KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM PENDATAAN ULANG PEGAWAI NEGERI SIPIL (PUPNS) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh RACHMAD MAHENDRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM PENDATAAN ULANG PEGAWAI NEGERI SIPIL (PUPNS) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh RACHMAD MAHENDRA"

Transkripsi

1 KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM PENDATAAN ULANG PEGAWAI NEGERI SIPIL (PUPNS) DI KOTA BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh RACHMAD MAHENDRA UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

2

3 ABSTRACT THE POLICY OF NATIONAL CIVIL SERVICE AGENCY IN CIVIL SERVANTS DATA RECOLLECTION (PUPNS) IN BANDAR LAMPUNG By Rachmad Mahendra, Charles Jackson, S.H., MH., Eka Deviani, S.H., MH. Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum, Universitas Lampung Jalan Prof. Dr. Ir. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung The National Civil Service Agency (BKN) is a non-department of Indonesian Government Institutions which function to carry out the governmental duties in the field of civil service management in accordance with the provisions of the legislation. One of the program runs by BKN is conducting Electronic Civil Servants data Re-Collection (E-PUPNS) which was initiated by the National Civil Service Agency (BKN) to implement the Law No. 19/2015. The problems of the research were formulated as follows: (1) How is the policy of the National Civil Service Agency in the implementation of Civil Servants data recollection (PUPNS) in Bandar Lampung? (2) What are the risk factors of the policy of the National Civil Service Agency in the implementation of Civil Servants data recollection (PUPNS) in Bandar Lampung? This study used empirical normative approach. The data collection procedure was done through literature study and field study (observation). The data management was done through the process of data examination, data classification, data preparation and data selection. The data were analyzed through descriptive qualitative. The result of the study showed that the policy of the data recollection issued by the National Civil Service Agency (BKN) was targeted to recollect the data of entire civil servants across Indonesia. Among several risk factors of the policy of data recollection issued by BKN of Bandar Lampung were: lack of human resources (HR), and the government's lack of socialization regarding the procedures for filling the e-pupns. Keywords: Policy, the National Civil Service Agency, PUPNS.

4 ABSTRAK KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM PENDATAAN ULANG PEGAWAI NEGERI SIPIL (PUPNS) DI KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh Rachmad Mahendra, Charles Jackson, S.H., MH., Eka Deviani, S.H., MH. Hukum Administrasi Negara, Fakultas Hukum, Universitas Lampung Jalan Prof. Dr. Ir. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil Elektronik (E-PUPNS) adalah program yang yang digagas oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun Permasalahan penelitian ini dirumuskan: (1) Bagaimanakah kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung? (2) Apakah faktor penghambat terhadap kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung? Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif empiris. Prosedur pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Pengelolaan data dilakukan melalui tahap pemeriksaan data, klasifikasi data, penyusunan data dan seleksi data. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, Kebijakan BKN dalam pendataan ulang pegawai negeri sipil di Kota Bandar Lampung melalui Badan Kepegawaian Negara mengeluarkan sebuah kebijakan dengan sasaran seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kehadiran epupns bertujuan untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya dan terintegrasi, sebagai dasar kebutuhan dalam mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN. Faktor penghambat pelaksanaan kebijakan BKN dalam PUPNS di Kota Bandar Lampung yaitu sumber daya manusia (SDM), Infrastruktur internet dan kurangnya sosialisasi pemerintah mengenai tata cara pengisian e-pupns. Kata kunci : Kebijakan, Badan Kepegawaian Negara, PUPNS.

5 I. PENDAHULUAN Pegawai negri sipil yang disingkat (PNS) adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara yang disingkat (ASN) secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan di bidang pemerintahan. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari investasi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. PNS sebagai pegawai ASN dalam pengelolaan nya diatur dalam Manajemen ASN yaitu Sistem Manajemen Kepegawaian yang meliputi system perencanaan, pengembangan karier, penggajian, dan batas usia pensiun. Diharapkan aturan ini mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan public, sebab PNS tidak lagi berorientasi melayani atasanya, melainkan masyarakat. Berdasarkan pasal 47 dan 48 Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara memiliki fungsi dan tugas antara lain untuk menyimpan Informasi Kepegawaian yang telah dimutakhirkan oleh instansi pemerintahan, serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan Sistem Aparatur Sipil Negara, untuk melindungi penyelenggaraan manajemen, penyimpanan, pengelolaan, dan pengembangan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara berbasis kompentensi maka diperlukan data base. 1 Sejak Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) diberlakukan, ASN dibagi menjadi dua komponen yaitu Pegawai Negri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan 1 Pasal 47 dan Pasal 48 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap dan memiliki nomor induk (NIP). Sedangkan PPPK merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan dan ketentuan Undang-Undang ASN. PNS dan PPPK memiliki perbedaan dalam penghitungan gaji. Menurut Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014, PNS berhak Menerima gaji pokok, tunjangan, cuti, jaminan pensiun perlindungan dan pengembangan kompetensi sedangkan PPPK berhak mendapatkan gaji, tunjangan, cuti, perlindungan dan pengembangan kompetensi. PPPK memang tidak berhak memperoleh pensiun seperti hal nya PNS. PPPK tidak berhak menerima NIP karena masa kerja nya hanya disesuaikan kebutuhan instansi pemerintahan yang bersangkutan. Adapun Badan yang menyelenggarakan Pendataan Ulang Pegawai Negri Sipil Ini adalah Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah lembaga Pemerintahan Non Departement Indonesia yang menjalankan tugas pemerintahan di bidang manajement kepegawaian Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2 Data yang didapat dari Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung diperoleh data sebanyak orang dan total pegawai yang belum mendaftar PUPNS sebanyak 558 orang PNS dengan rincian sebagai berikut Kota Bandar Lampung sebanyak 8 orang, Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 1 orang, Kabupaten Lampung Timur sebanyak 173 orang, Kabupaten Lampung Utara sebanyak 38 orang, Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 181 orang, Kabupaten Pesawaran sebanyak 13 orang, 2 Sri Hartini, Tedi Sudrajat, Setiajeng Kadarsih, 2008, Hukum Kepegawaian Di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hlm

6 Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 7 orang, Kabupaten Tanggamus sebanyak 34 orang, Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 6 orang, Kabupaten Tulang Bawang Barat sebanyak 10 orang, Kabupaten Mesuji sebanyak 13 orang dan Kabupaten Way Kanan sebanyak 74 orang Kepala BKD Drs Muhammad Umar mengatakan 8 PNS yang tidak terdaftar di BKN memang sudah tidak terdaftar lagi sebagai PNS di Bandar Lampung hanya saja terjadi miss komunikasi dengan pihak BKN, hanya terjadi salam paham saja karena 8 PNS tersebut saat ini sudah ada yang pensiun tapi masih dimasukan datanya oleh BKN tapi ada juga PNS yang sedang dalam proses pengajuan dini sejak Pendataan Ulang Pegawai Negri Sipil ( PUPNS) lalu memang sudah tidak didata lagi. Dengan data diatas masih banyak nya PNS yang belum mendaftarkan PUPNS yang disebabkan oleh beberapa factor seperti adanya pegawai yang telah pensiun tetapi data masih ada di BKD, sedang melakukan proses pindah dari instansi satu ke intansi lainnya, sedang pensiun dan menjalankan pensiun dini, Hal ini membuktikan bahwa dalam PUPNS tahun 2015 masih terdapat kelemahan di sistem database yang tidak berbasis Teknologi Informasi (TI) yang menyebabkan sekian banyak PNS yang tidak bisa mendaftar PUPNS serta kurangnya sosialisasi PUPNS oleh Badan Kepegawaian Daerah. Maka Pemerintah Daerah melakukan program sosialisasi PUPNS untuk mengenalkan program e- PUPNS kepada pengelola kepegawaian di wilayahnya yaitu Prosedur pendaftaran e- PUPNS, pengisian e-pupns, verifikasi data, administrasi data dan bantuan sistem e-pupns. Dan mensosialisasikan kepada seluruh PNS di daerah. Kegiatan pendataan ulang ini dapat mendorong terlaksananya tertib administrasi kepegawaian bagi setiap Pegawai Negeri Sipil di lingkungan kerjanya. Dengan adanya e-pupns ini setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) mau tidak mau harus peduli dengan data kepegawaian yang dimilikinya agar tidak dikeluarkan dari database. Pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil Elektronik (E-PUPNS) adalah program yang yang digagas oleh Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang merupakan lembaga Pemerintahan Pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian negara dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2015 dan untuk mendata kembali data-data PNS di seluruh instansi pemerintah, demi menghindari data fiktif yang bisa merugikan Negara. Seiring perkembangan teknologi, Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil tahun 2015 ini dibuat secara elektronik oleh BKN yang dapat mempermudah pendataan Pegawai Negri Sipil. Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui kebijakan badan kepegawaian negara dalam pendataan pegawai negri sipil di kota Bandar Lampung dalam rangka perbaikan sistem database pegawai lebih akurat dengan penggunaan teknologi berbasis teknologi informasi serta adanya transparansi perinputan PNS dan kinerja PNS yang lebih baik dan menuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Kebijakan Badan Kepegawaian Negara Dalam Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) Di Kota Bandar Lampung. Berdasarkan atas uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah : 1. Bagaimanakah Kebijakan Badan Kepegawaiang Negara dalam Pendataan Ulang Pegawai Negri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambar Kebijakan Badan Kepegawaiang Negara dalam Pendataan Ulang Pegawai Negri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung?

7 Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung. 2. Untuk mengetahi factor-faktor yang menjadi penghambat terhadap kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam Pendataan Ulang Pegawai Negri Sipil (PUPNS) di kota Bandar Lampung. Pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan normatif dan pendekatan empiris. Pendekatan normatif dimaksudkan untuk mempelajari peraturan perundang-undangan yang berlaku, asas-asas hukum, teori-teori hukum, dan kaidah hukum lainnya yang berhubungan dengan skripsi ini. Pendekatan empiris dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap kenyataan dilapangan dan berdasarkan fakta objektif yang berupa wawancara dengan responden dan alat bukti lainnya yang diperoleh dari narasumber. Sumber data dalam penulisan skripsi ini terdiri dari data primer dan data skunder. a. Data primer adalah data yang diperoleh dari penelitian dilokasi. Data ini diperoleh dari hasil wawancara informan yang terlibat didalam pengaturan mengenai pembangunan sarang walet dilahan pemukiman berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu. b. Data skunder adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Data ini diperoleh dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber data skunder meliputi: a) Bahan hukum primer, yaitu bahanbahan yang bersumber dari: 1. Undang-Undang Dasar Tahun Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Badan Kepegawaian Negara 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah 6. Peraturan Kepala Kepegawaian Negara Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian b) Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang bersifat memberikan penjelasan terhadap bahan-bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa serta memahami bahan hukum primer, yang berupa, jurnal, bukubuku, makalah yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan skripsi ini Prosedur Pengumpulan Data Dan Pengelolahan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui: a. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan dilakukan terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan buku-buku literatur yang erat hubungannya dengan permasalahan yang sedang dibahas sehingga dapat mengumpulkan data sekunder dengan cara membaca, mencatat, merangkum untuk dianalisa lebih lanjut. b. Studi Lapangan Studi Lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan wawancara (interview) yaitu sebagai usaha mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan. Teknik wawancara dilakukan secara langsung dan wawancara terbuka kepada narasumber, yaitu:

8 1) Heldaria, S.H., M.H selaku Kasubid Kesejahteraan Data-data Informasi Kepegawaian 2) Nurma Oktaviani, selaku Staf Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Prosedur Pengolahan Data Langkah selanjutnya setelah data terkumpul, baik data primer maupun sekunder dilakukan pengolahan data dengan cara: a. Seleksi Data, yaitu data yang telah dikumpulkan baik data sekunder maupun data primer, dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah data yang dibutuhkan tersebut sudah cukup dan benar. b. Pemeriksaan data, yaitu meneliti kembali data yang diperolhe mengenai kelangkapannya serta kejelasannya. c. Klasifikasi Data, data yang sudah terkumpul dikelompokkan sesuai dengan jenis dan sifatnya agar mudah dibaca selanjutnya dapat disusun secara sistematis. d. Penyusunan data, yaitu data yang disusun menurut aturan yang sistematis sebagai hasil penelitian yang telah disesuaikan dengan jawaban permasalahan yang diajukan. Analisis Data Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan cara analisis dekritif kualitatif, yaitu dengan cara menginterprestasikan data dan memaparkan dalam bentuk kalimat untuk menjawab permasalahan pada bab-bab selanjutnya dan melalui pembahasan tersebut diharapkan permasalahn tersebut dapat tersebut dijawab sehingga memudahkan untuk ditarik kesimpulan dari permasalahan tersebut. II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2.1. Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandar Lampung Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) Kota Bandar Lampung melaksanakan kinerja di Bidang Pengelolaan data Kepegawaian dan Operator Data Kepegawaian SKPD ( Satuan Kerja Perangkat Daerah ) dalam proses PUPNS ini adalah sebagai verifikator, baik sebagai verifikator registrasi maupun verifikator peremajaan data PNS di SKPD masing-masing. Sedangkan yang menjadi salah satu acuan dalam proses verifikasi adalah data PNS dalam database SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) Terpadu dan Dokumen fisik PNS. Oleh karena itu Pengelolaan Data Kepegawaian dan Operator Data Kepegawaian wajib untuk segera mengumpulkan/melengkapi dokumen fisik PNS di SKPD masingmasing serta melakukan peremajaan data PNS pada SIMPEDU. Struktur Organisasi Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013, Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut: 1. Kepala 2. Sekretaris 3. Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai 4. Bidang pengembangan Pegawai, Bidang Pembinaan dan Pemberhentian Pegawai 5. Bidang Dokumentasi dan Informasi Pegawai 6. Kelompok Jabatan Fungsional Uraian Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dipimpin oleh seorang kepala adalah unsur pendukung tugas kepala daerah atau pemerintah Kota Bandar Lampung yang

9 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Keputusan Walikota Lampung, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandar Lampung mempunyai tugas pokok yaitu: Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi di bidang kepegawaian. BKD Kota Bandar Lampung mempunyai fungsi yakni: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan dan Pengembangan pegawai, kinerja dan kesejahteraan pegawai serta pendidikan dan pelatihan pegawai. 2. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian. 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai tugas dan fungsinya. Uraian Tugas Kepala Badan Kepegawaian, adalah sebagai berikut: a. Mempelajari peraturan perundangundangan dan ketentuan lainnya untuk menunjang pelaksanaan tugas b. Merencanakan, mengorganisasikan, mengerakkan dan mengendalikan serta menetapkan kebijakan teknis di bidang kepegawaian daerah. c. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian daerah. d. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah. e. Membina,mengoordinasikan dan melaksanakan analisis kebutuhan pegawai, rekruitmen, pengadaan dan penempatan pegawai. f. Membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan pengembangan, peningkatan kesejatraan, mutasi dan pensiun pegawai. g. Membina dan mengarahkan sekretaris dan para kepala bidang dalam melaksanakan tugas. h. Melakukan pembinaan terhadap kedisiplinan dan peningkatan kualitas sumber daya pegawai dalam lingkup badan. i. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelola keuangan. j. Melakukan pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan perlengkapan dan peralatan badan. k. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi atau unit kerja terkait. l. Memberikan petunjuk, mengawasi dan membimbing bawahan dalam pelaksanaan tugas. m. Menilai prestasi kerja sekretaris dan kepala bidang dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier. n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya Kebijakan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dalam Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung Dasar hukum dari pelaksanaan e-pupns ini adalah Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, sedangkan untuk pedoman teknisnya adalah Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Secara Elektronik Tahun Badan Kepegawaian Negara mengeluarkan sebuah kebijakan dengan sasaran seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebijakan tersebut dinamakan Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik epupns merupakan proses pendataan ulang PNS melalui sistem teknologi informasi yang meliputi tahap pemutakhiran data oleh setiap PNS, serta validasi dan verifikasi data secara menyeluruh oleh instansi pusat/ daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk melakukan monitoring dan evaluasi data kepegawaian untuk meningkatkan dan memelihara keakurasian data.

10 Pendataan Ulang Pegawai Negri Sipil dimulai tanggal 28 Agustus 2015 tentang sosialisasi e-pupns di tingkat Pemerintahan Kota Bandar Lampung, tanggal 29 Agustus 2015 mulai dilaksanakan pendaftaran dan pengisian PUPNS secara elektronik, pengisian folmulir akhir bulan November 2015 dan proses verivikasi sampai akhir bulan Desember 2015 kemudian BKN memperpanjang sampai akhir Februari Jumlah PNS yang telah melakukan login dalam PUPNS 2015 sebanyak orang, yang sudah diverifikasi BKN sebanyak orang dan yang belum diverifikasi BKN sebanyak orang Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data masih adanya PNS fiktif atau datanya masih ada di data base, maka tindakan dari BKN adalah menyerahkan seluruh data ke masing-masing instasi untuk dicek satu persatu apakah orang nya ada atau tidak, menerima gaji atau tidak, bila ada orangnya dan gajinya tetap jalan maka dimasukan ke data basenya. Bila orangnya tidak ada dan gajinya tidak jalan, itu akan dibersihkan dari data base, sebaliknya bila orangnya tidak ada dan gajinya tetap jalan, itu yang jadi masalahnya. BKN juga membentuk dua team investigasi terkait hasil pendataan e-pupns dan juga pihak dari BKN akan melibatkan KPK jika hasil investigasi sudah diperoleh karena indikasi akan berpotensi merugikan Negara namun pada tahun 2016 ini seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung telah diverifikasi BKN. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ditegaskan antara lain untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam sistem informasi ASN, setiap instansi pemerintah wajib memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya kepada BKN. Sebagai tindaklanjut dari amanat Undang-Undang ASN tersebut dan untuk memperoleh data seluruh PNS yang akurat, terpercaya dan terintegrasi untuk mendukung pengelolaan manajemen ASN, maka telah ditetapkan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Pendataan Ulang PNS secara elektronik (e-pupns Tahun 2015). Jika dalam PUPNS telah berjalan dengan baik, diharapkan penerapan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara berbasis Teknologi Informasi yang mudah diaplikasikan, mudah diakses dan memiliki sistem keamanan yang terpercaya, efisien, efektif dan akurat. Administrasi data Aparatur Sipil Negara yang lebih teratur dan akurat, serta pengurusan pensiun pegawai yang telah diterapkan secara elektronik pula setelah pelaksanaan PUPNS Faktor-Faktor yang Menjadi Penghambat Terhadap Kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Heldaria dan ibu Nirma Oktariani selaku Kasubid Kesejahteraan Data-data Informasi Kepegawaian dan Staf Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menyatakan bahwa. 343 Permasalahan utama dalam PUPNS 2015 ini adalah SDM pegawai sendiri, banyak PNS yang tidak mengetahui cara mengakses dan menginput data secara online, selain SDM masalah yang menghambat adalah sistem aplikasi PUNPS nya sendiri. Dalam setiap aplikasi biasanya terdapat kekurangan apalagi terkait dengan database besar kepegawaian PNS di Badan Kepegawaian Negara. Begitu 34 Hasil wawancara dengan Heldaria dan Nirma Oktariani selaku Kasubid Kesejahteraan data-data Kepegawaian dan staf Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Senin 18 Juli 2016.

11 pula halnya dengan aplikasi yang baru diluncurkan BKN ini masih terdapat kekurangan terutama adanya perbedaan database BKN dengan berkas PNS yang bersangkutan. Karena itulah dalam hal ini, BKN telah membuat semacam bantuan program atau Helpdesk yang diharapkan nantinya dapat membantu memecahkan permasalahan PNS dalam aplikasi epupns ini, dan juga infrastruktur internet nya karena server website yang sibuk untuk registrasi PUPNS ini diakses oleh seluruh PNS di Indonesia, tak heran jika server website PUPNS sulit untuk diakses. Sehingga menyebabkan server sibuk, dampaknya adalah website sulit diakses. Indikasinya adalah hanya loading saja, atau muncul pesan error ketika membuka halaman registrasi, login dan lainnya. Serta kurang nya sosialisasi pemerintah mengenai tata cara pengisian e-pupns, sosialisasi menjadi penting dan berguna sebagai bentuk pengenalan program dan sekaligus membimbing ASN mengenai tata cara pengisian data. Sosialisasi juga merupakan wadah mengajukan pertanyaan bilamana ada hal yang kurang dipahami atau hal penting yang ini diketahui oleh PNS tersebut (Hasil wawancara tanggal Senin 18 Juli 2016) Dari hasil wawancara tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Secara Elektronik (e-pupns) di Kota Bandar Lampung belum berjalan dengan baik karena masih terdapat adanya pns tidak aktif yang dapat merugikan negara, kendala selanjutnya adalah masih terdapat ASN yang kurang mengetahui tata cara pengisian dan prosedur (e-pupns) menggunakan Teknologi Informasi (TI) dan seharus nya PNS yang tidak mengerti tata cara pengisian tersebut meminta bantuan kepada PNS yang mengerti tentang tata cara pengisiannya agar tidak terjadi kesulitan untuk mengisi data. Pemerintah telah berupaya melakukan pembagian jadwal pengisian sesuai wilayah kerja Badan Kepegawaian Negara akan tetapi server masih saja sibuk. Ditambah dengan batas waktu yang diberikan oleh masing-masing verifikator sangat singkat dan belum berjalan optimal nya sosialisasi mengenai tata cara pengisian PUPNS. Kondisi demikian tidak perlu terjadi apabila BKN sungguhsungguh menjalankan fungsinya, Apabila BKN menjalankan fungsinya dengan baik, maka pengisian epupns cukup dilakukan oleh BKN regional masing-masing daerah tanpa dibebankan pada masing-masing ASN. III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung dengan sasaran seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebijakan tersebut dinamakan Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik epupns merupakan proses pendataan ulang PNS melalui sistem teknologi informasi yang meliputi tahap pemutakhiran data oleh setiap PNS, serta validasi dan verifikasi data secara menyeluruh oleh instansi pusat/daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk melakukan monitoring dan evaluasi data kepegawaian untuk meningkatkan dan memelihara keakurasian data. Pendataan ulang ini harus dilakukan oleh seluruh instansi pemerintahan sesuai Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (Perka) Nomor 19 Tahun 2015 tentang

12 Pedoman Pelaksanaan Pendataan Ulang PNS secara elektronik (e- PUPNS Tahun 2015) yang bertujuan sebagai pedoman bagi pejabat yang bertanggungjawab di bidang informasi kepegawaian untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya dan terintegrasi, sebagai dasar yang mendukung pengelolaan manajemen Aparatur Sipil Negara 2. Faktor-Faktor yang menjadi penghambat terhadap kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) di Kota Bandar Lampung adalah Sumber Daya Manusia, Infrastuktur Internet dan Kurang nya sosialisasi dari Pemerintah mengetahui tata cara pengisian PUPNS 3.2.Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Pembaharuan pendataan ulang pegawai negeri sipil sangat mendesak untuk dilakukan, mengingat bahwa pengelolaan Pegawai Negeri Sipil selama ini belum efektif, rasional dan sehat. Kebijakan pembaharuan pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menciptakan sistem manajemen Pegawai Negeri Sipil yang efektif dan rasional sehingga dapat membangun sosok Pegawai Negeri Sipil yang profesional, berkinerja tinggi, berbudi luhur dan sejahtera. Dari sisi sumber daya manusia, diperlukan upaya sistematis dan konsisten untuk membangun kapasitas pegawai negeri sipil yang memiliki profesionalisme, kinerja dan kompetensi yang baik. 2. Berkaitan dengan Faktor penghambat sebaiknya Badan Kepegawaian Negara terlebih dahulu melakukan sosialisasi berkelanjutan mengenai tata cara melakukan e-pupns khusus nya kepada Pegawai Negeri sipil, serta meminta bantuan dari PNS lain untuk membantu tata cara pengisian PUPNS agar tidak terjadinya kekeliruan pada saat melakukan e-pupns. Selanjutnya BKN memperbaiki sistem data base yang berbasis Teknologi Informasi (TI) sehingga PNS tidak mengalami kesulitan dalam PUPNS. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Dunn, 1999, Pengantar Analisis Kebijakan Publik..Gajah Mada, Yogyakarta Islamy, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Gunung Agung, Jakarta, 1997 Hotma P. Sibuea, Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, Erlangga, Jakarta, 2010 Marbun, Peradilan Tata Usaha Negara, Liberty, Yogyakarta, 2003 M. Hadjon, Philipus dkk, 1994, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada PersYogyakarta Moekijat, Administrasi Kepegawaian Negara, Mandar Maju, Bandung, Nugroho, Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan. Evaluasi, Elex Media Komputindo, Jakarta, Sri Hartini, Tedi Sudrajat, Setiajeng Kadarsih, 2008, Hukum Kepegawaian Di Indonesia,Sinar Grafika, Jakarta

13 Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2003 Wahab, Abdul, Implementasi Kebijakan Pemerintah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1990, Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara, Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta, 2001 C. Sumber Lain kel/111/e-pupns-bagi-pengelola- Kepegawaian.html, diakses tanggal 10 Mei 2016 Pukul WIB 10/server-masih-menjadi-kendala-epupns.html, diakses tanggal 4 November 2015, Pukul WIB) Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta: 2002 B. Undang-Undang dan Peraturan Lainnya Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2015 tentang Badan Kepegawaian Negara Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Aparatur Sipil Negara Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemanfaatan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara 31 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara

PEDOMAN PELAKSANAAN PUPNS SECARA ELEKTRONIK 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PUPNS SECARA ELEKTRONIK 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PUPNS SECARA ELEKTRONIK 2015 Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Pastikan Anda Mendaftar! Kedeputian bidang Sistem Informasi Kepegawaian-BKN PERATURAN KEPALA BKN NO. 19 TAHUN 2015

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta No.1776, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. e-hrm. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PRT/M/2017 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN SECARA

Lebih terperinci

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R No.786, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Pendataan Ulang. Pegawai Negeri Sipil. Tahun 2015. Elektronik. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

KEDUDUKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA SEBAGAI LEMBAGA PENGELOLA KEPEGAWAIAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

KEDUDUKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA SEBAGAI LEMBAGA PENGELOLA KEPEGAWAIAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA KEDUDUKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA SEBAGAI LEMBAGA PENGELOLA KEPEGAWAIAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA Oleh Desak Nyoman Tri Putra Dewi I Ketut Keneng Hukum Pemerintahan

Lebih terperinci

Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara Elektronik ( Bimtek Verifikator Level 1 ) e-pupns

Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara Elektronik ( Bimtek Verifikator Level 1 ) e-pupns Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil secara Elektronik ( Bimtek Verifikator Level 1 ) e-pupns Adalah proses pendataan ulang PNS melalui sistem teknologi informasi yang meliputi tahap pemutakhiran data

Lebih terperinci

SISTEM PENDATAAN ULANG PNS ELEKTRONIK 2015

SISTEM PENDATAAN ULANG PNS ELEKTRONIK 2015 SISTEM PENDATAAN ULANG PNS ELEKTRONIK 2015 Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Pastikan Anda Mendaftar! copyright @2015 Kedeputian Bidang Sistem Informasi Kepegawaian DASAR HUKUM Undang-Undang No. 5 Tahun

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 72 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,

Lebih terperinci

SISTEM PENDATAAN ULANG PNS ELEKTRONIK 2015

SISTEM PENDATAAN ULANG PNS ELEKTRONIK 2015 SISTEM PENDATAAN ULANG PNS ELEKTRONIK 2015 Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Pastikan Anda Mendaftar! copyright @2015 Kedeputian Bidang Sistem Informasi Kepegawaian DASAR HUKUM Undang-Undang No. 5 Tahun

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Admin Instansi

Buku Petunjuk Admin Instansi BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Admin Instansi Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKADMINPUPNS.DOC VERSI : 1.0 TANGGAL : JUNI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Konsep negara hukum telah membawa

Lebih terperinci

Sosialisasi Dan Bimtek Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan e- PUPNS 2015 Di Lingkungan Pemprov. Kaltim

Sosialisasi Dan Bimtek Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan e- PUPNS 2015 Di Lingkungan Pemprov. Kaltim Sosialisasi Dan Bimtek Dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan e- PUPNS 2015 Di Lingkungan Pemprov. Kaltim Pendataan Ulang PUPNS di Tahun 2015 dilakukan secara elektronik atau disingkat e-pupns dilakukan secara

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintahan didalam suatu negara merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Admin Instansi

Buku Petunjuk Admin Instansi BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Admin Instansi Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKADMINPUPNS.DOC VERSI : 1.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penulisan hukum ini adalah penelitian hukum yuridis normatif dan yuridis empiris. Pendekatan Yuridis Normatif adalah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM INFORMASI APARATUR SIPIL NEGARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan

tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan tentang - Dr.Sihabudin,SH.,MH - Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan 1 Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS)? DEFINISI UMUM Pengelolaan PNS untuk menghasilkan Pegawai yang Profesional, memiliki nilai dasar,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Helpdesk Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERHDS.DOC VERSI : 1.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan

BAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 115 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PEDOMAN PELAKSANAAI{ PENDATAAN ULANG PEGAWAI NEGERI SIPIL SECARA ELEKTRONIK TAHUN 2015 NOMOR : 19 TAHUN 2015 TANGGAL z 22 MEI 2015 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2015

Lebih terperinci

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum;

Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum; - 2 - Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK-BKN) TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK-BKN) TAHUN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK-BKN) TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 2017 KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita

Lebih terperinci

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki sejarah panjang dalam sistem pemerintahannya. Sejarah tersebut telah mencatat berbagai permasalahan yang muncul terkait

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5494 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI ADMINISTRASI. Kepegawaian. Aparatur Sipil Negara. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA I. UMUM Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dibidang pemerintah telah terjadi perubahan yang mendasar. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dibidang pemerintah telah terjadi perubahan yang mendasar. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era reformasi ini, upaya untuk mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, bersih, dan berwibawa telah menjadi prioritas utama bagi rakyat dan pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO

ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO 1 ARTIKEL EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS ELECTRONIC GOVERNMENT DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KABUPATEN WONOSOBO Amalia, Santoso, Rihandoyo Jurusan Administrasi Publik Fakultas

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian 46 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan pasal 34 Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI KONSEP/DRAFT 2 Mei 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG MANAJEMEN PENGELOLAAN DATA KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik. Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik. Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pegawai Negeri menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahannya berupa pola pikir pemerintah dalam struktur pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahannya berupa pola pikir pemerintah dalam struktur pemerintahan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan sejarah Indonesia, khususnya pada era Orde Baru terdapat berbagai permasalahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia. Bentuk permasalahannya berupa

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN

Lebih terperinci

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SWASTA

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SWASTA KAJIAN YURIDIS TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SWASTA Oleh I Gede Yudha Partha Mahendra I G A A Ari Krisnawati Program Kekhususan: Hukum Pemerintahan, Fakultas Hukum, Universitas

Lebih terperinci

Pagar Alam, November 2017 Kepada Yth, Nomor : 800/ /BKPSDM/2017 Lampiran : 1 ( Satu ) Perihal : Penyampaian Profil BKPSDM Tahun 2017

Pagar Alam, November 2017 Kepada Yth, Nomor : 800/ /BKPSDM/2017 Lampiran : 1 ( Satu ) Perihal : Penyampaian Profil BKPSDM Tahun 2017 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE TELP/ FAXS/ 0730 624392 Email: bkpsdmpagaralam@gmail.com Wabside : bkdpagaralam.com Nomor : 800/ /BKPSDM/2017

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesuksesan sebuah penyelenggaraan tugas pemerintahan, terutama pada penyelenggaraan pelayanan public kepada masyarakat sangat tergantung pada kualitas SDM Aparatur.

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkompetensi dan memiliki dedikasi tinggi pada Pancasila dan Undang. Negara. Pegawai Negeri merupakan tulang punggung Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. berkompetensi dan memiliki dedikasi tinggi pada Pancasila dan Undang. Negara. Pegawai Negeri merupakan tulang punggung Pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada pembukaan Undang - Undang Dasar Tahun 1945 alinea ke IV menegaskan bahwa tujuan Bangsa Indonesia adalah membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 menjelaskan bahwa tujuan Negara Republik Indonesia adalah untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal research), dan pendekatan yuridis empiris (empirical legal research). Disebut demikian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Lampung mempunyai Tugas Pokok menyelenggarakan: 1. Sebagian kewenangan rumah tangga Provinsi (desentralisasi)

Lebih terperinci

PENDATAAN ULANG PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

PENDATAAN ULANG PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR PUBLIKASI KINERJA BKPP Sept_2015 PENDATAAN ULANG PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Kantor Regional (Kanreg)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi setiap birokrasi honor merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai timbal balik atas kontribusi pegawai dalam pencapaian tujuan birokrasi, pegawai honorer yang telah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : WALIKOTA DUMAI, a. Bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan,

BAB I PENDAHULUAN. pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan, keinginan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pegawai merupakan salah satu aset utama suatu instansi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 245 Telp. 3952811, 3952823 3952825 307 G R E S I K KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : / /437.73/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

Penyelesaian e- PUPNS dan Rekonsiliasi Data Kepegawian Kementerian Kepegawaian BKN

Penyelesaian e- PUPNS dan Rekonsiliasi Data Kepegawian Kementerian Kepegawaian BKN Penyelesaian e- PUPNS dan Rekonsiliasi Data Kepegawian Kementerian Kepegawaian BKN TIME LINE PROSES epupns 2 4 1 1 SEPETEMBER 2015 31 DESEMBER 2015 E-Pupns dibuka secara secara Serentak untuk seluruh PNS

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota dari Provinsi Lampung dan merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Helpdesk Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERHDS.DOC VERSI : 1.0 TANGGAL : JUNI 2015 DAFTAR ISI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PEMERINTAH KOTA SAMARINDA PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KOTA SAMARINDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara terhadap negara lain menjadi hal yang begitu penting. 1

BAB I PENDAHULUAN. negara terhadap negara lain menjadi hal yang begitu penting. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Era globalisasi ditandai oleh perubahan besar dalam tata kehidupan, baik ditinjau dari aspek sosial, politik, ekonomi, budaya dan perubahan dalam dunia

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pengguna

Buku Petunjuk Pengguna BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Buku Petunjuk Pengguna Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik (e-pupns) NAMA DOKUMEN : BUKUPETUNJUKUSERPUPNS.DOC VERSI : 2.0 TANGGAL : JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 I. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PMK.01/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PMK.01/2015 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/PMK.01/2015 TENTANG PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara mempunyai peran yang sangat penting. Tujuan negara kita,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA DUMAI PEMERINTAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : : WALIKOTA DUMAI, a. Bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB III ARAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN 3.1 Arah Strategi dan kebijakan Nasional Arah strategi dan kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan pembangunan mencapai

Lebih terperinci

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan Pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan urutan pengertian, diawali dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 22 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan

Lebih terperinci

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA A. Pendahuluan Alasan/pertimbangan penggantian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 59 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 59 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 A TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PRESENSI SIDIK JARI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

Lebih terperinci

MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL

MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL MANAJEMEN KARIR JABATAN FUNGSIONAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG ASN DAN PP NOMOR 11 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI @2017 POKOK BAHASAN 1 2 PENGANTAR MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

profesional, bersih dan berwibawa.

profesional, bersih dan berwibawa. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG 1. Visi Visi Badan Kepegawaian Daerah adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai BKD melalui penyelenggaraan tugas dan

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan Dasar hukum terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN 1 WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGISIAN JABATAN TINGGI PRATAMA APARATUR SIPIL NEGARA SECARA TERBUKA DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017 DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2017 1 APARATUR SIPIL NEGARA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN): profesi bagi pegawai negeri

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.6, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ADMINISTRASI. Kepegawaian. Aparatur Sipil Negara. Manajemen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN DEMAK

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita

Lebih terperinci