RUMAH SINGGAH PASIEN KANKER PAYUDARA DENGAN PENDEKATAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT DI KOTA SURAKARTA
|
|
- Veronika Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RUMAH SINGGAH PASIEN KANKER PAYUDARA DENGAN PENDEKATAN KONSEP HEALING ENVIRONMENT DI KOTA SURAKARTA Emma Indira Mandayaningrum, Edi Pramono Singgih, Sri Yuliani Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta emmandayaningrum@gmail.com Abstract The Background of the shelter house design for breast cancer patient using healing environment in Surakarta city is the increasing number of breast cancer patient in Surakarta city, uneven facility and infrastructure of breast cancer treatment in Indonesia, and there is no shelter house especially for breast cancer patient in Surakarta city. Therefore the aim of this design is to get a building design which can facilitate and serve the breast cancer patient s activity and treatment. The building design considers healing environment concept in Surakarta city. The problem of the design is how to plan and design shelter house for breast cancer patient using healing environment concept in Surakarta city which can facilitate the activity for a certain time with a certain education system. The method that used is architecture planing method. The result is the building which consider healing environment concept in Surakarta city. Keywords: Breast Cancer Patien, Education System Center, Healing Environment Concept, Shelter House I. PENDAHULUAN Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Aditama, 2010). Prevalensi kanker di Indonesia sendiri sudah mencapai 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar orang, dan merupakan penyebab kematian nomor tujuh (Riskesdas, 2013). Sedangkan prevalensi kanker tiga tertinggi di Indonesia ialah kanker servik, kanker payudara, dan kanker kulit (Oemati, Rahajeng, Kristianto, 2011). Penduduk dengan penderita kanker tertinggi berada di D.I.Yogyakarta, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta (Oemati, Rahajeng, Kristianto, 2011). Peningkatan prevalensi kanker tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan sarana dan pra sarana pusat pengobatan kanker. Pusat pengobatan kanker di Indonesia baru dapat melayani sekitar 15% pasien kanker yang ada, dikarenakan dipengaruhi fakta bahwa pusat pengobatan kanker di Indonesia masih berjumlah 22 rumah sakit negeri dan 2 rumah sakit swasta. Hal tersebut menimbulkan suatu fenomena yang sering disebut dengan rumah singgah khusus untuk pasien kanker. Dimana rumah singgah tersebut biasa ditemukan di sekitar rumah sakit yang memiliki fasilitas pengobatan kanker di dalamnya. Namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa rumah singgah khusus pasien kanker yang ada saat ini belum memperhatikan kebutuhan pasien kanker akan tempat peristirahatan yang dapat mendukung proses kesembuhan pasien kanker. Berdasarkan data dari BPPK tahun 2011, dari tiga provinsi dengan penderita kanker tertinggi, provinsi yang belum memiliki rumah singgah di dalamnya yaitu Provinsi Jawa Tengah. Dimana penderita kanker tertinggi di Provinsi Jawa Tengah diduduki oleh Kota Surakarta dengan prevalensi kanker tertinggi yaitu penyakit kanker payudara. Sehingga perencanaan dan perancangan rumah singgah dikhususkan bagi pasien kanker payudara yang berlokasi di Kota Surakarta. Berkaitan dengan data di atas maka tidak hanya fasilitas pusat pengobatan kanker saja yang memerlukan peningkatan mutu dan
2 Arsitektura, Vol. 10, No.1, April 2012: kualitas, namun juga keberadaan rumah singgah sebagai wadah berkegiatan pasien kanker payudara juga mutlak diperlukan. Keberadaan sebuah rumah singgah pasien kanker payudara sebagai wadah berkegiatan pasien kanker payudara semestinya didukung dengan fasilitas yang memperhatikan kondisi psikologis pasien kanker payudara. Sehingga untuk memenuhi tuntutan kebutuhan psikologis pasien kanker payudara, akan lebih tepat apabila perencanaan dan perancangan rumah singgah pasien kanker payudara ini menggunakan penerapan dari konsep healing environment. Rumah singgah ini direncanakan juga dapat memenuhi tuntutan kondisi psikologis pasien kanker payudara yang memerlukan hiburan dengan disediakan fasilitas penunjang yang sesuai dengan kebutuhan pasien kanker payudara. Dalam perancangan rumah singgah pasien kanker payudara yang terpenting adalah aspek penataan lansekap pada tapak bangunan rumah singgah pasien kanker payudara. Penataan lansekap ini harus dapat menunjang dan memenuhi tuntutan aspek penyembuhan secara psikologis pasien kanker payudara. Rumah singgah ini diharapkan dapat memunculkan unsur keindahan melalui penataan lansekap pada tapak bangunan. II. METODE Analisis perencanaan dilakukan dengan mengidentifikasi masalah yang ada pada konsep perancangan rumah singgah pasien kanker payudara dengan konsep healing environment di Kota Surakarta yang diselesaikan dengan menerapkan konsep healing environment. Konsep healing environment yang diterapkan mengacu pada tiga aspek utama yaitu kuadran satu variabel yang memberikan kontribusi pada total healing environment menurut Patrick.E.Linton, sistem sirkulasi udara, dan healing garden yang akan diwujudkan dalam perancangan rumah singgah pasien kanker payudara yaitu pada tapak, massa, ruang, kegiatan, dan penampilan bangunan rumah singgah pasien kanker payudara. III. ANALISIS A. Analisa Peruangan Peruangan pada rumah singgah pasien kanker payudara menerjemahkan secara sistematik kebutuhan para pengguna rumah singgah pasien kanker payudara beserta fasilitasnya ke dalam beberapa aspek pokok yaitu kebutuhan ruang (lihat Tabel 1.) dan besaran ruang (lihat Tabel 2.). Tabel 1. Kebutuhan Ruang PELAKU KEGIATAN PERUANGAN Pasien kanker payudara Pekerja sosial Mencari informasi Makan dan minum Tidur MCK Pemeriksaan kesehatan Terapi psikologis Olah vokal dan membuat kerajinan tangan Sarasehan, penyuluhan, pembinaan Persiapan Melayani pasien kanker payudara Mengajarkan olah vokal dan kerajinan tangan R. resepsionis R. makan Kamar tidur KM/WC R. periksa dokter dan psikiater R. terapi psikologis R. seni suara dan kerajinan tangan Auditorium Ruang karyawan Kamar tidur, r. periksa dokter, r. psikiater, r. terapi psikologis, r. seni suara, r. kerajinan tangan, auditorium Pada Tabel 1. terlihat kebutuhan peruangan yang dibutuhkan dalam pemenuhan wadah kegiatan utama pada rumah singga pasien kanker payudara. Pada Tabel 2. terlihat besaran peruangan yang dibutuhkan dalam pemenuhan wadah kegiatan utama pada rumah singgah pasien kanker payudara. Pada fasilitas hunian sirkulasi yang dibutuhkan pasien kanker payudara yaitu sirkulasi yang menuntut kenyamanan psikologis sehingga sirkulasi direncanakan sebesar 40 % dari total besaran ruang fasilitas hunian. 62 (nomor halaman akan disusun oleh editor)
3 Emma Indira Mandayaningrum, dkk Rumah Singgah Pasien Kanker Payudara Dengan Pendekatan Konsep Healing Environment di Kota Surakarta Tabel 2.Besaran Ruang KEBUTUHAN RUANG Fasilitas Hunian KAPASITAS LUAS (m 2 ) Resepsionis 2 60 TS R. administrasi hunian 2 90 TS K. tidur tipe NE K. tidur tipe NE K. tidur tipe NE K. tidur tipe NE K. tidur tipe NE K. tidur tipe NE KM/WC pribadi NE Ruang makan NE Ruang bersama NE Dapur NE STANDAR 6140 Sirkulasi 40 % 2456 Total 8596 B. Analisa Kawasan Sebelum menentukan lokasi yang strategis, menentukan kawasan tapak dengan kondisi yang mendukung keberadaan rumah singgah pasien kanker payudara yaitu berada dalam salah satu kawasan atau zona kesehatan di Kota Surakarta dan dekat dengan rumah sakit yang berfasilitas instalasi pengobatan kanker terkhusus kanker payudara. Mendapatkan kawasan yang sesuai dengan rumah singgah pasien kanker payudara. 2. Dasar pertimbangan Letak kawasan tapak strategis untuk aksesibilitas rumah singgah pasien kanker payudara dengan rumah sakit yang berfasilitas instalasi pengobatan kanker terkhusus kanker payudara. C. Analisa Lokasi Selain menentukan kawasan yang strategis, memilih lokasi dan tapak dengan kondisi yang mendukung keberadaan rumah singgah pasien kanker payudara ini sangat menentukan prospek bangunan tersebut. Mendapatkan lokasi yang sesuai dengan rumah singgah pasien kanker payudara. 2. Dasar pertimbangan Posisi tapak strategis dekat dengan rumah sakit berfasilitas instalasi pengobatan kanker terkhusus kanker payudara, luasan tapak dapat menampung seluruh kebutuhan ruang yang direncanakan. D. Analisa Pencapaian Pencapaian ke dalam bangunan harus mudah diakses, mudah dilihat dan memiliki sirkulasi yang aman akan menstimulus orang untuk masuk dalam area bangunan. Menentukan main entracne dan menentukan service entrance 2. Dasar Pertimbangan Kemudahan akses, sirkulasi tapak yang aksesibel, arus kendaraan dan potensi jalan, serta tingkat keamanan. 3. Proses analisa a. Main Entrance (ME) Mudah dijangkau dan terlihat dengan jelas. Menghadap langsung ke arah jalan besar dan utama untuk kemudahan sirkulasi kendaraan masuk dan ke luar tapak (lihat gambar 1.). b. Side Entrance (SE) Tidak mengganggu keberadaan ME. Membantu sirkulasi 63
4 Arsitektura, Vol. 10, No.1, April 2012: pengunjung, karyawan, dan terutama servis (lihat Gambar 1.). Gambar 1. Pola Pencapaian E. Analisa Pemintakatan (Penzoningan) Pemintakatan berdasarkan sifat kegiatan dan keadaan dalam tapak dilakukan sebagai acuan dalam penataan peruangan, namun tetap memperhatikan modul-modul struktur yang telah diterapkan. Menentukan mintakat (zoning) berdasarkan sifat kegiatan dan keadaan pada tapak. 2. Dasar pertimbangan Analisis peruangan, analisis pengolahan tapak, dan analisis penataan lansekap. 3. Proses analisis Persyaratan ruang (lihat Tabel 3.), berdasarkan kelompok kegiatan, analisis pengolahan tapak, dan analisis penataan lansekap. Tabel 3. Persyaratan Ruang MINTA KAT (ZONING) Semi Publik Privat KEL. RUANG Pekerja sosial Pasien kanker payudara PERSYARAT AN Pencapaian telihat Kebisingan cukup View cukup Pencahayaan dan penghawaan alami dan buatan Pencapaian terlihat Kebisingan diminimalka n View menjadi pertimbanga n utama Pencahayaan IMPLIKASI PERUANGAN Peruangan tidak mengganggu sirkulasi dan ketenangan pasien kanker payudara ruangan kedap suara. Peruangan mudah dijangkau dari segala sisi ruangan kedap suara menghindari ruang dalam ruang. 64 (nomor halaman akan disusun oleh editor) dan penghawaan alami penting F. Analisa Bentuk dan Tampilan Bangunan 1. Analisa Bentuk Bangunan Citra pada tampilan bangunan menyesuaikan dengan karakteristik bangunan rumah singgah pasien kanker payudara dengan pendekatan konsep healing environment yang menerapkan tampilan bangunan sederhana, dinamis, dan memenuhi kebutuhan pasien kanker payudara serta mencitrakan karakter bangunan. 2. Penampilan Bentuk Dasar Bangunan Dipertimbangkan dari bermacammacam gubahan, seperti segiempat, segitiga, dan lingkaran. Hal ini berdasarkan pertimbangan : a. Karakter bangunan b. Kondisi dan bentuk tapak c. Efisiensi dan fleksibilitas baik fungsi maupun peruangannya d. Nilai estetika bangunan e. Pencerminan kegiatan yang di tampung f. Integritas dengan tapak g. Kemudahan sirkulasi dan pencapaian Bentuk massa di dominasi oleh bentuk dasar yaitu segiempat dan lingkaran dengan pertimbangan aspek efisiensi, efektivitas, karakter bangunan, kesederhanaan bangunan, dan fungsional bangunan sebagai bangunan kesehatan seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Massa Bangunan yang Mempertimbangkan Kesederhanaan dan Aspek Fungsional Bangunan G. Analisa Gubahan Massa Gubahan massa bangunan rumah singgah pasien kanker payudara ditentukan
5 Emma Indira Mandayaningrum, dkk Rumah Singgah Pasien Kanker Payudara Dengan Pendekatan Konsep Healing Environment di Kota Surakarta berdasarkan gubahan massa balok dan tabung dengan pola gubahan massa radial yang mempertimbangkan fungsional bangunan, karakter bangunan, dan psikologis pasien kanker payudara (lihat Gambar 3.). Pada rumah singgah pasien kanker payudara penerapan detail arsitektur sebagai aplikasi konsep healing environment berfokus pada tiga aspek yaitu kuadran satu variabel yang memberikan kontribusi pada total healing environment oleh Patrick.E.Linton, sistem sirkulasi udara, dan healing garden. 1. Kuadran satu variabel yang memberikan kontribusi pada total healing environment oleh Patrick.E.Linton (lihat Tabel 4.). Tabel 4. Variabel yang Memberikan Kontribusi Pada Total Healing Environment, Patrick.E.Linton Gambar 3. Gubahan Massa Bangunan Rumah Singgah Pasien Kanker Payudara H. Analisa Konsep Healing Environment Mendapatkan aspek konsep healing environment yang tepat dan sesuai untuk diterapkan pada rumah singgah pasien kanker payudara. 2. Dasar Pertimbangan Merupakan lingkungan alami maupun buatan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia menjadi lebih baik, dapat mendorong harapan pasien dalam perawatan yang dapat meningkatkan kepuasaan pasien, dapat mengurangi terjadinya medical error, dan dapat diterapkan pada interior maupun eksterior bangunan. Sumber : Innovations In Healthcare Design, Sarah.O.Maberry,1995 Pada kuadran satu variabel yang memberikan kontribusi pada total healing environment oleh Patrick.E.Linton meliputi aspek colors (warna), texture and touch (tekstur dan sentuhan), nature and vistas (alam dan pemandangan), quality of lighting (kualitas pencahayaan), sound and musics (suara dan musik), home-like or hight tech (hommy atau teknologi canggih), art (seni), dan patient control (kontrol pasien). Pada rumah singgah pasien kanker payudara yang tepat dan sesuai untuk diterapkan yaitu aspek colors (warna), texture and touch (tekstur dan sentuhan), nature and vistas (alam dan pemandangan), sound and musics (suara dan musik), dan art (seni). 2. Sistem sirkulasi udara Sistem sirkulasi udara yang berkaitan erat dengan konsep healing environment yaitu diharapkan terjadi 65
6 Arsitektura, Vol. 10, No.1, April 2012: cross ventilation. Sehingga pergantian udara di dalam ruangan tetap terjadi agar udara di dalam ruangan tetap segar dan bersih dari kuman maupun virus penyakit. Selain itu diperlukan adanya peletakkan ventilasi langsung menuju view taman atau lansekap yang dapat menciptakan relaksasi bagi pasien. Penggunaan sistem penghawaan merupakan perpaduan antara penghawaan alami dan buatan. Dimana penghawaan buatan diberikan pada beberapa ruang yang memerlukan kondisi penghawaan khusus. 3. Healing garden Tujuan penerapan healing garden untuk membuat seseorang merasa aman, nyaman, menyenangkan, dan mengurangi stres. Untuk mencapai tujuan tersebut maka terdapat beberapa prinsip yang harus diterapkan antara lain : simplicity (desain yang sederhana), variety (beraneka ragam tekstur, bentuk,suasana, warna), balance (desain yang seimbang dan unity), emphasis (menimbulkan atau mengalihkan perhatian untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan), squences (tata desain yang lancar, baik, dan urut), dan scale (mempertahankan skala manusia agar menjaga keintiman). Berkaitan dengan healing environment, maka dalam healing garden perlu adanya penerapan elemen pendukung yang memenuhi kebutuhan pasien kanker payudara seperti elemen terapi refleksi kaki dan area berjemur. IV. KESIMPULAN (KONSEP DESAIN) Konsep rancangan rumah singgah pasien kanker payudara mengacu pada pendekatan konsep healing environment dan mewakili wadah rumah singgah sebagai wadah pemenuhan kebutuhan pasien kanker payudara. Dari hasil analisa serta hasil korelasi dari beberapa data di atas, maka diperoleh hasil berupa rancangan rumah singgah pasien kanker payudara di Kota Surakarta yang terlihat pada Lampiran 1., Lampiran 2., Gambar 4., dan Gambar 5. Nama Rumah Singgah : Rumah Singgah Pasien Kanker Payudara Lokasi : Jl. Kolonel Sutarto Luas Lahan : m 2 Luas Bangunan : m 2 Daya Tampung Kegiatan : 450 orang : hunian atau persinggahan pasien kanker payudara Gambar 4. Gambar Eksterior Gambar 5. Gambar Eksterior Penerapan konsep healing environment pada rumah singgah pasien kanker payudara melalui penataan lansekap seperti yang terlihat pada Gambar 6., dan Gambar 7. Gambar 6. Area Terapi Refleksi Kaki dan Berjemur Pasien Kanker Payudara 66 (nomor halaman akan disusun oleh editor)
7 Emma Indira Mandayaningrum, dkk Rumah Singgah Pasien Kanker Payudara Dengan Pendekatan Konsep Healing Environment di Kota Surakarta Gambar 7. Interior Ruang Terapi Psikologis REFERENSI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (2013). Riset Kesehatan Dasar Bakti Husada. De Chiara,Joseph.Calender,John.Time Saver Standards For Building Types 2 nd Edition.Singapore Maberry,Sarah.O. Innovations In Healthcare Design Neufert,Ernst.Data Arsitek.Jilid 1.Jakarta:Erlangga Neufert,Ernst.Data Arsitek.Jilid 2.Edisi 33.Jakarta:Erlangga Neufert,Ernst,Peter.Architect s Data.Third Edition.Jakarta:Erlangga. Oemiati,Ratih., Rahajeng,Ekowati., Kristanto,Antonius Yudi.(2011). Prevalensi Tumor dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya di Indonesia..Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 67
8 Arsitektura, Vol. 10, No.1, April 2012: LAMPIRAN Lampiran 1. Denah Hunian Barat Lantai 1 62 (nomor halaman akan disusun oleh editor) Lampiran 2. Potongan Denah Hunian Barat
RESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
RESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Tri Mardiyanti, Suparno, Hari Yuliarso Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : mardi.ab18@gmail.com Abstract:.
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1. Konsep Multifungsionalitas Arsitektur Kesadaran bahwa perancangan youth center ini mempunyai fungsi yang lebih luas daripada sekedar wadah aktivitas pemuda, maka dipilihlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciSOLO MICE HALL DENGAN PENERAPAN ANALOGI PENDHAPA
SOLO MICE HALL DENGAN PENERAPAN ANALOGI PENDHAPA Danu Kartikasunu, Edi Pramono Singgih, Leny Pramesti Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email:
Lebih terperinciRUMAH SAKIT PARU DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI KABUPATEN SRAGEN
RUMAH SAKIT PARU DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT DI KABUPATEN SRAGEN Rachel Greaty Gracia, Sri Yuliani, Dyah S. Pradnya P. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan merupakan cara berfikir dengan menyesuaikan rumusan masalah dan tujuan perancangan hingga menghasilkan suatu produk (hasil rancangan). Dengan metode perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan dalam perkembangannya, selsel kanker ini dapat
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit
Lebih terperinciREDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115
BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA
BAB II TINJAUAN FASILITAS PELAYANAN ANAK KANKER DI YOGYAKARTA Bab II Tinjauan Fasilitas Pelayanan Anak Kanker di Yogyakarta merupakan bab yang berisi penjelasan terkait tipologi proyek fasilitas kanker
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi
DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi i ii iii iv v x xiii xiv xv BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi
Lebih terperinciBALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN ANAK JALANAN DENGAN PENDEKATAN FLEKSIBILITAS ARSITEKTUR DI SURAKARTA
BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN ANAK JALANAN DENGAN PENDEKATAN FLEKSIBILITAS ARSITEKTUR DI SURAKARTA Gigih Herry P, Musyawaroh, Maya Andria N. Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA
BAB V KONSEP 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep perancangan Sekolah Tinggi Seni Teater ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah INTERAKSI. Interaksi dapat diartikan sebuah bangunan yang dirancang
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN
BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciSHOWROOM MOBIL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGHTECH DI SURAKARTA
SHOWROOM MOBIL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGHTECH DI SURAKARTA Riyan Pandu Wijayanto, Suparno, Hari Yuliarso Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : malangjatim496@gmail.com
Lebih terperincidengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu
DESAIN PREMIS Resort arung jeram di wisata arung jeram sungai Serayu Banjarnegara dirancang sebagai sarana akomodasi di kawasan tersebut. Potensi alam yang ada berupa sungai Serayu yang memiliki jeram
Lebih terperincipasien dan pendampingnya. Tidak hanya mewadahi fungsi hunian, Children Cancer Care Service juga mewadahi fungsi oprasional yayasan yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN Bab I berisi pendahuluan yang akan memaparkan penjelasan pengadaan proyek hingga permasalahannya. Selain itu, bab I juga berisi rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup studi, metode
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI i ii iii iv ix xi xiii xiv xv BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Abstraksi Lembar Persembahan Kata pengantar Daftar isi Bab I. Pendahuluan Batasan pengertian judul 1 1. Latar belakang permasalahan 2 Latar belakang objek 2 Kondisi eksisting
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. KONSEP PERUANGAN 1. Konsep Kebutuhan Ruang Berdasarkan analisa pola kegiatan dari pelaku pusat tari modern, mak konsep kebutuhanruang pada area tersebut adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Dalam melakukan perancangan membutuhkan metode untuk mempermudah dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi survey obyek komparasi,
Lebih terperinciBAB VI KONSEP RANCANGAN
BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas
Lebih terperinciCanopy: Journal of Architecture
Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG Lailum Mujib Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciRUMAH SAKIT KHUSUS STROKE DENGAN PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT DI SUKOHARJO
RUMAH SAKIT KHUSUS STROKE DENGAN PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT DI SUKOHARJO Karina Putri Pratiwi, MDE Purnomo, Mohamad Muqoffa Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciBAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir
BAB IV : KONSEP 4.1 Konsep Dasar Table 5. Konsep Dasar Perancangan Permasalahan & Kebutuhan Konsep Selama ini banyak bangunan atau gedung kantor pemerintah dibangun dengan hanya mempertimbangkan fungsi
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN.. CATATAN DOSEN PEMBIMBING.. HALAMAN PERNYATAAN PRAKATA..
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN.. CATATAN DOSEN PEMBIMBING.. HALAMAN PERNYATAAN PRAKATA.. DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM. ABSTRACK DESAIN PREMIS.. i ii iii iv v
Lebih terperinciVolume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017 ISSN:
Volume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017 Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Lebih terperinciBAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL RADIN INTEN II LAMPUNG
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL RADIN INTEN II LAMPUNG Galih Saprilantu, Tri Yuni Iswati, Amin Sumadyo Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu :
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Kegiatan. Konsep perancangan kegiatan dalam Asrama Mahasiswa Universitas Bina Nusantara ini dibagi menjadi beberapa bagian kegiatan, yaitu
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. natural dan therapist, sehingga sangat berbeda dengan Rumah Sakit Kanker pada
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker Panti Terapi dan Rehabilitasi Kanker merupakan bangunan yang diciptakan sebagai media terhadap penyembuhan penderita kanker yang mengarah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep yang mendasari perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung ini adalah sebagai berikut; 1. Konsep Filosofis yaitu Kerjasama yang terarah. Konsep tersebut
Lebih terperinciPerancangan Convention and Exhibition di Malang
BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat berdasarkan pendekatan tentang
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro atau yang biasa kita sebut UNDIP merupakan salah satu universitas ternama di Jawa Tengah yang berada di Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 1956
Lebih terperinciPenerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G-11 Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit Asma, Arinal Haq, dan Erwin Sudarma Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu
BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Pusat Seni Musik Blues di Kota Malang ini menggunakan konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu tersebut dengan memasukkan tiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kelayakan Proyek Jumlah penduduk yang semakin pesat tiap tahunnya mempunyai dampak pada penurunan kualitas hidup masyarakat sendiri. Penurunan kualitas hidup
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERANCANGAN
BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan salah satu Universitas terkemuka di Indonesia serta termasuk ke dalam lima besar Universitas terbaik seindonesia, terletak di provinsi
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir
80 BAB V KONSEP A. Konsep Dasar Konsep terfokus pada upaya pembentukkan kesan serta perilaku khususnya pasien demi tercapainya kepuasan pasien serta kesembuhan yang menyeluruh, tidak hanya dari segi fisik
Lebih terperinciRUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan
Lebih terperinci5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung
5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berdirinya Boarding School bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan dan menanamkan nilai-nilai tertentu yang tidak didapatkan pada sekolah-sekolah
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Kawasan Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan lingkungan yang tenang dengan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL/DIAGRAM
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL/DIAGRAM ABSTRAKSI i ii iii v ix xi xiii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Fenomena Islamic Boarding
Lebih terperinciLaporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar (tata ruang luar) tetapi juga bagian dalam (tata ruang dalam) bangunan. Inti dari konsep
Lebih terperinciBAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.
BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :
112 BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Kegiatan Adapun jenis kegiatan dan sifat kegiatan yang ada di dalam asrama mahasiswa Bina Nusantara adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan
Lebih terperinciSENTRA MEBEL SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI JUWIRING, KLATEN
SENTRA MEBEL SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI JUWIRING, KLATEN Fitria Khairanisa, Hadi Setyawan, Ahmad Farkhan Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciTUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
TUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun oleh : PAHALA BUDIMAN 41207010028
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta Selatan dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciPASAR MODERN DI BEKASI TA-115
LAPORAN PERANCANGAN PASAR MODERN DI BEKASI DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperolah Gelar Sarjana Teknik DISUSUN OLEH : ANNELINE PUSPASARI
Lebih terperinciDENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1
0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum
Lebih terperinciPENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik
BAB IV PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4. 1 Pendekatan Konsep Dasar Perencanaan 4. 1. 1 Pendekatan Konsep Tata Ruang Makro Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik bangunan
Lebih terperinciBAB V HASIL RANCANGAN
BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 RENCANA TAPAK Pencapaian melalui tapak melalui jalan R. E. Martadinata dapat diakses oleh pejalan kaki, kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Jalan dengan lebar 8 m ini, dapat
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Letak Geografis Site Site yang akan dibangun berlokasi di sebelah timur Jalan Taman Siswa dengan koordinat 07 o 48 41.8 LS 110 o 22 36.8 LB. Bentuk site adalah persegi panjang
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep
BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan untuk memenuhi
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Pusat Pelatihan Otomotif PT. BMW Indonesia ini adalah adanya kebutuhan perusahaan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur yang didasarkan dengan perilaku manusia merupakan salah satu bentuk arsitektur yang menggabungkan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian
BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Perancangan Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture yang kaitannya sangat erat dengan objek perancangan hotel resort wisata organik dimana konsep
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Perletakkan massa bangunan apartemen yang memperhatikan view yang ada, view yang tercipta kearah barat dan utara. Permasalahan yang ada di
Lebih terperinciHUNIAN DAN PELAYANAN LANJUT USIA DINI DI KABUPATEN BOGOR DENGAN PENEKANAN PERILAKU DALAM ARSITEKTUR
HUNIAN DAN PELAYANAN LANJUT USIA DINI DI KABUPATEN BOGOR DENGAN PENEKANAN PERILAKU DALAM ARSITEKTUR Karina Krissanti, Edi Pramono Singgih, Rachmadi Nugroho Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Terdapat beberapa faktor yang harus dianalisis dalam perencanaan sebuah bangunan, yaitu analisis lingkungan, manusia, dan bangunan itu sendiri. Perancangan bangunan
Lebih terperinciarsitektur fakultas teknik sipil dan perencanaan
TUGAS AKHIR RA 091381 RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT green dentistry LIZA DEWI 3207 100 092 Dosen Pembimbing : Ir. Erwin Sudarma, MT Dosen Koordinator : Ir. M. Salatoen P, MT arsitektur fakultas teknik sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat
Lebih terperinciPusat Rehabilitasi Diabetes dengan Pendekatan Healing Environment di Surabaya
Pusat Rehabilitasi Diabetes dengan Pendekatan Healing Environment di Surabaya Geldy Desdiandra 1, Agung Murti Nugroho 2, Herry Santosa 2 1 Jurusan Arsitektur/Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciREDESAIN PASAR UNIT KOTA BOJONEGORO
REDESAIN PASAR UNIT KOTA BOJONEGORO Meinanda Rizal Rodyanto, Maya Andria Nirawati, Ana Hardiana Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta Email: rizal.troy@gmail.com Abstract: Along
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman
BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB V KONSEP RANCANGAN
BAB V KONSEP RANCANGAN 5.1 Ide Awal Pertimbangan awal saat hendak merancang proyek ini adalah : Bangunan ini mewadahi keegiatan/aktivitas anak yang bias merangsang sensorik dan motorik anak sehingga direpresentasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11
BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA V.1. Konsep Pengolahan Site Hal yang dibahas pada konsep pengolahan site adalah mengenai konsep penzoningan kelompok-kelompok ruang yang telah
Lebih terperinciBAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih
Lebih terperinciBAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang
BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Kabupaten Pamekasan paling berpotensi untuk membangun sentra batik di Madura. Sentra batik di pamekasan ini merupakan kawasan yang berfungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan mulai menjadi sebuah tren gaya hidup di beberapa kalangan yang tidak bisa ditinggalkan baik oleh kaum wanita maupun pria. Wanita maupun pria
Lebih terperinciSOLO GLOBAL BUSINESS ERUDITION DI SOLOBARU TOWN SQUARE SEBAGAI PEMERSATU SEKOLAH BISNIS DAN RENTAL OFFICE DENGAN KONSEP HYBRID BUILDING
SOLO GLOBAL BUSINESS ERUDITION DI SOLOBARU TOWN SQUARE SEBAGAI PEMERSATU SEKOLAH BISNIS DAN RENTAL OFFICE DENGAN KONSEP HYBRID BUILDING Muhammad Adzan V., M.D.E. Purnomo, Ana Hardiana Program Studi Arsitektur
Lebih terperinciBAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN
BAB V PENGEMBANGAN RANCANGAN 5.1. Laporan Perancangan 5.1.1. Rancangan Tapak Lokasi perancangan bangunan Pusat Pelatihan dan Pendidikan Bulutangkis adalah Sentul City, Bogor. Sentul City sudah dilengkapi
Lebih terperinciBab V Konsep Perancangan
Bab V Konsep Perancangan A. Konsep Makro Konsep makro adalah konsep dasar perancangan kawasan secara makro yang di tujukan untuk mendefinisikan wujud sebuah Rest Area, Plasa, dan Halte yang akan dirancang.
Lebih terperinci