LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL FEBRUARI 2012 DI RIYADH KERAJAAN SAUDI ARABIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL FEBRUARI 2012 DI RIYADH KERAJAAN SAUDI ARABIA"

Transkripsi

1 LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL FEBRUARI 2012 DI RIYADH KERAJAAN SAUDI ARABIA I. PENDAHULUAN Pengiriman Delegasi DPR-RI ke The Third G-20 Speakers Consultation berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pimpinan DPR-RI Nomor : 33/PIMP/III/ tentang Penugasan Delegasi DPR-RI untuk Menghadiri 3 rd Consultative Meeting of the Speakers of the Parliaments of the G20 Member States di Riyadh, Arab Saudi. Delegasi DPR-RI terdiri dari : 1. DR. H. Marzuki Alie (Ketua Delegasi/Ketua DPR-RI/F-PD) 2. DR. M. Hidayat Nur Wahid, MA (Anggota Delegasi/Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR-RI/F-PKS) 3. Ir. H. Azam Azman Natawijana (Anggota Delegasi/Anggota BKSAP/Komisi VI/F-PD) 4. Nazarudin Kiemas (Anggota Delegasi/Anggota BKSAP/Komisi VII/F-PDIP) 5. H. Agus Sulistiyono, SE (Anggota Delegasi/Anggota BURT/Komisi VII/F-PKB). 1

2 II. JALANNYA SIDANG The Third G-20 Seoul Speakers Consultation diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton - Riyadh. Pertemuan ini dihadiri oleh sekitar 200 orang dari 14 Delegasi Parlemen negara anggota G-20, beberapa parlemen negara lain serta undangan sebagai observers, yaitu dari Hongaria, Yordania, Kazakhstan, Malaysia, Maroko, Uni Emirat Arab (UEA) dan juga Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU). Pertemuan konsultasi ketua-ketua Parlemen negara-negara G-20 yang pertama kali diadakan di Ottawa Kanada pada tahun 2010 dan yang kedua diadakan di Seoul Republik Korea pada tahun Untuk pertemuan konsultasi ke-3 Ketua-ketua parlemen negara-negara G20 di Riyadh ini membahas tiga topik yang kemudian dibagi ke dalam 5 sesi pembahasan, yaitu: Global Dialogue of Cultures (Sesi 1 dan 2), Financial Crisis and its Impact on Global Economy (Sesi 3), dan Energy for Sustainable Development (Sesi 4 dan 5). Hari Pertama tanggal 25 Februari 2012 Sidang G-20 Speakers Consultation di Riyadh - Arab Saudi dibuka secara resmi oleh tuan rumah yaitu Ketua Parlemen Arab Saudi (Shura Council), H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, pada tanggal 25 Februari 2012 pukul waktu setempat. H.E. Dr. Abdullah Alsheikh dalam pidato pembukaannya menyatakan hal-hal sebagai berikut : a. Terkait dengan krisis ekonomi dan finansial yang melanda dunia saat ini, perlu adanya upaya-upaya bersama untuk mencari solusi demi meminimalisir dampak negatifnya. b. Terdapat kaitan erat antara lingkungan dan pembangunan untuk menciptakan pembangunan yang berkesinambungan dimana energi merupakan bahan dasar bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkesinambungan tersebut. 2

3 c. Arab Saudi saat ini merupakan salah satu negara yang telah berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam Millennium Development Goals (MDGs). d. Arab Saudi juga merupakan negara utama yang mendukung dialog antar agama dan kebudayaan. e. Melalui dialog antar agama dan kebudayaan yang intensif akan dapat tercapai keharmonisan dan kerukunan antar peradaban yang dapat menurunkan ketegangan serta konflik dalam masyarakat internasional. Gambar 1 : Ketua Parlemen Arab Saudi (Shura Council), H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, sedang memimpin sidang. Selanjutnya, Sesi 1 yang diketuai oleh Ketua Shura Council Arab Saudi, H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, menghadirkan 2 pembicara yakni dari Turki dan Italia. Dalam komentar/intervensi di sesi ini, Delegasi Indonesia, yang diwakili oleh Dr. M. Hidayat Nur Wahid, MA, menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o Indonesia telah sejak lama aktif dan berpartisipasi dalam upaya dialog antarkebudayaan. Bahkan, Indonesia menjadi sebuah bukti nyata bagaimana 3

4 dialog antarkebudayaan dilakukan. Indonesia yang menjadi tempat dari berbagai agama, hidup harmonis meskipun jumlah penduduk Indonesia 90% beragama Islam. Lebih dari 300 etnis yang hidup dengan beragam bahasa dan tradisi masing-masing hidup dalam iklim demokratis dimana masing-masing bisa menyampaikan pandangan mereka dan berpartisipasi dalam tata kelola. o Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa Islam dan demokrasi adalah sejalan dan tidak bertentangan. Sehingga, Islamphobia tidak semestinya terjadi, dan oleh karenanya dialog untuk menangkal Islamphobia harus terus dilakukan. Pernyataan Parlemen Italia yang mengungkapkan bahwa Islam telah berkembang cepat di Eropa, sehingga dialog antarkebudayaan maupun antaragama menjadi sebuah hal yang dibutuhkan perlu direspon sebagai hal yang positif. Namun, sebenarnya Islam dan demokrasi sendiri telah berkembang sejak lama dengan keberadaan sejumlah negara di Eropa yang mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi tetap mampu melaksanakan praktik demokrasi yang baik seperti di Albania, maupun Bosnia Herzegovina. Gambar 2 : Ketua BKSAP, Dr. Hidayat Nur Wahid, MA sedang menyampaikan intervensi di sesi 1. Memasuki Sesi 2 yang diketuai oleh Ketua Senat Kanada, Hon. Noel A. Kinsella, menghadirkan 3 pembicara yaitu dari Saudi Arabia, Presiden IPU dan Argentina. 4

5 Dalam sesi ini, Delegasi Parlemen Hongaria, Yordania dan Hongaria menyampaikan komentar/intervensinya. Untuk Sesi 3 yang membahas tentang Krisis finansial dan dampaknya terhadap perekonomian dunia, diketuai oleh Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa, Hon. Mep Mag Othmar Karas, dengan menghadirkan pembicara yaitu dari Parlemen Brasil, India, China dan Meksiko. Dalam komentar/intervensi di sesi ini, Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Ir. H. Azam Azman Natawijana menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o Terkait krisis Eropa, solusi untuk mempersiapkan kebijakan-kebijakan yang mendukung rencana fiskal yang kredibel menjadi sebuah kebutuhan yang harus dilakukan oleh negara maju yang berutang. Langkah-langkah kebijakan untuk menangani krisis juga pernah dilakukan oleh Indonesia pada saat krisis Namun, langkah-langkah yang dilakukan sebenarnya tidak muncul dari level domestik. Dana talangan yang dikucurkan organisasi finansial internasional seperti IMF saat itu menerapkan solusi yang serupa terhadap kondisi moneter Indonesia. Intervensi-intervensi tersebut justru tidak sesuai dengan kondisi domestik Indonesia. Oleh karenanya, Indonesia menekankan pentingnya merestrukturisasi tata kelola organisasi finansial internasional seperti IMF agar lebih memenuhi aspirasi keseimbangan antara negara berkembang dan negara maju sebagai suatu keharusan. o Indonesia yakin bahwa krisis akan berakhir melalui penerapan kebijakankebijakan yang tepat, cepat, kolektif, terkoordinasi dan konkret. Untuk melakukannya, parlemen memiliki peran dan tanggung jawab terkait. Di Indonesia, DPR-RI menetapkan pembahasan RUU Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK) sebagai bagian dari Prolegnas DPR RI juga telah memberlakukan UU Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membentuk otoritas monitoring dalam kegiatan keuangan bank dan non-bank. Dalam konteks ini, Parlemen harus dapat menjadi jawaban dari apakah demokrasi itu menimbulkan kesejahteraan atau tidak. 5

6 Gambar 3 : Anggota Delri, Ir. H. Azam Azman Natawijana sedang menyampaikan intervensi di Sesi 3. Hari Kedua tanggal 26 Februari 2012 Diawali dengan Sesi 4 yang diketuai oleh Wakil Ketua Federation Council Rusia, H.E. Ilyas Umakhanov, telah menghadirkan 2 pembicara yaitu dari Jepang dan Indonesia. Dalam statement-nya, Ketua DPR-RI/Ketua Delri, Dr. H. Marzuki Alie, menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o o Bahwa kebutuhan energi saat ini semakin tak terhindarkan di saat industri membutuhkannya, dan manusia, terkait dengan pertambahan jumlah penduduk juga menuntut kebutuhan energi yang semakin tinggi. Situasi saat ini hampir tidak berubah dari tahun 1990 di mana konsumsi energi primer global mencapai lebih dari 80%. Sementara di Indonesia, konsumsi energi meningkat 7% per tahunnya, dengan dominasi energi fosil mencapai 95%. Sementara penggunaan energi baru dan terbarukan baru mencapai 4%. Oleh karenanya, upaya untuk mencari dan mengembangkan penggunaan energi baru dan terbarukan serta efisiensinya sangat diperlukan. Indonesia 6

7 o sendiri memiliki sekitar 40% sumber daya panas bumi dunia, lebih dari MegaWatt sumber daya tenaga air, MW sumber daya biomass, 334,5 TSCF sumber daya gas, miliar ton sumber daya batu bara serta potensi besar lainnya dari angin dan matahari. Namun, pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini masih sangat minim. Untuk mendukungnya, dukungan teknis maupun finansial diperlukan. Indonesia mengundang kontribusi langsung maupun investasi dari para anggota G-20 untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan ini, khususnya di Indonesia. Indonesia juga menyiapkan sejumlah langkah untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan ini. Indonesia telah mendirikan Dirjen Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi di Kementerian ESDM pada 2010, Pemerintah Indonesia juga tengah menyiapkan peraturan terkait insentif dan kewajiban untuk pengembangan bisnis energi baru dan terbarukan tersebut.ke depan, Indonesia percaya bahwa tantangan global hanya dapat dijawab dengan aksi bersama yang dalam konteks ini dilakukan melalui memanusiakan bisnis energi dan membuka kesempatan untuk pengembangan energi baru dan terbarukan serta penggunaan teknologi yang bersih dan terjangkau untuk maju. 7

8 Gambar 4. Ketua DPR-RI/Ketua Delri saat menyampaikan statement di Sesi 4. Di sesi terakhir yaitu di Sesi 5, Ketua DPR-RI, Dr. H. Marzuki Alie, didaulat memimpin sesi ini dengan menghadirkan 2 pembicara yaitu Rusia dan Saudi Arabia. 8

9 Gambar 5 : Ketua DPR-RI/Ketua Delri sedang memimpin Sesi 5 The Third G-20 Speakers Consultation. Dalam bagian penyampaian intervensi di sesi ini, Delegasi Indonesia yang diwakili oleh Nazarudin Kiemas menyampaikan hal-hal sebagai berikut : o Energi fosil mendikte pertumbuhan ekonomi karena mekanisme harganya. Oleh karenanya, stabilitas pasar energi fosil sangat diperlukan terutama di kawasan strategis energi. Oleh karenanya, konflik, unjuk kekuatan atau penggunaan kekerasan dalam sengketa di kawasan strategis sumber daya energi dapat mengganggu stabilitas harga energi yang pada ujungnya mengancam pertumbuhan ekonomi global. Untuk itu, Indonesia menyerukan penggunaan cara-cara yang demokratis seperti dialog dalam menangani dan menjembatani berbagai perbedaan yang ada di kawasan tersebut. Sehingga, energi dapat menjadi faktor pendukung rezim sustainable development. o Untuk membangun pasar energi, transparansi menjadi salah satu kuncinya. Untuk itu, pasar yang terbuka menjadi sebuah kebutuhan. Namun demikian, 9

10 negara masih perlu melakukan intervensinya untuk menstabilisasi pasar energi, mengingat pasar tersebut tidak bersifat pasar bebas. Gambar 6 : Anggota Delri, Nazarudin Kiemas sedang menyampaikan intervensi di sesi 5. PERTEMUAN-PERTEMUAN BILATERAL Di sela-sela sidang, Delegasi DPR-RI dan Ketua DPR-RI dalam kapasitasnya sebagai Presiden PUIC serta dalam rangka menindaklanjuti keputusan-keputusan PUIC ke-7 di Palembang, telah mengadakan beberapa pertemuan dengan Delegasi Parlemen negara anggota G-20 lain dan juga beberapa pihak observers yaitu dengan : 1. Ketua Parlemen Turki, H.E. Cemil Cicek, tanggal 25 Februari 2012 pukul Hasil pertemuan pada intinya Indonesia dan Turki sepakat bekerjasama untuk merealisasikan hasil-hasil resolusi dari Konferensi ke-7 PUIC di Palembang yang baru lalu, diantaranya Kunjungan Ketua-ketua Parlemen PUIC ke Gaza dan 10

11 menjajagi kunjungan Parlemen PUIC ke Parlemen Uni Eropa, juga merealisasikan MoU yang pernah ditandatangani antara Ketua DPR, Dr. Marzuki Alie dan Ketua Parlemen Turki sebelumnya, H.E. Mehmet Ali Sahin. Gambar 7 : Pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Turki, H.E. Cemil Cicek 2. Presiden IPU, H.E. Abdelwahad Radi, tanggal 25 Februari 2012 pukul Hasil pertemuan ini antara lain mengenai dukungan IPU untuk memperoleh status PUIC di PBB, dan kesediaan IPU untuk kerjasama dengan PUIC. Presiden IPU juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan DPR RI sehingga beliau dapat terpilih sebagai Presiden IPU. 11

12 Gambar 8 : Pertemuan bilateral dengan Presiden IPU, H.E. Abdelwahad Radi 3. Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa, Hon. Mep Mag Othmar Karas, tanggal 25 Februari 2012 pukul Hasil pertemuan antara lain perlunya penguatan dimensi Parlemen dalam setiap pengambilan kebijakan/keputusan oleh Pemerintah. Indonesia berharap Delegasi parlemen Uni Eropa yang hadir di forum G-20 ini dapat menjembatani pertemuan antara parlemen PUIC dan Parlemen Uni Eropa di masa datang, dan kerjasama antara Sekjen Parlemen Uni Eropa dengan Sekjen PUIC. Gambar 9 : Pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa 12

13 4. Ketua Majelis Shura, H.E. Dr. Abdullah bin Mohammed Ibrahim Al-Sheikh, tanggal 26 Februari 2012 pukul Hasil pertemuan pada intinya membahas realisasi beberapa hasil resolusi Konferensi ke-7 PUIC di Palembang seperti pembicaraan mengenai penambahan kuota haji bagi jamaah haji Indonesia, masalah Tenaga Kerja Indonesia serta pengiriman delegasi ke Gaza dimana pihak Parlemen Arab Saudi menyampaikan dukungan penuh. Selain itu, anggota Delri, Dr. Hidayat Nur Wahid, MA juga telah melakukan informal meeting dengan Ketua Parlemen UEA dan Malaysia terkait follow-up hasil Konperensi Parlemen OKI terutama mengenai pengiriman delegasi para Ketua Parlemen OKI ke Gaza, dan mereka mendukung realisasi program tersebut. Gambar 10 : Pertemuan Bilateral antara Delegasi Ketua DPR-RI dengan Ketua Parlemen Arab Saudi 13

14 III. JOINT COMMUNIQUE SEBAGAI HASIL AKHIR SIDANG Sidang G-20 di Riyadh ini akhirnya menghasilkan sebuah Joint Communique (terlampir). Pembahasan oleh Drafting Committee Joint Communique dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Februari Delegasi Indonesia diwakili oleh Ketua Badan Kerja-Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Dr Hidayat Nur Wahid, MA. Dalam pembahasan Drafting Committee tersebut, Delegasi Indonesia secara aktif mengusulkan berbagai masukan yang kemudian 90 % dari usulan Indonesia tersebut dapat diterima peserta sidang, sebagai berikut : o o o o o Pada poin 1: Menekankan esensi development sebagai bagian dari tujuan dialog antarkebudayaan, sekaligus mempertegas peran kerja sama antarparlemen (...and to focus on the area of cooperation among peoples, parliaments and states...) sebagai bagian dari upaya kerja sama untuk menjalankan nilai-nilai kemanusiaan bersama dan universal. Delegasi juga menekankan bahwa upaya tersebut dapat mewujudkan kesepahaman dalam makna yang positif (positive understanding); Pada poin 3: Delegasi Indonesia memperluas pelaku-pelaku yang bisa memberikan kontribusi untuk mendukung dialog antarmasyarakat dan kebudayaan yakni dari Pemerintah dan institusi internasional, menjadi parlemen, media dan masyarakat sipil (parliaments, media and civil society); Pada poin 6: Delegasi Indonesia menekankan bahwa upaya untuk menciptakan perdamaian yang adil dan komprehensif di Timur Tengah sekaligus wilayah yang bebas senjata nuklir adalah penting tidak hanya untuk perdamaian dan stabilitas global tetapi juga kesejahteraan (prosperity); Pada poin 10: Delegasi Indonesia menegaskan bahwa parlemen memiliki peran dalam menangani krisis, melalui penambahan kalimat terakhir yakni: In this context, parliaments have an important role to play ; Pada poin 13: Delegasi menambahkan usulan kalimat...custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah bin AbdulAziz and the people of the 14

15 o Kingdom of Saudi Arabia... sebagai pihak yang perlu mendapat ucapan terima kasih dari peserta sidang. Joint Communique tersebut kemudian diadopsi oleh seluruh peserta sidang the 3 rd G-20 Speaker s Consultation Meeting sebagai hasil akhir pertemuan tersebut. IV. LAIN-LAIN Kegiatan-kegiatan lain yang diikuti oleh Delegasi DPR-RI adalah mengunjugi Gedung Parlemen Arab Saudi; melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Riyadh dan sekitarnya; serta melakukan pertemuan dengan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League), DR. Abdullah bin Abdul Mohsin Al Turki, dalam rangka menindaklanjuti keputusan Konferensi ke-7 PUIC di Palembang. Dalam pertemuan antara delegasi DPR-RI dengan masyarakat Indonesia di Riyadh dan sekitarnya pada tanggal 26 Februari 2012 malam, telah dibahas berbagai isu aktual yang menarik serta perkembangan politik di Tanah Air. 15

16 Gambar 11 : Pertemuan Delegasi DPR-RI dengan Masyarakat Indonesia di Riyadh - Saudi Arabia Sedangkan pada saat pertemuan dengan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League), tanggal 27 Februari 2012 siang, Ketua Delri sekaligus sebagai Presiden PUIC menyampaikan agar ditingkatkannya kerjasama dalam mempromosikan Islam dan untuk melaksanakan resolusi sidang Parlemen negaranegara OKI di Palembang bulan Januari 2012 lalu. Ketua DPR-RI juga mengusulkan agar diselenggarakan konferensi internasional mengenai dialog antar agama dan budaya di Bali - Indonesia. Sekjen Rabithah menyambut baik usulan-usulan Ketua Delri tersebut dan akan berkoordinasi dengan pihak RI untuk menindaklanjuti usulan tersebut. 16

17 Gambar 12 : Pertemuan Bilateral dengan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami (World Muslim League) Pada hari terakhir di Riyadh, Delri sempat berkunjung ke Sekolah Indonesia Riyadh (SIR). Dalam kesempatan tersebut pihak penanggung jawab SIR melakukan audiensi dengan Delegasi DPR-RI tentang kendala-kendala yang dihadapi SIR saat ini yaitu tentang status izin sekolah, biaya sekolah, kondisi siswa yang kebanyakan anak-naka TKW, kondisi gedung sekolah yang kurang memadai, dan sebagainya. Di akhir pertemuan, Ketua Delri menyatakan akan menindaklanjuti masukan-masukan yang disampaikan oleh pihak SIR. 17

18 Gambar 7 : Delegasi DPR-RI ketika meninjau Sekolah Indonesia Riyadh (SIR) V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Diantara anggota G-20, Indonesia mempunyai kedudukan sangat strategis. Pada saat krisis yang melanda benua Eropa saat ini dan sebagian dunia lainnya, Indonesia tetap memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun demikian dalam forum ini Delegasi Indonesia menyerukan Eropa, terutama Yunani, untuk segera menyelesaikan masalah krisis ekonominya, karena kalau tidak ditangani, dampaknya akan menyebar kemana-mana. 2. Dalam konteks salah satu tema sidang di Riyadh kali ini (Global Dialogue of Cultures), Indonesia juga telah menjadi panutan (role model) bagi negaranegara di dunia umumnya dan negara G-20 khususnya dimana di Indonesia terdapat keharmonisan serta kerukunan serta budaya toleransi yang tinggi antar umat agama dan antar budaya. Selain itu Indonesia juga telah menjadi 18

19 bukti nyata bahwa praktek demokrasi dan nilai-nilai Islam dapat berjalan berdampingan. 3. Di sesi 2, Ketua DPR-RI menjelaskan bahwa Indonesia memiliki berbagai potensi energi dimana Indonesia memiliki sekitar 40% sumber daya panas bumi dunia, lebih dari MegaWatt potensi sumber daya tenaga air, MW potensi sumber daya biomass, serta potensi-potensi energi lainnya seperti dari angin dan matahari. Oleh karena itu, Indonesia mengundang kontribusi langsung maupun investasi dari para anggota G-20 untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan ini, khususnya di Indonesia. 4. Delegasi DPR-RI sangat aktif berperan dalam mengikuti Sidang The Third G-20 Speakers Consultation 2012 ini, baik dalam sebagai Pembicara pada Sesi 4, penyampaian intervensi/komentar dalam sesi 1, 3 dan 5 maupun di dalam pembahasan Joint Communique sebagai hasil utama dari sidang ini. Delegasi Indonesia telah menyampaikan beberapa masukan yang signifikan dimana pokok-pokok usulan Delri hampir 90 % dapat diterima floor dan dimasukkan Komunike Bersama tersebut. 5. Sebagai Presiden Parlemen negara-negara OKI (PUIC) yang sekarang, di sela-sela sidang Ketua DPR-RI juga telah melakukan berbagai pertemuan bilateral guna mensosialisasikan dan menindaklanjuti hasil-hasil resolusi dari Konferensi ke-7 PUIC di Palembang terutama program-program PUIC seperti rencana Kunjungan Ketua-ketua Parlemen PUIC ke Jalur Gaza Palestina, menjalin hubungan dan kerjasama dengan Parlemen negara-negara Barat dalam hal ini dengan Parlemen Uni Eropa, serta penggalangan dukungan untuk status PUIC sebagai observer di Perserikatan Bangsa Bangsa. 6. Sidang G-20 Speakers Consultation berikutnya (yang keempat) akan diadakan di Mexico. 19

20 VI. PENUTUP Demikian Laporan Delegasi DPR-RI ke pertemuan The Third G-20 Speakers Consultation yang telah berlangsung dengan baik dan lancar. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Anggota Parlemen Arab Saudi yaitu Hon. Prof. Abdullah M. Aldhafiri yang selalu mendampingi Delegasi DPR-RI selama berada di Riyadh dan Jeddah. Sebagai penutup dari laporan ini, Delegasi Ketua DPR-RI juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kesuksesan dalam menghadiri sidang ini terutama kepada Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dubes RI dan KUAI di Riyadh, Konsul Jenderal RI di Jeddah dan Konsul Jenderal RI di Dubai (selama transit) beserta para Staf atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan kepada Delegasi. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah- Nya kepada kita semua dalam mengemban tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Jakarta, 12 Maret 2012 KETUA DELEGASI / KETUA DPR-RI, TTD DR. H. MARZUKI ALIE 20

AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING

AGENDA SIDANG THE 26 TH EXCOM MEETING LAPORAN DELEGASI DPR RI KE SIDANG THE 26 TH MEETING OF EXECUTIVE COMMITTEE PARLIAMENTARY UNION OF OIC MEMBER STATES ANKARA REPUBLIC OF TURKEY 20 NOVEMBER 2011 PENDAHULUAN Pada tanggal 20 November 2011

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua;

Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua; OPENING REMARKS by: H.E. Dr. Marzuki Alie Speaker of the Indonesian House of Representatives Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh Salam sejahtera bagi kita semua; Yang kami hormati, Para Delegasi

Lebih terperinci

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL MEI 2011 DI SEOUL KOREA SELATAN

LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL MEI 2011 DI SEOUL KOREA SELATAN 1 LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE G-20 SPEAKERS CONSULTATION TANGGAL 18 20 MEI 2011 DI SEOUL KOREA SELATAN I. PENDAHULUAN Pengiriman Delegasi DPR-RI ke G-20 Speakers Consultation berdasarkan Surat Keputusan

Lebih terperinci

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF) www.appf.org.pe LATAR BELAKANG APPF dibentuk atas gagasan Yasuhiro Nakasone (Mantan Perdana Menteri Jepang dan Anggota Parlemen Jepang) dan beberapa orang diplomat

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA

PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI Dr. MARZUKI ALI PADA SIDANG PLENO I AIPA GENERAL ASSEMBLY KE-32 PHNOM PENH, THE KINGDOM OF CAMBODIA Yang Mulia Presiden ASEAN Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya BAB V KESIMPULAN Keamanan energi erat hubungannya dengan kelangkaan energi yang saat ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya industrialisasi dan kepentingan militer. Kelangsungan

Lebih terperinci

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE LAPORAN KEGIATAN BKSAP DPR RI MENJADI NARA SUMBER DALAM SEMINAR INTERNASIONAL : PROSES DAN TUJUAN DENGAN TEMA CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE TANGGAL 10-11 JUNI 2013,

Lebih terperinci

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI INTERNASIONAL Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ASEP GINANJAR PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1. Organisasi Kerjasama Islam (OKI)

Lebih terperinci

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA Salah satu langkah penting dalam diplomasi internasional adalah penyelenggaraan KTT Luar Biasa ke-5 OKI untuk penyelesaian isu Palestina

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN KOREA SELATAN KUNJUNGAN KENEGARAAN KE KOREA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat

Lebih terperinci

[ LAPORAN DELEGASI DPR RI ] SIDANG THE 13TH COUNCIL AND THE 2ND EXTRAORDINARY CONFERENCE OF THE PARLIAMENTARY UNION OF THE OIC MEMBER STATES (PUIC)

[ LAPORAN DELEGASI DPR RI ] SIDANG THE 13TH COUNCIL AND THE 2ND EXTRAORDINARY CONFERENCE OF THE PARLIAMENTARY UNION OF THE OIC MEMBER STATES (PUIC) 2011 BADAN KERJA SAMA ANTAR PARLEMEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT SET. BAG. OPI BKSAP SIDANG THE 13TH COUNCIL AND THE 2ND EXTRAORDINARY CONFERENCE OF THE PARLIAMENTARY UNION OF THE OIC MEMBER STATES (PUIC)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010.

BAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Diplomasi energi..., Muhammad Ali Busthomi, FISIP UI, 2010. 100 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Rusia adalah salah satu negara produksi energi paling utama di dunia, dan negara paling penting bagi tujuan-tujuan pengamanan suplai energi Eropa. Eropa juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa

Lebih terperinci

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA 1 RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA Konflik di Israel dengan negara-negara Arab di Timur Tengah terjadi karena adanya dua kelompok masyarakat berbeda Israel, dari bangsa Yahudi,

Lebih terperinci

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN BKSAP TAHUN 2017

RENCANA KEGIATAN BKSAP TAHUN 2017 MASA PERSIDANGAN III SIDANG : 10 JANUARI 24 FEBRUARI RESES : 25 FEBRUARI 14 MARET JANUARI 1. Rapim BKSAP 2. 15-19 Januari The 25th Annual Meeting of Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) Fiji 3. 23-28

Lebih terperinci

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar RESUME SKRIPSI Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar negara yang melintasi batas negara. Sebagian besar negara-negara di dunia saling

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARIANS CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT (APPCED)

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARIANS CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT (APPCED) ASIA PACIFIC PARLIAMENTARIANS CONFERENCE ON ENVIRONMENT AND DEVELOPMENT (APPCED) Latar Belakang The Asia-Pacific Parliamentarians' Conference on Environment and Development (APPCED) didirikan oleh Parlemen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010 Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, 09-11-2010 Selasa, 09 November 2010 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN

Lebih terperinci

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA New York, 23 September 2003 Yang Mulia Ketua Sidang Umum, Para Yang Mulia Ketua Perwakilan Negara-negara Anggota,

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

L A P O R A N DELEGASI DPR-RI KE SIDANG COUNCIL ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) TANGGAL MEI 2013 DI TEHRAN, IRAN

L A P O R A N DELEGASI DPR-RI KE SIDANG COUNCIL ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) TANGGAL MEI 2013 DI TEHRAN, IRAN 1 L A P O R A N DELEGASI DPR-RI KE SIDANG COUNCIL ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) TANGGAL 06 07 MEI 2013 DI TEHRAN, IRAN I. PENDAHULUAN The Asian Parliamentary Assembly (APA) Executive Council Meeting

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERDANA MENTERI PERANCIS, Y.M. FRANÃ

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016

Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016 Andy Rachmianto Direktur Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Kementerian Luar Negeri RI KORINWAS 12 Mei 2016 SAFETY SAFEGUARDS SECURITY IPTEK NUKLIR Keamanan nuklir mencakup keamanan bahan nuklir

Lebih terperinci

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI

Peran DPR RI dalam Agenda. Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Peran DPR RI dalam Agenda 2030 melalui Panja SDGs Hj. Siti Masrifah Anggota Komisi IX DPR RI Panitia Kerja SDGs BKSAP DPR RI Dasar Keterlibatan DPR dalam SDGs UUD 1945 dengan Perubahannya DPR memegang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita pembangunan global yang menitikberatkan pembangunan pada pembangunan manusia (human development).

Lebih terperinci

KHARTOUM - SUDAN JANUARI 2013

KHARTOUM - SUDAN JANUARI 2013 KHARTOUM - SUDAN 17-22 JANUARI 2013 LAPORAN BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN DELEGASI DPR RI KE THE 8TH SESSION OF PARLIAMENTARY UNION OF OIC MEMBER STATES (PUIC) CONFERENCES AND OTHER RELATED MEETINGS LAPORAN

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS KAUKUS PEREMPUAN PARLEMEN REPUBLIK INDONESIA (KPP-RI) Periode 2009-2014 Assalamu alaikum Warahmatullahi

Lebih terperinci

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Assamu alaikumwr. Wb. Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla. Teks Pidato Assamu alaikumwr. Wb. Foto / Screenshot Yang Mulia Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Para Ketua Delegasi. Yang terhormat Wakil Presiden Jusuf Kalla. Yang kami hormati Ibu Megawati Soekarnoputri,

Lebih terperinci

lebih banyak pihak yang akan hadir dalam General Assembly nanti. Mengenai materi presentasi juga mereka dapat diminta bantuannya untuk membawakan

lebih banyak pihak yang akan hadir dalam General Assembly nanti. Mengenai materi presentasi juga mereka dapat diminta bantuannya untuk membawakan PRESS RELEASE DELEGASI DPR-RI MENGHADIRI FIRST CONTACT GROUP MEETING OF PARLIAMENTARIANS FOR EDUCATION IN THE UNESCO NEW DELHI CLUSTER COUNTRIES OF BANGLADESH, BHUTAN, INDIA, MALDIVES, NEPAL, AND SRI LANKA

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1975 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka persidangan Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa ke XXX di New York, dipandang perlu untuk

Lebih terperinci

Islamic Economics and Banking in the 21 st Century

Islamic Economics and Banking in the 21 st Century FINAL COMMUNIQUÉ SIXTH INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAMIC ECONOMICS AND FINANCE Tema: Islamic Economics and Banking in the 21 st Century 24 Nopember 2005 Konferensi Internasional Ekonomi dan Keuangan

Lebih terperinci

S E L A Y A N G P A N D A N G ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA)

S E L A Y A N G P A N D A N G ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) S E L A Y A N G P A N D A N G ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY (AIPA) Pendahuluan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) dulunya bernama ASEAN Inter-Parliamentary Organization (AIPO). Proses kelahirannya

Lebih terperinci

INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21

INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 INTER-PARLIAMENTARY UNION DAN AGENDA GLOBAL ABAD 21 Penyunting: Dr. phil. Poltak Partogi Nainggolan, MA Penulis: Lisbet, SIP, MSi Dina Martiany, SH,

Lebih terperinci

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MENGENAI DINAMIKA HUBUNGAN indonesia - MALAYSIA DI MABES

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN NOTA KESEPAHAMAN (MOU) ANTARA KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK FEDERASI JERMAN MENGENAI

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1977

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 1977 INSTRUKSI NOMOR 7 TAHUN 1977 Menimbang : bahwa dipandang perlu untuk memberikan petunjuk-petunjuk pengarahan bagi Delegasi Republik Indonesia ke Sidang Konperensi Islam Tingkat Menteri Luar Negeri ke VIII,

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Internasional

STIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Internasional Lembaga Keuangan Internasional Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 9 Asian Development Bank Didirikan pada tahun 1966 yang didasari oleh adanya kebutuhan bantuan keuangan bagi negara-negara Asia untuk kepentingan

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

DUKUNGAN DIPLOMASI POLITIK INDONESIA TERHADAP KEMERDEKAAN PALESTINA

DUKUNGAN DIPLOMASI POLITIK INDONESIA TERHADAP KEMERDEKAAN PALESTINA Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari

BAB V KESIMPULAN. Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari BAB V KESIMPULAN Rencana Iran menjadi tuan rumah KTT Non Blok mendapat perlawanan dari AS dan Israel. Kedua negara secara nyata mengajak negara anggota Non Blok untuk tidak hadir dalam agenda tersebut,

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No. 5784 EKONOMI. Keanggotaan Kembali. Republik Indonesia. Dana Moneter Internasional. Bank Internasional. Undang-Undang. Nomor 9 Tahun 1966. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1967.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi pada TKI di Saudi Arabia selama bertahuntahun membuktikan bahwa pemerintah Indonesia belum mampu memberikan perlindungan yang maksimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang telah membangun mitra kerjasama dengan Tiongkok dalam berbagai

Lebih terperinci

LAPORAN DELEGASI KETUA DPR-RI/PRESIDEN KONFERENSI KE-7 PUIC KE REPUBLIK TUNISIA, REPUBLIK ARAB MESIR DAN PALESTINA TANGGAL 29 NOVEMBER S.D.

LAPORAN DELEGASI KETUA DPR-RI/PRESIDEN KONFERENSI KE-7 PUIC KE REPUBLIK TUNISIA, REPUBLIK ARAB MESIR DAN PALESTINA TANGGAL 29 NOVEMBER S.D. LAPORAN DELEGASI KETUA DPR-RI/PRESIDEN KONFERENSI KE-7 PUIC KE REPUBLIK TUNISIA, REPUBLIK ARAB MESIR DAN PALESTINA TANGGAL 29 NOVEMBER S.D. 7 DESEMBER 2012 I. PENDAHULUAN Pengiriman Delegasi DPR-RI ke

Lebih terperinci

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 Pada 2016, penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 258,7 juta jiwa dan sekitar 85 persen

Lebih terperinci

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016

Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 Pernyataan Pers Bersama, Presiden RI dan Presiden Federasi Rusia, Rusia, 18 Mei 2016 Rabu, 18 Mei 2016 PERNYATAAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DAN PRESIDEN FEDERASI RUSIA KEDIAMAN PRESIDEN

Lebih terperinci

Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017

Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017 Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017 Pemerintah Indonesia terus mempererat kerja sama dengan negara-negara sahabat. Setelah pada bulan sebelumnya Indonesia telah bersepakat

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA DR. DARMIN NASUTION PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH 2011 JAKARTA, 16 MARET 2011 Yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof.

Lebih terperinci

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Parliamentary Event on Interfaith Dialog 21-24 November 2012, Nusa Dua, Bali Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008. BAB V KESIMPULAN Krisis kemanusiaan yang terjadi di Darfur, Sudan telah menarik perhatian masyarakat internasional untuk berpartisipasi. Bentuk partisipasi tersebut dilakukan dengan pemberian bantuan kemanusiaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Hubungan Internasional untuk memenuhi national interest nya masingmasing.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Hubungan Internasional untuk memenuhi national interest nya masingmasing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan kerjasama antar dua negara atau yang disebut juga Hubungan Bilateral, merupakan salah satu bentuk dari interaksi antar negara sebagai aktor dalam Hubungan

Lebih terperinci

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut. BAB V KESIMPULAN Sampai saat ini kelima negara pemilik nuklir belum juga bersedia menandatangani Protokol SEANWFZ. Dan dilihat dari usaha ASEAN dalam berbagai jalur diplomasi tersebut masih belum cukup

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Sidang Paripurna I Dewan Energi Nasional, Jakarta, 7 Maret 2012 Rabu, 07 Maret 2012

Sambutan Presiden RI pada Sidang Paripurna I Dewan Energi Nasional, Jakarta, 7 Maret 2012 Rabu, 07 Maret 2012 Sambutan Presiden RI pada Sidang Paripurna I Dewan Energi Nasional, Jakarta, 7 Maret 2012 Rabu, 07 Maret 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG PARIPURNA KE-1 DEWAN ENERGI NASIONAL

Lebih terperinci

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai "Para Peserta")

Pemerintah Republik Indonesia (Indonesia) dan Pemerintah Kerajaan Norwegia (Norwegia), (yang selanjutnya disebut sebagai Para Peserta) Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia ini dibuat oleh Center for Internasional Forestry Research (CIFOR) dan tidak bisa dianggap sebagai terjemahan resmi. CIFOR tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR- LESTE TENTANG AKTIFITAS KERJA SAMA DIBIDANG PERTAHANAN

Lebih terperinci

Indonesia dan Arab Saudi Capai Sejumlah Kesepakatan Rabu, 01 Maret 2017

Indonesia dan Arab Saudi Capai Sejumlah Kesepakatan Rabu, 01 Maret 2017 Indonesia dan Arab Saudi Capai Sejumlah Kesepakatan Rabu, 01 Maret 2017 Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-saud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan dalam perdagangan luar negeri (trade openness) maupun

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, DIDAMPINGI PIMPINAN KOMISI-KOMISI DAN BADAN-BADAN DPR RI DENGAN MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO

Lebih terperinci

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI MENUJU KEDAULATAN ENERGI DR. A. SONNY KERAF KOMISI VII DPR RI SEMINAR RENEWABLE ENERGY & SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN INDONESIA : PAST EXPERIENCE FUTURE CHALLENGES JAKARTA, 19-20 JANUARI 2009 OUTLINE PRESENTASI

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET TERBATAS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1

KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1 KERTAS POSISI MASYARAKAT SIPIL INDONESIA 1 G20 dan Menjawab Masalah Ketimpangan, Pengangguran dan Pendanaan: Rangkuman dari Berbagai Usulan Masyarakat Sipil Indonesia Tahun 2014 merupakan tahun ke-6 pertemuan

Lebih terperinci

Bismillahi rahmani rahiim,

Bismillahi rahmani rahiim, Pidato Utama Seminar IDB: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi Dr. Hendar (Deputi Gubernur, Bank Indonesia) Jakarta, 13 Mei 2016 Bismillahi rahmani rahiim, Yang saya hormati:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENGESAHAN NOTA KESEPAHAMAN (MOU) ANTARA KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK FEDERASI JERMAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PAKET KEBIJAKAN EKONOMI MENJELANG DAN SESUDAH BERAKHIRNYA PROGRAM KERJASAMA DENGAN INTERNATIONAL MONETARY FUND PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS

V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS V. ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS HALAL MIHAS 93 5.1. Perkembangan Umum MIHAS Pada bab ini dijelaskan perkembangan bisnis halal yang ditampilkan pada pameran bisnis halal Malaysia International Halal Showcase

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009

Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, Selasa, 08 Desember 2009 Sambutan Presiden RI pada ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY, Bandung-Jabar, 8-12-09 Selasa, 08 Desember 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY DI GEDUNG MERDEKA,

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama BAB V Kesimpulan Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama ekonomi melalui perjanjian perdagangan bebas dengan beberapa negara secara bilateral, seperti perjanjian perdagangan

Lebih terperinci

Member States). Albania yang merupakan anggota OKI jarang mengikuti kegiatan

Member States). Albania yang merupakan anggota OKI jarang mengikuti kegiatan LAPORAN DELEGASI TEKNIS BKSAP DPR-RI KE REPUBLIK ALBANIA DAN BOSNIA HERZEGOVINA TANGGAL 23 29 JULI 2011 I. PENDAHULUAN Pada tanggal 23 29 Juli 2011, Delegasi DPR-RI melakukan kunjungan teknis ke 2 negara

Lebih terperinci

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 396 TAHUN 2003. TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TENTARA NASIONAL INDONESIA, BADAN INTELIJEN NEGARA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, LEMBAGA

Lebih terperinci

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK KOREA, YANG MULIA

Lebih terperinci

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA UPAYA JEPANG DALAM MENJAGA STABILITAS KEAMANAN KAWASAN ASIA TENGGARA RESUME SKRIPSI Marsianaa Marnitta Saga 151040008 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL

JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL JURNAL PERJANJIAN INTERNATIONAL EDISI KHUSUS KUNJUNGAN RAJA ARAB SAUDI 1 9 MARET 2017 Treaty Journal diterbitkan oleh Ditjen HPI cq Setditjen HPI secara berkala (kuartal) dan memuat perjanjian internasional

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1966 TENTANG KEANGGOTAAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA DALAM DANA MONETER INTERNASIONAL

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr.Wb.

Assalamu alaikum Wr.Wb. ASEAN INTER-PARLIAMENTARY ASSEMBLY PRESS RELEASE PENYELENGGARAAN EXCOM dan AIFOCOM MEETING Yogyakarta, 9 10 July 2012 ----------------- Assalamu alaikum Wr.Wb. Terima kasih atas atensi dan kehadiran rekan-rekan

Lebih terperinci

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013

PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013 PENGANTAR PRESIDEN RI PADA SIDKAB TERBATAS BID. PEREKONOMIAN DI NUSA DUA, BALI, 28 MARET 2013 Kamis, 28 Maret 2013 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET TERBATAS BIDANG PEREKONOMIAN

Lebih terperinci

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI PEMBERDAYAAAN KOPERASI & UMKM DALAM RANGKA PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT 1) Ir. H. Airlangga Hartarto, MMT., MBA Ketua Komisi VI DPR RI 2) A. Muhajir, SH., MH Anggota Komisi VI DPR RI Disampaikan

Lebih terperinci

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Pasal 2 (3) dari Piagam PBB Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jakarta 10270

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jakarta 10270 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Jalan Jenderal Gatot Subroto - Jakarta 10270 LAPORAN DELEGASI DPR-RI KE SIDANG ASIAN PARLIAMENTARY ASSEMBLY (APA) STANDING COMMITTEE ON ECONOMIC AND SUSTAINABLE

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TENTARA NASIONAL INDONESIA, BADAN INTELIJEN NEGARA, DEWAN KETAHANAN NASIONAL, LEMBAGA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB BAB V KESIMPULAN Meskipun Indonesia belum bisa lepas dari jerat utang, namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan Indonesia merupakan negara penerima bantuan IDB terbesar bila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak

BAB V. Kesimpulan. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak BAB V Kesimpulan Identitas sebuah negara memegang peranan besar dalam proses hubungan antar negara. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak memiliki kepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci