TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN)"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro O L E H AMI FARINA DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) Oleh : AMI FARINA Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro. Disetujui Oleh : Dosen Pembimbing, IR. M. ZULFIN, MT. NIP : Diketahui Oleh : a.n. Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU, Sekretaris, Rahmad Fauzi, ST. MT. NIP : DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

3 ABSTRAK Perkembangan jaringan telekomunikasi dewasa ini terus meningkat seiiring dengan perkembangan zaman. Ada beberapa teknologi yang digunakan dalam berkomunikasi melalui jaringan Local Area Network (LAN). Salah satunya adalah Ethernet yang merupakan komoditas network yang paling luas digunakan. Saat ini Ethernet telah diimplementasikan dengan penggunaan switch. Dengan bertambahnya user-user yang terlibat dalam komunikasi jaringan LAN, yaitu dalam bentuk segmen-segmen LAN yang semakin luas dan pemakaian topologi yang berbeda jenis dalam satu jaringan, maka segmen-segmen ini harus diperkecil dengan menggunakan switch, agar dapat lebih mudah dalam menginterkoneksikannya. Selain itu, kecepatan transmisi data yang lebih cepat dan pengiriman data yang akurat sangat dituntut di dalamnya. Untuk menghasilkan transmisi data yang cepat dan akurat dari transmitter ke receiver dengan menggunakan Switch Ethernet, maka trafik di jaringan harus diatur sedemikian rupa, yaitu dengan memperbesar laju pelayanan frame di switch dan memakai model sistem antrian M/M/1, yang memiliki satu server dan kapasitas buffer tak berhingga, sehingga dapat menghasilkan delay end-to-end yang kecil. Hasil analisa menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas trafik atau utilisasi sistem ρ, maka delay end-to-end yang dihasilkan akan semakin besar seiring dengan bertambahnya jumlah frame yang ditransmisikan dan juga seiring dengan semakin kecilnya laju pelayanan yang diberikan.

4 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan ridho-nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasul tercinta Muhammad SAW beserta keluarga suci, para Ahlulbait as. Tugas Akhir berjudul Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Pada Local Area Network (LAN) ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Doa dan terima kasih kupersembahkan teristimewa untuk, Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. Natsir Lois dan Hj. Asmiyati atas segenap kasih sayang, limpahan doa, didikan dan dukungan baik moral maupun materil yang telah mereka berikan, yang tiada tergantikan oleh apapun selain bakti dan doaku. Abangku Natkia, Kakakkakak-ku, Ikva dan Ikma atas doa, motivasi, serta bantuan moral dan materil, juga kak Santi atas doa dan motivasinya. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ir. M. Zulfin, MT. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis hingga selesainya penulisan Tugas Akhir ini.

5 2. Bapak Ir. Riswan Dinzi, MT, selaku Dosen Wali penulis atas bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan kuliah. 3. Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU yang senantiasa membantu mahasiswa Teknik Elektro dan Bapak Rahmad Fauzi, ST. MT. selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 4. Seluruh Staf Pengajar, Bapak Ir. Arman Sani, MT., Bapak Ir. M. Zulfin, MT., Bapak Rahmad Fauzi, ST. MT., Bapak Maksum Pinem, ST. MT., atas segala ilmu dan motivasi yang telah diberikan selama penulis menjalani perkuliahan di Departemen Teknik Elektro, dan juga seluruh Staf Pegawai Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara atas segala bantuannya. 5. Sahabat-sahabatku di Elektro : Dewi, Diana, Harpen, Apry, Muti, Yona, Taci, Nisa, Once, Chici, Gifari, Luthfi, Rizky, Dedy A, Megi, Suib, Putra, Bimbo, Rifqi, terima kasih atas bantuan dan canda tawanya, serta seluruh teman-teman lainnya Teknik Elektro Angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi, susunan maupun tata bahasanya, yang dikarenakan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu, penulis terbuka atas segala saran dan kritik dari pembaca untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang.

6 Akhir kata, penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya. Amin ya Rabbal Alamin Medan, Juli 2009 Penulis AMI FARINA NIM

7 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SINGKATAN... xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Batasan Masalah Metodologi Penulisan Sistematika Penulisan... 4 BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Umum Standar Jaringan Local Area Network (LAN) Layer Pada Jaringan Local Area Network (LAN) Layer Fisik Layer Data Link... 9

8 2.4 Arsitektur Jaringan Local Area Network (LAN) Arsitektur Protokol Media Transmisi Kabel Twisted Pair Kabel Coaxial Kabel Fiber Optic Topologi Jaringan Local Area Network (LAN) Topologi Bus Topologi Ring Topologi Star Media Acces Control (MAC) CSMA/CD (Ethernet) Token FDDI Perangkat Local Area Network (LAN) BAB III SWITCH ETHERNET Umum Jenis-Jenis Ethernet Pengalamatan Ethernet Frame Ethernet Prinsip Operasi Switch Merele Frame... 38

9 3.2.2 Memfilter dan Merele Informasi Manajemen Switch Arsitektur Switch Model Arsitektur Switch Model Operasi Switch Mempelajari Alamat (Address Learning) Keputusan Forward / Filter Database Filtering Menghindari Loop Jenis-Jenis Switch Kinerja Switch Ethernet Model Sistem yang Dianalisis Delay End-to-End Suatu Frame Pada Jaringan Switch Ethernet BAB IV ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) Umum Parameter Kinerja Delay end-to-end Frame Parameter Sistem Aktifitas Jaringan... 61

10 4.5 Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet dengan Laju Pelayanan Frame (µ) = frame/detik Analisis Kinerja Koneksi Jaringan Switch Ethernet dengan Laju Pelayanan Frame (µ) = frame/detik Hasil Analisis Kinerja Jaringan Hasil Analisis Pengaruh Kenaikan Jumlah Frame terhadap Delay end-to-end dengan Laju Pelayanan Frame (µ) =15000 frame/detik Hasil Analisis Pengaruh Kenaikan Jumlah Frame terhadap Delay end-to-end dengan Laju Pelayanan Frame (µ) =30000 frame/detik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hubungan Model Referensi OSI dan IEEE Gambar 2.2 Protokol LAN Menurut Konteks Gambar 2.3 Topologi Bus Gambar 2.4 Topologi Ring Gambar 2.5 Topologi Star Gambar 2.6 Internal Adapter / Internal Network Interface Card (NIC) Gambar 2.7 Repeater Gambar 2.8 Hub Gambar 2.9 Bridge Gambar 2.10 Switch Gambar 3.1 Pengalamatan Ethernet Menggunakan Alamat MAC Gambar 3.2 Format Frame dan Ethernet Gambar 3.3 Switch Cisco Gambar 3.4 Arsitektur Switch Gambar 3.5 Proses Bagaimana Switch Mempelajari Lokasi Host-Host Gambar 3.6 Mode-Mode Switching yang Berbeda di dalam Sebuah Frame Gambar 3.7 Model Sistem Yang Dianalisis Gambar 3.8 Model Antrian M/M/ Gambar 3.9 Interval Waktu Kedatangan Paket pada Proses Poisson Gambar 3.10 Distribusi Poisson dengan Interval Waktu T Gambar 3.11 Diagram Transisi Kondisi Sistem Antrian M/M/

12 Gambar 4.1 Frame WAN Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Kenaikan Jumlah Frame terhadap Delay end-to-end dengan Laju Pelayanan Frame (µ) = frame/detik Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Kenaikan Jumlah Frame terhadap Delay end-to-end dengan Laju Pelayanan Frame (µ) = frame/detik... 74

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbandingan Topologi Bus, Ring, dan Star Tabel 2.2 Jenis Topologi, Kabel, dan Protokol Tabel 4.1 Pengaruh Kenaikan Jumlah Frame terhadap Delay end-to-end Dengan Laju Pelayanan Frame (µ) = frame/detik Tabel 4.2 Pengaruh Kenaikan Jumlah Frame terhadap Delay end-to-end Dengan Laju Pelayanan Frame (µ) = frame/detik... 74

14 DAFTAR SINGKATAN ANSI : American National Standard Institute CRC : Cyclic Redudancy Check CSMA/CD : Carrier Sense Multiple Acces with Collision Detection FCFS : First Come First Served FDDI : Fiber Distributed Data Interface FIFO : First In First Out FSC : Frame Check Sequence GARP : Generic Attribute Registration Protocol GMRP : Generic Multicast Registration Protocol IEEE : Institute of Electrical Enginering LLC : Logical Link Control LSB : Least Significant Bit MAC : Medium Acces Control MAN : Metropolitan Area Network NIC : Network Interface Card OSI : Open System Interconection OUI : Organizationally Unique Identifier STP : Spanning Tree Protocol STP : Shielded Twisted Pair UTP : Unshielded Twisted Pair WAN : Wide Area Network

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaringan telekomunikasi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat cepat. Berbagai macam fasilitas teknologi telekomunikasi terus dikembangkan agar user dapat melakukan komunikasi secara praktis, di manapun lokasi user tesebut berada. Komunikasi dapat terjalin, baik di dalam area yang kecil seperti gedung-gedung perkantoran, komunikasi antargedung, hingga komunikasi dalam satu kota. Untuk membangun komunikasi di area-area yang tidak begitu luas, dapat digunakan jaringan Local Area Network (LAN). LAN digunakan untuk mentransfer data antara PC, workstation, mainframe, dan data peripheral. Salah satu cara untuk memperbaiki performansi end-user adalah dengan membagi single segmen LAN yang luas ke dalam segmen-segmen LAN yang lebih kecil, yang disebut microsegment. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan perangkat switch agar dapat membagi single segmen LAN yang luas ke dalam beberapa segmen. Salah satu teknologi LAN yang diimplementasikan dengan switch adalah Ethernet. Maraknya penggunaan Switch Ethernet pada sistem komunikasi real-time mengakibatkan tuntutan keamanan dan pemakaian bandwith yang optimal dari pengiriman frame pada jaringan tersebut. Dengan kata lain, dalam satuan unit waktu, switch harus mampu memproses sejumlah frame yang ditransmisikan oleh entitas-

16 entitas yang bersebelahan dan sanggup menyediakan kapasitas bandwith yang cukup besar untuk mensupport alamat trafik agar sampai ke tujuan. Pada Tugas Akhir ini, akan dilakukan analisis perhitungan delay end-to-end pada koneksi jaringan LAN Switch Ethernet terhadap pengaruh jumlah frame yang berbeda. Proses analisa juga akan mencari tahu pengaruh bertambahnya laju pelayanan rata-rata frame, yaitu frame/detik dan frame/detik terhadap delay end-to-end frame, untuk kemudian membandingkan hasil yang diperoleh keduanya. Dengan demikian, akan diketahui kinerja jaringan dengan laju pelayanan yang manakah yang lebih baik. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu : 1. Bagaimana prinsip kerja jaringan LAN. 2. Bagaimana pinsip kerja jaringan Ethernet menggunakan switch. 3. Bagaimana model sistem LAN menggunakan switch. 4. Apa saja parameter kinerja yang diukur dalam proses analisis. 5. Bagaimana cara menghitung besarnya waktu delay end-to-end sebuah frame yang melalui jaringan Switch Ethernet pada model sistem dalam Tugas Akhir ini.

17 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menganalisa kinerja koneksi jaringan Switch Ethernet pada LAN yaitu dengan menghitung delay end-to-end. 1.4 Batasan Masalah Untuk memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, maka dibuat pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Hanya membahas jaringan LAN secara umum. 2. Hanya membahas jaringan Switch Ethernet secara umum. 3. Tipe jaringan LAN yang digunakan adalah tipe jaringan peer-to-peer. 4. Hanya menganalisa koneksi jaringan Switch Ethernet dengan mnggunakan topologi star. 5. Tidak membahas aplikasi-aplikasi yang digunakan pada jaringan Ethernet. 6. Spesifikasi switch yang digunakan adalah switch cisco. 7. Hanya menganalisa jaringan Ethernet yang menggunakan standar Fast Ethernet tipe 100Base Tx. 8. Hanya menganalisa delay end-to-end pada jaringan Switch Ethernet. 9. Analisa kinerja hanya menggunakan model sistem antrian M/M/1 dengan disiplin antrian FIFO, dimana pada model ini kapasitas buffer diasumsikan tak berhingga. 10. Lama waktu pengamatan yang digunakan dalam analisa adalah 20 detik.

18 1.5 Metodologi Penulisan Metodologi penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Studi Literatur, yaitu berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku dan jurnal-jurnal pendukung, baik dalam bentuk hardcopy dan softcopy. 2. Studi Analisis, yaitu berupa melakukan pehitungan dengan menggunakan parameter-parameter kinerja yang dibahas. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini disajikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini. BAB II : JARINGAN LOCAL AREA NETWORK Bab ini membahas tentang prinsip kerja, arsitektur, standardstandar LAN, topologi, Media Acces Control (MAC) dari jaringan LAN.

19 BAB III : SWITCH ETHERNET Bab ini membahas tentang standar-standar Ethernet, prinsip operasi, arsitektur, model, dan jenis-jenis switch. BAB IV : ANALISIS KINERJA KONEKSI JARINGAN SWITCH ETHERNET PADA LOCAL AREA NETWORK (LAN) Bab ini menganalisis besarnya waktu delay end-to-end sebuah frame dalam jaringan Switch Ethernet, terhadap jumlah frame yang berbeda dan laju pelayanan yang berbeda. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari analisa Tugas Akhir ini dan saran dari penulis.

20 BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Umum Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai jaringan komunikasi yang menghubungkan beberapa device, seperti Personal Computer, workstation, printer, mainframe, dan data peripheral yang dapat mentransmisikan data dalam area yang terbatas. Batasan daerah atau local area adalah kurang dari 100 feet (< 30 m) hingga melebihi 6 mil (> 10 km). Jaringan LAN sangat cocok dibangun pada daerah gedung perkantoran, kampus, rumah sakit, dan gedung-gedung lainnya[1]. Ada dua jenis arsitektur jaringan LAN, jika dilihat dari hak akses yang diberikan : 1. Peer To Peer Network Peer to peer network merupakan salah satu model jaringan LAN dimana setiap station atau terminal yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Setiap PC dapat mengakses semua peripheral yang tersambung dengan LAN, seperti halnya printer, disk, drives, CD Drive dan semua PC yang lain dapat menggunakan setiap peripheral yang tersambung dengan PC tersebut. Setiap PC pada jaringan peer to peer dilengkapi dengan software yang memungkinkan PC itu bertindak sebagai non-dedicated server. Dalam hal ini setiap komputer berlaku sebagai PC untuk pemakainya dan sebagai server yang bisa diakses oleh komputer lain. Keuntungan dari jaringan peer to peer ini

21 adalah tidak dibutuhkannya administrator khusus yang mengelola jaringan dan tidak dibutuhkannya komputer yang khusus diberlakukan sebagai server. Jadi jika salah satu komputer mati atau down, maka tidak akan mengganggu kinerja komputer yang lain dan juga tidak memerlukan biaya implementasi jaringan yang cukup mahal. Kelemahan sistem ini adalah pemakaian bersama yang dapat mempengaruhi kestabilan kinerja komputer yang sedang diakses secara bersama-sama tersebut serta keamanan data yang kurang terjamin karena pada model ini tidak dapat dibuat hak akses yang bertingkat terhadap satu jenis station. Peer to peer network ini lebih banyak digunakan untuk pemakaian ringan dan dibatasi pada LAN skala kecil yang jumlah simpulnya terbatas. 2. Client-Server Network Berbeda dengan model jaringan peer to peer, pada model client server network ini dapat diberlakukan hak akses yang bertingkat pada setiap station-nya. Sistem ini menggunakan satu atau lebih komputer yang khusus digunakan sebagai server yang bertugas melayani kebutuhan komputer-komputer lain yang berperan sebagai client/workstation. Komputer server menyediakan fasilitas data dan sumber daya seperti harddisk, printer, CD Drive dan sebagainya yang dapat diakses oleh komputer-komputer lain sebagai workstation. Keunggulan model client server adalah kemampuan dalam menjalankan database multiuser dan adanya hak akses bertingkat yang akan lebih menjamin keamanan data dari setiap station-nya. Model client server ini banyak digunakan untuk menangani data yang memiliki kapasitas besar dan relatif lebih aman.

22 2.2 Standar Jaringan Local Area Network (LAN) Teknologi LAN dikembangkan pertama kalinya pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Sejumlah tipe jaringan yang berbeda diusulkan dan diimplementasikan. Namun, karena adanya perbedaan itu, maka teknologinya hanya dapat diaplikasikan pada peralatan milik vendor yang merancang teknologi LAN tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka disusunlah suatu standar untuk LAN, sehingga ada kompatibilitas antara produk-produk dari vendor berbeda. Kontributor terbesar adalah Institute of Electrical Enginering (IEEE) yang merumuskan Model Referensi 802 (MR-IEEE802) dan diadopsi oleh International Standards Organization sebagai standar internasional. Standar LAN ini merupakan penggambaran yang sangat baik dalam menunjukkan lapisan-lapisan protokol yang mengatur fungsi-fungsi dasar LAN. Gambar 2.1[2] menunjukkan hubungan antara standar untuk komunikasi komputer yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu Model Referensi Open System Interconection (MR-OSI) dengan MR-IEEE 802 (Standar LAN). Application Layer Presentation Layer Session Layer Original OSI Model Transport Layer Network Layer Data Link Layer Network Layer Logical Link Control Sublayer Medium Acces Control Sublayer New Sub Layers Physical Layer Physical Layer MR.OSI MR- IEEE 802 Gambar 2.1 Hubungan Model Referensi OSI dan IEEE 802

23 2.3 Layer Pada Jaringan Local Area Network (LAN) Dari Gambar 2.1 di atas terlihat bahwa, standar LAN ditekankan pada dua lapisan MR-OSI yang paling bawah, yaitu lapisan fisik dan data link. Lapisan fisik mencakup spesifikasi media transmisi, topologi, serta fungsi pengkodean sinyal, sinkronisasi, dan pengiriman/penerimaan bit. Sedangkan lapisan data link, merupakan fungsi yang berhubungan dengan Logical Link Control (LLC) dan Media Acces Control (MAC) Layer Fisik Layer fisik (Physical Layer) merupakan layer paling bawah dari konsep model referensi pertukaran data jaringan. Tanggung jawab utama dari layer ini hanya berkisar pada fungsi pengaturan interface, seperti bagaimana teknik transmisi dan bagaimana bentuk-bentuk interkoneksi secara fisik. Layer fisik dalam setiap definisi jaringan selalu berhubungan dengan karakteristik modulasi dan pensinyalan data serta proses transmisi dari bit-bit dasar melalui kanal komunikasi. Layer fisik berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit Layer Data Link Layer ke 2 yaitu lapisan data atau data link layer, berisi ketentuan yang mendukung sambungan fisik seperti penentuan biner 0 dan 1, penentuan kecepatan,

24 penentuan biner tersebut dan lainnya agar sambungan jaringan komputer bisa berjalan baik. Dengan kata lain data link layer menterjemahkan sambungan fisik menjadi sambungan data. Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame. Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan

25 duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalulintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi. Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium access sublayer. 2.4 Arsitektur Jaringan Local Area Network (LAN) Arsitektur LAN merupakan penggambaran yang sangat baik dalam hal pelapisan protokol yang mengatur fungsi-fungsi dasar LAN. Bagian ini dimulai dengan deskripsi arsitektur protokol standar untuk LAN, mencakup lapisan fisik, lapisan medium acces control, dan lapisan logical logic control. Masing-masing lapisan ini akan dijelaskan berturut-turut Arsitektur Protokol Protokol ditetapkan secara spesifik untuk alamat transmisi LAN dan MAN yang berkaitan dengan pentransmisian blok-blok data pada jaringan. Menurut

26 ketentuan OSI, pembahasan mengenai protokol LAN ditekankan pada lapisanlapisan yang lebih tendah dari model OSI yang berkaitan erat dengan arsitektur jaringan LAN. Gambar 2.1 menghubungkan protokol-protokol LAN dengan arsitektur OSI. Arsitektur ini dikembangkan oleh Komite IEEE 802 dan telah diadopsi oleh seluruh organisasi yang bekerja berdasarkan spesifikasi standar OSI, umumnya disebut juga sebagai model referensi IEEE 802[2]. Lapisan terendah dari model referensi IEEE 802 bekerja dari yang paling bawah, dan berhubungan dengan lapisan fisik model OSI serta mencakup beberapa fungsi sebagai berikut : a. Encoding / decoding sinyal b. Permulaan / pelepasan pembangkitan (untuk sinkronisasi) c. Transmisi bit / penerimaan Selain itu, lapisan fisik dari model 802 juga mencakup spesifikasi media transmisi serta topologinya. Umumnya, ini menunjukkan pada bagian bawah lapisan terendah dari model OSI. Bagaimanapun juga, pemilihan media transmisi dan topologinya sangat penting dalam perancangan LAN dan mencakup pula spesifikasi medianya. Di atas lapisan fisik, adalah fungsi yang berhubungan dengan penyediaan layanan untuk pemakai LAN, yang meliputi hal-hal sebagai berikut[2] : a. Pada transmisi, mengasembling data menjadi sebuah frame dengan bidangbidang alamat dan pendeteksian kesalahan.

27 b. Pada penerimaan, tidak mengasembling frame, dan menampilkan kemampuan mengenali alamat dan pendektesian kesalahan. c. Mengatur akses untuk media transmsi LAN. d. Menyediakan interface untuk lapisan-lapisan yang lebih tinggi serta menampilkan kontrol aliran dan kontrol kesalahan. Hal-hal tersebut merupakan fungsi-fungsi yang biasanya dihubungkan dengan lapisan 2 OSI. Susunan fungsi-fungsi dalam poin terakhir dikelompokkan ke dalam lapisan Logical Link Control (LLC). Sedangkan fungsi dalam ketiga poin pertama diperlakukan sebagai lapisan terpisah, yang disebut Medium Acces Control (MAC). Pemisahan ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut[2] : a. Logika yang diperlukan untuk mengatur akses untuk media akses-bersama tidak ditemukan dalam lapisan 2 data link control tradisional. b. Untuk LLC yang sama, tersedia beberapa pilihan MAC. Gambar 2.2[2] mengilustrasikan keterkaitan di antara berbagai level arsitektur. Data pada level yang lebih tinggi dilintaskan ke LLC, yang melampirkan informasi kontrol sebagai header, menciptakan suatu Protokol Data Unit (PDU) LLC. Informasi kontrol ini digunakan dalam pengoperasian protokol LLC. Kemudian seluruh PDU LLC dilintaskan ke bawah menuju lapisan MAC, yang melampirkan informasi kontrol pada bagian depan dan bagian belakang paket, dan membentuk sebuah frame MAC. Lagi-lagi, informasi kontrol di dalam frame diperlukan untuk operasi protokol MAC.

28 Gambar 2.2 Protokol LAN Menurut Konteks 2.5 Media Transmisi Dalam suatu transmisi data, media transmisi merupakan jalur fisik di antara pengirim dan penerima. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media transmisi, di antaranya adalah kapasitas, keandalan, tipe data yang didukung dan jarak. Semakin tinggi kecepatan data dan semakin jauh jaraknya, akan semakin baik. Ada tiga media kabel yang umum digunakan untuk transmisi data, khususnya LAN, yaitu kabel twisted pair, coaxial, dan fiber optic Kabel Twisted Pair Twisted pair adalah media transmisi guided yang paling hemat dan paling banyak digunakan. Sebuah twisted pair terdiri dari dua kawat yang disekat yang

29 disusun dalam suatu pola spiral beraturan. Twisted pair terbagi atas dua jenis, yaitu Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel UTP berupa kabel telepon biasa dan umumnya lebih banyak digunakan. Gangguan yang terjadi pada UTP adalah interferensi elektromagnetik eksternal, meliputi interferensi twisted pair yang berdekatan dan dari derau yang muncul akibat lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk meningkatkan karakteristik media ini adalah melapisi twisted pair dengan suatu pelindung metalik agar bisa mengurangi interferensi. Sedangkan STP memiliki kinerja yang lebih baik pada kecepatan data yang lebih tinggi namun harganya lebih mahal dan lebih sulit mengoperasikannya dibanding UTP Kabel Coaxial Kabel Coaxial seperti halnya dengan twisted pair terdiri dari dua konduktor, namun disusun berlainan untuk mengatur pengoperasiannya melalui jangkauan frekuensi yang lebih luas dan mampu digunakan dengan efektif pada kecepatan data yang lebih tinggi. Terdiri dari konduktor silindris yang mengelilingi suatu kawat konduktor dalam tunggal. Konduktor bagian dalam dibungkus baik dengan konduktor kawat jaring maupun penyekat dalam. Konduktor terluar dilindungi oleh suatu selubung atau pelindung. Sebuah kabel coaxial tunggal memiliki diameter mulai dari 1 sampai 2,5 cm. Karena perlindungan ini, dengan konstruksi berbentuk melingkar, kabel coaxial menjadi tahan terhadap interferensi dan crosstalk dibandingkan dengan twisted pair. Gangguan-gangguan utama terhadap kinerja kabel coaxial biasanya berupa attenuasi, derau suhu, dan derau intermodulasi.

30 2.5.3 Kabel Fiber Optic Salah satu terobosan terbesar dalam bidang transmisi data adalah pengembangan sistem serat optik praktis. Sebuah kabel serat optik (fiber optic) memiliki bentuk silindris dan terdiri dari tiga bagian konsentris, yaitu : inti, cladding, dan selubung. Inti merupakan bagian terdalam dan terdiri dari satu atau lebih untaian, atau serat, baik yang terbuat dari kaca maupun plastik, dan bentuknya pun tipis sekali. Inti memiliki diameter yang berkisar antara 8 sampai 100 µm. Masing-masing serat dilkelilingi oleh cladding, yaitu berupa plastik atau kaca yang melapisi dan memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan plastik atau kaca pada inti. Serat optik dianggap handal digunakan dalam telekomunikasi jarak jauh, dan mulai dimanfaatkan untuk keperluan militer. Peningkatan kerja dan penurunan harga serta kemampuannya dalam membawa informasi dalam jumlah besar, membuat serat optik juga diaplikasikan pada LAN. 2.6 Topologi Jaringan Local Area Network (LAN) Topologi adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara bagaimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Ada tiga jenis topologi yang biasa digunakan pada LAN yaitu bus, ring, dan star Topologi Bus Topologi bus termasuk konfigurasi multipoint. Seluruh station terhubung melalui suatu interface perangkat keras yang disebut tap yang langsung terhubung ke suatu jalur transmisi linier, seperti yang terlihat pada Gambar 2.3. Informasi yang

31 dikirim akan melewati setiap terminal yang ada pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data atau informasi yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang dilewati, maka data atau informasi tersebut akan diabaikan oleh terminal yang dilewatinya tersebut. Sampai di ujung bus, data atau informasi tersebut akan diserap oleh terminator. Topologi ini sangat cocok untuk pembangunan jaringan skala kecil. Jumlah terminal dapat dikurang dan ditambah secara fleksibel. Keuntungan topologi bus adalah mudah pada set-up awal, sedangkan kerugiannya adalah jika kabel terputus akan mempengaruhi keseluruhan LAN. Gambar 2.3 Topologi Bus Topologi Ring Hubungan yang terdapat pada topologi ring (cincin) adalah hubungan pointto-point dalam suatu lup tertutup seperti pada Gambar 2.4. LAN bertopologi cincin menggunakan port fisik dan kabel terpisah untuk mentransmisikan data dan menerima data. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh station yang dilewatinya. Jika informasi bukan ditujukan untuknya, maka informasi

32 akan terus dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap station dalam jaringan lokal yang terhubung dengan topologi cincin, saling tergantung satu sama lain sehingga jika terjadi kerusakan pada suatu sistem, maka seluruh jaringan akan terganggu. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan cincin ganda dengan salah satu cincin buck-up seperti yang dipakai pada jaringan cincin berteknologi FDDI. Keuntungan topologi cincin hanya pada penggunaan panjang jaringannya yang lebih pendek sehingga dapat menggunakan kabel yang lebih sedikit. Sedangkan kerugiannya adalah jika kabel terputus di antara terminal, akan mempengaruhi keseluruhan LAN (hanya untuk standar Token Ring). Topologi cincin biasanya memerlukan biaya yang lebih mahal dalam penerapannya. Gambar 2.4 Topologi Ring Topologi Star Dalam topologi bintang, sebuah elemen pusat (misalnya hub, bridge, atau switch) bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi data yang

33 terjadi seperti Gambar 2.5. Station pusat merupkan titik kritis yang berfungsi sebagai pengatur semua komunikasi data yang terjadi dan menyediakan jalur komunikasi khusus antara dua station yang akan berkomunikasi. Banyaknya station yang dapat terhubung tergantung jumlah port yang tersedia pada station pusat yang digunakan. Topologi ini mudah untuk dikembangkan, baik penambahan maupun pengurangan sistem. Keuntungan topologi bintang adalah jika kabel terputus, maka hanya satu terminal yang terputus hubungannya. Terminal dapat ditambahkan dengan mudah, tanpa mempengaruhi keseluruhan jaringan. Sedangkan kerugiannya hanya pada penggunaan kabel yang terlalu banyak karena jarak fisik. Gambar 2.5 Topologi Star Pada saat pemilihan topologi jaringan, cukup banyak pertimbangan yang harus diambil, tergantung pada kebutuhan. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah dari segi biaya, kecepatan, lingkungan, ukuran, konektivitas. Selain itu, yang

34 harus diperhatikan adalah keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis topologi. Tabel 2.1 menunjukkan perbandingan dari ketiga toplogi tersebut. Tabel 2.1 Perbandingan Topologi Bus, Ring, dan Star Topologi Keuntungan Kerugian BUS RING STAR 1. Hemat kabel 2. Layout kabel sederhana 3. Mudah dikembangkan 4. Tidak butuh kendali pusat 5. Penambahan atau pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan 1. Hemat kabel 2. Penataan kabel sederhana 3. Dapat melayani lalu lintas yang padat 1. Paling fleksibel karena pemasangan kabel mudah 2. Penambahan atau pengurangan station tidak mengganggu bagian yang lain 3. Hub juga berfungsi sebagai multiplexer 4. Memudahkan pengelolaan jaringan 1. Deteksi dan isolasi kesalahan terbatas 2. Kepadatan lalu lintas transmisi data tinggi 3. Akan mengurangi kinerja jaringan 4. Keamanan data jika terjadi tubrukan kurang terjamin 5. Kecepatan akan menurun jika pemakai bertambah banyak 1. Peka terhadap kesalahan 2. Pengembangan jaringan lebih kaku 3. Kerusakan pada media pengirim atau media terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan 4. Lambat, karena pengiriman menunggu giliran token 1. Membutuhkan banyak kabel 2. Perlu penanganan khusus bindel kabel 3. Hub jadi elemen kritis

35 2.7 Media Acces Control (MAC) Media Access Control (MAC) adalah fungsi protokol untuk mengontrol akses ke media transmisi agar bisa menggunakan kapasitas secara tepat dan efesien. Ada beberapa jenis protokol MAC yang diaplikasikan pada LAN yang biasanya dipasangkan dengan jenis topologi dan media transmisi yang sesuai seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Jenis Topologi, Kabel, dan Protokol Topologi Fisik Ring Bus Linier Star Tree Jenis Media Transmisi (Kabel) Fiber Optic Twisted Pair Twisted Pair Coaxial Fiber Optic Twisted Pair Fiber Optic Twisted Pair Coaxial Fiber Optic Protokol Token Ring, FDDI Token Ring, CDDI Ethernet, Token Bus, Local Talk Ethernet, Local Talk Ethernet CSMA/CD (Ethernet) Standar yang digunakan untuk LAN dengan metode akses Carrier Sense Multiple Acces with Collision Detection (CSMA/CD) adalah Standar IEEE atau lebih dikenal dengan Ethernet. Prinsip kerja dari standar protokol ini adalah sebagai berikut :

36 1. Sebelum mengirim, station mendengarkan dulu, apakah jalur transmisi berisi data atau informasi yang sedang ditransmisikan atau tidak. 2. Jika jalur transmisi kosong, maka station mulai dapat mengirim data atau informasi. 3. Jika terjadi tubrukan data, maka proses pengiriman dihentikan. 4. Masing-masing terminal menunggu dalam selang waktu yang acak (back off). 5. Station kembali memeriksa jalur transmisi. Jika kosong, maka station mulai dapat mengirimkan data atau informasi kembali Token Cara lain untuk mengontrol akses ke media transmisi adalah dengan menggunakan control token. Token merupakan suatu frame unik yang beredar mengelilingi jaringan. Token control dilewatkan dari satu station ke station lain sesuai dengan aturan tertentu. Pada jaringan yang memakai metode akses token ini, setiap station yang ingin mentransmisikan data harus memiliki token ini. Dan setelah transmisi selesai, station tersebut melepaskan token ke jaringan agar station yang lain juga dapat melakukan transmisi. Prinsip kerja dari token ini adalah sebagai berikut : 1. Sebuah cincin logika dibangun untuk menghubungkan semua station ke media fisik, dan sebuah token tunggal dilepaskan. 2. Token dilewatkan dari satu station ke station lain sampai diterima oleh station yang ingin dilakukan transmisi data.

37 3. Station yang menerima token kemudian mengirimkan frame-frame data, lalu melepaskan token kembali ke jaringan. Jaringan yang menggunakan metode akses token ini tidak harus bertopologi ring (cincin). Token juga dapat digunakan untuk mengontrol akses ke jaringan bertopologi bus. A. Token Bus Standar untuk token bus adalah IEEE Secara fisik, token bus adalah kabel linier yang digunakan untuk menghubungkan station. Secara logika, station-station tersebut diorganisasikan ke dalam suatu bentuk cincin, di mana setiap station mengetahui alamat station yang berada di kanan atau dikirinya. Apabila logika cincin mulai dibentuk, station yang memiliki alamat tertinggi dapat mengirimkan frame data atau informasi pertama kali. Setelah selesai, station pertama akan menyerahkan token ke station selanjutnya. Token ini akan merambat dari station ke station yang lain dengan logika cincin. Karena hanya satu station yang mendapatkan token yang dapat mengirimkan frame pada satu waktu, maka tidak akan pernah terjadi tubrukan frame data. B. Token Ring Token Ring distandarisasikan dalam IEEE Dalam satu Token Ring, suatu pola bit khusus yang disebut token bergerak mengelilingi station-station kapan saja walaupun station dalam keadaan diam. Ketika satu station ingin mentransmisikan satu frame, maka station tersebut harus menangkap token itu. Dengan metode Token

38 Ring, maka tidak akan terjadi tubrukan dalam pengiriman data. Pada metode ini, suatu terminal harus menunggu giliran dalam waktu yang relatif lama bila akan mengirimkan data FDDI Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan teknologi yang biasa diaplikasikan pada backbone, yang memiliki kecepatan 100 Mbps. Teknologi ini dikembangkan oleh American National Standard Institute (ANSI) X3T9.5 dan juga menerapkan algoritma Token Ring. Salah satu kelebihan utama teknologi ini adalah fault tolerance yang tinggi karena menggunakan cincin ganda. 2.8 Perangkat Local Area Network (LAN) Untuk membangun suatu LAN, ada dua jenis perangkat yang dibutuhkan, yaitu perangkat lunak (sistem operasi jaringan) dan perangkat keras. Perangkat keras standar untuk membangun LAN sederhana adalah server, station, kabel dan konektor, adapter, repeater, serta hub. Sedangkan untuk LAN yang skalanya lebih luas, biasanya dibutuhkan perangkat tambahan untuk menghubungkan segmensegmen jaringannya yaitu bridge, switch, dan router Server Server merupakan komputer yang berfungsi sebagai penyedia layanan untuk seluruh pemakai (user). Komputer ini memiliki spesifikasi yang lebih tinggi daripada komputer lain yang menjadi workstation yang terhubung padanya. Spesifikasi yang

39 diterapkan untuk memilih sebuah server meliputi ketangguhan, keamanan, berkecapatan tinggi, memiliki fault tolerance, dan dilengkapi dengan interface I/O yang cepat Station Dalam suatu rangkaian jaringan juga terdapat komputer-komputer yang berfungsi sebagai station atau terminal akses (workstation). Komputer-komputer ini akan menjadi sarana untuk memasukkan data dan memperoleh hasil pengolahannya Kabel dan Konektor Kabel dan konektor merupakan komponen penting dalam jaringan. Kabel berfungsi sebagai media transmisi yang menghubungkan antar komputer atau periferal lainnya, kecuali jika menggunakan jaringan nirkabel (wireless). Ada tiga jenis kabel, yaitu coaxial, twisted pair, dan fiber optic. Pada implementasi saat ini, biasanya kabel fiber optic digunakan pada backbone sedangkan twisted pair pada segmen-segmen jaringannya. Konektor digunakan sebagai penghubung antar kabel atau antar kabel dengan perangkat. Konektor harus disesuaikan dengan jenis kabel, karena masing-masing kabel memiliki jenis konektor tertentu yang sesuai dengan kabel tersebut Adapter Agar sebuah komputer dapat terhubung ke suatu jaringan, maka komputer tersebut harus dilengkapi dengan sebuah perangkat berupa adapter atau yang biasa

40 disebut dengan Network Interface Card (NIC). Adapter ini berupa sebuah kartu ekspansi yang dipasang pada salah satu slot ekspansi pada mainboard komputer. Jenis adapter yang dipasang harus sesuai dengan teknologi jaringan yang akan dihubungkan. Gambar 2.6 menunjukkan salah satu contoh adapter. Gambar 2.6 Internal Adapter / Internal Network Interface Card (NIC) Repeater Repeater bekerja pada layer fisik jaringan, berfungsi menguatkan sinyal dan mengirimkan data dari satu repeater ke repeater yang lain. Repeater tidak merubah informasi yang ditransmisikan dan tidak dapat memfilter informasi. Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih jauh. Perangkat repeater dapat dilihat pada Gambar 2.7.

41 Gambar 2.7 Repeater Hub Hub merupakan perangkat penghubung dalam jaringan yang berfungsi mengatur jalannya komunikasi dan transfer data dalam jaringan tersebut. Hub adalah repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater) yang tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya mentransmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex. Ukuran hub ditentukan oleh jumlah port jaringan yang tersedia. Ada hub 4 port, 8 port, 12 port, 16 port, dan seterusnya. Penggunaan jumlah port tersebut tergantung pada besar kecilnya jaringan. Semakin besar jaringan, maka dibutuhkan hub dengan jumlah port yang lebih banyak. Perangkat hub dapat dilihat pada Gambar 2.8. Gambar 2.8 Hub

42 2.8.7 Bridge Bridge adalah perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan yang terpisah sehingga perangkat-perangkat yang terdapat pada LAN-LAN yang berbeda dapat terkoneksi dan berkomunikasi seolah-seolah perangkat-perangkat tersebut berada di dalam satu LAN. Bridge dapat menghubungkan jenis jaringan yang sama maupun berbeda, misalnya untuk menghubungkan jaringan Ethernet dan Token Ring. Perangkat bridge dapat dilihat pada Gambar 2.9. Gambar 2.9 Bridge Switch Switch LAN adalah perangkat yang secara tipikal mempunyai beberapa port untuk menghubungkan beberapa segmen LAN lain yang berkecepatan rendah, switch pada prinsipnya sama seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode half-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Dengan kata lain, dapat menentukan jalur transfer data. Ada dua jenis arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store-and-forward. Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena

43 ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan paket ke segmen tujuan. Sedangkan pada switch store-and-forward, ketika menerima paket, isi paket akan dianalisa terlebih dahulu sebelum meneruskannya ke alamat tujuan, sehingga memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu kerja jaringan. Adapun perangkat switch dapat diperlihatkan pada Gambar Gambar 2.10 Switch Router Router adalah peningkatan kemampuan dari switch. Perbedaannya, router dapat menyaring lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat paket data, tapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router menangani pembagian jaringan secara logik, bukan secara fisik. Pada jaringan internet, sebuah router yang dikenal sebagai Internet Protokol router (IP-router) dapat membagi jaringan menjadi beberapa subjaringan sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk alamat IP tertentu saja yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain.

44 BAB III SWITCH ETHERNET 3.1 Umum Ethernet adalah sebuah metode akses jaringan, di mana semua host di jaringan tersebut berbagi bandwith yang sama dari sebuah link. Ethernet menjadi populer karena ia mudah sekali disesuaikan dengan kebutuhan (scalable), artinya cukup mudah untuk mengintegrasikan teknologi baru seperti Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet, ke dalam instruktur network yang ada. Ethernet juga relatif mudah untuk diimplementasikan dari awal, dan cara pemecahan masalahnya juga mudah. Ethernet menggunakan spesifikasi layer Physical dan Data Link. Jaringan Ethernet menggunakan protokol Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD), yaitu sebuah protokol yang membantu peralatan jaringan untuk berbagi bandwith secara merata tanpa mengalami kejadian di mana dua peralatan mengirimkan data pada saat bersamaan. Dalam pentransmisian data, Ethernet umumnya memakai satu medium untuk mentransmisikan frame-frame data dari komputer yang berbeda. Artinya, semua komputer yang terlibat di dalam jaringan tersebut umumnya berbagi medium transmisi untuk mengirimkan frame datanya ke tujuan. Hal ini akan mengakibatkan dua komputer atau lebih dapat mengirimkan frame data pada waktu yang bersamaan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya tubrukan antar-frame data tersebut. Tubrukan ini juga akan mengakibatkan berkurangnya throughput. Selain itu, komputer-komputer tersebut juga berbagi dalam penggunaan bandwith dengan total

45 bandwith yang dipakai sebesar 10 Mbps atau 100 Mbps. Dengan pembagian ini maka masing-masing komputer akan memperoleh bandwith yang lebih sedikit dari yang disediakan. Switch Ethernet telah dikembangkan untuk mengurangi tubrukan antar-frame yang terjadi di dalam jaringan dan untuk memperbaiki throughput. Dengan menggunakan teknik switching, komputer tidak lagi berbagi medium transmisi dalam mengirimkan datanya. Switch Ethernet bekerja secara store and forward atau secara cut-through untuk mengirimkan data-data dari satu user ke user yang lainnya berdasarkan alamat MAC yang dituju Jenis-Jenis Ethernet Ethernet pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 di Xerox s Palo Alto Reasearch Center (PARC). Sejak itu, Ethernet telah melalui beberapa generasi, yaitu Standard Ethernet (10 Mbps), Fast Ethernet (100 Mbps), Gigabit Ethernet (1 Gbps) dan Ten-Gigabit Ethernet (10 Gbps). A. Standard Ethernet Semua standard Ethernet menggunakan kode Manchaster dalam mengirimkan datanya melalui media transmisinya. Adapun pembagian standard Ethernet[2] menurut media transmisinya adalah sebagai berikut : 1. 10Base5 : Thick Ethernet 10Base5 adalah spesifikasi media yang asli dan secara langsung berbasis Ethernet. 10Base5 menentukan penggunaan kabel koaksial 50 ohm serta

46 penggunaan pensinyalan digital Manchester. Panjang segmen kabel maksimum ditetapkan sejauh 500 meter, sedangkan panjang jaringan bisa diperpanjang dengan menggunakan repeater Base2 : Thin Ethernet Untuk menyediakan suatu sistem dengan biaya lebih rendah daripada 10Base5 untuk LAN komputer pribadi, ditambahkan 10Base2. Thin Ethernet ini juga menggunakan kabel koaksial 50 ohm. Perbedaan dasarnya dengan 10Base5 adalah 10Base2 menggunakan kabel yang lebih tipis, yang mampu mendukung lebih sedikit tap pada jarak yang lebih pendek Base-T : Twisted-Pair Ethernet Spesifikasi 10Base-T ini menggunakan topologi bintang, yaitu sebuah sistem sederhana yang terdiri dari sejumlah station yang terhubung ke titik sentral, yang disebut sebagai multiport repeater, melalui dua unshielded twisted pair. Karena tingginya rate data dan rendahnya mutu transmisi unshielded twisted pair, panjang jalur dibatasi sampai 100 meter Base-F : Fiber Ethernet 10Base-F menggunakan topologi star untuk menghubungkan station-station melalui sebuah hub. Station-station tersebut dihubungkan ke hub menggunakan dua kabel fiber optic. B. Fast Ethernet Fast Ethernet dirancang untuk bersaing dengan protokol LAN seperti FDDI atau Fiber Channel. IEEE menciptakan Fast Ethernet dengan nama 802.3u. Fast

47 Ethernet sangat compatible dengan Standar Ethernet, tapi Fast Ethernet dapat mentrasmisikan data 10 kali lebih cepat pada laju 100 Mbps. C. Gigabit Ethernet Gigabit Ethernet dirancang dengan kecepatan 1000 Mbps, dengan tujuan[3] sebagai berikut : a. Meng-upgrade laju data hingga 1 Gbps. b. Dibuat agar lebih compatible dengan Standard Ethernet. c. Menggunakan bit alamat yang sama yaitu sebesar 48-bit. d. Menggunakan format frame yang sama. e. Tetap mempertahankan panjang frame minimum dan maksimum yang sama. D. Ten-Gigabit Ethernet Standar IEEE merancang Ten-Gigabit Ethernet dengan tujuan[3] sebagai berikut : a. Meng-upgrade laju data hingga 10 Gbps. b. Agar lebih compatible dengan dengan Standard, Fast, dan Gigabit Ethernet. c. Menggunakan bit alamat yang sama yaitu sebesar 48-bit. d. Menggunakan format frame yang sama. e. Tetap mempertahankan panjang frame minimum dan maksimum yang sama. f. Dapat menginterkoneksikan LAN ke dalam jaringan yang lebih luas, seperti Metropolitan Area Network (MAN), atau Wide Area Network (WAN).

48 g. Membuat teknologi Ethernet compatible dengan teknologi lainnya seperti Frame Relay dan ATM Pengalamatan Ethernet Pada bagian ini, akan dibahas mengenai cara pengalamatan Ethernet bekerja. Ethernet menggunakan alamat Media Acces Control (MAC) yang telah ditanamkan ke dalam setiap kartu adapter network (NIC, Network Interface Card) pada saat pembuatan. Alamat MAC atau alamat perangkat keras, adalah sebuah alamat 48-bit (6-byte) yang ditulis dalam format heksadesimal. Gambar 3.1[6] menunjukkan alamat MAC yang 48-bit dan bagaimana pembagian bit-bit di alamat tersebut bits 24 bits I/G G/L Organizationally Unique Identifier (OUI) (Ditetapkan oleh IEEE) (Ditetapkan oleh vendor) Gambar 3.1 Pengalamatan Ethernet Menggunakan Alamat MAC Organizationally Unique Identifier (OUI) merupakan identifikasi yang ditetapkan oleh IEEE (Insitute of Electrical and Electronics Engineers) dan diberikan kepada sebuah organisasi (dalam hal ini yaitu organisasi atau vendor yang membuat kartu network). OUI terdiri dari 24 bit, atau 3 byte. Organisasi yang diberikan OUI ini kemudian akan menetapkan sebuah sistem pengalamatan yang

49 diadministrasinya secara global, terdiri dari 24 bit atau 3 byte, dan bersifat unik untuk setiap kartu adapter yang dibuatnya. Perhatikan Gambar 3.1. Bit yang ada di depan adalah bit Individual/ Group (I/G). Jika nilainya 0, kita bisa menganggap bahwa alamat itu adalah alamat yang sebenarnya dari alat tersebut, dan alamat ini akan muncul di MAC header. Jika nilainya 1, kita bisa menganggap bahwa alamat ini mewakili alamat broadcast atau multicast di Ethernet. Bit berikutnya adalah bit G/L juga dikenal sebagai U/L, di mana U berarti Universal). Jika bit ini diset ke-0, ia mewakili alamat yang diadministrasi secara global (misalnya oleh IEEE). Jika bit ini diset ke-1, ia mewakili alamat yang diadministrasi secara lokal (misalnya oleh sebuah vendor). Ke-24 bit di bagian belakang dari sebuah alamat Ethernet mewakili kode yang diadministrasi secara lokal (jika ada) atau biasanya kode yang ditetapkan oleh perusahaan yang memanufaktur kartu network. Bagian ini dimulai dengan 24 buah bit 0 untuk kartu adapter pertama yang dibuat dan berlanjut sampai 24 buah bit 1 untuk kartu adapter terakhir (atau buah kartu adapter). Biasanya pembuat kartu adapter menggunakan ke-24 bit terakhir ini atau ke-6 digit heksadesimal (kalau dikonversi ke heksadesimal) sebagai 6 karakter terakhir dari nomor seri kartu adapter yang dibuatnya Frame Ethernet Layer Data Link bertanggung jawab dalam menggabungkan bit menjadi byte dan byte menjadi frame. Frame digunakan di Layer Data Link untuk membungkus (encapsulate) paket yang diterima dari Layer Network. Sebuah host Ethernet melewatkan frame data ke host lain menggunakan sejumlah bit yang disebut format

50 frame MAC (MAC frame format). Ini hanya memberikan deteksi error dari apa yang disebut Cyclic Redudancy Check (CRC), bukan mengoreksinya. Frame dan frame Ethernet ditunjukkan pada Gambar 3.2[6]. Ethernet_II Preamble 8 bytes DA 6 bytes SA 6 bytes Type 2 bytes Data FCS 4 bytes 802.3_Ethernet Preamble 8 bytes DA 6 bytes SA 6 bytes Length 2 bytes Data FCS Gambar 3.2 Format Frame dan Ethernet Berikut ini akan diberikan secara rinci field-field (bagian dari frame) di frame dan frame Ethernet[6] : a. Preamble. Field yang berisi bit dengan pola 1 dan 0 bergantian, yang memberikan clock 5 MHz pada awal dari setiap paket, yang memungkinkan alat penerima mengetahui bit-bit yang datang dan menguncinya. b. Start Frame Delimiter (SFD)/Synch. Preamble terdiri dari 7 oktet (1 oktet = 8 bit), sedangkan SFD hanya 1 oktet, yaitu , di mana 2 bit terakhir membuat penerima bisa melakukan sinkronisasi terhadap pola 1 dan 0 yang bergantian tersebut dan mengetahui bahwa bit berikutnya adalah bit data. c. Alamat Tujuan (Destination Address, DA), terdiri dari 48-bit dengan menggunakan apa yang disebut dengan bit yang kurang penting (Least Significant Bit, LSB) pada awalnya. DA digunakan oleh host penerima untuk

51 menentukan apakah paket yang datang ditujukan untuk sebuah host atau sebuah titik tertentu di jaringan atau tidak. DA dapat berupa alamat individual, atau alamat MAC broadcast atau multicast. Sebuah broadcast adalah semuanya 1 (atau F dalam bilangan heksadesimalnya) dan dikirim ke semua perangkat, sedangkan sebuah multicast hanya dikirim ke sebuah subset atau kumpulan dari beberapa titik atau di jaringan saja. d. Alamat Asal (Source Address, SA), adalah alamat MAC yang terdiri dari 48- bit yang digunakan untuk mengidentifikasikan alamat pengirim dan menggunakan LSB (Least Significant Bit). Format alamat broadcast dan multicast tidak boleh ada di field SA. e. Field Panjang (Length) atau Type. Protokol menggunakan field Length, sedangkan Ethernet menggunakan field Type untuk mengidentifikasi protokol Layer Network. f. Data. Field ini berisi data yang dikirim turun dari layer Network ke layer Data Link. Ukurannya bisa bervariasi dari 64 sampai 1500 byte. g. Frame Check Sequence (FSC), adalah field di akhir frame yang digunakan untuk menyimpan Cyclic Redudancy Error (CRC). 3.2 Prinsip Operasi Switch Tugas-tugas utama dari pengoperasian switch adalah sebagai berikut[7] : a. Merele dan memfilter frame. b. Menjaga informasi yang dibutuhkan untuk memutuskan memfilter dan merele frame.

52 c. Mengatur proses-proses di atas Merele Frame Sebuah MAC switch merele frame-frame data tiap MAC user antara MAC yang terpisah dari LAN switch yang terhubung ke tiap-tiap port-nya. Fungsi-fungsi yang mendukung relaying frame-frame dan menjaga QoS, dapat dituliskan sebagai berikut[7] : a. Penerimaan frame. b. Membuang frame error yang diterima. c. Membuang frame, jika jenis frame bukan termasuk data frame user. d. Mengembalikan prioritas user, jika dibutuhkan. e. Membuang frame untuk menghindari terjadinya loop-loop pada topologi fisik jaringan. f. Membuang frame untuk mendukung manajemen kontrol melalui topologi fisik jaringan. g. Membuang frame berdasarkan permintaan informasi filtering. h. Membuang frame pada unit data layanan transmittable yang ukurannya berlebih. i. Meneruskan penerimaan frame-frame ke port-port switch lainnya. j. Menyelidiki kelas trafik, berdasarkan permintaan informasi filtering. k. Antrian frame oleh kelas trafik. l. Membuang frame untuk menjamin terjadinya kelebihan delay switch maksimum yang diteruskan.

53 m. Menyeleksi antrian frame untuk ditransmisikan. n. Menyeleksi pioritas akses yang menuju ke luar. o. Merancang layanan unit data dan menghitung ulang Frame Check Sequence, jika dibutuhkan. p. Pentransmisian frame Memfilter dan Merele Informasi Sebuah switch ketika sedang memfilter frame, tidak akan merele frame-frame yang diterima oleh satu port switch ke port-port lainnya pada switch tersebut secara berurutan, hal ini untuk mencegah terjadinya penduplikasian frame dan untuk menghindari administrative control melalui sumber jaringan. Fungsi-fungsi yang mendukung penggunaan dan pemeliharaan informasi untuk tujuan ini adalah sebagai berikut[7] : a. Menyusun dan menghitung pendistribusian dari Port State pada tiap-tiap port switch dalam jaringan, menyediakan hubungan topologi aktif spanning tree secara padat, simple, dan simetris. b. Mengatur setingan dari MAC yang memungkinkan atau mengatur Port State Switch untuk memisahkan port switch dari topologi aktifnya. c. Mengurangi atau mengatur konfigurasi dari Rapid Spanning Tree Protocol untuk mempengaruhi hal-hal yang termasuk dalam topologi aktif dari parameter-parameter port switch yang spesifik dan dalam jaringan LAN tempat port-port switch tersebut terhubung.

54 Sebuah switch juga memfilter frame-frame untuk mengurangi trafik dalam bagian jaringan yang tidak terletak di dalam path antara sumber dan tujuan dari trafik tersebut. Fungsi-fungsi yang mendukung penggunaan dan penjagaan informasi untuk tujuan ini adalah sebagai berikut[7] : a. Menetapkan konfigurasi dari alamat cadangan. b. Menjelaskan konfigurasi dari informasi filtering yang statis. c. Mempelajari secara otomatis informasi filtering yang dinamis untuk alamat tujuan unicast melalui peninjauan alamat sumber dari trafik network. d. Mengetahui usia dari informasi filtering dinamis yang telah dipelajari. e. Penambahan otomatis dan pemindahan informasi filtering dinamis sebagai hasil dari pertukaran GMRP (Generic Multicast Registration Protocol) Manajemen Switch Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh MAC switch disesuaikan dengan prinsip dan konsep dari OSI Management Framework. Fasilitas-fasilitas tersebut, di antaranya adalah[7] : a. Mengenalkan area-area fungsional dari Manajemen OSI untuk membantu dalam pengidentifikasian dari penempatan yang dibutuhkan pada switch untuk mendukung fasilitas-fasilitas manajamen. b. Membangun hubungan antara proses-proses yang digunakan pada model operasi switch dan pengaturan objek-objek dari switch itu sendiri. c. Menspesifikasikan operasi manajemen switch yang didukung oleh tiap objek pengaturan.

55 3.3 Arsitektur Switch Para produsen terkemuka network komputer, banyak yang sudah mengeluarkan produk switch, di antaranya D-Link, Cisco, 3Com, Compex dan lain-lain. Namun yang memiliki sertifikasi untuk peralatannya dan menjadi standar dunia, adalah produk Cisco. Cisco Certified Network Profesional (CCNP), Cisco Certified Network Administrator (CCNA) dan lain-lain. Gambar 3.3[8] memperlihatkan contoh dari Switch Cisco. Gambar 3.3 Switch Cisco Adapun secara detailnya, arsitektur Switch Cisco dapat dilihat dari sisi depan dan dari sisi belakang pada Gambar 3.4[8].

56 (a) Switch dilihat dari sisi depan (b) Switch dilihat dari sisi belakang Gambar 3.4 Arsitektur Switch Model Arsitektur Switch Sebuah switch dapat dimodelkan dengan meliputi : a. Memiliki sebuah Entitas Relay MAC yang menghubungkan port-port switch. b. Switch memiliki banyak port. c. Terletak pada lapis entitas yang lebih tinggi, dan paling dekat dengan Entitas Spanning Tree Protocol.

57 A. MAC Relay Entity Entitas MAC relay menangani fungsi MAC yang bebas terhadap frame-frame relaying antara port-port switch, frame-frame filtering, dan pembelajaran informasi filtering. Entitas MAC relay menggunakan Layanan Tambahan Sublayer Internal (Enchanced Internal Sublayer Service) yang diberikan oleh Entitas MAC terpisah untuk tiap port. Frame-frame direlay di antara port-port yang terhubung ke setiap LAN-LAN berbeda. B. Port Tiap-tiap port switch mentransmisikan dan menerima frame-frame ke dan dari LAN yang saling berhubungan. Sebuah Entitas MAC individu secara permanen terhubung dengan port yang menyediakan Layanan Tambahan Sublayer Internal (Enchanced Internal Sublayer Service) yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan frame. Entitas MAC menangani semua metode MAC yang bergantung kepada fungsi-fungsi (protokol dan prosedur MAC) seperti yang telah dispesifikasikan dalam standar yang relevan untuk teknologi MAC IEEE 802 LAN. C. Lapis Entitas Yang Lebih Tinggi Entitas Spanning Tree Protocol menangani perhitungan dan konfigurasi dari topologi Switch LAN. Entitas Spanning Tree dan user-user lainnya yang terletak pada lapis yang lebih tinggi, seperti manajemen switch dan entitas-entitas aplikasi GARP (Generic Attribute Registration Protocol), membuat penggunaan dari

58 prosedur logical link control. Prosedur-prosedur ini diberikan secara terpisah untuk tiap port dan penggunaan dari MAC service disediakan oleh Entitas MAC individu. 3.4 Model Operasi Switch Model operasi dari switch merupakan dasar yang sederhana untuk menggambarkan fungsi dari MAC switch. Frame-frame diterima untuk ditransmisikan kepada penerima ke dan dari proses-proses dan entitas-entitas yang berupa model operasi Entitas Relay MAC pada suatu switch, antara lain[6] : Mempelajari Alamat (Address Learning) Ketika sebuah alat melakukan transmisi dan sebuah interface menerima sebuah frame, switch akan menempatkan alamat asal dari frame tersebut ke dalam tabel forward/filter MAC, yang memungkinkan switch untuk mengingat interface di mana alat pengirim berada. Switch tidak punya pilihan kecuali membanjiri network dengan mengirimkan frame ini keluar dari semua port, kecuali port darimana frame diterima, karena switch tidak punya ide di mana alat tujuan tersebut berada. Jika sebuah alat menjawab frame yang dikirimkan keluar dari semua port ini (broadcast) dan mengirimkan sebuah frame kembali, maka switch akan mengambil alamat asal dari frame dan menempatkan alamat MAC tersebut pada database miliknya, dengan mengasosiasikan alamat ini dengan interface yang menerima frame tersebut. Karena switch sekarang telah memiliki kedua alamat MAC yang relevan di tabel filteringnya, maka kedua alat sekarang dapat membuat sebuah

59 koneksi point-to-point. Switch tidak akan membanjiri network dengan frame lagi seperti pada saat pertama, karena sekarang frame hanya akan di-forward di antara kedua alat itu saja. Gambar 3.5[6] memperlihatkan proses-proses yang terlibat dalam pembangunan sebuah database MAC. Gambar 3.5 Proses Bagaimana Switch Mempelajari Lokasi Host-Host Dari Gambar 3.5 di atas dapat dijelaskan proses-proses dari switch dalam mempelajari lokasi host-host, yaitu : 1. Host A mengirimkan sebuah frame ke Host B. Alamat MAC Host A adalah c01.000A; Alamat MAC Host B adalah c01.000B. 2. Switch menerima frame pada interface E0/0 dan menempatkan alamat asal ke dalam tabel alamatnya.

60 3. Karena alamat tujuan tidak ada di database MAC, frame dikirimkan keluar dari semua interface, kecuali port asal. 4. Host B menerima frame dan melakukan respon ke Host A. Switch menerima frame ini pada interface E0/1 dan menempatkan alamat hardware asal ini ke dalam database MAC. 5. Host A dan Host B sekarang dapat membuat sebuah koneksi point-to-point dan hanya kedua alat yang akan menerima frame. Host C dan Host D tidak akan melihat frame, dan alamat MAC keduanya juga tidak ditemukan di database karena mereka belum mengirimkan sebuah frame ke switch. Jika Host A dan Host B tidak berkomunikasi ke switch lagi selama waktu tertentu, switch akan membuang entri mereka dari database untuk membuat database tetap dengan kondisi terkini Keputusan Forwad/Filter Ketika sebuah frame diterima pada sebuah interface switch, alamat hardware tujuan dibandingkan dengan database, frame hanya akan dikirim ke interface exit yang benar. Switch tidak akan mentransmisikan frame keluar dari interface lain kecuali dari interface tujuan. Ini menghemat bandwith pada segmen network lain dan ini disebut frame filtering. Tetapi jika alamat hardware tujuan tidak terdaftar di database MAC, maka frame akan dikirim ke semua interface yang aktif kecuali ke interface dari mana frame itu diterima. Jika sebuah alat menjawab frame dikirim ke semua interface itu, database MAC akan ter-upadate dengan lokasi (interface) alat tersebut.

61 Jika sebuah host atau server mengirimkan sebuah broadcast pada sebuah LAN, switch secara default akan mengirimkan frame ke semua port yang aktif kecuali port asal Database Filtering Memegang informasi filtering dan mendukung perintah-perintah yang dilakukan oleh proses forwading sebagaimana frame-frame dengan nilai yang diberikan oleh alamat MAC field tujuan dapat di-forward ke port yang diberikan Menghindari Loop Jika dibuat banyak koneksi antar-switch untuk tujuan redudancy (cadangan), maka loop network dapat terjadi. Protokol yang disebut Spanning Tree Protocol (STP) dapat digunakan untuk menghentikan loop-loop network tetapi dengan tetap memperbolehkan redudancy. 3.5 Jenis Jenis Switch Jenis-jenis switch LAN menentukan bagaimana sebuah frame ditangani ketika frame diterima pada sebuah port switch. Latency-waktu yang diperlukan untuk sebuah frame dikirimkan keluar dari exit port setelah switch menerima frame (bergantung pada mode switching yang dipilih). Terdapat tiga mode switching, yaitu[6] :

62 3.5.1 Cut-Through Dengan metode switching cut-through, switch LAN membaca hanya alamat tujuan (enam byte pertama yang mengikuti preamble) ke buffer onboard-nya (chip memory di dalam sebuah switch). Setelah itu, switch akan melihat ke alamat tujuan hardware di dalam tabel switching MAC, menentukan outgoing interface, dan kemudian mem-forward frame menuju tujuannya melalui interface tersebut FragmentFree (Cut-Through yang Dimodifikasi) FragmentFree adalah sebuah bentuk modifikasi dari switching cut-through di mana switch menunggu apa yang disebut collision window (64-byte pertama dari sebuah frame) lewat sebelum melakukan forwading. Ini karena jika sebuah paket memiliki sebuah error collision, biasanya selalu terjadi dalam 64-byte pertama. Ini berarti setiap frame akan di-cek sampai ke field data untuk memastikan tidak ada fragmentasi yang terjadi. Mode ini menyedikan pengecekan error yang lebih baik dibandingkan dengan mode cut-through Store-and-Forward Pada mode store-and-forward, switch LAN menduplikasikan atau meng-copy seluruh frame ke buffer onboard-nya dan kemudian menghitung Cyclic Redudancy Check (CRC). Karena ia menduplikasi seluruh frame, latency melalui switch menjadi bervariasi sesuai dengan panjang frame. Gambar 3.6[6] menunjukkan titik-titik berbeda di mana mode switching terjadi pada frame.

63 Up to 6 byte 1 byte 6 byte 6 byte 2 byte 1500 byte 4 byte Preamble SFD Destination hardware addresses Source hardware addresses Length DATA FCS Cut-through: Fragmen Free : Store-and-forward : tidak ada pengecek- mengecek collision semua error difilter; an error memiliki latency tertinggi Gambar 3.6 Mode-Mode Switching yang Berbeda di dalam Sebuah Frame 3.6 Kinerja Switch Ethernet Untuk menentukan kualitas jaringan Switch Ethernet pada jaringan LAN, maka perlu dilakukan perhitungan kinerjanya. Dalam hal ini, kinerja yang dimaksud untuk menghitungnya adalah delay end to end suatu frame dari jaringan tersebut. Untuk menghitung kinerja ini, maka terlebih dahulu diperlukan membuat model sistem jaringan yang akan di analisis Model Sistem Yang Dianalisis Model sistem dari jaringan yang akan dianalisis dapa dilihat pada Gambar 3.7. Pada model sistem ini, jaringan Switch Ethernet dibuat dengan menggunakan topologi star, yang merupakan topologi yang sederhana dan mudah dalam pengkabelannya. Selain itu, topologi ini juga tidak mempengaruhi station-station yang lain di dalam jaringan, jika salah satu station mengalami pemutusan hubungan.

64 (a) Model Sistemnya Menggunakan 4 station dalam 1 segmen (b) Model Sistem Delay end-to-end Pada Switch Ethernet Gambar 3.7 Model Sistem Yang Dianalisis

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Teori Umum Berdasarkan standar IEEE, Local Area Network didefenisikan sebagai jaringan komunikasi yang menghubungkan beberapa device, seperti Personal Computer,

Lebih terperinci

BAB II LOCAL AREA NETWORK (LAN) Local Area Network sering kali disebut LAN, merupakan jaringan milik pribadi

BAB II LOCAL AREA NETWORK (LAN) Local Area Network sering kali disebut LAN, merupakan jaringan milik pribadi BAB II LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Umum Local Area Network sering kali disebut LAN, merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM PROTOKOL PADA LAN Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM Materi : III.1 Ethernet III.2 Local Talk III.3 Token Ring III.4 FDDI (Fiber Distributted Data Interface) III.5 ATM (Asynchronous

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah

SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER. Oleh : Dahlan Abdullah SISTEM KONEKSI JARINGAN KOMPUTER Oleh : Dahlan Abdullah Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next 2 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang

Lebih terperinci

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian.

Gambar : Topologi Bus Seluruh komputer berkomunikasi melalui satu jalur yang sama, yang dipergunakan bergantian. TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara dimana komputer terhubung dalam suatu jaringan. Topologi ada 2 yaitu topologi fisik dan topologi logika.

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara

Lebih terperinci

BAB II LOCAL AREA NETWORK

BAB II LOCAL AREA NETWORK BAB II LOCAL AREA NETWORK 2.1 Umum[6] Jaringan komputer adalah himpunan interkoneksi antara 2 komputer autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah didapatkan dengan cakupan

Lebih terperinci

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo

Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor. Untuk Kalangan sendiri SMK Muh 6 Donomulyo Perangkat Keras jaringan pengkabelan dan konektor Perangkat Keras Jaringan Komputer 1. NIC (Network Interface Card) NIC (Network Interface Card) atau yang biasa disebut LAN card ini adalah sebuah kartu

Lebih terperinci

Jaringan Internet. A. Pengertian Jaringan Komputer. B. Protokol jaringan

Jaringan Internet. A. Pengertian Jaringan Komputer. B. Protokol jaringan A. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan Internet Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

Lebih terperinci

MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer

MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer MAKALAH Macam-Macam Perangkat Keras Jaringan Komputer disusun oleh : Pulung Nursiyanta 09650041 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

Lebih terperinci

Network Technologies & Devices

Network Technologies & Devices Modul 15: Overview Ethernet merupakan LAN Technology yang umumnya digunakan pada saat ini. Ethernet mendukung bermacam-macam Network Media. Selain Ethernet, Network Technology yang lain adalah Token Ring

Lebih terperinci

9/1/2010. Topologi Jaringan Komputer. Pertemuan 5

9/1/2010. Topologi Jaringan Komputer. Pertemuan 5 Topologi Jaringan Komputer Pertemuan 5 Topologi Jaringan Topologi adalah pola hubungan dari komponenkomponen pembentuk jaringan, baik secara fisik maupun logik. Penentuan topologi jaringan akan berpengaruh

Lebih terperinci

B. WORKSTATIONS Yaitu keseluruhan komputer dalam suatu jaringan yang terhubung ke server (file server) dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

B. WORKSTATIONS Yaitu keseluruhan komputer dalam suatu jaringan yang terhubung ke server (file server) dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun suatu jaringan komputer diantaranya : A. SERVER Server adalah suatu unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola suatu jaringan

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host

Lebih terperinci

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

9/6/2014. Topologi Jaringan. Sesi 2. Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum Sesi 2 Topologi Jaringan Danny Kriestanto 2 Topologi Jaringan Topologi Bus Topologi Ring Topologi Star Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Mahasiswa mengenal tipe-tipe topologi jaringan komputer secara umum

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Halaman (1) KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER Model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi telah diganti oleh sekumpulan komputer yang berjumlah banyak

Lebih terperinci

JARINGAN INTERNET TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA OLEH : NIM : NAMA : UMI ZULFAH.

JARINGAN INTERNET TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA OLEH : NIM : NAMA : UMI ZULFAH. JARINGAN INTERNET OLEH : NIM : 05115014 NAMA : UMI ZULFAH TUGAS TIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2015 http:/narotama.ac.id Jaringan Internet A. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah

Lebih terperinci

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

KONSEP JARINGAN KOMPUTER KONSEP JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Pada modul ini dibahas mengenai cara membangun jaringan komputer, hal-hal yang dibutuhkan dalam pembangunan jaringan komputer dan implementasi jaringan komputer pada

Lebih terperinci

METODE AKSES. Pertemuan IV. 1. Ethernet CSMA/CD

METODE AKSES. Pertemuan IV. 1. Ethernet CSMA/CD METODE AKSES Pertemuan IV Ethernet adalah sebuah teknologi komunikasi data yang membolehkan sejumlah device atau komputer yang terangkai untuk berkomunikasi langsung satu sama lainnya. LAN yang kita kenal,

Lebih terperinci

A. TOPOLOGI FISIK JARINGAN

A. TOPOLOGI FISIK JARINGAN Pertemuan 6 TOPOLOGI JARINGAN Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antara

Lebih terperinci

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER Soal No.1 a. Rancang sebuah MAN dengan criteria sebagai berikut : - Topologi jaringan yang digunakan - Protokol yang dipakai - Alamat IP tiap host dan server - Operating

Lebih terperinci

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan:

Lebih terperinci

Modul 1 Konsep Komunikasi Data

Modul 1 Konsep Komunikasi Data Modul 1 Konsep Komunikasi Data 1.1 Tujuan a. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan model komunikasi data b. Mahasiswa mengenal dan memahami perlengkapan jaringan c. Mahasiswa dapat mendisain suatu model

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN) II. TINJAUAN PUSTAKA A. Jaringan Lokal 1. Jaringan Lokal Kabel (Local Area Network) Jaringan lokal kabel atau yang biasa disebut dengan Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer yang mencakup

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN BRIDGE. Oleh HARPEN HIDAYAT

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN BRIDGE. Oleh HARPEN HIDAYAT TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA LOCAL AREA NETWORK MENGGUNAKAN BRIDGE Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Oleh HARPEN

Lebih terperinci

3. Standar LAN. 3.1 Ethernet 3.2 Fast Ethernet (1OOBase-T) 3.3 Gigabit Ethernet 3.4 FDDI 3.5 ATM LAN 3.6 Wireless LAN

3. Standar LAN. 3.1 Ethernet 3.2 Fast Ethernet (1OOBase-T) 3.3 Gigabit Ethernet 3.4 FDDI 3.5 ATM LAN 3.6 Wireless LAN 3. Standar LAN 3.1 Ethernet 3.2 Fast Ethernet (1OOBase-T) 3.3 Gigabit Ethernet 3.4 FDDI 3.5 ATM LAN 3.6 Wireless LAN 24 3.1. Ethernet Mula-mula diteliti oleh Palo Alto laboratory of Xerox. Kemudian distandarisasi

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN LATENCY PADA DYNAMIC WAVELENGTH ROUTER SALURAN TRANSMISI OPTIK WILLY V.F.S

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN LATENCY PADA DYNAMIC WAVELENGTH ROUTER SALURAN TRANSMISI OPTIK WILLY V.F.S TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN LATENCY PADA DYNAMIC WAVELENGTH ROUTER SALURAN TRANSMISI OPTIK O L E H WILLY V.F.S. 040402079 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

Standard IEEE 802. Pertemuan II

Standard IEEE 802. Pertemuan II Standard IEEE 802 Pertemuan II Latar Belakang Jaringan Wireless Local Area Network yang distnadarisasi oleh IEEE (International of Electrical and Elctronic Engeeners) dengan penomoran 802 Sejarah penamaan

Lebih terperinci

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

KONSEP JARINGAN KOMPUTER KONSEP JARINGAN KOMPUTER Definisi Dasar : Dua atau lebih komputer yang saling terhubung sehingga dapat membagi data dan sumber-sumber peralatan lain. Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom

Lebih terperinci

Materi 3 Konsep. Jaringan Komputer

Materi 3 Konsep. Jaringan Komputer Materi 3 Konsep Missa Lamsani Hal 1 Tujuan Memahami tentang : Model-model jaringan Komponen-komponen jaringan Protokol-protokol jaringan Missa Lamsani Hal 2 Jaringan Definisi Dasar Dua atau lebih komputer

Lebih terperinci

9/6/2014. Mengenal standarisasi IEEE. Sesi

9/6/2014. Mengenal standarisasi IEEE. Sesi Sesi 6-7 Implementasi 802.XX Danny Kriestanto 2 Mengenal standarisasi IEEE Standar IEEE 802.3 Standar IEEE 802.4 Standar IEEE 802.5 Standar IEEE 802.11 Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Mahasiswa mengenal

Lebih terperinci

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area

Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen

Lebih terperinci

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Prinsip dasar jaringan komputer Jaringan komputer : Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

PROTOKOL LAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PROTOKOL LAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T PROTOKOL LAN Budhi Irawan, S.Si, M.T PROTOKOL Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data antara dua atau lebih komputer.

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Koneksi secara fisik (Topologi secara fisik) Koneksi secara Logis (Topologi secara Logic)

Pendahuluan. Koneksi secara fisik (Topologi secara fisik) Koneksi secara Logis (Topologi secara Logic) Topologi Jaringan Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih dari komputer yang saling berhubungan satu sama lain. Kebutuhan yang diperlukan dalam koneksi jaringan : Koneksi secara fisik

Lebih terperinci

Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet. Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012

Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet. Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012 Pengembangan Jaringan Internet Dan Intranet O L E H : N O V R I Y A N T O, S T., M. S C Workshop Pengembangan Jaringan Internet Kementrian Agama Wilayah Riau Pekanbaru, 31 Mei 2012 DEFINISI JARINGANKOMPUTER

Lebih terperinci

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet

Disain tersebut menjadi sedemikian sukses di masa itu sehingga Xerox, Intel dan Digital Equipment Corporation (DEC) mengeluarkan standar Ethernet ETHERNET Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan

Lebih terperinci

Endi Dwi Kristianto

Endi Dwi Kristianto Gigabit LAN (Local Area Network) Endi Dwi Kristianto endidwikristianto@engineer.com http://endidwikristianto.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Implementasi 802.XX. Standar IEEE 802.3: Ethernet

Implementasi 802.XX. Standar IEEE 802.3: Ethernet Implementasi 802.XX IEEE telah menghasilkan beberapa standarisasi mengenai LAN. Standarisasi ini dikenal dengan IEEE 802. Beberapa standar memiliki perbedaan pada physical layer dan sublayer MAC namun

Lebih terperinci

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing) JARINGAN 11.1. Konsep Jaringan Komputer 11.1.1. Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan untuk melakukan komunikasi data. 11.1.2. Sejarah

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

LOCAL AREA NETWORK. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom LOCAL AREA NETWORK Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom Materi : II.1 Pengertian Local Area Network II.2 Media Transmisi II.3 Topologi II.4 Metode Hubungan Pada LAN II.5 Perangkat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLE TOKEN OPERATION PADA JARINGAN LAN TOKEN RING. Oleh LINKGOM FRENGKI NIM :

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLE TOKEN OPERATION PADA JARINGAN LAN TOKEN RING. Oleh LINKGOM FRENGKI NIM : TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MULTIPLE TOKEN OPERATION PADA JARINGAN LAN TOKEN RING Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Dan Pengertiannya

Jaringan Komputer Dan Pengertiannya Jaringan Komputer Dan Pengertiannya M Jafar Noor Yudianto youdha_blink2@yahoo.co.id http://jafaryudianto.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

Topologi Jaringan Komputer

Topologi Jaringan Komputer Topologi Jaringan Komputer Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk/ struktur topologi yang dipakai. Topologi jaringan sendiri merupakan

Lebih terperinci

Guide Media Unguide Media

Guide Media Unguide Media TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan modul ini adalah : 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan jaringan 2) Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis medium fisik yang digunakan pada komunikasi

Lebih terperinci

INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013

INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013 INSTALASI LAN JARINGAN KOMPUTER BANDUNG, 2013 Rincian Pembelajaran! KOMPONEN JARINGAN Sebuah komputer file- server atau yang lebih dikenal dengan server, sebagai pusat data. Komputer sebagai tempat kerja

Lebih terperinci

CIRI JARINGAN CIRI JARINGAN ELEMEN LAN ELEMEN LAN ETHERNET ETHERNET PENGKABELAN PENGKABELAN TOPOLOGI TOPOLOGI KONFIGURASI KONFIGURASI TRANSFER DATA

CIRI JARINGAN CIRI JARINGAN ELEMEN LAN ELEMEN LAN ETHERNET ETHERNET PENGKABELAN PENGKABELAN TOPOLOGI TOPOLOGI KONFIGURASI KONFIGURASI TRANSFER DATA Menggunakan jaringan local (LAN) untuk keperluan informasi dan komunikasi Mengenal LocalL Area Network (LAN) TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur

Lebih terperinci

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan

Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan Topologi Jaringan Komputer Ciri Kelebihan Jenis Topologi Jaringan Topologi Jaringan Komputer berarti suatu cara pemetaan dalam menjelaskan hubungan secara geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan

Lebih terperinci

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA

PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA PENGERTIAN JARINGAN KOMPUTER DAN MANFAATNYA Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh: DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET disusun oleh: disusun oleh: Aditya Shofwan Zulma 1202144025 KELAS SI-38-01 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Pertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi

Pertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi Pertemuan 1 Tujuan Teknik Komunikasi Adalah bagaimana menyampaikan informasi ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat (menukar informasi antara dua perantara), karena masalah utama dalam komunikasi adalah

Lebih terperinci

Tujuan Muliplexing Jenis Teknik Multiplexing Segmentasi jaringan segregasi jaringan

Tujuan Muliplexing Jenis Teknik Multiplexing Segmentasi jaringan segregasi jaringan 1. Analisa perbedaan antara sumulasi dengan multiplexing! 2. Analisa tentang devices, media dan services! 3. Perbedaan LAN, MAN, dan WAN dalam sebuah tabel perbedaan! 4. Lakukan analisa dari animasi 2.4.4.1,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10%

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10% Materi Pertemuan 1 Pengenalan Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Pertemuan 2 Perangkat Jaringan Komputer Pertemuan 3 Protokol Jaringan OSI Model Pertemuan 4 Protokol Jaringan TCP Pertemuan 5,6 Pengalamatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA MAKALAH JARINGAN KOMPUTER Physical Layer Disusun Oleh : Kelompok 7 Ahmad Qadafi (10110409) Annisa Latiefina Astwad (10110918) Chandra Wahyu Utama (11110558) Danu Permadi (11110691) Dede Hardiyan (11110738)

Lebih terperinci

Yulianto, M. Kom. STIE Putra Bangsa

Yulianto, M. Kom. STIE Putra Bangsa Yulianto, M. Kom 1 KOMUNIKAS DATA Definisi komunikasi data Elemen komunikasi data Jaringan dan komponen jaringan Topologi Jaringan Contoh jaringan komputer 2 Sejarah Jaringan Komputer Tahun 1950-an, komputer

Lebih terperinci

Internetworking / WAN (Wide Area Network)

Internetworking / WAN (Wide Area Network) SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Internetworking / WAN (Wide Area Network) ISI Internetworking/WAN Modul 1 (Wide Area Network) Team Training SMK TI 1 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 1 INTERNETWORKING/WAN

Lebih terperinci

Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si

Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si Data Link Layer -switching- Rijal Fadilah, S.Si Review layer 1 (physical layer) Keterbatasan layer 1 Layer 1 hanya berhubungan media, sinyal dan bit stream yang travel melalui media Layer 1 tidak dapat

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kumpulan dari end device saling terhubung satu dengan yang lain

Lebih terperinci

computer modem konektor rj45

computer modem konektor rj45 computer Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Komputer adalah Merupakan suatu alat elektronik yang dapat menerima input data dan mengolahnya menjadi

Lebih terperinci

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit

Gambar. 1: Physical Layer. Gambar. 2: Protocol Data Unit Physical Layer 1. Pengertian Physical Layer Lapisan ini berhubungan dengan masalah listrik, prosedural, mengaktifkan, menjaga, dan menonaktifkan hubungan fisik. Lapisan ini juga berhubungan dengan tingkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep jaringan komputer pertama kali bermula pada sekitar tahun 1940-an, di mana awalnya konsep jaringan komputer ini hanya untuk memanfaatkan suatu perangkat

Lebih terperinci

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan

Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan Jawaban Ulangan Harian XI TKJ Media, Macam, Topologi Jaringan Soal Pilihan Ganda. 1. Kabel yang digunakan sebagai media penghubung dalam jaringan komputer, kecuali? a. Twisted Pair b. Fiber Optic c. Untwisted

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pendahuluan Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai beberapa teori penting yang dapat menunjang dan menjadi bahan kerja peraktek dalam pembuatan laporan praktek kerja.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi

Lebih terperinci

Bit direpresentasikan di media dengan mengubah karakteristik sinyal berikut:

Bit direpresentasikan di media dengan mengubah karakteristik sinyal berikut: Physical Layer Berfungsi untuk mendefinisikan metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti pada ethernet atau token ring, topologi jaringan, media transmisi jaringan serta pengkabelan.

Lebih terperinci

ETHERNET 1.1 PENGANTAR 1.2 STANDARD IEEE

ETHERNET 1.1 PENGANTAR 1.2 STANDARD IEEE ETHERNET Mikael Neno, 10/308679/PTK/07008 A. Sumardin, 10/308996/PTK/07038 Ari Primanedi, 10/309362/PTK/07085 Magister Teknologi Informasi UGM, Yogyakarta 1.1 PENGANTAR Local Area Network (LAN) adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori dasar Bagian ini akan digunakan untuk membahas jenis jaringan komputer, topologi jaringan serta OSI (Open System Interconnection) Layer maupun pengertian VLAN (Virtual

Lebih terperinci

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING 1. Tujuan a. Peserta Kerjalab memahami konsep jaringan pada workstation b. Peserta Kerjalab dapat menentukan kebutuhan akan jaringan dengan subneting c. Peserta

Lebih terperinci

Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN)

Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN) BAB 2 Mengenal Jaringan Komputer (PAN, LAN, MAN dan WAN) Saat ini hampir setiap komputer yang kita temui merupakan bagian dari sebuah jaringan komputer yang kompleks. Misalkan saja ketika sebuah laptop

Lebih terperinci

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER Mengenal LAN TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. perbedaan jenis komputer

Lebih terperinci

Jaringan Komputer 1 MODUL 2. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

Jaringan Komputer 1 MODUL 2. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Jaringan Komputer 1 1 MODUL 2 OSI DAN PHYSICAL LAYER Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. OSI Layer Topologi Jaringan Perangkat Jaringan Media Physik Jaringan Materi 2 Pengorganisasian OSI Layer Tujuh lapisan

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI & JARINGAN KOMPUTER Jaringan Komputer Pada masa permulaan perkembangan sistem komputer hanya dikenal satu jenis sistem, yaitu sistem komputer dengan proses yang

Lebih terperinci

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN Ary Mulianto ary.mulianto92@gmail.com Abstrak Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat

Lebih terperinci

JARINGAN IP Jaringan Telekomunikasi

JARINGAN IP Jaringan Telekomunikasi JARINGAN IP Jaringan Telekomunikasi Tipe Jaringan Komputer Client/Server Pelayanan jaringan terletak pada komputer yang dinamakan server. Server merespon request dari client. Server adalah komputer sentral

Lebih terperinci

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu memahami Fungsi dan cara kerja jaringan untuk keperluan komunikasi INDIKATOR : 1. Mengidentifikasi Macam-macam Jaringan Komputer Mengenal Jaringan

Lebih terperinci

MENGENAL HARDWARE JARINGAN KOMPUTER - KABEL

MENGENAL HARDWARE JARINGAN KOMPUTER - KABEL MENGENAL HARDWARE JARINGAN KOMPUTER - KABEL 1 Hardware Jaringan Membangun suatu jaringan, baik itu bersifat LAN (Local Area Network) maupun WAN (Wide Area Network), kita membutuhkan media baik hardware

Lebih terperinci

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Adalah : Suatu hubungan antara unsur-unsur penyusun jaringan komputer yaitu node, link dan station Atau Yang memperlihatkan hubungan jaringan atau sambungan antar komputer. Node : Titik suatu

Lebih terperinci

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo

Kabel Jaringan. Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik. Dwi Andrianto SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Jaringan Coaxial Unshielded Twisted Pair (UTP) Shielded Twisted Pair (STP) Fiber Optik SMK Muhammadiyah 6 Donomulyo Kabel Coaxial Coaxial ini memiliki satu kabel tembaga yang bertindak sebagai media

Lebih terperinci

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET BAB 2 SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET Peta Konsep Sistem untuk Mengakses Internet Jaringan Komputer Topologi Bus Topologi Jaringan Protokol Jaringan Media Transmisi Jaringan Berdasarkan Area Kerja Program

Lebih terperinci

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN Aditia Prana Kusuma, 07071-MTI Gatot Susatijo, 07100-MTI Agus Sidiq Purnomo, 07072-MTI Magister Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 1.1 Pendahuluan

Lebih terperinci

Dasar Networking dan Model-model Referensi

Dasar Networking dan Model-model Referensi Dasar Networking dan Model-model Referensi 1. Jaringan Komputer/Computer Networking Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan

Lebih terperinci

SERVER. Jaringan komputer client-server

SERVER. Jaringan komputer client-server SISTEM JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer adalah hubungan dua komputer atau lebih dengan atau tanpa kabel sehingga dapat memudahkan dalam memperoleh informasi dan bertukar informasi antar komputer dalam

Lebih terperinci

-KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2010

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS DELAY DAN THROUGHPUT JARINGAN LAN TOPOLOGI STAR DENGAN SWITCH CROSSBAR SYUIB

TUGAS AKHIR ANALISIS DELAY DAN THROUGHPUT JARINGAN LAN TOPOLOGI STAR DENGAN SWITCH CROSSBAR SYUIB TUGAS AKHIR ANALISIS DELAY DAN THROUGHPUT JARINGAN LAN TOPOLOGI STAR DENGAN SWITCH CROSSBAR Oleh : SYUIB 070402090 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci