. Pengolahan gambar ini didukung dengan kemajuan teknologi perangkat keras yang signifikan. Produk produk pengolah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer (Sutoyo & Mulyanto, 2009). Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Computer Vision Computer vision dapat diartikan sebagai suatu proses pengenalan objek-objek berdasarkan ciri khas dari sebuah gambar dan dapat juga digambarkan sebagai suatu deduksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 7 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara teknis yang bersifat ilmiah yang menggunakan metode yang memiliki sistematika dan prosedur yang harus ditempuh dengan tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

MAKALAH APLIKASI KOMPUTER 1 SISTEM APLIKASI KOMPUTER GRAFIK KOMPUTER DAN KONSEP DASAR OLAH CITRA. Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM

MAKALAH APLIKASI KOMPUTER 1 SISTEM APLIKASI KOMPUTER GRAFIK KOMPUTER DAN KONSEP DASAR OLAH CITRA. Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM MAKALAH APLIKASI KOMPUTER 1 SISTEM APLIKASI KOMPUTER GRAFIK KOMPUTER DAN KONSEP DASAR OLAH CITRA Diajukan sebagai Tugas Mandiri Mata Kuliah NTM Semester Genap Tahun Akademik 2014 / 2015 Angkatan XIII Disusun

Lebih terperinci

Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia

Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia Bitmap (.BMP) Laporan Diajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Multimedia Oleh : Kelompok 8 Hesti Fitriana 702010088 Elisa Kristiani 702010157 Nur Linda Achmad 702011047 Rudy Handoko 702011073 Multimedia (DV205G)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pendeteksi senyum pada skripsi ini, meliputi metode Viola Jones, konversi citra RGB ke grayscale,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut sudah terintegrasi dengan komputer, dengan terintegrasinya sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra terbagi 2 yaitu ada citra yang bersifat analog dan ada citra yang bersifat

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci