HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG IMUNISASI DPT, CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU TERHADAP EFEK SAMPING IMUNISASI
|
|
- Yuliana Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG IMUNISASI DPT, CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU TERHADAP EFEK SAMPING IMUNISASI THE RELATIONSHIP BETWEEN THE KNOWLEDGE OF BABY S MOTHER ABOUT IMMUNIZATION DPT, MEASLES AND MOTHER S ANXIETY TO WORD THE SIDE IMPACT OF IMMUNIZATION Susanti Tria Jaya Akademi Kebidanan Pamenang, Pare, Kediri ABSTRAK Imunisasi merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu antigen, bayi harus mendapatkan imunisasi wajib terhadap penyakit utama antara lain hepatitis, TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak. Sebanyak bayi meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Tetapi masih ada 3,1 % penurunan cakupan dari DPTI ke DPT2 hal ini karena masih ada 80 % ibu mengatakan cemas terhadap efek samping imunisasi, salah satu penyebabnya adalah kurang pengetahuan ibu sehingga timbul kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu bayi tentang Imunisasi DPT, Campak dengan Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Efek samping di Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. populasi adalah semua Ibu bayi di Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri sebesar 79 orang. Jumlah sampelsebesar 79 ibu bayi dengan teknik total sampling. Pengumpulan data tanggal 9-14 Januari Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Selain itu juga menggunakan data skunder. Data diolah dengan uji spearman rho untuk menyatakan ada hubungan atau tidak. Hasil penelitian didapatkan Diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang Imunisasi dengan kategori kurang yaitu sebanyak 36 responden (45,5%), sebagian besar responden memiliki kecemasan dalam menghadapi efek samping imunisasi tingkat sedang yaitu sebanyak 59 responden (74,7%), didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan ibu dalam menghadapi efek samping imunisasi di Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasrii Kabupaten Kediri Tahun P /(Sig.(2-tailed) sebesar 0,00 < 0,01(nilai α), maka Ho ditolak. Dari uraian diatas diharapkan pada petugas kesehatan yang menangani Program imunisasi untuk memberikan pengarahan dan penyuluhan tentang imunisasi, efek sampingnya dan informasi berkaitan tentang imunisasi. Kata Kunci : pengetahuan, imunisai, kecemasan ABSTRACT Immunization is as the way to increase the immunity of the body actively toward an antigen, the baby should get obliged immunization toward the main diseases such as, hepatitis, TBC, diphtheria, pertussis, tetanus, polio, and measles. There are babies died every year because of the diseases that actually can be avoided by giving immunization. There are still 3.1% the decreasing of scope of DPT1 to DPT2,it is because there are still 80% of the mothers say worry toward the side impact of ommunization, one of the causes is the lack of knowledge of immunization so the anxiety appears. The intention of this research is to know the relationship between the knowledge of baby s mother about immunization and mother s anxiety toward the side impact of immunization in Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. The design of research that was used was analytic research by using cross sectional approach. Population was all mothers in Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri consisted of 79 persons. The number of sample was 79 mothers by using stratified total sampling technique. Accumulating data lasted from 9 th to 14 th January The Data that was used was primary data which
2 was got through the questioners. Besides primary data the writer also used secondary data. The data was processed using spearman rho test to know there was a relationship or not. The result of observation could be known that the most respondents had the knowledge about immunization with low category that was 36 respondents ( 45.5%), most respondents had anxiety in facing with medium category that was 59 respondents ( 74.7%),the writer found that there was a the relationship between the knowledge of baby s mother about immunization and mother s anxiety toward the side impact of immunization in Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. P/(Sig.(2-tailed) 0.00 < 0.01 (value α),so Ho is refused. From the explanation above it is hoped to the health official in handing immunization to give explanation and counseling about immunization, side impact and information related to immunization. Key Words: knowledge, immunization, anxiety PENDAHULUAN Imunisasi merupakan cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu antigen. Setidaknya bayi harus mendapatkan imunisasi wajib terhadap penyakit utama antara lain defteri, batuk rejan, tetanus (Markum, 2002) Penduduk Indonesia pada tahun 2010 telah mencapai 200 juta dengan jumlah anak dibawah 18 tahun sebanyak (37,05%) dan anak balita sebanyak (10,4%). Dengan komposisi penduduk demikian ternyata sebanyak bayi meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Salah satu penyebabnya adalah bayi belum mendapatkan imunisasi secara lengkap (Endah, 2004). Oleh karena itu bayi sebaiknya diberikan imunisasi sedini mungkin segera setelah lahir dan diusahakan melengkapi imunisasi sebelum bayi berusia 1 tahun (Depkes R.I., 2003). Jenis imunisasi mencakup vaksinasi terhadap tujuh penyakit utama yaitu vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin), DPT (Difteri Pertusis dan Tetanus), polio, campak, dan hepatitis B (Markum, dkk., 2003). Vaksin BCG diberikan 1 kali pada bayi usia 0-11 bulan, campak pada usia 9-11 bulan, DPT pada usia 2-11 bulan sebanyak 3 kali dengan interval minimal 4 minggu, vaksin hepatitis B pada usia 0-11 bulan sebanyak 3 kali dengan interval minimal 4 minggu, vaksin polio diberikan 4 kali dengan interval minimal 2 minggu (Setiaji, 2005). Fakta menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar secara lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun di Indonesia baru tercapai 80% (Markum, 2002). Di Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri tahun 2010 cakupan Imunisasi dasar Hb0 94,1 %, BCG 102,1 %, Polio1 103,2 %, DPT1 103,5%, Polio2 102,5 %, DPT %, Polio3 103,3 %, DPT 3 99,7 % Polio4 102,3 %, Campak 100,5 %. Demikian juga pencapaian imunisasi di Puskemas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri tahun 2010 yaitu: Hb0 91,7 %, BCG 90,4 %, Polio1 94,6 %, DPT1 101,8 %, Polio2 103,1 %, DPT %, Polio3 88,2 %, DPT 3 90,4 % Polio4 90,8 %, Campak 91,1 %. masih ada yang belum memenuhi target. Berdasarkan Studi pendahuluan di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri berdasarkan hasil wawancara kepada 10 ibu sebagai ibu didapatkan ada 2 ibu (20%) yang mengatakan tidak cemas dengan efek samping yang terjadi pada bayi setelah mendatkan imunisasi, selebihnya sebanyak 8 ibu (80%) mengatakan cemas. Hal ini menunjukkan banyak ibu balita merasakan kecemasan meskipun dalam survey ini belum dilakukan identifikasi tingkat kecemasannya (kategori cemas ringan, sedang, berat atau panik). Kurang terpenuhinya kelengkapan imunisasi akan berdampak pada kesehatan dan rentan terhadap tujuh penyakit utama yaitu vaksin BCG (Bacillus Calmette- Guerin), DPT (Difteri Pertusis dan Tetanus), polio, campak, dan hepatitis B (Markum, dkk., 2003 : 15). Kurang terpenuhi cakupan iminisasi secara lengkap dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti adanya efek samping dari pemberian imunisasi misalnya anak sakit parah, waktu atau jadwal imunisasi yang tidak tepat, kecemasan orang
3 tua terhadap efek imunisasi, ketidaktahuan orang tua terhadap jadwal imunisasi yang ditentukan, lokasi atau tempat tinggal ibu yang jauh dan ibu bekerja (Markum, 2003). Faktor efek samping yang sering terjadi akibat imunisasi tersebut adalah panas yang akhirnya memberikan dampak pada persepsi yang salah pada orang tua sehingga akan timbul kecemasan serta penolakan untuk dilakukan imunisasi dan menyebabkan ketidakaktifan dalam mengikuti jadwal imunisasi yang ditentukan. Sebagai solusi adalah perlu adanya penyampaian informasi secara jelas dari petugas kesehatan mengenai imunisasi dan berbagai kemungkinan yang timbul sehingga pengetahuan orang tua menjadi positif tentang imunisasi bagi setiap bayi. Penyampaian informasi dapat disampaikan melalui penyuluhan individu, kelompok maupun masyarakat dengan berbagai metode penyuluhan. Perlu pula ada bantuan perangkat desa untuk menggerakkan keaktifan masyarakat dalam mengikuti imunisasi Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu bayi tentang Imunisasi DPT, Campak dengan Kecemasan terhadap Efek samping Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri MATERI DAN METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian seksional silang (cross sectional) yaitu suatu penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) (Notoatmodjo, 2002 ). Berdasarkan tujuan penelitian, termasuk penelitian korelasi karena bertujuan mengetahui hubungan timbal balik antara satu variabel dengan variabel lain. Variabel dan definisi opersional penelitian
4 Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 14 April Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Besar sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik total sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel yaitu sebesar 79 Responden. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini berupa Kuesioner dan formulir. Bentuk atau jenis pertanyaan untuk kuesioner adalah pertanyaan tertutup sehingga responden tinggal memilih diantara pilihan jawaban yang disediakan. Bagian pertanyaan meliputi pertanyaan pendahuluan terdiri dari data demografi (usia, pendidikan, pekerjaan,) dan pertanyaan inti terdiri dari data khusus yaitu pengetahuan (manfaat dan efek samping imunisasi). dan kecemasan ibu bayi Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang diberikan pada responden yang diteliti. Dengan cara peneliti menyiapkan kuesioner untuk menilai Pengetahuan dan kecemasan orang tua tentang imunisasi, kemudian memberikan kuesioner tersebut kepada responden dengan mengunjungi rumah responden satu persatu dan melaksanakan studi dokumentasi mengenai kelengkapan imunisasi yang ada di Kartu Menuju Sehat (KMS). Hasil kuesioner dicatat dalam lembar pencatatan hasil, editing dan coding, tabulasi data. Setelah dilakukan skoring pengetahuan ibu tentang imunisasi dapat dikategorikan menjadi beberapa tingkat. Menurut Nursalam, 2003 pengetahuan kategorikan menjadi : 1) Baik jika mendapat skor % dari skor maksimum. 2) Cukup jika mendapat skor 56-75% dari skor maksimum. 3) Kurang jika mendapat skor < 56% dari skor Selanjutnya interpretasi terhadap skor individual dalam skala rating yang dijumlahkan adalah dengan membandingkannya dengan harga rata-rata atau mean skor kelompok dimana subyek itu berada. Sedangkan penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dari item 1 14 dengan hasil : 1). Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan. 2). Skor 7 14 = kecemasan ringan. 3). Skor = kecemasan sedang. 4). Skor lebih dari 27 = kecemasan berat. Kemudian peneliti melakukan penyusunan data agar mudah dijumlah, disusun dan didata untuk disajikan dalam bentuk tabel. Setelah data terkumpul untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu bayi tentang imunisasi dengan kecemasan dianalisis dengan uji statistik dengan jenis uji korelasi Spearman. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Distribusi Umur responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri 9-14 April 2012 Tabel 4.2 Distribusi responden menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten 9-14 April 2012 Tabel 4.3 Distribusi responden menurut pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten 9-14 April 2012
5 Tabel 4.4 Distribusi responden menurut anak di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten 9-14 April 2012 Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Periode 9 14 April 2012 Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi tentang Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasi Kabupaten Kediri 9-14 April 2012 Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Korelasi Spearman Hubungan Pengetahuan tentang Imunisasi DPT, Campak dengan Kecemasan ibu dalam Menghadapi Efek Samping imunisasi di wilayah kerja Puskesmas sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun 2012 Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi tentang Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Periode 9 14 April 2012 Tabel 4.7 Pengetahuan responden tentang Imunisasi DPT, Campak di Wilayah Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Periode 9 14 April 2012 Berdasarkan tabel 4.10 diatas didapatkan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,01 (nilai α), maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada hubungan pengetahuan tentang imunisasi DPT, Campak dengan kecemasan ibu dalam menghadapi efek samping Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun PEMBAHASAN Tabel 4.8 Kecemasan responden dalam Menghadapi Efek Samping Imunisasi DPT, Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Periode 9 14 April 2012 Tabel 4.9 Hubungan Pengetahuan tentang imunisasi DPT, Campak dengan Kecemasan dalam Menghadapi Efek Samping Imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Sumberjo 1. Pengetahuan tentang Imunisasi Berdasarkan tabel 4.7 diatas diketahui sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang imunisasi DPT, Campak dengan kategori kurang yaitu sebanyak 36 responden (45,5%) dari total 79 responden. Menurut Notoatmodjo, 2003 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu. Sedangkan efek samping imunisasi antara lain rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. demam,. Hal ini mengingat pada dasarnya pengetahuan seseorang dipengaruhi banyak faktor baik faktor internal (Seperti umur maupun intelegensi),
6 dan faktor eksternal (Seperti pendidikan, pengalaman, informasi, lingkungan) yang tidak sama antara satu orang dengan lainnya. Pendapat peneliti mengenai hasil penelitian diatas adalah, jika didapatkannya sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang efek samping imunisasi DPT, Campak dengan kategori kurang, maka hal ini juga dapat dipengaruhi berbagai faktor yang berbeda dari masing-masing individu baik faktor internal (Umur maupun intelegensi), maupun faktor eksternal (Pendidikan, pengalaman, informasi dan lingkungan) yang tidak sama antara satu individu dengan individu lainnya. Dilihat dari faktor umur, sebagian besar responden berumur tahun yaitu sebanyak 43 responden (54,4%) dari total 79 responden. Jika dikaitkan dengan pengetahuan, seharusnya pada umur ini belum banyak mengalami gangguan panca indera baik indera penglihatan, indera pendengaran maupun daya ingat. Seharusnya responden masih mudah untuk membaca sehinga mudah pula untuk mendapatkan informasi sebagai sumber pengetahuan. Namun demikian kenyataannya lain yakni sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang efek samping imunisasi dengan kategori kurang. Dengan demikian masih ada faktor lain yang cukup dominan pengaruhnya terhadap pengetahuan disamping umur tersebut. Faktor dimaksud adalah faktor pendidikan responden. Seesuai dengan hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 38 responden (48,1%) dari total 79 responden. Tingkat pendidikan tersebut menurut pendapat peneliti masih termasuk pendidikan rendah. Dengan pendidikan yang rendah ini maka responden memiliki keterbatasan di dalam menerima dan memahami informasi termasuk informasi mengenai efek samping imunisasi DPT, Campak. Dengan pendidikan rendah tersebut pada umumnya responden juga tidak memiliki kebiasaan untuk membaca berbagai media informasi seperti majalah, koran atau bahkan internet. Berbagai kondisi ini pada akhirnya menghambat untuk mendapatkan sumber pengetahuan. Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan responden menjadi kurang adalah pekerjaan. Jika sebagian besar responden status pekerjaannya sebagai petani yaitu sebanyak 40 responden (50,6%) dari total 79 responden, maka ada kemungkinan responden terlalu sibuk urus sawah dan jarang mendapatkan informasi mengenai efek samping imunisasi. Ditinjau dari jumlah anak adalah sebagian besar jumlah anak 2 sebesar 36 responden (45 %). Hal ini dengan ibu dengan 1 anak cenderung lebih dapat memperhatkan dirinya karena mereka tidak terlalu direpotkan dengan kegiatan mengurus anak seperti yang terjadi ibu lebih dari 1 anak sebaliknya dengan jumlah anak 2 ibu bayi direpotkan untuk mengurus anak sehingga kesempatan untuk memperoleh informasi tambahan pengetahuan tentang imunisasi kurang Ditinjau dari faktor informasi didapatkan sebagian besar responden pernah mendapatkan informasi tentang imunisai DPT, Campak yaitu ada 48 responden (60,8 %) dari total 79 responden. Dengan mendapatkan informasi tersebut maka akan bertambah tingkat pengetahuannya tentang imunisasi akan tetapi karena sebagian besar sumber informasi tentang imunisasi berasal dari orang lain yaitu ada 18 responden (22,8 %) dari total 49 responden yang mendapatkan informasi kurang begitu akurat. Dengan mendapatkan informasi dari orang lain, pada umumnya informasinya disajikan belum tentu benar dan biasanya informasi cenderung ditambah tambahi. Oleh karena itu wajar pula jika hampir seluruh ibu bayi mempunyai pengetahuan kurang. 2. Kecemasan responden dalam Menghadapi Efek Samping Imunisasi DPT, Campak Berdasarkan tabel 4.8 diketahui sebagian besar responden memiliki kecemasan dalam menghadapi efek samping imunisasi DPT, Campak tingkat sedang yaitu sebanyak 59 responden (74,7%) dari total 79 responden. Menurut Stuart and Sundeen (2003) kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
7 Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi ini dialami secara subjektif dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Kecemasan berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Kecemasan ini merupakan respons emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat kecemasan yang parah tidak sejalan dengan kehidupan. Sedangkan menurut Maramis (2005) kecemasan tidak terikat pada suatu benda atau keadaan akan tetapi mengambang bebas. Faktor predisposisi kecemasan menurut kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk membantu mengatur kecemasan.. Selain itu dibuktikan kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor (Stuart and Sundeen, 2003 ). Adapun stresor kecemasan menurut Stuart and Sundeen (2003 ) mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal. Stresor kecemasan dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari dan ancaman terhadap sistem diri seseorang yang dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi. Didapatkannya sebagian besar responden memiliki kecemasan dalam menghadapi efek samping imunisasi DPT, Campak tingkat sedang dapat dipengaruhi oleh faktor adanya efek samping imunisasi seperti demam dan kejang Kondisi ini secara biologis direspon oleh otak karena otak mengandung reseptor khusus untuk membantu mengatur kecemasan. Selain itu efek samping imunisasi tersebut dipersepsi sebagai penurunan kesehatan pada seseorang sehingga timbul perasaan takut, khawatir yang tidak terlalu jelas sehingga persaaan demikian inilah yang dikatakan seseorang mengalami kecemasan. Sebenarnya hal ini tidak akan timbul jika seseorang sudah tahu jika imunisasi memiliki efek samping demikian yang tentunya tidak terlalu berbahaya pada kondisi kesehatannya. Akibat tidak memiliki pengetahuan yang memadai maka timbul salah persepsi sehingga timbul kekhawatiran akan kondisi fisiknya. Timbulnya pengetahuan yang kurang juga akibat pendidikan ibu yang sebagian besar SD dan pekerjaanya sebagian besar petani sehingga kurang informasi mengenai efek samping imunisasi. Kurangnya informasi pada akhirnya juga menjadi penyebab kurangnya pengetahuan termasuk pengetahuan tentang efek samping imunisasi. 3. Hubungan Pengetahuan tentang imunisasi DPT, Campak dengan Kecemasan Menghadapi Efek Samping Imunisasi Berdasarkan tabel 4.10 diatas didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan ibu dalam menghadapi efek samping imunisasi di Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasrii Kabupaten Kediri Tahun 2012 (Sig.(2-tailed) sebesar 0,00 < 0,01(nilai α), maka Ho ditolak. Sama dengan teori yang telah dikemukakan diatas dimana menurut Maramis (2005 ) kecemasan tidak terikat pada suatu benda atau keadaan akan tetapi mengambang bebas. Faktor predisposisi kecemasan menurut kajian biologis adalah otak mengandung reseptor khusus untuk membantu mengatur kecemasan. Selain itu dibuktikan kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata sebagai predisposisi terhadap kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor (Stuart and Sundeen, 2003). Adapun stresor kecemasan mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal. Stresor kecemasan dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari dan ancaman terhadap sistem diri seseorang yang dapat
8 membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terintegrasi. Didapatkannya ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan ibudalam menghadapi efek samping imunisasi menunjukkan dengan kurangnya pengetahuan tentang efek samping dari sebagian besar responden, maka sebagian besar responden merespons efek samping imunisasi sebagai suatu ancaman terhadap sistem dirinya yang dapat membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi osial yang terintegrasi sebagai akibat penurunan kesehatannya. Pada akhirnya otak memberikan respons negatif berupa rasa cemas dengan dasar persepsi ancaman terhadap kondisi fisiknya tersebut. Dengan demikian semakin kurang pengetahuan seseorang mengenai efek samping imunisasi maka semakin salah persepsi sehingga semakin cemas dalam menghadapi efek samping imunisasi. Kondisi ini didukung dengan sebagian besar responden berumur tahun yaitu sebanyak 43 responden (54,4%) dari total 79 responden. Dengan umur yang relatif muda ini maka responden masih memikirkan kondisi kesehatannya secara maksimal. Jika sampai terjadi efek samping yang menyakitkan tentu hal ini sangat mengkhawatirkan. Dengan demikian akan semakin menambah kecemasannya. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisa yang telah disampaikan dalam bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Pengetahuan tentang Imunisasi dengan kategori kurang yaitu sebanyak 36 responden (45,5%). Sebagian besar responden memiliki kecemasan dalam menghadapi efek samping imunisasi DPT, Campak tingkat sedang yaitu sebanyak 59 responden (74,7%). Diketahui ada hubungan Hubungan antara Pengetahuan Ibu bayi tentang Imunisasi DPT, Campak dengan Kecemasan Ibu terhadap Efek samping Imunisasi di Puskesmas Sumberjo Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri Tahun 2012 (Sig.(2-tailed) sebesar 0,00 < 0,01(nilai α). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2002 ). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Cetakan kesebelas. Jakarta : Rineka Cipta. Hal : 24., (2003). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Cetakan keduabelas. Jakarta. : Rineka Cipta. Hal: 94, Ditjen PPM & PLP Depkes R.I (2003). Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta : Depkes R.I. Hal : 13. Ditjen PPM & PLP Depkes R.I (2005). Modul Pelatihan Pengelolaan Rantai Vaksin Program Imunisasi. Jakarta : Depkes R.I. Hal : 7. Endah. (2004). Jangan Mengabaikan Jadwal Imunisasi. Machfoedz, Ircham, Marianingsih, Maryono, Wahyuningsih. (2005 : 99). Metode Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan. Edisi kedua. Yogyakarta : Fitramaya. Hal : 99. Markum. (2003). Imunisasi. Edisi kedua. Jakarta : FKUI. Hal : vii, 9, 15, 17, 20, 21. Maramis. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press Murti, B. (2010). Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan.Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Hal 52 Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi kedua. Jakarta : Rineka Cipta. Hal : 48, 70, ,. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta. Hal : 127. Nursalam, (2003). Konsep dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.,(2005). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen
9 Penelitian Keperawatan). Surabaya : Salemba Medika. Hal : 96, 97, 106, 128. Ranuh. I.G.N, Hariyono Soeyitno, Hadinegoro Sri Rejeki. (2001). Buku Imunisasi di Indonesia. Jakarta : Satgas Imunisasi- Ikatan Dokter Anak Indonesia, hal : 3. Sanusi dkk,(2004). Kamus bahasa indonesia dan sastra.jakarta: Erlangga Setiaji, (2005). Imunisasi Efektif dan Praktis bagi Bayi Sugiyono.(2004). Statistik untuk Penelitian. Cetakan kesebela.bandung : Alfabeta... (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta. Hal : 78. Sulaiman, Wahid.(2003). Statistik Non- Parametrik (Contoh Kasus dan Pemecahannya dengan SPSS). Yogyakarta : Andi. Hal : 147. Wahap, A.Samik dan Madarina Julia. (2002). Sistem Imun, Imunisasi, & Penyakit Imun. Jakarta : Widya Merdeka. Hal : 38.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, KIPI
PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DI DESA BULUMARGI KECAMATAN BABAT LAMONGAN Dian Nurafifah Dosen D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com
Lebih terperinciZakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...
Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen Tingkat Puskesmas di Kabupaten Jember (Correlation between Role of Health Officer with Antigen per Immunization Coverage at
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU
ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU Nila Meilani, 2015; Pembimbing I : Sri Nadya, dr., M.Kes. Pembimbing II : Cindra
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT-HB 44 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012 Anggrita Sari Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin.
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014
386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak
Lebih terperinciUniversitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI ANJURAN DENGAN MINAT MELAKUKAN IMUNISASI ANJURAN PADA BALITA DI POLIKLINIK IMUNISASI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG Rani Kusumoningtyas 1), Sri Mudayati 2),
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK FACTORS RELATED TO THE COMPLETENESS OF THE INFANT IMMUNIZATION AGES
Lebih terperinciABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BAYI TERHADAP IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIUMBULEUIT, KECAMATAN CIDADAP, KOTA BANDUNG TAHUN 2009 Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN Meilani Yudi Arini ABSTRAK Pemberian imunisasi pada bayi dan anak
Lebih terperinciErma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
HUBUNGAN PEKERJAAN, STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGANPENGETAHUAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI PUSKESMAS BATURRADEN II KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 Erma Prihastanti, Puji
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU Ficky Diyan Sandiarta *) Ns. Sri Haryani Saraswati, S.Kep
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGALAMAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DPT 2 DI DESA PAYUDAN DUNG-DANG KECAMATAN GULUK- GULUK KABUPATEN SUMENEP TAHUN
HUBUNGAN PENGALAMAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MEMBERIKAN IMUNISASI DPT 2 DI DESA PAYUDAN DUNG-DANG KECAMATAN GULUK- GULUK KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 Iva Gamar Dian Pratiwi, Program Studi Kebidanan, UNIJA,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena
Lebih terperinci2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B
KUESIONER Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi terhadap imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit Kota Bandung. Identitas responden 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : 4.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015 Mahdalena Prihatin Ningsih 1), Lisa Rahmawati 2) Prodi
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI
HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL MERAH II KOTA JAMBI TAHUN 2016 RELATION BETWEEN MOTIVASION AND FAMILY S SUPPORT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
14 BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Lebih dari 12 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahun, sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan program pemerintah yang senantiasa digalakkan dalam upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit dengan melakukan vaksinasi
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-2 Bulan di Puskesmas Kampung Sawah Emir Gahara, Fitria Saftarina 2, Rika Lisiswanti 3 dan Azelia
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR
PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR KOTA SUKABUMI TAHUN 2012 Irawan Danismaya, S.Kp.,M.Kep Sekolah
Lebih terperinciPENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri
PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar
Lebih terperinciDWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN PERILAKU PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI KAMPUNG CANTILAN KELURAHAN KAGUNGAN KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG TAHUN 2013 DWI AGUNG
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK FACTORS THAT CORRELATED TO THE COMPLETENESS OF PRIMARY IMMUNISATION
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep Kerangka Konsep dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu variabel independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi,
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010
ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010 Devita Citra Dewi, 2010; Pembimbing Utama : Dr. Felix Kasim, dr.,m.kes
Lebih terperinciPERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA
PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Dedek Mikehartatik 1610104413 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita adalah masa bayi dan kanak-kanak yang tumbuh kembangnya mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan berkembang sesuai dengan bertambahnya
Lebih terperinciRatna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANC (CORRELATION BETWEEN GRAVIDA S KNOWLEDGE ABOUT HIGT RISK PREGNANCY WITH VISIT S ANC ROUTINITY) Ratna
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA THE ROLE OF PARENTS IN THE IMPLEMENTATION OF MEASLES IMMUNIZATION IN SCHOOL CHILDREN IN A GREAT BASIC SCHOOL
Lebih terperinciGAMBARAN TENTANG KETEPATAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT COMBO 2 DAN 3 PADA BALITA DI DESA MANUNGGAL KECAMATAN NGUSIKAN KABUPATEN JOMBANG
GAMBARAN TENTANG KETEPATAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT COMBO 2 DAN 3 PADA BALITA DI DESA MANUNGGAL KECAMATAN NGUSIKAN KABUPATEN JOMBANG (OVERVIEW ABOUT ACCURACY DPT IMMUNIZATION GIVING COMBO 2 AND 3 IN TODDLERS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEPATUHAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA DI PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AUFARAHMAN 080201100
Lebih terperinciVolume II Nomor 1, Januari 2011 ISSN:
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG REAKSI KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DPT/HB COMBO DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM MELAKSANAKAN IMUNISASI DI POLINDES DESA KARANGREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI
SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA Devi Rosita 1, dan Yayuk Norazizah 2 INTISARI Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI.
HUBUNGAN PERILAKU DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA MEDAN TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh : HARIS MUDA RAMBE NIM. 111000227 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciKusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**
PERILAKU KELUARGA DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI UMUR 0-7 HARI (Behavior of Family in Practice Hepatitis B Immunization at Baby 0-7 Days Old) Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI BCG DENGAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS NGESREP SEMARANG Nurida Ulin Ni mah *), Herry Suswanti Djarot *), Dwi Wahyuni
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN STATUS IMUNISASI PADA BAYI DI DESA SEMOWO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG Harum Sakti Prabandari 1), Ninik Christiani 2), Rosalina 3) Akademi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu, anak anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI Suharti 1) Suryani 1) Yuli Suryanti 1) Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi Abstract: Analysis
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi Dasar Anak di Posyandu Rw 05 Cilame, Cimareme, Kabupaten Bandung Barat The relationship between levels
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Afroh Fauziah 1,Sudarti 2 INTISARI Latar Belakang:Angka Kematian Bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS TONGKAINA KECAMATAN BUNAKEN KOTA MADYA MANADO Meyvi Stefriany Senewe Sefti Rompas Jill Lolong Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini dibuktikan dengan salah satu indikator ketiga dari 17 indikator dalam Sustainable Development
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN THE CORRELATION BETWEEN MOTHER S KNOWLEDGE ABOUT BASIC IMMUNIZATION
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSING, PENDUKUNG DAN PENDORONG IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN TIDAK LENGKAP PADA BALITA (12 BULAN) DI DESA SECANGGANG KECAMATAN SECANGGANG
Lebih terperinciMuhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN SERTA TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA IBU BALITA USIA 0 5 TAHUN DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN MOTHER S PERCEPTIONS
Lebih terperinciGAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG Ida Fitriya *), Purbowati,S.Gz.,M.Gizi **), dr. H. Adil Zulkarnain, Sp. OG (K) ***) *) Alumnus Program Studi D-IV
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Karromna (2014) yang berjudul Persepsi Orang Tua Tentang Imunisasi Tambahan pada Bayi di BPS Ny. M Amd.Keb Desa Kalirejo
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN
1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN KARYA TULIS ILMIAH Oleh: PUVANA SRE A/P D.MANIRAO
Lebih terperinciNURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENGIMUNISASIKAN BAYINYA DI DESA DUKUH TURI KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES Relation Level Knowledge of mother
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit seperti TBC,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setidaknya 50% angk kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. WHO 2010 mencatat
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS Wiwin Hindriyawati 1, Rosalina 2,Wahyuni 2 INTISARI Latar Belakang: Prevalensi
Lebih terperinciProdi D-III Kebidanan FIK UNIPDU. Abstrak
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN IMUNISASI DI BPS Hj. UMI SALAMAH Di DESA KAUMAN, PETERONGAN, JOMBANG Ninik Azizah 1, Suyati 2, Vivin Eka
Lebih terperinciRomy Wahyuny*, Linda Fadila**
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi BCG Di Desa Pendalian IV Koto Wilayah Kerja Romy Wahyuny*, Linda Fadila** Abstrak World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2010 sekitar 2,5 juta kematian diperkirakan setiap tahun di usia kelompok bayi dari difteri, pertusis, tetanus dan campak. Cakupan imunisasi di wilayah Asia
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA Universitas Sebelas Maret Surakarta Pendahuluan: Tujuan:
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG Zuraini Rukayana Mahasiswi Universitas U Budiyah Indonesia
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: ARTGA MILA ARDHITA 080201044 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT PADA BAYI USIA 0-9 BULAN. Di Posyandu Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT PADA BAYI USIA 0-9 BULAN Di Posyandu Kelurahan Kadipaten Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo OLEH: INGE JAYANTI NIM : 10621113 PROGRAM STUDI DIII
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BAYI DI KELURAHAN JATIREJO GUNUNG PATI DAN DI KELURAHAN KRAPYAK SEMARANG Kasanah *)., Ns. Heryanto Adi Nugroho, Skp, M.Kep, Sp.Kom **)., Ns. Rodhi
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Roziana Nur Solihah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar belakang :
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan imunisasi yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar
Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur 12 23 Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Anita Lontaan, Sesca solang, Femmy Keintjem, Sjenny Olga Tuju Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado Jl.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari pengindraan atau hasil tahu seseorang dan terjadi terhadap objek melalui indra yang
Lebih terperinciHalijah Lidia Widia RINGKASAN. Kata Kunci : Persepsi ibu, Posyandu, dan Imunisasi Lengkap Pada Bayi ABSTRACT
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG POSYANDU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI LENGKAP PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI POSYANDU PUSKESMAS DARUL AZHAR DESA BERSUJUD KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN TANAH BUMBU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (infant mortality rate) merupakan salah satu aspek penting dalam menggambarkan tingkat pembangungan sumber daya manusia di sebuah Negara, juga merupakan
Lebih terperincisuatu penyakit, jika suatu saat dia terkena penyakit yang sama maka tubuhnya sudah kebal terhadap penyakit tersebut (Matondang & Siregar,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam mencegah penyakit dan dapat meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, jika suatu
Lebih terperinciKEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN
KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN HESTI DOMINGGO RITONGA 145102137 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATRA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia telah menurun, dimana rata-rata
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia telah menurun, dimana rata-rata penurunan AKBA pada dekade 1990-an adalah tujuh persen per tahun, lebih tinggi dari dekade
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: MUTIARA THEO THERRA AWK 080201146 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ruang lingkup pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama dan dalam melaksanakan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), imunisasi merupakan salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian sesuai dengan tujuannya adalah eksplenatory research, karena akan menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN BAYINYA
PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN BAYINYA Aristina Halawa STIKES William Booth Surabaya Email : halawaaristina@yahoo.co.id ABSTRAK Pendahuluan :Imunisasi merupakan
Lebih terperinciIke Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 126-130 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI DPT COMBO DENGAN KEJADIAN DEMAM PADA BAYI USIA 2-12 BULAN DI BPS YULIANTI AMD KEB KELURAHAN TALANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki derajat kesehatan yang optimal yang diselenggarakan
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TENTANG IMUNISASI DENGAN PERILAKU PENGELOLAAN VAKSIN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA SE-WILAYAH RANTING TENGAH BANTUL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BIDAN TENTANG IMUNISASI DENGAN PERILAKU PENGELOLAAN VAKSIN DI BIDAN PRAKTEK SWASTA SE-WILAYAH RANTING TENGAH BANTUL NASKAH PUBLIKASI Oleh : Sri Nurjanti NIM: 90104023 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI No 36 Tahun 2009, yaitu tercapainya derajat kesehatan secara optimal bagi
Lebih terperinciHOSPITAL MAJAPAHIT Vol. 3 No. 1, Februari 2011
FAKTOR KARAKTERISTIK IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN IMUNISASI DPT COMBO DAN CAMPAK DI PASURUAN Dian Irawati Dosen Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto ABSTRAK Setiap tahun ada 10% bayi sekitar
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Nia¹, Lala²* ¹Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cita-cita pembangunan manusia mencakup semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga merupakan tujuan pembangunan Milenium
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR Muhammad Mijwad Luthfi ¹ ), Sugihartiningsih 2) DIII Keperawatan, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta luthfimijwad@yahoo.co.id
Lebih terperinci: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi
TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN Suyati, Maya Yuni Hariyanti Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar
Lebih terperinciDarmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
PERILAKU PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DI BPM IDI ISTIADI BANJARBARU (Breast Care Behavior In Postpartum Mother at BPM IDI Istiadi Banjarbaru) Darmayanti Wulandatika Program Studi D3 Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG Ratna Murniati *), Suprapti *), Erna Kusumawati *) *) Program Studi
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA Tita Restu Yuliasri, Retno Anjar Sari Akademi Kebidanan Ummi Khasanah email : tita_dheta@yahoo.com Abstrak :Hubungan Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
Lebih terperinci