MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS"

Transkripsi

1 1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS Mia Ambariningsih¹, Ai Sutini², Ardiyanto³ Pendidikan Anak Usia Dini, Upi kampus cibiru Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengembangkan kegiatan melukis khususnya pada kelompok B TK Negeri Pembina, yang dilatar belakangi kelenturan tangan anak yang terbatas (kaku) terlihat pada saat kegiatan mewarnai goresan belum rapih, ketika anak membuat berbagai bentuk persegi empat, segi tiga masih terbatas. Koordinasi antara mata dan tangan kurang, terlihat dari anak yang kurang konsentrasi. Jumlah anak pada penelitian ini 20 orang anak, yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui proses kegiatan melukis dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak (2) untuk mengetahui hasil kegiatan melukis. Kegiatan melukis yang dilakukan pada penelitian ini adalah melukis menggunakan teknik finger painting, melukis menggunakan cotton bud dan melukis menggunakan kuas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan desain penelitian model Elliot yang dilaksanakan tiga siklus setiap siklus terdapat tiga tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi instrument penilaian proses dan produk, observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan. Hasil penelitian yang diperoleh mengalami peningkatan yang cukup baik dalam setiap indikator proses maupun indikator produk. penilaian proses pada setiap indikator tanpak mengalami peningkatan, pada indikator 1 anak yang mendapatkan nilai bintang empat siklus I sebesar 9.6% dan meningkat menjadi 5,70% pada siklus III, indikator 2 siklus 1 sebesar 9.6 dan pada siklus III meningkat menjadi 61,6% dan pada indikator siklus I sebesar 9.6 meningkat menjadi 59,78% pada siklus III. Penilaian produk indikator 1 siklus I sebesar 7,78% dan siklus III meningkat sebesar 64,55%. Indikator 2, siklus 1 sebesar 5,9% sedangkan pada siklus siklus III meningkat sebesar 72,48%.Indikator siklus I sebesar 9.6 dan siklus III meningkat menjadi 70,6%. Kata kunci : keterampilan motorik halus, kegiatan Melukis

2 Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto Mengembangkan Melalui Kegiatan Melukis 2 DEVELOP FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN THROUGH PAINTING ACTIVITIES Mia Ambariningsih¹, Ai Sutini², Ardiyanto³ Pendidikan Anak Usia Dini, Upi kampus cibiru Universitas Pendidikan Indonesia Mia.Ambar@gmail.com ABSTRAC This research implemented for developing child fine motor ability through painting activity specially at B group TK Negeri Pembina, the background is malleability child s hand limited (stiff) looking when coloring activities scratch yet tidy, while child make various rectangles, triangle still limited. Coordination between the eyes and hands minus, looked from child minus concentration. Total of childrens in this research 10 boys and 10 girls. Purpose from this research is (1) for know process painting activity in developing child fine motor ability (2) for know result developed child fine motor skills through painting activities. Paint activities do in this research is painting used finger painting technique, painting used cotton bud and paint using brush. Methods used in this research is classroom action research use research design Elliot models in implemented three siklus every siklus there three action. Technic collecting data used process and product assessment, observation, interview, documentation and field notes. Research result obtainable increased good enough in every process indicator although product indicator. Process assessment in every indricator increased, in indicator 1 children who get grede 4 stars siklus I as big as 9,6% and increase being as big as 5,70% in siklus III, indicator 2 siklus I as big as 9,6% and in siklus III increase being 61,6% and in indicator siklus I as big as 9,6% increase being 59,78% in siklus III. Product assessment siklus I indikator 1 amount 7,78% and siklus III increase being as big as 64,55%. Indicator 2, siklus I as big as5,9%, while siklus III increase being as big as 72,48%. Indicator, siklus I as big as 9,6% and siklus III increase being 70,6%. Keywords: fine motor ability, painting activities ³

3 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 Anak usia dini adalah anak yang sedang pesat perkembangan dan pertumbuhannya. Era tersebut sering disebut dengan masa golden age (masa keemasan). Anak Usia 0-6 tahun benarbenar sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada masa ini anak harus difasilitasi dan distimulus agar kebutuhan anak terpenuhi dengan optimal. Pendidikan anak usia dini penting untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, antara lain aspek perkembangan fisik motorik. Perkembangan motorik adalah proses anak mengembangkan keterampilan dalam menggerakan anggota tubuh. Hurlock (199, hlm. 150) Mengungkapkan bahwa perkembangan motorik adalah Perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Motorik meliputi dua bagian, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar sebagian atau seluruhnya yang dipengaruhi oleh kematangan anak. Sujiono (2007, hlm. 1.14) mengatakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jari tangan dan gerakan pergelangan tangan namun gerakan ini membutuhkan kordinasi mata dan tangan yang cermat. Motorik halus salah satu perkembangan yang penting dalam tugas perkembangan anak yang akan menjadikan anak dapat beraktivitas. Perkembangan motorik halus anak berhubungan dengan pertumbuhan fisik anak yang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pelaksanaan aktivitas motorik halus anak dalam kegiatan pembelajaran harus distimulus atau dikembangkan melalui kegiatan bermain yang menyenangkan, Upaya ini harus dilakukan secara terus-menerus agar dapat mengembangkan keterampilan motorik halusnya lebih terkondisi baik. Pada kenyataannya di beberapa TK masih terdapat anak yang belum mampu dalam mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Temuan ini dikarenakan kegiatan yang diberikan belum menyentuh aspek perkembangan motorik halus anak. Hal ini tanda kurangnya pemanfaatan media dan alat yang digunakan untuk menunjang pembelajaran. Di TK tersebut hanya terpaku dalam mengerjakan majalah yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Segala aktifitas didalam kelas hanya dilakukan melalui lembar kerja anak seperti menulis, menggunting, menempel dan mewarnai yang ada dalam lembar kerja anak atau majalah. Sehingga rangsangan yang diberikan kurang optimal. Hal ini mengakibatkan perkembangan motorik halus anak belum tercapai secara maksimal. Terlihat beberapa anak belum bisa memegang pensil dengan benar dan kelenturan tangan anak yang terbatas (kaku) terlihat pada saat kegiatan mewarnai goresan belum rapih, acak-acakan ketika anak membuat berbagai bentuk seperti bentuk persegi empat, segi tiga masih terbatas. Koordinasi antara mata dan tangan kurang, terlihat dari anak yang kurang konsentrasi ketika menggunting atau mewarnai. Anak kesulitan mengfokuskan mata dan konsentrasinya kepada apa yang mereka kerjakan. Kegiatan yang dilakukan seharusnya difasilitasi dengan berbagai metode pembelajaran. Kegiatan bermain, media pembelajaran atau alat permainan menyenangkan dapat bermakna bagi anak sehingga dapat merangsang keterampilan otot-otot kecil secara sederhana terlebih dahulu. Melalui kegiatan yang dapat menekankan koordinasi tangan dan mata, jari-jari tangan untuk kelenturan, serta kekuatan konsentrasi yang akan mengembangkan perkembangan keterampilan motorik anak lebih optimal.

4 Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto Mengembangkan Melalui Kegiatan Melukis 4 Guru berperan sangat penting bagi kemampuan motorik halus anak. Guru harus mempunyai berbagai terobosan yang dapat menunjang pembelajaran anak. Tujuannya agar dapat melatih atau memberi stimulus sesuai dengan usia dan karakteristik anak melalui berbagai kegiatan bermain. Dunia bermain adalah identik dengan anak. Kurangnya kreatifitas, fasilitas atau media yang dapat merangsang perkembangan motorik halus anak akan mengakibatkan perkembangannya terhambat. Hal itu dikarenakan perkembangan anak memerlukan fasilitas dengan berbagai media yang dapat menunjang perkembangan motorik halus anak serta media yang disenangi anak. Kita harus berupaya untuk mengembangkan motorik halus anak dengan memberikan berbagai stimulus. Salah satu kegiatan yang dapat menunjang perkembangan motorik halus anak adalah dengan kegiatan melukis. Depdiknas (2005, hlm. 140) mengungkapkan bahwa melukis untuk anak bukan untuk menghasilkan gambar yang bagus tetapi sebagai wahana mengekspresikan diri, melatih kemampuan motorik dan menumbuhkan apresiasi anak terhadap karya seni. Ada banyak media yang dapat dijadikan alat dukung kegiatan melukis. Aneka media tersebut harus dikelola sedemikian rupa agar anak biasa menentukan pilihan yang tersedia dan mudah dicapainya. METODE Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian tindakan kelas. Handriana dan Afrilianto (2014, hlm. 1) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Desain penelitian yang akan peneliti gunakan yaitu desain Eliot, peneliti menggunakan desain ini karena model penelitian ini tampak lebih detail dan merinci, model ini terdiri dari beberapa tindakan dalam setiap siklusnya, menggunakan tiga siklus. Dalam satu siklus terdapat tiga tindakan. Model ini lebih menekankan pada proses agar setiap siklusnya diberikan tindakan hal-hal yang baru dalam proses pembelajarannya Peneliti mengembangkan keterampilan motorik halus anak dengan memberikan kegiatan melukis ini membutuhkan waktu yang relatif tidak singkat. Peneliti dengan demikian menggunakan lebih dari satu tindakan, proses penelitian sesudah berbagai tindakan harus direfleksilkan kembali agar proses pembelajaran berkembang lebih baik. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Kelas yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah kelas B1 (5-6 tahun) dengan jumlah siswa 10 orang dan jumlah siswi 10 orang, jumlah keseluruhan peserta didik sebanyak 20 orang. Seluruh anak yang terdapat dikelas B1 akan menjadi partisipan dalam penelitian ini. Instrumen penelitan yang digunakan yaitu penilain proses, penilaian hasil atau produk. Setelah data terkumpul maka selanjutnya akan di analisis menggunakan kualitatif, kuantitatif, dan data tringulasi. Data kualitatif diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis, melalui scoring rubrick, selanjutnya dipersentasekan, dengan rumus sebagai berikut. Skor yang diperoleh anak Persentase (%) : x 100% Jumlah Anak Selanjutnya, untuk menjamin keabsahan, peneliti akan menggabungkan ³

5 5 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 data kuantitatif dan data kualitatif sehingga akan menghasilkan data yang lebih akurat, teknik ini disebut dengan triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga siklus, dalam setiap siklus terdapat tiga tindakan dan setiap tindakan menggunakan teknik yang berbeda, pada setiap tindakan I menggunakan teknik Fingger painting (jari jemari), tindakan II melukis menggunakan cotton bud, siklus III melukis menggunakan kuas. Data hasil penelitian didapat dari hasil penilaian proses, penilaian hasil atau produk, observasi, catatan lapangan, wawancara, serta dokumentasi. Data-data yang sudah terkumpul, kemudian direfleksikan dan dianalisis sebagai bahan evaluasi bagi peneliti sehingga dapat memperbaiki pada siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dengan tiga tindakan, tema yang digunakan adalah alam semesta dengan sub tema gejala alam (siang dan malam). Adapun kegiatan melukis yang anak lakukan yaitu melukis suasana siang dan malam dengan menggunakan teknik Fingger painting secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 dan 4 orang anak. Pada tindakan satu kegitan yang dilakukan anak membuat suasana siang dan malam hari, dengan menggunakan kelima jari tangannya dalam membuat berbagai lukisan menggunakan pewarna makanan yang telah diolah dari bahan tepung, air dan lem yang telah disediakan oleh guru. Pada saat kegiatan melukis banyak anak yang belum mengerti bagaimana melukis menggunakan teknik finger painting sehingga beberapa anak masih terlihat kaku dalam gerakan saat membuat berbagai garis, tangan anak belum dapat mengkoordinasikan mata, tangan serta daya konsentrasi anaknya tanpak anak yang belum fokus pada pekerjaannya. Depdiknas (2008,hlm. 10) mengemukakan bahwa mengemukakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil serta memerlukan koordinasi yang cermat maka dari itu kemampun motorik halus anak harus diberikan stimulus. Pada tindakan kedua tema alam semesta dengan sub tema pelangi, dilakukan dengan kegiatan melukis pelangi menggunakan cotton bud dengan alat dan bahan yang digunakan adalah buku gambar ukuran A4, cotton bud, cat air. Anak dikondisikan melukis secara individu. Guru terlebih dahulu memberikan penjelasan bagaimana melukis pelangi dengan membuat garis lengkung. pada saat kegiatan melukis anak masih terlihat sulit dalam membuat garis, dalam mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak masih kurang. Pada tindakan ketiga yaitu tema alam semesta dengan sub tema gunung meletus. Kegiatan yang dilakukan anak melukis pergunungan dengan menggunakan kuas, kertas HVS, kuas dan cat air. Pada saat kegiatan melukis beberapa anak membuat bentuk segitiga untuk membuat gunung akan tetapi banyak anak yang dalam menggunakan cat air berlebihan tidak sesuai yang dibutuhkan anak sehingga kertas yang anak gunakan untuk melukis hampir sobek. Berdasarkan hasil temuan pada siklus I, Peneliti harus lebih memotivasi anak agar mau mengikuti kegiatan melukis dengan baik, memberikan contoh dan penjelasan kepada anak lebih detail sampai anak memahami dengan apa yang mereka harus lakukan dengan baik dan menggunakan kertas yang lebih tebal agar kertas tidak mudah sobek. Siklus II dilaksanakan dengan tema yang sama dari siklus sebelumnya yaitu alam semesta, sedangkan sub tema yang dipilih yaitu banjir. Anak-anak melukis suasana banjir dengan menggunakan teknik Fingger painting. Terlebih dahulu guru menjelaskan

6 Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto Mengembangkan Melalui Kegiatan Melukis 6 melukis menggunakan tiga jari tangan untuk melukis, alat dan bahan yang digunakan kertas duplek berdasar putih berukuran A dan pewarna. Pada saat kegiatan melukis sudah mulai dapat dikondisikan dari tindakan sebelumnya, dalam membuat berbagai garis anak harus lebih distimulus lagi. Pada tindakan kedua dengan sub tema hujan. Anak melakukan kegiatan melukis suasana hujan dengan menggunakan cotton bud, alat dan bahan yang digunakan yaitu cotton bud, kertas karton berdasar putih ukuran A dan cat warna. Sebelum melakukan kegiatan melukis anak terlebih dahulu diberikan contoh bagaimana melukis awan dengan membuat garis lengkung dan diwarnai dengan warna hitam selanjutnya anak dapat menuangkan ide yang mereka punya. Pada saat kegiatan melukis anak terlihat mulai berkembang dalam membuat berbagai garis terlihat dari anak melukis tanpa bantuan guru. Temuan lain Zacky pada saat melukis bulak-balik ke tempat cuci tangan untuk mencuci cotton bud, guru langsung memberikan penjelasan bahwa cotton bud tidak usah di cuci bisa menggunkan cottod bud sesuai dengan warna yang sudah disediakan, tetapi dia tidak mendengar apa yang guru katakan tetap bulak-balik tempat cuci tangan meskipun pada akhirnya dia mengikuti kegiatan melukis dengan baik. Anak yang lain mulai fokus dalam mengikuti kegiatan melukis dan terlihat antusias untuk mengikutinnya. Tindakan ketiga dengan sub tema gempa bumi. Anak melakukan kegitan melukis suasana perkotaan dengan menggunakan kuas, alat dan bahan yang digunakan yaitu kertas karton berdasar putih ukuran A, kuas dan cat air. Guru memberikan penjelasan kepada anak bagaimana melukis gedung dengan membuat garis lurus yang berarah vertikal dan horizontal setelah itu anak bisa menuangkan ide mereka dalam kegiatan melukis. Pada saat kegiatan melukis 2 orang anak yang bernama R. Crstian dan Atar melukis pergunungan tidak sesuai dengan apa yang intruksikan, guru mengingatkan Atar dan R.Cristian bahwa tema hari ini kita melukis suasana perkotaan. Akan tetapi Atar dan R.Cristian mempunyai alasan bahwa perkotaan yang mereka buat terdapat pergunungan, guru tidak melarang untuk mengganti hasil lukisannya untuk mengembangkan ide dan gagasannya. Temuan selanjutnya anak yang bernama Kirana ingin mengganti kertas yang sudah dilukisnya alasannya karena lukisannya salah, guru memberikan motivasi kepada Kirana lukisannya bagus tidak salah, akan tetapi kirana nangis dan tetap kertasnya ingin diganti, guru akhirnya mengganti kertas lukisan kirana. peneliti harus banyak memberikan pengertian kepada anak secara langsung agar anak mengetahui mana yang baik dan tidak baik dilakukan, contohnya ketika anak menggunakan cotton bud sebagai mainan. Guru perlu memberikan arahan bahwa cotton bud digunakan untuk melukis. Guru harus selalu memberikan motivasi sehingga anak mau mengikuti kegitan melukis dengan baik dan mengembangkan rasa percaya diri anak dalam mengikuti kegiatan melukis selain itu guru juga memberikan kegiatan dengan bervariasi dalam menggunakan alat dan bahannya. Pada siklus III ini tema pembelajaran yang digunakan yaitu masih sama mengenai alam semesta dengan sub tema tanaman hias. Kegiatan yang dilakukan adalah melukis gambar bunga dengan menggunakan teknik finger painting dengan menggunakan tiga dan dua jari tangan anak, guru sebelumnya menjelaskan bagaimana melukis batang, ranting dan pot, pada saat kegiatan melukis anak sudah dapat dikondisikan dari sebelumnya karena anak sudah biasa mengikuti kegiatan ³

7 7 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 melukis, dalam membuat berbagai garis anak mulai berkembang baik dari sebelumnya. Pada saat anak melukis dalam mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak sudah baik dari sebelumnya. Tindakan ke dua dengan sub tema jenis tanaman, kegiatan yang dilakukan anak yaitu melukis gambar tanaman dengan menggunakan cotton bud, sebelumnya anak diajak untuk mengamati berbagai tanaman yang ada disekitar sekolah. Pada saat kegiatan melukis banyak anak yang sudah bisa mengkoordinasikan mata dan tangannya serta daya konsentrasinya berkembang baik dari sebelumnya, dalam membuat garis lurus, miring melukis anak mulai berkembang malah ada beberapa anak berkembang sangat baik dalam membuat garis lurus, lengkung juga lingkaran, segitiga dan segi empat. Dalam memegang cotton bud anak sudah bisa sesuai yang diintuksikan guru. Tindakan ke tiga dengan tema kegunaan tanaman, kegiatan yang dilakukan oleh anak adalah melukis tanaman yang ada di sekolah dengan menggunakan kuas, pada kegiatan melukis anak sudah dapat mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik terlihat dari anak yang fokus dalam mengikuti kegiatan melukis, dalam membuat berbagai garis lurus, miring dan lengkung anak berkembang baik serta anak sudah mampu menggambar bebas dari dasar lingkaran, segitiga dan segi empat. Berdasarkan hasil temuan pada siklus III hal yang selalu perlu diberikan kepada anak adalah motivasi, seorang peneliti diharapkan tidak pernah bosan untuk memberikan motivasi dan stimulus bagi anak agar perkembangan keterampilan motorik halus anak dapat berkembang dengan baik lagi dari sebelumnya. B. PEMBAHASAN Mengembangakan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis dilaksanakan selama III siklus dan sembilan tindakan, menunjukan peningkatan perkembangan pada setiap siklusnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh stimulus yang diberikan oleh guru. Harlock (199, hlm ) menyatakan bahwa keterampilan motorik halus anak tidak akan berkembang melalui kematangan saja. Melainkan keterampilan itu harus dipelajari. Studi tentang bagaimana anak mempelajari keterampilan motorik, telah mengungkapkan kondisi penting dalam mempelajari keterampilan tersebut diantaranya: Kesiapan belajar, kesempatan belajar, kesempatan berpraktek, model yang baik, bimbingan, dan memberikan motivasi Pada siklus I terlihat masih banyak anak yang dalam keterampilan motorik halusnya belum berkembang sesuai yang diharapan. Berdasarkan hasil penilaian proses dengan menggunakan scoring rubrick pada siklus I tindakan 1, 2 dan tindakan terjadi peningkatan perkembangan keterampilan motorik halus anak. Perkembangan yang dimunculkan pada siklus I ini belum berkembang sesuai harapan. Grafik perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis, dapat dilihat dalam gambar di bawah ini. Grafik 1 Hasil Penilaian Proses Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Siklus I Mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat 16.66% 16.66% 16.66% 12.25% 12.25% 12.25% 0% 0% 0% Tindakan I Tindakan II Tindakan III

8 Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto Mengembangkan Melalui Kegiatan Melukis 8 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui perkembangkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melukis. Indikator I anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik pada siklus I tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi, belum ada yang mendapatkan nilai tertinggi atau persentasi 0% dari 17 orang anak, Tindakan II terdapat anak yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 2 orang dari 16 anak peresentasi sebesar 12,25% dan tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi terdapat orang dari 18 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah peresentasi 16,66%. Pada indikator ke 2 anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I belum ada atau 0% dari 17 orang anak, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak orang dari 18 orang anak dengan presentasi 16,66%. Pada indikator ke Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I belum ada atau 0% dari 17 orang anak, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak orang dari 18 orang anak dengan presentasi 16,66%. Selain penilaian proses di atas, untuk mendapatkan grafik perkembangan keterampilan motorik halus anak bisa dilihat dari hasil produk atau hasil karya anak. Nilai dari hasil kegiatan melukis pada siklus I secara rinci akan dilihat dari grafik dibawah ini : Grafik 2 Hasil Penilaian Produk Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Siklus I 0% Anak mampu melukis sesuai dengan intruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung 0% 0% 16.66% 12.25% 12.25% 12.25% 11.11% 5.55% Tindakan I Tindakan II Tindakan III Pada hasil produk atau hasil karya anak, indikator I anak mampu melukis sesuai dengan intruksi guru, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 0% dari 17 orang anak, tindakan II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, tindakan ke III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 2 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 11,11%. Indikator 2 anak mampu melukis sederhana dengan rapih, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 0% dari 17 orang, Tindakan II nilai tertinggi yang diperoleh 2 orang dari 16 orang anak dengan presentasi 12,25%, sedangkan Tindakan III menurun menjadi 1 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dari 18 orang dengan presentasi 5,55% dikarenakan pada saat melukis menggunakan kuas anak terlalu banyak menggunakan cat air sehingga hasil karya anak terlihat tidak rapi. Indikator membuat berbagai macam garis lurus, lengkung dan miring, anak yang mendapatkan nilai tertinggi tindakan I ³

9 9 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 belum ada anak yang mendapatkannya dengan persetasi 0% dari jumlah anak 17, tindakan II anak yang mendapatkan bintang tertinggi 2 orang dari 16 orang anak dengan persentasi 12,25%, tindakan III anak yang mendapatkan nilai tertinggi orang 18 orang anak dengan presentasi 16,66%. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus II tindakan 1, 2, dan tindakan, terjadi peningkatan perkembangan kegiatan melukis. Adapun grafik hasil penilaian perkembangan keterampilan motorik halus anak secara rinci dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Grafik Hasil Penilaian Proses Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Siklus II Mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segi tiga dan segi empat 42.10% 8.88% 42.10% 8.88% 1.57% 26.1%.% 6.84% 26.1% Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada saat proses kegiatan melukis untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak siklus ke II. Pada indikator I anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 5 orang dari 19 orang anak dengan persentasi 26,1%, Tindakan II anak yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 6 orang dari 18 anak peresentasi sebesar,% dan tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi terdapat 7 orang dari 19 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah peresentasi 6,84%. Pada indikator ke 2 anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung, pada tindakan I yang mendapatkan nilai tertinggi pada, 5 orang dari 19 orang anak dengan persentasi 26,1%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 8,88%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 8 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 42,10%. Pada indikator ke anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 6 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 1,57%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan prsentasi 8,88%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 8 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 42,10%. Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan keterampilan motorik halus anak dalam kegiatan melukis mengalami perkembangan dari siklus sebelumnya akan tetapi harus ditingkatkan lagi agar kemampuan keterampilan motorik halus anak berkembang dengan sangat baik. Melalui stimulus yang diberikan guru, motivasi dan kesempatan anak dalam berpraktek. Selain data penilaian proses, nilai hasil karya anak pada perkembangan kegiatan melukis pada siklus II dapat dilihat secara rinci melalui gerafik dibawah ini :

10 Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto Mengembangkan Melalui Kegiatan Melukis 10 Grafik 4 Hasil Penilaian Produk Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Siklus II 21.05% Anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung 15.70% 1.57% 27.77% 8.88% 27.77% 42.10% 6.84% Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 42.10% Pada hasil produk atau hasil karya anak indikator 1 anak mampu melukis sesuai dengan intruksi guru, tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 4 orang dari 19 orang anak dengan persentasi 21,05% tindakan II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 5 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 27,77%, tindakan ke III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang dari 19 orang anak dengan presentasi 42,10 %. Indikator 2 anak mampu melukis sederhana dengan rapih, tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi dari 19 orang anak dengan persentasi 15,78%, Tindakan II nilai tertinggi yang diperoleh 5 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 27,77%, sedangkan Tindakan III, anak yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 19 orang dengan peresentasi 6,84%. Indikator membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung, anak yang mendapatkan nilai tertinggi tindakan I adalah 6 orang dari 19 orang anak dengan persetasi 1,57%, tindakan II anak yang mendapatkan bintang tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 8,88%, tindakan III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang 19 orang anak dengan persentasi 42,10%. Dari hasil grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil produk atau karya anak mengalami perkembangan, akan tetapi guru harus terus melakukan perbaikan pembelajaran dalam rancangan maupun dalam pelaksanaanya agar anak memperoleh hasil yang maksimal. Guru harus lebih memberi stimulus kepada anak agar perkembangan keterampilan motorik halus anak lebih berkembang dengan baik lagi. Selain itu guru harus lebih motivasi dan dukungan pada anak agar anak terus bersemangat pada kegiatan berikutnya. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian pada siklus III tindakan 1, 2, dan terlihat anak sudah mengalami perkembangan keterampilan motorik halus yang semakin baik, adapun grafik perkembangan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis dapat dilihat dibawah bawah ini. Grafik 5 Hasil Penilaian Proses Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Siklus III Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segi tiga dan segi empat 72.22% 57.14% 50% 50% 8.88% 50% 57.14% 77.77% Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 72.22% ³

11 11 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada saat proses kegiatan melukis untuk mengembangkan keterampilan motorik halus anak pada siklus ke III. Perkembangan keterampilan motorik halus anak dalam indikator 1 anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 7 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 8,88%, Tindakan II anak yang mendapatkan nilai tinggi sebanyak 14 orang dari 14 anak peresentasi sebesar 50% dan tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi terdapat 1 orang dari 18 orang anak yang mendapatkan nilai tertinggi dengan jumlah peresentasi 72,22%. Pada indikator ke 2 anak mampu melakukan garis lurus,miring dan lengkung tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 50%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 57,14%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 14 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 77,77%. Pada indikator ke anak mempu membuat gambar bebas dari dasar lingkaran, segi tiga dan segi empat, yang mendapatkan nilai tertinggi pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 50%, pada tindakan ke II yang mendapatkan nilai tertinggi 8 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 57,14%, Pada tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi sebanyak 1 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 72,22%. Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa terlihat kemampuan kegiatan melukis mengalami perkembangan dari siklus sebelumnya. penilaian hasil karya anak pada siklus II dapat dilihat secara rinci melalui grafik dibawah ini: Grafik 6 Hasil Penilaian Produk Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Siklus III 50% Anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan garis lengkung 55.55% 50% 8.% 78.58% 72.22% 8.% 71.4% 78.58% Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan Pada hasil produk atau hasil karya indikator I anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan persentasi 50%, tindakan II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 10 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 71,4%, tindakan ke III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 1 orang dari 18 orang anak dengan presentasi 72,22 %. Indikator 2 anak mampu melukis sederhana dengan rapih, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 10 dari 55,55% orang anak dengan persentasi 15,78%, Tindakan II nilai tertinggi yang diperoleh 11 orang dari 14 orang anak dengan presentasi 78,58%, sedangkan Tindakan III yang mendapatkan nilai tertinggi 15 orang dari 18 orang anak dengan peresentasi 8,%. Indikator anak mampu membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung, pada tindakan I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9 orang dari 18 orang anak dengan persetasi 50%, tindakan II anak yang mendapatkan bintang tertinggi 11 orang dari 14 orang anak dengan persentasi 78,58%,

12 Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto Mengembangkan Melalui Kegiatan Melukis 12 tindakan III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 15 orang 18 orang anak dengan persentasi 8,%. Berikut ini akan disajikan gambar perkembangan kegiatan melukis pada siklus I, II dan III : Grafik 7 Peningkatan Proses Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Pada Siklus I, II dan III Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi dengan baik Anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung Anak mampu membuat gambar bebas dari bentuk dasar lingkaran, segitiga dan segi empat 61.6% 5.70% 59.78% 9.6% 9.6% 9.6% 5.76% 7.51% 2.6% Siklus 1 Siklus 2 Siklus Berdasarkan gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan kegiatan melukis mengalami peningkatan dari siklus I sampai III, indikator 1 mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasinya dengan baik, yang mendapatkan nilai tertinggi mencapai pada siklus I 9.6%, siklus II, anak yang mampu mendapatkan nilai tertinggi 2,6%, siklus III anak yang mampu mendapatkan nilai tertinggi 5,70%. Selanjutnya pada indikator 2 anak mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung, pada siklus 1 anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9.6%, siklus II anak yang mampu mendapatkan nilai tertinggi 5,76%, siklus III anak yang mampu mendapatkan nilai tertinggi 61,6% dan indikator anak mampu membuat gambar bebas dari dasar lingkaran, segitiga dan segi empat, pada siklus I anak yang mendapatkan bintang tertinggi 9.6%, siklus II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 7,51, siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 59,78%. Dapat disimpulkan, setiap indikator persiklusnya mengalami peningkatan pada keterampilan motorik halus anak. Hal ini terjadi karena guru memberikan stimulus yang baik kepada anak dengan memperbaiki setiap kekurangankekurangan pada setiap tindakan. Pada siklus 1 masih banyak anak yang belum dapat mengkoordinasikan mata dan tangannya serta daya konsentrasi anak kurang, siklus I masih ragu-ragu karena kegiatan melukis adalah hal baru dengan menggunakan finger painting, cotton bud dan kuas. Selain itu anak dalam penguasaan arah gerakan saat membuat garis masih kurang baik sehingga peningkatan anak yang mendapatkan nilai tertinggi hanya beberapa orang anak. Pada siklus II anak sudah mulai berkembang dalam keterampilan motorik halusnya terlihat dari anak mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasinya mulai berkembang, dalam melakukan gerakangerakan untuk membuat berbagai bentuk atau garis anak sudah tidak tersendat-sendat lagi mengikuti gerakan apa yang guru intuksikan. Pada siklus III anak mengalami peningkatan yang baik dalam mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak baik terlihat dari anak yang sangat fokus untuk melakukan kegiatan melukis dengan cermat. Dalam melakukan gerakan untuk membuat berbagai garis gerakan yang ditunjukan oleh anak dengan baik. ³

