Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/2014.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013/2014."

Transkripsi

1 Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014. DWI ANASTASIA SITANGGANG PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah kejenuhan belajar siswa yang disebabkan oleh padatnya rutinitas belajar di sekolah maupun di les. Salah satu cara untuk mengurangi kejenuhan belajar ini adalah melalui pemberian layanan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan informasi dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Sampel berjumlah 36 orang yang diambil secara acak dan dibantu oleh guru BK dengan menggunakan teknik teknik proportional random sampling. Instrument yang digunakan adalah angket untuk melihat persentase kejenuhan belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan uji (t). Hasil penelitan menunjukkan bahwa, berdasarkan skala sebaran pre test yang dibagikan kepada siswa diperoleh nilai skor terbanyak pada rentangan berjumlah 16 siswa (44,4%) ada pada kategori cukup, urutan kedua pada rentangan sebanyak 11 siswa (30,5%) ada pada kategori baik, urutan ketiga pada rentangan sebanyak 5 siswa (13,8%) ada pada kategori kurang, dan urutan terakhir pada rentangan sebanyak 4 siswa (11,1%) ada pada kategori sangat baik. Jadi rata-rata skor pre test 118,38 ada pada kategori cukup. Sedangkan post test, skor terbanyak pada rentangan sebanyak 15 siswa (41,6%) ada pada kategori cukup, urutan kedua pada rentangan sebanyak 13 siswa (36,11%) ada pada kategori baik, urutan ketiga pada rentangan sebanyak 6 siswa (16,6%) ada pada kategori baik, dan urutan terakhir pada rentangan sebanyak siswa (5,5%) ada pada kategori kurang baik. Jadi rata-rata skor post test sesudah diberi layanan adalah 101,91 ada pada katergori baik. Jika dilihat perbandingan sebelum dan sesudah diberi treatment ada penurunan sebesar 16,47. Berdasarkan perhitungan uji t hitung = 7,77 > t tabel =1,690 artinya hipotesis yang diajukan yang berbunyi Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian layanan informasi untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014, dapat diterima pada taraf signifikasi 5%. Dengan demikian pemberian layanan informasi berpengaruh untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014. 1

2 1.1 Latar Belakang BAB I Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia, telah dilakukan usaha-usaha pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan mempunyai fungsi sebagai salah satu cara dalam menyiapkan generasi yang lebih muda agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik secara jasmani maupun rohani. Salah satu upaya mewujudkan tujuan pendidikan dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks dan beranekaragam ini adalah melalui proses belajar, baik belajar dalam lingkungan formal maupun nonformal. Setiap siswa sudah tentu ingin mencapai prestasi belajar semaksimal mungkin. Prestasi belajar yang maksimal merupakan jalan yang dapat memudahkan proses kelanjutan studi dan pencapaian cita-cita. Akan tetapi, usaha untuk itu tidak selalu mudah. Tidak sedikit siswa mengalami berbagai hambatan atau kesulitan dalam proses belajar mereka, contohnya adalah kejenuhan dalam belajar. Menurut Hakim (004: 6), kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa enggan, lesu, tidak bersemangat atau hidup bergairah untuk melakukan aktivitas belajar. Kejenuhan terjadi karena proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya, karena bosan (boring) dan kelelahan (fatigue). Namun, penyebab kejenuhan yang paling umum adalah keletihan yang melanda siswa. Keletihan dapat menjadi penyebab munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari guru BK SMP Negeri Tanjung Pura pada Senin, Desember 013, diketahui bahwa siswa kelas VIII mengalami kejenuhan belajar. Kejenuhan belajar tersebut dapat dilihat dari sebagian besar siswa mudah sakit kepala apabila aktivitas belajar yang padat, mengalami gangguan tidur di malam hari (insomnia) dan kurang nafsu makan, yang disebabkan oleh padatnya durasi jam belajar dari pagi pukul WIB hingga sore pukul WIB. Setelah pulang sekolah siswa kelas VIII-1 (kelas unggulan) mengikuti les tambahan pelajaran di sekolah. Sedangkan sebagian besar siswa kelas VIII yang lain mengikuti les bahasa Inggris, MIPA, tari, vocal,teater. Dan pada malam harinya, pada saat siswa mengerjakan PR dan mengulas pelajaran kembali, siswa susah berkonsentrasi seperti mudah mengantuk, gelisah, mengalihkan perhatian ke handphone, dan tidak semangat lagi untuk belajar. Siswa berasumsi, apabila kegiatan belajar di sekolah dan di luar sekolah sangat padat, dapat meningkatkan prestasi belajarnya di sekolah, ternyata asumsi mereka tidak tepat karena setelah belajar dari pagi hingga sore, mereka semakin jenuh belajar. Selanjutnya kejenuhan belajar siswa juga dapat dilihat dari sebagian besar siswa mengalami kehilangan minat belajar, yang disebabkan proses belajar selama satu semester akan tetapi tidak menghasilkan prestasi yang memuaskan. Sebagai tindak lanjut dari hal tersebut, maka perlu dirumuskan sebuah penanganan yang serius agar situasi kejenuhan belajar siswa tidak menimbulkan dampak yang lebih parah. Dalam membantu siswa mengurangi kejenuh belajarnya,maka perlu diberi layanan informasi. Layanan informasi merupakan suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka perlukan. Layanan

3 informasi juga bermakna usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda. Untuk menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya, siswa memerlukan berbagai informasi baik untuk keperluannya seharihari, sekarang, maupun dalam memenuhi kebutuhannya di masa depan. Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu memperoleh atau mengakses informasi. Adanya layanan informasi ini membantu siswa memahami tentang kejenuhan, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya dan diberikan melalui media yang menarik agar siswa mudah memahami dan tidak bosan. Berangkat dari uraian diatas peneliti akan meneliti Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/ Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Padatnya kegiatan belajar siswa, saat pulang sekolah seperti les (les bahasa inggris, MIPA, les tari, vocal,teater). Adanya siswa yang tidak mengalami peningkatan hasil belajar meskipun sudah mengikuti les tambahan maupun private. 3. Adanya anggapan siswa yang keliru yaitu padatnya kegiatan belajar di luar sekolah dapat meningkatkan hasil belajarnya. 4. Akibat kelelahan dengan rutinitas belajar dari pagi hingga sore, siswa tidak konsentrasi lagi belajar di rumah. 1.3 Batasan Masalah Pengaruh pemberian layanan informasi untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/ Rumusan Masalah Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian layanan informasi untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014? 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan informasi dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014. BAB II Kerangka Teori.1 Pengertian Kejenuhan dan Belajar Al-Qawiy( dalam Umisalamah 006: 14) mengatakan kejenuhan adalah tekanan sangat mendalam yang sudah sampai titik jenuh. Siapapun yang merasa jenuh, ia akan berusaha sekuat tenaga melepaskan diri dari tekanan itu Sedangkan Syah (011: 180) mengatakan kejenuhan ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kejenuhan adalah suatu keadaan bosan yang dialami individu karena sudah terlalu penuh sehingga tidak mampu memuat apappun lagi. Menurut Slameto (dalam Djamarah, 011: 1) mengatakan Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.pernyataan senada 3

4 diungkapkan oleh Hintzman ( dalam Syah, 011: 65) Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan secara sengaja yaitu usaha melalui latihan dan pengalaman, sehingga timbul kecakapan baru dalam dirinya. Kecakapan baru sebagai pola tingkah laku manusia itu sendiri dari beberapa aspek yang meliputi pengetahuan, pengertian, sikap, keterampilan, kebiasaan, emosi, budi pekerti dan apresiasi.. Pengertian Kejenuhan Belajar Menurut Hakim (004: 6) kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya enggan, rasa lesu, tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar. Sedangkan menurut Reber (dalam Syah, 011: 181) kejenuhan belajar adalah rentang waktu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Kemudian Pines & Aronson (dalam Agustin, 008: ) juga menjelaskan Kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional ketika seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan terkait dengan belajar yang meningkat. Dengan demikian, dari berbagai pandangan para ahli mengenai definisi kejenuhan belajar dapat ditarik kesimpulan bahwa kejenuhan belajar merupakan kondisi seseorang ketika merasa lelah dan letih secara mental maupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan akademik yang meningkat,sehingga timbulnya rasa malas, lelah, bosan, lesu, tidak bersemangat, tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar..3 Faktor-faktor yang Menyebabkan Kejenuhan Belajar Menurut Agustin (008: 16), terdapat empat area kejenuhan belajar siswa yaitu kelelahan emosional, keletihan fisik, kelelahan kognitif dan hilangnya motivasi. Sedangkan menurut Al-Qowiy (dalam Umisalamah 006: 19), sebabsebab yang menimbulkan kejenuhan adalah kesibukan monoton, prestasi mandeg, lemah minat, penolakan hati nurani, kegagalan berusaha, penghargaan nihil, ketegangan panjang, perlakuan buruk..4 cara Mengatasi kejenuhan belajar Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi adanya kejenuhan Menurut Hakim (004: 66), adalah sebagai berikut: 1) Belajar dengan cara atau metode yang bervariasi. ) Mengadakan perubahan fisik di ruang belajar. 3) Menciptakan situasi baru di ruang belajar. 4) Melakukan aktivitas rekreasi dan hiburan. 5) Hindarkan adanya ketegangan mental saat belajar. Sedangkan menurut Syah (011: 183), kejenuhan belajar itu lazimnya dapat diatasi dengan menggunakan kiat-kiat antara lain : 1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran yang cukup banyak.. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dan hari-hari belajar yang lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat 3. Pengubahan dan penataan kembali lingkungan belajar. 4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari sebelumnya. 4

5 5. Siswa harus berbuat nyata dengan cara mencoba belajar dan belajar lagi..5 Pengertian Layanan Informasi Sedangkan Prayitno & Erman Amti (004: 59) layanan informasi adalah suatu kegiatan layanan yang diberikan dengan tujuan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalankan suatu tugas atau kegiatan yang dikehendaki..6 Tujuan layanan Informasi Tohirin (013: 143) mengatakan layanan informasi bertujuan agar individu (siswa) mengetahui dan menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Selain itu, apabila merujuk kepada fungsi pemahaman, layanan informasi bertujuan agar individu memahami berbagai informasi dengan segala seluk beluknya. Sedangkan menurut Winkel dan Sri Hastuti (006: 317), pemberian layanan informasi bukan hanya supaya siswa membekali dirinya dengan pengetahuan dan pemahaman untuk saat sekarang ini, melainkan pula supaya mereka menguasai cara agar memperbaharui serta merevisi pengetahuan itu di kemudian hari. Kerangka Konseptual Setiap individu tentunya mengalami proses belajar untuk dapat menyesuaikan hidup di masyarakat, dan dalam era modern telah dibentuk sistem sekolah, dimana manusia akan diberikan ilmu pengetahuan dalam tahapan dan minat tertentu. Dalam proses belajar tersebut individu mengalami kejenuhan belajar. Salah satu penyebab kejenuhan belajarnya adalah padatnya aktifitas belajar di sekolah maupun di luar sekolah (les tambahan). Siswa juga merasakan bahwa pengetahuannya tidak bertambah meskipun sudah banyak belajar. Bahkan setelah belajar di les, private rumah, tetapi hasilnya tetap kurang memuaskan.sehingga siswa terkesan lambat melakukan tugas, yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penanganan kejenuhan belajar, siswa perlu diberi bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling ini berupa layanan informasi sebagai tindakan membina siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti kejenuhan dalam belajar. Agar dalam pendidikan individu berkembang sesuai dengan yang diharapkan perlu diberikan sebuah kegiatan layanan. Adanya permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing individu agar berhasil dalam pencapaian target sebaiknya layanan yang digunakan adalah layanan informasi. Layanan informasi yang selama ini dilaksanakan di sekolah-sekolah merupakan sebuah kegiatan pemahaman siswa tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan kegiatan sekolah untuk menentukan dan mengarahkan tujuan hidup. Layanan ini memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama mendapatkan dan membahas berbagai topik sesuai dengan kebutuhannya. Pemahaman yang diberikan melalui layanan informasi digunakan sebagai bahan acuan dalam mengetahui penyebab kejenuhan belajar, dampak yang ditimbulkan, dan cara mengurangi atau mengatasi kejenuhan belajar tersebut. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berfikir di atas hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan pemberian layanan informasi untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura tahun ajaran 013/014. 5

6 3.1 Jenis Penelitian BAB IIII Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. 3. Desain Penelitian Pola desain pretest dan posttest sebagai berikut: O 1 X O 3.3 Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari tahap persiapan sampai tahap penyajian hasil penelitian, dengan urutan tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan, tahap analisis dan tahap akhir atau kesimpulan. Pada kegiatan prosedur penelitian ini setelah peneliti melaksanakan persiapan, selanjutnya peneliti menyiapkan kisi-kisi instrumen dan selanjutnya diujicobakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen sebelum disebarkan. Apabila instrument tersebut sudah cukup baik dan valid maka angket dapat disebarkan untuk dijadikan sampel pengumpulan data. Langkah untuk mendapatkan data, peneliti melaksanakan pemetaan terhadap siswa untuk dijadikan sampel dan penelitian lapangan mulai dilaksanakan. Pada tahap ini beberapa kegiatan yang dilakukan adalah membagi angket pre test, memberikan perlakuan berupa layanan informasi sebanyak empat kali dan untuk mengukur pemahaman siswa di setiap layanan, siswa diberi laiseg, kemuadian setelah memberi perlakuan (layanan informasi), peneliti membagi angket post test, dan pada tahap terakanhir menganalisis data untuk mendapatkan hasil penelitian. 3.4 Instrumen penelitian Pengumpulan data dilakukan melalui angket yang dibagikan kepada siswa. Angket yang dibagikan ke responden harus valid dan reliable. Angket dibuat dengan mengajukan pilihan jawaban bagi siswa. Dalam memberikan jawaban siswa hanya memberikan tanda check list () pada kolom atau tempat yang sudah disediakan. Untuk menilai jawaban siswa digunakan skala likert. Skala likert merupakan bentuk skala dengan empat alternatif jawaban atau bobot jawaban untuk setiap pertanyaan item positif dan item negatif subyek diminta memilih satu diantara empat jawaban yang tersedia yaitu selalu (S), sering (SR), kadang-kadang (KD),dan tidak pernah (TP). Untuk menilai jawaban siswa digunakan rentangan nilai 1 4 untuk pernyataan positif dan 4 1 untuk pernyataan negative. 3.5 Teknik Analisis Data Sugiyono (009: 85) mengatakan Teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji perbedaan atau uji t yaitu untuk melihat apakah berkurang rasa jenuh siswa dalam belajar setelah diberikan layanan informasi. Adapun rumus teknik uji t yang digunakan adalah sebagai berikut : Md t x d 3.6 Uji Validitas N N 1 Arikunto (00: 75) pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik product moment sebagai berikut: 6

7 r xy N. XY ( X)( Y ) N. X ( X ) ( N. Y ( Y ) Arikunto, (00: 146) 3.7 Uji Reliabilitas Adapun rumus alpha yang digunakan adalah sebagai berikut: r 11 = n b 1 n 1 1 Arikunto, (00: 171) BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Pada observasi awal peneliti terlebih dahulu menentukan kelas yang akan menjadi kelas kontrol untuk diteliti. Penentuan kelas kontrol dilakukan dengan mengadakan wawancara terhadap guru BK SMP Negeri Tanjung Pura yakni, Bapak Drs. Muslim, untuk mendapatkan izin memasuki kelas VIII. Selanjutnya datadata diolah dengan tahapan: mendeskripsikan data, menguji persyaratan analisis, dan menguji hipotesis. Sebelum mengemukakan ketiga langkah tersebut, terlebih dahulu akan dikemukakan gambaran umum tentang lokasi penelitian. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Tanjung Pura, yang berlokasi di Jalan Pemuda No.15 Tanjung Pura. Sekolah ini letaknya tidak jauh dari Pusat kota Tanjung Pura. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah di sebelah kanan adalah pemukiman penduduk, di sebelah kiri juga pemukiman penduduk, sedangkan di depan Sekolah terdapat Kedai, Rawarawa, Mesjid, dan tepat di belakang Sekolah terdapat SMP Negeri 1 Tanjung Pura. Kondisi lingkungan sekolah baik, lingkungannya bersih dan tertata rapi. Di halaman depan sekolah terdapat taman yang ditumbuhi berbagai jenis bunga dan apotik hidup. Di depan setiap ruangan kelas terdapat bunga dengan beragam jenis yang membuat lingkungan sekolah tampak indah. SMP Negeri Tanjung Pura memiliki luas tanah 5597 m,yang terdiri dari 18 ruang kelas dengan ukuran setiap kelas 8 m 10 m. Ruangan-ruangan lain yang ada di SMP Negeri Tanjung Pura antara lain: 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha, 1 ruang BP, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang laboratorium bahasa, 1 ruang laboratorium komputer,1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang OSIS, 1 toilet siswa lakilaki, 1 toilet siswa perempuan, 1 kamar mandi guru, kantin, Mushola dan gudang. Guru di SMP Negeri Tanjung Pura berjumlah 3 orang, jumlah siswa per kelas : + 40 orang, dan jumlah siswa seluruhnya 68 orang. 4. Uji Validitas Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi, maka diperoleh koefisien korelasi validitas item nomor 1, diketahui r = 0,461 dengan N = 36 hitung pada taraf signifikan? = 5%, maka diketahui r tabel = 0,39. Dari hasil tersebut dapat dilihat rhitung lebih besar dari r tabel (0,461 > 0,39). Berdasarkan data tersebut, dapat dinyatakan bahwa item nomor 1 adalah valid. Dari 60 item angket yang disebarkan diketahui ada 40 item yang valid, yakni item 1,, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 17, 19, 1, 4, 8, 30, 3, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 4, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 5, 53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, dan 60 dan 0 item soal yang tidak valid adalah item 4, 7, 11, 1, 13, 14, 15, 16, 18, 0,, 3, 5, 6, 7, 9, 31, 33, 38,dan 41. 7

8 4.3 Uji reliabilitas Berdasarkan hasil perhitungan yang menggunakan rumus alpha, diketahui r = 0,86 dengan N= 36 dan konsultasi = 11 5% didapat harga rtabel = 0, 39. Karena r 11 > r tabel ( 0,86 > 0, 39),Jadi dapat disimpulkan bahwa angket kejenuhan belajar siswa telah memenuhi kriteria reliabilitas sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. 4.4 Pre Test Hasil perhitungan skor pre test terbanyak pada rentangan sebanyak 16 siswa (44,4%) ada pada kategori cukup, urutan kedua pada rentangan sebanyak 11 siswa (30,5%) ada pada kategori baik, urutan ketiga pada rentangan sebanyak 5 siswa (13,8%) ada pada kategori kurang, dan urutan terakhir pada rentangan sebanyak 4 siswa (11,1%) ada pada kategori sangat baik. Bila dilihat dari Ratarata skor pada pre test sebelum diberi layanan adalah 118,38 maka dapat disimpulkan bahwa pengurangan kejenuhan belajar siswa ada pada kategori cukup. 4.5 Post Test Hasil perhitungan skor post test terbanyak pada rentangan sebanyak 15 siswa (41,6%) ada pada kategori cukup, urutan kedua pada rentangan sebanyak 13 siswa (36,11%) ada pada kategori baik, urutan ketiga pada rentangan sebanyak 6 siswa (16,6%) ada pada kategori sangat baik, dan urutan terakhir pada rentangan sebanyak siswa (5,5%) ada pada kategori kurang baik. Bila dilihat dari Rata-rata skor pada post test sesudah diberi layanan adalah 101,91 ada dalam kategori baik. 4.6 Pengujian Hipotesis Berdasarkan perhitungan uji t diketahui Md sebesar -16,4, Xd sebesar 5615,16 dan sampel berjumlah 36 orang, maka dapat dicari harga t hitung. Secara keseluruhan hasil analisis melalui uji t diperoleh t hitung = -7,77, bernilai negatif menandakan adanya pengurangan kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura T.A 013/014. Dari analisis data teruji bahwa ada pengaruh pemberian layanan informasi dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura T.A 013/014. Hal ini diperoleh dengan perhitungan uji t hitung = 7,77 > t tabel =1,690 artinya hipotesis yang diajukan yang berbunyi Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian layanan informasi untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014, dapat diterima pada taraf signifikasi 5%. Kesimpulan BAB V Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa pemberian layanan informasi ini dapat mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014. Hal ini teruji melalui uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil t hitung = 7,77 > t tabel =,1,690, artinya hipotesis yang diajukan berbunyi Terdapat pengaruh yang signifikan pemberian layanan informasi untuk mengatasi kejenuhan belajar siswa VIII SMP Negeri Tanjung Pura Tahun Ajaran 013/014, dapat diterima. 8

9 Saran Melalui hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi pengembangan pelaksanaan bimbingan dan konseling sebagai berikut: 1. Siswa Siswa diharapkan mampu mengatasi kejenuhan belajar, serta selalu menerapkan cara-cara mengatasi kejenuhan dalam belajar seperti mengatur waktu belajar yang efektif, menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah lelah dalam belajar, membuat variasi dalam belajar, dan latihan berkonsentrasi.. Guru pembimbing (BK) Guru pembimbing (BK) hendaknya mampu memberikan layanan informasi yang mencakup materi penanganan kejenuhan belajar secara optimal sesuai dengan keadaan siswa, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. 3. Sekolah Sekolah atau lembaga pendidikan perlu adanya kerja sama yang baik dengan anggota keluarga sekolah (kepala sekolah, guru, dan karyawan) sehingga mampu membantu siswa untuk mengatasi kejenuhan belajarnya. 4. Orang tua Siswa Orang tua hendaknya tidak lepas tangan dalam membina, membimbing, serta mengawasi siswa dalam belajar agar kejenuhan belajar siswa dapat diatasi. DAFTAR PUSTAKA Agustin, Mubiar Model Konseling Kognitif Perilaku Untuk Menangani Kejenuhan Belajar Mahasiswa. Jurnal Kesulitan Belajar, 1-1. Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dosen, Tim Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Universitas Negeri Medan Fakultas Ilmu Pendidikan. Ewin. 01. Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar. Wawasan BK, (Online),11 februari 014,.10 Hakim, Thursen Belajar Secra Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Prayitno Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Bagian Kedua Jenis Layanan. Universitas Negeri Padang. Prayitno & Amti Erman Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Purwoko, Budi. (008). Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 00. Prosedur Penelitian. Bandung: Rineka Cipta. Ahmadi, Abu Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 9

10 Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta. Syah, Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Tohirin Bimbingan dan Konseling.di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers. Umisalamah Kejenuhan Belajar Mata Pelajaran SKI. Jurnal Kejenuhan Belajar, Winkel & Hastuti Sri Bimbingan & Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia, telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia, telah dilakukan usaha-usaha pendidikan. Manusia berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PRESTASI BELAJAR HUKUM PAJAK DAN PERPAJAKAN DITINJAU DARI ASPEK KOGNITIF DAN RUTINITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2010 NASKAH

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VIIe SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: TIKA

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA Erla Prita Novartianti (10220117) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar Belakang

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK 1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA DAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP PRESTASI DASAR AKUNTANSI KEUANGAN II PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN Azhar, Enny Fitriani 1) dan Zakiah Hasibuan 2) 1) Dosen FKIP UMN Alwashliyah dan

Lebih terperinci

ARTIKEL PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA

ARTIKEL PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA ARTIKEL PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TERHADAP KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VII DI MTs GUNUNG JATI GURAH SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Wildan Muhammad Irfan Fadjeri ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPUR DARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPUR DARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP TINGKAT KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS VIII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPUR DARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR PADA MATA KULIAH KOMPUTER AKUNTANSI I

PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR PADA MATA KULIAH KOMPUTER AKUNTANSI I PRESTASI BELAJAR DI TINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR PADA MATA KULIAH KOMPUTER AKUNTANSI I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012

Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012 PENGGUNAAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI (SELF- MANAGEMENT)UNTUK MENGURANGI TINGKAT KEMALASAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII E MTs AL ROSYID DANDER-BOJONEGORO Trio Isnansyah Marwi 1, Drs. Sutijono, M.M 2 ABSTRAK

Lebih terperinci

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016-2017 THE EFFECT OF A BRAIN TEASER GAME AGAINST THE INCREASED CONCENTRATION

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/1014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATANG KUIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Ainul Mardhiyah 1), Susanto

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK Oleh : Moh. Aniq, Khairul Mar ati UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstrak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH: PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI PEMASARAN 1 SMK YP 17 PARE TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian quasi-eksperimen yang menggunakan nonequivalent model grup kontrol. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yang terdiri

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: GERYSA DIMAS BARUNA NPM. 12500093 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 10 KOTA JAMBI

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 10 KOTA JAMBI PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 10 KOTA JAMBI Resi Dian Putri, Dr. Akmal Sutja, M.Pd, Prof. Dr. Hj. Emosda, M.Pd. Kons. Program Studi Bimbingan Konseling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI Azalia Harumi & Joko Kumoro Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: harumiazalia@gmail.com

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. PENGARUH WAKTU PERKULIAHAN DAN LINGKUNGAN KELAS TERHADAP TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR AKUNTANSI BIAYA 2 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM PENGARUH LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA FILM TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM :

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1) Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 09/03/2013 hlm. 1-7 HUBUNGAN

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015 KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PERENCANAAN PEMILIHAN JURUSAN SISWA KELAS X A TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Oleh: HESTI NUFRIDA A

Oleh: HESTI NUFRIDA A PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3). Menurut kamus Webster s New International,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran 2016-2017 The Effects Of Discussion Group Guidance Service To

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini adalah eksperimen, karena penelitian ini melakukan perlakuan atau manipulasi variabel. Perlakuan yang dilakukan terhadap variabel

Lebih terperinci

Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015

Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015 Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015 Happy Purba Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TANTRI PADMAWATI 11500010 Dr. Hera Heru SS, S.Pd, M.Pd Progdi BK FKIP

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK (SENDRATASIK) FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK (SENDRATASIK) FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR ARTIKEL PENGARUH WAKTU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA PADA SISWA KELAS VII SMP DHARMA WIWEKA DENPASAR TAHUN AJARAN 2015/2016 OLEH : NI KADEK YULI ANGGARINI NIM : 201209027 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN Khairul Amri Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Jl. Sutan Mohd. Arief No.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia yang potensial dalam pembangunan nasional adalah melalui sektor pendidikan. Pendidikan sebagai

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Agus Supriyanto (09220652) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Perilaku menyimpang merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI JAGOAN 1 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI JAGOAN 1 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI JAGOAN 1 TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Disusun Oleh RIZKA DIANA KAPRIATI A 510 100 212 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN PKn RINGKASAN SKRIPSI Oleh : ENDAH KUSUMASTUTI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semi pendekatan kuantitatif. Menurut Hamid Darmadi (011: 17) eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP

STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP STUDI TENTANG PELAKSANAAN APLIKASI INSTRUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP DAN SMA NEGERI KOTA SUMENEP Juftiar Mahendra Zainur Putera Dr. Tamsil Muis Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 03 NGLEBAK TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 JAMBU TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH IPA KELAS TINGGI MAHASISWA PGSD TRANSFER D-II TA 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH IPA KELAS TINGGI MAHASISWA PGSD TRANSFER D-II TA 2013/2014 HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH IPA KELAS TINGGI MAHASISWA PGSD TRANSFER D-II TA 2013/2014 KHAIRUL ANWAR Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Hal-hal yang harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Nawa Kartika, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, yang berlokasi di Jalan Raya Solo Wonogiri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah. Waktu penelitian ini adalah pada

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan masalah dan tujuan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AFEKTIF SISWA KELAS X TT SMK NEGERI 3 PEKALONGAN Ana Rizki Amalia Putri, Anton Sukarno, G. Rohastono Ajie Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one group design pada kelompok-kelompok ekuivalen. Penelitian akan dilakukan pada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo di kelas XI. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo di kelas XI. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitan Peneliti menetapkan objek penelitian pada siswa SMA Negeri 1 Gorontalo di kelas XI. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif, adapun lokasi penelitian berada di Madrasah Aliyah Negeri Demak. Adapun pendekatan yang akan

Lebih terperinci