Lampiran 1. Komposisi media Sea Water Completed (SWC) untuk 1 L. Yeast extract
|
|
- Sri Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 50 LAMPIRAN 50
2 51 Lampiran 1. Komposisi media Sea Water Completed (SWC) untuk 1 L Bahan Pepton Yeast extract Gliserol Agar Air laut Air destilata Jumlah 5 gr 1 gr 3 ml 15 gr 750 ml 250 ml
3 52 Lampiran 2. Prosedur analisis logam berat Pb terlarut dalam contoh air laut (Hutagalung et al., 1997) 1. Contoh air laut (telah disaring dengan kertas saring ukuran pori 0,45 μm), standar, dan blanko diambil sebanyak 250 ml 2. ph contoh disesuaikan menjadi ± 3 dengan menambahkan H 2 SO 4 pekat sebanyak 1 ml 3. Contoh ditambahkan larutan APDC (2%) sebanyak 5 ml, lalu dikocok 5 Menit 4. Panaskan selama 1 jam dan dinginkan 5. Masukkan ke dalam corong pisah polyetilen 6. Kemudian ditambahkan 10 ml MIBK 7. Contoh dikocok (5 menit) dan dibiarkan hingga terbentuk 2 fase (± 10 menit) 8. Fase anorganik (lapisan bawah) di buang dan diambil fase organiknya (lapisan atas) 9. Fase organik ditambahkan HNO3 sebanyak 1 ml dan dikocok 2 5 menit. Diamkan 15 menit 10. Biarkan hingga terbentuk dua fase 11. Ambil fase anorganik (lapisan bawah) dan siap diukur dengan AAS menggunakan nyala udara asetilen. Konsentrasi logam berat terlarut dapat langsung dilihat pada hasil print-out hasil pembacaan AAS.
4 53 Lampiran 3. Prosedur analisis Total Suspended Solid (TSS) dalam contoh air laut 1. Membran miliophore 0,45 µm dipreparasi dengan disaring dengan 60 ml akuades menggunakan vacuum pump 2. Membran dioven selama 1 jam dengan suhu 100 o C dan dinginkan di dalam desikator selama setengah jam 3. Berat kering membrane ditimbang sehingga mendapatkan berat awal (Wo dalam gram) 4. Air sampel 250 ml disaring dengan membran yang sudah dipreparasi sebelumnya 5. Setelah air sampel disaring, bilas menggunakan akuades dengan jumlah yang sama dengan air sampel yang disaring sebelumnya 6. Membran dioven selama satu jam dan didinginkan di dalam desikator 7. berat akhir membran ditimbang sehingga didapat berat akhir (Wt dalam gram) 8. Nilai TSS didapat dengan rumus sebagai berikut: TSS (mg/l) =
5 54 Lampiran 4. Prosedur analisis Nitrat (NO 3 N) dalam contoh air laut 1. Contoh air laut dan blanko diambil sebanyak 5 ml dan disaring dengan kertas saring 2. Contoh ditambahkan 0,5 ml Bruscine dan 5 ml H 2 SO 4 pekat 3. Kemudian contoh dihomogenkan dengan kortex 4. Contoh dipanaskan setengah jam kemudian dinginkan 5. Kemudian diukur arbsorbansinya dengan spektofotometer pada λ = 410 nm dan dicari nilai nitratnya dengan rumus sebagai berikut :
6 55 Lampiran 5. Prosedur analisis Nitrit (NO 2 N) dalam contoh air laut 1. Contoh air laut dan blanko diambil sebanyak 10 ml dan disaring dengan kertas saring 2. Contoh ditambahkan 8 tetes pewarna nitrit 3. Kemudian contoh dihomogenkan dengan kortex da didiamka selama 5 menit 4. Kemudian diukur arbsorbansinya dengan spektofotometer pada λ = 543 nm dan dicari nilai nitritnya dengan rumus sebagai berikut :
7 56 Lampiran 6. Prosedur analisis Amonia (NH 3 N) dalam contoh air laut 1. Contoh air laut dan blanko diambil sebanyak 25 ml dan disaring dengan kertas saring 2. Contoh ditambahkan 1 ml fenol dan 1 ml sodium nitrofusit 3. Kemudian contoh ditambahka 2,5 ml oksidation solution dan didiamkan selama 1 jam di ruangan gelap 4. Contoh diukur arbsorbansinya dengan spektofotometer pada λ = 640 nm dan dicari nilai nitritnya dengan rumus sebagai berikut :
8 57 Lampiran 7. Prosedur analisis perhitungan total bakteri 1. Pilih cawan yang bakterinya adalah yang mengandung koloni antara Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua (satuan) dan angka kedua (desimal), apabila angka ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5 harus dibulatkan satu angka lebih tinggi pada angka kedua 3. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran menghasilkan koloni antara koloni dan perbandingan hasil tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih kecil dari atau sama dengan dua, maka nilai tersebut dirata-ratakan dengan memperhitungkan pengencerannya
9 58 Lampiran 8. Prosedur analisis uji pewarnaan Gram 1. Bersihkan kaca objek dengan kapas yang telah diberi alcohol 2. Teteskan akuades steril pada bagian tengah kaca objek 3. Ambil biakkan bakteri pada agar miring dengan menggunakan jarum ose steril dan disuspensikan dengan akuades pada kaca objek 4. Preparat dibiarkan mengering dengan difiksasi di atas Bunsen 5. Tetesi preparat dengan larutan Kristal violet dan dibiarkan selama 1 menit. Kemudian dibilas dengan akuades dengan cara memegang kaca objek pada posisi miring dan dikeringkan dengan tisu secara perlahanlahan 6. Tetesi preparat dengan larutan lugol dan dibiarkan selama 2 menit lalu dibilas dengan akuades 7. Tetesi preparat dengan larutan pemucat warna yaitu alkohol 95%, kemudian dicuci dengan larutan akuades dan dikeringkan dengan menggunakan tisu. 8. Tetesi preparat dengan larutan safranin selama 30 detik lalu dicuci dengan akuades dan dikeringkan menggunakan tisu.
10 59 Lampiran 9. Prosedur analisis uji pewarnaan spora 1. Satu sampai dua ose air steril diletakkan pada kaca objek, kemudian dihomogenkan dan biarkan kering diudara 2. Olesan bakteri ditetesi pewarna malachite green dan dipanaskan di atas Bunsen selama 10 menit, namun jangan sampai mengering atau mendidih. 3. Setiap kali pewarna menjadi kering, tetesi dengan pewarna baru. Setelah itu dinginkan kaca objek 4. Warna dicuci dengan hati-hati selama detik, 5. Olesan diberi larutan safranin selama 30 detik, dibilas kembali dengan menggunakan air dan dikeringkan dengan kertas serap.
11 60 Lampiran 10. Prosedur analisis uji motilitas 1. Tumbuhkan isolat bakteri ke dalam media SWC broth dengan menggunakan jarum ose tusuk steril dan diinubasi selama satu hari pada suhu 37 o C 2. Isolat dambil dan diteteskan diatas kaca objek yang sudah dibersihkan dengan alkohol dan dikeringkan kemudian dilihat pergerakannya dibawah mikroskop.
12 61 Lampiran 11. Prosedur analisis uji hidrolisis pati 1. Biakkan digoreskan pada setengah bagian cawan yang berisi medium Nutrient Agar ditambah pati dan diinkubasikan pada suhu 30ºC selama dua hari 2. Teteskan larutan iodium pada koloni yang tumbuh 3. Uji aktivitas hidrolisis pati ini dikatakan positif jika tidak terbentuk warna biru sewaktu penambahan larutan iodium ke dalam media.
13 62 Lampiran 12. Prosedur analisis uji hidrolisis protein 1. Bakteri digoreskan pada setengah bagian cawan yang berisi medium Nutrient Agar yang ditambah Skim Milk Agar (SMA) dan diinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam 2. Uji hidrolisis protein positif ditandai dengan adanya areal bening disekeliling koloni
14 63 Lampiran 13. Prosedur analisis uji hidrolisis lemak 1. Bakteri digoreskan pada cawan petri yang berisi medium NA yang telah ditambah lipid 1% dan indikator neutral red dan inkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam 2. Uji hidrolisis lemak positif ditandai dengan koloni yang dapat menghidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak yang terlihat berwarna merah di bawah koloni bakteri.
15 64 Lampiran 14. Prosedur analisis uji katalase 1. Secara aseptik diambil satu jarum ose isolat bakteri dari agar miring dan dipindahkan pada kaca objek 2. Teteskan satu sampai dua tetes larutan 3% H 2 O 2 3. Adanya enzim katalase ditandai dengan adanya gelembung-gelembung kecil oksigen yang terlihat seperti busa sabun
16 65 Lampiran 15. Prosedur analisis uji oksidase 1. Kultur bakteri dari agar miring diambil dan dengan steril dioles menggunakan kertas oksidase stripes 3. Jika isolat berubah menjadi ungu berarti isolat tersebut positif mempunyai oksidase sitokrom, jika tidak ada perubahan pada warna isolat maka isolat tersebut tidak memiliki oksidase sitokrom
17 66 Lampiran 16. Prosedur analisis uji indol 1. Isolat diinokulasi ke dalam tabung reaksi yang berisi Tryptone Broth dan diinkubasi pada suhu 35ºC selama dua hari 2. Tambahkan 0,5 ml pereaksi Kovac s 3. Uji ini dikatakan positif jika terbentuk warna merah yang menunjukkan adanya indol dalam medium.
18 67 Lampiran 17. Prosedur analisis uji H 2 S 1. Isolat diinokulasi pada agar miring TSIA dengan cara membuat goresan pada agar miring dan menusukkannya pada bagian bawah agar 2. Lihat perubahan pada media Bagian bawah agar Bagian atas agar Keterangan Agar pecah/terangkat keatas - Produksi gas Agar berwarna hitam - Produksi H2S
19 68 Lampiran 18. Prosedur analisis uji fermentasi gula 1. Isolat ditumbuhkan pada media Oksidative Fermentative yang mengandung 1% glukosa, laktosa, sukrosa. Kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama dua hari 2. Reaksi uji fermentasi gula dinyatakan positif apabila terjadi perubahan warna menjadi kuning pada media yang mengandung gula
20 69 Lampiran 19. Komposisi media yang digunakan (1 L) No Nama media Komposisi Jumlah 1 Nutrient Agar 2 Nutrient Agar (hidrolisis lemak) 3 Nutrient Agar (hidrolisis protein) 4 Tryptone broth 5 Triple Sugar Iron Agar (TSIA) 6 Oksidative Fermentative semi padat Nutrient Agar Akuades Nutrient Agar Mentega (1 %) Akuades Nutrient Agar Skim Milk Akuades Tripton Akuades TSIA Akuades Glukosa Sukrosa Laktosa Mannosa NaCl Agar Tripton K 2 HPO 4 Bromthymol Blue Dye Akuades 23 g 1000 ml 23 g 10 g 1000 ml 23 g 100 ml 1000 ml 10 gr 1000 ml 65 gr 1000 ml 10 gr 10 gr 10 gr 10 gr 5 gr 2 gr 2 gr 0,3 gr 0,08 gr 1000 ml
21 70 Lampiran 20. Data hasil perhitungan TPC dengan standar error JUMLAH KOLONI/GRAM K- Pengenceran Bagian atas Bagian tengah Bagian bawah 10-3 ul1 46 x10 3 TBUD TBUD 10-3 ul2 4 x x10 3 TBUD 10-3 ul3 32 x10 3 TBUD 12 x10 3 Rata-rata 27 x x x ul1 1 x x10 4 TBUD 10-4 ul2 TBUD TBUD TBUD 10-4 ul3 5 x x x10 4 Rata-rata 3 x x x ul1 TBUD 4 x x ul2 TBUD TBUD TBUD 10-5 ul3 3 x10 5 TBUD 0 Rata-rata 3 x x x10 5 Rata-rata jumlah koloni keseluruhan Standar error JUMLAH KOLONI/GRAM K+ Pengenceran Bagian atas Bagian tengah Bagian bawah 10-3 ul1 10x x x ul2 18 x x x ul3 14 x10 3 TBUD 28 x10 3 Rata-rata x x x ul1 TBUD 16 x10 4 TBUD 10-4 ul2 5 x10 4 TBUD TBUD 10-4 ul3 TBUD TBUD TBUD Rata-rata x x10 4 TBUD 10-5 ul1 TBUD 11 x x ul2 TBUD 0 14 x ul3 260 x10 5 TBUD 88 x10 5 Rata-rata x x x10 5 Rata-rata jumlah koloni keseluruhan Standar error JUMLAH KOLONI/GRAM P Pengenceran Bagian atas Bagian tengah Bagian bawah 10-3 ul1 TBUD 16 x x ul2 41 x x x ul3 28 x x x10 3 Rata-rata 34 x x x ul1 10 x x x ul2 11 x10 4 TBUD 6 x ul3 22 x x x10 4 Rata-rata 14 x x x ul1 2 x x10 5 TBUD 10-5 ul2 2 x10 5 TBUD TBUD 10-5 ul x10 5 Rata-rata 2 x x x10 5 Rata-rata jumlah koloni keseluruhan Standar error
22 71 Lampiran 21. Foto dari morfologi sel Batang Gram Positif Kokus Gram Negatif Perbesaran 10 x 100 Perbesaran 10 x 100 Batang Gram Negatif Perbesaran 10 x 100
23 Lampiran 22. Tabel identifikasi Bergey s Mannual Bakteri Genus Alteromonas, Bacillus, Deleya, dan Vibrio 72
24 73 Lampiran 23. Data nilai arbsorbansi tss, nitrat, nitrit, dan amonia Parameter Blanko Stasiun 1 - Wo = TSS (gr) - Wt = Nitrat Nitrit Amonia
25 74 Lampiran 24. Dokumentasi penelitian Pipet Mikro Media SWC Steril GPS Cawan Petri Bahan bahan Media HNO Biakan Bakteri Tunggal Refraktometer
26 Morfologi sel Pewarnaan Gram Pewarnaan spora Uji motilitas Uji morfologi Phallusia sp. Isolasi bakteri asosiasi Perhitungan total bakteri (TPC) Morfologi koloni Bentuk sel SAMPLING P. Onrust Uji fisiologi Uji hidrolisis pati Uji hidrolisis lemak Uji hidrolisis Protein Uji oksidase Uji indol Uji H2S dan fermentasi gula Uji katalase Pengukuran kualitas perairan secara insitu Pengukuran kualitas perairan di laboratorium Gambar 3. Diagram Alir Penelitian 22
27 Tabel 5. Uji Morfologi dan Fisiologi Koloni Bakteri Asosiasi Phallusia sp. Media K+ K- P MORFOLOGI KOLONI MORFOLOGI SEL UJI FISIOLOGI Kode Bentuk Uji Gram Uji Hidrolisis Fermentasi Gula Elevasi Warna Uji Spora Katalase Oksidase H2S Indol bakteri atas Bentuk Gram motilitas Pati Protein Lemak Glukosa Laktosa Sukrosa Mannose Ba1 Lonjong besar Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Ba2 Bulat Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Ba3 Agak lonjong Timbul susu Kokus - Motil Gas Ba4 Bulat Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Bb1 Bulat kecil Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Bc1 Bulat sedang Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Bc2 Lonjong Timbul susu Basil panjang - Motil Gas Ka1 Tidak beraturan Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Ka2 Lonjong besar Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Sel Ka3 Bulat Timbul susu Basil pendek + vegetatif Motil Gas Ka4 Lonjong sempurna Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Ka5 Bulat kecil Timbul susu Kokus - Motil Gas Kc2 Besar tak beratur Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Non Pba1 Bulat sedang Timbul susu Basil pendek - motil Gas Pba2 Lonjong lancip Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pba3 Lonjong lancip Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pbb1 Bulat kecil Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pbb2 Bulat sedang Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pbc1 Lonjong besar Datar susu Basil panjang - Motil Gas Pbc2 Tak beraturan Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pbc3 Agak lonjong Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pbc4 Lonjong Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pbc5 Agak bulat Timbul susu Basil pendek - Motil Gas Pbc6 Lonjong Timbul susu Basil pendek - Motil Gas
28 Tabel 6. Karakteristik Morfologi dan Fisiologi Genus Alteromonas, Bacillus, Deleya, Vibrio Berdasarkan Bergey's Mannual Media K+ K- P MORFOLOGI SEL UJI FISIOLOGI Pendugaan Nama Bakteri Kode Uji Gram Uji Hidrolisis Fermentasi Gula Uji Spora Katalase Oksidase H 2S Genus Bentuk Gram Pati Lemak Glukosa Laktosa Mannose bakteri Motilitas Sukrosa Ba 1 Basil - Motil Gas Vibrio Ba 2 Basil - Motil Gas Alteromonas Ba 3 Kokus Motil Gas Unidentified Ba 4 Basil - Motil Deleya Bb 1 Basil - Motil Gas Vibrio Bc 1 Basil - Motil Gas Alteromonas Bc 2 Basil - Motil Gas Vibrio Ka 1 Basil - Motil Gas Vibrio Ka 2 Basil - Motil Gas Vibrio Ka 3 Basil + Endospora Motil D + D Gas + Bacillus Ka 4 Basil - Motil Gas Vibrio Ka 5 Kokus Motil Gas Unidentified Kc 2 Basil - Motil Gas Vibrio Pba 1 Basil - Motil - Gas Alteromonas Pba 2 Basil - Motil - Gas Alteromonas Pba 3 Basil - Motil Gas Vibrio Pbb 1 Basil - Motil Gas Vibrio Pbb 2 Basil - Motil Gas Vibrio Pbc 1 Basil - Motil Gas Vibrio Pbc 2 Basil - Motil Gas Vibrio Pbc 3 Basil - Motil Gas Vibrio Pbc 4 Basil - Motil - Gas Alteromonas Pbc 5 Basil Motil Gas Unidentified Pbc 6 Basil - Motil - Gas Alteromonas 38
3. METODOLOGI PENELITIAN
12 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan mulai dari bulan Juni hingga November 2011. Pengambilan sampel tunikata dan air dilakukan di Pulau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi pada udara di inkubator
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.
14 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk sekitar Kecamatan Semampir Surabaya dari 5 kelurahan diantaranya Ujung, Ampel,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu kambing segar ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial yang
Lebih terperinciPenelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.
2. MATERI DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014. 2.2. Materi
Lebih terperinciSampel air panas. Pengenceran 10-1
Lampiran 1. Metode kerja Sampel air panas Diambil 10 ml Dicampur dengan media selektif 90ml Di inkubasi 24 jam, suhu 50 C Pengenceran 10-1 Di encerkan sampai 10-10 Tiap pengenceran di tanam di cawan petri
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian diadakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Pengambilan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif. B. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya sebagai tempat pengambilan sampel limbah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara identifikasi bakteri dari probiotik yang berpotensi sebagai bahan biodekomposer.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. selesai. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium FIKKES Universitas. Muhammadyah Semarang, Jl. Wonodri Sendang No. 2A Semarang.
7 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. A. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai bulan April 2007 sampai dengan
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012 di kawasan konservasi lumba-lumba Pantai Cahaya, Weleri, Kendal, Jawa Tengah
Lebih terperinciIII. METODOLOGIPENELITIAN
III. METODOLOGIPENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan antara Februari-Agustus 2007, di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. B. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di laboraturium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Semarang.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sterilisasi Alat dan Bahan Semua peralatan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasikan terlebih dahulu. Peralatan mikrobiologi disterilisasi dengan oven pada suhu 171 o C
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian dan Analisis Data Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pengganti Air Susu Ibu di Unit Perinatologi Rumah Sakit
Lebih terperinciAir Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif
75 Lampiran 1. Metode Kerja L.1.1 Bagan kerja Air Panas - Isolasi dan Seleksi Bakteri Pemurnian Bakteri Isolat Murni Bakteri Uji Bakteri Penghasil Selulase Secara Kualitatif Isolat Bakteri Selulolitik
Lebih terperinciUji Kosser Sitrat Hidrolisis Lemak Uji Oksidase dan Katalase Hidrolisis Gelatin Motilitas Hidrolisis Kasein Uji H2S Uji Indol Reduksi Nitrat
3 aseptik lalu diinkubasi selama 36 jam pada suhu 27 C. Setelah terlihat pertumbuhan bakteri, ditetesi lugol di sekitar biakan dan dibiarkan ±5 menit. Pengamatan dilakukan pada bagian berwarna biru dan
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2012 di Bagian Mikrobiologi Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera utara.
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2016 ACARA
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1 Metode Pengumpulan Data 2.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UPT Laboratorium Biosain dan Bioteknologi Universitas Udayana. Penelitian ini berlangsung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WaktudanTempat Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di LaboratoriumBiokimiaFakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlamUniversitas Lampung. B. AlatdanBahan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika IPB (PKBT-IPB) Pasir Kuda, Desa Ciomas, Bogor, dan Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi eksploratif untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi eksploratif untuk mengidentifikasi bakteri yang diisolasi dari limbah cair Tekstil di Instalasi Pengolahan
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji
II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak terpal dengan ukuran 2 m x1m x 0,5 m sebanyak 12 buah (Lampiran 2). Sebelum digunakan, bak terpal dicuci
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 3. Serbuk Simplisia Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2014, di Laboratorium dan Fasilitas Karantina Marine Research Center (MRC) PT. Central Pertiwi Bahari
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sterilisasi Alat dan Bahan Semua peralatan yang akan digunakan dalam penelitian disterilisasikan terlebih dahulu. Peralatan mikrobiologi disterilisasi dengan oven pada suhu 171 C selama
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda
15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda pada pollard terhadap kandungan total bakteri, Gram positif/negatif dan bakteri asam laktat telah
Lebih terperinciIII. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI
III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI Tujuan: 1. Mempelajari cara menyiapkan olesan bakteri dengan baik sebagai prasyarat untuk memeplajari teknik pewarnaan 2. Mempelajari cara melakukan pewarnaan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September
21 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia, Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium
11 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciPetunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI Praktikum Mikrobiologi Page 1 Tata Tertib
Lebih terperinciII. METODELOGI PENELITIAN
II. METODELOGI PENELITIAN 2.1. Metode Pengumpulan Data 2.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel nasi bungkus diambil dari penjual nasi bungkus di wilayah sekitar kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit
5 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman dan Kebun Percobaan Leuwikopo, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi,
Lebih terperinciKeragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengidentifikasi keragaman bakteri endofit pada kultivar nanas (Ananas
Lebih terperinciPseudomonas fluorescence Bacillus cereus Klebsiella cloacae (Enterobacter cloacae) MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian
6 mudah pada medium nutrien sederhana (Pelczar dan Chan 1988). Escherichia coli bersifat motil atau non-motil dengan kisaran suhu pertumbuhannya adalah 10-40 o C, dengan suhu pertumbuhan optimum adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan atau Explanatory Research karena ingin mengetahui variabel-variabel
Lebih terperinciLampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri
LAMPIRAN 13 14 Lampiran 1 Komposisi media pertumbuhan bakteri No Media Komposisi 1 Media gelatin Sebanyak 150 g gelatin dilarutkan dengan akuades hingga 1000 ml, cek ph 6.7±7.0, lalu disterilisasi dengan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan April 2014.
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.
29 LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: K 2 HPO 4 0,7 g KH 2 HPO 4 0,3 g M g SO 4. 7H 2 O 0,5 g FeSO 4.7H 2 O 0,01 g ZnSO 4 0,001 g MnCl 2 0,001 g Koloidal kitin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian isolasi dan identifikasi bakteri resisten antibiotik dari sampel tanah di Rumah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciPETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017 TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Setiap kali praktikum,
Lebih terperinciTeknik Identifikasi Bakteri
MODUL 5 Teknik Identifikasi Bakteri POKOK BAHASAN : 1. Teknik Pewarnaan GRAM (Pewarnaan Differensial) 2. Uji Katalase 3. Pembuatan stok agar miring TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Mempelajari cara menyiapkan apusan
Lebih terperinciIII. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di
18 III. METODE PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN
BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1. Materi Penelitian 2.1.1. Lokasi Sampling dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini sampel diambil dari lokasi-lokasi sebagai berikut: 1. Rumah Pemotongan Hewan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi pasien ISK dan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang observasi dan pemeriksaannya hanya dilakukan dalam satu waktu untuk memperoleh gambaran kualitas air
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel Ikan Patin a. Kolam pendederan b. Kolam pembesaran c. Kolam indukan Gambar lokasi pengambilan sampel pada Kecamatan Lau Bekri a. Kolam pendederan b. Kolam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung, sebanyak 7 sampel diambil dari pasar tradisional dan 7 sampel diambil dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif.
A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH : NAMA : NUR MUH. ABDILLAH S. NIM : Q1A1 15 213 KELAS : TPG C JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012, bertempat di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto
LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto Lampiran 2. Pembuatan Media dan Reagen 2.1 Pembuatan Media Skim Milk Agar (SMA) dalam 1000 ml (Amelia, 2005) a. 20 gram susu
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan identifikasi bakteri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian eksplorasi keberadaan mikroba pelarut fosfat dilaksanakan di ekowisata Mangrove kelurahan Wonorejo, kecamatan Rungkut, kota Surabaya
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2011 hingga bulan Maret 2012 bertempat di Laboratorium Helmintologi Bagian Parasitologi dan Entomologi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI 01-2891-1992) Sebanyak 1-2 g contoh ditimbang pada sebuah wadah timbang yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian dikeringkan
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN 2.1 Metode Pengambilan Data 2.1.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciGambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung
Lampiran 1. Metode Pengambilan Contoh Air Pemeriksaan Mikrobiologi (SNI 06-2412-1991) Pengambilan contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi dapat dilakukan pada air permukaan dan air tanah dengan penjelasan
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian
3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Februari 2011 hingga Agustus 2011 di Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014 dengan tahapan kegiatan, yaitu pengambilan sampel, isolasi dan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada
10 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada pellet calf starter dengan penambahan bakteri asam laktat dari limbah kubis terfermentasi telah dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Percobaan Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dan eksperimen yaitu dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri endofit dari akar tanaman kentang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Parameter Fisika dan Kimia Air Sumur Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika
Lebih terperinciSampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)
Lampiran 1. Diagram Alir Penelitian Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis) Str Isolasi dan Karakteristik Bakteri Asam Laktat Isolat Bakteri Asam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian deskriptif. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November 2013. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.
LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair. a. Komposisi media skim milk agar (Widhyastuti & Dewi, 2001) yang telah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik
Lebih terperinciLampiran 1. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila
Lampiran 1. Penyiapan media bakteri Aeromonas hydrophila a. Media TSA (Trypticase Soy Agar) Untuk membuat media TSA, dilarutkan 4 gram TSA dalam 100 ml akuades yang ditempatkan dalam erlenmeyer dan dipanaskan
Lebih terperinciKualitas perairan yang mencakup parameter fisik maupun kimia pada
23 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kualitas Perairan Pulau Onrust, Teluk Jakarta Kualitas perairan yang mencakup parameter fisik maupun kimia pada lokasi penelitian disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Kualitas
Lebih terperinciMateri 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut
Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut Kelompok 21 Much Bagus Kurniawan 125080600111011 Jaka Harry M. 125080600111012 Afrita Ayu S. 125080600111005 Maya Kristinawati 125080600111007
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel air diambil dari air sumur gali yang berada di Kelurahan Nunbaun Sabu Kecamatan Alak Kota Kupang yang selanjutnya sampel air dianalisa di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Karakterisasi Isolat L. plantarum dan Bakteri Indikator
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini berlangsung selama tujuh bulan, yakni mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Agustus 2011. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang diamati pada penelitian ini diperoleh dari penelitian
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dasar dengan metode deskriptif (Nazir, 1998). B. Populasi dan Sampel Populasi yang diamati pada penelitian
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2010 di Laboratorium Mikrobiologi, Biokimia dan Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi Hasil
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN Pada tahun II penelitian ini dilakukan dua tahap percobaan yaitu: Tahap I: Isolasi dan uji potensi mikrob pengkaya 1. Penambat Nitrogen non-simbiotik dan pemerkaya 2. Pelarut Fosfat,
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi
LAMPIRAN Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi Bagian akar dan batang (3-5 cm) Dicuci dengan air mengalir selama
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian mengenai identifikasi bakteri patogen pada ikan badut dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2013. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang memiliki tubuh buah, serasah daun, ranting, kayu
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Patologi Entomologi dan Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan
56 LAMPIRAN Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Air laut Dimasukkan ke dalam botol Winkler steril Diisolasi bakteri dengan pengenceran 10 0, 10-1, 10-3 Dibiakkan dalam cawan petri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian diskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif meliputi karakteristik mikroskopis
Lebih terperinci