STUDI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN PANGANDARAN TESIS BAMBANG SUMANTRI NIM :
|
|
- Leony Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN PANGANDARAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh BAMBANG SUMANTRI NIM : Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005
2 STUDI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN PANGANDARAN Oleh BAMBANG SUMANTRI NIM : Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal : Juni 2005 Pembimbing I Pembimbing II ( Dr. Ir. INDRATMO SOEKARNO, MSc. ) ( Ir. SETIO WASITO, Sp. MT. )
3 ABSTRAK STUDI PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KAWASAN PANGANDARAN Oleh Bambang Sumantri NIM : Air adalah sumber kehidupan dan mengambil peranan penting dalam menunjang aktifitas manusia. Perkembangan yang pesat di Propinsi Jawa Barat memerlukan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk ketersediaan air. Kawasan Pangandaran merupakan salah satu kawasan wisata yang ada di Propinsi Jawa Barat, ada 3 (tiga) DAS kecil yang berada di kawasan Pangandaran sebagai sumber dari ketersediaan air untuk kebutuhan air di kawasan Pangandaran yaitu DAS Cijulang dengan luas daerah tangkapan 228,25 km 2, DAS Cikembulan dengan luas daerah tangkapan 168,72 km 2 dan DAS Ciputrapinggan dengan luas daerah tangkapan 101,25 km 2 ini merupakan suatu potensi sumber daya air untuk memenuhi berbagi kebutuhan air antara lain : untuk air minum, irigasi, pariwisata, industri dan penggelontoran. Curah hujan setiap tahun jumlahnya cukup besar berkisar antara 1174 mm sampai 4128 mm. Metoda yang dipakai untuk menganalisis ketersediaan air adalah dengan metoda FJ. Mock dan Nreca, dimana metoda ini mengsimulasikan kesetimbangan air bulanan pada suatu catchment area tertentu yang ditunjukkan untuk menghitung total run-off dengan menggunakan hujan bulanan, evapotranspirasi, kelembaban tanah dan persediaan air tanah. Ketersediaan air per tahunnya di DAS-DAS pada kawasan Pangandaran berkisar antara 115,04 m 3 /det sampai dengan 492,70 m 3 /det, sedangkan kebutuhan air sampai dengan tahun 2025 sebesar 92,61 m 3 /det, terjadi kelebihan air (surplus). Kebutuhan air terbesar pada saat ini adalah untuk irigasi sebesar 59,27 m 3 /det. i
4 Diperlukan pembangunan waduk dalam memenuhi kebutuhan pada musim kemarau untuk jangka menengah dan jangka panjang, kapasitas tampungan waduk yang diperlukan untuk DAS Cijulang sebesar 40,40 juta m 3, untuk DAS Cikembulan sebesar 13,34 juta m 3, dan untuk DAS Ciputrapinggan sebesar 10,08 juta m 3. Kata kunci : Potensi sumber daya air, ketersediaan air, kebutuhan air, kesejahteraan masyarakat, masa depan. ii
5 ABSTRACT STUDY DEVELOPMENT AND WATER RESOURCES MANAGEMENT PANGANDARAN REGION By : Bambang Sumantri NIM : Water is the resources of life and has an important role in sustaining of human activities. The rapid development in West Java Province needs adequate sustainable structures and infrastructures included water availability. Pangandaran region is one of the tour region of West Java Province. There are 3 small catchment areas in Pangandaran region as the resources of water availability for water requirement in Pangandaran region that is Cijulang catchment area which has an area of 228,25 km 2, Cikembulan catchment area which has an area of 168,72 km 2 and Ciputrapinggan catchment area which has an area of 101,25 km 2. These form a potential water resources for fulfilling all kind of water requirement such as : domestic, irrigation, tourism, industry and flushing. The annual rainfall is enough high various between 1174 mm up to 4128 mm. The method for analyzing the water availability is the method of F.J. Mock and Nreca, where this method use the simulation of monthly water balance on an certain catchment area which has been appointed for the calculation of the total run-off using monthly rainfall, evapotranspiration, soil moisture and ground water availability. The annual water availability in the catchment areas of Pangandaran region various between 115,04 m 3 /sec up to 492,70 m 3 /sec, while the water requirement up to 2025 is 92,61 m 3 /sec which would be surplus. For the time being the maximum water requirement for irrigation is 59,27 m 3 /sec. iii
6 Reservoirs development is necessary for fulfilling water requirement in dry season for middle term and long term. The holding capacity of the reservoir which is needed for Cijulang catchment area is 40,40 million m 3, for Cikembulan catchment area is 13,34 million m 3 and for Ciputrapinggan catchment area is 10,08 million m 3. Key words : Water resources potential, water availability, water requirement, society prosperity, future. iv
7 PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. Perpustakaan yang meminjam tesis ini untuk keperluan anggotanya harus mengisi nama dan tanda tangan peminjam dan tanggal pinjam. v
8 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik Pengembangan Sumber Daya Air pada Program Pasca Sarjana Departemen Teknik Sipil - Institut Teknologi Bandung. Tesis ini merupakan hasil studi yang dilakukan penulis dengan judul Studi Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kawasan Pangandaran yang berlokasi di Kabupaten Ciamis Propinsi Jawa Barat. Dalam menyelesaikan penelitian ini penulis dapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Yth : 1. Bapak Dr. Ir. Indratmo Soekarno, MSc. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan selama penelitian dan penulisan tesis ini. 2. Bapak Ir. Setio Wasito, Sp. MT. selaku dosen pembimbing II yang telah membantu memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan pembuatan tesis ini. 3. Bapak Ir. H. Agung Wiyono, M.Eng. selaku dosen penguji yang telah berkenan mengevaluasi dan memberikan koreksi terhadap penelitian dan penulisan tesis ini. 4. Bapak Ir. Ii Sutaryan, Dipl.HE. selaku dosen penguji yang telah berkenan mengevaluasi dan memberikan koreksi terhadap penelitian dan penulisan tesis ini. 5. Bapak Prof. Dr. Ir. Hang Tuah, M.OcE., selaku Ketua Pelaksana Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air - ITB. 6. Bapak Dr. Ir. Legowo, selaku dosen penguji dan Wakil Ketua pada Program Magister Teknik Sipil Bidang Pengembangan Sumber Daya Air - ITB, yang telah banyak memberikan arahan serta bantuan selama pelaksanan pembuatan tesis ini. 7. Istriku Diaz Dzakiyah, ST. serta anak-anakku Irsyad dan Faishal atas kesabaran, doa, dorongan, semangat, perhatian dan kasih sayang selama ini. vi
9 8. Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dorongan dan doa restu kepada penulis. 9. Kakak-kakak serta adik-adikku atas doa, serta perhatiannya selama ini. 10. Kepala Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk meneruskan pendidikan program pasca sarjana. 11. Kepala Sub Dinas Bina Program Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat Bapak Ir. Suardi Natasaputra, M.Eng. selaku narasumber yang telah memberikan arahan untuk penyusunan tesis ini. 12. Kepala Seksi Penyusunan Program Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat Bapak Nana Nasuha, Sp. yang telah memberikan masukan dan data-data dalam penelitian tesis ini. 13 Staf Seksi Penyusunan Program Dinas PSDA Propinsi Jawa Barat Bapak Sumaji, ST. Sp. yang telah memberikan masukan dan data-data dalam penelitian tesis ini. 14. Kepala Balai Kerjasama Pendidikan Magister PSDA Departemen Pekerjaan Umum Bapak Ir. Jumpono, M.Eng beserta staf. 15. Seluruh dosen pengajar pada Program Magister Teknik Sipil Bidang PSDA ITB. 16. Firdaus Larosa, Wahyu, Sigit, Dadang serta rekan-rekan angkatan III pada Program Magister Teknik Sipil Bidang PSDA kerjasama Departemen PU ITB, yang telah banyak membantu penulis selama menempuh pendidikan ini. 17. Kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan memberikan dorongan, sehingga terwujudnya tesis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Bandung, Juni 2005 Bambang Sumantri vii
10 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.... i PEDOMAN PENGGUNAN TESIS... v KATA PENGANTAR. vi DAFTAR ISI.... viii DAFTAR TABEL.... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR SINGKATAN... xvi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Penelitian Lokasi II. KONDISI WILAYAH STUDI Kondisi Umum Wilayah Kajian Geografis Klimatologi dan Hidrologi Geologi Permukaan Penduduk Ekonomi Kondisi Sumber Daya Air dan Pemanfaatannya Penyediaan Air Bersih Permasalahan. 10 III. PENDEKATAN DAN METODOLOGI Pendekatan Siklus Hidrologi Presipitasi Evapotraspirasi viii
11 3.1.4 Limpasan Infiltrasi Metoda Analisis Ketersediaan Air Dengan Metoda F.J Mock Ketersediaan Air Dengan Metoda Nreca Kebutuhan Air Kebutuhan Air Domestik Kebutuhan Air Pariwisata Kebutuhan Air Untuk Irigasi Kebutuhan Air Untuk Pemeliharaan Pola Pikir IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisa Curah Hujan Evapotranspirasi Analisis Ketersediaan Analisa Ketersediaan Air dengan Metoda FJ. Mock Prosedur Perhitungan Debit Dengan Metoda FJ. Mock Parameter Metoda FJ. Mock Perhitungan Debit Metoda FJ. Mock Analisis Ketersediaan Air dengan Nreca Perhitungan Debit dengan Metoda Nreca Kalibrasi Perbandingan Metoda Perhitungan Debit Debit Andalan Analisis Kebutuhan Air Kebuituhan Air Domestik Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan Air Pariwisata Kebutuhan Air Pemeliharaan Keseimbangan Neraca Air.. 60 ix
12 4.9 Analisa Kapasitas Tampungan Waduk Sedimentasi di Waduk Identifikasi Lokasi Rencana Waduk Penyusunan Prioritas Pengembangan Pola Pengembangan Gambaran Umum Pendekatan Skenario Pengembangan Kegiatan Skenario Jangka Pendek Kegiatan Skenario Jangka Menengah Kegiatan Skenario Jangka Panjang V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x
13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Jumlah Penduduk di Kawasan Pangandaran... 7 Tabel 2.2 Jumlah Hotel dan Kamar di Kawasan Pangandaran... 8 Tabel 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk di Kawasan Pangandaran Tabel 3.2 Proyeksi Kebutuhan Air di Kawasan Pangandaran Tabel 3.3 Luas Lahan Irigasi di Kawasan Pangandaran Tabel 4.1a Bobot Theissen Pada DAS Cijulang Tabel 4.1b Bobot Theissen Pada DAS Cikembulan Tabel 4.1c Bobot Theissen Pada DAS Ciputrapinggan Tabel 4.3 Perbandingan Debit Rata-rata Bulanan dengan Metoda FJ. Mock dan Nreca Tabel 4.4a Debit Andalan pada DAS Cijulang Tabel 4.4b Debit Andalan pada DAS Cikembulan Tabel 4.4c Debit Andalan pada DAS Ciputrapinggan Tabel 4.5a Proyeksi Jumlah Penduduk sampai dengan tahun 2025 Pada DAS Cijulang Tabel 4.5b Proyeksi Jumlah Penduduk sampai dengan tahun 2025 Pada DAS Cikembulan Tabel 4.5c Proyeksi Jumlah Penduduk sampai dengan tahun 2025 Pada DAS Ciputrapinggan Tabel 4.6 Standar Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Tabel 4.7a Proyeksi Kebutuhan Air Domestik untuk DAS Cijulang.. 57 Tabel 4.7b Proyeksi Kebutuhan Air Domestik untuk DAS Cikembulan 57 Tabel 4.7c Proyeksi Kebutuhan Air Domestik untuk DAS Ciputrapinggan. 57 Tabel 4.8a Kebutuhan Air Irigasi untuk DAS Cijulang.. 58 Tabel 4.8b Kebutuhan Air Irigasi untuk DAS Cikembulan Tabel 4.8c Kebutuhan Air Irigasi untuk DAS Ciputrapinggan Tabel 4.9a Kebutuhan Air Pariwisata untuk DAS Cijulang Tabel 4.9b Kebutuhan Air Pariwisata untuk DAS Cikembulan xi
14 Tabel 4.9c Kebutuhan Air Pariwisata untuk DAS Ciputrapinggan Tabel 4.10a Neraca Air Pada DAS Cijulang Tabel 4.10b Neraca Air Pada DAS Cikembulan Tabel 4.10c Neraca Air Pada DAS Ciputrapinggan Tabel 4.11a Perhitungan Aritmatik Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cijulang Tabel 4.11b Perhitungan Volume Pengisian Waduk Cijulang dengan Metoda Kurva Masa Tabel 4.12a Perhitungan Aritmatik Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cikembulan Tabel 4.12b Perhitungan Volume Pengisian Waduk Cikembulan dengan Metoda Kurva Masa Tabel 4.13a Perhitungan Aritmatik Kapasitas Tampungan Waduk DAS Ciputrapinggan Tabel 4.13b Perhitungan Volume Pengisian Waduk Ciputrapinggan dengan Metoda Kurva Masa Tabel 4.14 Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cijulang.. 76 Tabel 4.15 Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk DAS Cikembulan Tabel 4.16 Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk DAS Ciputrapinggan Tabel 4.17 Laju Sedimentasi beberapa DAS di Citanduy-Ciwulan Tabel 4.18 Resume Kapasitas Tampungan Waduk Pada DAS-DAS di Kawasan Pangandaran Tabel 4.19 Daftar Istilah Penetapan Prioritas Pengembangan DAS- DAS di Kawasan Pangandaran Tabel 4.20 Skala Perbandingan Pasangan xii
15 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi... 3 Gambar 1.2 Peta DAS-DAS di Kawasa Pangandaran... 4 Gambar 3.1 Siklus Hidrologi Gambar 3.2 Penetuan curah hujan representatif cara Theissen Gambar 3.3 Tiga jalur utama yang dijalani air, yaitu aliran permukaan, aliran dalam tanah dan aliran air tanah Gambar 3.4 Bagan alir model rainfall-runof. 24 Gambar 3.5 Diagram Model Hujan Limpasan Nreca Gambar 3.6 Skema Pola Pikir Gambar 4.1 Poligon Theissen pada DAS di Kawasan Pangandaran. 36 Gambar 4.2a Histogram Rata-rata Hujan Kawasan pada DAS Cijulang 37 Gambar 4.2b Histogram Rata-rata Hujan Kawasan pada DAS Cikembulan Gambar 4.2c Histogram Rata-rata Hujan Kawasan pada DAS Ciputrapinggan Gambar 4.3 Evapotranspirasi di Kawasan Pangandaran Gambar 4.4 Grafik Hasil Kalibrasi pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda F.J. Mock Gambar 4.5 Kurva Durasi Aliran Hasil Perhitungan dan Pengamatan Pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda FJ. Mock Gambar 4.6 Grafik Hasil Kalibrasi pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda Nreca Gambar 4.7 Kurva Durasi Aliran Hasil Perhitungan dan Pengamatan Pada Pos Cilangla-Leuwineukteuk dengan Metoda Nreca Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Hubugan Debit Bulanan Rata-rata dengan Metoda FJ. Mock dan Nreca Gambar 4.9a Grafik debit Andalan Pada DAS Cijulang Gambar 4.9b Grafik debit Andalan Pada DAS Cikembulan xiii
16 Gambar 4.9c Grafik debit Andalan Pada DAS Ciputrapingan Gambar 4.10a Kurva Durasi Aliran Pada DAS Cijulang Gambar 4.10b Kurva Durasi Aliran Pada DAS Cikembulan Gambar 4.10c Kurva Durasi Aliran Pada DAS Ciputrapingan Gambar 4.11 Grafik Neraca Air Pada DAS-DAS di Kawasan Pangandaran Gambar 4.12 Kurva Masa Pada DAS Cijulang Gambar 4.13 Kurva Masa Pada DAS Cikembulan Gambar 4.14 Kurva Masa Pada DAS Ciputrapinggan Gambar 4.15 Grafik Debit Ketersediaan rata-rata Bulanan Pada Sungai Cijulang Gambar 4.16 Grafik Debit Ketersediaan rata-rata Bulanan Pada Sungai Cikembulan Gambar 4.17 Grafik Debit Ketersediaan rata-rata Bulanan Pada Sungai Ciputrapinggan Gambar 4.18 Lokasi Rencana Waduk di Kawasan Pangandaran Gambar 4.19 Skema Analytic Hierarchy Process (AHP) xiv
17 DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN A : Data Curah Hujan, Curah Hujan Kawasan, Klimatologi dan Evapotranspirasi LAMPIRAN B : Perhitungan Kalibrasi dan Debit Ketersediaan dengan Metoda FJ. Mock LAMPIRAN C : Perhitungan Kalibrasi dan Debit Ketersediaan dengan Metoda Nreca LAMPIRAN D : Data Kebutuhan Air LAMPIRAN E : Foto-foto Daerah Studi LAMPIRAN F : Kartu Asistensi Tesis xv
18 DAFTAR SINGKATAN SINGKATAN Nama Pemakaian pertama kali pada halaman AHP Analytic Hierarchy Proces. 81 CA Catchment Area DAS Daerah Aliran Sungai. 22 DRO Direct Run Off. 28 F P Factor Percentage 24 GF Ground Water Flow. 28 IF Infiltrasi. 24 I S M Initial Soil Moisture. 24 NRECA National Rural Electrical Coorporation Agency 26 R C Recession Coeficient. 24 S M S Soil Moisture Storage 25 S M C Soil Moisture Capacity. 24 W S Water Surplus 25 LAMBANG A Luas DAS ETo Evapotranspirasi tanaman potensial ea Tekanan uap air jenuh ed Tekanan uap air aktual Kc Koefisien tanaman Q Debit Rn Radiasi matahari netto T Suhu udara rata-rata ( o C) U2 Kecepatan angin ketinggian 2 m di atas permukaan tanah Kemiringan kurva tekanan uap air terhadap suhu Konstanta psikometrik xvi
19 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil dari penelitian dan analisis serta pembahasan pada tesis ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). Data curah hujan yang diperoleh dari 4 (empat) stasiun pos hujan yang ada di Kawasan Pangandaran pada umumnya tinggi hujan tidak jauh berbeda. Untuk penghitungsan curah hujan kawasan digunakan cara poligon theissen dengan tinggi hujan maksimum rata-rata pada bulan Januari sebesar 344,05 mm terjadi pada DAS Cijulang dan tinggi hujan minimum rata-rata pada bulan Agustus sebesar 119,47 mm terjadi pada DAS Ciputrapinggan. 2). Hasil kalibrasi dengan model FJ. Mock diperoleh nilai parameter DAS- DAS di Kawasan Pangandaran sebagai berikut : ISM = 180, SMC = 200, GW = 350, K infiltrasi = 0,35, K base = 0,45, K Corp = 0,7. 3). Perhitungan debit dilakukan dengan 2 (dua) metoda sebagai pembanding yaitu metoda FJ. Mock dan Nreca. Hasil perhitungan dengan metoda FJ Mock memiliki hasil yang lebih baik dibanding metoda Nreca dengan Kesalahan Absolut Rata-rata (KAR) untuk FJ Mock adalah 0,28 sedangkan untuk Nreca adalah 0,29, sehingga yang digunakan memakai hasil perhitungan dari metoda FJ Mock. 4). Diperlukannya waduk kecil untuk memenuhi kebutuhan air terutama pada musim kemarau dengan volume tampungn di masing-masing DAS, di DAS Cijulang sebesar 40,40 juta m3, di DAS Cikembulan sebesar 13,34 juta m3 dan di DAS Ciputrapinggan sebesar 10,08 juta m3, sehingga total volume tampungan yang diperlukan adalah sebesar 63,82 juta m3. Dengan dibuatannya waduk kecil yang berfungsi selain untuk kebutuhan air Domestik, irigasi, pariwisata dan industri pada musim kemarau, juga sebagai pengembangan untuk berbagai kebutuhan dan sebagai pengendali banjir pada musim hujan. 104
20 5). Penetapan rangking sektor-sektor pengembangan pada DAS-DAS di kawasan Pangandaran berdasarkan AHP ditetapkan bawa : 1. Pengembembangan Instaasi Air Minum = 0,35 (Prioritas ke I) 2. Pengembangan irigasi = 0,26 (Prioritas ke II) 3. Pariwisata = 0,21 (Prioritas ke III) 4. Industri kecil = 0,17 (Prioritas ke IV) 5.2 Saran 1). Perhitungan curah hujan kawasan dengan cara aritmatika perlu dipertimbangkan, karena curah hujan DAS-DAS di Kawasan Pangandaran hampir merata. 2). Perhitungan proyeksi peningkatan kebutuhan air untuk pariwisata sebaiknya disarankan tidak berdasarkan pada laju yang konstan tetapi harus memperhatikan bulan-bulan liburan dimana wisatawan pada bulanbulan tersebut meningkat. 3). Perhitungan penetapan prioritas pengembangan DAS-DAS di Kawasan Pangandaran idealnya dilakukan dengan menggunakan kuisioner untuk menetapkan nilai skala perbandingan masing-masing komponen. 105
21 DAFTAR PUSTAKA 1. Dedi Tjahyadi A, H. Diktat Kuliah Rekayasa Sungai, Bandung Dendy Hary Utama, Analisis Penentuan Prioritas Pengembangan Sumber Daya Air DAS Cimanuk Propinsi Jawa Barat Menggunakan Metoda Analytic Hierarchy Proces (AHP), Tesis Magister, ITB, Indratmo Soekarno, DR. MSc. Ir. Bahan Kuliah Rekayasa Sungai MP-PSDA, Bandung Mulyana Wangsadipura, Bahan Kuliah Hidrologi, Bandung. 5. Soemarto C.D. Hidrologi Teknik Erlangga Jakarta Soewarno, Hidrologi Aplikasi Metoda Statistik untuk Analisa Data, Nova Bandung Sri Legowo, DR. Ir. H. Bahan Kuliah Hidrologi MP-PSDA, Bandung Suyono Sostrodarsono Ir & Kensaku Takeda Hidrologi untuk Pengairan PT.Pradnya Paramita, Jakarta Badan Pusat Satistik Kabupaten Ciamis Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2002, Ciamis Departemen Kimpraswil, Puslibang SDA Perhitungan Evapotranspirasi Tanaman Acun dengan Metoda Penman- Monteith, Bandung Departemen Kimpraswil, Puslibang SDA Metoda Perhitungan Hirologi Untuk DPS Tanpa Alat Ukur Debit (Ungauged Cathment), Bandung
22 12. Pemerintah Propinsi Jawa Barat Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Barat, Bandung Pemerintah Kabupaten Ciamis Rencana Detail Tata Ruang Pangandaran, Ciamis
MENUJU KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAS CIKAPUNDUNG HULU : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS
MENUJU KETERSEDIAAN AIR YANG BERKELANJUTAN DI DAS CIKAPUNDUNG HULU : SUATU PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR
ix DAFTAR ISI Halaman JUDUL i PENGESAHAN iii MOTTO iv PERSEMBAHAN v ABSTRAK vi KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xiii DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR LAMPIRAN xvii DAFTAR NOTASI xviii BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI DEDIKASI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii MOTTO iv DEDIKASI v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR
Lebih terperinciMisal dgn andalan 90% diperoleh debit andalan 100 m 3 /det. Berarti akan dihadapi adanya debit-debit yg sama atau lebih besar dari 100 m 3 /det
DEBIT ANDALAN Debit Andalan (dependable discharge) : debit yang berhubungan dgn probabilitas atau nilai kemungkinan terjadinya. Merupakan debit yg kemungkinan terjadinya sama atau melampaui dari yg diharapkan.
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN DEBIT ANDALAN SUNGAI CIMANUK METODA WATER BALANCE DAN DATA LAPANGAN. Bakhtiar
KAJIAN PERBANDINGAN DEBIT ANDALAN SUNGAI CIMANUK METODA WATER BALANCE DAN DATA LAPANGAN ABSTRACT Bakhtiar Provision of an adequate quantity of water has been a matter of concern since the beginning of
Lebih terperinciEVALUASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DAERAH IRIGASI NAMU SIRA-SIRA
EVALUASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR DAERAH IRIGASI NAMU SIRA-SIRA TUGAS AKHIR DIPLOMA III Disusun Oleh : IKHWAN EFFENDI LUBIS NIM : 101123003 NURRAHMAN H. NIM : 101123006 PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI. Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT. Nohanamian Tambun
TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA Dosen Pembimbing : Dr. Ali Masduqi, ST. MT Nohanamian Tambun 3306 100 018 Latar Belakang Pembangunan yang semakin berkembang
Lebih terperinciSTUDI POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BENANAIN DI PULAU TIMOR BARAT PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TESIS
STUDI POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BENANAIN DI PULAU TIMOR BARAT PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister
Lebih terperinciANALISIS WATER BALANCE DAS SERAYU BERDASARKAN DEBIT SUNGAI UTAMA
ANALISIS WATER BALANCE DAS SERAYU BERDASARKAN DEBIT SUNGAI UTAMA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : DIONISIUS DICKY
Lebih terperinciStudi Kasus Penggunaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Ketibung Kabupaten Lampung Selatan
Studi Kasus Penggunaan Sumber Daya Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Ketibung Kabupaten Lampung Selatan Sumiharni 1) Amril M. Siregar 2) Karina H. Ananta 3) Abstract The location of the watershed that
Lebih terperinciANALISIS DEBIT ANDALAN
ANALISIS DEBIT ANDALAN A. METODE FJ MOCK Dr. F.J. Mock dalam makalahnya Land Capability-Appraisal Indonesia Water Availability Appraisal, UNDP FAO, Bogor, memperkenalkan cara perhitungan aliran sungai
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN DEBIT ANDALAN SUNGAI CIMANUK METODA WATER BALANCE DAN DATA LAPANGAN
TAHUN 16, NO. 2 JUNI 2008 BMPTTSSI MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL KAJIAN PERBANDINGAN DEBIT ANDALAN SUNGAI CIMANUK METODA WATER BALANCE DAN DATA LAPANGAN Bakhtiar 1 Diterima 14 April 2008 ABSTRACT Provision
Lebih terperinciTabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi
Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi Kebutuhan Tanaman Padi UNIT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES Evapotranspirasi (Eto) mm/hr 3,53 3,42 3,55 3,42 3,46 2,91 2,94 3,33 3,57 3,75 3,51
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... iii. LEMBAR PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... iii LEMBAR PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix INTISARI... xi ABSTRACT... xii BAB 1 PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan air (dependable flow) suatu Daerah Pengaliran Sungai (DPS) relatif konstan, sebaliknya kebutuhan air bagi kepentingan manusia semakin meningkat, sehingga
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN AIR PULAU-PULAU KECIL DI DAERAH CAT DAN NON-CAT DENGAN CARA PERHITUNGAN METODE MOCK YANG DIMODIFIKASI.
ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PULAU-PULAU KECIL DI DAERAH CAT DAN NON-CAT DENGAN CARA PERHITUNGAN METODE MOCK YANG DIMODIFIKASI Happy Mulya Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN TUGAS... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR
Lebih terperinciWATER BALANCE DAS KAITI SAMO KECAMATAN RAMBAH
WATER BALANCE DAS KAITI SAMO KECAMATAN RAMBAH Rismalinda Water Balance das Kaiti Samo Kecamatan Rambah Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan keseimbangan antara ketersediaan air dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TINJAUAN UMUM Dalam suatu penelitian dibutuhkan pustaka yang dijadikan sebagai dasar penelitian agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam analisis penelitian yang
Lebih terperinciSTUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN M. FAKHRU ROZI
STUDI POTENSI IRIGASI SEI KEPAYANG KABUPATEN ASAHAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi Syarat untuk menempuh Colloqium Doqtum/Ujian Sarjana Teknik Sipil M. FAKHRU ROZI 09 0404
Lebih terperinciPEMAKAIAN MODEL DETERMINISTIK UNTUK TRANSFORMASI DATA HUJAN MENJADI DATA DEBIT PADA DAS SELOREJO TUGAS AKHIR
PEMAKAIAN MODEL DETERMINISTIK UNTUK TRANSFORMASI DATA HUJAN MENJADI DATA DEBIT PADA DAS SELOREJO TUGAS AKHIR Oleh : PRAYOGI NUGROHO SAPUTRO 09520129 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hidrologi Siklus hidrologi menunjukkan gerakan air di permukaan bumi. Selama berlangsungnya Siklus hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Analisis Curah Hujan 4.1.1. Ketersediaan Data Curah Hujan Untuk mendapatkan hasil yang memiliki akurasi tinggi, dibutuhkan ketersediaan data yang secara kuantitas dan kualitas
Lebih terperinciANALISA KETERSEDIAAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO HULU DENGAN MENGGUNAKAN DEBIT HASIL PERHITUNGAN METODE NRECA
ANALISA KETERSEDIAAN AIR DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO HULU DENGAN MENGGUNAKAN DEBIT HASIL PERHITUNGAN METODE NRECA Salmani (1), Fakhrurrazi (1), dan M. Wahyudi (2) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Waduk Muara Nusa Dua, Pola Operasi, Debit Andalan, Kebutuhan air baku, Simulasi
ABSTRAK Waduk Muara Nusa Dua yang terletak di muara Sungai/Tukad Badung, tepatnya di Jembatan by Pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar, dibangun untuk menyediakan air baku guna memenuhi kebutuhan air bersih.
Lebih terperinciKEANDALAN ANALISA METODE MOCK (STUDI KASUS: WADUK PLTA KOTO PANJANG) Trimaijon. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru
Jurnal Teknobiologi, 1(2) 2010: 70-83 ISSN: 208-5428 KEANDALAN ANALISA METODE MOCK (STUDI KASUS: WADUK PLTA KOTO PANJANG) Trimaijon Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru ABSTRAK
Lebih terperinciAPLIKASI PLUG-IN SIMAI UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR (Studi Kasus Daerah Irigasi (DI) Sampean Baru)
APLIKASI PLUG-IN SIMAI UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN AIR (Studi Kasus Daerah Irigasi (DI) Sampean Baru) SKRIPSI Oleh: Agus Ainul Yaqin 071710201027 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciDr. Ir. Robert J. Kodoatie, M. Eng 2012 BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR
3.1. Kebutuhan Air Untuk Irigasi BAB 3 PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR DAN KETERSEDIAAN AIR Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evapotranspirasi, kehilangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR..... ii DAFTAR ISI...... iv DAFTAR TABEL..... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN.... 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah. 7 C. Tujuan Penelitian......
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi Curah hujan rata-rata DAS
BAB II DASAR TEORI 2.1 Perhitungan Hidrologi 2.1.1 Curah hujan rata-rata DAS Beberapa cara perhitungan untuk mencari curah hujan rata-rata daerah aliran, yaitu : 1. Arithmatic Mean Method perhitungan curah
Lebih terperinciDAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DI KOTA TANGERANG OLEH : DADAN SUHENDAR
DAMPAK PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DI KOTA TANGERANG OLEH : DADAN SUHENDAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 ABSTRAK DADAN SUHENDAR. Dampak Perubahan
Lebih terperinciLampiran 1.1 Data Curah Hujan 10 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak
13 Lampiran 1.1 Data Curah Hujan 1 Tahun Terakhir Stasiun Patumbak TAHUN PERIODE JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER 25 I 11 46 38 72 188 116 144 16 217
Lebih terperinciPENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS. Oleh: Suryana*)
PENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS Oleh: Suryana*) Abstrak Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dilakukan secara integratif dari komponen biofisik dan sosial budaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Hidrologi adalah ilmu yang menjelaskan tentang kehadiran dan gerakan air di alam, yang meliputi bentuk berbagai bentuk air, yang menyangkut perubahan-perubahannya antara
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. TINJAUAN UMUM Irigasi adalah pemberian air secara buatan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, air minum, industri dan kebutuhan rumah tangga. Sumber air yang digunakan untuk
Lebih terperinciPERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA CALCULATION OF DEPENDABLE FLOW AS WATER SOURCE IN PDAM JAYAPURA
PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH PDAM JAYAPURA CALCULATION OF DEPENDABLE FLOW AS WATER SOURCE IN PDAM JAYAPURA Nohanamian Tambun Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS email : papedapanas@ymail.com
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.2 RUMUSAN MASALAH Error Bookmark not defined. 2.1 UMUM Error Bookmark not defined.
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI ABSTRAK BAB IPENDAHULUAN DAFTAR ISI halaman i ii iii iv v vii
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KAJIAN PERENCANAAN EMBUNG UNTUK KEPERLUAN IRIGASI DI DAERAH BATU BETUMPANG KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TUGAS AKHIR KAJIAN PERENCANAAN EMBUNG UNTUK KEPERLUAN IRIGASI DI DAERAH BATU BETUMPANG KABUPATEN BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciKAJIAN LAJU ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI SUNGAI DI SUMATERA SELATAN TESIS
KAJIAN LAJU ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI SUNGAI DI SUMATERA SELATAN (Sungai Enim, Sungai Lematang, Sungai Lakitan dan Sungai Batanghari Leko) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciANALISIS NERACA AIR DAS WURYANTORO SUB DAS BENGAWAN SOLO HULU 3 TUGAS AKHIR
ANALISIS NERACA AIR DAS WURYANTORO SUB DAS BENGAWAN SOLO HULU 3 TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Ahli Madya (A. Md) pada Program Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPERENCANAAN OPTIMALISASI WADUK GEDANG KULUD KABUPATEN CERME GRESIK ABSTRAK
PERENCANAAN OPTIMALISASI WADUK GEDANG KULUD KABUPATEN CERME GRESIK RACHMAT HARIONO NIM. 03111093 ABSTRAK Tujuan Perencanaan Optimalisasi Waduk Gedang Kulud ini dilakukan beberapa analisis untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBab V PENGELOLAAN MASALAH BANJIR DAN KEKERINGAN
Bab V ENGELOLAAN MASALAH BANJIR DAN KEKERINGAN Sub Kompetensi Mahasiswa memahami pengendalian banjir dan kekeringan 1 ERSOALAN Banjir dan kekeringan, mengapa menjadi dua sisi mata uang yang harus diwaspadai?
Lebih terperinciPENJANFAATAN AIR NVADUK LOWO BAJO DENGAN METODE S.IMULASI DAN OPTIMASI
PENJANFAATAN AIR NVADUK LOWO BAJO DENGAN METODE S.IMULASI DAN OPTIMASI TESTS MAGISTER Oleh GIIDRIA NIM : 25001049 PROGRAM PASCASARJANA TEKNIK SIPIL BIDANG KHUSUS REKAYASA SUMBERDAYA AIR INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Umum Hidrologi adalah suatu ilmu tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus
Lebih terperinciGambar 2.1. Diagram Alir Studi
2.1. Alur Studi Alur studi kegiatan Kajian Tingkat Kerentanan Penyediaan Air Bersih Tirta Albantani Kabupaten Serang, Provinsi Banten terlihat dalam Gambar 2.1. Gambar 2.1. Diagram Alir Studi II - 1 2.2.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN METODE PENGELOLAAN AIRTANAH DENGAN TEORI PERMAINAN (Studi Kasus Cekungan Air Tanah Salatiga) TESIS
PENGEMBANGAN METODE PENGELOLAAN AIRTANAH DENGAN TEORI PERMAINAN (Studi Kasus Cekungan Air Tanah Salatiga) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH TANAMAN KELAPA SAWIT TERHADAP KESEIMBANGAN AIR HUTAN (STUDI KASUS SUB DAS LANDAK, DAS KAPUAS)
Taufiq, dkk., Pengaruh Tanaman Kelapa Sawit terhadap Keseimbangan Air Hutan 47 PENGARUH TANAMAN KELAPA SAWIT TERHADAP KESEIMBANGAN AIR HUTAN (STUDI KASUS SUB DAS LANDAK, DAS KAPUAS) Mohammad Taufiq 1),
Lebih terperinciANALISA KETERSEDIAAN AIR
ANALISA KETERSEDIAAN AIR 3.1 UMUM Maksud dari kuliah ini adalah untuk mengkaji kondisi hidrologi suatu Wilayah Sungai yang yang berada dalam sauatu wilayah studi khususnya menyangkut ketersediaan airnya.
Lebih terperinciTUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM
TUGAS KELOMPOK REKAYASA IRIGASI I ARTIKEL/MAKALAH /JURNAL TENTANG KEBUTUHAN AIR IRIGASI, KETERSEDIAAN AIR IRIGASI, DAN POLA TANAM NAMA : ARIES FIRMAN HIDAYAT (H1A115603) SAIDATIL MUHIRAH (H1A115609) SAIFUL
Lebih terperinciOPTIMASI FAKTOR PENYEDIAAN AIR RELATIF SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR PADA BENDUNG PESUCEN
OPTIMASI FAKTOR PENYEDIAAN AIR RELATIF SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR PADA BENDUNG PESUCEN M. Taufik Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purworejo abstrak Air sangat dibutuhkan
Lebih terperinciKAJIAN ASPEK TEKNIS PENGELOLAAN AIR DI SALURAN SEKUNDER JOMBANG DAERAH IRIGASI KENCONG BARAT
KAJIAN ASPEK TEKNIS PENGELOLAAN AIR DI SALURAN SEKUNDER JOMBANG DAERAH IRIGASI KENCONG BARAT (Studi Kasus di Jaringan Irigasi Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember) SKRIPSI oleh Yonatan Yudistira NIM. 071710201077
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA WADUK WADAS LINTANG
HALAMAN PENGESAHAN Judul : EVALUASI KINERJA WADUK WADAS LINTANG Disusun oleh : Eko Sarono.W L2A0 01 051 Widhi Asmoro L2A0 01 163 Semarang, Mei 2007 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Ir. Sri Sangkawati,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Penelitian ini menggunakan data curah hujan, data evapotranspirasi, dan peta DAS Bah Bolon. Data curah hujan yang digunakan yaitu data curah hujan tahun 2000-2012.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyumas yang masuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di wilayah Kabupaten Banyumas yang masuk Daerah Irigasi Banjaran meliputi Kecamatan Purwokerto Barat, Kecamatan Purwokerto Selatan,
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN ULANG PEMBERIAN AIR IRIGASI DI D.I. ANDONG BANG CILONGOK BANYUMAS SKRIPSI
ANALISIS PERENCANAAN ULANG PEMBERIAN AIR IRIGASI DI D.I. ANDONG BANG CILONGOK BANYUMAS SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBab III TINJAUAN PUSTAKA
aliran permukaan (DRO) Bab II BAB II Bab III TINJAUAN PUSTAKA Bab IV 2. 1 Umum Hidrologi adalah suatu ilmu tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti
Lebih terperinciSemua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini
KLIMATOLOGI; Pengukuran dan Pengolahan Data Curah Hujan, Contoh Aplikasi Hidrologi dalam Pengelolaan Sumber Daya Air (Seri Hidrologi), oleh Soewarno Hak Cipta 2015 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR. Universitas Gunadarma, Jakarta
PERENCANAAN KEBUTUHAN AIR PADA AREAL IRIGASI BENDUNG WALAHAR 1 Rika Sri Amalia (rika.amalia92@gmail.com) 2 Budi Santosa (bsantosa@staff.gunadarma.ac.id) 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memenuhi ujian sarjana Teknik
Lebih terperinciPENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG
TESIS PENENTUAN WAKTU TANAM KEDELAI (Glycine max L. Merrill) BERDASARKAN NERACA AIR DI DAERAH KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG ERLINA PANCA HANDAYANINGSIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ariansyah Tinjauan Sistem Pipa Distribusi Air Bersih di Kelurahan Talang
Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA Ariansyah. 2009. Tinjauan Sistem Pipa Distribusi Air Bersih di Kelurahan Talang Betutu Palembang [Jurnal]. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya. Badan Pusat Statistik [BPS].
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lingkungan Masjid Al-Wasi i Universitas Lampung pada bulan Juli - September 2011. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BLANG KARAM KECAMATAN DARUSSALAM KEBUPATEN ACEH BESAR
ISSN 2407-733X E-ISSN 2407-9200 pp. 35-42 Jurnal Teknik Sipil Unaya ANALISIS KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BLANG KARAM KECAMATAN DARUSSALAM KEBUPATEN ACEH BESAR Ichsan Syahputra 1, Cut Rahmawati
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI. Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F
PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F14104021 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1 PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2013 di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2013 di Laboratorium Sumber Daya Air dan Lahan Jurusan Teknik Pertanian dan Laboratorium Ilmu
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENGEMBANGAN LAHAN POTENSIAL DI DAERAH IRIGASI SUBAN, BERDASARKAN POLA TANAM DAN KEBUTUHAN AIR
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGEMBANGAN LAHAN POTENSIAL DI DAERAH IRIGASI SUBAN, BERDASARKAN POLA TANAM DAN KEBUTUHAN AIR Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 ( S-1 ) Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. paket program HEC-HMS bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air pada suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Konsep Dasar dan Metode Penggunaan model Soil Moisture Accounting (SMA) yang terdapat dalam paket program HEC-HMS bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air pada suatu
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI 2.1 Bagan Alir Perencanaan
BAB II METODOLOGI 2.1 Bagan Alir Perencanaan Gambar 2.1. Gambar Bagan Alir Perencanaan 2.2 Penentuan Lokasi Embung Langkah awal yang harus dilaksanakan dalam merencanakan embung adalah menentukan lokasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Disusun oleh : RAHMAN BUDIHARTO ( )
TUGAS AKHIR PENERAPAN MODEL TANGKI DENGAN SUSUNAN GABUNGAN UNTUK TRNSFORMASI DATA HUJAN MENJADI DATA DEBIT (STUDI KASUS PADA INFLOW WADUK SELOREJO DAN WADUK LAHOR) Disusun oleh : RAHMAN BUDIHARTO ( 04520039
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
90 BAB IV ANALISIS DATA 4.1. Tinjauan Umum Dalam merencanakan jaringan irigasi tambak, analisis yang digunakan adalah analisis hidrologi dan analisis pasang surut. Analisis hidrologi yaitu perhitungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Menurut Sutopo (2007) kekeringan merupakan kebutuhan air yang berada di bawah ketersediaan air yang berguna bagi kebutuhan hidup, pertanian,
Lebih terperinciANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR STUDI KASUS: DAS. CITARUM HULU - SAGULING
No. Urut : 071/S2-TL/TPL/1997 ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR STUDI KASUS: DAS. CITARUM HULU - SAGULING TI SIS Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Magister Pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN 3.1 Uraian Umum Metodologi adalah suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam memecahkan suatu persoalan dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat dan
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BENDUNG MRICAN1
ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI BENDUNG MRICAN1 Purwanto dan Jazaul Ikhsan Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Lingkar Barat, Tamantirto, Yogyakarta (0274)387656
Lebih terperinciANALISIS DEBIT SUNGAI MUNTE DENGAN METODE MOCK DAN METODE NRECA UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR
ANALISIS DEBIT SUNGAI MUNTE DENGAN METODE MOCK DAN METODE NRECA UNTUK KEBUTUHAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR Zulfikar Indra M.I. Jasin, A. Binilang, J.D. Mamoto Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciEFEKTIFITAS SALURAN INDUK DAN SEKUNDER KANAN D.I KEDUNGLIMUS ARCA
EFEKTIFITAS SALURAN INDUK DAN SEKUNDER KANAN D.I KEDUNGLIMUS ARCA TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. perlindungan, serta kasih sayang- Nya yang tidak pernah berhenti mengalir dan
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, perlindungan, serta kasih sayang- Nya yang tidak pernah berhenti mengalir dan selalu menyertai, yang selalu diberikan kepada
Lebih terperinciHIDROLOGI TERAPAN. Bambang Triatmodjo. Beta Offset
HIDROLOGI TERAPAN Bambang Triatmodjo Beta Offset HIDROLOGI TERAPAN Prof. Dr. Ir. Bambang Triatmodjo, DEA Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Cetakan Kedua Septenber 2010 Dilarang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR IRIGASI DAN POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI RAWA SALIM BATU DENGAN LUAS AREAL 350 HA, KABUPATEN BULUNGAN, PROVINSI KALIMANTAN UTARA MUHAMMAD SANDI VADILLAH 12.11.1001.7311.097
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir
III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir III-2 Metodologi dalam perencanaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Tangkapan Hujan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan stasiun curah hujan Jalaluddin dan stasiun Pohu Bongomeme. Perhitungan curah hujan rata-rata aljabar. Hasil perhitungan secara lengkap
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KAJIAN HIDROGRAF BANJIR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG DI PINTU AIR MANGGARAI, PROVINSI DKI JAKARTA
TUGAS AKHIR KAJIAN HIDROGRAF BANJIR WILAYAH SUNGAI CILIWUNG DI PINTU AIR MANGGARAI, PROVINSI DKI JAKARTA Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : Nama : Loren
Lebih terperinciSTUDI KESEIMBANGAN AIR(WATER BALANCE) WADUK GONDANG DI KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR
STUDI KESEIMBANGAN AIR(WATER BALANCE) WADUK GONDANG DI KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciAPLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO
APLIKASI HEC-HMS UNTUK PERKIRAAN HIDROGRAF ALIRAN DI DAS CILIWUNG BAGIAN HULU RISYANTO DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. URAIAN UMUM Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran luas 100 km x 31 km di atas area seluas 1145 km² di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengah danau terdapat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EVALUASI DIMENSI SALURAN DI KAWASAN TERMINAL GROGOL JL. DR. SUSILO JAKARTA BARAT
TUGAS AKHIR EVALUASI DIMENSI SALURAN DI KAWASAN TERMINAL GROGOL JL. DR. SUSILO JAKARTA BARAT Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Srata 1 (S 1) Disusun Oleh : NAMA : SLAMET RIYANTO
Lebih terperinciKeywords: water supply, water demand, water balance,cropping
Prosiding Kolokium Program Studi Teknik Sipil (KPSTS) FTSP UII 2016, EVALUASI KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR UNTUK DAERAH IRIGASI SOROPADAN DI DAS HULU SUNGAI ELO Khafidz Rahmawan 1 Dr.Ir.Lalu Makrup,
Lebih terperinciSTUDI KESEIMBANGAN AIR WADUK KEULILING KABUPATEN ACEH BESAR NAD UNTUK OPTIMASI IRIGASI
STUDI KESEIMBANGAN AIR WADUK KEULILING KABUPATEN ACEH BESAR NAD UNTUK OPTIMASI IRIGASI Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan Sarjana Teknik Sipil ALEFYA ABRAR 07 0404 054 BIDANG STUDI
Lebih terperinciANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA
ANALISA KEBUTUHAN AIR DALAM KECAMATAN BANDA BARO KABUPATEN ACEH UTARA Susilah Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh email: zulfhazli.abdullah@gmail.com Abstrak Kecamatan Banda Baro merupakan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : DAS Tukad Petanu, Neraca air, AWLR, Daerah Irigasi, Surplus
ABSTRAK Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Petanu merupakan salah satu DAS yang berada di Provinsi Bali. DAS Tukad Petanu alirannya melintasi 2 kabupaten, yakni: Kabupaten Bangli dan Kabupaten Gianyar. Hulu
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
124/FT.EKS.O1/SKRIP/12/2008 UNIVERSITAS INDONESIA PERHITUNGAN DEBIT LIMPASAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PROGRAM SMADA DITINJAU DARI ASPEK TATA GUNA LAHAN (STUDI KASUS SUB-DAS PESANGGRAHAN )
Lebih terperinciOPTIMASI PASOKAN GAS BUMI MENGGUNAKAN ANALISIS INPUT-OUTPUT TESIS. JATI ARIE WIBOWO NIM : Program Studi Teknik Perminyakan
OPTIMASI PASOKAN GAS BUMI MENGGUNAKAN ANALISIS INPUT-OUTPUT TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh JATI ARIE WIBOWO NIM : 22206006
Lebih terperinciREKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU
SELASA 11.20 13.00 SABTU 12.00 13.30 MATERI 2 PENGENALAN HIDROLOGI DATA METEOROLOGI PRESIPITASI (HUJAN) EVAPORASI DAN TRANSPIRASI INFILTRASI DAN PERKOLASI AIR TANAH (GROUND WATER) HIDROMETRI ALIRAN PERMUKAAN
Lebih terperinciKAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI SUNGAI TANANG KABUPATEN KAMPAR. Abstrak
Kajian Dimensi Saluran Primer Eksiting KAJIAN DIMENSI SALURAN PRIMER EKSISTING DAERAH IRIGASI SUNGAI TANANG KABUPATEN KAMPAR Djuang Panjaitan 1,SH Hasibuan 2 Abstrak Tujuan utama dari penelitian adalah
Lebih terperinciPenyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :
III-1 BAB III 3.1 URAIAN UMUM Sebagai langkah awal sebelum menyusun Tugas Akhir terlebih dahulu harus disusun metodologi pelaksanaannya, untuk mengatur urutan pelaksanaan penyusunan Tugas Akhir itu sendiri.
Lebih terperinciOPTIMASI PEMANFAATAN AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (LP) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDANAU, BANTEN. OLEH : MIADAH F
OPTIMASI PEMANFAATAN AIR BAKU DENGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING (LP) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIDANAU, BANTEN. OLEH : MIADAH F14102075 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI DAN LAJU EROSI SEBAGAI FUNGSI PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN
EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN KARAKTERISTIK HIDROLOGI DAN LAJU EROSI SEBAGAI FUNGSI PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DESEMBER, 2014 KATA PENGANTAR Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010
Lebih terperinciIrigasi Dan Bangunan Air. By: Cut Suciatina Silvia
Irigasi Dan Bangunan Air By: Cut Suciatina Silvia DEBIT INTAKE UNTUK PADI Debit intake untuk padi adalah debit yang disadap dan kemudian dialirkan ke dalam saluran irigasi untuk memenuhi kebutuhan air
Lebih terperinciKAJIAN KEANDALAN WADUK SEMPOR
KAJIAN KEANDALAN WADUK SEMPOR Agung Setiawan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat Jl. Majapahit No. 62 Mataram email : agung_setiawan@yahoo.com ABSTRAKSI Waduk
Lebih terperinci