ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT"

Transkripsi

1 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VI/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN PROGRAM KERJA NASIONAL ( APERNAS ) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa untuk mencapai tujuan APERNAS, perlu adanya Program Kerja Nasional sebagai standar umum kegiatan APERNAS di seluruh Wilayah Indonesia yang dijabarkan secara sistimatis dan usaha organisasi selama jangka waktu tertentu. 2. Bahwa untuk menggerakan organisasi secara optimal, terencana, terarah dan teratur MUNAS III APERNAS 2015 memandang perlu untuk menetapkan Program Kerja Nasional APERNAS Mengingat : 1. Pasal 28 H ayat (1) Undang-Undang Dasar Undang-Undang No. 1Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 3. Undang-undang No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat 4. Naskah Deklarasi Pendirian APERNAS, tanggal 23 Februari Akta Notaris Pendirian APERNAS tanggal 23 Februari 2009 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang dalam Rapat Pleno MUNAS-III APERNAS, Tanggal 6-7 Agustus

2 MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Program Kerja Nasional Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional periode , sebagaimana terlampir dalam ketetapan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Ketetapan ini. 2. Ketetapan ini berlaku sejak terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekelirua dalam Ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana perlunya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 2

3 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VI/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PROGRAM KERJA NASIONAL PERIODE I. PENDAHULUAN Bahwa APERNAS sebagai organisasi profesi pengembang tempat berhimpunnya para Pengembang Kecil, yang bemanfaat untuk menjalin hubungan silaturahmi dan membangun jaringan kerja kemitraan (networking) diharapkan mampu mewujudkan Visi, Misi dan Panca Krida serta tujuan APERNAS, yang selaras dengan amanat UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang menyatakan "Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang balk dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan", yang selanjutnya dijabarkan kedalam UU Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman Pasal 5 yang menyatakan "Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan/atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur". Untuk mencapai cita-cita dan tujuan tersebut, DPP APERNAS merumuskan berbagai Program Kerja Nasional yang terukur dan dapat dipertanggung jawabkan antara lain : 1. Berperan aktif dalam membantu sepenuhnya target Pemerintah untuk membangun Rumah Sederhana Sehat/Rumah Murah tapak dan susun bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, serta siap bekerjasama dengan Pemerintah dalam mengatasi Rumah Kumuh Kota dan Rumah kumuh dibantaran Sungai, diseluruh Wilayah Indonesia. 2. Melaksanakan koordinasi, audiensi dan komunikasi intensif dan berkesinambungan dengan seluruh Instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah 3

4 Kabupaten/Kota, serta dengan Instansi Perbankkan dan Lembaga Keuangan Non Bank serta dengan Konsumen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 3. Menjalin kerjasarna dan kemitraan yang saling menguntungkan secara efektif dan produktif dengan sesama Pengembang Kecil, atau bila memungkinkan dengan Pengembang Menengah dan Pengembang Besar sepanjang saling hormat menghormati, dan bermanfaat bagi MBR. II. PROGRAM KERJA NASIONAL Untuk melaksanakan usaha-usaha pencapaian tujuan APERNAS ditengah-tengah berbagai hambatan, kelemahan, peluang dan kekuatan yang dihadapi APERNAS, disusunlah Program Kerja Nasional sebagai berikut : 1. Melaksanakan konsolidasi Organisasi, penataan administrasi dan keanggotaan ditingkat DPP dan DPD APERNAS, yang dilaksanakan secara kontinu dan berkesinambungan. 2. DPP APERNAS segera mengupayakan koordinasi dan komunikasi serta Audiensi dengan Presiden RI atau Wakil Presiden RI, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, Dirut BTN, Dirut Bank Mandiri, Dirut BRI, Dirut BNI, Kepala BPN, Kepala PLN, Kepala Bapertarum, Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Kepala YKPP dan Dirut SMF. 3. DPP APERNAS agar segera menyelesaikan legalitas APERNAS yang belum dilaksanakan antara lain Mendaftarkan ke Depdagri, Mendaftarkan ke Depkumham tentang Hak Cipta Logo dan nama APERNAS, selambat-lambatnya selama 2 bulan sejak MUNAS-III dilaksanakan. 4. Melaksanakan pelatihan, pencerahan dan sertifikasi anggota baru APERNAS secara periodik minimal sekali dalam sebulan. 4

5 5. DPP APERNAS mengaktifkan DPP dan DPD yang menginduk pada contoh : ketum@apernas.org, dpd.semarang@apernas.org. 6. Dalam waktu sesingkat-singkatnya DPP APERNAS segera melaksanakan pembentukan Struktur DPD secara selektif, dan professional di seluruh Wilayah Indonesia. 7. Membuka dialog dengan berbagai elemen yang berkaitan dengan Perumahan untuk MBR dukungan FLPP. 7. Melaksanakan Kerjasama dengan Organiser untuk menyelenggarakan Pameran Perumahan MBR dengan nama APERNAS Expo atau RSH EXPO. 8. Melaksanakan Seminar, dan Panel Diskusi Perumahan Sederhana Sehat ditingkat DPP dan DPD. 9. Melaksanakan Temu anggota ditingkat DPP dan DPD minimal sekali setiap 3 bulan. 10. Melaksanakan RAKERNAS dan RAKERDA, Minimal sekali dalam 1 tahun. 11. Agar Anggota APERNAS di DPP dan DPD seluruh Indonesia secara serentak, semangat dan Kerja Keras membangun sebanyak-banyaknya Rumah MBR Type.36/72 yang didukung FLPP. 12. Agar DPP Selalu aktif memotivasi semangat kerja DPD serta diwajibkan memberikan Informasi, dan Bantuan penyelesaian masalah di DPD. 13. Menanamkan perilaku optimisme dan percaya diri dalam usaha pengembang rumah sederhana sehat, serta menanamkan rasa memiliki APERNAS dengan memberikan uang pangkal dan iuran wajib secara sukarela kepada APERNAS. 5

6 14. DPP APERNAS diharapkan dapat memperjuangkan kemudahan-kemudahan Perijinan, Kredit Konstrusi, KPR dan informasi perumahan bagi Anggota DPD khususnya Dukungan FLPP. 15. DPP APERNAS diharapkan segera memperjuangkan adanya Regulasi Pemerintah yang mengatur tentang hak dan kewenangan Pengembang Basar, Pengembang Menengah dan Pengembang Kecil, agar Hak Usaha pengembang Kecil dilindungi dari monopoli kekuasaan Pemodal Besar yang dimiliki pengembang Besar dan Menengah dan secepatnya menghentikan pembebasan tanah murah skala besar yang peruntukannya untuk RSH, sehingga Pengembang kecil tidak kehabisan lahan murah. 16. DPP APERNAS agar segera memperjuangkan adanya regulasi Pemerintah tentang Sertifikasi Pengembang perumahan, yaitu Pengembang besar hanya diijinkan membangun rumah dengan harga jual Rumah Rp.500 juta keatas. Dan Pengembang menengah dengan harga jual Rp.200 juta s/d Rp.490 juta, serta pengembang kecil diijinkan membangun rumah dengan harga jual Rp.200 juta kebawah. 17. DPP, dan DPD APERNAS diharapkan mampu menjembatani kepentingan Anggota tentang kemitraan pembangunan RSH disatu lokasi oleh lebih dari satu pengembang kecil Anggota APERNAS. 18. DPP dan DPD APERNAS diharapkan dapat memberikan pembelaan hukum atau Bantuan hukum terhadap masalah hukum baik didalam maupun diluar pengadilan yang dihadapi Anggota APERNAS yang berkaitan dengan persengketaan lahan atau kontrak kerja dengan pihak ketiga dan lain-lain. 6

7 III. PENUTUP Keberhasilan Program Kerja Nasional APERNAS ini tergantung kepada kesadaran, pengertian dan kemampuan para DPP dan DPD APERNAS, dalam menterjemahkan program tersebut kedalam kegiatan nyata. Oleh karena itu, DPP, dan DPD harus bertanggung jawab atas amanat Program Kerja Nasional ini dan perlu terus menerus bekerja keras, bahu membahu untuk selalu membangun Rumah Sejahter Tapak dan Susun untuk MBR dukungan FLPP KEMENPUPR, karena sangat ditunggu-tunggu oleh saudara kita Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang pada saat ini tahun 2015 membutuhkan 15 juta rumah. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 7

8 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN DPP APERNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas, perlu adanya pengaturan mengenai mekanisme penerimaan dan pengeluaran keuangan DPP APERNAS. 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan Rapat Pleno DPP APERNAS No.II/DPP/XI/2013, di Jakarta tanggal 14 November 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Mekanisme Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan DPP APERNAS, sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS. 8

9 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 9

10 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN DPP APERNAS 1. Sumber-sumber Penerimaan Keuangan DPP APERNAS terdiri dari : a. Uang Pangkal Anggota sebesar Rp ,- (satu juta rupiah). b. Uang Iuran Wajib Sukarela setiap Anggota yang telah mendapat pencairan KYG. c. Sumbangan Sukarela bagi Anggota APERNAS yang mendapat Fee/Komisi pengurusan perijinan proper APERNAS. d. Sumbangan Sukarela bagi Anggota APERNAS yang mendapat Penugasan ke Daerah dalam rangka kepentingan APERNAS. e. Prosentasi dari Bagi Hasil Kerjasama DPP APERNAS dengan Pihak lain atau dengan Anggota APERNAS. f. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak mengikat, berdasarkan persetujuan Rapat Pleno. 2. Seluruh Penerimaan Keuangan sesuai pada Ayat-1 diatas dalam waktu 1 x 24 jam harus telah disetorkan ke Rekening DPP APERNAS, atau bila Bank sudah tutup harus telah diserahkan kepada Bendahara Umum DPP APERNAS untuk disetorkan esok harinya. 3. Jenis-jenis Pengeluaran Keuangan DPP APERNAS terdiri dari : a. Sewa Kantor b. Bayar Listrik dan Telepon c. Gaji Karyawan d. Pembelian Alat Tulis Kantor e. Pembelian Barang Mebeler f. Pembelian Barang Souvenir g. Biaya Cetakan h. Biaya Transportasidan Akomodasi perjalanan Dinas DPP APERNAS 4. Mekanisme Tata cara Pengeluaran Keuangan DPP APERNAS : a. Personalia DPP APERNAS yang mendapat amanah dari DPP APERNAS, harus mengajukan RAB (Rencana Anggaran Biaya) sesuai rincian kebutuhan kepada Ketua Umum DPP APERNAS (Formulir KU-1). b. Setelah Disetujui Ketua Umum selanjutnya Bendahara Umum Wajib mengeluarkan Uang kepada DPP APERNAS yang mengajukan tersebut. c. Personalia DPP APERNAS yang telah menerima Uang sesuai ayat-4b tersebut diatas, setelah selesai menjalankan amanah tersebut selambat-lambatnya 3 x 24 jam wajib 10

11 melaporkan hasil kerjanya kepada Ketua Umum dan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran Kepada Bendahara Umum. d. Setiap 3 bulan Bendahara Umum wajib membuat Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan DPP APERNAN kepada Ketua Umum tembusan kepada seluruh DPP APERNAS. e. Apabila Kebutuhan keuangan sesuai ayat-3 tersebut diatas, mengalami defisit atau tidak terbayar, maka menjadi tanggung rente seluruh DPP APERNAS. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 11

12 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VIII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN TATA CARA PEMBANGUNAN PROYEK PERUMAHAN APERNAS DI SELURUH INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas, perlu adanya pengaturan mengenai tata cara pembangunan proyek perumahan APERNAS di seluruh Indonesia. 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan Rapat Pleno DPP APERNAS No.III/DPP/XI/2013, di Jakarta tanggal 14 November 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Tata cara pembangunan proyek perumahan APERNAS di seluruh Indonesia, sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS. 12

13 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 13

14 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VIII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang TATA CARA PEMBANGUNAN PROYEK PERUMAHAN APERNAS DI SELURUH INDONESIA 1. Anggota APERNAS adalah Anggota yang telah memiliki Sertifikat Anggota dan memiliki NAA (Nomor Anggota Apernas) serta memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota), yang dikeluarkan oleh DPP APERNAS yang di Tanda Tangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP APERNAS. 2. Setiap Anggota APERNAS tersebut pada ayat-1 diatas, berhak membangun Perumahan Sejahtera Tapak Tipe 36 Luas Tanah 72 meter persegi, dan Sejahtera Susun (Rusunami) diseluruh Wilayah Republik Indonesia. 3. Ketua DPD diseluruh Indonesia berkewajiban Membantu, Mengawasi dan Mensukseskan Proyek Perumahan yang dibangun Anggota APERNAS yang telah memiliki NAA diwilayahnya. 4. Setiap Anggota APERNAS yang telah memiliki NAA yang akan membangun Proyek Perumahan APERNAS, diluar Wilayah Domisili DPD nya, Terlebih dahulu Wajib membuat Surat Pemberitahuan secara tertulis kepada Ketua DPD yang ditempati Proyek Perumahan tersebut serta ditembuskan kepada Ketua Umum DPP APERNAS. 5. Bagi Ketua DPD yang mendapat Surat Pemberitahuan sebagaimana ayat-4 tersebut, selambat lambatnya 3 x 24 jam Wajib Membalas Surat Dukungan Kesiapan Membantu Proyek Perumahan APERNAS yang ditembuskan kepada Ketua Umum DPP APERNAS. 6. Bagi Anggota APERNAS yang telah membangun Proper (Proyek Perumahan) APERNAS diwilayah DPD tersebut, Setelah Selesai 100% Pembangunan dan dinyatakan Untung maka diwajibkan Memberikan Sumbangan Sukarela Seikhlasnya kepada DPD, APERNAS yang ditempati Proper dan kepada DPP APERNAS. 7. Kepada Personalia DPD yang ditempati Proper (Proyek Perumahan) APERNAS, dilarang melakukan pemungutan apapun kecuali sesuai ayat- 6 tersebut diatas atau kecuali atas dasar kesepakatan kedua belah pihak yang tidak saling memberatkan. 8. Bagi Personalia DPD yang melanggar ayat-7 tersebut, berarti telah berniat merusak Citra dan tidak peduli kepada Aturan-aturan APERNAS maka akan dikenakan sanksi tegas, berupa Pemberhentian dari keanggotaan APERNAS. 14

15 9. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan dan dapat mencemarkan nama baik APERNAS, Bagi Personalia DPD dan DPP APERNAS yang ditunjuk oleh Anggota APERNAS pemilik Proper sebagai Konsultan Perencana, Konsultan Perijinan, Konsultan Investor atau Konsultan KYG dan Konsultan PSU, Harus mendapatkan Persetujuan dan Surat Ijin Tertulis dari DPP APERNAS yang ditanda tangani oleh Ketum dan Sekjen DPP APERNAS. 10. Bagi Personalia DPD, dan DPP APERNAS yang tidak mengindahkan ketentuan ayat-9 tersebut diatas diartikan telah melanggar AD/ART dan Ketentuan ketentuan Organisasi APERNAS maka kepadanya akan dikenakan Sanksi tegas berupa Pemberhentian dari Anggota APERNAS. 11. Bagi Pengembang Anggota APERNAS yang mempunyai Proyek Perumahan dengan menggunakan nama APERNAS, diwajibkan melaksanakan hal-hal sebagai berikut : a. Melaporkan secara periodik kepada DPP-APERNAS mengenai progress pembangunan rumah. b. Menjaga kualitas konstruksi bangunan, jalan dan sarana lainnya. c. Agar penggunaan dana KYG dan KPL harus sesuai dengan peruntukannya, yaitu KYG untuk pembangunan rumah dan sarana jalan, KPL untuk pembebasan lahan. d. Apabila tidak mengindahkan ketentuan pada point a, b dan c diatas, maka akan diambil tindakan berupa pemberian peringatan, yang selanjutkan akan dikenakan sanksi berupa pemberhentian dari keanggotaan APERNAS, untuk menghindari terjadinya pencemaran nama baik APERNAS. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 15

16 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: IX/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA APERNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas, perlu adanya pengaturan mengenai tata cara penerimaan anggota APERNAS. 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan Rapat Pleno DPP APERNAS No.IV/DPP/XI/2013, di Jakarta tanggal 14 November 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Tata cara penerimaan anggota APERNAS, sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS. 16

17 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 17

18 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: IX/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA APERNAS 1. Anggota APERNAS adalah secara Perorangan telah Sebagai Pengusaha Kecil di berbagai bidang, yang berdasarkan kesadarannya sendiri berniat menjadi Anggota APERNAS dan telah mengajukan permohonan tertulis kepada DPP APERNAS, selanjutnya : a. Bersedia mentaati Visi, Misi, Tujuan dan Panca Krida APERNAS. b. Bersedia mentaati AD/ART dan Keputusan Organisasi APERNAS. c. Bersedia Menjaga Nama Baik dan Kehormatan APERNAS. d. Berupaya semaksimal mungkin Membangun Proyek Perumahan Sejahtera Tapak Tipe 36/72 atau Sejahtera Susun Program FLPP KEMENPUPR di Seluruh Indonesia. e. Membayar Uang Pangkal Rp ,- (Satu Juta Rupiah) yang langsung di transfer ke Rekening DPP APERNAS. f. Bersedia Menyumbang Sukarela setiap Selesai 100% Pembangunan Perumahan kepada DPD dan DPP APERNAS. g. Bersedia mengikuti Seleksi Wawancara oleh Tim Seleksi DPP APERNAS. h. Wajib Mengikuti Pelatihan Sertifikasi Pengembang Profesional (PSPP) APERNAS. 2. Tim Seleksi Anggota DIANGKAT Berdasarkan Surat Keputusan DPP APERNAS, secara bergilir dengan jumlah Tim sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari unsur DPP APERNAS, untuk masabakti selama 1 (satu) Tahun. Personalia yang di Angkat menjadi Tim Seleksi ditentukan oleh musyawarah antara Ketum, Sekjen dan Benum, Tugas Tim Seleksi adalah Sbb.: a. Menerima Surat Permohonan dan Riwayat Hidup Calon Anggota. b. Melakukan Wawancara untuk menentukan Kelayakan seorang Anggota APERNAS. c. Setelah dinyatakan Diterima menjadi Anggota APERNAS oleh Tim, selanjutnya Dijadwalkan mengikuti PSPP (Pelatihan Sertifikasi Pengembang Profesional). d. Setelah Calon Anggota memiliki Sertifikat PSPP, selanjutnya diberikan Sertifikat Anggota dan NAA (Nomor Anggota Apernas). 18

19 Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 19

20 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: X/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN TATA CARA PENGGANTIAN ANTAR WAKTU PERSONALIA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas, perlu adanya pengaturan mengenai tata cara Pergantian Antar Waktu (PAW) personalia DPP APERNAS. 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan Rapat Pleno DPP APERNAS No.V/DPP/XI/2013, di Jakarta tanggal 14 November 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Tata cara Pergantian Antar Waktu (PAW) personalia DPP APERNAS, sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS. 20

21 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 21

22 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: X/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang TATA CARA PENGGANTIAN ANTAR WAKTU PERSONALIA DPP APERNAS 1. PAW (Penggantian Antar Waktu) Personalia DPP APERNAS telah diatur didalam AD/ART APERNAS. 2. Pengisian Personalia DPP APERNAS yang mengundurkan diri, ditetapkan oleh Surat Keputusan DPP APERNAS berdasarkan persetujuan/keputusan Rapat Pleno. 3. Untuk terciptanya kemajuan Proyek Perumahan APERNAS diseluruh Indonesia, dibutuhkan semangat, kesungguhan,keseriusan dan focus terhadap Profesi Pengembang APERNAS bagi seluruh Personalia DPP, dan DPD APERNAS, untuk itu maka Rapat Pleno memutuskan : Bagi Personalia DPP dan DPD APERNAS, yang menjadi Caleg dimohon untuk mengundurkan diri sebagai DPP, dan DPD APERNAS. 4. Bagi Personalia DPP, dan DPD APERNAS yang selama 1 (satu) tahun tidak mampu membangun Proyek Perumahan baik sendiri-sendiri maupun bermitra dengan beberapa orang Anggota APERNAS, maka dinyatakan tidak memiliki kemampuan sebagai Pengembang, Rapat Pleno memutuskan Personalia tersebut harus dilakukan PAW. 5. Bagi Personalia DPP, dan DPD APERNAS yang terkena musibah bermasalah Pidana, DPP APERNAS akan menyediakan Bantuan Hukum, dan Personalia DPP, dan DPD APERNAS tersebut akan dilakukan PAW. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 22

23 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XI/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN PROGRAM KERJA APERNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa APERNAS sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil perumahan Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa dalam rangka turut serta mempercepat kebutuhan rumah sederhana Tapak dan Susun Sejahtera bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), APERNAS perlu memperjuangkan asprasi dan kepentingan pengembang kecil dalam Program Kerja APERNAS 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan MUNAS-III Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28H ayat (1) 2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 3. Undang-undang No 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun 4. Undang-Undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat 5. Hasil ketetapan RAKERNAS I APERNAS, di Jakarta, Tanggal 23 Februari 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS-III APERNAS 2015, tanggal 6-7 Agustus

24 MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Program Kerja Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional. sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami, dihayati dan dilaksanakan sebagai pedoman kerja bagi seluruh Anggota APERNAS untuk diindahkan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 24

25 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XI/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PROGRAM KERJA APERNAS Pendahuluan Menyadari sepenuhnya, bahwa didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) dinyatakan bahwa "Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan". Selanjutnya dijabarkan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 40 yang mengamanatkan "bahwa setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak" dan dijabarkan pula dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman Pasal 5 yang mengamanatkan agar "Setiap warga Negara mempunyai hak untuk menempati dan/atau menikmati dan/atau memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur". Disadari pula, bahwa perumahan adalah sesuatu hal yang sangat penting karena sebagai kebutuhan dasar rakyat, rumah berperan dalam meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan, membentuk watak dan jati diri bangsa. Maka usaha dalam pembangunan perumahan khususnya rumah sederhana sehat (RSH) baik tapak maupun susun mempunyai kontribusi nyata multiplier efek terhadap peningkatan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Masa depan bangsa-bangsa modern, termasuk Indonesia, adalah tumbuhnya kota-kota. Karena itu, kesalahan dalam menata dan membangun kota bisa dinilai sebagai kesalahan membangun masa depan bangsa. Berdasarkan data Kementerian Negara Perumahan Rakyat bahwa kondisi saat ini kebutuhan perumahan rakyat di Indonesia cukup besar, dengan jumlah penduduk Indonesia lebih dari 230 juta jiwa, akumulasi kebutuhan (backlog) rumah yang belum terpenuhi s/d tahun 2015 sekitar 15 juta rumah, disamping itu ada tambahan kebutuhan rumah baru akibat pertumbuhan penduduk setiap tahun mencapai kurang lebih rumah. Sedangkan kemampuan seluruh pengembang hanya dapat membangun rumah MBR sekitar rumah/tahun. Karenanya untuk mengatasi kebutuhan tersebut pada awal tahun 2015, Pemerintah melalui Kementerian PUPR RI memprogramkan pembiayaan KPR untuk rumah Tipe 36/72 Tapak dengan Harga Rp.110,5 juta sampai dengan Rp.174 juta, dengan bunga KPR 5% selama 20 tahun dukungan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) APBN Kementerian PUPR RI yang disalurkan melalui 14 Bank Konvensional,Syariah dan Bank Pembangunan Daerah dengan total KPR 9,2 Triliun. Belum lagi kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) tidak tetap seperti : tukang sayur, pengojek motor, sopir angkutan umum dll yang jumlahnya cukup besar, yang saat ini sudah puluhan tahun menempati rumah hanya berstatus sewa selama 10 s/d 15 tahun dengan 25

26 membayar sewa antara Rp s/d per bulan padahal penghasilan mereka sesungguhnya rata-rata antar Rp s/d /hari, belum terpikirkan dibenak mereka kapan mereka dapat memiliki rumah sedangkan sebagian besar dari mereka telah berkeluarga dan telah memiliki anak rata-rata 2-5 orang, kondisi seperti ini perlu diupayakan secara bersama dan sungguh-sungguh dari semua stakeholder perumahan yang terkait suhingga tujuan Nasional yang diamanatkan Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila yakni mensejahterakan dan memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dapat segera terlaksana, khususnya membantu MBR dengan pembangunan RSH baik tapak maupun susun sejahtera Rumah Petak Milik (RPM) melalui KPR dan Kredit Pemilikan Rumah Petak (KPRP). Sebagai Pengembang kecil kami memohon perlindungan dan pembinaan dari Pemerintah melalui regulasi yang mengatur tentang usaha pengembang perumahan secara menyeluruh baik berbentuk PP ataupun Keputusan, Presiden (KEPPRES). Karena yang terjadi saat ini Pengembang Besar yang bermodal Besar, Bebas membangun Rumah-rumah mewah, Bebas membangun Rumah-rumah Menengah dan juga Bebas membangun Rumah Sederhana Sehat ( RSH). Sehingga pengembang kecil yang bermodal terbatas telah dipaksa bersaing usaha dengan pengembang besar yang bermodal besar dan pengembang menengah yang bermodal menengah tanpa ada regulasi yang mengatur. Sehingga pembebasan lahan yang dilakukan Pengembang Besar membabi buta tidak ada yang membatasi mana lahan yang tepat untuk peruntukan Rumah mewah Rumah Menengah atau Rumah Sederhana. Dan dengan modal besar yang dimiliki telah membebaskan / membeli tanah-tanah murah dalam jumlah sangat besar mencapai ratusan bahkan ribuan hektar, sehingga Pengembang kecil yang berada di setiap Kabupaten/Kota yang hanya mampu membeli 1 sampai 10 hektar tanah murah, sudah tidak ada lagi tanah murah yang tersisa bahkan saat ini telah terjadi pembangkrutan Pengembang Kecil atau banyak pengembang kecil yang sudah Mati Suri atau Pengembang papan nama yang jumlahnya mencapai 70 % dari total Pengembang kecil. Karena saat ini sudah tidak ada lagi rambu-rambu yang mengatur hak dan kewajiban Pengembang Besar, Menengah dan Kecil dalam membangun rumah sesuai peruntukannya. Yang ada saat ini hanya konglomerasi dan liberalisasi pengembang besar. Dan kebebasan membangun rumah diseluruh segmen pasar (rumah Mewah, rumah menengah dan RSH) atau tidak ada rambu-rambu persaingan usaha yang sehat, jelas dan tegas dari Pemerintah. Akibatnya kami para Penegembang Kecil yang jumlahnya mencapai sekitar 70 % dari total pengembang dalam kondisi mengenaskan, mati suri dan bangkrut yang mampu bertahan hanya pengembang menengah yang jumlahnya sekitar 20 %, kalaupun ada satu dua pengembang kecil yang hidup mereka sesungguhnya adalah pengembang kecil yang masih holding company ( grup ) nya pengembang besar. Memang sungguh ironis, ditengah pemerintah terus menggalakkan dan memotivasi sektor usaha mikro golongan ekonomi lemah/pengembang kecil agar menjadi pelaku ekonomi kecil yang professional, kuat dan tangguh khususnya di bidang usaha pengembang perumahan sederhana sehat, justru saat ini telah terjadi praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat khususnya terjadi dibidang usaha pengembangan perumahan yang dilakukan oleh kelompok Pengembang Besar yang jelas -jelas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Kami pengembang kecil sangat hormat dan menghargai serta memberikan apresiasi yang tinggi kepada rekan-rekan para pengembang besar dan menengah yang telah berkarya sukses dalam pengembangan perumahan mewah dan menengah dan telah merubah wajah Indonesia menjadi kawasan dan hunian megah dan tertata yang tersebar diseluruh Nusantara. Namun 26

