PROFIL KOTA CIMAHI PEMANFAATAN TEMPAT-TEMPAT BERSEJARAH DI KAWASAN MILITER KOTA CIMAHI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KOTA CIMAHI PEMANFAATAN TEMPAT-TEMPAT BERSEJARAH DI KAWASAN MILITER KOTA CIMAHI"

Transkripsi

1 PROFIL KOTA CIMAHI A. Wisata Bersejarah PEMANFAATAN TEMPAT-TEMPAT BERSEJARAH DI KAWASAN MILITER KOTA CIMAHI Kota Cimahi merupakan kota yang memiliki bangunanbangunan heritage yang cukup menarik dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu objek dan daya tarik wisata di Kota Cimahi. Namun saat ini belum terjalinnya koordinasi yang baik dari pihak pengelola tempat bersejarah (dalam hal ini khususnya untuk kawasan militer), serta belum adanya data yang terstruktur dengan baik mengenai pemetaan wisata heritage di Kota Cimahi agar menjadi produk wisata heritage. Tema Wisata Heritage ini diangkat karena wisata heritage ini merupakan bagian dari special tour, yang saat ini sudah mulai banyak diminati oleh masyarakat luas. Kota Cimahi juga mendapatkan julukan sebagai Kota Tentara karena di kota ini terdapat banyak pusat pendidikan untuk tentara, diantarannya : 1. Pusat Pendidikan Artileri (Pusdik Art) 2. Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdik Armed) 3. Pusat Pendidikan Guru Militer (Pusdik Gumi) 4. Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdik In) 5. Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdik Jas) 1

2 6. Pusat Pendidikan Pal (Pusdik Pal) 7. Pusat Pendidikan Perbekalan dan Angkutan (Pusdik Bekang) 8. Pusdik Pendidikan Polisi Militer (Pusdik Pom), dll. Dengan banyaknya pusat pendidikan dan fasilitas kemiliteran lainnya, maka sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh kepentingan tentara. Beberapa konsep perencanaan pemanfaatna tempat-tempat bersejarah (Heritage) di Kawasan Militer Kota Cimahi, antara lain : 1. Military Games Yaitu, permainan-permainan yang dilakukan di area militer dengan menggunakan gaya pendidikan militer yang dapat memberikan manfaat banyak dan pengalaman yang baru bagi pengetahuan masyarakat umumnya dan pelajar khususnya (anakanak sekolah maupun mahasiswa perguruaan tinggi). Jenis-jenis permainan yang ditawarkan antara lain : paintball, olahraga, lomba ketangkasan, pengenalan pendidikan/pelatihan militer, menyaksikan dokumentasi military, dll. 2. Area Outbond Yaitu, area pelatihan dan arena rekreasi di alam terbuka kawasan Militer Kota Cimahi yang dapat dimanfaatkan oleh siswa sekolah, mahasiswa, aparatur Pemkot Cimahi, karyawan BUMN/D dan karyawan perusahaan swasta baik dari dalam maupun luar Kota Cimahi, sebagai salah satu rangkaian paket perjalanan wisata yang akan dibentuk dari Objek dan Daya Tarik Wisata Heritage Kota Cimahi. 2

3 3. Paket Perjalanan Wisata Heritage Yaitu, perjalanan wisata (widyawisata) mengunjungi beberapa tempat yang dianggap bersejarah (Cagar Budaya) di Kota Cimahi, yang dapat dimanfaatkan oleh siswa sekolah, perguruan tinggi, serta masyarakat luas sebagai wisatawan baik domestik maupun mancanegara. 4. Pemanfaatan Rumah Dinas Militer Acara perlombaan Pameran, dll. Yaitu, upaya-upaya yang dilakukan di dalam pemanfaatan gedung/rumah dinas di kawasan militer Kota Cimahi yang sudah tidak dihuni/dipergunakan lagi untuk dapat diubah fungsikan menjadi : Museum Mini Militer Restaurant Bertemakan Militer Area Permainan & Rekreasi Souvenir Shop Bioskop Mini, dll. 5. Pemanfaatan Kawasan Militer untuk Shortterm Event Yaitu, pemanfaatan Kawasan militer di Kota Cimahi baik area terbuka maupun tertutup, untuk acara-acara jangka pendek seperti : Pertunjukkan Musik 3

4 Dengan melihat potensi-potensi wisata yang telah dipaparkan di atas, maka dirasakan sangat penting dilakukannya koordinasi atau menjalin kerjasama dengan pihak-pihak pengelola tempat-tempat bersejarah khususnya untuk kawasan militer di Kota Cimahi, sehingga mendapatkan kemudahan-kemudahan di dalam proses perencanaan Konsep Pemanfaatan Tempat-Tempat Bersejarah (Heritage) untuk menjadi salah satu Objek dan Daya Tarik Wisata Heritage Kota Cimahi. 4

5 B. Wisata Budaya dan Kesenian KAMPUNG ADAT CIREUNDEU Kampung Cireundeu merupakan desa adat yang terletak di Kelurahan Leuwigajah, yang istimewa yaitu di mulut jalan Desa Cireundeu, terdapat tulisan Hanacaraka. Kampung Cireundeu tidak memposisikan desanya sebagai ODTW, tetapi lebih fokus pada desa yang masih memelihara tradisi lama yang telah mengakar yang diwariskan oleh tetua adat dulu. Masyarakat Kampung Cireundeu beranggapan bahwa sekecil apapun filosopi kehidupan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka wajib untuk dipertahankan. Melihat secara kasat mata, ada dua hal menarik yang masih dipertahankan oleh Warga Adat Kampung Cireundeu yaitu bahan makan pokok dan tradisi 1 Suro. 5

6 Selain itu masyarkat adat kampung Cireundeu berpedoman pada prinsip hidup yang mereka anut yaitu: Teu Nyawah asal boga Pare, Teu boga Pare asal Boga Beas, teu boga Beas asal bisa Nyangu, teu Nyangu asala Dahar, teu dahar asal Kuat yang maksudnya adalah tidak punya sawah asal punya Beras, tidak punyaberas asal dapat menanak nasi, tidak punya nasi asal makan, tidak makan asal kuat. Mohon kekuatan ini kepada yang Memiliki, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Beralihnya makanan pokok masyarakat adat kampung Cireundeu dari nasi beras menjadi nasi singkong di mulai kurang lebih tahun 1918, yaitu di pelopori oleh Ibu Omah Asnamah, Putra Bapak Haji Ali yang kemudian di ikuti oleh saudara-saudaranya di kampung Cireundeu. Ibu Omah Asnamah mulai mengembangkan makanan pokok non beras ini, berkat kepeloporannya tersebut Pemerintahan melalui Wedana Cimahi memberikan suatu penghargaan sebagai Pahlawan Pangan, tepat nya pada tahun CIREUNDEU TRADITION KAMPONG Cireundeu Kampong is custom countryside, which located in Leuwigajah Sub-district, special is, in Mouth Street of Cireundeu Village, there is article Hanacaraka. Cireundeu Kampong doesn t position their countryside as tourism object, but rather focus at countryside which still looking after tradition, which had grown on endowed by custom parent formerly. Sees visible, there is two interesting things which still defended by Cireundeu Local Custom community that is material staple food and tradition 1 Suro. Changes over it Cireundeu Kampong custom public staple food from rice becomes cassava in starting approximately the year 1918, that is pioneering by Ms. Omah Asnamah, Son of Mr.Haji Ali and then was followed by brothers and sisters in Cireundeu Kampong. Ms. Omah Asnamah starts develops staple food non rice, blessing of its, the government exponent through Wedana Cimahi gives an appreciation as " Food Warrior", precisely in the year

7 CIMAHI KOTA SENI Cimahi adalah sebuah daerah yang unik karena masyarakat yang hidup di daerah ini sangat majemuk. Kemajemukan masyarakat Cimahi disebabkan oleh beragamnya suku bangsa yang hidup dan menetap di daerah ini. Beragam suku bangsa yang ada di Cimahi yang sekaligus memperlihatkan keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia menjadi ciri tersendiri bagi Cimahi. Cimahi pun dapat dianggap sebagai Miniatur Indonesia Keberagaman suku bangsa yang ada di Cimahi menyebabkan munculnya kebudayaan dan kesenian yang beragam pula. Sebagai Tuan Rumah, kebudayaan dan kesenian Sunda tetap dilestarikan dan dikembangkan. Pementasan budaya dan kesenian bahkan telah dipertunjukkan sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Sebagai contoh, kesenian urang Sunda yang terkenal yang ada di Cimahi, antara lain tari jaipongan, tari keurseus, sisingaan, angklung, calung reog, tembang, rengkong, kecapi suling, degung, tarawangsa, longser, jenaka sunda, sandiwara, seni pencak silat, kliningan, karawitan dan wawayangan. Seiring dengan perkembangan zaman, termasuk perkembangan kesenian yang semakin banyak menyerap unsureunsur luar, maka bermunculanlah kesenian kontemporer hasil 7

8 kreativitas dan apresiasi para seniman yang ada di Cimahi. Cimahi memiliki banyak sekali Seniman yang masih memegang dan mengembangkan nilai-nilai asli kebudayaan dan kesenian Cimahi, antara lain yaitu Rahmat Kurniawan (Degung Jaipongan), Santi Lastriningsih (Tari Jaipong), Eros Susanti (Juru Kawih), Atang Dadan (Pencak silat/barongsai), Nandang Juansyah (Karawitan), Triyana Effendi (Pop Sunda) dan banyak lagi. Disamping jenis kesenian tradisional sebagaimana yang telah dikemukakan di depan, juga ada kesenian-kesenian baru, seperti teater, kabaret, acting, perfilman, sastra, modeling, seni gambar atau lukis, seni patung, seni rias, nasid, qasidah, acapela, dan sebagainya. Munculnya jenis-jenis kesenian baru itu ditandai dengan maraknya grup-grup seni dan sanggar seni yang mengembangkan kesenian itu, antara lain Arimbi (L.S. Gentra Priangan), L.S. Kandaka Arum, L.S. Gentra Sari, Citra Ayu Production, Persatuan Pencak Silat Putra Pusaka Paksi, Sanggar Fitri, Group Entertainment Rezita, L.S. SDN Citeureup Mandiri I, D Calawak BBR, Delima Entertaniment, dan banyak lagi. CIMAHI ARTISTIC TOWN 8

9 of a lot of immeasurable tribe that living permanent in this area. Having immeasurable tribe in Cimahi which at the same time are shows variance of the tribe in Indonesia that s becomes separate mark for Cimahi. Cimahi can also be considered to be " Indonesian Miniature" Various tribes in Cimahi also cause immeasurable culture and artistry. As " Host", culture and artistry of Sunda remain to preserved and developed. Staging cultural and artistry event had been demonstrated since Dutch Indies colonial epoch. C. Wisata Alam CISEUPAN Ciseupan merupakan salah satu daerah tujuan wisata Cimahi is unique areas because of the people living in this area are hardly compounded. Plurality of Cimahi community was because alam di Kelurahan Cibeber yang merupakan salah satu daerah resapan air di Kota Cimahi. Pemandangan alam yang sangat indah merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Ciseupan. 9

10 Ciseupan memiliki luas area 5 Ha, yang terletak di Kecamatan Cimahi Selatan. Salah satu pendukung aktivitas wisata yang dapat dikunjungi di Ciseupan yaitu adanya tempat pemancingan yang paling besar di Kota Cimahi, dengan luas kolam 50 x 100 m. Aktivitas wisata lainnya yang dapat dilakukan di Ciseupan yaitu wisata olahraga alam seperti bersepeda, outbound, off road, flying fox, dll. Di Ciseupan ini juga dapat dilakukan wisata air seperti berperahu, memancing, dll, karena memiliki danau yang sangat indah di tengahtengah luasnya hamparan sawah. 10

11 CISEUPAN D. Wisata Air Ciseupan is one of tourism purpose area in Cibeber Subdistrict. This area is one of water diffusion area in Cimahi. View of a real beautiful nature is one of excess owned by Ciseupan. Ciseupan has area wide 5 Ha, which located in West Cimahi District. One of tourism activity supporter, which can be, visited in Ciseupan is the existence of the biggest fishing place in Cimahi, broadly pool 50 x 100 m. Other tourism activity, which can be done in Ciseupan, is nature sport tourism such like cycling, outbound, OFF road, flying fox, etc. In Ciseupan also can be done tourism water such like boating, fishes, etc, because having a beautiful lake in extent of broadness rice field. 11

12 WISATA TIRTA CIMAHI Kota Cimahi merupakan Kota yang memiliki sumber air yang sangat besar dan bersih, dan hal ini sangat dimanfaatkan oleh para pengusaha-pengusaha swasta untuk mengembangkan objek wisata tirta atau wisata air. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya kolam renang dan tempat pemancingan yang tersebar di seluruh Kecamatan Kota Cimahi. Beberapa tempat kolam renang di Kota Cimahi yaitu Kolam Renang Pandiga, Kolam Renang Ciawitali, Kolam Renang Fajar Panorama, Kolam Renang Cempaka, Kolam Renang SGO, dll. Dan beberapa tempat pemancingan yaitu Tempat Pemancingan CIseupan, Tempat Pemancingan Jodi, Tempat Pemancingan Ciawitali, Tempat Pemancingan Ading, dll. 12

13 Wisata tirta ini sangat diminati oleh masyarakat Kota Cimahi, sehingga perkembangannya cukup dapat memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah Kota Cimahi. E. Wisata Belanja dan Kuliner CIMAHI KOTA OLEH-OLEH CIMAHI WATER TOURISM Cimahi is a town that was having source of a lot and cleanness water, and this thing hardly used by the private sector entrepreneurs to develop water tourism object. This thing is visible with many swimming pools and fishing place, which spread over in all Cimahi District. Water Tourism was hardly enthused by Cimahi urban community, so its development can give enough contribution to Local Government of Cimahi. Wisata kuliner merupakan salah satu daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara di seluruh daerah yang dikunjunginya. Kota cimahi salah satu diantaranya. Kekayaan hasil alam yang dipadukan dengan kreativitas masyarakat, menghasilkan produk-produk jajanan khas yang hanya dimiliki oleh Kota Cimahi. Beberapa jajanan khas yang dimilii oleh Kota Cimahi yaitu : Bandrek-Bajigur, Dendeng Jantung Pisang (Denjapi), Kencur, Paru Daun Singkong, Minuman Aloe Vera, Keripik Binahong, Keripik Setan, Kue Semprong, Kremes, Comring, macam-macam kue basah, Awug, dan banyak lagi. Maka itu, Kota Cimahi merupakan salah satu Kota Oleh-Oleh yang wajib dikunjungi oleh wisatawan di Propinsi Jawa Barat. 13

14 Natural capital product compare with people creativity, yields typical CIMAHI SOUVENIR TOWN products that which only owned by Cimahi. Since that, Cimahi is one of Souvenir Town, which is mandatory visited in West Java Province. Culinary Tourism is one of fascination of domestic and foreign tourist in all area that they re visited by, and Cimahi Tare one of it. 14

15 Kota Cimahi merupakan salah satu wilayah pengembangan pemukiman dan industri, yang sekaligus diidentifikasikan sebagai F. Wisata Industri CIMAHI KOTA INDUSTRI DAN PERDAGANGAN kawasan perkotaan yang tumbuh pesat. Konsekuensi logis dari penetapan funsi Kota Cimahi sebagaipengembangan pemukiman dan industri, kemudian diiringi oleh perkembangan fungsi-fungsi lain seperti jasa perdagangan, telah menyebabkan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, terutama karena faktor migrasi. Daerah perindustrian dan perdagangan Kota Cimahi terpusat di daerah CIMAHI INDUSTRIAL TOWN G. SPORT CENTRE PANDIGA JATI Pandiga Jati merupakan Wisata olahraga edukatif pertama di Cimahi yang menghadirkan solusi untuk kesehatan dan kebugaran dengan mengkombinasikan dan mengintegrasikan antara olahraga dan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan rekreasi untuk keluarga, group maupun perorangan. 15

16 Pandiga Jati juga menawarkan tempat yang asri bagi anda untuk sekedar meluangkan waktu dari kesibukan anda sehari-hari sambil menikmati hidangan berkelas dari Hanjuang Cafe & Resto sementara anak-anak dapat menikmati keceriaan bermain air di kolam renang kami yang representative juga mencoba aktivitas outdoor yang kami sediakan, semua dalam satu kesatuan tempat dan waktu. 16

17 Fasilitas Wisata yang disediakan di Pandiga Jati antara lain, Hanjuang Café & Resto, Kolam Renang, Lapangan Bulu Tangkis, Area Outbond dan Children Playground, Paintball, Fitness&Spa, dan Paket Pernikahaan/Pertemuan. Pandiga Jati terletak di Jl. Sirnarasa No. 11 Cihanjuang, Cimahi 40513, telp. (022) fax. (022) H. Hubungan Sosial Masyarakat. I. Fasilitas Pendukung Kegiatan Kebudayaan dan Pariwisata 1. Akomodasi. 2. Restoran dan Rumah Makan 17

18 3. Mall dan Pusat Perbelanjaan 4. Biro Usaha Perjalanan 5. Event Organizer 6. Kolam Renang 7. Kolam Pemancingan 8. Sport Center 9. Distro / Factory Outlet 10. Radio 11. Permainan Ketangkasan J. Rute Bus Kota dan Angkutan Kota Angkutan Kota (Angkot) Cimahi (Cimindi) - Najung Cipatik (Kab. Bandung) Cimahi (Cimindi) Margaasih (Kab. Bandung) Via Cibaligo Cimahi Ciwaruga (Kab. Bandung) Cimahi Parompong (Kab. Bandung) Cimahi Cimareme Batujajar Cililin (Kab. Bandung) Cimahi Patrol Soreang (Kab. Bandung) Cimahi Padalarng (Kab. Bandung) Cimahi Cimareme Batujajar Cimahi Ciawitali Ciuyah Padaasih Pasar Barokai (Kab. Bandung) Cimahi Cisarua (Kab. Bandung) Cimahi Leuwigajah Ciseupan Cangkorah Batujajar Leuwipanjang Cimahi Sangkuriang Leuwipanjang Cimahi Via Gatsu Leuwipanjang Cimahi Padalarang Sangkuriang St. Hall Cimahi Via Gatsu St. Hall Cimahi Padalarang Sangkuriang Cimahi Cipageran Puri Permata Cilame (Kab. Bandung) Cimahi (Pasar Atas) Cidahu Tanimulya Pakuhaji (Kab. Bandung) Cimahi (Term. Sangkuriang) Tanimulya Cilame (Kab. Bandung) Term. Pasar Antri Via Contong Cibeber Ciseupan. K. Telepon Penting Penerangan 108 Dinas Gangguan Upj Cimahi Kota

19 Pemadam Kebakaran. Polisi. RS. Dustira, Jl. Rumah Sakit 1 Cimahi. RS. Cibabat, Jl. Raya Cibabat 140 Cimahi.. RS. Mitra Kasih, Jl. Raya Cibabat 341 Cimahi. Money Changer. Tourism Information - Diskopindagtan (Bidang Industri, Perdagangan dan Pariwisata).. PROFIL WISATA CIMAHI 1. Gedung Bersejarah (Bangunan Cagar Budya) a. Pusat Kesenjataan Artileri (PUSSENART) b. Pusat Pendidikan Artileri Medan (PUSDIKARMED) c. Pusat Pendidikan Perhubungan (PUSDIKHUB) d. Pusat Pendidikan Peralatan (PUSDIKPAL) e. Pusat Pendidikan Perbekalan dan Angkutan (PUSDIK BEKANG) f. Pusat Pendidikan Jasmani Militer (PUSDIKJAS) g. Pusat pendidikan Polisi Militer (PUSDIKPOM) h. PUSDIK GUMIL & TIH & PANGMILUM i. BENGMATRI j. DENPOM CIMAHI k. KODIM 0619/ BANDUNG-CIMAHI l. KORAMIL Ciawitali dan Kebon Rumput m. DENBEKANG n. DOMATZI (Depot Material Zeni) o. BRIGIF 15 KUJANG II DAM III/ SLW p. Rumah Tahanan Militer Poncol q. RS. DUSTIRA r. Lapangan Tembak Militer Gunung Bohong s. Kolam Renang Katak Riang 19

20 t. Stadion Sangkuriang u. Perumahan Dinas TNI-AD (Sriwijaya, Kalidam, Gedung Empat, Leuwi Muncang, Poncol Selatan, Pasir Kumeli, Stasiun KA, Belakang RTM Poncol, Kebon Rumput, Ratulangi, Baros Komplek, Gatot Subroto, dan Simpang) v. Perumahan Dinas TNI-AD yang baru : (Komplek Pasopati/ Artileri, Sriwijaya Lapangan, Pusdikhub Kalidam, Pusdikpal dan Kebon Rumput) w. Masjid ABRI x. Pura Agung Wira Loka Natha Cimahi y. Gedung Rio z. Makam Kerkhop 2. Akomodasi a. Hotel Tjimahi, Jl. Raya Timur No. 465 b. Hotel Chandra, Jl. Raya Timur No. 467 c. Merry Guest House, Jl. Raya Cibabat No Mall & Pusat perbelanjaan a. Cimahi Mall, Jl. Ganda Wijaya No. 1 b. Samudera Toserba, Jl. Raya Barat No. 729 c. Siperindo, Jl. Raya Cibabat No. 24 d. Ramayana Dept. Store, Jl. Ria No. 1 e. Buana Supermarket, Jl. Ganda Wijaya No. 87 f. Borma Supermarket Kerkoff, Jl. Kerkoff No. 31 g. Borma Supermarket Rancabelut, Blok Rancabelut Rt. 03 / 11 Padasuka h. Pasar Antri Baru, Jl. Sriwijaya i. Pasar Cimindi, Jl. Leuwi Gajah j. Pasar Atas, Jl. Pasar Atas k. Pasar Pasir Kumeli, Jl. Pasir Kumeli l. Pasar Citeureup, Jl. Sangkuriang m. Pasar Rancabentang, Jl. Rancabentang Rt. 05/ 15 Kel. Cibeureum n. Pasar Rancabali, Jl. Rancabali Kel. Pasir Kaliki 4. Restoran & Rumah Makan a. Ampera, Jl. Raya Cibabat b. Laksana, Jl. Raya Cibabat c. Pizza Hut, Jl. Raya Cibabat d. Papa Rons samudera, Jl. Raya Barat No. 729 e. CFC Samudera, Jl. Raya Barat No

21 f. Mie Tegal Lega, Jl. Amir Mahmud No. 607 g. Panorama, Jl. Kebon Cau h. KFC, Jl. RayaGanda Wijaya No. 1 i. Dapur Keraton, Blok Pondok Mas 5. Kue Kue a. Kartika Sari, Jl. b. Maya Sari c. Aneka d. Holland Bakery e. Red Tulip Bakery 6. Jajanan Khas / Penganan a. Comring Mustikasari, jl. Cigugur Tengah Cimahi b. Paru Daun Singkong, Baros c. Keripik Kencur, Komplek Pertadam C26 Cibabat d. Ginseng, Jl. Cihanjuang Gg. Enur No. 63 e. Dendeng Jantung Pisang (Denjapi), Komplek Puri Cipageran A 136 f. Kopi Bandrek, Bajigur PT. Hanjuang Inti Teknik, Jl. Cihanjuang Produksi UKM Khas a. Busana Muslim CV. Sakinah, Jl. Raya Cimindi Cibeureum No. 139 b. Busana Muslim Anak Anugerah Kreasi Berkah Mandiri, Jl. Bina Budi 1 Citeureup c. Kerajinan Aneka Tas, Jl. Ibu Sangki 119 Cibeber d. Kaligrafi Yayasan Insan Kamil, Jl. Cihanjuang Cimahi e. Kerajinan Rotan CV. Pusaka Andiri Jaya, Jl. Kolonel Masturi No. 76 f. Kerajinan Kayu PT. DE PRIMA, Jl. Gunung Mulya 12 Rancabali 3 Gunung Batu g. Kerajinan Kayu Hatsa Craft, Jl. Cihanjuang No. 159 Cibabat h. Kerajinan Kayu PT. Adi Kreasi Promosindo, Jl. Sirna Rasa No. 129 Cihanjuang i. Kerajinan Kayu Anugerah Mandiri, Jl. Mekar Jaya No. 20 Cipageran j. Kerajinan Replika Pesawat Terbang Icon Model, Jl. Sangkuriang Barat Dalam 3 k. Kerajinan Kuningan CV. Arista, Jl. Karang Sari Gg. Langen Sari No. 42 Cibeureum l. Kerajinan Batok Kelapa, Jl. Abdul Halim 114 Cigugur Tengah 8. Biro Usaha Perjalanan a.. b.. 21

22 9. Event Organizer a. Ratu Event, Jl. Cihanjuang 126 Cimahi 40513, b. Media Pro, Jl. Kerkof No.145 Leuwigajah Kota Cimahi, c. Brother Entertainment, Jl. Raya Timur Sukawargi III Rt. 03/ Distro, Clothing & Factory Outlet a.. b Kawasan Sentra Industri a.. b Sanggar Seni Budaya a. Arimbi (L.S. Gentra Priangan), Cimekar Garingcikendal Rt. 04/29 Cipageran b. L.S. Kandaka Arum, Jl. Cisangkan Hilir No. 142 c. L.S. Gentra Sari, Jl. Cihanjuang Babut Rt.02/20 d. Citra Ayu Production, Jl. Gunung Batu Cidamar Rt, 02/01 e. Persatuan Pencak Silat Putra Pusaka Paksi, Kampung Ciawitali Rt. 02/09 f. Sanggar Fitri, Jl. Tegal Kawung Rt. 04/08 g. L.S. Gentra Kancana, Jl. Sukarasa Rt.04/11 h. Rospa Endah, Jl. Kerkoff Kihapit Rt. 01/09 i. L.S. Cahaya Mustika, Citeureup Rt. 02/11 j. Group Entertainment Rezita, Jl. Sentral Cibabat Rt. 02/05 k. L.S. SDN Cteureup Mandiri 1, Jl. Encep Kartawirya Rt. 02/15 l. Plamboyan, Jl. Mekar Sari Rt. 02/07 Padasuka m. D Calawak BBR, Jl. Babakan Kidul Rt. 04/14 Cigugur Tengah n. L.S. Sunda Pawitan, Jl. Permana Rt. 03/06 o. Puspita Loka, Kampung Terbosan Rt. 02/12 Cipageran p. Gita Nada, Jl. Suka Rasa q. L.S. Endah Wangi, Kampung Nyalindung Rt. 02/15 r. Delima Entertainment, Cibeber Rt. 04/03 s. L.S. Dangian Puspitasari, Jl. Gunung Rahayu Raya No. 30 Rt. 03/11 t. Dapur Seni Wangi Arum, Kampung Cisurupan Rt. 01/08 u. Gentra Sawargi, Kampung Anggaraja Rt.02/07 v. Peot Nada, Kampung Anggaraja Rt. 02/ Kolam Renang a. Ciawitali 22

23 b. Pandiga Jati c. SGO d. Cempaka e. Fajar Panorama 14. Kolam Pemancingan a. Ciseupan, Jl. Ibu Ganirah Rt. 05/05 Cibeber b. Jodi, Nyalindung Rt. 02/05 c. Ading d. Ciawitali 15. Aerobik dan Fitness a. Natuna Aerobik, Jl. Gandawijaya b. Galby Fitness, Jl. Pesantren c. Sanggar Senam 35 d. Kharisma Aerobik 16. Permainan Ketangkasan Elektronik/Mekanik a. Timezone b. Game Master 17. Karaoke a. RM. Panorama, Jl. Kebon Cau 23

2016 PERENCANAAN PAKET WISATA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN YANG DATANG KE KAMPUNG CIREUNDEU KOTA CIMAHI

2016 PERENCANAAN PAKET WISATA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI WISATAWAN YANG DATANG KE KAMPUNG CIREUNDEU KOTA CIMAHI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Cimahi merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Kota Cimahi ini mempunyai letak geografis yang cukup strategis, yaitu diapit oleh Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

SEKILAS SEJARAH KOTA CIMAHI

SEKILAS SEJARAH KOTA CIMAHI SEKILAS SEJARAH KOTA CIMAHI Kota Cimahi merupakan sebuah Kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Cimahi mulai dikenal pada tahun 1811, ketika Gubernur Jendral

Lebih terperinci

COVER LEMBAR PENGESAHAN...

COVER LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK Indonesia sangat terkenal akan keanekaragaman kesenian tradisionalnya. Kesenian tradisional merupakan salah satu warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Masing masing daerah dari Sabang hingga

Lebih terperinci

NO ALAMAT/LOKASI KELURAHAN PILIHAN 1 Jl. Much Yamin No. 58/G RT. 03/16 Baros B 2 Gg. Dahlia Jl Raden Shaleh No. 66 B RT.02/08 Baros A 3 Gg.

NO ALAMAT/LOKASI KELURAHAN PILIHAN 1 Jl. Much Yamin No. 58/G RT. 03/16 Baros B 2 Gg. Dahlia Jl Raden Shaleh No. 66 B RT.02/08 Baros A 3 Gg. 1 Jl. Much Yamin No. 58/G RT. 03/16 Baros B 2 Gg. Dahlia Jl Raden Shaleh No. 66 B RT.02/08 Baros A 3 Gg. Mawar Baros Sukaraja Jl. H. Haris No. 66 RT. 02/10 Baros A 4 Gg. Pasir Kumeli No. 74 B RT.03/21

Lebih terperinci

BAHAN PUBLIKASI REVISI RTRW KOTA CIMAHI

BAHAN PUBLIKASI REVISI RTRW KOTA CIMAHI BAHAN PUBLIKASI REVISI RTRW KOTA CIMAHI 1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ruang dilihat sebagai wadah interaksi sosial, ekonomi, dan budaya antara manusia dengan manusia lainnya, ekosistem, dan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kegiatan pariwisata merupakan suatu industri yang berkembang di seluruh dunia. Tiap-tiap negara mulai mengembangkan kepariwisataan yang bertujuan untuk menarik minat

Lebih terperinci

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 391,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 31,911,581, BELANJA LANGSUNG 91,604,159,680.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.17 URUSAN WAJIB Kebudayaan dan Pariwisata 1.17.01 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 391,000,000.00 00 00 1

Lebih terperinci

APLIKASI MOBILE PENCARIAN JALUR ANGKUTAN UMUM DI KOTA CIMAHI BERBASIS ANDROID

APLIKASI MOBILE PENCARIAN JALUR ANGKUTAN UMUM DI KOTA CIMAHI BERBASIS ANDROID Aplikasi mobile pencarian jalur angkutan... (Lela Kesmasari, Castaka Agus Sugianto) APLIKASI MOBILE PENCARIAN JALUR ANGKUTAN UMUM DI KOTA CIMAHI BERBASIS ANDROID Lela Kesmasari 1), Castaka Agus Sugianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara. Perkembangan suatu kota dari waktu ke waktu selalu memiliki daya tarik untuk dikunjungi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampung Adat Cirendeu terletak di Lembah Gunung Kunci, Gunung Cimenteng, dan Gunung Gajahlungu, Cimahi. Kampung Adat Cirendeu adalah salah satu daerah yang masih sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta penggerak ekonomi masyarakat. Pada tahun 2010, pariwisata internasional tumbuh sebesar 7% dari 119

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program wisata yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 yang berskala

BAB I PENDAHULUAN. program wisata yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 yang berskala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi alam dan budaya yang bisa dijadikan sebagai atraksi wisata. Sesuai dengan program wisata yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Dengan semakin meningkatnya penyelenggaraan pariwisata yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan sektor pariwisata, hal ini dilihat dari pertumbuhan sektor pariwisata yang tumbuh pesat. Dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB VIIIHOTEL & PARIWISATA RATA-RATA LAMANYA TAMU MENGINAP, 2014 (HARI) TAMU ASING : 4,97 TAMU DOMESTIK : 1,23 Hotel dan Pariwisata 8 Hotel dan Pariwisata 8 Hotel and Tourism Obyek wisata adalah sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, yang didapat dari mata uang asing yang dikeluarkan oleh wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, yang didapat dari mata uang asing yang dikeluarkan oleh wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu faktor utama yang menguntungkan bagi negara sebab dapat meningkatkan pendapatan negara yang dapat menunjang usaha pariwisata,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

BAB II URAIAN TEORITIS. yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling. BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pariwisata Kata Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu : pari dan wisata. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki tingkat mobilitas yang semakin tinggi sehingga mereka rentan mengalami kejenuhan. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi kejenuhan seperti

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Dibuktikan dengan adanya pariwisata sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN TABEL 1.1 JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pada era globalisasi yang serba mudah dan canggih ini manusia sangat terfasilitasi dari semua sudut kehidupannya. Fasilitas yang disediakan pun dapat dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang berpotensi untuk dijadikan objek pariwisata. Perkembangan industri pariwisata Indonesia terus meningkat dalam beberapa tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan kawasan dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.

Lebih terperinci

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa memiliki ciri dan kebiasaan yang disebut kebudayaan, menurut Koentjaraningrat (1974), Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitianzb Pariwisata telah bergerak sangat cepat dan telah menjadi stimulus pembangunan bangsa. Hermantoro (2011 : 11) menyatakan bahwa lmu pariwisata adalah bidang

Lebih terperinci

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rekreasi dan hiburan telah menjadi unsur penting dalam kehidupan masyarakat modern saat ini. Seiring perkembangan zaman, padatnya aktivitas, dan tingginya tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup

Lebih terperinci

Hester Basoeki Garden Guest House terletak di desa CihideungUdik - Ciampea, Bogor. Resort desa ini dikenal juga sebagai" Kampoeng Wisata Cinangneng ".

Hester Basoeki Garden Guest House terletak di desa CihideungUdik - Ciampea, Bogor. Resort desa ini dikenal juga sebagai Kampoeng Wisata Cinangneng . Hester Basoeki Garden Guest House terletak di desa CihideungUdik - Ciampea, Bogor. Resort desa ini dikenal juga sebagai" Kampoeng Wisata Cinangneng ". Kampoeng Wisata Cinangneng menawarkan berbagai paket

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN 1 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN I. UMUM Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahi bangsa Indonesia kekayaan berupa sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara Di Indonesia Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata di Indonesia saat ini sudah mulai berkembang dimana hal ini ditandai oleh banyaknya tempat wisata yang ada di Indonesia serta peningkatan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa kini pariwisata merupakan sektor industri yang memiliki peran penting dalam eksistensi suatu negara. Beragam potensi dan kekhasan suatu negara akan menjadi daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat kuno, Tatar Parahyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di dunia. Mereka menggunakan pariwisata sebagai penyokong perekonomian dan sumber devisa negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Ratu Selly Permata, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dengan berbagai suku dan keunikan alam yang terdapat di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisatawan yang cukup diminati, terbukti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL PRASYARAT... ABSTRACT...

DAFTAR ISI JUDUL PRASYARAT... ABSTRACT... DAFTAR ISI Halaman JUDUL PRASYARAT... ABSTRAK... ABSTRACT... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1.Perencanaan Kinerja Kota Padang menempati posisi strategis terutama di bidang kepariwisataan. Kekayaaan akan sumber daya alam dan sumber daya lainnya telah memberikan daya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu daya tarik bagi setiap negara maupun daerahnya masing-masing. Pariwisata adalah industri jasa yang menanggani mulai dari transportasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Baik dari segi ekonomi, teknologi dan juga hukum. Untuk sektor ekonomi, pariwisata menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 27 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 27 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 27 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA KEPARIWISATAAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Potensi kepariwisataan di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis dengan sumberdaya alam hayati terbesar ketiga di dunia, sangat wajar bila pemerintah Indonesia memberikan

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN LAPANGAN

BAB III KAJIAN LAPANGAN 45 BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, dengan berbagai potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR SEJARAH KOTA CIMAHI. Penulis: Prof. Dr. Nina H. Lubis, M. S.

LAPORAN AKHIR SEJARAH KOTA CIMAHI. Penulis: Prof. Dr. Nina H. Lubis, M. S. LAPORAN AKHIR SEJARAH KOTA CIMAHI Penulis: Prof. Dr. Nina H. Lubis, M. S. PEMERINTAH KOTA CIMAHI Mei 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, yang telah mengijinkan kami menyelesaikan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1975 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIP CIMAHI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1975 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIP CIMAHI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1975 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIP CIMAHI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan wilayah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG USAHA KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 32 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 32 TAHUN 2010 TENTANG KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya. Hal ini penting sebab tingkat pertambahan penduduk di Indonesia

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA KOTA CIMAHI TAHUN 2012 Jl. Rd. Demang Hardjakusumah Blok Jati Cihanjuang Kota Cimahi 40513

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA KOTA CIMAHI TAHUN 2012 Jl. Rd. Demang Hardjakusumah Blok Jati Cihanjuang Kota Cimahi 40513 NO NAMA PA DAN NAMA PAKET 1 DINAS PERHUBUNGAN 1 Pengadaan Warning Light 236.387.390 Kota Cimahi DAK 2 Pengadaan Marka Jalan 384.392.100 Kota Cimahi APBD Provinsi 3 Pengadaan Pagar Pengaman Jalan Cipageran

Lebih terperinci

DASAR HUKUM, PERSYARATAN, WAKTU DAN BIAYA PENGURUSAN PELAYANAN PERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011

DASAR HUKUM, PERSYARATAN, WAKTU DAN BIAYA PENGURUSAN PELAYANAN PERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011 DASAR HUKUM, PERSYARATAN, WAKTU DAN BIAYA PENGURUSAN PELAYANAN PERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011 II. BIDANG KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA. DASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah Negara maritim dimana sebagian besar negaranya adalah perairan, negeri yang beriklim tropis ini memiliki banyak kekayaan alam, wisata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata di berbagai penjuru dunia semakin berkembang dan menjadi salah satu pemasukan bagi negara. Menurut Bappenas (2010) pada awalnya pariwisata hanya dinikmati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pariwisata adalah suatu kegiatan yang unik, karena sifatnya yang sangat kompleks, mencakup hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang adalah ibukota Provinsi Jawa Barat, Indonesia. merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduknya. Terletak di pulau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan

Lebih terperinci

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni rupa sebagai ciptaan manusia senantiasa dikembangkan di setiap zaman dan tempat yang berbeda, hal itu akibat semakin meningkatnya kebutuhan manusia

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN TEKNIS DAN PERSYARATAN ADMINISTRASI USAHA KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata yang menyajikan keindahan alam hingga wisata kulinernya yang dapat memanjakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2005 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA. NOMOR : 6 Tahun 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2005 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA. NOMOR : 6 Tahun 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2005 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 Tahun 2005 TENTANG IZIN USAHA PARIWISATA DAN BUDAYA DI KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat yang memiliki iklim sejuk karena letak geografis kota Bandung berada di dataran tinggi, dikelilingi oleh gunung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan atas sarana rekreasi saat ini terus meningkat. Kondisi ini dipicu antara lain karena kepadatan dan kesibukan Ibukota yang semakin hari semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan seni dan budayanya. Hal itu telihat dari keberagaman suku yang dimiliki Bangsa Indonesia, mulai dari cara hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kini Kota Cimahi telah dianggap sebagai salah satu daerah yang unik, karena

BAB I PENDAHULUAN. Kini Kota Cimahi telah dianggap sebagai salah satu daerah yang unik, karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kini Kota Cimahi telah dianggap sebagai salah satu daerah yang unik, karena masyarakat yang hidup di daerah ini sangat majemuk. Kemajemukan masyarakat Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjadikan Kota Bandung sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia tentunya bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat di negara ini. Melimpahnya kekayaan alam yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pariwisata, Kabupaten Bekasi

ABSTRAK. Kata Kunci: Pariwisata, Kabupaten Bekasi ABSTRAK Kabupaten Bekasi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang pusat pemerintahannya berada di Cikarang. Kabupaten Bekasi terdiri dari 23 kecamatan dengan jumlah penduduk kurang lebih 1,9

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu industri yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal penyediaan lapangan kerja, pendapatan, tarif hidup, dan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Tujuan Penulisan...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Sejarah Cafe Lawangwangi Cafe Lawangwangi Creative Space merupakan salah satu tempat dimana para seniman dapat memamerkan sekaligus menjual hasil

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK Budaya Sunda pada masyarakat kota Bandung dirasakan sudah tidak kental lagi. Karena pola pikir masyarakat yang kurang akan budaya dan kurangnya aturan yang kuat dari pemerintah, maka dibuat fungsi

Lebih terperinci

GAYA ARSITEKTUR DI PERUMAHAN DINAS MILITER ANGKATAN DARAT, CIMAHI, JAWA BARAT

GAYA ARSITEKTUR DI PERUMAHAN DINAS MILITER ANGKATAN DARAT, CIMAHI, JAWA BARAT GAYA ARSITEKTUR DI PERUMAHAN DINAS MILITER ANGKATAN DARAT, CIMAHI, JAWA BARAT Milla Ardiani Architecture Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata juga tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nova Silvia, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang masingmasing memiliki kekhasan atau keunikan tersendiri.kekhasan dan keunikan itulah yang pada dasarnya

Lebih terperinci

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber :  diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pariwisata Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi DIY sendiri dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) A. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek Tema Lokasi Sifat Luas Tapak : Pusat Kebugaran dan Spa : Arsitektur Tropis : Jl. Gandul Raya, Krukut, Depok : Fiktif : ± 15.000 m² (1,5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Restoran aneka bali boga di Denpasar BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Restoran merupakan sebuah tempat yang didirikan dengan tujuan komersial yang melayani pelanggan serta menyajikan makanan atau minuman yang baik untuk dikonsumsi. Makanan

Lebih terperinci

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta beberapa orang menyebutnya Jogja, Jogjakarta, atau Yogya adalah kota yang

Lebih terperinci

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA DEPOK RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN OPD TAHUN 06 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 07 PEMERINTAH KOTA DEPOK Nama OPD :.8.0. DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA Halaman dari 9 Indikator Rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di

BAB I PENDAHULUAN. dan memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa sari negara yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan oleh beberapa negara di seluruh dunia. Negara menggunakan pariwisata sebagai penyokong ekonomi dan juga devisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan, yaitu makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk mempertahankan hidupnya selain kebutuhan sandang dan papan. Hal ini berarti merupakan

Lebih terperinci

Kata kunci : promosi, tradisional, KSWM, dan mendidik.

Kata kunci : promosi, tradisional, KSWM, dan mendidik. VII ABSTRAK Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di dalam aspek kehidupan, terlihat dalam beragamnya kebudayaan Indonesia. Tiap suku bangsa di Indonesia memiliki

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG KEPARIWISATAAN DI KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 358,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 24,813,456, BELANJA LANGSUNG 83,453,407,405.00

U R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 358,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 24,813,456, BELANJA LANGSUNG 83,453,407,405.00 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.17 URUSAN WAJIB Kebudayaan dan Pariwisata 1.17.01 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 358,000,000.00 00 00 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. 1

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan sektor penting dalam peningkatan pendapatan nasional maupun daerah. Pariwisata dapat menjadi sektor utama dalam meningkatan sektor-sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013 Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013 WISATA AGROFORESTRI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA Pengembangan Hutan Wanagama I sebagai Kawasan Wisata dengan Penerapan Konsep Green Landscape dan Green

Lebih terperinci

2016 PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN EDUKASI TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAMPUNG CIREUNDEU

2016 PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN EDUKASI TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAMPUNG CIREUNDEU A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kota Cimahi adalah salah satu kota yang terdapat di Provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak destinasi wisata yang menarik wisatawan untuk datang ke kota

Lebih terperinci

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON 2.I Tinjauan Umum. 2.1.1 Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton Awal mula berdirinya rumah makan Dapur Keraton adalah sebuah ide yang keluar dari benak Bapak Jutomo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah sistem pariwisata, masyarakat lokal merupakan salah satu dari pelakunya. Masyarakat lokal dapat terlibat dan berperan dalam berbagai macam kegiatan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA KEPARIWISATAAN DAN BUDAYA DI KOTA BANJAR

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA KEPARIWISATAAN DAN BUDAYA DI KOTA BANJAR PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA KEPARIWISATAAN DAN BUDAYA DI KOTA BANJAR DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan yang luas. Gejala ini mulai muncul sejak awal abad ke-20 dan mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan yang luas. Gejala ini mulai muncul sejak awal abad ke-20 dan mengakibatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi merupakan gejala yang tak dapat dihindari, tetapi sekaligus juga membuka kesempatan yang luas. Gejala ini mulai muncul sejak awal abad ke-20 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan suatu daerah. Pengembangan pariwisata

Lebih terperinci

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA)

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA) KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA) 1. Latar Belakang Perjalanan wisatawan senantiasa membutuhkan keanekaragaman produk wisata yang dapat memberikan pilihan atau alternatif untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL MALL BAKERY & CAFE DI SURAKARTA SEBAGAI WADAH PENDIDIKAN,PENJUALAN DAN REKREASI, dapat diartikan sebagai berikut : a. MALL: pusat perbelanjaan, yang memiliki bentuk

Lebih terperinci