HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN 2016 ABSTRAK
|
|
- Harjanti Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI SMK WIDYA PRAJA UNGARAN TAHUN 2016 Awaliya Ulfa Ayu Dhita*), Yuliaji Siswanto**), Galeh Septiar Pontang***) *) Mahasiswa Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Ilmu Gizi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK Status gizi dipengaruhi oleh anemia, Remaja dengan status gizi rendah berpeluang untuk terjadinya anemia, Sebagian besar remaja memiliki masalah dengan susahnya mengkonsumsi makanan gizi seimbang terutama sayuran yang mengandung zat besi sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangannya, maka akan menyebabkan anemia, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada siswi di SMK Widya Praja Ungaran Tahun Desain penelitian diskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 187 dan sampel 127. Hasil penelitian didapatkan bahwa siswi dengan status gizi normal dan tidak anemia 93 siswi (93,9%) dan status gizi tidak norma dan mengalami anemia 18 siswi, ini menunjukkan bahwa semakin buruk status gizi seseorang maka akan berpengaruh terhadap kejadian anemia. Ada hubungan atau korelasi yang bermakna antara status gizi dengan kejadian anemia pada siswi SMK Widya Praja Ungaran dengan p=0,0001 Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi remaja putri agar lebih meningkatkan dan lebih peduli terhadap status gizi yang adekuat agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan salah satunya anemia. Kata kunci : Status Gizi, Anemia
2 ABSTRACT The nutritional status is affected by anemia. The adolescents with low nutritional status have a chance to suffer from anemia. Most adolescents have a problem in providing nutritionally balanced foods, especially vegetables that contain iron, so it will affects on growth and development which will cause anemia. The purpose of this study is to find the correlation between nutritional status and anemia in female students at SMK Widya Praja Ungaran in This was a descriptive-correlative study with cross sectional approach. The population in this study was 187 students and the samples were 127 students. The results of this study indicate that the female students with normal nutritional status and not have anemia as many as 93 students (93.9%) and the female students with abnormal nutritional status and have anemia as many as 18 students. This shows that the poor the nutritional status it will affects on the incidence of anemia. There is a significant correlation between nutritional status and anemia in female students at SMK Widya Praja Ungaran with p value of Based on the results of study, it is recommended for female adolescents to further improve and more concerned about the adequate nutritional status to avoid the various health problems such as anemia. Keywords: Nutritional status, anemia PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia prevalensi anemia masih cukup tinggi, dimana penderita anemia pada remaja putri berjumlah 26,50%, wanita usia subur 26,09%, ibu hamil 40,1%, dan anak balita 4,0%. Tidak jauh berbeda dengan pernyataan Regional Office SEARO yang menyatakan bahwa 25-40% remaja putri menjadi penderita anemia defisiensi zat besi tingkat ringan sampai berat di Asia Tenggara (Kausin,2002). Berdasarkan survey kesehatan rumah tangga (2010), prevalensi anemia remaja putri di Indonesia adalah 57,1%. Data terakhir menunjukkan bahwa prevalensi anemia remaja putri di Indonesia mencapai angka hampir 50,9%. Data survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1%, remaja putri 57,1%, wanita mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri (Depkes RI, 2012). Adapun faktor-faktor penyebab anemia yaitu perdarahan, sosial ekonomi, kehilangan darah yang disebabkan menstruasi, status gizi, absorbsi makan, dan gangguan penyerapan (Proverawati, 2011). Secara teori faktor status gizi mempengaruhi terjadinya anemia remaja, karena gizi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam pembangunan, yang dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan secara optimal dalam pembangunan. Program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan sehingga berdampak pada perbaikan keadaan status gizi masyarakat. Peningkatan status gizi diarahkan pada peningkatan intelektualitas, produktivitas dan prestasi belajar serta penurunan angka gizi terutama gizi kurang (Widayanti, 2005). Remaja dengan status gizi rendah berpeluang untuk terjadinya anemia, karena remaja merupakan golongan rawan gizi yang diakibatkan salah satunya oleh konsumsi makanan. Sebagian besar remaja 2 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di SMK Widya Praja Ungaran Tahun 2016
3 memiliki masalah dengan susahnya mengkonsumsi makanan gizi seimbang terutama sayuran yang mengandung zat besi karena maraknya makanan siap saji atau junk food sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangannya. Terhambatnya pertumbuhan atau perkembangan yang diikuti dengan masalah konsumsi makanan (zat besi) maka akan menyebabkan anemia karena berkurangnya produksi sel darah merah (Departemen gizi & Kesmas, 2011: Proverawati, 2011), Pada remaja putri setiap bulannya mengalami menstruasi dari situ dapat memicu terjadinya anemia (Proverawati, 2011). Menurut data sumber SMK Widya Praja Ungaran tahun Di SMK Widya Praja Ungaran kabupaten Semarang tahun 2015, sebanyak 10 pelajar siswi, 5 siswi dengan status gizi baik mengalami anemia, 4 siswi dengan status gizi kurang 2 mengalami anemia, dan 2 tidak mengalami, dan 1 siswi dengan status gizi lebih dengan anemia normal, dengan rincian 5 siswi IMT 18,5-20,00, dan masing-masing memiliki HB rendah di <11. Perumusan Masalah Apakah ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja puteri di SMK Widya Praja Ungaran tahun 2015? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan anemia pada siswi di SMK Widya Praja Ungaran tahun Manfaat Penelitian Di harapkan dapat menjadi masukan dan tambahan pengetahuan bagi siswi di SMK Widya Praja dapat memperhatikan kesehatan tidak terjadi anemia dan status gizi normal demi masa pertumbuhan dan meningkatkan prestasi belajar. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan sehingga dapat merekomendasikan penelitian lebih lanjut mengenai status gizi dan anemia pada remaja puteri untuk memperluas wawasan mahasiswi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain diskriptif korelatif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memuat gambaran dan deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif kemudian dianalisa untuk mencari hubungan antara dua variabel. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal Januari 2016 di SMK Widya Praja Ungaran. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi SMK Widya Praja Ungaran usia tahun sejumlah 187. Sampel Setelah dilakukan penghitungan maka didapatkan hasil besarnya sampel penelitian ini sebanyak 127 respondent. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana dimana setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk di seleksi secara sampel. Pengumpulan Data Data primer Data primer dalam penelitian ini adalah data status gizi siswi remaja SMK Widya Praja Ungaran dan data anemia siswi remaja SMK Widya Praja Ungaran. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di SMK Widya Praja Ungaran Tahun
4 Data Sekunder Data sekunder yang digunakan adalah jumlah siswi dari daftar nama dan tanggal lahir siswi SMK Widya Praja Ungaran sehingga di dapatkan nama, tanggal lahir. Instrumen Penelitian Anemia di ukur dengan menggunakan uji kadar Hb untuk mengetahui kadar Hb siswi yang dilakukan oleh peneliti sedangkan status gizi diukur menggunakan IMT/Umur, dengan cara menimbang dengan timbangan, dan tinggi badannya dengan microtoce, kemudian menghitung IMT-nya terlebih dahulu dengan rumus BB/TBm2 kemudian dicocokkan dengan tabel sesuai umur. Analisis Data Analisa Univariat Analisis univariat dilakukan bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Data Anemia dan status gizi disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Analisa Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Pada analisis ini dilihat hubungan antara 2 variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. HASIL PENELITIAN Status Gizi Tabel 1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi pada Remaja Putri di SMK Widya Praja Ungaran, 2016 Status Gizi f % Tidak Normal 28 22,0 Normal 99 78,0 Jumlah ,0 Tabel 2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi pada Remaja Putri di SMK Widya Praja Ungaran, 2016 Kejadian Anemia f % Anemia Tidak Anemia ,9 81,1 Jumlah ,0 Analisis Bivariat Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Siswi SMK Widya Praja Ungaran 2016 Tabel 3 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMK Widya Praja Ungaran Kejadian Anemia Status Anemia Tidak Anemia Total Gizi f % f % f % 2 p-value Tidak normal 18 64, , ,556 P<0,00001 Normal 6 6, , Total 24 18, , PEMBAHASAN Gambaran Status Gizi pada Siswi Puteri di SMK Widya Praja Ungaran Status gizi seseorang sangat dipengaruhi oleh pola makannya. Jika pola makan seseorang baik maka akan memiliki status gizi yang baik. Remaja putri di SMK Widya Praja Ungaran ini sebagian besar tinggal di kota Ungaran atau daerah perkotaan yang merupakan wilayah Kabupaten Semarang dengan rata-rata tingkat ekonomi yang cukup, sehingga kebutuhan makanan dan pemenuhan gizi banyak yang tercukupi oleh orangtua mereka di rumah. Lagi pula, makanan yang bergizi di kota Ungaran cukup mudah untuk di dapat misalnya sayuran, buah, lauk-pauk, dan daging, atau yang lainnya dapat dengan mudah didapat baik di pasar atau di tempat-tempat lainnya, sehingga para ibu tidak merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi para anggota keluarganya terutama remaja putri. Jadi, 4 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di SMK Widya Praja Ungaran Tahun 2016