27 seharusnya kesuksesan tersebut juga diberikan pada kami para pengembang kecil yang berhak hidup melalui persaingan usaha yang sehat dan berimbang, melalui cara merubah perilaku Pengembang Besar tidak membebaskan lahan yang jelas-jelas diperuntukan rumah sederhana sehat serta tidak lagi membangun rumah-rumah RSH karena itu semua adalah hak lahan dan garapan kami para pengembang kecil, apabila hal tersebut dipatuhi oleh rekan-rekan pengembang besar dengan demikian Insya Allah kamipun akan dapat berprestasi dan dapat berbuat yang sama dibidang kami yakni membangun Rumah Sederhana Sehat (RSH) dan Rumah Petak Milik Sehat (RPM) yang saat ini masih ditunggu jutaan unit oleh saudara-saudara kita Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seluruh Nusantara. RUANG LINGKUP PROGRAM KERJA 1. KONSOLIDASI ORGANISASI 2. KOORDINASI STAKE HOLDER KEBIJAKAN 3. KONSOLIDASI PROYEK PROYEK APERNAS SASARAN DAN TARGET PROGRAM KERJA 1. KONSOLIDASI ORGANISASI A. PEMBENTUKAN PENGURUS DAERAH KABUPATEN/KOTA APERNAS SELURUH INDONESIA DENGAN TARGET SEKURANG-KURANGNYA 50 % KABUPATEN/KOTA SELURUH INDONESIA DI AKHIR TAHUN B. TARGET KEANGGOTAAN APERNAS SELURUH INDONESIA MENCAPAI ANGGOTA APERNAS DI AKHIR TAHUN C. PELATIHAN SERTIFIKASI PENGEMBANG PROFESIONAL DI LINGKUP KEANGGOTAAN APERNAS DI TARGETKAN MENCAPAI SEKURANG- KURANGNYA SERTIFIKAT DI AKHIR TAHUN D. LAHIRNYA PENGEMBANG APERNAS DENGAN PROYEK MBRNYA DITARGETKAN SEKURANG KURANGNYA UNIT RUMAH TIAP TAHUNNYA. 2. KOORDINASI DENGAN STAKE HOLDER A. KOORDINASI INTENSIF DENGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SEKURANG KURANGNYA 12 KALI DALAM SETAHUN. B. KOORDINASI INTENSIF DENGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI AGAR ADA SINKRONISASI KEBIJAKAN PUSAT DAN DAERAH SEKURANG KURANGNYA 6 KALI DALAM SETAHUN. C. KOORDINASI DENGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL SEKURANG- KURANG 3 KALI DALAM SETAHUN. D. KOORDINASI DENGAN INSTITUSI PENYELENGGARA UANG MUKA BAGI PNS DENGAN BAPERTARUM, TENTARA DENGAN YKPP/BPTWP- 27

28 AU/BPTWP-AD/BPTWP-AL DAN PEKERJA SWASTA DENGAN BPJS KETENAGAKERJAANNYA, SEKURANG-KURANGNYA 3 KALI DALAM SETAHUN. E. KOORDINASI DENGAN BANK PENYELENGGARA KPR FLPP (BTN, MANDIRI, BRI,BNI DAN BPD) SEKURANG-KURANGNYA 3 KALI DALAM SETAHUN. F. KOORDINASI DENGAN ASOSIASI PEMERINTAHAN KABUPATEN SELURUH INDONESIA (APKASI) ATAU ASOSIASI LAINNYA SEKURANG KURANGNYA 2 KALI DALAM SETAHUN. G. KOORDINASI DENGAN DENGAN PIHAK ASURANSI SEKURANG- KURANGNYA 1 KALI DALAM SETAHUN. 3. KONSOLIDASI PROYEK PROYEK APERNAS DPP APERNAS MENGKONSOLIDASIKAN PROYEK PROYEK APERNAS YANG ADA DI DAERAH DENGAN KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT : A. RUMAH TAPAK SEJAHTERA - NAMA KAWASAN RUMAH TAPAK SEJAHTERA : APERNAS + NAMA KECAMATAN+ RESIDENCE CONTOH APERNAS JATAKE RESIDENCE - SEKURANG KURANGNYA LUAS LAHAN PROYEK ADALAH 2 HA UNTUK 1 PENGEMBANG DI DAERAH DENGAN TYPE RUMAH MINIMAL 36 M2 DAN LUAS KAVLING MINIMAL 72 M2. - UNTUK MENDAPATKAN FASILITAS PSU (PRASARANA SARANA UTILITAS) DARI KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT SEKURANG KURANGNYA 300 UNIT ( + 4 HA) DAN BILA RUMAH YANG DIIBANGUN KURANG DARI 300 UNIT (< DARI 4 HA) MAKA HARUS BERGABUNG DENGAN PENGEMBANG APERNAS LAIN DALAM 1 DAERAH KABUPATEN. - PERMOHONAN PENGAJUAN PSU DITUJUKAN KEPADA BUPATI/WALIKOTA DENGAN TEMBUSAN GUBERNUR DAN KEMENTERIAN PUPR RI (CQ. DIRJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN) SERTA DPP APERNAS. - UNTUK MENCAPAI TARGET RUMAH TAPAK SEJAHTERA SETIAP TAHUNNYA, SEKURANG-KURANGNYA 100 PENGEMBANG APERNAS AKTIF MEMBANGUN RUMAH MBR. B. RUMAH SUSUN SEJAHTERA - NAMA KAWASAN RUMAH SUSUN SEJAHTERA : MENARA APERNAS + NAMA KECAMATAN CONTOH MENARA APERNAS JATAKE - SEKURANG KURANGNYA LUAS LAHAN PROYEK ADALAH 1 HA UNTUK 1 PENGEMBANG DI DAERAH DENGAN TYPE MINIMAL 21 M 2. 28

29 - UNTUK MENDAPATKAN FASILITAS PSU (PRASARANA SARANA UTILITAS) DARI KEMENTERIAN PUPR RI SEKURANG KURANGNYA 500 UNIT. - PERMOHONAN PENGAJUAN PSU DITUJUKAN KEPADA BUPATI/WALIKOTA DENGAN TEMBUSAN GUBERNUR DAN KEMENTERIAN PUPR RI (CQ. DIRJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN) SERTA DPP APERNAS - UNTUK MENCAPAI TARGET RUMAH SUSUN SEJAHTERA SETIAP TAHUNNYA, SEKURANG-KURANGNYA 10 PENGEMBANG APERNAS AKTIF MEMBANGUN RUMAH MBR RUSUN SEJAHTERA. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 29

30 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN REKOMENDASI Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas dan perlu memperjuangkan asprasi dan kepentingan pengembang kecil dalam Rekomendasi Apernas. 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28H ayat (1) 2. Undang - Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 3. Undang-undang No 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun 4. Hasil Keputusan RAKERNAS I APERNAS, di Jakarta, tanggal 23 Februari 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus

31 MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Rekomendasi Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami, dihayati dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS untuk disampaikan dan di informasikan kepada seluruh stake holder dalam setiap usaha pengembang rumah sederhana sehat untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebagaimana mestinya. 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 31

32 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang REKOMENDASI Sesungguhnya Pemerintah telah berupaya keras mengatur konsep hunian berimbang dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama tiga Menteri yang dikenal SKB tiga Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri PU dan Menteri Perumahan Rakyat) tertanggal 16 November 1992 yang diperkuat oleh SK Menteri Perumahan Rakyat No.04/1995, yang intinya Pemerintah akan memaksa pengembang besar menerapkan pola 1 : 3 : 6 melalui jalur perijinan dan akan memberi sanksi tegas setiap pelanggarnya, yang bunyi SKB tiga menteri tersebut adalah : setiap Pengembang yang memiliki lahan diatas 200 ha wajib membangun rumah dengan perbandingan 1 rumah mewah 3 rumah menengah dan 6 rumah sederhana/sangat sederhana (RS/RSS) disatu kawasan/lahan tersebut, Sedang yang luasnya kurang dari 200 ha dapat dibangun RS/RSS di lokasi lain melalui kemitraan dengan pengembang menengah dan kecil, anehnya meski dalam SK bersama tiga Menteri tersebut dalam pelaksanaan pola 1 : 3 : 6 itu terungkap banyak pelanggaran tidak ada yang dikenakan sanksi terhadap pengembang besar yang melanggar tersebut, sehingga saat ini semua kawasan permukiman mewah tidak ada satupun yang melakukan ketentuan itu secara konsisten dan konsekuen. Hal inilah yang mengakibatkan konsep hunian berimbang tidak berjalan atau gagal. Mencermati situasi dan kondisi serta permasalahan yang berkembang saat ini, dengan dilandasi tanggung jawab moral sesama anak bangsa dan sesama pengembang rumah sederhana sehat, serta berkeinginan luhur untuk membantu jutaan saudara kita Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang saat ini tengah membutuhkan RSH dan Rumah Petak Milik (RPM), sekaligus membantu program Pemerintah untuk memenuhi target pengembangan pembangunan pada Rencana Jangka Menengah (RPJM) rumah sederhana sehat (RSH) dan rumah petak milik (RPM), baik yang berpenghasilan tetap dan tidak tetap. Sebagaimana diketahui dari tahun ke tahun realisasi bantuan stimulan PSU tidak mencapai target dan sasaran, sehingga MBR sebagai pemilik Rumah Sejahtera tidak bisa menerima haknya bantuan stimulan PSU. Hal tersebut berakibat kawasan permukiman dan perumahan tidak terawat bahkan rusak, sehingga kawasan menjadi kumuh dan PSU rusak serta nilai rumah turun ( LTV turun ). Prosedur bantuan PSU berbelit karena melalui birokrasi PEMKAB PEMKOT PEMERINTAH PROVINSI KEMENPUPR : DIRJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN PKS dengan KEMENPUPR, ada indikasi birokratis, lama dan lamban tata kelolanya. 32

33 Di lain pihak PSU adalah komponen pembiayaan konstruksi, di mana bank penerbit KPR Sejahtera memberikan KMK ; bahkan ada pembiyaan refinancing pembebasan lahan melalui KREDIT PEMBEBASAN LAHAN ( KPL ), sepanjang yang dibangun adalah Rumah Sejahtera Tapak, Bank BTN sudah menaikkan plafon menjadi Rp ,- mulai tahun Perlu kajian integrasi bantuan stimulan PSU dengan bank penerbit KPR Sejahtera dengan pola refinancing : bank yang membiayai konstruksi akan memasukan RAB dan SPESIFIKASI PSU ke dalam paket pembiayaan konstruksi sesuai standar RAB - Bestek KEMENPUPR ; pencairan PSU akan mengurangi debet KMK. Tim verifikasi. baik dari unsur PEMDA maupun KEMENPUPR, dapat berkoordinasi dengan bank tentang realisasi pembangunan PSU, bahkan progress pembangunan PSU dapat dilaporkan. Pada saat bank mengadakan progress report kemajuan proyek dapat dicatat dan dilaporkan khusus kemajuan PSU, ditambahi nilai pisik dan Rupiah PSU appraisal report bank agar obyektif. Bank dapat minta pencairan nilai PSU setelah diadakan verikasi. Berikut kajian swakelola jika KEMENPUPR dapat menugasi APERNAS : 33

34 CRASH PROGRAM PSU Dengan crash program tahun 2015, integrasi dan refinancing PSU pemilihan lokasi langsung oleh KEMENPUPR dan Bank Penerbit KPR Sejahtera, dengan PEMDA bersifat koordinasi. DPP DPD APERNAS membantu menyiapkan Pengembang Pemasok Rumah Sejahtera termasuk LAHAN KAWASAN PERMUKIMAN yang telah menenuhi kriteria dapat bantuan PSU, diusulkan ada Nota Kesepahaman KEMENPUPR DPP APERNAS. Hasil kajian lapangan Bank Penerbit akan mengadakan koordinasi dengan KEMENPERA dan Pemasok Pengembang Anggota APERNAS untuk formalitas perjanjian dan persiapan fasilitas pembiayaan kredit komersial KPL dan KMK. Diterbitkan SOP untuk alur bisnis tersebut di atas disertai sosialisasi kepada pemangku kepentingan perumahan dan perbankan penerbit KPR Sejahtera. Selanjutnya kami memohon kepada Bapak Presiden Republik Indonesia melalui Yang Terhormat Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, untuk dapat kiranya dalam waktu yang tidak terlalu lama membuat regulasi usaha pengembang besar, pengembang menengah dan pengembang kecil, merekomendasikan hal hal sebagai berikut : 1. Untuk menghindari tidak terjadinya monopoli penguasaan lahan yang berlebihan dan diluar peruntukan RSH yang dapat berdampak pada persaingan usaha tidak sehat, perlu ada Ketentuan yang mengatur Ijin Lokasi Pembebasan lahan dimana pembebasan yang peruntukannya untuk Rumah Sederhana Sehat (RSH) hanya diberikan kepada Pengembang Kecil yang bermodal terbatas tidak kepada Pengembang Besar yang bermodal besar & Pengembang Menengah yang bermodal menengah. 2. Sudah saatnya perlu regulasi Pemerintah yang mengatur tentang Pengembangan Pembangunan Perumahan secara terpadu dan berimbang berdasarkan SKB Tiga Menteri yang lebih menegaskan kembali pola 1 : 3 : 6 yaitu : a. Pengembang Besar yang bermodal besar yang hanya diijinkan membangun Rumah Mewah (susun non susun) dengan harga jual Rp. 500 juta keatas dan diwajibkan menjadi Anggota REI. b. Pengembang Menengah bermodal menengah yang hanya diijinkan membangun Rumah Menengah (susun non susun) dengan harga jual Rp. 200 juta s/d Rp.500 juta,dan diwajibkan menjadi Anggota APERSI. c. Pengembang Kecil bermodal kecil/terbatas wajib menjadi anggota APERNAS hanya diijinkan membangun Rumah Sederhana Sehat (RSH) dan Rumah Petak Milik (RPM) susun non susun dengan harga jual Rp.200 juta kebawah. 3. Reformasi birokrasi di Badan Pertanahan Nasional di tingkat pusat, di daerah masih ada kebijakan yag belum mendukung pengembang RSH, biaya yang menyangkut pertanahan masih disamakan dengan pengembang untuk rumah menengah dan besar, belum ada kepastian mengenai biaya dan waktu penyelesaian perizinan. Termasuk di dalamnya Biaya sertifikat Induk dan sertifikat pecahan. 4. Kebijakan Pemerintah Pusat untuk menghapus pajak pertambahan nilai (Ppn) sebesar 10% untuk pengembang RSH dan menurunkan pajak penghasilan (Pph) final dari 5 % menjadi 1 % masih belum ter-sosialisasi dengan baik. 34

35 5. Biaya Perizinan dihampir instansi pemerintah daerah masih belum seragam, biaya perizinan untuk rumah RSH, menengah dan besar hampir sama nilainya, perizinan untuk RSH masih dijadikan obyek bukan subyek pembangunan daerah. 6. Mengusulkan untuk membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui kebijakan Pemerintah agar Perbankkan atau Lembaga Keuangan pemberi KPR/KPA memprioritaskan suku bunga rendah khusus KPR RSH dan KPR RPM, serta memberi Kredit Perbankkan Pembebasan Lahan dan Kredit Konstruksi kepada pengembang kecil dengan Bunga 4% /Tahun. 7. Memohon kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dapat memberikan kemudahan dan atau membebaskan perijinan kepada pengembang kecil yang melaksanakan pembangunan RSH & RPM. 8. Bantuan Uang Muka dari Bapertarum untuk pegawai negeri sipil, cicilan uang muka selama 5 tahun yang bersamaan dengan angsuran KPR, disesuaikan dengan masa tenor pinjamannya. 9. Perlunya dukungan regulasi khusus yang terkait dengan penyediaan rumah masyarakat berpenghasilan rendah, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota berupa PEMBEBASAN RETRIBUSI berupa Peraturan Daerah (Perda) : - SK IJIN LOKASI UNTUK PENGEMBANG RS SEJAHTERA TAPAK DAN SUSUN - IMB INDUK - IMB PECAHAN - REKOMENDASI TANAH MAKAM 10. Perlunya diterbitkannya Peraturan Daerah mengenai : - Penyerahan Prasarana sarana Utilitas (PSU) dari Pengembang RS Sejahtera Tapak agar PSU dapat dipelihara oleh Pemerintah Daerah. - Dana Alokasi Khusus (DAK) guna membantu Pemerintah Daerah menerima alokasi APBN untuk membantu pemeliharaan PSU paska penyerahan fasos fasum berupa PSU dari pengembang RS Sejahtera. - Percepatan bantuan PSU dari program kementerian perumahan rakyat untuk pengembang RS. Sejahtera tapak dan rusun. - Perlunya diberlakukan multi years untuk anggaran PSU maupun DAK PSU mengingat sinkronisasi di lapangan. 11. MBR penghuni kawasan permukiman berhak mendapatkan bantuan pemeliharaan PSU melalui program DAK(Dana Alokasi Khusus) dari APBN. 35

36 12. Perbankan sebagai kreditur juga sangat berkepentingan terpeliharanya PSU agar agunan KPR Sejahtera aman dari penurunan nilai (Collateral to Valuation) dan kepentingan investor pasar sekunder perumahan. 13. Percepatan proses rekomendasi dari pemerintah daerah, baik dari Kabupaten/Kota dan Propinsi atas usulan pengembang RS. Sejahtera, langsung dilakukan oleh pengembang RS. Sejahtera kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Cq. Dirjen Penyediaan Perumahan. Dan jika Organisasi Tata Pemerintahan Daerah belum siap, khususnya Pemerintahan Daerah Baru dan Pemekaran, PKS PSU dilaksanakan langsung pengembang RS Sejahtera dengan Kementerian PUPR RI Cq. Dirjen Penyediaan Perumahan dan Dirjen Pembiayaan Perumahan. Demikian Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah dan karunianya serta meridhoi APERNAS dalam membantu Pemerintah untuk mensukseskan target Membangun Rumah Sederhana Tapak dan Susun untuk MBR dukungan FLPP di Wilayah Republik Indonesia. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 36

37 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XIII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN PEMBENTUKAN BADAN OTONOM APERNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas perlu membentuk wadah otonom yang mendukung langkah langkah strategis dalam mempercepat program umum dan program kerja Apernas yang lebih mandiri dan professional 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan RAKERNAS I APERNAS, di Jakarta tanggal 23 Februari Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Badan Otonom Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional. sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 37

38 2. Keputusan ini wajib dilaksanakan dan segera membentuk kelembagaan yang bersifat otonom yang tidak terlepas dari khittah dan semangat perjuangan Apernas. 3. Hal teknis lainnya dalam pembentukan badan otonom Apernas ini, akan ditindaklanjuti oleh DPP Apernas dalam bentuk Juklak/juknis Apernas 4. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 38

39 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XIII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang Pendirian Badan otonom Meliputi : LEMBAGA PELATIHAN PENGEMBANG NASIONAL (LPPN) LEMBAGA BANK TANAH APERNAS (LBTA) PUSAT PEMASARAN RUMAH MBR BANK APERNAS Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 39

40 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XIV/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN STEMPEL, KOP SURAT DPP DAN DPD APERNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas perlu pendukung dalam administrasi surat menyurat berupa Stempel, dan Kop Surat. 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan RAKERNAS I APERNAS, di Jakarta tanggal 23 Februari 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Stempel dan Kop Surat Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional untuk DPP dan DPD, sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 40

41 2. Keputusan ini wajib dipahami dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS untuk surat menyurat dan identitas Apernas. 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 41

42 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XIV/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang STEMPEL, KOP SURAT DPP DAN DPD APERNAS APERNAS Jl. Taruna Jaya No.102 Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur

43 APERNAS DEWAN PENGURUS DAERAH KOTA SEMARANG Ruko Segitiga Emas Blok-E No.2 Jl. Prof. Dr.Hamka KM.4 Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Telp: Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 43

44 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XV/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN MARS APERNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas perlu motivasi perjuangan dalam bentuk lagu Apernas. 3. Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III APERNAS Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan RAKERNAS I APERNAS, di Jakarta tanggal 23 Februari Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS, tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. MARS Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami, dihayati dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS untuk dinyanyikan pada acara resmi Apernas. 44

45 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 45

46 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XV/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang MARS APERNAS Cipt. Aris Suwirya APERNAS WADAH PERJUANGANKU MEMBANGUN RUMAH SAUDARAKU KAMI CINTA DAN PEDULI RUMAH MBR TERPENUHI APERNAS WADAH PENGABDIANKU MEMBANGUN RUMAH SAUDARAKU KAMI CINTA DAN PEDULI RUMAH MBR TERPENUHI REFF BILA APERNAS JAYA MBR SEJAHTERA SEMUA PASTI BISA SEMUA PASTI BISA... MENUJU KELUARGA YANG ADIL DAN SEJAHTERA SENTOSA DAN BAHAGIA Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 46

47 KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XVI/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang PENETAPAN CETAK BIRU APERNAS Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Musyawarah Nasional-III Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional, Menimbang : 1. Bahwa Apernas sebagai Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional yang mewadahi para pengembang kecil rumah Tapak dan Susun Sejahtera yang bersifat terbuka, professional dan Independen mempunyai tanggung jawab untuk dapat menjawab tantangan akan kebutuhan rumah sederhana sehat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). 2. Bahwa pengimplementasian hasil hasil Munas II Apernas Tahun 2012, khususnya Visi, Misi, Pancakrida, Naskah deklarasi pendirian dan AD/ART Apernas perlu disusun Cetak Biru APERNAS tahun Bahwa untuk maksud terebut di atas, perlu ditetapkan dengan Ketetapan MUNAS III Mengingat : 1. AD/ART APERNAS 2. Hasil Keputusan RAKERNAS I APERNAS, di Jakarta tanggal 23 Februari 2013 Memperhatikan : Saran-saran, usul, dan masukan yang berkembang didalam MUNAS III APERNAS tanggal 6-7 Agustus MEMUTUSKAN Menetapkan : 1. Cetak Biru Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat Nasional , sebagaimana terlampir dalam Ketetapan ini, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ketetapan ini. 2. Keputusan ini wajib dipahami, dihayati dan dilaksanakan sebagai komitmen bersama seluruh Anggota APERNAS untuk acuan pelaksanaan program kerja Apernas. 47

48 3. Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 48

49 LAMPIRAN KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: XVI/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang CETAK BIRU APERNAS

50 KERANGKA DASAR CETAK BIRU APERNAS

51 51

52 Ditetapkan di : Hotel Oak Tree, Semarang Pada Tanggal : 7 Agustus 2015 PIMPINAN MUNAS III H.M. Aris Suwirya, SE Ketua H.M. Zulfakar Sekretaris Ir.H. Andi M. Yusuf Ganda Jaya Permana, ST Alberth Bahamba Anggota Anggota Anggota 52

DEWAN PENGURUS PUSAT

DEWAN PENGURUS PUSAT PROGRAM KERJA NASIONAL ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL PERIODE 2015-2020 I. PENDAHULUAN Bahwa APERNAS sebagai organisasi profesi pengembang tempat berhimpunnya para Pengembang Kecil,

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT NASKAH DEKLARASI ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL Pendahuluan Menyadari sepenuhnya, bahwa didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) dinyatakan bahwa "Setiap orang berhak hidup

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN DPP APERNAS 1. Sumber-sumber Penerimaan Keuangan DPP APERNAS terdiri dari : a. Uang Pangkal Anggota sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). b. Uang Iuran

Lebih terperinci

DEWAN PENGURUS PUSAT

DEWAN PENGURUS PUSAT KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN DPP APERNAS 1. Sumber-sumber Penerimaan Keuangan DPP APERNAS terdiri dari

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT KETETAPAN MUSYAWARAH NASIONAL-III Nomor: VII/TAP MUNAS-III/APERNAS/VIII/2015 Tentang MEKANISME PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN DPP APERNAS 1. Sumber-sumber Penerimaan Keuangan DPP APERNAS terdiri dari

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL (APERNAS) PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa, Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain terpenuhinya hak dasar

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT PEMBIDANGAN TUGAS ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL A. KEDUDUKAN, FUNGSI, KEWAJIBAN,HAK DAN WEWENANG DPP APERNAS 1. Dewan Pengurus Pusat APERNAS, selanjutnya disingkat DPP APERNAS, adalah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.668, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Bantuan Prasarana. Sarana. Utilitas Umum. Perumahan Tapak. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Dana Alokasi Khusus. Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL (APERNAS) PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan yang Maha Esa Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia antara lain terpenuhinya hak dasar

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

2 Menteri Perumahan Rakyat tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Prasaran

2 Menteri Perumahan Rakyat tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 04 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Prasaran No.784, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERA. Pengembang. Perumahan Tapak. Bantuan. Petunjuk. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 No.1216, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN PU-PR. Perumahan Umum. Bantuan. Prasarana. Sarana. Utilitas Umum. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/PRT/M/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 21/PRT/M/2016 TENTANG KEMUDAHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992 TENTANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : 1. Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.101 2016 KESRA. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Penyelenggaraan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015 TENTANG MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015 TENTANG BANTUAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS

Lebih terperinci

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK Copyright (C) 2000 BPHN PP 28/1999, MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK *36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.193,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Penggunaan Dana Alokasi Khusus. Tahun Anggaran 2012. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG -1- REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN BANTUAN FASILITAS LIKUIDITAS PEMBIAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran No.1685, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN PU-PR. BLU. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan. Angsuran Kredit/Pembiayaan. Skema. Selisih. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1339, 2015 KEMEN-PUPR. Perumahan Swadaya. Bantuan Stimulan. Pedoman. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39/PRT/M/2015

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN Disebarluaskan Oleh: KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN DIREKTORAT PERENCANAAN

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 No.403, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. BSPS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2018 2018 TENTANG BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

Samarinda, 29 Februari 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Samarinda, 29 Februari 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN Samarinda, 29 Februari 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN PENDAHULUAN Peraturan Menteri Keuangan Nomor 241/PMK.05/2011 tanggal 27

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.401, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera Tapak. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR: 5 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR: 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR: 5 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : a. bahwa sebagai upaya pengendalian agar penggunaan tanah dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.402, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Rumah. Rumah Sejahtera Tapak. Fasilitas Likuiditas. Juklak. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR

Lebih terperinci

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR: 131 /PMK.05/2009 TENTANG KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil putusan Rapat Koordinator

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Bastary Pandji Indra Asdep Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur

Bastary Pandji Indra Asdep Perumahan, Pertanahan dan Pembiayaan Infrastruktur KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SEMINAR HASIL KAJIAN Penyiapan Kebijakan Pembangunan Perumahan MBR dan Land Consolidation Perkotaan Bastary Pandji Indra Asdep Perumahan,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 /PER/M.KUKM/ II /2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM BANTUAN PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL MELALUI

Lebih terperinci

BAB III TANGGUNG JAWAB PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI DALAM MENYELENGGARAKAN PENGURUSAN SATUAN RUMAH SUSUN

BAB III TANGGUNG JAWAB PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI DALAM MENYELENGGARAKAN PENGURUSAN SATUAN RUMAH SUSUN 44 BAB III TANGGUNG JAWAB PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI DALAM MENYELENGGARAKAN PENGURUSAN SATUAN RUMAH SUSUN 1. Tugas dan Wewenang Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sebagai badan hukum, pengurus perhimpunan

Lebih terperinci

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015 PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, 29-30 MEI 2015 1. Beberapa ketentuan dalam MENIMBANG diubah dan disesuaikan dengan adanya Undang-Undang

Lebih terperinci

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG -1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 53 TAHUN 2014 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO,

Lebih terperinci

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.22, 2018 KEMENPU-PR. Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PRT/M/2018

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN NOMOR 68/DPD RI/IV/2012 2013 PANDANGAN DAN PENDAPAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TABUNGAN PERUMAHAN RAKYAT JAKARTA 2013 KEPUTUSAN NOMOR 68/DPD RI/IV/2012 2013 PANDANGAN DAN PENDAPAT TERHADAP

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDAR

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.403, 2011 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. Pengadaan Perumahan. Rumah Sejahtera. Rumah Sejahtera Murah Tapak. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5863 KEUANGAN. Perumahan Rakyat. Tabungan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 55) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan sistem perbankan yang sehat,

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.156, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESRA. Jaminan Sosial. Hari Tua. Program. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5716). PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PRT/M/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03/PRT/M/2016 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a. bahwa untuk pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 204, 2014 KEMENPERA. Dana Alokasi Khusus. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak hidup

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.546,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10 /PERMEN/M/2007

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10 /PERMEN/M/2007 PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 10 /PERMEN/M/2007 TENTANG PEDOMAN BANTUAN STIMULAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015 No.257, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. USP oleh Koperasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 /PER/M.KUKM/ II /2017 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Mengingat: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 102 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.149, 2014 KEMENHAN. Kepemilikan. Rumah Umum. Mekanisme. Prosedur. DONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG MEKANISME DAN PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 36 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENYERAHAN ASET BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DARI PENGEMBANG KEPADA PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENYERAHAN ASET BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DARI PENGEMBANG KEPADA PEMERINTAH DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENYERAHAN ASET BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DARI PENGEMBANG KEPADA PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN SUMBANGAN MASYARAKAT BAGI PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang . WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 34 2015 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI DI KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DENGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

Lebih terperinci

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006 MENIMBANG : a. Bahwa Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris telah disahkan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM UNTUK LINGKUNGAN PERUMAHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN SUMBANGAN MASYARAKAT BAGI PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG nis 2006 11-08-2006 1.2005Draft tanggal, 28 Juli 2006 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA PENJAMINAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR ------------------------------------ANGGARAN DASAR--------------------------------------- -----------------------------------------MUKADIMAH-------------------------------------------- Dengan rahmat Tuhan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 05 TAHUN 2012

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.22,2012 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN SUMBANGAN MASYARAKAT BAGI PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci