BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT. Samudera Indonesia Tbk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT. Samudera Indonesia Tbk"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum PT. Samudera Indonesia Tbk Sejarah PT.Samudera Indonesia Tbk Penelitian ini dilaksanakan di PT. Samudera Indonesia Tbk, divisi Korea Marine Transport Co.,Ltd (KMTC Line). Cikal bakal Samudera Indonesia Group (SOG) didirikan pada 13 November Bisnis inti dari perusahaan ini adalah pelayanan terpadu dan lengkap di bidang transportasi untuk kargo dan layananlayanan logistik. Sebaran layanan SIG berkembang terus dari tahun ke tahun dan kini tidak hanya dengan cakupan Indonesia tapi juga sudah menyentuh sebaran secara regional seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan China. Layanan terpadu yang diberikan mencakup mulai dari penanganan peti kemas di depo sampai pengiriman ke pelanggan, baik di dalam maupun maupun diluar negeri. Dengan sebaran yang luas, lengkap dan terintegrasi, SIG mampu memenuhi kebutuhan pelanggan domestik dan luar negeri dengan pola layanan satu atap (one stop service). Pelayanan yang terintegrasi ini meningkatkan kepuasan pelanggan dari tahun ke tahun, dan membantu grup perusahaan ini untuk terus meningkatkan pangsa pasar yang dimilikinya. Walaupun kegiatan-kegiatan grup perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, dalam hal ini eksporimpor, namun dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui peningkatan 42

2 43 kualitas sumber daya manusia dan dukungan teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang baik, grup perusahaan ini mampu bertahan dari badai krisis ekonomi tahun , dan bahkan kini terus meningkatkan posisinya sebagai salah satu perusahaan pelayaran terbesar di Indonesia. Sejak tahun 1999, PT.Samudera Indonesia yang merupakan perusahaan induk yang juga menjalankan bisnis operating-holding parent company telah menjadi perusahaan publik di bursa efek Jakarta (Jakarta Stock Exchange), dan kini disebut sebagai PT.Samudera Indonesia Tbk. Sebagai perusahaan induk, PT.Samudera Indonesia Tbk mempunyai beberapa anak perusahaan yang sebaran kegiatan bisnisnya terdiri dari : pelayaran, logistik, jasa penghantaran darat, jasa pelabuhan, dan keagenan pelayaran. Perusahaan-perusahaan anak tersebut adalah : 1. Samudera Shipping Line 2. Foremost Maritime, Pte Ltd 3. PT.Samudera Shipping Services 4. PT.Samudera Indonesia Shipping Management 5. PT.Tangguh Samudera Jaya 6. PT.Prima Nur Panurjwan 7. PT.Masaji Tatanan Container

3 44 8. PT.Masaji Prayasa Cargo 9. PT.Masaji kargosentra Tama 10. PT.Silkargo Indonesia (Silkargo group). Selain perusahaan-perusahaan anak tersebut (affiliated company) masih terdapat perusahaan lainnya yang mempunyai kaitan dengan PT.Samudera Indonesia Tbk dalam bentuk penyertaan saham atau ventura (joint venture). Dari puluhan perusahaan yang menjadi afiliasi dan yang mempunyai kaitan dengan grup perusahaan, sebagian besar diantaranya menjalankan bisnis di bidang pelayaran atau yang terkait dengan bisnis pelayaran, termasuk diantaranya kegiatan bongkar muat (stevedoring) di berbagai pelabuhan Indonesia. Pelebaran wilayah operasional melalui pelebaran wilayah geografis, termasuk di Asia Timur, seperti China, tidak terlepas dari semakin banyaknya kesempatan untuk beroperasi secara langsung di banyak negara, baik dengan membuka perwakilan-perwakilan (representatives), agent-agent, maupun dalam bentuk kerjasama ventura bersama (joint ventura). Semua ini sangat erat kaitannya dengan strategi korporasi gup perusahaan untuk tidak hanya menjadi pemain lokal namun dapat berjaya secara regional. Kesadaran untuk menjadi yang lebih baik serta profesional juga tercermin dari visi dan misi serta nila-nilai organisasi. PT.Samudera Indonesia memiliki gedung sendiri sebagai kantor pusat yaitu di daerah Slipi, Jakarta Barat. Selain kantor pusat, perusahaan ini memiliki beberapa

4 45 cabang di pulau Jawa, juga di luar pulau Jawa seperti di Medan, Pontianak, Palembang, dan beberapa daerah lainnya. PT.Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang pelayaran, yang didirikan oleh Soedarpo Sastrosatomo pada tahun Pada mulanya perusahaan ini merupakan perusahaan keagenan, dan saat ini PT.Samudera Indonesia merupakan perusahaan pelayaran nasional terbesar di Indonesia, dimana ia melebarkan sayapnya pada transportasi cargo dan logistic, baik domestic maupun internasional. Bisnis utama dari PT. Samudera Indonesia adalah menyediakan pelayanan transportasi kargo dan logistic secara luas. Dengan pelayanannya yang luas dan beragam, perusahaan ini mampu melayani kebutuhan pelanggannya baik domestic maupun internasional, mulai dari pelayanan door to door sampai dengan one stop service. PT. Samudera Indonesia juga telah terdaftar dalam Jakarta Stock Exchange sejak tahun Pelayanannya yang komprehensif mencakup pengangkutan peti kemas regional, tanker, offshore / lepas pantai, transportasi kargo melalui darat untuk alat berat dan peti kemas, penyimpanan dan perawatan peti kemas, gudang, dan forwarding. Saat ini PT. Samudera Indonesia juga bertindak sebagai agen dari beberapa pelayaran dunia seperti United Arab Shipping Company (UASC), Hapag-Lloyd, Nippon Yusen Kaisha (NYK)-Hinode, dan Korea Marine Transport

5 46 Co.,Ltd (KMTC Line). Dengan pelayanan-pelayanannya dan kebutuhan dari konsumen yang semakin tinggi, PT. Samudera Indonesia telah menetapkan untuk membangun bisnis logistic melaui sinergi dari pelayanan yang ada dan peningkatan jejaring. Melalui pengalamannya bertahun-tahun membangun industri transportasi di Indonesia dan Asia, perusahaan ini telah menjadi dirinya sebagai perusahaan jasa pelayanan yang terkemuka dan terpercaya Sekilas Sejarah Umum KMTC Line dan keagenan PT.Samudera Indonesia Tbk Korea Marine Transport Co.,Ltd. (KMTC) didirikan di Korea pada bulan April Pada awal berdirinya KMTC melayani jasa pelayaran yang memiliki rute dan jadwal tetap (liner) dan jasa pelayaran yang hanya menyinggahi pelabuhan tujuan bila ada barang yang diangkut atau dibongkar, sehingga tidak ada kepastian jadwal kapal (tramper) untuk kawasan Korea dan Jepang. Pada bulan September 1970 KMTC mulai melayani jasa pelayaran Semi Container Liner Service dengan rute Korea Jepang. KMTC berkembang menjadi Full Container Liner Services pada bulan Juni 2006, selain itu pada tahun yang sama KMTC juga mendirikan anak perusahaan yang bergerak dibidang container terminal yaitu Korea Container Terminal Co.,Ltd. (KCTC).

6 47 KMTC mulai menyelenggarakan jasa pelayaran full container service transpasific mulai bulan November 1978 dengan rute Hongkong Keelung Pusan Kobe Yokohama - L.A. - San Francisco Seattle Yokohama Kobe Pusan - Hongkong route. Selanjutnya pada bulan Februari 1994 KMTC memulai jasa pelayaran full container service ke wilayah China. Pada bulan Agustus 1995 KMTC membuka rute baru yaitu Korea Singapura -Indonesia, sekaligus menunjuk PT. Samudera Indonesia sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan (general agent) yang mewakili kepentingan KMTC di Indonesia. Melihat pasar yang cukup baik di Indonesia pada bulan Juni 2000 KMTC membuka rute pelayaran ke Surabaya. General Agent atau Agen Umum disini adalah perusahaan angkutan laut yang ditunjuk oleh perusahaan angkutan laut asing maupun perusahaan angkutan nasional,di luar negeri atau pun dalam negeri untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan kapalnya (baik kapal milik, kapal charter maupun kapal yang dioperasikannya). Tugas general agent secara garis besar ada dua jenis yakni tugas pengurusan perizinan dan tugas koordinasi Visi dan Misi Organisasi PT.Samudera Indonesia Tbk Visi : Menjadi perusahaan yang memimpin dalam bidang integrasi transportasi kargo di wilayah regional dan menjadi perusahaan yang bereputasi di wilayah Asia.

7 48 Misi : Untuk menyediakan jasa transportasi kargo dan logistik yang berkualitas tinggi bagi pelanggan serta untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan nilai yang dimiliki oleh pemegang saham melalui pertumbuhan perusahaan dan keuntungan yang maksimal Lokasi Perusahaan PT. Samudera Indonesia Tbk memiliki gedung sendiri yang dijadikan sebagai kantor pusat, yaitu di wilayah Slipi Jakarta Barat. Gedung ini terdiri dari 8 lantai, dengan sebagian diantaranya disewakan kepada perusahaan lain. Pada mula PT. Samudera Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1964, di Jl.Kalibesar Barat, Jakarta Barat. Saat ini gedung perintis tersebut termasuk ke dalam salah satu gedung yang dilestarikan di dalam wilayah Kota, sebagai salah satu peninggalan gedung kuno yang memiliki nilai sejarah, walaupun pada tahun 2002 gedung tersebut sempat rubuh terkena banjir karena kondisi yang sudah parah. Oleh karena kondisi fisik gedung yang sudah tidak memungkinkan, dibangunlah gedung baru di wilayah Jakarta Barat yang akhirnya dijadikan kantor pusat hingga sekarang. Selain di Slipi, di daerah Jakarta PT. Samudera Indonesia juga memiliki kantor di wilayah Tanjung Priok (sebagai sarana lokasi yang dekat dengan pelabuhan). Gedung Samudera Indonesia yang terletak di sekitar perumahan, memiliki beberapa area perluasan wilayah tersendiri di sekitarnya, dimana 1 Tentang Samudera Indonesia. Samudera Indonesia. Diakses pada 07 Februari

8 49 wilayah tersebut dibeli langsung dari pemilik rumah, sebagai wujud dari perluasan bangunan. Terdapat gedung tambahan yang didirikan di wilayah perluasan tersebut, namun ada juga yang masih kosong dan dimanfaatkan untuk fasilitas lain seperti parkir kendaraan bermotor atau tempat karyawan melakukan kegiatan olahraga. Selain dari gedung-gedung tersebut, PT. Samudera Indonesia Tbk juga menempati kantor di lantai 30 Plaza UOB Jl.M.H.Thamrin yang ditempati oleh Divisi KMTC Line dimana penelitian ini dilakukan. Divisi ini sebelumnya berlokasi di lantai 2 gedung Samudera Indonesia Slipi yang kemudian sejak Juni 2010 pindah ke Plaza UOB sesuai kebutuhan dan permintaan dari principal Hasil Penelitian Penelitian mengenai analisis fungsi PR dalam pelayanan informasi departemen Customer service divisi KMTC Line di PT.Samudera Indonesia Tbk pada periode Juli 2010 Juni 2011 dilakukan di kantor divisi KMTC Line yang berlokasi di gedung Plaza UOB lantai 30, Jl. M.H.Thamrin No.10 Jakarta Pusat. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam pada narasumber, observasi dan studi pustaka Penunjang Kegiatan Manajemen Dalam Mencapai Tujuan Organisasi Seperti halnya dengan departemen-departemen lain di dalam divisi ini, departemen CS menjadi penunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. Selain departemen sales dan marketing, departemen ini juga

9 50 disebut sebagai garda depan perusahaan karena merekalah yang memiliki hubungan langsung dan intensif dengan customer sebagai public eksternal utama perusahaan. Di tempat penelitian ini dilakukan, Customer service berdiri tersendiri dalam satu departemen yang baru saja dibentuk bulan Juni 2010 lalu. Menurut Deputy General Manager Divisi KMTC Bapak Antonius Sukamto, sebelumnya CS berada dalam naungan departemen sales marketing, dimana wilayah kerjanya hanya focus pada kegiatan pelayanan booking / pemesanan. Deputy General Manager Divisi KMTC Line, Bapak Antonius Sukamto, memberi penjelasan mengenai latar belakang dibentuknya departemen CS berikut ini : Departemen CS dibentuk dengan maksud memiliki focus yang lebih terhadap pelayanan customer dan meningkatkan performa pelayanan dan citra perusahaan. Dengan bertambahnya jasa service yang dimiliki perusahaan, maka kebutuhan akan peningkatan kebutuhan pelayanan menjadi semakin penting. Volume muatan kargo yang meningkat harus diimbangi dengan mutu pelayanan (after sales) yang lebih baik. Pelayanan itu sendiri terdiri mulai dari mengolah dan menyampaikan informasi yang baik, cepat, dan tepat, sampai dengan mengontrol dan memonitor pergerakan cargo sampai ke tujuan, demi kebutuhan customer. Proforma dari pelayanan ini akan berdampak pada citra perusahaan yang harus menjaga citranya secara positif di depan customer untuk dapat bersaing dengan pesaing-pesaingnya. 2 2 In Depth Interview dengan Deputy GM, Antonius Sukamto

10 51 Dalam menjalankan fungsinya sebagai penunjang kegiatan manajemen, CS disini memiliki ruang lingkup luas terkait dengan kebutuhan customer. Seperti yang dijelaskan oleh Deputy GM Antonius Sukamto berikut ini : Didalam manajemen perusahaan, CS merupakan salah satu posisi yang memiliki fungsi penting terkait dengan fungsinya dalam menjalin dan mengelola hubungan dengan customer (customer relation) yang merupakan target utama perusahaan. Kebutuhan customer sangat kompleks, dimana yang kita hadapi adalah berbagai macam karakter customer dari latar belakang perusahaan dan kultur yang beraneka ragam, yang harus dilayani dengan sama baiknya. Jika ada masalah yang dihadapi oleh perusahaan terhadap customer atau sebaliknya, CS akan ditugaskan untuk menjembatani dan menghindari masalah bertambah besar, sekaligus memberikan alternative solusi pada perusahaan atau pun customer terhadap pemecahan masalahnya. 3 Dari hasil penelitian di divisi KMTC Line PT.Samudera Indonesia Tbk, tidak ada posisi PR khusus dalam departemen ini, seperti yang disampaikan oleh deputy GM Antonius Sukamto : Dalam divisi ini, memang tidak ada posisi PR khusus, karena menurut kami semua elemen dalam departemen ini dapat bertindak sebagai PR perusahaan. Jika dilihat dari jenis pekerjaannya, departemen yang secara khusus menjalankan tugas-tugas yang biasa dijalankan PR adalah departemen CS. Ketika divisi ini menghadapi suatu masalah yang kepentingan yang berkaitan dengan kegiatan divisi maka akan ditangani langsung oleh manajemen, namun ketika sudah menyangkut kepentingan publikasi perusahaan PT.Samudera Indonesia secara umum maka akan dilimpahkan pada pihak PR PT.Samudera Indonesia 4 3 In Depth Interview dengan Deputy GM, Antonius Sukamto 4 In Depth Interview dengan Deputy GM, Antonius Sukamto

11 52 Disini diinformasikan bahwa perusahaan melimpahkan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat PR pada departemen CS melalui control manajemen. Dengan karakter perusahaan sebagai perusahaan jasa, customer sebagai public eksternal memiliki pengaruh paling kuat terhadap perusahaan. Lebih lengkapnya lagi Deputy GM Antonius Sukamto menerangkan sebagai berikut : Didalam manajemen, CS bertindak sebagai garda depan perusahaan terutama kaitannya dengan customer yang merupakan public eksternal utama perusahaan. Departemen CS ditugaskan untuk menyusun pola hubungan yang baik antara perusahaan dengan customer dengan memberikan ide atau masukan-masukan sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi customernya. Selain itu sebagai garda depan CS juga dituntut untuk dapat bertindak sebagai perwakilan perusahaan, dengan begitu seorang CS haruslah memiliki karakter yang kuat dan menguasai hal-hal utama tentang perusahaan. Sehingga diharapkan customer juga dapat menangkap image yang baik tentang perusahaan. 5 Dari hasil pengamatan yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa sebagai garda depan yang mewakili perusahaan, manajemen mengharapkan CS memberi masukan atau input untuk perkembangan maupun perbaikan dari pelayanan yang dimiliki perusahaan. Setiap informasi yang diterima kemudian diolah dan diteliti, untuk selanjutnya disampaikan pada manajemen. Disini manajemen akan bertindak dan mengevaluasi informasi yang disampaikan dan bersama-sama mencari pemecahan yang terbaik bagi perusahaan maupun customer. Hal ini dapat dilihat ketika peneliti mengamati kegiatan CS dalam 5 In Depth Interview dengan Deputy GM, Antonius Sukamto

12 53 melakukan kegiatan-kegiatannya yang hampir keseluruhannya memiliki keterkaitan dengan semua departemen yang ada. Dengan keterkaitannya ini, CS memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih lengkap dibanding departemen lainnya mengenai teknis pelayanan yang dimiliki perusahaan dan hal itu dibutuhkan sebagai dasar bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi dan mengembangkan pelayanan, serta menjaga citra perusahaan di mata publiknya. Dalam praktek kegiatan sehari-hari, semua departemen dapat menjalin hubungan dengan customer atau public eksternal lainnya, seperti dengan principal dan agen pelayaran lain. Disini masing-masing departemen bertindak sebagai wakil perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan bagiannya. Selain departemen Customer service terdapat departemen Sales dan Marketing, Dokumentasi, Logistik, Operasional, dan Administrasi & Keuangan yang masing-masing mempunyai kepentingan untuk berhubungan langsung dengan public eksternal divisi. Departemen Sales dan Marketing adalah bagian yang memiliki hubungan lebih intens dengan customer menyangkut pelayanan penjualan produk jasa yang dimiliki divisi, dimana public utamanya adalah principal dan customer. Departemen dokumentasi adalah bagian yang focus pada proses dokumentasi dari kargo yang dimuat dengan public utamanya adalah principal, agen KMTC Line di cabang negara lain dan customer. Departemen Logistik adalah departemen yang

13 54 bertugas mengontrol dan memonitor stock dan pergerakan container, dengan public utamanya adalah principal dan depot (tempat penyimpanan container / peti kemas). Departemen operasional adalah departemen yang bertugas mengontrol dan memonitor pergerakan operasioan kapal pengangkut dengan public utamanya adalah principal dan terminal di pelabuhan. Sedangkan departemen Administrasi dan keuangan bertugas mengolah administrasi dan keuangan divisi, dengan public utamanya adalah principal, divisi keuangan pusat PT.Samudera Indonesia Tbk, dan customer. Semua departemen berhubungan langsung dengan public eksternal perusahaan dan hampir di semua aspek pekerjaan CS akan dilibatkan secara informatif untuk dapat memahami secara general tentang kegiatan yang dilakukan departemen lain, terkait dengan kebutuhan customer. Hal ini akan menjadi bekal bagi departemen CS dalam mengambil langkah saat pengolahan informasi ketika dibutuhkan. Dengan karakter perusahaan yang berorientasi dalam bidang jasa, perusahaan beranggapan bahwa pemberian pelayanan yang optimal adalah menjadi tanggung jawab semua elemen di dalam perusahaan, dengan berlandaskan pada customer oriented. Mulai dari general manager sampai dengan staf, memberikan pelayanan pada customer menurut porsi bagiannya masingmasing, melalui koordinasi dengan departemen-departemen terkait lainnya. Publik

14 55 dari perusahaan ini sendiri terdiri dari public internal (karyawan departemen lain) dan public eksternal (customer, agen pelayaran lain / partner, principal) dan setiap karyawan diharapkan dapat menjalin hubungan yang baik dengan public internal maupun eksternal. Khusus dengan customer, departemen Customer service memiliki focus utama pada customer. Pembagian kerja dalam departemen CS terbagi menjadi 2 fokus utama, seperti dijelaskan oleh Customer service Manager, Ari Budiono, berikut ini : Saat ini staf CS terbagi 2 bagian, yaitu Inbound Customer service dan Outbound Customer service. Inbound Customer service focus pada penanganan service untuk kargo import yang terdiri dari 1 supervisor dan 3 orang staff. Sedangkan Outbound Customer service focus pada penanganan kargo export, yang terdiri dari 1 supervisor dan 2 orang staff. Meskipun terbagi menjadi 2 fokus, diharapkan masing-masing bagian dapat tetap mengetahui dengan baik hal-hal yang terjadi didalam lingkup eksport maupun import, dimana masih terdapat keterkaitan dalam masingmasing bidang sehingga dapat saling mendukung satu sama lain. 6 Untuk menunjang kebutuhan tersebut, kriteria yang dibutuhkan dari personil CS diterangkan oleh Customer service Manager, Ari Budiono, sebagai berikut : Kriteria CS yang diperlukan antara lain adalah yang memiliki kemampuan baik dalam berkomunikasi, responsif terhadap segala situasi terutama ketika timbul suatu masalah, inisiatif yang tinggi, teamwork skill yang baik, dan yang paling penting mengetahui serta memahami dengan baik tentang pelayanan yang dimiliki perusahaan. 6 In Depth Interview dengan Customer service Manager, Ari Budiono

15 Menciptakan Komunikasi Dua Arah dan Menyebarkan Informasi Dari/Ke Publik Latar belakang perusahaan sebagai perusahaan jasa, menjadikan pelayanan informasi menjadi focus penting bagi perusahaan. Disini terlihat bahwa departemen CS yang ditugaskan untuk mengelola focus tersebut, sebagaimana yang diterangkan berikut : Informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting disini. Sesuai dengan karakter bisnis yang mengandalkan kecepatan dan ketepatan waktu, kebutuhan informasi penting untuk terus diketahui perkembangannya dalam setiap pergerakan cargo atau kapal. Oleh karena itu perusahaan wajib menyediakan informasi yang cepat dan tepat pada customer atau pihak terkait sesuai kebutuhan mereka. Bisnis divisi ini sangat mengandalkan pelayanan informasi tersebut, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. Keterlambatan penyampaian informasi akan memicu timbulnya masalah yang berujung pada melemahnya image perusahaan dimata customer, karena pelayanannya yang dianggap dapat merugikan customer. 7 Lebih lanjutnya lagi beliau juga menambahkan bahwa : Semua bagian dalam divisi ini dapat menjalankan fungsi tersebut, namun dalam mengolah dan menyampaikan informasi pada public perusahaan secara khusus menjadi tugas utama departemen CS 7 In Depth Interview dengan Deputy GM, Antonius Sukamto

16 57 Secara teori, bisa dirangkum bahwa terdapat beberapa fungsi PR yang dapat juga diimplementasikan di suatu organisasi yang tidak memiliki posisi PR khusus, antara lain : 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi, dan tanggapan masyarakat terhadap badan/ organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur informasi, publikasi serta pesan dari badan/ organisasi ke publiknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Dari sini diamati bahwa fungsi-fungsi PR diatas dijalankan di departemen Customer service, yang secara khusus fokus sebagai penunjang aktifitas utama perusahaan dan menciptakan komunikasi dua arah, mengatur dan mengolah informasi yang ingin disampaikan. Fungsi PR yang lainnya lebih merupakan

17 58 suatu bentuk fungsi yang dapat dijalankan oleh elemen lain dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhannya. Dari hasil pengamatan kegiatan-kegiatan CS sendiri dibagi dalam 3 tahap, yaitu : 1. Sebelum transaksi (Pre-Transaction) : informasi dan pembentukan hubungan baik dengan konsumen 2. Saat transaksi (In-Transaction) : memberikan pelayanan dan bukti 3. Sesudah transaksi (Post-Transaction) : menanggapi keluhan dan kebutuhan-kebutuhan pelanggan yang dirasa kurang terpenuhi,saransaran termasuk pelayanan purna jual. Tahap-tahap kegiatan itu dijalankan dengan membagi focus pelayanan pada pelayanan eksport dan import. Ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia ke daerah pabean negara lain, sedangkan Impor merupakan kegiatan memasukan barang ke dalam daerah pabean Indonesia. Ekspor dan Impor merupakan kegiatan perdagangan baik itu barang maupun Jasa yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain melakui prosedur yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Pada pelayanan ekspor di tempat penelitian dilakukan, terjalinnya hubungan antara perusahaan dengan customer diawali oleh komunikasi yang dilakukan departemen sales marketing pada customer, atau sebaliknya. Selain itu komunikasi awal bisa juga terjalin dari contact yang dilakukan customer pada CS melalui media telepon atau , yang

18 59 kemudian oleh CS akan dibantu dan diarahkan ke tim sales marketing. Dari situ dilakukan negosiasi untuk mencari kesepakatan mengenai service dan harga. Setelah disepakati, customer akan mulai menggunakan pelayanan yang dimiliki perusahaan, dengan mengikuti langkah-langkah prosedur yang ada. Disini CS kembali memegang peran untuk memberikan kebutuhan informasi yang dibutuhkan customer secara berkala dan terupdate. 8 Langkah itu dimulai dengan penyampaian informasi tentang jadwal kapal dan penarikan container, dilanjutkan dengan proses penerimaan Shipping Instruction (SI) atau Instruksi Pengapalan dari customer, untuk kargo yang akan menggunakan jasa KMTC Line. CS export kemudian akan melakukan proses Booking pada online system. Proses booking ini akan dimonitor terus oleh CS dan jika ada perubahan atau kendala yang timbul maka CS export akan segera mengambil tindakan untuk mengantisipasi, mencari pemecahan masalahnya, dan melakukan evaluasi sesudahnya. Hasilnya nanti akan diinformasikan pada manajemen dan customer. Sedangkan pada pelayanan import di departemen ini, hubungan antara perusahaan dengan customer didasari pada pelayanan terhadap kargo customer yang diterima di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebagai pelabuhan tujuan (Port of Discharge / POD), yang dikirim dari pelabuhanpelabuhan asal yang terdiri dari berbagai macam Negara (Port of Loading / POL). 9 8 In Depth Interview dengan Customer service Manager, Ari Budiono 9 In Depth Interview dengan Customer service Manager, Ari Budiono

19 60 Mengenai pelayanan yang diberikan, Inbound Customer Supervisor menjelaskan bahwa : Informasi yang disampaikan ke customer antara lain mencakup informasi mengenai jadwal kapal (kedatangan dan keberangkatan), jadwal penerimaan dokumen pelengkap, perubahan service, service baru, perubahan dalam dokumen pengiriman, dan juga segala informasi yang berkaitan dengan kargo mereka. 10 Secara lebih rinci, kegiatannya diawali dengan mengirimkan informasi Notice of Arrival atau Pemberitahuan kedatangan barang (NOA) melalui pada masing-masing consignee atau importer yang menggunakan jasa perusahaan. Informasi NOA ini harus disampaikan tepat waktu yaitu sebelum kapal tiba di Jakarta. Informasi ini digunakan oleh consignee untuk mempersiapkan dokumendokumen dan pengaturan pengambilan barang ke pabean, bank, dan pihak-pihak terkait lainnya, sehingga saat kargo tiba di pelabuhan Jakarta mereka dapat menarik kargo tersebut dengan lancar. Jika semua dokumen sudah dipersiapkan dengan baik, tentunya mereka tidak mengalami kendala, namun seringkali banyak customer yang tidak mempersiapkan dokumennya dengan baik atau juga timbul kendala-kendala teknis yang bisa menghambat proses penarikan kargo mereka. Contohnya seperti ijin import yang belum lengkap, perubahan data dari POL, perubahan jadwal yang mendadak, terhambatnya jalur trucking, dan lain 10 In Depth Interview dengan Inbound Customer service Supervisor, Iim Ibrahim

20 61 sebagainya. Disini CS menjadi penunjang manajemen dalam melakukan antisipasi sekaligus memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi customer. Dalam proses komunikasi di dalam departemen CS divisi KMTC Line, komunikasi dua arah dijalin antara CS dengan customer berkaitan dengan pelayanan informasi yang menjadi tugas CS. Informasi disampaikan melalui fasilitas yang disediakan perusahaan untuk digunakan semaksimal mungkin bagi kepentingan pelayanan informasi. Customer service Manager, Ari Budiono juga menambahkan bahwa : Segala informasi yang kami terima dari internal maupun eksternal akan kami olah dulu, dengan cara verivikasi data berdasarkan kebutuhannya. Kebutuhan disini adalah kebutuhan dari informasi tersebut berkaitan dengan cara pengolahan dan urgensinya serta objek yang dituju. 11 Informasi disampaikan melalui media antara lain : 1. Telepon 2. Fax Web 5. Blogspot 11 In Depth Interview dengan Customer service Manager, Ari Budiono

21 62 Media diatas dimanfaatkan oleh CS untuk memfasilitasi kebutuhan informasi customer. Informasi-informasi disampaikan secara berkala pada customer, baik secara harian maupun mingguan. Seperti yang dijelaskan oleh Inbound Customer service Supervisor, Iim Ibrahim berikut : Ada jenis informasi yang kami kirimkan atau sediakan secara regular per hari, per minggu, ada juga informasi yang kami kirimkan case by case, yaitu dalam arti setiap saat terdapat kebutuhan untuk disampaikan secara mendesak maka informasi itu harus segera diolah untuk sesegera mungkin disediakan atau disampaikan. Biasanya informasi ini cukup banyak, diluar yang rutin disampaikan. 12 Ada juga informasi yang dikirimkan secara case by case ketika dibutuhkan, dimana volumenya cukup banyak (harian) diluar informasi rutin yang disampaikan, mengingat volume service yang saat ini lumayan produktif (6 kapal per minggu). Diluar itu, latar belakang customer menjadi salah satu factor penting dalam mengolah informasi yang disampaikan. Karakter customer yang biasanya merupakan perusahaan (bukan individual) menciptakan hubungan business to business communication yang harus disikapi secara kreatif dengan pendekatan yang berbeda dengan bisnis antara perusahaan dengan perorangan. Disini menjadi tugas CS juga untuk dapat mengolah informasi kedalam bentuk komunikasi yang tepat. Terlepas dari usaha CS untuk menciptakan pelayanan informasi yang optimal, hambatan mungkin saja terjadi, baik di pihak CS atau perusahaan 1212 In Depth Interview dengan Inbound Customer service Supervisor, Iim Ibrahim

22 63 maupun di pihak customer, yaitu ketika informasi tidak terkirim atau diterima dengan baik, seperti yang digambarkan oleh Inbound Customer service Supervisor, Iim Ibrahim : Kendalanya biasanya terjadi ketika informasi tersebut tidak tersampaikan dengan baik atau mengalami gangguan atau hambatan. Hambatan itu dapat terjadi di pihak kami maupun customer, seperti jaringan internet atau telepon yang terganggu, terlambatnya pengolahan informasi karena terlambatnya penerimaan data dari katnor pusa atau keterlambatan di pihak customer dalam memahami kepentingan informasi tersebut. 13 Pada dasarnya informasi-informasi yang disampaikan oleh customer pada CS menjadi kewajiban bagi CS untuk menindaklanjuti sesuai kebutuhannya. Disini customer membutuhkan tanggapan yang responsive dan tepat untuk solusi dari masalah yang mereka hadapi. Dengan penerimaan terhadap informasi atau keluhan yang responsive, mereka akan merasa lebih diperhatikan dan didengar, dan ini menjadi salah satu point penting yang ingin diperoleh perusahaan ini dalam menciptkan image yang baik di mata customer. 14 Berdasarkan pengamatan di lapangan, kepentingan customer disini yang dipicu dengan waktu harus diimbangi dengan informasi yang tidak hanya jelas namun juga cepat tersampaikan sehingga customer dapat segera menindaklanjuti hal tersebut dalam internal mereka, yang berujung pada minimalisasi kerugian yang mungkin timbul. Selain dari respon yang cepat, tentunya pengambilan keputusan dalam menentukan solusi yang tepat juga penting dalam hal ini. Ini menjadikan 13 In Depth Interview dengan Inbound Customer service Supervisor, Iim Ibrahim 14 In Depth Interview dengan Inbound Customer service Manager, Ari Budiono

23 64 alasan mengapa CS harus dapat menguasai service yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan, yaitu agar dapat menentukan solusi yang tepat dari masalah yang dihadapi customer. Jika bersinggungan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh departemen lain, CS akan menjembatani customer dengan departemen terkait dalam mencari solusinya, sehingga tetap menjadi tugas CS untuk memonitor masalah tersebut sampai terselesaikan dengan baik. Karakter customer yang beragam ternyata juga menjadi tantangan tersendiri disini, karena bagaimanapun CS harus dapat menjaga citra baik perusahaan di mata semua jenis kalangan customer, tanpa terlihat membeda-bedakan. Biasanya yang menerima perlakuan khusus adalah customer dengan volume muatan yang tinggi. Namun selain itu, secara tidak langsung terdapat perlakuan khusus untuk customer yang berasal dari Korea, yaitu negara dimana pelayaran KMTC Line berasal. Untuk perusahaan VIP biasanya dihandle khusus oleh seorang staff untuk monitoringnya, sedangkan untuk customer Korea lebih pada monitoring yang khusus di tiap jalur untuk memastikan mereka terlayani dengan baik. Konsekuensi dari tidak terlayaninya customer Korea dengan baik biasanya berdampak pada laporan langsung customer pada pimpinan yang menjadi perwakilan kantor pusat (warga negara Korea) yang biasanya juga informasi yang diterima menjadi sedikit berbeda dengan yang terjadi, sehingga seringkali konflik menjadi melebar. Meskipun terjadi hal-hal seperti ini, CS tetap dituntut untuk dapat terlihat memberikan

24 65 service yang sama baiknya tanpa membeda-bedakan. Seperti yang ditegaskan oleh Customer service Manager, Ari Budiono : Perusahaan ini memiliki public yang terdiri dari perusahaan-perusahaan, dan bukan per individual. Publik seperti customer sendiri sangat beragam latar belakangnya, seperti perusahaan local atau asing, real shipper atau forwarding,tapi pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama yang harus kami layani dengan sama baiknya. Walaupun ada penggolongan customer yang disebut VIP, yaitu biasanya customer dengan volume muatan yang tinggi dan regular, atau perusahaan Korea yang memiliki hubungan dekat dengan principal, namun dalam pelayanan informasi kami tidak membeda-bedakan. Mereka bisa mendapatkan atau menerima informasi yang sama cepat dan tepatnya melalui berbagai media yang kami sediakan. 15 Dari hasil pengamatan, departemen ini melakukan kegiatan-kegiatan fungsi PR, seperti yang ditekankan oleh Customer service Manager Ari Budiono berikut : CS dalam divisi ini memiliki banyak kegiatan yang biasanya dilakukan oleh seorang PR, yaitu khususnya dalam mengelola informasi. Perusahaan mengandalkan departemen ini untuk mengolah dan menyampaikan informasi berkaitan dengan service yang kita miliki, seperti pemberitahuan jadwal kapal, jadwal kantor, service baru, dan lainnya. CS melakukan komunikasi intensif sebagai mediator dengan customer tidak hanya untuk menyampaikan informasi namun juga untuk mendapatkan informasi yang penting bagi perusahaan. Dari sini diharapkan kita dapat memberi masukan pada divisi. 16 Namun dalam pelaksanaanya didapati seringkali wilayah kerja departemen ini menjadi abu-abu, terkait dengan dilimpahkannya segala aspek permasalahan yang bersinggungan dengan customer untuk kemudian CS diminta 15 In Depth Interview dengan Customer service Manager, Ari Budiono 16 In Depth Interview dengan Customer service Manager, Ari Budiono

25 66 menindaklanjuti sampai ke masalah teknis yang seharusnya tetap menjadi wilayah kerja dari departemen terkait tersebut. Hal seperti ini selain membuat pembagian tugas menjadi tidak tegas batasannya juga beresiko pada over load beban kerja departemen CS diluar yang semestinya. Terkait dengan tugas utamanya mengolah dan memberikan pelayanan yang optimal pada customer, departemen ini tetap menjalankan tugas yang dikatakan abu-abu tersebut. Namun mengingat fungsinya dalam menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik serta mengolah dan menyampaikan informasi pada public, timbul pertanyaan mengapa masalah abu-abu ini belum dapat dicari permasalahannya, yang dimana semestinya departemen-departemen terkait berkoordinasi dan menetapkan batasan yang tegas. Jika dilihat dari yang terjadi dilapangan, factor komunikasi internal perusahaan ternyata justru memiliki kekurangan yaitu persepsi yang masih salah antara satu departemen dengan departemen lainnya. Departemen CS dalam hal ini berupaya untuk mulai menciptakan dan mensosialisasikan penetapan batas tegas dalam wilayah kerja melalui diskusidiskusi internal dan pendekatan persuasive secara personal, sebagai langkah awal dalam pencarian kesepakatan bersama. Hal ini juga tercermin dari mekanisme pelaksanaan fungsi PR yang dijalankan, seperti yang dikutip dari wawancara dengan Customer service Manager, Ari Budiono :

26 67 Fungsi tersebut (PR) dijalankan oleh CS dengan terlebih dahulu membuat perencanaan-perencanaan program yang penting untuk kebutuhan customer, untuk kemudian melakukan pengaturan sebagai pematangan rencana dengan cara salah satunya yaitu melakukan koordinasi dengan departemen lain, Hal ini disebabkan karena kita juga dituntut untuk menguasai service yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan, sehingga kelangsungan departemen lain terkait dengan customer menjadi perhatian kita juga. Sesudah itu kami akan mulai melaksanakan program-program yang sudah direncanakan, biasanya secara berkala. Program-program yang kami rencanakan biasanya jangka panjang, sehingga evaluasi kami lakukan secara terus menerus untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan customer. 17 Tindakan pencegahan merupakan upaya yang biasa digunakan untuk mengatasi masalah yang terjadi. Strategi untuk pencegahan timbulnya suatu krisis merupakan salah satu fungsi PR yang cukup penting selain untuk mempertahankan kepercayaan dan citra enstitusi dari publik. Komunikasi publik, tidak hanya berlaku untuk publik luar melainkan juga untuk publik internal. Karena jika diantara publik internal tidak ada relasi yang harmonis, maka dampaknya buruk bagi citra organisasi. Kondisi demikian akhirnya justru menjadi pesan negatif dan melahirkan citra negatif organisasi di mata publik. Oleh karena itu, seperti seorang PR, CS disini juga dituntut untuk tidak hanya memiliki keahlian akademis, namun juga atribut seperti : 1. Kemampuan berkomunikasi 2. Kemampuan berorganisasi. 17 In Depth Interview dengan Customer service Manager, Ari Budiono

27 68 3. Kemampuan untuk dapat bergaul dengan banyak orang. 4. Mempunyai integritas diri. 5. Mempunyai imajinasi/kreatif 6. Niat untuk mengembangkan wawasan. Customer service di divisi ini memiliki focus dalam menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Dalam pelaksanaannya, tugas CS tidak saja hanya menampung dan menerima keluhan customer, atau memberikan informasi yang dibutuhkan, namun CS dapat menjalankan fungsi menciptakan hubungan baik dengan customer sebagai salah satu public utama dari perusahaan (public eksternal). Dalam tiap langkahnya, customer service selalu memiliki elemen PR. Setiap sentuhan nilai pada pelanggan / konsumen memiliki potensi baik untuk membangun keloyalan atau ketidakpuasan. Hubungan dengan pelanggan (customer relationship ) adalah kata kunci yang penting padacs disini. Umumnya CS tidak berhubungan langsung dengan transaksi. Mereka hanya menjadi jembatan atau pintu utama yang menghubungkan pelanggan dengan pihak lain dalam perusahaan. Customer service disini bisa didefinisikan secara luas sebagai sebuah tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap orang di dalam perusahaan. Bahkan seorang pimpinan perusahaan pada dasarnya harus melakukan pekerjaan sebagai Customer service, karena pimpinan pun berpikir tentang bagaimana membangun hubungan dengan pelanggan. Customer service

28 69 menjadi jiwa bagi setiap orang dalam perusahaan, seperti halnya jiwa pelayanan yang harus dimiliki. Sama dengan karakter yang dimiliki oleh seorang PR Pembahasan Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian, berikut analisis mengenai fungsi PR yang dijalankan oleh departemen Customer service Divisi KMTC Line PT. Samudera Indonesia Tbk. Fungsi komunikasi dan PR akan sangat terasa ketika perusahaan berupaya mengembangkan usaha dan menghindari situasi yang kurang kondusif dengan lingkungan. Begitu pula bagi perusahaan/lembaga yang memasarkan produk berupa jasa. Suatu perusahaan atau organisasi yang tidak memiliki posisi PR khusus dalam organisasinya dapat tetap menjalankan fungsi-fungsi PR dalam manajemennya., mengingat ruang lingkup PR yang sangat luas. Bisa dibilang fungsi dan tugas pokok PR sebagai image builder (pembangun citra) dari sebuah institusi. Institusi yang baik dan menempati hati atau tertanam dalam benak (mindset) para pelanggan adalah institusi yang mempunyai citra positif, setiap citra positif yang ditampilkan oleh institusi terhadap publiknya membuat publik (pelanggan) meletakkan keyakinannya pada institusi tersebut. PR juga mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai jembatan antara institusi dengan publiknya (pelanggannya) dalam kerangka kerja yang positif.

29 70 Customer service di divisi ini sendiri memiliki focus dalam menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Komunikasi menjadi titik awal dalam memberikan pelayanan yang optimal Dalam pelaksanaannya, tugas customer service disini tidak saja hanya menampung dan menerima keluhan customer, atau memberikan informasi yang dibutuhkan, namun Customer service menjalankan fungsi menciptakan hubungan baik dengan customer sebagai salah satu public utama dari perusahaan (public eksternal). Dalam tiap langkahnya, customer service memiliki elemen PR. Setiap sentuhan nilai pada pelanggan / konsumen memiliki potensi baik untuk membangun keloyalan atau ketidakpuasan. Hubungan dengan pelanggan (customer relationship ) adalah kata kunci yang penting pada Customer service. Umumnya Customer service tidak berhubungan langsung dengan transaksi. Mereka hanya menjadi jembatan atau pintu utama yang menghubungkan pelanggan dengan pihak lain dalam perusahaan. Meskipun begitu, dalam perkembangan secara umum, Customer service bukan didefinisikan sebagai pekerjaan di departemen tertentu saja. Customer service bisa didefinisikan secara luas sebagai sebuah tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap orang di dalam perusahaan. Bahkan seorang pimpinan perusahaan pada dasarnya harus melakukan pekerjaan sebagai Customer service, karena pimpinan pun berpikir tentang bagaimana membangun hubungan dengan pelanggan. Customer service

30 71 menjadi jiwa bagi setiap orang dalam perusahaan, seperti halnya jiwa pelayanan yang harus dimiliki. Sama dengan karakter yang dimiliki oleh seorang PR. Pada dasarnya, tantangan terbesar dalam mengembangkan model komunikasi yang berkualitas yang dikelola oleh Customer service adalah mengemas sebuah sistem pengelolaan informasi dan pengemasan informasi yang dibutuhkan publik secara akurat dan menarik. Sebab dengan adanya informasi yang sesuai dengan kebutuhan publik maka kepuasan publik akan bisa tercapai, sementara dengan informasi yang berkualitas maka kredibilitas lembaga di mata publikmenjadi lebih baik. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapati bahwa departemen Customer service pada divisi KMTC LINE PT.Samudera Indonesia Tbk menjalankan fungsi PR dalam perusahaan. Merujuk pada teori Prof.Dr.Onong Uchjana Effendy departemen ini menjalankan fungsinya terutama sebagai penunjang aktifitas utama dan back up manajemen, juga sebagai komunikator yang mengolah atau menciptakan komunikasi dua arah. Manajemen dalam fungsi PR dapat dikatakan sebagai penerapan fungsifungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, penstaffan, pemimpinan dan evaluasi) dalam kegiatan-kegiatan PR. Manajemen PR sendiri melakukan penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Bentuk kegiatan komunikasi bisa

31 72 berupa kegiatan kecil seperti pengiriman sampai pada kegiatan yang sangat komplek seperti wawancara melalui video conference. Cakupannya antara lain : 1. Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi 2. Manajemen terhadap kegiatan-kegiatan kehumasan yang lebih spesifik atau yang berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan di dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan manajemen (POAC : Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Hal tersebut dilakukan oleh departemen CS di divisi ini dalam rangkaian tugasnya mengolah informasi yang diterima maupun yang akan disampaikan seperti berikut ini : 1. Planning CS membuat perencanaan informasi yang efisien dan efektif mengenai service yang dimiliki perusahaan untuk dapat disampaikan pada customer. Contoh : Pembuatan skema alur

32 73 pelayanan, brosur pelayanan, dan tutorial untuk media service baru. 2. Organizing CS mengatur mekanisme pelayanan informasi dan pengolahannya agar dapat diterima dengan baik sesuai kebutuhan customer. Seperti yang dilakukan pada saat penyusunan alur yang baik agar informasi dapat tersalurkan dengan lancar. 3. Actuating CS melaksanakan pengiriman dan penerimaan informasi dengan baik sesuai dengan program dan standard yang ditetapkan perusahaan. Contohnya dengan menjadwalkan pengiriman informasi secara berkala dan regular agar public dapat terus terupdate. 4. Controlling CS mengontrol alur informasi yang disampaikan dan diterima agar dipastikan informasi tersebut tersampaikan sesuai dengan kebutuhannya.

33 74 Dalam bisnis jasa transportasi seperti pelayaran, pelayanan customer merupakan kegiatan utama perusahaan. Transportasi pada dasarnya adalah kegiatan perpindahan atau pemindahan manusia, barang, atau sumber daya lainnya dari suatu tempat asal ke tempat lainnya atau tempat tujuan dengan menggunakan alat angkut. Jasa yang ditimbulkan oleh jasa transportasi adalah jasa pengangkutan, pemindahan, atau jasa pengantaran menggunakan peti kemas dan kapal khusus peti kemas. Disini pelanggan menginginkan pengiriman / distribusi barang dengan cepat dan tepat waktu. Pelayanan sangat berhubungan dengan dengan upaya atau tindakan untuk memenuhi kebutuhan orang atau organisasi. Pada konteks ini, maka CS seperti halnya seorang PR harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang kreatif dan berisikan hal-hal yang bersifat informative, yang dikomunikasikan melalui media media yang dipilih sesuai dengan target sasaran. Fungsi PR yang dijalankan merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan secara manajerial dan operasional. Disini CS juga bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi secara luas dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya. Seperti istilah yang digunakan oleh Profesor Melvin Sharpe yaitu komunikasi yang

34 75 harmonis dalam hubungan jangka panjang antara perusahaan dan publiknya 18. Menurut Sharpe, ada lima prinsip untuk menjalankan hubungan yang harmonis : 1. Komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas 2. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain 3. Langkah-langkah yang fair untuk mendaptkan hubungan timbal balik dan goodwill. 4. Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah ketrasingan dan untuk membangun hubungan 5. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony Prinsip-prinsip tersebut merupakan prinsip-prinsip hubungan manusia modern yang semakin hari semakin menuntut adanya kerjasama, keterbukaan dan kejujuran. Prinsip-prinsip ini berkembang sehubungan dengan perubahan nilainilai perusahaan di tengah-tengah masyarakat dan perubahan drastis dari teknologi yang mewarnai seluruh kehidupan manusia The Practice of public relation, fifth edition. New York: Macmillan, 1992 hal 9 19 Kasali, Rhenald Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti

35 76 Begitu juga yang dilakukan oleh departemen CS di tempat penelitian ini. Didapati bahwa dalam menjalankan fungsi PR sebagai penunjang kegiatan manajemen, salah satu kegiatannya juga mencakup fungsinya sebagai pihak yang focus membina hubungan yang harmonis dengan customer. Prinsip itu dijalankan dengan menciptakan kerjasama secara terbuka, salah satunya melalui pelayanan informasi yang kontinyu dan tersalurkan dengan baik. Sehingga fungsi PR yang dijalankan satu sama lain saling terkait (tidak dapat terpisah). Namun fungsi ini sebetulnya tidak saja dilakukan oleh departemen CS sendiri, melainkan juga seluruh bagian dari manajemen terhadap public internal maupun eksternal perusahaan. Semua bagian dalam perusahaan ini dituntut untuk dapat melayani customer sebagai public utama perusahaan menurut porsinya. Disini CS lebih berfungsi untuk menciptakan pola hubungan yang ideal yang diharapkan terjalin antara perusahaan dengan customer sebagai public utamanya. Pola hubungan tersebut contohnya pembuatan skema alur pelayanan yang memenuhi kebutuhan perusahaan dan customer, juga pemberian informasi yang cepat dan tepat sehingga memudahkan customer dalam menggunakan produk jasa perusahaan. Mekanisme dan procedural yang telah ditetapkan kemudian didistribusikan melalui perangkat media seperti dan fax. Informasi tersebut kemudian disosialisasikan lebih intens lagi melalui pendekatan langsung ke customer, bahkan jika dirasa perlu akan dilakukan pendekatan langsung melalui visit / tatap muka langsung. Hal ini diperlukan selain dalam rangka mensosialisasikan

36 77 pelayanan yang dimiliki perusahaan, juga untuk membangun hubungan yang lebih intens dengan customer. Dalam posisinya seperti ini, didapat fakta bahwa departemen CS ternyata menjadi tumpuan dari departemen lain untuk menyelesaikan masalahnya dengan customer, yang menyebabkan batasan kerja menjadi abu-abu atau tidak jelas. Hal itu disebabkan oleh procedural pekerjaan yang masih belum baku dan tumpang tindih. Idealnya bahwa CS disini akan menjadi pihak yang menerima dan mengolah informasi yang diterima untuk kemudian didistribusikan ke masing-masing pihak dan pelaksanaan teknis tetap berada di ranah wilayah kerja masing-masing dari pihak terkait. Usaha departemen ini dalam memulai membuka wacana penetapan batasan pekerjaan yang jelas dapat menjadi langkah awal terbukanya komunikasi internal yang selama ini terlihat belum optimal. Hanya berfokus pada kepentingan customer tanpa mengindahkan masalah komunikasi internal dikhawatirkan akan menjadi boomerang dan tentunya hal ini sangat dihindari perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa jika kembali menganalisa hubungannya dengan customer, melalui komunikasi intens CS bertugas untuk terus menjalin hubungan dengan customer untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh customer, bahkan diharapkan sebelum customer meminta, sehingga CS harus dapat mengantisipasi kebutuhan tersebut. Contohnya dengan menyampaikan pada customer jika menemukan indikasi masalah dalam pergerakan kargo mereka sebelum mereka menyadarinya. Selain pertukaran

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Samudera Indonesia adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo dan pelayanan logistik yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Samudera Indonesia Tbk PT. Samudera Indonesia Tbk. Adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak di dalam bidang transportasi kargo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1. Sejarah perkembangan perusahaan Berawal dari perusahaan dengan inti usaha di bidang jasa pelayanan. PT Samudera Indonesia Tbk kini telah tumbuh

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. Itochu Logistics Indonesia Itochu Logistics Indonesia dibentuk pada tahun 2002, menyediakan solusi logistik sepenuhnya untuk pelanggan dan mengurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dan perusahaan mempunyai hubungan dimana keduanya saling

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dan perusahaan mempunyai hubungan dimana keduanya saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terwujudnya keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari peran karyawan. Meskipun sebagian besar pekerjaan sudah diambil alih oleh teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan pelayaran khususnya transportasi dan logistik telah menjadi sedemikian ketat pada dua dekade

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Pada mulanya kegiatan Transportasi Laut dengan menggunakan moda petikemas sangat tinggi permintaannya, terlebih lagi moda Petikemas di Indonesia yang sangat pesat perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT GHINA ANUGERAH LESTARI merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi (Freight Forwarder) di Jakarta yang melayani jasa pengiriman barang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. FREIGHT SOLUTION INDONUSA merupakan suatu perusahaan Jasa PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) yang bergerak di bidang Jasa Pengangkutan Barang atau disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara kepulauan yang terdiri atas beribu pulau sepanjang garis khatulistiwa, berada di Antara dua benua dan dua samudera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan freight forwarding adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sebagai penyedia jasa logistik pihak ketiga (third party logistics),freight

Lebih terperinci

BAB I Sejarah Umum Samudera Indonesia

BAB I Sejarah Umum Samudera Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian Samudera Indonesia Group (SIG) adalah perusahaan di Indonesia dan Asia yang bergerak dalam penyediaan transportasi kargo dan jasa logistik. Dimulai sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan CSR yang baik dan sukses dilapangan dimulai dari manajemen CSR yang baik dapat tercermin melalui manajemen relasi yang memadai dan efektif pada setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self-efficacy dapat

BAB I PENDAHULUAN. personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self-efficacy dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tutuk Ari (2009) mengatakan self-efficacy dapat dikatakan sebagai faktor personal yang membedakan setiap individu dan perubahan self-efficacy dapat menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 2.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan PT. DMR adalah salah satu dari anak perusahaan PT. SSU. PT. SSU adalah perusahaan yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan, baik. mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda

BAB I PENDAHULUAN. baik ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan perdagangan, baik. mempunyai peranan yang sangat penting dalam menggerakan roda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi, apabila membicarakan mengenai perekonomian dunia maka tidak akan terlepas dari kegiatan perdagangan. Perekonomian yang baik ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengirim barang (shipper) mengirimkan dokumen "Shipping Instruction" (SI)

BAB I PENDAHULUAN. pengirim barang (shipper) mengirimkan dokumen Shipping Instruction (SI) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Tresnamuda Sejati atau TMS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang shipping yang didirikan pada tahun 1986 oleh Bapak David V. Lengkong bersama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Samudera Indonesia Tbk tepatnya di kantor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Samudera Indonesia Tbk tepatnya di kantor BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Samudera Indonesia Tbk tepatnya di kantor pusat Gedung Samudera Indonsia Jl.Let Jend S.Parman Kav.35 Jakarta.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam bidang usaha logistik baik di dunia maupun di Indonesia sudah semakin ketat. Saat ini dapat dikatakan bahwa industri logistik sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha dan masyarakat dalam menjalankan usahanya, karena

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Lentera Buana Jaya. PT. Lentera Buana Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III OBJEK PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Lentera Buana Jaya. PT. Lentera Buana Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang PT. Lentera Buana Jaya 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Lentera Buana Jaya PT. Lentera Buana Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang Freight Forwarder yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo PT. SPIL (Sumber : google.com) Nama Perusahaan Alamat : PT. Salam Pacific Indonesia Lines : Jl. Perak barat No. 9-11, Surabaya Telepon

Lebih terperinci

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. memenuhi harapan pelanggan. Dengan luas area lebih dari 200 ribu m 2, kami siap

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. memenuhi harapan pelanggan. Dengan luas area lebih dari 200 ribu m 2, kami siap BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT A. SEJARAH RINGKAS Belawan Internasional Container Terminal disingkat BICT merupakan salah satu cabang pelaksana PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1995, sebuah perusahaan dengan fokus usaha di bidang Freight Forwarding yang beralamat di JL.Yos Sudarso Kav.89 Boulevard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan meratanya distribusi kebutuhan sandang, pangan dan papan melalui berbagai macam moda transportasi.

Lebih terperinci

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. berlokasi di Gabion, Belawan. Disini, PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero )

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. berlokasi di Gabion, Belawan. Disini, PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT A. SEJARAH RINGKAS Belawan Internasional Container Terminal disingkat BICT merupakan salah satu cabang pelaksana PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) yang berlokasi

Lebih terperinci

Waktu yang dihabiskan kapal selama berada di pelabuhan akan sangat berpengaruh terhadap pengoperasian kapal tersebut. Semakin lama kapal berada di

Waktu yang dihabiskan kapal selama berada di pelabuhan akan sangat berpengaruh terhadap pengoperasian kapal tersebut. Semakin lama kapal berada di BAB I PENDAHULUAN Perdagangan internasional merupakan salah satu sektor ekonomi yang mempunyai peranan dalam menunjang pembangunan Indonesia. Transaksi antar negara-negara di dunia akan menciptakan kerjasama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Denyut persaingan meningkat, seiring lonjakan nilai perdagangan dan arus

BAB 1 PENDAHULUAN. Denyut persaingan meningkat, seiring lonjakan nilai perdagangan dan arus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini, iklim bisnis secara global memanas demikian cepat. Denyut persaingan meningkat, seiring lonjakan nilai perdagangan dan arus perpindahan modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat, untuk dapat berhasil atau sekedar

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat, untuk dapat berhasil atau sekedar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan property semakin berkembang. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat, untuk dapat berhasil atau sekedar bertahan,

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita ketahui bahwa harga dari sebuah mobil tidaklah murah, untuk memenuhi kebutuhan sebuah perusahaan akan operational transportation,khususnya mobil ada dua

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA Data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini merupakan data yang berasal dari perusahaan 3 rd party Logistics yang menangani kegiatan pergudangan untuk shipment ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju kehidupan sosial masyarakat. Para pelaku bisnis kegiatannya makin menggeliat, tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Customer Service merupakan bagian dari divisi PT. PELINDO II yang melayani pendaftaran pemanduan kapal, melayani pelanggan yang ingin memakai jasa pemanduan kapal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dapat dilakukan dari cara yang sederhana, hingga yang kompleks. Namun, karena perkembangan zaman yang semakin ekstensif saat ini, komunikasi menjadi semakin

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Adanya perbedaan kekayaan alam serta sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Adanya perbedaan kekayaan alam serta sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, perdagangan lokal maupun internasional mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Setiap negara memiliki kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi semakin berkembang dari waktu ke waktu dan digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi mengandung makna bersama-sama

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Utama, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat, Indonesia Telp (62 21) 2908 2908, Fax (62 21) 2908

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kunci hubungan masyarakat dalam mengkomunikasikan pesan yang tepat kepada publik internal maupun eksternal. Melalui komunikasi, menjadikan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan

BAB V ANALISA DATA. dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisa Peluang Analisis informasi tentang rencana strategis perusahaan diterapkan dengan metode focus group discussion dimana diskusi dilakukan dengan beberapa anggota saja yang

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek pada PT.SAMUDERA INDONESIA cabang bandung Jawa Barat penulis ditempatkan di bagian pemasaran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kecakapan berkomunikasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Komunikasi yang baik membawa konsekuensi pada peningkatan profesionalisme.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hasnur Group yang awalnya bergerak pada bidang angkutan sungai tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hasnur Group yang awalnya bergerak pada bidang angkutan sungai tradisional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Hasnur Jaya Utama merupakan induk perusahaan (holding) dari Hasnur Group yang awalnya bergerak pada bidang angkutan sungai tradisional untuk mengangkut batang-batang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. NYK Line adalah anak perusahaan dari Mitshubishi Corporation dan pada

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. NYK Line adalah anak perusahaan dari Mitshubishi Corporation dan pada BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Pendirian Perusahaan NYK Line adalah anak perusahaan dari Mitshubishi Corporation dan pada tahun 1900 NYK menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan komunikasi memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan Public Relations. Berbeda dengan jenis komunikasi lainnya, komunikasi yang dilancarkan oleh

Lebih terperinci

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: EKSPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis perbankan merupakan salah satu bidang bisnis yang menyediakan pelayanan jasa kepada customer. Tidak hanya sebatas pelayanan jasa perbankan saja, saat ini bisnis

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa angkutan di perairan selain mempunyai peranan yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan jasa pelayanan bongkar dan muat peti kemas yang terletak di wilayah Pelabuhan Tanjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan tersendiri untuk selalu diperhatikan. Layaknya hukum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan tersendiri untuk selalu diperhatikan. Layaknya hukum digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya zaman maka eksistensi suatu perusahaan menjadi tantangan tersendiri untuk selalu diperhatikan. Layaknya hukum rimba bahwa dia

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Industri pelayaran merupakan salah satu industri padat modal (capital intensive), dikarenakan tingginya biaya modal yang dibutuhkan untuk membeli suatu kapal (Luo dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA Bentuk Usaha RPX (FedEx) BAB I PENDAHULUAN 1.1 BENTUK, BIDANG, DAN PERKEMBANGAN USAHA 1.1.1 Bentuk Usaha RPX (FedEx) Tentang RPX (FedEx) Layanan yang diinginkan konsumen kepada perusahaan logistik semakin banyak ragamnya. Ketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan teknologi dunia yang semakin tinggi. Indonesia saat ini tergolong sebagai negara berkembang

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa angkutan di perairan selain mempunyai peranan yang strategis dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah organisasi. Dalam kegiatan berorganisasi sehari-hari komunikasi merupakan suatu tindakan yang

Lebih terperinci

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS

ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS ANALISIS MEKANISME DAN KINERJA KONSOLIDASI PETIKEMAS * Siti Dwi Lazuardi, **Firmanto Hadi. *Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan ** Staff Pengajar Jurusan Teknik Perkapalan Transportasi Laut - Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Asia dan Australia), jelas ini memberikan keuntungan bagi negara indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia dari sudut pandang geografis terletak di daerah katulistiwa, terletak diantara dua samudra (Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia),

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Mega Segara merupakan salah satu perusahaan jasa transportasi di Jakarta Utara yang bergerak di bidang jasa pengiriman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik dan perangkat keras saluran air. Semakin berkembang,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Transportasi melalui laut memainkan peran penting dalam sistem perdagangan. Berbagai jenis barang di seluruh dunia bergerak dari tempat satu ke tempat lainnya melalui laut.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan Sun Pacific dibangun sejak tahun 2001. dan telah bertumbuh menjadi terencana, aktif, ahli, dan lebih secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional perlu di kembangkan dalam rangka mewujudkan wawasan nusantara yang mempersatukan seluruh

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. langsung aktivitas Marketing Komunikasi Ekspor Public Relation meliputi

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. langsung aktivitas Marketing Komunikasi Ekspor Public Relation meliputi BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis ditempatkan di satu devisi yaitu Marketing Komunikasi Ekspor Public Relation. Melalui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk.

BAB II GAMBARAN UMUM. PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk. BAB II GAMBARAN UMUM PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk. A. Sejarah Singkat Perusahaan memulai usaha distribusi dengan mendirikan PT Djangkar Djati di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1964 untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia pelayanan jasa yang semakin berkembang

BABl PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia pelayanan jasa yang semakin berkembang BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia pelayanan jasa yang semakin berkembang dengan cepat serta bersifat global menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin ketat. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan peningkatan yang significan tiap tahunnya, hal ini nyata dilihat sejak digulirnya konsep otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat

BAB I PENDAHULUAN pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan 735.355 mill persegi yang terdiri dari 17.000 pulau. Dan Indonesia adalah Negara Maritim. Oleh sebab transportasi laut sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan dengan publiknya baik itu publik internal maupun publik

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan dengan publiknya baik itu publik internal maupun publik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Komunikasi di era modern semakin meluas. Kehadiran Ilmu Komunikasi dalam dunia keilmuan menambah warna dan kekayaan bidang ilmu yang membantu

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT Toyofuji Serasi Indonesia merupakan perusahaan pelayaran yang bergerak di bidang logistik yang didirikan pada tanggal 7 Desember 2005. PT

Lebih terperinci

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat menuntut setiap organisasi perbankan untuk memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif, respons yang cepat, fleksibel

Lebih terperinci

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn

Lebih terperinci

Petugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan

Petugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan BAB V PENUTUP Penelitian ini bermula dari hadirnya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang menuntut segenap badan publik di Indonesia untuk membuka lebar-lebar pintu akses atas informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di DKI Jakarta saat ini, bermunculan pula berbagai jenis usaha yang berpotensi menghasilkan keuntungan. Beragamnya penduduk

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP

BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP BAB II DESKRIPSI UMUM ARFA BARBERSHOP A. Gambaran Umum Arfa Barbershop 1. SEJARAH ARFA BARBERSHOP PT. ARFA SUKSES MULIA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan usaha pangkas rambut pria.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Logistic One Solution beralamat di jalan Palem Lestari A 11. No. 27 Cengkareng Jakarta Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Logistic One Solution beralamat di jalan Palem Lestari A 11. No. 27 Cengkareng Jakarta Indonesia. 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian PT. Logistic One Solution beralamat di jalan Palem Lestari A 11 No. 27 Cengkareng Jakarta 11730 Indonesia. Email :

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT

PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PANDUAN TEKNIS PELANGGAN: IMPOR MELALUI CIKARANG DRY PORT PT. CIKARANG INLAND PORT Jl. Dry Port Raya, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi 17530, Jawa Barat, Indonesia Telp (62-21) 2908 2908, Fax (62-21) 2908

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia Asuransi terus berkembang dengan pesat pada saat ini di Indonesia khususnya di Jakarta. Asuransi merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Terlepas apakah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang rendah dalam melakukan muat-bongkar barang dan upah. terciptanya peti kemas (container) (Amir MS, 2004:111).

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang rendah dalam melakukan muat-bongkar barang dan upah. terciptanya peti kemas (container) (Amir MS, 2004:111). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional sangat memerlukan adanya transportasi khususnya dibidang ekspor karena dapat memperlancar pengiriman barang sampai negara tujuan, barang-barang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau dipisahkan oleh lautan, oleh karena itu kapal laut merupakan salah satu pilihan alat transportasi antar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dikategorikan untuk pelayanan pelanggan loyal yang sangat mengesankan para

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk Konsep Sosialisasi mengenai Strategi Perusahaan kepada Karyawan Lapangan di PT HM Sampoerna Tbk. Studi Kasus pada 5 Key Operations Strategies 2013-2015 Angeline Linda Dian Hartono / Ike Devi Sulistyaningtyas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas merupakan hal yang penting bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara Kepulauan dan pertumbuhan perekonomiannya terus berkembang secara pesat, memiliki beberapa transportasi dan jasa pengangkutan pilihan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. perlunya penerapan strategi pelayanan perusahaan yang tepat. Perkembangan dunia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat seiring dengan perkembangan teknologi ekonomi, pendidikan dan sosial budaya, sehingga mempengaruhi perlunya

Lebih terperinci