5 wajar jika sebagian besar remaja di SMK Widya Praja Ungaran ini memiliki status gizi yang normal. Menurut Supariasa, dkk (2002), menyatakan bahwa status gizi adalah hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan suatu zat gizi. Status gizi adalah yang menggambarkan kecukupan gizi pada remaja yang diperoleh dari makanan sehari hari remaja dapat diukur dengan antropometri. Hasil penelitian juga memperoleh temuan bahwa remaja yang memiliki status gizi tidak normal sejumlah 28 remaja (22,0%). Hal ini disebabkan ada beberapa remaja yang memiliki masalah untuk mengkonsumsi gizi seimbang. Walaupun dari orangtua telah menyediakan makanan yang bergizi, namun tidak sedikit remaja putri yang menyukai makanan cepat saji. Konsumsi makanan cepat saji akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu, beberapa remaja putri juga melakukan diet makanan dengan harapan bisa langsing dan tampil menarik. Kebiasaan diet ini akan berpengaruh terhadap status gizinya, terutama jika diet yang dilakukannya ini salah maka akan berakibat status gizinya. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Story and Stang (2005) bahwa diet yang tidak adekuat adalah terjadi pada remaja bagi mereka yang melewatkan sarapan daripada mereka yang makan sarapan. Asupan yang tidak adekuat dan rendahnya asupan energi, protein dan nutrisi lainnya akan menyebabkan remaja mengalami kekurangan gizi dan pada akhirnya akan mempengaruhi konsentrasi, belajar, dan kinerja sekolah. Gambaran Kejadian Anemia pada Remaja Puteri di SMK Widya Praja Ungaran Sebagian besar remaja tidak mengalami anemia ini dikarenakan sebagian besar remaja putri di SMK Widya Praja Ungaran memiliki siklus menstruasi normal baik periode maupun lamanya. Sebagaimana hasil isian kuesioner dari responden dimana pada item nomor 1 tentang siklus menstruasi normal (28 hari), sebagian besar responden 83 remaja (65,4%) menjawab ya. Selain itu, pada item nomor 2 tentang lama menstruasi lebih dari 7 hari, sebagian besar responden menjawab tidak sejumlah 92 remaja (72,4%). Siklus menstruasi yang normal membuat remaja terhindar dari kehilangan terlalu banyak darah sehingga kejadian anemia dapat dihindari. Berbeda jika saat menstruasi, remaja kehilangan terlalu banyak darah tentu berakibat remaja dapat mengalami anemia (Proverawati, 2010) Hal di atas juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Prastika yang menyimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara lama menstruasi dengan kadar haemoglobin, artinya semakin lama menstruasi maka akan semakin rendah kadar haemoglobin, sebaliknya jika lama menstruasi semakin normal maka kadar haemoglobin semakin tinggi, dengan kata lain jika lama menstruasi dalam batas normal maka akan terhindar dari kejadian anemia (Prastika, 2011). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kejadian anemia sejumlah 24 remaja (18,9%). Sebagian besar remaja putri di SMK Widya Praja saat menstruasi juga tidak mengkonsumsi tablet Fe. Hal ini terbukti dari hasil isian kuesioner pada item nomor 4 tentang mengkonsumsi Suplemen mengandung Fe (Zat besi), sebagian besar responden menjawab tidak sejumlah 114 remaja (89,8%). Ini artinya para remaja memang banyak yang tidak menyadari bahwa saat menstruasi mereka kehilangan banyak darah sehingga mereka tidak melakukan usaha untuk mengatasi hal tersebut. Biasanya remaja banyak yang hanya suka untuk mengkonsumsi makanan tertentu, sehingga tubuhnya tidak mendapatkan asupan gizi yang bervariasi. Dengan ketidakberagaman makanan yang Anda konsumsi, maka akan memicu untuk terjadinya penurunan produksi sel darah Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di SMK Widya Praja Ungaran Tahun
6 merah, sehingga mudah untuk terjadi anemia. Hal senada juga dinyatakan Soetjiningsih bahwa remaja putri mudah terserang anemia karena pada umumnya masyarakat indonesia (termasuk remaja putri) lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak terpenuhi. Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan makanan. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses (tinja). Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat besi ± 1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada pria (Soetjiningsih 2004). Hubungan antara Status Gizi dengan Anemia pada Remaja Puteri di SMK Widya Praja Ungaran Remaja yang memiliki status gizi normal sebagian besar tidak mengalami kejadian anemia sejumlah 93 remaja (93,9%). Hal ini karena remaja dengan status gizi normal tentu memiliki kandungan zat besi yang cukup di dalam tubuhnya, yang mana zat besi ini merupakan salah satu unsur bagi pembentukan haemoglobin, sehingga remaja dengan status gizi normal cenderung tidak mengalami anemia. Hasil penelitian juga ditemukan bahwa remaja dengan status gizi tidak normal tetapi tidak mengalami anemia sejumlah 10 remaja (35,7%). Hal ini bisa terjadi karena pengaruh dari perilaku dan tindakan remaja untuk mencegah anemia, dimana apabila remaja rajin dan berusaha untuk mencegah anemia seperti mengkonsumsi tablet Fe, maka remaja akan terhindar dari anemia. Selain itu, dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa remaja dengan status gizi normal tetapi mengalami anemia sejumlah 6 remaja (6,1%). Hal ini karena anemia bisa disebabkan oleh faktor lain selain status gizi, misalnya kehilangan banyak darah saat menstruasi dan gangguan penyerapan zat besi. Hal ini disebabkan karena kandungan zat gizi dalam makanan terutama zat besi yang dikonsumsi oleh remaja putri merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan penyerapan zat gizi terutama zat besi dalam tubuh. Zat besi merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam pembentukan hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh. Besi atau heme disini adalah bagian dari hemoglobin dan mioglobin dimana keduanya banyak terdapat pada makanan-makanan yang berasal dari protein hewani yang mempunyai kandungan gizi banyak dan mudah menyerap zat besi dibandingkan dengan besi non heme, yang berasal dari makanan-makanan yang banyak terdapat pada protein nabati (Agus R, 2009). Status gizi kurang pada remaja dapat menyebabkan zat-zat besi di dalam tubuh juga ikut kurang. Kekurangan zat besi dapat menurunkan kadar hemoglobin yang terikat pada sel eritrosit atau jumlah erytrosit yang mengikat hemoglobin kurang. Penyebabnya oleh karena kegagalan proses sintesis atau kualitas hemoglobin dan erytrosit di hasilkan tidak sempurna, sehingga menyebabkan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal, sehingga terjadi anemia. Jika remaja terkena anemia, maka daya tahan tubuh akan menurun dan dapat mengurangi dalam prestasi belajar (Tarwoto, 2013). Hasil penelitian di atas didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Dyah Permatasari (2013) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.4 didapatkan bahwa remaja putri di SMK Widya Praja Ungaran status gizi tidak normal tetapi terjadi anemia sejumlah 10 remaja (35,7%). Ini menunjukkan bahwa sebagian remaja mengalami anemia. Anemia didefinisikan sebagai penurunan 6 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di SMK Widya Praja Ungaran Tahun 2016
7 jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin di dalam sirkulasi darah. Definisi anemia yang di terima secara umum adalah kadar Hb kurang dari 11 gr/dl. Anemia biasanya disebabkan kekurangan zat besi mencapai kurang lebih 95% terjadinya peningkatan volume darah mengakibatkan hemodilusi atau pengenceran darah sehingga kadar Hb mengalami penurunan dan terjadi anemia. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Prastika (2011) yang menyimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara lama menstruasi dengan kadar haemoglobin, artinya semakin lama menstruasi maka akan semakin rendah kadar haemoglobin, sebaliknya jika lama menstruasi semakin normal maka kadar haemoglobin semakin tinggi, dengan kata lain jika lama menstruasi dalam batas normal maka akan terhindar dari kejadian anemia (Prastika, 2011) Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kejadian anemia sejumlah 24 remaja (18,9%). Hal ini dapat terjadi karena para remaja putri sedang berada pada masa pubertas maka kebutuhan zat besi untuk menyeimbangkan perkembangan tubuh semakin besar. Selain itu, beban ganda yang diemban remaja putri adalah mengalami menstruasi, berarti juga memiliki kebutuhan untuk menggantikan zat besi hilang bersama darah haid. Setiap bulan remaja putri akan mengeluarkan darah kotor saat mengalami haid. Ini merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan anemia. Mungkin sebagian dari remaja putri tidak menyadari bahwa telah kehilangan darah dengan jumlah yang tidak sedikit. Kehilangan sejumlah darah ini akan menjadi penyebab anemia. Sedangkan sebagian besar remaja putri di SMK Widya Praja saat menstruasi juga tidak mengkonsumsi tablet Fe. Hal ini terbukti dari hasil isian kuesioner pada item nomor 4 tentang mengkonsumsi Suplemen mengandung Fe (Zat besi), sebagian besar responden menjawab tidak sejumlah 114 remaja (89,8%). Ini artinya para remaja memang banyak yang tidak menyadari bahwa saat menstruasi mereka kehilangan banyak darah sehingga mereka tidak melakukan usaha untuk mengatasi hal tersebut. Keterbatasan Penelitian Selama proses penelitian, peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan yang membuat hasil penelitian kurang maksimal yaitu sampel penelitian ini adalah siswi yang masih mengikuti kegiatan belajar sehingga peneliti baru bisa melakukan proses pengumpulan data pada saat jam pelajaran akan berakhir sehingga responden dalam mengisi kuesioner terpengaruh oleh waktu ingin pulang. Hal ini sesuai dengan isi buku yang menyatakan bahwa salah satu masalah pada pengumpulan data diantaranya yaitu karena yaitu karena pengaruh dari luar (Nursalam, 2003) KESIMPULAN Sebagian besar siswi di SMK Widya Praja Ungaran memiliki status gizi normal sejumlah 99 remaja (78,0%). Sebagian besar siswi putri di SMK Widya Praja Ungaran tidak mengalami kejadian anemia sejumlah 103 remaja (81,1%). Ada hubungan secara bermakna status gizi dengan anemia pada siswi di SMK Widya Praja Ungaran dengan p-value 0,000 < 0,05. SARAN Diharapkan bagi remaja putri untuk menambah wawasan tentang gizi pada remaja, dan anemia sehingga akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang status gizi dan anemia. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut baik itu tentang status gizi remaja putri maupun tentang kejadian anemia pada remaja putri, misalnya dengan meneliti lebih banyak faktor seperti pola makan, tingkat ekonomi, dan lingkungan. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di SMK Widya Praja Ungaran Tahun
8 DAFTAR PUSTAKA [1] Agoes, R., Djaenudin, N Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC [2] Almatser, S Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama [3] Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Renika Cipta [4] Arumsari, E Faktor Risiko Anemia Pada emaja Putri Peserta Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi Besi (PPAGB) di Kota Bekasi. Bogor : Skripsi GMSK IPB [5] Badan Pusat Statistik.2010.Data Remaja Indonesia [6] Bobak, Lowdermik, & Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. [7] Dinkes Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Tahun 2012.Semarang [8] Effendy Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya [9] Fitriana, Ella Hubungan Status Gizi dengan anemia Remaja di SMK Muhammadiyah Semarang. Akbid Karsa Mulya [10] Isnanti Analisis factor-faktor yang berhubungan dengan anemia di SMK Muhammadiyah Madiun. Akbid Muhammadiyah Madiun [11] Kusmiran, E Kesehatan Reprodksi dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika [12] Manuaba, Memahami kesehatan reproduksi wanita.jakarta: Arcan [13] Notoatmodjo Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta [14] Nursalam Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika [15] Proverawati, Atikah Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika [16] Sarwono Ilmu Kebidanan. Jakarta: Pustaka Rihama [17] Sayogo, S Gizi Remaja Putri. Jakarta: FKUI [18] Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung Seto [19] Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta [20] Supariasi, dkk Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC [21] Tarwoto, dkk,2013. Anemia Pada Ibu Hamil. Trans Info Media: Jakarta [22] Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama [23] Wiknojosastro Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Rihama 8 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia di SMK Widya Praja Ungaran Tahun 2016
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Rismintarti Sulastinah 1610104193 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK DIPLOMA IV
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan tahap di mana seseorang mengalami sebuah masa transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanakkanak berakhir, ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas yang memiliki fisik tanggung, mental yang kuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kekurangan zat besi merupakan salah satu masalah gizi utama dan jika terjadi pada anak-anak akan menjadi persoalan serius bangsa. Kekurangan zat besi mempunyai pengaruh
Lebih terperinciKONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I
KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I Endang Wahyuningsih 1), Anna Uswatun Q 2) ABSTRAK Angka kejadian anemia pada wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Vicky Yulivantina 201510104279 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),
111 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja dalam ilmu psikologis diperkenalkan dengan istilah lain, seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013 Nurbaiti Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abstrak Penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja merupakan tahap dimana seseorang mengalami sebuah masa transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Gizi adalah satu faktor yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Kebutuhan gizi yang tidak tercukupi, baik zat gizi makro dan zat gizi mikro dapat menyebabkan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nur Khatim AH Tiaki 201510104338 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia banyak terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan satu dari empat masalah gizi yang ada di indonesia disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah gangguan akibat kurangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana komponen dalam darah, yakni hemoglobin (Hb) dalam darah atau jumlahnya kurang dari kadar normal. Di Indonesia prevalensi anemia pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan fisik dan perkembangan emosional antara
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Reni Yunila Sari 1610104269 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan terganggu, menurunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering terjadi pada semua kelompok umur di Indonesia, terutama terjadinya anemia defisiensi besi. Masalah anemia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan keadaan masa eritrosit dan masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh (Handayani, 2008). Anemia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. psikologik, dan perubahan sosial (Mansur, 2009). Pada remaja putri, pubertas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa perubahan atau peralihan dari masa kanakkanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial
Lebih terperinciSTUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU WUS DALAM DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA GENUK KECAMATAN UNGARAN BARAT TAHUN 2015 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu masalah gizi wanita yang berkaitan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat
Lebih terperinciABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar
ABSTRAK Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar Maya Felistine Fanghoy 1, Erfina 2, Sri Syatriani 1 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi mikro yang cukup serius dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia. Sebagian besar anemia di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan pada masa itu menjadi penyebab utama munculnya masalah gizi remaja
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan status gizi untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas pada hakekatnya harus dimulai sedini mungkin, yakni sejak manusia itu masih berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)
anemia. (14) Remaja putri berisiko anemia lebih besar daripada remaja putra, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit dalam darah kurang dari yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita anemia diperkirakan
Lebih terperinciKEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016
KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM
Lebih terperinciGambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri
Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri Nuniek Nizmah Fajriyah, M. Laelatul Huda Fitriyanto STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Jl. Raya Pekajangan No.8 Kedungwuni Pekalongan
Lebih terperinciPengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul
ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan Bantul Prasetya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia (Rasmaliah,2004). Anemia dapat didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Prevalensi anemia di Indonesia cukup tinggi pada periode tahun 2012 mencapai 50-63% yang terjadi pada ibu hamil, survei yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Indonesia,
Lebih terperinciHubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Lebih terperinciPERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN ( Studi Kasus di SMAN 3 Klaten dan SMAN 1 Bayat) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal. umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anemia adalah suatu kondisi medis di mana suatu jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda pada laki-laki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah jumlah sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh terlalu sedikit, dimana peran sel darah merah sangat penting karena sel darah merah mengandung hemoglobin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi di dunia dengan populasi lebih dari 30%. 1 Anemia lebih sering terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA SMA MTA SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN KEBIASAAN MAKAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA SMA MTA SURAKARTA Yulinar Ikhmawati 1, Dwi Sarbini 1, Susy Dyah P 2 1 Prodi Gizi Fakultas
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Endar Wahyu Choiriyah J PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Endar Wahyu Choiriyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia khususnya anemia defisiensi besi, yang cukup menonjol pada anak-anak sekolah khususnya remaja (Bakta, 2006).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa. Remaja adalah tahapan umur yang datang setelah masa anak anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan tahap seseorang mengalami masa transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahapan umur yang datang setelah masa anak anak berakhir. Hal ini ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah kadar hemoglobin 1. Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di seluruh dunia,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
An Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014, hal 72-76 ISSN 2442-4986 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN The Associated
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciJurusan Kebidanan, Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda, Jl.A.W.Sjahranie Gang 3 Samarinda
ARTIKEL PENELITIAN POLA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA DI AKBID BUNGA HUSADA SAMARINDA TAHUN 2017 1) Fitriana Jurusan Kebidanan, Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda, Jl.A.W.Sjahranie Gang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia yang berakibat buruk bagi penderita terutama golongan rawan gizi yaitu anak balita, anak sekolah, remaja, ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang bersangkutan. Hemoglobin merupakan protein berpigmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi sebelumnya di negara ini. Masa remaja adalah masa peralihan usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa depan bangsa yang akan menggantikan generasi sebelumnya di negara ini. Masa remaja adalah masa peralihan usia anak menjadi usia dewasa. Salah satu
Lebih terperinciMENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMP MUHAMMADIYAH 21 BRANGSI KECAMATAN LAREN LAMONGAN
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET Fe PASCA MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMP MUHAMMADIYAH 21 BRANGSI KECAMATAN LAREN LAMONGAN Khoirotul Ummah*, Sulistiyowati**, Cucuk
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu masalah gizi pada remaja dan dewasa yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi. Prevalensi anemia di
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *) PENDAHULUAN Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang termasuk Indonesia dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak
Lebih terperinciHubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Usia Sekolah Dasar 6 12 Tahun Di SD N 1 Rowosari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Usia Sekolah Dasar 6 12 Tahun Di SD N 1 Rowosari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Manuscript Oleh : Dhafid Rudi Styawan G2A008033 PROGRAM STUDI S1
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN Sophie Devita Sihotang*, Nunung Febriany** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar
Lebih terperinciKARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015
KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Resa Valentri*, Dessy Hertati, Nobella Kristia Angelina Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development Goal s (MDG s) Sesuai target Nasional menurut MDGs yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu sebesar
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anemia Gizi Besi (AGB) masih menjadi masalah gizi yang utama di Indonesia. Anemia didefinisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI
Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 99 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D, Selty Tingubun Universitas Respati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anemia adalah penyebab kedua terkemuka didunia dari kecacatan dan dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius global ( WHO, 2014).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia pada remaja putri merupakan salah satu dampak masalah kekurangan gizi remaja putri. Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan suami istri. Setiap pasangan menginginkan kehamilan berlangsung dengan baik, bayi
Lebih terperinciHUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN Endang Wahyuningsih 1), Linda Puspita Sari 2) Abstrak : Anemia merupakan kelainan yang sangat sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa perubahan-perubahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama di negara berkembang. Data Riset Kesehatan Dasar (R iskesdas)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling sering dijumpai di seluruh dunia, di samping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat, terutama di negara berkembang.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S. Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU MINUM TABLET ZAT BESI PADA REMAJA PUTRI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN
Jurnal Ners dan Kebidanan Volume, No., Maret 24 DOI:.26699/jnk.vi.ART.p47-5 HUBUNGAN PERILAKU MINUM TABLET ZAT BESI PADA REMAJA PUTRI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (The Correlation of Fe Tablet Drinking Behavior
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA DIET DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA KEBIDANAN D IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN POLA DIET DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MAHASISWA KEBIDANAN D IV STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Rizki Nuraeni 201410104185 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH
Lebih terperinciKAJIAN ANEMIA PADA SISWI SMA DI KABUPATEN SEMARANG
KAJIAN ANEMIA PADA SISWI SMA DI KABUPATEN SEMARANG Yuliaji Siswanto 1), Sigit Ambar Widyawati 2) 1,2) Fakultas Kesehatan, Universitas Ngudi Waluyo Email: yuliaji2000@gmail.com Email: sigitambar@gmail.com
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN STATUS HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR
PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA DENGAN STATUS HEMOGLOBIN REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Relationship Knowledge and Attitude about Anemia with Haemoglobin Status of Adolescent Girls in SMAN
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA. Hera Ariyani 1, Ekawati 1
188 Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015 TINGKAT ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Hera Ariyani 1, Ekawati 1 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang asupan zat besi,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG
Tersedia di http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/ DOI : 10.26714/jk.6.2.2017.80-85 Jurnal Kebidanan, 6 (2), 2017, 80-85 HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunnya
Lebih terperinciPERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI
KESMAS, Vol.7, No.2, September 2013, pp. 55 ~ 112 ISSN: 1978-0575 83 PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI Lina Handayani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu bangsa akan maju dan mandiri jika manusianya berkualitas. Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas antara
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang
Lebih terperinciKEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG
KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG Puji Pranowowati 1, Yuliaji siswanto 2, Alfan Afandi 3 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Ngudi Waluyo
Lebih terperinciYane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KONSUMSI ZAT BESI (fe) PADA IBU HAMIL TERHADAP KADAR hb DI KELURAHAN CILAMAJANG KEC. KAWALU KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciRELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA
P E N E L I T I A N I L M I A H HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia Novi Anggraeni *) *)
Lebih terperinciSTUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.
STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO Ika Suhartanti *) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciHubungan Status Gizi Dan Lama Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi Di SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Tahun 2015 Yulaeka
Hubungan Status Gizi Dan Lama Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Siswi Di SMK Perintis 29 Ungaran Kabupaten Tahun 2015 Yulaeka ABSTRAK Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dan eritrosit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia subur. Perdarahan menstruasi adalah pemicu paling umum. kekurangan zat besi yang dialami wanita.meski keluarnya darah saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih banyak ditemukan, baik masalah akibat kekurangan zat gizi maupun akibat kelebihan zat gizi. Masalah gizi akibat kekurangan zat gizi diantaranya
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK Satiti Setiyo Siwi, S.S.T. Penyebab tak langsung kematian ibu di Indonesia diantaranya
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Ayu Okta Riny 201310104300 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO Asih Setyorini, Deni Pratma Sari ABSTRAK Perubahan pada masa remaja adalah hormon reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang berawal dari usia 9-10 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun. Remaja sebagai golongan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN : 2089-8592 HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN ASUPAN VITAMIN C DENGAN STATUS ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI LINGKUNGAN AMPERA UTARA DESA SEKIP KECAMATAN
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENDERITA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DI KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK Nora Puspita Sari 1. Nuke Devi Indrawati 2. Novita Kumalasari 2 1. Prodi DIII Kebidanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja, sebagai kelompok umur terbesar struktur penduduk Indonesia merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi pembangunan sumber daya
Lebih terperinciKalimantan Selatan. RS Pelita Insani Martapura, Kalimantan Selatan *Korespondensi :
Hubungan Pola Konsumsi Zat Besi Dan Konsumsi Suplemen Tablet Besi Dengan Status Pada Siswi Kelas VIII MTS Negeri Model Martapura Di Wilayah Kerja Dinas Correlation Of Iron Consumption Pattern And Iron
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kurang vitamin A, Gangguan Akibat kurang Iodium (GAKI) dan kurang besi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia karena defisiensi besi merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemukan di dunia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat. Saat ini diperkirakan kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari normal, anemia merefleksikan eritrosit yang kurang dari normal di dalam sirkulasi dan anemia
Lebih terperinci