13 1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 Grafik 8 Peningkatan Produk Perkembangan Melalui Kegiatan Melukis Pada Siklus I, II dan III Anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru Anak mampu melukis sederhana dengan rapih Membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung 42.10% 42.10% 8.88% 1.57% 6.84% 27.77% 27.77% 21.05% 15.70% Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan Berdasarkan pada grafik di atas bahwa perkembangan keterampilan motorik halus anak mengalami peningkatan hasil karya anak mulai dari siklus I, II dan III. Pada siklus I indikator 1 anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru, anak yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu 7,78%, siklus II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 0,0%, siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 64,55%. Indikator 2 mampu melukis sederhana dengan rapih, anak yang mendapatkan nilai tertinggi pada siklus I adalah 5,9, pada siklus II 26,76%, sedangkan siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi sebesar 72,48% sedangkan indikator membuat berbagai macam garis lurus, miring dan lengkung, pada siklus I anak yang mendapatkan nilai tertinggi 9.6%, siklus II anak yang mendapatkan nilai tertinggi 7,51% dan siklus III anak yang mendapatkan nilai tertinggi 70,6%. Perkembangan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melukis dilihat dari hasil penilaian produk dapat disimpukan bahwa setiap siklusnya rata-rata anak mengalami perkembangan dengan baik. Pada siklus I pada indikator satu yaitu anak mampu melukis sesuai dengan yang diinstuksikan guru masih banyak anak yang tidak sesuai dengan apa yang diintruksikan guru dikarenakan kurangnya pemahaman anak mengenai apa yang diintruksikan guru dan hasil garis yang dibuat anak belum terlihat seperti garis sesungguhnya selain itu pada indikator II anak mampu melukis dengan rapih pada siklus I masih banyak anak yang belum mampu melukis dengan rapih dikarenakan anak baru mengikuti kegiatan melukis. Siklus II anak sudah mulai yang berkembang dalam memahami apa yang dintruksikan oleh guru, dalam membuat lukisannyapun anak mulai terlihat rapih dan hasil anak dalam membuat garis sudah mulai berkembang dari sebelumnya terlihat dari lukisan anak yang mulai tegas dalam membuat garis. Pada siklus III anak sudah mulai memahami apa yang guru intruksikan dan pada hasil karya anak rapih mengalami perkembangan yang baik dan dalam membuat berbagai garis anak sudah berkembang terlihat dari hasil karya anak dalam membuat garis sudah baik dan tegas. Hal ini menujukan bahwa perkembangan motorik halus anak berkembang baik sesuai dengan yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam melakukan penelitian mengembangkan kegiatan melukis berhasil dilakukan. Kegiatan dapat mengembangkan kreativitas melalui berbagai ide dan gagasan yang ada dalam diri anak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di TK Negeri Pembina, maka dapat disimpulkan mengembangkan kegiatan melukis dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak

14 Mia Ambariningsih¹, Ai sutini², Ardiyanto Mengembangkan Melalui Kegiatan Melukis 14 KESIMPULAN Dari hasil penelitian perkembangan kegiatan melukis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Proses kegiatan mengembangkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melukis, anak usia dini di TK Negeri Pembina mengalami perkembangan. Pada siklus I anak-anak masih sulit untuk dikondisikan, anak belum mampu untuk mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasi anak masih kurang, masih banyak anak yang bingung dengan instruksi guru saat membuat berbagai garis, anak masih harus diberikan stimulus, motivasi dan guru harus lebih detail dalam menjelaskan dan memberikan contoh kepada anak. Sehingga pada siklus II pelaksanaan kegiatan melukis anak sudah mulai dapat dikondisikan. Anak sudah mulai mengerti dengan apa yang diinstruksikan guru. Anak mulai mengikuti kegiatan melukis dengan baik dan mampu membuat berbagai garis berkembang dari siklus sebelumnya. Siklus III anak sudah fokus pada kegiatan melukis sehingga dalam mengkoordinasikan mata, tangan serta daya konsentrasi anak dapat berkembang dengan baik. Hal ini di tunjukan dengan melakukan garis lurus, miring dan lengkung juga dalam membuat gambar bebas dari dasar lingkaran segitiga dan segi empat mengalami perkembangan yang sangat baik. 2. Kemampuan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan melukis mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari hasil peningkatan penilaian proses dan penilaian produk pada setiap siklusnnya. Selain itu, terlihat dari nilai rata-rata persentasi yang terus meningkat pada setiap siklusnya baik hasil proses maupun hasil produk anak. Hasil persentasi pada penilaian proses pada indikator 1 yaitu mampu mengkoordinasikan mata dan tangan serta daya konsentrasinya dengan baik, anak yang mendapatkan nilai bintang empat siklus I sebesar 9.6% dan meningkat menjadi 5,70% pada siklus III, indikator 2 mampu melakukan garis lurus, miring dan lengkung siklus 1 sebesar 9.6% dan pada siklus III meningkat menjadi 61,6% dan pada indikator anak mampu membuat gambar bebas dari dasar siklus I sebesar 9.6% meningkat menjadi 59,78% pada siklus III. Penilaian produk indikator 1 anak mampu melukis sesuai dengan instruksi guru siklus I sebesar 7,78% dan siklus III meningkat sebesar 64,55%. Indikator 2 anak mampu melukis dengan rapih, siklus 1 sebesar 5,9% sedangkan pada siklus siklus III meningkat sebesar 72,48%.Indikator anak mampu membuat garis lurus, miring dan lengkung siklus I sebesar 9.6% dan siklus III meningkat menjadi 70,6%. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan melukis dapat mengembangkan keterampilan motorik halus anak. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Pembelajaran untuk anak TK. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Pengembangan Model Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas ³

15 15 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 2015 Harlock, E.B. (199). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hendriana, H & Aflirilianto. (2004). Panduan Bagi Penelitian Tindakan Kelas, Satu Karya Tulis Ilmiah. Bandung: PT Rafika Aditama. Sujiono, B. dkk. (2007). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sujiono, Y. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Mancana Jaya Cemerlang.

MENINGKATKANN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

MENINGKATKANN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENINGKATKANN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MELUKIS DIATAS KERTAS MENGGUNAKAN KERAYON DI KELOMPOK B PAUD AL-ISLAH DESA DARAT SAWAH KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KARYA ILMIAH

Lebih terperinci

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK UPAYA MENGOPTIMALKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK PAMARDISIWI MRISEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2012/2013 Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF 1 Antologi UPI Volume Edisi No. September 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF Sofa Marwati 1, Robandi Roni M. Arifin 2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang PENINGKATAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PAPER QUILLING PADA ANAK KELOMPOK B3 DI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM PADA ANAK KELOMPOK A DI TK DHARMA BHAKTI KEPUHREJO KUDU JOMBANG Yuni Wulandari Jurusan PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU Arni Anggriyani 1 ABSTRAK Pengembangan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU RAODATUL MUNAWARA 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah apakah ada hubungan kegiatan montase dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Octavian Dwi Tanto Andi Kristanto Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jl. Teratai No. 4 Surabaya (60136).

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A Indah Putri Murdhani Nurul Khotimah PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR TEKNIK MONTASE PADA ANAK KELOMPOK B RA AS-SYAFI IYAH JUWIRING KLATEN TAHUN 2015/2016 Miskah Nuzzela Birohmatik 1, Muhammad Shaifuddin 2,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN PAPAN PASAK KARET GELANG DI PAUD MAWADDAH KOTA PADANG PANJANG Febrida S. Program Studi Pendidikan Luar Sekolah FIP Universitas Negeri Padang Email:

Lebih terperinci

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK p-issn: 2460-1780 Jurnal PTK & Pendidikan e-issn: 2549-2535 Vol. 3 No. 1. Januari - Juni 2017 (1-8) Agustus 2017 PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT ARTIKEL untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Marliza

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU Evi Sumiarti 1 ABSTRACT The aim of this research is to improve the

Lebih terperinci

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool Dahlia Mahasiswa Program Doktoral PAUDI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. dahlia.jepara90@gmail.com Abstract The frequent

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB Herlina Ningsih Mas udah PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jln. Teratai No. 4 Surabaya (enjelherlina@gmail.com).(masudah@gmail.com)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN Fulanatin Nurhenti Dorlina Simatupang PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN Muhima Talfiana Ningrum 1 ABSTRAK Masalah dalam tulisan ini adalah sebagian anak kurang mampu atau

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DEKORATIF

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DEKORATIF MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DEKORATIF (Penelitian Tidakan Kelas pada Kelompok B TK Bina Pemula Kecamatan Ujungberung Kota Bandung) Disti Purwasih dan Tin Rustini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA Rafni Basri Abstrak Perkembangan motorik halus anak kelompok B2 di Taman kanak-kanak Harapan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH. Oleh : SUSIWATI A1/111186

KARYA ILMIAH. Oleh : SUSIWATI A1/111186 KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DENGAN KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B PAUD CEMPAKA PUTIH CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA BERMAIN FINGER PAINTING DI KELOMPOK A TK AL HIDAYAH TULISKRIYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA BERMAIN FINGER PAINTING DI KELOMPOK A TK AL HIDAYAH TULISKRIYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MEDIA BERMAIN FINGER PAINTING DI KELOMPOK A TK AL HIDAYAH TULISKRIYO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada usia tersebut berbagai aspek perkembangan anak mengalami

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5 6 TAHUN DI TK PUTRA HARAPAN JOMBANG MENNGKATKAN KEMAMPUAN MOTORK HALUS MELALU KEGATAN MENGGUNTNG DENGAN METODE DEMONSTRAS PADA ANAK USA 5 6 TAHUN D TK PUTRA HARAPAN JOMBANG Ayu Husniyatul Laily (diennasruddin@yahoo.com) (Progam Studi PG

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL Oleh HENI PUTRI PRATIWI Dr. RISWANTI RINI, M.Si ASIH BUDI KURNIAWATI S.Pd, M.Pd FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN ORIGAMI VARIATIF PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI KB-TK DAQU SCHOOL SEMARANG

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN ORIGAMI VARIATIF PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI KB-TK DAQU SCHOOL SEMARANG UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN ORIGAMI VARIATIF PADA KELOMPOK A USIA 4-5 TAHUN DI KB-TK DAQU SCHOOL SEMARANG Ikho Elista Liana, M. Kristanto, Ismatul Khasanah Abstrak Latar belakang

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Farchannah 1, Sukarno 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SRI MULYATI ARIFAH NIM.

Lebih terperinci

Mahlan Asmar dan Aulia

Mahlan Asmar dan Aulia UPAYA MENGEMBANGKAN ASPEK MOTORIK HALUS DALAM MENGKOORDINASIKAN MATA DAN TANGAN UNTUK MELAKUKAN GERAKAN YANG RUMIT MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DAN METODE PEMBERIAN TUGAS PADA ANAK

Lebih terperinci

MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL SEBAGAI MEDIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL SEBAGAI MEDIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Infantia, Volume 4, Nomor 2, Agustus 206 MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL SEBAGAI MEDIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Program Pendidikan Anak Usia Dini, Kampus Daerah Serang, Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM. 1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM Effi Kumala Sari ABSTRAK Perkembangan Motorik Halus anak di Taman Kanak-kanak

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PEMANFAATAN MEDIA DAUR ULANG

MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PEMANFAATAN MEDIA DAUR ULANG Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 05 MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PEMANFAATAN MEDIA DAUR ULANG Ajeng Nurazizah, Umar, Susilowati Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL Peningkatan Keterampilan Motorik... (Pramesti Sayekti Prihatin) 1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN

Lebih terperinci

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI Desyanti Kemalasari N 1 Ening Widaningsih 2 Winti Ananthia 3 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah golden age atau masa emas. Pada masa ini hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa usia taman kanak-kanak adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan cepat, hal ini terlihat dari sifat anak yang terlihat jarang sekali

Lebih terperinci

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM

IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM 1 IMPROVING FINE MOTOR SKILLS CHILDREN PLAYING THROUGH MOZAIK 5-6 YEAR IN TK PKBM MELATI MUKTIJAYA DISTRICT ROKAN DOWNSTREAM Sukesih, Wusono Indarto, Devi Risma kesi.sukesih@yahoo.co.id (085271665458),

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI 1 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MAZE ALUR TULIS TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK ARTIKEL JURNAL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF MENGGUNAKAN KERTAS KOKORU PADA ANAK KELOMPOK A TK AISYIYAH PUNGGAWAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Purwakarta Jln. Veteran Gg. Beringin Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang paling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan.perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK B TK BA AISYIYAH BLANCERAN KLATEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan

Lebih terperinci

IMPROVING FINE MOTOR ABILITY BY THROUGH AIRBRUSH ACTIVITIES IN CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN TK ISLAMIC AKRAMUNNAS PEKANBARU

IMPROVING FINE MOTOR ABILITY BY THROUGH AIRBRUSH ACTIVITIES IN CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN TK ISLAMIC AKRAMUNNAS PEKANBARU 1 IMPROVING FINE MOTOR ABILITY BY THROUGH AIRBRUSH ACTIVITIES IN CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN TK ISLAMIC AKRAMUNNAS PEKANBARU Nurul Riana, Daviq Chairilsyah, Febrialismanto nurulriana17@gmail.com, daviqch@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang

Lebih terperinci

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI Rifka Gayatri 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penulisan ini adalah adakah peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan, keterampilan serta pengembangan diri secara

Lebih terperinci

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MONTASE PADA ANAK KELOMPOK B RA AL-HIDAYAH NANGGUNGAN KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 205/206 DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA dema.yulianto@gmail.com,

Lebih terperinci

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo Khurotun (10261306) Maahasiswa PG-PAUD IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Penelitian ini didasarkan pada permasalahan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B1 TK ABA GAMBRENGAN Oleh: Yuventi Amanda, paud/pgpaud fip uny amandayuventi@gmail.com Peningkatan Keterampilan Motorik...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi matang. Anak mulai belajar ke tingkat yang lebih tinggi baik dari aspek-aspek

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA KEGIATAN MELIPAT PADA ANAK KELOMPOK B SE-GUGUS XII KECAMATAN WONOSARI GUNUNGKIDUL

KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA KEGIATAN MELIPAT PADA ANAK KELOMPOK B SE-GUGUS XII KECAMATAN WONOSARI GUNUNGKIDUL Kemampuan Motorik Halus...(Popy Rahayu) 341 KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA KEGIATAN MELIPAT PADA ANAK KELOMPOK B SE-GUGUS XII KECAMATAN WONOSARI GUNUNGKIDUL FINE MOTOR ABILITY THROUGH CHILDREN FOLDING ACTIVITES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bambang Sujiono, dalam metode pengembangan fisik (2005:10) Masa 5 tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada masa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelompok B TK Asyiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelompok B TK Asyiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Sebelum Pelaksanaan PTK 1. Kondisi Awal Anak Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelompok B TK Asyiyah Bustanul Athfal Ngadinegaran Yogyakarta.Anak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini 1. Pengertian Motorik Halus Menurut Sujiono, dkk (2009: 1.14) motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak merupakan anugerah terbesar yang dititipkan oleh Allah SWT. untuk dididik dan dibimbing agar menjadi individu yang beriman serta bertaqwa kepada Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0- 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-6 tahun. Senada dengan (Fadlillah, 2013:47) pasal 28 undang-undang sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA 807 Peningkatkan Kemampuan Motorik Halus... (Nur Halimah) PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA IMPROVING FINE MOTOR SKILLS THROUGH CALLAGE ACTIVITY WITH VARIOUS

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom) MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom) JURNAL SKRIPSI Oleh : Weni Purnama Sari A1I011044 Pembimbing:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Keterampilan... (Dwinita Ratna Putri) 600 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET PADA ANAK KELOMPOK B Oleh: Dwinita Ratna Putri, PAUD FIP UNY dwinita.ratnaputri@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini memiliki peran penting bagi perkembangan individu dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada usia tersebut berbagai aspek perkembangan anak mengalami

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK TK KELOMPOK B GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KULON PROGO

KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK TK KELOMPOK B GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KULON PROGO KETERAMPILAN MENGANYAM PADA ANAK TK KELOMPOK B GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KULON PROGO WEAVING SKILL ON KINDERGARTEN GROUP B CLUSTER II AT PENGASIH KULON PROGO Oleh: Yatra Reski Ardina, pgpaud/paud fip

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA SISWA KELOMPOK B DI PGTK INTERAKTIF HARUM MULIA KARANGANOM KLATEN TAHUN 2012 Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak adalah masa pertumbuhan yang sangat pesat dan perlu dilatih dengan cara yang tepat dan sesuai. Moeslichatoen (1999) mengemukakan bahwa seorang

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd. JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMANFAATAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA 02 KARANGTALUN KALIDAWIR TULUNGAGUNG IMPROVED

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta Farchannah 1, Sukarno 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENCETAK GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK MERPATI POS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Erni Sevti Arliani

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH OLEH WIDIA PERMATA SARI NPM A1I111039

KARYA ILMIAH OLEH WIDIA PERMATA SARI NPM A1I111039 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI LATIHAN BERLARI SAMBIL MELOMPAT PADA ANAK KELOMPOK B PAUD BUNDA DELIMA DESA DARAT SAWAH KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN KARYA ILMIAH OLEH

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING MENGGUNAKAN MEDIA PASTA KREATIF PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 5 KAMAL KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Kegiatan Menggunakan Media Kliping Gambar Pada Kelompok B Di TK Mardi Budi Jabon Jombang MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI KEGIATAN MENGGUNAKAN MEDIA KLIPING GAMBAR PADA KELOMPOK B DI TK MARDI BUDI JABON JOMBANG Widya SriAstutik PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Penggunaan Tepung yang Tepat dalam Kegiatan Membatik untuk Meningkatkan Keterampilan Motorist Halus Anak di TK Negeri Pembina Yogyakarta

Penggunaan Tepung yang Tepat dalam Kegiatan Membatik untuk Meningkatkan Keterampilan Motorist Halus Anak di TK Negeri Pembina Yogyakarta Penggunaan Tepung yang Tepat dalam Kegiatan Membatik untuk Meningkatkan Keterampilan Motorist Halus Anak di TK Negeri Pembina Yogyakarta Oleh Era Paraswati ISI Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Elin Lindayani Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Bermain Kreatif

Elin Lindayani Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Bermain Kreatif 2 Anak usia dini sedang mengalami masa emas dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini anak begitu peka dalam menerima pengaruh dan rangsangan dari lingkungannya. Hal ini merupakan kesempatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO Katmini, AR. Koesdyantho Universitas Slamet Riyadi Jl Sumpah Pemuda No.18 Kadipiro, Surakarta

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Disusun oleh : ITA PURNAMA SARI A 520 090

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014 Hanipah 1, Peduk Rintayati 2, Warananingtyas Palupi 1 1 Program Studi PG-PAUD,

Lebih terperinci

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM: 1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MOZAIK ANAK KELOMPOK B POS PAUD HARAPAN BUNDA GIRIWONDO KECAMATAN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: KATMINI AR. KOESDYANTHO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. Karena pada hakekatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Sukaseuri pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini akan dilakukan pada siswa kelompok B TK

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI Yusvarita* Abstract: Underdeveloped children s kinesthetic intelligence in kindergarten Toyibah Talawi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia prasekolah dianggap sebagai usia keemasan (the golden age) karena pada usia tersebut anak sedang mengalami perkembangan yang sangat besar baik secara fisik,maupun

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Asturo Pada Anak Kelompok A Tk Dewi Sartika PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS ASTURO PADA ANAK KELOMPOK A TK DEWI SARTIKA Sutiani sutiani.75@gmail.com Program Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG

SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG 0 SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR PADA PAUD TERPADU AR-RAHMAN KABUPATEN KEPAHIANG OLEH: EVAYANTI NPM: A1I112120 PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern di era globalisasi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan Kopo No. 301 kecamatan Margahayu kabupaten Bandung. Subjek dalam

Lebih terperinci

MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI BA ASYIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI BA ASYIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 MEMBATIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B DI BA ASYIYAH WONOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar

Lebih terperinci

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL [Admin TK, TK ST. CAROLUS BENGKULU] - Berita Umum Sering kita sebagai orangtua melarang anak memegang gunting karena takut tangannya luka. Demikian juga ketika anak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini MENGEMBANGKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI KARANGTENGAH KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi

Lebih terperinci