PENDETEKSI GAS LPG DAN METANA DENGAN SENSOR TGS 2610 DAN SENSOR TGS 2611 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328P

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDETEKSI GAS LPG DAN METANA DENGAN SENSOR TGS 2610 DAN SENSOR TGS 2611 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328P"

Transkripsi

1 Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 03, No.1 (2015), hal PENDETEKSI GAS LPG DAN METANA DENGAN SENSOR TGS 2610 DAN SENSOR TGS 2611 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA328P [1] Muhammad Isra Triyandana, [2] Abdul Muid, [3] Tedy Rismawan [1][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura [2] Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Telp./Fax.: (0561) [1] trianjuve@gmail.com, [2] muidssi@yahoo.com, [3] tedyrismawan@siskom.untan.ac.id ABSTRAK Gas mempunyai manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia, akan tetapi gas dapat menyebabkan bahaya apabila terjadi kebocoran gas. Pada penelitian ini telah dibuat alat pendeteksi gas LPG dan metana untuk membantu manusia mendeteksi keberadaan gas LPG dan metana pada suatu ruangan. Penelitian ini menggunakan sensor gas TGS 2610 sebagai pendeteksi gas LPG dan TGS 2611 sebagai pendeteski gas metana. Sebagai indikator keberadaan gas maka digunakan Buzzer dan LCD Nokia Buzzer akan berbunyi dan LCD akan menampilkan tulisan terdapat gas sebagai tanda bahwa alat mendeteksi adanya gas di lingkungan sekitar alat. Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan memberikan stimulus berupa gas LPG dan metana, alat berhasil mendeteksi keberadaan gas dengan jarak terjauh 50cm dari sumber gas. Dalam penggunaannya alat dapat diatur tingkat sensitifitasnya, sehingga tingkat sensitifitas alat akan semakin tinggi jika pengaturan sensitifitas pada alat semakin rendah. Kata Kunci : Gas LPG dan Metana, Sensor gas, Mikrokontroler 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang diciptakan oleh manusia berguna untuk memudahkan pekerjaan manusia dalam semua bidang, termasuk di bidang kimia. Contoh teknologi dibidang kimia adalah alat yang mampu mendeteksi kebocoran gas sehingga mencegah terjadinya kebakaran dan ledakan. Penelitian Bony (2011) tentang pendeteksi gas LPG (Butana) menggunakan sensor gas TGS Pemilihan sensor tersebut di-karenakan sensitifitas yang tinggi terhadap gas LPG (propana dan butana) dengan konsumsi daya rendah dan tahan lama. Pada kenyataannya belum ada alat yang dapat mendeteksi dua jenis gas sekaligus, misalnya LPG dan metana. Pada penelitian ini dibuat alat menggunakan sensor gas TGS 2610 dan TGS 2611 dengan berbasis mikrokontroler Atmega- 328p untuk mendeteksi keberadaan gas LPG dan metana. Alat pendeteksi gas ini dirancang dengan ukuran relatif kecil dan mudah dibawa kemana-mana 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gas Gas alam merupakan gas yang diperoleh dari reservoir alami bawah tanah baik sebagai gas bebas maupun sebagai gas yang berkaitan dengan crude oil. Gas alam mengandung sebagian besar gas metana (CH 4) dan hidrokarbon lainnya dalam jumlah sedikit. Gas alam mengandung impuritas seperti H 2S, N 2, dan CO 2 yang bercampur dengan gas alam tersebut. [1] Gas alam adalah campuran hidrokarbon dan gas impurities pengotor (O 2, N 2, H 2S, CO 2) dengan metana sebagai komponen hidrokarbon utama. Gas alam memiliki sifat mudah terbakar. [2] LPG (Liquefied Petroleum Gas) adalah gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan untuk memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan penanganannya yang pada dasarnya terdiri atas propana (C 3H 8), butana (C 4H 10), atau campuran keduanya. LPG digunakan sebagai pengganti freon, aerosol, bahan pendingin (refrigerant/cooling agent), kosmetika, dan bahan bakar. [3] 11

2 Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi. Metana termasuk salah satu gas atmosfir yang memberikan efek rumah kaca (green house gas). Komposisi metana di atmosfir lebih rendah dibandingkan dengan gas karbondioksida (CO2) yaitu hanya 0,5% dari jumlah CO2, namun koefisien daya tangkap panas metana jauh lebih tinggi, yaitu 25 kali gas CO2, sehingga 15% pemanasan global disumbang dari gas metana. [4] 2.2 Sensor Gas TGS 2610 dan TGS 2611 Sebagai pendeteksi keberadaan gas atau tidak di lingkungan sekitar alat digunakan dua sensor, yaitu TGS 2610 untuk mendeteksi LPG dan TGS 2611 untuk mendeteksi metana. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi sinyalsinyal energi fisika, energi kimia, maupun energi biologi dan mengubahnya menjadi tegangan dan arus listrik. Keluaran dari sensor yang berupa sinyal analog diubah menjadi sinyal digital oleh ADC yang kemudian diolah oleh mikrokontroler. [5] Gambar 1 Sensor Ga (a) (b) Gambar 1 (a) Sensor gas TGS 2610 (b) Sensor Gas TGS 2611 (Sumber: Datasheet TGS 2610) Gambar 2 Sensitifitas Sensor TGS 2610 (Sumber: Datasheet TGS 2610) Keterangan: Rs: Resistansi sensor pada konsentrasi beberapa gas Ro: Resistansi sensor pada kadar 1800 ppm iso-butana Sumbu Y diindikasikan sebagasi rasio resistansi sensor (Rs/Ro) Pada gambar 3 digambarkan grafik sensitifitas sensor TGS 2611 terhadap beberapa jenis gas. Gambar 3 Sensitifitas Sensor TGS 2611 (Sumber: Datasheet TGS 2610) Keterangan: Rs: Resistansi sensor terhadap beberapa gas Ro: Resistansi sensor pada ppm metana Sumbu Y diindikasikan sebagasi rasio resistansi sensor (Rs/Ro) 2.3 Mikrokontroler Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dikhususkan untuk instrumentasi dan kendali. Contoh aplikasi kendali motor, berperan seperti PLC (Programable Logic Controller), pengaturan pengapian dan injeksi bahan bakar pada kendaraan bermotor atau alat mengukur suau besaran, seperti suhu, tekanan, kelembaban dan lain lain. [6] Mikrokontroler Atmega328p digunakan sebagai pengolah data pada alat pendeteksi ini. Pemilihan jenis mikrokontroler yang berukuran 5x5mm ini dikarenakan fitur-fitur yang ada pada mikrokontroler Atmega328p sesuai dengan kebutuhan alat yang digunakan. Memiliki 32 pin, 8 ADC channels dan fiturfitur lainnya. 2.4 Bahasa C Bahasa C merupakan bahasa umum yang sering digunakan sebagai bahasa pemograman standar. Kelenturan bahasa C yang mudah untuk dimodifikasi dan dihubungkan dengan bahasa pemograman lainnya membuat bahasa C semakin cepat berkembang. Pada kenyataannya, C mengkombinasikan elemen dalam beraras tinggi dan bahasa beraras rendah. Kemudahan dalam membuat program yang ditawarkan pada bahasa aras tinggi dan kecepatan eksekusi dari bahasa beraras rendah 12

3 merupakan tujuan diwujudkannya C. Mikrokontroler Atmega328p menggunakan bootloader arduino uno yang dapat diprogram dengan bahasa C. Penggunaan bahasa C ini didukung oleh library-library arduino yang bisa didapat secara gratis. Melalui pemograman bahasa C yang telah diunggah dengan arduino maka alat dapat melakukan intruksi-intruksi sesuai dengan yang diinginkan. 2.5 Pemrograman Arduino Uno Arduino adalah sebuah platform open source yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian papan sirkuit fisik dan perangkat lunak atau IDE. Dalam penelitian ini kita menggunakan bootloader arduino untuk memasukan data program kedalam mikrokontroler Atmega328p. Arduino Uno dapat diprogram dengan menggunakan software Arduino. Software ini bisa didapatkan secara gratis dari website resmi Arduino. Software Arduino yang akan digunakan adalah driver dan IDE. [7] 2.6 Liquid Crystal Display (LCD) Sebagai alat penampil pada alat maka digunakan sebuah LCD. LCD merupakan kristal cair pada layar yang digunakan sebagai tampilan dengan memanfaatkan listrik untuk mengubah-ubah bentuk kristal-kristal cairnya sehingga membentuk tampilan angka dan atau huruf pada layar. Pada alat ini digunakan LCD Nokia 5110 dikarenakan kemampuan LCD yang mampu menampilkan lebih banyak karakter dan gambar yang menarik. [8] 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini memakai dua metode, yaitu metode studi literatur dan metode eksperimen. Metode studi literatur pada penilitian ini adalah mencari data, bahan dan penelitian sebelumnya mengenai pendeteksi gas. Metode eksperimen yang dimaksud adalah merancang, merakit dan menguji alat. 4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Sistem pendeteksi gas LPG dan metana merupakan alat yang dirancang sedemikian rupa agar alat tersebut dapat mengidentifikasi suatu ruangan apakah terdapat gas LPG dan metana atau tidak. Sistem ini terdiri dari beberapa bagian pendukung yakni, bagian display LCD, bagian mikrokontroler, bagian sensor, bagian regulator dan bagian indikator serta saklar. Langkah pertama dalam membangun sistem pendeteksi gas ini adalah dengan mendesain blok diagram perangkat-perangkat tersebut. Melalui desain blok diagram ini kita dapat mengidentifikasi komponen-komponen yang akan digunakan pada sistem. Gambar 4 adalah diagram blok rancang bangun sistem pendeteksi gas ini GAS LPG GAS METANA Sensor TGS2610 Sensor TGS2611 Skalar Push Button Analog Analog Digital 5 Volt ATMega 328P Mikrokontroler AVR ATMEGA 328P 78xx 5 Volt DC Regulator DIGITAL DIGITAL 5 Volt Gambar 4 Diagram Blok Sistem Buzzer 5V LCD NOKIA Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras merupakan tahap kedua dari membangun sistem pendeteksi gas LPG dan metana. Adapun di dalam perancangan perangkat keras ini mengunakan acuan perancangan blok diagram sistem. Perancangan perangkat keras ini terdiri dari rangkaian mikrokontroler, rangkaian buzzer, rangkaian LCD, rangkaian sensor dan rangkaian DC regulator. Pada penelitian ini digunakan satu papan PCB yang terdiri dari beberapa rangkaian. Tujuan dari penggabungan rangkaian menjadi satu PCB ini adalah untuk menekan terjadinya kesalahan-kesalahan perkabelan. Gambar 5 adalah layout rangkaian keseluruhan. Gambar 5 Layout Rangkaian Keseluruhan Regulator merupakan sumber tegangan dan arus ke setiap blok. Setiap blok akan mendapatkan konsumsi tegangan serta arus yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Langkah awal dalam merancang regulator adalah dengan mengetahui terlebih dahulu secara garis besar tegangan serta arus yang diperlukan 13

4 Heater setiap blok. Hal ini bertujuan supaya alat tidak mengalami tegangan yang drop. Gambar 6 Skematik Rangkaian DC Regulator Minimum sistem mikrokontroler Atmeg328p berfungsi untuk mengolah data. Alat ini membutuhkan sebuah perangkat yang memiliki fitur yang lengkap serta dapat menjalankan sistem yang dirancang. Pada penelitian ini mengunakan mikrokontroler seri AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) Atmega328p untuk menjalankan fungsi tersebut. Pemilihan Atmega328p pada tugas akhir ini dikarenakan Atmega328p merupakan mikrokontroler dengan fitur yang cukup lengkap, memiliki ADC internal, kecepatan proses eksekusi yang tinggi 16Mhz, dilengkapi I2C, SPI, PWM dan fitur lainnya. Atmega328p juga dapat diprogram menggunakan beberapa bahasa seperti assembler, basic, pascal maupun C. Selain itu, mikrokontroler ATMega328p dipatok dengan harga yang cukup terjangkau serta mudah didapat dipasaran. Mikrokontroler membutuhkan sumber clock serta sistem reset pada pin reset di mikrokontroler Atmega328p. Sumber clock yang digunakan adalah cristal clock sebesar 16Mhz sebagai sumber clok external dari cristal osilator. Sistem reset mikrokontroler Atmega328p akan bekerja jika pin nomor 3 dan 5 mendapatkan tegangan 0V. Pin 29 pada mikrokontroler ditambahkan resistor sebesar 10KΩ agar mikrokontroler dapat bekerja, karena sistem reset mikrokontroler akan aktif jika pin 29 (reset) berlogika 0. Gambar 7 Rangkaian Minimum Sistem Atmega328p Pada alat pendeteksi gas ini terdapat dua buah sensor yakni sensor LPG (TGS 2610) dan sensor metana (TGS 2611). Kedua sensor ini memiliki karakteristik yang sama, baik dari susunan pin maupun dari cara kerjanya. TGS 2610 adalah sensor yang dapat mendeteksi besarnya kadar kandungan gas LPG di udara yang kemampuan deteksi kadar LPG di udara sebesar ppm. Adapun konsumsi daya yang dibutuhkan oleh sensor sebesar 280mW dengan nilai tegangan kerja sebesar 5V. Untuk memicu lempengan metal agar mudah bereaksi dengan gas LPG maka dibutuhkan pemanas pada sensor tersebut. Sedangkan untuk sensor TGS 2611 mampu mendeteksi kadar gas kontaminasi seperti gas (hydrogen, etanol ) dengan jarak pembacaan 1-50Cm dari sumber metana. (+) VCC (-) VH Gambar 8 Ilustrasi Rangkaian Sensor TGS 2610 dan TGS 2600 V Rl 4 1 Pada gambar 9 terlihat bagian dalam sensor yang terdapat elemen pemanas yang terhubung dengan pin 1 dan pin 4 serta resistor (R S) yang terbuat dari lempengan metal. Sensor ini dapat bekerja dengan baik apabila V CC (sumber tegangan) diberi tegangan 5V sedangkan R 1 sebesar 10KΩ ini mengacu pada datasheet dari sensor tersebut, sedangkan untuk menentukan besarnya tegangan V RL dapat mengunakan rumus pembagi tegangan seperti pada persamaan (1) berikut ini: R1 R R 1 S xv CC GAS (1) Data keluaran sudah tidak memerlukan driver lagi karena besarnya tegangan serta arus yang mengalir pada V rl dapat dibaca oleh ADC oleh Atmega328p. Lebih jelas dapat dilihat pada gambar RS R1 2 (+) (-) VRL 14

5 Gambar 9 Rangkaian Sensor TGS 2610 dan TGS 2611 Keluaran dari sensor TGS 2610 dan TGS 2611 merupakan tegangan analog sehingga diperlukan ADC didalam proses konversi dari data analog ke digital. Bentuk tegangan analog sangat rentan terhadap gangguan atau noise baik itu dari baterai maupun dari komponen sensor sendiri. Gangguan atau noise ini akan menganggu hasil pembacaan data digital sensor karena nilai tegangan keluaran sensor yang tidak stabil. Oleh sebab itu maka untuk mendapatkan sinyal tegangan analog yang stabil maka diperlukan sebuah filter. Saat ini filter terdiri dari filter hardware (elektronika) dan filter software (program). Pada penelitian ini digunakan filter software untuk mengurangi noise dari keluaran sensor yang tidak stabil. Komponen dasar dari sensor tegangan yaitu pembagi tegangan resistor. Jumlah resistor yang aman dalam alat ini adalah dua buah resistor yang disusun secara seri, hasil tegangan yang disusun secara seri lalu dihubungkan kedalam pin 24 yang merupakan channel ADC pada mikrokontroler Atmega- 328p. Gambar 11 adalah rangkaian sensor tegangan baterai. Cara untuk menghitung nilai resistansi R 1 dan R 2 pada rangkaian tersebut, dapat dicari dengan persamaan (2) berikut ini. R V 2 R2 xv CC R1 R2 (2) Nilai R 1 telah ditentukan sebelumnya yakni 47KΩ sedangkan tegangan keluaran diatur sebesar 3Volt. Hal ini bertujuan agar ketika sumber tegangan yang diukur telah melebihi ambang batas maka tegangan keluaran masih dibawah 5Volt. Nilai dari tegangan masukan baterai sebesar 7,4Volt. V R 2 R2 xv CC R1 R2 R2 3V x7. 4Volt R ( (3) ( (4) Dari persamaan (3) dan (4) maka didapat nilai R 2 pada resistor pembagi tegangan bernilai 33KΩ. Model keypad yang akan digunakan pada alat adalah model saklar yang digunakan sebagai pemberi informasi kepada unit mikrokontroler sehingga data-data penekanan saklar akan diolah oleh mikrokontroler atmega328p. Saklar keypad yang digunakan sebanyak dua buah, yakni saklar keypad untuk menu atau ok dan saklar yang digunakan untuk mengatur sensitifitas dari sistem tehadap konsentrat gas LPG dan metana. Rangkaian kedua saklar tersebut terhubung pada portb.3 dan portb.4. Perhatikan gambar 12 rangkaian saklar keypad berikut. 2 Gambar 10 Skematik Sensor Tegangan Baterai Gambar 11 Rangkaian Saklar Keypad Saklar keypad bekerja dengan model konsep aktif LOW artinya jika tombol ditekan 15

6 maka port atau pin mikrokontroler yang sebelumnya berlogika 1 menjadi berlogika 0 dan jika tombol di lepas kembali maka pin atau port tersebut kembali berlogika 1. Buzzer yang digunakan adalah buzzer Piezo dengan tegangan kerja sebesar 5Volt. Agar mikrokontroler dapat menghidupkan atau mematikan buzzer tersebut maka diperlukan driver sebagai penghubung antara buzzer ke mikrokontroler. Solusi dari permasalahan tersebut, maka digunakan IC MIC4424 sebagai driver buzzer. IC MIC4424 ini akan menyesuaikan tegangan masukan dengan tegangan keluaran, sedangkan tegangan kontrol berasal dari pin mikrokontroler Atmega328p. Pada dasarnya IC MIC4424 merupakan IC buffer yang mampu menghantarkan arus sebesar 3A dengan tegangan kerja maksimum 18Volt. Gambar 4.10 adalah skematik driver buzzer menggunakan IC MIC4424. Gambar 12 Rangkaian Buzzer Bagian ini berfungsi sebagai display atau penampil dari alat yang dibuat. Pengunaan LCD Nokia 5110 bertujuan agar tampilan alat yang dibuat lebih menarik dan memiliki ukuran yang minimalis. LCD Nokia 5110 membutuhkan tegangan kerja sebesar 3,3Volt. LCD nokia 5110 telah dilengkapi dengan modul driver-nya sehingga cukup dengan memberikan tegangan kerja 5Volt saja maka LCD sudah dapat digunakan. Sistem interface antara mikrokontroler dengan LCD membutuhkan 5 jalur data sedangkan untuk jenis komunikasi yang digunakan tidak diketahui, karena LCD nokia 5110 mengunakan jenis protokol atau komunikasi data tersendiri sesuai dengan data sheet LCD tersebut. LCD nokia 5110 membutuhkan 5 jalur perkabelan, dapat lebih jelas dilihat pada gambar 13. Gambar 13 Rangkaian Interface LCD Nokia 5110 LCD nokia 5110 adalah perangkat tampilan dengan ukuran layar 84x48 pixel yang cocok dengan alat yang yang dibuat sehingga alat tersebut dapat membuat tulisan maupun angka serta gambar dengan format monocrom (hitam dan putih). 4.3 Desain Template Dan Icon Sistem Sistem menggunakan LCD Nokia 5110 dengan ukuran 84x48 pixel, menyebabkan desain tampilan GUI (grafik user interface) sistem harus terintegrasi dengan layar berukuran 84x48 pixel. Tampilan LCD dengan GUI diperlukan beberapa icon agar tampilan lebih menarik dan mudah dipahami. Proses pembuatan icon gambar membutuhkan beberapa aplikasi pendukung seperti aplikasi grafik editor dan Bipmp Convert. 4.4 Flowchart Sistem Flowchart merupakan alur dari kode program yang dibuat berdasarkan referensi atau acuan dari proses alur kerja sistem. Flowchart ini merupakan alur kerja secara umum untuk mempermudah didalam proses pembuatan kode program. Gambar 15 adalah gambar flowchart dari sistem deteksi gas LPG dan metana dengan menggunakan mikrokontroler. Sistem yang dibangun ini memiliki GUI tersendiri maka diperlukan flow template consep (FTC). FTC ini akan mempermudahkan di dalam proses pembuatan program berbasis grafik. 16

7 Button 1 Gambar 14 Flowchart Sistem Detektor gas LPG dan Metana 50% Buzzer 50% Buzzer FOUND ON FOUND ON Terdeteksi gas Metana Bateri 0% 50% Buzzer 50% Buzzer SCAN Button 1 OFF Terdeteksi Gas LPG FOUND ON Button 2 MENU SETTING Sensitifitas 75% Button 2 Button 2 Button 2 Button 1 MENU SETTING Sensitifitas 55% Button 1 Button 2 Button 1 Sistem Akan Nonaktif Dalam 10 Detik Button 1 Kembali MENU SETTING Menyimpan Data Idle sistem Gambar 15 Flow Template consept (FTC) sistem 17

8 5. PENGUJIAN DAN ANALISA Proses pengujian sistem dilakukan pada tiap bagian sesuai dengan blok diagram sistem. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengetahui apakah sistem yang telah dirancang berjalan dengan baik atau belum. Pengujian dibagi menjadi dua bagian yakni pengujian hardware (perangkat keras) dan pengujian sistem keseluruhan. Pengujian bagian perangkat keras lebih menekankan terhadap pengukuran tegangan pada titik-titik tertentu pada setiap blok. Pengujian sistem secara keselurahan dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja sistem secara keseluruhan, sehingga diperoleh parameter-parameter uji sistem. Gambar 17 adalah gambar alat yang akan diuji. Pengujian rangkaian mikrokontroler bertujuan untuk mengetahui apakah kode program yang telah dibuat dapat dijalankan oleh mikrokontroler atau tidak dan proses pengunduhan program berhasil dengan ditandai indikator tulisan Done uploading. Proses pengujian rangkaian ini terbagi menjadi dua tahap yakni tahap pengukuran tegangan dan tahap pembacaan data digital dari tegangan analog tersebut. Rangkaian Gas Metana Tabung Gas LPG Gambar 16 Gambar Alat Keseluruhan 5.1. Pengujian Bagian Perangkat Elektronik Pengujian blok regulator adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui bagian sistem yang berperan sebagai pengatur tingkat kestabilan tegangan. Pengujian blok regulator ini sebagai langkah awal didalam pengujian rangkaian elektonika karena blok regulator berperanan sebagai sumber tegangan dan arus untuk bagian-bagian perangkat elektronik yang lainnya. Apabila blok ini bermasalah maka dapat dipastikan blok lain tidak mendapatkan sumber arus dan tegangan yang diinginkan. Blok Regulator Gambar 17 Tampilan Blok Regulator Gambar 18 Gas LPG dan gas Metana Tabel 1 Hasil Pengujian Sensor Gas TGS 2610 No. Kondisi Data ADC 1. Tidak Ada GAS LPG Ada Gas LPG 590 Data ADC yang terdapat pada tabel 1 dan 2 sesuai dengan rumus: ADC = (Vin / Vref) x 1024 (5) Tabel 2 Hasil pengujian sensor gas TGS 2611 No. Kondisi Data ADC 1. Tidak Ada GAS METANA Ada Gas METANA 800 Dimana Vin adalah tegangan keluaran sensor, Vref adalah tegangan referensi (5Volt) dan 1024 adalah jumlah total bit pada ADC atmega328p yaitu 10bit. Pada penelitian ini, pengujian kedua sensor gas ini hanya menggunakan referensi pembanding gas seperti LPG dan metana dengan kondisi ruangan saat itu serta level indikator juga dibagi hanya 2 (ada gas dan tidak ada gas). Penggunaan level indikator ini dikarenakan saat ini panel instrumentasi untuk mengukur kadar gas LPG dan metana dalam satuan ppm sulit ditemukan di wilayah Kalimantan Barat. 18

9 Data ADC Data ADC Adapun algoritma dari pendeteksian gas adalah dengan membandingkan satuan persentase. Cara ini digunakan untuk memudahkan dalam pembuatan koding program. Alasan mengubah nilai pembacaan sensor menjadi nilai persentase dikarenakan nilai pembacaan ADC kedua sensor tidak sama. TGS 2610 mempunyai rentang pembacaan ADC dari 130 sampai 590 sedangkan sensor TGS 2611 memiliki rentang pembacaan ADC dari 240 sampai 800. Perbedaan rentang pembacaan ADC inilah yang menyulitkan di dalam membandingkan data sensor dengan data sensitifitas. Sehingga untuk memudahkan proses pembandingan data ADC ini maka rentang kedua sensor dijadikan dalam satuan persentase. Perhatikan gambar 20 konversi nilai ADC menjadi persentase TGS2610 Nilai Konversi 100% 0% Gambar 19 Konversi Nilai ADC Menjadi Persentase TGS2611 Nilai Konversi 100% 0% dengan baik. Indikator keberhasil dari pengujian LCD 5110 adalah cukup dengan menampilkan sebuah tulisan sesuai dengan yang dinginkan pada layar LCD. Gambar 21 Foto Dokumentasi Pengujian interface LCD Nokia 5110 Pengujian rangkaian buzzer bertujuan untuk mengetahui apakah rangkaian buzzer yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik atau tidak. Proses pengujian rangkaian dapat mengunakan multimeter untuk melakukan pengukuran tegangan keluaran dari IC driver buzzer tersebut. Indikasi dari keberhasilan pengujian rangkaian buzzer adalah tegangan buzzer mendekati nilai 5Volt dan buzzer mengeluarkan suara ketika masukan rangkaian diberi trigger. Rangkaian Sensor Baterai Gambar 20 Letak Sensor Tegangan Baterai Pada tahap pengujian blok ini digunakan sumber tegangan adaptor yang dapat diatur nilai keluaran tegangannya. Caranya dengan mengatur tegangan keluaran adaptor sebesar 7.4Volt (menyerupai tegangan baterai lipo), kemudian tegangan keluaran yang ada pada rangkaian sensor baterai tersebut diukur. Hasil pengukuran tegangan keluaran yang telah dikonversi dari analog ke digital diambil sebagai data dan dibuat dalam satuan persentase. Pengujian rangkaian interface LCD Nokia 5110 adalah bertujuan untuk memastikan bahwa rangkaian yang dibuat dapat berjalan Rangkaian Buzzer Gambar 22 letak Rangkaian Buzzer 5.2. Pengujian Sistem Keseluruhan Pengujian akhir dari alat yang dibuat adalah untuk melihat unjuk kerja dari sistem tersebut. Alat akan diberikan stimulus dalam bentuk gas LPG dan metana. Pemberian stimulus ini bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian mana saja yang kerjanya kurang sempurna. Pengujian dilakukan secara bertahap untuk menentukan parameter-paramter dan indikator dari pengujian itu sendiri. 19

10 Tabel 3 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor No. Pengujian Parameter Indikator Keterangan 1. Program untuk mengkonfigurasi perangkat keras 2. Pengujian aplikasi GUI 3. Pengujian sensor LPG 4. Pengujian sensor metana 5. Pengujian sensor LPG dan metana 6. Pengujian sensor baterai (Sistem dihidupkan terus menerus hingga baterai habis) 7. Pengujian jarak deteksi sensor dengan sumber LPG 8. Pengujian jarak deteksi sensor dengan sumber metana Perangkat keras seperti LCD dan sensor dapat terkonfigurasi oleh mikrokontroler Tombol menu dan Up ditekan Gas LPG dihembuskan pada sensor Gas metana dihembuskan pada sensor Gas LPG dan metana dihembuskan pada sensor 1. LCD menampilan tulisan sesuai dengan yang diinginkan 2. Buzzer aktif sesaat ketika tombol ditekan Display LCD menampilkan tampilan sesuai dengan yang diprogram Buzzer menyala dan tampilan di LCD menampilkan bahwa terdeteksi gas LPG Buzzer menyala dan tampilan di LCD menampilkan bahwa terdeteksi gas Metana Buzzer menyala dan tampilan di LCD menampilkan bahwa terdeteksi gas Metana dan LPG Baterai 100% Sistem tetap menyala Baterai 50% Sistem tetap menyala Baterai 10% Sistem tetap menyala Baterai 5% Sistem mati Baterai 1% Sistem mati 20cm Buzzer aktif 50cm Buzzer aktif 80cm Buzzer nonaktif Gagal 120cm Buzzer nonaktif Gagal 150cm Buzzer nonaktif Gagal 20cm Buzzer aktif 50cm Buzzer aktif 80cm Buzzer nonaktif Gagal 120cm Buzzer nonaktif Gagal 150cm Buzzer nonaktif Gagal 6. Kesimpulan Setelah melalui beberapa pengujian pada alat maka dapat disimpulkan: 1. Alat dapat bekerja dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan berfungsinya alat saat diberikan dua jenis gas, yaitu gas LPG dan metana. Buzzer berbunyi dan layar menampilkan tulisan Gas LPG FOUND atau Gas Metana FOUND 2. Alat ini dapat mendeteksi gas dari sumber gas diradius kurang dari 50cm. 3. Tingkat sensitifitas alat akan semakin tinggi jika pengaturan sensitifitas pada alat semakin rendah. 7. Saran Adapun saran untuk perbaikan dan pengembangan dari tugas akhir ini adalah: 1. Menggunakan alat yang standar sebagai alat pembanding, supaya alat ini dapat berkembang tidak hanya dapat mendeteksi keberadaan gas tapi juga dapat mengukur kadar konsentrasi gas. 2. Sebaiknya digunakan komponen-komponen yang jauh lebih murah agar biaya pembuatan dapat ditekan. 3. Sebaiknya bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Dinas peternakan, Pertamina, Prodi Kimia, instansi swasta dan negeri lainnya agar alat pendeteksi gas ini dapat ber- 20

11 kembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Daftar Pustaka [1] Istadi, D., 2013, Chemical Engineering, id/staf/istadi/files/2013/09/01- introduction-natural-gas-processing.pdf, diakses tanggal 1 Oktober [2] Yudiastuti, U, 2011, Anasilis Kapasitas Slug Catcher di Stasiun Bojonegoro pada Proyek South Sumatra-West Java Gas Pipeline, UAJY, Hal 7. [3] Bony M. Farid, 2009, Pendeteksi dan Pengaman Kebocoran Gas LPG (Butana) Berbasis Mikrokontroler Melalui SMS Sebagai Media Informasi, EEPIS, Hal. 3. [4] Yunilas, 2011, Eliminasi Gas Metana (CH4) Asal Ternak Melalui Ekstrak Tanaman, ROAR, hal 1. [5] Lindawati, 2012, Sensor Ultrasonik Sebagai Pengontrol Jarak Aman Pada Kendaraan Roda Empat, TEKNOMATIKA, nomor 1, vol 2, hal 18. [6] Sumardi, 2013, Mikrokontroler, Graha Ilmu, Yogyakarta. [7] Astari, S., 2014, Kran Air Wudhu Otomatis berbasis Arduino Atmega328, UMRAH. [8] Nasrullah, E., 2012, Rancang Bangun Sistem Penyiraman Tanaman Secara Otomatis Menggunakan Sensor Suhu LM35 Berbasis Mikrokontroler Atmega- 8535, ELECTRICIAN. 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam yang bermanfaat bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING VOLUME DAN PENGISIAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING VOLUME DAN PENGISIAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING VOLUME DAN PENGISIAN AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8 [1] Adhitya Permana, [2] Dedi Triyanto, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Blok Diagram Sistem Sensor Gas Komparator Osilator Penyangga/ Buffer Buzzer Multivibrator Bistabil Multivibrator Astabil Motor Servo Gambar 4.1 Blok Diagram

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dengan cepat pada akhir akhir ini menyebabkan semakin dibutuhkannya sumber daya energi, Manusia sangat banyak

Lebih terperinci

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Erick Gustian, [2] Dedi Triyanto, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PENGUKUR KADAR ALKOHOL BERBASIS ARDUINO

RANCANG BANGUN PENGUKUR KADAR ALKOHOL BERBASIS ARDUINO RANCANG BANGUN PENGUKUR KADAR ALKOHOL BERBASIS ARDUINO [1] Eksata Murliagraha Perdana, [2] Abdul Muid, [3] Yulrio Brianorman [1][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura [2] Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328 RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328 Pande Made Agus Yudi Adnyana 1, I B Alit Swamardika 2, Pratolo Rahardjo 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengaturan Intensitas Sensor Gas dan Temperatur suhu merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan perangkat pendeteksi kebocoran Gas LPG, oleh karena itu Perancangan meliputi

Lebih terperinci

DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328

DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328 E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 4 Desember 2015 DETEKTOR LPG MENGGUNAKAN SENSOR MQ-2 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega 328 Tander Risard Lowongan 1, Pratolo Rahardjo 2, Yoga Divayana 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS. Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS. Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan perangkat sistem yang telah dirancang dan direalisasikan. Pengujian perangkat

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.1-2013 PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN Syahrul 1), Sri Nurhayati 2), Giri Rakasiwi 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat. Sehingga para mahasiswa dituntut untuk dapat mengimplementasikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas: III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3. Perancangan Perangkat Keras Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam merealisasikan alat maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan perangkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Leonard Agustinus, [2] Fatma Agus Setyaningsih, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Blok Diagram Blok diagram ini dimaksudkan untuk dapat memudahkan penulis dalam melakukan perancangan dari karya ilmiah yang dibuat. Secara umum blok diagram dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dijelaskan hasil pengujian alat uji emisi kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang dilakukan terhadap hardware dan software yang telah dibuat. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 73-80

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 73-80 P-ISSN: 2528-5688 E-ISSN: 2528-5696 VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 1, No. 1, Oktober 2016, 73-80 DESAIN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pembuatan Alat Didalam merealisasikan suatu alat universal gas detector berbasis arduino menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi KATA

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PEANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Pendahuluan Dalam Bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat yang ada pada Perancangan Dan Pembuatan Alat Aplikasi pengendalian motor DC menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2

Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2 Sistem Keamanan Terintegrasi Untuk Penanggulangan Kebocoran Gas LPG Berbasis Sensor MQ-2 Lia Kamelia 1, Edi Mulyana 2, Yusnifar M 3 1,2,3 Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung Jl.A.H.Nasution 105

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari 2017 1 RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS LPG DENGAN SENSOR MQ-6 BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA INFORMASI

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil rancangan dari simulator yang dapat mendeteksi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian untuk mengetahui kinerja dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA 4.1 Tujuan Pengukuran yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk mendapatkan data dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan agar menghasilkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur 6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 29 BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1.Diagram Blok Sistem Power Supply LCD Sensor DHT22 Atmega8 Buzzer Gambar 3.1 Diagram Blok System 3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok 1. Blok Power Supply sebagai pemberi

Lebih terperinci

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIRKULASI UDARA OTOMATIS MELALUI DETEKSI KADAR CO DAN CO2 BERLEBIH DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN PROYEK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.

Lebih terperinci